LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI NUKLIR TERAPAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI NUKLIR TERAPAN Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan Badan Tenaga Nuklir Nasional Jl.Tamansari No.71 Bandung 40132
LAPORAN KINERJA
TAHUN 2017
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI NUKLIR TERAPAN ATA PENGANTAR K Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karuniaNya sehingga Laporan Kinerja Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
- – Badan Tenaga Nuklir
Nasional (PSTNT 2017, telah dapat diselesaikan tepat pada
- –BATAN) tahun anggaran
waktunya yaitu 30 hari setelah tahun anggaran berakhir . Laporan kinerja PSTNT tahun 2017
disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Kepala BATAN Nomor 2 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja.Laporan kinerja ini merupakan dokumen pertanggungjawaban atas pelaksanaan
tugas dan fungsi PSTNT serta pencapaian visi, misi dan sasaran kegiatan yang telah
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja 2017 dalam kerangka Renstra PSTNT 2015-2019
sebagai tahun ketiga kegiatan Renstra. Kegiatan di tahun 2017 secara keseluruhan dapat berjalan meskipun kendala yang terjadi merupakan imbas dari efisiensi anggaran yang cukup besar di tahun 2017. Oleh sebab itu, kerja keras berbagai pihak di PSTNT dalam menyusun strategi pencapaian dan solusi atas adanya kendala tersebut menjadi hal yang sangat penting, khususnya manajemen, penanggung jawab kegiatan dan seluruh pelaksana kegiatan, maka perjanjian kinerja di tahun ini dapat tercapai.
Laporan kinerja 2017 bermanfaat sebagai indikator progress Renstra 2015-2019, terutama dalam proses perjanjian kinerja dan perencanaan tahun mendatang, sehingga
target Renstra PSTNT hingga akhir Renstra dapat tercapai dengan optimal. Akhir kata, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, berkolaborasi dan
bekerja sama sehingga pelaksanaan kegiatan tahun 2017 dapat diselesaikan dengan baik.
Salam SUCCESS! Bandung, 30 Januari 2018
Kepala Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan Dr. Jupiter Sitorus Pane, M.Sc AFTAR ISI D KATA PENGANTAR
1 DAFTAR ISI
2 DAFTAR GAMBAR
3 DAFTAR TABEL
4 IKHTISAR EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY)
5 BAB 1 PENDAHULUAN
7 A. Latar Belakang
7 B. Profil dan Sejarah Singkat Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
7 C. Tugas dan Fungsi
8 D. Struktur Organisasi
8 E. Isu Strategis
14 BAB 2 PERENCANAAN KINERJA
15 BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA
17 Capaian Kinerja Organisasi A.
17 Realisasi Anggaran B.
47 BAB 4
PENUTUP
51 LAMPIRAN
1. Capaian Kinerja PSTNT Tahun 2016
52
2. Realisasi keuangan yang terkait langsung dengan pencapaian masing-masing indikator sasaran kinerja pada Perjanjian Kinerja
54
3. Realisasi keuangan yang tidak terkait langsung dengan pencapaian masing- masing indikator sasaran kinerja pada Perjanjian Kinerja
56
4. Publikasi Ilmiah
57
5. Pengusulan Paten
60
6. Hasil Sitasi Karya Tulis Ilmiah di PSTNT Tahun 2016
61
7. Rekapitulasi Indeks Kepuasan Pelanggan PSTNT Tahun 2016
81 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Struktur Organisasi Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
9 Gambar 2. Proses bisnis kegiatan di Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
10 Gambar 3. Realisasi Anggaran PSTNT Tahun 2016 dan Perbandingan target terhadap Realisasi Anggaran pada masing-masing Sasaran Kegiatan (SK1 dan SK2)
47 Gambar 4. Perbandingan Target dan Realisasi anggaran pada Kegiatan Litbang 2015 yang terkait Kinerja PSTNT
48 Gambar 5. Perbandingan Target dan Realisasi Anggaran pada Kegiatan Litbang yang tidak terkait Kinerja PSTNT
49
DAFTAR TABEL Tabel 1. Klasifikasi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan
30 Tabel 13. Perbandingan Realisasi IK 1.3. terhadap Target Jangka Menengah
42 Tabel 22. Pengukuran Tingkat Efektivitas berdasarkan Sasaran Kegiatan PSTNT
41 Tabel 21. Perbandingan Realisasi IK 2.3. terhadap Target Jangka Menengah
36 Tabel 20. Capaian IK 2.4. Tahun 2017 dan Tahun 2016
36 Tabel 19. Perbandingan Realisasi IK 2.2. terhadap Target Jangka Menengah
34 Tabel 18. Capaian IK 2.2. Tahun 2017 dan Tahun 2016
34 Tabel 17. Perbandingan Realisasi IK 2.1. terhadap Target Jangka Menengah
32 Tabel 16. Capaian IK 2.1. Tahun 2017 dan Tahun 2016
32 Tabel 15. Perbandingan Realisasi IK 1.4.. terhadap Target Jangka Menengah
31 Tabel 14. Capaian IK 1.4. Tahun 2017 dan Tahun 2016
26 Tabel 12. Capaian IK 1.3. Tahun 2015 s.d. Tahun 2017
10 Tabel 2. Klasifikasi Jumlah Pegawai dalam Jabatan Struktural
26 Tabel 11. Perbandingan Realisasi IK 1.2. terhadap Target Jangka Menengah
18 Tabel 10. Capaian IK 1.2. Tahun 2017 dan Tahun 2016
