Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Tambrauw

  2. Strategi pemenuhan kebutuhan hak dasar masyarakat sehingga dapat menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilakukan melalui upaya : 1) Pemenuhan hak atas pangan; 2) Pemenuhan hak atas pelayanan kesehatan; 3) Pemenuhan hak atas pelayanan pendidikan dasar; 4) Pemenuhan hak atas pekerjaan dan usaha; 5) Pemenuhan hak atas perumahan; 6) Pemenuhan hak atas tanah; 7) Pemenuhan hak atas fasilitas umum publik; 8) Pemenuhan hak atas rasa aman;

  8 .1 Ringk a sa n Re nc a na Pe m ba nguna n K a bupa t e n 9) Pemenuhan hak atas sumberdaya alam dan lingkungan hidup. T a m bra uw 8 .1 .1 Sk e na rio Pe nge m ba nga n Wila ya h K a bupa t e n

  3. Dalam upaya mewujudkan pembangunan ekonomi yang baik dan

  T a m bra uw

  berkesinambungan ditempuh melalui : 1) Peningkatan investasi, perdagangan dan pariwisata;

  Skenario pengembangan wilayah Kabupaten Tambrauw secara rinci dijabarkan dalam 2) Pengembangan koperasi dan UMKM; arah dan kebijakan pembangunan daerah. Kebijakan Pembangunan Tahun 2006 - 2010 3) Pengelolaan BUMD yang sehat dan diarahkan guna pemantapan kehidupan sosial, politik, ekonomi masyarakat, 4) Mendorong pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan sentra pertanian. peningkatan sumberdaya manusia, penanganan kesenjangan wilayah / perkampungan, pemantapan kelembagaan dan otonomi daerah, perlindungan hak dan martabat kaum

  4. Agar pertumbuhan ekonomi dapat terwujud dan terpenuhinya kebutuhan dasar perempuan, peningkatan bakat dan prestasi generasi muda, pemanfaatan sumberdaya masyarakat, maka perlu ditunjang dengan percepatan dan realisasi alam dan lingkungan hidup yang adil dan bijaksana, serta stabilitas daerah yang aman, pembangunan infrastruktur seperti pembangunan dan peningkatan jalan dan tertib, tentram, damai dan rukun. jembatan. Dalam pelaksanaan agar tercapai agenda atau misi pembangunan, Pemerintah Daerah akan menggunakan strategi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang

  5. Menyelenggarakan pemerintahan sesuai amanat otonomi daerah dan Otonomii Khusus. berkesinambungan sekaligus meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih baik. Upaya tersebut dilakukan dengan strategi sebagai berikut :

  1. Strategi pembangunan melalui pendekatan kewilayahan, yang membagi daerah pembangunan sesuai dengan potensi unggulan dan karakteristik wilayah.

  Dalam Pelaksanaan agenda atau inisi pembangunan di Kabupaten Tambrauw, maka

  f. Terciptanya kecukupan pangan dan pemenuhan gizi yang baik, yang ditandai sasaran dan kebijakan serta program pembangunan yang akan ditempuh sebagaimana dengan meningkatnya konsumsi protein hewani yang berasal dari ternak dan uraian berikut : ikan.

1. Agenda Perw ujudan Kesejahteraan Rakyat.

  Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor

  g. Meningkatnya akses petani/ nelayan/ peternak kepada sumberdaya produktif, yang saling berkaitan, antara lain tingkat pendapatan, kesehatan, pendidilcan, yang dicirikan o!eh berkembangnya sistim usaha pertanian yang didukung akses terhadap barang dan jasa, lokasi geografis, dan kondisi lingkungan. oleh akses permodalan, informasi dan transportasi maupun peningkatan Rumusan kebijakan pembangunan diorientasikan pada upaya peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) petani/ nelayan/ peternak. pendapatan, pemberdayaan usaha, pemberdayaan manusia dan lingkungan.

  h. Terwujudnya pengelolaan hutan yang memadai yang dicirikan oleh pengusahaan hutan yang lestari.

