Studi Deskriptif Mengenai Strategi Penanggulangan Stres Pada Anggota Dalmas Polwiltabes di Kota "X".

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum mengenai strategi penanggulangan stres yang digunakan oleh anggota Dalmas Polwiltabes di kota “X”. Teori yang mendasari penelitian ini adalah teori strategi penanggulangan stres dari Lazarus & Folkman (1984). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik survey. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 44 orang.

Alat ukur yang digunakan merupakan hasil modifikasi peneliti dari Ways of Coping Quetionnaire yang dikembangkan oleh Lazarus dan Folkman (1984) yang terdiri atas 45 item. Data yang diperoleh diolah dengan program SPSS 11 menggunakan uji korelasi Spearman dan didapat nilai validitas item antara 0.313 - 0.809. Sedangkan derajat reliabilitas diolah menggunakan uji alpha cronbach dan didapat derajat reliabilitas sebesar 0.7105.

Dari hasil penelitian, diperolah hasil sebesar 52.3% anggota Dalmas Polwiltabes di Kota “X” menggunakan kedua jenis strategi penanggulangan stres secara seimbang. Sebanyak 40.9% menggunakan strategi penanggulangan stres yang cenderung berpusat pada masalah dan sebanyak 6.8% lainnya menggunakan strategi penanggulangan stres yang cenderung berpusat pada emosi.

Peneliti mengajukan saran agar dilakukan penelitian terhadap anggota Dalmas pada wilayah lain yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan kota “X” sehingga diperoleh gambaran yang berbeda pula dari penelitian sebelumnya. Selain itu juga dapat dilakukan penelitian mengenai efektifitas penggunaan jenis strategi penanggulangan stres sehingga diperoleh gambaran mengenai strategi penanggulangan yang efektif bagi anggota Dalmas.


(2)

v

DAFTAR ISI

Halaman Judul Lembar Pengesahan

Lembar Orisinalitas Laporan

Lembar Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR BAGAN ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 11

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 11

1.3.1 Maksud ... 11

1.3.2 Tujuan ... 11

1.4 Kegunaan Penelitian ... 11

1.4.1 Kegunaan Ilmiah ... 11

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 12

1.5 Kerangka Pikir ... 12


(3)

vi BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

2.1 Stres ... 25

2.1.1 Definisi Stres ... 25

2.1.2 Pendekatan Ilmiah Tentang Stres ... 26

2.1.3 Penyebab Stres ... 28

2.1.4 Gejala Stres ... 29

2.1.5 Dampak Stres ... 30

2.2 Teori tentang Penilaian Kognitif dari Lazarus ... 31

2.3 Strategi Penanggulangan Stres ... 33

2.3.1 Pengertian Strategi Penanggulangan Stres ... 33

2.3.2 Bentuk Strategi Penanggulangan Stres ... 35

2.3.3 Jenis Strategi Penanggulangan Stres ... 37

2.3.4 Hubungan Strategi Penanggulangan Stres yang Berpusat pada Masalah dengan Strategi Penanggulangan Stres yang Berpusat pada Emosi ... 38

2.3.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi Penanggulangan Stres ... 40

2.4 Hubungan antara Stres, Penilaian Kognitif, dan Strategi Penanggulangan Stres ... 42

2.5 Masa Dewasa Awal ... 43

2.5.1 Pengertian Masa Dewasa Awal ... 43


(4)

vii BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian ... 46

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operational ... 47

3.2.1 Variabel Penelitian ... 47

3.2.2 Definisi Operasional ... 47

3.3 Alat Ukur ... 49

3.3.1 Kuesioner Strategi Penanggulangan Stres ... 49

3.3.2 Prosedur Pengisian Kuesioner ... 51

3.3.3 Sistem Penilaian ... 51

3.3.4 Data Pribadi dan Data Penunjang ... 53

3.3.5 Validilitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 53

3.3.5.1. Validitas ... 53

3.3.5.2. Reliabilitas ... 55

3.4 Populasi ... 56

3.4.1 Populasi Sasaran ... 56

3.4.2 Karakteristik Sampel ... 56

3.4.2 Teknik Penarikan Sampel ... 56

3.5 Teknik Analisis Data ... 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Responden ... 59

4.2 Hasil Penelitian ... 61

4.2.1 Strategi Penanggulangan Stres ... 61


(5)

viii

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 77

5.2 Saran ... 78

5.2.1 Saran Bagi Penelitian Lanjutan ... 78

5.2.2 Saran Bagi Kegunaan Praktis ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 80


(6)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Gambaran Alat Ukur Strategi Penanggulangan Stres ... 50

Tabel 3.2 Sistem Penilaian ... 51

Tabel 3.3 Kategori Penilaian ... 52

Tabel 3.4 Analisis Data ... 57

Tabel 4.1 Usia Responden ... 59

Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden ... 60

Tabel 4.3 Lama Bekerja Responden ... 60

Tabel 4.4 Strategi Penanggulangan Stres ... 61

Tabel 4.5 Jenis Strategi Penanggulangan Stres Pada Responden Yang Menggunakan Strategi Penanggulangan Stres Cenderung Berpusat Pada Masalah ... 62

Tabel 4.6 Jenis Strategi Penanggulangan Stres Pada Responden Yang Menggunakan Kedua Jenis Strategi Penanggulangan Stres Secara Seimbang ... 63

Tabel 4.7 Jenis Strategi Penanggulangan Stres Pada Responden Yang Menggunakan Strategi Penanggulangan Stres Cenderung Berpusat Pada Emosi ... 65

Tabel 4.8 Derajat Stres ... 67

Tabel 4.9 Tabulasi Silang Strategi Penanggulangan Stres Dengan Derajat Stres ... 67


(7)

x

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Skema Kerangka Berpikir ... 23 Bagan 3.1 Skema Rancangan Penelitian ... 46


(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 01 Kisi-Kisi Alat Ukur Strategi Penanggulangan Stres Lampiran 02 Alat Ukur Strategi Penanggulangan Stres

Lampiran 03 Hasil Perhitungan Validitas Alat Ukur

Lampiran 04 Alat Ukur Strategi Penanggulangan Stres Setelah Pengujian Validitas

Lampiran 05 Identitas dan Data Penunjang Lampiran 06 Data Strategi Penanggulangan Stres

Lampiran 07 Data Bentuk Strategi Penanggulangan Stres yang Berpusat Pada Masalah

Lampiran 08 Data Bentuk Strategi Penanggulangan Stres yang Berpusat Pada Emosi

Lampiran 09 Perbandingan Strategi Penanggulangan Stres yang Berpusat Pada Masalah dengan Strategi Penanggulangan Stres yang Berpusat Pada Emosi

Lampiran 10 Data Derajat Stres

Lampiran 11 Tabulasi Silang Usia dengan Strategi Penanggulangan Stres

Lampiran 12 Tabulasi Silang Lama Bekerja dengan Strategi Penanggulangan Stres

Lampiran 13 Tabulasi Silang Kondisi Kesehatan dengan Strategi Penanggulangan Stres


(9)

xii

Lampiran 14 Tabulasi Silang Keyakinan Positif dengan Strategi Penanggulangan Stres

Lampiran 15 Tabulasi Silang Keterampilan Memecahkan Masalah dengan Strategi Penanggulangan Stres

Lampiran 16 Tabulasi Silang Keterampilan Sosial dengan Strategi Penanggulangan Stres

Lampiran 17 Tabulasi Silang Dukungan Sosial dengan Strategi Penanggulangan Stres

Lampiran 18 Tabulasi Silang Fasilitas dengan Strategi Penanggulangan Stres Lampiran 19 Survey Awal


(10)

(11)

Lampiran 01 Kisi-Kisi Alat Ukur Strategi Penanggulangan Stres

Variabel Aspek Komponen Indikator Item

Strategi penanggulangan

stres : seberapa sering anggota Dalmas Polwiltabes di kota “X” melakukan usaha-usaha untuk mengatasi beban kerja yang dianggap melampaui kemampuannya ketika melaksanakan tugas menghadapi massa Berpusat pada masalah Planfull Problem Solving: seberapa sering anggota Dalmas Polwiltabes di kota “X” menyusun rencana dan melakukan briefing sebelum menghadapi massa, mencari informasi tentang keadaan lapangan yang akan dihadapi, menganalisa situasi yang akan

dihadapi saat bertugas, dan mencari alternatif untuk menyelesaikan masalah dalam menghadapi massa. ƒ Menganalisa masalah dan situasi ƒ Membuat rencana

ƒ Belajar dari pengalaman dan berbuat lebih baik ƒ Kreatif, mencari alternatif penyelesaian masalah

2. Saya mencoba menganalisa keadaan lapangan dan kondisi massa yang akan saya hadapi ketika bertugas agar saya dapat memahami situasi.

1. Saat saya menghadapi massa yang sulit dikendalikan, saya mengatasinya tanpa pikir panjang.

13. Saya membuat rencana terlebih dahulu untuk menyelesaikan masalah yang muncul saat bertugas. 16. Pengalaman saya bertugas sebelumnya tidak membuat saya melakukan tugas dengan lebih baik. 20. Saya belajar dari pengalaman saya sebelumnya saat bertugas sehingga hasil kerja saya menjadi lebih baik.

25. Berdasarkan pengalaman saya sebelumnya, saya tahu apa yang harus saya lakukan saat bertugas, oleh karena itu saya berusaha keras melakukannya dengan baik.

9. Saya mencoba menyampaikan ide saya pada komandan tentang cara lain yang lebih efektif untuk mengatasi massa. Confrontative Coping: seberapa sering anggota Dalmas Polwiltabes di kota “X” bereaksi

agresif mengungkapkan emosi yang dirasakan saat melaksanakan tugas secara langsung, ƒ Mengekspresi kan perasaan ƒ Melakukan berbagai hal untuk menyelesaika n masalah

15. Saya mengungkapkan kekesalan yang saya rasakan saat bertugas.

18. Saya berani mengambil resiko untuk menyelesaikan masalah yang muncul saat bertugas.

36. Saya meminta arahan dari komandan tentang apa yang harus dilakukan untuk mengatasi massa. 41. Saat saya menghadapi kesulitan


(12)

memegang teguh prinsip yang diyakini saat bertugas, dan melakukan hal lain diluar prosedur yang telah ditetapkan untuk menyelesaikan masalah ketika menghadapi tugas. ƒ Memegang prinsip

dalam menghadapi massa, saya akan meminta bantuan komandan. 24. Saat bertugas, saya bertindak sesuai dengan prinsip kerja yang saya yakini. Berpusat pada emosi Distancing: seberapa sering anggota Dalmas Polwiltabes di kota “X” menolak memikirkan beban kerjanya saat bertugas, dan menghindari terlibat dalam masalah yang berhubungan dengan beban kerja yang dihadapi. ƒ Menolak memikirkan masalah ƒ Mencoba melupakan masalah ƒ Menunggu dan membiarkan masalah

22. Saya berpikir bahwa tugas mengendalikan massa bukan tugas yang berat bagi saya.

43. Saat bertugas menghadapi massa saya berpikir tidak memikul tanggung jawab yang besar.

10. Saya berusaha untuk melupakan beban yang saya rasakan ketika bertugas.

45. Saya melupakan masalah yang saya hadapi saat bertugas.

3. Ketika sedang bertugas, saya berpikir bahwa seiring berjalannya waktu saya dapat menyelesaikan tugas tersebut tanpa harus melakukan sesuatu.

Self-control: seberapa sering anggota Dalmas Polwiltabes di kota “X” menjaga

perasaan maupun tindakannya agar tetap tenang, tidak

tergesa-gesa, dan memotivasi diri sendiri saat melaksanakan tugas. ƒ Menyimpan perasaan sendiri ƒ Tidak bertindak tergesa-gesa ƒ Menjaga perasaan dan tindakan ƒ Memotivasi diri

7. Ketika bertugas, saya memendam perasaan yang saya rasakan agar tidak mengganggu kinerja saya dalam bekerja.

38. Saya berusaha tidak tergesa-gesa dalam bertindak saat bertugas.

27. Saya berusaha agar pikiran dan perasaan saya tidak terganggu oleh hal lain saat bertugas.

32. Saya memikirkan apa yang akan saya lakukan untuk menyelesaikan tugas saya agar tidak terjadi kesalahan.

5. Saya berusaha untuk tidak menyerah ketika bertugas walaupun


(13)

saya merasa lelah.

33. Saya mencontoh bagaimana komandan saya bertindak dalam menghadapi massa. Seeking social support: seberapa sering anggota Dalmas Polwiltabes di kota “X” mencari

dukungan, menerima rasa simpati dan pengertian orang lain, mendapatkan bantuan, dan berbicara atau berbagi cerita dengan rekan kerja atau keluarga mengenai beban kerja yang dihadapi saat bertugas. ƒ Mencari informasi, bantuan ƒ Mencari simpati dan pengertian orang lain ƒ Bercerita dengan orang lain

11. Saya melakukan konsultasi dengan komandan untuk membantu saya dalam menyelesaikan tugas. 17. Saya meminta bantuan kepada rekan sesama anggota Dalmas saat saya menghadapi masalah dalam bertugas.