18 Tabel 9. Perbandingan Realisasi IK 1.1. terhadap Target Jangka Menengah
15 Tabel 8. Capaian IK 1.1. Tahun 2017 dan Tahun 2016
13 Tabel 7. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
12 Tabel 6. Perolehan Akreditasi dan Sertifikasi Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
12 Tabel 5. SDM PSTNT yang memiliki Surat Izin Bekerja (SIB)/Sertifikasi Personel
11 Tabel 4. Jumlah Fungsional Peneliti dan Pranata Nuklir berdasarkan Jenjang
11 Tabel 3. Klasifikasi Jumlah Pegawai dalam Jabatan Fungsional
50
- this page is intentionally left blank --
KHTISAR EKSEKUTIF
I Dengan semangat kerja nyata dan reformasi birokrasi, PSTNT telah melaksanakan kegiatan
Pengembangan Sains dan Teknologi Nuklir Terapan dan Revitalisasi Reaktor Riset yang
tertuang dalam Perjanjian Kinerja 2017 dengan berorientasi pada capaian kinerja dan
efektivitas anggaran.Melanjutkan kegiatan renstra di tahun sebelumnya, PSTNT telah melaksanakan 2 sasaran
kegiatan yaitu (1) meningkatnya hasil litbang sains dan teknologi nuklir terapan yang dapat
dimanfaatkan dan (2) beroperasinya Reaktor TRIGA 2000 sesuai dengan standar
keselamatan yang berlaku. Keberhasilan 2 sasaran kegiatan tersebut diukur melalui 7
indikator kinerja yang dituangkan dalam Perjanjian Kinerja PSTNT tahun 2017. Sebagai
tahun ketiga Renstra PSTNT periode 2015-2019, PSTNT menunjukkan pencapaian kinerja
terhadap target jangka menengah. Perolehan seluruh indikator kinerja berkategorikan
berhasil, dengan capaian minimum sebesar 100% dan efektivitas anggaran bernilai lebih
dari 1. Capaian kinerja PSTNT yang dihasilkan pada tahun 2017 berupa 7 data riset, 6
dokumen teknis, 27 publikasi ilmiah dan nilai Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP) sebesar
3,20 serta tercapainya jumlah hari kerja selama 365 hari dengan zero accident.
Dibandingkan kinerja tahun 2016, jumlah target dan capaian data riset mengalami
penurunan dari 8 buah menjadi 7 buah karena adanya penurunan jumlah alokasi pagu
anggaran 2017 yang signifikan sejumlah Rp. 4.568.903.000 dibanding tahun 2016. Pada
tahun 2017, juga dilakukan efisiensi anggaran yang signifikan, yaitu sebesar Rp.
1.069.739.000, sehingga pagu anggaran yang semula Rp. 29.861.355.000 menjadi Rp.
28.791.616.000. Efisiensi anggaran ini terjadi di bulan Juli, pada saat anggaran banyak
dibutuhkan untuk pengadaan bahan penelitian, sehingga berdampak pada terhambatnya
kegiatan di PSTNT, namun kendala tersebut teratasi dengan meningkatnya perolehan
PNBP melalui layanan jasa iptek nuklir sehingga dapat dipergunakan untuk pengadaan
bahan penelitian tersebut. Untuk capaian publikasi ilmiah memang terlihat terjadi penurunan
dari 51 publikasi di tahun 2016 menjadi 27 publikasi di tahun 2017, namun penurunan
tersebut lebih dikarenakan kebijakan manajemen yang memutuskan jumlah publikasi ilmiah
dalam seminar tidak dimasukkan ke dalam capaian, hanya publikasi ilmiah dalam jurnal
yang dimasukkan ke dalam capaian. Dibandingkan tahun 2016, jumlah capaian dalam jurnal
nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi mengalami peningkatan dari 17
buah menjadi 27 buah di tahun 2017.Sasaran kegiatan 1 menghasilkan capaian kinerja sebesar 113% dengan tingkat efektivitas
sebesar 1,15. Sasaran kegiatan 2 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100% dengan
tingkat efektivitas sebesar 1,02. Secara keseluruhan, kedua sasaran kegiatan tersebut telah
terealisasi rata-rata sebesar 107,4%.Peningkatan produktivitas tenaga fungsional khususnya peneliti dapat terlihat pada
peningkatan jumlah publikasi ilmiah sebanyak 27 publikasi dari target 18 publikasi di jurnal
nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi. Dimanfaatkannya hasil litbang
para peneliti di PSTNT juga terlihat dari jumlah sitasi artikel yang menunjukkan peningkatan
dari tahun ke tahun. Pada tahun 2017 sebanyak 127 KTI baik nasional dan internasional
melakukan sitasi terhadap 64 KTI yang ditulis oleh tenaga fungsional di PSTNT, meningkat
tajam dibanding 88 buah sitasi di tahun 2016 dari 41 KTI yang dihasilkan tenaga fungsional
PSTNT.Indeks kepuasan pelanggan menunjukkan kekuatan layanan dari segi kesopanan dan
keramahan petugas layanan, keamanan dan kenyamanan dalam pelayanan. Komponen
kecepatan layanan dan kelengkapan informasi akan ditingkatkan di tahun selanjutnya untuk
semakin meningkatkan kualitas pelayanan PSTNT terhadap masyarakat. Selain target
capaian dalam Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP) terpenuhi sebesar 3,20 disisi lain
penerimaan PNBP juga mengalami peningkatan sebesar Rp. 402.150.000 naik 56,86%
dibandingkan tahun 2016.Pelaksanaan kegiatan PSTNT tahun 2017 tidak terlepas dari kendala penganggaran. Hal
tersebut dapat diatasi melalui efisiensi anggaran pada beberapa belanja kebutuhan tertentu.
