PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (COMPUTER BASED INSTRUCTION) MODEL TUTORIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA :Studi pada Mata Pelajaran IPA (Biologi) Di MTs. Swasta Kota Bandung.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERNYATAAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... vi
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GRAFIK ... xiv
DAFTAR BAGAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan dan Batasan Masalah ... 9
C. Pertanyaan Penelitian ... 9
D. Definisi Operasional ... 10
E. Tujuan Penelitian ... 11
F. Manfaat Penelitian ... 13
G. Hipotesis ... 14
BAB II LANDASAN TEORETIS ... 16
A. Konsep Belajar dan Pembelajaran Mata Pelajaran IPA (Biologi) ... 16
1. Belajar dan Pembelajaran Efektif ... 16
2. Pembelajaran IPA (Bilologi) di Madarsah Tsanawiyah ... 18
B. Pemanfaatan Media dalamPembelajaran ... 19
1. Konsep Dasar Media Pembelajaran ... 19
2. Pemanfaatan Komputer sebagai Media Pembelajaran ... 21
C. Pembelajaran Berbasis Komputer ... 22
1. Definisi Pembelajaran Berbasis Komputer ... 49
2. Model-Model Pembelajaran Berbasis Komputer ... 24
a. Model Tutorial ... 24
1) Konsep Pembelajaran Model Tutorial ... 24
2) Flowchart ... 27
3) Perencanaan Produksi Pembelajaran Berbasis Komputer ModelTutorial ... 28
4) Proses Produksi Program Pembelajaran Berbasis Komputer Model Tutorial ... 28
(2)
6) Keuntungan dan Kekurangan Penggunaan Media Pembelajaran
Berbasis Komputer Model Tutorial ... 35
b. Model Drill ... 40
c. Model Simulasi ... 41
d. Model Game ... 42
D. Pembelajaran Berbasis Komputer Model Tutorial pada Mata Pelajaran IPA (Biologi) Madrasah Tsanawiyah ... 42
1. Karakteristik Mata Pelajaran IPA (Biologi) ... 44
2. Karakteristik Peserta Didik ... 45
E. Hasil Belajar ... 47
1. Pengertian Hasil Belajar ... 47
2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 48
BAB III METODE PENELITIAN ... 52
A. Metode Penelitian ... 52
B. Variabel Penelitian ... 56
C. Lokasi dan Sampel Penelitian ... 56
D. Instrumen Penelitian ... 59
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data... 61
F. Teknik Analisa Data ... 63
G. Prosedur Penelitian ... 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68
A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 69
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 115
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 142
A. Simpulan Hasil Penelitian ... 142
B. Rekomendasi ... 146
DAFTAR KEPUSTAKAAN ... 151
RIWAYAT HIDUP ... 155 LAMPIRAN (Buku Tersendiri)
(3)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Karakteristik Model Tutorial... 34
Tabel 4.2 Minat Siswa Pembelajaran CBI Model Tutorial ... 72
Tabel 4.3 Minat Siswa Pembelajaran Model Drill ... 73
Tabel 4.4 Hasil Tes Evaluasi Belajar dalam Penelitian ... 75
Tabel 4.5 Hasil Uji t Perolehan Skor Pretes Gabungan KE dan KK ... 76
Tabel 4.6 Hasil Uji t Perolehan Skor Pretes dan Posttets Gabungan KE dan KK .... 79
Tabel 4.7 Hasil Uji t Perbedaan Posttess 1 dan 2 KE dan KK ... 81
Tabel 4.8 Hasil Uji t Perbedaan Posttess MAB KE dan KK ... 85
Tabel 4.9 Hasil Uji t Perbedaan Posttess MAI KE dan KK ... 89
Tabel 4.10 Hasil Posttest MAB Kelas Eksperimen ... 93
Tabel 4.11 Hasil Uji t Perolehan Skor Posttes 1 dan Posttest 2 ... 94
Tabel 4.12 Hasil Posttest MAI Kelas Eksperimen ... 96
Tabel 4.13 Hasil Uji t Perolehan Skor Posttes 1 dan Posttest 2 ... 98
Tabel 4.14 Hasil Uji Anova Perolehan Skor Posttest Kelas Eksperimen ... 100
Tabel 4.15 Hasil Uji Anova Perolehan Skor Posttest Kelas Kontrol ... 102
Tabel 4.16 Hasil Uji Anova Perolehan Skor Posttest Kelas Eksperimen ... 104
(4)
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1 Perbedaan Perolehan Pretest KE dan KK ... 78
Grafik 4.2 Perbedaan Perolehan Pretest dan Posttest KE dan KK ... 80
Grafik 4.3 Perbedaan Perolehan Posttest KE dan KK ... 84
Grafik 4.4 Perbedaan Perolehan Posttest KE dan KK ... 88
Grafik 4.5 Perbedaan Perolehan Posttest KE dan KK ... 92
Grafik 4.6 Perolehan Skor Posttest MAB Kelas Eksperimen ... 93
Grafik 4.7 Perolehan Skor Postetts 1 dan posttest 2 ... 94
Grafik 4.8 Perolehan Skor Posttest MAI Kelas Eksperimen ... 97
(5)
DAFTAR BAGAN
Halaman Bagan 2.1 Struktur Umum Alur Tutorial (Alessiand Trollip, 1985:66) ... 28 Bagan 2.2 Flowchart Model Tutorial Brancing ... 29 Bagan 3.3 Langkah Penelitian ... 68
(6)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan menghendaki agar peserta didik dapat berkembang sesuai dengan potensinya, sebab setiap peserta didik pada dasarnya memiliki karakteristik yang berbeda. Pendidikan harus memberikan bekal kepada peserta didik untuk masa depan. Hal ini sesuai dengan Tujuan Pendidikan Nasional yang termaktub dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa:
”Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UUSPN Tahun 2003 pasal 3)”.
Pendidikan pada dasarnya merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam kemajuan bangsa, tetapi sayangnya SDM Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Menurut statistik peringkat SDM 2005 yang dipublikasikan oleh United Nations Development Programme ( UNDP ) tahun 2007, kualitas SDM kita berada pada posisi yang memprihatinkan. Angka indeks kualitas SDM (human Development Index HDI) Indonesia berada pada peringkat ke-107 dan 177 negara di dunia. Indonesia kalah dari Vietnam (105) dan kalah jauh dari Filipina (90), Thailand (78), Malaysia (63) apalagi dibandingkan dengan Singapura ( 25 ), Indonesia hanya menang dari Laos ( 130 ), Myanmar ( 132 ) dan
(7)
Timor Leste ( 150 ). Sejalan dengan itu perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia tidak sepesat negara lain. Berbagai kritik dilontarkan terhadap dunia pendidikan kita, antara lain mutu pendidikan dipandang rendah, lulusan yang tidak siap pakai, guru dalam proses belajar mengajar kurang berusaha untuk membuat siswa berfikir.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan salah satunya melalui pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada setiap jenjang pendidikan yang memberikan kesempatan kepada sekolah untuk merancang kurikulum yang sesuai dengan kondisi objektif sekolah serta tujuan masing-masing tingkat satuan pendidikan.
Pendidikan Nasional yang diharapkan dapat meningkatkan sumber daya manusia yang disediakan dalam berbagai jenjang pendidikan yang mencakup Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, dan Pendidikan Tinggi. Madrasah Tsanawiyah merupakann salah tingkatan pendidikan dalam jenjang Pendidikan Dasar.
Madrasah Tsanawiyah (MTs) dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 setara dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang merupakan bentuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar yang melandasi jenjang pendidikan menengah. MTs bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar sebagai perluasan dan peningkatan pengetahuan, agama dan keterampilan yang diperoleh di Madrasah Ibtidaiyah atau Sekolah Dasar yang bermanfaat bagi siswa untuk mengembangkan kehidupan sebagai pribadi muslim, anggota masyarakat, warga Negara dan sesuai dengan tingkat perkembangan serta mempersiapkan
(8)
mereka untuk mengikuti pendidikan menengah dan/atau mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat. Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud, penyelenggara pendidikan di Madrasah Tsanawiyah berpedoman pada tujuan Pendidikan Nasional.
