Tabel 6.1 Luas Wilayah Kabupaten Toraja Utara Menurut Kecamatan Tahun 2012

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

BAB 6
PROFIL KABUPATEN TORAJA UTARA
6.1 Geografi dan Administratif Wilayah
Kabupaten Toraja Utara yang beribukota di Rantepao terletak antara 2°-3°
Lintang Selatan dan 119°-120° Bujur Timur, yang berbatasan dengan Kabupaten
Luwu dan Sulawesi Barat di sebelah utara dan Kabupaten Tana Toraja
disebelah selatan, serta pada sebelah timur dan Barat masing-masing
berbatasan dengan Kabupaten Luwu dan Propinsi Sulawesi Barat.
Kabupaten Toraja Utara dengan luas wilayah 1.151,47 km2 atau sebesar 2,5
% dari luas Provinsi Sulawesi Selatan (46.350,22 km2), secara yuridis terbentuk
pada tanggal 21 Juli 2008 dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 28 tahun
2008, dimana sebelumnya wilayah ini merupakan bagian dari Kabupaten Tana
Toraja. Secara administrasi Kabupaten Toraja Utara terdiri dari 21 (dua puluh
satu) kecamatan, yakni: Kecamatan Rantepao, Kecamatan Sesean, Kecamatan

Nanggala, Kecamatan Rindingallo, Kecamatan Buntao, Kecamatan Sa’dan,
Kecamatan Sanggalangi, Kecamatan Sopai, Kecamatan Tikala, Kecamatan
Balusu, Kecamatan Tallunglipu, Kecamatan Dende’ Piongan Napo, Kecamatan
Buntu Pepasan, Kecamatan Baruppu, Kecamatan Kesu, Kecamatan Tondon,
Kecamatan Bangkele Kila, Kecamatan Rantebua, Kecamatan Sesean Suloara,
Kecamatan Kapala Pitu, dan Kecamatan Awan Rante Karua. Kecamatan
Baruppu dan Kecamatan

Buntu Pepasan merupakan 2 Kecamatan terluas

dengan luas masing-masing 162,17 km persegi dan 131,72 km persegi atau luas
kedua kecamatan tersebut merupakan 25,52 persen dari seluruh wilayah Toraja
Utara.
Jarak ibukota Kabupaten Toraja Utara dengan ibukota Propinsi Sulawesi
Selatan mencapai 329 km yang melalui kabuapten Tana Toraja Kabupaten
Enrekang, Kabupaten Sidrap, Kota ParePare, Kabupaten Barru, Kabupaten
Pangkep dan Kabupaten Maros.
Luas wilayah administratif Kabupaten Toraja Utara menurut kecamatan
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :


LAPORAN FINAL

VI - 1

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

Tabel 6.1
Luas Wilayah Kabupaten Toraja Utara Menurut Kecamatan Tahun
2012
No.
1
2
3
4
5

6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Jumlah

Kecamatan
Sopai

Kesu
Sanggalangi
Buntao
Rantebua
Nanggala
Tondon
Tallunglipu
Rantepao
Tikala
Sesean
Balusu
Sa’dan
Bangkele Kila
Sesean Suloara
Kapala Pitu
Dende Piongan Napo
Awan Rante Karua
Rindingallo
Buntu Pepasan
Baruppu


Luas

(km2)

47,64
26,00
39,00
49,50
84,84
68,00
36,00
9,42
10,29
23,44
40,05
46,51
80,49
21,00
21,68

47,27
77,49
54,71
74,25
131,72
162,17
1.151,47

Lua Daerah
Prosentase
4,14
2,26
3,39
4,30
7,37
5,91
3,13
0,82
0,89
2,04

3,48
4,04
6,99
1,82
1,88
4,11
6,73
4,75
6,45
11,44
14,08
100

Sumber : Toraja Utara Dalam Angka, 2013

Pemerintahan Daerah KabupatenToraja Utara memiliki sebanyak 111
desa/lembang dan 40 kelurahan definitif pada tahun 2012. Jumlah Satuan
Lingkungan Setempat (SLS) yang ada pada tahun 2012 sebanyak 147
lingkungan, 423 dusun, 44 RW dan 816 RT. Dengan klasifikasi desa/kelurahan
sebanyak 60 desa/kelurahan swadaya, 64 desa/kelurahan swakarya dan 27

desa/kelurahan swasembada. Luas wilayah administratif Kabupaten Toraja Utara
menurut desa/kelurahan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

LAPORAN FINAL

VI - 2

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

Tabel 6.2
Luas Wilayah Kabupaten Toraja Utara Menurut Desa/Kelurahan
Tahun 2012
No.

Kecamatan


1

Sopai

2

Kesu

3

Sanggalangi

4

Buntao

5

Rantebua


6

Nanggala

LAPORAN FINAL

Desa/Kelurahan
Tombang Langda
Langda
Nonongan Selatan
Marante
Salu Sopai
Salusarre
Salu
Nonongan Utara
Sangbua
Tadongkon
Angi Angin
Tallu Lolo

Rinding Batu
Ba'tan
Pantanakan Lolo
Tallung Penanian
Pata'Padang
Pa'paelean
Buntu La'bo'
Tandung La'bo'
La'bo'
Sapan Kua Kua
Misa Ba'bana
Riding Kila' Balabatu
Tongkonan Basse
Issong Kalua
Tallang Sura'
Rantebua Sanggalangi
Rantebua Sumalu
Rantebua
Buangin
Bokin
Makkuan Pare
Pitung Penanian
Rante
Karre Penanian

Status

Luas (km2)

D
D
D
D
D
D
D
K
D
D
D
D
D
K
K
D
D
K
D
D
D
D
D
D
K
D
K
D
D
D
K
K
D
D
D
D

3.26
4.05
8.00
5.33
5.25
3.75
10.00
8.00
1.41
3.21
2.80
1.83
2.90
6.26
7.59
6.55
6.45
5.40
6.15
8.35
6.10
9.71
5.83
10.25
10.04
7.25
6.42
8.56
8.55
16.73
10.35
20.65
7.50
12.50
7.50
12.50

VI - 3

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

No.

