EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA TUTORIAL INTERAKTIF DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA : Penelitian Eksperimen di SMK Negeri 2 Garut Kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan Semester 1 Tahun Ajaran 2012/2013.

(1)

EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA TUTORIAL

INTERAKTIF DALAM MENINGKATKAN PRESTASI

BELAJAR SISWA

(Penelitian Terhadap Peserta Didik Kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Garut Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

Oleh :

RIZLAN ALAMSYAH

1002874

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Eksperimen Penggunaan Media Tutorial Interaktif Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ini, sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko / sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2013 Yang membuat pernyataan,

RIZLAN ALAMSYAH


(3)

RIZLAN ALAMSYAH

EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA TUTORIAL INTERAKTIF DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Dr. Sri Handayani, M.Pd. NIP. 19660930 199703 2 001

Pembimbing II,

Suhandy Siswoyo, ST. MT. NIP. 19731101 200801 1 008

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia

Dra. RR. Tjahyani Busono, M.T NIP. 19621231 198803 2 005


(4)

EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA TUTORIAL INTERAKTIF DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

(Penelitian Eksperimen di SMK Negeri 2 Garut Kelas XI Jurusan Teknik Gambar

Bangunan Semester 1 Tahun Ajaran 2012/2013)

RIZLAN ALAMSYAH (1002874)

ABSTRAK

Proses pembelajaran Auto CAD yang ada di SMK Negeri 2 Garut memiliki beberapa permasalahan di antaranya adalah semakin menurunnya prestasi belajar siswa dari tahun ke tahun, kurangnya daya tangkap siswa, proses pembelajaran yang kurang maksimal, keterbatasan penggunaan media pembelajaran dan banyaknya waktu yang digunakan dalam memberikan materi. Melihat permasalahan tersebut maka dilaksanakan penelitian yang tujuannya adalah mengetahui sejauh mana peningkatan prestasi belajar siswa dengan penggunaan media tutorial interaktif, peningkatan hasil belajar siswa tersebut dianalisis berdasarkan nilai N-Gain. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode ekperimen semu (quasi experimental design) dengan desain

nonequivalent control group design. Eksperimen dilakukan pada siswa-siswi

kelas XI (XI TGB-1 dan XI TGB-2) di SMK Negeri 2 Garut pada mata Auto CAD untuk cakupan materi membuat objek berdasarkan prinsip pemodelan tiga dimensi. Masing-masing terdiri dari kelompok kontrol (tanpa menggunakan media tutorial interaktif), dan kelompok eksperimen (menggunakan media

tutorial interaktif) dengan jumlah masing-masing siswa pada kelas kontrol yaitu

27 orang, dan kelas eksperimen 26 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran tutorial interaktif lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan media pembelajaran tutorial interaktif atau hanya menggunakan modul pembelajaran saja. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata N-Gain, yaitu untuk kelas kontrol diperoleh rata-rata nilai N-Gain = 0,45, sedangkan untuk kelas eksperimen diperoleh rata-rata nilai N-Gain = 0,67. Berdasarkan dari hasil nilai N-Gain dan dengan hasil uji hipotesis dengan rumus uji-t yang menyatakan bahwa thitung > ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang belajar dengan menggunakan media tutorial interaktif dengan siswa yang belajar menggunakan tanpa media tutorial interaktif dalam mata pelajaran Auto CAD di SMK Negeri 2 Garut.

Kata Kunci: Media Pembelajaran, Tutorial Interaktif, Auto CAD, Prestasi Belajar Siswa


(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR……… i

UCAPAN TERIMA KASIH ……… ii

DAFTAR ISI………... iv

DAFTAR TABEL ………. vi

DAFTAR GAMBAR ………. vii

DAFTAR GRAFIK ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ………. ix

BAB I. PENDAHULUAN ………. 1

1.1Latar Belakang Penelitian ………..... 1

1.2Identifikasi Masalah ……….. 5

1.3Pembatasan dan Perumusan Masalah ……… 5

1.4Penjelasan dan Istilah Dalam Judul ……….. 6

1.5Tujuan Penelitian ……….. 8

1.6 Kegunaan Penelitian……….. 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS………....….. 10

2.1. Kajian Pustaka ………... 10

2.1.1 Media Pembelajaran …..……… 10

2.1.1.1 Definisi Media Pembelajaran ………. 10

2.1.1.2 Manfaat Media Pembelajaran ………. 13

2.1.1.3 Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran ……….. 14

2.1.1.4 Karakteristik Media Video ………. 16

2.1.1.5 Tujuan Media Video dalam Pembelajaran ………. 17

2.1.1.6 Pemakaian Komputer dalam Kegiatan Pembelajaran……….. 18

2.1.1.7 Multimedia Pembelajaran Interaktif ……… 19

2.1.2 Prestasi Belajar ………... 23

2.1.3 Program Auto CAD ………... 28

2.2. Kerangka Pemikiran ………. 29

2.3. Hipotesis ………... 32

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 33

3.1. Metode Penelitian ………... 33


(6)

3.3. Paradigma Penelitian ……….. 36

3.4. Tempat dan Waktu Penelitian ………. 36

3.5. Data dan Sumber Data ……… 37

3.6. Variabel Penelitian ……….. 37

3.7. Populasi dan Sampel ………... 37

3.7.1 Populasi ……….. 37

3.7.2 Sampel ……… 38

3.8. Instrumen dan Kisi-kisi Penelitian ………. 39

3.8.1. Instrumen Penelitian ……….. 39

3.8.2. Pengujian Instrumen ……….. 41

3.8.3. Kisi-kisi Penelitian ………. 41

3.9. Prosedur Penelitian ……… 43

3.10. Teknik Pengumpulan Data ……….. 44

3.11. Teknik Analisis Data ……….. 46

3.11.1. Analisis Index Gain ……… 46

3.11.2. Uji Normalitas Data ……… 47

3.11.3. Uji t Hipotesis……….. 51

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….……. 53

4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 53

4.1.1. Data Kelas Eksperimen ... 54

4.1.2. Data Kelas Kontrol ... 59

4.2. Hasil dan Analisis Data ... 63

4.2.1. Data Skor Pre-Test ... 63

4.2.2. Data Skor Post-Test ... 66

4.2.3. Uji Instrumen Penelitian ... 69

4.2.4. N-Gain ... 69

4.2.5. Uji Normalitas ... 74

4.2.6. Uji t Hipotesis ... 75

4.2.7. Pembahasan Hasil Observasi ... 76

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian dan Temuan Penelitian ... 78

