Perancangan Grafis Media Promosi Kegiatan Outbond Berbasis Kegiatan Etika Tradisi Sunda "Silih Asih, Silih Asuh, Silih Asah".

(1)

ABSTRAK

PERANCANGAN GRAFIS MEDIA PROMOSI KEGIATAN OUTBOND BERBASIS KEGIATAN ETIKA TRADISI SUNDA “SILIH ASIH, SILIH

ASUH, SILIH ASAH”

Oleh: Arie Winata NRP 0864093

Masyarakat Sunda modern saat ini sangat memprihatinkan mengingat perilaku yang individualis dan kurangnya pengetahuan mengenai etika tradisi Sunda yaitu silih asih, silih asuh, silih asah yang berarti saling mengasihi, saling menjaga dan saling mengayomi. Banyak masyarakat Sunda sendiri sudah tidak mengenal dan memahami budaya tersebut. Masuknya budaya-budaya asing melalui berbagai macam media informasi, seperti televisi, radio, internet, majalah, telah mempengaruhi masyarakat khususnya dikalangan remaja. Hal ini dapat terlihat dari fenomena menurunnya etika Budaya Sunda dalam bersosialisasi yang terjadi di lingkungan masyarakat Sunda itu sendiri. Kurangnya rasa saling mengasihi, saling berbagi dan saling menghormati seperti ini sudah dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Seiring berjalannya waktu, bukan hal yang mustahil jika suatu saat etika budaya Sunda ini akan menghilang dari kebudayaan asli Indonesia. Untuk itu diperlukan upaya mengenalkan kembali etika budaya Sunda melalui pendekatan yang lebih efekttif. Salah satunya yaitu dengan mengadakan kegiatan untuk mempromosikan budaya Sunda. Kegiatan outbond banyak digemari oleh kalangan remaja karena pada usia ini para remaja memiliki rasa keingintahuan yang besar dan menyukai segala sesuatu yang bersifat tantangan. Dengan adanya kegiatan outbond berbasis tradisi Sunda ini akan mengenalkan masyarakat terutama remaja kepada etika tradisi Sunda sehingga dapat memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kata kunci:


(2)

ABSTRACT

GRAPHIC DESIGN MEDIA PROMOTION ACTIVITY BASED

OUTBOUND TO ETHICAL TRADITIONS

’’ SILIH ASIH, SILIH ASUH,

SILIH ASAH ”

Submitted by: Arie Winata NRP 0864093

Today’s modern society is very alarming considering their individualistic behavior and the lack of knowledge about Sundanese etchical tradition of ”silih asih, silih asuh, silih asah” which translated to love one another, care after each other, and protect each other. Many Sundanese themselves have unable to recognize and understand their culture. The influx of foreign cultures through variety of social media, such as television, radio, internet, and magazine has affected our society, especially among teenagers. This action can be reflected from the phenomenon of diminishing Sundanese culture in our social environments that occur in Sundanese society itself. The lack of mutual love, mutual sharing, and mutual respect can be felt in everyday life. Overtime, it is not impossible that the Sundanese ethics culture would disappear from the native culture of Indonesia. Therefore, efforts are required to reintroduce Sundanese cultural ethnics through a more affective approach. One of them is to conduct an activity to promote Sundanese culture. Outbound activities are much favored by the youth because during this time, young teenagers have a very strong sense of curiosty and fond of any challenges. With the Sundanese tradition-based outbound activities, it is expected that the society especially teenagers can be brought back to the introduction of the Sundanese ethical tradition so that they can understand and able to apply the culture to everyday life.

Keywords:


(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ……….. i

Lembar Pengesahan………... ii

Pernyataan Orisinalitas Karya dan Laporan………..….... iii

Pernyataan Publikasi Laporan Tugas Akhir ………....………. iv

Kata Pengantar………... v

Abstrak Bahasa Indonesia……….. vii

Abstrak Bahasa Inggris…….………...…. viii

Daftar Isi ………... ix

Daftar Tabel ……….. xii

Daftar Gambar ………..………...… xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……… 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ………. 2

