PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA SISWA SMA SUTOMO 2 MEDAN.

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY DAN
MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA SISWA
SMA SUTOMO 2 MEDAN
TESIS
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
MAGISTER PENDIDIKAN
Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh:
ZULKIFLI
NIM. 08118893018

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

0

ABSTRAK


ZULKIFLI. Pengaruh Strategi Pembelajaran Discovery dan Motivasi berprestasi
Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Buddha Siswa SMA SUTOMO 2 Medan.
Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED). 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar
Pendidikan Agama Buddha kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
discovery terbimbing dan discovery mandiri, (2) perbedaan hasil belajar kelompok
siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendah, (3)
interaksi antara strategi pembelajaran discovery dan motivasi berprestasi siswa
terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Buddha.
Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X (sepuluh) SMA
Sutomo 2 Medan Tahun Pelajaran 2010/2011 terdiri dari 5 (lima) kelas dengan
sebaran jumlah siswa 40 orang perkelas. Sampel penelitian ditetapkan satu kelas
sebagai kelas pembelajaran strategi discovery terbimbing dan satu kelas pembelajaran
discovery mandiri. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan cluster random
sampling. Instrumen penelitian adalah tes dan angket. Tes digunakan untuk
mendapatkan data hasil belajar sedangkan angket digunakan untuk melihat
karakteristik motivasi berprestsi siswa. Uji normalitas dengan uji Liliefors sedangkan
uji homogenitas dengan uji Fisher dan uji Bartlett. Teknik analisis adalah Anava dua
jalur pada taraf signifikansi  = 0,05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe.

Temuan penelitian ini: (1) rata-rata skor hasil belajar siswa yang diajar dengan
strategi discovery terbimbing (32,36) lebih tinggi dari rata-rata skor hasil belajar siswa
dengan strategi discovery mandiri (28,20); (2) rata-rata skor hasil belajar siswa
dengan motivasi berprestasi tinggi (29,91) lebih tinggi dari rata-rata skor hasil belajar
siswa dengan motivasi berprestasi rendah (26,05). Berdasarkan temuan tersebut maka
penelitian ini menyimpulkan: (1) hasil belajar siswa dengan strategi discovery
terbimbing lebih tinggi dari discovery mandiri; (2) hasil belajar siswa dengan motivasi
berprestasi tinggi, lebih tinggi dari motivasi berprestasi rendah; (3) terdapat interaksi
antara strategi pembelajaran discovery dengan motivasi berprestasi dalam
memberikan pengaruh terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Buddha siswa kelas
X SMA Sutomo 2 Medan.

i

ABSTRACT

ZULKIFLI. The Effect of Discovery Learning Strategy and Achievement Motivation
to Buddha Religion Students’ achievement of Students in SMA Sutomo 2 Medan. A
thesis. Post Graduate Program of State University of Medan (UNIMED). 2012.
This research were intended to find out: (1) the comparation of students’

achievement which thought using guided discovery teaching learning strategy and
stand alone discovery teaching learning strategy; (2) the comparation of students’
achievement which have achievement motivation high and low achievement
motivation; (3) the comparation of students’ achievement in interaction of discovery
teaching-learning strategy and achievement motivation.
The population of this research was all students of Grade X, State Senior High
School Sutomo 2 Medan consisting of five classes. The sampling technique applied
was cluster random sampling taught with guided discovery teaching learning strategy
and the students taught with stand alone discovery teaching learning strategy. The
instrument used to measure the Buddha Religion learning achievement was a multiple
choice test. The instrument used to measure the student’s achievement motivation was
questionnaire. The normality test used Liliefors and the homogeneity test was Fisher
test and Bartlett test. The data analysis technique was Analysis of Variance with twoway at the level of significance  = 0,05 followed by Scheffe test.
The findings are: (1) the mean scores of students’ achievement using guided
discovery teaching-learning strategy (32,36) was higher than the mean scores of
students’ achievement using stand alone discovery teaching-learning strategy (28,20);
(2) the mean scores of students’ achievement student that have high achievement
motivation (29,91) was higher than the mean scores of students’ achievement student
that have low achievement motivation (26,05). Based on the findings this research
conclude: (1) there is a significant effect of discovery teaching-learning strategy to

increase the students’ achievement; (2) there is a significant effect of achievement
motivation student to increase the students’ achievement; (3) there is a significant
effect of interaction between discovery teaching-learning strategy and achievement
motivation students to increase the students’ achievement Buddha Religion subject of
Students in SMA Sutomo 2 Medan.

