PENGARUH PENERAPAN STRATEGI BELAJAR IMAJERI INTRUKSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR LOB BERTAHAN DAN SERVIS TINGGI.

(1)

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI BELAJAR IMAJERI INTRUKSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR LOB BERTAHAN

DAN SERVIS TINGGI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh : RIDWAN FAUZI

0802504

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH STRATEGI BELAJAR IMAJERI

INTRUKSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR

KETERAMPILAN DASAR LOB BERTAHAN DAN

SERVIS TINGGI

(Studi Eksperimen terhadap Siswa Sekolah

Bulutangkis Fakultas Pendidikan Olahraga

dan Kesehatan )

Oleh Ridwan Fauzi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Ridwan Fauzi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,


(3)

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN Nama : Ridwan Fauzi

Nim : 0802504

Judul : Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan dan Servis Tinggi

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH DOSEN PEMBIMBING Pembimbing I

Dr. Dian Budiana, M. Pd NIP. 197706292002121002

Pembimbing II

Alit Rahmat, M. Pd NIP. 197208282005011001

Mengetahui Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Drs. Mudjihartono, M.Pd NIP. 196508171990011001


(4)

i

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK

Ridwan Fauzi NIM 0802504. Skripsi : Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan dan Servis Tinggi. Skripsi ini dibimbing oleh Pembimbing I Dr. Dian Budiana, M. Pd dan Pembimbing II Alit Rahmat, M. Pd Program studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Pendidikan Indonesia.

Penelitian ini dilatarbelakangi proses penerapan latihan bulutangkis lebih menekankan aspek fisik dan teknik, akan tetapi aspek psikologis memberikan pengaruh untuk meningkatkan kemampuan keterampilan dasar lob bertahan dan servis tinggi, sesuai latar belakang maka masalah penelitian ini dirumuskan apakah strategi belajar imajeri intruksional dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan, servis tinggi dan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan dan servis tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh strategi belajar imajeri intruksional terhadap keterampilan dasar lob bertahan dan servis tinggi, sekaligus menguji perbedaan pengaruh imajeri intruksional terhadap keterampilan dasar lob bertahan dan servis tinggi. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen terhadap 24 orang siswa sekolah bulutangkis Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK), terdiri dari 12 siswa puteri dan 12 siswa putera, sampel dipilih dan ditentukan dengan menggunakan tehnik pengambilan secara acak (random assignment). Hasil penghitungan data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol lob bertahan dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa adanya perbedaan pengaruh signifikan strategi belajar imajeri intruksional antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini juga dapat dilihat nilai rerata kelompok eksperimen sebesar 21.50 > rerata kelompok kontrol sebesar 16.00. Selanjutnya hasil penghitungan dengan uji t keterampilan servis tinggi terjadi perbedaan pengaruh signifikan strategi belajar imajeri intruksional kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini dapat dilihat juga dari rerata kelompok eksperimen sebesar 26.08 > rerata kelompok kontrol sebesar 18.92. Diketahui hasil penghitungan uji t adanya pengaruh signifikan strategi belajar imajeri intruksional lob bertahan dan servis tinggi kelompok eksperimen. Hal ini sesuai dengan besaran rata-rata lob bertahan sebesar 21.50 < servis tinggi sebesar 26.08. Kemudian berdasarkan penghitungan uji t keterampilan lob bertahan dan servis kelompok kontrol terdapat pengaruh signifikan, hal ini sesuai dengan besaran rerata lob bertahan 16.00 < servis tinggi 18.92. Kesimpulan dari hasil uji t adanya pengaruh signifikan strategi belajar imajeri intruksional terhadap keterampilan dasar lob bertahan dan servis tinggi, serta menunjukan bahwa keterampilan servis tinggi lebih baik dari keterampilan lob bertahan dalam kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.


(5)

i

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAC

Ridwan Fauzi NIM 0802504. Essay : Whether the Instructional Imagery of Learning Strategy was able to Give the Effect on the Learning Outcomes of the Basic Skills of Defensive Lob and High Service. In Essay Leader one Dr. Dian Budiana, M. Pd and Leader two Alit Rahmat, M. Pd Program Studdy Psyhical Education Health and Recreation, Indonesia University of Education.

The background of this research was the process of implementing badminton exercise which was emphasized on physical and technical aspects, however psychological aspect also gave an effect in improving the basic skills of defesinve lob and high service. Based on the research background, the problem of the research was formulated whether the instructional imagery of learning strategy was able to give the effect on the learning outcomes of the basic skills of defensive lob and high service or not. Besides that, this study was intended to find out whether there was the different effect on the learning outcomes between the basic skill of defensive lob and the basic skill of high service or not. The purpose of this study was to examine the effect of instructional imagery of learning strategy in the basic skills of defensive lob and high service, and to examine the different effect of instructional imagery between the basic skill of defensive lob and the basic skill of high service. This study employed the experimental research to twenty four of students of badminton school at Faculty of Sport and Health Education. The sample was consisted of twelve female students and twelve male students which were selected by using random assignment. Based on the data calculation using t-test, the use of instructional imagery strategy in experimental

and control group showed the significant result in students’ defensive lob skill. It

could be seen from the mean score of experimental group which was 21.50 > the mean score of control group which was 16.00. Then, the use instructional imagery in experimental and control group showed that there was the significant effect of

students’ high service skill. It also could be seen from the mean score of

experimental group which was 26.80 > the mean score of control group which was 18.92. Based on the result of t-test, there was the significant effect of using instructional imagery both in defensive lob and high service skills of the experimental group. According to the mean score of defensive lob skill which was 21.50 < the mean score of high service skill which was 26.80. Then, the data calculation using t-test also showed that there was significant effect of defensive lob and high service skills in the control group, according to the mean score of defensive lob skill which was 16.00 < the mean score of high service skill which was 18.92. In conclusion, from the data calculation by using t-test, the result showed that there was significant effect of implementing instructional imagery of learning strategy toward the basic skills of defensive lob and high service. This result also proved that the high service skill was better than the defensive lob skill both in experimental group and control group.


