ANALISIS PERBEDAAN BIAYA TRANSAKSI DALAM ADMINISTRASI PAJAK SISTEM SELF ASSESSMENT PADA PERUSAHAAN SKALA BESAR DAN SKALA KECIL PADA KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS.

(1)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

The Difference Analysis on Transactional Cost in Self Assessment Administration tax system in Major and Minor Company at KPP Pratama Bandung Cicadas

Written : Annisa Mulia Octavia

0704366

Advisory Lecture I : Dra. Silviana Agustami, M.Si Advisory Lecture II : R. Nelly Nur Apandi, SE., M.Si

The research is aimed to examine the differences on transactional cost in relation to big and small company. The self assessment system was taken as the primary mean to analyze the issue. The research was taken at KPP Pratama Bandung Cicadas.

Single Variable was used in this research which was transactional cost. The through transactional cost and opportunity cost of time was the major concern on the variable. Questionnaire was collected as the main data used in this research. In line with the used of questionnaire as the major data, descriptive analysis was taken in order to find out the differences of the transactional cost between major and minor company.

The data result be evidence for Rp. 23.425.000.00 for the tax the opportunity cost of time were Rp. 17.022.366,00 were paid by the minor company. Different with minor company, the data proved that the major company had Rp. 71.750.000,00 and the total of the opportunity cost of time were Rp. 27.296.784,00. In sum, From the entire transactional cost illustrated that the tax cost had the differences almost in any part of some points, such as transportation cost, tax consultation cost, document preparation, requirement learning time, and time to filled SPT. However, the mastering copying of the document and the time of transportation became the similar factor which is showed by the data.


(2)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keyword: Transactional Differences Cost, Tax Administration, and Self Assessment System

ABSTRAK

Judul : “Analisis Perbedaan Biaya Transaksi Dalam Administrasi Pajak Sistem Self Assessment Pada Perusahaan Skala Besar Dan Perusahaan Skala Kecil Pada KPP Pratama

Bandung Cicadas” Disusun Oleh : Annisa Mulia Octavia

0704366

Pembimbing I : Dra. Silviana Agustami, M.Si. Pembimbing II : R. Nelly Nur Apandi, SE, M.Si

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan biaya transaksi pada perusahaan besar dan perusahaan kecil dalam administrasi dengan sistem self assesment dari Wajib Pajak Badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas.

Penelitian ini menggunakan satu variabel terikat yaitu biaya transaksi yang meliputi biaya transaksi langsung dan opportunity cost of time. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data primer berupa pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada Wajib Pajak Badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas.

Untuk mengetahui perbedaan besarnya biaya transaksi baik itu biaya transaksi langsung maupun opportunity cost of time yang dikeluarkan oleh Wajib Pajak Badan baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas digunakan metode statistik deskriptif.Hasil dari pengujian penelitian menunjukkan bahwa total biaya transaksi langsung yang dikeluarkan oleh perusahaan skala kecil yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas dalam satu tahun adalah sebesar Rp 23.425.000,00 dan total opportunity cost of time yang dikeluarkan oleh perusahaan kecil yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas dalam satu tahun adalah sebesar Rp17.022.366,00. Sedangkan total biaya transaksi langsung yang dikeluarkan oleh perusahaan skala besar yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas dalam satu tahun adalah sebesar Rp 71.750.000,00 dan total Opportunity Cost Of Time yang dikeluarkan oleh Perusahaan Besar dalam satu tahun adalah sebesar Rp 27.296.784,00. Dari keseluruhan biaya transaksi perpajakan hampir semua terdapat perbedaan,yakni pada Biaya Transportasi, Biaya konsultan pajak, Waktu penyiapan dokumen, Waktu mempelajari Ketentuan,


(3)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan Waktu Pengisian SPT. Namun kecuali pada Biaya fotokopi dan waktu Transportasi tidak terdapat perbedaan.


(4)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA TRANSAKSI DALAM ADMINISTRASI PAJAK SISTEM SELF ASSESSMENT PADA PERUSAHAAN SKALA BESAR DAN

SKALA KECIL PADA KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Akuntansi

Universitas Pendidikan Indonesia

Disusun oleh : Annisa Mulia Octavia

NIM. 0704366

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(5)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2013

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA TRANSAKSI DALAM ADMINISTRASI PAJAK SISTEM SELF ASSESSMENT PADA PERUSAHAAN SKALA BESAR DAN SKALA

KECIL PADA KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS

Oleh

Annisa Mulia Octavia

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©Annisa Mulia Octavia 2013 Universitas Pendidikan Indonesia


(6)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA TRANSAKSI DALAM ADMINISTRASI PAJAK SISTEM SELF ASSESSMENT PADA PERUSAHAAN SKALA BESAR DAN

SKALA KECIL PADA KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS

SKRIPSI

Oleh :

Annisa Mulia Octavia 0704366

Usulan Penelitian ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Dra. Silviana Agustami, M.Si. NIP . 1956.1116.1988.03.2.001

Pembimbing II

R. Nelly Nur Apandi, S.E., M.Si. NIP. 19780.1115.2008.01.2.010

Mengetahui,


(7)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Toni Heryana, S.Pd., M.M. NIP. 1978.0627.2003.12.1.001


(8)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Perbedaan Biaya Transaksi Dalam Administrasi Pajak Sistem Self Assessment Pada Perusahaan Skala Besar Dan Skala Kecil Pada

KPP Pratama Bandung Cicadas ”. Shalawat serta salam selalu dipanjatkan kepada pimpinan luar biasa bagi umat dan teladan sepanjang hayat Rasulullah Muahamad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, tabii’in dan tabiahum, serta umatnya yang senantiasa berusaha untuk mengikuti jejak mulianya.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk mengembangkan ilmu dan pengetahuan penulis, serta dimaksudkan untuk memenuhi syarat dalam menempuh ujian sidang sarjana ekonomi di Universitas Pendidikan Indonesia. Dengan adanya skripsi ini, semoga bisa bermanfaat bagi penulis dan pembaca yang memerlukan informasi yang terkandung didalamnya dan menjadi sumbangsih dalam bidang Akuntansi Perpajakan, khususnya mengenai permasalahan yang penulis bahas.

Skripsi yang berjudul “Analisis Perbedaan Biaya Transaksi Dalam Administrasi Pajak Sistem Self Assessment Pada Perusahaan Skala Besar Dan

Skala Kecil Pada KPP Pratama Bandung Cicadas” mengetengahkan permasalahan tentang Perbedaan Biaya Transaksi dalam Pemenuhan kewajiban perpajakan yang dikeluarkan oleh Wajib Pajak Badan meliputi Perusahaan Besar dan Kecil dalam administrasi perpajakan sistem Self Assesment.

Proses penulisan dan penelitian ini dilakukan dengan kesungguhan sesuai kaidah dan pedoman yang berlaku. Walaupun demikian, penulis yakin masih terdapat kekurangan-kekurangan dan kesalahan yang tertuang di dalam skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya koreksi dan perbaikan yang


(9)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

membangun dari para pembaca agar tidak terdapat lagi kesalahan di masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa selalu memberikan petunjuk dan keistiqomahan dalam menjalankan setiap urusan kita, serta memberikan kekuatan dan kesabaran kepada kita semua dalam menghadapi segala tantangan, sehingga kita sebagai pengemban amanah memiliki kekuatan untuk melaksanakannya.

Bandung, Maret 2013 Penulis


(10)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, atas rahmat dan karunianya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih sebagai penghargaan yang tulus disampaikan kepada Ibunda Hj.Lilis Sutinah,S.Pd dan Ayahanda H. Syarif Hidayat, S.Ip yang senantiasa mendorong, menasehati, memanjatkan doa untuk keselamatan dan keberhasilan dalam setiap langkah penulis yang tidak terhingga dan tidak akan bisa terbayar dengan apapun. Ibu Dra. Silviana Agustami, M.Si. dan Ibu R. Nelly Nur Apandi,SE,M.Si. yang telah bertindak sebagai pembimbing dalam penyusunan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah berkenan memberikan pengarahan, bantuan dan dukungan selama penyusunan skripsi ini, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd, Rektor Universitas Pendidikan Indonesia. 2. Bapak Dr. H. Edi Suryadi, M.Si, Dekan Fakultas Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Pendidikan Indonesia.