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 81

5.1. Kesimpulan ... 81

5.2. Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... x


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel

1.1 Nilai Rata-rata UAS Mata Pelajaran Auto CAD ... 2

3.1 Jenis-jenis Penelitian Eksperimen ... 33

3.2 Kriteria Penilaian Instrumen ... 40

3.3 Kisi-kisi Penelitian ... 42

3.4 Kriteria Kategori Peningkatan Pembelajaran ... 47

3.5 Tabel Uji Normalitas ... 47

4.1 Detail Aspek Penilaian Instrumen ... 63

4.2 Perolehan Nilai Pre-Test ... 64

4.3 Perolehan Nilai Post-Test ... 67

4.4 Nilai N-Gain Kelas Eksperimen ... 70

4.5 Nilai N-Gain Kelas Kontrol ... 71

4.6 Perbandingan N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 73

4.7 Hasil Uji Normalitas ... 74

4.8 Hasil Uji t Hipotesis ... 75


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran ... 31

Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 35

Gambar 3.2 Paradigma Penelitian ... 36

Gambar 4.1 Suasana Pre-Test Kelas Eksperimen ... 55

Gambar 4.2 Penjelasan Penggunaan Media Tutorial Interaktif ... 56

Gambar 4.3 Gambar Proses Kegiatan Inti Pembelajaran Kelas Eksperimen .... 57

Gambar 4.4 Meluruskan Pemahaman Siswa di Akhir Pembelajaran ... 57

Gambar 4.5 Suasana Post-Test Kelas Eksperimen ... 58

Gambar 4.6 Suasana Pre-Test Kelas Kontrol ... 59

Gambar 4.7 Kegiatan Awal Pembelajaran ... 60

Gambar 4.8 Kegiatan Inti Pembelajaran Kelas Kontrol ... 61


(9)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Presentase Kelulusan Pre-Test. ... 65

Grafik 4.2 Nilai Rata-rata Pre-Test Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 66

Grafik 4.3 Presentase Kelulusan Post-Test ... 68

Grafik 4.4 Nilai Rata-rata Post-Test Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 69

Grafik 4.5 Klasifikasi N-Gain Kelas Eksperimen ... 72


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A (BAHAN AJAR)

A.1. Silabus

A.2. RPP Kelas Kontrol A.3..RPP Kelas Eksperimen

A.4. Bahan Ajar (Modul Pembelajaran)

LAMPIRAN B (INSTRUMEN PENELITIAN)

B.1. Kisi-kisi Penelitian

B.2. Kisi-kisi Penilaian Instrumen B.3. Instrumen Penelitian

B.4. Daftar Hadir Siswa B.5. Lembar Observasi

LAMPIRAN C (PENGUJIAN INSTRUMEN)

C.1. Lembar Judgement Experts

LAMPIRAN D (ANALISIS DATA)

D.1. Tabel Uji N-Gain D.2. Tabel Uji Normalitas D.3. Tabel Uji Homogenitas

D.4. Lembar Perhitungan Uji-t (Hipotesis)

LAMPIRAN E (TABEL PENGUJIAN)

E.1. Tabel Distribusi Normal E.2. Tabel Distribusi t-student E.3. Tabel Distribusi Chi-Kuadrat E.4. Tabel Distribusi F

LAMPIRAN F (SURAT)

F.1. Surat Penunjukan Dosen Pembimbing Skripsi F.2. Lembar Usulan Draft Skripsi (Seminar I) F.3. Lembar Usulan Draft Skripsi (Seminar II) F.4. Berita Acara Ujian Sidang Sarjana

F.5. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian F.6. Lembar Asistensi


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita Bangsa Indonesia untuk menciptakan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu jalur pendidikan menengah pada Undang-undang Sisdiknas Tahun 2003 dalam Pasal 18 ayat 3 adalah SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). SMK merupakan salah satu bentuk lembaga pendidikan yang diharapkan dapat menciptakan peserta didik yang berkualitas dan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki para peserta didiknya agar mampu bekerja pada bidang tertentu.

Salah satu SMK di Kota Garut adalah SMK Negeri 2 Garut. SMK Negeri 2 Garut merupakan salah satu SMK yang diharapkan mampu menyiapkan peserta didiknya untuk dapat langsung beradaptasi dalam dunia kerja. Kemampuan beradaptasi ini salah-satunya diperoleh dari suatu kegiatan belajar. Karena belajar merupakan kegiatan utama dalam proses pendidikan. Kurikulum SMK saat ini adalah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Pada KTSP ini terdapat 3 kelompok mata pelajaran untuk SMK, yaitu afektif, normatif dan produktif, di dalamnya terdapat standar kompetensi dan mata pelajaran yang dijadikan dasar dalam proses pembelajaran di kelas. SMK Negeri 2 Garut merupakan lembaga pendidikan formal berkonsentrasi pada keahlian teknologi yang didalamnya terdapat 7 jurusan yakni Teknik Gambar Bangunan, Teknik Audio Video, Teknik


(12)

Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Geologi Pertambangan, Teknik Multimedia dan Teknik Broadcast. SMK ini merupakan salah satu sekolah kejuruan yang difavoritkan oleh banyak masyarakat karena posisinya yang strategis, dan fasilitas yang lengkap. Namun, ternyata SMK ini mempunyai masalah dalam prestasi belajar peserta didiknya. Salah satu mata pelajaran produktif muatan lokal Menggambar Lanjut dengan Perangkat Lunak yang menggunakan perangkat lunak Auto CAD mengalami masalah dalam hal prestasi belajar dimana nilai ujian akhir semester mengalami penurunan dari tahun ke tahun yang dimulai dari tahun pelajaran 2009/2010 hingga tahun pelajaran 2011/2012. Rata-rata nilai ujian akhir sekolah tersebut juga masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 75. Hal ini dapat terlihat pada tabel 1.1 di bawah ini:

TABEL 1.1

NILAI RATA-RATA UAS MATA PELAJARAN AUTO CAD

X TGB 1 X TGB 2 Nilai Rata-rata Semester Genap

2009/2010 68,25 66,60 67,43

Semester Genap

2010/2011 64,50 66,25 65,40

Semester Genap

2011/2012 64,25 60,60 62,43

Sumber: Guru Mata Pelajaran Auto CAD SMKN 2 Garut

Berdasarkan Tabel 1.1 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata UAS pada mata pelajaran Auto CAD dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Pada tahun pelajaran 2009/2010 ke tahun pelajaran 2010/2011 nilai rata-rata UAS mata pelajaran Auto CAD mengalami penurunan yakni 67,43 pada tahun 2009/2010 menjadi 65,40 pada tahun 2010/2011. Penurunan nilai rata rata UAS juga terjadi


(13)

3

di tahun ajaran 2011/2012 menjadi 62,43. Penurunan prestasi belajar dan nilai rata-rata yang masih tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75 tentunya harus menjadi perhatian dari pihak sekolah, khususnya guru mata pelajaran karena menurut Syah, M. (2008:141) “prestasi belajar digunakan untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah proses belajar mengajar atau untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah program pengajaran”.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dilihat adanya masalah pada proses belajar mengajar yang ditunjukan dengan penurunan prestasi belajar dari tahun ke tahun. Salah satu hal penyebab penurunan prestasi belajar tersebut yang memiliki peranan yang sangat penting adalah pemilihan dan penggunaan media pembelajaran. Menurut E. Mulyasa (2008:100) Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (materi pembelajaran), merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses pembelajaran seperti cetak, media audio, media audio visual dll. Oleh karena itu sangat penting memilih media pembelajaran yang tepat dalam setiap kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran merupakan alat yang digunakan oleh pengajar dalam aktifitas belajar mengajar agar pesan dari materi yang disampaikan dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah oleh siswa.

