LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI NUKLIR TERAPAN

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017

  PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI NUKLIR TERAPAN Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan Badan Tenaga Nuklir Nasional Jl.Tamansari No.71 Bandung 40132

  

LAPORAN KINERJA

TAHUN 2017

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI NUKLIR TERAPAN ATA PENGANTAR K Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karuniaNya sehingga Laporan Kinerja Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan

  • – Badan Tenaga Nuklir

    Nasional (PSTNT 2017, telah dapat diselesaikan tepat pada

  • –BATAN) tahun anggaran

  waktunya yaitu 30 hari setelah tahun anggaran berakhir . Laporan kinerja PSTNT tahun 2017

  

disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Kepala BATAN Nomor 2 Tahun 2016 tentang

Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja.

  Laporan kinerja ini merupakan dokumen pertanggungjawaban atas pelaksanaan

tugas dan fungsi PSTNT serta pencapaian visi, misi dan sasaran kegiatan yang telah

ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja 2017 dalam kerangka Renstra PSTNT 2015-2019

  sebagai tahun ketiga kegiatan Renstra. Kegiatan di tahun 2017 secara keseluruhan dapat berjalan meskipun kendala yang terjadi merupakan imbas dari efisiensi anggaran yang cukup besar di tahun 2017. Oleh sebab itu, kerja keras berbagai pihak di PSTNT dalam menyusun strategi pencapaian dan solusi atas adanya kendala tersebut menjadi hal yang sangat penting, khususnya manajemen, penanggung jawab kegiatan dan seluruh pelaksana kegiatan, maka perjanjian kinerja di tahun ini dapat tercapai.

  Laporan kinerja 2017 bermanfaat sebagai indikator progress Renstra 2015-2019, terutama dalam proses perjanjian kinerja dan perencanaan tahun mendatang, sehingga

  

target Renstra PSTNT hingga akhir Renstra dapat tercapai dengan optimal. Akhir kata, kami

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, berkolaborasi dan

bekerja sama sehingga pelaksanaan kegiatan tahun 2017 dapat diselesaikan dengan baik.

  Salam SUCCESS! Bandung, 30 Januari 2018

  Kepala Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan Dr. Jupiter Sitorus Pane, M.Sc AFTAR ISI D KATA PENGANTAR

  1 DAFTAR ISI

  2 DAFTAR GAMBAR

  3 DAFTAR TABEL

  4 IKHTISAR EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY)

  5 BAB 1 PENDAHULUAN

  7 A. Latar Belakang

  7 B. Profil dan Sejarah Singkat Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan

  7 C. Tugas dan Fungsi

  8 D. Struktur Organisasi

  8 E. Isu Strategis

  14 BAB 2 PERENCANAAN KINERJA

  15 BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA

  17 Capaian Kinerja Organisasi A.

  17 Realisasi Anggaran B.

  47 BAB 4

  PENUTUP

  51 LAMPIRAN

  1. Capaian Kinerja PSTNT Tahun 2016

  52

  2. Realisasi keuangan yang terkait langsung dengan pencapaian masing-masing indikator sasaran kinerja pada Perjanjian Kinerja

  54

  3. Realisasi keuangan yang tidak terkait langsung dengan pencapaian masing- masing indikator sasaran kinerja pada Perjanjian Kinerja

  56

  4. Publikasi Ilmiah

  57

  5. Pengusulan Paten

  60

  6. Hasil Sitasi Karya Tulis Ilmiah di PSTNT Tahun 2016

  61

  7. Rekapitulasi Indeks Kepuasan Pelanggan PSTNT Tahun 2016

  81 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Struktur Organisasi Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan

  9 Gambar 2. Proses bisnis kegiatan di Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan

  10 Gambar 3. Realisasi Anggaran PSTNT Tahun 2016 dan Perbandingan target terhadap Realisasi Anggaran pada masing-masing Sasaran Kegiatan (SK1 dan SK2)

  47 Gambar 4. Perbandingan Target dan Realisasi anggaran pada Kegiatan Litbang 2015 yang terkait Kinerja PSTNT

  48 Gambar 5. Perbandingan Target dan Realisasi Anggaran pada Kegiatan Litbang yang tidak terkait Kinerja PSTNT

  49

  DAFTAR TABEL Tabel 1. Klasifikasi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan

  30 Tabel 13. Perbandingan Realisasi IK 1.3. terhadap Target Jangka Menengah

  42 Tabel 22. Pengukuran Tingkat Efektivitas berdasarkan Sasaran Kegiatan PSTNT

  41 Tabel 21. Perbandingan Realisasi IK 2.3. terhadap Target Jangka Menengah

  36 Tabel 20. Capaian IK 2.4. Tahun 2017 dan Tahun 2016

  36 Tabel 19. Perbandingan Realisasi IK 2.2. terhadap Target Jangka Menengah

  34 Tabel 18. Capaian IK 2.2. Tahun 2017 dan Tahun 2016

  34 Tabel 17. Perbandingan Realisasi IK 2.1. terhadap Target Jangka Menengah

  32 Tabel 16. Capaian IK 2.1. Tahun 2017 dan Tahun 2016

  32 Tabel 15. Perbandingan Realisasi IK 1.4.. terhadap Target Jangka Menengah

  31 Tabel 14. Capaian IK 1.4. Tahun 2017 dan Tahun 2016

  26 Tabel 12. Capaian IK 1.3. Tahun 2015 s.d. Tahun 2017

  10 Tabel 2. Klasifikasi Jumlah Pegawai dalam Jabatan Struktural

  26 Tabel 11. Perbandingan Realisasi IK 1.2. terhadap Target Jangka Menengah

  18 Tabel 10. Capaian IK 1.2. Tahun 2017 dan Tahun 2016

  18 Tabel 9. Perbandingan Realisasi IK 1.1. terhadap Target Jangka Menengah

  15 Tabel 8. Capaian IK 1.1. Tahun 2017 dan Tahun 2016

  13 Tabel 7. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan

  12 Tabel 6. Perolehan Akreditasi dan Sertifikasi Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan

  12 Tabel 5. SDM PSTNT yang memiliki Surat Izin Bekerja (SIB)/Sertifikasi Personel

  11 Tabel 4. Jumlah Fungsional Peneliti dan Pranata Nuklir berdasarkan Jenjang

  11 Tabel 3. Klasifikasi Jumlah Pegawai dalam Jabatan Fungsional

  50

  • this page is intentionally left blank --

KHTISAR EKSEKUTIF

  I Dengan semangat kerja nyata dan reformasi birokrasi, PSTNT telah melaksanakan kegiatan

Pengembangan Sains dan Teknologi Nuklir Terapan dan Revitalisasi Reaktor Riset yang

tertuang dalam Perjanjian Kinerja 2017 dengan berorientasi pada capaian kinerja dan

efektivitas anggaran.

Melanjutkan kegiatan renstra di tahun sebelumnya, PSTNT telah melaksanakan 2 sasaran

kegiatan yaitu (1) meningkatnya hasil litbang sains dan teknologi nuklir terapan yang dapat

dimanfaatkan dan (2) beroperasinya Reaktor TRIGA 2000 sesuai dengan standar

keselamatan yang berlaku. Keberhasilan 2 sasaran kegiatan tersebut diukur melalui 7

indikator kinerja yang dituangkan dalam Perjanjian Kinerja PSTNT tahun 2017. Sebagai

tahun ketiga Renstra PSTNT periode 2015-2019, PSTNT menunjukkan pencapaian kinerja

terhadap target jangka menengah. Perolehan seluruh indikator kinerja berkategorikan

berhasil, dengan capaian minimum sebesar 100% dan efektivitas anggaran bernilai lebih

dari 1. Capaian kinerja PSTNT yang dihasilkan pada tahun 2017 berupa 7 data riset, 6

dokumen teknis, 27 publikasi ilmiah dan nilai Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP) sebesar

3,20 serta tercapainya jumlah hari kerja selama 365 hari dengan zero accident.

Dibandingkan kinerja tahun 2016, jumlah target dan capaian data riset mengalami

penurunan dari 8 buah menjadi 7 buah karena adanya penurunan jumlah alokasi pagu

anggaran 2017 yang signifikan sejumlah Rp. 4.568.903.000 dibanding tahun 2016. Pada

tahun 2017, juga dilakukan efisiensi anggaran yang signifikan, yaitu sebesar Rp.

1.069.739.000, sehingga pagu anggaran yang semula Rp. 29.861.355.000 menjadi Rp.

28.791.616.000. Efisiensi anggaran ini terjadi di bulan Juli, pada saat anggaran banyak

dibutuhkan untuk pengadaan bahan penelitian, sehingga berdampak pada terhambatnya

kegiatan di PSTNT, namun kendala tersebut teratasi dengan meningkatnya perolehan

PNBP melalui layanan jasa iptek nuklir sehingga dapat dipergunakan untuk pengadaan

bahan penelitian tersebut. Untuk capaian publikasi ilmiah memang terlihat terjadi penurunan

dari 51 publikasi di tahun 2016 menjadi 27 publikasi di tahun 2017, namun penurunan

tersebut lebih dikarenakan kebijakan manajemen yang memutuskan jumlah publikasi ilmiah

dalam seminar tidak dimasukkan ke dalam capaian, hanya publikasi ilmiah dalam jurnal

yang dimasukkan ke dalam capaian. Dibandingkan tahun 2016, jumlah capaian dalam jurnal

nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi mengalami peningkatan dari 17

buah menjadi 27 buah di tahun 2017.

Sasaran kegiatan 1 menghasilkan capaian kinerja sebesar 113% dengan tingkat efektivitas

sebesar 1,15. Sasaran kegiatan 2 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100% dengan

tingkat efektivitas sebesar 1,02. Secara keseluruhan, kedua sasaran kegiatan tersebut telah

terealisasi rata-rata sebesar 107,4%.

Peningkatan produktivitas tenaga fungsional khususnya peneliti dapat terlihat pada

peningkatan jumlah publikasi ilmiah sebanyak 27 publikasi dari target 18 publikasi di jurnal

nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi. Dimanfaatkannya hasil litbang

  

para peneliti di PSTNT juga terlihat dari jumlah sitasi artikel yang menunjukkan peningkatan

dari tahun ke tahun. Pada tahun 2017 sebanyak 127 KTI baik nasional dan internasional

melakukan sitasi terhadap 64 KTI yang ditulis oleh tenaga fungsional di PSTNT, meningkat

tajam dibanding 88 buah sitasi di tahun 2016 dari 41 KTI yang dihasilkan tenaga fungsional

PSTNT.