  Sasaran

  Sasaran Dalam Pelaksanaan agenda atau inisi pembangunan ini adalah i. Meningkatkan peran serta dan permodalan UMKM dan Koperasi sehingga sebagaimana uraian berikut : dapat menggerakkan perekonomian daerah.

  a. Menurunnya jumlah penduduk iniskin terutama penduduk pra sejahtera dan j. Berkembangnya investasi nasional yang berakar dari potensi sumber daya sejahtera 1, yaitu dengan indikator meningkatnya Pendapatan Per Kapita daerah yang akan berdampak ganda dalam pembangunan perekonomian Penduduk. daerah.

  b. Meningkatnya efisiensi dan produktifitas pembangunan pertanian / perkebunan, k. Meningkatnya pelayanan publik dan perlindungan konsumen terhadap yang diupayakan melalui konsolidasi luasan usaha tani/ perkebunan, ketepatan barang / produk. penyediaan sarana produksi dan t erjaminnya sistim pengendalian hama dan i. Terciptanya penataan dan pengembangan wilayah pariwisata dengan meningkatnya kuantitas dan kualitas wisata, dengan meningkatnya peran c. Terjaganya sistim permintaan dan penawaran produk yang berimbang, serta masyarakat dalam pembangunan pariwisata, meningkatnya fungsi sehingga mampu menjaga stabilitas harga produk pertanian. kelembagaan pariwisata dan meningkatnya promosi wisata.

  d. Optimalisasi pengelolaan sumberdaya kelautan yang dicirikan oleh perluasan m. Meningkatnya kualitas pelayanan, rehabilitasi dan bantuan sosial bagi wilayah tangkap pada Zone Exclusive Economy (ZEE) yang didukung oleh penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). infrastruktur pelabuhan perikanan maupun armada tangkap. n. Terpenuhinya bantuan sosial dan meningkatnya penanganan korban

  e. Optimalnya pengelolaan UPTD yang didirikan oleh meningkatnya pelayanan bencana alam dan bencana sosial. kepada masyarakat maupun peningkatan PAD secara signifikan. o. Terpenuhinya kebutuhan perumahan dan sanitasi yang layak dan sehat. p. Tersedianya pelayanan energi penerangan yang cukup bagi masyarakat.

  Arah Kebijakan

  4. Rehabilitasi hutan dan lahan di dalam dan di luar kawasan hutan

  c. Berkurangnya jumlah guru dengan kualifikasi tidak layak mengajar.

  b. Menurunnya angka putus sekolah dan buta huruf.

  a. Meningkatnya proporsi anak yang terlayani pada pendidikan anak usia dini dan meningkatnya Angka Partisipasi Kasar dan Murni SD, SLTP dan SLTA.

  Sasaran pelaksanaan agenda ini adalah:

  Sasaran

  Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dimulai dari pembangunan kependudukan dan keluarga kecil yang berkualitas agar dapat tercapai pembangunan berkelanjutan. Hal ini diselenggarakan dengan melalui peningkatan kuantitas penduduk dan peningkatan kualitas insani serta sumberdaya manusia. Adanya Sumberdaya yang cerdas, kreatif dan inovatif dapat menjadikan dasar dan modal pelaksanaan pembangunan selanjutnya.

  2. Agenda Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.

  h. Meningkatkan dan menumbuhkan kembali potensi wisata yang telah berkembang, maupun potensi yang belum berkembang yang bersumber pada potensi alam dan budaya lokal. i. Meningkatkan kualitas hidup bagi PMKS terhadap pelayanan sosial dasar, fasititas pelayanan publik dan jaminan kesejahteraan sosial. j. Pembangunan perumahan dan permukiman bagi masyarakat pra sejahtera dan sejahtera 1.

  g. Peningkatan efektifitas pelaksanaan perlindungan konsumen melalui sistim pengawasan barang beredar.

  f. Mengembangkan UKM yang diarahkan untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, penciptaan lapangan kerja dan peningkatan produktifitas. Sedangkan pengembangan usaha skala mikro diarahkan untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan pada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.

  3. Pengawasan peredaran hasil hutan untuk menjainin kelangsungan sistim distribusi legal.

  Untuk mencapai sasaran di atas perlu ditempuh kebijakan sebagai berikut :

  2. Peningkatan hasil hutan non kayu untuk masyarakat disekitar hutan.

  e. Kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan hutan diarahkan untuk : 1. Peningkatan nilai tambah dan manfaat hasil hutan kayu dan non kayu.

  2. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) petani, nelayan dan peternak.

  1. Revitalisasi penyuluhan dan pendampingan petani, peternak dan nelayan.

  d. Kebijakan dalam peningkatan kemampuan petani, peternak dan nelayan melalui:

  2. Peningkatan daya saing produksi pertanian, perikanan dan perikanan melalui peningkatan pasca panen dan pengolahan hasil.