1.3 Tujuan Perancangan .……….…. 2

1.4 Sumber dan Teknik Perancangan ………... 3

1.5 Skema Perancangan ……..……….. 4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Kebudayaan ……….. 5

2.2 Teori Etika Budaya Sunda (’’Silih Asih, Silih Asuh, Silih Asah’’) ... 6

2.3 Teori Promosi ………. 6

2.3.1 Jenis-jenis Promosi ……….. 6

2.4 Teori Psikologis Remaja ……… 7

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta 3.1.1 Lembaga Terkait ……….. 10


(4)

3.1.2 Mandatori……… 12

3.1.3 Sponsorship ………. 13

3.1.4 Data Wawancara ………. 15

3.1.5 Data Hasil Kuesioner ……….. 17

3.1.6 Tinjauan Terhadap Proyek / Persoalan Sejenis ………... 23

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ……….. 24

3.3 Program ……….. 24

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ……… 28

4.2 Konsep Kreatif ……… 29

4.3 Konsep Media ……….……… 34

4.3.1 Poster ………... 34

4.3.2 Spanduk ………... 35

4.3.3 Flyer ………... 35

4.3.4 Baligo ………... 36

4.3.5 Website………... 36

4.3.6 Iklan Majalah ………... 36

4.3.7 Iklan Media Sosial ………... 36

4.3.8 X-Banner ………... 37

4.3.9 Name Tag ……….... 37

4.3.10 Timeline ………... 37

4.4 Hasil Karya ………. 39

4.4.1 Logo Event ……….………. 39

4.4.2 Poster Awareness Seri 1 …….………. 40

4.4.3 Poster Awareness Seri 2 ……….. 41

4.4.4 Poster Awareness Seri 3 ……….. 42

4.4.5 Poster Informing Seri 1………. 43


(5)

4.4.7 Poster Reminding ……….………. 45

4.4.8 Spanduk ………….……….. 46

4.4.9 Flyer ………. 47

4.4.10 Baligo ………...……….………. 48

4.4.11 Website ………….……….. 49

4.4.12 Gimmick ………. 51

4.4.13 Iklan Media Sosial Facebook danTwitter ……….. 52

4.4.14 X-Banner……… 53

4.4.15 Name Tag ……….………. 54

4.4.16 Tiket ………..…. 54

4.4.17 Umbul-umbul ………. 55

4.4.18 Media Promosi Youtube……...……….. 56

4.4.19 Iklan Majalah ………. 59

4.5 Biaya Produksi...………. 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………. 61

5.2 Saran ………... 61

DAFTAR PUSTAKA ……….. 62

DATA PENULIS ………. 63


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tabel Jenis Tipografi ……….. 29

Tabel 4.2 Tabel Warna .……….…………...………...….……… 29

Tabel 4.3 Tabel Konsep Visual ……… 31

Tabel 4.4 Timeline ……… 38


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan ……….. 4

Gambar 3.1 Logo BASARNAS ……… 10

Gambar 3.2 Logo WANADRI ………. 11

Gambar 3.3 Logo Kampung Budaya Sindang Barang ………. 12

Gambar 3.4 Logo Eiger ………. 13

Gambar 3.5 Logo Ultra Jaya ………. 14

Gambar 3.6 Diagram Budaya Sunda ……… 17

Gambar 3.7 Diagram Etika Budaya Sunda ………... 18

Gambar 3.8 Diagram Budaya Sunda Bagi Remaja ……….. 18

Gambar 3.9 Diagram Cocok Tidaknya Budaya Sunda ’’SilihAsih, SilihAsuh, SilihAsah’’ Dikemas Dalam Event Outbond Bagi Remaja ………... 19

Gambar 3.10 Diagram Ketertarikan Remaja Terhadap Event yang Bernilai Budaya ………. 20

Gambar: 3.11 Diagram Kunjungan Remaja Terhadap Museum Budaya ………… 20

Gambar: 3.12 Diagram Respon Remaja Terhadap Event Outbond Dijadikan Ekstrakulikuler di Sekolah ………... 21

Gambar: 3.13 Diagram Respon Remaja Terhadap Intens Waktu Event Outbond Dijadikan Ekstrakulikuler di Sekolah ………... 21

Gambar: 3.14 Diagram Respon Remaja Terhadap Lokasi Event Outbond Diadakan di Kota Bogor ……….. 22