Indeks kepuasan pelanggan menunjukkan kekuatan layanan dari segi kesopanan dan

keramahan petugas layanan, keamanan dan kenyamanan dalam pelayanan. Komponen

kecepatan layanan dan kelengkapan informasi akan ditingkatkan di tahun selanjutnya untuk

semakin meningkatkan kualitas pelayanan PSTNT terhadap masyarakat. Selain target

capaian dalam Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP) terpenuhi sebesar 3,20 disisi lain

penerimaan PNBP juga mengalami peningkatan sebesar Rp. 402.150.000 naik 56,86%

dibandingkan tahun 2016.

Pelaksanaan kegiatan PSTNT tahun 2017 tidak terlepas dari kendala penganggaran. Hal

tersebut dapat diatasi melalui efisiensi anggaran pada beberapa belanja kebutuhan tertentu.

Revisi anggaran dilakukan dengan tetap memperhatikan bahwa setiap perubahan belanja

selalu disesuaikan dengan target kinerja yang harus dicapai. Kendala lain terkait penurunan

kuantitas SDM dapat diselesaikan berkat kerjasama dengan beberapa instansi pendidikan

melalui program magang dan tugas akhir. Pemenuhan kebutuhan litbang juga dapat

terlaksana melalui dukungan dari PNBP. Beberapa bahan yang prioritas dapat dipenuhi

melalui Anggaran PNBP sehingga kegiatan penelitian tetap dapat tercapai sesuai dengan

target yang ditetapkan.

  • this page is intentionally left blank --

  ENDAHULUAN P

A. Latar Belakang

  Dalam rangka mendorong terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,

sebagai salah satu prasyarat terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya,

serta didukung oleh semangat reformasi birokrasi untuk mewujudkan sebuah sistem

pemerintahan yang bersih, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden

(Perpres) Nomor 29 tahun 2014, tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah. Peraturan tersebut mewajibkan seluruh instansi pemerintah untuk

mempertanggung-jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi

dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Dalam

pelaksanaannya, Perpres ini dilengkapi dengan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata cara Reviu

atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan untuk lingkungan internal BATAN

dengan Peraturan Kepala BATAN Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pedoman

Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja.

  Laporan Kinerja 2017 ini disusun sebagai wujud pertanggungjawaban

pencapaian kinerja Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) dikaitkan

dengan anggaran dan Perjanjian Kinerja (PK) PSTNT tahun 2017 serta pencapaian

sasaran-sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Renstra PSTNT Tahun 2015-

2019.

  

B. Profil dan Sejarah Singkat Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan

(PSTNT) Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan berada di Kawasan Nuklir Bandung,

dibangun pada tahun 1965 yang menempati area sekitar 3 hektar berlokasi di

seberang kampus ITB tepatnya di Jalan Tamansari No. 71 dan merupakan tempat

dibangunnya reaktor pertama di Indonesia. Reaktor TRIGA 2000 adalah reaktor riset

  nuklir (non daya) pertama di Indonesia. Peletakan batu pertama dilakukan pada 19 April 1961 dan mulai dibangun pada tanggal 1 Januari 1964 di Kawasan Nuklir Bandung. TRIGA merupakan singkatan dari Training, Research and Isotope

  

production by General Atomics yang berfungsi untuk pendidikan/pelatihan, penelitian

  dan produksi isotop. Reaktor ini mencapai kekritisan pertama kali pada 16 Oktober 1964 dan diresmikan pada 20 Februari 1965 pada daya 250 kW dengan nama Reaktor TRIGA Mark II Bandung oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno. Pada tahun 1971, daya reaktor ditingkatkan menjadi 1 MW yang diresmikan oleh Presiden Soeharto. Pada tahun 1996 dilakukan peningkatan daya yang kedua menjadi 2 MW untuk mendukung Reaktor Serba Guna

  • – GA Siwabessy (RSG-GAS) dalam produksi radioisotop dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI Megawati Soekarno Putri pada
tanggal 24 Juni 2000 sehingga berganti nama menjadi Reaktor TRIGA 2000 Bandung. Pada tahun 2016, Bapeten memberikan izin operasi terbatas reaktor TRIGA 2000 Bandung dengan nomor dokumen 493/IO/Ka-BAPETEN/12-II/2016 yang diterbitkan pada bulan Februari tahun 2016. Izin tersebut diberikan sebagai pemenuhan persyaratan untuk mendapatkan izin operasi normal. Izin operasi normal reaktor TRIGA 2000 Bandung diberikan oleh Bapeten dengan nomor dokumen 500/IO/Ka- BAPETEN/29-V/2017 yang diterbitkan pada bulan Mei tahun 2017 dan berlaku hingga 10 tahun kedepan.

C. Tugas dan Fungsi

  Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional No. 14 Tahun

2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja BATAN, bagian keempat pasal 101 dan

Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional No. 21 Tahun 2014 tentang Rincian

Tugas Unit Kerja di Badan Tenaga Nuklir Nasional, bagian keempat pasal 106 sampai

pasal 125, dinyatakan bahwa “Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan

  

mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pengendalian kebijakan teknis,

pelaksanaan, dan pembinaan dan bimbingan di bidang penelitian dan

pengembangan senyawa bertanda dan radiometri, pemanfaatan teknofisika, dan

pengelolaan reaktor riset”.

  Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101, Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan urusan perencanaan, persuratan dan kearsipan, kepegawaian,

keuangan, perlengkapan dan rumah tangga, dokumentasi ilmiah dan publikasi serta pelaporan;

  

b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang senyawa bertanda dan teknik

analisis radiometri; c. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pemanfaatan teknofisika;

  d. pelaksanaan pengelolaan reaktor riset;

  e. pelaksanaan pemantauan keselamatan kerja dan pengelolaan keteknikan;

  f. pelaksanaan jaminan mutu;

  g. pelaksanaan pengamanan nuklir; dan

  

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Sains dan Aplikasi

Teknologi Nuklir.

