LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2017

  

LAPORAN KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2017

INSPEKTORAT KOTA MATARAM

  

2018

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,

pada akhirnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Inspektorat Kota

Mataram Tahun 2017 dapat disajikan untuk memberikan gambaran

mengenai kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan yang dapat diukur baik

secara kualitatif maupun kuantitatif.

  Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) pada hakikatnya

merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan dan

program yang dipercayakan kepada setiap Organisasi Perangkat Daerah

berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai.

  Untuk meningkatkan daya guna laporan dan peningkatan kinerja,

Inspektorat Kota Mataram secara bertahap berupaya untuk mengembangkan

kualitas implementasi pelaporan kinerja dengan memperhatikan kriteria

komponen-komponen perencanaan, memanfaatkan sistem pengukuran

kinerja untuk monitoring kegiatan dan meningkatkan mutu informasi dalam

laporan kinerja.

  Dengan telah disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)

Tahun 2017 ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak terkait,

khususnya Inspektorat Kota Mataram sebagai sarana evaluasi atas

pencapaian kinerjanya.

  Mataram, Januari 2018 Inspektur Kota Mataram, Ir. H. Makbul Ma’shum, MM

  Pembina Utama Muda (IV/c) NIP195812231981031013

  i

  DAFTAR I SI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i

DAFTAR I SI ..................................................................................................... ii

RI NGKASAN EKSEKUTI F.................................................................................. iii

  BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

  1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1

  1.2. Kedudukan, Tugas Pokok, Dan Fungsi .......................................... 2

  1.3. Struktur Organisasi .................................................................... 3

  1.4. I su Strategis ........................................................................... 20

  1.5. Sistematika Penulisan ............................................................. 20

  BAB I I PERENCANAAN KI NERJA ............................................................ 22

  2.1. Perencanaan Strategis ............................................................. 22

  2.2. Tujuan dan Sasaran.................................................................. 23

  2.3. Strategi Dan Kebijakan ............................................................. 25

  2.4. Perjanjian Kinerja ..................................................................... 28

  2.5. I ndikator Kinerja Utama ............................................................ 31

  BAB I I I AKUNTABI LI TAS KI NERJA ......................................................... 33

  3.1. Capaian Kinerja ........................................................................ 33

  3.2. Realisasi Anggaran Yang Terkait Dengan Pencapaian Kinerja ....... 67

  BAB I V PENUTUP ...................................................................................... 72

  ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

  Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Inspektorat Kota Mataram merupakan bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja Inspektorat Kota Mataram yang memuat rencana, capaian, dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis. Sasaran dan indikator kinerja yang dipilih termuat dalam Indikator Kinerja Utama Instansi Tahun 2016-2021 sebagaimana tertuang pada Renstra Inspektorat Kota Mataram Tahun 2016-2021. Indikator yang digunakan adalah indikator kinerja utama yang dianggap mampu mengukur pencapaian sasaran yang dimaksud. Untuk mencapai sasaran tersebut, ditempuh dengan melaksanakan strategi, kebijakan, program dan kegiatan seperti telah dirumuskan dalam rencana strategis.

  Dari analisis terhadap empat (4) sasaran dengan lima (5) indikator kinerja yang merupakan indikator kinerja utama Inspektorat Kota Mataram dan satu (1) sasaran dengan satu (1) indikator kinerja yang merupakan indikator perjanjian kinerja Inspektorat Kota Mataram, pada tahun 2017 hasil analisis kinerja Inspektorat Kota Mataram tahun 2017 dapat disimpulkan sebagai berikut: Target dan realisasi Tahun 2017 dari indikator kinerja utama yang menunjukkan pencapaian sasaran strategis Inspektorat Kota Mataram yaitu pada tabel sebagai berikut : Tabel 1.

  Capaian Kinerja Utama 2017

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase

Meningkatnya Persentase kepatuhan penyelesaian tindak terhadap lanjut hasil penyelesaian pemeriksaan : tindak lanjut hasil

  a. 92%

  a. BPK pemeriksaan dan a. 94%

  a. 102

  b. 85%

  b. Inspektorat Kota pengembalian b. 91%

  b. 107 Mataram kerugian negara/daerah pada Hasil iii

A. BPK

  b. 103 Meningkatnya akuntabilitas kinerja di lingkungan Pemerintah Kota Mataram

  Level Maturitas SPIP Level 2 Level 3 100

  100% 100% 100 Meningkatnya Implementasi SPIP

  Persentase Laporan Keuangan SKPD sudah sesuai dengan SAP

  60% 61% 102 Meningkatnya akuntabilitas keuangan di lingkungan Pemerintah Kota Mataram

  Persentase hasil evaluasi SAKIP SKPD yang mendapat nilai baik ( minimal B )

1. Indikator Kinerja Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut

  iv Pencapaian Indikator Kinerja Utama pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :

  a. Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 94% yaitu 791 rekomendasi dari 836 rekomendasi temuan hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berhasil diselesaikan. Sehingga capaian kinerja yang diperoleh 102% dari target yang ditetapkan (92%) dengan kategori sangat memuaskan.