(6)

vii

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 5

D.Manfaat Penelitian ... 6

E. Batasan Penelitian ... 7

F. Definisi Istilah ... 7

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 9

A.Proses dan Hasil dalam Pendidikan Jasmani ... 9

1. Pengertian Proses Pembelajara Pendidikan Jasmani ... 9

2. Keterampilan Dasar Bermain Bulutangkis ... 13

3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 19

B.Karakteristik Perkembangan Anak Usia 10 – 12 Tahun ... 20


(7)

viii

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Pengertian Strategi Belajar Imajeri Instruksional ... 20

2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Strategi Belajar Imajeri Instruksional ... 22

D.Hubungan Antara Imajeri Instruksional dengan Keterampilan Dasar Lob Bertahan dan Servis Tinggi ... 23

E. Hipotesis Penelitian ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A.Metode Penelitian ... 26

B.Penentuan Populasi dan Sampel ... 26

1. Populasi ... 26

2. Sampel ... 26

C.Definisi Oprasional ... 27

D.Desain Penelitian ... 28

E. Instrumen Penelitian ... 29

1. Tes Keterampilan Dasar Lob Bertahan ... 29

2. Instrumen Servis Tinggi ... 31

F. Prosedur Penelitian ... 33

G.Teknik Analisis Data ... 34

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 35

A.Hasil Penelitian ... 35

1. Deskriptif Statistik ... 35

2. Uji Asumsi ... 36

3. Uji Hipotesis ... 38

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 43

1. Pengaruh Latihan Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Lob Bertahan ……… 43


(8)

ix

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Pengaruh Latihan Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan

Servis Tinggi………. 44

3. Perbedaan Pengaruh Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Keterampilan Lob Bertahan dan Servis Tinggi……… 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

A.Kesimpulan ... 47

B.Saran………. 47

DAFTAR PUSTAKA ... 49

LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 51 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(9)

x

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

3.1 Validitas dan Realibilitas Tes Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis

Tinggi ... 29

4.1 Hasil Analisis Desfkriptif Kelompok Kontrol ... 35

4.2 Hasil Analisis Deskriptif Kelompok Eksperimen ... 35

4.3 Uji Normalitas Kelompok Kontrol ... 36

4.4 Uji Normalitas Kelompok Eksperimen ... 36

4.5 Uji Homogenitas Kelompok Kontrol ... 37

4.6 Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen ... 37

4.7 Perbandingan Hasil Uji T Lob Bertahan Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 38

4.8 Perbandingan Hasil Uji T Servis Tinggi Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 39

4.9 Perbandingan Hasil Uji T Lob Bertahan dengan Servis Tinggi Kelompok Eksperimen …… ... 40

4.10 Perbandingan Hasil Uji T Lob Bertahan dengan Servis Tinggi Kelompok Kontrol ... 41

4.11 Perbandingan Hasil Uji T Lob Bertahan dengan Servis Tinggi Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 42


(10)

xi

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

3.1 Gambar Lapangan Pelaksanaan Tes Lob Bertahan……… 31 3.2 Gambar Langan Tes Servis Tinggi ... 33


(11)

xii

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 52

Lampiran 2. Rencana Program Pembelajaran ... 53

Lampiran 3 Panduan Imajeri Mental Intruksional………. 65

Lampiran 3. Data Mentah Hasil Penelitian ... 80

Lampiran 4 Foto – Foto Penelitian ... 84

Lampiran 5. Pengesahan judul dan penunjukan dosen pembimbing skripsi……. 89

Lampiran 6. Surat permohonan izin penelitian……….. 94

Lampiran 7. Surat balasan izin penelitian ……… 95 Lampiran 8. Daftar Riwayat Hidup


(12)

1

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan jasmani merupakan salah satu program aktivitas jasmani yang sangat menarik dan menyenangkan. Di dalam program tersebut, selain mendidik guru sekaligus mendorong, membimbing dan membina peserta didik untuk mengembangkan kemampuan jasmani, rohani dan prilakunya ke arah pembentukan pola dan gaya hidup sehat untuk menjaga kebugaran jasmani dan rohaninya. Dauer dan Pangraji (Hadiati 2011:1) mengungkapkan bahwa :

Pendidikan jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang memberikan kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak, untuk pertumbuhan dan perkembangan secara utuh untuk tiap anak. Pendidikan jasmani didefinisikan sebagai pendidikan melalui gerak dan harus dilaksanakan dengan cara cara-cara yang tepat agar memiliki makna bagi anak. Pendidikan jasmani merupakan program pembelajaran yang memberikan perhatian proporsional dan memadai pada domain-domain pembelajaran psikomotor, afektif dan kognitif.

Pendidikan jasmani merupakan salah satu program pendidikan yang memberikan kontribusi dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan menghubungkan antara gerak manusia dengan wilayah pendidikan lainnya, serta merupakan suatu proses seorang peserta didik yang dilakukan dalam keadaan sadar untuk mengembangkan kemampuan intelektual, keterampilan gerak, serta pembentukan karakter mental. Tujuan pendidikan jasmani tidak hanya dari aktivitas itu sendiri tetapi juga untuk mengembangkan potensi siswa melalui aktivitas jasmani.

Secara keseluruhan aktivitas jasmani dalam pendidikan jasmani ditujukan untuk mengembangkan potensi siswa dalam meningkatkan kebugaran jasmani, keterampilan sosial, mengembangkan sikap positif, dan perilaku yang memberikan kesejahteraan kepada peserta didik sebagai pelaku aktivitas jasmani. Pendidikan jasmani tidak hanya menekankan pada pengembangan keterampilan fisik dan pencapaian prestasi melainkan juga pada pencapaian tujuan program


(13)

2

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pendidikan yang bersifat menyeluruh mencakup seluruh ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk diarahkan pada pencapaian prestasi kecabangan olahraga bagi siswa yang memiliki potensi dalam cabang olahraga tertentu, yakni melalui kegiatan ekstrakurikuler yang salah satu diantaranya adalah cabang olahraga bulutangkis.

Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah populer dan dikenal banyak orang di seluruh dunia, seperti negara-negara bagian Eropa, Amerika, dan Afrika tidak terkecuali di negara-negara Asia Seperti China, Korea, India, Malaysia dan termasuk di Indonesia. Hal ini dapat dilihat banyaknya pertandingan yang diselenggarakan mulai dari ASIAN games, Sea Games, bahkan multi event Internasional seperti Olimpiade.

