Keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja di Paroki Santo Petrus Sungai Kayan Keuskupan Tanjung Selor Kalimantan Utara.

(1)

viii

ABSTRAK

Judul skripsi ini adalah “KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM HIDUP MENGGEREJA DI PAROKI SANTO PETRUS SUNGAI KAYAN KEUSKUPAN TANJUNG SELOR KALIMANTAN UTARA”. Judul ini dipilih bertitik tolak dari keprihatinan terhadap kaum muda yang ada di Paroki St. Petrus Sungai Kayan. Banyak kaum muda yang belum menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai generasi penerus Gereja. Mereka belum aktif untuk melibatkan diri dalam kegiatan hidup menggereja, padahal masyarakat dan Gereja sangat mengharapkan keterlibatan mereka dalam setiap penyelenggaraan kegiatan menggereja di Paroki St. Petrus Sungai Kayan.

Persoalan pokok dalam skripsi ini adalah bagaimana kaum muda terlibat aktif dalam hidup menggereja, dan sejauh mana kaum muda tergerak untuk terlibat secara aktif dalam hidup menggereja, serta kegiatan apa yang mampu meningkatkan keterlibatan aktif kaum muda dalam hidup menggereja. Untuk mengkaji masalah ini, maka diperlukan data yang akurat. Data diperoleh dengan mengadakan penelitian. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kaum muda memang kurang menyadari akan tugas dan tanggung jawab mereka sebagai generasi penerus Gereja, sehingga mereka tidak ikut terlibat dalam kegiatan hidup menggereja. Selain itu mereka yang masih menempuh pendidikan memiliki kesibukan dengan kegiatan di sekolah, dan mereka yang sudah bekerja sibuk dengan pekerjaannya.

Bertolak dari persoalan tentang keterlibatan aktif kaum muda dalam hidup menggereja, maka perlunya membantu kaum muda untuk mengerti tentang keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja melalui studi pustaka. Skripsi ini akan membahas kaum muda dalam Gereja, yang di dalamnya terdapat pengertian tentang kaum muda dengan usia dan masa peralihan kaum muda, serta proses perkembangan fisik, mental, emosional, sosial, moral, dan religius dengan permasalahan yang mereka alami dalam proses perkembangan. Untuk lebih memahami mengenai hidup menggereja perlu membahas pengertian tentang Gereja, hidup menggereja, dasar hidup menggereja yang disimpulkan dalam tiga tugas Kristus Nabi, Iman, dan Raja, serta bidang tugas dalam hidup menggereja, dan penghayatan iman umat dalam kehidupan menggereja. Perlu juga membahas tentang kaum muda dalam hidup menggereja, keterlibatan kaum muda dalam Gereja, serta bentuk keterlibatan kaum muda dalam Gereja.

Usulan program yang dilaksanakan melalui katekese model Shared Christian Praxis yang dapat membantu kaum muda untuk mensharingkan pengalaman kehidupan mereka, baik di sekolah, di tempat kerja, maupun pengalaman dalam hidup menggereja. Tema usulan program ini adalah “Kaum muda adalah harapan Gereja untuk mewartakan kabar gembira Allah”. Tujuannya adalah “membantu kaum muda untuk menyadari perannya sebagai generasi penerus Gereja, sehingga mereka aktif terlibat dalam mewartakan kabar gembira Allah dalam hidup menggereja”. Contoh persiapan katekese telah disusun untuk pendamping atau fasilitator dalam pelaksanaan katekese model Shared Christian Praxis ini.


(2)

ix ABSTRACT

The title of this undergraduate thesis is “YOUTH’S PARTICIPATION IN CHURCH LIFE IN SANTO PETRUS SUNGAI KAYAN PARISH, DIOCESE OF TANJUNG SELOR KALIMANTAN UTARA”. The author chose this title since she has deep concern over the youth of St. Petrus Sungai Kayan Parish. Many of them have not understood their task and responsibility as the future generation of the Church. Many of them have not yet participated actively in the Church’ activities. Indeed, the Church expects their participated in every Church activity in St. Petrus Sungai Kayan Parish.

The main issue in this thesis is to know how the youth should actively participate in Church activities, to understand how far they have been participating so far, and to propose activities that are able to increase their participation in Church life. To anelyze this issue, valid data are needed. A research was done by sending questionnaires to the youth of St. Petrus Sungai Kayan Parish. The results of the research shows that they do not fully understand their task and responsibility as Church’s future generation so they do not participate quite actively in Church life. Besides, those who are still studying are concentrating on their school tasks and those who are working are focusing on their works.

Based on this identified problem i.e. lack of participation in Church life, we have to help youth to understand their responsibility through library research. This thesis discusses youth in the Church: the concept of youth age and the period of transition, their physical, mental, emotional, social, moral, and religious development with their typical problem. Further, this thesis presents the concept of Church, Church activities, the fundamental aspect of her life, which are explained in three mission of Christ the Prophet, Priest, and King, also in cluded Church field of mission, and the believers’ faith practice in Church life. Besides, it is also important to explain youth in Church life, their participation, and their forms of participation in Church life.

This thesis proposes a program which will be performed by a catechese model of Shared Christian Praxis which may help youth to share their life experience, both at school and at work, and also experience in participating in Church life. The theme of this program is “Youth is Church hope to proclaim Gods Good News”. It aims to “help the youth to understand their role as Church future generation so that they may participate actively in proclaiming the Good News and in Church life”. The example of preparation for teaching has already prepared for the facilitator of Shared Christian Praxis.


(3)

KEUSKUPAN TANJUNG SELOR KALIMANTAN UTARA

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Oktavia Triya Sinta Nyuk NIM: 101124047

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2015


(4)

KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM HIDUP MENGGEREJA DI PAROKI SANTO PETRUS SUNGAI KAYAN

KEUSKUPAN TANJUNG SELOR KALIMANTAN UTARA

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Oktavia Triya Sinta Nyuk NIM: 101124047

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2015


(5)

ii

S K R I P S I

KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM HIDUP MENGGEREJA DI PAROKI SANTO PETRUS SUNGAI KAYAN

KEUSKUPAN TANJUNG SELOR KALIMANTAN UTARA

Oleh:

Oktavia Triya Sinta Nyuk NIM: 101124047

Telah disetujui oleh:

Pembimbing


(6)

iii

S K R I P S I

KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM HIDUP MENGGEREJA DI PAROKI SANTO PETRUS SUNGAI KAYAN

KEUSKUPAN TANJUNG SELOR KALIMANTAN UTARA

Dipersiapkan dan ditulis oleh Oktavia Triya Sinta Nyuk

NIM: 101124047

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 02 November 2015 dan dinyatakan memenuhi syarat SUSUNAN PANITIA PENGUJI

Nama Tanda tangan

Ketua : Drs. F.X. Heryatno Wono Wulung, S.J., M.Ed. ...

Sekretaris : Yoseph Kristianto, SFK, M.Pd. ... Anggota : 1. Drs. M. Sumarno Ds., S.J., M.A. ...

2. Y.H. Bintang Nusantara, SFK, M.Hum. ... 3. Drs. L. Bambang Hendarto Y., M.Hum. ...

Yogyakarta, 02 November 2015 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Dekan,


(7)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk: papa (Thomas Nyuk), mama (Yohana Johar),

kakak (Afriana Ratna Nyuk), kakak (Victor Liju Nyuk),


(8)

v

MOTTO

“Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan!”


(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya tulis ilmiah.

Yogyakarta, 02 November 2015 Penulis,

Oktavia Triya Sinta Nyuk \


(10)

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Oktavia Triya Sinta Nyuk

NIM : 101124047

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, penulis memberikan wewenang bagi Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah penulis yang berjudul “KETERLIBATAN AKTIF KAUM MUDA DALAM HIDUP MENGGEREJA DI PAROKI SANTO PETRUS SUNGAI KAYAN KEUSKUPAN TANJUNG

SELOR KALIMANTAN UTARA” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian penulis memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin maupun memberikan royalti kepada penulis, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 02 November 2015 Yang menyatakan,


(11)

viii

ABSTRAK

Judul skripsi ini adalah “KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM HIDUP MENGGEREJA DI PAROKI SANTO PETRUS SUNGAI KAYAN KEUSKUPAN TANJUNG SELOR KALIMANTAN UTARA”. Judul ini dipilih bertitik tolak dari keprihatinan terhadap kaum muda yang ada di Paroki St. Petrus Sungai Kayan. Banyak kaum muda yang belum menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai generasi penerus Gereja. Mereka belum aktif untuk melibatkan diri dalam kegiatan hidup menggereja, padahal masyarakat dan Gereja sangat mengharapkan keterlibatan mereka dalam setiap penyelenggaraan kegiatan menggereja di Paroki St. Petrus Sungai Kayan.

Persoalan pokok dalam skripsi ini adalah bagaimana kaum muda terlibat aktif dalam hidup menggereja, dan sejauh mana kaum muda tergerak untuk terlibat secara aktif dalam hidup menggereja, serta kegiatan apa yang mampu meningkatkan keterlibatan aktif kaum muda dalam hidup menggereja. Untuk mengkaji masalah ini, maka diperlukan data yang akurat. Data diperoleh dengan mengadakan penelitian. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kaum muda memang kurang menyadari akan tugas dan tanggung jawab mereka sebagai generasi penerus Gereja, sehingga mereka tidak ikut terlibat dalam kegiatan hidup menggereja. Selain itu mereka yang masih menempuh pendidikan memiliki kesibukan dengan kegiatan di sekolah, dan mereka yang sudah bekerja sibuk dengan pekerjaannya.

Bertolak dari persoalan tentang keterlibatan aktif kaum muda dalam hidup menggereja, maka perlunya membantu kaum muda untuk mengerti tentang keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja melalui studi pustaka. Skripsi ini akan membahas kaum muda dalam Gereja, yang di dalamnya terdapat pengertian tentang kaum muda dengan usia dan masa peralihan kaum muda, serta proses perkembangan fisik, mental, emosional, sosial, moral, dan religius dengan permasalahan yang mereka alami dalam proses perkembangan. Untuk lebih memahami mengenai hidup menggereja perlu membahas pengertian tentang Gereja, hidup menggereja, dasar hidup menggereja yang disimpulkan dalam tiga tugas Kristus Nabi, Iman, dan Raja, serta bidang tugas dalam hidup menggereja, dan penghayatan iman umat dalam kehidupan menggereja. Perlu juga membahas tentang kaum muda dalam hidup menggereja, keterlibatan kaum muda dalam Gereja, serta bentuk keterlibatan kaum muda dalam Gereja.

Usulan program yang dilaksanakan melalui katekese model Shared Christian Praxis yang dapat membantu kaum muda untuk mensharingkan pengalaman kehidupan mereka, baik di sekolah, di tempat kerja, maupun pengalaman dalam hidup menggereja. Tema usulan program ini adalah “Kaum muda adalah harapan Gereja untuk mewartakan kabar gembira Allah”. Tujuannya adalah “membantu kaum muda untuk menyadari perannya sebagai generasi penerus Gereja, sehingga mereka aktif terlibat dalam mewartakan kabar gembira Allah dalam hidup menggereja”. Contoh persiapan katekese telah disusun untuk pendamping atau fasilitator dalam pelaksanaan katekese model Shared Christian Praxis ini.


