PENGARUH PENERAPAN MEDIA DAN TEKNIK PETA KONSEP PADA STRATEGI PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI, RETENSI, DAN PERSEPSI SISWA SMP NEGERI 2 KABUPATEN ACEH TAMIANG.

(1)

PENGARUH PENERAPAN MEDIA DAN TEKNIK PETA KONSEP PADA STRATEGI PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP

HASIL BELAJAR BIOLOGI, RETENSI, DAN PERSEPSI SISWA SMP NEGERI 2 KABUPATEN ACEH TAMIANG

TESIS

Oleh:

FAJAR OKTA WIDARTA NIM : 8106173026

Diajukan untuk Memenuhi

Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2012


(2)

PENGARUH PENERAPAN MEDIA DAN TEKNIK PETA KONSEP PADA STRATEGI PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP

HASIL BELAJAR BIOLOGI, RETENSI, DAN PERSEPSI SISWA SMP NEGERI 2 KABUPATEN ACEH TAMIANG

TESIS

Oleh:

FAJAR OKTA WIDARTA NIM : 8106173026

Diajukan untuk Memenuhi

Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2012


(3)

(4)

(5)

(6)

i ABSTRAK

FAJAR OKTA WIDARTA. Pengaruh Penerapan Media dan Teknik Peta Konsep pada Strategi Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Biologi, Retensi, dan Persepsi Siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Desember 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan: (1) Hasil belajar biologi, retensi, dan persepsi siswa yang dibelajarkan dengan strategi advance organizer menggunakan teknik peta konsep dengan siswa yang dibelajarkan tanpa teknik peta konsep; (2) Hasil belajar biologi, retensi, dan persepsi siswa yang dibelajarkan dengan strategi advance organizer menggunakan media film dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan video camtasia; (3) Hasil belajar biologi, retensi, dan persepsi siswa yang dibelajarkan dengan strategi advance organizer menggunakan media film dan teknik peta konsep dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan media film tanpa teknik peta konsep, menggunakan video camtasia dan teknik peta konsep, dan menggunakan video camtasia tanpa teknik peta konsep. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang, sebanyak enam kelas. Sampel penelitian sebanyak empat kelas. Teknik pengambilan sampel secara cluster random sampling. Teknik analisis data menggunakan analysis of covarians (ANACOVA). Hasil pengujian hipotesis menunjukkan: (1) Terdapat perbedaan hasil belajar biologi yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan menggunakan teknik peta konsep dengan siswa yang dibelajarkan tanpa teknik peta konsep (p = 0,005 < 0,05), namun tidak berbeda untuk retensi dan persepsi siswa (p = 0,899 dan p = 0,435); (2) Tidak terdapat perbedaan hasil belajar biologi dan persepsi antara siswa yang dibelajarkan menggunakan media film dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan video camtasia (p = 0,231 dan p = 0,323), namun berbeda signifikan untuk retensi siswa (p = 0,001 < 0,05); (3) Hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan strategi advance organizer menggunakan media film dan teknik peta konsep, media film tanpa teknik peta konsep, video camtasia dan teknik peta konsep, dan video camtasia tanpa teknik peta konsep berbeda signifikan (p = 0,022 < 0,05), namun tidak berbeda untuk retensi dan persepsi siswa (p = 0,053 dan p = 0,475). Berbagai model strategi advance organizer dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan hasil belajar biologi, retensi, dan persepsi siswa dalam belajar biologi.

Kata Kunci: Advance Organizer, Teknik Peta Konsep, Film, Video Camtasia, Hasil Belajar Biologi, Retensi Memori, Persepsi Siswa.


(7)

ii ABSTRACT

FAJAR OKTA WIDARTA. The Effect of Application Media and Concept Map Technique in Advance Organizers Strategy on Students’ Biology Achievement, Retention, and Students’ Perception at The State Secondary School 2 of Aceh Tamiang. Thesis. Medan: Postgraduate School of The State University of Medan, December 2012.

The aim of this study was to know the comparison of: (1) Students’ biology achievement, retention, and students’ perception who taught using concept map technique in advance organizers strategy than students who taught without it; (2) Students’ biology achievement, retention, and students’ perception who taught using film in advance organizers strategy than students who taught using camtasia video; (3) Students’ biology achievement, retention, and students’ perception who taught using film and concept map technique in advance organizers strategy than students taught using film without concept map technique, camtasia video and concept map technique, and camtasia video without concept map technique. The population in this research was all students of grade VIII of The State Secondary School 2 Aceh Tamiang, with six classes of population. The sample was four classes. It was taken through cluster random sampling technique. The technique of analyzing data was conducted through analysis of covarians (ANACOVA). The hypothesis showed that: (1) There was a significant difference to the students’ biology achievement between students taught using the concept map technique than students taught without it (p = 0,005 < 0,05), however there were no difference to the retention and students’ perception (p = 0,899 and p = 0,435) ; (2) There were no difference to the students’ biology achievement and perception between students taught using film than camtasia video (p = 0,231 and p = 0,323), however there was a significant difference to the students’ retention (p = 0,001 < 0,05); (3) Students’ biology achievement who taught using film and concept map technique, film without concept map technique, camtasia video and concept map technique, and camtasia video without concept map technique was difference significantly (p = 0,022 < 0,05), however no difference to retention and students’ perception (p = 0,053 and p = 0,475). Many models of advance organizers strategy can be alternative to enhance students’ biology achievement, retention, and students’ perception in learning biology.

Key Words: Advance Organizer, Concept Map Technique, Film, Camtasia Video, Students’ Biology Achievement, Memory Retention, Students’ Perception.


(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tesis dengan judul, “Pengaruh Penerapan Media dan Teknik Peta Konsep pada Strategi Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Biologi, Retensi, dan Persepsi Siswa SMP Negeri 2 Kabupaten

Aceh Tamiang” dapat diselesaikan. Awalnya tesis ini berjudul, “Perbandingan

Penerapan Media dan Teknik pada Strategi Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar, Motivasi Belajar, dan Retensi Memori Siswa SMP Negeri

2 Kabupaten Aceh Tamiang”, namun direvisi menjadi judul di atas setelah

mendapatkan masukan dan saran dari tim penguji ujian tesis.

Penyelesaian tesis ini merupakan salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Magister pada Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Negeri Medan. Penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bimbingan dan arahan pemikiran pembimbing yang terhormat Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si. selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si. selaku dosen pembimbing II. Terimakasih atas segala saran, nasihat, bimbingan, motivasi, dan kemudahan yang selalu Bapak dan Ibu berikan.

Pada kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur PPs Universitas Negeri Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.