Penggunaan media pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Media pembelajaran telah mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan teknologi, yang dahulu media pembelajaran yang selalu digunakan hanya papan tulis. Dengan perkembangan jaman, media pembelajaran yang digunakan sudah sangat maju


(14)

seperti media audio, media visual dan media audio visual. Media pembelajaran audio visual adalah media pembelajaran yang terdiri dari gambar dan suara yang lebih modern, sehingga diharapkan dengan penggunaan media audio visual siswa akan lebih tertarik dengan materi yang disampaikan.

Dalam proses pembelajaran Auto CAD di SMK Negeri 2 Garut, metode yang di terapkan oleh guru dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar, yaitu guru menyajikan materi dengan pemanfaatan media pembelajaran masih belum optimal, sehingga siswa banyak yang mengalami kesulitan ketika mempraktikan atas materi yang di berikan yang akhirnya berpengaruh kepada hasil belajar siswa yang rendah.

Pembelajaran dengan menggunakan media audio visual adalah salah satu cara untuk mengatasi pemasalahan diatas. Penggunaan media audio visual yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah media tutorial interaktif. Melalui media ini, diharapkan siswa dapat lebih aktif menemukan, membentuk, dan mengembangkan kemampuannya. Oleh karena itu, dengan penggunaan Media pembelajaran audio visual diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Auto CAD di SMK Negeri 2 Garut.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas, penulis mencoba melakukan penelitian dengan judul Eksperimen Penggunaan Media Tutorial Interaktif Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa.”


(15)

5

1.2. Identifikasi Masalah

Penerapan penggunaan Media Tutorial Interaktif pada mata pelajaran Auto CAD diharapkan dapat membuat peserta didik menguasai pengetahuan dan keterampilan spesifik serta sikap yang sesuai dengan apa yang harus dilakukan dan diterapkan di dunia kerja. Hal ini didasari oleh permasalahan yang penulis lihat di SMK Negeri 2 Garut khususnya Mata Pelajaran Auto CAD, antara lain:

1. Semakin menurunnya prestasi belajar siswa dari tahun ke tahun. 2. Kurangnya daya tangkap siswa terhadap materi yang diberikan guru. 3. Proses pembelajaran pada mata pelajaran Auto CAD yang masih

berjalan kurang maksimal.

4. Siswa sulit memahami materi karena keterbatasan penggunaan media pembelajaran.

5. Banyaknya waktu yang digunakan dalam memberikan materi.

1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk menghindari meluasnya permasalahan dan keterbatasan waktu, maka masalah penelitian dibatasi sebagai berikut :

1. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Garut yang mengikuti Mata Pelajaran Auto CAD. Kelas tersebut adalah XI TGB 1 dan XI TGB 2 2. Mata Pelajaran yang menjadi bahan pengajaran untuk melakukan


(16)

3. Standar kompetensi yang menjadi bahan penelitian adalah Menggambar Lanjut dengan Perangkat lunak (Auto CAD), dengan kompetensi dasar Membuat Objek Berdasarkan Prinsip-prinsip Pemodelan Tiga Dimensi 4. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian adalah Media

Tutorial Interaktif.

5. Objek yang diteliti adalah prestasi belajar peserta didik kelas XI TGB yang direkam ke dalam hasil studi setelah pelaksanaan Mata Pelajaran Auto CAD dengan media Tutorial Interaktif

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran penggunaan media tutorial interaktif?

2. Bagaimana perbandingan hasil belajar siswa yang menggunakan media tutorial interaktif dengan siswa yang tidak menggunakan media tutorial interaktif?

3. Adakah peningkatan yang signifikan pada prestasi belajar siswa dengan penggunaan media tutorial interaktif?

1.4. Penjelasan Istilah Dalam Judul

Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman definisi maka penulis merasa perlu untuk menjabarkan istilah atau frase yang terdapat dalam judul penelitian “Eksperimen Penggunaan Media Tutorial Interaktif Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa.”. Definisi untuk beberapa istilah tersebut adalah:


(17)

7

Eksperimen

Eksperimen berarti upaya percobaan dalam penelitian yang diharapkan menyebabkan perubahan atau perbedaan watak kepercayaan dan tingkah laku termasuk perubahan atau perbedaan prestasi belajar. Jadi yang dimaksud eksperimen dalam penelitian ini adalah upaya peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan Media Tutorial Interaktif.

Media Tutorial Interaktif

Media Tutorial Interaktif yang merupakan bagian dari media audio visual adalah berbagai macam kombinasi grafik, teks, suara, video dan animasi yang ditekankan kepada kendali pengguna sehingga dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Penyampaian materi dari Media Tutorial Interaktif ini dilakukan secara tutorial sebagaimana yang diberikan oleh guru atau instruktur.

Prestasi Belajar

Prestasi Belajar Menurut Rachman Saleh (2007:92) “prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa dari mempelajari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan tertentu dengan alat ukur berupa evaluasi yang dinyatakan dalam bentuk angka huruf atau kata atau simbol, dengan istilah lain yakni prestasi”. Jadi yang dimaksud prestasi belajar disini adalah hasil belajar siswa dari mata pelajaran Auto CAD yang berupa nilai dengan bentuk angka pada kompetensi dasar Membuat Objek Berdasarkan Prinsip-prinsip Tiga Dimensi.

Mata Pelajaran Auto CAD

Auto CAD merupakan mata pelajaran yang termasuk pada kompetensi dasar Menggambar Lanjut Dengan Perangkat Lunak yang akan diteliti dimana


(18)

Auto CAD adalah sebuah program yang biasa digunakan untuk tujuan tertentu dalam menggambar serta merancang dengan bantuan komputer dalam pembentukan model serta ukuran dua dan tiga dimensi atau lebih dikenali sebagai

Computer-aided drafting and design program” (CAD). Program ini dapat

digunakan dalam semua bidang kerja terutama sekali dalam bidang-bidang yang memerlukan keterampilan khusus seperti bidang Mekanikal Engineering, Sipil, Arsitektur, Desain Grafik, dan semua bidang yang berkaitan dengan penggunaan CAD. (Dirangkum dari Suparno:317)

1.5. Tujuan Penelitian

Penelitian ini ditunjukan untuk mengungkapkan informasi mengenai media pembelajaran tutorial terhadap prestasi belajar.

