Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Tambrauw

  5 .1 .2 K e ra ngk a Sa fe gua rd

  Kerangka Penyusunan Safeguard sosial dan lingkungan atau kerangka acuan pen- dugaan dampak sosial dan lingkungan secara sistematis adalah sebagai berikut :

  1. Penyusunan Penyajian I nformasi Lingkungan (PI L)

  2. Penerbitan Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL)

  3. Penyusunan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL/ UPL)

  4. Melakukan penyusunan Dokumen Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang terdiri dari :

  a. Kerangka Acuan Analisa Dampak Lingkungan (KA-ANDAL)

  b. Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL)

  c. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)

  d. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)

  5 .1 Pe t unjuk U m um 5 .1 .3 Pe m bia ya a n

  rogram dan kegiatan safeguard bertujuan untuk mencapai kondisi masyarakat Kabupaten Tambrauw hidup sehat dan sejahtera dalam

  safeguard sosial dan lingkungan,

  Anggaran yang digunakan untuk membiayai lingkungan yang bebas dari pencemaran air limbah permukiman. Air limbah direncanakan dan dibiayai melalui APBD Kabupaten dan Provinsi, APBN, Swadaya yang dimaksud adalah air limbah permukiman ( municipal wastewater) yang

  P

  Masyarakat, Bantuan Luar Negeri, dan Hibah. Prinsip-prinsip pemanfaatannya adalah: terdiri atas air limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari air sisa mandi, cuci, efisiensi, efektivitas, produktivitas, akuntabilitas, transparansi dan berpijak pada dapur dan tinja manusia dari lingkungan permukiman serta air limbah industri rumah peraturan perundang-undangan yang berlaku. tangga yang tidak mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3). Air limbah permukiman ini perlu dikelola agar tidak menimbulkan dampak seperti mencemari air

  5 .2 K om pone n Sa fe gua rd

  permukaan dan air tanah, disamping sangat beresiko menimbulkan penyakit seperti

  5 .2 .1 K om pone n Sosia l Ek onom i diare, thypus, kolera dan lain-lain.

  Komponen sosial ekonomi yang dianggap penting khususnya yang berkaitan dengan

  safeguard sosial dan lingkungan dan perlu untuk diketahui adalah sebagai berikut : 5 .1 .1 Prinsip Da sa r Sa fe gua rd

  a. Pola perkembangan penduduk (jumlah, perbandingan kelamin, dll). Pola Prinsip dasar Safeguard sosial dan lingkungan adalah merupakan suatu upaya atau perkembangan penduduk pada masa – masa yang lalu sampai sekarang perlu penilaian terhadap lingkungan yang dapat dilakukan oleh pemerintah, swasta maupun untuk diketahui. masyarakat dalam menghindari serta meminimalkan dampak negatif terhadap sosial maupun lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan fisik maupun non-fisik proyek, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kualitas hidup masyarakat. b. Pola perpindahan

  5 .2 .2 K om pone n Sosia l Buda ya

  Pola perpindahan erat hubungannya dengan perkembangan penduduk, pola Komponen sosial budaya yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : perpindahan yang perlu untuk diketahui adalah pola perpindahan ke luar dan a. Perubahan kelembagaan masyarakat masuk ke suatu daerah secara umum, serta pola perpindahan musiman dan tetap.

  b. Tradisi masyarakat

  c. Pola perkembangan ekonomi c. Nilai masyarakat

  Pola perkembangan ekonomi masyarakat ini erat hubungannya dengan pola

  d. Kualitas hidup masyarakat perkembangan penduduk, perpindahan, keadaan sumberdaya alam yang tersedia e. Sejarah budaya yang patut dipelihara dan sumber pekerjaan yang tersedia f. Keadaan dan sistem kekuasaan

  d. Penyerapan tenaga kerja g. I ntegrasi dari berbagai kelompok masyarakat

  Masalah pengangguran merupakan masalah umum. makin banyak proyek yang

  h. Kelompok etnis akan dibangun dapat menyerap tenaga kerja setempat akan makin besar dampak positifnya.

