Studi Deskriptif Mengenai Strategi Penanggulangan Stres Pada Para Medical Representative Perusahaan Farmasi "X" Kota Bandung.

(1)

i

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian berjudul studi deskriptif mengenai strategi penanggulangan stres pada Medical Representatif (MR) PT. ‘X’ Bandung bertujuan untuk memperoleh gambaran strategi penanggulangan stres yang digunakan para MR PT ‘X dan kaitannya dengan faktor yang mempengaruhinya.

Dalam penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalad studi deskriptif dengan menggunakan teknik survey. Pada teknik survey, peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa. Populasi sasaran penelitian adalah para MR yang telah bekerja di PT ‘X’ yang berjumlah 30 orang. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner Ways of Coping dari Lazarus&Folkman (1984) yang telah dimodifikasi oleh peneliti.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar 72,2% dari MR PT ‘X’ Bandung menggunakan strategi penanggulangan stres yang berpusat pada emosi, dan 27,8% menggunakan strategi penanggulangan stres yang berpusat pada masalah.

Saran yang diberikan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai keefektifan penggunaan strategi penanggulangan stres yang digunakan oleh MR dalam mengatasi masalah dan hambatan mereka baik dari faktor organisasi, lingkungan, personal. Bagi perusahaan diharapkan mampu lebih selektif dalam menjaring calon sumber daya yang lebih efektif dalam menggunakan strategi penanggulangan stres sehingga tingkat turn over di perusahaan bisa diturunkan dan PT ‘X’ lebih dapat mengarahkan MR menciptakan lingkungan yang saling mendukung dan bekerjasama baik sesama MR ataupun MR dengan atasannya.


(2)

v

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR BAGAN ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 11

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 11

1.3.1 Maksud Penelitian ... 11

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 11

1.4 Kegunaan Penelitian ... 11

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 11

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 12

1.5 Kerangka Pemikiran ... 12


(3)

vi

Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Stres ... 24

2.1.1 Pengertian Stres ... 24

2.1.2 Teori Stres dari Lazarus ... 25

2.1.3 Teori Tentang Penilaian Kognitif ... 27

2.1.3.1 Proses Penilaian Kognitif ... 28

2.1.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Terhadap Penilaian ... 32

2.1.4 Strategi Penanggulangan Stres ... 34

2.1.4.1 Pengertian Strategi Penanggulangan Stres ... 34

2.1.4.2 Fungsi dan Bentuk Strategi Penanggulangan Stres .... 35

2.1.4.3 Faktor Pendukung Strategi Penanggulangan Stres ... 39

2.1.4.4 Hambatan dalam Menggunakan Strategi Penanggulangan Stres ... 41

2.1.4.5 Hubungan Strategi Penanggulangan Stres yang Berpusat pada Masalah dan yang Berpusat pada Emosi ... 41

2.1.4.6 Hubungan Penilaian Kognitif, Stres dan Strategi Penanggulangan Stres ... 42

2.2 Pengertian Stres Kerja ... 43

2.2.1 Penyebab Stres Kerja ... 45


(4)

vii

Universitas Kristen Maranatha

2.3 Teori Perkembangan ... 49

2.3.1 Teori Perkembangan Dewasa Awal ... 49

2.3.2 Teori Perkembangan Dewasa Madya ... 50

2.3.3 Perkembangan Kognitif ... 52

2.4 Tinjauan Tentang Medical Representative ... 54

2.4.1 Pemasaran ... 54

2.4.2 Tenaga Pemasaran ... 55

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ... 57

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 58

3.2.1 Variabel Penelitian ... 58

3.2.2 Definisi Konseptual ... 58

3.2.3 Definisi Operasional ... 58

3.3 Alat Ukur ... 60

3.3.1 Alat Ukur Strategi Penanggulangan Stress ... 60

3.3.2 Prosedur Pengisian Item ... 61

3.3.3 Sistem Penilaian ... 62

3.3.4 Cara Penilaian Strategi Penanggulangan Stress ... 62


(5)

viii

Universitas Kristen Maranatha

3.4 Uji Coba Alat Ukur ... 63

3.4.1 Validitas Alat Ukur ... 63

3.4.2 Reliabilitas Alat Ukur ... 64

3.5 Populasi Sasaran dan Teknik Sampling ... 65

3.5.1 Populasi Sasaran ... 65

3.5.2 Karakteristik Populasi ... 65

3.6 Teknik Analisis Data ... 66

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 67

4.1.1 Gambaran Responden ... 67

4.1.2 Penghayatan terhadap Stressor dan Stress Appraisal ... 69

4.2 Pembahasan ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 83

5.2 Saran ... 84

5.2.1 Saran Teoretis ... 84


(6)

ix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA ... xiii

DAFTAR RUJUKAN ... xiv

LAMPIRAN

DATA PENUNJANG

KUESIONER STRES KERJA KUESIONER COPING STRESS SEJARAH PT.GRAHA FARMA


(7)

x

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Kerangka Pikir...23 Bagan 2.1 Model integrativ dari stres dan kerja (Gibson, Ivancevich, dan Donnelly

Jr., 1996)...46 Bagan 3.1 Skema Prosedur Penelitian...58


(8)

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pembagian Item-item dalam Alat Ukur Strategi Penanggulangan

Stres...62

Tabel 3.2 Bobot Nila Kuesioner Coping Stres...63

Tabel 3.3 Tingkat Validitas Guillford...65

Tabel 3.4 Tingkat Reliabilitas Guillford...66

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi berdasarkan tingkatan usia...68

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi berdasarkan jenis kelamin...69

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi berdasarkan pendidikan terakhir...69

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi berdasarkan lama bekerja……...69

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi berdasarkan status pernikahan...70

Tabel 4.6 Bentuk Penghayatan terhadap stressor pada MR…………...70


(9)

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Validitas dan Reliabilitas Lampiran 2 Distribusi Frekuensi

Lampiran 3 Bentuk Coping Stress Lampiran 4 Hasil Tabulasi Silang Lampiran 5 Indikator


(10)

(11)

LAMPIRAN 1

VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Tabel 1 Validitas

PROBLEM 1 23 7 25 11 27 17 32 44 22 3 13 5 9 49 30 45 26 29 0,411 0,45 0,431 0,398 0,406 0,433 0,398 0,506 0,541 0,52 0,574 0,582 0,585 0,497 0,543 0,534 0,413 0,383 0,541 TERIMA TERIMA TERIMA REVISI TERIMA TERIMA REVISI TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA REVISI TERIMA EMOSIONAL 31 40 34 42 36 48 57 60 58 59 56 21 24 50 53 28 0,574 0,552 0,435 0,503 0,569 0,53 0,514 0,395 0,533 0,467 0,579 0,533 0,48 0,415 0,514 0,599 TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA REVISI TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA


(12)

62 80 61 74 64 63 47 51 38 54 35 65 33 66 43 14 52 18 55 37 69 70 68 67 2 6 10 72 4 8 71 16 75 73 12 15 19 77 76 39 41 46 78 79 0,513 0,508 0,439 0,582 0,474 0,501 0,484 0,543 0,396 0,535 0,446 0,408 0,418 0,553 0,002 0,535 0,596 0,493 0,431 0,547 0,484 0,456 0,001 0,479 0,4 0,456 0,54 0,489 0,475 0,503 0,401 0,584 0,469 0,513 0,499 0,388 0,424 0,511 0,475 0,529 0,396 0,455 0,446 0,548 TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA REVISI TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TOLAK TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TOLAK TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA REVISI TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA REVISI TERIMA TERIMA TERIMA


(13)

Jumlah Item yang dipakai = 78 Jumlah item yang dibuang = 2

Tabel 2 Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.941 80


(14)

LAMPIRAN 2

TABEL FREKUENSI

Tabel 1. Stress Subjektif

Frequency Percent

Valid rendah 8 44.4 %

tinggi 10 55.6 %

Total 18 100.0 %

Tabel 2. Stress Perilaku

Frequency Percent

Valid rendah 8 44.4 %

tinggi 10 55.6 %

Total 18 100.0 %

Tabel 3. Stress Kognitif

Frequency Percent

Valid rendah 5 27.8 %

tinggi 13 72.2%


(15)

Tabel 4. Stress Fisiologis

Frequency Percent

Valid rendah 7 38.9 %

tinggi 11 61.1%

Total 18 100.0 %

Tabel 5. Stress Organisasi

Frequency Percent

Valid rendah 5 27.8 %

tinggi 13 72.2 %

Total 18 100.0 %

Tabel 6. Coping Stress

Frequency Percent

Valid Problem 5 27.8 %

Emosional 13 72.2 %


(16)

Tabel 7. Usia

Frequency Percent

Valid 25-30 tahun 3 16.7%

31-35 tahun 9 50.0 %

36-40 tahun 5 27.8 %

41-45 tahun 1 5.6 %

Total 18 100.0 %

Tabel 8. Jenis Kelamin

Frequency Percent

Valid pria 12 66.7 %

wanita 6 33.3 %

Total 18 100.0 %

Tabel 9. Lama Kerja

Frequency Percent

Valid 1-5 tahun 9 50.0 %

6-10 tahun 8 44.4 %

> 10 tahun 1 5.6 %


(17)

Tabel 10. Status Pernikahan

Frequency Percent

Valid belum menikah 1 5.6 %

menikah 14 77.8 %

janda/duda 3 16.7 %

Total 18 100.0 %

Tabel 11. Pendidikan

Frequency Percent

Valid SMA 2 11.1 %

D3 (Diploma) 1 5.6 %

S1 (Sarjana) 15 83.3 %

Total 18 100.0 %

Tabel 12. Alasan Kerja

Frequency Percent

Valid keuangan 4 22.2 %

menyukai 5 27.8 %

banyak teman 9 50.0 %


(18)

Tabel 13. Menyukai Pekerjaan

Frequency Percent

Valid menyukai 3 16.7 %

kurang menyukai 15 83.3 %

Total 18 100.0 %

Tabel 14. Penghasilan

Frequency Percent

Valid mencukupi 2 11.1 %

tidak mencukupi 16 88.9 %

Total 18 100.0 %

Tabel 15. Fasilitas dan Jaminan

Frequency Percent

Valid memadai 4 22.2 %

kurang memadai 14 77.8 %


(19)