1. Mengetahui gambaran penggunaan media tutorial interaktif.

2. Mengetahui perbandingan prestasi belajar siswa yang menggunakan media tutorial interaktif dengan siswa yang tidak menggunakan media tutorial interaktif.

3. Mengetahui seberapa besar peningkatan prestasi belajar siswa dengan penggunaan media tutorial interaktif.

1.6. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan data informasi yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya:


(19)

9

1. Bagi Penulis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman penulis, khususnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan media pembelajaran tutorial interaktif dan juga prestasi belajar siswa.

2. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi SMK Negeri 2 Garut untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi siswa. Serta sebagai bahan pertimbangan bagi peningkatan kualitas pembelajaran dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar guna mengoptimalkan hasil belajar siswa yang diharapkan.


(20)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen.” Penelitian eksperimen diartikan sebagai pendekatan penelitian kuantitatitf yang paling penuh, artinya memenuhi semua persyaratan untuk menguji hubungan sebab akibat. Penelitian eksperimen merupakan pendekatan penelitian cukup khas. Kekhasan tersebut diperlihatkan oleh dua hal, pertama penelitian eksperimen menguji secara langsung pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain, kedua menguji hipotesis hubungan sebab akibat (Syaodih, 2009:194).

Metode penelitian eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. (Sugiyono 2009 : 72). Penelitian eksperimen memiliki 3 jenis yang masing-masing memiliki kekhasan, yakni pre- eksperimen,quasi- eksperimen dan ,true-eksperimen. Berikut perbedaan dari ketiga jenis penelitian eksperimen:

TABEL 3.1

JENIS-JENIS PENELITIAN EKSPERIMEN

No Pre eksperimen Quasi eksperimen True eksperimen

1.

Hanya 1 kelas (kelas eksperimen)

Ada dua kelas (kelas kontrol dan kelas

eksperimen)

Ada dua kelas (kelas kontrol dan kelas

eksperimen)

2.

Sampel dipilih secara random

Sampel tidak dipilih secara random

Sampel dipilih secara random


(21)

34

No Pre eksperimen Quasi eksperimen True eksperimen

3.

Hanya pretest atau postes saja

yang diberikan

Dilakukan pretes dan postes

Dilakukan pretes dan postes

4.

Tidak diberikan evaluasi tes

Diberikan evaluasi tes saat awal dan akhir model

pembelajaran

Pemberian evaluasi tes diberikan secara berkala

(Sumber : Syah. M, 2008:79)

Tabel 3.1 tersebut merupakan bukti dari penelitian yang diteliti adalah termasuk quasi eksperimen. Penelitian ini terdapat dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen, sampel tidak dipilih secara random, dilakukannya pretes dan postes serta diberikannya evaluasi tes saat awal dan akhir penerapan model pembelajaran di kedua kelas. Agar mendapatkan hasil yang berbeda antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

Dalam penelitian ini peneliti ingin meneliti pengaruh dari penggunaan

Tutorial Interaktif dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Alasan

peneliti memilih metode ini adalah karena peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan antara prestasi belajar peserta didik yang menggunakan Tutorial dengan prestasi belajar peserta didik yang tidak menggunakan Tutorial pada mata pelajaran Auto CAD di kelas XI Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Garut. Media pembelajaran menggunakan Tutorial belum pernah digunakan guru mata pelajaran Auto CAD di sekolah tersebut, sehingga untuk mengetahuinya peneliti harus menggunakan metode penelitian eksperimen.


(22)

3.2. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi eksperimen dengan non-equivalent control group design. Menurut Sugiyono (2009:116) “Non-equivalent control group design hampir sama dengan pretest-post test control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen

maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random”. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut:

(Sumber : Sugiyono, 2009:79)

GAMBAR 3.1 DESAIN PENELITIAN

Keterangan:

O1 : Tes awal (sebelum perlakuan) O2 : Tes akhir (setelah perlakuan)

X : Penerapan Media Tutorial Interaktif E : Kelas eksperimen

K : Kelas kontrol

Berdasarkan desain tersebut, penelitian quasi Eksperimen ini melibatkan dua kelompok peserta didik, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut sama-sama diberikan pre-test dan

post test, tetapi diberi perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen diberikan

penggunaan Media Tutorial Interaktif , sedangkan kelas kontrol tidak diberikan penggunaan Media Tutorial Interaktif atau belajar hanya dengan menggunakan modul pembelajaran saja.

O1 X O2

O1 O2

E


(23)

36

3.3. Paradigma Penelitian

Paradigma dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:

(Sumber: Hasil Analisis Peneliti)

GAMBAR 3.2 PARADIGMA PENELITIAN

3.4. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di SMK Negeri 2 Garut yang lokasinya berada di Jalan Suherman No. 90 Kotak Pos 103 Tarogong Garut.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 di bulan November sampai Desember 2012. Waktu penelitian berlangsung pada saat jam pelajaran mata pelajaran Auto CAD.

Kelas Kontrol

Pre test

Tanpa Media

Post test

Hasil belajar

Analisis Temuan Penelitian

Kesimpulan dan Saran Kelas

Eksperimen

Pre test

Media

Tutorial

Post test

Hasil belajar Kelas XI

Program Kompetensi Teknik Gambar


(24)

3.5. Data dan Sumber Data

1. Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa nilai hasil

pre-test, hasil pengamatan saat proses pembelajaran dan post test yang

bersumber dari peserta didik kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Garut sebagai objek penelitian.

2. Sumber Data

Pada penelitian ini, sumber data yang diambil adalah peserta didik kelas XI TGB 1 dan XI TGB 2 SMK Negeri 2 Garut.

3.6. Variabel Penelitian

Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kuantitatif, sehingga variabel yang muncul pada penelitian ini adalah variabel kuantitatif. Karena penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, maka di dalamnya terdapat dua variabel yaitu variabel eksperimen dan variabel kontrol.

1. Variabel eksperimen. Variabel eksperimen pada penelitian ini adalah hasil belajar kelas yang diberikan pembelajaran dengan menggunakan Media

Tutorial Interaktif. (X1)

2. Variabel kontrol. Variabel kontrol pada penelitian ini adalah hasil belajar kelas yang tidak menggunakan Media Tutorial Interaktif. (X2)

3.7. Populasi dan Sampel 3.7.1. Populasi

Penelitian yang dilakukan selalu berkaitan dengan kegiatan mengumpulkan dan menganalisa suatu data, menentukan populasi merupakan langkah yang


(25)

38

penting. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2009:115) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan secara jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut populasi sasaran yaitu populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi apabila dalam sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan. Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah peserta didik kelas XI TGB 1 sebanyak 26 peserta didik dan XI TGB 2 sebanyak 27 peserta didik jadi populasi dalam penelitian ini adalah 53 peserta didik.