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat,
rahmat, kemurahan dan karuniaNya yang melimpah kepada penulis sehingga penulisan
tesis ini dapat diselesaikan. Terwujudnya tesis ini tidak terlepas dari partisipasi berbagai
pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. A. Hamid K, M.Pd dan Bapak Prof. Dr. Busmin Gurning, M.Pd,
sebagai Pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu untuk
memberikan arahan dan bantuan dalam penyelesaian tesis ini.
2. Bapak Direktur, Asisten Direktur, Ketua dan Sekretaris, Bapak/Ibu Dosen serta

Pegawai Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas
Negeri Medan yang telah membimbing dan memberikan pelayanan kepada
penulis selama menjadi mahasiswa.
3. Bapak Kepala Sekolah serta seluruh guru dan pegawai SMA Sutomo 2 Medan
yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian ini.
4. Bapak Dr. Bonaraja Purba, M.Si yang telah banyak meluangkan waktu dan
tenaga serta pemikiran membantu penulis secara moril dan materil selama
pendidikan.
5. Teman-teman mahasiswa yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
6. Isteri terkasih dan putra-putri tersayang, yang telah banyak memberikan doa dan
dorongan moril, yang dengan tabah dan ikhlas menunggu serta mengorbankan
waktu kebersamaan keluarga selama penulis menjadi mahasiswa.
Akhirnya semoga semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian pendidikan dan penyusunan
tesis ini, mendapat limpahan berkat dan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa.

Medan,
Penulis,

Zulkifli


i

Pebruari 2012

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................

i

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

ii

ABSTRAK ............................................................................................................

iii


ABSTRACT ..........................................................................................................

iv

DAFTAR ISI .........................................................................................................

v

DAFTAR TABEL................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................

ix

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................


1

B. Identifikasi Masalah.......................................................................................

4

C. Batasan Masalah ............................................................................................

5

D. Rumusan Masalah ..........................................................................................

5

E. Tujuan Penelitian ...........................................................................................

6

F.


6

Manfaat Penelitian ........................................................................................

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS ...................................................................

8

A. Kajian Teoretis..............................................................................................

8

1.

Hakikat Belajar dan Hasil Belajar .........................................................

8

2.


Hakikat Strategi Pembelajaran Discovery .............................................. 17

3.

Hakikat Motivasi Berprestasi Dalam Pembelajaran ............................... 26

B. Penelitian yang Relevan................................................................................. 28
C. Kerangka Berpikir.......................................................................................... 29
1.

Pengaruh Strategi Pembelajaran Discovery Terbimbing dan Discovery
Mandiri terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Buddha ............... 29

2.

Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Hasil Belajar ......................... 33

3.


Interaksi Antara Strategi Pembelajaran Discovery dan Motivasi
Berprestasi terhadap Hasil Belajar Siswa............................................... 34

D. Perumusan Hipotesis ..................................................................................... 35

i

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 36
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................ 36
B. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................................... 36
C. Metode dan Desain Penelitian ....................................................................... 36
D. Varibel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian .................................. 37
E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ............................................................. 39
F.

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data..................................................... 40
1. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 40
2. Instrumen Penelitian ................................................................................. 41
3. Ujicoba Angket dan Tes ........................................................................... 42

G. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 47
A. Deskripsi Data ................................................................................................. 47
B. Pengujian Persyaratan Analisis Data ............................................................... 59
C. Pengujian Hipotesis ......................................................................................... 63
D. Pembahasan Hasil Penelitian........................................................................... 70
E. Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 74

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN............................................... 76
A. Simpulan.......................................................................................................... 76
B. Implikasi .......................................................................................................... 77
C. Saran-saran ...................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 80
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................... 84

ii

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Hasil Belajar Ujian Kenaikan Kelas Mata Pelajaran Agama Buddha Pada
Kelas X SMA Sutomo 2 Medan ............................................................. 2
Tabel 3.1 Desain Eksperimen Penelitian ................................................................ 32
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Angket Motivasi Berprestasi ................................... 35
Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Buddha ......................... 36
Tabel 4.1 Deskripsi Hasil Belajar Pendidikan Agama Buddha Siswa yang Diajar
Dengan Strategi Pembelajaran Discovery Terbimbing ........................... 42
Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Belajar Pendidikan Agama Buddha Siswa yang Diajar
Dengan Strategi Pembelajaran Discovery Mandiri ................................. 43
Tabel 4.3 Deskripsi Hasil Belajar Pendidikan Agama Buddha Siswa yang Memiliki
Motivasi Berprestasi Tinggi .................................................................... 45
Tabel 4.4 Deskripsi Hasil Belajar Pendidikan Agama Buddha Siswa yang Memiliki
Motivasi Berprestasi Rendah ................................................................. 47
Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Belajar Pendidikan Agama Buddha Siswa yang Diajar
Dengan Strategi Discovery Terbimbing Dengan Motivasi Berprestasi
Tinggi ..................................................................................................... 48
Tabel 4.6 Deskripsi Hasil Belajar Pendidikan Agama Buddha Siswa yang Diajar
Dengan Strategi Discovery Terbimbing Motivasi Berprestasi Rendah . 50
Tabel 4.7 Deskripsi Hasil Belajar Pendidikan Agama Buddha Siswa yang Diajar
Dengan Strategi Discovery Mandiri Dan Dengan Motivasi Berprestasi
Tinggi ..................................................................................................... 51
Tabel 4.8 Deskripsi Hasil Belajar Pendidikan Agama Buddha Siswa yang Diajar
Dengan Strategi Discovery Mandiri Dengan Motivasi Berprestasi
Rendah .................................................................................................... 52
Tabel 4.9 Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Pendidikan Agama Buddha 56
Tabel 4.10 Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Buddha ...................................... 58
Tabel 4.11 Rangkuman Anava Faktorial 2x2 ........................................................... 58
Tabel 4.12 Rangkuman Uji Scheffe .......................................................................... 61