Salah satu mata pelajaran pokok yang diberikan di Madrasah Tsanawiyah adalah IPA (Biologi) sebagai salah satu mata pelajaran yang memuat kajian tentang bagaimana mengidentifikasi makhluk hidup dan tidak hidup, mengembangkan bioteknologi, dan mendeskripsikan keseimbangan lingkungan. Melalui mata pelajaran ini peserta didik diarahkan dan dibimbing untuk menjadi calon pekerja yang mampu menerapkan kompetensinya dalam mengelola lingkungan secara arif. Di samping itu mata pelajaran Biologi mempersiapkan kemampuan peserta didik sehingga dapat mengembangkan program keahliannya pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Tujuan dari Mata pelajaran Biologi Madrasah Tsanawiyah yaitu: 1) mengembangkan kekuatan-kekuatan berfikir secara rasional, dalam hal ini cara berfikir inquiri dan kekuatan-kekuatan berfikir rasional, 2) menumbuhkan rasa percaya diri dan kemampuan untuk berfikir inquiri, maka materi pelajarannya didalam juga harus memberikan sarana yang menunjang terhadap tujuan tersebut. Kemampuan berfikir disini maksudnya adalah menumbuhkan ide-ide, gagasan-gagasan dan fakta-fakta, 3) mampu berexplorasi, berinterpretasi serta bereksplanasi terhadap gejala-gejala Biologi, 4) serta mengembangkan konsep-konsep dasar Biologi yang menekankan kepada ide-ide dan eksperimen dalam hal
(9)
ini menggunakan pendekatan psikologis dan biokimia (David Sheimer, 1983:10-21)
Pengajaran IPA (Biologi) telah berlangsung lama namun sampai saat ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Data dari Nilai Ebtanas Murni (NEM) antara tahun pelajaran 1994/1995 sampai dengan 2000/2001 menunjukkan hasil belajar yang masih belum memenuhi standar yang memuaskan. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Depdiknas (2002:1) bahwa dalam kurun waktu tersebut, rata-rata pembelajaran tidak lebih dari nilai 5 yaitu IPA = 4.97; IPS = 4.71 dan Bahasa = 4.91. Dalam kurun waktu selanjutnya, dengan ditetapkannya standar minimal nilai pembelajaran, hasil yang diperoleh sedikit meningkat tetapi belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Bahkan dalam laporan terakhir hasil Ujian Nasional 2006/2007, menunjukkan bahwa nilai siswa dibawah nilai 6.00 pada mata pelajaran Bahasa Inggris mencapai 33,11 %, mata pelajaran Matematika mencapai 31,10% dan mata pelajaran Bahasa Indonesia mencapai 14, 38%. (CD laporan hasil UN Tahun Pelajaran 2006/2007 oleh Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan nasional). Fakta rendahnya hasil belajar biologi dapat dilihat temuan the Third International Mathematicsand Science Study-Repeat (TIMMS-R) tahun 1999 yang memperlihatkan posisi siswa SLTP Indonesia pada peringkat ke 32 untuk IPA dan 34 untuk Matematika, dari 38 negara yang disurvey di Asia, Australia, dan Afrika. (Depag, 2005:1-2).
(10)
Seperti halnya gambaran umum tentang prestasi IPA (Biologi) berdasarkan pengamatan pada Madrasah Tsanawiyah Swasta Kota Bandung ditemukan kondisi hasil yang sama.
Beberapa hal yang menjadi penyebab kegagalan pembelajaran IPA (Biologi) khususnya antara lain:
1. Metode pembelajarannya masih konvensional. Ini disebabkan kurangnya pelatihan yang diterima guru-guru IPA (Biologi) pada Madrasah Tsanawiya .Swasta karena perhatian pemerintah lebih tertuju kepada Madrasah Tsanawiyah. Negeri dan MGMP Mata Pelajaran Biologi belum berjalannya dengan baik.
2. Sarana dan prasarana sudah tersedia tetapi belum optimal digunakan karena keterbatasan kemampuan guru dalam menggunakan media.
3. Belum terlihat sikap professional guru IPA dalam mengajar. Ini terlihat dari keterbatasan guru dalam menguasai berbagai model mengajar yang sesuai dengan pembelajaran IPA (Biologi) dan ketidakterampilan guru dalam merancang dan menggunakan media dalam pembelajaran.
Rustaman dan Rustaman (1997:9) mengungkapkan bahwa pembelajaran IPA (Biologi) dewasa ini masih kering, bersifat hafalan, dan kurang mengembangkan proses berpikir. Terlebih-lebih dalam penanaman konsep keanekaragaman dan klasifikasi organisme. Pada umumnya siswa tidak merasakan keterlibatan penalaran dalam mempelajarinya. Mereka juga tidak mendapat contoh atau model mempelajari Biologi secara benar sebagai sains eksperimental atau ilmu yang berladaskan eksperimen. Permasalahan lain dalam
(11)
pembelajaran IPA (Biologi) adalah ciri khas Biologi yang berisikan konsep dan istilah-istilah asing yang perlu dihafal sehingga menuntut pemberian berbagai informasi dan pengetahuan konsep yang tidak hanya dalam bentuk tekstual tetapi juga visual konsep dan kinestetik dalam setiap proses objek Biologi. Padatnya materi IPA (Biologi) juga menjadi penyebab sulitnya siswa memahami konsep-konsep biologi sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar, karena banyak konsep-konsep Biologi yang bersifat abstrak yang tidak dapat diamati secara langsung. Contohnya: Konsep proses peredaran darah yang melibatkan proses kerja jantung, kerja paru, dan proses komplek lainnya; Konsep reproduksi tumbuhan berbiji yang melibatkan proses perkembangan serbuk sari, proses perkembangan sel telur maupun proses pergerakan serbuk sari ke dalam ovarium bunga; dan beberapa konsep lainnya. Dalam konsep-konsep tersebut sehingga proses yang komplek tidak mungkin diamati secara langsung, membutuhkan pengelolaan media yang tepat dan representatif untuk menjelaskan konsep, prinsip dan langkah dimaksud.
Mengingat karakteristik materi Biologi serta untuk memudahkan tercapainya sasaran Mata Pelajaran tersebut maka pembelajaran IPA (Biologi) seharusnya tidak hanya memberikan berbagai informasi dan pengetahuan konsep dalam bentuk tekstual tetapi juga visual konsep dalam setiap proses objek Biologi. Dengan pola pembelajaran ini diharapkan setiap siswa mampu lebih berfikir kreatif, memperoleh gambar objek secara keseluruhan sehingga tercapai proses pembelajaran IPA (Biologi) yang sesuai dengan standar dan tuntutan kurikulum. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah pembelajaran tersebut adalah dengan
(12)
pemanfaatan hasil teknologi berupa komputer. Guru herndaknya mampu memilih dan menggunakan model pembelajaran yang dapat mempermudah pemahman siswa terhadap materi dan konsep-konsep Biologi melalui Computer Based Instruction (Pembelajaran Berbasis Komputer). Dengan menggunakan teknologi komputer terutama model Tutorial setiap konsep dimungkinkan dapat disajikan dalam bentuk tekstual maupun visual disertai dengan evaluasinya sehingga pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan dapat terukur pada waktu pelaksanaan pembelajaran.
Pembelajaran berbasis komputer dengan model tutorial adalah sebuah program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak berupa program komputer yang berisi materi pelajaran. Dalam pembelajaran berbasis komputer model Tutorial ini, sajian utamanya berupa bacaan, demonstrasi, penentuan bacaan atau pengalaman yang membutuhkan respon secara oral dan tulisan dan adanya ujian. Tujuan dari sebuah pengajaran tutorial adalah untuk memberikan pemahaman secara tuntas (Mastery) kepada siswa mengenai materi atau bahan pelajaran yang sedang dipelajarinya (Hernawan, dkk. 2000: 25-26)
Melalui pembelajaran ini, komputer sebagai tutor berorientasi pada upaya membangun perilaku siswa melalui penggunaan komputer, yang secara sederhana pola-pola pengoperasiannya meliputi:
1. Komputer menyajikan materi 2. Siswa memberikan Respon
(13)
4. pada arah siswa dalam menempuh presentasi berikutnya. 5. Melanjutkan atau mengulangi tahapan sebelumnya.
Gora (2005:5), menyatakan penggunaan komputer model tutorial sebagai media pembelajaran memberi kemungkinan pengelolaan proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, karena penggunaan komputer model ini mempunyai berbagai manfaat, seperti:
1. Menyajikan informasi yang bervariasi kepada siswa melalui penggunaan animasi, presentasi, dan penyajian materi dalam bentuk teks;
2. Menciptakan lingkungan belajar dengan interaksi tinggi antara siswa dengan bahan belajar; dan
3. Meningkatkan proses berfikir siswa dengan penekanan kepada pembelajaran berpusat pada siswa.
Beberapa penelitian terdahulu menguatkan pernyataan bahwa penggunaan media komputer merupakan alat yang memberikan perbedaan yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian yang dilakukan Rusman (2007) menyimpulkan bahwa komputer merupakan perangkat yang dapat membantu peningkatan kompetensi siswa pada mata pelajaran matematika. Demikian pula Riswanti, A (2007) menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan hasil pembelajaran berbasis komputer dengan model tutorial pada aspek pemahaman, selanjutnya Putra,T.G (2000) menyimpulkan bahwa pembelajaran berbasis komputer dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan berfikir kritis siswa yang diperkuat oleh hasil penelitian Rusyana (1998) yang menyimpulkan bahwa pembelajaran berbasis komputer memberikan kontribusi prestasi yang
(14)
lebih baik jika dibandingkan dengan model konvensional. Kustandi,C. (2008) juga mengujicobakan pembelajaraninteraktif model vidio tutorial pada mata pelajaran TIK SMA. Bandung menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan program interaktif model vidio tutorial. Begitu juga penelitian yang dilakukan Nurhalim, M (2008) menyimpulkan pembelajaran berbasis komputer model tutorial memberikan kontribusi prestasi yang lebih baik jika dibandingkan dengan model konvensional
B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
Berangkat dari permasalahan dan uraian di atas, maka pokok masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, yaitu “Apakah terdapat perbedaan antara penerapan Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer Based Instruction ) Model Tutorial dibanding dengan Model Drill yang biasa dilakukan oleh guru pada mata pelajaran IPA (Biologi) di MTs. Swasta dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa ?”.