37. Saya berharap orang lain mengerti tentang beban kerja saya sebagai anggota Dalmas.

42. Ketika menghadapi masalah dalam bertugas, saya berusaha mencari simpati dari orang lain. 23. Saya bercerita pada orang lain tentang beban kerja yang saya rasakan saat bertugas.

Accepting responsibility: seberapa sering anggota Dalmas Polwiltabes di kota “X” mengakui peran dirinya sebagai anggota kepolisian yang harus bertugas menjaga keamanan dan ketertiban, pasrah, menerima kritik dan evaluasi diri, mencoba menilai masalah secara

objektif dan menyadari bahwa

beban kerja yang ditanggung merupakan tanggung jawab saat melaksanakan tugas. ƒ Mengkritik dan evaluasi diri ƒ Menyadari tanggung jawab ƒ Pasrah terhadap keadaan ƒ Mencoba menilai secara objektif

12. Saya berusaha memperbaiki keadaan apabila saya melakukan kesalahan ketika bertugas.

26. Saya menyadari bahwa tugas mengendalikan massa merupakan salah satu tanggung jawab saya sebagai polisi.

34. Saya pasrah menerima tugas saya sebagai anggota Dalmas.

40. Saya berusaha berpikir objektif dalam menghadapi masalah saat bertugas.

44. Saya bertanya pendapat orang lain tentang masalah yang saya hadapi saat mengendalikan massa.


(14)

Escape avoidance: seberapa sering anggota Dalmas Polwiltabes di kota “X” berusaha

menghindar saat melaksanakan

tugas dengan melakukan aktivitas lain yang

tidak menunjang pekerjaannya, melimpahkan masalah pada orang lain dan berharap keadaan yang dihadapi dapat berubah dengan sendirinya. ƒ Menghindar dengan melakukan aktivitas lain ƒ Menghindari orang-orang ƒ Melimpahkan masalah pada orang lain ƒ Berharap keadaan yang dihadapi dapat berubah dengan sendirinya ƒ Beristirahat, makan, merokok lebih dari biasanya

35. Saya terus memikirkan beban kerja saya saat bertugas.

21. Selesai bertugas, saya memilih untuk segera pulang dan beristirahat. 39. Saya berharap orang lain dapat menggantikan saya dalam bertugas.

6. Saya berharap dapat bertugas di fungsi lain di kepolisian.

29. Saya berharap bisa mendapatkan tugas lain selain mengendalikan massa.

30. Saya berharap saya dapat menyelesaikan tugas tanpa perasaan tertekan.

8. Jika memungkinkan, saat bertugas saya akan mundur dari barisan untuk istirahat dalam jangka waktu yang lebih lama. Positive reappraisal: seberapa sering anggota Dalmas Polwiltabes di Kota “X” memikirkan sisi positif dari masalah yang dihadapi, mengembangkan kemampuan diri dan melibatkan hal-hal yang bersifat religius seperti berdoa saat

melaksanakan tugas.

ƒ Melihat sisi positif dari masalah

ƒ Berusaha mengembang kan diri lebih baik

ƒ Berdoa

4. Saya berpikir tugas mengendalikan massa tidak memberikan tambahan pengetahuan bagi saya sebagai anggota polisi. 14. Saya berpikir tugas yang saya lakukan dapat membuat keamanan dan ketertiban lingkungan tetap terjaga.

19. Saya berpikir tugas mengendalikan massa menambah pengalaman saya sebagai anggota polisi.

28. Saya berusaha lebih mengendalikan emosi agar dapat menjalankan tugas lebih baik.

31. Sebelum bertugas, saya berinisiatif berdoa lebih dulu.


(15)

Lampiran 02 Alat Ukur Strategi Penanggulangan Stres

No Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak

Pernah 1. Saat saya menghadapi massa yang sulit

dikendalikan, saya mengatasinya tanpa pikir panjang.

2. Saya mencoba menganalisa keadaan lapangan dan kondisi massa yang akan saya hadapi ketika bertugas agar saya dapat memahami situasi.

3. Saya mengobrol saat bertugas untuk mengalihkan pikiran saya dari beban kerja yang berat.

4. Ketika sedang bertugas, saya berpikir bahwa seiring berjalannya waktu saya dapat menyelesaikan tugas tersebut tanpa harus melakukan sesuatu.

5. Saya berpikir tugas mengendalikan massa tidak memberikan tambahan pengetahuan bagi saya sebagai anggota polisi.

6. Saya akan melakukan berbagai cara untuk menyelesaikan masalah yang muncul saat saya bertugas.

7. Saya melapor langsung pada komandan tentang kesulitan yang saya hadapi saat bertugas.

8. Saat akan bertugas, saya tidak mencari tahu informasi lebih banyak tentang situasi massa yang akan saya hadapi.


(16)

9. Saya melakukan evaluasi terhadap diri saya jika saya melakukan kesalahan ketika bertugas. 10. Saya berusaha untuk tidak menyerah ketika

bertugas walaupun saya merasa lelah.

11. Saya berharap dapat bertugas di fungsi lain di kepolisian.

12. Saya pasrah menerima tugas sebagai anggota Dalmas dalam mengendalikan massa.

13. Saya berpikir bahwa tugas mengendalikan massa adalah tugas yang berat bagi saya.

14. Ketika bertugas, saya memendam perasaan yang saya rasakan agar tidak mengganggu kinerja saya dalam bekerja.

15. Saya berpikir tugas mengendalikan massa merupakan tugas yang memberikan beban pada diri saya.

16. Jika memungkinkan, saat bertugas saya akan mundur dari barisan untuk istirahat dalam jangka waktu yang lebih lama.

17. Saya mengungkapkan kemarahan saya pada orang yang menimbulkan masalah saat saya bertugas.

18. Saya mencari simpati dari orang lain ketika menghadapi masalah dalam bertugas.

19. Saya berpikir bahwa saya tidak mampu melaksanakan tugas dengan baik.

20. Saya mencoba menyampaikan ide saya pada komandan tentang cara lain yang lebih efektif untuk mengatasi massa.


(17)

21. Saya berusaha untuk melupakan beban yang saya rasakan ketika bertugas.

22. Saya melakukan konsultasi dengan komandan untuk membantu saya dalam menyelesaikan tugas.

23. Saya melakukan latihan fisik untuk mempersiapkan diri saya dalam bertugas.

24. Saya akan langsung turun ke lapangan untuk bertugas tanpa perlu mengamati situasi massa yang akan dihadapi.

25. Saya berusaha memperbaiki keadaan apabila saya melakukan kesalahan ketika bertugas. 26. Saya membuat rencana terlebih dahulu untuk

menyelesaikan masalah yang muncul saat bertugas.

27 Saya berpikir tugas yang saya lakukan dapat membuat keamanan dan ketertiban lingkungan tetap terjaga.

28. Saya mengungkapkan kekesalan yang saya rasakan saat bertugas.

29. Saya menyadari bahwa masalah yang timbul saat bertugas bersumber dari saya.

30. Pengalaman saya bertugas sebelumnya tidak membuat saya melakukan tugas dengan lebih baik.

31. Saya meminta bantuan kepada rekan sesama anggota Dalmas saat saya menghadapi masalah dalam bertugas.


(18)

32 Ketika bertugas, saya meminta ijin pada komandan untuk mundur dari barisan dan beristirahat sejenak.

33. Agar saya merasa lebih tenang saat bertugas, saya merokok lebih banyak dari biasanya.

34. Saya berani mengambil resiko untuk menyelesaikan masalah yang muncul saat bertugas.

35. Saya mencoba untuk berhati-hati dalam bertugas.

36. Saya berpikir tugas mengendalikan massa menambah pengalaman saya sebagai anggota polisi.

37. Dalam bertugas, saya berani melakukan hal-hal diluar prinsip kerja yang saya yakini.

38. Dengan bertugas mengendalikan massa, saya merasa mendapat pengalaman berharga yang membuat saya menjadi anggota polisi yang lebih baik.

39. Saya belajar dari pengalaman saya sebelumnya saat bertugas sehingga hasil kerja saya menjadi lebih baik.

40. Selesai bertugas, saya memilih untuk segera pulang dan beristirahat.

41. Saya tidak ingin memikirkan terlalu banyak tentang tanggung jawab saya ketika bertugas. 42. Saat bertugas saya tidak meminta bantuan dari


(19)

43. Saya berusaha agar orang lain tidak mengetahui tentang beban kerja yang berat yang harus saya tanggung.

44. Saya berpikir bahwa tugas mengendalikan massa bukan tugas yang berat bagi saya.

45. Saya bercerita pada orang lain tentang beban kerja yang saya rasakan saat bertugas.

46. Saat bertugas, saya bertindak sesuai dengan prinsip kerja yang saya yakini.

47. Saya menganggap masalah yang timbul saat bertugas merupakan kesalahan komandan yang memberi instruksi.

48. Pengalaman saya sebelumnya saat bertugas tidak mempengaruhi cara kerja saya saat ini. 49. Berdasarkan pengalaman saya sebelumnya,

saya tahu apa yang harus saya lakukan saat bertugas, oleh karena itu saya berusaha keras melakukannya dengan baik.

50. Saya percaya bahwa tugas mengendalikan massa merupakan tugas yang memiliki tanggung jawab yang besar.

51. Saya berjanji pada diri saya sendiri bahwa saya akan bertugas dengan lebih baik di masa yang akan datang.

52. Saya sudah cukup puas dengan cara-cara yang di instruksikan komandan setiap kali menyelesaikan tugas.

53. Saya menyadari bahwa tugas mengendalikan massa merupakan salah satu tanggung jawab saya sebagai polisi.


(20)

54. Saya berusaha agar pikiran dan perasaan saya tidak terganggu oleh hal lain saat bertugas. 55. Saya memang berharap sebagai anggota polisi

saya ditugaskan untuk mengendalikan massa. 56. Saya berusaha lebih mengendalikan emosi agar

dapat menjalankan tugas lebih baik.

57. Saya berharap bisa mendapatkan tugas lain selain mengendalikan massa.

58. Saya berharap tugas yang saya lakukan dapat segera selesai tanpa saya harus bekerja keras. 59. Saya berharap saya dapat menyelesaikan tugas

tanpa perasaan tertekan.

60. Sebelum bertugas, saya berinisiatif berdoa lebih dulu.

61. Saya pasrah menghadapi hal terburuk yang mungkin terjadi selama saya bertugas.

62. Saya memikirkan apa yang akan saya lakukan untuk menyelesaikan tugas saya agar tidak terjadi kesalahan.

63. Saya mencontoh bagaimana komandan saya bertindak dalam menghadapi massa.

64. Saya meminta pendapat orang lain ketika saya menghadapi masalah dalam bertugas.

65. Saya pasrah menerima tugas saya sebagai anggota Dalmas.

66. Saya terus memikirkan beban kerja saya saat bertugas.

67. Saya meminta arahan dari komandan tentang apa yang harus dilakukan untuk mengatasi massa.


(21)

68. Jika menghadapi masalah dalam bertugas, saya tidak akan memikirkan langkah yang harus dilakukan untuk mengatasinya.

69. Saya berharap orang lain mengerti tentang beban kerja saya sebagai anggota Dalmas.

70. Saya tidak ingin memikirkan masalah yang saya hadapi saat bertugas.

71. Saya berusaha tidak tergesa-gesa dalam bertindak saat bertugas.

72. Saya berbagi cerita tentang masalah yang saya hadapi saat bertugas.

73. Setelah selesai bertugas, saya berharap bisa segera pulang dan tidak ikut membahas masalah yang muncul saat bertugas.