3.7.2. Sampel

Mendapatkan data merupakan sesuatu yang paling utama dalam proses penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu obyek penelitian yang telah ditentukan populasi dari obyek yang akan diteliti. Langkah selanjutnya ialah mencari sampel yang bertujuan memudahkan dalam meneliti obyek penelitian. Menurut Sugiyono (2009:116), yang dimaksud dengan sampel adalah “Bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu”. Dalam penelitian ini akan diambil jumlah sampel sesuai dengan jumlah populasinya. Maka metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian populasi atau sensus karena


(26)

mengambil sampel dari seluruh populasi atau dinamakan sampling jenuh. Sampling jenuh menurut Sugiyono, (2009:122-123).

”Sampling jenuh adalah teknik pengumpulan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, yaitu kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lainnya adalah sampel jenuh atau sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.”

Berdasarkan pendapat di atas, maka sampel penelitian ini adalah peserta didik XI TGB 1 dan XI TGB 2 sebanyak 53 peserta didik maka sampel yang diambil adalah seluruh jumlah populasi. Dalam hal ini peserta didik kelas XI TGB 1 menjadi kelas eksperimen sebanyak 26 peserta didik dan XI TGB 2 menjadi kelas kontrol sebanyak 27 peserta didik.

3.8. Instrumen dan Kisi-Kisi Penelitian 3.8.1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian berarti alat yang digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data atau informasi agar kegiatan tersebut menjadi mudah dan sistematis. Adapun instrumen peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Tes Gambar

Dalam penelitian ini, Instrumen yang digunakan adalah berupa tes

(pre-test dan post (pre-test) yang berbentuk tugas menggambar dengan petunjuk pengerjaan

menggunakan term of reference (TOR). TOR yang digunakan pada pre test dan

post test tersebut sama, karena guna mengetahui nilai peserta didik sebelum diberi treatment dan sesudah diberi treatment. Dalam pembuatan TOR, peneliti


(27)

40

melakukan konsultasi dan meminta persetujuan dengan pengajar mata diklat agar isi TOR sesuai dengan tujuan pembelajaran mata pelajaran Auto CAD.

b. Penilaian Gambar

Dalam hal penilaian pun, penulis berkonsultasi dengan pengajar mata diklat tentang aspek yang dinilai dari tugas menggambar. Penulis menyesuaikan aspek-aspek penilaian dengan standar penilaian yang dimiliki pengajar mata diklat. Berikut aspek-aspek penilaian tugas yang telah sesuai dengan standar penilaian pengajar mata diklat beserta besaran bobot penilaian:

TABEL 3.2

KRITERIA PENILAIAN INSTRUMEN

No. Kriteria Penilaian Skor

1 Kesesuaian Bentuk 30 2 Ketepatan Ukuran 20 3 Tata Letak Gambar 20 4 Kelengkapan Gambar 10 5 Kejelasan Gambar 10 6 Ketepatan Waktu 10

Total Skor 100 (Sumber : Pribadi dan SMK Negeri 2 Garut)


(28)

3.8.2. Pengujian Instrumen

Sebagaimana diungkapkan Scarvia B. Anderson dalam Suharsimi Arikunto (2005:65) “ A Test is valid if it measure what it purpose to measure.”

Sehingga validitas dapat diartikan sebagai ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan atau keabsahan instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang hendak diukur secara tepat.

Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan analisis pakar atau secara judgement experts (pertimbangan keputusan oleh ahli), dimana yang bertindak sebagai ahli di sini adalah guru mata pelajaran yang mengajar mata pelajaran Auto CAD, pada item yang tidak valid akan di koreksi atau di ganti bergantung pada pendapat ahli tersebut.

3.8.3. Kisi-kisi Penelitian

Tahapan pelaksanaan penelitian ini dibagi menjadi dua variabel, yaitu variabel eksperimen dan variabel kontrol dimana kompetensi dasar yang akan diteliti adalah membuat objek berdasarkan prinsip-prinsip pemodelan tiga dimensi. Model pembelajaran yang akan diteliti pada kelas eksperimen adalah belajar dengan menggunakan media tutorial interaktif, sedangkan pada kelas kontrol tidak menggunakan media tutorial interaktif.


(29)

42

TABEL 3.3

KISI KISI PENELITIAN

(Sumber : Pribadi dan SMK Negeri 2 Garut) OBJEK KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN INSTRUMEN SUMBER DATA PENGAMBILAN DATA ANALISIS DATA kelas Kontrol Membuat objek berdasarkan prinsip-prinsip pemodelan tiga dimensi 1. Menunujukkan

penggunaan objek

padat primitif dengan perintah sederhana. 2. Menunjukkan penggunaan seluruh perintah 3D Operation.  Menggambarkan objek padat primitif

 Menggambar menggunakan

perintah 3D

Operation.

Praktek tanpa

menggunakan media

Tutorial

 Tes Gambar  Penilaian

Gambar

Peserta didik

Kelas XI TGB 2

Pre test

Post test

Analisis

Index gain

kelas

Eksperimen

Media Tutorial

Peserta didik


(30)

3.9. Prosedur Penelitian

Prosedur yang akan dilakukan pada penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan, berikut ini adalah proses tahapan yang dilakukan:

1. Tahapan persiapan : dilakukan penentuan populasi dan sampel serta persiapan pembuatan RPP, bahan ajar, dan instrument penelitian.

2. Tahapan pre test : dilakukan tes awal untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan.

3. Tahapan pelaksanaan pembelajaran : dilakukan kegiatan pembelajaran, dimana kelompok eksperimen menggunakan media tutorial, sedangkan kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional / metode ceramah.

4. Tahapan post test : dilakukan tes akhir untuk mengetahui prestasi belajar kelas eksperimen dan kontrol setelah diberi perlakuan.

5. Tahapan analisis data : dilakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik yang membandingkan antara hasil pre tes dan pos tes kelas eksperimen dan kontrol setelah diberi perlakuan.

6. Tahapan uji hipotesis : dilakukan penarikan kesimpulan untuk menolak atau menerima hasil hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data.