Tabel 16. Masalah yang Dialami

Frequency Percent

Valid masalah keuangan 6 33.3 %

masalah keluarga (pribadi) 5 27.8 %

masalah dengan rekan 7 38.9 %

Total 18 100.0 %

Tabel 17. Mengalami Penurunan Kesehatan

Frequency Percent

Valid tidak 3 16.7 %

ya 15 83.3 %

Total 18 100.0 %

Tabel 18. Penyebab Penurunan Kesehatan

Frequency Percent

Valid tuntutan kerja 2 11.1 %

perubahan cuaca 13 72.2 %

Masalah relasi 3 16.7 %


(20)

Tabel 19. Mengalami Penurunan Fisik

Frequency Percent

Valid sering 2 11.1 %

jarang 16 88.9 %

Total 18 100.0 %

Tabel 20. Yakin Masalah Selesai

Frequency Percent

Valid ya Total

18 18

100.0 % 100.0 %

Tabel 21. Dukungan Atasan

Frequency Percent

Valid sering 1 5.6 %

kadang 17 94.4 %

Total 18 100.0 %

Tabel 22. Jenis Dukungan Atasan

Frequency Percent

Valid info 3 16.7 %

materi 12 66.7 %

sosial 3 16.7 %


(21)

Tabel 23. Dukungan Rekan

Frequency Percent

Valid sering 1 5.6 %

kadang 17 94.4 %

Total 18 100.0 %

Tabel 24. Jenis Dukungan Rekan

Frequency Percent

Valid info 1 5.6 %

materi 11 61.1 %

sosial 6 33.3 %

Total 18 100.0 %

Tabel 25. Dukungan Keluarga

Frequency Percent

Valid sering 1 5.6 %

kadang 17 94.4 %


(22)

Tabel 26. Jenis Dukungan Keluarga

Frequency Percent

Valid materi 15 83.3 %

sosial 3 16.7 %

Total 18 100.0 %


(23)

LAMPIRAN 3

COPING STRESS

Tabel 1. CP P Planful

Frequency Percent

Valid rendah 15 83.3 %

tinggi 3 16.7 %

Total 18 100.0 %

Tabel 2. CP P Confrontative

Frequency Percent

Valid rendah 14 77.8 %

tinggi 4 22.2 %

Total 18 100.0 %

Tabel 3. CP E Distancing

Frequency Percent

Valid rendah 6 33.3 %

tinggi 12 66.7 %


(24)

Tabel 4. CP E Self control

Frequency Percent

Valid rendah 12 66.7 %

tinggi 6 33.3 %

Total 18 100.0 %

Tabel 5. CP E Seeking Social Support

Frequency Percent

Valid rendah 5 27. %8

tinggi 13 72. %2

Total 18 100. 0 %

Tabel 6. CP E Accepting Responsibiity

Frequency Percent

Valid rendah 5 27.8 %

tinggi 13 72.2 %


(25)

Tabel 7. CP E Escape Avoidance

Frequency Percent

Valid rendah 10 55.6 %

tinggi 8 44.4 %

Total 18 100.0 %

Tabel 8. CP E Positive Reapprasial

Frequency Percent

Valid rendah 6 33.3 %

tinggi 12 66.7 %

Total 18 100.0 %


(26)

LAMPIRAN 4

TABULASI SILANG

Tabel 1. Tabulasi Silang Usia

Usia * COPING_STRESS Crosstabulationa

COPING_STRESS

Total Problem Emosional

usia 25-30 tahun 0 3 3

.0% 100.0% 16.7%

31-35 tahun 2 7 9

22.2% 77.8% 50%

36-40 tahun 3 2 5

60.0% 40.0% 27,8%

41-45 tahun 0 1 1

0.0% 100.0% 5.5%

Total 5 13 18

27.8% 72.2% 100.0%

Tabel 2. Tabulasi Silang Jenis Kelamin

Jenis_kelamin * COPING_STRESS Crosstabulationa

COPING_STRESS

Total Problem Emosional

jenis_kelamin pria 3 9 12

25.0% 75.0% 66.7%

wanita 2 4 6

33.3% 66.7% 33.3%

Total 5 13 18


(27)

Tabel 3. Tabulasi Silang Lama Kerja

Lama_Kerja * COPING_STRESS Crosstabulationa

COPING_STRESS

Total Problem Emosional

lama_kerja 1-5 tahun 1 8 9

11.1% 88.9% 50%

6-10 tahun 4 4 8

50.0% 50.0% 44.5%

> 10 tahun 0 1 1

0.0% 100.0% 5.5%

Total 5 13 18

27.8% 72.2% 100.0%

Tabel 4. Tabulasi Silang Status Pernikahan

status_pernikahan * COPING_STRESS Crosstabulationa

COPING_STRESS

Total Problem Emosional

status_pernikahan belum menikah 0 1 1

0.0% 100.0% 5.5%

menikah 5 9 14

35.7% 64.3% 77.8%

janda/duda 0 3 3

0.0% 100.0% 16.7%

Total 5 13 18


(28)

Tabel 5. Tabulasi Silang Pendidikan

pendidikan * COPING_STRESS Crosstabulationa

COPING_STRESS

Total Problem Emosional

pendidikan SMA 1 1 2

50.0% 50.0% 11.1%

D3 (Diploma) 0 1 1

0.0% 100.0% 5.5%

S1 (Sarjana) 4 11 15

26.7% 73.3% 83.4%

Total 5 13 18

27.8% 72.2% 100.0%

Tabel 6. Tabulasi Silang Alasan Kerja

alasan_kerja * COPING_STRESS Crosstabulationa

COPING_STRESS

Total Problem Emosional

alasan_kerja keuangan 1 3 4

25.0% 75.0% 22.2%

menyukai 3 2 5

60.0% 40.0% 27.8%

banyak teman 1 8 9

11.1% 88.9% 50%

Total 5 13 18


(29)

Tabel 7. Tabulasi Silang Menyukai Pekerjaan

menyukai * COPING_STRESS Crosstabulationa

COPING_STRESS

Total Problem Emosional

menyukai menyukai 0 3 3

0.0% 100.0% 16.7%

kurang menyukai 5 10 15

33.3% 66.7% 83.3%

Total 5 13 18

27.8% 72.2% 100.0%

Tabel 8. Tabulasi Silang Penghasilan

penghasilan * COPING_STRESS Crosstabulationa

COPING_STRESS

Total Problem Emosional

penghasilan mencukupi 0 2 2

0.0% 100.0% 11.1%

tidak mencukupi 5 11 16

31.3% 68.8% 88.9%

Total 5 13 18


(30)

Tabel 9. Tabulasi Silang Fasilitas dan Jaminan

fasilitas_dan_jaminan * COPING_STRESS Crosstabulationa COPING_STRESS

Total Problem Emosional

fasilitas_dan_ jaminan

memadai 0 4 4

0.0% 100.0% 22.2%

kurang memadai

5 9 14

35.7% 64.3% 77.8%

Total 5 13 18

27.8% 72.2% 100.0%

Tabel 10. Tabulasi Silang Masalah Yang Dialami

masalah_dialami * COPING_STRESS Crosstabulationa COPING_STRESS

Total Problem Emosional

masalah_dialami masalah keuangan 1 5 6

16.7% 83.3% 33.3%

masalah keluarga (pribadi)

2 3 5

40.0% 60.0% 27.8%

masalah dengan rekan 2 5 7

28.6% 71.4% 38.9%

Total 5 13 18


(31)

Tabel 11. Tabulasi Silang Penyebab Penurunan Kesehatan

penyebab_penurunan_kesehatan * COPING_STRESS Crosstabulationa COPING_STRESS

Total Problem Emosional

penyebab_penurunan_ kesehatan

tuntutan kerja 0 2 2

0.0% 100.0% 11.1%

perubahan cuaca

5 8 13

38.5% 61.5% 72.2%

Masalah lain 0 3 3

0.0% 100.0% 16.7%

Total 5 13 18

27.8% 72.2% 100.0%

Tabel 12. Tabulasi Silang Mengalami Penurunan Fisik

mengalami_penurunan_fisik * COPING_STRESS Crosstabulationa

COPING_STRESS

Total Problem Emosional

mengalami_penurunan_fisik sering 0 2 2

0.0% 100.0% 11.1%

jarang 5 11 16

31.3% 68.8% 89.9%

Total 5 13 18


(32)

Tabel 13. Tabulasi Silang Yakin Menyelesaikan Masalah

yakin_masalah_selesai * COPING_STRESS Crosstabulationa

COPING_STRESS

Total Problem Emosional

yakin_masalah_selesai ya 5 13 18

27.8% 72.2% 100.0%

Total 5 13 18

27.8% 72.2% 100.0%

Tabel 14. Tabulasi Silang Dukungan Atasan

dukungan_atasan * COPING_STRESS Crosstabulationa

COPING_STRESS

Total Problem Emosional

dukungan_atasan sering 0 1 1

0.0% 100.0% 5.5%

kadang 5 12 17

29.4% 70.6% 94.5%

Total 5 13 18


(33)

Tabel 15. Tabulasi Silang Jenis Dukungan Atasan

jenis_dukungan_atasan * COPING_STRESS Crosstabulationa

COPING_STRESS

Total Problem Emosional

jenis_dukungan_atasan info 0 3 3

0.0% 100.0% 16.7%

materi 5 7 12

41.7% 58.3% 66.6%

sosial 0 3 3

.0% 100.0% 16.7%

Total 5 13 18

27.8% 72.2% 100.0%

Tabel 16. Tabulasi Silang Dukungan Rekan Kerja

dukungan_rekan * COPING_STRESS Crosstabulationa

COPING_STRESS

Total Problem Emosional

dukungan_rekan sering 0 1 1

0.0% 100.0% 5.5%

kadang 5 12 17

29.4% 70.6% 94.5%

Total 5 13 18


(34)

Tabel 17. Tabulasi Silang Jenis Dukungan Rekan Kerja

jenis_dukungan_rekan * COPING_STRESS Crosstabulationa

COPING_STRESS

Total Problem Emosional

jenis_dukungan_rekan info 0 1 1

0.0% 100.0% 5.5%

materi 3 8 11

27.3% 72.7% 61.1%

sosial 2 4 6

33.3% 66.7% 33.4%

Total 5 13 18

27.8% 72.2% 100.0%

Tabel 18. Tabulasi Silang Dukungan Keluarga

dukungan_keluarga * COPING_STRESS Crosstabulationa

COPING_STRESS

Total Problem Emosional

dukungan_keluarga sering 0 1 1

0.0% 100.0% 5.5%

kadang 5 12 17

29.4% 70.6% 94.5%

Total 5 13 18


(35)

Tabel 19. Tabulasi Silang Jenis Dukungan Keluarga

jenis_dukungan_keluarga * COPING_STRESS Crosstabulationa

COPING_STRESS

Total Problem Emosional

jenis_dukungan_keluarga materi 4 11 15

26.7% 73.3% 83.3%

sosial 1 2 3

33.3% 66.7% 16.7%

Total 5 13 18


(36)

LAMPRIAN 5

Aspek Indikator Item

Terpusat pada masalah (problem focus), yaitu seberapa sering cara Medical Representative memecahkan masalah dengan membuat beberapa alternatif jalan keluar, mempertimbangkan keuntungan atau kerugian dari setiap alternatif, memilih alternatif terbaik dan akhirnya mengambil keputusan untuk bertindak.

a. Plantful Problem Solving: menunjukan seberapa sering usaha Medical Representative untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi dengan cara melakukan analisa dan membuat perencanaan penyelesaian masalah.