  5 .2 .3 K om pone n Lingk unga n

  e. Berkembangnya struktur ekonomi Struktur ekonomi ini dimaksudkan dengan timbulnya aktifitas perekonomian lain

  Komponen lingkungan yang perlu untuk diperhatikan adalah sebagai berikut : akibat adanya suatu kegiatan sehingga merupakan sumber – sumber pekerjaan a. Aspek Kebisingan baru yang dapat menyerap tenaga kerja. b. Aspek kualitas udara

  f. Peningkatan pendapatan masyarakat c. Aspek kuantitas dan kualitas air Keadaan umum pada masyarakat adalah rendahnya pendapatan masyarakat.

  d. Aspek iklim dan cuaca Peningkatan pendapatan baik secara langsung atau tidak langsung dari suatu

  e. Aspek tanah

  g. Perubahan lapangan pekerjaan Dengan timbulnya lapangan pekerjaan baru baik yang langsung maupun yang tidak langsung karena perkembangan struktur ekonomi perlu diperhatikan.

  h. Kesehatan masyarakat Kesehatan masyarakat selain erat hubungan dengan pendapatan masyarakat juga erat kaitannya dengan kebiasaan dalam kehidupannya, misalnya kebiasaan mandi, cuci dan keperluan lainnya yang masih menggunakan air sungai.

  Untuk mengetahui seberapa besar dampak yang terjadi akibat aktifitas suatu kegiatan atau proyek maka perlu ditentukan metode pendugaan dampak yang akan digunakan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam melakukan pendugaan dampak yaitu :

  A Subproyek dapat mengakibatkan dampak lingkungan yang buruk, berkaitan dengan ANDAL dan kepekaan dan keragaman dampak yang RKL/RPL *) ditimbulkan, upaya pemulihan kembali sangat sulit dilakukan B Subproyek dengan ukuran dan volume kecil, mengakibatkan dampak lingkungan akan UKL / UPL tetapi upaya pemulihannya sangat mungkin dilakukan

  3. Tahap ketiga : penggabungan beberap komponen lingkungan yang sangat berkaitan dan kemudian di analisis.

  2. Tahap kedua : melakukan pengukuran atau perhitungan dampak yang akan terjadi pada komponen lingkungan tersebut.

  1. Tahap pertama : melakukan indentifikasi dampak yang terjadi pada komponen lingkungan. Berbagai metode telah dikembangkan untuk memudahkan indentifikasi atau penyaringan komponen mana yang akan terkena dampak dan mana yang tidak.

  UPL : Upaya Pemantauan Lingkungan

  Catatan : ANDAL : Analisis Dampak Lingkungan RPL : Rencana Pemantauan Lingkungan UKL : Upaya Pengelolaan Lingkungan

  C Subproyek yang tidak memiliki komponen Tidak diperlukan konstruksi dan tidak mengakibatkan ANDAL dan pencemaran udara, tanah dan air UKL / UPL

Tabel 5.2 Kategori Subproyek menurut Dampak Lingkungan Kategori Dampak PersyaratanTabel 5.1 Kategori Subproyek Menurut Dampak Kegiatan Pembebasan Tanah dan Pemukiman Kembali Kategori Dampak Persyaratan

  Pendugaan dampak lingkungan merupakan langkah yang tersulit dalam proses analisis mengenai dampak lingkungan, karena teknik atau metode tergantung pada kemajuan dan penguasaan ilmu. Komponen-komponen lingkungan merupakan indikator- indikator dari kualitas lingkungan, maka dampak pada komponen lingkungan merupakan dampak pada indikator lingkungan. Untuk mengetahui atau menetapkan suatu dampak diperlukan tiga tahapan sebagai berikut :

  5 .3 M e t oda Pe nduga a n Da m pa k

  Hanya dapat dilakukan bila lahan produktif disepakati dan ditandatangani yang dihibahkan ≤ 10% dan memotong < bersama antara pemrakarsa bidang lahan sejarak 1,5 m dari batas kegiatan dan warga yang kavling atau < garis sempadan bangunan, menghibahkan tanahnya dengan dan bangunan atau aset tidak bergerak sukarela lainnya yang dihibahkan senilai ≤ Rp. 1 juta C Pembebasan tanah berdampak pada< 200 RTPTPK sederhana orang atau 40 kk atau ≤ 10 % dari aset produktif atau melibatkan pemindahan warga sementara selama masa konstruksi D Pembebasan tanah berdampak pada ≥ 200 RTPTPK menyeluruh orang atau memindahkan warga > 100 orang