Revisi anggaran dilakukan dengan tetap memperhatikan bahwa setiap perubahan belanja
selalu disesuaikan dengan target kinerja yang harus dicapai. Kendala lain terkait penurunan
kuantitas SDM dapat diselesaikan berkat kerjasama dengan beberapa instansi pendidikan
melalui program magang dan tugas akhir. Pemenuhan kebutuhan litbang juga dapat
terlaksana melalui dukungan dari PNBP. Beberapa bahan yang prioritas dapat dipenuhi
melalui Anggaran PNBP sehingga kegiatan penelitian tetap dapat tercapai sesuai dengan
target yang ditetapkan.- this page is intentionally left blank --
ENDAHULUAN P
A. Latar Belakang
Dalam rangka mendorong terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,
sebagai salah satu prasyarat terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya,
serta didukung oleh semangat reformasi birokrasi untuk mewujudkan sebuah sistem
pemerintahan yang bersih, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden
(Perpres) Nomor 29 tahun 2014, tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Peraturan tersebut mewajibkan seluruh instansi pemerintah untuk
mempertanggung-jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi
dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Dalam
pelaksanaannya, Perpres ini dilengkapi dengan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan untuk lingkungan internal BATAN
dengan Peraturan Kepala BATAN Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja.Laporan Kinerja 2017 ini disusun sebagai wujud pertanggungjawaban
pencapaian kinerja Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) dikaitkan
dengan anggaran dan Perjanjian Kinerja (PK) PSTNT tahun 2017 serta pencapaian
sasaran-sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Renstra PSTNT Tahun 2015-
2019.
B. Profil dan Sejarah Singkat Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
(PSTNT) Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan berada di Kawasan Nuklir Bandung,dibangun pada tahun 1965 yang menempati area sekitar 3 hektar berlokasi di
seberang kampus ITB tepatnya di Jalan Tamansari No. 71 dan merupakan tempat
dibangunnya reaktor pertama di Indonesia. Reaktor TRIGA 2000 adalah reaktor riset
nuklir (non daya) pertama di Indonesia. Peletakan batu pertama dilakukan pada 19 April 1961 dan mulai dibangun pada tanggal 1 Januari 1964 di Kawasan Nuklir Bandung. TRIGA merupakan singkatan dari Training, Research and Isotope
production by General Atomics yang berfungsi untuk pendidikan/pelatihan, penelitian
dan produksi isotop. Reaktor ini mencapai kekritisan pertama kali pada 16 Oktober 1964 dan diresmikan pada 20 Februari 1965 pada daya 250 kW dengan nama Reaktor TRIGA Mark II Bandung oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno. Pada tahun 1971, daya reaktor ditingkatkan menjadi 1 MW yang diresmikan oleh Presiden Soeharto. Pada tahun 1996 dilakukan peningkatan daya yang kedua menjadi 2 MW untuk mendukung Reaktor Serba Guna
- – GA Siwabessy (RSG-GAS) dalam produksi radioisotop dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI Megawati Soekarno Putri pada
C. Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional No. 14 Tahun
2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja BATAN, bagian keempat pasal 101 dan
Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional No. 21 Tahun 2014 tentang Rincian
Tugas Unit Kerja di Badan Tenaga Nuklir Nasional, bagian keempat pasal 106 sampai
pasal 125, dinyatakan bahwa “Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pengendalian kebijakan teknis,
pelaksanaan, dan pembinaan dan bimbingan di bidang penelitian dan
pengembangan senyawa bertanda dan radiometri, pemanfaatan teknofisika, dan
pengelolaan reaktor riset”.Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101, Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan perencanaan, persuratan dan kearsipan, kepegawaian,
keuangan, perlengkapan dan rumah tangga, dokumentasi ilmiah dan publikasi serta pelaporan;
b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang senyawa bertanda dan teknik
analisis radiometri; c. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pemanfaatan teknofisika;d. pelaksanaan pengelolaan reaktor riset;
e. pelaksanaan pemantauan keselamatan kerja dan pengelolaan keteknikan;
f. pelaksanaan jaminan mutu;
g. pelaksanaan pengamanan nuklir; dan
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Sains dan Aplikasi
Teknologi Nuklir.Kehadiran PSTNT di tengah-tengah geliat riset nasional telah memberikan
dampak positif terhadap kualitas hidup masyarakat. Hasil-hasil riset unggulan sudah
banyak dimanfaatkan oleh beberapa stakeholder terkait. Hal ini memberikan andil
besar baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kemajuan bangsa.D. Struktur Organisasi
Susunan Organisasi PSTNT-BATAN sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan
Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional No. 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional adalah sesuai dengan Gambar 1.Gambar 1. Struktur Organisasi Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan Kegiatan litbang PSTNT dituangkan dalam RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
PSTNT 2015-2019 yang menginduk pada program RENSTRA kedeputian Sains dan
Aplikasi Teknologi Nuklir dan RENSTRA BATAN 2015-2019. Adapun tahapan
kegiatan diatur dalam proses bisnis yang tertuang pada Gambar 2.