POSITIF:

1. Saya menyempatkan diri saya untuk menganalisa penyebab dari pencapaian target yang akhir-akhir ini menurun.

7. Jika saya berselisih dengan MR lain maka saya akan menyelesaikan dengan berbicara secara baik-baik dan menentukan alternative solusi terbaik.

11. Saya mendiskusikan bersama dengan seluruh anggota team apabila dalam pencapaian target team berkurang.

17.Saya merencanakan dengan teratur kegiatan kerja yang akan saya lakukan, termasuk tindakan yang akan saya lakukan pada saat mengatasi masalah dalam pekerjaan.

22. Saya berusaha untuk membuat laporan kerja harian saya secara teratur untuk mengurangi beban kerja saya

NEGATIF:

23. Saya lebih menggunakan cara saya sendiri tanpa menggunakan cara orang lain agar target tercapai

25. Saya tidak mempelajari teknik presentasi dengan baik dan benar apabila mempresentasikan produk pada klien.

27. saya enggan membuat perencanaan kerja setiap paginya.

32. Saya sering mendapatkan kendala yang tidak saya prediksi sebelumnya apabila menemui klien.

44. Saya masih belum mampu mengatur jadwal temu dengan klien-klien baru.


(37)

a. b. Confrontative coping:

menunjukkan seberapa

sering Medical

Representative

melakukan konfrontasi dengan pihak-pihak yang terkait (penyebab masalah atau atasan yang memiliki kewenangan) dengan penyelesaian masalah untuk dapat mencari solusi bersama untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.

POSITIF:

3. Saya tidak segan untuk menegur rekan kerja yang membuat kesalahan dalam kerja team.

13. Saya memotivasi MR yang malas agar ia lebih giat dalam mengejar target team.

49. Saya bersikap tegas pada rekan MR lain yang tidak melakukan marketing plan.

30. Saya bertindak cepat untuk menyelesaikan keluhan dari pihak klien.

80. saat rekan kerja tidak bisa diajak bekerja sama dalam team maka saya tidak segan untuk mengingatkannya.

NEGATIF:

5. Saat seorang anggota team MR melakukan kesalahan, saya lebih memilih untuk diam/tidak berkomentar.

9. Saya bersikap diam pada MR yang tidak melakukan marketing plan.

20. Saya tidak mampu berbuat apa-apa ketika mendapa-apatkan keluhan dari pihak klien.

26. Saya selalu menerima apa yang selalu dikatakan oleh atasan ataupun rekan MR.

29. Saya merasa tidak nyaman saat harus mengungkapkan masalah yang saya sedang hadapi pada atasan saya.


(38)

Aspek Indikator Item Terpusat pada emosi

(emotional focus)

Yaitu seberapa sering cara Medical Representative melibatkan usaha-usaha untuk mengatur emosi dalam rangka menyesuaikan diri dengan situasi yang penuh tekanan.

a. Distancing

Seberapa sering reaksi Medical Representative untuk menjaga jarak dari masalah atau berusaha untuk tidak melibatkan diri dalam masalah yang ada.

POSITIF:

31. Saya menjaga jarak dengan MR lain yang berselisih.

34. Saya berusaha untuk menghilangkan kejenuhan bekerja dengan bersenang-senang seperti jalan-jalan.

36. Saya meninggalkan pekerjaan sementara waktu dan mencoba untuk beristirahat/berlibur.

57. saat mengalami tekanan dalam pekejaan , saya berusaha untuk berkreasi ketempat yang saya anggap meyenangkan.

58. saya tidak masuk bekerja saat akhir bulan untuk mengurangi tekanan terget yang saya terima.

NEGATIF:

40. Saya tidak bisa tidur saat target belum tercapai.

42. Saya memperdulikan keluhan dari atasan, rekan MR ataupun klien.

48. Saya tidak melakukan aktivitas-aktivitas lain untuk mengalihkan pikiran saya dari masalah.

60. Saya tidak akan absen bekerja sekalipun saya sedang memiliki masalah dengan rekan kerja.

59. saya tidak membuang waktu saya dengan segera mencari klien sebanyak mungkin dengan waktu yang saya miliki.


(39)

b. Escape Avoidance

seberapa sering Medical Representative berusaha

menghindar atau

melarikan diri dari masalah yang mereka hadapi dalam melakukan pekerjaan sebagai Medical Representative.

POSITIF:

56. Saya lebih memilih untuk beraktivitas lain daripada memikirkan target yang belum tercapai.

50. Saya mencoba untuk menghindari situasi kantor yang membuat saya cemas saat target belum tercapai.

53. Saya membayangkan perusahaan lain yang lebih baik daripada perusahaan tempat saya bekerja selama ini.

62. saya lebih memilih untuk tidak masuk kerja dari pada saya tertekan saat bertemu klien.

61. saya berharap saya bisa bekerja di tempat lain pada

NEGATIF:

21. Saya tidak mengalihkan perhatian dari target yang sedang saya hadapi.

24. Saya tidak berusaha bolos bekerja apabila datang terlambat ke kantor.

28. Saya tidak mencari aktivitas lain pada saat jenuh dalam bekerja.

74. Saya mencoba untuk melakukan tanggung jawab saya sebagai MR, sekalipun saya murasa jenuh .

80. Saya tidak mengalihkan perhatian saya pada pekerjaan sebagai MR saat sedang tertekan .


(40)

c. Self Control

Seberapa sering Medical Representative mampu untuk menguasai perasaan dan perilakunya agar tetap terkendali, saat berhdapan dengan situasi yang menekannya.

POSITIF:

33. Saya berusaha untuk tetap tenang apabila klien membatalkan pertemuan dengan saya.

35. Saya mencoba untuk tidak bertindak gegabah saat terjadi perselisihan dengan rekan MR.

38. Saya mempersiapkan diri saya pada kemungkinan terburuk pada penolakan klien.

64. Saya mencoba untuk tetap tanggung jawab saat saya harus mengejar target di akhir bulan.

63. Saya selalu bersiap-siap untuk menghadapi kemungkinan terburuk saat klien menyampaikan keluhan pada produk yang saya pasarkan.

NEGATIF:

47. Saya tidak dapat mengendalikan kemarahan ketika ditegur atasan.

51. Saya panik ketika berhadapan dengan klien yang banyak menuntut.

54. Saya sulit mengontrol emosi saya ketika ada yang mengkritik pekerjaan saya.

65. saya mudah mengungkapkan kemarahan saya pada rekan kerja saat saya tertekan.

66. saya mudah menyampaikan informasi yang keliru saat klien saya tiba-tiba mengajukan pertanyaan yang tidak saya ketahui.


(41)

d. Seeking social support

Seberapa sering Medical Representative mencari dukungan dari pihak luar baik berupa informasi, bantuan nyata dari rekan kerja maupun atasan mengenai masalah yang sedang mereka hadapi.

POSITIF:

43. Saya meminta bantuan pada MR lain untuk mengadukan masalah saya pada atasan.

52. Saya meminta saran pada koordinator MR ketika akan menghadapi klien yang banyak menuntut.

55. Saya mencoba untuk berdiskusi dengan atasan ataupun rekan MR sebelum menemui pihak klien.

68. Saya banyak bergaul dengan rekan kerja agar dapat meminta bantuan saat terjadi masalah dalam pekerjaan.

67. Saya senang meminta pendapat pada rekan kerja mengenai masalah yang saya alami saat bertemu dengan klien.

NEGATIF:

14. Saya tidak berusaha mencari simpati dari siapapun pada saat saya mengalami penurunan pencapaian target.

18. Saya menganggap atasan atau rekan MR tidak dapat memahami saya.

37. Saya tidak menceritakan kepada siapapun apabila saya berselisih paham dengan atasan, rekan MR atau klien.

69. Saya mencoba untuk melakukan kegiatan kerja saya tanpa bergantung pada atasan atau rekan kerja.

70. Saya berusaha untuk menyelesaikan tuntutan target yang saya hadapi sendiri.


(42)

e. Accepting Responsibility

seberapa sering Medical Representative dapat mengakui peran dirinya atas masalah yang

muncul dalam

mengambil peran untuk bertanggungjawab

terhadap masalah yang dialaminya.

POSITIF:

2. Saya menyadari peran sebagai MR harus menghadapi berbagai tuntutan dari perusahaan yang harus saya patuhi.

6. Saya mengkritik diri saya sendiri mengenai kemampuan dalam mempresentasikan produk pada klien.

10. Saya menerima teguran dari atasan, rekan MR, klien atas kesalahan yang saya lakukan dan berusaha untuk bekerja lebih baik lagi.

72. saya menyadari dan menerima semua resiko yang muncul dari profesi sebagai MR.

71. Saya menyadari berbagai masalah/konflik dengan rekan kerja sebagai sesuatu hal yang wajar pada saat saya bekerja sebagai MR.

NEGATIF:

4. Saya merasa bahwa tidak tercapainya target dalam pekerjaannya bukanlah tanggung jawab saya.

8. Saya menyesal bekerja sebagai MR.

16. Sulit menerima konsekuensi dari pekerjaan saya sebagai MR.

73. jika saya boleh memilih, saya ingin menghindari pekerjaan sebagai seorang MR di kemudian hari.