Berdasarkan batasan masalah tersebut diatas maka penelitian ini difokuskan pada Penerapan pembelajaran berbasis komputer model tutorial untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
C. Pertanyaan Penelitian
Rumusan masalah di atas dapat dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara pembelajaran yang menggunakan Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer Based Instruction) Model Tutorial dengan Model Drill yang biasa dilakukan oleh
(15)
guru mata pelajaran IPA (Biologi) di MTs. Swasta? Pertanyaan penelitian dirinci menjadi:
a. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara pembelajaran yang menggunakan Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer Based Instruction) Model Tutorial dengan Model Drill yang biasa dilakukan oleh guru mata pelajaran IPA (Biologi) di MTs. Swasta, jika dilihat dari jenis kelamin.
b. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara pembelajaran yang menggunakan Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer Based Instruction) Model Tutorial dengan Model Drill yang biasa dilakukan oleh guru pada mata pelajaran IPA (Biologi) di MTs. Swasta, jika dilihat dari latar belakang ekonomi orang tua.
2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi keberhasilan dan keunggulan penerapan Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer Based Instruction) Model Tutorial untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA (Biologi) di MTs. Swasta?
3. Apa kekurangan dan penghambat penggunaan media Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer Based Instruction) Model Tutorial pada mata pelajaran IPA (Biologi) di MTs. Swasta?
D. Definisi Operasional
Untuk memperjelas ruang lingkup penelitian ini, maka diperlukan definisi operasional sebagaimana berikut:
(16)
1. Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer Based Instruction) Model Tutorial.
Pembelajaran berbasis komputer model tutorial adalah salah satu bentuk pembelajaran dengan menggunakan media komputer untuk menyampaikan seluruh atau sebagian dari isi kandungan mata pelajaran. Pembelajaran berbasis komputer ini diperlihatkan dalam satu tampilan yang menjadikan aktivitas pembelajaran menjadi lebih menarik dan berkesan dari segi: judul program, jenis program, kemudahan penggunaan komputer dalam pembelajaran itu sendiri dan isi dari materi yang tersedia.
Model tutorial dengan menggunakan komputer adalah program yang menuntut komputer untuk berbuat sebagai seorang tutor yang memimpin siswa melalui urutan materi yang mereka harapkan menjadi pokok pengertian. Dalam hal ini yang dijadikan patokan pengukurannya: stimulus dan respon siswa, interaksi siswa dengan komputer, lingkup kesulitan tiap siswa, contoh dan latihan yang tepat, kesesuaian isi, keberadaan test pada tiap langkah untuk mencek bagaimana siswa telah mengerti dengan baik. 2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa yang diperoleh setelah berinteraksi dengan lingkungan dalam suatu suasana pembelajaran. Perubahan perilaku dalam penelitian ini diindikasikan dengan penguasaan konsep terhadap materi pembelajaran. Untuk mengukur hasil belajar dilakukan dengan pemberian teshasil belajar.
(17)
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektifitas Penerapan Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer Based Instruction ) Model Tutorial untuk meningkatkan hasil belajar siswa dibanding dengan Model Drill dilakukan oleh guru pada mata pelajaran IPA (Biologi) di MTs.Swasta. Adapun tujuan dari penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Memperoleh gambaran perbedaan hasil belajar yang signifikan antara pembelajaran yang menggunakan Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer Based Instruction) Model Tutorial dengan pembelajaran model Drill yang biasa dilakukan oleh guru pada mata pelajaran IPA (Biologi) di MTs. Swasta.
a. Memperoleh gambaran perbedaan hasil belajar yang signifikan antara pembelajaran yang menggunakan Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer Based Instruction) Model Tutorial dengan pembelajaran model Drill yang biasa dilakukan oleh guru pada mata pelajaran IPA (Biologi) di MTs.Swasta, dilihat dari jenis kelamin.
b. Memperoleh gambaran perbedaan hasil belajar yang signifikan antara pembelajaran yang menggunakan Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer Based Instruction) Model Tutorial dengan pembelajaran model Drill yang biasa dilakukan oleh guru pada mata pelajaran IPA (Biologi) di MTs.Swasta, dilihat dari latar belakang ekonomi orang tua siswa .
(18)
2. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Penerapan Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer Based Instruction) Model Tutorial untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA (Biologi) di MTs.Swasta.
3. Mendeskripsikan kekurangan penggunaan media Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer Based Instruction) Model Tutorial pada mata pelajaran IPA (Biologi) di MTs.Swasta.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini diantaranya adalah: a. Manfaat Teoretis
1. Mengembangkan konsep ilmu pengetahuan dan teknologi yang terkait dalam rangka pengembangan media pendidikan.
2. Pengembangan konsep media pembelajaran, pembelajaran berasas komputer, dan pembelajaran model Tutorial
b. Manfaat Praktis
Manfaat Praktis penelitian ini diharapkan mampu digunakan oleh pihak-pihak terkait terutama pihak-pihak pengguna dalam hal ini Guru dan Kepala Madrasah, pihak yang bertanggung jawab terhadap peningkatan kualitas pembelajaran dalam hal ini pejabat Kantor Departemen Agama yang bertugas di Bidang Pendidikan Dasar ( tingkat MTs.), dan peneliti yang akan melakukan penelitian dan penerapan lebih lanjut.
1. Bagi guru Biologi, hasil penelitian ini dapat memberikan masukan untuk mengembangkan proses pembelajaran serta memberikan wawasan tentang
(19)
model-model desain dalam Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer Based Instruction) terutama model Tutorial.
2. Bagi sekolah dapat bermanfaat sebagai masukan di dalam mengembangkan program pembelajaran, maupun Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer Based Instruction).
2. Bagi Mapenda.Kanwil. Depag, diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam membina calon guru terutama di dalam pelaksanaan pembelajaran Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer Based Instruction).
3. Peneliti selanjutnya, diharapkan mampu mengembangkan dan menerapakan konsep dan prinsip pengembangan media pembelajaran, lebih jauh lagi memberikan masukan dalam peningkatan kualitas khususnya yang berhubungan dengan penyediaan dan pengembangan media pendidikan. G. Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini, Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer Based Instruction) Model Tutorial akan dijadikan sebagai salah satu model pembelajaran yang dibandingkan dengan model pembelajaran lainnya, yaitu Model Drill yang biasa digunakan oleh guru.
Hipotesis nol (Ho1) = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar penerapan Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer Based Instruction) Model Tutorial dengan Model Drill yang biasa dilakukan oleh guru dalam mata pelajaran IPA (Biologi).
(20)
Hipotesis kerja (H11) = Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar penerapan Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer Based Instruction) Model Tutorial dengan Model Drill yang biasa dilakukan oleh guru dalam mata pelajaran IPA (Biologi).
Hipotesis nol (Ho.a) = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar penerapan Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer Based Instruction) Model Tutorial dengan Model Drill yang biasa dilakukan oleh guru dalam mata pelajaran IPA (Biologi), dilihat dari jenis kelamin
Hipotesis kerja (H1.a) = Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar penerapan Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer Based Instruction) Model Tutorial dengan Model Drill yang biasa dilakukan oleh guru dalam mata pelajaran IPA (Biologi), dilihat dari jenis kelamin
Hipotesis nol (Ho.b) = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar penerapan Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer Based Instruction) Model Tutorial dengan Model Drill yang biasa dilakukan oleh guru dalam mata pelajaran IPA (Biologi), dilihat dari latar belakang ekonomi orang tua siswa.
Hipotesis kerja (H1.b) = Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar penerapan Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer
(21)
Based Instruction) Model Tutorial dengan Model Drill yang biasa dilakukan oleh guru dalam mata pelajaran IPA (Biologi), dilihat dari latar belakang ekonomi orang tua siswa.
(22)
53 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Suatu penelitian akan berhasil dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan jika proses penelitiannya menggunakan metode yang tepat dengan sistematika tertentu. Untuk itu diperlukan suatu metode yang menjadi acuan dalam proses penelitian ini. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Winarno Surakhman (1990:121):
Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya menguji serangkaian hipotesa dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta situasi penyelidikan.
Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji keefektifan penerapan pembelajaran berbasis komputer (computer based instruction) model tutorial pada mata pelajaran IPA (Biologi) di Madrasah Tsanawiyah Swasta Dilihat dari tujuan penelitian di atas, maka metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu percobaan sistematis dan berencana untuk membuktikan suatu teori. Penelitian eksperimen ini dirancang untuk menguji suatu hipotesis yang telah dibuat sebelumnya. Setelah diujicobakan kemudian hasil ujicoba berupa tingkat perubahan pemahaman diukur dengan menggunakan olah statistik. Diterima atau ditolaknya suatu hipotesis tergantung pada hasil observasi terhadap hubungan antara variabel yang dieksperimen/diujicoba.