  b. 72%

  a. 92%

  b. 70%

  B. Inspektorat Kota Mataram a. 92%

  Pemeriksaan BPK dan Inspektorat Kota Mataram Persentase nilai temuan keuangan yang ditindaklanjuti/ dikembalikan ke kas daerah/negara hasil pemeriksaan :

  b. Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Inspektorat Kota Mataram realisasi sebesar 92% yaitu 3.061 rekomendasi dari 3.318 rekomendasi dari hasil pemeriksaan Inspektorat Kota Mataram yang berhasil diselesaikan, sehingga capaian kinerja yang diperoleh 107% dari target yang ditetapkan (85%) dengan kategori sangat memuaskan.

  a. 100

2. Indikator Kinerja Persentase Pengembalian Temuan Keuangan

  v

  a. Persentase pengembalian temuan keuangan Hasil Pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 92 % yaitu Rp 4.009.703.599,42 dari Rp 4.394.607.583,42 temuan hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berhasil diselesaikan. Sehingga capaian kinerja yang diperoleh 100% dari target yang ditetapkan (92%) dengan kategori sangat memuaskan.

  b. Persentase pengembalian temuan keuangan Hasil Pemeriksaan Inspektorat Kota Mataram realisasi sebesar 72% yaitu Rp 1.979.028.558,10 dari Rp 2.763.758.226,44 rekomendasi dari hasil pemeriksaan Inspektorat Kota Mataram yang berhasil diselesaikan, sehingga capaian kinerja yang diperoleh 103% dari target yang ditetapkan (70%) dengan kategori sangat memuaskan.

  

3. Indikator Kinerja Persentase Hasil Evaluasi SAKIP SKPD Yang

Mendapatkan Nilai Baik (Minimal B) Pada evaluasi untuk SAKIP SKPD Tahun 2016 yang telah dilaksanakan pada tahun 2017 : a.

  1 SKPD mendapatkan nilai AA b.

  1 SKPD mendapatkan nilai A c.

  9 SKPD mendapatkan nilai BB d.

  8 SKPD yang mendapatkan nilai B sehingga total SKPD yang mendapatkan nilai minimal B pada evaluasi SAKIP yang dilaksanakan pada tahun 2017 yaitu sebanyak 19 SKPD dari keseluruhan 31 SKPD di lingkup pemerintah Kota Mataram yang dievaluasi, realisasinya sebesar 61 % sehingga capaian kinerjanya 103% dari target yang ditetapkan (60%) dengan kategori sangat memuaskan.

  

4. Indikator kinerja persentase Laporan Keuangan SKPD yang sudah

sesuai dengan SAP mencapai 100% karena seluruh SKPD yaitu sebanyak 37 SKPD telah menyajikan Laporan Keuangan sesuai dengan

  SAP. Realisasinya sebesar 100 % sehingga capaian kinerjanya 100% dari target yang ditetapkan (100%) dengan kategori sangat memuaskan. Hasil kegiatan reviu laporan keuangan pemerintah Kota Mataram telah diselesaikan di 37 SKPD lingkup Kota Mataram dengan hasil Reviu atas Laporan Keuangan memberikan keyakinan yang memadai bahwa Laporan Keuangan di 37 SKPD dan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Mataram telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah sehingga Laporan Keuangan Pemerintah Kota Mataram mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian.

  5. Indikator Kinerja Level Maturitas SPIP dicapai melebihi target yang diharapkan dimana pada Tahun 2017 ini Pemerintah Kota Mataram melalui Inspektorat selaku pengumpul data dari seluruh perangkat daerah terkait pemenuhan data maturitas SPIP mendapatkan level 3 Maturitas SPIP setelah peta resiko pada 10 Perangkat Daerah berhasil dibuat, sehingga pencapaian kinerja adalah 100%.

  Pencapaian kinerja rata-rata dari kelima indikator kinerja utama sebagaimana tersebut di atas yaitu sebesar 100% menunjukkan bahwa

sasaran strategis Inspektorat Kota Mataram Tahun 2017 telah tercapai

Kemudian pencapaian 1 (satu) sasaran strategis dan 1 (satu) indikator kinerja pada Perjanjian Kinerja Inspektorat Kota Mataram yang tidak termasuk Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kota Mataram yaitu sebagai berikut : Tabel 2.

  Capaian Kinerja Inspektorat yang tidak termasuk Indikator Kinerja Utama

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase

  Meningkatnya level Level Kapabilitas APIP Level 3 Level 3 100 Kapabilitas APIP vi

  Sesuai dengan hasil penilaian BPKP Perwakilan Provinsi NTB, maka

Inspektorat Kota Mataram telah mendapatkan level 3 dengan catatan untuk

kapabilitas APIP.

  Pencapaian kinerja rata-rata dari keempat indikator kinerja pada

Perjanjian Kinerja Tahun 2017 sebagaimana tersebut di atas yaitu sebesar

100% menunjukkan bahwa sasaran strategis Inspektorat Kota Mataram

Tahun 2017 telah tercapai.

  Mataram, Januari 2018 Inspektur Kota Mataram, Ir. H. Makbul Ma’shum, MM

  Pembina Utama Muda (IV/c) NIP195812231981031013 vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Dalam rangka untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta untuk lebih memantapkan pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah telah dikembangkan media pertanggungjawaban Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri pendayaguunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014.

  Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, transparan dan sesuai dengan aspirasi masyarakat, sehingga diperlukan pengembangan dan penerapan system pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dapat berdayaguna dan berhasil guna dan bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Salah satu pengejawantahan dari Good Governance ini bagi setiap instansi pemerintah ialah dengan cara membuat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah pada setiap akhir tahun anggaran oleh Organisasi Perangkat Daerah.

  Adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu Inspektorat Kota Mataram sebagai Lembaga Pengawasan Internal telah menyusun Laporan Kinerja

  1 Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2017 berdasarkan pengukuran kinerja tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang berorientasi pada pencapaian visi dan misi Inspektorat serta peningkatan hasil dan manfaat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

1.2. Kedudukan, Tugas Pokok, Dan Fungsi

  Sesuai pasal 3 Peraturan Walikota Mataram Nomor 34 Tahun 2016 tentang tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Inspektorat Kota Mataram, tugas pokok Inspektorat adalah tugas membantu Walikota membina dan mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan oleh Perangkat Daerah. Adapun fungsi Inspektorat adalah sebagai berikut :

  a. Perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan; b. Pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;

  c. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Walikota; d. Penyusunan laporan hasil pengawasan;

  e. Pelaksanaan administrasi inspektorat; dan

  f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan fungsinya.

  2

  3 Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Inspektorat selalu

  berpedoman pada norma pengawasan sebagaimana diatur dalam

  pasal 36 Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Pemerintahan Daerah yang menggariskan bahwa norma pengawasan adalah : a. Obyektif, profesional, independen dan tidak mencari-cari kesalahan; b. Terus menerus untuk memperoleh hasil yang berkesinambungan; c. Efektif untuk menjamin adanya tindakan koreksi yang cepat dan tepat; d. Mendidik dan dinamis.

1.3. Struktur Organisasi pada Inspektorat Kota Mataram

  Struktur Organisasi Inspektorat Kota Mataram sesuai Perda Nomor

  15 Tahun 2016 Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram terdapat

  7 Jabatan Struktural terdiri dari 1 (satu) Jabatan Eselon IIb, 4 Jabatan Eselon IIIa, dan 2 Jabatan Eselon IVa yang dapat dilihat sebagai berikut :

  1. Inspektur Inspektur mempunyai tugas pokok memimpin Inspektorat dan membantu Walikota dalam merencanakan, mengawasi, mengendalikan, membina, mensupervisi dan mengkoordinasikan penyelenggarakan Urusan Pemerintahan Daerah di bidang Pengawasan serta tugas lain sesuai kebijakan Walikota berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

  Inspektur mempunyai fungsi :

  a. pengkoordinasian penyiapan penyusunan kebijakan dan implementasi pengawasan; b. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, pengendalian dan pengawasan lainnya;

  c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu/ khusus;

  d. pelaksanaan penegakan Integritas dan pencegahan korupsi di lingkup Pemerintah Daerah; e. penyusunan laporan dan evaluasi hasil kinerja pengawasan;

  f. pelaksanaan pembinaan urusan umum, keuangan, kepegawaian dan perencanaan di lingkup Inspektorat; g. pelaksanaan pengembangan, koordinasi dan kerjasamadengan APIP lainnya maupun aparat pemeriksa eksternalserta instansi terkait;

  h. pengkoordinasian, pelaksanaan, pengawasan, penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam bidangpemerintahan, aparatur, hukum, politik, perekonomian, pembangunan, sosial dan kesejahteraan rakyat; i. pengkoordinasian pembinaan atas pelaksanaanpengawasan

  Inspektorat; j. pengkoordinasian pelaksanaan penilaian danpengembangan reformasi birokrasi di lingkup Pemerintah Daerah; k. pengkoordinasian pembinaan dan pengembangan kapabilitas

  APIP dan Sumber Daya Manusia di Lingkup Inspektorat; l. pengkoordinasian pelaksanaan penilaian maturitas

  Pemerintah Daerah;

  4

  5

  m. pengkoordinasian pelaksanaan reviu dokumenperencanaan angggaran, laporan keuangan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; n. pengkoordinasian pelaksanaan reviu dokumenperencanaan kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan evaluasi

  Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; o. pengkoordinasian pelaksanaan evaluasi dan penilaianSistem

  Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Perangkat Daerah; p. perumusan visi, misi dan rencana strategis sertaprogram kerja Inspektorat; q. pengkoordinasian Penyusunan Rencana Kerja Tahunan,

  Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Perjanjian Kinerja, Pakta Integritas, Sakip Inspektorat; r. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan sertapembinaan di bidang Pengawasan Penyelenggaraan

  Pemerintahan Daerah; s. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah; dan t. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan olehWalikota.

  2. Sekretariat Sekretariat Inspektorat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok membantu inspektur dalam pembinaan dan pelayanan umum, meliputi urusan perencanaan, keuangan, evaluasi dan pelaporan serta urusan umum dan kepegawaian di lingkungan Inspektorat serta tugas lain sesuai kebijakan inspektur.

  Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sekretaris mempunyai fungsi :

  a. pengkoordinasian Penyusunan rencana kerja dan anggaran pengawasan; b. fasilitasi dan pengkoordianasiian perumusan Penyusunan program kerja pengawasan tahunan; c. fasilitasi dan pengkoordinasian perumusan kebijakan teknis yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi inspektorat; d. perumusan perencanaan pembinaan, pengembangan pendidikan dan pelatihan SDM di lingkup Inspektorat; e. pengkoordinasian Penyelenggaraan urusan keuangan dan

  Perencanaan serta urusan umum dan kepegawaian;

  f. pengkoordinasian penatausahaan dan penyusunan evaluasi dan pelaporan hasil pengawasan; g. fasilitasi dan pengkoordinasian penyusunan Rencana

  Strategis, Rencana Kerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja, Pakta Integritas dan Sakip lingkup Inspektorat;

  h. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) Lingkup Inspektorat; i. pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan Administratif kepegawaian, ketatausahaan, perlengkapan dan rumah tangga serta keprotokolan di lingkup Inspektorat; j. pengkoordinasian penyusunan Standar Pelayanan Minimal

  (SPM) dan Standar Prosedur Tetap (SOP) Pelaksanaan kegiatan lingkup Inspektorat; k. pengkoordinasian perencanaan pengembangan sistem informasi manajemen Hasil Pengawasan lingkup Inspektorat;

  6 l. pengkoordinasian, konsultasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas kesekretariatan dengan Perangkat Daerah dan/atau Instansi terkait; m. pelaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas lingkup inspektorat; dan n. melaksanakan tugas lain sesuai kebijakan inspektur.

  2.1. Sekretariat terdiri dari :

  a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan dipimpin oleh seorang kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok mengendalikan dan melakukan koordinasi penyusunan perencanaan program/kegiatan dan anggaran, pengelolaan dan penatausahaan Administrasi keuangan dan pelaporan hasil pengawasan di lingkungan Inspektorat. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi :

  a. fasilitasi dan pengkoordinasian Penyusunan perencanaan program, Kegiatan dan anggaran pengawasan;

  b. fasilitasi dan pengkoordinasian Penyusunan RKA/DPA, DPPA, Rentra, Renja, RKT, Perjanjian Kinerja, Pakta Integritas, SAKIP;

  c. pelaksanaan Pengelolaan Keuangan;

  d. pelaksanaan Penatausahaan Administrasi pengelolaan Keuangan; e. penyusunan Laporan Keuangan (LRA, Calk, Neraca);

  f. penyusunan Laporan Capaian Kinerja Realisasi Keuangan dan Fisik;

  7 g. fasilitasi dan pengkoordiansian Penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan;

  h. fasilitasi dan pengkoordinasian penyusunan Rincian Data Obyek Tahunan dan Belanja menurut Data Obyek Potensial Tahunan; i. penyiapan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas dan fungsi inspektorat; j. pelaksanaan penyusunan Pokok-pokok Hasil

  Pemeriksaan (PHP) dan hasil pemutahiran data; k. pelaksanaan penyusunan pelaporan hasil pelaksanaan pengawasan (triwulan dan semesteran); l. pelaksanaan penatausahaan hasil pengawasan; m. penyiapan bahan Koordinasi penyusunan Standar

  Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Prosedur Tetap pelaksanaan kegiatan sesuai peraturan perundang-undangan; n. penyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi bidang perencanaan, Keuangan dan pelaporan hasil pengawasan; o. fasilitasi penyiapan pelaksanaan penerapan dan pengembangan sistem informasi manajemen hasil pengawasan; p. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sub bagian; dan q. melaksanakan Tugas lain yang diberikan oleh atasan.

  b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas pokok

  8

  9

  mengendalikan dan melakukan pelayanan umum meliputi urusan surat menyurat, urusan tata usaha, kearsipan, urusan kepegawaian, urusan perlengkapan, rumah tangga, dan penataan barang milik daerah di lingkungan Inspektorat. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :

  a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bagian;

  b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol dan perlengkapan;

  c. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi penyelenggaraan administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol dan perlengkapan;

  d. pengumpulan, pengolahan dan analisa data kepegawaian dan kebutuhan perlengkapan; e. pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian perlengkapan inventaris kantor sesuai peraturan perundang- undangan; f. penyusunan bahan rencana kebutuhan pegawai, pengembangan pegawai, kepangkatan, hak dan kewajiban pegawai, pembinaan pegawai serta tata usahakepegawaian; g. pelaksanaan urusan kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, protokol, surat menyurat kearsipan, dan perpustakaan; h. perumusan perencanaan dan pelaksanaan pembinaan, pengembangan pendidikan dan pelatihan SDM di lingkup Inspektorat; i. pengkoordinasian pelaksanaan tugas Penyimpan dan pemegang barang inspektorat; j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