75. saya merasa kurang memiliki kemampuan untuk dapat mengatasi tuntutan target yang diberikan.


(43)

f. Positive Reappraisal

Seberapa sering Medical Representative mencoba dan menerima masalah dengan pemikiran yang positif serta melibatkan hal-hal yang bersifat religius.

POSITIF:

12. Mensyukuri berbagai permasalahan/pengalaman dalam bekerja sebagai anugerah dari Tuhan YME.

15. Saya mencoba melihat sisi positif dari berbagai masalah yang saya alami pada saat saya bekerja sebagai seorang MR.

19. Saya mencoba untuk ambil hikmah dari kesulitan yang saya hadapi sebagai MR.

77. Saya bersyukur dengan profesi saya sekarang ini sebagai seorang MR.

76. Saya ingin mengambil hikmah dari masalah yang saya alami dengan klien, rekan kerja dan atasan.

NEGATIF:

39. Saya tidak bisa melihat sisi positif dari kesulitan yang saya hadapi sebagai MR.

41. Saya merasa tidak mampu mengembangkan diri saya dalam bekerja sebagai MR.

46. Saya merasa tidak bisa melakukan sesuatu yang lebih baik dalam peningkatan pencapaian target dibandingkan rekan MR lain.

78. Saya kurang mampu menerima berbagai permasalahan yang muncul sebagai akibat dari profesi saya sebagai seorang MR.

79. Saya masih belum dapat menerima situasi yang saya alami sebagai seorang MR.


(44)

LAMPIRAN 5

Aspek Indikator Item

1. Subyektif a. Kehilangan kendali

emosi

POSITIF:

2. Saya tidak marah tanpa sebab yang jelas pada rekan kerja/atasan saya.

23. Saya tidak mudah tersinggung pada tingkah laku/ucapan atasan/rekan kerja saya.

NEGATIF:

19. Saya merasa mudah marah.

30. Saya membentak rekan kerja yang mengganggu saya.

b. Bosan POSITIF:

4. Saya tidak pernah merasa bosan dengan pekerjaan saya sebagai Medical Representative.

20. Saya merasa tidak pernah jenuh dengan ketidakpastian waktu kerja.

NEGATIF:

10. Saya merasa bosan dengan pekerjaan yang saya lakukan.

31. Saya jenuh dengan waktu kerja yang panjang.

c. Khawatir / gugup POSITIF:

18. Saya merasa tidak cemas ketika menghadapi klien

NEGATIF:

7. Saya merasa cemas ketika target tidak tercapai

2. Perilaku a. Makan berlebihan POSITIF:

36. Porsi makan saya tidak berubah sejak sebelum bekerja sebagai Medical Representative.

NEGATIF:

29. Saya akan makan lebih banyak pada saat menghadapi masalah.

b. Impulsif POSITIF:

36. Saya berfikir terlebih dahulu mengenai akibat dari ucapan saya

NEGATIF:

26. Saya bertindak tanpa berfikir terlebih dahulu mengenai akibat dari tindakan saya tersebut

3. Kognitif a. Tidak mampu

membuat keputusan

POSITIF:

38. Saya cepat ambil keputusan saat menghadapi masalah dalam pekerjaan

NEGATIF:

11. Saya kesulitan ambil keputusan saat menghadapi masalah dalam pekerjaan


(45)

b. Konsentrasi POSITIF:

27. Saya memusatkan konsentrasi saya pada saat menghadapi permasalahan dalam bekerja

NEGATIF:

3. Saya tidak bisa berkonsentrasi dalam melakukan pekerjaan sebagai Medical Representative

c. Sensitive terhadap kritikan

POSITIF:

15. Saya menerima kritikan dari atasan saya dengan lapang dada

16. Saya mengakui kesalahan saya dengan lapang dada.

NEGATIF:

8. Saya tidak menanggapi setiap kritikan atasan atas kinerja saya.

12. Saya tidak menanggapi komentar rekan kerja mengenai kinerja saya.

4. Fisiologis a. Jantung &

pernafasan

POSITIF:

1. Laju detak jantung saya terasa biasa saja/normal saat berhadapan dengan klien.

NEGATIF:

13. Laju detak jantung saya terasa cepat saat bekerja.

b. Tekanan darah POSITIF:

34. Saya merasa tekanan darah saya tidak mengalami peningkatan saat menghadapi masalah.

NEGATIF:

9. Akhir-akhir ini tekanan darah saya meningkat.

c. Berkeringat POSITIF:

22.Saya tidak berkeringat saat berhadapan dengan klien.

NEGATIF:

35. Saya banyak berkeringat ketika harus mempresentasikan produk pada klien.

5. Organisasi a. Angka absensi POSITIF:

6. Saya tidak pernah mangkir ketika ada pertemuan dengan klien.

14. Saya tidak pernah datang terlambat ke kantor.

NEGATIF:

24. Akhir-akhir ini saya sering tidak masuk kerja seperti biasanya.

28. Saya bekerja sekedar untuk memenuhi tugas dalam mendatangi pihak klien.


(46)

b. Produktivitas POSITIF:

5. Akhir-akhir ini saya dalam

memenuhi target penjualan meningkat

21. Saya merasa mudah untuk

memenuhi target yang ditetapkan oleh perusahaan

NEGATIF:

32. Akhir-akhir ini saya dalam memenuhi target penjualan menurun

41. Akhir-akhir ini saya merasa sulit untuk memenuhi jadwal kerja c. Komitment & loyal POSITIF:

37. Saya tidak ingin pindah kebagian lain

43. Saya tidak pernah tertarik untuk bekerja sebagai Medical

Representative diperusahaan lain

NEGATIF:

25. Saya tertarik pindah kebagian lain selain Medical Representative

39. Saya tertarik untuk mencoba pekerjaan lain

d. Ketidakpuasan kerja POSITIF:

17. Saya merasa beruntung bekerja sebagai Medical Representative

NEGATIF:

37. Saya tidak ingin pindah kebagian lain.


(47)

KATA PENGANTAR

Dengan hormat,

Para Medical Representative

Pada kesempatan ini, saya Ria Handayani mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, meminta kesediaan Saudara untuk mengisi kuesioner ini sebagai data dari penelitian yang akan saya lakukan yang bertujuan untuk menyelesaikan tugas skripsi saya sebagai mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Saya sangat mengharapkan kesediaan Saudara untuk mengisi dengan kesungguhan tanpa ada paksaan dari pihak mana pun dan memberikan data dengan sejelas-jelasnya dan sebenar-benarnya. Semua data yang Saudara berikan dijamin kerahasiaannya dan tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap pekerjaan saudara karena data yang didapat hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian ini.

Jika dalam penyusunan kuesioner ini terdapat kata-kata yang kurang sesuai atau menyinggung Saudara, mohon dimaafkan. Atas kesediaan dan partisipasi Saudara meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.

SELAMAT BEKERJA

Bandung, Juni 2011


(48)

DATA PENUNJANG

Data Pribadi

Nama : Jenis Kelamin : Usia : Pendidikan terakhir : Status pernikahan :

 Menikah

 Belum menikah

 ……….

Apakah Saudara mempunyai anak?

 Ya, …….orang

 Tidak Lama bekerja :

Apakah Saudara memiliki pekerjaan lain selain sebagai Medical Representative?

 Ya, sebagai……….


(49)

1. Apa alasan saudara memutuskan untuk bekerja sebagai Medical Representative di perusahaan ini?

……… ……… 2. Apakah saudara menyukai pekerjaan saudara sebagai Medical Representative? ... ...

3. Bagaimana penghasilan yang saudara peroleh sebagai Medical Representative?

( Lebih dari cukup / Cukup / Kurang )

4. Apakah fasilitas dan jaminan dari tempat saudara bekerja menunjang kehidupan saudara?

( Ya / Tidak )

5. Apakah saudara pernah mengalami stres kerja saat melakukan pekerjaan? ( Ya / Tidak )

6. Pada saat kapan saudara mengalami stress kerja?

……… ……… 7. Seberapa sering saudara mengalami stres kerja dalam pekerjaan?

( Sering / Kadang-kadang / Jarang )

8. Stres kerja / masalah apa yang biasanya anda alami?

……… ………


(50)

9. Bagaimana pengaruh tuntutan pekerjaan yang saudara alami di tempat kerja terhadap kehidupan sehari-hari?

( Malas bekerja / Mudah tersinggung / Sulit konsentrasi / Gelisah / Menyendiri / Menghindar / Gangguan pencernaan / sakit kepala / Lainnya

……….. 10.Apa yang saudara lakukan ketika menghadapi masalah di tempat saudara bekerja?

( Segera menyelesaikannya / Mencari beberapa alternative solusi / Meminta bantuan orang lain / Melakukan kegiatan untuk melupakannya / Beribadah atau berdoa /

Lainnya………)

11.Selama bekerja sebagai Medical Representative apakah saudara pernah mengalami penurunan kondisi kesehatan?

( Ya / Tidak )

12.Hal-hal yang biasanya membuat saudara mengalami penurunan kondisi kesehatan?

a. Saat menghadapi tuntutan dalam pekerjaan yang cukup berat b. Perubahan cuaca

c. ………..

13.Ketika menghadapi masalah dalam pekerjaan apakah saudara mengalami penurunan kondisi fisik?

a. Sering b. Jarang c. Tidak pernah


(51)

14.Pada saat menghadapi masalah selama bekerja sebagai Medical Representative, apakah saudara merasa yakin dapat menyelesaikannya? ( ya / tidak )

15.Saat menghadapi masalah, menurut saudara apakah cara yang biasa saudara gunakan untuk menghadapinya seringkali berhasil?

( ya / tidak )

16.Apakah saudara memiliki seseorang yang dapat membantu saudara dalam mengatasi setiap masalah yang saudara hadapi?

( ya / tidak )

17.Pada saat menghadapi masalah selama melakukan pekerjaan sebagai Medical Representative, apakah saudara mendapatkan dukungan dari atasan?

( sering / kadang-kadang / tidak pernah )

Bentuk dukungan yang biasanya mereka berikan….. a. Berupa pemberian informasi

b. Bantuan material ( uang, barang, fasilitas lain yang mendukung ) c. Dukungan social ( perhatian, emphati, informasi )

d. Lainnya………..