i

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1

Bagan Sintaks Strategi Pembelajaran Discovery Terbimbing ........... 18

Gambar 2.2

Bagan Sintaks Strategi Pembelajaran Discovery Mandiri.................. 20

Gambar 4.1

Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Strategi
Pembelajaran Discovery Terbimbing ................................................ 43

Gambar 4.2

Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Strategi
Pembelajaran Discovery Mandiri ...................................................... 44

Gambar 4.3

Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Motivasi
Berprestasi Tinggi ............................................................................. 46

Gambar 4.4

Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Motivasi
Berprestasi Rendah............................................................................. 47

Gambar 4.5

Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Strategi
Discovery Terbimbing Dengan Motivasi Berprestasi Tinggi............. 49

Gambar 4.6

Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Strategi
Discovery Terbimbing Dengan Motivasi Berprestasi Rendah ........... 50

Gambar 4.7

Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Strategi
Discovery Mandiri Dengan Motivasi Berprestasi Tinggi ................. 52

Gambar 4.8

Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Strategi
Discovery Mandiri Dengan Motivasi Berprestasi Rendah ................ 53

Gambar 4.9

Interaksi Antara Strategi Discovery dan Motivasi Berprestasi Siswa
Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Buddha ......................... 63

i

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1.

Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Buddha ................................... 84

Lampiran 2.

Angket Motivasi Berprestasi ............................................................. 91

Lampiran 3.

Tabel Uji Validitas Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Buddha.... 93

Lampiran 4

Tabel Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar Pendidikan Buddha ............ 94

Lampiran 5.

Tabel Taraf Kesukaran Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Buddha 95

Lampiran 5a. Daya Pembeda Hasil Belajar Pendidikan Agama Buddha ................. 96
Lampiran 6.

Perhitungan Validitas Angket Motivasi berprestasi Siswa ................ 97

Lampiran 7.

Perhitungan Reliabilitas Angket Motivasi berprestasi Siswa............. 99

Lampiran 8.

Data Induk Hasil Penelitian................................................................ 102

Lampiran 8a. Hasil Belajar Siswa Kedua Kelas Sampel .......................................... 103
Lampiran 9.

Deskripsi Data Penelitian ................................................................... 104

Lampiran 10. Perhitungan Uji Normalitas Data ....................................................... 121
Lampiran 11. Perhitungan Homogenitas Varians Sampel ........................................ 130
Lampiran 12. Perhitungan Anava Dua Jalur Desain Faktorial 2x2 .......................... 133
Lampiran 13. Perhitungan Uji Lanjut Scheffe .......................................................... 138
Lampiran 14 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........................................ 141

i

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sekolah memiliki peran yang cukup besar dalam peningkatan sumber daya
manusia melalui proses belajar mengajar. Hamalik (1993) menyatakan bahwa
secara operasional ada lima variabel yang berperan dalam proses belajar
mengajar, yaitu tujuan pembelajaran, materi pelajaran, metode dan teknik
mengajar, guru, murid, dan logistik. Semua faktor ini mempunyai pengaruh yang
saling berkaitan satu dengan yang lain dalam pencapaian tujuan proses belajar
mengajar. Mempelajari Pendidikan Agama Buddha membutuhkan kompetensi
dalam mengamati dan menguasai fakta, konsep atau prosedur. Hal ini
membutuhkan suatu langkah-langkah yang terorganisasi untuk menyajikan materi
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Buddha.
Menyadari betapa pentingnya mempelajari Pendidikan Agama Buddha,
telah banyak dilakukan upaya peningkatan kualitas pembelajaran Pendidikan
Agama Buddha disekolah misalnya penyempurnaan kurikulum, peningkatan
kualitas dan kemampuan guru Pendidikan Agama Buddha, penyediaan dan
perlengkapan buku-buku bacaan di perpustakaan dan masih banyak lagi upaya
lain yang ditempuh guna memperbaiki pencapaian hasil belajar yang maksimal.
Namun demikian sampai sejauh ini pencapaian hasil belajar Pendidikan Agama
Buddha di sekolah secara umum masih dapat dinyatakan belum sesuai dengan
harapan.
Rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama
Buddha tentu dipengaruhi oleh banyak variabel. Namun secara garis besar
variabel tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu faktor eksternal
dan faktor internal. Thonthowi (1993) menjelaskan secara keseluruhan yang
termasuk faktor eksternal adalah bahan ajar, strategi mengajar, media pendidikan,
dan situasi lingkungan. Sedangkan faktor internal meliputi kesehatan dan
kesempurnaan badan, motivasi, berpikir, inteligensi, sikap, perasaan, dan emosi.
Berdasarkan hal tersebut salah satu diantaranya yang merupakan faktor eksternal