Di Indonesia, permainan bulutangkis telah berkembang dari masa lalu sampai masa kini, banyak digemari oleh berbagai kalangan dan lapisan masyarakat serta tidak dibatasi oleh usia mulai dari anak-anak hingga dewasa bahkan sampai orang tua. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya lapangan dan kejuaran-kejuaran daerah bahkan tingkat Rukun Tetangga, selain itu juga banyaknya klub-klub yang didirikan di berbagai daerah baik oleh institusi pemerintah maupun swasta sebagai pusat-pusat pembinaan usia dini.

Pada dasarnya permainan bulutangkis adalah cabang olahraga yang dimainkan satu lawan satu, dan atau dua lawan dua. Masing masing pemain berusaha memukul kok sampai melewati batas lapangan permainan dan mampu menjatuhkan satelkok dibidang pertahanan lawan, seperti dijelaskan oleh Subarjah dan Hidayat (2007:1) bahwa “Pada hakekatnya permainan bulutangkis adalah permainan yang saling berhadapan satu lawan satu orang maupun dua orang lawan

dua orang, dengan menggunakan raket dan satelkok sebagai alat permainan”

Bulutangkis termasuk salah satu materi yang ada dalam kurikulum sekolah, yang berperan penting untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Permainan bulutangkis tidak hanya mengandalkan aspek fisik saja, tetapi juga aspek tehnik, taktik, mental, yang dilakukan secara teratur pada saat melakukan pembelajaran, baik dalam aktivitas pendidikan jasmani maupun pelatihan bulutangkis.


(14)

3

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bulutangkis merupakan permainan yang sudah memasyarakat dan bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani, media rekreasi melepas penat, dan prestasi. Tohar dalam Subarjah & Hidayat, (2007:15) menegaskan bahwa:

Permainan bulutangkis tidak hanya mengendalikan fisik saja tetapi juga teknik, taktik, psikologi secara efektif, efisien dan simultan. Keterampilan dasar merupakan salah satu jenis keterampilan yang harus dipahami dan dikuasai oleh setiap pemain dalam melakukan kegiatan bermain bulutangkis, karena merupakan salah satu pendukung pokok prestasi olahraga.

Sesuai dengan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa permainan bulutangkis dimainkan satu lawan satu pada permainan tunggal dan dua lawan dua pada permainan ganda, tidak hanya mengandalkan aspek fisik saja tetapi juga aspek teknik, taktik, dan mental, atau psikologis.

Namun demikian berdasarkan fakta di lapangan, kerapkali ditemukan baik dalam konteks lingkungan pendidikan jasmani maupun di pembinaan sekolah-sekolah bulutangkis, program pembelajaran masih lebih menekankan pada pengembangan aspek fisik dan teknik, atau pada aspek psikomotorik, sementara aspek kognitif dan efektif masih diabaikan. Hal ini dikuatkan oleh Hidayat (2004:23) yang menyatakan bahwa salah satu masalah pokok dalam pendidikan

jasmani adalah “terjadinya ketimpangan dalam penekanan dimensi kemanusiaan yang dikembangkan. Selama ini lebih ditekankan pada pengembangan dimensi psikomotorik, sementara dimensi kognitif dan afektif diterlantarkan”.

Tanpa bermaksud untuk mengecilkan usaha dan kerja keras yang telah dilakukan oleh para guru dan atau pelatih terkait dengan pembelajaran permainan bulutangkis, baik dalam konteks kegiatan pendidikan jasmani di lingkungan persekolahan maupun di klub-klub atau sekolah-sekolah bulutangkis, diperlukan upaya-upaya kreatif dan inovatif terkait dengan pengembangan metode, gaya, dan atau strategi pembelajaran yang digunakan.

Salah satu strategi pembelajaran yang sampai saat ini masih jarang bahkan mungkin belum diterapkan dalam pembelajaran permainan bulutangkis baik di lingkungan pendidikan jasmani maupun di sekolah-sekolah bulutangkis adalah strategi belajar imajeri mental. Imajeri mental merupakan satu dari tiga strategi


(15)

4

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

belajar kognitif yang bisa digunakan dalam konteks pendidikan jasmani, dua strategi belajar lainnya adalah self-talk dan penetapan tujuan (goal setting), seperti disebutkan oleh Anderson (1997:31) bahwa ada tiga strategi belajar dari perspektif kognitif yang bisa digunakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, yaitu self-talk, imajeri mental, dan penetapan tujuan.

Sebagai sebuah strategi belajar, imajeri mental berkaitan dengan sebuah proses mental (a mental process) yang dapat digunakan untuk membantu siswa mengembangkan sebuah rencana konseptual untuk memahami dan mengorganisasi suatu tugas (Murphy & Jowdy, 1992 dalam Anderson, 1997:32). Selanjutnya Hidayat (2012:119) menegaskan bahwa:

Imajeri mental adalah suatu tehnik untuk membayangkan atau memunculkan kembali dalam pikiran suatu objek, peristiwa/pengalaman gerak

yang benar dan telah disimpan dalam ingatan, sesuai dengan apa yang pernah dilihat dan dialami dalam pembelajaran atau pelatihan olahraga yang sebenarnya. Hall, Mack, Paivio, dan Hausenblas (Hidayat, 2012:121-123) menambahkan bahwa imajeri mental memiliki dua fungsi pokok, yaitu fungsi instruksional dan motivasional. Fungsi instruksional berkaitan dengan fungsi mengembangkan dan melakukan keterampilan gerak (keterampilan target), serta mengembangkan cara, teknik, atau strategi bermain, sedangkan fungsi motivasional berkenaan pengembangan aspek-aspek mental, seperti meningkatkan motivasi, perhatian, kepercayaan diri, sikap positif, mengendalikan ketegangan dan kecemasan,

Berdasarkan penelusuran terhadap sejumlah sumber seperti Varner, Davis, Edward, dan Subarjah (Subarjah & Hidayat 2007:31) „secara umum keterampilan dasar bulutangkis dikelompokan ke dalam empat bagian yaitu (1) cara memegang raket, (2) sikap siap (stance atau ready), (3) gerak kaki (foot work), (4) gerak memukul (stroke)’. Dua dari keterampilan dasar yang harus diajarkan dan

dikuasai oleh siswa atau atlet pemula adalah lob bertahan (clear lob/overhead lob) dan servis tinggi atau high service (Hidayat, 2004:15). Lob bertahan adalah pukulan dari atas kepala yang hasil pukulannya melambung tinggi dan diarahkan ke bagian belakang lapangan permainan sedangkan servisi tinggi adalah pukulan


(16)

5

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dari bawah yang hasil pukulannya melambung tinggi dan diarahkan ke bagian belakang lapangan permainan (Subarjah & Hidayat, 2007:53). Kedua jenis teknik pukulan ini merupakan jenis pukulan yang paling sering digunakan dalam permainan tunggal.

