ASPEK TEKNIS PER SEKTOR

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

.

ASPEK TEKNIS PER SEKTOR

Bagian ini menjabar kan r encana pembangunan infr astr uktur bidang Cipta Kar ya yang
mencakup empat sektor yaitu pengembangan per mukiman, penataan bangunan dan lingkungan,
pengembangan air minum, ser ta pengembangan penye
hatan lingkungan per mukiman yang terdir i dar i air limbah, per sampahan, dan dr ainase.
Penjabar an per encanaan teknis untuk tiap-tiap sektor dimulai dar i pemetaan isu-isu str ategis
yang mempengar uhi, penjabar an kondisi eksisting sebagai baseline aw al per encanaan, ser ta
per masalahan dan tantangan yang har us diantisipasi. Tahapan ber ikutnya adalah analisis
kebutuhan dan pengkajian ter hadap pr ogr am-pr ogr am sektor al, dengan memper timbangkan
kr iter ia kesiapan pelaksanaan kegiatan. Kemudian dilanjutkan dengan mer umuskan usulan
pr ogr am dan kegiatan yang dibutuhkan.

8.1.


Pengembangan Permukiman
Ber dasar kan UU No. 1 Tahun 2011 tentang Per umahan dan Kaw asan Per mukiman,

per mukiman didefinisikan sebagai bagian dar i lingkungan hunian yang ter dir i atas lebih dar i
satu satuan per umahan yang mempunyai pr asar ana, sar ana, utilitas umum, ser ta mempunyai
penunjang kegiatan fungsi lain di kaw asan per kotaan atau per desaan.
Kegiatan pengembangan per mukiman ter diri dar i pengembangan per mukiman kaw asan
per kotaan dan kaw asan perdesaan. Pengembangan per mukiman kaw asan per kotaan ter diri dar i
pengembangan kaw asan per mukiman bar u dan peningkatan kualitas per mukiman kumuh,
sedangkan untuk pengembangan kaw asan per desaan ter dir i dar i pengembangan kaw asan
per mukiman per desaan, kaw asan pusat per tumbuhan, ser ta desa ter tinggal.

8.1.1. Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan
Arahan Kebijakan
Ar ahan kebijakan pengembangan per mukiman mengacu pada amanat per atur an
per undangan, antar a lain:

1.

Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional.
Ar ahan RPJMN Tahap 3 (2015-2019) menyatakan bahw a pemenuhan kebutuhan hunian
yang dilengkapi dengan pr asar ana dan sar ana pendukung bagi selur uh masyar akat ter us
8-1

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

meningkat, sehingga kondisi ter sebut mendor ong ter w ujudnya kota tanpa per mukiman
kumuh pada aw al tahapan RPJMN ber ikutnya.

2.

Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Pasal 4 mengamanatkan bahw a r uang lingkup penyelenggar aan per umahan dan kaw asan
per mukiman juga mencakup penyelenggar aan per umahan (butir c), penyelenggar aan
kaw asan per mukiman (butir d), pemelihar aan dan per baikan (butir e), ser ta pencegahan
dan peningkatan kualitas ter hadap per umahan kumuh dan per mukiman kumuh (butir f).


3.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.
Pasal 15 mengamanatkan bahw a pembangunan r umah susun umum, r umah susun khusus,
dan r umah susun negar a mer upakan tanggung jaw ab pemer intah.

4.

Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan.
Per atur an ini menetapkan salah satunya ter kait dengan penanggulangan kemiskinan yang
diimplementasikan dengan penanggulangan kaw asan kumuh.

5.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/ PRT/ M/ 2010 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.
Per atur an ini menetapkan tar get ber kur angnya luas per mukiman kumuh di kaw asan
per kotaan sebesar 10% pada tahun 2014. Ter kait dengan tugas dan w ew enang pemer intah
dalam pengembangan per mukiman maka UU No. 1/ 2011 mengamanatkan tugas dan

w ew enang sebagai ber ikut:

A. Tugas
1. Pemerintah Pusat
a. Mer umuskan dan menetapkan kebijakan dan str ategi nasional di bidang
per umahan dan kaw asan per mukiman.
b. Mer umuskan dan menetapkan kebijakan nasional t entang penyediaan Kasiba
dan Lisiba.
c.

Mengaw asi pelaksanaan kebijakan dan str ategi nasional di bidang per umahan
dan kaw asan per mukiman.

d. Menyelenggar akan fungsi oper asionalisasi dan koor dinasi pelaksanaan
kebijakan nasional penyediaan r umah dan pengembangan lingkungan hunian
dan kaw asan per mukiman.
e. Memfasilitasi pelaksanaan kebijakan dan str ategi pada tingkat nasional.

8-2


Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

2. Pemerintah Provinsi
a. Mer umuskan dan menetapkan kebijakan dan str ategi pada tingkat pr ovinsi di
bidang per umahan dan kaw asan per mukiman dengan ber pedoman pada
kebijakan nasional.
b. Mer umuskan dan menetapkan kebijakan penyediaan Kasiba dan Lisiba lintas
kabupaten/ kota.
c.

Mengaw asi pelaksanaan kebijakan dan str ategi nasional pada tingkat pr ovinsi
di bidang per umahan dan kaw asan per mukiman.

d. Menyelenggar akan fungsi oper asionalisasi dan koor dinasi pelaksanaan
kebijakan pr ovinsi penyediaan r umah, per umahan, per mukiman, lingkungan
hunian, dan kaw asan per mukiman.
e. Menyusun r encana pembangunan dan pengembangan per umahan dan
kaw asan per mukiman lintas kabupaten/ kota.

f.

Memfasilitasi pengelolaan pr asar ana, sar ana, dan utilitas umum per umahan
dan kaw asan per mukiman pada tingkat pr ovinsi.

g. Memfasilitasi penyediaan per umahan dan kaw asan per mukiman bagi
masyar akat, ter utama bagi MBR.
h. Memfasilitasi pelaksanaan kebijakan dan str ategi pada tingkat pr ovinsi.

3. Pemerintah Kabupaten/ Kota
a. Menyusun

dan

melaksanakan

kebijakan

dan


str ategi

pada

tingkat

kabupaten/ kota di bidang per umahan dan kaw asan per mukiman dengan
ber pedoman pada kebijakan dan str ategi nasional dan pr ovinsi.
b. Menyusun dan r encana pembangunan dan pengembangan per umahan dan
kaw asan per mukiman pada tingkat kabupaten/ kota.
c.