1

adalah strategi pembelajaran oleh guru dan faktor internal salah satu diantaranya
adalah motivasi berprestasi siswa.
Selanjutnya rendahnya minat dan hasil belajar siswa, menurut Wardiman
Joyonegoro dalam Ariani (2003) adalah karena proses belajar mengajar yang
kurang mendukung tercapainya pemahaman anak didik, terlalu banyak hafalan
dan strategi pembelajaran yang kurang bervariasi. Herman (1988) menyatakan
belajar akan berhasil bila tujuan belajar yang kita kehendaki bisa tercapai. Tujuan
ini akan bisa tercapai jika faktor peserta didik, pengajar, proses pembelajaran dan
penilaian dapat dikelola dengan sebaik-baiknya. Dalam kegiatan pembelajaran ada
batasan ketercapaian hasil belajar minimal yang harus dicapai siswa disebut
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan Standar Pendidikan Nasional,
nilai hasil belajar Pendidikan Agama Buddha minimal adalah 75. Bila ditinjau
dari hasil belajar khususnya di Kota Medan, kenyataan informasi yang diperoleh
dari beberapa guru di SMA nilai minimal masih belum dapat mencapai 75.
Dengan demikian dapat dinyatakan nilai mata pelajaran Pendidikan Agama
Buddha di SMA rata-ratanya masih dibawah standar. Dapat kita lihat nilai KKM
untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha kelas X SMA Sutomo 2 Medan
masih mencapai nilai 65, hal ini masih jauh di bawah KKM yang ditetapkan oleh
Standar Pendidikan Nasional yaitu 75. Nilai KKM yang rendah tersebut juga
sejalan dengan masih rendahnya nilai perolehan siswa pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Buddha pada uji kenaikan kelas seperti ditunjukkan pada
Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Hasil Belajar Ujian Kenaikan kelas Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Buddha Pada Kelas X SMA Sutomo 2 Medan Tahun Ajaran
2007/2008 Sampai Dengan 2009/2010.
Nilai
Terendah
Tertinggi
1
51,00
80,00
2
53,00
83,00
3
50,00
82,00
Sumber Data: Kantor Tata Usaha SMA Sutomo 2 Medan
No

Tahun
Pelajaran
2007/2008
2008/2009
2009/2010

2

Rata-rata
65,50
68,00
66,00

Data di atas menunjukkan bahwa perolehan hasil belajar Pendidikan Agama
Buddha siswa masih cenderung kurang memuaskan terlihat dari adanya hasil
belajar yang rendah dan nilai rata-rata di bawah Standar Pendidikan Nasional.
Hasil pengamatan peneliti menunjukkan bahwa rata-rata karakteristik
siswa seperti minat belajar khususnya siswa kelas X terhadap pendidikan agama
Buddha di SMA Sutomo2 adalah relatif baik, namun dalam proses pembelajaran
guru cenderung menggunakan strategi pembelajaran konvensional yakni guru
mengajar dengan metode ceramah, memberi contoh, memberi tugas, dan
melakukan penilaian. Jadi proses pembelajaran berpusat pada guru atau guru lebih
aktif dari siswa sehingga siswa hanya memahami materi pembelajaran
berdasarkan penjelasan yang diperoleh dari guru saja akibatnya siswa tidak
mampu mengembangkan pengetahuan secara mandiri.
Selain faktor eksternal seperti strategi pembelajaran hasil belajar juga
dipengaruhi oleh faktor internal seperti motivasi berprestasi. Djamarah (2006)
menyatakan dalam kegiatan belajar mengajar, guru sebaiknya memperhatikan
perbedaan individual anak didik, yaitu aspek intelektual dan psikologis. Hal ini
dimaksudkan agar guru mudah dalam melakukan pendekatan kepada setiap anak
didik secara individual yang memiliki perbedaan secara individu. Motivasi
berprestasi merupakan motif untuk berhasil dalam melakukan suatu tugas atau
pekerjaan sekaligus motif untuk memperoleh kesempurnaan, sehingga motivasi
berprestasi sangat berpengaruh terhadap hasil belajar seseorang.
Menurut Nasution (2008) pengajaran yang membimbing siswa untuk
mencapai sukses melalui langkah-langkah yang teratur dapat menimbulkan
motivasi kuat dan akan memacu untuk berusaha segiat-giatnya. Motivasi kuat
selanjutnya memacu siswa untuk menguasai materi tuntas (mastery learning)
sehingga diperoleh dasar yang lebih mantap untuk menghadapi pelajaran baru.
Selanjutnya Davies (1981), mengemukakan bahwa setidaknya ada tiga hal penting
motivasi berprestasi yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran yaitu: (a)
motivasi memberi semangat, sehingga siswa menjadi aktif, sibuk dan tertarik, (b)
motivasi mengarahkan dan mengendalikan tujuan siswa sehingga dapat
melengkapi suatu tugas, mencapai tujuan khusus yang diinginkan, (c) motivasi
adalah selektif, agar siswa dapat menentukan kegiatan apa yang akan dilakukan.