(23)
Dalam desain eksperimen murni, pengontrolan variabel dilakukan secara ekstra dan penuh agar memenuhi validitas internal dan biasanya dilakukan pada sebuah laboratorium yang telah dipersiapkan. Hal ini sebagaimana dikatakan Sudjana dan Ibrahim (2001:43) yang menjelaskan bahwa praktik eksperimen murni dengan melakukan kontrol sedemikian ketat hanya mungkin bisa dilakukan dalam laboratorium, sedangkan praktik pendidikan yang memerlukan terjadinya interaksi di dalam kelas baik antara siswa dengan siswa atau guru maupun siswa dengan lingkungan akan sangat sulit melakukan pengontrolan yang sedemikian ketat.
Pemberian perlakuan dalam eksperimen secara teratur, melakukan acak, pengukuran, variabel juga tidak selalu dapat dilaksanakan. Bahkan lebih lanjut Sujana dan Ibrahim mengatakan bahwa situasi kelas sebagai tempat mengondisikan perlakuan tidak memungkinkan melakukan pengontrolan yang sedemikian ketat seperti apa yang dikehendaki dalam penelitian eksperimen murni. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada atau yang sering disebut dengan desain eksperimen semu (quasi exsperiment).
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Fraenkel (1993 :248-249) yaitu randomized pretest-posttest control group design. Dalam desain ini, dasar pelaksanaan menggunakan metode tes. Artinya perbedaan hasil pembelajaran diperoleh melalui perbandingan selisih antara pretes dan postes.dan perbedaan hasil
(24)
pembelajaran diperoleh melalui perbandingan selisih antara posttest dan posttest
Adapun rancangan penelitian akan dilaksanakan sebagaimana bagan berikut:
Kelas ekperimen O X1 O
Kelas kontrol O X2 O
Keterangan :
O = pemberian pretest dan pemberian posttest
X1 = perlakuan pembelajaran dengan CBI model tutorial
X2 = perlakuan pembelajaran dengan model drill yang biasa dilakukan guru Dalam penelitian eksperimen ini, ditentukan dua kelas objek penelitian yaitu anggota kelas eksperimen dan anggota kelas kontrol. Penentuan kedua kelompok tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Dalam teknik ini, setiap kelas yang menjadi populasi mempunyai peluang yang sama dan bebas dipilih sebagai anggota sempel. Teknik simple random sampling ini dilakukan dengan undian.
Penelitian ini bermaksud untuk mengukur pembelajaran berbasis komputer (computer based instruction) model tutorial sebagai model eksperimen, dan model Drill yang biasa digunakan guru sebagai model kontrol, di mana model Drill yang dimaksud adalah pemberian materi yang diberikan guru secara konvensional sementara pemberian latihan soal dengan menggunakan komputer. Tolak ukur yang dijadikan landasan dalam penentuan hasil penelitian ini adalah perolehan hasil belajar berupa kemampuan siswa
(25)
menjawab soal-soal yang diberikan yang ditunjukkan dengan kemampuan menjawab pertanyaan dengan benar. Hasil belajar yang dihasilkan dari penerapan kedua model pembelajaran tersebut akan diolah dengan olah statistik sehingga menghasilkan nilai rata-rata dan simpangan baku. Perolehan nilai rata-rata dari simpangan baku didasarkan pada perolehan nilai Posttest Kelas Eksperimen dan nilai postes Kelas Kontrol dari siswa.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Desain Kontrol-Eksperimen, sedangkan langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:
1. Menentukan sampel baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
2. Mengadakan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen.
3. Memberikan perlakuan I baik terhadap program pembelajaran berbasis komputer, kelas kontrol (pembelajaran model Drill yang biasa dilakukan ) maupun kelas eksperimen (pembelajaran model tutorial)
4. Memberikan posttest I pada kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan instrurnen
5. Memberikan perlakuan II terhadap program pembelajaran berbasis komputer, kelas kontrol (pembelajaran model Drill) maupun kelas eksperimen pembelajaran model Tutorial )
6. Memberikan posttest II pada kelas eksperimen dan kontrol menggunakan instrumen
(26)
a. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran berbasis komputer (computer based instruction) model Tutorial dan model Drill yang biasa digunakan oleh guru. Pembelajaran berbasis komputer (computer based instruction) model Tutorial digunakan dalam pembelajaran kelas eksperimen, sedangkan model Drill yang biasa digunakan oleh guru digunakan dalam pembelajaran kelas kontrol.
b. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil pretes dan postes seluruh siswa, baik siswa dalam kelas eksperimen, maupun siswa dalam kelas kontrol. Hasil pretes dan postes ini merupakan refleksi kemampuan siswa sebelum dan setelah mendapat perlakuan, berupa kemampuan menjawab soal-soal yang diberikan.
C. Lokasi, populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Swasta Kota Bandung yaitu pada Madrasah Tsanawiyah Al-Burhan Cigadung dan Madrasah Tsanawiyah Al-Inayah Sarijadi. Disamping pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada juga untuk mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasana sebagai alat sebagai pengganti guru dalam pembelajaran IPA (Biologi).
(27)
2. Populasi Penelitian
Populasi dalam suatu kegiatan penelitian berkenan dengan sumber data yang digunakan. Menurut Sugiono ( 1992):51):
Populasi adalah sejumlah individu atau subjek yang terdapat dalam kelompok tertentu yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dijadikan sumber data, dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.
Mengingat luasnya populasi maka populasi dalam penelitian ini dibatasi untuk membantu mempermudah penarikan sampel. Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (1989:71): “. ..pembatasan populasi dilakukan dengan membedakan populasi sasaran (target population) dan populasi terjangkau (accessible population)”. Mengacu pada pendapat-pendapat di atas maka yang menjadi populasi sasaran dalam peneiltian ini adalah seluruh siswa Madrasah Tsanawiyah Swasta di Kota Bandung, sedangkan populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Al-Burhan Cigadung, dan Madrasah Tsanawiyah Al-Inayah Sarijadi.
3. Sampel Penelitian
Sampel adalah “..sebagian dan populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan populasi” (Sudjana, 1991: 71). Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa agar dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya melalui teknik pengambilan sampel atau teknik sampling tertentu, dan “. . .teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian pada umumnya tidak tunggal, tetapi
(28)
gabungan dan dua atau tiga teknik” (Suharsimi, 1993:128). Besarnya sampel dalam penelitian ditentukan dengan cara prosentase, “. . apabila subjeknya kurang dan 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi sedangkan jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih (Suharsimi, 1993:118).
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka ditetapkan empat kelas sebagai sampel. Dua kelas dipergunakan sebagai kelas eksperimen yakni kelas yang menggunakan program pembelajaran berbasis komputer model tutorial dan dua kelas lagi sebagai kelas kontrol yakni kelas yang tanpa menggunakan program pembelajaran berbasis komputer model tutorial (menggunakan metode Drill).
Sampel yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, dari masing madrasah terdiri dari 2 kelas di kelas VII semester 2 Tahun Pelajaran 2008/2009. Pada penentuan sampel kelas, penentuan dilakukan dengan undian (Simple random sampling) Sampel kelas Pada Madrasah Tsanawiyah Al-Burhan Cigadung Yang didapat pada kelas VIIb dan VIIc, sedangkan pada Madrasah Tsanawiyah. Al-Inayah Sarijadi sampel penelitian didapat pada kelas VIIa dan VIIb, siswa yang diambil dari tiap kelas berjumlah sama, yaitu 36 siswa. Dari keempat kelas tersebut dibagi kepada kedalam 2 kelompok penelitian, pada Madrasah Tsanawiyah . Al-IBurhan kelas VIIB dan Pada Madrasah Tsanawiyah Al-Inayah kelas VIIa masuk kedalam kelas eksperimen, sedangkan Pada Madrasah Tsanawiyah
(29)
Al-Burhan kelas VIIc dan pada Madrasah Tsanawiyah Al-Inayah kelas VIIb masuk kedalam kelas kontrol.
D. Instrumen Penelitian
Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan. Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (1989:97) “…. Instrument sebagai alat pengukur data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana mana adanya”. Data yang tidak menggambarkan keadaan empiris, bisa menyesatkan peneliti dan terjadi kesalahan dalam penarikan kesimpulan.
Tes hasil belajar merupakan alat ukur yang digunakan kepada individu untuk mendapatkan gambaran-gambaran yang diharapkan, baik itu secara tertulis maupun secara lisan atau perbuatan (test tulisan, lisan dan perbuatan). Penggunaan tes hasil belajar sebagai instrument dimaksudkan untuk mengetahui daya serap atau kemampuan tertentu sebagai hasil dari proses belajar mengajar yang diberikan.
Berdasarkan rasionalisasi di atas maka instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban, untuk mengukur hasil belajar.
a. Bentuk lnstrumen
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen penelitian menjelaskan teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data di lapangan. Mengingat data yang
(30)
diperlukan dalam penelitian ini berkaitan dengan prestasi hasil belajar dan deskripsi berbagai faktor yang mempengaruhi penerapan pembelajaran berbasis komputer (computer based instruction) model tutorial, maka instrumen yang digunakan meliputi:
1. Tes Hasil Belajar. Pada kelas eksperimen, tes diberikan setelah pemberian program tutorial. Sedangkan pada kelas kontrol tes diberikan setelah pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan model drill. Jenis tes yang dijadikan alat untuk mengetahui hasil pembelajaran adalah tes objektif pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban. Konsep penyusunan jenis tes ini mengacu pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
2. Format Observasi, digunakan untuk mengetahui berbagai aktivitas siswa dalam mengikuti pelaksanaan pembelajaran berbasis komputer (computer based instruction) model tutorial.