18.Pada saat menghadapi masalah selama melakukan pekerjaan sebagai Medical Representative, apakah saudara mendapatkan dukungan dari rekan sesama Medical Representative?

( sering / kadang-kadang / tidak pernah )

Bentuk dukungan yang biasanya mereka berikan….. a. Berupa pemberian informasi

b. Bantuan material ( uang, barang, fasilitas lain yang mendukung ) c. Dukungan social ( perhatian, emphati, informasi )


(52)

19.Pada saat menghadapi masalah selama melakukan pekerjaan sebagai Medical Representative, apakah saudara mendapatkan dukungan dari keluarga?

( sering / kadang-kadang / tidak pernah )

Bentuk dukungan yang biasanya mereka berikan….. a. Berupa pemberian informasi

b. Bantuan material ( uang, barang, fasilitas lain yang mendukung ) c. Dukungan social ( perhatian, emphati, informasi )


(53)

KUESIONER “STRES KERJA”

Petunjuk Pengisian:

Pada kuesioner ini, terdapat sejumlah pertanyaan mengenai beberapa kondisi yang dapat Bapak/Ibu alami dalam lingkungan pekerjaan yang saudara miliki. Saudara diminta untuk menilai pernyataan tersebut sesuai dengan seberapa sering saudara mengalami hal tersebut dalam lingkungan kerja saudara saat ini: Pilihan jawaban tersebut adalah:

- Sangat Sering, apabila kondisi tersebut sangat sering dialami dalam lingkungan kerja saudara

- Sering, apabila kondisi tersebut sering dialami dalam lingkungan kerja saudara

- Jarang, apabila kondisi tersebut pernah dialami dalam lingkungan kerja saudara

- Sangat Jarang, apabila kondisi tersebut sangat jarang dialami dalam lingkungan kerja saudara

Jawablah sesuai dengan apa yang saudara rasakan dalam lingkungan kerja, Tidak ada jawaban yang benar atau salah, namun akan jauh lebih baik jika saudara menjawab sesuai dengan apa yang sebenarnya saudara rasakan.


(54)

No Pernyataan Sangat Sering

Sering Jarang Sangat Jarang

1. Laju detak jantung saya terasa biasa saja/normal saat berhadapan dengan klien

2. Saya tidak marah tanpa sebab yang jelas pada rekan kerja/atasan saya

3. Saya tidak bisa berkonsentrasi dalam melakukan pekerjaan sebagai Medical Representative

4. Saya tidak pernah merasa bosan dengan pekerjaan saya sebagai Medical Representative

5. Akhir-akhir ini saya dalam memenuhi target penjualan meningkat

6. Saya tidak pernah mangkir ketika ada pertemuan dengan klien

7. Saya merasa cemas ketika target tidak tercapai 8. Saya tidak menanggapi setiap kritikan atasan atas

kinerja saya

9. Akhir-akhir ini tekanan darah saya meningkat 10. Saya merasa bosan dengan pekerjaan yang saya

lakukan

11. Saya kesulitan ambil keputusan saat menghadapi masalah dalam pekerjaan

12. Saya tidak menanggapi komentar rekan kerja mengenai kinerja saya

13. Laju detak jantung saya terasa cepat saat bekerja 14. Saya tidak pernah datang terlambat ke kantor 15. Saya menerima kritikan dari atasan saya dengan

lapang dada

16. Saya mengakui kesalahan saya dengan lapang dada 17.

18. Saya merasa tidak cemas ketika menghadapi klien 19. Saya merasa mudah marah

20. Saya merasa tidak pernah jenuh dengan ketidakpastian waktu kerja

21. Saya merasa mudah untuk memenuhi target yang ditetapkan oleh perusahaan

22. Saya tidak berkeringat saat berhadapan dengan klien 23. Saya tidak mudah tersinggung pada tingkah

laku/ucapan atasan/rekan kerja saya

24. Akhir-akhir ini saya sering tidak masuk kerja seperti biasanya

25. Saya tertarik pindah kebagian lain selain Medical Representative

26. Saya bertindak tanpa berfikir terlebih dahulu mengenai akibat dari tindakan saya tersebut


(55)

27. Saya memusatkan konsentrasi saya pada saat menghadapi permasalahan dalam bekerja

28. Saya bekerja sekedar untuk memenuhi tugas dalam mendatangi pihak klien

29. Saya akan makan lebih banyak pada saat menghadapi masalah

30. Saya membentak rekan kerja yang mengganggu saya 31. Saya jenuh dengan waktu kerja yang panjang

32. Akhir-akhir ini saya dalam memenuhi target penjualan menurun

33. Saya berfikir terlebih dahulu mengenai akibat dari ucapan saya

34. Saya merasa tekanan darah saya tidak mengalami peningkatan saat menghadapi masalah

35. Saya banyak berkeringat ketika harus mempresentasikan produk pada klien

36. Porsi makan saya tidak berubah sejak sebelum bekerja sebagai Medical Representative

37.

38. Saya cepat ambil keputusan saat menghadapi masalah dalam pekerjaan

39. Saya tertarik untuk mencoba pekerjaan lain 40. Saya merasa tidak puas dengan jabatan saya 41. Akhir-akhir ini saya merasa sulit untuk memenuhi

jadwal kerja

42. Saya merasa gugup apabila berhadapan dengan klien 43. Saya tidak pernah tertarik untuk bekerja sebagai


(56)

KUESIONER “COPING STRESS”

Petunjuk Pengisian:

Kuesioner ini terdiri dari 60 pernyataan yang menggambarkan cara audara mengatasi masalah. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama, kemudian saudara diminta untuk memilih satu dari empat kemungkinan pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan audara dan berilah tanda checklist (√) pada kotak yang tersedia. Jangan sampai saudara lewatkan satu nomor pun. Keterangan dari keempat pilihan jawaban tersebut yaitu sebagai berikut :

SS : Sangat Sering S : Sering

J : Jarang

SJ : Sangat Jarang

Semua jawaban yang saudara berikan tidak ada yang salah, semua jawaban adalah benar apabila sesuai dengan keadaan diri saudara yang sesungguhnya. jika pilihan jawaban yang tersedia kurang dapat menggambarkan cara saudara dalam menghadapi masalah, maka pilihlah yang paling mendekati.


(57)

No Pernyataan Sangat Sering

Sering Jarang Sangat Jarang

1. Saya menyempatkan diri saya untuk menganalisa penyebab dari pencapaian target yang akhir-akhir ini menurun.

2. Saya menyadari peran sebagai MR harus menghadapi berbagai tuntutan dari perusahaan yang harus saya patuhi.

3. Saya tidak segan untuk menegur rekan kerja yang membuat kesalahan dalam team.

4. Saya merasa bahwa tidak tercapainya target dalam pekerjaannya bukanlah tanggung jawab saya.

5. Saat seorang anggota team MR melakukan kesalahan, saya lebih memilih untuk diam/tidak berkomentar..

6. Saya mengkritik diri saya sendiri mengenai kemampuan dalam mempresentasikan produk pada klien.

7. Jika saya berselisih dengan MR lain maka saya akan menyelesaikan dengan berbicara secara baik-baik dan menentukan alternative solusi terbaik.

8. Saya menyesal bekerja sebagai MR.

9. Saya bersikap diam pada MR yang tidak melakukan marketing plan.

10. Saya menerima teguran dari atasan, rekan MR, klien atas kesalahan yang saya lakukan dan berusaha untuk bekerja lebih baik lagi.

11. Saya mendiskusikan bersama dengan seluruh anggota team apabila dalam pencapaian target team berkurang.

12. Mensyukuri berbagai permasalahan/pengalaman dalam bekerja sebagai anugerah dari Tuhan YME. 13. Saya memotivasi MR yang malas agar ia lebih giat

dalam mengejar target team.

14. Saya tidak berusaha mencari simpati dari siapapun pada saat saya mengalami penurunan pencapaian target.

15. Saya mencoba melihat sisi positif dari berbagai masalah yang saya alami pada saat saya bekerja sebagai seorang MR.


(58)

16. Sulit menerima konsekuensi dari pekerjaan saya sebagai MR.

17. Saya merencanakan dengan teratur kegiatan kerja yang akan saya lakukan, termasuk tindakan yang akan saya lakukan pada saat mengatasi masalah dalam pekerjaan.

18. Saya menganggap atasan atau rekan MR tidak dapat memahami saya.

19. saya mencoba untuk ambil hikmah dari kesulitan yang saya hadapi sebagai MR.

20. Saya tidak mampu berbuat apa-apa ketika mendapatkan keluhan dari pihak klien.

21. Saya tidak mengalihkan perhatian dari target yang sedang saya hadapi..

22. Saya berusaha untuk membuat laporan kerja harian saya secara teratur untuk mengurangi beban kerja saya.

23. Saya lebih menggunakan cara saya sendiri tanpa menggunakan cara orang lain agar target tercapai. 24. Saya tidak berusaha bolos bekerja apabila datang

terlambat ke kantor.

25. Saya tidak mempelajari teknik presentasi dengan baik dan benar apabila memperkenalkan produk pada klien.

26. Saya selalu menerima semua masukan yang disampaikan oleh atasan ataupun rekan MR.

27. Saya enggan membuat laporan perencanaan kerja setiap paginya.

28. Saya tidak mencari aktivitas lain pada saat jenuh dalam bekerja.

29. Saya merasa tidak nyaman saat harus mengungkapkan masalah yang saya sedang hadapi pada atasan saya.

30. Saya bertindak cepat untuk menyelesaikan keluhan dari pihak klien.

31. Saya menjaga jarak dengan MR lain yang berselisih. 32. Saya sering mendapatkan kendala yang tidak saya

prediksi sebelumnya apabila menemui klien.

33. Saya berusaha untuk tetap tenang apabila klien membatalkan pertemuan dengan saya.

34. Saya berusaha untuk menghilangkan kejenuhan bekerja dengan bersenang-senang seperti jalan-jalan. 35. Saya mencoba untuk tidak bertindak gegabah saat


(59)

36. Saya meninggalkan pekerjaan sementara waktu dan mencoba untuk beristirahat/berlibur.

37. Saya tidak menceritakan kepada siapapun apabila saya berselisih paham dengan atasan, rekan MR atau klien.

38. Saya mempersiapkan diri saya pada kemungkinan terburuk pada penolakan klien.

39. Saya tidak bisa melihat sisi positif dari kesulitan yang saya hadapi sebagai MR.

40. Saya tidak bisa tidur saat target belum tercapai. 41. Saya merasa tidak mampu mengembangkan diri saya

dalam bekerja sebagai MR.