74. Saya berharap orang lain dapat menggantikan saya dalam bertugas.

76. Berdoa tidak membantu saya dalam bertugas. 77. Saya berusaha berpikir objektif dalam


(22)

Lampiran 03 Hasil Perhitungan Validitas Alat Ukur

Validitas Strategi Penanggulangan Stres yang Terfokus Pada Masalah Aspek Planfull Problem Solving

No item Koefisien Korelasi Keterangan

1 0,342 Dipakai

2 0,683 Dipakai

20 0,531 Dipakai

24 0,290 Tidak dipakai

26 0,672 Dipakai

30 0,333 Dipakai

39 0,809 Dipakai

48 0,223 Tidak dipakai

49 0,438 Dipakai


(23)

Validitas Strategi Penanggulangan Stres yang Terfokus Pada Masalah Aspek Confrontative Coping

No item Koefisien Korelasi Keterangan

6 0,158 Tidak dipakai

7 0,387 Dipakai

17 0,133 Tidak dipakai

28 0,336 Dipakai

34 0,382 Dipakai

37 0,017 Tidak dipakai

46 0,393 Dipakai

67 0,578 Dipakai

Validitas Strategi Penanggulangan Stres yang Terfokus Pada Emosi Aspek Distancing

No item Koefisien Korelasi Keterangan

4 0,367 Dipakai

13 0,003 Tidak dipakai

21 0,563 Dipakai

41 0,273 Tidak dipakai

44 0,437 Dipakai

50 0,366 Dipakai

68 0,091 Tidak dipakai


(24)

Validitas Strategi Penanggulangan Stres yang Terfokus Pada Emosi Aspek Self-control

No item Koefisien Korelasi Keterangan

10 0,345 Dipakai

14 0,454 Dipakai

19 0,236 Tidak dipakai

35 0,163 Tidak dipakai

43 0,157 Tidak dipakai

54 0,607 Dipakai

62 0,491 Dipakai

63 0,659 Dipakai


(25)

Validitas Strategi Penanggulangan Stres yang Terfokus Pada Emosi Aspek Seeking Social Support

No item Koefisien Korelasi Keterangan

8 0,051 Tidak dipakai

18 0,530 Dipakai

22 0,625 Dipakai

31 0,402 Dipakai

42 0,189 Tidak dipakai

45 0,364 Dipakai

69 0,341 Dipakai


(26)

Validitas Strategi Penanggulangan Stres yang Terfokus Pada Emosi Aspek Accepting Responsibility

No item Koefisien Korelasi Keterangan

9 0,108 Tidak dipakai

12 0,083 Tidak dipakai

25 0,665 Dipakai

29 0,018 Tidak dipakai

53 0,517 Dipakai

61 0,195 Tidak dipakai

64 0,316 Dipakai

65 0,553 Dipakai


(27)

Validitas Strategi Penanggulangan Stres yang Terfokus Pada Emosi Aspek Escape Avoidance

No item Koefisien Korelasi Keterangan

3 0,126 Tidak dipakai

11 0,486 Dipakai

16 0,333 Dipakai

32 0,165 Tidak dipakai

33 0,217 Tidak dipakai

40 0,452 Dipakai

47 0,080 Tidak dipakai

55 0,096 Tidak dipakai

57 0,420 Dipakai

58 0,016 Tidak dipakai

59 0,619 Dipakai

66 0,370 Dipakai

73 0,077 Tidak dipakai


(28)

Validitas Strategi Penanggulangan Stres yang Terfokus Pada Emosi Aspek Positive Reappraisal

No item Koefisien Korelasi Keterangan

5 0,497 Dipakai

15 0,071 Tidak dipakai

23 0,190 Tidak dipakai

27 0,358 Dipakai

36 0,386 Dipakai

38 0,072 Tidak dipakai

51 0,244 Tidak dipakai

56 0,360 Dipakai

60 0,318 Dipakai


(29)

Lampiran 04 Alat Ukur Strategi Penanggulangan Stres Setelah Pengujian Validitas

No Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak

Pernah 1. Saat saya menghadapi massa yang sulit

dikendalikan, saya mengatasinya tanpa pikir panjang.

2. Saya mencoba menganalisa keadaan lapangan dan kondisi massa yang akan saya hadapi ketika bertugas agar saya dapat memahami situasi.

3. Ketika sedang bertugas, saya berpikir bahwa seiring berjalannya waktu saya dapat menyelesaikan tugas tersebut tanpa harus melakukan sesuatu.

4. Saya berpikir tugas mengendalikan massa tidak memberikan tambahan pengetahuan bagi saya sebagai anggota polisi.

5. Saya berusaha untuk tidak menyerah ketika bertugas walaupun saya merasa lelah.

6. Saya berharap dapat bertugas di fungsi lain di kepolisian.

7. Ketika bertugas, saya memendam perasaan yang saya rasakan agar tidak mengganggu kinerja saya dalam bekerja.

8. Jika memungkinkan, saat bertugas saya akan mundur dari barisan untuk istirahat dalam jangka waktu yang lebih lama.


(30)

9. Saya mencoba menyampaikan ide saya pada komandan tentang cara lain yang lebih efektif untuk mengatasi massa.

10. Saya berusaha untuk melupakan beban yang saya rasakan ketika bertugas.

11. Saya melakukan konsultasi dengan komandan untuk membantu saya dalam menyelesaikan tugas.

12. Saya berusaha memperbaiki keadaan apabila saya melakukan kesalahan ketika bertugas. 13. Saya membuat rencana terlebih dahulu untuk

menyelesaikan masalah yang muncul saat bertugas.

14. Saya berpikir tugas yang saya lakukan dapat membuat keamanan dan ketertiban lingkungan tetap terjaga.

15. Saya mengungkapkan kekesalan yang saya rasakan saat bertugas.

16. Pengalaman saya bertugas sebelumnya tidak membuat saya melakukan tugas dengan lebih baik.

17. Saya meminta bantuan kepada rekan sesama anggota Dalmas saat saya menghadapi masalah dalam bertugas.

18. Saya berani mengambil resiko untuk menyelesaikan masalah yang muncul saat bertugas.

19. Saya berpikir tugas mengendalikan massa menambah pengalaman saya sebagai anggota polisi.


(31)

20. Saya belajar dari pengalaman saya sebelumnya saat bertugas sehingga hasil kerja saya menjadi lebih baik.

21. Selesai bertugas, saya memilih untuk segera pulang dan beristirahat.

22. Saya berpikir bahwa tugas mengendalikan massa bukan tugas yang berat bagi saya.

23. Saya bercerita pada orang lain tentang beban kerja yang saya rasakan saat bertugas.

24. Saat bertugas, saya bertindak sesuai dengan prinsip kerja yang saya yakini.

25. Berdasarkan pengalaman saya sebelumnya, saya tahu apa yang harus saya lakukan saat bertugas, oleh karena itu saya berusaha keras melakukannya dengan baik.

26. Saya menyadari bahwa tugas mengendalikan massa merupakan salah satu tanggung jawab saya sebagai polisi.

27. Saya berusaha agar pikiran dan perasaan saya tidak terganggu oleh hal lain saat bertugas. 28. Saya berusaha lebih mengendalikan emosi agar

dapat menjalankan tugas lebih baik.

29. Saya berharap bisa mendapatkan tugas lain selain mengendalikan massa.

30. Saya berharap saya dapat menyelesaikan tugas tanpa perasaan tertekan.

31. Sebelum bertugas, saya berinisiatif berdoa lebih dulu.


(32)

32. Saya memikirkan apa yang akan saya lakukan untuk menyelesaikan tugas saya agar tidak terjadi kesalahan.

33. Saya mencontoh bagaimana komandan saya bertindak dalam menghadapi massa.

34. Saya pasrah menerima tugas saya sebagai anggota Dalmas.

35. Saya terus memikirkan beban kerja saya saat bertugas.

36. Saya meminta arahan dari komandan tentang apa yang harus dilakukan untuk mengatasi massa.

37. Saya berharap orang lain mengerti tentang beban kerja saya sebagai anggota Dalmas. 38. Saya berusaha tidak tergesa-gesa dalam

bertindak saat bertugas.

39. Saya berharap orang lain dapat menggantikan saya dalam bertugas.

40. Saya berusaha berpikir objektif dalam menghadapi masalah saat bertugas.

41. Saat saya menghadapi kesulitan dalam menghadapi massa, saya akan meminta bantuan komandan.

42. Ketika menghadapi masalah dalam bertugas, saya berusaha mencari simpati dari orang lain. 43. Saat bertugas menghadapi massa saya berpikir


(33)

44. Saya bertanya pendapat orang lain tentang masalah yang saya hadapi saat mengendalikan massa.

45. Saya melupakan masalah yang saya hadapi saat bertugas.


(34)

Lampiran 05 Identitas dan Data Penunjang

IDENTITAS Usia :

Lama bekerja di satuan Dalmas :

DATA PENUNJANG 1

1. Kondisi kesehatan saudara saat ini? a. Sehat

b. Kurang sehat, penyakit yang diderita:... 2. Apakah saudara merasa yakin dapat melaksanakan tugas sebagai anggota

Dalmas dengan baik? a. Cukup yakin b. Kurang yakin

3. Hal-hal yang akan saudara lakukan dalam mempersiapkan diri untuk melaksanakan tugas anggota Dalmas dalam mengendalikan massa?

a. Menenangkan diri dengan berdoa agar tugas dapat dilaksanakan dengan lancar

b. Mencari informasi tentang situasi yang akan dihadapi

4. Ketika menjalankan tugas sebagai anggota Dalmas, saudara lebih sering: a. Memikirkan sendiri langkah apa yang harus dilakukan saat

menghadapi massa

b. Berdiskusi dengan rekan sesama anggota Dalmas untuk mencari pemecahan masalah saat bertugas

5. Sikap teman maupun keluarga saat saudara melaksanakan tugas sebagai anggota Dalmas dalam mengendalikan massa?

a. Mendukung tugas saudara sebagai anggota Dalmas b. Tidak mendukung tugas saudara sebagai anggota Dalmas


(35)

6. Fasilitas yang diberikan oleh Kepolisian bagi anggota Dalmas dalam melaksanakan tugas mengendalikan massa?

a. Mendukung b. Tidak mendukung

DATA PENUNJANG 2

No. Pernyataan SL SR J TP

1. Saya mudah merasa cemas saat harus bertugas mengendalikan massa dalam jumlah yang besar.

2. Saya merasa tidak puas dengan hasil pekerjaan saya saat saya bertugas mengendalikan massa.

3. Saya merasa sakit kepala ketika saya harus melaksanakan tugas mengendalikan massa yang sulit dikendalikan.

4. Saya akan merokok lebih banyak saat saya bertugas mengendalikan massa.

5. Jika keesokan harinya saya tahu akan bertugas mengendalikan massa dalam jumlah yang besar saya mengalami sulit tidur.

6. Saya menjadi mudah berkeringat ketika bertugas mengendalikan massa yang cenderung anarkis.

7. Jika saya ditugaskan untuk mengendalikan massa di hari libur maka saya meminta ijin untuk tidak masuk dengan alasan yang dapat diterima.


(36)

8. Saya memiliki rasa percaya diri yang tinggi saat bertugas meskipun kondisi massa yang dihadapi tidak kondusif.

9. Saya merasakan urat-urat yang tegang disekitar leher dan bahu saat harus bertugas mengendalikan massa yang memancing emosi.

10. Saat mengendalikan massa yang memaki-maki anggota, saya melakukan hal-hal diluar prosedur untuk melawan mereka. 11. Saya tidak suka menerima kritikan dari

orang lain tentang kinerja saya sebagai anggota Dalmas.

12. Saya mengalami migrain saat harus bertugas mengendalikan massa yang anarkis.

13. Saya merasa gugup ketika harus bertugas mengendalikan massa dalam jumlah yang besar.

14. Saya merasa tersinggung oleh perkataan massa yang terkesan menghina anggota Dalmas saat saya sedang bertugas.

15. Jika terjadi masalah ketika saya bertugas maka saya akan menyalahkan orang lain yang telah menyebabkan hal itu terjadi. 16. Jika sedang bertugas mengendalikan massa

saya menjadi mudah marah.

17. Saat harus bertugas mengendalikan massa, jantung saya berdetak lebih cepat dari biasanya.


(37)

18. Jika sedang bertugas mengendalikan massa yang tidak kooperatif saya menjadi sulit berkonsentrasi.

19. Saya sulit mempercayai orang lain jika sedang bertugas mengendalikan massa.

20. Saat bertugas mengendalikan massa dalam jumlah yang banyak, saya jadi merasa kesulitan untuk mengambil keputusan.


(38)

Lampiran 06 Data Strategi Penanggulangan Stres

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 2 3 2 3 3 4 4 3 1 1 2 2 3 3 2 4 1 4 3 1 4 3 3 3 2

2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 2 2 3 2 4 3 2 3 3 2 3 4 3 2 1

3 2 3 2 3 3 3 4 2 1 3 1 4 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2

4 4 4 3 4 4 4 4 3 1 2 3 3 4 3 4 4 1 4 4 1 4 4 4 3 1

5 3 2 3 2 4 2 3 2 1 2 3 3 2 3 2 3 1 3 3 2 2 2 3 2 2

6 3 4 2 4 3 4 3 2 2 1 2 3 3 3 3 4 2 4 2 2 3 3 4 3 2

7 2 2 2 2 4 3 4 3 2 1 2 3 1 1 1 3 2 3 4 2 2 4 2 2 4

8 3 3 4 4 2 3 3 3 1 2 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3

9 3 2 3 2 3 4 4 3 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 4 2 2 3 4 3 2

10 3 3 2 4 3 4 4 2 1 2 2 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 2

11 2 3 2 1 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 3 1 1

12 2 3 3 1 4 4 1 2 1 2 1 2 2 3 3 3 2 1 3 1 2 3 3 3 1

13 1 4 1 4 4 4 3 3 1 1 3 3 3 3 4 4 1 2 3 3 4 3 4 2 2

14 4 4 3 3 2 3 3 1 1 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 4 4 2 2

15 4 4 1 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 1

16 2 4 1 4 4 4 4 4 1 1 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 2

17 3 4 1 4 4 4 2 2 1 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 2 2

18 4 4 2 1 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 1 3

19 3 3 1 3 4 4 1 2 1 1 2 2 3 3 1 4 1 3 3 2 3 3 3 3 2

20 4 4 2 4 4 3 2 4 1 1 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 3 2 2