(9)

iv

2. Bapak dan Ibu dosen pembina matakuliah di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Program Studi Pendidikan Biologi yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. 3. Ayahanda Bejo Widagdo dan Ibunda Sasmiwati serta seluruh keluarga yang

senantiasa memberikan motivasi selama penulis menempuh pendidikan di kampus tercinta ini.

4. Teman-teman saya seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Tahun Ajaran 2011 yang telah banyak memberikan bantuan dan motivasi serta kebersamaan dan persaudaraan yang terjalin selama menjalani studi di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu demi satu yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan studi.

Menyadari akan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, maka saran dan kritik yang bersifat konstruktif dan inovatif dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Hanya kepada Allah SWT kita berserah, semoga kita semua berhasil mencapai apa yang dicita-citakan serta senantiasa dilimpahkan rahmat dan karunia dari Allah SWT. Amin.

Medan, Desember 2012 Penulis,

Fajar Okta Widarta NIM. 8106173026


(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Pembatasan Masalah ... 6

1.4. Rumusan Masalah ... 7

1.5. Tujuan Penelitian ... 9

1.6. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KERANGKA TEORITIS, PENELIATAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGUJIAN HIPOTESIS ... 12

2.1. Kerangka Teoritis ... 12

2.1.1. Pengertian Strategi Pembelajaran Advance Organizer ... 12

2.1.2. Bentuk-bentuk Advance Organizer ... 13

2.1.3. Pengaruh Advance Organizer pada Pembelajaran ... 14

2.1.4. Teknik Peta Konsep ... 15

2.1.5. Hakikat Media Pembelajaran ... 16

2.1.5.1. Pemanfaatan Software Camtasia Studio ... 18

2.1.5.2. Film sebagai Media Pembelajaran ... 20

2.1.6. Hakikat Hasil Belajar ... 21

2.1.7. Retensi (Daya Ingat) ... 23 Halaman


(11)

2.2. Hasil Penelitian yang Relevan ... 23

2.3. Kerangka Berfikir ... 25

2.4. Hipotesis Penelitian ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

3.2. Populasi dan Sampel ... 38

3.3. Variabel Penelitian ... 39

3.4. Jenis dan Desain Penelitian ... 39

3.5. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 40

3.6. Definisi Operasional ... 48

3.7. Pengontrolan Variabel ... 49

3.8. Teknik Pengumpulan Data ... 52

3.9. Uji Coba Instrumen ... 54

3.10. Teknik Analisis Data ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

4.1. Hasil Penelitian ... 59

4.1.1. Standarisasi Instrumen Penelitian ... 59

4.1.1.1. Uji Instrumen Tes Hasil Belajar ... 59

4.1.1.2. Validasi Instrumen Persepsi Belajar Siswa ... 60

4.1.2. Deskripsi Data Penelitian ... 60

4.1.2.1. Deskripsi Nilai Pretes Siswa ... 60

4.1.2.2. Deskripsi Nilai Postes Siswa ... 61

4.1.2.3. Deskripsi Hasil Tes Persepsi Siswa ... 62

4.1.2.4. Deskripsi Hasil Tes Retensi Siswa ... 62

4.1.3. Pengujian Prasyarat Analisis Data ... 63

4.1.4. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 65

4.2. Pembahasan ... 69


(12)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 88

5.1. Simpulan ... 88

5.2. Implikasi ... 90

5.3. Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 94


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sintaks Model Advance Organizer (Pengorganisasian Awal) ... 14

Tabel 3.1. Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada Semester Ganjil TP 2012/2013 ... 38

Tabel 3.2. Desain Penelitian ... 40

Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Biologi Siswa pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup ... 52

Tabel 3.4. Kisi-kisi Angket Persepsi Belajar Biologi Siswa ... 54

Tabel 3.5. Kategori Validitas Suatu Tes ... 55

Tabel 3.6. Kriteria Indeks Kesukaran Soal Tes... 56

Tabel 3.7. Kategori Indeks Daya Pembeda Suatu Tes ... 56

Tabel 3.8. Kriteria Keberartian Harga Reliabilitas Soal Tes ... 57

Tabel 4.1. Deskripsi Statistik Skor Rerata Pretes Siswa ... 61

Tabel 4.2. Deskripsi Statistik Skor Rerata Postes Siswa ... 61

Tabel 4.3. Deskripsi Statistik Skor Rerata Persepsi Belajar Biologi Siswa ... 62

Tabel 4.4. Deskripsi Statistik Skor Rerata Retensi Siswa ... 63

Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Kemampuan Awal (Pretes), Hasil Belajar (Postes), Persepsi, dan Retensi Siswa ... 63

Tabel 4.6. Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Awal (Pretes), Hasil Belajar (Postes), Persepsi, dan Retensi Siswa ... 64


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Bagan Alur Penelitian ... 47 Gambar 4.1. Pengaruh penerapan teknik belajar (peta konsep dan tanpa peta

konsep) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri

2 Kabupaten Aceh Tamiang tahun pelajaran 2012/2013 ... 66 Gambar 4.2. Pengaruh penerapan advance organizer (camtasia tanpa peta

konsep, camtasia dengan peta konsep, film tanpa peta konsep, dan film dengan peta konsep) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang tahun pelajaran

2012/2013 ... 67 Gambar 4.3. Pengaruh penerapan media pembelajaran (camtasia dan film)

terhadap retensi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kabupaten

Aceh Tamiang tahun pelajaran 2012/2013 ... 68 Gambar 4.4. Seorang siswa sedang membuat peta konsep dari materi yang

dipelajari ... 73 Gambar 4.5. Seorang siswa memperlihatkan peta konsep hasil kerja

kelompoknya ... 76 Gambar 4.6. Siswa terlihat antusias menyaksikan film dan video camtasia yang

disajikan oleh guru ... 76 Gambar 4.7. Siswa bekerja sama di dalam kelompoknya dalam menyusun peta

konsep ... 80 Halaman


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP Strategi Pembelajaran Advance Organizer Menggunakan Media

Film dan Teknik Peta Konsep ... 105

Lampiran 2. RPP Strategi Pembelajaran Advance Organizer Menggunakan Video Camtasia dan Teknik Peta Konsep ... 114

Lampiran 3. RPP Strategi Pembelajaran Advance Organizer Menggunakan Media Film Tanpa Teknik Peta Konsep ... 123

Lampiran 4. RPP Strategi Pembelajaran Advance Organizer Menggunakan Video Camtasia Tanpa Teknik Peta Konsep ... 132