  2. Sub proyek seluruhnya atau sebagian Laporan yang disusun oleh menempati tanah yang telah dihibahkan pemrakarsa kegiatan secara sukarela B Pembebasan tanah secara sukarela : Surat persetujuan yang

  1. Sub proyek seluruhnya menempati tanah Surat pernyataan dari negara pemrakarsa kegiatan

  A Sub Proyek tidak melibatkan kegiatan pembebasan tanah

  • ) Lihat lampiran 1 bagian I I I : SK Menteri Lingkungan Hidup No. 17/ 2001; SK Menteri PU No. 1/ KPTS/ M/ 2003; UU No. 23/ 1997, Pasal 15 (1); dan PP No. 27/ 1999, Pasal 5 (1)

  1. Metode Ad Hoc 5 .4 Pe m iliha n Alt e rna t if

  Merupakan metoda yang sangat sedikit memberikan pedoman – pedoman cara

  1. Proses Pemilihan Alternatif melakukan pendugaan bagi anggota – anggota timnya. Tiap sub – tim atau tiap Proses pemilihan alternatif dilakukan setelah pendugaan dampak lingkungan dari anggota tim dapat lebih bebas mengunakan keahliannya dlm melakukan pendugaan, tiap alternatif yang ada telah selesai. Pemilihan alternatif dilakukan secara komponen lingkungan yang digunakan biasanya bukan komponen yang detail. berulang – ulang dengan melihat dan mempelajari isi laporan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sebelumnya. Adapun proses pemilihannya adalah

  2. Metode Overlays

  sebagai berikut : Merupakan metoda proyek yang menggunakan sejumlah peta – peta di tempat

  a. Studi perbandingan tiap alternatif : setiap alternatif dengan dampaknya di proyek yang dibangun dan daerah sekitarnya yang tiap peta menggambarkan susun dan disajikan sehingga dengan mudah dapat dilakukan perbandingan komponen – komponen lingkungan yang lengkap, yang meliputi aspek fisik – kimia, dampaknya pada berbagai aspek lingkungan. biologi, sosial – ekonomi dan sosial budaya. Penggabungan dalam bentuk

  b. Aktifitas proyek tanpa alternatif harus juga dimasukkan ke dalam gabungan penampakan akan menunjukkan kumpulan susunan dari keadaan lingkungan daerah tersebut, kemudian dijelaskan apa sebabnya atau alasannya. tersebut. c. Menyajikan hubungan antara dampak lingkungan dengan tiap alternatif –

  3. Metode Checklists

  alternatif aktifitasnya mengenai : Merupakan metoda dasar yang banyak digunakan untuk mengembangkan metoda –

  Masalah teknis

   metoda lain. Pada prinsipnya metoda ini sangat sederhana dan berbentuk sebagai Analisis sosial – ekonomis

   daftar komponen – komponen lingkungan yang kemudian digunakan untuk Analisis sosial budaya

   menentukan komponen mana yang akan terkena dampak. d. Menyususun prioritas alternatif dengan menjelaskan teknik penyusunannya dengan pertimbangan – pertimbangan dari semua aspek

  Merupakan bentuk metoda checklists dua dimensi yang menggunakan satu jalur

  2. Penyajian Pemilihan Alternatif untuk daftar komponen – komponen lingkungan yang sedang lajurnya untuk daftar Penyajian pemilihan alternatif didasarkan pada sistematika yang telah ditetpkan aktifitas dari proyek. Dengan bentuk matriks tersebut maka dapat ditetapkan oleh peraturan atau pedoman pemerintah dan dapat dilengkapi dengan interaksi antara aktifitas proyek dengan komponen lingkungan atau dapat diketahui pertimbangan – pertimbangan ilmiah. Adapun susunan pemilihan alternatif sebab – sebab yang terjadi dalam dampak. adalah sebagai berikut : a. Menyusun daftar aktifitas alternatif yang alasannya dapat diterima.

  5. Metoda Netw ork atau flow chart

  b. Aktifitas alternatif khusus yang penting untuk dibahas : Merupakan metoda yang disusun berdasarkan suatu aktifitas proyek yang saling

  Aktifitas alternatif yang berbentuk tidak dijalankan

   berhubungan dan komponen – komponen lingkungan yang terkena dampak. Dari Pelaksanaan dari alternatif yang dijawalkan kembali

   kedua daftar tersebut disusun lagi hingga dapat menunjukkan aliran dampak yang Alternatif yang rencana aktifitasnya mengalami perubahan

   dimulai dari suatu aktifitas proyek.