21 4 4 1 4 4 4 4 4 1 2 2 4 4 4 4 4 1 4 3 2 4 4 4 4 2

22 4 3 2 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 4 4 3 3 3

23 4 3 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 2 2

24 4 4 1 1 3 3 4 3 1 1 2 4 2 4 3 4 1 4 4 2 3 4 3 2 2

25 2 4 1 4 4 4 3 3 1 2 2 4 3 3 4 4 1 4 3 1 4 3 4 4 2

26 4 3 2 4 4 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 2 3

27 4 4 1 4 4 1 1 4 1 1 4 4 4 4 4 4 1 3 4 1 4 4 3 1 2

28 4 4 1 3 4 4 4 4 1 1 1 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 4 1 4 2

29 4 4 1 4 2 4 4 4 1 3 2 4 4 1 4 3 2 4 4 1 1 4 4 1 3

30 4 4 1 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 1 1 4

31 4 4 1 4 4 4 4 1 1 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 3 3 1 2

32 4 4 2 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 1 3 4 1 4 4 2 4 2

33 4 4 1 4 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 2 3

34 4 4 1 3 2 4 4 3 1 1 2 3 3 4 3 4 2 3 4 1 4 3 4 3 4

35 4 4 2 2 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 2 4 3 2 3 4 4 3 4

36 4 4 2 4 4 4 4 4 1 1 2 4 4 4 4 4 1 4 3 1 4 4 4 4 2

37 4 4 1 4 3 4 3 2 1 2 2 3 3 4 4 4 1 4 4 2 4 4 1 4 4

38 4 4 1 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 1

39 4 4 1 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 1

40 4 4 1 4 2 4 3 3 1 3 2 3 3 4 3 4 2 4 4 2 4 4 3 1 2

41 4 4 1 4 4 3 3 3 1 1 2 3 3 4 4 4 1 4 4 4 4 3 1 1 1

42 4 4 1 4 4 3 2 1 1 1 3 3 3 3 3 4 1 4 3 2 4 4 2 4 2

43 4 4 1 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 1 4 3 2 2

44 4 3 3 4 3 1 4 4 3 1 3 2 3 3 3 3 4 1 1 3 2 4 4 1 3

Responden


(39)

26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

1 4 3 2 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 1 3 2 4 2 1 4 2 4 4 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 4 1 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 2 2 3 3 2 4 4 2 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 1 4 4 2 3 4 1 1 5 3 3 2 2 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 6 3 3 1 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 7 2 4 1 4 2 4 4 2 2 2 2 2 1 3 4 4 2 2 4 2 8 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 2 3 1 3 9 3 2 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 10 1 3 1 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 11 1 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 1 2 3 3 2 4 2 1 12 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 13 3 2 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 14 4 4 1 4 3 4 3 3 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 1 3 15 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 4 1 4 16 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 17 4 4 1 3 4 1 2 4 4 4 2 4 2 3 4 1 2 4 2 4 18 2 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 4 2 2 4 2 4 19 1 3 1 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 1 3 20 3 1 1 1 1 4 2 3 4 4 3 3 2 4 4 3 3 4 2 4 21 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 3 2 2 2 2 1 22 4 4 1 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 23 2 3 2 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 24 2 3 1 3 2 4 3 2 3 3 3 2 1 4 2 2 2 3 2 3 25 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 1 4 26 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 27 4 3 1 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 1 4 3 3 4 1 4 28 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 4 1 4 29 1 4 1 4 1 4 4 1 4 2 4 2 4 3 1 2 1 4 1 4 30 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 1 1 4 4 1 4 31 2 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 1 4 32 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 2 4 33 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 34 4 4 1 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 4 4 3 1 4 1 4 35 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 3 3 1 2 4 2 4 4 4 4 36 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 3 1 4 4 3 3 4 1 3 37 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 1 4 38 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 4 1 4 39 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 4 1 4 40 4 4 1 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 41 4 4 1 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 1 4 42 2 4 1 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 1 3 3 3 4 2 4 43 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 44 3 4 1 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 1 3 3 4 4 3 4

Responden


(40)

Lampiran 07 Data Bentuk Strategi Penanggulangan Stres Yang Berpusat Pada Masalah

1 2 9 13 16 20 25

1 2 3 2 2 4 3 3 19 CT 2 3 3 2 4 3 4 2 21 T 3 2 3 1 2 4 4 4 20 T 4 4 4 3 4 4 4 4 27 T 5 3 2 3 2 3 2 3 18 CT 6 3 4 2 3 4 3 3 22 T 7 2 2 2 1 3 4 4 18 CT 8 3 3 2 3 3 3 3 20 T 9 3 2 2 3 3 3 2 18 CT 10 3 3 2 3 3 3 3 20 T 11 2 3 2 3 3 3 3 19 CT 12 2 3 1 3 1 3 3 16 CR 13 1 4 3 4 2 3 2 19 CT 14 4 4 2 3 2 4 4 23 T 15 4 4 4 4 4 4 4 28 T 16 2 4 3 4 4 4 4 25 T 17 3 4 2 4 4 4 4 25 T 18 4 4 3 4 3 4 4 26 T 19 3 3 2 1 3 3 3 18 CT 20 4 4 4 4 3 4 1 24 T 21 4 4 2 4 4 4 4 26 T 22 4 3 3 3 4 4 4 25 T 23 4 3 3 3 3 3 3 22 T 24 4 4 2 3 4 4 3 24 T 25 2 4 2 4 4 3 4 23 T 26 4 3 2 3 4 3 3 22 T 27 4 4 4 4 3 4 3 26 T 28 4 4 1 4 2 4 4 23 T 29 4 4 2 4 4 4 4 26 T 30 4 4 4 1 1 4 4 22 T 31 4 4 4 4 4 3 4 27 T 32 4 4 4 3 3 4 4 26 T 33 4 4 3 3 4 4 4 26 T 34 4 4 2 3 3 3 4 23 T 35 4 4 3 4 4 4 4 27 T 36 4 4 2 4 4 4 4 26 T 37 4 4 2 4 4 4 4 26 T 38 4 4 4 4 4 4 4 28 T 39 4 4 4 4 4 4 4 28 T 40 4 4 2 3 4 4 4 25 T 41 4 4 2 4 4 3 4 25 T 42 4 4 3 3 4 4 4 26 T 43 4 4 4 4 4 4 3 27 T 44 4 3 3 3 1 4 4 22 T Responden Jumlah Kategori


(41)

15 18 24 36 41

1 3 1 1 4 2 11 CR 2 4 2 2 4 2 14 CT 3 3 3 3 4 2 15 CT 4 4 1 1 2 4 12 CR 5 4 1 2 3 3 13 CT 6 3 2 2 3 2 12 CR 7 4 2 2 2 4 14 CT 8 2 2 3 3 4 14 CT 9 3 2 2 3 4 14 CT 10 3 2 4 1 3 13 CT 11 4 2 2 1 3 12 CR 12 4 2 1 1 3 11 CR 13 4 1 3 3 3 14 CT 14 2 2 2 4 3 13 CT 15 4 1 1 4 4 14 CT 16 4 3 2 4 4 17 T 17 4 2 2 4 4 16 CT 18 4 3 3 2 4 16 CT 19 4 1 2 1 3 11 CR 20 4 2 3 3 4 16 CT 21 4 1 2 4 3 14 CT 22 3 3 2 4 3 15 CT 23 4 2 2 2 3 13 CT 24 3 1 2 2 2 10 CR 25 4 1 1 4 4 14 CT 26 4 2 3 3 2 14 CT 27 4 1 1 4 4 14 CT 28 4 1 4 4 4 17 T 29 2 2 1 1 1 7 R 30 4 4 4 4 1 17 T 31 4 1 1 2 4 12 CR 32 4 1 1 4 4 14 CT 33 3 3 3 3 4 16 CT 34 2 2 1 4 4 13 CT 35 3 2 2 4 4 15 CT 36 4 1 1 4 4 14 CT 37 3 1 2 4 4 14 CT 38 4 1 1 4 4 14 CT 39 4 1 1 4 4 14 CT 40 2 2 2 4 3 13 CT 41 4 1 4 4 4 17 T 42 4 1 2 2 3 12 CR 43 4 2 3 4 3 16 CT 44 3 4 3 3 3 16 CT Responden

Confrontative Coping


(42)

Lampiran 08 Data Bentuk Strategi Penanggulangan Stres Yang Berpusat Pada Emosi

3 10 22 43 45

1 2 2 3 2 3 12 CR 2 3 2 2 1 3 11 CR 3 2 4 3 1 3 13 CT 4 3 3 3 2 3 14 CT 5 3 3 2 2 3 13 CT 6 2 3 3 1 3 12 CR 7 2 3 2 1 2 10 CR 8 4 3 3 2 2 14 CT 9 3 3 3 1 4 14 CT 10 2 4 3 1 3 13 CT 11 2 3 1 2 2 10 CR 12 3 2 3 1 3 12 CR 13 1 3 2 2 3 11 CR 14 3 3 2 1 3 12 CR 15 1 4 4 1 4 14 CT 16 1 4 4 1 1 11 CR 17 1 4 2 1 2 10 CR 18 2 4 1 1 2 10 CR 19 1 2 3 1 2 9 CR 20 2 4 2 1 3 12 CR 21 1 4 4 1 2 12 CR 22 2 3 3 1 2 11 CR 23 3 3 2 2 2 12 CR 24 1 4 2 1 2 10 CR 25 1 4 4 1 3 13 CT 26 2 3 2 2 3 12 CR 27 1 4 1 1 3 10 CR 28 1 4 4 1 4 14 CT 29 1 4 1 1 1 8 R 30 1 4 1 1 4 11 CR 31 1 4 1 1 4 11 CR 32 2 4 4 1 4 15 CT 33 1 3 2 1 4 11 CR 34 1 3 3 1 1 9 CR 35 2 3 3 1 4 13 CT 36 2 4 4 1 3 14 CT 37 1 3 4 1 4 13 CT 38 1 4 4 1 4 14 CT 39 1 4 4 1 4 14 CT 40 1 3 1 1 3 9 CR 41 1 3 1 1 1 7 R 42 1 3 4 1 3 12 CR 43 1 4 2 2 3 12 CR 44 3 2 1 1 4 11 CR Responden

Distancing


(43)

5 7 27 32 33 38

1 4 3 4 3 3 3 20 T 2 3 3 2 3 3 4 18 CT 3 3 2 3 3 3 3 17 CT 4 4 3 4 4 4 4 23 T 5 2 2 2 3 3 3 15 CR 6 4 2 4 3 3 3 19 CT 7 3 3 2 2 2 2 14 CR 8 3 3 3 3 4 3 19 CT 9 4 3 4 3 4 4 22 T 10 4 2 3 4 3 3 19 CT 11 3 3 2 3 3 4 18 CT 12 4 2 3 3 3 3 18 CT 13 4 3 4 4 3 4 22 T 14 3 1 3 3 2 3 15 CR 15 4 4 4 4 4 4 24 T 16 4 4 4 4 4 4 24 T 17 4 2 4 4 2 4 20 T 18 3 4 4 3 3 4 21 T 19 4 2 3 3 2 3 17 CT 20 3 4 1 4 3 4 19 CT 21 4 4 4 4 4 2 22 T 22 4 3 3 2 3 3 18 CT 23 3 3 2 4 3 2 17 CT 24 3 3 2 3 3 3 17 CT 25 4 3 4 4 3 4 22 T 26 3 3 3 3 2 3 17 CT 27 1 4 4 3 4 4 20 T 28 4 4 4 4 4 4 24 T 29 4 4 1 2 4 4 19 CT 30 4 4 4 4 4 4 24 T 31 4 1 4 4 4 4 21 T 32 4 4 4 4 4 4 24 T 33 4 3 4 4 3 4 22 T 34 4 3 4 4 3 4 22 T 35 4 3 3 4 3 4 21 T 36 4 4 4 3 3 4 22 T 37 4 2 4 4 3 4 21 T 38 4 4 4 4 4 4 24 T 39 4 4 4 4 4 4 24 T 40 4 3 3 3 3 4 20 T 41 3 3 4 4 4 4 22 T 42 3 1 4 2 3 4 17 CT 43 4 4 3 3 3 3 20 T 44 1 4 4 3 2 4 18 CT

Jumlah Kategori Responden


(44)