(12)

ix ABSTRACT

The title of this undergraduate thesis is “YOUTH’S PARTICIPATION IN CHURCH LIFE IN SANTO PETRUS SUNGAI KAYAN PARISH, DIOCESE OF TANJUNG SELOR KALIMANTAN UTARA”. The author chose this title since she has deep concern over the youth of St. Petrus Sungai Kayan Parish. Many of them have not understood their task and responsibility as the future generation of the Church. Many of them have not yet participated actively in the Church’ activities. Indeed, the Church expects their participated in every Church activity in St. Petrus Sungai Kayan Parish.

The main issue in this thesis is to know how the youth should actively participate in Church activities, to understand how far they have been participating so far, and to propose activities that are able to increase their participation in Church life. To anelyze this issue, valid data are needed. A research was done by sending questionnaires to the youth of St. Petrus Sungai Kayan Parish. The results of the research shows that they do not fully understand their task and responsibility as Church’s future generation so they do not participate quite actively in Church life. Besides, those who are still studying are concentrating on their school tasks and those who are working are focusing on their works.

Based on this identified problem i.e. lack of participation in Church life, we have to help youth to understand their responsibility through library research. This thesis discusses youth in the Church: the concept of youth age and the period of transition, their physical, mental, emotional, social, moral, and religious development with their typical problem. Further, this thesis presents the concept of Church, Church activities, the fundamental aspect of her life, which are explained in three mission of Christ the Prophet, Priest, and King, also in cluded Church field of mission, and the believers’ faith practice in Church life. Besides, it is also important to explain youth in Church life, their participation, and their forms of participation in Church life.

This thesis proposes a program which will be performed by a catechese model of Shared Christian Praxis which may help youth to share their life experience, both at school and at work, and also experience in participating in Church life. The theme of this program is “Youth is Church hope to proclaim Gods Good News”. It aims to “help the youth to understand their role as Church future generation so that they may participate actively in proclaiming the Good News and in Church life”. The example of preparation for teaching has already prepared for the facilitator of Shared Christian Praxis.


(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Bapa karena berkat rahmat dan kasih-Nya yang selalu menyertai penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM HIDUP MENGGEREJA DI PAROKI SANTO PETRUS SUNGAI KAYAN KEUSKUPAN TANJUNG

SELOR KALIMANTAN UTARA”.

Skripsi ini ditulis dari suatu keprihatinan terhadap keterlibatan aktif kaum muda dalam kegiatan hidup menggereja di Paroki St. Petrus Sungai Kayan. Salah satu penyebab kurang terlibatnya kaum muda dalam kegiatan hidup menggereja karena kaum muda kurang menyadari akan tugas dan tanggung jawab sebagai kaum muda generasi penerus masa depan Gereja sebagaimana harapan dari masyarakat dan Gereja, selain itu mereka yang masih menempuh pendidikan memiliki kesibukan dengan kegiatan di sekolah, dan mereka yang sudah bekerja sibuk dengan pekerjaannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai berkat bantuan dan keterlibatan dari banyak pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Romo Drs. M. Sumarno Ds., S.J., M.A., selaku dosen pembimbing utama, dan dosen penguji I yang telah memberi perhatian, memberi sumbangan pemikiran bersedia meluangkan waktu, membimbing penulis dengan kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.


(14)

xi

2. Bapak Y.H. Bintang Nusantara, SFK, M.Hum., selaku dosen penguji II sekaligus Dosen Pembimbing Akademik, yang telah memberikan banyak perhatian dan mendukung penulis selama proses belajar di Prodi IPPAK.

3. Bapak Drs. L. Bambang Hendarto Y., M.Hum., selaku dosen penguji III, yang telah berkenan menguji serta memberikan semangat dalam menjalani proses penulisan skripsi.

4. Romo Drs. F.X. Heryatno W.W., S.J., M.Ed., selaku Kaprodi IPPAK Universitas Sanata Dharma, yang senantiasa memberikan dukungan dalam proses menyelesaikan skripsi ini.

5. Segenap Staf Dosen dan Karyawan Prodi IPPAK-JIP-FKIP-USD, Yogyakarta yang telah mendidik dan membimbing serta memberikan semangat kepada penulis selama menempuh studi.

6. Keluarga tercinta papa Thomas Nyuk, mama Yohana Johar, kakak Afriana Ratna Nyuk dan kakak Victor Liju Nyuk yang selalu memberikan semangat, doa, dan dukungan kepada penulis untuk mengerjakan skripsi ini.

7. Orangtua angkat di Wonosari, papi Cornelius Alex Timmerman beserta keluarga, yang selama ini telah membimbing penulis untuk menempuh pendidikan di Yogyakarta dan selalu mendukung dalam penyelesaian skripsi. 8. Aloysius Bimo Wicaksono beserta keluarga yang selalu mendukung dan

memberikan semangat kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

9. Teman-teman mahasiswa-mahasiswi, khususnya angkatan 2010, yang telah memotivasi penulis selama menempuh studi di IPPAK.


(15)

xii

10. Semua pihak, yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang selama ini dengan tulus telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dalam penyusunan skripsi, sehingga masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk memperbaiki skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Yogyakarta, 02 November 2015 Penulis


(16)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR SINGKATAN ... xix

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Permasalahan ... 4

C. Tujuan Penulisan ... 4

D. Manfaat Penulisan ... 4

E. Metode Penulisan ... 5

F. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II. KETERLIBATAN KAUM MUDA DI PAROKI SANTO PETRUS SUNGAI KAYAN KEUSKUPAN TANJUNG SELOR KALIMANTAN UTARA DALAM KEGIATAN HIDUP MENGGEREJA ... 7

A. Gambaran Kaum Muda dalam Hidup Menggereja di Paroki St. Petrus Sungai Kayan ... 7

1. Gambaran Singkat Situasi Paroki St. Petrus Sungai Kayan ... 8

a. Sejarah Gereja Paroki St. Petrus Sungai Kayan ... 9


(17)

xiv

2. Kegiatan Kaum Muda dalam Hidup Menggereja di Paroki

St. Petrus Sungai Kayan ... 11

B. Penelitian tentang Keterlibatan Aktif Kaum Muda dalam Hidup Menggereja di Paroki St. Petrus Sungai Kayan ... 12

1. Latar Belakang Penelitian ... 12

2. Permasalahan Penelitian ... 13

3. Tujuan Penelitian ... 13

4. Metode Penelitian ... 14

a. Waktu Penelitian ... 14

b. Responden Penelitian ... 14

c. Jenis Penelitian ... 15

d. Instrumen Penelitian ... 15

e. Variabel Penelitian ... 16

f. Teknik Analisis Data ... 16

5. Laporan Hasil Penelitian ... 17

a. Identitas Responden ... 18

b. Pemahaman tentang Pengertian Kaum Muda ... 18

c. Perkembangan dan Permasalahan-permasalahan Kaum Muda ... 20

d. Pemahaman tentang Gereja ... 23

e. Pemahaman tentang Hidup Menggereja ... 24

f. Peran Kaum Muda dalam Gereja ... 27

g. Keterlibatan Kaum Muda dalam Gereja ... 29

h. Kesulitan/Penghambat untuk Terlibat dalam Hidup Menggereja ... 31

i. Manfaat Terlibat dalam Hidup Menggereja ... 33

j. Harapan dan Usulan mengenai Keaktifan Kaum Muda dalam Kegiatan Menggereja ... 35

6. Pembahasan Hasil Penelitian ... 38

a. Identitas Responden ... 39

b. Pemahaman tentang Pengertian Kaum Muda ... 39

c. Perkembangan dan Permasalahan-permasalahan Kaum Muda ... 41


(18)

xv

e. Pemahaman tentang Hidup Menggereja ... 45

f. Peran Kaum Muda dalam Gereja ... 48

g. Keterlibatan Kaum Muda dalam Gereja ... 49

h. Kesulitan/Penghambat untuk Terlibat dalam Hidup Menggereja ... 51

i. Manfaat Terlibat dalam Hidup Menggereja ... 53

j. Harapan dan Usulan mengenai Keaktifan Kaum Muda dalam Kegiatan Menggereja ... 54

C. Rangkuman Hasil Penelitian di Paroki St. Petrus Sungai Kayan ... 57

BAB III. KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM HIDUP MENGGEREJA ... 59

A. Kaum Muda dalam Gereja ... 59

1. Pengertian Kaum Muda ... 60

a. Usia Kaum Muda ... 60

b. Kaum Muda dalam Masa Peralihan... 61

2. Perkembangan dan Permasalahan-permasalahan Kaum Muda ... 62

a. Perkembangan Fisik ... 62

b. Perkembangan Mental ... 64

c. Perkembangan Emosional... 65

d. Perkembangan Sosial ... 65

e. Perkembangan Moral ... 66

f. Perkembangan Religius ... 67

B. Hidup Menggereja ... 67

1. Pengertian tentang Gereja ... 68

2. Pengertian tentang Hidup Menggereja ... 69

3. Dasar-dasar Hidup Menggereja ... 73

a. Kristus Nabi ... 73

b. Kristus Imam ... 74

c. Kristus Raja ... 75

d. Hubungan Tiga Tugas Kristus ... 76


(19)

xvi

a. Bidang Ibadat (Leiturgia) ... 77

b. Bidang Pewartaan (Kerygma) ... 78

c. Bidang Penggembalaan (Koinonia) ... 79

d. Bidang Pelayanan (Diakonia) ... 80

e. Bidang Kesaksian (Martyria) ... 81

5. Penghayatan Iman Umat dalam Kehidupan Menggereja ... 82

C. Kaum muda dalam Hidup Menggereja ... 83

1. Peranan Pelayanan Kaum Muda dalam Hidup Menggereja ... 85

a. Pelayanan Kaum Muda adalah Pelayanan Hubungan Antar-Pribadi... 86

b. Pelayanan Kaum Muda adalah Pelayanan Kemitraan ... 86

c. Pelayanan Kaum Muda Sebuah Tugas-Perutusan atau Misi ... 87

d. Pelayanan Kaum Muda adalah Pelayanan Kehadiran ... 87

e. Pelayanan Kaum Muda adalah Pelayanan Pengakuan serta Penerimaan akan Talenta, Karunia, dan Bakat Kaum Muda ... 88

2. Keterlibatan Kaum Muda dalam Gereja ... 88

3. Bentuk-bentuk Kegiatan Kaum Muda dalam Gereja ... 90

a. Perayaan Ekaristi ... 90

b. Retret ... 92

c. Rekoleksi ... 93

d. Ziarah ... 94

e. Pendalaman Iman ... 95

f. Pelatihan Kepemimpinan ... 97

BAB IV. USULAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM HIDUP MENGGEREJA MELALUI KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS BAGI KAUM MUDA DI PAROKI SANTO PETRUS SUNGAI KAYAN KALIMANTAN UTARA ... 100

A. Latar Belakang Penyusunan Program ... 100

B. Alasan Pemilihan Tema dan Tujuan ... 101

C. Rumusan Tema dan Tujuan ... 102

D. Penjabaran Program ... 104


(20)

xvii

F. Contoh Satuan Persiapan ... 111

BAB V. PENUTUP ... 122

A. Kesimpulan ... 122

B. Saran ... 123

DAFTAR PUSTAKA ... 125

LAMPIRAN ... 127

Lampiran 1: Surat Permohonan Izin Penelitian ... (1)