42. Saya memperdulikan keluhan dari atasan, rekan MR ataupun klien.

43. Saya meminta bantuan pada MR lain untuk mengadukan masalah saya pada atasan.

44. Saya masih belum mampu mengatur jadwal temu dengan klien-klien baru.

45. Saat rekan kerja tidak bisa diajak bekerja sama dalam team, maka saya tidak segan-segan menegurnya untuk mengingatkan.

46. Saya merasa tidak bisa melakukan sesuatu yang lebih baik dalam peningkatan pencapaian target dibandingkan rekan MR lain.

47. Saya tidak dapat mengendalikan kemarahan ketika ditegur atasan.

48. Saya tidak melakukan aktivitas lain untuk mengalihkan pikiran saya dari tuntutan target.

49. Saya bersikap tegas pada rekan MR lain yang tidak melakukan marketing plan.

50. Saya mencoba untuk menghindari situasi kantor yang membuat saya cemas saat target belum tercapai.

51. Saya panic ketika berhadapan dengan klien yang banyak menuntut.

52. Saya meminta saran pada koordinator MR ketika akan menghadapi klien yang banyak menuntut. 53. Saya membayangkan perusahaan lain yang lebih

baik daripada perusahaan tempat saya bekerja selama ini.

54. Saya sulit mengontrol emosi saya ketika ada yang mengkritik pekerjaan saya.

55. Saya mencoba untuk berdiskusi dengan atasan ataupun rekan MR sebelum menemui pihak klien.


(60)

56. Saya lebih memilih untuk beraktivitas lain daripada memikirkan target yang belum tercapai.

57. saat mengalami tekanan dalam pekejaan , saya berusaha untuk berkreasi ketempat yang saya anggap meyengkan.

58. saya tidak masuk bekerja saat akhir bulan untuk mengurangi teknan terget yang saya terima.

59. saya tidak membuang waktu saya dengan segera mencari klien sebanyak mungkin dengan waktu yang saya miliki.

60. Saya tidak akan absen bekerja sekalipun saya sedang memiliki masalah dengan rekan kerja.

61. saya berharap saya bisa bekerja di tempat lain pada saat saya merasa jenuh bekerja.

62. saya lebih memilih untuk tidak masuk kerja dari pada saya tertekan saat bertemu klien.

63. saya selalu bersiap-siap untuk menghadapi kemungkinan terburuk saat klien menyampaikan keluhan pada produk yang saya pasarkan.

64. saya mencoba untuk tetap tanggung jawab saat saya harus mengejar target di akhir bulan.

65. saya mudah mengungkapkan kemarahan saya pada rekan

kerja saat saya tertekan.

66. saya mudah menyampaikan informasi yang keliru saat klien saya tiba-tiba mengajukan pertanyaan yang tidak saya ketahui.

67. saya senang meminta pendapat pada rekan kerja mengenai masalah yang saya alami saat bertemu dengan klien.

68. saya banyak bergaul dengan rekan kerja agar dapat meminta bantuan saat terjadi masalah dalam pekerjaan.

69. saya mencoba untuk melakukan kegiatan kerja saya tanpa bergantung pada atasan atau rekan kerja.

70. saya berusaha untuk menyelesaikan tuntutan target yang saya alami sendiri.

71. saya menyadari berbagai masalah dengan rekan kerja sebagai sesuatu hal yang wajar pada saat saya bekerja sebagai MR.

72. saya menyadari dan menerima semua resiko dari profesi sebagai MR.

73. jika saya boleh memilih, saya ingin menghindari pekerjaan sebagai seorang MR di kemudian hari.

74. saya mencoba untuk melakukan tanggung jawab saya sebagai MR, sekalipun saya murasa jenuh .

75. saya merasa kurang memiliki kemampuan untuk dapat mengatasi tuntutan target yang diberikan.

76. saya ingin mengambil hikmah dari masalah yang saya alami dengan klien, rekan kerja dan atasan.


(61)

77. saya bersyukur dengan profesi saya sekarang ini sebagai seorang MR.

78. saya kurang mampu menerima berbagai permasalahan yang muncul sebagai akibat dari profesi saya sebagai seorang MR.

79. Saya masih belum dapat menerima situasi yang saya alami sebagai seorang MR.

80. saat rekan kerja tidak bisa diajak bekerja sama dalam team maka saya tidak segan untuk mengingatkannya.


(62)

PT. GRAHA FARMA

PROFIL PERUSAHAAN

Didirikan pada tahun 1978, PT. Graha Farma ®. atau dikenal sebagai PT. Graha Farma adalah industri farmasi yang berkembang. Selama hampir dua dekade kita telah berhasil memiliki jaringan pelebaran distribusi di seluruh Indonesia. Produk PT. Graha Farma dapat ditemukan secara nasional. Investasi sumber daya manusia, tentu saja memainkan peran penting dalam menentukan pencapaian sasaran dan ide dari perusahaan kami.

Untuk melaksanakan kegiatan produksi, perusahaan ini didukung oleh mesin dan peralatan yang dapat dikelompokkan ke beberapa divisi, seperti Divisi Kedokteran Produksi, Quality Control, Penelitian dan Pengembangan, dan lain-lain. Dengan meningkatnya permintaan pasar untuk produk kami dan untuk mengembangkan usahanya perusahaan membangun pabrik baru di luar pabrik yang ada.

PT Graha Farma ® memahami tantangan dan tanggung jawab perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan produk farmasi. Untuk respon, solusi manufaktur yang dikembangkan untuk lingkungan produksi yang baik dan rencana produksi dilengkapi dengan mesin modern dengan terlatih digunakan untuk menghasilkan produk farmasi sesuai Standar Internasional GMP.


(63)

VISI

Menjadi perusahaan farmasi terkemuka dan terpercaya dengan produk inovatif dan berkualitas untuk perbaikan kesehatan masyarakat.

MISI

 Memfasilitasi potensi bisnis secara keseluruhan untuk meningkatkan manfaat bagi para pemangku kepentingan.

 Mengoptimalkan kemampuan dan kapasitas sumber daya manusia untuk pertumbuhan perusahaan yang berkepanjangan.

 Menciptakan produk inovatif dan berkualitas akurat dan persistanly. Memanfaatkan praktek dan sistem manajemen untuk meningkatkan daya saing.

 Mempertahankan kelanjutan hubungan sinergis dengan mitra bisnis dan lingkungan.

ALIANSI STRATEGIS & KEMITRAAN

Untuk memperkuat menyampaikan visi dan misi, aliansi strategis dan kemitraan dengan mitra eksternal adalah cara yang cerdas. Dan sebagai perusahaan yang memiliki moto -Merawat Untuk Kesehatan- PT. Graha Farma memiliki komitmen untuk memberikan produk yang sangat baik kepada pelanggan.


(64)

PT. Graha Farma sudah memiliki kemitraan dengan beberapa perusahaan lain sebagai berikut:

 Sanquin

 PT. Osadha Graha Sejahtera

 PT. Merapi Utama Pharma

 PT. Indofarma Global Mandiri


(65)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kesehatan merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki oleh setiap orang untuk dapat beraktivitas dengan baik. Dengan memiliki tubuh yang sehat, maka setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktivitasnya dengan lancar. Tentu kesehatan setiap orang dapat mengalami pasang surut, maka bisnis yang berhubungan dengan dunia kesehatan merupakan hal yang terus menerus dibutuhkan oleh masyarakat.

Salah satu bidang bisnis kesehatan yang mengalami perkembangan yang baik semasa krisis ini adalah Bisnis farmasi. Di Indonesia, bisnis ini relatif menggiurkan, mengingat kebutuhan obat dari tahun ke tahun terus meningkat. Terlebih dengan adanya Jamsostek dan target universal coverage yang dicanangkan Kemenkes untuk tahun 2014 (dalam Detikhealth.com, 2010). Dengan demikian, pertumbuhan bisnis ini akan menjadi semakin pesat, dan akan memunculkan pertambahan jumlah karyawan secara signifikan dari waktu ke waktu.

PT “X”, merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang farmasi, dan berpusat di kota Solo. Sejak didirikan pada tahun 1978, PT “X” telah mengalami pasang surut untuk mengatasi berbagai krisis yang terjadi, bahkan dapat tetap bertahan. Hal ini mendorong pertumbuhan bisnis di PT “X” untuk terus mengalami peningkatan yang pesat. Pada tahun 2009, PT “X”


(66)

2

Universitas Kristen Maranatha membukukan laba yang lebih besar dari laba pada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan, di tengah pangsa pasar yang lesu karena tekanan perekonomian, PT “X” dapat mengalami peningkatan pendapatan.

Tujuan dari PT “X” adalah mampu bersaing di pasar global, mempertahankan dan menciptakan kepuasan pada para pelanggan dengan membuat berbagai inovasi dan produk-produk bermutu tinggi melalui pelayanan yang efektif, efisien, dan terbaik. Salah satu untuk mencapai tujuan itu adalah menciptakan berbagai jenis produk obat-obatan untuk berbagai macam penyakit serta mengenalkan produknya ke berbagai outlet yang tersebar di seluruh Indonesia seperti Rumah Sakit, Apotik, dan Dokter.

Untuk dapat mencapai peningkatan yang pesat, maka PT “X” harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkompeten untuk melaksanakan berbagai tugasnya. Dalam hal ini, salah satu bagian dalam perusahaan yang sangat berperan dalam menentukan pertumbuhan pasar dari PT “X” adalah bagian marketing, atau yang lebih banyak dikenal dengan nama Medical Representative (MR). Sebagaimana namanya, Medical Representative memiliki tugas untuk mewakili perusahaan untuk berhadapan dengan dunia medis professional, terutama Rumah Sakit, Dokter dan Apotik sebagai jalur pemasaran utama dari Produk Farmasi yang diproduksi oleh PT “X” . Tuntutan tugas-tugas yang harus berhubungan dengan orang banyak, membutuhkan kemampuan berkomunikasi dan menjalin relasi yang baik pada para Medical Representative. Mereka juga harus memiliki motivasi yang kuat untuk mengembangkan bisnisnya, serta harus mampu mempresentasikan kegunaan, keunggulan serta kandungan yang ada


(67)

3

Universitas Kristen Maranatha dalam obat-obat yang ia bawa pada klien-kliennya seperti dokter, apotek atau rumah sakit. Kemampuan presentasi tersebut cukup mempengaruhi digunakannya produk PT.”X” oleh klien.