Lampiran 5. Soal Pretes dan Postes ... 141

Lampiran 6. Kunci Jawaban Soal Pretes dan Postes ... 151

Lampiran 7. Kuesioner Persepsi Belajar Biologi Siswa ... 152

Lampiran 8. Soal Tes Retensi Siswa ... 154

Lampiran 9. Validitas Item Tes, Indeks Kesukaran, Daya Pembeda, dan Reliabilitas Tes Kemampuan Kognitif ... 155

Lampiran 10. Sebaran Nilai Postes Siswa pada Setiap Kelas Perlakuan ... 161

Lampiran 11. Uji Normalitas dan Homogenitas Data Penelitian... 162

Lampiran 12. Hasil Perhitungan Kemampuan Awal (Pretes) Siswa ... 165

Lampiran 13. Hasil Uji Analysis of Covarians (ANACOVA) Hasil Belajar Biologi Siswa... 166

Lampiran 14. Hasil Uji Analysis of Covarians (ANACOVA) Persepsi Belajar Biologi Siswa... 167

Lampiran 15. Hasil Uji Analysis of Covarians (ANACOVA) Retensi Belajar Siswa... 168

Lampiran 16. Foto Kegiatan Penelitian ... 169

Lampiran 17. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan Guru... 171 Halaman


(16)

Lampiran 18. Surat Keterangan Validasi Instrumen oleh Validator ... 183

Lampiran 19. Surat Penunjukan Dosen Pembimbing ... 189

Lampiran 20. Surat Izin Melakukan Penelitian dari PPs Unimed ... 190

Lampiran 21. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 191


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pengetahuan biologi berperan penting dalam banyak aspek kehidupan manusia. Bidang genetika misalnya, pengetahuan biologi telah menghasilkan spesies-spesies tumbuhan dan hewan yang berkualitas. Hal tersebut telah memberikan kontribusi luar biasa dalam memenuhi kebutuhan pangan populasi manusia yang semakin meningkat (Burns dan Bottino, 1989). Namun sangat disayangkan pentingnya pengetahuan biologi tersebut tidak diimbangi dengan motivasi belajar biologi siswa di sekolah. Motivasi siswa dalam belajar biologi masih rendah. Hal tersebut diketahui dari hasil pengamatan yang dilakukan di SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada bulan Maret 2012.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi di sekolah tersebut pada bulan Maret 2012, diketahui bahwa rasa ingin tahu siswa terhadap materi-materi biologi masih rendah. Siswa terlihat malas ketika ditugaskan membaca buku teks biologi oleh guru pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Frekuensi bertanya siswa juga masih rendah, guru harus berulang-ulang meminta siswa untuk bertanya agar ada siswa yang mau bertanya. Catatan biologi siswa, terutama siswa laki-laki sangat tidak rapi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas perpustakaan di sekolah tersebut didapatkan informasi bahwa siswa sangat jarang berkunjung ke perpustakaan sekolah. Buku paket tiap mata pelajaran yang dibagikan kepada siswa termasuk buku paket biologi sering kali dilaporkan hilang setelah dibawa siswa pulang ke rumah. Beberapa hasil temuan di atas mengindikasikan bahwa


(18)

2

siswa di SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang memiliki minat yang rendah dalam belajar biologi. Senada dengan temuan di atas, hasil belajar biologi siswa juga masih kurang memuaskan. Rata-rata nilai biologi siswa pada ujian akhir semester Kelas IX selama kurun waktu tiga tahun terakhir yaitu: (1) Tahun Ajaran 2009/2010 = 67; (2) Tahun Ajaran 2010/2011 = 69; dan (3) Tahun Ajaran 2011/2012 = 68.

SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang memiliki 2 unit proyektor yang dapat dimanfaatkan guru dalam pembelajaran di kelas, namun sangat disayangkan guru jarang menggunakannya. Menurut Kepala Sekolah, guru lebih sering menggunakan charta sebagai media pembelajaran biologi. Padahal menurut Arsyad (2011), film dan video pembelajaran yang diproyeksikan menggunakan proyektor dapat mendorong dan meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran biologi di sekolah menengah cenderung menggunakan pendekatan pembelajaran tradisional. Padahal minat belajar siswa yang rendah sukar diatasi dengan pembelajaran tradisional. Mills (1991), berpendapat bahwa pendekatan pembelajaran yang diadopsi guru merupakan faktor kuat yang dapat mempengaruhi minat siswa untuk belajar dan berdampak langsung pada kognitif yang dihasilkan.

Chaille dan Britain (1997), mengatakan bahwa sebagian siswa datang ke sekolah dalam keadaan siap dan bersedia untuk belajar. Hal tersebut merupakan tantangan bagi guru biologi untuk mendorong dan memperkuat kecenderungan tersebut dan memastikan siswa meninggalkan sekolah dengan motivasi dan kapasitas untuk terus belajar.


(19)

3

Motivasi adalah salah satu faktor penting dalam pembelajaran. Kochhar (1992), menyatakan bahwa tanpa motivasi tidak ada belajar dan dengan motivasi peserta didik tidak dapat dicegah untuk belajar. Gagasan ini disetujui oleh Slavin (1997), yang berpendapat bahwa motivasi siswa adalah proses internal yang mengaktifkan panduan dan memelihara perilaku peserta didik dari waktu ke waktu, dan akan mendorong dan mengarahkan mereka untuk terlibat dalam kegiatan belajar.

Penelitian-penelitian sebelumnya telah menyelidiki bahwa strategi pembelajaran yang dapat membantu peserta didik membuat hubungan antara apa yang telah mereka ketahui dan apa yang harus mereka pelajari dapat membantu meningkatkan minat belajar siswa, karena hal tersebut membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna (Ausubel, 1960). Salah satu strategi pembelajaran yang dapat membantu peserta didik membuat hubungan antara apa yang telah mereka ketahui dan apa yang harus mereka pelajari adalah strategi pembelajaran Advance organizer.

Shihusa dan Keraro (2009), melaporkan bahwa mereka berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa SMP di Distrik Bureti, Kenya dengan menggunakan strategi advance organizer berupa film mengenai pencemaran lingkungan. Advance organizer seperti sebuah jembatan kognitif yang digunakan guru untuk membantu peserta didik membuat hubungan antara apa yang mereka ketahui dan apa yang harus dipelajari (Novak, 1980).

Advance organizer juga memiliki pengaruh positif pada hasil belajar. Sebuah penelitian oleh Willerman dan Mac Harg (1992), yang menerapkan strategi advance organizer menggunakan peta konsep pada materi polusi,


(20)

4

melaporkan bahwa siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran jika menggunakan peta konsep sebagai advance organizer.