Memahami pokok-pokok pikiran singkat di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait dengan penerapan strategi belajar imajeri mental instruksional dalam kaitannya dengan peningkatan hasil belajar keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan pada siswa pemula sekolah bulutangkis Fakultas Pendidikan Olahaga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pokok-pokok pikiran latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:

(1) Apakah penerapan strategi belajar imajeri mental intruksional memberikan pengaruh terhadap hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan dalam permainan bulutangkis siswa sekolah bulutangkis FPOK ?

(2) Apakah penerapan strategi belajar imajeri intruksional memberikan pengaruh terhadap hasil belajar keterampilan dasar servis tinggi dalam permainan bulutangkis siswa sekolah bulutangkis FPOK ?

(3) Apakah penerapan strategi belajar imajeri intruksional memberikan pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan dalam permainan bulutangkis siswa sekolah bulutangkis FPOK ?

C. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian harus didasarkan pada tujuan yang akan dicapai, sebab tujuan akan mengarahkan proses penelitian yang akan dilakukan. Sesuai dengan ketiga rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut:


(17)

6

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(1) Untuk menguji pengaruh penerapan strategi belajar imajeri mental intruksional terhadap hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan dalam permainan bulutangkis siswa sekolah bulutangkis FPOK ?

(2) Untuk menguji pengaruh penerapan strategi belajar imajeri mental intruksional terhadap hasil belajar keterampilan dasar servis tinggi dalam permainan bulutangkis siswa sekolah bulutangkis FPOK ?

(3) Untuk menguji perbedaan pengaruh penerapan strategi belajar imajeri mental intruksional terhadap hasil belajar keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan dalam permainan bulutangkis siswa sekolah bulutangkis FPOK ?

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian dibagi kedalam dua kategori, yaitu manfaat teoretis dan praktis:

1. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan masukan dan tambahan informasi ilmiah bagi guru, pelatih, pemain dan pembina olahraga bulutangkis terkait dengan hubungan sebab akibat antara strategi belajar imajeri mental instruksional dengan hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan & servis tinggi dalam permainan bulutangkis.

2. Manfaat praktis

(1) Bagi penulis: dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan dalam pembelajaran permainan bulutangkis dengan menerapkan strategi belajar imajeri intruksional dalam permainan bulutangkis.

(2) Sebagai masukan informasi bagi siswa yang mengikuti kegitan diklat FPOK tentang perlunya strategi belajar imajeri intruksional untuk membina penguasaan keterampilan lob bertahan dan servis tinggi dalam permainan bulutangkis

(3) Sebagai bahan pengetahuan bagi guru pendidikan jasmani dan pelatih mengenai strategi belajar yang dapat diterapkan untuk meningkatkan


(18)

7

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penguasaan keterampilan lob bertahan dan servis tinggi yaitu dengan strategi belajar imajeri intruksional

E. Batasan Penelitian

Agar fokus malasahnya lebih jelas, maka penelitian ini ruang lingkupnya akan di batasi sebagai berikut:

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi belajar imajeri intuksional 2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan dasar pukulan lob

bertahan dan servis tinggi.

3. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen lapangan. 4. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa sekolah bulutangkis FPOK. 5. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa sekolah bulutangkis FPOK.

6. Penelitian akan dilaksanakan di sekolah bulutangkis FPOK UPI Jalan PHH Mustopa nomor 200 Bandung.

F. Definisi Istilah

Istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini perlu didefinisikan secara jelas agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami istilah-istilah tersebut. Istilah-istilah-istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Strategi belajar adalah alat kognitif yang digunakan secara sistematis untuk mengelola proses berfikir terkait dengan penguasaan pengetahuan dan keterampilan (Anderson, 1992 dalam Anderson, 1997:30).

2. Imajeri mental instruksional adalah jenis imajeri mental yang berfungsi untuk mengembangkan dan melakukan keterampilan gerak (keterampilan target), serta mengembangkan cara, teknik, atau strategi bermain (Hidayat, 2012:5). 3. Hasil Belajar adalah tingkat kemampuan pengusaan siswa/atlet terhadap

tujuan belajar pada aspek keterampilan dasar bulutangkis lob bertahan dan servis tinggi yang diperolehnya setelah mengikuti proses belajar (Hidayat, 2012:6).


(19)

8

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Keterampilan servis tinggi adala jenis pukulan dalam permainan bulutangkis yang dilakukan dari bawah yang hasil pukulannya melambung tinggi keatas dan jatuh pada bagian belakang derah pertahanan lawan (back border line). (Subarjah & Hidayat, 2007:52).

5. Keterampilan dasar lob bertahan adalah jenis pukulan dalam permainan bulutangkis yang dilakukan dari atas kepala yang hasil pukulnya melambung tinggi ke atas diarahkan ke dareah pertahanan lawan (back border line). (Subarjah & Hidayat, 2007:67).


(20)

26

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk menguji pengaruh strategi imajeri mental intruksional terhadap hasil belajar lob bertahan dan servis tinggi, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Sugiyono (2010:3) menjelaskan bahwa: “ Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Adapuun tentang metode eksperimen, Sugiyono (2010:107) menambahkan bahwa: “Metode eksperimen sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali”.

B.Penentuan Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:117), sedangkan menurut Abduljabar & Darajat, (2012:14) Populasi adalah ”sekumpulan objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik suatu kesimpulan”. Berdasarkan kedua

pengertian di atas, maka populasi dapat diartikan sebagai suatu subjek yang mempunyai sifat-sifat atau karakteristik yang berbeda dan dapat dipakai dalam penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa/siswi Sekolah Bulutangkis Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang berjumlah 68 orang.