Gambar 2. Proses bisnis kegiatan penelitian di Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, PSTNT didukung oleh sumber dayamanusia sebanyak 134 pegawai per Desember 2017 dengan rincian pendidikan S3,
S2, S1/ D4 masing-masing sebanyak 7, 24 dan 43 pegawai serta sisanya 60 orang
pegawai berpendidikan Sarjana Muda/D3 ke bawah. Pegawai yang menduduki
jabatan struktural sebanyak 15 orang dan jabatan fungsional sebanyak71 orang dari 6 jenis fungsional (peneliti, pranata nuklir, pengawas radiasi, litkayasa, pengendali alam dan lingkungan, dan dokter) , termasuk diantaranya satu orang peneliti utama
yang telah menduduki jenjang tertinggi sebagai profesor riset. Data SDM di PSTNT
ditunjukkan dalam Tabel 1 sampai dengan Tabel4. Tabel 1. Klasifikasi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Jenjang Pendidikan Jumlah Persentase (%) Doktor (S3) 7 5,2% Master (S2)
24 17,9% Sarjana (S1/D4) 43 32,1% Sarjana Muda/D3 dan dibawahnya 60 44,8%
Jumlah 134 100,0%
Tabel 2 Klasifikasi Jumlah Pegawai dalam Jabatan Struktural
No Jabatan Struktural Jumlah Keterangan1 Pimpinan Tinggi Pratama
1 Kepala Pusat
2 Administrator
5 Kepala Bagian Tata Usaha Kepala Bidang Senyawa Bertanda dan Radiometri Kepala Bidang Teknofisika Kepala Bidang Reaktor Kepala Bidang Keselamatan Kerja dan Keteknikan
3 Pengawas
9 Kepala Subbagian Persuratan, Kepegawaian dan Dokumentasi Ilmiah Kepala Subbagian Keuangan Kepala Subbagian Perlengkapan Kepala Subbidang Akuntansi Bahan Nuklir dan Perencanaan Dekomisioning Kepala Subbidang Operasi dan Perawatan Kepala Subbidang Keselamatan Kerja dan Proteksi Radiasi Kepala Subbidang Keteknikan Kepala Unit Pengamanan Nuklir Kepala Unit Jaminan Mutu
Jumlah
15 Tabel 3. Klasifikasi Jumlah Pegawai dalam Jabatan Fungsional
No Jabatan Fungsional Jumlah
1 Peneliti
33
2 Pranata Nuklir
21
3 Pengawas Radiasi
1
4 Pengendali Alam dan Lingkungan
1
5 Litkayasa
1
6 Dokter
2 Jumlah
71
- Jumlah - 12 (57,14%) TOTAL 33 (100%) 21 (100%)
7 BATAN
7 Petugas proteksi radiasi
7 BAPETEN
8 Petugas proses radioisotop dan senyawa bertanda
10 BATAN
9 Supervisor proses radioisotop dan senyawa bertanda
6 BATAN
10 Petugas Perawat Fasilitas Radioisotop
8 BAPETEN
11 Petugas Analisis Aktivasi Neutron
12 Supervisor Analisis Aktivasi Neutron
6 Pengawas inventori bahan nuklir
6 BATAN
13 Petugas Proteksi Radiasi
7 BAPETEN
14 Operator crane
4 Depnaker RI
15 Ahli K3 umum
3 Depnaker RI
16 Welding Engineer
1 B4T
3 BAPETEN
3 BAPETEN
Tabel 4. Jumlah Fungsional Peneliti dan Pranata Nuklir Berdasarkan Jenjang
No Jenjang Fungsional Jabatan Fungsional4 Pemula
Peneliti Pranata Nuklir
Keahlian
1 Utama 4 (12,12%) -
2 Madya 8 (24,24%) 2 ( 9,52%)
3 Muda 13 (39,40%) 3 (14,29%)
4 Pertama 8 (24,24%) 4 (19,05%) Jumlah 33 (100%) 9 (42,86%)
Terampil
1 Penyelia 6 (28,57%)
2 Mahir 4 (19,05%)
3 Terampil 2 (9,52%)
SDM PSTNT didukung oleh kompetensi yang mumpuni melalui sertifikasi personel dalam lingkup keahlian yang dimilikinya (Tabel 5). Setiap SDM yang terlibat dalam kegiatan litbang dan operasi reaktor, dibekali dengan Surat Izin Bekerja (SIB). Personel di laboratorium telah mengantongi ijin sebagai petugas dan supervisor untuk bekerja dengan zat radioaktif melalui sertifikasi petugas dan supervisor proses radioisotop dan senyawa bertanda serta petugas dan supervisor Analisis Aktivasi Neutron (AAN). SDM yang terlibat dalam pengoperasian reaktor juga telah memiliki SIB operator, supervisor dan teknisi perawatan reaktor TRIGA 2000 Bandung maupun SIB untuk petugas inventori bahan nuklir dan petugas proteksi radiasi (PPR). Peralatan sistem pendukung dalam kegiatan operasi reaktor TRIGA 2000 Bandung, misalnya crane juga telah tersertifikasi oleh Depnaker RI dengan nomor sertifikat 566/5787/PA&A-1158/2013 yang diupdate setiap tahun. Pengoperasian crane tersebut dilakukan oleh dua orang operator crane yang telah memiliki izin bekerja oleh Depnaker RI. Dalam mendukung keselamatan, PSTNT juga memiliki SDM dengan keahlian K3 umum.