11 17 23 37 42

1 1 3 3 2 2 11 CR 2 1 3 3 1 2 10 CR 3 3 2 3 2 2 12 CR 4 2 4 4 1 2 13 CT 5 2 2 3 2 3 12 CR 6 1 3 2 2 2 10 CR 7 1 1 4 4 4 14 CT 8 2 4 4 3 3 16 CT 9 3 3 4 2 3 15 CT 10 2 3 3 2 2 12 CR 11 2 3 3 1 3 12 CR 12 2 2 3 1 3 11 CR 13 1 3 3 2 2 11 CR 14 2 2 2 2 3 11 CR 15 2 4 4 1 1 12 CR 16 1 4 4 2 4 15 CT 17 4 2 4 2 1 13 CT 18 4 4 4 3 2 17 T 19 1 3 3 2 3 12 CR 20 1 4 3 2 3 13 CT 21 2 4 3 2 2 13 CT 22 3 3 4 3 3 16 CT 23 3 4 3 2 2 14 CT 24 1 2 4 2 2 11 CR 25 2 3 3 2 2 12 CR 26 1 3 3 3 2 12 CR 27 1 4 4 2 3 14 CT 28 1 4 4 2 1 12 CR 29 3 4 4 3 2 16 CT 30 2 4 4 4 1 15 CT 31 1 4 4 2 2 13 CT 32 4 4 4 2 2 16 CT 33 2 3 4 3 4 16 CT 34 1 3 4 4 3 15 CT 35 3 4 3 4 2 16 CT 36 1 4 3 2 3 13 CT 37 2 3 4 4 4 17 T 38 1 4 4 1 1 11 CR 39 2 4 4 1 1 12 CR 40 3 3 4 2 3 15 CT 41 1 3 4 1 3 12 CR 42 1 3 3 2 3 12 CR 43 3 4 4 2 3 16 CT 44 1 3 1 3 3 11 CR

Kategori Seeking Social Support


(45)

12 26 34 40 44

1 3 4 3 3 3 16 CT 2 2 4 3 3 3 15 CT 3 3 3 2 4 4 16 CT 4 3 4 3 1 1 12 CR 5 3 2 3 2 3 13 CT 6 3 4 3 3 4 17 T 7 1 4 2 1 2 10 CR 8 3 4 4 2 3 16 CT 9 4 4 4 3 4 19 T 10 4 4 3 2 3 16 CT 11 3 3 3 1 1 11 CR 12 3 3 3 3 3 15 CT 13 3 4 3 3 4 17 T 14 3 4 3 2 3 15 CT 15 4 4 2 4 4 18 T 16 4 4 4 4 4 20 T 17 4 3 4 2 4 17 T 18 4 4 3 3 4 18 T 19 3 3 3 2 3 14 CT 20 4 1 3 2 4 14 CT 21 4 4 2 1 1 12 CR 22 3 4 3 3 3 16 CT 23 3 4 3 3 3 16 CT 24 4 3 2 1 3 13 CT 25 3 4 3 4 4 18 T 26 3 3 3 2 3 14 CT 27 4 4 3 4 4 19 T 28 4 4 2 4 4 18 T 29 1 4 2 4 4 15 CT 30 4 4 2 4 4 18 T 31 4 4 3 4 4 19 T 32 4 4 4 1 4 17 T 33 3 4 4 2 3 16 CT 34 4 4 4 2 4 18 T 35 4 4 3 1 4 16 CT 36 4 4 3 1 3 15 CT 37 4 4 4 3 4 19 T 38 4 4 2 4 4 18 T 39 4 4 2 4 4 18 T 40 4 4 3 3 4 18 T 41 4 4 4 4 4 20 T 42 3 4 4 3 4 18 T 43 4 3 3 3 4 17 T 44 3 4 4 4 4 19 T

Kategori Accepting Responsibility


(46)

6 8 21 29 30 35 39

1 4 1 3 2 3 2 1 16 CR 2 4 3 3 4 2 3 3 22 T 3 4 1 2 3 4 3 2 19 CT 4 4 1 4 4 3 4 1 21 CT 5 3 1 3 3 2 3 2 17 CR 6 3 2 4 2 3 3 3 20 CT 7 4 2 2 4 2 3 4 21 CT 8 3 1 3 3 3 3 1 17 CR 9 4 2 4 4 4 3 4 25 T 10 4 1 3 3 3 4 2 20 CT 11 3 2 3 2 3 2 2 17 CR 12 1 1 3 3 3 2 2 15 CR 13 3 1 4 4 3 3 3 21 CT 14 3 1 4 3 3 4 1 19 CT 15 4 1 4 4 4 4 1 22 T 16 4 1 3 4 4 4 1 21 CT 17 2 1 4 2 4 3 2 18 CT 18 4 4 4 4 4 1 2 23 T 19 1 1 3 3 3 3 1 15 CR 20 2 1 3 2 3 4 2 17 CR 21 4 1 4 4 4 4 2 23 T 22 3 2 3 3 4 3 3 21 CT 23 4 2 2 4 4 2 2 20 CT 24 4 1 3 3 2 4 2 19 CT 25 3 1 4 3 4 4 1 20 CT 26 3 1 3 3 3 3 2 18 CT 27 1 1 3 4 4 1 1 15 CR 28 4 1 1 1 4 4 1 16 CR 29 4 1 4 4 1 3 1 18 CT 30 1 4 1 4 4 1 1 16 CR 31 4 1 3 3 4 3 1 19 CT 32 4 1 2 2 4 4 2 19 CT 33 4 2 3 4 4 3 3 23 T 34 4 1 4 3 3 4 1 20 CT 35 4 2 4 4 4 2 4 24 T 36 4 1 4 4 4 4 1 22 T 37 3 1 1 3 4 4 1 17 CR 38 4 1 4 4 4 4 1 22 T 39 4 1 4 4 4 4 1 22 T 40 3 1 3 3 4 3 2 19 CT 41 3 1 1 3 1 4 1 14 CR 42 2 1 2 3 4 1 2 15 CR 43 4 2 3 3 3 3 3 21 CT 44 4 3 4 4 3 1 3 22 T

Kategori Escape Avoidance


(47)

4 14 19 28 31

1 3 4 4 3 4 18 CT 2 3 3 3 4 4 17 CR 3 3 3 3 3 4 16 CR 4 4 4 4 3 4 19 CT 5 2 3 2 3 4 14 R 6 4 4 3 3 4 18 CT 7 2 3 2 4 2 13 R 8 4 3 3 3 3 16 CR 9 2 3 2 4 4 15 R 10 4 4 4 3 4 19 CT 11 1 4 4 3 4 16 CR 12 1 3 2 3 3 12 R 13 4 4 4 4 4 20 T 14 3 3 3 4 4 17 CR 15 4 4 4 4 4 20 T 16 4 4 4 4 4 20 T 17 4 4 3 1 4 16 CR 18 1 4 3 4 4 16 CR 19 3 4 3 4 4 18 CT 20 4 4 4 4 4 20 T 21 4 4 4 4 4 20 T 22 4 4 4 3 4 19 CT 23 2 4 3 4 4 17 CR 24 1 4 3 4 3 15 R 25 4 4 4 4 4 20 T 26 4 3 4 3 4 18 CT 27 4 4 4 4 4 20 T 28 3 4 4 4 4 19 CT 29 4 3 1 4 4 16 CR 30 4 4 4 4 4 20 T 31 4 4 4 4 4 20 T 32 3 4 4 4 4 19 CT 33 4 4 4 4 4 20 T 34 3 4 4 4 4 19 CT 35 2 4 3 4 4 17 CR 36 4 4 4 4 4 20 T 37 4 4 4 4 4 20 T 38 4 4 4 4 4 20 T 39 4 4 4 4 4 20 T 40 4 4 4 4 4 20 T 41 4 4 4 4 4 20 T 42 4 4 4 4 4 20 T 43 4 4 1 3 4 16 CR 44 4 3 2 4 3 16 CR

Positive Reappraisal

Jumlah Kategori Responden


(48)

Lampiran 09 Perbandingan Strategi Penanggulangan Stres Yang Berpusat Pada Masalah dengan Strategi Penanggulangan Stres Yang Berpusat Pada Emosi

Responden

SPS yang berpusat pada masalah

SPS yang berpusat pada emosi

Strategi Penanggulangan Stres

1 CT CT Seimbang

2 CT CT Seimbang

3 CT CT Seimbang

4 T CT

Cenderung berpusat pada masalah

5 CT CT Seimbang

6 CT CT Seimbang

7 CT CR

Cenderung berpusat pada masalah

8 CT CT Seimbang

9 CT T

Cenderung berpusat pada emosi

10 CT CT Seimbang

11 CT CT Seimbang

12 CR CT

Cenderung berpusat pada emosi

13 CT CT Seimbang

14 T CT

Cenderung berpusat pada masalah

15 T T Seimbang

16 T T Seimbang

17 T CT

Cenderung berpusat pada masalah


(49)

19 CR CT

Cenderung berpusat pada emosi

20 T CT

Cenderung berpusat pada masalah

21 T CT

Cenderung berpusat pada masalah

22 T CT

Cenderung berpusat pada masalah

23 CT CT Seimbang

24 CT CT Seimbang

25 T T Seimbang

26 T CT

Cenderung berpusat pada masalah

27 T CT

Cenderung berpusat pada masalah

28 T CT

Cenderung berpusat pada masalah

29 CT CT Seimbang

30 T CT

Cenderung berpusat pada masalah

31 T CT

Cenderung berpusat pada masalah

32 T T Seimbang

33 T T Seimbang

34 T CT

Cenderung berpusat pada masalah

35 T T Seimbang

36 T T Seimbang

37 T T Seimbang


(50)

39 T T Seimbang

40 T CT

Cenderung berpusat pada masalah

41 T CT

Cenderung berpusat pada masalah

42 T CT

Cenderung berpusat pada masalah

43 T CT

Cenderung berpusat pada masalah

44 T CT

Cenderung berpusat pada masalah

Keterangan:


(51)

Lampiran 10 Data Derajat Stres

1 14 16 5 9 18 20 15 19

1 2 2 3 1 3 2 1 1 1

2 3 3 2 2 2 2 3 2 3

3 2 2 3 1 3 2 2 1 1

4 2 1 1 1 1 1 1 1 1

5 2 2 2 1 1 2 2 2 2

6 2 1 1 1 2 1 1 1 1

7 3 2 2 1 2 2 2 2 3

8 2 3 3 1 3 3 3 2 2

9 2 4 3 1 3 3 4 3 3

10 3 2 1 1 1 2 1 1 2

11 2 2 1 1 2 2 2 2 2

12 2 3 1 1 2 1 1 1 1

13 1 1 1 1 1 2 1 1 1

14 1 2 1 1 1 1 1 1 2

15 1 1 1 1 1 1 1 1 1

16 1 1 1 1 1 1 1 1 1

17 2 2 2 2 2 1 2 1 1

18 2 1 2 2 4 1 2 2 2

19 2 2 2 1 3 2 2 1 2

20 4 1 2 1 3 2 3 1 3

21 1 3 1 1 1 1 1 2 2

22 2 4 3 2 2 2 3 3 2

23 2 2 2 2 2 2 2 2 2

24 3 3 3 2 3 2 3 1 2

25 2 3 2 1 2 2 3 1 2

26 2 2 1 1 3 2 2 1 2

27 1 1 1 1 1 1 1 1 1

28 3 3 3 3 3 3 2 2 2

29 1 3 2 4 1 1 1 1 2

30 1 1 1 1 1 1 1 1 1

31 3 3 1 2 3 3 3 1 3

32 2 1 2 1 1 1 1 1 1

33 1 4 3 1 3 3 2 2 3

34 2 2 2 1 2 1 1 1 2

35 3 4 4 4 4 3 3 2 2

36 1 2 2 1 1 2 1 1 1

37 1 1 1 1 1 1 1 1 1

38 1 1 1 1 1 1 1 1 1

39 1 1 1 1 1 1 1 1 1

40 2 3 1 1 3 3 3 1 1

41 3 3 3 3 3 3 3 1 3

42 1 1 1 1 1 1 1 1 1

43 3 1 1 1 3 1 2 1 2

44 4 2 1 1 4 2 1 2 1

reaksi fisik reaksi intelektual responden

item


(52)

3 12 6 17 2 7 8 13

1 3 1 2 2 2 2 2 2

2 3 2 2 2 2 2 2 2

3 3 1 3 2 1 2 2 2

4 1 1 1 1 1 1 2 1

5 1 1 2 2 2 1 3 2

6 2 1 2 1 2 1 2 1

7 1 1 2 3 4 1 2 2

8 2 2 2 2 2 1 2 2

9 4 2 4 3 3 1 2 2

10 1 1 2 2 1 1 2 1

11 2 1 2 2 1 1 3 2

12 2 1 1 1 2 1 2 1

13 1 1 3 1 1 1 2 1

14 1 1 2 1 2 1 3 1

15 1 1 1 1 1 1 1 1

16 1 1 1 1 1 1 1 1

17 2 2 2 2 2 1 1 2

18 2 1 2 1 4 1 1 4

19 2 2 4 3 2 1 2 2

20 1 1 2 2 2 1 1 2

21 1 1 1 1 1 1 1 1

22 2 2 3 2 2 2 2 2

23 2 2 2 2 2 2 2 2

24 3 2 3 2 2 1 3 4

25 1 1 2 1 1 1 1 2

26 2 2 2 2 2 2 2 2

27 1 1 1 1 1 1 4 1

28 2 3 4 3 2 2 3 4

29 1 1 2 1 4 1 4 2

30 1 1 1 1 1 1 1 1

31 2 1 4 3 4 2 2 1

32 1 1 1 1 2 1 1 1

33 3 3 4 3 2 1 2 3

34 2 1 3 2 2 1 1 1

35 3 3 3 3 2 1 3 3

36 1 1 2 2 1 1 4 1

37 1 1 1 1 3 1 1 1

38 1 1 1 1 1 1 4 1

39 1 1 1 1 1 1 4 1

40 1 1 2 2 1 1 1 2

41 3 3 3 3 4 1 1 3

42 1 1 1 1 1 1 4 1

43 2 3 1 1 2 1 2 2

44 2 2 4 2 3 1 3 3

Item

Dampak Subjektif Dampak Kesehatan Dampak Fisiologis Dampak Organisasi


(53)