Lampiran 2: Pemberitahuan Pelaksanaan Penelitian ... (2)

Lampiran 3: Pedoman Wawancara ... (3)

Lampiran 4: Hasil Wawancara ... (4)

Lampiran 5: Kuesioner Penelitian... (8)

Lampiran 6: Contoh Kuesioner Penelitian yang sudah diisi Peserta ... (14)

Lampiran 7: Teks lagu pembuka dan lagu penutup ... (20)

Lampiran 8: Cerita “Kami bukan Generasi Terakhir” ... (21)


(21)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Variabel Penelitian ... 17

Tabel 2 : Identitas Responden (N=48) ... 18

Tabel 3 : Pemahaman tentang Pengertian Kaum Muda (N=48) ... 19

Tabel 4 : Perkembangan dan Permasalahan Kaum Muda (N=48) ... 21

Tabel 5 : Pemahaman tentang Gereja (N=48) ... 23

Tabel 6 : Pemahaman tentang Hidup Menggereja (N=48) ... 25

Tabel 7 : Peran Kaum Muda dalam Hidup Menggereja (N=48) ... 28

Tabel 8 : Keterlibatan Kaum Muda dalam Gereja (N=48) ... 29

Tabel 9 : Kesulitan/Penghambat untuk Terlibat dalam Hidup Menggereja (N=48) ... 31

Tabel 10 : Manfaat Terlibat dalam Hidup Menggereja (N=48) ... 33

Tabel 11 : Harapan dan Usulan mengenai Keaktifan Kaum Muda dalam Kegiatan Menggereja (N=48) ... 35


(22)

xix

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Kitab Suci

Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan kepada Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departmen Agama Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal. 8.

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

AA

CT

KGK

KHK

LG

Youcat

:

:

:

:

:

:

Apostolicam Actuositatem, Dekrit Konsili Vatikan II tentang Kerasulan Awam, 7 Desember 1965.

Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II kepada para uskup, klerus, dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini, 16 oktober 1979.

Katekismus Gereja Katolik, disyahkan oleh Paus Yohanes Paulus II, 11 Oktober 1992.

Kitab Hukum Kanonik (Codex Iuris Canonici), diundangkan oleh Paus Yohanes Paulus II, 25 Januari 1983.

Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatik Konsili Vatikan II tentang Gereja, 21 November 1964.

Youth Catechisme, Katekismus populer bagi kaum muda, 22 Oktober 2012.


(23)

xx

C. Singkatan Lain

ABRI : Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Art : Artikel

Bdk : Bandingkan

Hal : Halaman

KWI : Konferensi Waligereja Indonesia LCD : Liqiud Crystal Display

No : Nomor

OMK : Orang Muda Katolik Ormas : Organisasi Masyarakat Orpol : Organisasi Politik

SAGKI : Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia SCP : Shared Christian Praxis

SLTP : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SMA : Sekolah Menengah Atas

SMTA : Sekolah Menengah Tingkat Atas St. : Santo/Santa


(24)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kaum muda mendekati masa dewasa yang sedang mengalami proses pertumbuhan fisik dan perkembangan mental, emosional, sosial, moral, dan religius dengan segala permasalahannya. Perkembangan pribadi kaum muda dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain lingkungan sekitarnya, tidak hanya dalam lingkungan keluarga, namun juga sekolah, pergaulan dan masyarakat (Mangunhardjana, 1986: 12).

Saling melayani merupakan bentuk perhatian dan keterlibatan umat beriman dalam hidup menggereja yang tentu saja dijiwai oleh cinta kasih. Kehidupan beriman tidak lepas dari pembinaan, karena pembinaan membantu perkembangan iman umat. Pembinaan untuk memperkembangkan iman umat dengan berkatekese, namun katekese bukan hanya untuk membangkitkan iman yang hanya sekali diperoleh untuk mencapai kematangan, tetapi iman umat harus senantiasa terus diterangi dan diperbaharui oleh katekese.

Iman kaum muda perlu disadarkan agar mereka memiliki keinginan untuk mengembangkan imannya dengan terlibat dalam hidup menggereja. Gereja menggerakkan dan mengarahkan kaum muda untuk aktif terlibat dalam kegiatan dalam hidup menggereja dengan membentuk suatu organisasi bagi kaum muda yaitu OMK. Organisasi ini membina dan membentuk kaum muda agar aktif terlibat dalam kegiatan di Gereja. Pada kenyataannya kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan kurang banyak terlibat aktif dalam kehidupan menggereja, bila mereka ikut


(25)

itu hanya sebatas formalitas saja atau karena terpaksa bukan atas kemauan sendiri. Terkadang kegiatan dalam Gereja bertabrakan dengan kegiatan-kegiatan yang mereka ikuti di luar misalnya kegiatan sekolah. Mereka beranggapan bahwa ikut dalam kegiatan sosial di luar Gereja juga merupakan salah satu bagian dari perwujudan iman dan bentuk keterlibatan dalam hidup menggereja, tetapi tidak boleh dilupakan bahwa penghayatan iman mereka akan Allah juga perlu dikembangkan. Kaum muda sebenarnya ingin dekat dengan Yesus, mereka mencoba mendekatkan dirinya dengan Yesus dengan rajin pergi ke gereja sebagai bentuk ungkapan imannya terhadap Yesus Kristus, akan tetapi nilai-nilai religius dari iman mereka tidak mereka hayati sehingga mereka kurang dapat mengembangkan imannya. Kaum muda diharapkan semakin menghayati imannya dan peran yang penting dalam perkembangan Gereja sehingga penghayatan iman mereka dapat diwujudkan dalam kehidupan konkret dengan ikut terlibat aktif dalam hidup menggereja.

Salah satu usaha untuk meningkatkan kesadaran kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan akan pentingnya terlibat aktif dalam hidup menggereja adalah dengan katekese. Katekese yang tepat untuk diberikan kepada kaum muda adalah menggunakan katekese model Shared Christian Praxis yang menggunakan metode yang lebih menarik, misalnya menggunakan film, cerita yang menarik dengan menggunakan alat-alat yang lebih modern seperti LCD.

Adapun kekhasan dalam katekese ini adalah, bertolak dari hidup konkrit dalam peserta: pertanyaan, permasalahan, keprihatinan yang ada dalam pengalaman manusia secara eksistensial. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diperdalam dengan dialog antar mereka sendiri. Langkah ini mempersiapkan peserta untuk mendengarkan warta gembira.


(26)

3

Setelah pengungkapan dan penerangan pengalaman tersebut, pengalaman itu kemudian dikonfrontasikan dengan warta gembira. Katekese merefleksikan dalam terang warta gembira atas pengalaman peserta atau dengan kata lain pengalaman peserta diterangi oleh warta gembira dalam arah untuk hidup sehari-hari. Setelah konfrontasi tersebut, katekese mulai tahap pengajaran lebih sistematik tentang iman, tentang Tradisi dan tentang praktek hidup kristiani. Tentu saja bukan pengajaran yang abstrak, tetapi dihubungkan dengan pengalaman hidup konkrit pada langkah sebelumnya. Akhirnya katekese ini sampai pada langkah applikasi dalam suatu persiapan untuk perbuatan konkrit dalam masyarakat atas nama Gereja (Sumarno Ds, 2013c: 8).

Kaum muda diajak untuk mensharingkan pengalamannya sehingga kaum muda merasa diterima dan membuat mereka tertarik untuk terlibat aktif dalam Gereja serta mampu menjawab kebutuhan mereka. Katekese model Shared Christian Praxis ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan keterlibatan aktif kaum muda dalam hidup menggereja di Paroki St. Petrus Sungai Kayan. Melalui katekese ini kaum muda diharapkan semakin menyadari akan tugas dan tanggung jawab mereka serta selalu mengusahakan dirinya untuk ambil bagian dan mau untuk terlibat dalam kegiatan hidup menggereja demi perkembangan imannya. Katekese ini membantu mereka untuk menjawab kebutuhan dan menghantar mereka untuk mewujudkan iman yang dewasa dan terlibat aktif dalam hidup menggereja.

Melihat kenyataan dan keprihatinan di atas maka penulis tergerak untuk menulis skripsi dengan judul “KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM HIDUP MENGGEREJA DI PAROKI SANTO PETRUS SUNGAI KAYAN


(27)

B. Rumusan Permasalahan

1. Sejauh mana kaum muda terlibat dalam hidup menggereja di Paroki St. Petrus Sungai Kayan?

2. Sejauh mana kaum muda mengerti tentang keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja?

3. Usaha apa yang dilakukan oleh Paroki untuk meningkatkan keterlibatan aktif kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan dalam hidup menggereja?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui sejauh mana keterlibatan kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan dalam hidup menggereja.

2. Mengetahui sejauh mana kaum muda mengerti tentang keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja.

3. Mengetahui program yang diusahakan oleh Paroki untuk meningkatkan keterlibatan aktif kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan dalam hidup menggereja.

D. Manfaat Penulisan

1. Memberikan sumbangan pengetahuan bagi kaum muda berkaitan dengan peranan mereka sebagai generasi penerus dalam hidup menggereja dan meningkatkan semangat kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan akan pelayanan mereka bagi Gereja.

2. Menambah pengetahuan penulis akan pentingnya keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja.


(28)

5

E. Metode Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan penelitian dengan metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis adalah metode yang menggambarkan dan menganalisis data-data yang diperoleh dari hasil penelitian melalui penyebaran angket dan wawancara yang didukung dengan studi pustaka.

F. Sistematika Penulisan

Judul skripsi ini adalah “KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM HIDUP MENGGEREJA DI PAROKI SANTO PETRUS SUNGAI KAYAN

KEUSKUPAN TANJUNG SELOR KALIMANTAN UTARA”.

Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai penulisan, maka disampaikan pokok gagasan sistematika penulisan skripsi ini sebagai berikut:

Bab I menguraikan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

Bab II menguraikan tentang gambaran kaum muda dalam hidup menggereja di Paroki St. Petrus Sungai Kayan, yang akan membahas tentang gambaran singkat situasi Paroki serta kegiatan kaum muda dalam hidup menggereja. Penelitian tentang keterlibatan aktif kaum muda dalam hidup menggereja, pembahasan hasil penelitian dan rangkuman hasil penelitian.

Bab III menguraikan tentang keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja yang akan membahas tentang kaum muda dalam Gereja, hidup menggereja, dan kaum muda dalam hidup menggereja.


(29)

Bab IV menguraikan latar belakang penyusunan program, alasan pemilihan tema dan tujuan, penjabaran program, petunjuk pelaksanaan program, dan contoh Satuan Persiapan.

Bab V merupakan bab akhir sekaligus penutup dari seluruh pembahasan mengenai skripsi ini yang terdiri dari kesimpulan dan saran.