  1. Pengembangan usaha pertanian dengan pendekatan kewilayahan.

  c. Kebijakan dalam peningkatan efisiensi, produktifitas, produksi dan nilai tambah produk pertanian, perkebunan dan perikanan, yang diarahkan:

  2. Meningkatkan ketersediaan pangan hasil ternak dan ikan.

  a. Meningkatkan jumlah keluarga pra sejahtera dan sejahtera 1 yang aktif dalam usaha ekonomi produktif b. Kebijakan dalam pengamanan ketahanan pangan diarahkan untuk: 1. Meningkatkan tingkat produksi pangan beras, jagung dan kedelai.

  d. Tercapainya rasio ideal bagi murid, guru, ruang dan rombongan belajar. e. Terlaksananya pemerataan dan kesempatan pendidikan bagi semua masyarakat luas, terutama dalam pendidikan dasar 9 tahun.

  f. Tercukupinya rasio dokter, Puskesmas, Pustu dan Polinder dengan jumlah penduduk.

  g. Menurunkan angka kematian ibu melahirkan.

  h. Menurunnya angka kematian bayi. j. Peningkatan SDM kesehatan yang terakreditasi. j. Meningkatnya angka Keluarga Bencana pada PUS. k. Meningkatnya ketrampilan tenaga kerja usia produktif.

  Arah Kebijakan

  Arah kebijakan serta program pembangunan yang akan ditempuh sebagaimana uraian berikut: a. Meningkatnya kualitas moral dan akhlak masyarakat melalui pembinaan keagamaan b. Meningkatkan kualitas lulusan melalui peningkatan profesionalisme tenaga pendidik maupun peningkatan sarana dan prasarana.

  c. Memberdayakan masyarakat dan seluruh stakeholders sekolah dalam mewujudkan peningkatan mutu pendidikan yang berbasis sekolah, dengan menciptakan iklim kelembagaan yang memungkinkan kemandirian dan

  d. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh penduduk, terutama pendidikan dasar 9 tahun, dengan pembebasan biaya pendidikan.

  e. Meningkatkan anggaran pendidikan.

  f. Meningkatkan perluasan Pendidikan Luar Sekolah bagi masyarakat.

  g. Peningkatan kualitas pelayanan pada semua tingkatan pelayanan.

  h. Peningkatan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan tenaga kesehatan. i. Peningkatan kualitas lingkungan sehat dan perilaku hidup bersih sehat di masyarakat. j. Pemerataan dan peningkatan kualitas fasilitas sarana dan prasarana kesehatan. k. Mengendalikan tingkat kelahiran penduduk melalui upaya memaksimalkan akses dan kualitas pelayanan Keluarga Berencana, terutama bagi keluarga miskin dan penduduk didaerah pedalaman. m. Menata kebijakan adininistrasi kependudukan guna mendorong terakomodasinya hak-hak penduduk dan meningkatkan kualitas dokumen, data dan informasi penduduk dalarn mendukung perencanaan dan pelaksanaan pembangunan melalui registrasi penduduk.

  3. Agenda Penanganan Kesenjangan Wilayah Distrik dan Kampung melalui Penerobosan I solasi Daerah .

  Pembangunan yang berlangsung selama ini menunjukkan hasil yang cukup mengembirakan meskipun belum menunjukan perkembangan yang nyata. Gambaran ini terlihat dan masih terjadi disparitas wilayah khususnya terkait dengan masih terkonsentrasinya beberapa aktifitas ekonomi pada wilayah tertentu, tidak selarasnya hubungan perkotaan dan perkampungan. Untuk memperkecil ketimpangan yang terjadi, dalam strategi pembangunan ditempuh Melalui pendekatan pusat pertumbuhan, melalui penciptaan pusat – pusat baru sebagai usaha untuk menciptakan pertumbuhan dan perkembangan, membantu pusat yang paling memberi harapan, pembangunan ekonomi lokal dengan wilayah pada dasamya merupakan upaya yang bersifat jangka panjang, yang hasilnya tidak dapat segera dinikmati pada jangka pendek. Oleh karena perlu konsistensi dalam pelaksanaan program.

  Sasaran

  Sasaran umum penanganan kesenjangan wilayah diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat dengan lebih merata, yaitu dengan:

  a. Terwujudnya keterkaitan kegiatan ekonomi antar wilayah perkotaan dan pedesaan. Terwujudnya keseimbangan pembangunan antar kota dan percepatan pembangunan distrik dan kampung sebagai motor penggerak pembangunan di wilayah pusat pembangunan.

  b. Terwujudnya sistim jaringan jalan untuk mendukung kawasan strategis potensial.