Dampak Kognitif

4 10 11

1 1 1 1

2 2 2 3

3 3 2 2

4 1 1 1

5 1 1 2

6 2 1 1

7 2 2 1

8 3 2 2

9 4 2 3

10 1 1 1

11 2 1 1

12 3 2 3

13 1 1 1

14 2 1 2

15 1 1 1

16 1 1 1

17 2 2 1

18 2 2 4

19 1 1 1

20 2 2 1

21 1 1 1

22 2 1 1

23 2 2 2

24 3 1 2

25 1 1 2

26 2 1 1

27 1 1 1

28 3 2 3

29 1 2 1

30 1 1 1

31 1 2 2

32 1 1 1

33 1 3 2

34 1 1 2

35 4 2 2

36 1 2 1

37 1 1 1

38 1 1 1

39 1 1 1

40 1 1 1

41 4 3 3

42 1 1 1

43 2 1 1

44 1 4 2

Responden

item Dampak Tingkah Laku


(54)

Lampiran 11 Tabulasi Silang Usia dengan Strategi Penanggulangan Stres

Usia

Strategi Penanggulangan Stres

Total Cenderung Berpusat

pada Masalah

Seimbang Cenderung Berpusat pada Emosi <20 tahun 1

(20%)

4

(80%) -

5 (11.36%) 20-40 tahun 17

(43.6% %)

19 (48.7%)

3 (7.7%)

39 (88.63%)


(55)

Lampiran 12 Tabulasi Silang Lama Bekerja dengan Strategi Penanggulangan Stres

Lama Bekerja

Strategi Penanggulangan Stres

Total Cenderung Berpusat

pada Masalah

Seimbang Cenderung Berpusat pada Emosi <1 tahun 2

(28.6%)

5

(71.4%) -

7 (15.9%)

1 – 3 tahun 4

(28.6% %)

9 (64.3%)

1 (7.1%)

14 (31.8%) >3 tahun 12

(52.2%)

9 (39.1%)

2 (8.7%)

23 (52.3%)


(56)

Lampiran 13 Tabulasi Silang Kondisi Kesehatan dengan Strategi Penanggulangan Stres

Kondisi Kesehatan

Strategi Penanggulangan Stres

Total Cenderung Berpusat

pada Masalah

Seimbang Cenderung Berpusat pada Emosi

Sehat 18 (41.9%)

23 (53.5 %)

2 (4.7%)

43 (97.7%) Kurang Sehat

- -

1 (100%)

1 (2.3%)


(57)

Lampiran 14 Tabulasi Silang Keyakinan Positif dengan Strategi Penanggulangan Stres

Keyakinan Positif

Strategi Penanggulangan Stres

Total Cenderung Berpusat

pada Masalah

Seimbang Cenderung Berpusat pada Emosi

Cukup Yakin 10

(43.5%)

13

(56.5 %) -

23 (52.3%)

Kurang Yakin 8

(38.1%)

10 (47.6%)

3 (14.3%)

21 (47.7%)


(58)

Lampiran 15 Tabulasi Silang Keterampilan Memecahkan Masalah dengan Strategi Penanggulangan Stres

Persiapan Dalam Melaksanakan

Tugas

Strategi Penanggulangan Stres

Total Cenderung Berpusat

pada Masalah

Seimbang Cenderung Berpusat pada Emosi Menenangkan

Diri

12 (41.4%)

15 (51.7 %)

2 (6.9%)

29 (65.9%) Mencari

Informasi

6 (40%)

8 (53.3%)

1 (6.7%)

15 (34.1%)


(59)

Lampiran 16 Tabulasi Silang Keterampilan Sosial dengan Strategi Penanggulangan Stres

Kemampuan Bekerja Sama

Strategi Penanggulangan Stres

Total Cenderung Berpusat

pada Masalah

Seimbang Cenderung Berpusat pada Emosi Memikirkan

Sendiri

1

(100%) - -

1 (2.3%) Berdiskusi

dengan Rekan

17 (39.5%)

23 (53.5%)

3 (7%)

43 (97.7%)


(60)

Lampiran 17 Tabulasi Silang Dukungan Sosial dengan Strategi Penanggulangan Stres

Dukungan Sosial Strategi Penanggulangan Stres Total Cenderung Berpusat

pada Masalah

Seimbang Cenderung Berpusat pada Emosi Mendukung 18

(40.9%)

23 (52.3%)

3 (6.8%)

44 (100%) Tidak


(61)

Lampiran 18 Tabulasi Silang Fasilitas dengan Strategi Penanggulangan Stres

Fasilitas

Strategi Penanggulangan Stres

Total Cenderung Berpusat

pada Masalah

Seimbang Cenderung Berpusat pada Emosi Mendukung 15

(40.5%)

20 (54.1%)

2 (5.4%)

37 (84.1%) Tidak

Mendukung

3 (42.9%)

3 (42.9%)

1 (14.3%)

7 (15.9%)


(62)

Lampiran 19 Survey Awal

DATA PRIBADI Nama:

Umur:

Lama bekerja di fungsi Dalmas:

DAFTAR PERTANYAAN

1. Apa saja tugas dan kewajiban yang saudara lakukan saat dinas di fungsi Dalmas?

2. Apa yang saudara rasakan ketika saudara melaksanakan tugas sebagai Dalmas? (apakah dinilai sebagai beban kerja yang berat atau tidak?)

3. Kesulitan apa saja yang saudara hadapi ketika saudara melaksanakan tugas sebagai Dalmas?

4. Bagaimana dampak dari kesulitan-kesulitan tersebut terhadap kinerja saudara?

5. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan-kesulitan yang muncul ketika saudara bertugas?

6. Adakah kesulitan lain yang dapat mengganggu ketika saudara bertugas? (hal-hal pribadi)

7. Ketika saudara melaksanakan tugas, apakah saudara sering merasakan sakit kepala, mudah lelah, gelisah, cemas, mudah marah, sulit berkonsentrasi dan mengambil keputusan,mudah menyalahkan orang lain? (dampak stres)

8. Apa yang saudara lakukan ketika saudara merasakan hal-hal diatas?

9. Jika dirata-ratakan berapa kali saudara dinas di lapangan (menghadapi massa) dalam satu minggu?

10.Sudah berapa lama saudara dinas di fungsi Dalmas? Apakah ada keinginan saudara untuk ditempatkan di fungsi lain?


(63)

Lampiran 20 POLRI

Tugas Polri

Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan salah satu organisasi besar yang ada di Negara Indonesia dengan dipimpin oleh seorang Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri). Organisasi Polri menggunakan sistem Sentralisme dimana ada satu kesatuan yang saling terkait antara Polri tingkat pusat yaitu Mabes Polri sampai dengan Polri tingkat bawah yaitu Polsek (Polisi Sektor) sebagai ujung tombaknya. Kepolisian Negara Indonesia mempunyai tugas selaku alat negara penegak hukum, pelindung, pengayom dan pembimbing masyarakat. Didalam pencapaian tujuan organisasi Polri, Polri didukung oleh banyak personil dengan segala bentuk perilakunya yang mempengaruhi kinerja Polri itu sendiri.

Kepolisian dalam kedudukannya sebagai fungsi diartikan sebagai fungsi dan peranan kepolisian dalam melaksanakan tugas kepolisian, digolongkan menjadi : a. Tugas Preemtif

b. Tugas Preventif c. Tugas Represif

Dalam pelaksanaan tugas tersebut mengandung pembedaan akan sifat, luas kewenangan dan cara bertindaknya dengan uraian sebagai berikut :

a. Tugas Preemtif

Tindakan preemtif adalah tindakan untuk menghilangkan kesempatan untuk berbuat suatu pelanggaran. Dalam bentuk fisik seperti tindakan menghalangi dengan penutup jalan, memborgol agar pelaku tidak berdaya, memasang rambu-rambu,


(64)

mengawasi kegiatan yang rawan pelanggaran hukum. Adapun tindakan tertulis dapat berupa peringatan lewat surat kabar kepada masyarakat untuk waspada, buat peraturan yang ketat, peraaturan dinas. Sedangkan tindakan lisan berupa perintah untuk mengawasi dan penjagaan.

b. Tugas Preventif

Adalah tindakan yang penjabarannya sangat luas, tindakan ini adalah mencegah adanya kesempatan bagi orang yang akan melakukan pelanggaran hukum, yang dilakukan dengan kehadiran sosok polisi secara :

1) Fisik, kehadiran sosok polisi dapat menghalangi adanya niat jahat.

2) Kegiatan patroli atau ronda untuk mengetahui keberadaan tempat-tempat yang rawan kejahatan dan masalah sosial.

3) Penjagaan di tempat-tempat keramaian untuk mencegah munculnya kejahatan. c. Tugas Represif

Merupakan tugas pada upaya paksa atau sifatnya penindakan. Namun tindakan ini tetap dibatasi dengan peraturan perundang-undangan yaitu KUHP untuk hukum materiilnya, sedangkan untuk KUHAP memuat hukum acara pidananya. Dimaksud supaya tidak terjadi tindakan yang sewenang-wenang dan pelanggaran terhadap HAM. Dengan demikian tugas-tugas kepolisian ini juga dibatasi etika dan aturan hukum dan norma yang berlaku dan harus dipatuhi.

Dari rangkaian tugas diatas tujuannya adalah menciptakan rasa tentram bagi masyarakat, sehingga terhindar dari rasa takut karena tidak terjadi pelanggaran dan kejahatan. Kaitannya dengan tugas Polri dalam melaksanakan fungsinya yang selalu


(65)

didasari filsafat dan etika kepolisian. Bahwa fungsi kepolisian memiliki tugas dan kewenangan yang diikat oleh azas yang saling berhubungan, yaitu :

1) Azas Legalitas

Azas yang mendukung semua tindakan polisi asal tindakan itu didasarkan pada aturan dan ketentuan hukum yang berlaku.

2) Azas Oportunitas

Azas yang memberikan kewenangan kepada polisi untuk melakukan tindakan hukum yang sah karena selaras antara kebijaksanaannya dengan hukum yang mengaturnya.

3) Azas Kewajiban

Azas yang membenarkan tindakan polisi asalkan tindakan tersebut didasarkan atas kewajibannya selaku aparat penegak hukum dan tindakan tersebut untuk melindungi kepentingan umum/masyarakat.

4) Azas Subsidaritas

Memberikan kewenangan kepada polisi untuk melakukan suatu tindakan yang ditujukan pada tindakan menolong atau membantu untuk melakukan suatu pekerjaan yang diperlukan masyarakat.


(66)

Bagian Dalmas

Berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Tentang Pedoman Pengendalian Massa:

BAB I Ketentuan Umum

Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Pengendalian Massa yang selanjutnya disebut Dalmas adalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan Polri dalam rangka menghadapi massa pengunjuk rasa. 2. Dalmas Awal adalah satuan Dalmas yang tidak dilengkapi dengan alat-alat

perlengkapan khusus kepolisian, digerakkan dalam menghadapi kondisi massa masih tertib dan teratur/ situasi hijau.

3. Dalmas Lanjut adalah satuan Dalmas yang dilengkapi dengan alat-alat perlengkapan khusus kepolisian, digerakkan dalam menghadapi kondisi massa yang sudah tidak tertib/ situasi kuning.

4. Lapis Ganti adalah kegiatan peralihan kendali dari satuan Dalmas Awal ke Dalmas Lanjut.

5. Lintas Ganti adalah kegiatan peralihan kendali dari satuan kompi Dalmas Lanjut kepada satuan Kompi/ Detasemen Penanggulangan Huru-Hara Brimob. 6. Negosiator adalah anggota Polri yang melaksanakan peundingan melalui

tawar menawar dengan massa pengunjuk rasa untuk mendapatkan kesepakatan bersama.

7. Penanggulangan Huru-Hara yang selanjutnya disebut PHH adalah rangkaian kegiatan atau proses/ cara dalam mengantisipasi atau menghadapi terjadinya


(67)

kerusuhan massa atau huru hara guna melindungi warga masyarakat dari ekses yang ditimbulkan.

8. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan, pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, diatas permukaan tanah, dibawah permukaan tanah, dan atau air, serta diatas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel.

9. Gedung/Bangunan Penting adalah bangunan yang meliputi ruangan, halaman dan sekitarnya yang digunakan untuk melakukan kegiatan pemerintahan, kegiatan usaha, dan gedung-gedung/ bangunan lainnya yang digunakan sebagai pusat kegiatan kemasyarakatan secara umum (vital) yang menjadi sasaran unjuk rasa.