Menyelenggar akan
pelaksanaan

fungsi

kebijakan

oper asionalisasi

kabupaten/ kota

dan
dalam

koor dinasi
penyediaan

ter hadap
r umah,

per umahan, per mukiman, lingkungan hunian, dan kaw asan per mukiman.
d. Melaksanakan

pengaw asan

dan

pengendalian


ter hadap

pelaksanaan

per atur an per undang-undangan, kebijakan, str ategi, ser ta pr ogr am di bidang
per umahan dan kaw asan per mukiman pada tingkat kabupaten/ kota.
e. Melaksanakan kebijakan dan str ategi pada tingkat kabupaten/ kota.
f.

Melaksanakan melaksanakan per atur an per undang-undangan ser ta kebijakan
dan str ategi penyelenggar aan per umahan dan kaw asan per mukiman pada
tingkat kabupaten/ kota.

8-3

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

g. Melaksanakan peningkatan kualitas per umahan dan per mukiman.

h. Melaksanakan kebijakan dan str ategi pr ovinsi dalam penyelenggar aan
per umahan dan kaw asan per mukiman ber pedoman pada kebijakan nasional.
i.

Melaksanakan pengelolaan pr asar ana, sar ana, dan utilitas umum per umahan
dan kaw asan per mukiman.

j.

Mengaw asi pelaksanaan kebijakan dan str ategi nasional dan pr ovinsi di
bidang per umahan dan kaw asan per mukiman pada tingkat kabupaten/ kota.

k. Menetapkan lokasi Kasiba dan Lisiba.

B. Wewenang
1. Pemerintah Pusat
a. Menyusun dan menetapkan nor ma, standar , pedoman, dan cr iter ia r umah,
per umahan, per mukiman, dan lingkungan hunian yang layak, sehat, dan aman.
b. Menyusun


dan

menyediakan

basis

data

per umahan

dan

kaw asan

per mukiman.
c.

Menyusun dan menyempur nakan per atur an per undangundangan bidang
per umahan dan kaw asan per mukiman.

d. Member dayakan pemangku kepentingan dalam bidang per umahan dan
kaw asan per mukiman pada tingkat nasional.
e. Mengoor dinasikan pengaw asan dan pengendalian pelaksanaan per atur an
per undang-undangan bidang per umahan dan kaw asan per mukiman.
f.

Mengevalusi per atur an per undang-undangan serta kebijakan dan str ategi
penyelenggar aan per umahan dan kaw asan per mukiman pada tingkat
nasional.

g. Mengendalikan pelaksanaan kebijakan dan str ategi di bidang per umahan dan
kaw asan per mukiman.
h. Memfasilitasi

peningkatan

kualitas ter hadap

per umahan

kumuh

dan

per mukiman kumuh.
i.

Menetapkan

kebijakan

dan

str ategi

nasional

dalam

penyelenggar aan

per umahan dan kaw asan per mukiman.
j.

Memfasilitasi pengelolaan pr asar ana, sar ana, dan utilitas umum per umahan
dan kaw asan per mukiman.

2. Pemerintah Provinsi
a. Menyusun dan menyediakan basis data per umahan dan kaw asan per mukiman
pada tingkat pr ovinsi.

8-4

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

b. Menyusun dan menyempur nakan per atur an per undangundangan bidang
per umahan dan kaw asan per mukiman pada tingkat pr ovinsi.
c.

Member dayakan pemangku kepentingan dalam bidang per umahan dan
kaw asan per mukiman pada tingkat pr ovinsi.

d. Mengoor dinasikan pengaw asan dan pengendalian pelaksanaan per atur an
per undang-undangan, kebijakan, str ategi, ser ta pr ogr am di bidang per umahan
dan kaw asan per mukiman pada tingkat pr ovinsi.
e. Mengevaluasi per atur an per undang-undangan serta kebijakan dan str ategi
penyelenggar aan per umahan dan kaw asan per mukiman pada tingkat
pr ovinsi.
f.

Memfasilitasi

peningkatan

kualitas ter hadap

per umahan

kumuh

dan

per mukiman kumuh pada tingkat pr ovinsi.
g. Mengoor dinasikan pencadangan atau penyediaan tanah untuk pembangunan
per umahan dan per mukiman bagi MBR pada tingkat pr ovinsi.
h. Menetapkan kebijakan dan str ategi daer ah pr ovinsi dalam penyelenggar aan
per umahan dan kaw asan per mukiman ber pedoman pada kebijakan nasional.

3. Pemerintah Kabupaten/ Kota
a. Menyusun dan menyediakan basis data per umahan dan kaw asan per mukiman
pada tingkat kabupaten/ kota.
b. Menyusun dan menyempur nakan per atur an per undang-undangan bidang
per umahan dan kaw asan per mukiman pada tingkat kabupaten/ kota.
c.

Member dayakan pemangku kepentingan dalam bidang per umahan dan
kaw asan per mukiman pada tingkat kabupaten/ kota.

d. Melaksanakan sinkr onisasi dan sosialisasi per atur an per undang-undangan
ser ta kebijakan dan str ategi penyelenggar aan per umahan dan kaw asan
per mukiman pada tingkat kabupaten/ kota.
e. Mencadangkan atau menyediakan tanah untuk pembangunan per umahan dan
per mukiman bagi MBR.
f.

Menyediakan pr asar ana dan sar ana pembangunan per umahan bagi MBR pada
tingkat kabupaten/ kota.

g. Memfasilitasi ker ja sama pada tingkat kabupaten/ kota antar a pemer intah
kabupaten/ kota dan badan hukum dalam penyelenggar aan per umahan dan
kaw asan per mukiman.

8-5

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

h. Menetapkan lokasi per umahan dan per mukiman sebagai per umahan kumuh
dan per mukiman kumuh pada tingkat kabupaten/ kota.
i.

Memfasilitasi

peningkatan

kualitas ter hadap

per umahan

kumuh

dan

per mukiman kumuh pada tingkat kabupaten/ kota.

Lingkup Kegiatan
Mengacu pada Per men PU No. 08/ PRT/ M/ 2010 tentang Or ganisasi dan Tata Ker ja
Kementer ian Peker jaan Umum maka Dir ektor at Pengembangan Per mukiman mempunyai tugas
di bidang per umusan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan teknik dan pengaw asan teknik,
ser ta standar disasi teknis dibidang pengembangan per mukiman. Adapun fungsi Dir ektor at
Pengembangan Per mukiman adalah:
a.

Penyusunan kebijakan teknis dan str ategi pengembangan per mukiman di per kotaan dan
per desaan;

b.

Pembinaan teknik, pengaw asan teknik dan fasilitasi pengembangan kaw asan per mukiman
bar u di per kotaan dan pengembangan kaw asan per desaan potensial;

c.