3

Dengan demikian, motivasi

berfungsi

sebagai

penentu prioritas untuk

keberhasilan seseorang. Secara lebih tegas Aiken (1977) menyatakan bahwa
motivasi berprestasi adalah daya penggerak yang menimbulkan kegiatan belajar
siswa untuk mencapai kemampuan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Seseorang
yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan memiliki kekuatan tersembunyi
yang mendorongnya untuk bertindak dengan cara yang khas. Seseorang yang
mempunyai motivasi berprestasi tinggi cenderung berusaha menyelesaikan
tugasnya secara tuntas tanpa menunda-nunda pekerjaannya. Menurut Davies
(1991) kekuatan itu berpangkal pada naluri, kadang pula berpangkal pada suatu
keputusan rasional, tetapi lebih sering hal itu merupakan perpaduan antara
keduanya.
Untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran dalam menunjang hasil
belajar yang baik maka salah satu cara adalah dengan melakukan pendekatan
individual. Menurut Djamarah ( 1995), pendekatan individual anak didik tersebut
memberikan

wawasan

kepada

guru

bahwa

strategi

pengajaran

harus

memperhatikan perbedaan anak didik pada aspek individual ini, sehingga strategi
belajar tuntas atau mastery learning yang menuntut penguasaan penuh kepada
anak didik akan menjadi kenyataan atau paling tidak anak didik mendapatkan
penguasaan optimal. Bentuk pengajaran yang digunakan adalah pengajaran yang
melibatkan setiap siswa dalam kelas secara maksimal dengan menciptakan
kondisi-kondisi eksternal yang optimal bagi masing-masing siswa, dan mengabdi
pada azas kemajuan dalam belajar secara kontiniu.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan yang berkaitan dengan rendahnya prestasi
belajar agama Buddha siswa sebagai berikut: (1) strategi pembelajaran apakah
yang biasa digunakan para guru? (2) Apakah strategi pembelajaran yang
dilakukan guru sudah memperhatikan latar belakang materi yang disajikan; (3)
apakah sudah diterapkan pendekatan discovery, untuk mengaktifkan siswa dalam
mencapai mastery learning?; (4) bagaimanakah cara menyampaikan pelajaran
yang paling baik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Buddha? (5)

4

bagaimanakah penerapan strategi pembelajaran discovery terbimbing dan strategi
pembelajaran discovery mandiri dalam proses belajar mengajar pendidikan agama
Buddha? (6) bagaimanakah tingkat motivasi berprestasi siswa dalam belajar
Pendidikan Agama Buddha? (7) sudah terbiasakah guru-guru menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran discovery dan motivasi berprestasi terhadap hasil
belajar pendidikan agama Buddha?

C. Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya permasalahan yang dikemukakan dalam identifikasi
masalah, maka ruang lingkup permasalahan yang akan dikaji perlu dibatasi agar
lebih jelas dan terarah sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang hendak
dicapai. Maksud lain yang menjadi pertimbangan adalah keterbatasan yang ada
pada peneliti baik menyangkut tenaga maupun biaya, disamping itu pula agar
memudahkan dalam pengumpulan, pengolahan dan interpretasi data, sehingga
tujuan penelitian yang digariskan dapat tercapai. Oleh sebab itu maka masalah
dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1. Hasil belajar Pendidikan Agama Buddha dibatasi dalam ranah kognitif dengan
materi pokok Kitab Suci Tripitaka berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan pada kelas X semester genap tahun pelajaran 2010/2011.
2. Strategi pembelajaran discovery dibatasi dengan menggunakan strategi
pembelajaran discovery terbimbing dan strategi pembelajaran discovery
mandiri.
3. Motivasi berprestasi adalah motivasi berprestasi siswa dalam mempelajari
materi mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha dengan strategi pembelajaran
discovery terbimbing dan strategi pembelajaran discovery mandiri.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah dalam
penelitian ini, maka permasalahan yang diteliti dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah hasil belajar Pendidikan Agama Buddha siswa yang dibelajarkan
dengan strategi pembelajaran discovery terbimbing lebih tinggi daripada
strategi pembelajaran discovery mandiri di SMA Sutomo 2 Medan?

5

2. Apakah hasil belajar Pendidikan Agama Buddha siswa yang memiliki motivasi
berprestasi tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki motivasi berprestasi
rendah di SMA Sutomo 2 Medan?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran discovery dan motivasi
berprestasi siswa terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Buddha siswa di
SMA Sutomo 2 Medan?

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui pengaruh strategi pembelajaran discovery terbimbing dan strategi
pembelajaran discovery mandiri terhadap hasil belajar Pendidikan Agama
Buddha siswa SMA Sutomo 2 Medan.
2. Mengetahui pengaruh motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi
rendah terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Buddha siswa SMA Sutomo 2
Medan.
3. Mengetahui pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran discovery dengan
motivasi berprestasi siswa terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Buddha
siswa di SMA Sutomo 2 Medan.

F. Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
secara teoretis dan praktis. Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, pengelola,
pengembang, lembaga pendidikan dan penelitian selanjutnya, yang ingin
mengetahui lebih lanjut tentang hasil penerapan strategi pembelajaran discovery
dan motivasi berprestasi dan pengaruhnya terhadap hasil belajar Pendidikan
Agama Buddha. Selain itu diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan
dengan strategi pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan motivasi
berprestasi.
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi guru
Pendidikan Agama Buddha sebagai strategi pembelajaran alternatif dalam

6

menyampaikan materi pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan juga memberikan
gambaran bagi guru tentang efektifitas dan efesiensi aplikasi strategi pembelajaran
discovery berdasarkan karakteristik motivasi berprestasi siswa pada pembelajaran
Pendidikan Agama Buddha.

7

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pengujian hipotesis yang
telah dilakukan dalam penelitian ini, dapat dikemukan beberapa simpulan sebagai
berikut:
1. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar Pendidikan Agama Buddha
antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran
discovery terbimbing dengan strategi pembelajaran discovery mandiri, dalam
hal ini hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
discovery terbimbing lebih tinggi dari strategi pembelajaran discovery
mandiri.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar Pendidikan Agama Buddha
antara siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dengan siswa yang
memiliki motivasi berprestasi rendah, dalam hal ini hasil belajar siswa yang
memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih baik dibandingkan dengan hasil
belajar siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah.

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran discovery dan motivasi
berprestasi siswa terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Buddha kelas X
SMA Sutomo 2 Medan. Pada perhitungan Uji Lanjut Scheffe, dimana
kelompok siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi memperoleh hasil
belajar pendidikan agama Buddha yang lebih tinggi jika dibelajarkan dengan
strategi pembelajaran discovery terbimbing daripada dibelajarkan dengan
strategi discovery mandiri. Sementara siswa yang memiliki motivasi
berprestasi rendah, lebih tinggi hasil belajarnya jika dibelajarkan dengan
strategi pembelajaran discovery mandiri daripada dibelajarkan dengan
strategi pembelajaran discovery terbimbing.

77

B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan dan temuan penelitian telah membuktikan bahwa
hasil belajar pendidikan agama Buddha siswa yang dibelajarkan dengan strategi
pembelajaran discovery terbimbing lebih tinggi daripada hasil belajar pendidikan
agama Buddha siswa yang dibelajarkan dengan media pembelajaran interaktif
offline, hal ini dapat dijadikan pertimbangan bagi guru-guru mata pelajaran
pendidikan agama Buddha untuk menggunakan strategi pembelajaran discovery
terbimbing khususnya dalam pelajaran pendidikan agama Buddha tingkat SMA.
Oleh karena itu temuan penelitian perlu dipertimbangkan dan disosialisasikan
kepala sekolah maupun para guru yang mengajar dalam mata pelajaran
pendidikan agama Buddha.
Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran
discovery terbimbing diharuskan dapat memahami dan mengamati gambar, teks,
animasi yang terkoordinasi dalam sebuah aplikasi interaktif agar mudah
direproduksi lagi pada saat diperlukan. Dengan adanya media ini, siswa-siswa
yang