  Kehadiran PSTNT di tengah-tengah geliat riset nasional telah memberikan

dampak positif terhadap kualitas hidup masyarakat. Hasil-hasil riset unggulan sudah

banyak dimanfaatkan oleh beberapa stakeholder terkait. Hal ini memberikan andil

besar baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kemajuan bangsa.

D. Struktur Organisasi

  Susunan Organisasi PSTNT-BATAN sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan

Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional No. 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional adalah sesuai dengan Gambar 1.

  Gambar 1. Struktur Organisasi Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan Kegiatan litbang PSTNT dituangkan dalam RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PSTNT 2015-2019 yang menginduk pada program RENSTRA kedeputian Sains dan

  

Aplikasi Teknologi Nuklir dan RENSTRA BATAN 2015-2019. Adapun tahapan

kegiatan diatur dalam proses bisnis yang tertuang pada Gambar 2.

  

Gambar 2. Proses bisnis kegiatan penelitian di Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, PSTNT didukung oleh sumber daya

manusia sebanyak 134 pegawai per Desember 2017 dengan rincian pendidikan S3,

  S2, S1/ D4 masing-masing sebanyak 7, 24 dan 43 pegawai serta sisanya 60 orang

pegawai berpendidikan Sarjana Muda/D3 ke bawah. Pegawai yang menduduki

jabatan struktural sebanyak 15 orang dan jabatan fungsional sebanyak

  71 orang dari 6 jenis fungsional (peneliti, pranata nuklir, pengawas radiasi, litkayasa, pengendali alam dan lingkungan, dan dokter) , termasuk diantaranya satu orang peneliti utama

  

yang telah menduduki jenjang tertinggi sebagai profesor riset. Data SDM di PSTNT

ditunjukkan dalam Tabel 1 sampai dengan Tabel

  4. Tabel 1. Klasifikasi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan

  Jenjang Pendidikan Jumlah Persentase (%) Doktor (S3) 7 5,2% Master (S2)

  24 17,9% Sarjana (S1/D4) 43 32,1% Sarjana Muda/D3 dan dibawahnya 60 44,8%

Jumlah 134 100,0%

  

Tabel 2 Klasifikasi Jumlah Pegawai dalam Jabatan Struktural

No Jabatan Struktural Jumlah Keterangan

  1 Pimpinan Tinggi Pratama

  1 Kepala Pusat

  2 Administrator

  5 Kepala Bagian Tata Usaha Kepala Bidang Senyawa Bertanda dan Radiometri Kepala Bidang Teknofisika Kepala Bidang Reaktor Kepala Bidang Keselamatan Kerja dan Keteknikan

  3 Pengawas

  9 Kepala Subbagian Persuratan, Kepegawaian dan Dokumentasi Ilmiah Kepala Subbagian Keuangan Kepala Subbagian Perlengkapan Kepala Subbidang Akuntansi Bahan Nuklir dan Perencanaan Dekomisioning Kepala Subbidang Operasi dan Perawatan Kepala Subbidang Keselamatan Kerja dan Proteksi Radiasi Kepala Subbidang Keteknikan Kepala Unit Pengamanan Nuklir Kepala Unit Jaminan Mutu

  Jumlah

  15 Tabel 3. Klasifikasi Jumlah Pegawai dalam Jabatan Fungsional

No Jabatan Fungsional Jumlah

  1 Peneliti

  33

  2 Pranata Nuklir

  21

  3 Pengawas Radiasi

  1

  4 Pengendali Alam dan Lingkungan

  1

  5 Litkayasa

  1

  6 Dokter

  2 Jumlah

  71

  • Jumlah - 12 (57,14%) TOTAL 33 (100%) 21 (100%)

  7 BATAN

  7 Petugas proteksi radiasi

  7 BAPETEN

  8 Petugas proses radioisotop dan senyawa bertanda

  10 BATAN

  9 Supervisor proses radioisotop dan senyawa bertanda

  6 BATAN

  10 Petugas Perawat Fasilitas Radioisotop

  8 BAPETEN

  11 Petugas Analisis Aktivasi Neutron

  12 Supervisor Analisis Aktivasi Neutron

  6 Pengawas inventori bahan nuklir

  6 BATAN

  13 Petugas Proteksi Radiasi

  7 BAPETEN

  14 Operator crane

  4 Depnaker RI

  15 Ahli K3 umum

  3 Depnaker RI

  16 Welding Engineer

  1 B4T

  3 BAPETEN

  3 BAPETEN

  

Tabel 4. Jumlah Fungsional Peneliti dan Pranata Nuklir Berdasarkan Jenjang

No Jenjang Fungsional Jabatan Fungsional

  4 Pemula

  Peneliti Pranata Nuklir

Keahlian

  1 Utama 4 (12,12%) -

  2 Madya 8 (24,24%) 2 ( 9,52%)

  3 Muda 13 (39,40%) 3 (14,29%)

  4 Pertama 8 (24,24%) 4 (19,05%) Jumlah 33 (100%) 9 (42,86%)

  