Kecamatan

7

Tondon

8

Tallunglipu

9

Rantepao

10

Tikala

11

Sesean

LAPORAN FINAL

Desa/Kelurahan
Karre Limbong
Nanna Nanggala
Basokan
Nanggala
Nanggala Sangpiak Salu
Tandung Nanggala
Lili' Kira
Tondon
Tondo Matallo
Tondon Langi
Tondon Siba'ta
Tampo Tallunglipu
Tagari Tallunglipu
Rante Paku Tallunglipu
Talunglipu Matallo
Tallunglipu
Tantanan Tallunglipu
Buntu Tallunglipu
Saloso
Limbong
Mentirotiku
Laang Tanduk
Singki
Karassik
Rantepao
Rantepasele
Pasele
Malango
Penanian
Buntu Barana
Tikala
Sereale
Buntu Batu
Embatau
Benteng Ka'do To' Riu
Pangden
Buntu Lobo'
Parinding
Deri
Bori Rante Letok
Bori
Bori Lombongan
Pangli Selatan

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

Status
D
D
D
D
K
D
D
D
D
D
D
K
K
K
K
K
K
D
D
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
D
D
D
D
D
D
D
K
D
K
D
K

Luas (km2)
19.00
5.75
4.25
7.00
7.00
11.00
10.00
9.25
9.30
9.70
7.75
2.15
1.43
0.70
1.03
2.15
1.10
0.86
1.28
2.56
2.40
2.52
0.16
0.17
0.18
0.22
0.20
0.43
0.17
5.55
3.07
2.99
3.68
3.50
2.30
2.35
6.05
3.99
4.01
5.00
3.64
3.36
3.75

VI - 4

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

No.

Kecamatan

12

Balusu

13

Sa’dan

14

Bangkele Kila

15

Sesean Suloara

16

Kapala Pitu

17

Dende Piongan Napo

18

Awan Rante Karua

LAPORAN FINAL

Desa/Kelurahan
Pangli
Palawa'
Palangi
Karua
Lilikira Ao'gading
Balusu Bangun Lipu
Tagari
Awak Kawasik
Balusu
Sa'dan Andulan
Sa'dan Tiroallo
Sa'dan Matallo
Sangkaropi
Sa'dan Malimbong
Sa'dan Pebulian
Sa'dan Ballo Pasange
Sa'dan Likulambe'
Sa'dan Pesondongan
Sa'dan Ulusalu
Toyasa Akung
Batu Limbong
Bangkele Kila
Tampan Bonga
Tonga Riu
Landorundun
Suloara
Sesean Matallo
Lempo
Benteng Mamullu
Kapala Pitu
Kantun Poya
Benteng Ka'do
Sikuku'
Polo Padang
Kapolang
Piongan
Pasang
Dende
Paku
Ma'dong
Buntu Tagari
Parinding
Batu Lotong

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

Status
K
K
D
D
D
D
K
D
K
D
D
K
D
K
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
K
D
D
D
D
D
D

Luas (km2)
4.25
6.00
8.23
5.50
7.75
7.32
7.19
3.97
6.55
4.04
9.43
5.70
10.92
4.83
4.56
9.27
9.74
10.00
12.00
5.60
5.40
4.71
5.29
2.60
2.63
6.50
5.00
4.95
6.50
9.41
6.37
9.10
8.42
7.47
9.96
8.63
13.64
11.16
6.78
10.62
8.50
8.20
12.20
VI - 5

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

No.

Kecamatan

19

Rindingallo

20

Buntu Pepasan

21

Baruppu

Desa/Kelurahan
Awan
Londong Biang
Buntu Karua
Buntu Batu
Pangala
Ampang Batu
Pangala Utara
Mai'ting
Lo'ko Uru Tanete Batu
Rindingallo
Bulu Langkan
Lempo Poton
Parandangan
Buntu Minanga
Sarambu
Sapan
Rante Uma
Pulu' - Pulu''
Pengkaroan Manuk
Batu Busa
Roroan Barra' Barra'
Pangkung Batu
Ponglu
Paonganan
Talimbangan
Baruppu Selatan
Benteng Batu
Baruppu Utara
Baruppu Parodo

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

Status
D
D
D
D
K
D
K
D
D
D
D
D
D
D
D
K
D
D
D
D
D
D
D
D
D
K
D
D
D

Luas (km2)
13.26
14.10
15.15
6.33
6.53
7.24
9.68
7.35
10.59
6.63
9.40
10.50
9.21
9.12
11.22
12.19
12.16
13.30
8.16
8.29
8.30
9.20
9.17
10.14
11.26
34.00
31.73
37.08
59.36

Sumber : Toraja Utara Dalam Angka, 2013

LAPORAN FINAL

VI - 6

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

Gambar 6.1 Peta Administrasi Kabupaten Tana Toraja

6.2 Demografi

Penduduk Kabupaten Toraja Utara berdasarkan hasil Susenas akhir
tahun 2012 berjumlah 220.304 jiwa yang tersebar di 21 Kecamatan,
dengan

jumlah

penduduk

terbesar

yakni

26.005

jiwa

mendiami

Kecamatan Rantepao.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Toraja Utara pada tahun 2012
telah mencapai 191 jiwa/km². Kecamatan terpadat terdapat di Kecamatan
Rantepao,

dengan

tingkat

kepadatan

mencapai

2.527

jiwa/km²,

sedangkan kecamatan yang tingkat kepadatannya paling rendah adalah
Kecamatan Baruppu dan Buntu Pepasan masing-masing 34 jiwa/km² dan
94 jiwa/km².
Dalam hal kepadatan penduduk, Kecamatan Rantepao merupakan
wilayah yang terpadat penduduknya, hal ini cukup beralasan mengingat
wilayah ini merupakan ibukota Kabupaten Toraja Utara dengan berbagai

LAPORAN FINAL

VI - 7

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

daya tarik dan kemudahan pelayanan akan fasilitas permukiman,
dibandingkan dengan wilayah kecamatan lainnya. Luas Wilayah, Jumlah
Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2012
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 6.3
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut
Kecamatan Tahun 2012
No.