Pembinaan teknik, pengaw asan teknik dan fasilitasi peningkatan kualitas per mukiman
kumuh ter masuk per emajaan kaw asan dan pembangunan r umah susun seder hana;

d.

Pembinaan teknik, pengaw asan teknik dan fasilitasi peningkatan kualitas per mukiman di
kaw asan ter tinggal, ter pencil, daer ah per batasan dan pulau-pulau kecil ter masuk
penanggulangan bencana alam dan ker usuhan sosial;

e.

Penyusunan nor ma, standar , pr osedur dan kr iteria, ser ta pembinaan kelembagaan dan
per an ser ta masyar akat di bidang pengembangan per mukiman;

f.

Pelaksanaan tata usaha Dir ektor at.

8.1.2. Kawasan Kumuh di Kabupaten Situbondo
Kumuh mer upakan lingkungan per mukiman yang telah mengalami penur unan kualitas
secar a fisik, ekonomi, dan budaya, dan lokasinya sesuai dengan r encana tata r uang w ilayah
kabupaten/ kota. Per mukiman kumuh mengacu pada aspek lingkungan hunian atau komunitas.
Per mukiman kumuh adalah per mukiman yang tidak layak huni kar ena tidak memenuhi
per syar atan untuk hunian baik secar a teknis maupun non teknis. Suatu per mukiman kumuh
dapat dikatakan sebagai pengejaw antahan dar i kemiskinan, kar ena pada umumnya di
pemukiman kumuhlah masyar akat miskin tinggal dan banyak kita jumpai di kaw asan per kotaan.
Dikaitkan dengan kemungkinan penanganan kepemilikan tanahnya dan konsekuensi
legal maupun biaya, maka penanganan Kaw asan kumuh di atas tanah negar a akan sangat
ber beda dengan Kaw asan kumuh di atas tanah milik. Ber dasar kan per bedaan kar akter istik dan

8-6

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

per masalahannya, maka dibutuhkan pendekatan dan penanganan yang ber beda. Ketidaktepatan
dalam pemilihan pola penanganan yang mengacu pada tipologi per masalahan kumuh akan
mengakibatkan kegagalan dalam penanganannya.
Ber dasar kan ar ahan dar i ber bagai pihak dan studi ter kait yang per nah dilakukan, dapat
diketahui bahw a di w ilayah Kabupaten Situbondo ter dapat 6 (enam) kaw asan per mukiman
kumuh yang ter sebar di 5 (lima) w ilayah kelur ahan, yaitu Kelur ahan Kalianget, Kelur ahan
Besuki, Kelur ahan Sumber anyar , Kelur ahan Daw uhan dan Kelur ahan Jangkar . Luas keselur uhan
kaw asan per mukiman kumuh ter sebut pada tahun 2014 ini adalah sebesar 109,94 Ha yang
dihar apkan dapat menur un hingga 0% pada tahun 2020.
Penyebab kekumuhan kaw asan pada masing-masing kelur ahan yang dimaksud ber bedabeda antar a satu dengan lainnya. Keselur uhan luas kaw asan per mukiman kumuh di Kabupaten
Situbondo mencapai 109,94 Ha pada tahun 2014 dimana angka ter sebut dihar apkan dapat
menur un sejalan dengan pr ogr am pemer intah menur unkan angka per mukiman kumuh
mencapai 0% sampai dengan tahun 2020.
Untuk selengkapnya, sebar an dan kar akter istik kaw asan per mukiman kumuh di
Kabupaten Situbondo disajikan pada bagian selanjutnya dar i r angkaian Pr ofil Kaw asan Kumuh
Kabupaten Situbondo.
KABUPATEN SITUBONDO

NO
1
2
3
4
5
6

NAMA KAWASAN

KECAMATAN

KELURAHAN

Kalianget
Banyugugur
Kr ajan Utar a
Besuki
Besuki
Padek
Besuki
Besuki
Kr ajan Dan Lebanan
Banyuputih
Sumber
anyar
Nyamplung
Situbondo
Daw uhan
Par aman
Jangkar
Jangkar
Kr ajan
LUAS KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH
KABUPATEN SITUBONDO

LUAS ( HA)
22,28
21,32
30,60
11,02
13,83
10,89

TIPOLOGI
Pesisir
Pesisir
Pesisir
Pesisir
Kumuh per kotaan
Pesisir
109,94 HA

8-7

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

Gambar 8.1. Permukiman Kumuh Kab. Situbondo

8-8

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

Gambar 8.2. Permukiman Kumuh Krajan Utara Kel. Kalianget Kec. Banyuglugur

8-9

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

8 - 10

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

8 - 11

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

8 - 12

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

Gambar 8.3. Permukiman Kumuh Padek Kel. Besuki Kec. Besuki

8 - 13

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

8 - 14

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

8 - 15

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

8 - 16

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

Gambar 8.4. Permukiman Kumuh Krajan dan Lebanan Kel. Pesisir
Kec. Besuki
8 - 17

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

8 - 18

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

8 - 19

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

8 - 20

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

Gambar 8.5. Permukiman Kumuh Nyamplung Kel. Sumberanyar
Kec. Banyuputih
8 - 21

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

8 - 22

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

8 - 23

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

8 - 24

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

Gambar 8.6. Permukiman Kumuh Paraman Kel. Kedawuhan
Kec. Situbondo
8 - 25

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

8 - 26

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

8 - 27

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

8 - 28

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

Gambar 8.7. Permukiman Kumuh Krajan Kel. Jangkar Kec. Jangkar

8 - 29

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

8 - 30

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

8 - 31

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

8.1.3. Program-Program Sektor Pengembangan Permukiman
Kegiatan pengembangan per mukiman ter dir i dar i pengembangan per mukiman
kaw asan per kotaan dan kaw asan per desaan. Pengembangan per mukiman kaw asan per kotaan
ter dir i dar i:
1.

Pengembangan kaw asan per mukiman bar u dalam bentuk pembangunan Rusunaw a ser ta

2.

Peningkatan kualitas per mukiman kumuh dan RSH.
Sedangkan untuk pengembangan kaw asan perdesaan ter diri dar i:

1.

Pengembangan kaw asan per mukiman per desaan untuk kaw asan potensial (Agr opolitan
dan Minapolitan), r aw an bencana, ser ta per batasan dan pulau kecil,

2.

Pengembangan kaw asan pusat per tumbuhan dengan pr ogr am PISEW (RISE),

3.

Desa ter tinggal dengan pr ogr am PPIP dan RIS PNPM.
Selain kegiatan fisik di atas pr ogr am/ kegiatan pengembangan per mukiman dapat

ber upa kegiatan non-fisik seper ti penyusunan SPPIP dan RPKPP ataupun r eview bilamana
diper lukan.

Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan



Infr astr uktur kaw asan per mukiman kumuh



Infr astr uktur per mukiman RSH



Rusunaw a beser ta infr astr uktur pendukungnya

8 - 32

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan



Infr astr uktur kaw asan per mukiman per desaan potensial (Agr opolitan/ Minapolitan)



Infr astr uktur kaw asan per mukiman r aw an bencana



Infr astr uktur kaw asan per mukiman per batasan dan pulau kecil



Infr astr uktur pendukung kegiatan ekonomi dan sosial (PISEW)



Infr astr uktur per desaan PPIP



Infr astr uktur per desaan RIS PNPM
Adapun alur fungsi dan pr ogr am pengembangan per mukiman ter gambar dalam gambar

8.8.

Sumber : Dit . Pengembangan Per mukiman 2012
Gambar 8.8
Alur Program Pengembangan Permukiman

8 - 33

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

Kriteria Kesiapan ( Readiness Cr iter ia )
Dalam pengembangan per mukiman ter dapat kr iter ia yang menentukan, yang ter dir i dar i
kr iter ia umum dan khusus, sebagai ber ikut.
1.

Umum



Ada r encana kegiatan r inci yang diur aikan secar a jelas.



Indikator kiner ja sesuai dengan yang ditetapkan dalam Renstr a.



Kesiapan lahan (sudah ter sedia).



Sudah ter sedia DED.



Ter sedia Dokumen Per encanaan Ber basis Kaw asan (SPPIP, RPKPP, Master plan Kw s.
Agr opolitan & Minapolitan, dan KSK)



Ter sedia Dana Daer ah untuk Ur usan Ber sama (DDUB) dan dana daer ah untuk
pembiayaan komponen kegiatan sehingga sistem bisa ber fungsi.

2.



Ada unit pelaksana kegiatan.



Ada lembaga pengelola pasca konstr uksi.

Khusus
Rusunaw a



Kesediaan Pemda utk penandatanganan MoA



Dalam Rangka penanganan Kws. Kumuh



Kesanggupan Pemda menyediakan Sambungan Listrik, Air Minum, dan PSD lainnya



Ada calon penghuni

RIS PNPM



Sudah ada kesepakatan dengan Menkokesr a.



Desa di kecamatan yang tidak ditangani PNPM Inti lainnya.



Tingkat kemiskinan desa >25%.



Bupati menyanggupi mengikuti pedoman dan menyediakan BOP minimal 5% dar i BLM.

PPIP



Hasil pembahasan dengan Komisi V - DPR RI



Usulan bupati, ter utama kabupaten ter tinggal yang belum ditangani pr ogr am Cipta
Kar ya lainnya



Kabupaten r eguler / sebelumnya dengan kiner ja baik



Tingkat kemiskinan desa >25%

PISEW



Ber basis pengembangan wilayah

8 - 34

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019



Pembangunan infr astr uktur dasar per desaan yang mendukung (i) tr anspor tasi, (ii)
pr oduksi per tanian, (iii) pemasar an per tanian, (iv) air ber sih dan sanitasi, (v)
pendidikan, ser ta (vi) kesehatan



Mendukung komoditas unggulan kaw asan
Selain kr iter ia kesiapan seper ti di atas ter dapat beber apa kr iter ia yang har us

diper hatikan

dalam

pengusulan

kegiatan

pengembangan

per mukiman

seper ti

untuk

penanganan kaw asan kumuh di per kotaan. Mengacu pada UU No. 1/ 2011 tentang Per umahan
dan Kaw asan Per mukiman, per mukiman kumuh memiliki cir i (1) ketidakter atur an dan
kepadatan bangunan yang tinggi, (2) ketidaklengkapan pr asar ana, sar ana, dan utilitas umum,
(3) penur unan kualitas r umah, per umahan, dan per mukiman, ser ta pr asar ana, sar ana dan
utilitas umum, ser ta (4) pembangunan r umah, per umahan, dan per mukiman yang tidak sesuai
dengan r encana tata r uang w ilayah. Lebih lanjut kr iter ia ter sebut ditur unkan ke dalam kr iter ia
yang selama ini diacu oleh Ditjen. Cipta Kar ya meliputi sebagai ber ikut:
1.

Vitalitas Non Ekonomi
a. Kesesuaian pemanfaatan r uang kaw asan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota atau
RDTK, dipandang per lu sebagai legalitas kaw asan dalam r uang kota.
b. Fisik bangunan per umahan per mukiman dalam kaw asan kumuh memiliki indikasi
ter hadap penanganan kaw asan per mukiman kumuh dalam hal kelayakan suatu hunian
ber dasar kan intensitas bangunan yang ter dapat didalamnya.
c.

Kondisi Kependudukan dalam kaw asan per mukiman kumuh yang dinilai, mempunyai
indikasi ter hadap penanganan kaw asan per mukiman kumuh ber dasar kan ker apatan
dan kepadatan penduduk.

2.

Vitalitas Ekonomi Kaw asan
a. Tingkat kepentingan kaw asan dalam letak kedudukannya pada w ilayah kota, apakah
apakah kaw asan itu str ategis atau kur ang str ategis.
b. Fungsi kaw asan dalam per untukan r uang kota, dimana keter kaitan dengan faktor
ekonomi member ikan keter tar ikan pada investor untuk dapat menangani kaw asan
kumuh yang ada. Kaw asan yang ter masuk dalam kelompok ini adalah pusat-pusat
aktivitas bisnis dan per dagangan seper ti pasar , ter minal/ stasiun, per tokoan, atau
fungsi lainnya.
c.

Jar ak jangkau kaw asan ter hadap tempat mata pencahar ian penduduk kaw asan
per mukiman kumuh.

3.

Status Kepemilikan Tanah
a. Status pemilikan lahan kaw asan per umahan per mukiman.

8 - 35

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

b. Status ser tifikat tanah yang ada.
4.

Keadaan Pr asar ana dan Sar ana
a. Kondisi Jalan
b. Dr ainase
c.

Air ber sih

d. Air limbah
5.

Komitmen Pemer intah Kabupaten/ Kota
a. Keinginan pemer intah untuk penyelenggar aan penanganan kaw asan kumuh dengan
indikasi penyediaan dana dan mekanisme kelembagaan penanganannya.
b. Keter sediaan per angkat dalam penanganan, seper ti halnya r encana penanganan ( gr and
scenar io) kaw asan, r encana induk ( mast er plan ) kaw asan dan lainnya.