Gambar: 3.15 Diagram Respon Remaja Terhadap Pengadaan Event Setiap Weekend Sabtu dan Minggu ………. 23

Gambar 3.16 Ladang View Sumedang ………. 24


(8)

Gambar 4.2 Poster Awareness Seri 1 ……….... 40

Gambar 4.3 Poster Awareness Seri 2 ……….... 41

Gambar 4.4 Poster Awareness Seri 3 ……….... 42

Gambar 4.5 Poster Informing Seri 1 ………... 43

Gambar 4.6 Poster Informing Seri 2 ………... 44

Gambar 4.7 Poster Remainding ..………... 45

Gambar 4.8 Pengaplikasian Poster ………... 46

Gambar 4.9 Spanduk ………..………... 46

Gambar 4.10 Pengaplikasian Spanduk ………... 47

Gambar 4.11 Flyer………..………... 47

Gambar 4.12 Baligo……….…………... 48

Gambar 4.13 Pengaplikasian Baligo………..………… 49

Gambar 4.14 Website ……….... 49

Gambar 4.15 Gimmick……….………... 51

Gambar 4.16 Iklan Media Sosial Facebook dan Twitter………... 52

Gambar 4.17 X-Banner ………... 53

Gambar 4.18 Name Tag ………... 54

Gambar 4.19 Tiket ………... 54

Gambar 4.20 Umbul-umbul ………... 55

Gambar 4.21 Media Promosi Youtube…………..………... 56

Gambar 4.22 Storyboard 1 ………... 57

Gambar 4.23 Storyboard 2 ………... 57


(9)

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini keberadaan etika Budaya Sunda mulai meluntur. Budaya Sunda yang sangat terkenal dengan budaya yang menjunjung tinggi nilai-nilai tradisinya yang lahir dari sebuah slogan etika budaya yaitu ’’Silih Asih, Silih Asuh, Silih Asah’’. Slogan itu berarti saling mengasihi, saling mengasuh, saling menjaga atau mengayomi dan saling mengasah dalam arti saling berbagi mengasah ilmu pengetahuan dan wawasan. Kini banyak masyarakat Sunda sendiri sudah tidak mengenal dan memahami makna dari etika Budaya Sunda tersebut. Akibatnya pada perubahan perilaku masyarakat Sunda terutama para remaja di kota Bandung salah satunya kurangnya rasa saling mengasihi, kurang saling berbagi dan menghormati terhadap sesamanya. Perilaku seperti ini sangat memprihatinkan di dalam kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini.

Menurut data wawancara yang diperoleh penulis masuknya budaya-budaya asing yang masuk melalui berbagai macam media informasi saat ini sangat mempengaruhi eksistensi etika Budaya Sunda di kota Bandung-Jawa Barat. Dapat terlihat dari fenomena tentang menurunnya etika Budaya Sunda yang terjadi di lingkungan masyarakat Sunda itu sendri. Saat ini karakter masyarakat Sunda yang dahulu terkenal dengan slogan etika budaya ’’Silih Asih, Silih Asuh, Silih Asah’’ kini telah luntur menjadi masyarakat yang individualis dalam bersosialisasi di dalam kehidupannya sehari-hari. Bukan hal yang mustahil suatu saat etika Budaya Sunda ini akan hilang dari khazanah kebudayaan asli Indonesia.

Oleh sebab melihat dari hasil data wawancara yang telah diperoleh dari narasumber tentang fenomena-fenomena yang terjadi remaja di era modern saat ini diperlukannya sebuah perancangan grafis media promosi kegiatan outbond berbasis kegiatan etika tradisi Sunda ’’Silih Asih, Silih Asuh, Silih Asah’’ (sumber wawancara


(11)

dengan: Ibu Tetty Hodijah, Kepala Seksi bagian Perlindungan Museum Sri Baduga Bandung-Jawa Barat, tanggal 28 Februari 2014, Pukul 13.00).

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Permasalahan yang akan dibahas kali ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara menerapkan kembali etika Budaya Sunda ’’Silih Asih, Silih Asuh, Silih Asah’’ bagi remaja melalui sebuah program kegiatan outbond berbasis Budaya Tradisi Sunda?