Advance organizer merupakan kerangka kerja yang memungkinkan siswa mempelajari ide-ide atau informasi baru dan bermakna, menghubungkan ide-ide tersebut ke dalam struktur kognitif yang telah ada. Menurut Ausubel (1960), advance organizer adalah bahan (materi) yang diperkenalkan sebelum materi pelajaran dibelajarkan kepada siswa. Ausubel menunjukkan bahwa restrukturisasi proses kognitif sebagai akibat dari Advance organizer mengarah kepada hasil belajar yang positif.

Materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup merupakan materi yang mengandung urutan proses dinamis dan konsep-konsep abstrak, oleh karena itu visualisasi dapat memudahkan siswa dalam mempelajari materi tersebut. Hal ini relevan dengan pendapat O’Day (2007), yang mengatakan bahwa biologi merupakan subyek visual yang sering mengandung urutan proses dinamis yang kompleks dan konsep-konsep abstrak, sehingga visualisasi merupakan alat yang berharga untuk mempelajari proses dinamis dan konsep-konsep abstrak dalam biologi.

Alat visualisasi yang sering digunakan dalam strategi advance organizer adalah film (Shihusa dan Keraro 2009). Masih sangat jarang penelitian yang menggunakan video camtasia sebagai advance organizer, padahal menurut Arsyad (2011), keduanya sama-sama menghadirkan audio visual yang dapat menjelaskan urutan proses dinamis yang kompleks dan konsep-konsep abstrak dalam pelajaran biologi.


(21)

5

Dari uraian di atas, diperlukan sebuah pembahasan secara mendalam dengan mengembangkan perangkat pembelajaran bercirikan penerapan media dan teknik peta konsep pada strategi pembelajaran advance organizer sebagai salah satu alternatif mengatasi permasalahan hasil belajar, retensi, dan persepsi siswa dalam belajar biologi.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang ditemukan di SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang, yakni: (1) Strategi pembelajaran yang dilaksanakan umumnya masih berpusat pada guru (teacher center) sehingga mengakibatkan siswa menjadi kurang aktif dalam pembelajaran; (2) Pada umumnya siswa belajar secara klasikal, siswa jarang dibelajarkan dalam kelompok, hal ini diduga turut memberi andil pada kebosanan siswa akan kegiatan belajar mengajar yang berlangsung selama ini; (3) Sarana dan fasilitas multimedia sudah tersedia di sekolah tersebut, namun pemanfaatannya dalam pembelajaran di kelas masih minim; (4) Advance organizer sebagai salah satu strategi pembelajaran masih merupakan sesuatu yang baru bagi guru-guru di SMP Negeri 2 Aceh Tamiang dan belum secara luas digunakan dalam upaya perbaikan hasil belajar dan motivasi siswa; (5) Peta konsep sebagai salah satu teknik pembelajaran masih merupakan sesuatu yang baru bagi guru-guru di SMP Negeri 2 Aceh Tamiang; (6) Motivasi belajar biologi siswa masih rendah; (7) Dalam mencapai hasil belajar siswa, banyak faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal dalam diri siswa meliputi minat, intelegensi, bakat, dan


(22)

6

motivasi. Sedangkan faktor eksternal mencakup lingkungan dan instrumen seperti program, sarana, model pembelajaran, dan lain sebagainya.

1.3. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak terlalu melebar dan tepat pada sasaran yang ingin dibahas, dibuatlah batasan masalah penelitian. Masalah penelitian ini dibatasi pada:

1. Pembelajaran dilakukan dengan strategi advance organizer menggunakan teknik peta konsep dan strategi advance organizer tanpa teknik peta konsep. 2. Media pembelajaran yang digunakan adalah film dan video camtasia.

3. Materi biologi yang dibelajarkan adalah pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup berdasarkan KTSP.

4. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang Tahun Ajaran 2012/2013.

5. Hasil belajar biologi siswa dibatasi pada ranah kognitif Taksonomi Bloom pada materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.

6. Retensi siswa yang diukur adalah retensi memori jangka panjang (long-term memory retention). Diukur pada minggu ketiga (21 hari) setelah pembelajaran selesai dilakukan.

7. Persepsi siswa yang diukur adalah persepsi siswa tentang pembelajaran biologi yang dibelajarkan guru kepada mereka.


(23)

7

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan teknik peta konsep dibandingkan siswa yang dibelajarkan tanpa teknik peta konsep?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan media film dibandingkan siswa yang dibelajarkan menggunakan video camtasia?

3. Apakah hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan video camtasia dan teknik peta konsep lebih baik dibandingkan siswa yang dibelajarkan menggunakan video camtasia tanpa teknik peta konsep, media film dan teknik peta konsep, dan media film tanpa teknik peta konsep?

4. Apakah terdapat perbedaan retensi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan teknik peta konsep dibandingkan siswa yang dibelajarkan tanpa teknik peta konsep?


(24)

8

5. Apakah terdapat perbedaan retensi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan media film dibandingkan siswa yang dibelajarkan menggunakan video camtasia?

6. Apakah retensi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan video camtasia dan teknik peta konsep lebih baik dibandingkan siswa yang dibelajarkan menggunakan video camtasia tanpa teknik peta konsep, media film dan teknik peta konsep, dan media film tanpa teknik peta konsep?

7. Apakah terdapat perbedaan persepsi belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan teknik peta konsep dibandingkan siswa yang dibelajarkan tanpa teknik peta konsep?

8. Apakah terdapat perbedaan persepsi belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan media film dibandingkan siswa yang dibelajarkan menggunakan video camtasia?

9. Apakah persepsi belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan video camtasia dan teknik peta konsep lebih baik dibandingkan siswa yang dibelajarkan menggunakan video camtasia tanpa teknik peta


(25)

9

konsep, media film dan teknik peta konsep, dan media film tanpa teknik peta konsep?

1.5. TujuanPenelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Perbedaan hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan teknik peta konsep dibandingkan siswa yang dibelajarkan tanpa teknik peta konsep.

2. Perbedaan hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan media film dibandingkan siswa yang dibelajarkan menggunakan video camtasia.

3. Perbedaan hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan video camtasia dan teknik peta konsep dibandingkan siswa yang dibelajarkan menggunakan video camtasia tanpa teknik peta konsep, media film dan teknik peta konsep, dan media film tanpa teknik peta konsep. 4. Perbedaan retensi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi

pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan teknik peta konsep dibandingkan siswa yang dibelajarkan tanpa teknik peta konsep.


(26)

10

5. Perbedaan retensi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan media film dibandingkan siswa yang dibelajarkan menggunakan video camtasia.