10.Lapangan/Lahan Terbuka adalah tempat tertentu yang digunakan sebagai sarana oleh massa dalam melakukan unjuk rasa.

11.Kendali adalah kegiatan yang dilakukan oleh Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek), Kepala Kepolisian Sektor Kota (Kapolsekta), Kepala Kepolsian Sektor Metropolitan (Kapolsek Metro), Kepala Kepolisian Resort (Kapolres), Kepala Kepolisian Resort Kota (Kapolresta), Kepala Kepolisian Resort Metropolitan (Kapolres Metro), Kepala Kepolisian Kota Besar (Kapoltabes), Kepala Kepolisin Wilayah (Kapolwil), Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar (Kapolwiltabes), Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) untuk mengatur segala tindakan pasukan di lapangan pada lokasi unjuk rasa atau areal tertentu dalam rangka mencapai suatu tujuan.


(68)

12.Alih Kendali adalah peralihan kendali dari Kapolsek/ Kapolsekta/ Kapolsek Metro kepada Kapolres/ Kapolresta/ Kapolres Metro/ Kapoltabes, dari Kapolres/ Kapolresta/ Kapolres Metro kepada Kapolwil/ Kapolwiltabes/ Kapolda.

13.Kendali taktis adalah pengendalian oleh Kapolsek, Kapolsekta, Kapolsek Metro, Kapolres, Kapolresta, Kapolres Metro, Kapoltabes, Kapolwiltabes, Kapolda yang berwenang mengatur segala tindakan pasukan di lapangan pada lokasi unjuk rasa.

14.Kendali teknis adalah pengendalian oleh pejabat pembina fungsi atau pimpinan pasukan dan atau perwira lapangan di kesatuan masing-masing yang bertanggung jawab atas teknis pelaksanaan tugas semua anggota yang menjadi tanggung jawabnya.

15.Kendali umum adalah pengendalian oleh Kapolda untuk mengatur seluruh kekuatan dan tindakan pasukan di lapangan dalam unjuk rasa pada kondisi dimana massa pengunjuk rasa sudah melakukan tindakan melawan hukum dalam bentuk pengancaman, pencurian dengan kekerasan, perusakan, pembakaran, penganiayaan berat, teror, intimidasi, penyanderaan, dan lain-lain sebagainya selanjutnya disebut dalam situasi merah.

Pasal 2

Satuan kewilayahan yang bertanggungjawab atas Dalmas mulai tingkat Polsek/ Polsekta/ Polsek Metro, Polres/ Polresta/ Polres Metro/ Poltabes, Polwil/ Polwiltabes dan Polda adalah Satuan Samapta.


(69)

Pasal 3

Pedoman Dalmas ini bertujuan untuk memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan terhadap sekelompok masyarakat yang sedang menyampaikan pendapat atau menyampaikan aspirasinya di depan umum demi terpeliharanya ketertiban umum.

BAB II RUANG LINGKUP

Pasal 4 Ruang Lingkup Dalmas meliputi:

a. di jalan raya;

b. di gedung/ bangunan penting; dan c. di lapangan/ lahan terbuka.

• Larangan Pada Pengendalian Massa Pasal 7

Larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf d dalam pengendalian massa adalah:

a. bersikap arogan dan terpancing oleh perilaku massa;

b. melakukan tindakan kekerasan yang tidak ssuai dengan prosedur; c. membawa peralatan di luar peralatan Dalmas;

d. membawa senjata tajam dan peluru tajam;

e. keluar dari Ikatan Satuan/ Formasi dan melakukan pengejaran massa secara perorangan;


(70)

g. mengucapkan kata-kata kotor, pelecehan seksual/ perbuatan asusila, memaki-maki pengunjuk rasa; dan

h. melakukan perbuatan lainnya yang melanggar peraturan perundang-undangan.

• Kewajiban Pengendalian Massa

Pasal 7

Kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf d dalam pengendalian massa adalah:

a. menghormati hak asasi manusia dari setiap orang yang melakukan unjuk rasa; b. melayani dan mengamankan pengunjuk rasa sesuai ketentuan;

c. setiap pergerakan anggota Dalmas selalu dalam Ikatan Satuan dan membentuk Formasi sesuai ketentuan;

d. melindungi jiwa dan harta benda;

e. tetap menjaga dan mempertahankan situasi hingga unjuk rasa selesai; dan f. patuh dan taat kepada perintah /kepala Kesatuan Lapangan yang bertanggung


(71)

Tahapan Pengendalian Massa

BAB III PELAKSANAAN

Pasal 6

Sebelum Pelaksanaan Dalmas, Kepala Kesatuan melaksanakan Acara Pimpinan Pasukan (APP) kepada seluruh satuan anggota Dalmas yang terlibat Dalmas dengan menyampaikan:

a. gambaran massa yang akan dihadapi oleh satuan Dalmas (jumlah, karakteristik, tuntutan, dan alat yang dibawa serta kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi selama unjuk rasa);

b. gambaran situasi obyek dan jalan raya tempat unjuk rasa;

c. rencana urutan langkah dan tindakan yang akan dilakukan oleh satuan Dalmas; dan

d. larangan dan kewajiban yang dilakukan oleh satuan Dalmas.

Situasi Tertib/ Hijau

Paragraf Kedua Tahap Pelaksanaan

Pasal 8

Cara bertindak pada Dalmas untuk situasi tertib/hijau adalah:

a. pada saat massa unjuk rasa bergerak dan/atau pawai, dilakukan pelayanan melalui pengawalan dan pengamanan oleh anggota Samapta/Lantas;


(72)

b. satuan Dalmas dan/atau satuan pendukung memberikan himbauan kepolisian dan himbauan dapat dilakukan dengan menggunakan helikopter;

c. pada saat massa unjuk rasa tidak bergerak/mogok, Komandan Kompi (Danki) dan/atau Komandan Pleton (Danton) Dalmas Awal membawa pasukan menuju objek dan turun dari kendaraan langsung membentukformasi dasar bersaf satu arah dengan memegang tali Dalmas yang sudah direntangkan oleh petugas tali Dalmas;

d. melakukan rekaman jalannya unjuk rasa menggunakan video kamera baik bersifat umum maupun khusus/menonjol selama unjuk rasa berlangsung; e. satuan pendukung melakukan kegiatan sesuai dengan fungsi masing-masing; f. negosiator berada di depan pasukan Dalmas awal, melakukan

perundingan/negosiasi dengan Koordinator Lapangan (Korlap) untuk menampung dan menyampaikan aspirasi;

g. negosiator melaporkan kepada Kapolsek dan atau Kapolres tentang tuntutan pengunjuk rasa untuk diteruskan kepada pihak yang dituju;

h. negosiator dapat mendampingi perwakilan pengunjuk rasa menemui pihak yang dituju untuk menyampaikan aspirasi;

i. apabila massa pengunjuk rasa tuntutannya meminta kepada pimpinan instansi/pihak yang dituju untuk datang ditengah-tengah massa pengunjuk rasa guna memberikan penjelasan, maka negosiator melaporkan kepada Kapolsek/Kapolsekta/KapolsekMetro/Kapolres/Kapolresta/KapolresMetro/Ka polwil/Kapolwiltabes/Kapolda meminta agar pimpinan instansi atau pihak yang dituju dapat memberikan penjelasan ditengah-tengah pengunjuk rasa;


(73)

j. Kapolsek/Kapolsekta/KapolsekMetro/Kapolres/Kapolresta/KapolresMetro/Ka polwil/Kapolwiltabes/Kapolda dan negosiator mendampingi pimpinan instansi/pihak yang dituju atau yang mewakili pada saat memberikan penjelasan;

k. mobil Penerangan Dalmas berada di belakang pasukan Dalmas Awal untuk melakukan himbauan kepolisian oleh Kapolsek/Kapolsekta/Kapolsek Metro selaku pengendali taktis;

l. Danton /atau Danki Dalmas melaporkan setiap perkembangan situasi kepada Kapolsek/Kapolsekta/Kapolsek Metro dan/atau Kapolres/Kapolresta/Kapolres Metro/Kapoltabes/Kapolwil/Kapolwiltabes;

m. apabila situasi meningkat dari tertib/hijau ke tidak tertib/kuning, maka dilakukan lapis ganti dengan Dalmas Lanjut.

Situasi Tidak Tertib/ Kuning

Pasal 9

Cara bertindak pada Dalmas untuk situasi tidak tertib/kuning adalah:

a. pada saat massa menutup jalan dengan cara duduk-duduk, tidur-tiduran. aksi teatrikal, dan aksi sejenisnya, maka pasukan Dalmas Awal membantu menertibkan, mengangkat dan memindahkan ke tempat yang netral dan atau lebih aman dengan cara persuasif dan edukatif;


(74)

c. satuan pendukung/polisi udara melakukan pemantauan dan memberikan himbauan kepolisian dari udara sedangkan satuan pendukung lainnnya melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi dan perannya;

d. dapat menggunakan unit satwa dengan formasi bersaf di depan Dalmas Awal untuk melindungi saat melakukan proses lapis ganti dengan Dalmas Lanjut; e. atas perintah Kapolres Pasukan Dalmas Lanjut maju dengan cara lapis ganti

dan membentuk formasi bersaf di belakang Dalmas Awal, kemudian saf kedua dan ketiga Dalmas Awal membuka ke kanan dan kiri untuk mengambil perlengkapan Dalmas guna melakukan penebalan kekuatan Dalmas Lanjut, diikuti saf kesatu untuk melakukan kegiatan yang sama setelah tali Dalmas digulung;

f. setelah Dalmas Lanjut dan Dalmas Awal membentuk formasi lapis bersaf, unit Satwa ditarik ke belakang menutup kanan dan kiri Dalmas;

g. apabila pengunjuk rasa semakin memperlihatkan perilaku menyimpang maka Kapolres/Kapolresta/KapolresMetro/Kapoltabes/Kapolwil/Kapolwiltabes

memberikan himbauan kepolisian;

h. apabila eskalasi meningkat dan/atau massa melempari petugas dengan benda keras, Dalmas lanjut melakukan sikap berlindung, selanjutnya Kapolres/Kapolresta/KapolresMetro/Kapoltabes/Kapolwil/Kapolwiltabes

memerintahkan Danki Dalmas Lanjut untuk melakukan tindakan hukum sebagai berikut:


(75)

1. kendaraan taktis pengurai massa bergerak maju melakukan tindakan mengurai massa, bersamaan dengan itu Dalmas Lanjut maju melakukan pendorongan massa;

2. petugas pemadam api dapat melakukan pemadaman api (pembakaran ban, spanduk, bendera dan alat peraga lainnya); dan 3. melakukan pelemparan dan penembakan gas air mata;

i. evakuasi terhadap VIP/pejabat penting lainnya dapat menggunakan kendaraan taktis penyelamat;

j. Danki Dalmas melaporkan setiap perkembangan situasi kepada Kapolres/Kapolresta/Kapolres Metro/Kapoltabes/Kapolwil/Kapolwiltabes; dan

k. apabila situasi meningkat Kapolres/Kapolresta/Kapolres Metro/Kapoltabes/Kapolwil/Kapolwiltabes melaporkan kepada Kapolda selaku pengendali umum agar dilakukan lintas ganti dengan Detasemen/Kompi Penanggulangan Huru-Hara (PHH) Brigade Mobil (Brimob).

Situasi Melanggar Hukum/ Merah

Pasal 10

Cara bertindak pada PHH dalam situasi melanggar hukum/merah adalah:

a. Kapolda memerintahkan Kepala Detasemen/Kompi PHH Brimob untuk lintas ganti dengan Dalmas Lanjut;


(76)

b. Detasemen/Kompi PHH Brimob maju membentuk formasi bersaf sedangkan pasukan Dalmas Lanjut melakukan penutupan serong kiri dan kanan (situasional) terhadap pasukan Detasemen/Kompi PHH Brimob dan diikuti Unit Satwa, Rantis Pengurai Massa Samapta membentuk formasi sejajar dengan Rantis Pengurai Massa Detasemen PHH Brimob;

c. apabila pada satuan kewilayahan yang tidak ada Detasemen/Kompi PHH Brimob, maka Kapolda selaku pengendali umum memerintahkan Kapolres/Kapolresta menurunkan Peleton Penindak Samapta untuk melakukan penindakan hukum yang didukung oleh satuan Dalmas Lanjut Polres/Polresta terdekat.

Tahap Pengakhiran

Paragraf Ketiga Tahap Pengakhiran

Konsolidasi Pasal 11

1) Konsolidasi dilakukan oleh satuan Dalmas dalam rangka mengakhiri kegiatan Dalmas dengan melakukan pengecekan kekuatan personel dan peralatan; 2) Dalam rangka konsolidasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), apel

konsolidasi dilakukan oleh:


(77)

b. Kapolres/Kapolresta/Kapolres

Metro/Kapoltabes/Kapolwil/Kapolwil-tabes dalam situasi kuning; dan

c. Kapolda selaku pengendali umum, dalam situasi merah.