2. Bagaimana cara membuat remaja menjadi tertarik untuk ikut berpartisipasi di dalam suatu aktifitas program kegiatan outbond yang berbasis Budaya Tradisi Sunda?

Ruang Lingkup Permasalahan yang akan di bahasa adalah perancangan grafis sebuah media promosi untuk program kegiatan berbasis budaya yang ditujukan kepada remaja dengan rentang usia 13-17 tahun, pada sebuah aktifitas kegiatan acara outbond untuk menerapkan rasa kepedulian terhadap etika tradisi Budaya Sunda (’’Silih Asih, Silih Asuh, Silih Asah” ).

1.3Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan yang dihasilkan dari rumusan masalah yaitu sebagai berikut:

1. Agar remaja dapat mengenal etika Budaya Tradisi Sunda (’’Silih Asih, Silih Asuh, Silih Asah”) sehingga dapat diterapkan di lingkungan keluarga dan lingkungan bermasyarakat.

2. Agar remaja dapat mengapresiasi dan kemudian tertarik untuk menerapkan etika budaya Tradisi Sunda (’’Silih Asih, Silih Asuh, Silih Asah”) di dalam kehidupan sehari-hari melalui aktifitas program kegiatan khusus untuk remaja.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data


(12)

• Melakukan wawancara langsung kepada lembaga, komunitas budaya dan psikolog, budayawan yang memang ahli di bidangnya.

• Studi pustaka dengan mencari data yang diperoleh dari internet.

• Studi literatur dengan mencari sumber data dari buku-buku penunjang yang membantu penulis memperoleh informasi yang dibutuhkannya.

Membagikan kuesioner untuk mengetahui bagaimana respon target audience terhadap program berbasis Budaya Sunda ini.


(13)

1.5 Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber: data pribadi)

Latar Belakang Masalah :

Pergeseran nilai-nilai budaya lokal yang disebabkan masuknya pengaruh budaya asing di kalangan remaja saat ini

Perumusan Masalah :

Bagaimana cara menerapkan etika Budaya Sunda ’’Silih

Asih, Silih Asuh, Silih Asah’’ bagi remaja melalui sebuah program kegiatan outbond berbasis Budaya Sunda?

• Bagaimana cara membuat remaja menjadi tertarik untuk ikut berpartisipasi di dalam suatu aktifitas program kegiatan

outbond yang berbasis BudayaSunda?

Tujuan Perancangan :

Agar remaja dapat mengenal etika Budaya Tradisi Sunda (’’Silih Asih, Silih Asuh, Silih Asah”) sehingga dapat diterapkan di lingkungan keluarga dan lingkungan bermasyarakat. • Agar remaja dapat mengapresiasi dan kemudian tertarik untuk menerapkan etika budaya

Tradisi Sunda (’’Silih Asih, Silih Asuh, Silih Asah”) di dalam kehidupan sehari-hari melalui aktifitas program kegiatan khusus untuk remaja.

Landasan Teori:

Teori Kebudayaan Teori Promosi Teori Etika Budaya, Sunda

Teori Psikologi Manusia

Target:

Primer: 13-17 tahun

Sumber Data :

Wawancara Studi pustaka Kuesioner Studi literatur Strategi Strategi Komunikasi

Membuat media promosi kegiatan untuk mengajak remaja agar melestarikan dan menerapkan budaya ’’Silih Asih, Silih Asuh, Silih Asah’’ di wilayah Jawa Barat

Strategi Kreatif

Membuat program outbond untuk mengembangkan rasa saling mengasihi, saling berbagi, dan menghormati sesama

Strategi Media Media promosi seperti, poster, brosur, banner, gimmick, website & flier

Hasil Akhir:

Remaja dapat menerapkan nilai-nilai budaya lokal di dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk pelestarian etika Budaya Sunda.


(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa dan penyelesaian perancangan media promosi event ini adalah bahwa para remaja sudah cukup mengapresiasi event berbasis etika budaya walaupun memang belum maksimal diharapkan dengan adanya perancangan media promosi event budaya seperti ini dapat mengajak remaja untuk lebih peduli terhadap kebudayaan bangsa sendiri.