8.1.4. Usulan Program dan Kegiatan
A.

Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Permukiman
Setelah melalui tahapan analisis kebutuhan untuk mengisi kesenjangan antar a kondisi

eksisting dengan kebutuhan maka per lu disusun usulan pr ogr am dan kegiatan.
Namun usulan pr ogr am dan kegiatan ter batasi oleh w aktu dan kemampuan pendanaan
pemer intah Kabupaten Situbondo. Sehingga untuk jangka w aktu per encanaan lima tahun dalam
RPIJM dibutuhkan suatu kr iter ia untuk menentukan pr ior itasi dar i tahun per tama hingga
kelima.
Setelah memper hatikan kr iter ia kesiapan maka dapat dir umuskan usulan pr ogr am dan
kegiatan pengembangan per mukiman Kabupaten Situbondo yang disusun ber dasar kan
pr ior itasnya seper ti tabel ber ikut.

Tabel 8.1
Usulan dan Prioritas Program Infrastruktur Per mukiman Kabupaten Situbondo
Biaya
No.
Kegiatan
Volume
Satuan
( Rp)
Lokasi
x 1.000
1. Pendampingan Penyusunan
Rencana Kaw asan
1
Lapor an
800.000
Kab. Situbondo
Per mukiman

B.

Usulan Pembiayaan Pembangunan Permukiman
Adapun untuk usulan pembiayaan dapat dijabar kan usulan pembiayaan baik dar i APBD

Kabupaten/ Kota, APBD Pr ovinsi, APBN, maupun dar i masyar akat dan sw asta,
sesuai dengan kemampuan pembiayaan pemer intah Kabupaten Situbondo.

8 - 36

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

Tabel 8.2
Usulan Pembiayaan Proyek
No.

Kegiatan

APBN
(Rp x
1.000)

1.

Pendampingan
Penyusunan
Rencana
Kaw asan
Per mukiman

800.000

APBD
Prov.
(Rp x
1.000)

APBD
Kab/ Kota
(Rp x
1.000)

Masyarakat
(Rp x
1.000)

-

-

-

Swasta
(Rp x
1.000)

CSR
(Rp x
1.000)

Total
(Rp x
1.000)

-

-

800.000

Usulan pr ior itas kegiatan dan pembiayaan secar a lebih r inci dapat dituangkan ke dalam
tabel ber ikut.

8 - 37

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

No.

Kegiatan/ Output/ Sub Output/ Paket

Detail Lokasi

Tabel 8.3
Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Permukiman Kabupaten Situbondo
Sumber Pembiayaan ( Rp) x 1.000
APBN
Volume
Satuan
APBD
APBD
Perusahaan
DAK
Rupiah
Provinsi
Kab/ Kota
Daerah
PHLN
Murni

Tahun
Swasta/
Masyarakat

CSR

1

2

800,000

2016

2017

3,600,000

2016

2017

PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
1.
PERATURAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
1.a. PENYUSUNAN NORMA, STANDAR, PEDOMAN, DAN KRITERIA ( NSPK)
2.
2.a

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN PRODUK PENGATURAN TENTANG KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH

2.b.

FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

2.c.

PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERMUKIMAN
Pendampingan Penyusunan Rencana
Kab. Situbondo
1
Kaw asan Per mukiman

Dokumen

2.d.

PENGAWASAN DAN EVALUASI BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

3.
3.a.

PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN
PENINGKATAN KUALITAS KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH
Penyusunan Rencana Tindak
Penanganan Kawasan Permukiman
Kumuh
Penataan/ Peningkatan Infr astr uktur
Kab. Situbondo
1
Kaw asan
Per mukiman Kaw asan Kumuh

3.b.

PERMUKIMAN KEMBALI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH

4.
4.a.

RUSUNAWA BESERTA INFRASTRUKTUR PENDUKUNGNYA
RUSUNAWA BESERTA INFRASTRUKTUR PENDUKUNGNYA ( SUB OUTPUT)

5.
5.a.

PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN
PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN POTENSIAL

5.b.

PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN BERBASIS KOMUNITAS/ MASYARAKAT

6.
6.a.

INFRASTRUKTUR PENDUKUNG KEGIATAN EKONOMI DAN SOSIAL ( RISE)
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG KEGIATAN EKONOMI DAN SOSIAL ( RISE) ( sub output)

8 - 38

3

4

5

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

Tahun

Sumber Pembiayaan ( Rp) x 1.000
Detail Lokasi

Volume

Satuan

APBN
Rupiah
PHLN
Murni

No.

Kegiatan/ Output/ Sub Output/ Paket

7.
7.a.

INFRASTRUKTUR PERDESAAN ( PPIP)
INFRASTRUKTUR PERDESAAN ( PPIP) ( sub output)

8.
8.a.

PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN KHUSUS
PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PASCA BENCANA

8.b.

PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERBATASAN/ PULAU TERLUAR/ TERPENCIL

9.
9.a.

KESWADAYAAN MASYARAKAT
KESWADAYAAN MASYARAKAT ( sub output)

DAK

APBD
Provinsi

APBD
Kab/ Kota

Perusahaan
Daerah

TOTAL

8 - 39

Swasta/
Masyarakat

CSR

1

2

3

4

5

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

8.2.

Penataan Bangunan dan Lingkungan

8.2.1. Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan
Penataan bangunan dan lingkungan adalah ser angkaian kegiatan yang diper lukan
sebagai bagian dar i upaya pengendalian pemanfaatan r uang, ter utama untuk mew ujudkan
lingkungan binaan, baik di per kotaan maupun di per desaan, khususnya w ujud fisik bangunan
gedung dan lingkungannya.
Kebijakan penataan bangunan dan lingkungan mengacu pada Undang-undang dan
per atur an antar a lain:

1.

UU No.1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
UU No. 1 tahun 2011 tentang Per umahan dan Kaw asan Per mukiman member ikan amanat
bahw a penyelenggar aan penyelenggar aan per umahan dan kaw asan per mukiman adalah
kegiatan per encanaan, pembangunan, pemanfaatan, dan pengendalian, ter masuk di
dalamnya pengembangan kelembagaan, pendanaan dan sistem pembiayaan, ser ta per an
masyar akat yang ter koor dinasi dan ter padu.
Pada UU No. 1 tahun 2011 juga diamanatkan pembangunan kaveling tanah yang telah
diper siapkan har us sesuai dengan per syar atan dalam penggunaan, penguasaan, pemilikan
yang ter cantum pada r encana r inci tata r uang dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
(RTBL).

2.

UU No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
UU No. 28 tahun 2002 member ikan amanat bangunan gedung har us diselenggar akan secar a
ter tib hukum dan diw ujudkan sesuai dengan fungsinya, ser ta dipenuhinya per syar atan
administr atif dan teknis bangunan gedung.
Per syar atan administr atif yang har us dipenuhi adalah:
a. Status hak atas tanah, dan/ atau izin pemanfaatan dar i pemegang hak atas tanah;
b. Status kepemilikan bangunan gedung; dan
c.