Kecamatan

1
Sopai
2
Kesu
3
Sanggalangi
4
Buntao
5
Rantebua
6
Nanggala
7
Tondon
8
Tallunglipu
9
Rantepao
10 Tikala
11 Sesean
12 Balusu
13 Sa’dan
14 Bangkele Kila
15 Sesean Suloara
16 Kapala Pitu
17 Dende Piongan Napo
18 Awan Rante Karua
19 Rindingallo
20 Buntu Pepasan
21 Baruppu
Jumlah

Luas

(km2)

47,64
26,00
39,00
49,50
84,84
68,00
36,00
9,42
10,29
23,44
40,05
46,51
80,49
21,00
21,68
47,27
77,49
54,71
74,25
131,72
162,17
1.151,47

Jumlah
Penduduk
(orang)
13,256
15,575
11,311
9,056
7,719
9,341
9,618
18,368
25,005
10,442
11,070
6,871
15,167
5,212
6,338
6,140
8,109
5,279
7,375
12,428
5,446
220,304

Kepadatan
Penduduk
(orang/km2)
277
602
288
182
91
137
266
1.937
2.508
443
275
147
187
246
291
129
104
96
99
94
34
191

Sumber : Toraja Utara Dalam Angka, 2013

Berdasarkan hasil SUSENAS 2012 Badan Pusat Statistik Kabupaten
Toraja Utara, jumlah Penduduk Dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Menurut Kecamatan Tahun 2011-2012 dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
LAPORAN FINAL

VI - 8

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

Tabel 6.4
Jumlah Penduduk Dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut
Kecamatan Tahun 2011-2012
Jumlah Penduduk (orang)
No.

Kecamatan

1
Sopai
2
Kesu
3
Sanggalangi
4
Buntao
5
Rantebua
6
Nanggala
7
Tondon
8
Tallunglipu
9
Rantepao
10 Tikala
11 Sesean
12 Balusu
13 Sa’dan
14 Bangkele Kila
15 Sesean Suloara
16 Kapala Pitu
17 Dende Piongan Napo
18 Awan Rante Karua
19 Rindingallo
20 Buntu Pepasan
21 Baruppu
Jumlah/Rata-rata

2011

2012

13,179
15,658
11,240
9,005
7,680
9,292
9,568
18,250
25,806
10,378
11,002
6,821
15,071
5,173
6,304
6,104
8,067
5,249
7,335
12,345
5,416
218,943

13.256
15,575
11,311
9,056
7,719
9,341
9,618
18,364
25,005
10,442
11,070
6,871
15,167
5,212
6,338
6,140
8,109
5,279
7,375
12,428
5,446
220,304

Laju
Pertumbuhan
Penduduk (%)
1,36
2,24
2,01
1,88
1,33
1,55
1,83
1,14
402
1,51
2,58
0,73
4,68
1,33
1,66
1,22
2,46
1,14
0,97
3,67
0,04
1,61

Sumber : Toraja Utara Dalam Angka, 2013

Angka pertumbuhan penduduk Kabupaten Toraja Utara khususnya
dua tahun belakangan ini (tahun 2011-2012) adalah sebesar 1,61%
pertahun. Laju pertumbuhan penduduk tertinggi di Kecamatan Saddang
sebesar 4,68% dan laju pertumbuhan penduduk terendah di Kecamatan
Baruppu sebesar 0,07%. Meskipun demikian, jumlah penduduk di
Kecamatan Rantepao jauh lebih tinggi dibanding jumlah penduduk pada
Kecamatan lainnya.

LAPORAN FINAL

VI - 9

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

Mengingat Kabupaten Toraja Utara baru terbentuk pada 21 Juli 2008,
maka jumlah dan pertumbuhan penduduk kecamatan yang masuk dalam
wilayah administrasi Kabupaten Toraja Utara (sebanyak 21 kecamatan)
menjadi dasar dalam perhitungan laju pertumbuhan penduduknya. Angka
pertumbuhan ini cukup memberikan harapan terhadap bertambahnya
potensi sumberdaya manusia, meskipun pertumbuhannya relatif rendah,
untuk mengelolah potensi sumberdaya alam yang ada, sehingga mampu
mempercepat laju perkembangan dan pembangunan daerah secara
umum.
Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Seks Rasio Per Kecamatan
Tahun 2012 dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 6.5
Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Seks Rasio Per Kecamatan
Tahun 2012
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

Kecamatan
Sopai
Kesu
Sanggalangi
Buntao
Rantebua
Nanggala
Tondon
Tallunglipu
Rantepao
Tikala
Sesean
Balusu
Sa’dan
Bangkele Kila
Sesean Suloara
Kapala Pitu
Dende Piongan Napo
Awan Rante Karua
Rindingallo
Buntu Pepasan
Baruppu

LAPORAN FINAL

Laki-Laki

Perempuan

Jumlah

6760
7939
5700
4362
3999
4811
4961
9284
12704
5281
5503
3303
7638
2554
3270
3128
4196
2692
3807
6211
2804

6491
7818
5611
4424
3720
4530
4657
9080
13301
5161
5477
3478
7520
2608
3068
3012
3913
2587
3568
6217
2642

13.256
15,575
11,311
9,056
7,719
9,341
9,618
18,364
25,005
10,442
11,070
6,871
15,167
5,212
6,338
6,140
8,109
5,279
7,375
12,428
5,446

Sex Rasio
(%)
104
102
105
108
106
107
102
96
102
102
98
101
96
107
104
107
104
107
104
100
106
VI - 10

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

No.

Kecamatan
Jumlah 2011
Jumlah 2012

Laki-Laki

Perempuan

111362
109747

108942
107015

Jumlah
220304
216726

Sex Rasio
(%)
102
103

Sumber : Toraja Utara Dalam Angka, 2013

Struktur penduduk Kabupaten Toraja Utara tahun 2012 hampir sama
dengan daerah-daerah lainnya. Secara keseluruhan, jumlah penduduk
yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari penduduk yang berjenis
kelamin perempuan, yang masing-masing 108942 jiwa penduduk laki-laki
dan 111362 jiwa penduduk perempuan. Hal ini juga tercermin pada angka
rasio jenis kelamin yang lebih besar dari 100, yaitu 102%, ini berarti, dari
setiap 100 orang perempuan terdapat 102 laki-laki.
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin Tahun
2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 6.6
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin
Tahun 2012
Kelompok Umur
0–4
5–9
10 – 14
15 – 19
20 – 24
25 – 29
30 – 34
35 – 39
40 – 44
45 – 49
50 – 54
55 – 59
60 – 64
65 +
Total
Jumlah 2012

Laki-Laki
12,878
15,025
14,801
12,087
7,424
6,768
6,704
7,006
6,088
4,436
4,809
2,998
3,355
6,983
111.326
109.747