memiliki

komunikasi

interpersonal

terbuka

dapat

melaksanakan

pembelajaran sendiri baik di sekolah maupun di rumah dan menemukan sendiri
secara langsung informasi-informasi melalui website yang sesuai dengan materi
pembelajaran.Dengan demikian akan terjadi penguatan pada struktur kognitif
siswa dan proses pengembangan sikap semakin berani dalam mencari informasi
terbaru dalam penerapan pendidikan agama Buddha dalam kehidupan sehari hari
dan meningkatkan hasil belajar.
Demikian juga dalam penggunaan media pembelajaran interaktif offline
dapat dijadikan pertimbangan bagi guru untuk membelajarkan siswa yang
memiliki motivasi berprestasi rendah. Dalam penyajiannya media pembelajaran
interaktif offline bersifat linier, yang memungkinkan bagi seorang guru
mengarahkan siswa dalam memahami materi yang disajikan yaitu guru
memotivasi siswa tentang tujuan pembelajaran pendidikan agama Buddha. Siswa
yang memilki motivasi berprestasi rendah lebih cenderung menunggu informasi
dari seorang guru tanpa langsung berinisiatif untuk menemukan informasi atau
materi pelajaran, dengan demikian guru perlu melakukan pendekatan kepada

78

siswa agar dapat merubah perilakunya, sehingga perolehan hasil belajarnya
minimal sama dengan hasil belajar yang memiliki komunikasi interpersonal
terbuka.
Hasil kesimpulan ketiga menunjukkan bahwa siswa yang memiliki
komunikasi interpersonal terbuka memperoleh hasil belajar pendidikan agama
Buddha yang lebih tinggi apabila dibelajarkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran discovery terbimbing. Demikian juga hasil belajar pendidikan
agama Buddha siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah akan lebih tinggi
apabila dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajran discovery
mandiri. Penggunaan strategi pembelajaran discovery yang sesuai dengan
karakteristik siswa maka kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna, sehingga
pembelajaran akan lebih efektif, efisien dan memiliki daya tarik. Namun perlu
disadari bahwa tidak ada satu strategi pembelajran discovery yang paling sesuai
untuk setiap karakteristik siswa maupun karakteristik pembelajaran. Tetapi hasil
penelitian ini bisa menjadi masukan bagi guru mata pelajaran pendidikan agama
Buddha untuk memilih strategi pembelajaran discovery yang sesuai dalam
menyajikan materi pembelajaran.

C. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian dan temuan penelitian yang telah diuraikan
pada simpulan serta implikasi hasil penelitian, maka disarankan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Dalam upaya peningkatan hasil belajar pendidikan agama Buddha, maka guru
yang mengasuh mata pelajaran pendidikan agama Buddha disarankan agar
membelajarkan siswa dengan strategi pembelajaran discovery yang sesuai
dalam menyajikan konsep-konsep dan penerapan ilmu pendidikan agama
Buddha dalam kehidupan sehari-hari.
2. Dalam peningkatan hasil belajar pendidikan agama Buddha, apabila motivasi
berprestasi siswa tidak diketahui, maka disarankan kepada guru untuk
membelajarkan siswa dengan strategi pembelajaran discovery terbimgbing, hal
ini disebabkan karena pengaruh strategi pembelajaran discovery terbimbing

79

memberikan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan strategi
pembelajaran discovery mandiri.
3. Disarankan kepada guru pendidikan agama Buddha agar memperhatikan
motivasi berprestasi yang dimiliki oleh siswa dan mengelompokkan mereka
berdasarkan kelompok motivasi berprestasinya, yaitu kelompok siswa yang
memiliki motivasi berprestasi tinggi dan siswa yang memiliki motivasi
berprestasi rendah.
4. Untuk penelitian lebih lanjut pada penerapan strategi pembelajaran discovery
disamping guru yang menjadi mitra peneliti, perlu untuk disosialisasikan
terlebih dahulu kepada siswa bagaimana prosedur penggunaan strategi
pembelajaran discovery sehingga penggunaan waktu bisa seefisien mungkin
dan efektifitas pembelajaran dapat tercapai.
5. Untuk peneliti lain yang meneliti tentang strategi pembelajaran discovery
disarankan untuk meneliti strategi pembelajaran discovery yang memiliki
kualitas kelayakan sama antara dua strategi pembelajaran discovery yang
dibandingkan sehingga hasil penelitian lebih akurat.