3. Bapak Toni Heryana, SPd, MM, Ketua Program Studi Akuntansi. 4. Bapak Dr. Arim, SE., M.Si., Ak, Dosen Pembimbing Akademik. 5. Segenap Dosen, Asisten, beserta Staf Program Studi Akuntansi.

6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis, yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Semoga Allah SWT yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih senantiasa memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak yang telah membantu penulis.

Bandung, Maret 2013


(11)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...

UCAPAN TERIMA KASIH………...

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

i iii iv viii

vii x BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian... 1.2Rumusan Masalah... 1.3Maksud dan Tujuan Penelitian... 1.3.1 Maksud Penelitian... 1.3.2 Tujuan Penelitian... 1.4Kegunaan Penelitian...

1.4.1 Kegunaan Praktis... 1.4.2 Kegunaan Teoritis... BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka...

1 13 13 13 14 14 15 16


(12)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

2.1.1 Pengertian Pajak... 2.1.2 Fungsi Pajak... 2.1.3 Tarif Pajak... 2.1.4 Asas-asas Pemungutan Pajak... 2.1.5 Sistem Pemungutan Pajak... 2.1.6 Sistem Self Assessment dan Implikasinya di Indonesia... 2.1.7 Administrasi Perpajakan Indonesia...

2.1.8 Biaya Transaksi Dalam Penghitungan Pajak... 2.1.9 Biaya Transaksi Dalam Penghitungan Pajak……….

2.1.9.1 Biaya Transaksi... 2.1.9.2 Biaya Transaksi Penghitungan Pajak……….. 2.1.9.3 Opportunity Cost Of Time ………. 2.1.9.4 Faktor yang mempengaruhi Biaya Transaksi Dalam Penghitungan Pajak...

2.1.10 Kantor Pelayanan Pajak...

2.1.10.1 Fungsi KPP………...

2.1.10.2 Jenis-jenis Kantor Pelayanan Pajak... 2.1.11 Ukuran Skala Perusahaan... 2.2 Penelitian Terdahulu... 2.3 Kerangka Pemikiran...

17 18 20 21 22 23 26 28 28 28 29 32 33 36 39 39 43 43 46


(13)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

2.4 Hipotesis... BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian... 3.2 Metode Penelitian... 3.2.1 Desain Penelitian... 3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel... 3.2.3 Populasi Dan Sampel Penelitian... 3.2.4 Teknik Pengumpulan Data... 3.2.5 Teknik Analisi Data... 3.2.6 Teknik Pengujian Instrumen... BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian………...

4.1.1 Tinjauan Umum Tentang KPP Pratama Bandung Cicadas………

4.1.1.1 Sejarah KPP Pratama Bandung Cicadas……… 4.1.1.2 Visi dan Misi Direktorat Jenderal Pajak………

4.1.1.3 Struktur Organisasi KPP Pratama Bandung Cicadas……… 4.1.1.4 Uraian Tugas dan tanggung jawab jabatan KPP Pratama Cicadas…

4.1.1.5 Aspek kegiatan KPP Pratama Bandung Cicadas……….

4.1.2 Deskrispsi Data Variabel Penelitian………

53 54 54 54 55 58 59 62 63 68 68 75 75 77 81 83


(14)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

4.1.2.1 Pengujian Instrumen Penelitian………

4.1.2.2 Deskripsi Responden……….

4.1.2.3 Direct Money Cost……… 4.1.2.4 Opportunity Cost Of Time……… 4.2 Pembahasan………...

4.2.1 Analisis Biaya Transaksi Dalama Administrasi Pajak Sistem Self

Assessment Perusahaan Kecil………..

4.2.1.1 Analisis Biaya Langsung………. 4.2.1.2 Analisis Opportunity Cost Of Time………

4.2.2 Analisis Biaya Transaksi Dalam Administrasi Pajak Sistem Self

Assessment Perusahaan Besar ………...

4.2.2.1 Analisis Biaya Langsung………...

4.2.2.2 Analisis Opportunity Cost Of Time………...

4.2.3 Analisis Perbedaan Biaya Transaksi Dalam Administrasi Pajak Sistem Self Assessment Pada Perusahaan Skala Besar dan Skala Kecil Pada KPP Prtama Bandung Cicadas……… BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan……….. 5.2 Saran……….

83 90 91 95

101

101 101 103 107

107 108 115

116 117


(15)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Struktur Biaya Tertinggi di Beberapa Negara di Asia (2011)... 6

Tabel 1.2 Total dan Rata-rata Biaya Transaksi Langsung... 12

Tabel 3.1 Definisi dan Operasionalisasi Variabel... 56

Tabel 4.1 Validitas Instrumen... 83

Tabel 4.2 Hasil Reliabilitas... 84

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas... 85

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas... 87

Tabel 4.5 Hasil Uji Mann-Whitney... 89

Tabel 4.6 Jarak Kantor dengan KPP... 90

Tabel 4.7 Frekuensi ke KPP dalam satu tahun untuk melaporkan SPT... 91


(16)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix

Tabel 4.9 Total biaya transportasi setiap tahun... 93

Tabel 4.10 Total biaya konsultan... 94

Tabel 4.11 Total waktu yang diperlukan dalam menyiapkan dokumen... 96

Tabel 4.12 Total waktu yang diperlukan untuk mempelajari SPT... 96

Tabel 4.13 Total waktu yang diperlukan untuk menyiapkan dan mengisi SPT... 97

Tabel 4.14 Total waktu yang diperlukan untuk menempuh perjalanan ke KPP... 98

Tabel 4.15 Total pendapatan wajib pajak yang dihasilkan setiap tahunnya... 99

Tabel 4.16 Total asset yang dimiliki oleh perusahaan... 100

Tabel 4.17 Total rata-rata biaya transaksi langsung... 101

Tabel 4.18 Waktu yang diperlukan untuk melaporkan SPT... 103

Tabel 4.19 Penghasilan wajib pajak... 105

Tabel 4.20 Mengkuantitaskan opportunity cost of time... 106

Tabel 4.21 Total rata-rata biaya transaksi langsung... 107

Tabel 4.22 Waktu yang dibutuhkan untuk melaporkan SPT... 109

Tabel 4.23 Penghasilan wajib pajak... 111


(17)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Analisis Administrasi Perpajakan dan Biaya Transaksi Penghitungan Pajak...73


(18)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xi

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Formulir Frekuensi Bimbingan

Lampiran 2 Kuesioner

Lampiran 3 Tabel Data Hasil Kuesioner Lampiran 4 Validitas Instrument Penelitian

Lampiran 5 Tabel Biaya Langsung (Direct Money Cost) Per Perusahaan Lampiran 6 Tabel Opportunity Cost Of Time Per Perusahaan

Lampiran 7 Tabel Daftar Gaji Karyawan Bagian Keuangan Lampiran 8 Tabel Perhitungan Estimasi Opprtunity Cost Of Time


(19)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Penelitian

Penerimaan pajak merupakan sumber utama penerimaan negara yang digunakan untuk pembiayaan pemerintah dan pembangunan. Pembangunan nasional merupakan tujuan utama dalam mewujudkan kesejahteraan umum yang adil dan merata, oleh karena itu pembangunan haruslah berkesinambungan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan pembiayaan atau dana yang tidak sedikit, karena itu perlu adanya usaha-usaha oleh pemerintah untuk memaksimalkan penerimaan negara, salah satu usaha pemerintah yaitu dengan meningkatkan peranan sumber penerimaan negara yang sebagian besar berasal dari sektor pajak. Sampai saat ini penerimaan dari sektor pajak selalu diupayakan agar terus meningkat karena di sektor inilah sumber penerimaan dalam negeri lebih stabil dan dinamis.