6. Perbedaan retensi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan video camtasia dan teknik peta konsep dibandingkan siswa yang dibelajarkan menggunakan video camtasia tanpa teknik peta konsep, media film dan teknik peta konsep, dan media film tanpa teknik peta konsep.

7. Perbedaan persepsi belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan teknik peta konsep dibandingkan siswa yang dibelajarkan tanpa teknik peta konsep.

8. Perbedaan persepsi belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan media film dibandingkan siswa yang dibelajarkan menggunakan video camtasia.

9. Perbedaan persepsi belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan video camtasia dan teknik peta konsep dibandingkan siswa yang dibelajarkan menggunakan video camtasia tanpa teknik peta konsep, media film dan teknik peta konsep, dan media film tanpa teknik peta konsep.


(27)

11

1.6. Manfaat Penelitian

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan literatur mengenai keefektifan strategi pembelajaran advance organizer untuk meningkatkan minat belajar siswa, penguatan teori strategi dan media dalam pembelajaran, serta informasi ilmiah tentang peningkatan hasil belajar biologi dan retensi siswa.

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat: (1) Diadopsi, diterapkan, dan dimodifikasi guru terutama guru biologi untuk mengatasi permasalahan rendahnya hasil belajar biologi dan retensi siswa; (2) Menjadi pengalaman belajar bagi siswa.


(28)

88

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

5.1. Simpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada

materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan teknik peta konsep lebih baik dibandingkan siswa yang dibelajarkan tanpa teknik peta konsep.

2. Hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan media film sama dengan hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan menggunakan video camtasia.

3. Hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan dengan strategi advance organizer menggunakan video camtasia dan teknik peta konsep lebih baik dibandingkan siswa yang dibelajarkan menggunakan media film tanpa teknik peta konsep, namun sama dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan media film dan teknik peta konsep, dan video camtasia tanpa teknik peta konsep.

4. Retensi belajar siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan


(29)

89

dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan teknik peta konsep sama dengan siswa yang dibelajarkan tanpa teknik peta konsep.

5. Retensi belajar siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan video camtasia lebih baik dibandingkan siswa yang dibelajarkan menggunakan media film. 6. Retensi belajar siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi

pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan video camtasia dan teknik peta konsep sama dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan video camtasia tanpa teknik peta konsep, film dan teknik peta konsep, dan film tanpa teknik peta konsep.

7. Persepsi belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan teknik peta konsep sama dengan persepsi belajar biologi siswa yang dibelajarkan tanpa teknik peta konsep.

8. Persepsi belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan video camtasia sama dengan persepsi belajar biologi siswa yang dibelajarkan menggunakan media film.

9. Persepsi belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang


(30)

90

dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan video camtasia dan teknik peta konsep sama dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan video camtasia tanpa teknik peta konsep, film dan teknik peta konsep, dan film tanpa teknik peta konsep.

5.2. Implikasi

Hasil pengujian hipotesis memberikan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan teknik peta konsep dengan siswa yang dibelajarkan tanpa teknik peta konsep. Siswa yang dibelajarkan menggunakan teknik peta konsep memiliki hasil belajar biologi yang lebih baik dibandingkan siswa yang dibelajarkan tanpa teknik peta konsep. Penerapan teknik peta konsep dalam pembelajaran memberikan hasil belajar biologi siswa yang lebih baik pada materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Hal tersebut cukup beralasan karena siswa yang dibelajarkan menggunakan teknik peta konsep lebih mudah membangun pemahaman kognitifnya. Untuk menyusun sebuah peta konsep, tentunya mereka harus dapat mengelompokkan konsep-konsep yang ditemukan pada materi pelajaran, mengurutkan mana konsep-konsep umum dan mana konsep yang lebih khusus. Dengan membuat peta konsep, siswa akan mengetahui hubungan antar konsep, sehingga pengetahuannya akan terbangun lebih baik. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, siswa secara berkelompok berdiskusi untuk menyusun peta konsep dari materi yang sedang dibahas.


(31)

91

Selanjutnya setiap kelompok diminta mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Secara klasikal siswa terlibat dalam diskusi dua arah.

Hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan strategi advance organizer menggunakan media film sama dengan hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan menggunakan video camtasia. Hal ini juga cukup beralasan mengingat kedua media tersebut menyajikan pembelajaran secara audiovisual yang sama-sama menarik bagi siswa. Baik siswa yang dibelajarkan menggunakan media film maupun siswa yang dibelajarkan menggunakan video camtasia, keduanya disajikan tontonan seputar materi pelajaran sebelum pembelajaran dilakukan. Penerapan kedua media tersebut sangat membantu menjelaskan urutan proses dinamis yang terdapat pada materi pelajaran, serta membuat konsep-konsep abstrak menjadi lebih konkrit dan mudah dipahami siswa.

Persepsi belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan strategi advance organizer menggunakan video camtasia sama dengan persepsi siswa yang dibelajarkan menggunakan media film. Begitu pula persepsi siswa yang dibelajarkan dengan strategi advance organizer menggunakan teknik peta konsep sama dengan persepsi siswa yang dibelajarkan tanpa teknik peta konsep. Hasil pengamatan selama proses belajar mengajar berlangsung terlihat bahwa di antara teknik dan media yang diterapkan dalam pembelajaran, medialah yang lebih mempengaruhi persepsi belajar biologi siswa. Siswa terlihat sangat senang dan antusias menonton film dan video yang disajikan oleh guru.

Siswa yang dibelajarkan dengan strategi advance organizer menggunakan video camtasia memiliki retensi belajar yang lebih baik dibandingkan siswa yang dibelajarkan menggunakan media film. Hal tersebut cukup beralasan karena


(32)

92

meskipun kedua media pembelajaran tersebut menghadirkan pembelajaran secara audiovisual, namun camtasia memiliki sejumlah keunggulan yang membuat materi pelajaran dapat tersimpan lebih lama dalam benak siswa. Pengoperasian software camtasia yang mudah dan sederhana serta tersedianya fasilitas editing memungkinkan guru menambahkan hal-hal penting dalam penyajian video tersebut. Misalnya menambahkan tanda atau simbol-simbol pada satu tayangan, sehingga siswa akan memberikan perhatian lebih pada bagian tersebut, yang pada akhirnya membuat masalah tersebut dapat diingat lebih lama oleh siswa. Retensi belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi advance organizer menggunakan teknik peta konsep sama dengan siswa yang dibelajarkan tanpa teknik peta konsep. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa retensi siswa lebih dipengaruhi oleh penggunaan media pembelajaran daripada teknik belajar.