  Kebijakan desentralisasi dan otonoini daerah sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004, telah merubah kebijakan penyelenggaraan pernerintahan. Melalui kebijakan ini, maka pengambilan keputusan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan penyediaan pelayanan publik diharapkan akan menjadi lebih sederhana dan cepat karena dapat dilakukan pemerintah daerah sesuai kewenangan yang ada Kebijakan ini dibutuhkan untuk menghadapi perkembangan keadaan, baik di dalam maupun diluar daerah.

  c. Meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan daerah termasuk pengelolaan keuangan dan aset – aset daerah yang didasarkan atas prinsip tranparansi, akuntabilitas dan profesional sehingga tersedia

  Dalam mencapai sasaran sebagaimana telah disebutkan diatas, maka upaya yang dilakukan adalah untuk mendukung peningkatan kesejahteraan rakyat dalam hal pelayanan masyarakat, maka penyelenggaraan otonomi daerah akan dilaksanakan melalui kebijakan : a. Menata kelembagaan daerah yang lebih proporsional berdasarkan kebutuhan daerah, ramping, hirarki yang pendek, fleksibel dan b. Menyiapkan ketersediaan aparatur pemerintah daerah yang berkualitas secara proporsional diseluruh wilayah, menata keseimbangan antara jumlah aparatur pemerintah daerah dengan beban kerja di setiap lembaga satuan kerja perangkat daerah serta meningkatkan kualitas aparatur melalui pengelolaan sumberdaya berdasarkan standar kompetensi.

  Arah Kebijakan

  c. Terkelolanya sumber dan aset daerah serta pembiayaan pembangunan secara transparan, akuntabel dan profesional.

  b. Meningkatnya kapasitas pengelolaan sumberdaya aparatur pemerintah daerah yang profesional dan kompeten.

  Sasaran yang ingin dicapai dalam penguatan kelembagaan dan otonomi daerah adalah: a. Terbentuknya kelembagaan pemerintah daerah yang efektif, efisien dan akuntabel.

  Sasaran

  g. Melakukan tindakan segera dalam penanganan darurat akibat bencana alam.

  c. Meningkatnya aksesibilitas wilayah yang sedang dan belum berkembang melalui dukungan pelayanan prasarana jalan.

  f. Menyediakan sarana angkutan guna mendukung mobilitas transportasi orang dan barang.

  d. Penanganan seluruh ruas jalan dengan mengutamakan pemeliharaan rutin dan berkala.

  c. Meningkatkan daya dukung dan kapasitas jalan dan jembatan untuk mengantisipasi pertumbuhan lalu lintas.

  b. Pembangunan lapangan terbang di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau dengan jalan darat serta pengembangan dermaga laui untuk mobilitas angkutan barang dan orang dalam volume besar antar pulau.

  Dalam mencapai sasaran sebagaimana telah disebutkan di atas, maka diperlukan arah kebijakan sebagai berikut: a. Pembangunan dan peningkatan jalan / jembatan menuju wilayah permukiman dan daerah strategis potensial.

  Arah Kebijakan

  c. Terbangunnya kembali jalan dan jembatan yang rusak akibat bencana alam.

4. Agenda Penguatan Kelembagaan dan Otonomi Daerah.

  sumber dana dan pembiayaan yang memadai bagi kegiatan pelayanan masyarakat dan pelaksanaan pembangunan daerah.

5. Agenda Perlindungan Hak dan Martabat Kaum Perempuan .

  Partisipasi anak dan perempuan dalam pelaksanaan pembangunan selama ini masih terlihat rendah. Khusus perempuan hal ini dapat dilihat dan Data susenas 2003 menunjukkan bahwa penduduk perempuan usia 10 tahun ke atas yang tidak / belum pernah sekolah jumlahnya dua kali lipat penduduk laki-laki (11,56 % berbanding 5,43 % ). Penduduk perempuan yang buta huruf sekitar 12,28 % , sedangkan penduduk laki-Laki yang buta huruf 5,84 % . Pada tahun 2000, angka kematian ibu melahirkan yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup. Prevalensi aneinia gizi besi pada ibu hainil juga masih tinggi yaitu sekitar 50,9 % Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001. Berdasarkan Susenas 2003, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan masih relatif rendah yaitu 44,81 % , dibandingkan dengan laki-laki 76,12 % . Di bidang politik, meskipun Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Peinilu mengamanatkan keterwakilan 30 % perempuan di lembaga legislatif, namun hasil peinilu 2004 masih menunjukkan. rendahnya keterwakilan perempuan di lembaga legislatif, yaitu keterwakilan perempuan di DPR hanya 11,6% dan di DPD hanya 19,8% . Pada tahun 2003, rendahnya keterlibatan perempuan dalam jabatan publik juga dapat dilihat dan Eselon, I , I I , dan I I I