Sejak pemerintah melakukan reformasi Undang-Undang Perpajakan tahun 1983 yang dimulai berlaku tanggal 1 Januari 1984 kemudian telah disempurnakan pada tahun 1994 dan yang terakhir tahun 2000, dimana sistem pemungutan pajak di Indonesia berubah dari Official assessment system menjadi Self assessment system, sumbangan penerimaan pajak terhadap Negara terus mengalami peningkatan. Hal ini merupakan perwujudan dari tekad untuk menjadikan penerimaan pajak sebagai tulang punggung penerimaan negara.


(20)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perubahan official assessment system yang merupakan sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada fiskus untuk menentukan besarnya pajak terutang oleh wajib pajak, menjadi Self assessment system yang merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang / kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan jumlah pajak yang terutang, dimaksudkan untuk lebih memberikan keadilan dan kepastian hukum, memperluas dasar pengenaan pajak, lebih memberikan keseimbangan hak dan kewajiban wajib pajak, menciptakan keterbukaan / transparasi, perbaikan administrasi perpajakan serta untuk memenuhi aspirasi tuntutan masyarakat (Waluyo, 2004:72).

Dalam self assessment system fungsi dan peranan wajib pajak ditingkatkan. Tanggung jawab atas kewajiban pelaksanaan pemungutan pajak sebagai pencerminan kewajiban di bidang perpajakan berada pada wajib pajak sendiri. Wajib pajak diberi kepercayaan untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku (Mardiasmo 2006:34).

Fungsi penghitungan memberi hak kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri pajak yang terutang sesuai dengan peraturan perpajakan dan atas dasar fungsi perhitungan, wajib pajak berkewajiban untuk membayar pajak sebesar pajak yang terutang. Fungsi terakhir dari wajib pajak adalah melaporkan pembayaran dan berapa besar pajak yang telah dibayar kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP).


(21)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perubahan sistem pemungutan pajak dari official assessment menjadi self-assessment telah menggeser sebagian biaya yang berkaitan dengan pajak dari pemerintah ke sektor swasta, atau dengan kata lain biaya wajib pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya meningkat secara signifikan. Kalau sebelumnya wajib pajak tidak perlu repot melakukan perhitungan perpajakan serta tidak perlu resah dengan sanksi kesalahan penghitungan pajak, kini semua itu menjadi beban wajib pajak, antara lain berupa biaya uang langsung yang dikeluarkan dalam penghitungan pajak, pembayaran pajak, dan pelaporan pajak serta biaya waktu untuk mengisi SPT (tax return).

Secara konseptual sistem self-assessment tidak berjalan secara mandiri, karena harus didukung perangkat administrasi perpajakan yang telah mengikuti prinsip-prinsip administrasi modern. Dalam tataran praktis, upaya dari regulator untuk mengkonstruksi peraturan-peraturan yang dibuat seadil dan sewajar mungkin tidak serta merta memberikan hasil berupa meningkatnya voluntary tax compliance.

Tingkat kompleksitas peraturan dan implementasi dari peraturan juga sangat berpengaruh. Dalam kedua hal tersebut yakni, kompleksitas peraturan dan implementasi peraturan, berpengaruh terhadap biaya kepatuhan pajak. Misalnya, peraturan pajak yang kompleks dan memungkinkan multitafsir memaksa wajib pajak untuk mengeluarkan biaya dan menghabiskan waktu yang lebih banyak dalam memastikan kebenaran materiil dari jumlah pajak terutang yang dihitung oleh wajib pajak. Di samping itu, semakin besar tuntutan akan keakuratan perhitungan, semakin lengkap (detail) pula administrasi yang harus dijalankan.


(22)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Apabila dalam hal itu diharuskan wajib pajak mengeluarkan biaya untuk menggunakan tenaga ahli eksternal dalam menghitung pajak, maka biaya untuk patuh pun semakin bertambah lagi (Sony Devano 2006: 72).

Selain itu, kerelaan untuk memenuhi peraturan perpajakan tidak akan dapat dicapai apabila wajib pajak ternyata menghadapi kesulitan untuk menguasai peraturan perpajakan karena kerumitan dan multitafsir yang melekat pada peraturan tersebut. Dengan demikian, pemenuhan peraturan perpajakan juga mensyaratkan suatu tingkat kompleksitas yang rendah (AICPA, 2005). Slemrod menyatakan bahwa peraturan yang kompleks berpotensi membuat wajib pajak mendapat kesulitan untuk memenuhi kewajiban pajaknya, sehingga membuat mereka harus mengorbankan waktu dan biaya yang tidak sedikit untuk urusan pajak. Sedangkan peraturan yang sederhana mungkin tidak dapat memenuhi tujuan dari pengenaan pajak sebagaimana yang diharapkan oleh negara (pemerintah) (Joel Slemrod, 1991:55).

Adapun, implementasi peraturan berkaitan dengan profesionalitas dan kejujuran aparat pajak dalam melayani dan membantu para wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Paradigma sebagai fasilitator dan pelayan masyarakat (wajib pajak) yang sudah dibebani dengan sistem self-assessment, harus benar-benar dipahami, dihayati dan dilaksanakan secara sungguh-sungguh dan sepenuh hati. Jika yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu aparat mempersulit wajib pajak, berpikir dan bertindak mencari keuntungan pribadi dengan memanfaatkan (kompleksitas) aturan perpajakan dan mencari-cari kesalahan


(23)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wajib pajak dengan maksud memberikan sanksi, maka hal tersebut dapat mengakibatkan peningkatan biaya kepatuhan pada wajib pajak.

Salah satu faktor yang menentukan tinggi rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak dalam rangka melakukan pemenuhan kewajiban pajak adalah jumlah biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh wajib pajak yang dalam berbagai literature disebut dengan compliance cost (Safri Nurmantu, 2003:58). Idealnya, biaya-biaya yang dikeluarkan oleh wajib pajak dalam rangka pemenuhan kewajiban pajak tersebut tidak memberatkan wajib pajak dan tidak menghambat wajib pajak dalam melakukan pemenuhan kewajiban pajaknya. Sejak lama masalah tersebut telah mendapat perhatian sebagai salah satu prinsip perpajakan yang dituangkan dalam prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam pemungutan pajak, seperti yang dilakukan oleh Adam Smith pada permulaan abad XVIII dan E.R.A. Seligman serta Fritz Neumark pada permulaan abad XX.

Indonesia termasuk negara yang mengalami ekonomi biaya tinggi. Salah satu yang menyebabkan biaya ekonomi tinggi adalah biaya transaksi yang tinggi. Bila dibandingkan dengan beberapa negara di Asia, biaya transaksi di Indonesia termasuk sangat tinggi. Hasil survey jetro tentang biaya ekonomi tinggi di sejumlah negara di Asia menunjukan gambaran bahwa Indonesia termasuk tinggi biaya ekonominya. Faktor paling besar adalah biaya pegawai yang semakin mahal, disusul dengan sistem perpajakan yang sulit dan rumit. Berikut adalah perbandingan jumlah biaya di beberapa negara Asia.


(24)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.1

Struktur biaya tertinggi di beberapa negara di Asia (2011)

sumber : Jetro Survey (2011).

Terlihat dari perbandingan struktur biaya tersebut, bahwa biaya di Indonesia lebih tinggi daripada Bangladesh, Thailand, Vietnam, Hongkong, Malaysia, Filiphina, dan singapura. jumlah biaya yang dikeluarkan oleh

Negara Biaya Modal

minimum

Bangladesh

thailand

vietnam

Hongkong

Indonesia

Malaysia

Filiphina

Singapura

91,0

6,7

28,6

3,4

100

25,1

19,5

1,2

0,0

0,0

0,0

0,0

125,6

0,0

2.2


(25)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perusahaan bangladesh di Indonesia hanya 91,0 % dari jumlah biaya di Indonesia, jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan vietnam di indonesia hanya mencapai 28,6 % dari jumlah biaya di indonesia.jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan malaysia di indonesia hanya mencapai 25,1 % dari jumlah biaya di indonesia, jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan filiphina di indonesia hanya mencapai 19,5 % dari jumlah biaya di indonesia,jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan thailand di indonesia hanya mencapai 6,7 % dari biaya di indonesia, jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan hongkong hanya mencapai 3,4 % dari jumlah biaya di indonesia, jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan singapura di indonesia mencapai 1,2 % dari jumlah biaya di indonesia. Masalah utama dalam pengembangan investasi di indonesia adalah kenaikan upah pegawai dan praktek pajak yang rumit. Kerumitan perpajakan ini dapat menyebabkan biaya transaksi dalam perhitungan pajak menjadi tinggi.