Izin mendir ikan bangunan gedung.

Per syar atan teknis bangunan gedung melingkupi per syar atan tata bangunan dan
per syar atan keandalan bangunan. Per syar atan tata bangunan ditentukan pada RTBL yang
ditetapkan oleh Pemda, mencakup per untukan dan intensitas bangunan gedung, ar sitektur
bangunan gedung, dan pengendalian dampak lingkungan. Sedangkan, per syar atan
keandalan

bangunan

gedung mencakup

keselamatan, kesehatan, keamanan, dan

kemudahan. UU No. 28 tahun 2002 juga mengamatkan bahw a dalam penyelenggar aan
bangunan gedung yang meliputi kegiatan pembangunan, pemanfaatan, pelestar ian dan
pembongkar an, juga diper lukan per an masyar akat dan pembinaan oleh pemer intah.

8 - 40

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3.

PP 36/ 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung
Secar a lebih r inci UU No. 28 tahun 2002 dijelaskan dalam PP No. 36 Tahun 2005 tentang
per atur an pelaksana dar i UU No. 28/ 2002. PP ini membahas ketentuan fungsi bangunan
gedung, per syar atan bangunan gedung, penyelenggar aan bangunan gedung, per an
masyar akat, dan pembinaan dalam penyelenggar aan bangunan gedung. Dalam per atur an
ini ditekankan pentingnya bagi pemer intah daer ah untuk menyusun Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL) sebagai acuan r ancang bangun ser ta alat pengendalian
pengembangan bangunan gedung dan lingkungan.

4.

Permen PU No. 06/ PRT/ M/ 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan
Sebagai panduan bagi semua pihak dalam penyusunan dan pelaksanaan dokumen RTBL,
maka telah ditetapkan Per men PU No. 06/ PRT/ M/ 2007 tentang Pedoman Umum Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan. Dalam per atur an ter sebut, dijelaskan bahw a RTBL disusun
pada skala kaw asan baik di per kotaan maupun per desaan yang meliputi kaw asan bar u
ber kembang cepat, kaw asan ter bangun, kaw asan dilestar ikan, kaw asan r aw an bencana,
ser ta kaw asan gabungan dar i jenis-jenis kaw asan ter sebut. Dokumen RTBL yang disusun
kemudian ditetapkan melalui per atur an w alikota/ bupati.

5.

Permen PU No.14 / PRT/ M/ 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Per men PU No: 14 / PRT/ M/ 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Peker jaan
Umum dan Penataan Ruang mengamanatkan jenis dan mutu pelayanan dasar Bidang
Peker jaan Umum dan Penataan Ruang yang mer upakan ur usan w ajib daer ah yang ber hak
diper oleh setiap w ar ga secar a minimal. Pada Per men ter sebut dilampir kan indikator
pencapaian SPM pada setiap Dir ektor at Jender al di lingkungan Kementer ian PU beser ta
sektor -sektor nya.

Lingkup Tugas dan Fungsi Dir ektorat PBL ( Permen PU No. 8 tahun 2010)
Sebagaimana dinyatakan pada Per men PU No.8 tahun 2010 tentang Or ganisasi dan Tata
Ker ja Kementer ian PU, pada Pasal 608 dinyatakan bahw a Dir ektor at Penataan Bangunan dan
Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Dir ektor at Jender al Cipta
Kar ya di bidang per umusan dan pelaksanakan kebijakan, penyusunan pr oduk pengatur an,
pembinaan dan pengaw asan ser ta fasilitasi di bidang penataan bangunan dan lingkungan
ter masuk pembinaan pengelolaan gedung dan r umah negar a.

8 - 41

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

Kemudian selanjutnya pada Pasal 609 disebutkan bahw a Dir ektor at Penataan
Bangunan dan Lingkungan menyelenggar akan fungsi:
a.

Penyusunan kebijakan teknis dan str ategi penyelenggar aan penataan bangunan dan
lingkungan ter masuk gedung dan r umah negar a;

b.

Pembinaan teknik, pengaw asan teknik, fasilitasi ser ta pembinaan pengelolaan bangunan
gedung dan r umah negar a ter masuk fasilitasi bangunan gedung istana kepr esidenan;

c.

Pembinaan teknik, pengaw asan teknik dan fasilitasi penyelenggar aan penataan bangunan
dan lingkungan dan pengembangan kesw adayaan masyar akat dalam penataan lingkungan;

d.

Pembinaan teknik, pengaw asan teknik dan fasilitasi r evitalisasi kaw asan dan bangunan
ber sejar ah/ tr adisional, r uang ter buka hijau, ser ta penanggulangan bencana alam dan
ker usuhan sosial;

e.

Penyusunan nor ma, standar , pr osedur dan kriter ia, ser ta pembinaan kelembagaan
penyelenggar aan penataan bangunan dan lingkungan; dan

f.

Pelaksanaan tata usaha Dir ektor at.
Lingkup tugas dan fungsi ter sebut dilaksanakan sesuai dengan kegiatan pada sektor PBL,

yaitu kegiatan penataan lingkungan per mukiman, kegiatan penyelenggar aan bangunan gedung
dan r umah negar a dan kegiatan pember dayaan komunitas dalam penanggulangan kemiskinan
seper ti ditunjukkan pada gambar 8.9.

Gambar 8.9 Lingkup Tugas PBL

8 - 42

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

Lingkup kegiatan untuk dapat mew ujudkan lingkungan binaan yang baik sehingga
ter jadi peningkatan kualitas per mukiman dan lingkungan meliputi:
a.

Kegiatan penataan lingkungan per mukiman



Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL);



Bantuan Teknis pengelolaan Ruang Ter buka Hijau ( RTH);



Pembangunan Pr asar ana dan Sar ana peningkatan lingkungan pemukiman kumuh dan
nelayan;


b.

c.

Pembangunan pr asar ana dan sar ana penataan lingkungan pemukiman tr adisional.

Kegiatan pembinaan teknis bangunan dan gedung



Diseminasi per atur an dan per undangan tentang penataan bangunan dan lingkungan;



Peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan dan gedung;



Pengembangan sistem infor masi bangunan gedung dan ar sitektur ;



Pelatihan teknis.

Kegiatan pember dayaan masyar akat di per kotaan



Bantuan teknis penanggulangan kemiskinan di per kotaan;



Paket dan Replikasi.