  Sasaran

  a. Terwujudnya peningkatan kualitas SDM perempuan, kedudukan dan peranan perempuan termasuk dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan secara adil dan proporsional diberbagai bidang kehidupan.

  b. Tercapainya peningkatan kualitas peran pengelolaan dan kemandirian organisasi perempuan dan komitmen masyarakat dalam pemberdayaan perempuan.

  c. Terwujudnya kesadaran, kepekaan dan kepedulian gender dan seluruh masyarakat d. Tercapainya pengembangan dan keserasian kebijakan dan program dalam peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak.

  c. Tercapainya penurunan kemiskinan dalam keluarga dan masyarakat melalui pemberdayaan perempuan di berbagai kehidupan.

  Arah Kebijakan

  Dengan adanya kondisi yang bersifat kultural dan sekaligus bersifat struktural, maka perlu dilakukan peinihakan yang jelas dan nyata guna mengurangi kesenjangan gender diberbagai bidang pembangunan, oleh karena itu arah dan kebijakan yang akan dilakukan adalah : a. Meningkatkan pemberdayaan ekonomi bagi perempuan.

  b. Meningkatkan tarif pendidikan dan layanan kesehatan untuk mempertinggi kualitas hidup dan sumber daya perempuan.

  c. Meningkatkan kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak.

  d. Mengeliminir berbagai tindakan kekerasan, eksploitasi dan dikriminasi serta menyelenggarakan perlindungan perempuan dan anak dan korban kekerasan.

  e. Memperkuat kelembagaan, pemberdayaan perempuan ditingkat Kabupaten untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan perempuan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dan berbagai kebijakan, program 6. Agenda Pembinaan Bakat dan Prestasi Generasi Muda.

  Pemuda, penduduk yang berusia 15 – 35 tahun adalah pelaku pembangunan dalam perkembangannya di I ndonesia, khususnya pemuda kabupaten Tambrauw Propinsi Papua Barat telah mengalaini kemajuan dalam bidang organisasi dan demokrasi namun disisi lain pemuda mengalami sedikit kemunduran dalam membenahi dirinya sendiri dengan ketidaksiapan diri untuk menggali potensi yang dimiliki daerah ini, baik potensi manusia maupun potensi alam dalam menghadapi pembangunan yang sedang berjalan. Hal ini dapat dilihat pada tahun 2004 angka partisipasi pemuda dalam pembangunan sangat kecil dibandingkan dengan jumlah pemuda yang ada, yaitu 60% dan jumlah jiwa di kabupaten Tambrauw dan 99,86% adaiah pemuda produktif pencari kerja. Sampai tahun 2005 belum ada satu wadah pemuda yang dapat mengakomodir kreatifitas dan kewirausahaan. Pemuda yang nyata dalam mengisi pembangunan sekaligus dalam mengurangi angka pengangguran, sehingga 5 tahun kedepan peran dan tanggung jawab pemuda disamping memantapkan jiwa kebangsaan, kesadaran berdemokrasi dan kepemimpinan nasional perlu meningkatkan peran dan posisi strategis pemuda sebagai garda terdepan dalam menumbuhkan semangat pemuda I ndonesia sebagai lokomotif baru dalam dalam mencapai keunggulan kompetitif, meningkatkan daya tahan, produktifitas kerja dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan bersifat kewirausahaan.

  Sasaran

  Arah Kebijakan

  7. Agenda Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup.

  g. Mengembangkan sistim penghargaan terhadap atlit, pelatih dan tenaga olah raga yang berprestasi.

  f. Meningkatkan upaya pembibitan dan pengembangan prestasi olahraga secara sistematik, berjenjang dan berkelanj utan.

  e. Meningkatkan sarana dan prasarana olah raga yang tersedia untuk mendukung pembinaan olahraga.

  d. Melindungi dan mengembangkan kesadaran generasi muda dan bahaya penyalahgunaan NAPZA, minuman këras, penyebaran HI V / AI DS dan penyakit menular seksual dikalangan remaja.

  c. Meningkatkan potensi pemuda dalam kewirausahaan, kepeloporan dan kepeinimpinan dalam pembangunan.

  b. Memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan ketrampilan.