Menurut Adam Smith (1723-1790), seorang penulis dan filsuf yang dikenal sebagai bapak aliran ekonomi klasik kelahiran Skotlandia, menekankan perlunya penerapan prinsip efficiency, selain prinsip equality, certainty, dan convenience (atau yang dikenal dengan four maxims atau four canons). Sesuai prinsip efficiency, pemungutan pajak hendaknya dilaksanakan dengan cara sehemat mungkin dan biaya-biaya yang terkait dengan pemungutan pajak tersebut tidak lebih tinggi daripada pajak yang dipungut sebagaimana yang dikemukakan oleh Adam Smith bahwa : “Every tax ought to be contrived as both to take out


(26)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

and keep out of the pockets of the people as little as possible, over and above what it brings into the public treasury of the state” (Safri Nurmantu, 2003:55).

Dalam buku yang berjudul The Shifting and Incidence of Taxation (yang ditulis tahun 1892) dan The Income Tax (yang ditulis tahun 1911), E.R.A. Seligman merumuskan empat prinsip pemungutan pajak, yang terdiri dari prinsip fiscal (yang terdiri dari kaidah adequacy atau kecukupan dan kaidah elasticity atau keluwesan), prinsip administrative (yang terdiri dari kaidah certainty, convenience, dan economy), prinsip economic, dan prinsip ethical (yang terdiri dari kaidah uniformity dan universality). Kaidah economy yang merupakan bagian dari prinsip administrative yang dikemukakan oleh Seligman serupa dengan prinsip efficiency dari Adam Smith yang mengatakan bahwa biaya yang dikeluarkan wajib pajak dalam rangka melakukan pemenuhan kewajiban pajak harus ditekan pada tingkat yang serendah-rendahnya (Safri Nurmantu,2003:56).

Sedangkan, Fritz Neumark, seorang guru besar dalam ilmu keuangan negara di Universitas Goethe, Frankfurt, Jerman Barat, mengemukakan empat prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemungutan pajak yang terdiri dari prinsip-prinsip revenue productivity, social justice, economic goals, serta ease administration and compliance. Salah satu kaidah dalam prinsip ease administration and compliance adalah the requirement of economy yang mengatakan bahwa biaya-biaya penghitungan, pengawasan, dan penagihan pajak harus ditekan pada tingkat serendah-rendahnya. Menurut Neumark, biaya-biaya yang harus diminimalkan tersebut tidak hanya meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah (atau disebut administrative cost), melainkan juga


(27)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

biaya-biaya yang dikeluarkan oleh wajib pajak dalam rangka pemenuhan kewajiban pajak (atau disebut compliance cost).

Pada dasarnya, selain merupakan disinsentif bagi tingkat kepatuhan wajib pajak, tingginya tingkat compliance cost merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya tingkat high cost economy dalam suatu negara. Karena dianggap sangat penting, isu tentang compliance cost tersebut dibahas dalam kongres XLIII International Fiscal Association (IFA) tahun 1989 di Rio De Janeiro. Dalam kongres tersebut, Cedric Sandford, seorang guru besar emeritus dari Universitas of Bath, England, menyebutkan tiga macam biaya pajak (cost of taxation) yang terdiri dari sacrifice of income, distortion cost, dan running cost (Wallschutzky, Ian, 2003). Menurut Cedric Sandford(1989:10) yang dikutip dari buku Sony Devano, sacrifice of income adalah pengorbanan wajib pajak yang menggunakan sebagian penghasilan atau uang dan hartanya untuk membayar pajak; Distortion cost adalah biaya yang timbul sebagai akibat perubahan-perubahan dalam proses produksi dan faktor produksi karena adanya pajak tersebut yang dapat menyebabkan perubahan pola perilaku ekonomi (sebagai contoh adalah pajak yang dapat menyebabkan disinsentif bagi individu dan badan usaha dalam berkonsumsi dan berproduksi); dan, running cost yang diartikan oleh Sandford sebagai biaya-biaya yang tidak akan ada jika sistem perpajakan tidak ada yang terdiri dari administrative cost (yakni, biaya-biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah sehubungan dengan penyelenggaraan sistem perpajakan nasional) dan compliance cost (yaitu, biaya-biaya yang dikeluarkan oleh wajib pajak dalam rangka melakukan pemenuhan kewajiban pajak).


(28)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya, Cedric Sandford membagi compliance cost dalam tiga jenis biaya, yakni direct money cost, time cost, dan psychic atau psychological cost. Menurut Sandford, direct money cost adalah biaya-biaya cash money (uang tunai) yang dikeluarkan wajib pajak dalam rangka pemenuhan kewajiban pajak, seperti pembayaran kepada konsultan pajak dan biaya perjalanan ke bank untuk melakukan penyetoran pajak; Time cost adalah waktu yang terpakai oleh wajib pajak dalam melakukan pemenuhan kewajiban pajak, antara lain waktu yng digunakan untuk membaca formulir surat pemberitahuan pajak (SPT) dan buku petunjuknya, waktu yang digunakan untuk berkonsultasi dengan akuntan atau konsultan pajak dalam mengisi SPT, dan waktu yang digunakan untuk pergi dan pulang ke kantor pajak; Sedangkan, psychic cost adalah rasa stress dan berbagai rasa takut atau cemas karena melakukan tax evasion.

Sebagaimana telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, tingginya tingkat compliance cost merupakan salah satu unsur yang dapat mempengaruhi tingginya tingkat high cost economy dalam suatu negara selain merupakan disinsentif bagi kepatuhan wajib pajak dalam pemenuhan kewajiban pajak.

Dalam penelitian terdahulu, Adinur Prasetyo (2008) menjelaskan bahwa Ukuran Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap biaya transaksi pajak. Adapun dalam ukuran perusahaan memiliki tiga indikator, yaitu a) penjualan, b) aktiva, dan c) ekuitas atau modal. Dalam kesimpulan penelitian tersebut menegaskan bahwa jika Ukuran Perusahaan yang dapat dilihat dari indikator tingkat penjualan, aktiva, dan ekuitas semakin besar, maka Biaya


(29)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Transaksi Pajak juga semakin besar. Dan jika Ukuran Perusahaan semakin kecil, maka Biaya Transaksi pajak semakin rendah.

Pada penelitian Andris (2010) , dalam penelitiannya dijelaskan bahwa biaya yang paling tinggi adalah biaya konsultan pajak. Hanya 3 Wajib Pajak yang menggunakan jasa konsultan pajak dikarenakan biaya yang dibutuhkan untuk membayar konsultan pajak sangat mahal. Di KPP Pratama Soreang, Wajib Pajak lebih memilih melakukan penghitungan, pengisian, dan pelaporan pajak sendiri, daripada membayar konsultan pajak dikarenakan mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk menyewa konsultan pajak.

Biaya transportasi merupakan biaya transaksi langsung tertinggi kedua. Hal ini dikarenakan kantor KPP Pratama Soreang terletak di daerah Cimareme, menyebabkan jarak yang antara Wajib Pajak yang terdaftar dengan kantor KPP tersebut menjadi jauh. Jarak daerah pelayanan KPP Pratama soreang yang paling dekat adalah daerah sekitar Kopo yang berjarak antara 12-15 kilometer dan yang paling jauh adalah daerah Pangalengan yang berjarak lebih dari 35 kilometer. Wajib Pajak harus melaporkan SPT masa PPH pasal 21 ke KPP setiap bulan. Oleh karena itu, biaya transportasi menjadi cukup tinggi. Rata-rata biaya transportasi setiap Wajib Pajak dalam satu tahun adalah Rp230.814,00 dan total biaya transportasi dalam setahun adalah Rp9.925.000,00.