2. Sampel

Meneliti jumlah populasi besar membutuhkan biaya dan kesempatan yang lebih besar. Untuk mempermudah penelitian maka digunakan sejumlah sampel penelitian


(21)

27

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang representatif. Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili dalam penelitian. Abduljabar & Darajat, (2010:37) menyatakan bahwa “ sampel adalah bagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.” Dengan kata lain sampel merupakan kelompok yang digunakan dalam penelitian dimana data diperoleh. Sesuai dengan karakteristik sampel yang dibutuhkan (sample random

purpose) yaitu (1) siswa pemula yang baru belajar bulutangkis tidak lebih dari tiga

bulan (2) jenis kelamin putera dan puteri, (3) berusia antara 10 sampai 12 tahun, (4) terdaftar dan aktif latihan di Sekolah Bulutangkis FPOK UPI, diperoleh 26 siswa, terdiri dari 12 siswa puteri dan 16 siswa putera. Selanjutnya ditentukan 24 siswa yang akan dijadikan sebagai sampel, terdiri dari 12 siswa putera dan 12 siswa puteri.

Ke-24 siswa tersebut dibagi ke dalam dua kelompok, masing-masing satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol dengan penugasan secara acak pada setiap kategori jenis kelamin (random assignment) agar diperoleh jumlah siswa putera dan siswa puteri yang sama atau sepadan pada setiap kelompok. Dengan demikian, setiap kelompok terdiri atas 12 siswa (6 siswa putera dan 6 siswa puteri).

C . Definisi Operasional

Ada tiga variabel dalam penelitian ini, variabel strategi belajar imajeri mental intruksional sebagai variabel bebas dan variable hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan dan servis tinggi sebagai variabel terikat. Definisi istilah ketiga variabel tersebut adalah sebagai berikut:

1. Strategi belajar adalah suatu program yang di rancang untuk mencapai sebuah tujuan yang mengantarkan kearah perubahan prilaku yang didalamnya terdapat aspek kognitif,afektif dan psikomotor.

2. Imajeri mental adalah suatu teknik untuk membayangkan atau memunculkan kembali dalam pikiran suatu objek, peristiwa/pengalaman gerak yang benar dan telah disimpan dalam ingatan, sesuai dengan apa yang pernah dilihat dan dialami dalam pembelajaran atau pelatihan olahraga yang sebenarnya (Hidayat, 2012:119).


(22)

28

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Imajeri mental instruksional adalah jenis imajeri mental yang berfungsi untuk mengembangkan dan melakukan keterampilan gerak (keterampilan target), serta mengembangkan cara, teknik, atau strategi bermain (Hidayat, 2012: 119).

4. Hasil belajar keterampilan dasar bermain bulutangkis adalah kemampuan yang ditampilkan saat melakukan tes keterampilan dasar bermain bulutangkis pada sub tes pukulan lob bertahan dan servis tinggi (Hidayat, 2012:103).

(1) Pelaksanaan setiap sub tes untuk mengetahui hasil keterampilan dasar lob bertahan dan servis tinggi di lakukan sebanyak 12 kali kesempatan, 6 kali dari seperempat lapangan sebelah kiri dan kanan berdasarkan pengamatan pencatat skor.

(2) Jumlah pukulan yang berhasil dilakukan dengan benar dan kok jatuh pada sasaran yang sudah di tentukan. Setiap butir tes dilakukan sebanyak 12 kali dari seperempat lapang sebelah kanan dan kiri. Hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan dan servis tinggi di peroleh dari jumlah skor rata rata yang dilakukan siswa/atlet. Semakin tinggi skor yang di peroleh menunjukan keberhasilan lebih tinggi dan sebaliknya

5. Keterampilan dasar lob bertahan adalah jenis pukulan dalam permainan bulutangkis yang dilakukan dari atas kepala yang hasil pukulannya melambung tinggi dan diarahkan ke bagian belakang lapangan permainan (Subarjah & Hidayat, 2007:67).

6. Keterampilan dasar servis tinggi adalah jenis pukulan dalam permainan bulutangkis yang dilakukan dari bawah (underhand stroke) yang hasil pukulannya melambung tinggi dan diarahkan ke bagian belakang lapangan permainan (Subarjah & Hidayat, 2007:67).

D.Desain Penelitian

Sesuai dengan metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen, maka desain penelitian yang digunakan adalah desain dengan kelompok kontrol tanpa pre-test Ali (2011:276), tampilannya disajikan sebagai berikut:


(23)

29

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu X O2

O2

(Sumber: Memahami riset perilaku dan sosial, Ali, 2011:276)

Keterangan: X = Perlakuan; O2 = Post-test (tes akhir)

E.Instrumen Penelitian

Ada dua instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu tes keterampilan dasar lob bertahan dan servis tinggi. Kedua tes tersebut di adaptasi dari Hidayat (2012:137). Validitas dan reliabilitas kedua tes tersebut disajikan pada tabel 3.1. di bawah ini:

Tabel 3.1. Validitas dan reliabilitas tes keterampilan dasar servis tinggi dan lob berahan

No Jenis Tes Validitas Reliabilitas

1 Keterampilan dasar lob bertahan 0,74 0,90 2 Keterampilan dasar servis tinggi 0,60 0,87

(Sumber, Latihan keterampilan psikologis dalam belajar keterampilan gerak, Hidayat, 2004:96 )

1. Tes keterampilan dasar lob bertahan

Untuk memperoleh data mengenai keterampilan lob bertahan siswa dalam hal penelitian ini menggunakan prosedur penelitian tes yang sudah baku.

a. Deskripsi tes

Jenis tes keterampilan dasar memukul yang dilakukan dari atas kepala dengan gerakan forehand dan arah kok melambung ke bagian belakang lapangan lawan dengan tujuan untuk bertahan atau mendapatkan keseimbangan pada posisi semula.


(24)

30

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Tujuan tes

Mengukur ketepatan memukul keterampilan hasil belajar siswa/atlet dalam melakukan keterampilan dasar lob bertahan kearah sasaran tertentu dengan arah kok melambung ke bagian belakang lapangan lawan.

c. Peralatan

Lapangan bulutangkis standart, raket, satelkok, meteran, dua buah tiang besi setinggi 2,72 meter, pita yang direntangkan dengan jarak 4.27 meter, dan tinggi 3 meter dari lantai, alat tulis dan formulir pengisian skor.

d. Petugas pelaksanaan pengetesan

Terdiri dari 5 orang, dua orang sebagai pengumpan, satu orang penghitung, pencatat, dan pengambil satelkok.

e. Pelaksanaan tes

(1) Penyaji berdiri di tengah-tengah lapangan atau pada titik yang sudah ditentukan paling dekat dengan net 3,35 meter dari net.