  

  Alternatif pengganti

   Biaya pendidikan serta latihan ketrampilan operasional Pembiayaan pengelolaan lingkungan yang di akibatkan oleh aktifitas suatu kegiatan proyek yang menyebabkan terjadinya dampak merupakan kewajiban dari setiap pemrakarsa proyek untuk membiayai aktifitas pengelolaan lingkungan. Permasalahan yang sering timbul adalah apabila suatu industri – industri kecil yang memiliki keuntungan yang sangat kecil sehingga tidak mampu untuk membiayai pengelolaan lingkungan. Hal ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah dalam hal pembiayaan pengelolaan lingkungan tersebut.

  5 .5 .2 Pe la k sa na a n Pe nge lola a n

   Biaya personil dan biaya operasional

   Biaya investasi

  c. Pembiayaan – pembiayaan untuk melaksanakan RKL merupakan tugas dan tanggung jawab dari penanggung jawab yang bersangkutan. Pembiayan tersebut antara lain :

   Tata kerjanya

   Bidang tugas masing – masing staff

   Struktur organisasi dan personilnya

  b. Bagi proyek yang sudah berjalan perlu membentuk suatu unit organisasi yang bertanggungjawab dibidang lingkungan untuk melaksanakan RKL. Untuk perlu dicantumkan unit organisasi tersebut yang mencakup :

  a. Tentukan kelembagaan yang akan berurusan, berkepentingan dan berkaitan dalam pengelolaan lingkungan, khususnya pihak – pihak yang melakukan pengelolaan lingkungan.

  Uraian kegiatan pelaksanaan pengelolaan adalah sebagai berikut :

  Kaitan dan penetapan dari ke tiga faktor tersebut perlu ditunjang oleh peraturan – peraturan atau pedoman – pedoman yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun daerah. Berdasarkan ke tiga faktor tersebut maka pendekatan sistem pengelolaan lingkungan dapat disusun melalui :

   Alternatif sumber energi

  c. Teknologi yang akan digunakan tergantung pada kemampuan biaya yang akan dikeluarkan, terutama kemampuan dari pemilik proyek sebagai sumber pencemar.

  b. Cara pengelolaan bagaimana yang akan dilakukan atau teknologi apa yang akan digunakan agar hasilnya sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

  Dalam sistem pengelolaan lingkungan ada tiga faktor yang perlu diperhatikan dan tidak dapat di pisah – pisahkan, adalah sebagai berikut : a. Siapa yang akan melakukan pengelolaan lingkungan tersebut dan pengelolaan lingkungan apa yang harus dilakukan.

  5 .5 Re nc a na Pe nge lola a n Sa fe gua rd Sosia l da n Lingk unga n 5 .5 .1 Sist e m Pe nge lola a n

  d. Pertimbangan mengenai pemilihan alternatif

   Resiko

   Biaya

   Manfaat

  c. Analisis alternatif yang perlu disajikan ialah :

  • I nstansi pelaksana pengelolaan lingkungan dan pengawasan dari pelaksanaan
  • Cara atau teknologi pengelolaan lingkungan
  • Biaya pengelolaan lingkungan

  Berdasarkan pertimbangan – pertimbangan tersebut, maka penetapan siapa yang bertanggung jawab atas suatu aktifitas pengelolaan lingkungan dan siapa yang membiayainya haruslah ditunjang oleh suatu peraturan atau pedoman dari pemerintah.

  Pemantauan yang dilakukan pada suatu percobaan dengan menggunakan hipotesis dari pendugaan suatu perubahan lingkungan dengan memberikan perlakuan – perlakuan.

  h. Pemantauan dampak kumulatif

  Merupakan pemantauan mengenai perjanjian yang diadakan antara pemerintah dan industri.

  g. Pemantauan perjanjian atau kontrak dalam bidang sosial – ekonomi :

  Pemantauan ini dilakukan pada proyek – proyek atau kegiatan yang dibiayai oleh dana bantuan internasional

  f. Pemantauan evaluasi proyek

  Pemantauan ini dilakukan oleh pemerintah atau suatu tim untuk menilai atau mengukur tingkat efisiensi dan efektifitas dari suatu kebijaksanaan atau program.

  e. Pemantauan evaluasi program

  Pemantauan ini ditujukan kepada perubahan dari ambien lingkungan yang pengukurannya pada fenomena ekologi khusus yang terkena dampak langsung maupun tidak langsung, baik yang disebabkan oleh aktifitas manusia maupun aktifitas proyek.

  d. Pemantauan kualitas ambien lingkungan

  c. Pemantauan percobaan lingkungan

  5 .6 Re nc a na Pe m a nt a pa n Sa fe gua rd Sosia l da n Lingk unga n Pemantauan merupakan hal yang sangat penting dalam pengelolaan lingkungan.

  b. Pemantauan Perijinan Pemantauan secara periodik berasarkan fase – fase pembangunan.