7. Tahapan penarikan kesimpulan : dilakukan penarikan kesimpulan penelitian berdasarkan uji hipotesis.


(31)

44

3.10. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian dengan data yang terkumpul untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan cara kombinasi secara langsung atau tidak langsung. Dalam penelitian ini untuk memperoleh data menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:

1. Instrumen penelitian dalam bentuk Tes .

Menurut Mochtar Bukhori dalam Suharsimi Arikunto (2009:32), “Tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil–hasil pelajaran tertentu pada seorang murid atau kelompok murid”. Adapun tahapan yang dilakukan adalah :

 Tahap persiapan yang terdiri dari

a) Studi pustaka untuk memperoleh landasan teori.

b)Studi kurikulum untuk memperoleh data mengenai tuntutan kurikulum.

c) Studi pendahuluan untuk memperoleh data mengenai kondisi di lapangan.

d)Persiapan pembuatan media pembelajaran yaitu merancang , mempelajari dan mengkaji masalah pembelajaran yang cocok. e) Menyusun rencana pembelajaran, skenario pembelajaran,


(32)

 Tahap Pelaksanaan

a) Merancang pembuatan media pembelajaran berupa Tutorial Interaktif.

b)Melaksanakan uji coba instrument.

c) Melaksanakan pre-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

d)Memberikan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan Media

Tutorial Interaktif pada kelompok eksperimen.

e) Melaksanakan post test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

 Tahap akhir

a) Mengolah data hasil tes awal, tes akhir serta instrumen lainnya. b)Menganalisis dan membahas temuan penelitian.

c) Temuan penelitian. 2. Lembar Observasi.

Menurut Marshall (1988) yang dikutip dari Sugiyono (2007:226),

"through observation the researcher learn abaout beheavior and the meaning attached to those behavior" . Melalui observasi, peneliti belajar tentang

perilaku dan makna perilaku tersebut. Pada penelitian ini observasi digunakan untuk mengetahui kegiatan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan media yang sesuai dengan RPP yang telah disusun. Observasi pada penelitian ini dilaksanakan pada saat KBM berlangsung.


(33)

46

yang akan dugunakan untuk perbaikan proses pembelajaran berikutnya yang menggunakan metode yang sama. Dalam pelaksanaannya, kegiatan observasi ini menggunakan lembaran untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dimana didalamnya terdapat poin-poin observasi yang menyangkut tentang kesesuaian KBM dengan RPP.

3.11. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian diolah agar dapat memberikan informasi mengenai permasalahan yang diteliti.

3.11.1.Analisis Indeks Gain

Setelah memperoleh nilai pre test dan post test pada kedua kelas, dihitung selisih antara pre test dan post test untuk mendapatkan nilai gain dan gain ternormalisasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai gain dan gain ternormalisasi adalah sebagai berikut :

Skor gain normal ini diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria peningkatan hasi belajar peserta didik . Berikut adalah kriteria peningkatan pembelajaran berdasarkan nilai rata-rata gain ternormalisasi:


(34)

T

TAABBEELL 33..44

K

KRRIITTEERRIIAAKKAATTEEGGOORRIIPPEENNIINNGGKKAATTAANNPPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN

( Arikunto,S. 2009 : 64)

3.11.2.Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah berdistribusi normal atau tidak. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat menentukan persamaan uji-t yang digunakan. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Chi-Kuadrat. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :

a. Menyusun data skor nilai pretest dan posttest yang diperoleh kedalam tabel distribusi frekuensi menggunakan aturan Sturges dengan tabel bantu seperti pada tabel berikut :

TABEL 3.5

TABEL UJI NORMALITAS

Interval Xi Xin Zi Peluang fo fh X2

Jumlah

( Arikunto,S. 2009 : 87) P

Peerrsseennttaassee KKaatteeggoorrii 0

0,,0000 << <<gg>> ≤≤ 00,,3300 RReennddaahh 0

0,,3300 << <<gg>> ≤≤ 00,,7700 SeSeddaanngg 0


(35)

48

b. Menentukan Rentang Skor atau Range (R) r = Xmak –Xmin

keterangan : Xmak = nilai maksimum Xmin = nilai minimum

(Sudjana,N. 1992 : 47) c. Menentukan banyak Kelas Interval (k)

k = 1 + 3,3 log n

keterangan : n = banyaknya data

(Sudjana, N. 1992 : 47) d. Menentukan Panjang Kelas Interval (p)

k R p

keterangan : R = Range

k = kelas interval

(Sudjana, N. 1992 : 47) e. Menentukan batas atas dan batas bawah kelas interval. Batas atas diperoleh dari ujung kelas atas ditambah 0,5. Sedangkan batas bawah diperoleh dari ujung kelas bawah dikurangi 0,5.

f. Menentukan nilai rata-rata untuk masing masing kelas ( )

Keterangan : fi = Jumlah frekuensi


(36)

(Sudjana,N. 1992 : 67) g. Menentukan Standar Deviasi (SD)

1

2

n

X

X

F

S

i i

Keterangan :

S = simpangan baku (standard deviasi)

X

= mean (rata – rata)

Fi = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi

Xi = tanda kelas interval atau nilai tengah dari kelas interval

n = jumlah responden

(Sudjana, N. 1992 : 95) h. Menentukan batas bawah kelas interval (xin) dengan rumus:

(xin) = Bb - 0,5 kali desimal yang digunakan interval kelas keterangan : Bb = batas bawah interval.

i. Mengitung Zi untuk setiap batas bawah kelas interval :

Keterangan : Z i = harga baku xin = batas bawah

X

= mean (rata – rata)

S = simpangan baku

j. Menghitung luas daerah tiap-tiap kelas interval L1 = L01 - L02


(37)

50

Keterangan : L1 = Luas kelas interval

L01 = Luas daerah atas kelas interval L02 = Luas daerah bawah kelas interval

k. Lihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan pada kolom lo. Harga x1 dan xn selalu diambil nilai peluang 0,5000.

l. Menghitung frekuensi ekspetasi/harapan (ei) ei =

L

i

.

f

i

(Arikunto, S. 2009 : 259) m. Menghitung Chi-kuadrat (χ2)

χ2

=

 

i i i

e

e

f

.

2

Keterangan : χ2

= chi kuadrat hitung

ei = frekuensi ekspetasi/harapan

fi = frekuensi data yang sesuai dengan tanda kelas xt

n. Langkah selanjutnya mengkonsultasikan harga �2 dari hasil perhitungan dengan tabel Chi-Kuadrat pada derajat kebebasan tertentu sebesar jumlah kelas interval dikurangi satu (dk = k-1). Jika diperoleh harga �2hitung < 2tabel pada taraf signifikansi α tertentu, maka dikatakan bahwa sampel berdistribusi normal. Jika datanya berdistribusi normal, maka uji yang dilakukan yaitu uji statistik parametik yang tepat. Maka perlu dilakukan satu uji lagi yaitu uji homogenitas.


(38)

3.11.3.Uji t Hipotesis

Setelah normalitas dan homogenitas data diketahui, digunakan uji-t dengan beberapa kemungkinan sebagai berikut (Sugiyono, 2012: 272-274) :

1) Bila jumlah anggota sampel n1 = n2 , dan varian homogen (σ12= σ22) maka dapat digunakan rumus uji-t baik untuk separated maupun pooled varian, dengan derajat kebebasannya (dk) = n1 + n2 – 2.