Terampil

  1 Penyelia 6 (28,57%)

  2 Mahir 4 (19,05%)

  3 Terampil 2 (9,52%)

  SDM PSTNT didukung oleh kompetensi yang mumpuni melalui sertifikasi personel dalam lingkup keahlian yang dimilikinya (Tabel 5). Setiap SDM yang terlibat dalam kegiatan litbang dan operasi reaktor, dibekali dengan Surat Izin Bekerja (SIB). Personel di laboratorium telah mengantongi ijin sebagai petugas dan supervisor untuk bekerja dengan zat radioaktif melalui sertifikasi petugas dan supervisor proses radioisotop dan senyawa bertanda serta petugas dan supervisor Analisis Aktivasi Neutron (AAN). SDM yang terlibat dalam pengoperasian reaktor juga telah memiliki SIB operator, supervisor dan teknisi perawatan reaktor TRIGA 2000 Bandung maupun SIB untuk petugas inventori bahan nuklir dan petugas proteksi radiasi (PPR). Peralatan sistem pendukung dalam kegiatan operasi reaktor TRIGA 2000 Bandung, misalnya crane juga telah tersertifikasi oleh Depnaker RI dengan nomor sertifikat 566/5787/PA&A-1158/2013 yang diupdate setiap tahun. Pengoperasian crane tersebut dilakukan oleh dua orang operator crane yang telah memiliki izin bekerja oleh Depnaker RI. Dalam mendukung keselamatan, PSTNT juga memiliki SDM dengan keahlian K3 umum.

  5 Pengurus inventori bahan nuklir

  

Tabel 5. SDM PSTNT yang memiliki surat izin bekerja (SIB)/Sertifikasi Personel

No Jenis izin bekerja Jumlah Lembaga yang

menerbitkan

  1 Operator reaktor

  7 BAPETEN

  2 Supervisor reaktor

  7 BAPETEN

  3 Teknisi perawatan reaktor

  7 BAPETEN

  4 Supervisor perawatan reaktor

  1 BAPETEN

  PSTNT merupakan Unit Kerja BATAN yang menerapkan Sistem Manajemen Terintegrasi (SMT) dengan mengintegrasikan 7 (tujuh) sistem manajemen (Tabel 6). Sebanyak lima sistem manajemen telah disertifikasi oleh Pusat Standardisasi dan Mutu Nuklir (PSMN) BATAN, satu sistem manajemen telah diakreditasi oleh Komite Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP), dan satu sistem manajemen telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Ketujuh sistem manajemen tersebut adalah: 1. Sistem Manajemen Mutu sesuai persyaratan SB 001-SNI-9001:2012.

  2. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai persyaratan SB 006 - OHSAS 18001:2008.

  3. Sistem Manajemen Lingkungan sesuai persyaratan SB 008-SNI-19-14001:2009.

  4. Sistem Manajemen Laboratorium sesuai Persyaratan Umum untuk Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi SNI ISO/IEC 17025:2008 (ISO/IEC 17025:2005) dan SB 77-003-80:2007 / ISO/IEC 17025:2005.

  5. Sistem Manajemen Keamanan sesuai persyaratan SB 009-SNI ISO 28000:2010.

  6. Sistem Manajemen Kegiatan dan Fasilitas sesuai persyaratan Dokumen Teknis No. 001/DT/SJM4/2008.

  7. Sistem Manajemen Penatakelolaan Pranata Penelitian dan Pengembangan sesuai persyaratan Pedoman KNAPPP 02:2007.

  SMT menetapkan kebijakan dan sasaran, serta memiliki sekumpulan prosedur kegiatan terdokumentasi yang saling berinteraksi untuk menjamin kesesuaian dengan persyaratan dalam proses penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh PSTNT. Dengan terpenuhinya persyaratan tersebut, proses penelitian dan pengembangan yang dilakukan dapat terjamin mutunya dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan.

  Dalam melaksanakan layanan jasa iptek nuklir, PSTNT telah memperoleh

akreditasi ISO/IEC 17025:2008 oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) sejak tahun

2006. Saat ini Laboratorium Pengujian PSTNT memiliki 5 ruang lingkup pengujian

yaitu uji kimia, AAN dan XRF, USB, XRD dan ARL. Lingkup Uji Kimia, AAN dan XRF,

telah mendapatkan sertifikat reakreditasi yang ke-5 kali dengan nomor akreditasi LP-

  311-IDN dan berlaku hingga 19 Mei 2019 oleh KAN, sedangkan lingkup USB, XRD

  

dan ARL berhasil mengantongi Sertifikat SB 003-SNI-17025:2007 No. 09/PSMN/LAB-

U/2016 yang berlaku sampai 19 November 2019.

  

Tabel 6. Perolehan Akreditasi dan Sertifikasi Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan

Status Akreditasi / Tanggal Berlaku No Standar No Sertifikat Sertifikasi Terbit sampai

  Tersertifikasi oleh

  29

  29 Sistem Manajemen Mutu SB 001- 015/PSMN/SMM Komisi Standardisasi Desember Desember

  1 SNI-9001:2012 /S3/XII/2017 Batan (KSB) 2017 2020 Persyaratan Umum Kompetensi

  Terakreditasi oleh

  1

  30 Laboratorium Pengujian dan 10/PSMN/LAB-

  

2 Komisi Standardisasi Desember November

Laboratorium Kalibrasi SB 77-003- U/S2/XII/2016 Batan (KSB) 2016 2019 80:2007 / ISO/IEC 17025:2005 Sistem Manajemen Keselamatan Tersertifikasi oleh

  29

  29 01/PSMN/SMK3/

3. dan Kesehatan Kerja SB 006 - Komisi Standardisasi Desember Desember

  S-3/XII/2017 OHSAS 18001:2008 Batan (KSB) 2017 2020 Tersertifikasi oleh 01/PSMN/SML/S