Perempuan
12,319
13,953
13,690
11,177
7,507
6,775
6,684
6,528
5,613
4,523
5,445
3,001
3,656
8,071
108.942
107.015

Jumlah
25,197
28,978
28,491
23,264
14,931
13,543
13,388
13,534
11,701
8,959
10,254
5,999
7,011
15,054
220.304
216.762

Sumber : Toraja Utara Dalam Angka, 2013

LAPORAN FINAL

VI - 11

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

Struktur penduduk menurut kelompok umur di Kabupaten Toraja Utara
terlihat jumlah penduduk kelompok umur produktif (15-60 tahun) lebih
besar dibanding dengan kelompok umur non produktif (0-14, > 60 tahun).
Data tahun 2012 menunjukkan bahwa jumlah penduduk produktif
sebanyak 122.584 jiwa atau sebesar 51,74 %, sementara penduduk non
produktif sebanyak 97.720 jiwa atau 48,26 %.

6.3 Topografi
Kondisi topografi wilayah Kabupaten Toraja Utara secara umum
merupakan daerah ketinggian dan merupakan daerah yang kondisi
topografinya paling tinggi di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, dan
daerah ini tidak memiliki wilayah laut sebagaimana tipikal sebuah daerah
ketinggian. Secara umum kondisi topografi wilayah Kabupaten Toraja
Utara terdiri dari tiga kelompok sebaran besar, yakni : 1) sebaran
ketinggian 500-1.000 m dpl, 2) sebaran ketinggian 1.000-1.500 m dpl, 3)
sebaran ketinggian 1.500-2.000 m dpl. Selengkapnya mengenai kondisi
topografi wilayah Kabupaten Toraja Utara seperti terlihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 6.7
Tinggi Wilayah Di Atas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di
Toraja Utara Tahun 2012
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

LAPORAN FINAL

Kecamatan
Sopai
Kesu
Sanggalangi
Buntao
Rantebua
Nanggala
Tondon
Tallunglipu
Rantepao
Tikala
Sesean
Balusu

Tinggi DPL
779
810
809
821
704
834
836
805
802
1.094
834
863
VI - 12

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

No.
13
14
15
16
17
18
19
20
21

Kecamatan
Sa’dan
Bangkele Kila
Sesean Suloara
Kapala Pitu
Dende Piongan Napo
Awan Rante Karua
Rindingallo
Buntu Pepasan
Baruppu

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

Tinggi DPL
902
933
1.386
1.501
1.378
1.378
1.224
1.479
1.646

Sumber : Toraja Utara Dalam Angka, 2013

Gambar 6.2 Peta Administrasi Kabupaten Tana Toraja
Untuk sebagian wilayah tengah sampai ke daerah selatan memiliki
ketinggian dominan kelompok 500 – 1.000 m dpl, yang didalamnya
termasuk sebagian Kecamatan Rantepao, Sesean, Tallunglipu, Kesu,
Tondon, Balusu, sebagian Nanggala, Sanggalangi, Buntao, dan sebagian
Rantebua.

Sementara untuk tengah ke utara dominan pada ketinggian

1.000 – 1.500 m dpl, yang didalamnya terdiri dari Kecamatan Kapala Pitu,
Tikala, sebagian Sesean Suloara, sebagian Sa’dan, sebagian Rindingallo.
Di bagian utara dimana terdapat Kecamatan Buntu Pepasan dengan

LAPORAN FINAL

VI - 13

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

ketinggian 1.479 m dpl dan Kecamatan Baruppu memiliki ketinggian
dominan 1.646 m dpl.
Kondisi kelerengan wilayah Kabupaten Toraja Utara didominasi oleh
tiga kelompok sebaran kelerengan, yakni : 1) sebaran kelerengan 8-15 %,
2) sebaran kelerengan 25-40 %, 3) sebaran kelerengan > 40 %.

Untuk

sebaran kelerengan 8-15 % dominan berada di wilayah tengah hingga ke
selatan, yang didalamnya terdapat Kecamatan Sesean, Rantepao,
Balusu, Tondon, Kesu, sebagian Nanggala, Sanggalangi, Buntao, dan
sebagian Rantebua.

Sebaran lainnya berada di bagian utara yang

meliputi sebagian wilayah Buntu Pepasan, dan Baruppu. Sementara untuk
sebaran kelerengan 25 – 40 % dominan terdapat pada bagian tengah
hingga ke utara, yang meliputi Kecamatan Sa’dan, sebagian Sesean
Suloara, sebagian Buntu Pepasan, sebagian Rindingalllo, dan sebagian
Baruppu.
Sedangkan kelerengan wilayah yang cukup ekstrim yakni di atas 40 %
(> 40 %) terdapat pada bagian utara yang meliputi sebagian wilayah
Kecamatan Kapala Pitu, sebagian Sesean Suloara, sebagian Baruppu,
dan sebagian Kecamatan Buntu Pepasan.

Untuk lebih lengkapnya

mengenai kondisi fisik wilayah dari aspek kelerengan lahan di Kabupaten
Toraja Utara seperti terlihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 6.8
Kondisi Kelerengan Wilayah Kabupaten Toraja Utara
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Kecamatan
Sopai
Kesu
Sanggalangi
Buntao
Rantebua
Nanggala
Tondon
Tallunglipu
Rantepao
Tikala
Sesean
Balusu
Sa’dan
Bangkele Kila

LAPORAN FINAL

Sebaran Kelerengan ( % )
0 - 8, 8 - 15, 25 - 40
0 - 8, 8 -15
0 - 8, 8 -15, 25 - 40
0 - 8, 8 - 15, 25 - 40
0 - 8, 8 - 15, 15 - 25, 25 - 40
0 - 8, 8 - 15, 15 - 25, 25 - 40
0 - 8, 8 - 15
0 - 8, 8 - 15
0 - 8, 8 - 15, 15 - 25, 25 - 40, > 40
8 - 15, 15 - 25, 25 - 40
8 - 15, 15 - 25, 25 - 40
0 - 8, 8 - 15, 15 - 25
15 - 25, 25 - 40, > 40
8 - 15, 15 - 25, 25 - 40

VI - 14

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

No.
15
16
17
18
19
20
21

Kecamatan
Sesean Suloara
Kapala Pitu
Dende Piongan Napo
Awan Rante Karua
Rindingallo
Buntu Pepasan
Baruppu

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

Sebaran Kelerengan ( % )
8 - 15, 15 - 25, 25 - 40, >40
25 - 40, > 40
8 - 15, 15 - 25, 25 - 40, > 40
8 - 15, 15 - 25, 25 - 40, > 40
8 - 15, 25 - 40, > 40
15 - 25, 25 - 40, > 40
8 - 15, 15 - 25, 25 - 40, > 40

Sumber :RTRW Kab Toraja Utara 2011-2031

Gambar 6.3 Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Tana Toraja

6.4 Geohidrologi
Potensi sumber daya air di wilayah Kabupaten Toraja Utara cukup
besar, karena pada wilayah ini terdapat beberapa sungai, baik sungai
besar maupun sungai kecil. Sungai besar yakni Sungai Saddang dan
Sungai Maiting.