Biaya fotocopi yang dikeluarkan oleh setiap Wajib Pajak untuk melaksanakan pelaporan SPT Masa PPh pasal 21 adalah rata-rata sebesar Rp124.419,00 dalam satu tahun. Dengan total perkiraan total pengeluaran biaya fotocopi 43 wajib pajak dalam satu tahun adalah sebesar Rp5.350.000,00.


(30)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setiap Wajib Pajak Badan harus mengeluarkan biaya transaksi sebesar Rp355.233,00 untuk biaya fotocopi dan biaya transportasi dalam satu tahun. Jumlah biaya yang dikeluarkan menjauh lebih jauh besar bila Wajib Pajak Badan mengunakan jasa konsultan, biaya transaksi yang harus dikeluarkan menjadi sebesar Rp.8.855.233,00.

Tabel 1.2

Total dan Rata-rata Biaya Transaksi Langsung

Biaya

Jumlah Wajib Pajak

Biaya Total (dalam Rupiah)

Rata-rata biaya(dalam Rupiah) Biaya Fotocopi dan

pencetakan

43

5.350.000 124.419 Biaya Transportasi 43 9.925.000 230.814 Biaya Kosnsultan Pajak 3 25.500.000 8.500.000 Sumber: hasil pengolahan data

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai perbedaan biaya transaksi pada perusahaan skala besar dan skala kecil Wajib Pajak Badan yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Bandung Cicadas. Perbedaan dengan penelitian terdahulu adalah penelitian tersebut dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang dengan melakukan penelitian kepada responden wajib pajak orang pribadi. Selain itu, Adinur


(31)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prasetyo (2008) melakukan penelitian tentang menghitung minimalisasi biaya kepatuhan pajak. Andris (2010) melakukan penelitian mengenai Biaya Transaksi Pajak Langsung dan Biaya Transaksi Pajak Tak langsung dan melakukan penelitian mengenai SPT PPh Pasal 21, sedangkan penulis berharap melakukan penelitian tentang biaya transaksi yang dikeluarkan perusahaan skala besar dan kecil terkait dengan SPT Pajak Pertambahan Nilai Wajib Pajak Badan sebagai alat untuk pelaporan pajak PPN yang kemudian akan dibandingkan.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis berharap melakukan

penelitian lebih lanjut mengenai, “ANALISIS PERBEDAAN BIAYA

TRANSAKSI DALAM ADMINISTRASI PAJAK SISTEM SELF

ASSESSMENT PADA PERUSAHAAN SKALA BESAR DAN SKALA KECIL PADA KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS.”

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dirumuskan suatu permasalahan yaitu: 1. Berapakah biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment

yang dikeluarkan Perusahaan Berskala Kecil yang terdaftar pada KPP Pratama Bandung Cicadas?

2. Berapakah biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment yang dikeluarkan Perusahaan Berskala Besar yang terdaftar pada KPP Pratama Bandung Cicadas?

3. Apakah terdapat perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment yang dikeluarkan Perusahaan berskala kecil dan berskala besar yang terdaftar pada KPP Pratama Bandung Cicadas?


(32)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu I.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian yang dilakukan ini adalah mengadakan peninjauan/pengamatan terhadap menganalisa administrasi sistem perpajakan sistem self assessment mengenai prosedur penghitungan, pengisian SPT, dan pelaporan SPT dan juga menganalisa mengenai biaya transaksi penghitungan pajak.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Seperti apa yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui besarnya biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment yang dikeluarkan Perusahaan Skala kecil pada KPP Pratama Bandung Cicadas.

2. Mengetahui besarnya biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment yang dikeluarkan Perusahaan skala besar pada KPP Pratama Bandung Cicadas.

3. Mengetahui Perbedaan besarnya biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment yang dikeluarkan perusahaan skala kecil dan perusahaan skala besar pada KPP Pratama Bandung Cicadas.


(33)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suatu penelitian dilakukan dengan harapan agar penelitian tersebut dapat memberikan manfaat baik peneliti maupun orang lain. Penelitian ini mempunyai dua manfaat, yaitu secara praktis dan teoritis yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1.4.1 Kegunaan Praktis

Penelitian ini merupakan suatu hal yang dapat menimbulkan manfaat baik bagi penulis, Perusahaan, maupun bagi pembaca pada umumnya. Adapun manfaat-manfaat yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Untuk memperoleh gambaran, pengetahuan dan bukti empiris tentang ilmu perpajakan mengenai administrasi perpajakan, khususnya prosedur penghitungan, pengisian dan pelaporan SPT saat ini serta biaya transaksi pajak yang ditimbulkan dari administrasi pajak sistem self assessment, sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai kesesuaian antara teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan dengan praktek di lapangan.

2. Bagi Fiskus

Memperoleh informasi dan mengetahui tingginya tingkat compliance cost dalam suatu negara yang merupakan disensitif bagi kepatuhan wajib pajak dalam pemenuhan kewajiban pajak, sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam rangka mengurangi biaya transaksi


(34)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemenuhan kewajiban perpajakan yang harus dikeluarkan oleh wajib pajak badan.

1.4.2 Kegunaan Teoritis

Penulis sangat berharap hasil dari penelitian yang dilakukan dapat berguna bagi dunia akuntansi khususnya dan disiplin ilmu lain pada umumnya. Penulis juga berharap sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin mengkaji bidang yang sama sehingga menjadikan hasil penelitian ini sebagai pembanding.


(35)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 54

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian dari penelitian ini adalah biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assesment. Biaya transaksi yang diteliti adalah biaya langsung (direct cost of money) dan opportunity cost of time yang dikeluarkan oleh wajib pajak badan yang dibagi berdasarkan skala perusahaan yakni perusahaan skala kecil dan skala besar yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Bandung Cicadas .

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini menggunakan metode komparatif. Metode komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Pada penelitian ini variabelnya masih mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda.

Menurut Nazir (2005: 58) penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang


(36)

sebab-Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akibat,dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu.

Penelitian ini dilakukan dengan survey melalui memberikan kuisioner kepada Wajib Pajak Badan yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas. Berdasarkan metode ini, aspek-aspek yang berkaitan diteliti secara seksama, sehingga diperoleh data yang mendukung masalah ini. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis dan kemudian ditarik kesimpulan dari masalah yang diteliti.

3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian dapat ditarik kesimpulannya.

Menurut Kerlinger (1973) dalam buku Sugiyono (2011:3) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Sedangkan menurut Kidder (1981) dalam buku Sugiyono (2011:3) menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat dirumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.


(37)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini terdapat satu variabel yaitu biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assesment. Biaya tersebut terdiri dari complience cost serta biaya transaksi langsung (direct cost of money).

Untuk memahami penggunaan variabel bebas kedua variabel tersebut dan menentukan data apa yang akan diperlukan untuk memudahkan dalam pengukurannya, maka kedua variabel tersebut didefinisikan secara operasional ke dalam penjabaran konsep berikut:

Tabel 3.1 Definisi dan Operasionalisasi Variabel

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR SKALA NO.ITEM

Biaya Transaksi Penghitungan

pajak.(X) Biaya transaksi

Oppotunity cost of time

Waktu yang diperlukan oleh Wajip Pajak untuk melaksanakan

pemenuhan kewajiban pelaporan SPT Masa PPN

 Waktu Menyiapkan catatan dan dokumen yang diperlukan untuk mengisi SPT Masa PPN

 Waktu Mempelajari ketentuan Undang-undang mengenai PPN dan tata cara pengisian SPT


(38)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dalam perhitungan

pajak sebagai semua biaya, di luar pajak terutang, yang dikeluarkan oleh Wajjib Pajak dalam proses pemenuhan kewajiban

perpajakannya, dimulai dari merencanakan aspek perpajakan dalam investasinya sampai dengan saat menerima putusan banding dan melunasi pajak terutang. ( Sri Rahayu :2010).