5 Pengurus inventori bahan nuklir
Tabel 5. SDM PSTNT yang memiliki surat izin bekerja (SIB)/Sertifikasi Personel
No Jenis izin bekerja Jumlah Lembaga yang
menerbitkan1 Operator reaktor
7 BAPETEN
2 Supervisor reaktor
7 BAPETEN
3 Teknisi perawatan reaktor
7 BAPETEN
4 Supervisor perawatan reaktor
1 BAPETEN
PSTNT merupakan Unit Kerja BATAN yang menerapkan Sistem Manajemen Terintegrasi (SMT) dengan mengintegrasikan 7 (tujuh) sistem manajemen (Tabel 6). Sebanyak lima sistem manajemen telah disertifikasi oleh Pusat Standardisasi dan Mutu Nuklir (PSMN) BATAN, satu sistem manajemen telah diakreditasi oleh Komite Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP), dan satu sistem manajemen telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Ketujuh sistem manajemen tersebut adalah: 1. Sistem Manajemen Mutu sesuai persyaratan SB 001-SNI-9001:2012.
2. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai persyaratan SB 006 - OHSAS 18001:2008.
3. Sistem Manajemen Lingkungan sesuai persyaratan SB 008-SNI-19-14001:2009.
4. Sistem Manajemen Laboratorium sesuai Persyaratan Umum untuk Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi SNI ISO/IEC 17025:2008 (ISO/IEC 17025:2005) dan SB 77-003-80:2007 / ISO/IEC 17025:2005.
5. Sistem Manajemen Keamanan sesuai persyaratan SB 009-SNI ISO 28000:2010.
6. Sistem Manajemen Kegiatan dan Fasilitas sesuai persyaratan Dokumen Teknis No. 001/DT/SJM4/2008.
7. Sistem Manajemen Penatakelolaan Pranata Penelitian dan Pengembangan sesuai persyaratan Pedoman KNAPPP 02:2007.
SMT menetapkan kebijakan dan sasaran, serta memiliki sekumpulan prosedur kegiatan terdokumentasi yang saling berinteraksi untuk menjamin kesesuaian dengan persyaratan dalam proses penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh PSTNT. Dengan terpenuhinya persyaratan tersebut, proses penelitian dan pengembangan yang dilakukan dapat terjamin mutunya dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan.
Dalam melaksanakan layanan jasa iptek nuklir, PSTNT telah memperoleh
akreditasi ISO/IEC 17025:2008 oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) sejak tahun
2006. Saat ini Laboratorium Pengujian PSTNT memiliki 5 ruang lingkup pengujian
yaitu uji kimia, AAN dan XRF, USB, XRD dan ARL. Lingkup Uji Kimia, AAN dan XRF,
telah mendapatkan sertifikat reakreditasi yang ke-5 kali dengan nomor akreditasi LP-
311-IDN dan berlaku hingga 19 Mei 2019 oleh KAN, sedangkan lingkup USB, XRD
dan ARL berhasil mengantongi Sertifikat SB 003-SNI-17025:2007 No. 09/PSMN/LAB-
U/2016 yang berlaku sampai 19 November 2019.