80

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, 2005. Psikologi Belajar. Jakarta:. Rineka Cipta.
Aiken, L. R. 1997. Psychologycal Testing and Assesment. Boston: Bacon.
Andri. 2007. Pengaruh Strategi Pembelajaran Modul dan Motivasi Berprestasi Terhadap
Hasil Belajar Paket B Setara SMP di SKB Binjai. Tesis. Medan. Program Pasca
Sarjana Unimed.
Archaaree.2007. The Development of An E- learning Module on the Sandy Shores Ecosystem
for Grade – 8 Secondary Students. Educational Journal of Thailand. Vol. 1 No.1.
Ariani. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Prenada Media group.
Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. (Edisi revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Ary, D. J. L.C & Razavieh, A. 2005. Pengantar Penelitian. (Terjemahan: Oleh Arief
Furchan). Surabaya: Pustaka Belajar.
Badan Standar Nasional Pendidikan 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
Binatama Raya.
Bloom, S. 1974 Taxonomi of Educational Objectives. The Classification Of Educational,
Handbook I: Cognitive Domain. (Editor: Engelhart, Furst,Hill, Krathwohl) New York
dan London: Longman.
Bloom, S. 1976. Human Chracteristics and School Learning. New York: Me Graw Hill.
Budiningsih, A.C. 2005. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Davies, I. K. 1991. Pengelolaan Belajar (Penterjemah: Sudirjo, dan kawan-kawan). Jakarta:
Rajawali Press.
Davies, I. K. 1981. Instructional Technique. New York: Mc. Craw Hill Book.
Depdikbud, Dirjen Diklusepora, 1995. Mengenal Program Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta:
Proyek Perencanaan Terpadu dan Ketenagaan Diklusepora.
Depdiknas, Derektorat Pendidikan Menengah Kejuruan. 2004. Acuan Pelaksanaan
Pendidikan. Jakarta: . Karya Navoli.
Dick and Carey, 1993. Planning Effective Instrumetion. Bouston: Houghton Mifin Company.
Dimiyati dan Mujiono. 1999. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas dan Rineka
Cipta.
Djali & Mulyono, 2008. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grafindo.

80

Djamarah, S.B. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gagne, R.M. 1984. The Conditioning Of Learning. New York. Hall, Rinehort and Winston.
Hamalik, O. 1993. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, O. 2001. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung:
Cipta Aditya Bakti.
Hambali. 2004. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Motivasi berprestasi Terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa. Tesis. Medan: Program Pasca Sarjana Unimed.
Hamzah B.U, 2006. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Hutagaol, P. 1992. Pengaruh Pemberian Tujuan Belajar dan Ringkasan Terhadap Perolehan
Belajar dan retensi Pada Pengajaran Modul. Tesis. Malang: IKIP Malang.
Kartini K, 2003. Bimbingan belajar Di SMA dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Rajawali
Lase, J. 2003. Motivasi Berprestasi, Kecerdasan Emosional, Percaya Diri dan Kinerja.
Jakarta: Program Pasca Sarjana.Universitas Kristen Indonesia.
Lubis, A.B. 2008. Pengaruh Strategi Pembelajaran Modul dan Minat Belajar Terhadap
Hasil Belajar Komputer Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Sumatera Utara.Tesis.
Medan: Program Pasca Sarjana Unimed.
Mursid, R. 2004. Pengaruh Strategi Penstrukturan Isi Teks Ajar dan Motivasi Berprestasi
Terhadap Perolehan Belajar dan Retensi Mahasiswa Pada Mata Kuliah Gambar
Teknik. Tesis. Medan: Program Pasca Sarjana Unimed.
Nasution, N. 2000. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Nasution, S. 2008. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar. Jakarta:
Bumi Aksara.
Natawijaya, R., 1996, Psikologi Pendidikan: Jakarta: Rineka Cipta.
Panjaitan. 2004. Pengaruh Perancangan Pengajaran Berdasarkan Component Display
Theory ( CDT) dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Pengajaran. Medan:
Program Pasca Sarjana Unimed.
Rooijakkers, A. 1993. Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: Grasindo.
Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Prenada Media group.
Soekamto T. 1997. Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI.
Sudijono, A. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada.
Sudijono, A. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada.
Sudjana, N. 2001. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
81

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Suparman, A. 1997. Desain Instruksional. Jakarta: Dedikbud Dirjen Dikti PPAI-PAU.
Suryabrata, S. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada.
Suryosubroto, B. 1983. Sitem Pengajaran Dengan Modul. Yogyakarta: Bina Aksara.
Syahputra, A. 2003. Pengaruh Urutan Penyajian Dalam Strategi Pembelajaran dan Motivasi
Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kimia. Tesis.
Medan: Program Pasca Sarjana Unimed.
Thonthowi,A. 1993. Psikologi Pendidikan. Bandung: Angkasa.
Uno, H.B. 2008. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Winkel, W.S. 1991. Psiklogi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Widyasarana Indonesia.

82