5.2 Saran

Sangat pentingnya media promosi yang lebih kreatif, inovatif dan informatif untuk sebuah event berbasis budaya sehingga dapat menarik perhatian dari masyarakat khususnya para remaja untuk dapat ikut serta dalam pelestarian budaya bangsa kita. Melalui media promosi yang kreatif yang menarik secara visual akan dapat dengan mudah untuk menarik perhatian masyarakat khususnya para anak remaja untuk tertarik melihat media tersebut dan memahami pesan yang ingin disampaikan dalam sebuah desain media promosi kepada targetnya. Diharapkan dengan tersampaikannya pesan informasi yang terkandung di dalam media promosi tersebut dapat mempengaruhi target untuk ikut serta berpartisipasi ke dalam event tersebut. Dari sudut pandang desianer bahwa event berbasis budaya ini sangat memerlukan media promosi yang tepat sesuai dengan karakter dari targetnya sehingga menarik perhatian targetnya untuk dapat mengerti pesan yang terkandung di dalamnya.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

(tanggal 8 Maret 2014 ,pukul 4:01)

(tanggal 18 Mei 2014, pukul 11:00)

(tanggal 8 Maret 2014, pukul 4:01)

Mei 2014, pukul 10:34)

(tanggal 19 Maret 2014, pukul 4:34)

(tanggal 28 Februari 2014, pukul 4:01)

19 Mei 2014, pukul 10:00)

(tanggal 8 Maret 2014, pukul 9:23)

(tanggal 8 Maret 2014, pukul 4:01)

Santrock, Jhon.W., 1996, “Adolescence”, Jakarta: Erlangga


(16)

DATA PENULIS

1. NamaPenulis : FerdinandusArieWinata

2. Alamat : Bogor

3. No. Handphone : 087824360896

4. Alamat E-mail


(1)

Universitas Kristen Maranatha | 2 dengan: Ibu Tetty Hodijah, Kepala Seksi bagian Perlindungan Museum Sri Baduga Bandung-Jawa Barat, tanggal 28 Februari 2014, Pukul 13.00).

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Permasalahan yang akan dibahas kali ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara menerapkan kembali etika Budaya Sunda ’’Silih Asih, Silih Asuh, Silih Asah’’ bagi remaja melalui sebuah program kegiatan outbond berbasis Budaya Tradisi Sunda?

2. Bagaimana cara membuat remaja menjadi tertarik untuk ikut berpartisipasi di dalam suatu aktifitas program kegiatan outbond yang berbasis Budaya Tradisi Sunda?

Ruang Lingkup Permasalahan yang akan di bahasa adalah perancangan grafis sebuah media promosi untuk program kegiatan berbasis budaya yang ditujukan kepada remaja dengan rentang usia 13-17 tahun, pada sebuah aktifitas kegiatan acara outbond untuk menerapkan rasa kepedulian terhadap etika tradisi Budaya Sunda (’’Silih Asih, Silih Asuh, Silih Asah” ).

1.3Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan yang dihasilkan dari rumusan masalah yaitu sebagai berikut:

1. Agar remaja dapat mengenal etika Budaya Tradisi Sunda (’’Silih Asih, Silih Asuh, Silih Asah”) sehingga dapat diterapkan di lingkungan keluarga dan lingkungan bermasyarakat.

2. Agar remaja dapat mengapresiasi dan kemudian tertarik untuk menerapkan etika budaya Tradisi Sunda (’’Silih Asih, Silih Asuh, Silih Asah”) di dalam kehidupan sehari-hari melalui aktifitas program kegiatan khusus untuk remaja.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data


(2)

• Melakukan wawancara langsung kepada lembaga, komunitas budaya dan psikolog, budayawan yang memang ahli di bidangnya.

• Studi pustaka dengan mencari data yang diperoleh dari internet.

• Studi literatur dengan mencari sumber data dari buku-buku penunjang yang membantu penulis memperoleh informasi yang dibutuhkannya.

Membagikan kuesioner untuk mengetahui bagaimana respon target audience terhadap program berbasis Budaya Sunda ini.