Tabel 6. Perolehan Akreditasi dan Sertifikasi Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
Status Akreditasi / Tanggal Berlaku No Standar No Sertifikat Sertifikasi Terbit sampaiTersertifikasi oleh
29
29 Sistem Manajemen Mutu SB 001- 015/PSMN/SMM Komisi Standardisasi Desember Desember
1 SNI-9001:2012 /S3/XII/2017 Batan (KSB) 2017 2020 Persyaratan Umum Kompetensi
Terakreditasi oleh
1
30 Laboratorium Pengujian dan 10/PSMN/LAB-
2 Komisi Standardisasi Desember November
Laboratorium Kalibrasi SB 77-003- U/S2/XII/2016 Batan (KSB) 2016 2019 80:2007 / ISO/IEC 17025:2005 Sistem Manajemen Keselamatan Tersertifikasi oleh29
29 01/PSMN/SMK3/
3. dan Kesehatan Kerja SB 006 - Komisi Standardisasi Desember Desember
S-3/XII/2017 OHSAS 18001:2008 Batan (KSB) 2017 2020 Tersertifikasi oleh 01/PSMN/SML/S
1
30 Sistem Manajemen Lingkungan 4. Komisi Standardisasi -2/XII/2016 Desember November SB 008-SNI-19-14001:2009
Batan (KSB) 2016 2019 Tersertifikasi oleh
29
29 Sistem Manajemen Keamanan SB 01/PSMN/SMK/
5. Komisi Standardisasi Desember Desember
009-SNI ISO 28000:2010 S-2/XII/2017 Batan (KSB) 2017 2020Terakreditasi oleh Persyaratan Akreditasi Pranata Komite Nasional
13 April
12 April PL 054-INA
6. Penelitian dan Pengembangan Akreditasi Pranata 2017 2020 Pedoman KNAPPP 02:2007
Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP) Persyaratan Umum untuk Kompetensi Laboratorium Terakreditasi oleh
20 Mei
19 Mei LP-311-IDN
7. Pengujian dan Laboratorium Komite Akreditasi
2015 2019 Kalibrasi SNI ISO/IEC 17025:2008 Nasional (KAN) (ISO/IEC 17025:2005)
E. Isu Strategis
Saat ini pemerintah tengah gencar menjalankan RPJMN 2015 - 2019 untuk
meningkatkan pembangunan berkelanjutan di bidang ekonomi, sosial, lingkungan
hidup, tata kelola serta polhukam. Salah satu titik berat pembangunan berkelanjutan
tersebut adalah kebijakan hilirasasi riset berbasis produk dan sinergi SDM dan Iptek
dengan industri. Berkaca dari hal tersebut, PSTNT sebagai salah satu unit kerja
BATAN yang berbasis pada Iptek nuklir, terus berusaha untuk mewujudkan program
hilirisasi riset berbasis produk dan sinergi SDM dan Iptek dengan industri yang nantinya dapat meningkatkan daya saing ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Upaya tersebut diwujudkan dengan mendorong tenaga fungsional di PSTNT untuk dapat menjalin jejaring kerja sama dengan stakeholder terkait dalam kerangka
ABG (Academic, Bussiness, Government). Selain itu PSTNT tengah berupaya
berperan aktif dalam meningkatkan daya saing ekonomi bangsa melalui hilirisasi hasil riset unggulan yang telah dimiliki PSTNT seperti produksi radioisotop untuk kebutuhan medis dan industri, aplikasi senyawa bertanda radioaktif dalam pengembangan kandidat obat baru, teknik analisis radiometri untuk menunjang kesehatan masyarakat melalui kegiatan malnutrisi dan perbaikan lingkungan di tengah percepatan pembangunan ekonomi dan nanopartikel dari bahan lokal untuk kebutuhan industri nuklir dan kesehatan serta berusaha untuk menjadi penyedia teknologi melalui program konversi bahan bakar reaktor TRIGA 2000 Bandung dari tipe rod menjadi tipe
Pelat sebagai kebanggaan hasil karya anak bangsa.
- this page is intentionally left blank --
ERENCANAAN KINERJA
P Perumusan target kinerja merupakan langkah awal dalam tahapan perencanaan kinerja di PSTNT. Target kinerja tersebut selaras dengan arah dan tujuan PSTNT yang telah ditetapkan. Target kinerja PSTNT tahun 2017 mengacu kepada target yang ditetapkan dalam Renstra PSTNT 2015-2019, serta memperhatikan kebijakan BATANtahun 2015-2019 (top down). Perjanjian Kinerja PSTNT seperti terlihat pada Tabel 7 di bawah ini.
Tabel 7. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja NoTarget (SK) (IK)
1 Meningkatnya
1.1 Jumlah data riset pengembangan sains dan
6 hasil litbang sains teknologi nuklir terapan Data Riset dan teknologi Data Riset Hasil Karakteristik Time Series Partikulat Udara di 9 Perkotaan (Pekanbaru, Denpasar, nuklir terapan
Makassar, Palangka Raya, Medan, Jayapura, yang dapat
Ambon, Mataram dan Menado) dimanfaatkan
Data Riset Karakteristik Mikronutrisi pada Pangan Anak Balita di 3 Wilayah Malnutrisi Data Riset Karakterisasi Fisikokimia Hasil Penandaan Senyawa Aktif yang Telah Ditandai dengan Radioisotop untuk Tujuan Diagnosis dan Terapi
Data Riset Studi Keberhasilan Pengobatan Kanker dengan Ekstrak Daun Sirsak Data Riset Interaksi Farmakokinetik dan Biodistribusi dari 3 Jenis Obat dengan Radiofarmaka Penyidik
Kanker untuk Pencapaian Hasil Optimal dalam
Diagnosis Kanker di Kedokteran Nuklir
Data Riset Interaksi Kanamisin, Siprofloksasin, 99m Amoxisilin dengan Tc-Kanamisin untukPencapaian Hasil Optimal dalam Diagnosis Infeksi di Kedokteran Nuklir
1.2. Jumlah dokumen teknis pengembangan sains
4 dan teknologi nuklir terapan Dokumen Teknis Dokumen teknis pemisahan radiolantanida untuk terapi berbasis kromatografi kolom (tahap 3)
Dokumen teknis pemisahan radioisotop berbasis generator untuk aplikasi radioperunut di industri (tahap 2)
Dokumen teknis pemisahan radioisotop diagnostik berbasis elektrokimia dan ionic liquids (tahap 3),
Dokumen teknis sintesis dan karakterisasi nanopartikel dari bahan lokal, dan karakterisasi termofisika nanofluida sebagai bahan pendingin reaktor (tahap 3).