3) Setelah selesai pelaksanaan tugas Dalmas, satuan Dalmas kembali ke markas satuan masing-masing dengan tertib.


(78)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masyarakat Indonesia saat ini telah memasuki era reformasi yang memungkinkan masyarakat memiliki kebebasan untuk dapat menyampaikan aspirasinya tanpa perlu merasa takut dan terbatasi. Masyarakat banyak melakukan unjuk rasa untuk bisa menyuarakan aspirasi mereka. Unjuk rasa yang dilakukan oleh kelompok masyarakat tertentu tidak jarang berujung pada kerusuhan dan tindak kriminalitas yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat umum. Seperti yang terjadi akhir-akhir ini, unjuk rasa yang dilakukan masyarakat terkait dengan kenaikan harga BBM banyak yang berakhir rusuh dan menganggu ketertiban umum (http://www.indosiar.com/news/jejak-kasus/73617/dampak kenaikan bbm).

Kerusuhan yang terjadi biasanya dimulai dengan aksi saling dorong antara massa dengan aparat yang berjaga di area tersebut atau terjadi aksi saling lempar antara aparat dan pengunjuk rasa. Tidak jarang kerusuhan dapat menimbulkan korban luka-luka maupun korban jiwa, dan bisa berakibat pada rusaknya fasilitas-fasilitas umum yang ada di area tersebut.

Polri merupakan satu lembaga yang berfungsi untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat umum. Berdasarkan Undang-undang Nomor 2 tahun 2002, Polri berperan selaku penegak hukum, serta pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Tugas dan tanggung jawab Polri adalah memberikan rasa


(79)

2

Universitas Kristen Maranatha aman kepada negara, masyarakat, harta benda dari tindakan kriminalitas dan bencana alam (www.polri.go.id).

Dalam kaitannya dengan tanggung jawab sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, Polri memiliki bagian kerja dalam organisasi yang disebut Samapta. Di dalam bagian Samapta terdapat satu satuan kerja Pengendali Massa atau biasa disebut Dalmas. Tugas dari Dalmas ini secara umum adalah mengendalikan massa, terutama pada saat terjadi kerusuhan/demonstrasi. Dalmas melakukan antisipasi terhadap kerawanan gangguan keamanan dan ketertiban yang mungkin muncul jika terdapat suatu kumpulan massa, baik itu pengunjuk rasa maupun kerumunan orang dalam jumlah besar, seperti penonton dalam konser-konser musik atau pertemuan kader-kader dan simpatisan dalam suatu kampanye. Polwiltabes di kota “X” memiliki 1 kompi anggota Dalmas yang terdiri dari 3 peleton yang masing-masing terdiri dari 30 orang anggota dengan rentang usia 18 - 37 tahun dan 1 orang Komandan Pleton (Danton). Petugas yang akan terjun langsung menghadapi massa adalah para anggota Dalmas dengan pengawasan dari Danton dan Komandan Kompi (Danki).

Kota “X” merupakan salah satu ibukota propinsi di Indonesia. Kota tersebut adalah pusat pemerintahan tingkat 1 di wilayah propinsi. Wilayah ini menampung aspirasi dari berbagai daerah di wilayah propinsi sehingga intensitas unjuk rasa yang terjadi tergolong tinggi. Bagian kepolisian yang membawahi keseluruhan wilayah kota besar ini disebut Polwiltabes. Polwiltabes bertugas untuk mengawasi kejadian-kejadian yang terjadi di seluruh wilayah kota besar “X” termasuk kejadian unjuk rasa. Berdasarkan data yang diperoleh di


(80)

3

Universitas Kristen Maranatha Polwiltabes di kota “X”, intensitas unjuk rasa yang muncul di wilayah “X” selama 3 bulan terakhir yaitu bulan Maret 2008 hingga bulan Mei 2008 menunjukkan angka yang tergolong tinggi yaitu sebanyak 62 kali. Bahkan dalam satu hari dapat terjadi dua hingga tiga kali unjuk rasa di wilayah kota “X”. Unjuk rasa yang terjadi akhir-akhir ini terutama yang terkait dengan kenaikan harga BBM.

Anggota Dalmas dituntut mampu melakukan tahapan-tahapan penanganan yang telah diatur sesuai aturan kepolisian ketika menghadapi massa. Anggota Dalmas akan menggunakan formasi-formasi khusus yang telah dirancang dan diatur untuk dapat menghadapi massa. Formasi-formasi tersebut akan digunakan tergantung situasi massa yang mereka hadapi.

Formasi pertama yang akan diturunkan ketika menghadapi massa adalah formasi Dalmas awal. Formasi ini akan diturunkan ketika massa masih dalam keadaan yang tertib dan terkendali, massa melakukan unjuk rasa hanya dengan melakukan orasi atau pawai di sepanjang jalan dan tidak melakukan tindakan yang mengganggu ketertiban umum. Pada tahap ini anggota Dalmas akan membentuk barisan bersaf satu arah dengan memegang tali yang sudah direntangkan sebagai pembatas. Selain itu pada tahap ini, pihak kepolisian juga akan melakukan negosiasi dengan berusaha berbicara dengan perwakilan massa untuk mengetahui keinginan mereka dan mencari titik tengah dengan pihak yang bersangkutan.

Apabila massa mulai melakukan tindakan yang mengganggu ketertiban umum seperti duduk-duduk, tidur-tiduran, membakar ban ditengah jalan atau menghalangi arus lalu lintas maka akan segera diturunkan formasi Dalmas lanjut, pada formasi ini para anggota Dalmas akan dilengkapi peralatan seperti tameng


(81)

4

Universitas Kristen Maranatha dan helm untuk membantu menertibkan massa. Peralatan tersebut hanya digunakan anggota Dalmas untuk bertahan dan menjaga diri apabila mendapat serangan dari massa. Formasi yang terakhir akan diturunkan ketika massa mulai melakukan tindakan pengrusakan dan tindak pidana lainnya seperti pemukulan, penyanderaan, dan lain sebagainya. Pada tahap ini anggota Dalmas akan dibantu oleh Detasemen Penanggulangan Huru Hara Brimob, anggota berhak melakukan tindakan tegas sesuai hukum seperti penangkapan atau pembubaran massa yang bertujuan untuk melumpuhkan dan memecah konsentrasi massa.

Dalam menjalankan tugasnya mengendalikan massa, kepolisian memiliki aturan tentang hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh anggota Dalmas. Peraturan Kapolri No. Pol.:16 Tahun 2006, tentang Pedoman Pengendalian Massa, pada pasal 7 memuat larangan bagi anggota Dalmas yang antara lain adalah bersikap arogan dan terpancing oleh perilaku massa, misalnya membalas pelemparan yang dilakukan massa; melakukan tindakan kekerasan yang tidak sesuai dengan prosedur seperti memukul atau menendang; melakukan pengejaran massa secara perorangan; mengucapkan kata-kata kotor; pelecehan seksual/perbuatan asusila, memaki-maki pengunjuk rasa; dan melakukan perbuatan lainnya yang melanggar perundang-undangan.

Tugas anggota Dalmas dalam pengendalian massa memiliki tuntutan dan tanggung jawab yang besar. Para anggota Dalmas diharapkan dapat menjalankan perannya sesuai dengan aturan yang telah diberlakukan di kepolisian dan tidak diperkenankan untuk melakukan tindakan lain diluar dari aturan-aturan tersebut. Anggota Dalmas dituntut menjalankan tahapan pengendalian massa yang telah


(1)

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Asumsi Penelitian

Berdasarkan uraian kerangka pikir diatas dapat ditarik asumsi, bahwa: 1. Beban kerja sebagai anggota Dalmas dihayati sebagai beban kerja yang

berat dan dapat menimbulkan stres.

2. Untuk dapat mengatasi stres yang dialami maka anggota Dalmas akan menggunakan strategi penanggulangan stres.

3. Strategi penanggulangan stres yang digunakan anggota Dalmas dapat cenderung berpusat pada masalah, cenderung berpusat pada emosi, atau seimbang.


(2)

77 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap anggota Dalmas Polwiltabes di kota “X”, dapat disimpulkan bahwa:

• Sebagian besar anggota Dalmas Polwiltabes di kota “X”, yaitu sebesar 52.3% menggunakan kedua bentuk strategi penanggulangan stres secara seimbang. Jenis strategi yang paling sering digunakan adalah planfull problem solving dan self control.

• Sebanyak 40.9% anggota Dalmas Polwiltabes di kota “X” menggunakan strategi penanggulangan stres yang cenderung berpusat pada masalah. Jenis strategi yang paling sering digunakan adalah planfull problem solving. • Sebanyak 6.8% anggota Dalmas Polwiltabes di kota “X” menggunakan

strategi penanggulangan stres yang cenderung berpusat pada emosi. Jenis strategi yang paling sering digunakan adalah self control dan accepting responsibility.

• Faktor-faktor strategi penanggulangan stres yang berkaitan dengan penggunaan strategi penanggulangan stres pada anggota Dalmas Polwiltabes di kota “X” adalah kondisi kesehatan, keterampilan sosial dan dukungan sosial.


(3)

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Dari hasil penelitian tersebut, peneliti mengajukan saran yang diharapkan dapat berguna, yaitu sebagai berikut:

5.2.1 Saran Bagi Penelitian Lanjutan

• Pada penelitian ini faktor-faktor yang diukur merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penggunaan strategi penanggulangan stres. Sebaiknya pada penelitian lanjutan faktor-faktor yang diukur lebih difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi penanggulangan stres.

• Penelitian selanjutnya dapat difokuskan pada penelitian mengenai kecerdasan emosional pada anggota Dalmas, hal ini sesuai dengan fakta yang diperoleh saat penelitian.

• Pada penelitian selanjutnya, disarankan penataan bahasa pada kuesioner lebih diperhatikan agar indikator dapat terukur dengan tepat.

• Pada penelitian selanjutnya, disarankan pilihan item pada kuesioner menggunakan pilihan “Sangat Sering”, “Sering”, “Jarang”, dan “Sangat Jarang”. Hal ini ditujukan agar responden tidak kaku dalam memilih jawaban.

• Disarankan untuk meneliti anggota Dalmas pada wilayah lain yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan kota “X” sehingga diperoleh gambaran yang lebih bervariasi dari penelitian sebelumnya.


(4)

Universitas Kristen Maranatha 79

• Disarankan untuk meneliti mengenai efektifitas penggunaan bentuk strategi penanggulangan stres sehingga diperoleh gambaran lebih mendalam mengenai strategi penanggulangan pada anggota Dalmas.

5.2.2 Saran Bagi Kegunaan Praktis

• Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan kepala Samapta Polwiltabes di kota “X” dapat lebih sering memberikan motivasi maupun reinforcement positif berupa pujian kepada para anggota Dalmas Polwiltabes “X” yang sebagian besar telah menggunakan strategi penanggulangan stres secara seimbang dan cenderung berpusat pada masalah agar dapat tetap mempertahankan strategi penanggulangan stres yang digunakan ketika menjalankan tugas sebagai anggota Dalmas.


(5)

Universitas Kristen Maranatha 80

DAFTAR PUSTAKA

Cox, Tom. 1978. Stress. London: The Macmillan Press LTD. Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.

Hardjana, Agus M. 1994. Stres tanpa distres, Seni Mengolah Stres. Yogyakarta: Kanisius

Lazarus, R.S., & Susan Folkman. 1984. Stress, Appraisal and Coping. New York: Springer Publishing Company.

Monat, Alan., & Richard Lazarus. 1991. Stress & Coping An Anthology. New York: Columbia University Press.

Santrock, John. W. 2002. Developmental Psychology, 7th ed. Boston: MC Graw Hill

Selye, Hans. 1980. Selye's Guide to stress research, volume I, Van Nostrand

Reinhold Company

Sudjana. 2002. Metoda Statistika, edisi ke 6. Bandung: Tarsito.

Wibowo, Eri., & Prof. Dr. Sugiyono. 2004. Statistika untuk Penelitian dan aplikasinya dengan SPSS 10.0 for Windows. Bandung: Alfabeta.


(6)

Universitas Kristen Maranatha 81

DAFTAR RUJUKAN

Dampak Kenaikan BBM. 2008. (http://www.indosiar.com/news/jejak-kasus/73617_dampak-kenaikan-bbm, diakses 10 juni 1008)

Pedoman Pengendalian Massa. 2006. Jakarta. Kepolisian Negara Republik Indonesia Markas Besar.

Panduan Penulisan Skripsi Sarjana Edisi Revisi II. 2007. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Tara, Mariska. 2008. Studi Deskriptif Mengenai Strategi Penanggulangan Stres Pada Dokter Jaga UGD Rumah Sakit ”X” di Cimahi. Skripsi. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Tentang Polri. (www.polri.go.id, diakses 23 April 2008)

Ways of Coping Questionnaire (http://www.mindgarden.com/products/wayss.htm, diakses 23 April 2008)