5.3. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan:

1. Sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa secara optimal, maka guru perlu menerapkan strategi pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa, memanfaatkan berbagai media yang dapat menarik minat belajar siswa sebagaimana yang dilakukan peneliti dalam menerapkan strategi advance organizer yang dipadukan dengan media pembelajaran serta teknik peta konsep.

2. Penerapan strategi pembelajaran advance organizer dengan menggunakan video camtasia dan teknik peta konsep dapat dikembangkan lebih luas pada mata pelajaran lainnya.


(33)

93

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang hasil belajar, retensi belajar, dan persepsi belajar biologi siswa, agar dapat melakukan pengumpulan data penelitian dalam jangka waktu yang lebih lama dan pada lingkup yang lebih luas.


(34)

94

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, R. (1999). Psikologi Pendidikan. Bandung: Angkasa.

Andersin, L.W, David, R.K; et al. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. Addison Wesley Longman.

Ardhi, R. (2007). Efektifitas Pembelajaran dengan Media Animasi dan LKS Mandiri pada Pokok Bahasan Pengukuran Luas dan Keliling Daerah Segiempat Terhadap Hasil Belajar dan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Wonosobo Tahun Ajaran 2006/2007. Jurnal Penelitian Pendidikan, 17(2), 30-41.

Arikunto, S. (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi. Jakarta:

Bumi Aksara.

Aritonang, K.T. (2008). Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur (Nomor 10 tahun 7). Hlm. 11-21. Armstrong, N., Chang, S.M., and Brickman, M. (2007) Cooperative Learning in

Industrial-sized Biology Classes. CBE-Life Sciences Education. Vol. 6, 163-171.

Arsyad, A. (2000). Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo.

Ausubel, D. P. (1960). The Use of Advance Organizers in Learning and Retention of Meaningful Material. Journal of Education Psychology, 51-267-272. Ausubel, D. P. (1963). The Psychology of Meaningful Verbal Learning. New

York: Gruce & Stratton.

Blazer, C. (2010). Twenty Strategies to Increase Student Motivation. Miami-Dade County Public School. Vol. 0907.

Bloom, B. S. (1956). Taxonomy of Educational Objectives, Handbook I: The Cognitive Domain. New York. David McKay Co Inc.

Boujaoude, S. and Attieh, M. (2008). The Effect of Using Concept Maps as Study Tools on Achievement in Chemistry. Eurasia Journal of Mathematics, Science, and Technology Education, 4(3), 233-246.

Bravo, E., Beatriz, A., Pep, S., Mihaela, E., Vicenc, F. Video as a New Teaching Tool to Increase Student Motivation.


(35)

95

Burke, K.A., Greenbowe, T.J., dan Windschit, M.A. (1998). Developing and Using Conceptual Computer Animations for Chemistry Instruction. Journal of Chemical Education. 75. (12).

Burns, W. G., & Bottino, J. P. (1989). The Science of Genetics (6th ed.) New York: Macmillan Publishing Company.

Chaille, C. & Britain, L. (1997). The Young Child as Scientist. A Constructivist Approach to Early Childhood Science Education 2nd Edition. New York: Longman.

Dahar. (1989). Teori-Teori Belajar. Bandung: Gelora Aksara Pratama.

De Porter, B., Reardon, M., dan Nourie, S.S. (2002). Quantum Teaching, Mempraktekkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas, Bandung: Kaifa.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djaali, H. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Gookin, J. L., McWhorter. D., Vaden. S., dan Posner. L. (2010). Outcome Assessment of A Computer-Animated Model for Learning About The Regulation of Glomerular Filtration Rate. Adv Physiol Educ 34: 97-105. Hamid, H. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Program

Pascasarjana Unimed.

Hansiswani, K. (2000). Model Pembelajaran Pengemas Awal (Advance Organizer) dalam Implementasi Kurikulum Sejarah di Sekolah Dasar yang Menggunakan Aspek Berpikir. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Herlanti, Y. (2008). Using Participation Learning Model In Training of Teacher and Teaching of Students Teacher (Penerapan Model Pembelajaran Roda Pesertaan pada Pelatihan Guru dan Pengajaran Calon Guru), Makalah diajukan pada Simposium Puslijaknov 11-14 Agustus 2008, http://www.puslijaknov.org.

Jackson, M., and Nancy, B. S. (2000). Student Motivation and Internet Technology: Are Students Empowered to Learn Science?. Journal of Research in Science Teaching. Vol. 37, No. 5, PP. 459-479.

Kinchin, I. M. (2000) Concept Mapping in Biology. Journal of Biological Education. 34 (2).

Kochhar, S. K. (1992). Methods and techniques of teaching. New Delhi: Sterling Publishers Pte. Ltd.


(36)

96

Lubis, R. (2003). Penerapan Metode Pemetaan Konsep dalam Pembelajaran Fisika SMU. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Luthan, Y. (1998). Peningkatan Kualitas Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Menggunakan Model Advance Organizer di Sekolah Dasar 123/IV Kotamadya Jambi. Laporan Penelitian Jambi: UP3SD UKMP-SD Dirjen Dikti.

Mahmuddin. (2009). Pembelajaran Berbasis Peta Pikiran (Mind Mapping). http://astutiamin.wordpress.com. September 2012

Mayer, R. E. (1979). Twenty years of research on advance organizers: Assimilation theory is still the best predictor of results. Instructional Science.

Meagher, T. (2009). Looking Inside A Students’ Mind: Can An Analysis of Student Concept Maps Measure Changes in. Electronic Journal of Science Education.

Mill, H. R. (2000). Teaching and training. A handbook for instructors, 3th edn. London, Macmillan.

Novak, J. D. (1980). New trends in biology Teaching. Science Education.

Novak, J. D. (1990). Concept maps and vee diagrams: Two metacognitive tools for science and mathematics education. Instructional Science 19: 29-52. Nuraini, Y. (2003). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas

Terbuka.

Nyabwa, R. A. (2005). Effect of advance organizer on form three students mathematics self-concept and performance in commercial arithmetic in selected secondary school in Nakuru district. Unpublished masters thesis, egerton university, Njoro.

O’Day, D.H. (2006). Animated Cell Biology: A Quick and Easy Method for Making Effective, High-Quality Teaching Animations. CBE-Life Sciences Education. Vol. 5, 255-263

O’Day, D.H. 2007. The value of animations in biology teaching: a study of long term memory retention. CBE-Life Science Education, 6: 217-223.

O’Day, D.H. 2008. Using Animations to Teach Biology: Past and Future Research on The Attributes That Underlie Pedagogically Sound Animations. The American Biology Teacher, Volume 70, No. 5, May 2008.