1.3. Jumlah Publikasi Ilmiah
18 Publikasi Ilmiah
1.4. Indeks Kepuasan Pelanggan 3,15
2 Beroperasinya Reaktor TRIGA 2000 sesuai dengan standar keselamatan yang berlaku
2.1 Jumlah data riset pengembangan dan pengoperasian Reaktor TRIGA 2000
Data riset remediasi elektrokinetik menggunakan dua bahan elektrode, ekstraksi kontaminan radioaktif menggunakan senyawa khelat, dan uji fitoremediasi beberapa tanaman (tahap 3)
1 Data Riset
2.2. Jumlah dokumen teknis pengembangan dan pengoperasian Reaktor TRIGA 2000
Dokumen Laporan Analisis Keselamatan (LAK) Reaktor Berbahan Bakar Pelat dan Persiapan Konstruksi
Dokumen Teknis Revitalisasi Sistem Pendingin Reaktor TRIGA 2000
2 Dokumen Teknis
2.3 Jumlah hari dengan zero accident 365 Hari Kegiatan : Pengembangan Sains dan Teknologi Nuklir Terapan dan Revitalisasi Reaktor Riset
Anggaran : Rp. 28.791.616.000,- *) Anggaran awal sebelum efisiensi sebesar Rp. 29.861.355.000,-
- this page is intentionally left blank --
KUNTABILITAS KINERJA A
A. Capaian Kinerja Organisasi
Dengan segala potensi yang dimiliki, PSTNT berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi semua target yang telah disepakati pada perjanjian kinerja 2017. Pada
bagian ini, akan dibahas mengenai capaian, tantangan dan upaya yang telah dilakukan sebagai wujud komitmen atas perencanaan kinerja 2017. Sasaran Kegiatan 1 (SK 1)
- – Meningkatnya hasil litbang sains dan teknologi nuklir terapan yang dapat dimanfaatkan
Sasaran Kegiatan yang dimaksudkan adalah kegiatan pengembangan sains dan teknologi nuklir terapan untuk aplikasi di bidang SDAL, kesehatan dan industri. Sasaran Kegiatan ini diukur melalui empat Indikator Kinerja (IK) yaitu:
1.1. Jumlah data riset pengembangan sains dan teknologi nuklir terapan,
1.2. Jumlah dokumen teknis pengembangan sains dan teknologi nuklir terapan,
1.3. Jumlah publikasi ilmiah, dan
1.4. Indeks kepuasan pelanggan
Selanjutnya uraian atas capaian masing-masing IK yang mendukung sasaran kegiatan ini sebagai berikut.
Jumlah data riset pengembangan sains dan teknologi nuklir terapan (IK 1. 1)
IK 1.1 bertujuan untuk mengukur kuantitas penghasilan data riset pengembangan sains dan teknologi nuklir terapan yang berfokus pada bidang SDAL dan kesehatan.
IK 1.1 diperoleh melalui 6 data riset yaitu (a) Data Riset Hasil Karakteristik Time Series Partikulat Udara di 9 Perkotaan (Pekanbaru, Denpasar, Makassar, Palangka Raya, Medan, Jayapura, Ambon, Mataram dan Menado), (b) Data Riset Karakteristik Mikronutrisi pada Pangan Anak Balita di 3 Wilayah Malnutrisi, (c) Data Riset Karakterisasi Fisikokimia Hasil Penandaan Senyawa Aktif yang Telah Ditandai dengan Radioisotop untuk Tujuan Diagnosis dan Terapi, (d) Data riset studi keberhasilan pengobatan kanker dengan ekstrak daun sirsak, (e) Data Riset Interaksi Farmakokinetik dan Biodistribusi dari 3 Jenis Obat dengan Radiofarmaka Penyidik Kanker untuk Pencapaian Hasil Optimal dalam Diagnosis Kanker di Kedokteran Nuklir,
99m
dan (f) Data riset interaksi kanamisin, siprofloksasin dan amoksisilin dengan Tc- kanamisin untuk pencapaian hasil optimal dalam diagnosis infeksi di kedokteran nuklir. Realisasi IK 1.1 ini adalah sebanyak 6 data riset dari target sebanyak 6 data riset, sehingga capaian kinerja IK ini adalah sebesar 100%. Adapun secara rinci, perkembangan capaian IK 1.1 antara tahun 2017 dan 2016 dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Capaian IK 1.1. Tahun 2017 dan Tahun 2016
Tahun 2017 Tahun 2016 Indikator Kinerja Capaian Capaian Target Realisasi Target Realisasi Kinerja KinerjaJumlah data riset
6
6
7
7 pengembangan sains Data Data 100 % Data Data 100 % dan teknologi nuklir
Riset Riset Riset Riset terapan
Berdasarkan Tabel 8 di atas, capaian kinerja IK 1.1 pada tahun 2017 sebesar 100%, namun jumlah target dan realisasi tahun 2017 berkurang 1 data riset dibanding tahun 2016, yaitu ditundanya kegiatan berjudul data riset penyiapan, uji homogenitas dan stabilitas kandidat RM matriks lingkungan (CFA). Target data riset tersebut ditunda akibat adanya pemotongan anggaran dan tidak mungkin dilakukan dengan anggaran terbatas. Pemotongan anggaran juga menyebabkan indikator kinerja pada I.K 1.1 d dan