  1

  30 Sistem Manajemen Lingkungan 4. Komisi Standardisasi -2/XII/2016 Desember November SB 008-SNI-19-14001:2009

  Batan (KSB) 2016 2019 Tersertifikasi oleh

  29

  29 Sistem Manajemen Keamanan SB 01/PSMN/SMK/

  

5. Komisi Standardisasi Desember Desember

009-SNI ISO 28000:2010 S-2/XII/2017 Batan (KSB) 2017 2020

  Terakreditasi oleh Persyaratan Akreditasi Pranata Komite Nasional

  13 April

  12 April PL 054-INA

  6. Penelitian dan Pengembangan Akreditasi Pranata 2017 2020 Pedoman KNAPPP 02:2007

  Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP) Persyaratan Umum untuk Kompetensi Laboratorium Terakreditasi oleh

  20 Mei

  19 Mei LP-311-IDN

7. Pengujian dan Laboratorium Komite Akreditasi

  2015 2019 Kalibrasi SNI ISO/IEC 17025:2008 Nasional (KAN) (ISO/IEC 17025:2005)

E. Isu Strategis

  Saat ini pemerintah tengah gencar menjalankan RPJMN 2015 - 2019 untuk

meningkatkan pembangunan berkelanjutan di bidang ekonomi, sosial, lingkungan

hidup, tata kelola serta polhukam. Salah satu titik berat pembangunan berkelanjutan

tersebut adalah kebijakan hilirasasi riset berbasis produk dan sinergi SDM dan Iptek

dengan industri. Berkaca dari hal tersebut, PSTNT sebagai salah satu unit kerja

BATAN yang berbasis pada Iptek nuklir, terus berusaha untuk mewujudkan program

  hilirisasi riset berbasis produk dan sinergi SDM dan Iptek dengan industri yang nantinya dapat meningkatkan daya saing ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

  Upaya tersebut diwujudkan dengan mendorong tenaga fungsional di PSTNT untuk dapat menjalin jejaring kerja sama dengan stakeholder terkait dalam kerangka

  

ABG (Academic, Bussiness, Government). Selain itu PSTNT tengah berupaya

  berperan aktif dalam meningkatkan daya saing ekonomi bangsa melalui hilirisasi hasil riset unggulan yang telah dimiliki PSTNT seperti produksi radioisotop untuk kebutuhan medis dan industri, aplikasi senyawa bertanda radioaktif dalam pengembangan kandidat obat baru, teknik analisis radiometri untuk menunjang kesehatan masyarakat melalui kegiatan malnutrisi dan perbaikan lingkungan di tengah percepatan pembangunan ekonomi dan nanopartikel dari bahan lokal untuk kebutuhan industri nuklir dan kesehatan serta berusaha untuk menjadi penyedia teknologi melalui program konversi bahan bakar reaktor TRIGA 2000 Bandung dari tipe rod menjadi tipe

  Pelat sebagai kebanggaan hasil karya anak bangsa.

  • this page is intentionally left blank --

  

ERENCANAAN KINERJA

P Perumusan target kinerja merupakan langkah awal dalam tahapan perencanaan kinerja di PSTNT. Target kinerja tersebut selaras dengan arah dan tujuan PSTNT yang telah ditetapkan. Target kinerja PSTNT tahun 2017 mengacu kepada target yang ditetapkan dalam Renstra PSTNT 2015-2019, serta memperhatikan kebijakan BATAN

  tahun 2015-2019 (top down). Perjanjian Kinerja PSTNT seperti terlihat pada Tabel 7 di bawah ini.

  

Tabel 7. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja No

  Target (SK) (IK)

1 Meningkatnya

  1.1 Jumlah data riset pengembangan sains dan

  6 hasil litbang sains teknologi nuklir terapan Data Riset dan teknologi  Data Riset Hasil Karakteristik Time Series Partikulat Udara di 9 Perkotaan (Pekanbaru, Denpasar, nuklir terapan

  Makassar, Palangka Raya, Medan, Jayapura, yang dapat

  Ambon, Mataram dan Menado) dimanfaatkan

   Data Riset Karakteristik Mikronutrisi pada Pangan Anak Balita di 3 Wilayah Malnutrisi  Data Riset Karakterisasi Fisikokimia Hasil Penandaan Senyawa Aktif yang Telah Ditandai dengan Radioisotop untuk Tujuan Diagnosis dan Terapi

   Data Riset Studi Keberhasilan Pengobatan Kanker dengan Ekstrak Daun Sirsak  Data Riset Interaksi Farmakokinetik dan Biodistribusi dari 3 Jenis Obat dengan Radiofarmaka Penyidik

  Kanker untuk Pencapaian Hasil Optimal dalam

Diagnosis Kanker di Kedokteran Nuklir

 Data Riset Interaksi Kanamisin, Siprofloksasin, 99m Amoxisilin dengan Tc-Kanamisin untuk

  Pencapaian Hasil Optimal dalam Diagnosis Infeksi di Kedokteran Nuklir

  1.2. Jumlah dokumen teknis pengembangan sains

  4 dan teknologi nuklir terapan Dokumen Teknis  Dokumen teknis pemisahan radiolantanida untuk terapi berbasis kromatografi kolom (tahap 3)

   Dokumen teknis pemisahan radioisotop berbasis generator untuk aplikasi radioperunut di industri (tahap 2)

   Dokumen teknis pemisahan radioisotop diagnostik berbasis elektrokimia dan ionic liquids (tahap 3),

   Dokumen teknis sintesis dan karakterisasi nanopartikel dari bahan lokal, dan karakterisasi termofisika nanofluida sebagai bahan pendingin reaktor (tahap 3).