Peneliti telah mewawancarai salah seorang supervisor Medical Representative di PT “X”, yang menyatakan bahwa tugas dan tanggung jawab dari seorang Medical Representative menyangkut banyak hal. Setiap Medical Representative di perusahan “X” memiliki tuntutan yang sangat besar dari perusahaan untuk mencapai target penjualan perbulan.

Tuntutan target yang ada dalam pekerjaan seorang Medical Representative akan membentuk tuntutan tugas (job Description) yang dimiliki oleh Marketing Representative tersebut. Setiap Medical Representative memiliki tugas untuk merencanakan kegiatan kerja harian, melakukan sales call (menghubungi dokter, apotik, dan rumah sakit) untuk membuat janji temu, menemui pihak terkait (PIC) dari apotik atau rumah sakit tersebut, dan mendata kebutuhan obat apa saja yang dapat disediakan oleh pihak perusahaan. Setelah menerima daftar pesanan, maka setiap Medical Representative harus mengatur kegiatan distribusi dari pusat distribusi perusahaan kepada para pemesan, dengan menginformasikan form pemesanan. Selain itu, Medical Representative harus memastikan setiap pesanan yang akan dikirimkan sesuai dengan form pemesanan yang telah diisi sebelumnya, dan memastikan bahwa semua produk yang dikirimkan sudah diterima oleh para pemesan. Medical Representative juga harus dapat memberikan pelayanan (after sales service) kepada para pemesan (Dokter, Apotik, dan Rumah Sakit), dan mewakili perusahaan dalam memberikan apresiasi kepada para pemesannya.


(68)

4

Universitas Kristen Maranatha Tugas-tugas yang dimiliki oleh seorang Medical Representative merupakan tugas yang cukup menyita waktu. Dalam satu hari kerja, setiap Medical Representative di PT ”X” menghabiskan tidak kurang dari 5 jam ada di luar kantor untuk berinteraksi dengan Dokter dan Apoteker di wilayah kerjanya. Dengan demikian, waktu kerja efektif di kantor tidak lebih dari 3 jam. waktu yang digunakan biasanya di luar jam kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Karena itu, jam kerja harian dari seorang Medical Representative di PT “X” biasanya melebihi jam kerja di kantor pada umumnya, yaitu mencapai 12 jam sehari, bahkan lebih. Medical Representative merasa terganggu dengan waktu kerja yang tidak pasti, saat bekerja Medical Representative harus menunggu dokter menyelesaikan prakteknya di malam hari. Kesulitan yang dihadapi adalah waktu yang dijanjikan dokter sering kali bersamaan dengan dokter lain dan ketika akan ditemui ternyata dokter tersebut memundurkan waktu perjanjian sehingga seringkali akhirnya mereka tidak bertemu dokter-dokter itu. Selain itu banyaknya competitor dari perusahaan farmasi lain yang juga mempunyai tugas yang sama dengan MR PT.”X” yaitu mencapai target penjualan.

Selain berbagai tugas yang bervariasi, Medical Representative juga memiliki target individual dan kelompok (team) yang harus dipenuhi setiap bulan, dan setiap tahunnya. Saat seorang Medical Representative dapat mencapai target tersebut, tentu ia akan mendapatkan reward dari perusahaan seperti tambahan insentif, bonus, dan jenjang karir yang baik. Namun, saat seorang Medical Representative tidak mampu mencapai target yang sudah ditetapkan, maka


(69)

5

Universitas Kristen Maranatha mereka memiliki resiko tidak menerima bonus, tunjangan, maupun fasilitas yang diberikan oleh perusahaan.

Tuntutan target merupakan hal yang sangat penting bagi para Medical Representative di PT. “X”. Untuk para Medical Representative yang tidak dapat mencapai target sampai waktu yang ditetapkan, dapat saja menerima demosi, atau dikeluarkan dari perusahaan. Dengan demikian, kinerja Medical Representative merupakan hal yang dianggap sangat penting oleh pihak perusahaan. Para Medical Representative akan senantiasa dinilai dari pencapaian target yang sudah ditetapkan perusahaan. Keberadaan target sebagai sebuah ukuran produktivitas dalam lingkungan PT”X”, terutama di bagian marketing merupakan hal yang sangat penting.

Pihak perusahaan senantiasa mendorong terciptanya pencapaian target yang tinggi pada diri para Medical Representative. Setiap Medical Representative memiliki target untuk memasarkan 18 produk pada para pemesan (Dokter, Apotik, dan Rumah Sakit), dengan minimal penjualan Rp. 80.000.000,- bukan hanya target personal, setiap team juga memiliki target pencapaian tim sebesar Rp. 640.000.000,- untuk satu bulan. Keberadaan target ini merupakan hal yang harus dipenuhi oleh setiap Medical Representative, karena saat mereka tidak mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan dalam 1 bulan, maka mereka akan menerima teguran. Jika seorang Medical Representative tidak dapat mencapai target tersebut berturut-turut selama 3 bulan, atau mendapatkan 3 surat teguran, maka ia akan dikeluarkan oleh pihak perusahaan. Hal ini, merupakan bentuk punishment dari pihak perusahaan untuk memastikan setiap Medical


(70)

6

Universitas Kristen Maranatha Representative memiliki pencapaian target yang baik. Sebagian Medical Representative menanggapi bahwa pimpinan mereka merupakan orang yang tegas dan cukup perfeksionis, para Medical Representative dikontrol ketika melakukan tugas kerjanya.

Di sisi lain, bagi para Medical Representative yang dapat mencapai target, bahkan melampaui jumlah yang telah ditentukan oleh perusahaan, maka mereka akan mendapatkan reward sebagai apresiasi dari perusahaan. Para Medical Representative yang berhasil mencapai atau melampaui target akan mendapatkan bonus.

Namun, kinerja para Medical Representative tidak selalu memuaskan bagi perusahaan. Dari hasil wawancara peneliti kepada 10 orang Medical Representative merasa tuntutan pekerjaan mereka cukup berat, target yang harus dicapai setiap bulannya selalu mengalami peningkatan sedangkan iklim penjualan tidak selamanya baik tergantung dari trend penyakit. Kadang-kadang ada Medical Representative yang tetap tidak dapat memenuhi tuntutan target yang sudah ditetapkan karena berbagai keadaan. Saat mereka tidak memenuhi tuntutan target yang sudah ditetapkan pada tanggal akhir bulan, maka beberapa hari kemudian mereka akan langsung menerima surat teguran tertulis dari perusahaan. Hal ini, seringkali menjadi hal yang memalukan dan selalu dihindari oleh para Medical Representative yang kurang produktif. Peneliti mewawancarai seorang Medical Representative yang baru saja mendapatkan surat teguran pertama, dan ia mengungkapkan, bahwa saat ia tidak mencapai target, maka akan menimbulkan suatu tekanan tersendiri saat bekerja, karena selain harus menutup kekurangan


(71)

7

Universitas Kristen Maranatha target pada bulan sebelumnya, ia juga malu pada rekan-rekan kerjanya, terutama untuk rekan satu tim.

Perusahaan juga berusaha agar para Medical Representative yang kurang produktif dapat mengalami perbaikan kinerja. Para Medical Representative yang kurang produktif akan diberi tuntunan langsung dari supervisor yang bersangkutan. Dengan harapan dapat meningkatkan kinerja Medical Representative tersebut untuk bulan berikutnya, sehingga mereka diharapkan tidak mendapatkan surat teguran berikutnya.

Berdasarkan survey awal pada 10 orang Medical Representative di PT “X”, menemukan bahwa 80% (8 orang) yang menghayati bahwa tuntutan target merupakan hal yang menekan dan Medical Representative akan merasa cemas (menimbulkan stres) terutama pada awal bulan penjualan sudah tidak terlalu bagus, Medical Representative juga harus mencapai target yang pasti untuk setiap bulannya. Sementara, 20% (2 orang) menghayati bahwa keberadaan target merupakan hal yang memacu mereka untuk dapat bekerja lebih baik lagi. Dari 8 orang yang menghayati target sebagai hal yang menekan, 6 orang (75%) Medical Representative mengalami gejala sakit kepala dan kadang kehilangan nafsu makan jika usahanya pencapaian target mengalami hambatan. Sebanyak 2 orang (25%) mengungkapkan bahwa mereka sering mengalami sulit tidur pada saat akhir bulan, karena mereka sedang berusaha untuk memenuhi tuntutan target. Hal ini menunjukkan, bahwa kondisi fisik para Medical Representative dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan kerja yang sedang mereka hadapi.


(72)

8

Universitas Kristen Maranatha Sebagian Medical Representative mengungkapkan juga bahwa ada perubahan yang terjadi dari keadaan emosional mereka. Pada 8 orang yang menghayati keberadaan target sebagai hal yang menimbulkan tekanan dalam bekerja, 5 orang (50%) mengungkapkan bahwa mereka sering merasa gelisah pada saat mendekati akhir bulan, sementara 3 orang (30%) mengungkapkan bahwa mereka sering marah-marah dan sulit untuk menjaga stabilitas emosionalnya saat sedang dikejar target.

Adanya tuntutan target yang ada terus menerus dan harus dicapai oleh para Medical Representative sebagai sebuah titik pencapaian merupakaan suatu hal yang dapat memunculkan stress kerja dalam diri Medical Representative. Tentu, Selain target kerja, ada berbagai hal yang dapat memunculkan stres kerja pada para Medical Representative. Dari hasil wawancara dengan para Medical Representative, didapat bahwa 80% dari mereka mengalami stres yang muncul dari lingkungan kerja, yang disebabkan karena adanya target (60%), adanya masalah dengan rekan kerja / atasan (10%), dan fasilitas kerja yang kurang memadai (10%), sementara 20% mengungkapkan, bahwa stres yang mereka alami terjadi karena adanya masalah yang mereka alami di luar lingkungan kerja, seperti masalah keluarga (10%), dan masalah ekonomi berupa hutang (10%).