Sungai Saddang sendiri merupakan sungai yang

mengaliri enam wilayah kabupaten dan dua provinsi, yakni Kabupaten
Toraja Utara, Tana Toraja, Mamasa (Sulawesi Barat), Enrekang, Sidrap,
dan Pinrang. Hulu Sungai Saddang ini berada di Kecamatan Sa’dan pada
ketinggian > 1.000 m dpl, dan hilirnya berada di Kabupaten Pinrang.
Potensi sumber daya air Sungai Saddang di Kabupaten Toraja Utara
LAPORAN FINAL

VI - 15

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

pemanfaatannya baru sebatas untuk keperluan rumah tangga, dan mulai
dijajaki sebagai sarana wisata air berupa arung jeram. Sementara air
Sungai Maiting, disamping dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga,
juga telah dimanfaatkan sebagai pembangkit energi listrik (turbin), dan
sebagai sarana wisata air berupa wisata arung jeram, dimana sungai ini
sudah cukup populer secara nasional (arung jeram Sungai Maiting).
Untuk kebutuhan air minum penduduk di Kabupaten Toraja Utara
yang dikelola oleh PDAM Kabupaten Toraja Utara saat ini bersumber dari
Sungai Saddang dan Mata Air dibeberapa lokasi sesuai dengan lokasi
pelayanannya (kota-kota kecamatan). Untuk sumber air baku dari Sungai
Saddang dilakukan dengan sistem pompanisasi, sementara untuk sumber
mata air dilakukan dengan sistem gravitasi.

Selengkapnya mengenai

sumber air baku Kabupaten Toraja Utara seperti terlihat pada tabel berikut
ini.

Tabel 6.9
Sumber Air Baku Kabupaten Toraja Utara Tahun 2012
No.
I
1
2
3
II
1
2
3
4
5
6
7
8

Jenis Sumber Air Baku
Air Permukaan
(Sungai Saddang)
IPA
IPA
IPA
Mata Air
Mata Air
Mata Air
Mata Air
Mata Air
Mata Air
Mata Air
Mata Air
Mata Air

Lokasi

Bolu
Rua
Pasele
Limbong
Pangli
Tikala
Madandan
Salu
Saddan
Pangala
Wairede

Sumber :RTRW Kab Toraja Utara 2011-2031

LAPORAN FINAL

VI - 16

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

Sementara sungai-sungai kecil yang juga banyak dimanfaatkan airnya
untuk keperluan rumah tangga oleh masyarakat Toraja Utara terdiri dari
Sungai Maring, Sungai Maulu, Sungai Lumika, Sungai Kada, Sungai
Kabo, Sungai Patau, dan Sungai Rante.

6.5 Geologi
Struktur geologi wilayah Kabupaten Toraja Utara terbentuk dari
beberapa formasi batuan yang didominasi oleh formasi batuan gunungapi
talaya yang tersebar seluas 50.014 ha atau sebesar 43,43 %, selanjutnya
sebaran struktur geologi lainnya yang cukup besar terbentuk dari formasi
serpih seluas 28.564 ha atau sebesar 24,81 %, lalu formasi batuan
gunungapi lamasi seluas 11.400 ha atau sebesar 9,90 %.

Formasi

sebaran batuan gunungapi talaya berada di bagian utara wilayah
Kabupaten Toraja Utara yang meliputi Kecamatan Baruppu, Rindingallo,
Awan Rante Karua, dan sebagian Buntu Pepasan.

Sebaran terbesar

kedua lainnya yakni formasi serpih berada di bagian selatan yang meliputi
Kecamatan Nanggala, Rantebua, Buntao, dan sebagian Sanggalangi,
Tondon, dan Balusu.

Selengkapnya mengenai jenis dan sebaran luasan

formasi geologi wilayah Kabupaten Toraja Utara seperti terlihat pada tabel
berikut ini.

LAPORAN FINAL

VI - 17

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

Tabel 6.10
Jenis dan Luasan Formasi Geologi di Wilayah Kabupaten Toraja
Utara
Simbol

Formasi

Tmtv
Tets
Tplv
Tmm1
Tmps1
Tetr
Tmpi
Qbt
Tom1
Qa
Kls
Qbt

Batuan Gunungapi Talaya
Serpih
Batuan Gunungapi Lamasi
Napal
Formasi Sekala
Formasi Toraja
Batuan Terobosan
Tufa Barufu
Batugamping Terumbu
EndapanPermukaan Tak Bernama
Formasi Latimojong
Tufa Barufu
Jumlah

Luas
Hektar (ha)
50.014
28.564
11.400
9.382
8.570
3.320
2.450
814
214
159
142
118
115.147

%
43,43
24,81
9,90
8,15
7,44
2,88
2,13
0,71
0,18
0,14
0,12
0,11
100,00

Sumber :RTRW Kab Toraja Utara 2011-2031

Kondisi fisik wilayah Kabupaten Toraja Utara dari aspek jenis batuan
didominasi oleh jenis batuan andesit, basalt yakni seluas 62.610 ha atau
sebesar 54,37 % yang terhampar pada daerah mulai bagian tengah
hingga ke utara termasuk didalamnya Kecamatan Tikala, Sesean Suloara,
Bangkele Kila, Sa’dan, Buntu Pepasan, Baruppu, dan Rindingallo.
Selanjutnya sebaran cukup besar lainnya adalah jenis batuan batu pasir,
batu lanau, dan batu lumpur seluas 16.514 ha atau sebesar 14,34 %.
Sebaran jenis batuan ini di bagian selatan termasuk didalamnya wilayah
Kecamatan Nanggala, dan Rantebua.