  I nspeksi adalah bentuk pemantauan yang paling sederhana, yang merupakan pengawasan secara teratur pada tingkat – tingkat aktifitas proyek yang di usulkan.

  a. I nspeksi

  Untuk melaksanakan aktifitas pemantauan terhadap lingkungan sosial, maka dapat dibedakan beberapa tipe pemantauan sebagai berikut :

  5 .6 .1 T ipe Pe m a nt a ua n

   Dalam peraturan yang ada pemerintah belum mencantumkan perlunya aktifitas pemantauan lingkungan.

   Belum adanya pemahaman terhadap pentingnya aktifitas pemantauan

   Pemantauan hanya akan membuang tenaga dan biaya

  Di Kabupaten Tambrauw sampai saat ini, dalam pelaksanaan pembangunan proyek atau sub proyek khususnya kegiatan dalam bidang ke cipta karyaan, masih kurang dalam hal pemantauan terhadap dampak proyek atau kegiatan tersebut. Kurangnya perhatian terhadap aktifitas pemantauan disebabkan oleh anggapan sebagai berikut :

  AMDAL tanpa di ikuti oleh aktifitas pemantauan tidak akan berarti apapun. Hasil pemantauan merupakan bahan untuk melakukan evaluasi atas kebijaksanaan yang diambil oleh pengambilan keputusan berdasarkan laporan ANDAL, apakah perlu perbaikan atau tidak.

  Pemantauan menyangkut suatu daerah yang biasanya cukup luas dimana pembangunan industri atau pertanian dan / atau perubahan sosial – budaya berubah dengan cepat. Berdasarkan uraian terhadap tipe – tipe pemantauan lingkungan tersebut di atas dan disesuaikan dengan keadaan yang ada di Kabupaten Tambrauw. Maka sampai saat ini di Kabupaten Tambrauw tipe pemantauan lingkungan yang digunakan dalam memantau kegiatan atau aktifitas proyek khususnya bidang Cipta Karya hanya terbats pada pemantauan terhadap aktifitas atau kegiatan proyek dan pemantauan terhadap perijinan. Namun untuk kegiatan atau proyek lain di luar bidang Cipta Karya misalnya bidang pertambangan dan kehutanan telah melakukan pemantauan lingkungan secara menyeluruh (Pembuatan UKL atau UPL).

  5 .6 .2 Prose dur Pe m a nt a ua n

  Prosedur pemantauan lingkungan merupakan suatu proses mengukur dampak yang telah di duga atau perubahan yang telah di duga. Adapun urutan – urutan prosedur pemantauan lingkungan adalah sebagai berikut :

  a. Dengan adanya pendugaan dampak pada suat u komponen lingkungan maka dapat disusun suatu perumusan dari permasalahannya.

  b. Berdasarkan perumusan permasalahan kemudian disusun hipotesis – hipotesis.

  c. Perlu pemahaman – pemahaman terhadap variasi – variasi yang ada di alam untuk menentukan waktu dan tempat pengukuran indikator – indikator ekologi yang akan enunjukkan adanya perubahan lingkungan.

  d. Desain pengambilan contoh disusun sedemikian rupa sehingga memenuhi syarat untuk dianalisis

  5 .6 .3 Pe la k sa na a n Pe m a nt a ua n

  Uraian tentang pelaksanaan pemantauan adalah sebagai berikut :

  a. Uraian tentang kelembagaan yang akan mengurus dan berkepentingan dalam pelaksanaan pemantauan lingkungan.

  b. Uraian tentang kelembagaan yang mengurus dan berkepentingan dalam mendayagunakan hasil pemantauan lingkungan yang secara implisit melakukan juga pengawasan terhadap pelaksanaan pemantauan lingkungan.