  3. Inspektur Pembantu Wilayah I Inspektur Pembantu Wilayah I dipimpin oleh seorang Inspektur Pembantu yang mempunyai tugas pokok membantu Inspektur dalam melaksanakan pembinaan, pengendalian, merencanakan, mengatur, supervisi dan mengkoordinasikan atas penyelenggaran urusan pemerintahan di bidang pengawasan serta melaksanakan tugas lain sesuai kebijakan inspektur. Inspektur Pembantu Wilayah I, melakukan pengawasan pada obyek sebagai berikut; a. Sekretariat Daerah;

  b. Sekretariat DPRD;

  c. Dinas Perhubungan;

  d. Dinas Komunikasi dan Informatika;

  e. Dinas Ketahanan Pangan;

  f. Dinas Pertanian;

  g. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

  h. Dinas Perikanan; i. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; j. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

  Manusia;

  10

  11

  k. Komisi Pemilihan Umum Kota Mataram; l. Kecamatan Ampenan dan Kecamatan Sekarbela, termasuk

  Kelurahan yang berada dibawahnya; m. SD/MI, SMP, di wilayah Kota Mataram; n. Pasar di wilayah Kota Mataram; dan o. Obyek lain yang ditugaskan oleh Inspektur.

  Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Inspektur Pembantu Wilayah I mempunyai fungsi:

  a. perumusan dan penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan Irban sesuai wilayah kerja;

  b. penyiapan penyusunan bahan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pengawasan intern pemerintah daerah, pembinaan, penjaminan mutu dan konsultasi penyelenggaraan urusan pemerintahan; c. fasilitasi dan pengkoordinasian pembinaan atas pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh inspektorat dan APIP lainnya;

  d. fasilitasi dan pengkoordinasian Pelaksanaan kerja sama pengawasan dengan APIP lainnya jika diperlukan; e. pelaksanaan Analisa dan Evaluasi Hasil Pengawasan;

  f. pelaksanaan Supervisi atas Kegiatan Pengawasan;

  g. penyusunan laporan hasil pengawasan;

  h. pelaksanaan pemantauan dan pemutakhiran data tindak hasil pengawasan; i. pelaksanaaan dan koordinasi pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam bidang pemerintahan, aparatur, hukum dan politik; j. fasilitasi dan pengkoordinasian atas pelaksanaan penilaian maturitas Pemerintah Daerah;

  12

  k. penyiapan pelaksanaan peer reviu kegiatan pengawasan; l. fasilitasi dan pengkoordinasian atas pelaksanaan penilaian pengembangan reformasi birokrasi di lingkup Pemerintah daerah; m. pemantauan pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 55

  Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012- 2025 serta Peraturan Perundang-Undangan tindak lanjutnya; n. pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan; o. fasilitasi dan pengkoordinasian atas pelaksanaan Reviu RKA

  Perangkat Daerah dan RKA PPKD; p. perumusan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi di bidang pengawasan dengan APIP lainnya; q. memberikan pertimbangan teknis terhadap hasil pengawasan sesuai wilayah kerjanya kepada atasan; r. melakukan Pengawasan lainnya yang meliputi :

  1. Sosialisasi dan Asistensi;

  2. Bimbingan Teknis; dan 3. Konsultansi. s. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di wilayahnya; dan t. pelaksanaan tugas lain sesuai kebijakan inspektur.

  4. Inspektur Pembantu Wilayah II Inspektur Pembantu Wilayah II dipimpin oleh seorang

  Inspektur Pembantu yang mempunyai tugas pokok Inspektur dalam melaksanakan pembinaan, pengendalian, merencanakan, mengatur, supervisi dan mengkoordinasikan atas penyelenggaran urusan pemerintahan di bidang pengawasan serta melaksanakan tugas lain sesuai kebijakan Inspektur.

  Inspektur Pembantu Wilayah II, melakukan pengawasan pada obyek sebagai berikut; a. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

  b. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

  c. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;

  d. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman;

  e. Dinas Sosial;

  f. Dinas Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;

  g. Dinas Perdagangan;

  h. Dinas Tenaga Kerja; i. Dinas Lingkungan Hidup; j. Satuan Polisi Pamong Praja; k. Badan Keuangan Daerah; l. Badan Penanggulangan Bencana Daerah; m. Kecamatan Mataram dan Kecamatan Selaparang termasuk

  Kelurahan yang berada dibawahnya; n. SD/MI, SMP, di wilayah Kota Mataram; o. Pasar di wilayah Kota Mataram; dan p. Obyek lain yang ditugaskan oleh Inspektur.

  Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Inspektur Pembantu Wilayah II mempunyai fungsi: a. perumusan dan penyusunan Program Kerja Pengawasan

  Tahunan Irban sesuai wilayah kerja;

  b. penyiapkan penyusunan bahan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pengawasan intern pemerintah daerah, pembinaan, penjaminan mutu dan konsultasi penyelenggaraan urusan pemerintahan;

  13

  14

  c. fasilitasi dan pengkoordinasian pembinaan atas pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh inspektorat dan APIP lainnya;

  d. fasilitasi dan pengkoordinasian pelaksanaan kerja sama pengawasan dengan APIP lainnya jika diperlukan; e. pelaksanaan Analisa dan Evaluasi Hasil Pengawasan;

  f. pelaksanaan Supervisi atas Kegiatan Pengawasan;

  g. penyusunan laporan hasil pengawasan;

  h. pelaksanaan pemantauan dan pemutakhiran data tindak lanjut hasil pengawasan; i. pelaksanaan dan penkoordinasian pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam bidang perekonomian dan pembangunan; j. fasilitasi dan penkoordinasian pelaksanaan peningkatan kapabilitas APIP dan Telaah Sejawat; k. penyiapan pelaksanaan peer reviu kegiatan pengawasan; l. fasilitasi dan pengkoordinasian atas pelaksanaan reviu laporan keuangan Pemerintahan Daerah dan Perangkat