Biaya Transaksi langsung (direct cost of time)

Masa PPN

 Waktu

Mempersiapkan dan mengisi SPT Masa PPN

 Waktu

memfotocopi SPT Masa PPN

 Mengirimkan SPT Masa PPN ke kantor Pajak

 Biaya fotocopi atau biaya pencetakan formulir pajak,

dokumen-dokumen, serta

lampiran-lampiran untuk kepentingan pajak.  Biaya Transportasi.  Biaya Konsultasi dan

 konsultasi Pajak


(39)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah selanjutnya dari indikator variabel biaya transaksi penghitungan pajak tersebut akan diukur kuesioner yang diberikan kepada Wajib Pajak Badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama di kota Bandung. Data yang diperoleh dari setiap item yaitu item 1 sampai 9 yang terdapat kuesioner berskala rasio.

3.2.3 Populasi Dan Sampel Penelitian

A. Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisa yang ciri-cirinya akan diteliti. Populasi menurut Sugiyono (2011:61) yaitu: “wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Badan yang terdaftar pada Kantor Pelayanana Pajak (KPP) Pratama Bandung Cicadas.

B. Sampel

Untuk memudahkan penelitian, maka perlu ditetapkan sampel yang merupakan sebagian dari jumlah populasi dengan memperhatikan keabsahan dari sampel yang diambil. Sugiyono (2011:62) dalam bukunya Statistika Untuk Penelitian menyatakan “sebuah sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.


(40)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik sampel yang digunakan dalam peneltian ini adalah sampling Purposive. Menurut Sugiyono (2009:122), “sampling purposive adalah teknik penentuan dengan pertimbangan tertentu”. Sampel yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah 30 orang wajib pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Bandung Cicadas dikarenakan tidak semua wajib pajak dapat ditemui dan bersedia mengisi kuesioner.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah survei. Metode ini digunakan uuntuk mengumpulkan data-data primer yang diperlukan mengenai masalah yang diteliti dengan cara memberikan kuesioner kepada wajib pajak badan mengenai biaya transaksi. Selain itu, peneliti juga melakukan obseravsi secara langsung mengenai proses pelaporan SPT Pajak Pertambahan Nilai.

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan mengenai variabel biaya transaksi dalam administrasi pajak dengan sistem self assesment adalah kuesioner. Dari kuesioner tersebut didapat data berupa data berskala rasio. Hal ini dikarenakan data yang diperoleh memenuhi ciri-ciri skala rasio. Ciri-ciri skala rasio menurut Jogiyanto (2007:65) yaitu : “bernilai klasifikasi, order, distance (berjarak), dan mempunyai nilai awal 0’.


(41)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengetahuan validitas dilakukan untuk mengetahui kevalidan suatu penelitian dengan kejadian yang sebenarnya terjadi. Menurut Sugiyono (2008:121) validitas adalah:

“imstrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur itu valid). Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrument yang valid harus memiliki validitas internal dan eksternal”.

Pengujian validitas tiap butir pertanyaan kuesioner menggunakan validitas konstruksi. Pengujian dilakukan dengan cara mengkorelasokan antara skor item setiap butir pertanyaan dengan skor total, selanjutnya interpretasi dari koefisien korelasi yang dihasilkan, bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya lebih dari atau sama dengan 0,3 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik. (Sugiyono,2008:178).

Rumus yang digunakan untuk menguji validitas adalah rumus sebagai berikut :

r =

sumber : Sugiyono,2008:178

keterangan :


(42)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu y : skor total seluruh pertanyaan

xy : skor pertanyaan dikalikan skor total.

2. Uji Reliabilitas.

Pengujian reliabilitas dapat dilakukan secara internal maupun eksternal. konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, artinya pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama akan memberikan hasil yang sama dalam beberapa kali pengukuran selama aspek yang diukur tidak berubah. Secara empiris, tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Semakin tinggi koefisien korelasi untuk reliabilitas maka konsistensi antara hasil pengenaan dua tes tersebut semakin baik dan hasil ukur kedua tes itu dikatakan semakin reliabel, demikian pula sebaliknya. Uji reliabilitas instrumen penelitian ini akan menggunakan rumus koefisien Alpha atau Alpha Cronbach seperti di bawah ini:

dimana :

k = Banyaknya butir pertanyaan Sj2= Varians total skor jawaban Sx2= Total varians skor jawaban

dimana


(43)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan

Sx2=

3.2.5 Teknik Analisi Data

Teknik pengolahan data yang dilakukan terhadap data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah analisis statistika komparatif. Setelah data yang diperoleh dengan lengkap sesuai dengan yang dibutuhkan, selanjutnya dilakukan proses analisis data sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas dimaksudkan untuk memeriksa apakah data populasi berdistribusi normal atau tidak. Dalam pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah teknik analisis dapat digunakan dalam penelitian ini. Pengujian ini menggunakan Uji Kolmogrov-Smirnov, dimana apabila a maksimum hitung lebih kecil dari nilai kritis, maka distribusi data penelitian bersifat normal. Proses pengolahan uji normalitas ini menggunakan Program SPSS 16.0 .


(44)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Disamping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada sampel, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian terhadap kesamaan ( homogenitas ) beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama ( Arikunto,2006:320).

Dari pernyataan Arikunto tersebut maka dapat disimpulkan bahwa uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau berbeda sehingga dapat ditentukan rumus t-test yang akan dipilih untuk pengujian hipotesis.

3.2.6 Teknik Pengujian Instrumen

1. Pengujian T-tes

Rumus T-tes dapat digunakan untuk menguji hipotesis dua komparatif dua sempel independen ( Sugiyono, 2011:122). Rumus tersebut adalah sebagai berikut:

Dimana : x1 = Rata-rata sampel 1 x2 = Rata-rata sampel 2 s1 = Varians sampel 1


(45)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

s2 = Varians sampel 2

n1 = simpangan baku sampel 1 n2 = simpangan baku sampel 2

2.Uji Mann-Whitney

Uji Mann Whitney merupakan alternative lain untuk menguji beda mean dari dua sampel. Uji U ini tidak memerlukan asumsi distribusi normal dan homogenitas varience. Untuk menghitung nilai statistik uji Mann-Whitney, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Dimana:

U = Nilai uji Mann-Whitney N1= sampel 1

N2= sampel 2

Ri = Ranking ukuran sampel

Hasil perolehan Uhitung dikonsultasikan pada tabel U Mann-Wiitney (Utabel). Taraf signifikan yang dipakai adalah 0,05. Ketentuan pengujian hipotesis yaitu Ho diterima jika Uhitung< Utabel (Sugiyono,2011 :156).


(46)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.7 Analisis Biaya Transaksi Langsung

A. Menghitung Rata-rata Setiap Biaya Langsung

Mean menurut Sugiyono (2010:54) merupakan “teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut”. Rata-rata ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut.

Rumus untuk menghitung mean dari data bergolong adalah sebagai berikut :

Me=

Dimana:

∑ fi = Jumlah sampel

Fixi = Produk perkalian antara fi pada tiap interval data dengan tanda kelas (xi). Tanda kelas adalah rata-rata dari nilai terendah dan tertinggi setiap interval data

B. Menghitung Jumlah Total Biaya Transaksi Langsung

Untuk menghitung Jumlah total Biaya transaksi langsung adalah sebagai berikut :


(47)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.8 Analisis Opportunity Cost Of Time

A.Menghitung Rata-rata Waktu yang diperlukan untuk melaporkan

SPT Masa PPh Pasal 21

Mean menurut Sugiyono (2010:54),”merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut”. Rata-rata ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut.