3. Angket, angket bagi para ahli media dimaksudkan untuk mengetahui penilaian terhadap software program, sedangkan angket untuk guru dan siswa dimaksudkan untuk mengetahui respon guru dan siswa terhadap penerapan pembelajaran berbasis komputer model tutorial
b. Uji Coba Instrumen tes.
Sebelum digunakan sebagai alat pengumpul data, instrumen penelitian diujicobakan terlebih dahulu. Instrumen penelitian ini berupa soal yang nantinya akan disajikan dalam tutorial maupun dalam pembelajaran oleh guru. Tujuan dari pelaksanaan uji coba ini adalah untuk mengetahui validitas,
(31)
reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda butir soal. Sehingga dari ujicoba ini akan didapat gambaran tentang layak atau tidaknya instrumen tersebut bila dijadikan sebagai alat pengumpulan data. Uji coba dilakukan pada sekolah lain yang setingkat dengan sekolah yang akan dijadikan sebagai objek penelitian.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan data
Teknik dan instrument pengumpulan data dalam penelitian ini didasarkan atas permasalahan yang akan diteliti. Berdasarkan permasalahan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya, terdapat beberapa data yang dibutuhkan yaitu:
a. Data tentang hasil belajar siswa sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran model tutorial berbasis komputer
b. Data tentang faktor yang mempengaruhi keberhasilan terhadap model pembelajaran model tutorial berbasis komputer
c. Data tentang kekurangan dari media pembelajaran model tutorial berbasis komputer.
Berdasarkan data yang dibutuhkan di atas, teknik dan instrumen pengumpulan data yang akan digunakan adalah: Tes, observasi, dan angket. Rincian penggunaan teknik dan instrumen pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tes
Tujuan penggunaan teknik tes ini adalah untuk mengetahui efektifitas perlakuan terhadap pemahaman siswa tentang konsep-konsep IPA (Biologi)
(32)
yang diberikan. Atau dalam arti lain bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan model pembelajaran yang diterapkan pada kelas eksperimen. Jenis tes yang digunakan adalah tes objektif pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban. Dalam penelitian ini, teknik tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pemberian Posttest ke 1 dan pemberian posttest ke 2 setiap setelah pemberian perlakuan.
2. Observasi
Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang proses penerapan baik aktivitas siswa maupun untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran berbasis komputer ( computer based instruction ) model tutorial yang menjadi bahan eksperimen.
Hasil dari obsevasi ini digunakan untuk dijadikan sebagai data proses penerapan pembelajaran berbasis komputer (computer based instruction) model tutorial yang berkenaan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan serta kekurangan maupun hambatan dalam penerapan pembelajaran tersebut. Hasil observasi ini juga akan digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari teknik tes sehingga tes pada akhirnya dapat dirumuskan kepada suatu kesimpulan penelitian yang lebih akurat dan menyeluruh.
3. Angket atau Kuesioner
Angket/kuesioner pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh data atau informasi tentang:
(33)
a. Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran berbasis komputer (computer based instruction) model tutorial dan,
b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kekurangan dari penerapan pembelajaran berbasis komputer (computer based instruction) model tutorial. Angket diberikan sesudah perlakuan penerapan pembelajaran berbasis computer (computer based instruction) model tutorial. (kisi-kisi angket dan daftar pertanyaan dapat dilihat pada halaman lampiran)
F. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dan hasil test setelah pembelajaran, selanjutnya diolah dan dianalisis untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan teknik Statistika Deskriptif dan Inferensial.
1. Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan data hasil penelitian seperti nilai rata-rata (mean), nilai tengah data (median), variansi (variance), simpangan baku (standar deviation), nilai terendah data (minimum), nilai tertinggi data (maximum) dan sebagainya.
2. Statistika Inferensial
Statistik analitik/inferensial dalam penelitian mi digunakan untuk uji validitas, uji reabilitas, uji normalitas, dan uji hipotesis statistik. Menurut pendapat Nana Sudjana dan Ibrahim (1998:127) “...statistik analitik/inferensial merupakan kelanjutan dan statistik deskriptif yang
(34)
digunakan untuk menguji hipotesis dan persyaratan-persyaratannya, serta untuk keperluan generalisasi hasil penelitian.
Langkah pertama setelah menganalisis hasil yang diperoleh melalui uji coba instrumen yaitu melakukan uji validitas dalam hal ini digunakan SPSS versi 13.
Selanjutnya untuk mempermudah mendapatkan gambaran tentang, reliabilitas, daya beda serta tingkat kesukaran instrumen, maka pengolahannya dibantu dengan menggunakan program ANATES.
1. Uji Beda Dua Rata-Rata
a). Hipotesis yang ingin diuji adalah:
H0 : β0 = βMVT, Kedua rata-rata populasi adalah identik (rata-rata populasi pada hasil eksperimen dan kontrol adalah tidak berbeda secara nyata atau penggunaan program pembelajaran berbasis komputer model tutorial tidak efektif).
H1 : β0≠ βMVT , Kedua rata-rata populasi adalah tidak identik (rata-rata
populasi pada hasil eksperimen dan kontrol adalah berbeda secara nyata atau penggunaan program pembelajaran berbasis komputer model tutorial efektif).
Kriteria pengujian yang digunakan adalah terima Ho jika:
-t 1/2 (1-a) < t < i 1/2 (i-a) dimana t 1/2 (i-a) didapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n-1) dan peluang (1-1/2 α). Untuk harga-harga t lainnya Ho ditolak.
(35)
Setelah dihitung statistiknya maka hasil perhitungan statistik t nya dibandingkan dengan t dan tabel distribusi, kemudian diuji sesuai kriteria H0 jika - t 1/2 (1-a) < t < t 1/2 (1-a) dimana t 1/2 (1-a) didapat dan daftar distribusi t dk =(n1+n2-2) dan peluang (1-1/2 α) Untuk harga t lainnya H0 ditolak. Kesimpulan diambil setelah menguji kriteria dengan ststistik uji yang digunakan.
Dasar Pengambilan Keputusannya yaitu: a. Berdasarkan Perbandingan t hitung dengan t tabel
1) Jika statistik hitung (angka t Output SPSS) > statistik tabel (t tabel), ditolak
2) Jika statistik hitung (angka t Output SPSS) < statistik tabel (t tabel), diterima. Sedangkan statistik tabel bisa dihitung pada tabel t dengan cara:
a) Tingkat signifikasi yang ditetapkan ( a) 5%, karena Output untuk uji dua sisi (two tailed), maka batas kritis menerima atau menolak H0 adalah 5%.
b) Df (Degree Of Freedom) atau derajat kebebasan dengan rumus: jumlah data-1 (n-1)
b. Berdasarkan nilai probabilitas
1) Jika probabilitas > 0.05, Ho diterima 2) Jika probabilitas < 0,05, Ho ditolak
Pada perinsipnya pengambilan keputusan berdasarkan t hitung dengan t tabel akan selalu menghasilkan kesimpulan yang sama dengan
(36)
berdasarkan angka profitabilitas namun untuk kemudahan dan praktis, keputusan berdasarkan profitabilitas biasanya lebih sering digunakan. 2. Uji Anova
Uji Anova yang digunakan adalah Uji Anova Satu Jalur (One way anova) yaitu analisis varian untuk satu variabel independent. Analisis varian satu variabel independent digunakan untuk menentukan apakah rata-rata dua atau lebih kelompok (variabel dependent) berbeda secara nyata. Satu variabel dependen (kuantitatif) dan satu kelompok (kulitatif). Sebagaimana rumus sebagai berikut:
RJKa Di mana:
F= F = F hitung dan F tabel
RJKi R = Rata-rata
J = Jumlah seluruh data K = Banyak kelompok G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang ditempuh adalah sebagai berikut: a. Persiapan
1) Melakukan studi dokumentasi melalui observasi awal - Wawancara dengan guru mata pelajaran IPA (Biologi) - Studi dokumentasi mengenai materi yang diajarkan
2) Mengobservasi ketersediaan perangkat keras yang ada di madrasah 3) Menetapkan pokok bahasan yang akan dipergunakan dalam penelitian 4) Menyusun instrumen penelitian
5) Melakukan uji coba instrument penelitian b. Pelaksanaan Eksperimen
(37)
1) Membagi siswa menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. 2) Memberikan pretest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3) Memberikan perlakuan kepada kelas eksperimen melalui pembelajaran berbasis komputer model Tutorial dan kelas kontrol melalui model Drill.