  1.3. Jumlah Publikasi Ilmiah

  18 Publikasi Ilmiah

  1.4. Indeks Kepuasan Pelanggan 3,15

2 Beroperasinya Reaktor TRIGA 2000 sesuai dengan standar keselamatan yang berlaku

  2.1 Jumlah data riset pengembangan dan pengoperasian Reaktor TRIGA 2000

  Data riset remediasi elektrokinetik menggunakan dua bahan elektrode, ekstraksi kontaminan radioaktif menggunakan senyawa khelat, dan uji fitoremediasi beberapa tanaman (tahap 3)

  1 Data Riset

  2.2. Jumlah dokumen teknis pengembangan dan pengoperasian Reaktor TRIGA 2000

  Dokumen Laporan Analisis Keselamatan (LAK) Reaktor Berbahan Bakar Pelat dan Persiapan Konstruksi

   Dokumen Teknis Revitalisasi Sistem Pendingin Reaktor TRIGA 2000

  2 Dokumen Teknis

2.3 Jumlah hari dengan zero accident 365 Hari Kegiatan : Pengembangan Sains dan Teknologi Nuklir Terapan dan Revitalisasi Reaktor Riset

  Anggaran : Rp. 28.791.616.000,- *) Anggaran awal sebelum efisiensi sebesar Rp. 29.861.355.000,-

  • this page is intentionally left blank --

  KUNTABILITAS KINERJA A

A. Capaian Kinerja Organisasi

  Dengan segala potensi yang dimiliki, PSTNT berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi semua target yang telah disepakati pada perjanjian kinerja 2017. Pada

bagian ini, akan dibahas mengenai capaian, tantangan dan upaya yang telah dilakukan sebagai wujud komitmen atas perencanaan kinerja 2017. Sasaran Kegiatan 1 (SK 1)

  • – Meningkatnya hasil litbang sains dan teknologi nuklir terapan yang dapat dimanfaatkan

  Sasaran Kegiatan yang dimaksudkan adalah kegiatan pengembangan sains dan teknologi nuklir terapan untuk aplikasi di bidang SDAL, kesehatan dan industri. Sasaran Kegiatan ini diukur melalui empat Indikator Kinerja (IK) yaitu:

  1.1. Jumlah data riset pengembangan sains dan teknologi nuklir terapan,

  1.2. Jumlah dokumen teknis pengembangan sains dan teknologi nuklir terapan,

  1.3. Jumlah publikasi ilmiah, dan

  1.4. Indeks kepuasan pelanggan

  Selanjutnya uraian atas capaian masing-masing IK yang mendukung sasaran kegiatan ini sebagai berikut.

  Jumlah data riset pengembangan sains dan teknologi nuklir terapan (IK 1. 1)

  IK 1.1 bertujuan untuk mengukur kuantitas penghasilan data riset pengembangan sains dan teknologi nuklir terapan yang berfokus pada bidang SDAL dan kesehatan.

  IK 1.1 diperoleh melalui 6 data riset yaitu (a) Data Riset Hasil Karakteristik Time Series Partikulat Udara di 9 Perkotaan (Pekanbaru, Denpasar, Makassar, Palangka Raya, Medan, Jayapura, Ambon, Mataram dan Menado), (b) Data Riset Karakteristik Mikronutrisi pada Pangan Anak Balita di 3 Wilayah Malnutrisi, (c) Data Riset Karakterisasi Fisikokimia Hasil Penandaan Senyawa Aktif yang Telah Ditandai dengan Radioisotop untuk Tujuan Diagnosis dan Terapi, (d) Data riset studi keberhasilan pengobatan kanker dengan ekstrak daun sirsak, (e) Data Riset Interaksi Farmakokinetik dan Biodistribusi dari 3 Jenis Obat dengan Radiofarmaka Penyidik Kanker untuk Pencapaian Hasil Optimal dalam Diagnosis Kanker di Kedokteran Nuklir,

  99m

  dan (f) Data riset interaksi kanamisin, siprofloksasin dan amoksisilin dengan Tc- kanamisin untuk pencapaian hasil optimal dalam diagnosis infeksi di kedokteran nuklir. Realisasi IK 1.1 ini adalah sebanyak 6 data riset dari target sebanyak 6 data riset, sehingga capaian kinerja IK ini adalah sebesar 100%. Adapun secara rinci, perkembangan capaian IK 1.1 antara tahun 2017 dan 2016 dapat dilihat pada Tabel 8.