Rumus untuk menghitung mean dari data bergolong adalah sebagai berikut

Me=

Dimana:

∑ fi = Jumlah sampel

Fixi = Produk perkalian antara fi pada tiap interval data dengan tanda kelas (xi). Tanda kelas adalah rata-rata dari nilai terendah dan tertinggi setiap interval data

B.Menghitung Rata-rata Penghasilan per Jam dari Wajib Pajak

Mean menurut Sugiyono (2010:14) “merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut”. Rata-rata ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam


(48)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut.

Rumus untuk menghitung mean dari data bergolong menurut Sugiyono (2010 : 14) adalah sebagai berikut :

Me= Dimana:

∑ fi = Jumlah sampel

Fixi = Produk perkalian antara fi pada tiap interval data dengan tanda kelas (xi). Tanda kelas adalah rata-rata dari nilai terendah dan tertinggi setiap interval data

C.Mengkuantitaskan Total Opportunity Cost of Time

Untuk mengkuantitaskan opportunity cost of time dari waktu menjadi nilai uang, menurut Guyton (dalam Higginbotham, 2005:3) dapat dilakukan dengan mengkalikan estimasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan prosedur penghitungan dan pelaporan SPT dengan tarif rata-rata gaji per jam Wajib Pajak.


(49)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 116

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Adapun kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Jumlah biaya transaksi langsung pada perusahaan kecil total biayanya adalah sebesar Rp 23.425.000,00. Jumlah Opportunity cost of time dari 15 jumlah wajib pajak pada perusahaan skala kecil untuk penyiapan dokumen adalah sebesar Rp 3.945.834,00, untuk mempelajari ketentuan sebesar Rp 4.632.066,00, pengisian SPT sebesar Rp 3.812.400,00, sedangkan untuk transportasi adalah sebesar Rp 4.632.066,00. Bila dijumlahkan secara keseluruhan dari 15 wajib pajak, nilai uang dari waktu yang dipakai untuk memenuhi kewajiban perpajakannya dalam hal pelaporan SPT PPN adalah sebesar Rp 17.022.366,00.

2. Jumlah biaya transaksi langsung pada perusahaan besar total biayanya adalah sebesar Rp 71.750.000,00.Jumlah Opportunity cost of time dari 15 jumlah wajib pajak pada perusahaan skala besar untuk penyiapan dokumen adalah sebesar Rp6.309.522,00, untuk mempelajari ketentuan sebesar Rp 8.025.102,00, pengisian SPT sebesar Rp 6.576.390,00, sedangkan untuk transportasi adalah sebesar Rp 6.385.770,00. Bila dijumlahkan secara keseluruhan dari 15 wajib pajak, nilai uang dari waktu yang dipakai untuk memenuhi kewajiban perpajakannya dalam hal pelaporan SPT PPN adalah sebesar Rp 27.296.784,00.


(50)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Dari keseluruhan biaya transaksi perpajakan hampir semua terdapat perbedaan,yakni pada Biaya Transportasi, Biaya konsultan pajak, Waktu penyiapan dokumen, Waktu mempelajari Ketentuan, dan Waktu Pengisian SPT. kecuali pada Biaya fotokopi dan waktu Transportasi tidak terdapat perbedaan.

5.2 SARAN

1. Bagi pihak KPP Pratama Bandung Cicadas, disarankan untuk lebih mensosialisasikan system pelaporan secara on-line seperti e-SPT dan e- Filling untuk mengurangi biaya transaksi yang harus dikeluarkan wajib pajak dalam pemenuhan kewajiban administrasi perpajakan dengan sistem self assessment.

2. Bagi Wajib Pajak, untuk meminimalisir biaya transaksi yang dikeluarkan untuk pemenuhan kewajiban perpajakan dapat dilakukan dengan cara melakukan pembukuan dan pencatatan serta penyimpanan dokumen dengan baik, memanfaatkan fasilititas e-SPT dan e-Filling, berkonsultasi dengan Account Representative bila ada hal yang tidak atau kurang dimengerti, dan menghindari melakukan pelaporan SPT pada tanggal 15-20 setiap bulan karena dapat menyebabkan penumpukan dan antrian panjang.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan permasalahan serupa, sebaiknya melakukan penelitian terhadap subjek yang lebih luas berdasarkan psycost sehingga diketahui rasa stres dan berbagai rasa takut atau cemas karena melakukan tax evasion. Dapat pula melakukan penelitian dengan prosedur administrasi pajak lainnya seperti prosedur keberatan, restitusi, dan pemeriksaan.


(51)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas


(52)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

118

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Djoned Gunadi M, 2005, Administrasi Pajak, Jakarta : BPPK DEPKEU RI.

Gunawan Satiyoji, Hidayat Amir, 2005, Evaluasi Kinerja Perpajakan di Indonesia, Jurnal Ekonomi Universitas Indonesia Esa Unggul. Edisi November 2005.

Higginbotham, Brian, 2005, Individuals and The Complience Cost of Taxation, Joint House Commitee. November 2005.

Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. 88/PJ/2005, Tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan Secara Elektronik.

Lerman, Allen H, Peter, S, Lee, 2002, Evaluation The Ability of The Individual Taxpayer Burden Model To Measure Component of Taxpayer Burden : The Alternative Minimum Tax as a Case Study, Internal Revenue Service. Sony Devano, Siti Kurnia Rahayu, 2006, Perpajakan: Konsep,Teori, dan Isu,

Jakarta: Kencana

Siti Kurnia Rahayu, 2010, Perpajakan Indonesia, Yogyakarta : Graha Ilmu Muljono, Djoko, 2006, Akuntansi Pajak, Yogyakarta : ANDI.

Mardiasmo, 2002, Akuntansi Perpajakan,Yogyakarta : ANDI Mardiasmo, 2006, Perpajakan, Yogyakarta : ANDI

Nur Indriantoro, Bambang Supomo, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, Yogyakarta : BPFE

Peraturan Direktorat Jenderal Pajak NO. Kep-05/PJ/2005, Tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Secara Elektronik Melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi.

Safri Nurmantu, 2003, Pengantar Perpajakan, Jakarta : Granit.

Sapiei, Noor Sharoja, Mazni Abdullah, 2008, The Complience Cost of The Personal Income Taxation In Malaysia, International Review of Business Research Papers, Vol. 4 No. 5, Oktober-November, 2008, Pp219-230.


(53)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sarwadi, Iman, et.al, 2008, Pajak Terapan Terpadu, Bandung : Lambert Consult. Shaw, Jonathan, et.al, 2008, Administration & Complience, Full Report For

Oxford University.

Sugiyono, 2002, Metode Penelitian Bisnis, Bandung ; CV. Alfabeta. Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : CV. Alfabeta. Sugiyono, 2010, Statistika Untuk Penelitian, Bandung : CV. Alfabeta. Sugiyono, 2011, Statistika Untuk Penelitian, Bandung : CV. Alfabeta.

Undang No. 28 Tahun 2008, Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang No. 6 Tahun 1983.

Undang No. 36 Tahun 2008, Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1983.

Undang No.42 Tahun 2009, Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang No.18 Tahun 1999.

Waluyo, 2004, Perpajakan, Jakarta : Salemba Empat.

Waluyo, 2005, Perpajakan di Indonsia, Jakarta : Salemba Empat.

Herry Purwono, 2010, Dasar Perpajakan & Akuntansi Pajak, Jakarta : Erlangga. Mohammad Zain, 2005, Manajemen Perpajakan, Jakarta.

Wiratni Ahmadi, 2006, Perlindungan Hukum Bagi Wajib Pajak Dalam Penyelesaian Sengketa Pajak, Jakarta.

Siti Resmi, 2003, Teori dan Kasus, Jakarta: Salemba Empat

Andris Mahmud Sutarsa (2010). “Analisis Biaya Transaksi Dalam Administrasi

Pajak Dengan Sistem Self Assesment. Skripsi. Bandung: Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.

B. Sumber Lain:

Adinur Prasetyo, 2008, Biya Transaksi Penghitungan Dalam Pajak (Online),http://www.pdfqueen.com.