(30)

BAB II

KETERLIBATAN KAUM MUDA

DI PAROKI SANTO PETRUS SUNGAI KAYAN

KEUSKUPAN TANJUNG SELOR KALIMANTAN UTARA

DALAM KEGIATAN HIDUP MENGGEREJA

Gambaran umum tentang keterlibatan aktif kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan, akan menggunakan penelitian dengan menyebarkan kuesioner dan wawancara kepada kaum muda. Data-data dari hasil wawancara dan kuesioner tersebut kemudian akan dibahas untuk mendapatkan gambaran nyata tentang keterlibatan aktif kaum muda dalam hidup menggereja dan penelitian tentang keterlibatan aktif kaum muda dalam hidup menggereja di Paroki St. Petrus Sungai Kayan.

A. Gambaran Kaum Muda dalam Hidup Menggereja di Paroki St. Petrus

Sungai Kayan

Kehidupan kaum muda saat ini senantiasa penuh dengan dinamika dan tantangan hidup, untuk dapat terus berkembang kaum muda membutuhkan tempat dan sarana yang tepat agar mereka dapat mengembangkan bakat dan kreatifitasnya. Beberapa kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan yang sudah menyimpang dari jalan hidup mereka misalnya tidak pernah aktif dengan kegiatan-kegiatan yang ada disekitarnya, adapula kaum muda yang merasa minder untuk mengikuti kegiatan karena tidak memiliki teman yang sebaya lagi dengan mereka. Mereka kurang berkomunikasi atau setidaknya berkumpul dengan teman-teman yang lainnya. Dari


(31)

beberapa pengamatan yang pernah ditemui banyak kaum muda yang tidak lagi terlibat secara penuh dalam kegiatan-kegiatan baik di lingkungan maupun di Gereja [Lampiran 4: (5)].

1. Gambaran Singkat Situasi Paroki St. Petrus Sungai Kayan

Paroki St. Petrus Sungai Kayan mempunyai wilayah sepanjang Sungai Kayan, yang meliputi dua kecamatan yaitu: kecamatan Long Peso dan kecamatan Tanjung Palas Barat. Awalnya masyarakat yang ada di sepanjang Sungai Kayan belum mengenal agama Katolik. Sejak tahun 1971 mulailah pengajaran tentang agama Katolik di desa Mara Satu, dan pada tahun 1977 desa Mara Satu menjadi Paroki yang sampai sekarang dikenal dengan nama Paroki St. Petrus Sungai Kayan (Kristiatmo, 2010: 165).

Pada tahun 1996 Paroki St. Petrus Sungai Kayan dipecah menjadi dua Paroki, yaitu Paroki St. Petrus Sungai Kayan dan Paroki St. Maria Assumpta Tanjung Selor. Perkembangan selanjutnya, Paroki St. Petrus Sungai Kayan dipecah lagi pada tahun 1998 menjadi Paroki St. Petrus Sungai Kayan dan Paroki St. Lukas Apo Kayan (Kristiatmo, 2010: 167).

Paroki St.Petrus, memiliki wilayah di sepanjang Sungai Kayan, yang meliputi tiga kecamatan: kecamatan Tanjung Palas, Long Beluah, dan kecamatan Long Peso. Jumlah keseluruhan Stasi ada sebelas, yaitu: Stasi St. Stephanus Long Sam, St. Yoseph Long Beluah, St. Paulus Long Lembu, St. Gregorius Long Tungu, St. Matius Kampung Agung, St. Tri Tunggal Maha Kudus Long Telenjau, St. Keluarga Kudus Long Bia, St. Maria La Salette Sungai Brun, St. Ana Long Yin, St. Yohanes Naha Aya, dan St. Hilarius Long Lian (Kristiatmo, 2010: 168).


(32)

9

Secara administratif, Paroki St. Petrus Mara Satu Sungai Kayan terdiri dari 11 Stasi dan akan ditambah lagi dengan satu Stasi yang sekarang sedang dirintis yaitu kampung Balau. Jumlah seluruh umat yang ada di pusat Paroki St. Petrus Mara Satu 387 jiwa, di Stasi St. Stephanus Long Sam 162 jiwa, di Stasi St. Yoseph Long Beluah 300 jiwa, di Stasi St. Paulus Long Lembu 175 jiwa, di Stasi St. Gregorius Long Tungu 23 jiwa, di Stasi St. Matius Kampung Agung 49 jiwa, di Stasi St. Tri Tunggal Maha Kudus Long Telenjau 63 jiwa, di Stasi St. Keluarga Kudus Long Bia 99 jiwa, di Stasi St. Maria La Salette Sungai Brun 60 jiwa, di Stasi St. Ana Long Yin 144 jiwa, di Stasi St. Yohanes Naha Aya 25 jiwa dan di Stasi St. Hilarius Long Lian 8 jiwa. Jadi jumlah total umat Paroki St. Petrus Sungai Kayan pada tahun 2010 adalah 1495 jiwa (Kristiatmo, 2010: 170).

a. Sejarah Gereja Paroki St. Petrus Sungai Kayan

Gereja Paroki St.Petrus Sungai Kayan terletak di desa Mara Satu khususnya daerah dusun Kenarai. Pada tahun 1971 belum ada gereja Katolik di desa Mara Satu. Ibadat diadakan hanya di rumah umat yang kira-kira cukup untuk umat yang hadir mengikuti ibadat. Umat di desa Mara Satu akhirnya mendirikan sebuah gereja sederhana, rumah umat tempat diadakannya ibadat tidak cukup lagi menampung umat yang hadir mengikuti ibadat karena semakin banyak umat yang masuk agama Katolik. Setelah berdiri selama empat tahun, pada tahun 1975 umat di Mara Satu ingin memiliki gereja yang lebih baik, maka dengan bantuan sebuah perusahaan kayu yang ada di desa Mara Satu terbangunlah gereja baru yang digunakan oleh umat dalam waktu yang cukup lama [Lampiran 4: (4)]. Pada tahun 2000 umat mendirikan kembali gereja dan lebih besar dari yang sebelumnya


(33)

sehingga ketika ada perayaan besar seperti Natal dan Paskah umat tidak lagi berdiri di luar gereja selama Perayaan Ekaristi, gereja baru diresmikan pada tahun 2005 oleh Pastor Leonardus MT. Kusuma, MSF [Lampiran 4: (4)-(5)].

b. Situasi Kaum Muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan

Kaum muda yang ada di Paroki St. Petrus Sungai Kayan memiliki bakat dan keterampilan dalam bidangnya masing-masing misalnya seperti bakat menari dan menyanyi. Kaum muda berperan dalam hidup menggereja dan dapat berkreatifitas dengan kemampuannya jika ada moment tertentu mereka dengan senang hati menyumbangkan ide-idenya [Lampiran 4: (5)].

Jumlah kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan terbilang cukup banyak, kaum muda yang terdaftar di pusat Paroki saja jumlahnya ± 40 orang kaum muda, jika digabungkan dengan kaum muda yang ada di sebelas Stasi jumlah keseluruhan kaum muda separoki St. Petrus Sungai Kayan yang terdaftar ± 70 orang [Lampiran 4: (5)].

Kaum muda yang cukup aktif dalam kegiatan menggereja sampai saat ini sekitar ± 20 orang, hal ini dikarenakan banyaknya kesibukan atau rutinitas yang harus mereka kerjakan. Diantaranya masih banyak kaum muda yang bersekolah, kuliah, dan bekerja di luar Paroki. Pendidikan Kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan yang saat ini masih berada di Perguruan tinggi berjumlah ± 10 orang terdiri dari mahasiswa dan mahasiswi dari tingkat D3 sampai S1, pelajar yang masih menempuh pendidikan di tingkat SLTA ± 20 orang, dan SLTP ± 20 orang, kaum muda yang statusnya sudah bekerja ± 20 orang [Lampiran 4: (5)-(6)]. Mereka dapat berkumpul secara utuh pada masa liburan sekolah dan apabila ada perayaan hari raya


(34)

11

seperti Natal dan Paskah. Oleh sebab itu, perkembangan di Paroki St. Petrus Sungai Kayan dikatakan menurun karena kurangnya kegiatan yang diadakan dan minimnya jumlah kaum muda yang terlibat dalam kegiatan yang dilaksanakan dalam hidup menggereja [Lampiran 4: (6)].

2. Kegiatan Kaum Muda dalam Hidup Menggereja di Paroki St. Petrus

Sungai Kayan

Upaya yang sudah dilakukan oleh Gereja untuk mengumpulkan dan menyatukan para kaum muda melalui berbagai kegiatan menggereja. Salah satu keterlibatan kaum muda dalam Gereja dengan mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Gereja. Kegiatan tersebut diantaranya adalah petugas koor pada saat Perayaan Ekaristi, rekreasi bersama, pertandingan olahraga, dan pertemuan kaum muda separoki St. Petrus Sungai Kayan yang di dalamnya terdapat acara-acara yang dapat menyatukan hubungan persaudaraan antar kaum muda dan mereka juga dapat mengembangkan bakat dan kreatifitas mereka masing-masing dalam acara tersebut [Lampiran 4: (6)].

Gereja sangat mengharapkan dengan adanya kegiatan-kegiatan yang sudah diupayakan dapat membantu kaum muda untuk mengembangkan dan menggerakkan mereka serta aktif terlibat dalam hidup menggereja. Gereja juga mengharapkan agar kaum muda dapat menyampaikan harapan yang sesuai dengan keinginan mereka kepada Gereja yang sekiranya sesuai dengan konteks kaum muda sehingga kaum muda dapat berperan serta terlibat secara penuh dan ikut mengambil bagian dalam keaktifan kaum muda yang diupayakan oleh Gereja [Lampiran 4: (6)-(7)].


(35)

B.Penelitian tentang Keterlibatan Aktif Kaum Muda dalam Hidup Menggereja

di Paroki St. Petrus Sungai Kayan

Kaum muda merupakan pribadi yang dinamis, mereka selalu berpikir dan bergerak maju seiring dengan perubahan dan perkembangan zaman. Potensi, bakat dan kreatifitas yang dimiliki kaum muda dapat disumbangkan sebagai pelayanan kaum muda dan diaktualisasikan di tengah-tengah Gereja.

Gereja mengharapkan agar kaum muda Katolik menjadi penggerak atau motivator kehidupan menggereja saat ini dan di masa yang akan datang. Dengan demikian, kaum muda katolik merupakan aset berharga bagi Gereja. Oleh sebab itu sangatlah penting untuk menjaga dan membimbing mereka dengan ajaran-ajaran Katolik yang diharapkan dapat membawa mereka kepada kedewasaan iman akan Yesus Kristus.

1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan zaman dan budaya yang semakin merajalela pada masa sekarang ini dapat dengan mudah mempengaruhi dan merasuki kehidupan kaum muda. Mengingat akan adanya perkembangan zaman yang dapat memberikan pengaruh buruk bagi kaum muda Gereja mengadakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan agar kaum muda khususnya yang ada di Paroki St. Petrus Sungai Kayan mengolah pengalaman iman mereka sehingga dapat menjauhi berbagai kemungkinan negatif yang merusak hidupnya.

Kaum muda perlu dibantu untuk semakin mengenal Tuhan lewat kegiatan-kegiatan yang diusahakan oleh Gereja dan masyarakat sehingga generasi muda sebagai penerus Gereja bersikap positif dan mau untuk melibatkan diri dalam


(36)

13

kegiatan-kegiatan hidup menggereja . Dengan terlibat aktif dalam kegiatan yang diadakan oleh Gereja menjadi salah satu cara agar kaum muda menjadi generasi yang dapat diandalkan oleh Gereja dan masyarakat di kemudian hari dengan keterlibatan aktif mereka dalam kehidupan menggereja.