  Arab kebijakan yang akan ditempuh dalam mencapai sasaran yaitu : a. Mewujudkan kerasian kebijakan pemuda di berbagai bidang pembangunan.

  4. Meningkatnya prestasi olahraga pemuda di tingkat Propinsi maupun nasional.

  Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan minat dan bakat pemuda adalah:

  3. Semakin berkembangnya organisasi olah raga.

  2. Semakin membudayanya olahraga di kalangan masyarakat.

  1. Semakin mantapnya pola pembinaan olah raga di kalangan pelajar dan mahasiswa.

  b. Terciptanya Olah raga yang berkualitas dan berprestasi yang ditandai dengan:

  5. Meningkatnya kualitas dan partisipasi pemuda di berbagai bidang pembangunan.

  3. Berkembangnya kreatifitas anak dan remaja 4. Meningkatnya produktifitas pemuda.

  1. Meningkatnya moral pemuda dalam menyikapi pengaruh budaya asing seiring dengan perkembangan teknologi informasi.

  a. Terciptanya pemuda yang bermoral, produktif, inovatif dan mandiri yang ditandai dengan:

  rakyat dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Dengan deinikian Sumberdaya alam meiniliki peran ganda, yaitu sebagai modal pertumbuhan ekonomi dan sekaligus sebagai penopang sistim kehidupan. Pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terarah dapat meinicu produksi dan konsumsi yang agresif, eksploitatif dan ekspansif sehingga daya dukung dan fungsi lingkungan hidupnya semakin menurun, bahkan mengarah pada kondisi yang mengkhawatirkan.

  Sasaran

  d. Pembangunan lingkungan hidup adalah membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada isu lingkungan hidup dan berperan aktif sebagai kontrol sosial dalam memantau kualitas lingkungan hidup, peningkatan dan penambahan armada sampah dan meningkat teknologi pengelolaan sampah.

  9. Agenda Mempertahankan Kabupaten Tambrauw dalam kondisi aman, tertib, tentram dan damai dalam w adah Negara Kesatuan Republik

  c. Menyediakan sarana pengembangan ekonomi kota guna meningkatkan arus perdagangan.

  b. Meningkatnya sumber energi, melalui pembangunan energi listrik yang dapat mendukung kebutuhan energi bagi masyarakat kota.

  Untuk mendukung pembangunan tersebut, maka sasaran yang ingin dicapai adalah: a. Meningkatnya prasarana jalan di Kota Tambrauw.

  Sasaran

  Meningkatkan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kota yang Komparatif dan Ramah Lingkungan. memperhatikan kondisi Kota Tambrauw yang telah menjadi I bu Kota Propinsi Papua Barat, pemerintah telah mcinikirkan upaya untuk meningkatkan serta melengkapi sarana dan prasarana kota demi meningkatkan pelayanan kepada publik.

  c. Pembangunan pertambangan adalah meningkatkan eksploitasi dengan selalu memperhatikan aspek pembangunan berkelanjutan, meningkatkan pembinaan dan pengawasan pengelolaan pertambangan dan air tanah.

  Sasaran pembangunan agenda ini diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan, yaitu : a. Sasaran pembangunan kehutanan adalah tegaknya hukum khususnya dalam pemberantasan pembalakan liar, terwujudnya peningkatan kapasitas kelembagaan pengelolaan hutan, terwujudnya rehabilitasi hutan dan lahan kritis serta terwujudnya kelestarian kawasan hutan konservasi.

  b. Pembangunan kelautan diaràhkan untuk membangun sistim pengendalian dan pengawasan dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut, menggiatkan kemitraan untuk meningkatkan peran aktif masyarakat/ swasta dalam pengelolaan pesisir dan laut.

  Untuk mencapai sasaran tersebut diatas, arah kebijakan ditetapkan sebagai berikut: hutan termasuk meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum, mengefektifkan sumberdaya yang tersedia dalam pengelolaan hutan.