(2) Testi atau partisipan mengambil tempat dan berdiri pada zona yang telah ditentukan paling dekat 3,35 meter dari net.

(3) Penyaji melakukan servis ke zona partisipan dan bergerak memukul satelkok sehingga melewati tali setinggi 3 meter dari permukaan lantai yang dipasang di belakang didaerah area skor.

(4) Setiap partisipan mendapatkan dua kali kesempatan, dan setiap kali kesempatan di sediakan 6 satelkok, sehingga partisipan mendapatkan 12 kesempatan untuk melakukan pukulan.

(5) Apabila satelkok mengenai tali setinggi 3 meter dari permukaan lantai yang dipasang pada tiang net dan selajatunya tidak sampai pada zona skor maka diadakan pukulan ulang.


(25)

31

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Sumber: Pengaruh intervensi strategi multiteknik terhadap hasil belajar keterampilan dasar bermain bulutangkis, motivasi olahraga, dan kepercayaan diri, Hidayat, 2012:139)

2. Instrumen Servis Tinggi

a. Deskrpsi tes

Jenis tes keterampilan dasar memukul yang dilakukan dari dengan gerakan forehand dan dengan ayunan raket dari bawah ke atas untuk mengerahkan kok tinggi jauh ke belakang daerah lawan.

b. Tujuan tes

Mengukur ketepatan memukul keterampilan hasil belajar siswa/atlet dalam melakukan keterampilan dasar servis tinggi kearah sasaran tertentu dengan pukulan tinggi dan panjang.

c. Peralatan

Lapangan bulutangkis standar, raket, satelkok, net, alat tulis, dan pita yang direntangkan sejajar dengan net berjarak 4,27 meter dari tinggi net 2,44 dari permukaan lapangan.


(26)

32

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d. Petugan pelaksanaan pengetesan

Tiga orang, teridiri satu orang penghitung, pencatat, dan pengambil satelkok.

e. Pelaksanaan tes

(1) Kok (shuttle cock), yang jatuh pada sasaran terluar (terjauh) atau di bidang area diberi nilai 5, kemudian 3, dan kok (suttle cock), yang jatuh di luar target sasaran (terdalam) masih pada bagian kotak servis diberi nilai 1.

(2) Apabila kok (shuttle cock), mengenai tali setinggi 2,44 meter dari per-mukaan lantai yang dipasang sejajar dengan tiang net dengan jarak 4,27 meter dari net dan jatuhnya tidak sampai di zona skor maka diadakan pukulan ulang.

(3) Area skor : 3 = area ABCB (76 cm); 2 = area EFGH – 76 cm termasuk tebal garis; 1= area diluar kotak skor; 0 = apabila kok (shuttle cock), jatuh di luar lapangan atau apabila kok (shuttle cock), tidak melewati di atas tali 2,44 cm dari pemukaan lantai yang dipasang pada tiang net.

(4) Servis yang tidak memenuhi sarat dianggap tidak sah dan tidak diberi nilai. (5) Kok (shuttle cock) yang tidak lewat di atas tali atau jatuh di kotak servis yang

salah atau servis untuk ganda tidak diberi nilai.

(6) Kok (shuttle cock) yang jatuh pada bagian garis, dianggap jatuh pada bagian yang bernilai tinggi.

(7) Penilain skor kesempatan pertama digabungkan dengan skor kesem-patan kedua.


(27)

33

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Sumber: Pengaruh intervensi strategi multiteknik terhadap hasil belajar keterampilan dasar bermain bulutangkis, motivasi olahraga, dan kepercayaan diri: Hidayat,

2012:138)

F. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian menjelaskan tentang tahap dan langkah-langkah penelitian. Secara umum ada tiga tahap penelitian, yaitu tahap persiapan, pelak-sanaan, dan pelaporan. Setiap tahapan terdiri atas beberapa langkah kegiatan, seperti diuraikan berikut ini:

1. Tahap persiapan, terdiri atas langkah-langkah kegiatan:

(1) Pengajuan judul pada dosen pembimbing, penyusunan proposal, dan seminar proposal penelitian.

(2) Pengajuan surat izin penelitian ke dan dari Jurusan Pendidikan Olahraga, Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi yang kemudian diserahkan ke pihak Sekolah Bulutangkis FPOK UPI.

(3) Melakukan studi pendahuluan ke lokasi peneliatan Sekolah Bulutangkis Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.


(28)

34

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(4) Pelatihan teknik pembelajaran imajeri mental yang akan dilaksanakan dari tanggal 19 sampai 23 Oktober 2012 di Kampus FPOK UPI.

2. Tahap pelaksanaan, terdiri atas langkah-langkah kegiatan:

(1) Pemberian perlakuan strategi imajeri mental intruksional terhadap kelompok eksperimen selama 12 kali pertemuan; Jadwal dan program perlakuan dapat di lihat pada lampiran.

(2) Pelaksanaan post-test atau tes akhir untuk melihat pengaruh perlakuan strategi imajeri mental intruksional terhadap hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan dan servis tinggi. Tes akhir akan dilaksanakan satu hari setelah pertemuan ke-12.

3. Tahap pelaporan, terdiri atas langkah-langkah kegiatan:

(1) Melakukan pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul.

(2) Membuat interpretasi, membuat kesimpulan dan rekomendasi hasil penelitian.

(3) Menyusun naskah skripsi secara lengkap.

G. Tehnik analisi data

Tehnik analisis yang digunakan untuk menganalisis data penelitian yang sudah terkumpul adalah teknik analisis uji perbedaan dua rata-rata. Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh strategi imajeri mental intruksional terhadap hasil belajar lob bertahan dan servis tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Proses analisis dilakukan dengan program SPSS versi 20. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

(1) Membuat deskripsi statistik kedua kelompok (eksperimen dan kontrol). (2) Melakukan uji asumsi normalitas dan homogenitas.

(3) Melakukan uji hipotesis menggunakan uji perbedaan dua rata-rata (T-test).

(4) Melakukan uji perbandingan hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan dengan servis tinggi sebagai dampak dari perlakukan strategi belajar imajeri mental intruksional.