4) Memberikan posttest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 5) Mengulang langkah 2,3, dan 4 sebanyak 2 kali
c. Pengolahan data hasil penelitian
d. Membuat penafsiran dan kesimpulan hasil penelitian berdasarkan hipotesis e. Pelaporan hasil penelitian
Langkah-langkah dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan berikut:
(38)
Bagan 3.3
Langkah-langkah Penelitian Populasi
Sampel A B
a. Menetapkan bahasan yang akan digunakan
b. Menyusun instrumen penelitian
c. Melakukan uji coba instrument penelitian
Uji coba instrumen instrumen
cobainstrume
PBM menggunakan program pembelajaran
CBI model tutorial
PBM Model drill
A. Kelas Eksperimen Perlakuan Posttest B. Kelas Kontrol Perlakuan Posttest
2 X
Hasil cobainstrum Analisis data
(39)
145
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Dalam bab penutup ini dikemukakan 2 (dua) hal yakni pada bagian pertama disajikan kesimpulan hasil penelitian dan bagian kedua disajikan rekomendasi.
A. Simpulan
Berdasarkan interpretasi hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana disajikan dalam bab IV, maka butir-butir kesimpulan dari penelitian ini dikemukakan sebagai berikut:
1. Efektivitas Pembelajaran Berbasis Komputer Model Tutorial untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
Temuan hasil penelitian uji coba memberikan gambaran kecendrungan peningkatan skor evaluasi hasil belajar. Skor evaluasi hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dan secara signifikan berbeda jika dibandingkan dengan skor evaluasi hasil belajar yang diperoleh kelas kontrol. Penelitian ini dilakukan pada dua madrasah dengan kualifikasi yang sama (sedang) memperlihatkan kecendrungan yang sama yakni tingginya perolehan skor posttest yang secara signifikan berbeda bila dibandingkan dengan skor pretest maupun skor posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Atas dasar kedua temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis komputer model tutorial efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Efektifitas peningkatan hasil belajar siswa dapat diterjemahkan sebagai efektivitas pengembangan kekuatan berfikir secara rasional yaitu: berfikir
(40)
terhadap gejala-gejala biologi sesuai dengan tujuan pembelajaran IPA (Biologi) di Madrasah Tsanawiyah. Temuan hasil penelitian memperlihatkan pembelajaran berbasis komputer model tutorial memberikan keuntungan kepada siswa baik siswa dengan kemampuan rendah sedang maupun tinggi. Hal ini dapat dipahami mengingat pembelajaran berbasis komputer model tutorial sangat menuntut motivasi dari dalam diri siswa untuk menguasai materi pelajaran. Berdasarkan fenomena ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis komputer model tutorial dapat meningkatkan hasil belajar siswa apabila diiringi dengan motivasi yang kuat dan kemampuan mengoperasikan komputer.
Hasil belajar siswa dengan penerapan pembelajaran berbasis komputer model tutorial dapat dilihat berdasarkan:
a. Efektivitas Pembelajaran berbasis komputer model tutorial apabila ditinjau dari jenis kelamin.
Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan uji Anova satu jalur memperlihatkan tidak ada perbedaan hasil belajar siswa apabila ditinjau dari jenis kelamin baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol. Atas dasar temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis komputer model tutorial efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa baik laki-laki maupun perempuan, pembelajaran berbasis komputer model tutorial cocok digunakan pada semua siswa baik laki-laki maupun perempuan.
b. Efektivitas Pembelajaran berbasis komputer model tutorial ditinjau dari status ekonomi orang tua.
(41)
kelas kontrol melalui uji Anova satu jalur menggambarkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar dengan menggunakan program pembelajaran berbasis komputer model tutorial dengan siswa yang belajar dengan model drill yang biasa digunakan guru apabila dilihat dari status ekonomi orang tua. Atas dasar temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis komputer model tutorial cocok digunakan untuk semua siswa dari kalangan manapun, baik siswa mampu, kurang mampu dan tidak mampu. Hal ini dipandang wajar karena sekolah memeiliki sarana dan prasarana dalam hal ini komputer yang dapat digunakan oleh siswa manapun tanpa memandang status ekonomi siswa. Kepemilikan komputer pada siswa kategori mampu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan siswa mengoperasikan komputer. Hal ini disebabkan karena siswa jarang menggunakan komputer yang tersedia untuk keperluan belajar.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kelebihan penerapan pembelajaran berbasis komputer model tutorial
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan pembelajaran berbasis komputer model tutorial pada mata pelajaran IPA (Biologi) yaitu faktor pendukung yang meliputi tiga kategori: 1) sarana dan prasarana 2) sumber daya pelaksana, 3) dukungan dari pihak terkait .
Faktor lain yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran berbasis komputer model tutorial adalah: Pertama, keefisienan software program. Kedua kemudahan pengorganisasian materi, materi
(42)
kebutuhan, simple, runtut tanpa takut terlewatkan serta kemungkinan menampilkan berbagai contoh yang tidak bisa digambarkan dalam pembelajaran model drill yang biasa dilakukan guru. Ketiga, kelebihan yang berkaitan dengan fungsi dan kegunaan dari program tutorial yang memungkinkan pembimbingan siswa tanpa keberadaan guru sampai mencapai pembelajaran tuntas serta kecocokan untuk program pengayaan karena di dalamnya disertakan soal-soal latihan yang ditujukan untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Dan keempat adalah berkenaan dengan fungsi dan kelebihan media yang mampu meningkatkan aktivitas siswa, membantu memahami konsep, menimbulkan motivasi untuk belajar serta menjadi solusi alternatif kejenuhan belajar siswa.
Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran komputer model tutorial efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa apabila didukung oleh sarana prasarana yang memadai, kemampuan guru dalam menngoperasikan komputer serta waktu yang tersedia dalam pengguanaan laboratorium. Apabila salah satu dari tiga faktor diatas tidak terpenuhi maka keberhasilan akan sulit dicapai. Keberhasilan pembelajaran berbasis komputer model tutorial dalam meningkatkan hasil belajar siswa MTs. Al-Burhan dan siswa MTs Al-Inayah disebabkan karena faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pembelajaran berbasis komputer telah terpenuhi dengan baik, baik dari segi sarana prasarana, kemampuan guru dan siswa serta waktu yang tersedia untuk menggunakan laboratorium komputer.
(43)
komputer model tutorial.
Faktor penghambat dalam pembelajaran berbasis komputer model tutorial meliputi lima kategori pokok yaitu: sarana prasarana yang tidak memadai, sumber daya pelaksana yang tidak menguasai program, waktu untuk implementasi pembelajaran berbasis komputer model tutoririal minimal 2 x 40 menit atau dua jam pelajaran ,dukungan dan biaya yang relatif mahal. Adapun kekurangan atau kelemahan dari penerapan pembelajaran berbasis komputer model tutorial pada mata pelajaran IPA (Biologi) dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok: Pertama, dengan ketergantungan pembelajaran terhadap sarana yaitu tergantung pada kemampuan hardware (komputer), aliran listrik dan sarana ruang laboratorium yang memadai, kedua, berkaitan dengan kualitas softrware program yang digunakan. Apabila software yang digunakan kurang baik maka akan mempengaruhi kepada hasil belajar siswa. Ketiga, berkaitan dengan kemampuan subjek pengguna (siswa) dan guru sebagai penyelenggara. Pembelajaran berbasis komputer sangat menuntut kemampuan guru dan siswa dalam mengopersikan komputer.
Berdasarkan fakta di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis komputer model tutorial efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa apabila faktor penghambat, kendala dan kelemahan dari pembelajaran berbasis komputer model tutorial tersebut dapat diatasi dengan cara melengkapi sarana prasarana, memberikan pelatihan komputer untuk guru serta pengaturan jadwal penggunaan laboratorium komputer yang terorganisir dengan baik. Keberhasilan pembelajaran berbasis komputer model tutorial dalam
(44)
disebabkan karena faktor-faktor penghambat keberhasilan pembelajaran berbasis komputer model tutorial dapat teratasi dengan baik.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan yang ditegakkan melalui kajian terhadap hasil penelitian penerapan dan potensi-potensi yang dimiliki oleh pembelajaran berbasis komputer model tutorial sehingga dapat diturunkan sejumlah prinsip tentang penerapan pembelajaran, maka dapat diajukan sejumlah rekomendasi. Rekomendasi diberikan kepada (a) pihak pengguna dalam hal ini Guru dan Kepala Madrasah, (b) pihak yang bertanggung jawab terhadap peningkatan kualitas pembelajaran dalam hal ini pejabat Kantor Departemen Agama yang bertugas di Bidang Pendidikan Dasar ( tingkat MTs.), dan (c) peneliti yang akan melakukan penelitian dan penerapan lebih lanjut.
a. Rekomendasi kepada pihak pengguna.
1) Guru adalah sebagai pengguna (user) yang bertanggung jawab atas terlaksananya kurikulum dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar seyogyanya menyadari bahwa implementasi kurikulum, khususnya kurikulum IPA (Biologi) disekolah Madrasah Tsanawiyah, masih belum optimal. Agar kualitas pembelajaran dapat diperbaiki, program penerapan pembelajaran berbasis komputer model tutorial dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengoptimalkan proses pembelajaran, khususnya pembelajaran IPA (Biologi).