  Arah Kebijakan

  d. Sasaran pembangunan lingkungan hidup adalah meningkatnya kualitas air sungai di seluruh Daerah Aliran Sungai (DAS), terciptanya pengendalian DAS dan Pantai dan ancaman dan degradasi/ abrasi oleh air sungai dan laut, terciptanya tata penanganan persampahan dengan baik.

  c. Sasaran pembangunan pertambangan adalah optimalisasi pemanfaatan dalam rangka meningkatkan PAD, terpenuhinya kebutuhan air bersih dan kelestarian air tanah.

  b. Sasaran pembangunan kelautan adalah berkurangya pelanggaran dan perusakan sumberdaya pesisir dan laut.

  Menegakan hukum dan ketertiban merupakan syarat mutlak dalam upaya - upaya pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan. Apabila hal ini ditegakkan, maka kepàstian, rasa aman, tentram ataupun kehidupan yang rukun akan dapat terwujud. Pelaksanaan hukum yang transparan dan terbuka disatu sisi dapat menekan dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh tindakan warga negara sekaligus juga dapat meningkatkan dampak positif dan aktifitas warga negara. Penerapan hukum yang ditaati dan diikuti akan menciptakan ketertiban dan memaksimalkan potensi masyarakat. Penghormatan terhadap hukum dan hak asasi manusia merupakan suatu keharusan dan tidak perlu ada tekanan dan pihak manapun untuk melaksanakannya. Hak asasi tidak sebatas pada kebebasan berpendapat ataupun kelangsungan beberapa aktifitas sosial-ekonomi penduduk yang sehat, nyaman dan berorganisasi, tetapi juga menyangkut pemenuhan hak atas keyakinan dan hak dengan dampak yang sekecil mungkin. dasar warga negara lainnya. Hal tersebut menunjukkan adanya keterkaitan yang

  Strategi pengembangan sektor tersebut mencakup: erat antara damai, adil dan sejahtera, untuk itu perbaikan pada aspek ini akan

  1. Strategi Pengembangan Jalan Lingkungan mudahkan pencapaian kesejahteraan dan kedamaian.

  Strategi pengembangan jaringan jalan diarahkan pada penentuan pola sirkulasi dan sistem angkutan, yang dapat menghubungkan pusat -pusat pelayanan dengan

  Sasaran perumahan dan permukiman penduduk.

  Untuk mendukung pembangunan tersebut, maka sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

  2. Strategi Pengembangan Air Bersih, meliputi: a. Terciptanya sistim hukum yang adil, konsekuen dan tidak diskriminatif.

  • Perintisan sistem daur ulang melalui law enforcement bagi setiap pembangunan

  b. Terkoordinasinya dan harmonisasi pelaksanaan produk hukum yang tidak permukiman baru. menonjolkan kepentingan tertentu sehingga dapat mengurangi perlakuan

  • Pengembangan pelayanan air bersih dengan menambah kapasitas at au debit diskriminatif warga.

  air maupun jaringan perpipaan pada wilayah yang belum terlayani.

  3. Strategi Pengembangan Drainase

  Arah Kebijakan

  Untuk mencapai sasaran tersebut diatas, arah kebijakan ditetapkan adalah sebagai Dalam pengembangan sistem drainase, strategi yang dapat dilakukan adalah: berikut : Strategi pengembangan diarahkan dengan mempertahankan kondisi dan • a. Meningkatkan budaya hukum antara lain melalui pendidikan dan sosialisasi karateristik lahan sesuai dengan peruntukannya.

  • berbagai peraturan perundangan – undangan serta perilaku keteladanan Strategi pengembangan drainase diarahkan pada perbaikan jaringan drainase kepala daerah dan jajarannya dalam mematuhi dan mentaati hukum serta menjadi permanen.

  4. Strategi Pengembangan Prasarana Air Limbah, meliputi :

  b. Menggunakan nilai-nilai budaya daerah sebagai salah satu sarana untuk

  • Pengembangan sistem pengolahan air limbah diarahkan pada pengolahan air mewujudkan terciptanya kesadaran hukum masyarakat.

  limbah masyarakat/ penduduk dengan menggunakan sistem on-site.

  c. Meningkatkan upaya pemajuan, perlindungan hukum, pemenuhan dan

  • Pengembangan pengolahan air limbah dengan menggunakan sistem off-site penghormatan Hak Asasi Manusia.

  septik tank komunal dengan sasaran perumahan penduduk di daerah terpencil.