2. Permasalahan Penelitian

a. Sejauh mana kaum muda terlibat dalam hidup menggereja di Paroki St. Petrus Sungai Kayan?

b. Sejauh mana kaum muda mengerti tentang keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja?

c. Usaha apa yang dilakukan oleh Paroki untuk meningkatkan keterlibatan aktif kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan dalam hidup menggereja?

3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis dari penelitian yang dilaksanakan di Paroki St. Petrus Sungai Kayan adalah:

a. Mengetahui sejauh mana keterlibatan kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan dalam hidup menggereja.

b. Mengetahui sejauh mana kaum muda mengerti tentang keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja.

c. Mengetahui program yang diusahakan oleh Paroki untuk meningkatkan keterlibatan aktif kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan dalam hidup menggereja.


(37)

4. Metodologi Penelitian

Desain metodologi penelitian, meliputi: waktu penelitian, responden penelitian, jenis penelitian, dan instrumen penelitian, serta pembahasan tentang variabel penelitian.

a. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada 6 April sampai 23 April 2015. Tempat pelaksanaan penelitian dilaksanakan di semua stasi di Paroki St. Petrus Sungai Kayan.

b. Responden Penelitian

Responden adalah orang yang memberi jawaban terhadap pertanyaan atau permintaan dalam kuesioner, boleh dan dapat memberikan jawabannya secara bebas terhadap item (Sutrisno Hadi, 1973: 187), atau orang yang dapat merespon dan memberikan informasi tentang data penelitian (Suharsimi Arikunto, 1990: 116).

Berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, penulis memilih responden kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan. Untuk menentukan responden haruslah dibedakan antara populasi dan sampel. Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Hadari Nawawi, 1985: 141-144).

Penulis menggunakan simple random sampling untuk menentukan jumlah responden, di setiap Stasi diambil sebanyak 5 responden. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak


(38)

15

tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2012: 82). Populasi dalam penelitian ini adalah kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan, jumlah populasi kaum kaum muda yaitu 70 orang, untuk lebih menghemat waktu dalam penelitian maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

60 dan jumlah respondennya adalah 48.

c. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif analisis. Pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah sehingga dapat memperoleh gambaran yang luas dan mendalam (Moleong, 2008: 5).

d. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner tertutup, yang akan ditujukan kepada kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan. Data yang diperoleh melalui penggunaan kuesioner adalah data yang dikategorikan sebagai data faktual.

Kuesioner bersifat tertutup artinya setiap pertanyaan tertutup jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu yang dapat dipilih, dan responden tidak diberi kesempatan untuk memberi jawaban lain (Saifudin Azwar, 2009: 101).


(39)

e. Variabel Penelitian

Variabel merupakan segala sesuatu atau hal-hal yang menjadi objek penelitian (Suharsimi Arikunto, 1990: 12). Menurut Sutrisno Hadi (1973: 224), variabel merupakan suatu gejala atau peristiwa yang bervariasi menurut jenis dan tingkatnya. Gejala itulah yang menjadi obyek penelitian. Dengan demikian variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian atau penelitian. Yang menjadi fokus perhatian dalam penelitian ini adalah sejauh mana kaum muda terlibat dalam hidup menggereja di Paroki St. Petrus Sungai Kayan, dan sejauh mana kaum muda mengerti tentang keterlibatan kaum muda dalam kehidupan menggereja. Variabel yang diungkap dalam penelitian ini adalah: Identitas responden, Pemahaman tentang pengertian kaum muda, Perkembangan dan Permasalahan kaum muda, Pemahaman tentang Gereja, Pemahaman tentang hidup menggereja, Peran kaum muda dalam hidup menggereja, Keterlibatan kaum muda dalam Gereja, Kesulitan/penghambat untuk terlibat dalam hidup menggereja, Manfaat terlibat dalam hidup menggereja, Harapan dan usulan mengenai keaktifan dalam hidup menggereja.

f. Teknik Analisis Data

Dalam pengolahan data ini, prosentasi suara responden diperoleh dengan cara membagi frekuensi suara masuk (F) dengan jumlah responden keseluruhannya (N) kemudian dikalikan dengan 100%, atau dengan rumus:


(40)

17

Tabel 1. Variabel Penelitian

Variabel-variabel penelitian keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja dijabarkan ke dalam tabel berikut:

No Variabel Item Jumlah

(1) (2) (3) (4)

1 Identitas responden 1, 2, 3 3

2 Pemahaman tentang pengertian kaum muda

4, 5, 6, 7 4

3 Perkembangan dan Permasalahan- permasalahan kaum muda

8, 9, 10, 11 4

4 Pemahaman tentang Gereja 12, 13, 14, 15 4

5 Pemahaman tentang hidup menggereja

16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25

10 6 Peran kaum muda dalam hidup

menggereja

26, 27, 28 3

7 Keterlibatan kaum muda dalam Gereja

29, 30, 31, 32, 33 5 8 Kesulitan/penghambat untuk

terlibat dalam hidup menggereja

34, 35, 36 3

9 Manfaat terlibat dalam hidup menggereja

37, 38, 39 3

10 Harapan dan usulan mengenai keaktifan kaum muda dalam kegiatan menggereja

40, 41, 42, 43, 44, 45 6

Jumlah 45 45

5. Laporan Hasil Penelitian

Pada bagian berikut ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilaksanakan terhadap keterlibatan kaum muda dalam kegiatan kehidupan menggereja di Paroki St. Petrus Sungai Kayan, pada 6 April sampai 23 April 2015. Jumlah kuesioner yang disebarkan ke semua stasi di Paroki St. Petrus Sungai Kayan adalah 60 kuesioner, namun dari jumlah tersebut hanya ada 48 responden yang mengisi dan mengembalikannya kepada peneliti dan 12 diantaranya tidak mengembalikan. Laporan hasil penelitian ini diuraikan dalam tabel berikut ini:


(41)

a. Identitas Responden

Tabel berikut ini akan memaparkan tentang identitas responden sesuai dengan data yang diperoleh dalam penelitian.

Tabel 2. Identitas Responden (N=48)

No. item

Identitas Responden Alternatif jawaban Jumlah %

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Jenis kelamin Laki-laki 23 47,92

Perempuan 25 52,08

2 Usia 13-15 tahun

16-19 tahun 20-24 tahun 25-29 tahun 30-35 tahun 24 8 9 4 4 50 15,67 17,73 8,30 8,30

3 Status SMP

SMA Kuliah Bekerja 25 7 2 14 52,18 14,55 4,14 29,13 Tabel 2, menunjukkan bahwa responden terbanyak adalah yang berjenis kelamin perempuan 52,08%, dan responden yang berjenis kelamin laki-laki 47,92%. Responden berusia 13-15 tahun 50% dan yang berusia 16-19 tahun 15,67%. Sedangkan yang berusia 20-24 tahun 17,73%, kemudian yang berusia 25-29 tahun 8,3%, dan yang berusia 30-35 tahun sekitar 8,3%. Dari hasil penelitian status kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan adalah SMP 52,18%, SMA 14,55%, kuliah 4,14%, dan yang statusnya bekerja 29,13%.

b. Pemahaman tentang Pengertian Kaum Muda

Bagian ini akan memaparkan pemahaman para kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan tentang pengertian kaum muda.


(42)

19

Tabel 3. Pemahaman tentang pengertian kaum muda (N=48)

No. item

Daftar pernyataan Alternatif jawaban Jumlah %

(1) (2) (3) (4) (5)

4 Menurut Anda kaum muda adalah mereka

yang berusia

a. Antara 15-24 tahun b. Antara 13-30 tahun c. Antara 17-30 tahun d. Antara 12-25 tahun

14 18 11 5 29,17 47,25 22,17 11,41 5 Menurut Anda

pengertian kaum muda adalah

a. Orang yang sekerja atau sepaham

b. Orang yang berusia muda

c. Orang yang masih Menempuh pendidikan d. Orang yang belum

menikah 6 13 9 20 12,25 27,38 18,75 41,62 6 Ciri-ciri yang

mele-kat pada kaum muda adalah

a. Pekerja keras b. Kreatif dan energik c. Malas-malasan d. Bertanggung jawab

7 24 1 16 14,58 50 2,83 32,59 7 Masa peralihan bagi

kaum muda adalah

a. Masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa b. Masa awal pubertas sampai mencapai kema-tangan

c. Masa kaum muda mulai berinteraksi dengan masyarakat dewasa d. Masa menghadapi

pe-riode peralihan kepu-tusan-keputusan penting 15 12 16 5 31,25 25 33,33 10,42

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 3 di atas diketahui bahwa 22,17% kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan menyebutkan bahwa kaum muda menurut mereka adalah yang berusia antara 17-30 tahun. Sementara 29, 17%) menyebutkan bahwa kaum muda menurut mereka adalah yang berusia antara 15-24 tahun. Kemudian 47,25% menyebutkan bahwa usia kaum muda menurut mereka antara 13-30 tahun dan sekitar 11,41% menyebutkan bahwa usia kaum muda menurut mereka antara 12-25 tahun. Sekitar 41,62% kaum muda di Paroki St. Petrus


(43)

Sungai Kayan menyebutkan bahwa pengertian kaum muda menurut mereka adalah orang yang belum menikah, sementara 12,25% mengatakan bahwa pengertian kaum muda menurut mereka adalah orang yang sekerja/sepaham, sedangkan 27,38% mengatakan bahwa pengertian kaum muda menurut mereka adalah orang yang berusia muda, dan lainnya sekitar 89,75% mengatakan bahwa pengertian kaum muda menurut mereka adalah orang yang masih menempuh pendidikan. Mengenai ciri-ciri yang melekat pada kaum muda 50% menyebutkan bahwa kreatif dan energik adalah ciri yang melekat pada kaum muda. Kemudian 14,58% mengatakan bahwa ciri-ciri yang melekat pada kaum muda adalah pekerja keras, sedangkan 2,83% mengatakan bahwa ciri-ciri yang melekat pada kaum muda adalah malas-malasan, dan lainnya 32,59% mengatakan bahwa ciri-ciri yang melekat pada kaum muda adalah bertanggung jawab. Tentang masa peralihan bagi kaum muda sekitar 33,33% kaum muda di Paroki St.Petrus Sungai Kayan menyebutkan bahwa masa peralihan adalah dimana masa kaum muda mulai berinteraksi dengan masyarakat dewasa. Semetara 31,25% mengatakan masa peralihan adalah masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa, kemudia 25% mengatakan masa awal pubertas sampai mencapai kematangan adalah masa peralihan bagi kaum muda, dan lainnya 10,42% menyebutkan bahwa masa peralihan adalah masa menghadapi periode peralihan keputusan-keputusan penting.

c. Perkembangan dan Permasalahan-permasalahan Kaum Muda

Pada tabel 4 ini akan dibahas perkembangan dan permasalahan-permasalahan kaum muda yang terjadi di Paroki St. Petrus Sungai Kayan.