(37)

97

Oloyede, O, I. (2011). A Meta-analysis of Effects of the Advance Organizers on Acknowledgment and Retention of Senior Secondary School (SSS) Chemistry. Int. J. Edu. Sci, 3(2): 129-135.

Palmer, David. (2005). A Motivational View of Constructivist-informed Teaching. International Journal of Science Education. Vol. 27, No. 15, pp. 1853-1881.

Sabri, A. H. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Quantum Teaching. Sadiman, A. M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Shih, C. C., and Julia, G. (2001). Web-Based Learning: Relationships among Student Motivation, Attitude, Learning Styles, and Achievement. Journal of Agricultural Education. Volume 42, Issue 4.

Shihusa, H., and Keraro, F. N. (2009). Using Advance Organizers to Enhance

Students’ Motivation in Learning Biology. Eurasia Journal of

Mathematics, Science & Technology Education, 2009, 5(4), 413-420. Shroff, R. H., and Douglas, R. V. (2009). Assessing the Factors Deemed to

Support Individual Student Intrinsic Motivation in Technology Supported Online and Face-to-Face Discussions. Journal of Information Technology Education. Volume 8.

Slavin, E. R. (1997). Educational Psychology: Theory and practice (5th ed). Boston: Allyn and Bacon Company.

Subagyo, R. (1998). Pengaruh Advance Organizer dan Postorganizer terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Sekolah Dasar PPS IKIP Malang. Tesis. Malang: PPs-IKIP Jakarta.

Sudjana. (2002). Metoda Statistik. Bandung: Tarsito.

Suparno, A. S. (2000). Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Dikti Depdiknas.

Supini. (2010). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Teknik Meringkas Catatan Menggunakan Peta Pikiran terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Negeri di Kabupaten Deli Serdang. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Talib, O., Matthews. R., dan Secombe. M. (2005). Computer Animated Instruction and Students’ Concept. International Educ. 5: 29-42.


(38)

98

Tanner, K., Chatman, L.S., and Allen, D. (2003). Approaches to Cell Biology Teaching: Cooperative Learning in the Science Classroom-Beyond Students Working in Groups. Cell Biology Education. Vol. 2, 1-5.

Trautwein, U., Oliver, L., Marsh, H. W., Olaf, K., and Jurgen, B. (2006). Tracking, Grading, and Student Motivation: Using Group Composition and Status to Predict Self-Concept and Interest in Ninth-Grade Mathematics. Journal of Educational Psychology. Vol. 98, No. 4, 788-806. Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:

Prenada Media.

Villalon, J., and Calvo, R. A. (2011). Concept Maps as Cognitive Visualizations of Writing Assignments. Educational Technology & Society, 14 (3), 16-27. Yunus, A. S., and Wan Zah Wan Ali. (2009). Motivation in the Learning of

Mathematics. European Journal of Social Sciences. Vol. 7, No. 4.

Yusuf, Y., Natalina, M., Suryawati, E., Wulandari, S., Asiah, N., dan Sari, K. (2006). Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Melalui Penggunaan Peta Konsep pada Siswa Kelas II4 SMP Negeri 2 Pekanbaru Tahun Ajaran 2004/2005. Jurnal Biogenesis Vol. 2 (2): 59-63.


(1)

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang hasil belajar, retensi belajar, dan persepsi belajar biologi siswa, agar dapat melakukan pengumpulan data penelitian dalam jangka waktu yang lebih lama dan pada lingkup yang lebih luas.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, R. (1999). Psikologi Pendidikan. Bandung: Angkasa.

Andersin, L.W, David, R.K; et al. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. Addison Wesley Longman.

Ardhi, R. (2007). Efektifitas Pembelajaran dengan Media Animasi dan LKS Mandiri pada Pokok Bahasan Pengukuran Luas dan Keliling Daerah Segiempat Terhadap Hasil Belajar dan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Wonosobo Tahun Ajaran 2006/2007. Jurnal Penelitian Pendidikan, 17(2), 30-41.

Arikunto, S. (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi. Jakarta:

Bumi Aksara.

Aritonang, K.T. (2008). Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur (Nomor 10 tahun 7). Hlm. 11-21. Armstrong, N., Chang, S.M., and Brickman, M. (2007) Cooperative Learning in

Industrial-sized Biology Classes. CBE-Life Sciences Education. Vol. 6, 163-171.

Arsyad, A. (2000). Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo.

Ausubel, D. P. (1960). The Use of Advance Organizers in Learning and Retention of Meaningful Material. Journal of Education Psychology, 51-267-272. Ausubel, D. P. (1963). The Psychology of Meaningful Verbal Learning. New

York: Gruce & Stratton.

Blazer, C. (2010). Twenty Strategies to Increase Student Motivation. Miami-Dade County Public School. Vol. 0907.

Bloom, B. S. (1956). Taxonomy of Educational Objectives, Handbook I: The Cognitive Domain. New York. David McKay Co Inc.

Boujaoude, S. and Attieh, M. (2008). The Effect of Using Concept Maps as Study Tools on Achievement in Chemistry. Eurasia Journal of Mathematics, Science, and Technology Education, 4(3), 233-246.

Bravo, E., Beatriz, A., Pep, S., Mihaela, E., Vicenc, F. Video as a New Teaching Tool to Increase Student Motivation.


(3)

Burke, K.A., Greenbowe, T.J., dan Windschit, M.A. (1998). Developing and Using Conceptual Computer Animations for Chemistry Instruction. Journal of Chemical Education. 75. (12).

Burns, W. G., & Bottino, J. P. (1989). The Science of Genetics (6th ed.) New York: Macmillan Publishing Company.

Chaille, C. & Britain, L. (1997). The Young Child as Scientist. A Constructivist Approach to Early Childhood Science Education 2nd Edition. New York: Longman.

Dahar. (1989). Teori-Teori Belajar. Bandung: Gelora Aksara Pratama.

De Porter, B., Reardon, M., dan Nourie, S.S. (2002). Quantum Teaching, Mempraktekkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas, Bandung: Kaifa.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djaali, H. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Gookin, J. L., McWhorter. D., Vaden. S., dan Posner. L. (2010). Outcome Assessment of A Computer-Animated Model for Learning About The Regulation of Glomerular Filtration Rate. Adv Physiol Educ 34: 97-105. Hamid, H. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Program

Pascasarjana Unimed.

Hansiswani, K. (2000). Model Pembelajaran Pengemas Awal (Advance Organizer) dalam Implementasi Kurikulum Sejarah di Sekolah Dasar yang Menggunakan Aspek Berpikir. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Herlanti, Y. (2008). Using Participation Learning Model In Training of Teacher and Teaching of Students Teacher (Penerapan Model Pembelajaran Roda Pesertaan pada Pelatihan Guru dan Pengajaran Calon Guru), Makalah diajukan pada Simposium Puslijaknov 11-14 Agustus 2008, http://www.puslijaknov.org.