2) Bila jumlah anggota sampel n1≠ n2 , dan varian homogen (σ12= σ22) maka dapat digunakan rumus uji-t pooled varian, dengan derajat kebebasannya

(dk) = n1 + n2 – 2.

3) Bila jumlah anggota sampel n1 = n2 , dan varian tidak homogen (σ12≠ σ22) maka dapat digunakan rumus uji-t separated maupun pooled varian, dengan derajat kebebasannya (dk) = n1 -1 atau n2 – 1.

4) Bila jumlah anggota sampel n1 ≠ n2 , dan varian tidak homogen (σ12 ≠ σ22) maka dapat digunakan rumus uji-t separated varian, dengan dk (n1-1) dan dk (n2-1) dibagi dua, dan kemudian ditambahkan dengan harga t yang terkecil.

5) Bila sampel berkorelasi/berpasangan, misalnya membandingkan sebelum dan sesudah perlakuan (treatment), atau membandingkan kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen, maka digunakan t-test sampel related.

Rumus-rumus Uji-t (t-test) : Rumus Separated Varian


(39)

52

Rumus Pooled Varian

Rumus Sampel Varian

Keterangan : t = thitung

n1 = jumlah responden kelompok 1 n2 = jumlah responden kelompok 2 S1 = standar deviasi kelompok 1 S2 = standar deviasi kelompok 2

= rata-rata kelompok 1 = rata-rata kelompok 2

Setelah harga thitung diperoleh, maka selanjutnya thitung dibandingkan dengan ttabel dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

H0 ditolak apabila thitung > ttabel H0 diterima apabila thitung < ttabel


(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada rangkaian penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa hal penting yang dapat disimpulkan, hal-hal tersebut adalah :

1. Pembelajaran dengan penggunaan media tutorial interaktif memberikan siswa untuk belajar interaktif dan juga inovatif dari materi yang dipelajari sehingga bisa memacu semangat belajar, karena siswa dapat mengulang kembali atas materi yang di sampaikan ataupun materi yang masih kurang dipahami sesuai dengan kebutuhan masing masing siswa tersebut. Hal ini membuat siswa tidak pasif dalam menerima pelajaran searah dari guru tetapi secara aktif terlibat dalam proses belajar mengajar.

2. Peningkatan hasil belajar siswa kelas XI TGB-1 SMK Negeri 2 Garut tahun ajaran 2012/2013 yang belajar dengan menggunakan media

tutorial interaktif (kelas eksperimen) lebih tinggi dibandingkan dengan

hasil belajar siswa kelas XI TGB-2 yang belajar tanpa menggunakan media tutorial interaktif (kelas kontrol). Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata n-gain pada kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.

3. Pembelajaran dengan menggunakan bantuan media tutorial interaktif dalam kegiatan belajar mengajar dinilai lebih efektif dibandingkan


(41)

82

dengan pembelajaran yang hanya menggunakan modul pembelajaran saja atau tanpa menggunakan media tutorial interaktif.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa media tutorial interaktif dapat memberikan pengaruh yang positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Auto CAD di SMK Negeri 2 Garut, maka penulis merekomendasikan kepada berbagai pihak yang terkait, yaitu diantaranya:

1. Bagi pihak sekolah SMK Negeri 2 Garut, supaya dapat

mempertimbangkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk dapat menerapkan penggunaan media pembelajaran lain seperti media pembelajaran tutorial interaktif pada mata pelajaran lain dengan melihat karakteristik pelajaran yang dapat diberikan dengan menggunakan media ini agar peningkatan hasil belajar siswa di SMK Negeri 2 Garut juga meningkat dengan lebih baik.

2. Bagi Guru Mata Pelajaran Auto CAD di SMK Negeri 2 Garut,

supaya dapat mempertimbangkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk menerapkan media pembelajaran tutorial interaktif, karena dilihat dari hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa penerapan media pembelajaran tutorial interaktif pada mata pelajaran Auto CAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih baik dibandingkan dengan yang hanya menggunakan modul pembelajaran saja. Guru mata pelajaran juga sebaiknya ikut berperan serta dalam mengembangkan media tutorial interaktif yang digunakan baik dari segi desain dan juga


(42)

isi agar dapat lebih meningkatkan minat dan perhatian siswa sehingga dapat memberikan dampak yang lebih positif lagi.

3. Bagi Siswa Siswi SMK Negeri 2 Garut, supaya lebih sering

menggunakan dan mempelajari media tutorial interaktif di luar jam pelajaran sekolah, untuk mengembangkan kemampuan atas materi materi dasar yang telah dipelajari.

4. Bagi Penulis, supaya dapat mengkaji dan meneliti kembali tentang

penerapan media tutorial interaktif dalam pembelajaran untuk cakupan yang lebih luas lagi. Karena tidak menutup kemungkinan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi pada penelitian selanjutnya.


(43)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Munib, dkk. (2009). Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UNNES Press.

Afdal Zul, (2011). Pengaruh Penggunaan Multimedia CD Interaktif Terhadap

Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Produktif Akuntansi MYOB Accounting. Skripsi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Anderson, Ronald.H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan media Video

Pembelajaran. Jakarta : Grafindo Pers.

Anita Lie, (2010). Cooperative Learning Diruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Arikunto,S. (2005). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Jakarta: PT. Bumi Aksara

Arikunto,S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto.S, (2009). Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Daryanto, (2010). Media Pembelajaran : Peranannya Sangat Penting Dalam

Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media

E Mulyasa, (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Hanafiah, S. dan Suhana,C (2000). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama.

Isjoni, (2007). Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok.. Bandung: Alfabeta

Jamaludin, Idris.( 2005). Analisis Kritis Mutu Pendidikan. Yogyakarta: Suluh Press.

Oemar Hamalik, (2003). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Jakarta : PT. Bumi Aksara.


(44)

Purwanto. Ngalim, (2007) Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosdakarya.

Rahman-Saleh.A, (2007). Pendidikan Anak Bangsa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sadiman,S.A. (2003). Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta.

Sudjana, N. (1992) Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Alfabeta

Sumandar, A. (2011). Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Prestasi

Belajar Mata Diklat Auto CAD SMK Negeri 6 Bandung. Skripsi. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia

Suparno, (2008). Teknik Gambar Bangunan Untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Suyono dan Harianto, (2011). Belajar dan Pembelajaran. Teori dan Konsep Dasar Surabaya: Rosda.

Syah, M. (2008). Psikologi Pendidikan Dengan Pendidikan Baru. PT Remaja Rosdakarya. Bandung

Syaiful Sagala, (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung: Alfabeta Syamsuddin Makmun. A , (2005). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya. Syaodih. N. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. PT Remaja Rosda

Karya.