(44)

21

Tabel 4. Perkembangan dan Permasalahan-permasalahan kaum muda (N=48)

No. item

Daftar pernyataan Alternatif jawaban Jumlah %

(1) (2) (3) (4) (5)

8 Proses perkembangan kaum muda dapat diketahui melalui

a. Perkembangan kepri-badian

b. Perkembangan cara berpikir

c. Perkembangan cara bergaul dengan mas-yarakat

d. Perkembangan sikap dan tindakan 7 13 8 20 14,56 27,04 16,66 41,74 9 Masalah-masalah

yang sering dihadapi kaum muda dan dapat mempengaruhi perkembangan men-tal adalah

a. Gaya hidup global b. Cara berpikir yang

intelektual

c. Hidup dalam dunia khayalan

d. Hanyut dalam impian dunia baru 14 16 9 9 29,17 33,33 18,75 18,75 10 Perkembangan

emo-sional kaum muda dapat terlihat pada

a. Semangat kaum muda b. Keras kepala

c. Sikap masa bodoh d. Cara berbicara

13 10 6 19 27,08 21,83 12,05 39,04 11 Masalah penting

yang dihadapi kaum muda sehubungan denganperkembangan sosial adalah

a. Bergaul dengan kelom-pok

b. Peranan mereka dalam kelompok

c. Penerimaan diri dalam Kelompok d. Pengaruh-pengaruh ke-lompok 17 12 4 15 35,42 25 8,33 31,25

Dalam tabel 4 ini disebutkan bahwa 41,74% responden menyatakan proses perkembangan kaum muda dapat diketahui melalui perkembangan sikap dan tindakan. Kemudian 14,56% responden mereka menyatakan bahwa perkembangan kaum muda dapat diketahui melalui perkembangan kepribadian, sementara 27,04% responden yang menyatakan bahwa proses perkembangan kaum muda diketahui melalui perkembangan cara berpikir, sedangkan 16,66% responden lainnya


(45)

menyatakan bahwa perkembangan kaum muda dapat diketahui melalui perkembangan cara bergaul dengan masyarakat. Dari masalah-masalah yang sering dihadapi kaum muda 33,33% responden mengatakan bahwa cara berpikir yang intelektual dapat mempengaruhi perkembangan mental. Sementara 29,17% responden kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan mengatakan bahwa gaya hidup global yang dihadapi kaum muda dapat mempengaruhi perkembangan mental. Kemudian 18,75% responden mengatakan bahwa hidup dalam dunia khayalan dapat mempengaruhi perkembangan mental kaum muda, dan lainnya 18,75% responden mengatakan bahwa hanyut dalam impian dunia baru juga dapat mempengaruhi perkembangan mental kaum muda.

Mengenai perkembangan emosional kaum muda 39,04% responden kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan mengatakan bahwa emosional dapat terlihat pada cara bicara mereka. Sementara 27,08% responden mengatakan bahwa perkembangan emosional dapat terlihat pada semangat kaum muda. Kemudian sekitar 21,83% responden kaum muda mengatakan bahwa emosional terlihat pada keras kepala, sedangkan 12,05% responden lainnya mengatakan bahwa perkembangan emosional kaum muda dapat terlihat pada sikap masa bodoh mereka.

Masalah-masalah penting yang dihadapi kaum muda sehubungan dengan perkembangan sosial 35,42% mengatakan bahwa masalah penting yang dihadapi adalah bergaul dengan kelompok, 31,25% mengatakan bahwa pengaruh-pengaruh kelompok menjadi masalah yang dihadapi sehubungan dengan perkembangan sosial, sedangkan 25% mengatakan peranan mereka dalam kelompok menjadi masalah perkembangan sosial, dan sekitar 8,33% mengatakan masalah perkembangan sosial yang dihadapi kaum muda adalah dari penerimaan diri dalam kelompok.


(46)

23

d. Pemahaman tentang Gereja

Dalam tabel 5 ini akan dipaparkan mengenai pemahaman kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan tentang Gereja.

Tabel 5. Pemahaman tentang Gereja (N=48)

No. item

Daftar pernyataan Alternatif jawaban Jumlah %

(1) (2) (3) (4) (5)

12 Gereja berasal dari kata igreja kata tersebut berasal dari ejaan

a. Bahasa Yunani b. Bahasa Portugis c. Bahasa Latin d. Bahasa Inggris

14 18 14 2 29,16 37,05 29,16 4,63 13 Arti kata Gereja

adalah

a. Umat yang dipanggil Tuhan

b. Umat yang diminta Tuhan

c. Umat yang dibebaskan Tuhan

d. Umat yang dikuasai Tuhan 43 0 4 1 89,58 0 8,34 2,08 14 Ciri khas ke

katolikan yang pokok adalah Gereja Semesta, banyak artikel dalam Konsili Vatikan II menun-jukkan gambaran Gereja Semesta sebagai a. Pengelompokan b. Persekutuan c. Penggolongan d. Penyatuan 1 38 2 7 2,08 79,16 4,18 14,58

15 Gereja adalah

umat yang

dihimpun oleh Allah di seluruh dunia terdiri dari jemaat-jemaat

se-tempat dan

menjadi nyata sebagai per-temuan liturgis terutama sebagai

a. Pertemuan Ekaristi b. Pertemuan para Imam c. Pertemuan semua

orang

d. Pertemuan Para Kudus

34 4 5 5 70,83 8,35 10,41 10,41


(47)

Dari hasil penelitian dalam tabel 5 ini diketahui bahwa 37,05% responden menyebutkan kata igreja berasal dari ejaan bahasa Portugis, kemudian 29,16% responden menyebutkan kata igreja berasal dari ejaan bahasa Yunani, sedangkan 29,16% responden lainnya menyebutkan kata igreja berasal dari ejaan bahasa Latin, dan lainnya 4,63% responden menyebutkan kata igreja berasal dari ejaan bahasa Inggris.

Mengenai arti kata Gereja 89,58% responden menyebutkan arti kata Gereja adalah umat yang dipanggil Tuhan, Kemudian 8,34% responden lainnya menyebutkan bahwa arti kata Gereja adalah umat yang dibebaskan Tuhan, sedangkan 2,08% responden menyebutkan bahwa arti Gereja adalah umat yang dikuasai Tuhan. Tentang ciri khas kekatolikan yang pokok 79,16% responden mengatakan bahwa gambaran Gereja Semesta sebagai persekutuan, 2,08% mengatakan sebagai pengelompokan, kemudian 4,18% sebagai penggolongan, sedangkan 14,58% mengatakan sebagai penyatuan.

Mengenai Gereja yang dihimpun oleh Allah yang terdiri dari jemaat setempat dan menjadi nyata 70,83% menyatakan bahwa pertemuan liturgis yang dihimpun oleh Allah di seluruh dunia ini terutama sebagai pertemuan Ekaristi, 8,35% menyatakan bahwa pertemuan liturgis ini sebagai pertemuan para Imam, 10,41% menyatakan bahwa pertemuan liturgis sebagai pertemuan semua orang, dan 10,41% lainnya menyatakan bahwa pertemuan liturgis ini sebagai pertemuan Para Kudus.

e. Pemahaman tentang Hidup Menggereja

Pada tabel 6 ini akan dibahas mengenai pemahaman kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan tentang hidup menggereja.


(48)

25

Tabel 6. Pemahaman tentang hidup menggereja (N=48)

No. item

Daftar pernyataan Alternatif jawaban Jumlah %

(1) (2) (3) (4) (5)

16 Hidup menggereja adalah hidup dalam

a. Persekutuan iman b. Iman yang utuh

c. Satu dan

bersekutu d. Kedamaian 29 12 1 6 60,42 25 2,08 12,5

17 Manusia

meng-ungkapkan imannya kepada Tuhan me-lalui berbagai sarana atau simbol dalam doa, ibadat maupun

perayaan

ke-agamaan. Ungkapan iman Anda ber-bentuk a. Pujian b. Permohonan c. Pernyataan d. Syukur 10 17 1 20 20,83 35,41 2,08 41,68

18 Tugas kenabian Gereja adalah a. Mewartakan b. Melayani c. Memerintah d. Menguasai 37 10 1 0 77,08 20,84 2,08 0 19 Tugas Kristus sebagai

Imam adalah a. Menguduskan b. Melayani c. Memerintah d. Memimpin 27 17 0 4 56,25 35,45 0 8,3 20 Tugas Kristus sebagai

Raja adalah a. Menguduskan b. Menguasai c. Memimpin d. Mewartakan 8 1 26 13 16,6 2,18 54,16 27,06 21 Kerygma adalah

termasuk bidang a. Penggembalaan b. Pelayanan c. Ibadat d. Pewartaan 21 8 9 10 43,75 16,67 18,75 20,83 22 Bidang Ibadat adalah a. Kerygma

b. Koinonia c. Leiturgia d. Diakonia 7 5 33 3 14,58 10,42 68,75 6,25 23 Koinonia adalah

bidang a. Kesaksian b. Pelayanan c. Pewartaan d. Penggembalaan 16 10 17 5 33,33 20,83 35,42 10,42 24 Bidang pelayanan

adalah a. Martyria b. Diakonia 8 27 16,67 56,25


(49)

(1) (2) (3) (4) (5) c. Koinonia

d. Leiturgia

7 6

14,58 12,5 25 Martyria adalah

bidang

a. Ibadat b. Kesaksian c. Pewartaan d. Pengembalaan

3 28 10 7

6,25 58,34 20,83 14,58 Dalam tabel 6 ini akan diketahui pemahaman kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan tentang hidup menggereja 60,42% mengatakan hidup menggereja adalah hidup dalam persekutuan Iman, sekitar 25% mengatakan hidup dalam Iman yang utuh, 2,08% mengatakan bahwa hidup dalam satu dan bersekutu, kemudian sekitar 12,5% mengatakan hidup menggereja adalah hidup dalam kedamaian. Dalam mengungkapkan imannya 41,68% responden menyebutkan bahwa mereka mengungkapkan imannya dalam bentuk syukur. Kemudian 20,83% responden menyebutkan bahwa pujian adalah bentuk ungkapan iman mereka, sedangkan 35,41% menyebutkan permohonan sebagai bentuk ungkapan iman, dan 2,08% menyebutkan bahwa pernyataan adalah bentuk ungkapan iman mereka. Sekitar 77,08% menyebutkan tugas Kenabian Gereja adalah mewartakan, 20,84% menyebutkan melayani sebagai tugas kenabian Gereja, kemudian 2,08% tugas kenabian Gereja yaitu memerintah.

Mengenai tugas Kristus sebagai Imam 56,25% mengatakan tugas Kristus sebagai Imam adalah menguduskan, 35,45% mengatakan Kristus sebagai Imam adalah melayani, 8,3% lainnya mengatakan Kristus sebagai Imam adalah memimpin. Mengenai tugas Kristus sebagai Raja 54,16% menyatakan tugas Kristus sebagai Raja adalah memimpin, 16,6% menyatakan Kristus sebagai Raja adalah menguduskan, sedangkan 2,18% menyatakan menguasai adalah tugas Kristus sebagai Raja, kemudian 27,06% menyatakan mewartakan adalah tugas Kristus sebagai Raja.