  Daerah; m. pelaksanaan penanganan kasus yang terindikasi korupsi dan/atau menjadi perhatian publik; n. pelaksanaan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian kebenaran laporan pengaduan; o. penyiapan perumusan kebijakan teknis, atas penanganan kasus dan pengaduan; p. pelaksanaan penanganan pengaduan masyarakat, perorangan dan badan hukum; q. perumusan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dibidang pengawasan dengan APIP lainnya; r. memberikan pertimbangan teknis terhadap hasil pengawasan sesuai wilayah kerjanya kepada atasan. s. melakukan Pengawasan lainnya yang meliputi :

  1.Sosialisasi dan Asistensi;

  2. Bimbingan Teknis; dan 3. Konsultansi . t. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di wilayahnya; dan u. Pelaksanaan tugas lain sesuai kebijakan inspektur.

  5. Inspektur Pembantu Wilayah III Inspektur Pembantu Wilayah III dipimpin oleh seorang

  Inspektur Pembantu yang mempunyai tugas pokok membantu Inspektur dalam melaksanakan pembinaan, pengendalian, merencanakan, mengatur, supervisi dan mengkoordinasikan atas penyelenggaran urusan pemerintahan dibidang pengawasan serta melaksanakan tugas lain sesuai kebijakan Inspektur.

  Inspektur Pembantu Wilayah III, melakukan pengawasan pada obyek sebagai berikut; a. Dinas Kesehatan;

  b. Dinas Pendidikan;

  c. Dinas Kepemudaan dan Olahraga;

  d. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

  e. Dinas Pariwisata;

  f. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan;

  g. Dinas Pemadam Kebakaran;

  h. Badan Penelitian dan Pengembangan i. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram; j. Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU);

  15

  16

  k. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM); l. Kecamatan Cakranegara dan Kecamatan Sandubaya termasuk Kelurahan yang berada dibawahnya; m. SD/MI, SMP, SMA/SMK di wilayah Kota Mataram; n. Pasar di Wilayah Kota Mataram; dan o. Obyek lain yang ditugaskan oleh Inspektur.

  Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Inspektur Pembantu Wilayah III mempunyai fungsi:

  a. perumusan dan penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan Irban sesuai wilayah kerja;

  b. penyiapkan penyusunan bahan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pengawasan intern pemerintah daerah, pembinaan, penjaminan mutu dan konsultasi penyelenggaraan urusan pemerintahaan.

  c. fasilitasi dan pengkoordinasian pembinaan atas pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh inspektorat dan APIP lainnya;

  d. fasilitasi dan pengkoordinasian pelaksanaan kerja sama pengawasan dengan APIP lainnya jika diperlukan; e. pelaksanaan Analisa dan Evaluasi Hasil Pengawasan;

  f. pelaksanaan Supervisi atas Kegiatan Pengawasan;

  g. penyusunan laporan hasil pengawasan;

  h. pelaksanaan pemantauan dan pemutakhiran data tindak lanjut hasil pengawasan; i. fasilitasi dan pengkoordinasian pengawasan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam bidang sosial dan kesejahteraan rakyat;

  17

  j. fasilitasi dan pengkoordinasianatas pelaksanaan reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dan evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah k. (SAKIP); l. penyiapan pelaksanaan veer reviu kegiatan pengawasan; m. fasilitasi dan pengkoordinasian atas pelaksanaan evaluasi penilaian Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

  Perangkat Daerah; n. fasilitasi dan pengkoordinasian atas pelaksanaan peningkatan kapabilitas APIP/peningkatan level Inspektorat; o. pelaksanaan pemeriksaan dengan tujuan tertentu; p. perumusan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi di bidang pengawasan dengan APIP lainnya; q. pelaksanaan penegakan integritas dan pencegahan korupsi di lingkungan pemerintah daerah; r. memberikan pertimbangan teknis terhadap hasil pengawasan sesuai wilayah kerjanya kepada atasan; s. melakukan Pengawasan lainnya yang meliputi :

  a) Sosialisasi dan Asistensi;

  b) Bimbingan Teknis; dan c) Konsultansi. t. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di wilayahnya; dan u. pelaksanaan tugas lain sesuai kebijakan Inspektur.

  Selain Jabatan Struktural diatas, pada Inspektorat Kota Mataram juga terdapat jabatan fungsional. Kelompok jabatan fungsional sesuai tugas pokok dan fungsi Inspektorat terdiri dari jabatan Jabatan Fungsional Auditor (KEPMENPAN 19/1996 jo KEPMENPAN 220/M.PAN/7/2008) dan Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah disebut juga Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintahan (PERMENPAN 15/2009).