8.2.2. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan
A. Isu Strategis
Untuk dapat mer umuskan isu str ategis Bidang PBL, maka dapat dilihat dar i Agenda
Nasional dan Agenda Internasional yang mempengar uhi sektor PBL. Untuk Agenda Nasional,
salah satunya adalah Pr ogr am PNPM Mandir i, yaitu Pr ogr am Nasional Pember dayaan
Masyar akat Mandiri, sebagai w ujud ker angka kebijakan yang menjadi dasar acuan pelaksanaan
pr ogr am-pr ogr am penanggulangan kemiskinan ber basis pember dayaan masyar akat. Agenda
nasional lainnya adalah pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Peker jaan Umum
dan Penataan Ruang, khususnya untuk sektor PBL yang mengamanatkan ter layaninya
masyar akat dalam pengur usan IMB di kabupaten/ kota dan ter sedianya pedoman Har ga Standar
Bangunan Gedung Negar a (HSBGN) di kabupaten/ kota.
Agenda inter nasional yang ter kait diantar anya adalah pencapaian MDG’s 2015,
khususnya tujuan 7 yaitu memastikan kelestar ian lingkungan hidup. Tar get MDGs yang ter kait
bidang Cipta Kar ya adalah tar get 7C, yaitu menur unkan hingga separ uhnya pr opor si penduduk
tanpa akses ter hadap air minum layak dan sanitasi layak pada 2015, ser ta tar get 7D, yaitu
mencapai peningkatan yang signifikan dalam kehidupan penduduk miskin di per mukiman
kumuh pada tahun 2020.

8 - 43

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

Agenda inter nasional lainnya adalah isu Pemanasan Global (Global War ming).
Pemanasan global yang disebabkan ber tambahnya kar bondioksida (CO2) sebagai akibat
konsumsi ener gi yang ber lebihan mengakibatkan naiknya suhu per mukaan global hingga 6.4 °C
antar a tahun 1990 dan 2100, ser ta meningkatnnya tinggi muka laut di selur uh dunia hingga
mencapai 10-25 cm selama abad ke-20. Kondisi ini member ikan dampak bagi kaw asan-kaw asan
yang ber ada di pesisir pantai, yaitu munculnya bencana alam seper ti banjir , kebakar an ser t a
dampak sosial lainnya.
Agenda Habitat

juga mer upakan

salah satu Agenda Inter nasional

yang juga

mempengar uhi isu str ategis sektor PBL. Konfer ensi Habitat I yang telah diselenggar akan di
Vancouver , Canada, pada 31 Mei-11 Juni 1976, sebagai dasar ter bentuknya UN Habitat pada
tahun 1978, yaitu sebagai lembaga PBB yang mengur usi per masalahan per umahan dan
per mukiman ser ta pembangunan per kotaan. Konfer ensi Habitat II yang dilaksanakan di
lstanbul, Tur ki, pada 3 - 14 Juni 1996 dengan dua tema pokok, yaitu "Adequate Shelter for All"
dan "Sustainable Human Settlements Development in an Ur banizing Wor ld", sebagai ker angka
dalam penyediaan per umahan dan per mukiman yang layak bagi masyar akat.
Dar i agenda-agenda ter sebut maka isu str ategis tingkat nasional untuk bidang PBL dapat
dir umuskan adalah sebagai ber ikut:
1. Penataan Lingkungan Per mukiman
a. Pengendalian pemanfaatan r uang melalui RTBL;
b. PBL mengatasi tingginya fr ekuensi kejadian kebakar an di per kotaan;
c.

Pemenuhan kebutuhan r uang ter buka publik dan r uang ter buka hijau (RTH) di
per kotaan;

d. Revitalisasi dan pelestar ian lingkungan per mukiman tr adisional dan bangunan
ber sejar ah ber potensi w isata untuk menunjang tumbuh kembangnya ekonomi lokal;
e. Peningkatan kualitas lingkungan dalam r angka pemenuhan Standar Pelayanan Minimal;
f.

Pelibatan pemer intah daer ah dan sw asta ser ta masyar akat dalam penataan bangunan
dan lingkungan.

2. Penyelenggar aan Bangunan Gedung dan Rumah Negar a
a. Ter tib pembangunan dan keandalan bangunan gedung (keselamatan, kesehatan,
kenyamanan dan kemudahan);
b. Pengendalian penyelenggar aan bangunan gedung dengan per da bangunan gedung di
kab/ kota;
c.

Tantangan untuk mew ujudkan bangunan gedung yang fungsional, ter tib, andal dan
mengacu pada isu lingkungan/ ber kelanjutan;

8 - 44

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

d. Ter tib dalam penyelenggar aan dan pengelolaan aset gedung dan r umah negar a;
e. Peningkatan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan gedung dan r umah Negar a.
3. Pember dayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan
a. Jumlah masyar akat miskin pada tahun 2012 sebesar 29,13 juta or ang atau sekitar
11,96% dar i total penduduk Indonesia;
b. Realisasi DDUB tidak sesuai dengan komitmen aw al ter masuk shar ing in-cash sesuai
MoU PAKET;
c.

Keber lanjutan dan siner gi pr ogr am ber sama pemer intah daer ah dalam penanggulangan
kemiskinan.
Isu str ategis PBL ini ter kait dengan dokumen-dokumen seper ti RTR, skenar io

pembangunan daer ah, RTBL yang disusun ber dasar skala pr ior itas dan manfaat dar i r encana
tindak yang meliputi a) Revitalisasi, b) RTH, c) Bangunan Tr adisional/ ber sejar ah dan d)
penanggulangan

kebakar an,

bagi

pencapaian

ter w ujudnya

pembangunan

lingkungan

per mukiman yang layak huni, ber jati dir i, pr oduktif dan ber kelanjutan.

B. Kondisi Eksisting
Untuk tahun 2012 capaian nasional dalam pelaksanaan pr ogr am dir ektor at PBL adalah
dengan jumlah kelur ahan/ desa yang telah mendapatkan fasilitasi ber upa peningkatan kualitas
infr astr uktur per mukiman per desaan/ kumuh/ nelayan melalui pr ogr am P2KP/ PNPM adalah
sejumlah 10.925 kelur ahan/ desa. Untuk jumlah Kabupaten/ Kota yang telah menyusun Per da
Bangunan Gedung (BG) hingga tahun 2012 adalah sebanyak 106 Kabupaten/ Kota. Untuk RTBL
yang sudah ter susun ber upa Per atur an Bupati/ Walikota adalah sebanyak 2 Kabupaten/ Kota, 9
Kabupaten/ Kota dengan per janjian ber sama, dan 32 Kabupaten/ Kota dengan kesepakatan
ber sama.
Ber dasar kan Renstr a Ditjen Cipta Kar ya 2010-2014, di samping kegiatan non-fisik dan
pember dayaan, Dir ektor at PBL hingga tahun 2013 juga telah melakukan peningkatan pr asar ana
lingkungan per mukiman di 1.240 kaw asan ser ta penyelenggar aan bangunan gedung dan
fasilitasnya di 377 kabupaten/ kota.