(50)

27

Sekitar 43,75% dari responden menyebutkan kerygma adalah termasuk bidang penggembalaan, sementara 16,67% menyebutkan bidang pelayanan adalah kerygma. Kemudian sekitar 18,75% menyebutkan kerygma adalah termasuk bidang ibadat, dan 20,83% responden menyebutkan kerygma adalah termasuk bidang pewartaan. Mengenai bidang ibadat 68,75% kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan mengatakan leiturgia adalah temasuk bidang ibadat, sedangkan 14,58% mengatakan kerygma adalah termasuk bidang ibadat, kemudian 10,42% mengatakan koinonia adalah termasuk bidang ibadat, dan 6,25% lainnya mengatakan diakonia adalah termasuk bidang ibadat. Tentang koinonia 35,42% responden mengatakan koinonia adalah bidang pewartaan, sekitar 33,33% mengatakan koinonia adalah bidang kesaksian, kemudian 20,83% responden mengatakan koinonia adalah bidang pelayanan, sedangkan 10,42% lainnya mengatakan koinonia adalah bidang penggembalaan. Bidang pelayanan sekitar 56,25% mengatakan bidang pelayanan adalah diakonia, 16,67% lainnya mengatakan bidang pelayanan adalah martyria, kemudian 14,58% mengatakan bahwa bidang pelayanan adalah koinonia, sementara 12,5% responden mengatakan bidang pelayanan adalah leiturgia.Mengenai martyria 58,34% kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan menyebutkan martyria termasuk bidang kesaksian, 6,25% lainnya menyebutkan bahwa martyria termasuk bidang ibadat, kemudian 20,83% menyebutkan martyria adalah bidang pewartaan, dan 14,58% menyebutkan martyria adalah bidang penggembalaan.

f. Peran Kaum Muda dalam Hidup Menggereja

Dalam tabel 7 ini akan diuraikan mengenai peran kaum muda dalam hidup menggereja di Paroki St. Petrus Sungai Kayan.


(51)

Tabel 7. Peran kaum muda dalam hidup menggereja (N=48)

No. item

Daftar pernyataan Alternatif jawaban Jumlah %

(1) (2) (3) (4) (5)

26 Kaum muda sangat diharapkan ber- tanggung jawab atas perannya sebagai kaum muda katolik, sebagai kaum muda apa yang Anda lakukan untuk men-gembangkan Gereja

a. Terlibat aktif dalam kehidupan menggereja b. Membangkitkan

kesadaran kaum muda untuk terlibat di Gereja

c. Mempererat

persaudaraan antar kaum muda katolik d. Mengembangkan

bakat agar dapat digunakan dalam kegiatan di Gereja

21 16 7 4 43,75 33,33 14,58 8,34

27 Peran kaum muda dalam kehidupan menggereja adalah sebagai

a. Pelaksana program kerja Dewan Paroki b. Penerus Gereja di

masa depan

c. Pembantu Pastor Paroki

d. Hanya sebagai umat saja 4 42 2 0 8,3 87,55 4,15 0 28 Pelayanan yang

dapat disumbangkan kaum muda dalam Gereja adalah

a. Bakat dan kemampuan b. Tenaga c. Pikiran d. Dana 32 9 5 2 66,68 18,75 10,43 4,14

Bertanggung jawab atas perannya sebagai kaum muda katolik 43,75% kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan memilih terlibat aktif dalam kehidupan menggereja untuk menggembangkan Gereja. Sementara 33,33% mereka memilih membangkitkan kesadaran kaum muda untuk terlibat di Gereja, kemudian 14,58% memilih mempererat persaudaraan antar kaum muda katolik, sedangkan 8,34% lainnya memilih mengembangkan bakat agar dapat di pergunakan dalam kegiatan di Gereja.


(52)

29

Mengenai peran kaum muda dalam kehidupan menggereja 87,55% responden memilih sebagai penerus Gereja di masa depan, kemudian 8,3% memilih sebagai pelaksana program dewan paroki, sementara 4,15% lainnya memilih sebagai pembantu pastor paroki.

Sekitar 66,68% responden mengatakan bahwa bakat dan kemampuan yang mereka miliki sebagai pelayanan yang dapat disumbangkan dalam Gereja. Sementara 18,75% mengatakan tenaga yang dapat mereka sumbangkan untuk Gereja sebagai pelayanan, sekitar 10,43% mereka menyumbangkan pikiranya untuk Gereja, dan 4,14% lainnya mengatakan bahwa mereka menyumbangkan dana untuk pelayanan dalam Gereja.

g. Keterlibatan Kaum Muda dalam Gereja

Tabel 8 ini akan memaparkan mengenai keterlibatan kaum muda dalam Gereja di Paroki St. Petrus Sungai Kayan.

Tabel 8. Keterlibatan kaum muda dalam Gereja (N=48)

No. Item

Daftar pernyataan

Alternatif jawaban Jumlah %

(1) (2) (3) (4) (5)

29 Arti keterlibatan adalah

a. Ambil bagian dalam sebuah organisasi b. Sebuah pengabdian

yang dilakukan secara sukarela

c. Partisipasi dalam se- buah kegiatan

d. Kehadiran dalam se- buah kegiatan 21 11 11 5 43.75 22,93 22,93 10,39 30 Perayaan

Ekaristi merupakan

a. Pertemuan Orang Kudus

b. Perjamuan Tuhan c. Perjamuan makan d. Pertemuan Para Imam

11 33 2 2 22,93 68,75 4,16 4,16


(53)

(1) (2) (3) (4) (5) 31 Retret bertujuan

untuk membina umat dalam hal

a. Kepentingan pribadi b. Pemeriksaan batin c. Kepentingan sosial d. Bersenang-senang 7 33 8 0 14,58 68,75 16,67 0 32 Tujuan

diadakannya rekoleksi adalah

a. Memberi pengaruh positif kepada kaum muda

b. Menjalankan program yang sudah direnca-nakan

c. Mengumpulkan kaum muda lalu bersenang- senang

d. Hanya mengisi waktu luang kaum muda

36 12 0 0 75 25 0 0 33 Fungsi seorang

pemimpin dalam sebuah

organisasi adalah

a. Memimpin tanpa me-minta pendapat ang-gotanya

b. Banyak bicara sedikit bekerja

c. Menggerakkan ang-gotanya untuk aktif d. Membiarkan

ang-gotanya bekerja sendiri 2 0 46 0 4,18 0 95,82 0

Dalam tabel 8 ini akan diketahui mengenai keterlibatan kaum muda dalam Gereja 43,75% responden mengatakan bahwa arti keterlibatan Gereja adalah ambil bagian dalam sebuah organisasi. Kemudian 22,93% responden mengatakan bahwa sebuah pengabdian yang dilakukan secara sukarela adalah arti ketelibatan Gereja, 22,93% responden lainnya mengatakan bahwa arti keterlibatan Gereja adalah partisipasi dalam sebuah kegiatan, dan sekitar 10,39% responden mengatakan bahwa kehadiran dalam sebuah kegiatan adalah arti dari keterlibatan Gereja.

Mengenai perayaan Ekaristi 68,75% responden mengatakan bahwa perayaan Ekaristi merupakan Perjamuan Tuhan, sementara 22,93% responden


(54)

31

mengatakan bahwa perayaan Ekaristi merupakan pertemuan Orang Kudus, sedangkan 4,16% responden mengatakan bahwa perayaan Ekaristi merupakan perjamuan makan, dan 4,16% responden lainnya mengatakan bahwa perayaan Ekaristi merupakan pertemuan para Imam.

Tentang retret 68,75% responden kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan menyebutkan bahwa retret bertujuan untuk membina umat dalam hal pemeriksaan batin, sementara 14,58% responden menyebutkan bahwa tujuan retret untuk membina umat dalam hal kepentingan pribadi, sekitar 16,67% responden kaum muda menyebutkan bahwa untuk membina umat dalam hal kepentingan sosial.

Tujuan diadakan rekoleksi 75% responden mengatakan bahwa tujuan rekoleksi adalah memberi pengaruh positif kepada kaum muda, dan 25% responden lainnya mengatakan bahwa tujuan rekoleksi adalah menjalankan program yang sudah direncanakan. Mengenai fungsi seorang pemimpin dalam sebuah organisasi 95,82% responden mengatakan bahwa menggerakkan anggotanya untuk aktif adalah fungsi seorang pemimpin, dan sekitar 4,18% responden mengatakan bahwa fungsi seorang pemimpin adalah memimpin tanpa meminta pendapat anggotanya.

h. Kesulitan/Penghambat untuk Terlibat dalam Hidup Menggereja

Pada tabel ini akan di bahas tentang kesulitan/penghambat kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan untuk terlibat dalam hidup menggereja.

Tabel 9. Kesulitan/penghambat untuk terlibat dalam hidup menggereja (N=48)

No. item

Daftar pernyataan Alternatif jawaban Jumlah %

(1) (2) (3) (4) (5)

34 Hal-hal yang menghambat

a. Diri sendiri b. Orang tua

20 1

41,68 2,08


(55)

(1) (2) (3) (4) (5) kaum muda untuk

terlibat dalam kegiatan

menggereja adalah

c. Kesibukan studi/pekerjaan d. Dewan Paroki

25 2

52,08 4,16 35 Kesulitan apa

yang Anda alami untuk terlibat dalam kegiatan menggereja

a. Terlalu sibuk dengan pekerjaan/kegiatan di sekolah

b. Tidak memiliki ken-daraan untuk ke gereja

c. Kegiatan Gereja

yang tidak

terorganisir

d. Tidak berminat mengikuti kegiatan di Gereja 33 3 6 6 68,65 6,25 12,55 12,55 36 Apakah

hambatan/kendala yang timbul dari dalam diri Anda ketika ingin terlibat dalam kegiatan

menggereja

a. Urusan pribadi yang mendesak

b. Tidak memiliki bakat /kemampuan

c. Tidak memiliki teman di Gereja d. Tidak percaya diri

untuk terlibat di Gereja 21 5 1 21 43,75 10,42 2,08 43,75

Pada tabel berikut ini ditemukan data tentang kesulitan kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan dalam keterlibatan di Gereja 52,08% responden mengatakan bahwa hal-hal yang menghambat mereka untuk terlibat dalam kegiatan menggereja adalah kesibukan studi/pekerjaan. Kemudian 41,68% responden mengatakan bahwa diri sendiri yang menghambat mereka untuk terlibat dalam kegiatan menggereja, sementara 4,16% responden mengatakan bahwa hal yang menjadi penghambat untuk terlibat adalah dewan paroki, dan sekitar 2,08% responden mengatakan bahwa orang tua yang menghambat mereka untuk terlibat dalam kegiatan menggereja.


(56)

33

Adapun kesulitan yang mereka alami 68,65% menyatakan terlalu sibuk dengan pekerjaan/kegiatan disekolah mereka sulit untuk terlibat dalam kegiatan menggereja. Sementara 6,25% menyatakan kesulitan yang mereka alami adalah tidak memiliki kendaraan untuk ke Gereja. Kemudian 12,55% mengatakan karena kegiatan yang tidak terorganisir sehingga mereka sulit untuk terlibat dalam kegiatan menggereja, 12,55% lainnya mengatakan kesulitan yang dialami untuk terlibat dalam kegiatan menggereja adalah karena tidak berminat mengikuti kegiatan di gereja.