  Jabatan Fungsional Auditor (JFA) maupun Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggara Urusan Pemerintah Daerah (P2UPD) merupakan jabatan karier, yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).

  JFA termasuk dalam rumpun jabatan akuntansi dan anggaran, sehingga tugas pokoknya meliputi kegiatan audit, evaluasi, reviu, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain di bidang keuangan. Sedangkan P2UPD termasuk dalam rumpun politik dan hubungan luar negeri yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang melakukan kegiatan perngawasan atas penyelenggaraan teknis urusan pemerintahan di daerah, di luar pengawasan keuangan, yang meliputi pengawasan atas pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan, pengawasan atas pelaksanaan urusan pemerintahan, pengawasan atas peraturan daerah dan peraturan kepala daerah, pengawasan atas tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan, pengawasan untuk tujuan tertentu dan evaluasi penyelenggaraan teknis pemerintahan di daerah.

  Instansi pembina JFA adalah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sedangkan instansi pembina JFPP adalah Departemen Dalam Negeri (DDN). JFA terdiri dari Auditor Trampil dan Auditor Ahli. Jenjang jabatan dan pangkat masing- masing sebagai berikut: 1) Auditor Trampil:

   Auditor Pelaksana (II/c – II/d);  Auditor Pelaksana Lanjutan (III/a – III/b);  Auditor Penyelia (III/c – III/d).

  18

  2) Auditor Ahli:  Auditor Pertama (III/a – III/b);  Auditor Muda (III/c – III/d);  Auditor Madya (IV/a – IV/c);  Auditor Utama (IV/d – IV/e).

  Kemudian Jenjang jabatan dan pangkat P2UPD dengan Instansi Pembina Kementrian Dalam Negri, yaitu sebagai berikut:

  1) Pengawas Pemerintah Pertama (III/a – III/b); 2) Pengawas Pemerintah Muda (III/c – III/d) 3) Pengawas Pemerintahan Madya (IV/a – IV/c).

  Penetapan jenjang pangkat dan jabatan untuk masing masing pengawas berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki dan harus mengikuti diklat fungsional pengawas pemerintahan sesuai kualifikasi yang ditetapkan instansi pembina.

  Untuk lebih jelasnya Struktur Organisasi Inspektorat Kota Mataram dapat dilihat pada gambar 1 berikut :

  Struktur Organisasi Inspektorat Inspektur Sekretariat Kelompok Jabatan Fungsional

  Irban I Irban II Irban III Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

  Jabatan Jabatan Jabatan Fungsional Fungsional Fungsional

Pengawas

Pengawas Pengawas

Pemerintah

Pemerintah Pemerintah

dan Auditor

dan Auditor dan Auditor

  Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

  19

  1.4. Isu Strategis

  Dengan berkembangnya harapan masyarakat dunia terhadap tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan clean

  

governance, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka isu-isu

  strategis yang dihadapi Inspektorat Kota Mataram adalah sebagai berikut :

  1. Masih kurangnya kesadaran Perangkat Daerah dalam menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal.

  2. Masih kurangnya pemahaman Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan akuntansi pemerintahan dalam hal pelaporan keuangan.

  3. Masih belum optimalnya Perangkat Daerah dalam menerapkan SAKIP

  4. Masih belum optimalnya kompetensi SDM pada Inspektorat Kota Mataram

  1.5. Sistematika Penulisan

  Sesuai dengan PERMENPAN RB Nomor 53 Tahun 2014, maka sistematika dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Kota Mataram Tahun 2016 yaitu sebagai berikut : KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF

  BAB I PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

  2. Kedudukan, Tugas Pokok, Dan Fungsi

  3. Struktur Organisasi

  4. Isu Strategis

  5. Sistematika Penulisan

  20

  21 BAB II PERENCANAAN KINERJA

  1. Perencanaan Strategis

  2. Perjanjian Kinerja (PK)

  BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

  1. Capaian Kinerja

  2. Realisasi Anggaran

  BAB IV PENUTUP Lampiran Bagan Struktur Organisasi Perjanjian Kinerja Tahun 2017

BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1. Perencanaan Strategis Visi Dan Misi

  Visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Mataram 2016-2021 yang hendak dicapai adalah : “Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya”. Inspektorat Kota Mataram mempunyai peran dalam mewujudkan visi di atas melalui salah satu misi Kota Mataram yaitu : “Meningkatkan

  Keandalan Pelayanan Publik Melalui Reformasi Birokrasi Dalam Rangka mewujudkan Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance)”. Dengan mengacu pada Visi dan Misi

  Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Mataram Tahun 2016-2021 tersebut, maka Visi Inspektorat Kota Mataram harus sinergis dengan visi Pemerintah Kota Mataram. Adapun

  Visi Inspektorat Kota Mataram adalah : “Terwujudnya Pengawasan Internal Yang Berkualitas dan Profesional Menuju Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik” .

  Penerapan prinsip-prinsip good governance dalam penyelenggaraan pemerintahan tak lepas dari masalah akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah, karena aspek keuangan menduduki posisi strategis dalam proses pembangunan daerah, baik dari segi sifat, jumlah, maupun pengaruhnya terhadap kemajuan, ketahanan, dan kestabilan perekonomian.