  

Tabel 8. Capaian IK 1.1. Tahun 2017 dan Tahun 2016

Tahun 2017 Tahun 2016 Indikator Kinerja Capaian Capaian Target Realisasi Target Realisasi Kinerja Kinerja

  Jumlah data riset

  6

  6

  7

  7 pengembangan sains Data Data 100 % Data Data 100 % dan teknologi nuklir

  Riset Riset Riset Riset terapan

  Berdasarkan Tabel 8 di atas, capaian kinerja IK 1.1 pada tahun 2017 sebesar 100%, namun jumlah target dan realisasi tahun 2017 berkurang 1 data riset dibanding tahun 2016, yaitu ditundanya kegiatan berjudul data riset penyiapan, uji homogenitas dan stabilitas kandidat RM matriks lingkungan (CFA). Target data riset tersebut ditunda akibat adanya pemotongan anggaran dan tidak mungkin dilakukan dengan anggaran terbatas. Pemotongan anggaran juga menyebabkan indikator kinerja pada I.K 1.1 d dan

  IK 1.1.f masing-masing berjudul data riset studi keberhasilan pengobatan kanker dengan ekstrak daun sirsak dan data riset interaksi kanamisin, siprofloksasin dan

  99m

  amoksisilin dengan Tc-kanamisin untuk pencapaian hasil optimal dalam diagnosis infeksi di kedokteran nuklir dikurangi capaiannya karena efisiensi anggaran menyebabkan ada beberapa langkah penelitian yang tidak terpenuhi dengan anggaran yang terbatas, meskipun pada akhirnya seluruh target data riset di IK 1.1 dapat terpenuhi 100% yaitu 6 buah data riset. Jika dibandingkan dengan target 2019 dalam Rencana Implementasi Renstra Tahun 2015-2019, realisasi tahun 2017 dapat disajikan pada Tabel 9.

  Tabel 9. Perbandingan Realisasi IK 1.1. terhadap Target Jangka Menengah Target Tahun Persentase Realisasi Realisasi s/d s/d Indikator Kinerja

  2017 terhadap Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 Target Jangka 2017 Menengah Jumlah data riset pengembangan

  4

  7

  6

  7

  7 17 54,8% sains dan teknologi nuklir terapan

  Berdasarkan Tabel 9 di atas, dapat disimpulkan bahwa capaian IK 1.1. sampai dengan tahun 2017 terhadap target jangka menengah PSTNT sudah tercapai sebesar 54,8%. Adapun hasil yang diperoleh pada tahun 2017, diuraikan sebagai berikut:

  

a. Data riset hasil karakteristik time series partikulat udara di 9 perkotaan

(Pekanbaru, Denpasar, Makassar, Palangka Raya, Medan, Jayapura, Ambon,

Mataram dan Menado)

  Identifikasi polutan udara merupakan tahap penting untuk mengatasi permasalahan pencemaran dan hanya dapat dilakukan secara komprehensif melalui karakterisasi yang mampu mendeteksi sebagian besar kandungan berbagai unsur yang terdapat dalam partikulat udara. Teknik analisis nuklir (TAN) merupakan metode karakterisasi yang sesuai karena memiliki kemampuan mendeteksi secara simultan, sensitif, limit deteksi hingga orde nanogram, cepat dan non dekstruktif.

  Pengambilan sampel dan karakterisasi partikulat udara dilakukan untuk 10 lokasi perkotaan di Indonesia (Pekanbaru, Balikpapan, Denpasar, Makassar, Palangka Raya, Medan, Jayapura, Ambon, Mataram dan Menado). Kegiatan ini menghasilkan data riset karakteristik time series partikulat udara berupa PM

  2.5 , PM 10 , BC dan unsur-unsur

  meliputi Na, Al, Si, S, Ca, TI, Cr, Mn, Fe, Co, Zn dsbnya. Data riset partikulat udara halus yang spesifik untuk masing-masing kota dapat digunakan sebagai baseline data, evaluasi kebijakan dan bahan rekomendasi untuk revisi peraturan baku mutu kualitas udara. Pada kegiatan selanjutnya, hasil kegiatan ini juga akan dimanfaatkan untuk penentuan source apportionment dan transboundary pollution. Hasil kegiatan ini merupakan salah satu kontribusi BATAN dalam program peningkatan kualitas udara di Indonesia serta dapat dimanfaatkan untuk merumuskan strategi secara tepat dan terarah dalam penanganan permasalahan pencemaran di daerah serta dapat dikontribusikan dalam status lingkungan hidup Indonesia.

  Pelaksanaan sampling bekerja sama dengan DLHK Pelaksanaan sampling di DLHK Balikpapan Pekanbaru Penyampaian hasil kegiatan di DLHK Balikpapan

  Adapun kendala dan beberapa catatan terkait kegiatan ini adalah :

  1. Keberhasilan kegiatan sangat bergantung pada kehandalan fasilitas laboratorium dan seluruh peralatan utama karakterisasi. Namun dana perbaikan/pemeliharaan fasilitas laboratorium khususnya peralatan utama analisis EDXRF sangat terbatas.

  2. Kegiatan riset yang dilakukan melibatkan stakeholder lintas institusi dari 10 lokasi perkotaan di Indonesia, sehingga koordinasi secara berkala melalui kegiatan pertemuan teknis, workshop atau rakernis sangat diperlukan. Namun dikarenakan keterbatasan sumber daya hal ini tidak dapat terlaksana.

  3. Riset karakteristik dan Jenis Sumber Polutan Udara di Indonesia, mendukung program BATAN. Kegiatan ini dilakukan sebagai implementasi MoU BATAN dan KLHK serta melibatkan DLHK Provinsi/Kota serta mendukung kegiatan regional IAEA RAS7029 dan CRPG42005.

4. Salah satu hasil kegiatan ini berupa long term data PM

  2.5 dan PM 10 telah

  dikontribusikan dalam menunjang kota Bandung mendapat penghargaan sebagai kota besar dengan kualitas udara paling bersih dan terjaga di ASEAN pada ajang

  The 4th ASEAN Environmentally Cities Award 2017.

  

b. Data Riset Karakteristik Mikronutrisi pada Pangan Anak Balita di 3 Wilayah

Malnutrisi