(45)
karena pada dasarnya program pembelajaran ini guru hanya berperan sebagai fasilitator sehingga guru tidak asing terhadap pnggunaan program pembelajaran.
Penerapan program pembelajaran ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan laboratorium komputer yang telah tersedia.
Program pembelajaran ini telah teruji efektif dan memberi kontribusi yang sangat besar terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Di sisi lain penerapan model ini efektif memperbaiki kinerja guru, terkait erat dan sangat didukung oleh kemauan dan kemampuan guru untuk menerapkan rencana pengajaran yang applicable dan dalam hal ini terkandung tuntutan untuk memahami IPA (Biologi) sebagai disiplin ilmu, Berbagai inovasi dan kreatifitas dalam pembelajaran dapat dikembangkan dengan merancang berbagai variasi media, variasi gambar, musik dan animasi serta gambar. variasi media dapat juga dengan menggunakan model lain seperti model simulasi dan games. Karena sifat mata pelajaran IPA (Biologi) yang tidak dapat lepas dari kegiatan praktikum dan eksperimen dan madrasah juga sudah mempunyai jaringan internet, maka diharap kepada guru untuk mengembangkan pembelajaran IPA (Biologi) dengan memanfaatkan e-laboratory disamping penggunanaan yang ofline penggunaan yang online juga dapat dilakukan..
2) Kepala sekolah sebagai atasan guru dapat mendorong guru untuk memperbaiki kualitas implementasi kurikulum, Implementasi KTSP menekankan bagaimana setiap satuan pendidikan mengoptimalkan segala
(46)
meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah, sewajarnya sekolah mendukung terhadap penerapan inovasi-inovasi pembelajaran dengan memberikan fasilitas dan menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang dibutuhkan guna menunjang terlaksanananya inovasi pembelajaran tersebut sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Hubungannya dengan pembelajaran berbasis komputer, pihak sekolah harusnya memberikan motivasi kepada guru melalui penghargaan yang sesuai dengan hasil, harus mempunyai minat yang tinggi untuk memasyarakatkan pembelajaran berbasis komputer dengan melakukan berbagai kegiatan seperti seminar atau pelatihan pembuatan program dan memberikan dukungan penuh bagi guru yang hendak mengembangkannya baik secara moral maupun material (biaya).
b. Rekomendasi kepada Pejabat yang terkait dan turut bertanggung jawab terhadap peningkatan kualitas pembelajaran ( Kantor Wilayah Departemen Agama Bagian Mapenda ).
Kepala sekolah hanya bertugas dan bertanggung jawab terhadap inovasi yang diadakan di sekolahnya untuk inovasi dan peningkatan mutu pendidikan pada sekolah yang lebih luas di lingkungan departemen agama menjadi tugas dan tanggung jawab bagian Mapenda kota atau kabupaten dan tingkat provinsi. Disamping memberikan dukungan langsung untuk membantu mempermudah dalam memfasilitasi berbagai kebutuhan belajar siswa bagian Mapenda juga dapat mensosialisasikan penerapan pembelajaran berbasis komputer model tutorial yang digunakan dalam penelitian ini sebagai program dan acuan dalam
(47)
kota/kabupaten dan provinsi khususnya dalam pembelajaran IPA (Biologi) .
c. Rekomendasi kepada peneliti yang akan melakukan penelitian dan penerapan penelitian lebih lanjut.
Penelitian penerapan program pembelajaran berbasis komputer model tutorial ini memiliki keterbatasan-keterbatasan, sehingga dianggap perlu untuk merekomendasi dilakukannya penelitian lanjutan.
a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman atau setidaknya dapat dijadikan sebagai studi pendahuluan untuk memahami penggunaan media komputer dalam pembelajaran. Sudah semestinya, bila teknologi dunia komputer dan aplikasinya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memudahkan mendapatkan informasi, khususnya materi-materi pembelajaran.
b. Penelitian penerapan ini dilakukan terbatas pada jenjang Madrasah Tsanawiyah untuk mata pelajaran IPA (Biologi). Hasil penelitian ini efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Walaupun demikian, efektivitas program pembelajaran berbasis komputer model tutorial akan dapat lebih ditegaskan secara konsisten jika dilakukan penelitian lanjutan dalam bidang kajian dan tingkatan pendidikan yang berbeda. Untuk itu diberikan rekomendasi kepada peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian pengembangan dan penerapan pada bidang kajian lain atau subjek dengan tingkat pendidikan yang berbeda.
(48)
rasional memilki kelebihan peluang baik dukungan secara administratif (dekat dengan pusat) maupun dukungan sarana/fasilitas (yang mengacu kepada standar kota besar). Hasil penelitian ini memperlihatkan tingkat efektifitas tinggi tentu saja tidak lepas dari faktor lingkungan tersebut sehingga dirasa perlu untuk melalkukan kajian terhadap permasalahan yang sama pada wilayah yang berbeda, untuk melihat apakah hasil kajian tersebut memiliki efektivitas yang sama dalam rangka menguji program hasil penerapan ini berdasarkan variabel lingkungan (geografis dan strata administratif).
(49)
155
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. Ibrahim,R. Sukmadinata, N S.. Sudjana, D. Rasyidin W.( 2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung, Pedagogiana Press.
Arikunto,S. (2006) Prosedur Penelitian: SuatuPendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Arsyad, A. (1997). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.
Kustandi, C.(2008) Efektifitas Penggunaan Program Pembelajaran Interaktif Model
VidioTutorial terhadap Hasil Belajar siswa SMA. Tesis: tidak
dipublikasikan. Bandung: UPI Bandung
Darmawan,D. (2007) Teknologi Informasi danKomunikasi. Bandung:Arum Mandri Press
Depag. ( 2005 ), Pedoman Integrasi Pendidikan Kecakapan Hidup ( Life Skills ) dalam Pembelajaran, Jakarta : Direktorat Jenderal Kelembagaan Islam
Efendi,E dan Zhuang, H(2005). E-Learning Konsep danAplikasi.Yogyakarta:Andi
Fathurrohman,P & Sutikno,S (2007) Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islam,Bandung: PT Refika Adittama
Fraenkel, Jack R & Norman E.Wallen. 1993. How To Design and Evaluate Research in Education. USA: Mc-Hill Inc.
Gagne, Robert M., (1985) The Conditions of Learning and Theory and Theory of Instruction.(Fourth ed). New York: Holt, Pinehart and Winston
Harcleroad, F., Brown, W., & Lewis, R.B.. (1977). AV Instruction: Technologi, Media and Method. New York: McGr aw Hill.
Hamalik, O. (1994). Media Pengajaran. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Hamalik,O. (2005) Proses Belajar Mengajar, Jakarta:Bumi Aksara
(50)
Hamalik,O (1987). Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar berdasarkan CBSA. Bandung: sinarBaru Algesindo.
Hamalik,O (1989) Komputerisasi Pendidikan Nasional, Bandung: Mandar Maju. Hernawan, Asep Herry dkk.tt. Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis
Komputer (Teori an Praktek). Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Heinich, R. (2005). Instructional Technology and Media for Learning. New York:
Macmillan Publising.
Ibrahim.(1988) Inovasi Pendidikan. Jakart: DEPDIKBUD.
MacKezie, N., Eraut, Michael dan Jones, H.C.(1970). Teaching and Learning An Introductionto New Method and Resources in Higer Education. Paris International Associational of University
McDonough, D, et.al (1994). University Courseware Development Comparative Views of Computer Based Teaching By User & Non User.
Mcmillan, H. James & Schumacher, Sally. (2001). Research in Education. New York: Longman.
Mudhoffir.(1993). Teknologi Instructional Sebagai Landasan Perencanaan dan Penyusunan Program Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nurhalim,M (2008). Penerapan Pembelajaran Berbasis Komputer (computer based instruction) Model Tutorial untuk Meningkatkan Hasil Belajar siswa Madrasah Aliyah Kota Bandung Tesis: tidak dipublikasikan. Bandung: UPI Bandung
Puskur Balitbang Depdiknas. (2006) Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu.Jakarta :Tidak diterbitkan
Rahman, A. Pengelolaan Kelas
Inovatif.[online].Tersedia:http://www.blogger.com/feeds/3440735346573196 485/posts/default/452964327122272516ATE.
Rumini,s dan Makmun (2004) Perkembangan anak dan Remaja. Jakarta: PT.Rineka Cipta
(51)
Rusman. (2007). Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Komputer untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa pada Mata Pelajaran Matematika di Sekolah Menengah Kejuruan. Disertasi: tidak dipublikasikan. Bandung: UPI Bandung
Rusyana. (1998). Penerapan Model Mengajar Berbasis Komputer dengan Menggunakan Pendekatan Analogi sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa melalui Pengajaran Biologi. Tesis: tidak dipublikasikan. Bandung: IKIP Bandung
Riswanti, A. (2007). Pengaruh Penggunaan Computer Assisted Instruction (CAI) Model Tutorial terhadap Hasil Belajar Akutansi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) (Studi Kuasi Ekperimen terhadap Siswa Kelas 2 SMK Negeri 3 Bandung. tidak dipublikasikan. Bandung: UPI Bandung
Sadiman, Arif s. Dkk. (2003). Media Pendidikan: Pengertian,Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo.