  Berdasarkan visi tersebut di atas, maka untuk mewujudkannya diperlukan Misi agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi oleh Inspektorat Kota Mataram ini, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal Inspektorat Kota Mataram dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa mendatang. Adapun Misi

  Inspektorat Kota Mataram adalah :

1. Meningkatkan Efektifitas Pengawasan Internal

  2. Meningkatkan Profesionalisme Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

  Pengawasan intern pemerintah merupakan unsur manajemen pemerintah yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparatur Pengwaas adalah sebagai pelaksana pengawasan intern pemerintah harus mampu merespon secara aktif terhadap berbagai permasalahan dan perubahan yang terjadi pada dinamika masyarakat melalui program dan kegiatan yang ditetapkan dalam suatu kebijakan pengawasan. Peningkatan aparatur pengawas baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif diarahkan untuk dapat meningkatkan jangkauan ataupun cakupan pengawasan yang dilaksanakan oleh aparatur pengawas.

2.2. Tujuan Dan Sasaran

  Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut perlu ditetapkan tujuan yang merupakan capaian yang akan dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan dan sasaran yang merupakan capaian yang ingin dicapai setiap tahunnya. Berikut disajikan tabel tujuan, sasaran, dan indikator kinerja tujuan dan indikator kinerja sasaran :

  

Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja Tujuan dan

Indikator Kinerja Sasaran

  

VISI

Terwujudnya Pengawasan Internal Yang Berkualitas dan Profesional Menuju Tata

Kelola Pemerintahan Yang Baik

Misi Tujuan Sasaran Indikator

  Kinerja Sasaran Indikator Kinerja Tujuan Meningkatkan efektifitas pengawasan internal Mewujudkan pemerintahan yang efektif, efisien dan Akuntabel

  Meningkatnya kepatuhan terhadap penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan dan pengembalian kerugian negara/daerah pada Hasil Pemeriksaan BPK dan Inspektorat Kota Mataram

  Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

  a. BPK

  b. Inspektorat Kota Mataram Peningkatan

  Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

  a. BPK

  b. Inspektorat Kota Mataram Persentase nilai temuan keuangan yang ditindaklanjuti / dikembalikan ke kas daerah/negara sesuai hasil pemeriksaan Pada

  a. BPK

  b. Inspektorat Kota Mataram Peningkatan Persentase nilai temuan keuangan yang ditindaklanjuti / dikembalikan ke kas daerah/negara sesuai hasil pemeriksaan Pada a. BPK

  b. Inspektorat Kota Mataram Meningkatnya akuntabilitas kinerja di lingkungan pemerintah Kota Mataram

  Persentase hasil evaluasi SAKIP Perangkat Daerah yang mendapat nilai baik (minimal B) Peningkatan hasil evaluasi SAKIP Perangkat Daerah yang mendapat nilai baik (minimal B) Meningkatnya akuntabilitas Persentase

  Laporan seluruh Laporan keuangan di lingkungan pemerintah Kota Mataram

  Keuangan Perangkat Daerah sudah sesuai dengan SAP Keuangan

  Strategi dan kebijakan yang digunakan untuk mencapai tujuan sesuai dengan misi Inspektorat Kota Mataram adalah seperti tertuang dalam Tabel Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan berikut :

  1. Penyusunan dan penyempurnaan norma, standar, dan prosedur

  Penataan Kebijakan dan sistem pengawasan

  Meningkatnya kepatuhan terhadap penyelesaian

  1 Mewujudkan pemerintahan Yang efektif, efisien, dan

  No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

  Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

  Diharapkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu dari 2016 sampai dengan 2021 Inspektorat dapat meningkatkan kinerja pengawasannya, dimana setiap tahunnya Inspektorat Kota Mataram berusaha untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

  Perangkat Daerah sudah sesuai dengan SAP

  Kapabilitas APIP Peningkatan Level Kapabilitas APIP

  Meningkatnya kapabilitas APIP Inspektorat Kota Mataram Level

  Menjadikan aparat Inspektorat Kota Mataram dapat berperan sebagai Konsultatif dan Katalis

  Meningkatkan profesionalisme aparat pengawasan intern pemerintah

  SPIP Peningkatan level Maturitas SPIP

  Meningkatnya Implementasi SPIP Level Maturitas

2.3. Strategi Dan Kebijakan

  Akuntabel tindak lanjut berbasis pemeriksaan; hasil

  2. Penyusunan resiko pemeriksaan struktur dan organisasi yang pengembalian sesuai dengan temuan hasil kebutuhan pemeriksaan teknis BPK dan pemeriksaan; Inspektorat

  3. Pengawasan atas Kota kinerja Mataram Perangkat

  Daerah;

  4. Peningkatan sistem pengendalian intern Pemerintah;

  5. Peningkatan pemeriksaan operasional Perangkat Daerah berdasarkan urutan Perangkat Daerah yang risikonya paling besar;

  6. Pembagian tim pengawas berdasarkan risiko;

  7. Pengembangan sistem informasi manajemen hasil pemeriksaan berbasis komputer;

  2 Mewujudkan Meningkatnya Peningkatan