Jenis batuan lainnya yang juga

cukup besar di wilayah Kabupaten Toraja Utara adalah tefra berbutir
halus, aluvium muda seluas 14.735 ha atau sebesar 12,80 %. Sebaran
jenis batuan ini berada di bagian tengah yang meliputi sebagian
Kecamatan Sanggalangi, Buntao, Tondon, Balusu, Sesean dan Kesu.
Selengkapnya mengenai kondisi jenis batuan dan luasannya di wilayah
Kabupaten Toraja Utara seperti terlihat pada tabel berikut ini.

LAPORAN FINAL

VI - 18

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

Tabel 6.11
Jenis Batuan dan Luasannya di Wilayah Kabupaten Toraja Utara
Jenis Tanah

Luas
Hektar (ha)
62.610
16.514
14.735
10.233
4.307
2.469
1.574
1.537
1.168
115.147

1. Andesit, basalt
2. Batu pasir, batu lanau, batu lumpur
3. Tefra berbutir halus, aluvium muda
4. Tefra berbutir kasar dan halus
5. Konglomerat, serpih
6. Aluvium muda berasal dari endapan sungai
7. Kuarsit, filit, skis
8. Batu gamping
9. Marmer, batu gamping
Jumlah

%
54,37
14,34
12,80
8,89
3,74
2,14
1,37
1,33
1,02
100,00

Sumber :RTRW Kab Toraja Utara 2011-2031

Klasifikasi fisik wilayah dari aspek jenis tanah di Kabupaten Toraja
Utara sebagaimana hasil interpretasi foto citra landsat 2007, dan peta RBI
Bakosurtanal menunjukkan bahwa jenis tanah podsolik violet cukup
dominan yakni seluas 59.996 ha atau sebesar 52,10 %,

kemudian

hamparan jenis tanah podsolik merah kekuningan seluas 34.824 ha atau
sebesar 28,65%, lalu jenis tanah aluvial hidromorf (daerah basah) seluas
17.044 ha atau sebesar 14,80 %.

Selengkapnya mengenai kondisi

sebaran jenis tanah di wilayah Kabupaten Toraja Utara seperti terlihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 6.12
Jenis Tanah dan Luasannya di Wilayah Kabupaten Toraja Utara
Jenis Tanah
1. Podsolik violet
2. Podsolik merah kekuningan
3. Aluvial hidromorf (daerah basah)
4. Aluvial coklat kekelabuan
5. Mediteran coklat kelabuan
6. Podsolik coklat
Jumlah

Luas
Hektar (ha)
59.996
34.824
17.044
1.236
1.199
848
115.147

%
52,10
30,24
14,81
1,07
1,04
0,74
100,00

Sumber :RTRW Kab Toraja Utara 2011-2031

LAPORAN FINAL

VI - 19

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

Tabel 6.13
Sebaran Jenis Tanah di Wilayah Kabupaten Toraja Utara
No.
1
2
3
4
5

Kecamatan
Sopai
Kesu
Sanggalangi
Buntao
Rantebua

6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

Nanggala
Tondon
Tallunglipu
Rantepao
Tikala
Sesean
Balusu
Sa’dan
Bangkele Kila
Sesean Suloara
Kapala Pitu
Dende Piongan Napo
Awan Rante Karua
Rindingallo
Buntu Pepasan
Baruppu

Jenis Tanah
Podsolik violet
Podsolik merah kekuningan, Podsolik violet
Podsolik violet, Mediteran coklat kelabuan
Podsolik violet, Aluvial hidromorf (daerah basah)
Aluvial hidromorf (daerah basah), Aluvial coklat
kekelabuan
Aluvial hidromorf (daerah basah), Podsolik violet
Podsolik violet, Podsolik merah kekuningan
Podsolik merah kekuningan
Podsolik violet, Podsolik merah kekuningan
Podsolik violet, Podsolik kekuningan
Podsolik violet, Podsolik merah kekuningan
Podsolik violet
Podsolik violet
Podsolik violet
Podsolik violet
Podsolik violet
Podsolik violet
Podsolik merah kekuningan, Podsolik violet
Podsolik violet
Podsolik violet
Podsolik merah kekuningan

Sumber :RTRW Kab Toraja Utara 2011-2031

Gambar 6.4 Peta Geologi Kabupaten Tana Toraja

LAPORAN FINAL

VI - 20

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

Gambar 6.5 Peta Jenis Batuan Kabupaten Tana Toraja

6.6 Klimatologi
Kondisi curah hujan selama tahun 2012 periode Januari hingga
Desember dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 6.14
Rata-Rata Jumlah Hujan Dan Curah Hujan Setiap Bulan Di Toraja
Utara, 2012
Bulan

Jumlah Hujan (hari)

Curah Hujan (mm)

Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember

19
12
17
21
18
6
11
11
11
12
8

496
101
386
595
339
72
84
37
318
161
125

LAPORAN FINAL

VI - 21

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

Bulan

Jumlah Hujan (hari)

Curah Hujan (mm)

Desember

20

441

Sumber : Toraja Utara Dalam Angka, 2013

Sebagai informasi tambahan tahun 2003-2007, gambaran kondisi
curah hujan di Kabupaten Toraja Utara dirangkum dari kondisi curah hujan
kecamatan-kecamatan

selama

periode

tahun

2003–2007

yang

selanjutnya menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Toraja Utara pada
tahun 2008. Pada tahun 2003 terjadi curah hujan rata-rata sebesar 165,75
mm, sementara pada tahun 2007 curah hujan rata-rata terjadi sebesar
149,00 mm. Curah hujan tertinggi umumnya terjadi pada bulan November
sampai Pebruari, kondisi ini terlihat pada periode waktu tahun 2003-2007,
sementara curah hujan terendah terjadi umumnya pada bulan Juni –
September.
Sementara untuk hari hujan kondisinya paralel dengan jumlah curah
hujan, dimana hari hujan terbanyak terjadi pada bulan November –
Pebruari pada periode tahun 2003-2007. Untuk tahun 2003 rata-rata hari
hujan terjadi sebanyak 10 hari hujan dalam setiap bulan, sementara pada
tahun 2007 sebanyak 9 hari hujan. Selengkapnya mengenai kondisi curah
hujan dan hari hujan di Kabupaten Toraja Utara seperti terlihat pada table
berikut ini.
Tabel 6.15
Kondisi Curah Hujan di Wilayah Kabupaten Toraja Utara