(29)

47

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data dan analisis dapat diambil kesimpulan dari proses pembelajaran permainan bulutangkis di sekolah bulutangkis Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) bahwa :

1. Imajeri intruksional memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan dalam permainan bulutangkis.

2. Imajeri intruksioanal memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil belajar servis tinggi dalam permainan bulutangkis.

3. Imajeri intruksional diketahui memberikan pengaruh signifikan yang lebih baik terhadap keterampilan dasar servis tinggi.

B.Saran

1. Bagi Siswa

Pembelajaran mental khususnya dalam permainan bulutangkis sangat menunjang untuk keberhasilan hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan dan servis tinggi. Proses pembiasaan dan latihan mental imajeri intruksional akan memudahkan siswa melakukan tahapan – tahapan gerak yang di pelajari serta membangaun aspek mental sejak dini.

2. Bagi Guru/Pelatih

Latiahan bulutangkis yang selama ini sangat baik dari aspek fisik dan tehnik yang di terapkan oleh guru/pelatih terhadap siswa/siswi Diklat Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, namun dengan adanya sentuhan latihan mental imajeri


(30)

48

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

intruksional yang diterapkan akan membawa perubahan yang lebih baik terhadap siswa/siswi dari apsek psikomotor dan mental.

3. Bagi Peneliti

Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya dilakukan penelitian dengan variabel yang lebih banyak terutama pada aspek imajeri intruksional dengan jumlah sampel yang lebih banyak sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih representatif.


(31)

49

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2011). Memahami Riset Prilaku dan Sosial. Bandung: Cendekia Utama Abduljabar, B dan Darajat, J.(2012). Aplikasi Statistika Dalam Penjas.PJKR FPOK

UPI : Bandung

Arikunto,S. (2003). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Anderson,A. (1997). Learning Strategies in Physical Education Self-Talk, Imagery,

and Goal-Setting. Education Journals

Hadiati,H. (2012). Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap

Peningkatan Keterampilan Dasar Dropshot Dalam Pembelajaran Bulutangkis. Skiripsi Sarjana. FPOK UPI Bandung: Tidak di terbitkan.

Hidayat,Y.(2003). Latihan Keterampilan Psikologis Dalam Belajar Keterampilan

Gerak. Sosiosains.Yogyakarta: Universitas Gajah Mada

Hidayat,Y. (2005).Pencitraan Mental Dalam Belajar Keterampilan Gerak. Jurnal Iptek Olahraga.Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga Departemen Pendidikan Nasional

Hidayat, Y. (2004). Latihan Keterampilan Psikologis Dalam Belajar Keterampilan

Gerak: Penelitian Eksperimen Tentang Pengaruh Penetapan Tujuan dan Latihan Imajeri Mental Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Gerak Bermain Bulutangkis Pada Anak Usia 10 – 12 Tahun. Tesis. UGM Yogyakarta: Tidak

di terbitkan

Hidayat,Y. (2012). Modul Pelatihan Intervensi Strategi Multiteknik Untuk Pelatih

Bulutangkis. FPOK UPI Bandung : Tidak di terbitkan

Hidayat,Y. (2012). Pengaruh Intervensi Strategi Multiteknik Terhadap Hasil Belajar

Keterampilan Dasar Bermain Bulutangkis, Motivasi Olahraga, dan Kepercayaan Diri. Proposal Disertasi. UGM Yogyakarta: Tidak diterbitkan

Priyatno, D. (2012). Tehnik Mudah dan Cepat MelakukanAnalisis Data Penelitian


(32)

50

Ridwan Fauzi, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Imajeri Intruksional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dan Servis Tinggi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Poole, J. (1986) . Belajar Bulutangkis.Bandung: Pionir Jaya

Mujiono & Dimyati.(2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Ruhimat,T. dkk. (2011). Kurikulum Pembelajaran. Bandung : FIP UPI

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor - faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta

Subarjah, H dan Hidayat, Y..(2007). Permainan Bulutangkis. PJKR FPOK UPI: Bandung

Sopiyana,Y.(2009). Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Sekolah Dasar. Skripsi Sarjana. FPOKUPI Bandung: Tidak di terbitkan


(1)

(Sumber: Pengaruh intervensi strategi multiteknik terhadap hasil belajar keterampilan dasar bermain bulutangkis, motivasi olahraga, dan kepercayaan diri: Hidayat,

2012:138)

F. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian menjelaskan tentang tahap dan langkah-langkah penelitian. Secara umum ada tiga tahap penelitian, yaitu tahap persiapan, pelak-sanaan, dan pelaporan. Setiap tahapan terdiri atas beberapa langkah kegiatan, seperti diuraikan berikut ini:

1. Tahap persiapan, terdiri atas langkah-langkah kegiatan:

(1) Pengajuan judul pada dosen pembimbing, penyusunan proposal, dan seminar proposal penelitian.

(2) Pengajuan surat izin penelitian ke dan dari Jurusan Pendidikan Olahraga, Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi yang kemudian diserahkan ke pihak Sekolah Bulutangkis FPOK UPI.

(3) Melakukan studi pendahuluan ke lokasi peneliatan Sekolah Bulutangkis Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.


(2)

Ridwan Fauzi, 2013

(4) Pelatihan teknik pembelajaran imajeri mental yang akan dilaksanakan dari tanggal 19 sampai 23 Oktober 2012 di Kampus FPOK UPI.

2. Tahap pelaksanaan, terdiri atas langkah-langkah kegiatan:

(1) Pemberian perlakuan strategi imajeri mental intruksional terhadap kelompok eksperimen selama 12 kali pertemuan; Jadwal dan program perlakuan dapat di lihat pada lampiran.

(2) Pelaksanaan post-test atau tes akhir untuk melihat pengaruh perlakuan strategi imajeri mental intruksional terhadap hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan dan servis tinggi. Tes akhir akan dilaksanakan satu hari setelah pertemuan ke-12.

3. Tahap pelaporan, terdiri atas langkah-langkah kegiatan:

(1) Melakukan pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul.

(2) Membuat interpretasi, membuat kesimpulan dan rekomendasi hasil penelitian.

(3) Menyusun naskah skripsi secara lengkap.