  5. Strategi Pengembangan Prasarana Persampahan

  8 .1 .2 Sk e na rio Pe m ba nguna n I nfra st ruk t ur Bida ng

  Strategi pengolahan persampahan meliputi :

  Pe k e rja a n U m um / Cipt a K a rya

  Pelaksanaan atau Penyiapan • lahan untuk pengolahan persampahan (pembuatan I nstalasi Pengolahan Sampah Terpadu)

  Strategi/ Skenario pengembangan sektor Bidang Pekerjaan Umum/ Cipta Karya di wilayah Kabupaten Tambrauw mencakup beberapa hal pokok yang berkaitan dengan

  Penciptaan peluang untuk berusaha dari pengolahan sampah yang berwawaskan • lingkungan di TPA dengan menerapkan konsep usaha daur ulang, pemanfaatan kembali dan pengomposan.

  • Peningkatan peran serta masyarakat di lokasi TPA baik sebagai tenaga kerja, pemulung dalam menerapkan konsep sanitary landfill secara utuh.

  8 .2 Ringk a sa n Progra m Priorit a s I nfra st ruk t ur

  Program prioritas infrastruktur di Kabupaten Tambrauw antara lain :

  1. Program pengembangan sistem transportasi darat

  2. Program pengembangan terminal

  3. Program pengembangan transportasi laut

  4. Program pengembangan transportasi udara

  5. Program pengembangan sistem prasarana telekomunikasi

  6. Program pengembangan sistem prasarana energi

  7. Program pengembangan penyediaan air bersih

  8. Program pengembangan sistem drainase wilayah

  9. Program pengembangan sistem pengelolaan limbah cair

  10. Program pengembangan sistem persampahan

  8 .3 Re nc a na K e se pa k a t a n (M e m ora ndum ) Progra m I nve st a si Pe m ba nguna n I nfra st ruk t ur Bida ng Pe k e rja a n U m um / Cipt a K a rya

  Sebagai dasar dari penyusunan dan pelaksanaan Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM) Kabupaten Tambrauw, perlu dilakukan kesepakatan (memorandum) yang merupakan koinitmen Pemerintah Daerah dalam melaksanakan program yang telah diusulkan dalam RPI JM.

  RENCANA PROGRAM I NVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPI JM) BI DANG PEKERJAAN UMUM / CI PTA KARYA

LAM PI RAN

  PROVI NSI : PAPUA BARAT KABUPATEN : TAMBRAUW NOMOR :

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

  Berdasarkan Undang – undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah ditetapkan pembagian kewenangan antara pemerintahan pusat, pemerintah provinsi dan

  (RPIJM)

  pemerintahan kabupaten / kota. Penyediaan infrastruktur permukiman menjadi kew enangan

BIDANG PU/CIPTA KARYA

  w ajib bagi pemerintah kabupaten / kota, sehingga lebih mendekatkan antara pengambil kebijakan dengan masyarakat pengguna infrastruktur permukiman.

  Menghadapi dinamika perubahan yang terjadi, kami menyadari bahwa diperlukan keselarasan dalam cara pandang atau paradigma dalam pengembangan infrastruktur permukiman secara komprehensif yang terintegrasi baik dalam konteks kewilayahan maupun dalam keterkaitannya dengan pengembangan sektor lain. Dalam konstelasi pembangunan regional dan nasional yang berkelanjutan. Untuk itu, kami menyepakati untuk melakukan kesepakatan dala perencanaan dan

  1. PROGRAM / KEGIATAN PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA

  pelaksanaan Program I nvestasi Jangka Menengah Bidang Pekerjaan Umum / Cipta Karya pada

  2. USULAN DAN PRIORITAS PROYEK PRASARANA DAN SARANA Tahun 2009 – 2014.

  3. USULAN PEMBIAYAAN PROYEK PRASARANA DAN SARANA

  Berkenaan dengan hal tersebut di atas, pada hari ini Rabu Tanggal Sepuluh Bulan Desember Tahun Dua Ribu Delapan, kami menyepakati untuk saling mendukung dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bidang PU / Cipta Karya pada Tahun 2011 – 2013, sebagaimana terlampir.

  Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah Bidang PU / Cipta Karya ini pada dasarnya dapat dilanjutkan dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan yang ada pada tahun – Demikian program kerja ini kami buat berdasarkan kepedulian kami dalam upaya – upaya percepatan pelaksanaan pembangunan bidang PU / Cipta Karya berkelanjutan.

  Tambrauw, Desember 2010

  BUPATI TAMBRAUW Drs. MENASE PAA, M.Si