Jackson, M., and Nancy, B. S. (2000). Student Motivation and Internet Technology: Are Students Empowered to Learn Science?. Journal of Research in Science Teaching. Vol. 37, No. 5, PP. 459-479.

Kinchin, I. M. (2000) Concept Mapping in Biology. Journal of Biological Education. 34 (2).

Kochhar, S. K. (1992). Methods and techniques of teaching. New Delhi: Sterling Publishers Pte. Ltd.


(4)

Lubis, R. (2003). Penerapan Metode Pemetaan Konsep dalam Pembelajaran Fisika SMU. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Luthan, Y. (1998). Peningkatan Kualitas Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Menggunakan Model Advance Organizer di Sekolah Dasar 123/IV Kotamadya Jambi. Laporan Penelitian Jambi: UP3SD UKMP-SD Dirjen Dikti.

Mahmuddin. (2009). Pembelajaran Berbasis Peta Pikiran (Mind Mapping). http://astutiamin.wordpress.com. September 2012

Mayer, R. E. (1979). Twenty years of research on advance organizers: Assimilation theory is still the best predictor of results. Instructional Science.

Meagher, T. (2009). Looking Inside A Students’ Mind: Can An Analysis of Student Concept Maps Measure Changes in. Electronic Journal of Science Education.

Mill, H. R. (2000). Teaching and training. A handbook for instructors, 3th edn. London, Macmillan.

Novak, J. D. (1980). New trends in biology Teaching. Science Education.

Novak, J. D. (1990). Concept maps and vee diagrams: Two metacognitive tools for science and mathematics education. Instructional Science 19: 29-52. Nuraini, Y. (2003). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas

Terbuka.

Nyabwa, R. A. (2005). Effect of advance organizer on form three students mathematics self-concept and performance in commercial arithmetic in selected secondary school in Nakuru district. Unpublished masters thesis, egerton university, Njoro.

O’Day, D.H. (2006). Animated Cell Biology: A Quick and Easy Method for Making Effective, High-Quality Teaching Animations. CBE-Life Sciences Education. Vol. 5, 255-263

O’Day, D.H. 2007. The value of animations in biology teaching: a study of long term memory retention. CBE-Life Science Education, 6: 217-223.

O’Day, D.H. 2008. Using Animations to Teach Biology: Past and Future Research on The Attributes That Underlie Pedagogically Sound Animations. The American Biology Teacher, Volume 70, No. 5, May 2008.


(5)

Oloyede, O, I. (2011). A Meta-analysis of Effects of the Advance Organizers on Acknowledgment and Retention of Senior Secondary School (SSS) Chemistry. Int. J. Edu. Sci, 3(2): 129-135.

Palmer, David. (2005). A Motivational View of Constructivist-informed Teaching. International Journal of Science Education. Vol. 27, No. 15, pp. 1853-1881.

Sabri, A. H. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Quantum Teaching. Sadiman, A. M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Shih, C. C., and Julia, G. (2001). Web-Based Learning: Relationships among Student Motivation, Attitude, Learning Styles, and Achievement. Journal of Agricultural Education. Volume 42, Issue 4.

Shihusa, H., and Keraro, F. N. (2009). Using Advance Organizers to Enhance

Students’ Motivation in Learning Biology. Eurasia Journal of

Mathematics, Science & Technology Education, 2009, 5(4), 413-420. Shroff, R. H., and Douglas, R. V. (2009). Assessing the Factors Deemed to

Support Individual Student Intrinsic Motivation in Technology Supported Online and Face-to-Face Discussions. Journal of Information Technology Education. Volume 8.

Slavin, E. R. (1997). Educational Psychology: Theory and practice (5th ed). Boston: Allyn and Bacon Company.

Subagyo, R. (1998). Pengaruh Advance Organizer dan Postorganizer terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Sekolah Dasar PPS IKIP Malang. Tesis. Malang: PPs-IKIP Jakarta.

Sudjana. (2002). Metoda Statistik. Bandung: Tarsito.

Suparno, A. S. (2000). Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Dikti Depdiknas.

Supini. (2010). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Teknik Meringkas Catatan Menggunakan Peta Pikiran terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Negeri di Kabupaten Deli Serdang. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Talib, O., Matthews. R., dan Secombe. M. (2005). Computer Animated Instruction and Students’ Concept. International Educ. 5: 29-42.


(6)

Tanner, K., Chatman, L.S., and Allen, D. (2003). Approaches to Cell Biology Teaching: Cooperative Learning in the Science Classroom-Beyond Students Working in Groups. Cell Biology Education. Vol. 2, 1-5.

Trautwein, U., Oliver, L., Marsh, H. W., Olaf, K., and Jurgen, B. (2006). Tracking, Grading, and Student Motivation: Using Group Composition and Status to Predict Self-Concept and Interest in Ninth-Grade Mathematics. Journal of Educational Psychology. Vol. 98, No. 4, 788-806. Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:

Prenada Media.

Villalon, J., and Calvo, R. A. (2011). Concept Maps as Cognitive Visualizations of Writing Assignments. Educational Technology & Society, 14 (3), 16-27. Yunus, A. S., and Wan Zah Wan Ali. (2009). Motivation in the Learning of

Mathematics. European Journal of Social Sciences. Vol. 7, No. 4.

Yusuf, Y., Natalina, M., Suryawati, E., Wulandari, S., Asiah, N., dan Sari, K. (2006). Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Melalui Penggunaan Peta Konsep pada Siswa Kelas II4 SMP Negeri 2 Pekanbaru


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pembelajaran Model Advance Organizer terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Protista

0 16 225

Pengaruh pembelajaran model advance organizer terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep protista

1 16 7

Pengaruh model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep terhadap hasil belajar siswa: kuasi eksperimen pada kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

4 28 246

EFEK MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER MENGGUNAKAN PETA KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA.

0 2 25

EFEK MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS PETA KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA.

1 8 30

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DAN MINAT BELAJAR BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TANJUNG PURA.

0 1 32

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DAN KEMAMPUAN MENGINGAT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP NEGERI BINJAI KABUPATEN LANGKAT.

0 1 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika (PTK di

0 0 17

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETAKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO.

0 1 8

PENERAPAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DALAM PEMBELAJARAN SISTEM SARAF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP, KEMAMPUAN MEMBUAT PETA KONSEP DAN RETENSI PENGETAHUAN SISWA.

0 2 44