Tu’u, Tulus, (2004). Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Grasindo. Jakarta.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia


(1)

52

Rumus Pooled Varian

Rumus Sampel Varian

Keterangan : t = thitung

n1 = jumlah responden kelompok 1 n2 = jumlah responden kelompok 2 S1 = standar deviasi kelompok 1 S2 = standar deviasi kelompok 2

= rata-rata kelompok 1 = rata-rata kelompok 2

Setelah harga thitung diperoleh, maka selanjutnya thitung dibandingkan dengan

ttabel dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

H0 ditolak apabila thitung > ttabel


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada rangkaian penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa hal penting yang dapat disimpulkan, hal-hal tersebut adalah :

1. Pembelajaran dengan penggunaan media tutorial interaktif memberikan siswa untuk belajar interaktif dan juga inovatif dari materi yang dipelajari sehingga bisa memacu semangat belajar, karena siswa dapat mengulang kembali atas materi yang di sampaikan ataupun materi yang masih kurang dipahami sesuai dengan kebutuhan masing masing siswa tersebut. Hal ini membuat siswa tidak pasif dalam menerima pelajaran searah dari guru tetapi secara aktif terlibat dalam proses belajar mengajar.

2. Peningkatan hasil belajar siswa kelas XI TGB-1 SMK Negeri 2 Garut tahun ajaran 2012/2013 yang belajar dengan menggunakan media tutorial interaktif (kelas eksperimen) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa kelas XI TGB-2 yang belajar tanpa menggunakan media tutorial interaktif (kelas kontrol). Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata n-gain pada kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.

3. Pembelajaran dengan menggunakan bantuan media tutorial interaktif dalam kegiatan belajar mengajar dinilai lebih efektif dibandingkan


(3)

82

dengan pembelajaran yang hanya menggunakan modul pembelajaran saja atau tanpa menggunakan media tutorial interaktif.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa media tutorial interaktif dapat memberikan pengaruh yang positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Auto CAD di SMK Negeri 2 Garut, maka penulis merekomendasikan kepada berbagai pihak yang terkait, yaitu diantaranya:

1. Bagi pihak sekolah SMK Negeri 2 Garut, supaya dapat

mempertimbangkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk dapat menerapkan penggunaan media pembelajaran lain seperti media pembelajaran tutorial interaktif pada mata pelajaran lain dengan melihat karakteristik pelajaran yang dapat diberikan dengan menggunakan media ini agar peningkatan hasil belajar siswa di SMK Negeri 2 Garut juga meningkat dengan lebih baik.

2. Bagi Guru Mata Pelajaran Auto CAD di SMK Negeri 2 Garut,

supaya dapat mempertimbangkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk menerapkan media pembelajaran tutorial interaktif, karena dilihat dari hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa penerapan media pembelajaran tutorial interaktif pada mata pelajaran Auto CAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih baik dibandingkan dengan yang hanya menggunakan modul pembelajaran saja. Guru mata pelajaran juga sebaiknya ikut berperan serta dalam mengembangkan


(4)

83

isi agar dapat lebih meningkatkan minat dan perhatian siswa sehingga dapat memberikan dampak yang lebih positif lagi.

3. Bagi Siswa Siswi SMK Negeri 2 Garut, supaya lebih sering

menggunakan dan mempelajari media tutorial interaktif di luar jam pelajaran sekolah, untuk mengembangkan kemampuan atas materi materi dasar yang telah dipelajari.

4. Bagi Penulis, supaya dapat mengkaji dan meneliti kembali tentang

penerapan media tutorial interaktif dalam pembelajaran untuk cakupan yang lebih luas lagi. Karena tidak menutup kemungkinan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi pada penelitian selanjutnya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Munib, dkk. (2009). Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UNNES Press.

Afdal Zul, (2011). Pengaruh Penggunaan Multimedia CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Produktif Akuntansi MYOB Accounting. Skripsi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Anderson, Ronald.H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan media Video Pembelajaran. Jakarta : Grafindo Pers.

Anita Lie, (2010). Cooperative Learning Diruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Arikunto,S. (2005). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Jakarta: PT. Bumi Aksara

Arikunto,S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto.S, (2009). Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Daryanto, (2010). Media Pembelajaran : Peranannya Sangat Penting Dalam

Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media

E Mulyasa, (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Hanafiah, S. dan Suhana,C (2000). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama.

Isjoni, (2007). Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok.. Bandung: Alfabeta

Jamaludin, Idris.( 2005). Analisis Kritis Mutu Pendidikan. Yogyakarta: Suluh Press.

Oemar Hamalik, (2003). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : PT. Bumi Aksara.


(6)

Purwanto. Ngalim, (2007) Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosdakarya.

Rahman-Saleh.A, (2007). Pendidikan Anak Bangsa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sadiman,S.A. (2003). Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta.

Sudjana, N. (1992) Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Alfabeta

Sumandar, A. (2011). Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mata Diklat Auto CAD SMK Negeri 6 Bandung. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Suparno, (2008). Teknik Gambar Bangunan Untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Suyono dan Harianto, (2011). Belajar dan Pembelajaran. Teori dan Konsep Dasar Surabaya: Rosda.

Syah, M. (2008). Psikologi Pendidikan Dengan Pendidikan Baru. PT Remaja Rosdakarya. Bandung

Syaiful Sagala, (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung: Alfabeta Syamsuddin Makmun. A , (2005). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya. Syaodih. N. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. PT Remaja Rosda

Karya.

Tu’u, Tulus, (2004). Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Grasindo. Jakarta.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia


Dokumen yang terkait

APLIKASI PENGGUNAAN MEDIA CD (COMPACT DISC) INTERAKTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KETUNTASAN BELAJAR SISWA (Pokok Bahasan Ekosistem Kelas I Semester 2 SMAN 2 Jember Tahun Ajaran 2004/2005)

0 5 116

ENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS WONDERSHARE QUIZ CREATOR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri Arjasa Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 Mata Pelajaran Ekonomi K

0 4 18

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF FLASH FLIP BOOK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 1 Pebayuran)

9 35 221

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas XI Jurusan Bangunan Semester Ganjil SMK Negeri 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 13 60

PENGARUH PENGGUNAAN TEHNIK PENCATATAN MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Metro Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013)

0 13 61

PENGARUH PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi Pada Siswa Kelas XI Jurusan Bangunan Semester Genap SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 12 51

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK ORGAN PERNAPASAN (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V Semester Ganjil SD Negeri 1 Gumukrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 6 56

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK ORGAN PERNAPASAN (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V Semester Ganjil SD Negeri 1 Gumukrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 4 57

PENGGUNAAN EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

0 0 9

PENGGUNAAN MEDIA KEPING BERMUATAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA

0 0 11