Scharm, W.(1984) Big Media Little Media, (Educational Technology). Wokingham Addisson Wesley Publising Comp,Inc
Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Belajar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sugiono (2007), Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuntitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung:Alfabeta
Sujana, (1991) Metoda Statistika,bandung: tarsito
Sujana, N dan Rivai, A. (2005). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo Sujana, N dan Rivai, A. (2003) Teknologi Pengajaran,Bandung : Sinar baru
Sukmadinata, N.S. (2007). Pengembanga Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sukmadinata, N.S. (2004), Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi, Bandung, Yayasan Kesuma Karya.
Sukmadinata, N.S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
(52)
Sukmadinata, N.S. (2005) Landasan Psikologis Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sulaeman,D. (1998) Sumbangan Kecerdasan, Motif Berprestasi, Sikap dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Akdemik SMS Jabar. Disertasi: FPIPS IKIP Bandung.
Surakhmad, W. ( 1987) Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito Syurya, M. (1988) Psikologi Pendidikan: Surabaya. Usaha Nasional.
Susilana, R. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. BandungL Pedagogiana Press. Susilana, R.dkk (2006) Kurikulum dan pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum
dan Teknologi Pendidikan UPI.
Syamsudin M. A. (1983).Psikologi Kependidikan. Bandung: Pustaka Martiana.
Tim Pusat Penilaian Pendidikan. (2007).CD laporan hasil UN Tahun Pelajaran 2006/2007. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan nasional.
Trianto. (2007) Model Pembelajaran terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Trollip,S.R dan Alessi,S.M.tt (1995) Computer Based Instruction Method and Development.New Jersey: Prentice Hall.
Winkel,W.S. (1985) Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia. Yusuf, S. (2006). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Bandung : PT Remaja
(1)
pelaksanaan inovasi dan peningkatan mutu pendidikan pada tingkat kecamatan,
kota/kabupaten dan provinsi khususnya dalam pembelajaran IPA (Biologi) .
c.
Rekomendasi kepada peneliti yang akan melakukan penelitian dan
penerapan penelitian lebih lanjut.
Penelitian penerapan program pembelajaran berbasis komputer model
tutorial ini memiliki keterbatasan-keterbatasan, sehingga dianggap perlu untuk
merekomendasi dilakukannya penelitian lanjutan.
a.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman atau setidaknya dapat
dijadikan sebagai studi pendahuluan untuk memahami penggunaan media
komputer dalam pembelajaran. Sudah semestinya, bila teknologi dunia
komputer
dan
aplikasinya
dimanfaatkan
sebaik-baiknya
untuk
memudahkan
mendapatkan
informasi,
khususnya
materi-materi
pembelajaran.
b.
Penelitian penerapan ini dilakukan terbatas pada jenjang Madrasah
Tsanawiyah untuk mata pelajaran IPA (Biologi). Hasil penelitian ini
efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Walaupun demikian,
efektivitas program pembelajaran berbasis komputer model tutorial akan
dapat lebih ditegaskan secara konsisten jika dilakukan penelitian lanjutan
dalam bidang kajian dan tingkatan pendidikan yang berbeda. Untuk itu
diberikan rekomendasi kepada peneliti selanjutnya agar melakukan
penelitian pengembangan dan penerapan pada bidang kajian lain atau
subjek dengan tingkat pendidikan yang berbeda.
(2)
rasional memilki kelebihan peluang baik dukungan secara administratif
(dekat dengan pusat) maupun dukungan sarana/fasilitas (yang mengacu
kepada standar kota besar). Hasil penelitian ini memperlihatkan tingkat
efektifitas tinggi tentu saja tidak lepas dari faktor lingkungan tersebut
sehingga dirasa perlu untuk melalkukan kajian terhadap permasalahan
yang sama pada wilayah yang berbeda, untuk melihat apakah hasil kajian
tersebut memiliki efektivitas yang sama dalam rangka menguji program
hasil penerapan ini berdasarkan variabel lingkungan (geografis dan strata
administratif).
(3)
155
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. Ibrahim,R. Sukmadinata, N S.. Sudjana, D. Rasyidin W.( 2007). Ilmu dan
Aplikasi Pendidikan. Bandung, Pedagogiana Press.
Arikunto,S. (2006) Prosedur Penelitian: SuatuPendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta
Arsyad, A. (1997). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.
Kustandi, C.(2008) Efektifitas Penggunaan Program Pembelajaran Interaktif Model
VidioTutorial
terhadap
Hasil
Belajar
siswa
SMA.
Tesis:
tidak
dipublikasikan. Bandung: UPI Bandung
Darmawan,D. (2007) Teknologi Informasi danKomunikasi. Bandung:Arum Mandri
Press
Depag. ( 2005 ), Pedoman Integrasi Pendidikan Kecakapan Hidup ( Life Skills )
dalam Pembelajaran, Jakarta : Direktorat Jenderal Kelembagaan Islam
Efendi,E dan Zhuang, H(2005). E-Learning Konsep danAplikasi.Yogyakarta:Andi
Fathurrohman,P & Sutikno,S (2007) Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman
Konsep Umum & Konsep Islam,Bandung: PT Refika Adittama
Fraenkel, Jack R & Norman E.Wallen. 1993. How To Design and Evaluate Research
in Education. USA: Mc-Hill Inc.
Gagne, Robert M., (1985) The Conditions of Learning and Theory and Theory of
Instruction.(Fourth ed). New York: Holt, Pinehart and Winston
Harcleroad, F., Brown, W., & Lewis, R.B.. (1977). AV Instruction: Technologi,
Media and Method. New York: McGr aw Hill.
Hamalik, O. (1994). Media Pengajaran. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Hamalik,O. (2005) Proses Belajar Mengajar, Jakarta:Bumi Aksara
Hamalik,O (1977). Media Pengajaran. Bandung: Penerbit Alumni
(4)
Hamalik,O (1987). Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar berdasarkan CBSA.
Bandung: sinarBaru Algesindo.
Hamalik,O (1989) Komputerisasi Pendidikan Nasional, Bandung: Mandar Maju.
Hernawan, Asep Herry dkk.tt. Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis
Komputer (Teori an Praktek). Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Heinich, R. (2005). Instructional Technology and Media for Learning. New York:
Macmillan Publising.
Ibrahim.(1988) Inovasi Pendidikan. Jakart: DEPDIKBUD.
MacKezie, N., Eraut, Michael dan Jones, H.C.(1970). Teaching and Learning An
Introductionto New Method and Resources in Higer Education. Paris
International Associational of University
McDonough, D, et.al (1994). University Courseware Development Comparative
Views of Computer Based Teaching By User & Non User.
Mcmillan, H. James & Schumacher, Sally. (2001). Research in Education. New
York: Longman.
Mudhoffir.(1993). Teknologi Instructional Sebagai Landasan Perencanaan dan
Penyusunan Program Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nurhalim,M (2008). Penerapan Pembelajaran Berbasis Komputer (computer based
instruction) Model Tutorial untuk Meningkatkan Hasil Belajar siswa
Madrasah Aliyah Kota Bandung Tesis: tidak dipublikasikan. Bandung: UPI
Bandung
Puskur Balitbang Depdiknas. (2006) Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA
Terpadu.Jakarta :Tidak diterbitkan
Rahman,
A.
Pengelolaan
Kelas
Inovatif.[online].Tersedia:http://www.blogger.com/feeds/3440735346573196
485/posts/default/452964327122272516ATE.
Rumini,s dan Makmun (2004) Perkembangan anak dan Remaja. Jakarta: PT.Rineka
Cipta
(5)
Rusman. (2007). Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Komputer untuk
Meningkatkan Kompetensi Siswa pada Mata Pelajaran Matematika di
Sekolah Menengah Kejuruan. Disertasi: tidak dipublikasikan. Bandung: UPI
Bandung
Rusyana. (1998). Penerapan Model Mengajar Berbasis Komputer dengan
Menggunakan Pendekatan Analogi sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa melalui Pengajaran Biologi. Tesis: tidak dipublikasikan.
Bandung: IKIP Bandung
Riswanti, A. (2007). Pengaruh Penggunaan Computer Assisted Instruction (CAI)
Model Tutorial terhadap Hasil Belajar Akutansi di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) (Studi Kuasi Ekperimen terhadap Siswa Kelas 2 SMK
Negeri 3 Bandung. tidak dipublikasikan. Bandung: UPI Bandung
Sadiman, Arif s. Dkk. (2003). Media Pendidikan: Pengertian,Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo.
Scharm, W.(1984) Big Media Little Media, (Educational Technology). Wokingham
Addisson Wesley Publising Comp,Inc
Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Belajar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sugiono (2007), Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuntitatif, Kualitatif, dan
R&D.Bandung:Alfabeta
Sujana, (1991) Metoda Statistika,bandung: tarsito
Sujana, N dan Rivai, A. (2005). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Sujana, N dan Rivai, A. (2003) Teknologi Pengajaran,Bandung : Sinar baru
Sukmadinata, N.S. (2007). Pengembanga Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Sukmadinata, N.S. (2004), Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi, Bandung,
Yayasan Kesuma Karya.
Sukmadinata, N.S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
(6)