IK 1.1.f masing-masing berjudul data riset studi keberhasilan pengobatan kanker dengan ekstrak daun sirsak dan data riset interaksi kanamisin, siprofloksasin dan
99m
amoksisilin dengan Tc-kanamisin untuk pencapaian hasil optimal dalam diagnosis infeksi di kedokteran nuklir dikurangi capaiannya karena efisiensi anggaran menyebabkan ada beberapa langkah penelitian yang tidak terpenuhi dengan anggaran yang terbatas, meskipun pada akhirnya seluruh target data riset di IK 1.1 dapat terpenuhi 100% yaitu 6 buah data riset. Jika dibandingkan dengan target 2019 dalam Rencana Implementasi Renstra Tahun 2015-2019, realisasi tahun 2017 dapat disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9. Perbandingan Realisasi IK 1.1. terhadap Target Jangka Menengah Target Tahun Persentase Realisasi Realisasi s/d s/d Indikator Kinerja
2017 terhadap Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 Target Jangka 2017 Menengah Jumlah data riset pengembangan
4
7
6
7
7 17 54,8% sains dan teknologi nuklir terapan
Berdasarkan Tabel 9 di atas, dapat disimpulkan bahwa capaian IK 1.1. sampai dengan tahun 2017 terhadap target jangka menengah PSTNT sudah tercapai sebesar 54,8%. Adapun hasil yang diperoleh pada tahun 2017, diuraikan sebagai berikut:
a. Data riset hasil karakteristik time series partikulat udara di 9 perkotaan
(Pekanbaru, Denpasar, Makassar, Palangka Raya, Medan, Jayapura, Ambon,
Mataram dan Menado)Identifikasi polutan udara merupakan tahap penting untuk mengatasi permasalahan pencemaran dan hanya dapat dilakukan secara komprehensif melalui karakterisasi yang mampu mendeteksi sebagian besar kandungan berbagai unsur yang terdapat dalam partikulat udara. Teknik analisis nuklir (TAN) merupakan metode karakterisasi yang sesuai karena memiliki kemampuan mendeteksi secara simultan, sensitif, limit deteksi hingga orde nanogram, cepat dan non dekstruktif.
Pengambilan sampel dan karakterisasi partikulat udara dilakukan untuk 10 lokasi perkotaan di Indonesia (Pekanbaru, Balikpapan, Denpasar, Makassar, Palangka Raya, Medan, Jayapura, Ambon, Mataram dan Menado). Kegiatan ini menghasilkan data riset karakteristik time series partikulat udara berupa PM
2.5 , PM 10 , BC dan unsur-unsur
meliputi Na, Al, Si, S, Ca, TI, Cr, Mn, Fe, Co, Zn dsbnya. Data riset partikulat udara halus yang spesifik untuk masing-masing kota dapat digunakan sebagai baseline data, evaluasi kebijakan dan bahan rekomendasi untuk revisi peraturan baku mutu kualitas udara. Pada kegiatan selanjutnya, hasil kegiatan ini juga akan dimanfaatkan untuk penentuan source apportionment dan transboundary pollution. Hasil kegiatan ini merupakan salah satu kontribusi BATAN dalam program peningkatan kualitas udara di Indonesia serta dapat dimanfaatkan untuk merumuskan strategi secara tepat dan terarah dalam penanganan permasalahan pencemaran di daerah serta dapat dikontribusikan dalam status lingkungan hidup Indonesia.
Pelaksanaan sampling bekerja sama dengan DLHK Pelaksanaan sampling di DLHK Balikpapan Pekanbaru Penyampaian hasil kegiatan di DLHK Balikpapan
Adapun kendala dan beberapa catatan terkait kegiatan ini adalah :
1. Keberhasilan kegiatan sangat bergantung pada kehandalan fasilitas laboratorium dan seluruh peralatan utama karakterisasi. Namun dana perbaikan/pemeliharaan fasilitas laboratorium khususnya peralatan utama analisis EDXRF sangat terbatas.
2. Kegiatan riset yang dilakukan melibatkan stakeholder lintas institusi dari 10 lokasi perkotaan di Indonesia, sehingga koordinasi secara berkala melalui kegiatan pertemuan teknis, workshop atau rakernis sangat diperlukan. Namun dikarenakan keterbatasan sumber daya hal ini tidak dapat terlaksana.
3. Riset karakteristik dan Jenis Sumber Polutan Udara di Indonesia, mendukung program BATAN. Kegiatan ini dilakukan sebagai implementasi MoU BATAN dan KLHK serta melibatkan DLHK Provinsi/Kota serta mendukung kegiatan regional IAEA RAS7029 dan CRPG42005.
4. Salah satu hasil kegiatan ini berupa long term data PM
2.5 dan PM 10 telah
dikontribusikan dalam menunjang kota Bandung mendapat penghargaan sebagai kota besar dengan kualitas udara paling bersih dan terjaga di ASEAN pada ajang
The 4th ASEAN Environmentally Cities Award 2017.
b. Data Riset Karakteristik Mikronutrisi pada Pangan Anak Balita di 3 Wilayah
Malnutrisi