G. Tehnik analisi data

Tehnik analisis yang digunakan untuk menganalisis data penelitian yang sudah terkumpul adalah teknik analisis uji perbedaan dua rata-rata. Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh strategi imajeri mental intruksional terhadap hasil belajar lob bertahan dan servis tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Proses analisis dilakukan dengan program SPSS versi 20. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

(1) Membuat deskripsi statistik kedua kelompok (eksperimen dan kontrol). (2) Melakukan uji asumsi normalitas dan homogenitas.

(3) Melakukan uji hipotesis menggunakan uji perbedaan dua rata-rata (T-test).

(4) Melakukan uji perbandingan hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan dengan servis tinggi sebagai dampak dari perlakukan strategi belajar imajeri mental intruksional.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data dan analisis dapat diambil kesimpulan dari proses pembelajaran permainan bulutangkis di sekolah bulutangkis Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) bahwa :

1. Imajeri intruksional memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan dalam permainan bulutangkis.

2. Imajeri intruksioanal memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil belajar servis tinggi dalam permainan bulutangkis.

3. Imajeri intruksional diketahui memberikan pengaruh signifikan yang lebih baik terhadap keterampilan dasar servis tinggi.

B.Saran

1. Bagi Siswa

Pembelajaran mental khususnya dalam permainan bulutangkis sangat menunjang untuk keberhasilan hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan dan servis tinggi. Proses pembiasaan dan latihan mental imajeri intruksional akan memudahkan siswa melakukan tahapan – tahapan gerak yang di pelajari serta membangaun aspek mental sejak dini.

2. Bagi Guru/Pelatih

Latiahan bulutangkis yang selama ini sangat baik dari aspek fisik dan tehnik yang di terapkan oleh guru/pelatih terhadap siswa/siswi Diklat Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, namun dengan adanya sentuhan latihan mental imajeri


(4)

Ridwan Fauzi, 2013

intruksional yang diterapkan akan membawa perubahan yang lebih baik terhadap siswa/siswi dari apsek psikomotor dan mental.

3. Bagi Peneliti

Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya dilakukan penelitian dengan variabel yang lebih banyak terutama pada aspek imajeri intruksional dengan jumlah sampel yang lebih banyak sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih representatif.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2011). Memahami Riset Prilaku dan Sosial. Bandung: Cendekia Utama Abduljabar, B dan Darajat, J.(2012). Aplikasi Statistika Dalam Penjas.PJKR FPOK

UPI : Bandung

Arikunto,S. (2003). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Anderson,A. (1997). Learning Strategies in Physical Education Self-Talk, Imagery, and Goal-Setting. Education Journals

Hadiati,H. (2012). Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap

Peningkatan Keterampilan Dasar Dropshot Dalam Pembelajaran

Bulutangkis. Skiripsi Sarjana. FPOK UPI Bandung: Tidak di terbitkan.

Hidayat,Y.(2003). Latihan Keterampilan Psikologis Dalam Belajar Keterampilan Gerak. Sosiosains.Yogyakarta: Universitas Gajah Mada

Hidayat,Y. (2005).Pencitraan Mental Dalam Belajar Keterampilan Gerak. Jurnal Iptek Olahraga.Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga Departemen Pendidikan Nasional

Hidayat, Y. (2004). Latihan Keterampilan Psikologis Dalam Belajar Keterampilan Gerak: Penelitian Eksperimen Tentang Pengaruh Penetapan Tujuan dan Latihan Imajeri Mental Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Gerak Bermain Bulutangkis Pada Anak Usia 10 – 12 Tahun. Tesis. UGM Yogyakarta: Tidak di terbitkan

Hidayat,Y. (2012). Modul Pelatihan Intervensi Strategi Multiteknik Untuk Pelatih Bulutangkis. FPOK UPI Bandung : Tidak di terbitkan

Hidayat,Y. (2012). Pengaruh Intervensi Strategi Multiteknik Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Bermain Bulutangkis, Motivasi Olahraga, dan Kepercayaan Diri. Proposal Disertasi. UGM Yogyakarta: Tidak diterbitkan Priyatno, D. (2012). Tehnik Mudah dan Cepat MelakukanAnalisis Data Penelitian


(6)

Ridwan Fauzi, 2013

Poole, J. (1986) . Belajar Bulutangkis.Bandung: Pionir Jaya

Mujiono & Dimyati.(2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Ruhimat,T. dkk. (2011). Kurikulum Pembelajaran. Bandung : FIP UPI

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor - faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta

Subarjah, H dan Hidayat, Y..(2007). Permainan Bulutangkis. PJKR FPOK UPI: Bandung

Sopiyana,Y.(2009). Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Sekolah Dasar. Skripsi Sarjana. FPOKUPI Bandung: Tidak di terbitkan


Dokumen yang terkait

Pengaruh Perbandingan Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Pada Permainan Bulutangkis di SMA Negeri 1 Baleendah.

0 3 18

PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL SELF-TALK MOTIVASIONAL DAN IMAJERI INSTRUKSIONAL TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR LOB BERTAHAN.

2 9 33

PERBANDINGAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN PEER TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN LOB BERTAHAN DAN KETERAMPILAN SOSIAL.

0 1 36

PENGARUH PENETAPAN TUJUAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR LOB BERTAHAN DAN MOTIVASI OLAHRAGA.

4 26 36

PERBANDINGAN PENGARUH PENETAPAN TUJUAN PROSES DAN PENETAPAN TUJUAN DINAMIK TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR LOB BERTAHAN DAN MOTIVASI OLAHRAGA.

0 4 32

PENGARUH METODE LATIHAN SELF TALK INTRUKSIONAL TERHADAP PENGUASAAN TEKNIK DASAR SERVIS TINGGI DAN LOB BERTAHAN ATLET BULUTANGKIS PEMULA USIA 10-12 TAHUN.

0 1 29

PENERAPAN PENDEKATAN TAKTIS DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR LOB BERTAHAN (CLEAR LOB).

0 8 44

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR SELF-TALK INTRUKSIONAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR DEFENSIVE CLEAR DAN DROPSHOT.

1 2 35

PENGARUH PEMBERIAN SIMPLE FEEDBACK TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR LOB BERTAHAN DALAM PEMBELAJARAN BULUTANGKIS.

1 2 34

PENGARUH INTERVENSI METODE LATIHAN IMAJERI MOTIVASIONAL TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR LOB BERTAHAN DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET BULUTANGKIS PEMULA USIA 10-12 TAHUN.

4 15 40