C. Permasalahan dan Tantangan
Dalam kegiatan penataan bangunan dan lingkungan ter dapat beber apa per masalahan
dan tantangan yang dihadapi, antar a lain:
1. Penataan Lingkungan Per mukiman:



Masih kur ang diper hatikannya kebutuhan sar ana sistem pr oteksi kebakar an;

8 - 45

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019



Belum siapnya landasan hukum dan landasan oper asional ber upa RTBL untuk lebih
melibatkan pemer intah daer ah dan sw asta dalam penyiapan infr astr uktur guna
pengembangan lingkungan per mukiman;



Menur unnya fungsi kaw asan dan ter jadi degr adasi kaw asan kegiatan ekonomi utama
kota, kaw asan tr adisional ber sejar ah ser ta her itage;



Masih r endahnya dukungan pemda dalam pembangunan lingkungan per mukiman yang
diindikasikan dengan masih kecilnya alokasi anggar an daer ah untuk peningkatan
kualitas lingkungan dalam r angka pemenuhan SPM.

2. Penyelenggar aan Bangunan Gedung dan Rumah Negar a:



Masih adanya kelembagaan bangunan gedung yang belum ber fungsi efektif dan efisien
dalam pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negar a;



Masih kur angnya per da bangunan gedung untuk kota metr opolitan, besar , sedang, keci l
di selur uh Indonesia;



Meningkatnya kebutuhan NSPM ter utama yang ber kaitan dengan pengelolaan dan
penyelenggar aan bangunan gedung (keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan
kemudahan);



Kur ang ditegakkannya atur an keselamatan, keamanan dan kenyamanan Bangunan
Gedung ter masuk pada daer ah-daer ah r aw an bencana;



Pr asar ana dan sar ana hidr an kebakar an banyak yang tidak ber fungsi dan kur ang
mendapat per hatian;



Lemahnya pengatur an penyelenggar aan Bangunan Gedung di daer ah ser ta r endahnya
kualitas pelayanan publik dan per ijinan;



Banyaknya Bangunan Gedung Negar a yang belum memenuhi per syar atan keselamatan,
keamanan dan kenyamanan;



Penyelenggar aan Bangunan Gedung dan Rumah Negar a kur ang ter tib dan efisien;



Masih banyaknya aset negar a yang tidak ter administr asikan dengan baik.

3. Penyelenggar aan Sistem Ter padu Ruang Ter buka Hijau:



Masih kur ang diper hatikannya kebutuhan sar ana lingkungan hijau/ ter buka, sar ana
olah r aga.

4. Kapasitas Kelembagaan Daer ah:



Masih ter batasnya kesadar an apar atur dan SDM pelaksana dalam pembinaan
penyelenggar aan bangunan gedung ter masuk pengaw asan;



Masih adanya tuntutan r efor masi per atur an perundang-undangan dan peningkatan
pelaksanaan otonomi dan desentr alisasi;

8 - 46

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019



Masih per lunya peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan gedung di
daer ah dalam fasilitasi penyediaan per angkat pengatur an.

8.2.3. Analisis Kebutuhan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Analisis kebutuhan Pr ogr am dan Kegiatan untuk sektor PBL oleh Kab/ Kota, hendaknya
mengacu pada Lingkup Tugas DJCK untuk sector PBL yang dinyatakan pada Per men PU No. 8
Tahun 2010, seper ti yang telah dijelaskan pada Subbab 8.2.1.
Pada Per men PU No.8 tahun 2010, dijabar kan kegiatan dar i Dir ektor at PBL meliputi:

a. Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman
Dengan kegiatan yang ter kait adalah penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
(RTBL), Rencana Induk Sistem Pr oteksi Kebakar an (RISPK), pembangunan pr asar ana dan
sar ana lingkungan per mukiman tr adisional dan ber sejar ah, pemenuhan Standar Pelayanan
Minimal (SPM), dan pemenuhan Ruang Ter buka Hijau (RTH) di per kotaan.



RTBL (Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan)
RTBL ber dasar kan Per men PU No. 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tat a
Bangunan dan Lingkungan didefinisikan sebagai panduan r ancang bangun suatu
lingkungan/ kaw asan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan r uang,
penataan bangunan dan lingkungan, ser ta memuat mater i pokok ketentuan pr ogr am
bangunan dan lingkungan, r encana umum dan panduan r ancangan, r encana investasi,
ketentuan

pengendalian

r encana,

dan

pedoman

pengendalian

pelaksanaan

pengembangan lingkungan/ kaw asan. Mater i pokok dalam Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan meliputi:



-

Pr ogr am Bangunan dan Lingkungan;

-

Rencana Umum dan Panduan Rancangan;

-

Rencana Investasi;

-

Ketentuan Pengendalian Rencana;

-

Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.

RISPK atau Rencana Induk Sistem Pr oteksi Kebakar an
RISPK atau Rencana Induk Sistem Pr oteksi Kebakar an seper ti yang dinyatakan dalam
Per men PU No. 26 tahun 2008 tentang Per syar atan Teknis Sistem Pr oteksi Kebakar an
pada Bangunan Gedung dan Lingkungan, bahwa Sistem Pr oteksi Kebakar an pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan adalah sistem yang ter dir i atas per alatan,
kelengkapan dan sar ana, baik yang ter pasang maupun ter bangun pada bangunan yang
digunakan baik untuk tujuan sistem pr oteksi aktif, sistem pr oteksi pasif maupun car a-

8 - 47

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
(Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)
Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

car a pengelolaan dalam r angka melindungi bangunan dan lingkungannya ter hadap
bahaya kebakar an.
Penyelenggar aan sistem pr oteksi kebakar an pada bangunan gedung dan lingkungan
meliputi pr oses per encanaan teknis dan pelaksanaan konstr uksi, ser ta kegiatan
pemanfaatan, pelestar ian dan pembongkar an sistem pr oteksi kebakar an pada bangunan
gedung dan lingkungannya.
RISPK ter diri dar i Rencana Sistem Pencegahan Kebakar an dan Rencana Sistem
Penanggulangan Kebakar an di Kabupaten/ Kota untuk kur un w aktu 10 tahun. RISPK
memuat r encana kegiatan pencegahan kebakar an yang ter diri dar i kegiatan inspeksi
ter hadap ancaman bahaya kebakar an pada kota, lingkung