Hari Hujan

Curah Hujan
(mm)

15
19
22
16

327
307
196
174
147

17
19
15
10
16

337
375
210
150
143

20
22
13
8
14

118
182
102
194
123

LAPORAN FINAL

14
19
13
15
-

Curah Hujan
(mm)
Hari Hujan

Curah Hujan
(mm)

175
344
2
234
149

2007

Hari Hujan

Hari Hujan

2006

Curah Hujan
(mm)

2005

Hari
Hujan

Januari
Pebruari
Maret
April
Mei

2004

Curah Hujan
(mm)

2003
Bulan

267
150
115
29
110

20
3
10
12
-

VI - 22

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Rata-Rata

6
10
50
227
327
465
165,75

7
3
4
3
14
16
10

112
59
25
31
215
317
402
192,66

15
15
2
3
10
12
16
13

109
62
35
28
229
319
465
205

12
20
8
2
15
14
17
14

132
6
43
208
305
420
152,72

10
17
15
8
20
18
20
12

96
16
15
43
202
320
425
149

18
25
3
9
10
18
11

Sumber :RTRW Kab Toraja Utara 2011-2031

6.7 Sosial dan Ekonomi
Menurut Dokumen Kabupaten Toraja Utara Dalam Angka Tahun
2013, jumlah infrastruktur yang menunjang kehidupan sosial masyarakat
dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Pendidikian
Kondisi persebaran prasarana pendidikan secara umum di
Kabupaten Toraja masih belum merata secara berkeadilan kesegenap
sub-sub wilayah (kecamatan-kecamatan), terlihat lebih terkonsentrasi
pada pusat perkotaan utama yakni di Kota Rantepao dan sekitarnya.
Padahal secara geografis, wilayah Kabupaten Toraja Utara memiliki
morfologi dominan berbukit/bergunung yang berdampak pada tingkat
aksesibilitas yang rendah dari satu tempat ke tempat lainnya, termasuk
pula aksesibilitas ke fasilitas pendidikan terutama fasilitas pendidikan
menengah. Sehingga dengan demikian, bagi penggunanya itu menjadi
tidak efisien dan ekonomis atas aktifitas penting tersebut, dalam rangka
peningkatan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang.
Kesenjangan ketersediaan fasilitas pendidikan ini berakibat pada
peningkatan terjadinya arus perpindahan penduduk dari desa/kampung
yang ada di sub-sub wilayah ke kota dimana terdapat fasilitas
pendidikan menengah yang lebih memadai. Dimana perpindahan
(urbanisasi) ini umumnya hanya berlaku temporer yakni terjadi dalam
seminggu (hari sekolah) kemudian pada saat libur (hari sabtu dan
minggu) mereka balik ke kampung. Fenomena tersebut menjadikan
LAPORAN FINAL

VI - 23

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

beban tersendiri bagi kawasan perkotaan (Kota Rantepao) terutama
dalam hal penyediaan sarana dan prasarana permukiman yang layak,
dan berpotensi menimbulkan permukiman kumuh.
Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu
negara akan menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan
social, karena manusia adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan
tersebut. Tahun 2012 jumlah sekolah

yang ada di Toraja Utara

sebanyak 84 Taman Taman Kanak-Kanak , 187 Sekolah Dasar, 54
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, 12 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
dan 22 Sekolah Menengah Kejuruan.
Tabel 6.16
Jumlah Sekolah TK, SD, SLTP, dan SLTA/SMK Tahun 2012
No.

Kecamatan

1
Sopai
Kesu
2
Sanggalangi
3
Buntao
4
Rantebua
5
Nanggala
6
Tondon
7
Tallunglipu
8
Rantepao
9
10 Tikala
11 Sesean
12 Balusu
13 Sa’dan
14 Bangkele Kila
15 Sesean Suloara
16 Kapala Pitu
17 Dende Piongan Napo
18 Awan Rante Karua
19 Rindingallo
20 Buntu Pepasan
21 Baruppu
Jumlah

TK
4
6
2
4
7
3
7
7
9
6
3
6
1
5
5
5
3
1
84

SD
9
10
8
9
11
11
6
7
11
9
9
7
19
4
6
8
8
6
9
13
7
187

SLTP
3
2
2
3
2
5
2
2
4
2
2
2
5
2
2
2
3
1
1
4
3
54

SLTA/SMK
1
5
1
5
15
1
2
1
2
1
34

Sumber : Toraja Utara Dalam Angka 2013 (data diolah)

 Kesehatan

LAPORAN FINAL

VI - 24

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

Sampai tahun 2012 di Kabupaten Toraja Utara terdapat 1 rumah
sakit swasta. Sedangkan

fasilitas kesehatan

terdapat 22 puskesmas, 239 posyandu

lain di Toraja Utara

dan 82

polindes. Jumlah

tenaga kesehatan yang ada sebanyak 27 dokter, 183 perawat dan 122
bidan. Dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB), terdapat
Klinik Keluarga Berencana (KKB) 24 klinik dan Pos Pelayanan Keluarga
Berencana Desa (PPKBD) 15 pos. Jumlah akseptor Pasangan Usia
Subur (PUS) sebannyak 35.227 orang pada tahun 2012.

Tabel 6.17
Jumlah Fasilitas Kesehatan Di Kabupaten Toraja Utara, 2012
Tahun
2008 *
2009
2010
2011
Jumlah

Rumah
Sakit
1
1
1

Rumah
Bersalin
1
2
2
84

Puskesmas
19
22
22
187

Posyandu
197
197
239
54

Klinik/Balai
Kesehatan
1
1
1
34

Polindes
16
16
82

*) Data tidak tersedia, karena masih bergabung dengan Kabupaten Tana Toraja
Sumber : Toraja Utara Dalam Angka 2013 (data diolah)

 Agama
Perkembangan pembangunan di bidang spiritual dapat dilihat dari
besarnya sarana menurut peribadatan masing-masing agama. Tempat
peribadatan umat Islam yang berupa mesjid sebanyak 14 unit, tempat
peribadatan umat Kristiani berupa gereja masing-masing gereja Protestan
563 unit, gereja Katolik 105 unit, sementara tempat peribadatan umat
Hindu dan Budhha yang masing-masing berupa Pura dan Vihara belum
ada.
Salah

satu

pemicu

kemajuan

perekonomian

wilayah

adalah

ketersediaan prasarana ekonomi baik yang berskala pelayanan wilayah
maupun berskala sub wilayah. Sementara kondisi saat ini telah tersedia
beberapa fasilitas perdagangan, baik yang berskala pelayanan wilayah
maupun sub wilayah. Untuk fasilitas perdagangan skala wilayah tersedia
LAPORAN FINAL

VI - 25

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

di Kecamatan Tallunglipu dengan nama Pasar Bolu, didalamnya juga
terdapat Pasar Hewan (Ternak Besar), serta Terminal.