(3)

Universitas Kristen Maranatha | 4

1.5 Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber: data pribadi)

Latar Belakang Masalah :

Pergeseran nilai-nilai budaya lokal yang disebabkan masuknya pengaruh budaya asing di kalangan remaja saat ini

Perumusan Masalah :

Bagaimana cara menerapkan etika Budaya Sunda ’’Silih

Asih, Silih Asuh, Silih Asah’’ bagi remaja melalui sebuah

program kegiatan outbond berbasis Budaya Sunda? • Bagaimana cara membuat remaja menjadi tertarik untuk ikut

berpartisipasi di dalam suatu aktifitas program kegiatan

outbond yang berbasis BudayaSunda?

Tujuan Perancangan :

Agar remaja dapat mengenal etika Budaya Tradisi Sunda (’’Silih Asih, Silih Asuh, Silih

Asah”) sehingga dapat diterapkan di lingkungan keluarga dan lingkungan bermasyarakat.

• Agar remaja dapat mengapresiasi dan kemudian tertarik untuk menerapkan etika budaya Tradisi Sunda (’’Silih Asih, Silih Asuh, Silih Asah”) di dalam kehidupan sehari-hari

melalui aktifitas program kegiatan khusus untuk remaja.

Landasan Teori:

Teori Kebudayaan Teori Promosi Teori Etika Budaya, Sunda

Teori Psikologi Manusia

Target:

Primer: 13-17 tahun

Sumber Data :

Wawancara Studi pustaka Kuesioner Studi literatur Strategi Strategi Komunikasi

Membuat media promosi kegiatan untuk mengajak remaja agar melestarikan dan menerapkan budaya ’’Silih Asih, Silih Asuh,

Silih Asah’’ di wilayah Jawa Barat

Strategi Kreatif

Membuat program outbond untuk mengembangkan rasa saling mengasihi, saling berbagi, dan menghormati sesama

Strategi Media Media promosi seperti, poster, brosur, banner, gimmick, website & flier

Hasil Akhir:

Remaja dapat menerapkan nilai-nilai budaya lokal di dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk pelestarian etika Budaya Sunda.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa dan penyelesaian perancangan media promosi event ini adalah bahwa para remaja sudah cukup mengapresiasi event berbasis etika budaya walaupun memang belum maksimal diharapkan dengan adanya perancangan media promosi event budaya seperti ini dapat mengajak remaja untuk lebih peduli terhadap kebudayaan bangsa sendiri.

5.2 Saran

Sangat pentingnya media promosi yang lebih kreatif, inovatif dan informatif untuk sebuah event berbasis budaya sehingga dapat menarik perhatian dari masyarakat khususnya para remaja untuk dapat ikut serta dalam pelestarian budaya bangsa kita. Melalui media promosi yang kreatif yang menarik secara visual akan dapat dengan mudah untuk menarik perhatian masyarakat khususnya para anak remaja untuk tertarik melihat media tersebut dan memahami pesan yang ingin disampaikan dalam sebuah desain media promosi kepada targetnya. Diharapkan dengan tersampaikannya pesan informasi yang terkandung di dalam media promosi tersebut dapat mempengaruhi target untuk ikut serta berpartisipasi ke dalam event tersebut. Dari sudut pandang desianer bahwa event berbasis budaya ini sangat memerlukan media promosi yang tepat sesuai dengan karakter dari targetnya sehingga menarik perhatian targetnya untuk dapat mengerti pesan yang terkandung di dalamnya.


(5)

Universitas Kristen Maranatha | 62

DAFTAR PUSTAKA

(tanggal 8 Maret 2014 ,pukul 4:01)

(tanggal 18 Mei 2014, pukul 11:00)

(tanggal 8 Maret 2014, pukul 4:01)

Mei 2014, pukul 10:34)

(tanggal 19 Maret 2014, pukul 4:34)

(tanggal 28 Februari 2014, pukul 4:01)

19 Mei 2014, pukul 10:00)

(tanggal 8 Maret 2014, pukul 9:23)

(tanggal 8 Maret 2014, pukul 4:01)

Santrock, Jhon.W., 1996, “Adolescence”, Jakarta: Erlangga


(6)

DATA PENULIS

1. NamaPenulis : FerdinandusArieWinata 2. Alamat : Bogor

3. No. Handphone : 087824360896

4. Alamat E-mail