Data diatas menunjukkan sebagian besar Medical Representative menganggap bahwa lingkungan kerja merupakan hal yang menekan dan menimbulkan ketidaknyamanan. Dalam Psikologi Industri dan Organisasi, keadaan seperti ini dapat dianggap sebagai suatu bentuk stres dalam diri para Medical Representative. Untuk menghadapi Stres ini, maka para Medical


(73)

9

Universitas Kristen Maranatha Representative harus dapat mengembangan suatu bentuk strategi penanggulangan stres yang efektif untuk dapat mengatasi stres tersebut dan bertindak secara terarah untuk menyelesaikan masalah.

Menurut Lazarus (1984), ketika seorang individu menghadapi suatu masalah yang dianggap sebagai sebuah stres, ada dua respon yang mungkin muncul dalam diri individu. Bentuk coping pertama adalah Problem focused coping, dimana individu berusaha untuk menyelesaikan masalah yang muncul langsung pada saat masalah tersebut terjadi, atau emotional focused coping, dimana ia harus menenangkan terlebih dahulu keadaan emosional yang ia miliki, sebelum bertindak untuk menyelesaikan masalah.

Ketika menghadapi tuntutan target, dari 8 orang Medical representative yang menghayati target merupakan hal yang menekan, 1 orang (10%) berusaha untuk melakukan kegiatan kerja lebih baik dan lebih sungguh-sungguh, sementara 7 orang (70%) mencoba untuk menangkan diri terlebih dahulu dengan melakukan aktivitas lain seperti sharing dengan atasan, membutuhkan waktu untuk mengalihkan pikiran dari target, dan berusaha untuk menghindari situasi-situasi yang membuat mereka merasa tertekan untuk beberapa lama. Dari hasil wawancara dengan para Medical Representative, peneliti dapat melihat adanya variasi dari bentuk strategi penanggulangan stres yang dilakukan oleh para Medical Representative tersebut. Sebagian menggunakan strategi coping problem focused, namun sebagian lain menggunakan emotional focused.

Wawancara lebih lanjut dengan para Medical Representative mengungkapkan, bahwa sebenarnya atasan mereka mengharapkan target yang


(74)

10

Universitas Kristen Maranatha dimiliki dapat dicapai secepat mungkin. Namun di sisi lain, mereka membutuhkan saat-saat dimana mereka harus menangkan diri. Sebanyak 6 orang dari Medical Representative yang diwawancarai, mengungkapkan, bahwa mereka meluangkan waktu beberapa saat untuk dapat bersenda gurau, makan bersama, atau melakukan kegiatan seperti futsal bersama rekan-rekan Medical Representative di hari libur untuk dapat mengalihkan pikiran mereka dari tuntutan target yang diberikan oleh perusahaan. Sebanyak 20% menghadapi masalah yang mereka alami dengan berdoa dan berserah diri pada Tuhan YME. Cara penanggulangan stres ini termasuk penanggulangan stres yang berpusat pada emosi.

Sebanyak 20% akan menceritakan masalah yang mereka alami pada keluarga atau teman-teman baik sesama Medical Representative maupun teman di luar pekerjaan bahkan dengan atasan. Sebanyak 20% Medical Representative akan langsung memikirkan cara untuk mengatasi masalah yang dihadapinya seperti langsung berbicara pada klien atau untuk mendengarkan argumen dari klien. Strategi penanggulangan stres ini termasuk penanggulangan stress yang berpusat pada masalah.

Dari hasil survey ini, peneliti dapat menemukan adanya berbagai bentuk Strategi penanggulangan stres yang bervariasi dalam lingkungan Medical representative di perusahaan Farmasi “X”, Karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelititan lebih lanjut mengenai Strategi penanggulangan stres pada para Medical representative di perusahaan farmasi “X”, di kota Bandung.


(75)

11

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah jenis strategi penanggulangan stres seperti apa yang dominan digunakan oleh para Medical representative perusahaan farmasi “X”, di kota Bandung?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan suatu gambaran mengenai bentuk strategi penanggulangan stres yang dominan pada para Medical representative di perusahaan farmasi “X”, di kota Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran penanggulangan stres yang dominan digunakan serta faktor-faktor apa yang dapat berpengaruh dalam menganggulangi stres yang lebih sering digunakan oleh para Medical Representative di perusahaan farmasi “X” di kota Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoretis

1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan memberikan manfaat teoritis bagi ilmu Psikologi Industri dan Organisasi dan Psikologi Klinis, terutama dalam membahas Strategi penanggulangan stres dalam lingkungan kerja.


(1)

23

Medical Representative berbeda tergantung penilaian kognitif masing-masing individu.

2. Perbedaan proses penilaian kognitif para Medical Representative terhadap stressor yang mereka hadapi, memungkinkan para Medical Representative mempersepsi masalah tersebut dapat menimbulkan tinggi atau rendahnya stres.

3. Medical Representative dalam melakukan penilaian kognitif melalui dua tahap yaitu Primary Appraisal dan Secondary Appraisal.

4. Munculnya stres yang dialami oleh para Medical Representative akan mendorong mereka melakukan suatu strategi penanggulangan sebagai usaha untuk menanggulangi stres yang dihadapi.

5. Terdapat dua bentuk strategi penanggulangan stres yang dilakukan oleh Medical Representative , yaitu strategi penanggulangan stres yang berpusat pada masalah (problem focused coping) dan strategi penanggulangan stres yang berpusat pada emosi (emotion focused coping)

6. Cara Medical Representative menanggulangi stres berkaitan dengan sumber daya yang dimilikinya seperti kesehatan dan energi, keterampilan memecahkan masalah, keyakinan yang positif,


(2)

83 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dipaparkan pada bagian hasil penelitian dan pembahasan,maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sebagian besar responden yang ada dalam lingkungan PT. X memiiki derajat stres kerja yang tinggi (Stress Appraisal).

2. Strategi penanggulangan stres (Coping Stress) yang sering digunakan oleh sebagian besar Medical Representatif di PT.X adalah strategi penanggulangan stres yang berpusat pada emosi (Emotional Focus Coping).

3. Penggunaan strategi penanggulangan stres yang berhubungan dengan adanya relasi interpersonal yang baik dan dukungan sosial diantara Medical Representatif , dalam hal ini hubungan yang erat dan dukungan dari sesama Medical Representatif maupun atasan. Medical Representatif yang mampu menjalin relasi yang baik dengan pihak perusahaan dan mendapat dukungan dari teman serta atasan.


(3)

84

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti merasa perlu untuk memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi penelitian lanjutan, adapun saran tersebut adalah sebagai berikut:

5.2.1 Saran Teoretis

1. Melakukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih banyak sehingga dapat meneliti dengan lebih mendalam mengenai penggunaan strategi penanggulangan stress pada Medical Refresentative.

2. Melakukan penelitian lanjutan dengan merevisi atau memperbaiki alat ukur dikarenakan reliabilitas alat ukur yang tergolong sedang.

3. Peneliti menyarankan untuk dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai keefektifan penggunaan strategi penanggulangan stres yang digunakan Medical Refresentative di PT ’X’ perusahaan farmasi di kota Bandung.

5.2.2 Saran Guna Laksana

1. Peneliti menyarankan kepada pihak Sumber Daya manusia (HRD) dari

PT “X” untuk dapat melakukan kegiatan pendampingan (Coaching &

Counseling) pada para Medical Representatif yang mengalami derajat stres yang cukup tinggi, sehingga dapat menjadi solusi bagi para


(4)

85

Universitas Kristen Maranatha perusahaan untuk mengurangi derajat stres yang dialami oleh karyawan Medical Representatif dalam lingkungan kerja.

2. Peneliti menyarankan kepada perusahaan ‘X’ untuk memberikan pengarahan kepada para MR dan menciptakan suasana yang saling mendukung dan bekerjasama baik antara sesama MR ataupun atasannya, sehingga dapat sama-sama memecahkan masalahnya dan mencari solusi terbaik mengenai pendekatan yang tepat terhadap berbagai macam karakteristik perusahaan, ataupun personal yang didatangi MR.

3. Peneliti menyarankan kepada perusahaan “X” untuk dapat lebih memperhatikan derajat stres yang dimiliki oleh para Medical Representatif, dengan menyediakan berbagai fasilitas untuk dapat menyalurkan stres yang dialami dalam lingkungan kantor (seperti tempat berkumpul, tempat makan bersama, dan lain-lain) yang dapat digunakan untuk melakukan coping stress secara emosional, namun tetap dalam lingkungan pekerjaaan sehingga tidak mengurangi efektivitas para Medical Representatif saat bekerja.

4. Peneliti menyarankan kepada para MR PT’X’ diharapkan mampu menerapkan jenis strategi penanggulangan stres yang seefektif mungkin, dengan menggunakan keduan strategi penanggulangan stres (problem focus dan emotional focus) secara seimbang dalam menanggulangi setiap masalah dan hambatan yang mereka hadapi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Gibson, James L, Ivancevich, John M & H. Donnely JR, James. 1996. Organisasi: Edisi8, Jilid 1. Jakarta : Binarupa Aksara.

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : Penerbit Grasindo.

Lazarus, Richard S, Susan Folkman. 1984. Stress, Appraisal, and Coping. New York : Springer Publishing Company.

Lazarus, R. S & Monat, A. 1991. Stress and coping and anthology. 3rd ed; New York : Columbia University Press.

Robins, Stehen P. 2003. Perilaku Organisasi Edisi 12.. New Jersey : Pearson Education.

Santrock, John W. 2004. Life Span Development. 9th en, New York : Mc Graw. Hills.

Siegel, Sidney. 1997. Statistik Nonparametrik : Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : Penerbit: PT. Gramedia.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Penertbit: PT. Tarsito Bandung.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta.


(6)

xiv

DAFTAR RUJUKAN

Intan Sari, Tite. 2010. Skripsi : Studi Deskriftif Tentang Strategi Penanggulangan Stress Pada Relationship Manager (RM) Agency of Money Shoping Card Jakarta.

Kautsar, Rizky. 2008. Skripsi : Studi Deskriftif Tentang Strategi Penanggulangan Stress Pada Anak-Anak Panti Asuhan ”X” Kota Bandung.

Pradita, Adinda. 2007. Outline Metodologi Penelitian Lanjutan : Suatu Penelitian Mengenai Derajat Stress Kerja Pada Perawat Unit Gawat Darurat Rumah Sakit ”X” Bandung.