Keberadaan

Pasar Bolu memang menjadi sangat penting, karena hampir semua sub
wilayah memanfaatkan fasilitas perdagangan ini untuk memasarkan
komoditi hasil pertanian sub-sub wilayah, dan sebaliknya sebagai tempat
memperoleh bahan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari. Daya tarik
Pasar Bolu ini terhadap sub-sub wilayah karena menjadi simpul
pergerakan moda angkutan umum dari seluruh penjuru sub-sub wilayah,
termasuk dari Kota Makale dan Kota Palopo.

Akses yang tinggi ini

menjadikan Pasar Bolu mudah dijangkau dari seluruh penjuru wilayah,
sehingga menarik bagi penduduk untuk memasarkan hasil-hasil pertanian
mereka, demikian pula sebaliknya cukup efisien bagi para pedagang hasilhasil bumi dan pedagang barang campuran lainnya.
Jenis fasilitas perdagangan lainnya yang cukup tinggi intensitas
kegiatannya sehari-hari adalah pertokoan-pertokoan di sepanjang jalan
utama di pusat Kota Rantepao.

Aktifitas perdagangan di kawasan ini

seringkali memacetkan lalulintas akibat banyaknya badan jalan dijadikan
sebagai tempat parkir kendaraan pembeli.

Termasuk dalam deretan

pertokoan di kawasan pusat Kota Rantepao berupa bank-bank (ada 7
bank), dan jasa-jasa lainnya.
Lembaga ekonomi lainnya yang juga cukup banyak jumlahnya di
wilayah Kabupaten Toraja Utara adalah koperasi, yang terdiri dari
koperasi non KUD sebanyak 89 unit, dan KUD sebanyak 10 unit.
Kebaradaan lembaga ini juga sangat membantu masyarakat secara luas,
karena sistem pelayanannya yang lebih mudah dijangkau masyarakat.
Sub wilayah yang memiliki koperasi terbanyak berada di Kecamatan
Rantepao yakni sebanyak 34 pada tahun 2008, dan kebanyakan berupa
koperasi non KUD.

LAPORAN FINAL

VI - 26

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

Sementara itu, kondisi ekonomi meliputi produksi tanaman pangan,
perkebunan, peternakan, perikanan, perindustrian dan perdagangan di
Kabupaten Toraja Utara tahun 2012 dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Tanaman Pangan
Produksi padi di Kabupaten Toraja Utara masih mempunyai
kontribusi yang cukup besar dalam sub sektor tanaman pangan. Tahun
2012 produksi padi sebesar 122.138 ton yang dipanen dari areal seluas
24.014 ha atau menghasilkan rata-rata 4,78 ton/ha. Produksi jagung
tahun 2012 sebesar 3.725 ton, ubi kayu 0.6611 ton, ubi jalar 2.956 ton
pada tahun 2012.

Selain itu terdapat juga jenis sayur-sayuran dan

buah-buahan.
 Perkebunan
Hasil tanaman perkebunan yang cukup dominan di Kabupaten
Toraja Utara adalah tanaman kopiArabika dan coklat. Produksi kopi
arabika sebanyak 8.625 ton, kopi robusta 1.961 ton dan coklat 2.969
ton. Selain kedua jenis komoditi tesebut terdapat juga Vanili,cengkeh,
lada.
 Peternakan
Populasi ternak yang diusahakan di Toraja Utara berupa ternak
besar dan kecil, serta unggas. Populasi ternak besar seperti sapi,
kerbau dan kuda masingmasing 249 sapi, 20.157 kerbau dan 48 kuda,
jenis tenak kecil seperti babi populasinya 289.241 ekor, 143 ekor
kambing. Populasi jenis unggas, seperti ayam buras populasinya
25.322 ekor, ayam ras 30.292 ekor,dan itik local 24.235 ekor.
 Perikanan
Ikan merupakan salah satu bahan makanan untuk memenuhi
kebutuhan protein hewani merupakan komoditas yang tidak banyak

LAPORAN FINAL

VI - 27

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
Provinsi Sulawesi Selatan

RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

terdapat di Kabupaten Toraja Utara. Produksi ikan pada tahun 2012
sebanyak 444,10 ton, yang bersumber dari sungai 18,30 ton, kolam
15,10 ton, sawah 410,50 ton.

 Perindustrian
Jumlah industri di Kabupaten Toraja Utara tahun 2012 tercatat 250
unit dengan tenaga kerj 726 orang. Jenis industri yang terbanyak
adalah pakaian jadi 72 unit dan menyerap tenaga kerja 212 orang,
disusul industri barang-barang dari kayu seperti ukiran sebanyak 60
unit dengan tenaga kerja 142 orang dan indusri tekstil kain seperti kain
tenun sebanyak 50 unit dengan tenaga kerja 105 orang.
 Perdagangan
Jumlah perusahaan yang terdaftar di Kabupaten Toraja Utara pada
tahun 2012 sebanyak 2.485 perusahaan, jumlah tersebut lebih banyak
dari tahun 2010 sebanyak 2.275. Dari jumlah perusahan yang terdaftar
tahun 2012 terdiri dari 61 PT, 298 CV/Firma, 25 koperasi dan 2.101
usaha perorangan.
Tahun 2012, sebanyak 282 usaha perdagangan yang memperoleh
Surat Isin Usaha Perdagangan dengan status perdagangan besar 2
unit, 64 perdagangan menengah 64 unit dan 216 perdagangan kecil.

LAPORAN FINAL

VI - 28