Mengenai hambatan/kendala yang timbul dari dalam diri 43,75% mengatakan urusan pribadi yang mendesak yang menjadi hambatan ketika ingin terlibat dalam kegiatan menggereja. Kemudian 43,75% mengatakan hambatan/kendala ketika ingin terlibat dalam kegiatan menggereja adalah tidak percaya diri untuk terlibat di Gereja. Sedangkan 10,42% mengatakan tidak memiliki bakat/kemampuan menjadi hambatan/kendala ketika ingin terlibat dalam kegiatan menggereja, sekitar 2,08% mengatakan bahwa tidak memiliki teman di Gereja yang menjadi hambatan/kendala ketika ingin terlibat dalam kegiatan menggereja.

i. Manfaat Terlibat dalam Hidup Menggereja

Dalam tabel ini akan membahas mengenai manfaat terlibat dalam hidup menggereja di Paroki St. Petrus Sungai Kayan.

Tabel 10. Manfaat terlibat dalam hidup menggereja (N=48)

No. Item

Daftar pernyataan Alternatif jawaban Jumlah %

(1) (2) (3) (4) (5)

37 Manfaat apa yang Anda peroleh dari kegiatan

a. Terjalin komunikasi dan kerjasama antar sesama


(1)

(17) 25.Martyria adalah bidang?

a. Ibadat b. Kesaksian c. Pewartaan d. Pengembalaan

F. Peran kaum muda dalam hidup menggereja

26.Kaum muda sangat diharapkan bertanggung jawab atas perannya sebagai kaum muda katolik, sebagai kaum muda apa yang Anda lakukan untuk mengembangkan Gereja?

a. Terlibat aktif dalam kehidupan menggereja

b. Membangkitkan kesadaran kaum muda untuk terlibat di Gereja c. Mempererat persaudaraan antar kaum muda katolik

d. Mengembangkan bakat agar dapat digunakan dalam kegiatan di Gereja 27.Peran kaum muda dalam kehidupan menggereja adalah sebagai?

a. Pelaksana program kerja Dewan Paroki b. Penerus Gereja di masa depan

c. Pembantu Pastor Paroki d. Hanya sebagai umat saja

28.Pelayanan yang dapat disumbangkan kaum muda dalam Gereja adalah? a. Bakat dan kemampuan

b. Tenaga c. Pikiran d. Dana

G. Keterlibatan kaum muda dalam Gereja

29.Arti keterlibatan adalah?

a. Ambil bagian dalam sebuah organisasi

b. Sebuah pengabdian yang dilakukan secara sukarela c. Partisipasi dalam sebuah kegiatan

d. Kehadiran dalam sebuah kegiatan 30.Perayaan Ekaristi merupakan?

a. Pertemuan Orang Kudus b. Perjamuan Tuhan

c. Perjamuan makan d. Pertemuan Para Imam

31.Retret bertujuan untuk membina umat dalam hal? a. Kepentingan pribadi

b. Pemeriksaan batin c. Kepentingan sosial d. Bersenang-senang

32.Tujuan diadakannya rekoleksi adalah?

a. Memberi pengaruh positif kepada kaum muda b. Menjalankan program yang sudah direncanakan


(2)

(18)

c. Mengumpulkan kaum muda lalu bersenang-senang d. Hanya mengisi waktu luang kaum muda

33.Fungsi seorang pemimpin dalam sebuah organisasi adalah? a. Memimpin tanpa meminta pendapat anggotanya b. Banyak bicara sedikit bekerja

c. Menggerakkan anggotanya untuk aktif d. Membiarkan anggotanya bekerja sendiri

H. Kesulitan/penghambat untuk terlibat dalam hidup menggereja

34.Hal-hal yang menghambat kaum muda untuk terlibat dalam kegiatan menggereja adalah?

a. Diri sendiri b. Orang tua

c. Kesibukan studi/pekerjaan d. Dewan Paroki

35.Kesulitan apa yang Anda alami untuk terlibat dalam kegiatan menggereja? a. Terlalu sibuk dengan pekerjaan/kegiatan di sekolah

b. Tidak memiliki kendaraan untuk ke gereja c. Kegiatan Gereja yang tidak terorganisir d. Tidak berminat mengikuti kegiatan di Gereja

36.Apakah hambatan/kendala yang timbul dari dalam diri Anda ketika ingin terlibat dalam kegiatan menggereja?

a. Urusan pribadi yang mendesak b. Tidak memiliki bakat/kemampuan c. Tidak memiliki teman di Gereja

d. Tidak percaya diri untuk terlibat di Gereja

I. Manfaat terlibat dalam hidup menggereja

37.Manfaat apa yang Anda peroleh dari kegiatan menggereja? a. Terjalin komunikasi dan kerjasama antar sesama b. Membangkitkan percaya diri

c. Mempererat persaudaraan antar kaum muda d. Mengembangkan bakat dan kemampuan

38.Manfaat apa yang dapat diperoleh Gereja dari kegiatan kaum muda? a. Gereja semakin berkembang

b. Gereja memiliki penerus di masa depan c. Gereja menjadi ramai

d. Gereja dapat dikenal oleh banyak kaum muda

39.Manfaat apa yang anda peroleh sebagai kaum muda dalam kegiatan menggereja dengan terlibat aktif?

a. Memperluas pengetahuan b. Memiliki banyak teman

c. Memperdalam iman kepada Tuhan d. Dikenal oleh banyak orang


(3)

(19)

J. Harapan dan usulan mengenai keaktifan kaum muda dalam kegiatan menggereja

40.Apa yang Anda harapkan terhadap penyelenggaraan dalam kegiatan menggereja?

a. Kegiatan yang dapat mengarahkan kaum muda untuk terlibat aktif b. Kegiatan yang mendapat tempat dalam program tahunan paroki c. Kegiatan yang dapat disesuaikan dengan waktu libur kaum muda d. Kegiatan yang mendapat dukungan dari orang tua

41.Bentuk kegiatan kaum muda seperti apa yang menarik dan Anda harapkan untuk diikuti oleh para kaum muda agar mereka lebih aktif mengikuti kegiatan menggereja?

a. Perayaan Ekaristi kaum muda b. Rekoleksi

c. Retret

d. Pendalaman iman

42.Tema seperti apa yang Anda usulkan jika mengikuti kegiatan menggereja? a. Kaum muda bertemu dalam kasih Tuhan

b. Bersama Gereja berani mewartakan kabar gembira c. Gereja milik kita bersama

d. Kaum muda harapan Gereja

43.Apa yang Anda harapkan terkait dengan isi dan tujuan kegiatan kaum muda dalam kegiatan menggereja?

a. Mengembangkan wawasan moral b. Mengembangkan wawasan rohani c. Mengembangkan potensi diri d. Meneguhkan jati diri

44.Apa harapan Anda dengan terlibat dalam kegiatan hidup menggereja? a. Dapat memberi pengaruh positif kepada kaum muda

b. Dapat memperluas pengalaman c. Lebih percaya diri

d. Mendapat kepercayaan

45.Berbagai kegiatan yang diprogramkan, diharapkan mendapat dukungan dari? a. Diri sendiri

b. Orang tua c. Dewan Paroki d. Pastor Paroki


(4)

(20)

Lampiran 7: Teks lagu pembuka & penutup

Lagu pembuka: Hatiku Penuh Nyanyian “Hatiku, hatimu, hati kita satu

Hatiku hatimu hatimu hatiku Hatimu hatiku hatiku hatimu Hatiku hatimu hatimu hatiku Hati kita satu...

Kau yang slalu ada disaat ku sedih Kau yang slalu ada disaat ku senang Kaulah sahabatku...

Lagu penutup: Hatiku Penuh Nyanyian “Senyum Gembira Hatiku senyum gembira dan bahagia karena kau bersamaku (4x)

Hatiku senyum gembira dan bahagia hentak kaki dan berjingkrat karena kau bersamaku (4x)

Hatiku senyum gembira dan bahagia hentak kaki dan berjingkrat putar badan teriak HORE!! Karena kau bersamaku(4x)


(5)

(21)

Lampiran 8: Cerita “ Kami bukanlah generasi terakhir”

Tanah retak-retak, sapi kelaparan, anak-anak kekurangan air dan gizi, derita berkepanjangan. Itulah derita penduduk Desa Neemi, sebuah desa di India, pada tahun 1999. Hidup seakan berhenti ketika air menjadi barang langka. Namun, harapan tidaklah mati.

Raddhu Ujja membawa harapan itu kembali. Dia belajar dari desa tetangga bahwa air hujan dapat ditampung untuk menghidupi seisi desa. Maka dimulailah kerja keras. Penduduk desa Neemi bersama-sama menggali tanah, membuat dam. Tiga dam berhasil mereka buat dan tibalah musim panen, panen air hujan.

Kehidupan mengalir kembali. Denyut nadi ekonomi berdetak. Anak-anak minum susu. Mereka mendapatkan pendidikan layak karena pendapatan orang tuanya meningkat. Penduduk menjual hasil bumi dan ternak mereka. “ketika saya datang kemari, hanya ada 150 anak yang sekolah, dan sekarang sudah ada 300 anak yang kebangku sekolah,” ujar seorang pekerja lembaga sosial non-profit.

Sumber buku: Komisi Kateketik KWI. (2007). Persekutuan Murid-murid Yesus. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 140-141.


(6)

(22)

Lampiran 9: Teks Apostolicam Actuositatem, art. 12

Kaum muda merupakan kekuatan penting dalam masyarakat, dan juga dalam Gereja.mereka sungguh-sungguh sudah rasul bagi sesama kaum muda. Kaum dewasa supaya berdialog dan membantu kaum muda untuk berkembang dala kerjasama dengan Hirarki, supaya ada buah-buah kerasulan yang berarti. Perlu dipelihara saling hormat terhadap nilai-nilai tradisi yang terpuji.


Dokumen yang terkait

Pendampingan iman orang muda sebagai upaya meningkatkan keterlibatan hidup menggereja orang muda Katolik Paroki Kristus Raja Barong Tongkok, Kalimantan Timur.

1 16 113

Peranan pendampingan sakramen penguatan bagi kaum muda dalam keterlibatan hidup menggereja di Paroki Santa Lidwina Bandar Jaya Lampung Tengah.

3 39 161

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja secara kontekstual di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo Paroki Santo Yoseph Medari.

0 8 159

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda stasi Gembala yang Baik Paroki Santo Yusuf Batang dalam hidup menggereja melalui katekese kaum muda.

6 40 156

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja secara kontekstual di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo Paroki Santo Yoseph Medari

2 17 157

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda stasi Gembala yang Baik Paroki Santo Yusuf Batang dalam hidup menggereja melalui katekese kaum muda

2 2 154

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja di Paroki Santo Antonius, Bade, Keuskupan Agung Merauke melalui shared christian praxis - USD Repository

0 4 141

Upaya meningkatkan keterlibatan hidup menggereja bagi kaum muda Paroki Kristus Raja Sintang Kalimantan Barat melalui katekese - USD Repository

0 3 236

Pemahaman Sakramen Baptis dalam keterlibatan hidup menggereja bagi kaum muda di Paroki Santo Ignatius Danan, Wonogiri, Jawa Tengah - USD Repository

0 1 151

Deskripsi pengaruh ekaristi kaum muda terhadap keterlibatan hidup menggereja Orang Muda Katolik di Paroki Santo Antonius Kotabaru Yogyakarta - USD Repository

1 5 169