(54)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jetro Survey, 2011, Invesment Evironment In Asia, (Online),http://www.jetro.com.

Sri Rahayu, 2004 , Biaya Transaksi dalam menghitunh Pajak Bidang Usaha Perkebunan. (Online), http://pdfqueen.com.

Setiawan Noviarto, Biaya Transaksi dalam Perhitungan Pajak Penghasilan atas Konsultan Manajemen. (Online ), http://www.pdfquee.com


(1)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

116 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Adapun kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Jumlah biaya transaksi langsung pada perusahaan kecil total biayanya adalah sebesar Rp 23.425.000,00. Jumlah Opportunity cost of time dari 15 jumlah wajib pajak pada perusahaan skala kecil untuk penyiapan dokumen adalah sebesar Rp 3.945.834,00, untuk mempelajari ketentuan sebesar Rp 4.632.066,00, pengisian SPT sebesar Rp 3.812.400,00, sedangkan untuk transportasi adalah sebesar Rp 4.632.066,00. Bila dijumlahkan secara keseluruhan dari 15 wajib pajak, nilai uang dari waktu yang dipakai untuk memenuhi kewajiban perpajakannya dalam hal pelaporan SPT PPN adalah sebesar Rp 17.022.366,00.

2. Jumlah biaya transaksi langsung pada perusahaan besar total biayanya adalah sebesar Rp 71.750.000,00.Jumlah Opportunity cost of time dari 15 jumlah wajib pajak pada perusahaan skala besar untuk penyiapan dokumen adalah sebesar Rp6.309.522,00, untuk mempelajari ketentuan sebesar Rp 8.025.102,00, pengisian SPT sebesar Rp 6.576.390,00, sedangkan untuk transportasi adalah sebesar Rp 6.385.770,00. Bila dijumlahkan secara keseluruhan dari 15 wajib pajak, nilai uang dari waktu yang dipakai untuk memenuhi kewajiban perpajakannya dalam hal pelaporan SPT PPN adalah sebesar Rp 27.296.784,00.


(2)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada Biaya Transportasi, Biaya konsultan pajak, Waktu penyiapan dokumen, Waktu mempelajari Ketentuan, dan Waktu Pengisian SPT. kecuali pada Biaya fotokopi dan waktu Transportasi tidak terdapat perbedaan.

5.2 SARAN

1. Bagi pihak KPP Pratama Bandung Cicadas, disarankan untuk lebih mensosialisasikan system pelaporan secara on-line seperti e-SPT dan e- Filling untuk mengurangi biaya transaksi yang harus dikeluarkan wajib pajak dalam pemenuhan kewajiban administrasi perpajakan dengan sistem self assessment.

2. Bagi Wajib Pajak, untuk meminimalisir biaya transaksi yang dikeluarkan untuk pemenuhan kewajiban perpajakan dapat dilakukan dengan cara melakukan pembukuan dan pencatatan serta penyimpanan dokumen dengan baik, memanfaatkan fasilititas e-SPT dan e-Filling, berkonsultasi dengan Account Representative bila ada hal yang tidak atau kurang dimengerti, dan menghindari melakukan pelaporan SPT pada tanggal 15-20 setiap bulan karena dapat menyebabkan penumpukan dan antrian panjang.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan permasalahan serupa, sebaiknya melakukan penelitian terhadap subjek yang lebih luas berdasarkan psycost sehingga diketahui rasa stres dan berbagai rasa takut atau cemas karena melakukan tax evasion. Dapat pula melakukan penelitian dengan prosedur administrasi pajak lainnya seperti prosedur keberatan, restitusi, dan pemeriksaan.


(3)

118

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas


(4)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

118

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Djoned Gunadi M, 2005, Administrasi Pajak, Jakarta : BPPK DEPKEU RI.

Gunawan Satiyoji, Hidayat Amir, 2005, Evaluasi Kinerja Perpajakan di

Indonesia, Jurnal Ekonomi Universitas Indonesia Esa Unggul. Edisi

November 2005.

Higginbotham, Brian, 2005, Individuals and The Complience Cost of Taxation, Joint House Commitee. November 2005.

Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. 88/PJ/2005, Tentang Penyampaian

Surat Pemberitahuan Secara Elektronik.

Lerman, Allen H, Peter, S, Lee, 2002, Evaluation The Ability of The Individual

Taxpayer Burden Model To Measure Component of Taxpayer Burden : The Alternative Minimum Tax as a Case Study, Internal Revenue Service.

Sony Devano, Siti Kurnia Rahayu, 2006, Perpajakan: Konsep,Teori, dan Isu, Jakarta: Kencana

Siti Kurnia Rahayu, 2010, Perpajakan Indonesia, Yogyakarta : Graha Ilmu Muljono, Djoko, 2006, Akuntansi Pajak, Yogyakarta : ANDI.

Mardiasmo, 2002, Akuntansi Perpajakan,Yogyakarta : ANDI Mardiasmo, 2006, Perpajakan, Yogyakarta : ANDI

Nur Indriantoro, Bambang Supomo, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi dan Manajemen, Yogyakarta : BPFE

Peraturan Direktorat Jenderal Pajak NO. Kep-05/PJ/2005, Tentang Tata Cara

Penyampaian Surat Pemberitahuan Secara Elektronik Melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi.

Safri Nurmantu, 2003, Pengantar Perpajakan, Jakarta : Granit.

Sapiei, Noor Sharoja, Mazni Abdullah, 2008, The Complience Cost of The

Personal Income Taxation In Malaysia, International Review of Business Research Papers, Vol. 4 No. 5, Oktober-November, 2008, Pp219-230.


(5)

119

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sarwadi, Iman, et.al, 2008, Pajak Terapan Terpadu, Bandung : Lambert Consult. Shaw, Jonathan, et.al, 2008, Administration & Complience, Full Report For

Oxford University.

Sugiyono, 2002, Metode Penelitian Bisnis, Bandung ; CV. Alfabeta. Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : CV. Alfabeta. Sugiyono, 2010, Statistika Untuk Penelitian, Bandung : CV. Alfabeta. Sugiyono, 2011, Statistika Untuk Penelitian, Bandung : CV. Alfabeta.

Undang No. 28 Tahun 2008, Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang No. 6 Tahun 1983.

Undang No. 36 Tahun 2008, Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1983.

Undang No.42 Tahun 2009, Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang No.18 Tahun 1999.

Waluyo, 2004, Perpajakan, Jakarta : Salemba Empat.

Waluyo, 2005, Perpajakan di Indonsia, Jakarta : Salemba Empat.

Herry Purwono, 2010, Dasar Perpajakan & Akuntansi Pajak, Jakarta : Erlangga. Mohammad Zain, 2005, Manajemen Perpajakan, Jakarta.

Wiratni Ahmadi, 2006, Perlindungan Hukum Bagi Wajib Pajak Dalam Penyelesaian Sengketa Pajak, Jakarta.

Siti Resmi, 2003, Teori dan Kasus, Jakarta: Salemba Empat

Andris Mahmud Sutarsa (2010). “Analisis Biaya Transaksi Dalam Administrasi Pajak Dengan Sistem Self Assesment. Skripsi. Bandung: Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.

B. Sumber Lain:

Adinur Prasetyo, 2008, Biya Transaksi Penghitungan Dalam Pajak


(6)

Annisa mulia octavia, 2014

Analisis perbedaan biaya transaksi dalam administrasi pajak sistem self assessment pada perusahaan

skala besar dan skala kecil pada kpp pratama bandung cicadas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jetro Survey, 2011, Invesment Evironment In Asia,

(Online),http://www.jetro.com.

Sri Rahayu, 2004 , Biaya Transaksi dalam menghitunh Pajak Bidang Usaha Perkebunan. (Online), http://pdfqueen.com.

Setiawan Noviarto, Biaya Transaksi dalam Perhitungan Pajak Penghasilan atas Konsultan Manajemen. (Online ), http://www.pdfquee.com