Pembinaan iman kaum muda Santa Lucia di Lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping melalui katakese - USD Repository

  

PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA

DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING

MELALUI KATEKESE

S K R I P S I

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh:

  Florensius Arintia Kristanto NIM : 021124032

  

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada Bapak dan Ibuku serta adik-adikku, teman-teman seangkatanku, almamaterku, dan

  Seluruh Kaum Muda dan orang yang berjiwa muda di mana saja berada

  

MOTTO

  Sebab KasihNya hebat atas kita dan kesetian kita untuk selama – lamanya. Haleluya! (Mazmur 117 : 2)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebut dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 19 Desember 2008

  

LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Florensius Arintia Kristanto Nomor Mahasiswa : 021124032

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberi kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul :

PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE.

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dengan bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 10 Januari 2009

  

ABSTRAK

  Judul skripsi ini adalah PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA

  

LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI

GAMPING MELALUI KATEKESE. Judul ini dipilih berdasarkan pembinaan

  iman kaum muda yang selama ini dilaksanakan. Disatu pihak pembinaan iman kaum muda sangat diperlukan, disisi yang lain pembinaan iman kaum muda yang selama ini dilaksanakan tidak dapat berjalan dengan baik sehingga dirasakan kurang memberikan makna bagi kaum muda. Pembinaan iman kaum muda tidak lebih hanya merupakan suatu kegiatan yang pokoknya asal jalan saja sehingga tujuan dari kegiatan pembinaan iman yang senantiasa dicita-citakan tidak mungkin tercapai.

  Persoalan mendasar skripsi ini adalah bagaimana mengupayakan suatu bentuk pembinaan iman yang sesuai dengan harapan-harapan kaum muda Santa Lucia di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping. Dengan demikian pembinaan iman yang diselenggarakan benar-benar dapat membantu kaum muda dalam mengembangkan imannya baik sebagai anggota masyarakat maupun sebagai anggota Gereja. Bentuk pembinaan iman kaum muda yang dimaksud adalah katekese dengan memilih model Shared Christian Praxis. Dengan model ini diharapkan kaum muda dapat bersemangat kembali dalam mengikuti pembinaan iman.

  Penulis berharap, skripsi ini dapat memberikan suatu sumbangan pemikiran baik bagi kaum muda sendiri maupun para pembina atau pemandu pembinaan iman khususnya di lingkungan Santo Petrus, agar penyelenggaraan pembinaan iman benar- benar berjalan baik.

  

ABSTRACT

  The title the thesis is THE FAITH CONTRUCTION BY GIVING

  

CATECHISM OF YOUTH IN SANTA LUCIA AT SANTO PETRUS

GANCAHAN II ENVIRONMENT IN GAMPING PARISH. This title has been

  chosen according to the faith contruction for youth. In one hand, the faith construction is a must, in the other hand; the faith construction could n’t work as well as we thought, so the term didn’t give too much sense for the youth. The faith construction which has been held is only a regular activity that must be done. And then, the aim of the faith construction activity couldn’t be reached effectively.

  The basic term is how to get a kind of term of faith construction based on the hopes of Santa Lucia Youth at Santo Petrus Gancahan II in Gamping Parish. Moreover, the faith construction which is held can really help the youth to increase their not only as society members or church members. The faith construction term of youth is the catechism in Shared Christian Praxis term. By this model, we hope the youth can increase their spirit in following the faith construction.

  The author hope, the thesis can give idea contributions not only for the youth but also for the leader of faith construction especially in Santo Petrus environment, so that the activity of faith construction can work well and effectivelly.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Allah Bapa karena berkat dan kasih-Nya yang melimpah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PEMBINAAN IMAN

KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE.

  Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh Gereja senantiasa memberi perhatian yang lebih kepada kaum muda. Kaum muda merupakan kekuatan amat penting dalam masyarakat zaman sekarang (AA. Art. 12). Karena pada masa yang akan datang kaum muda akan menduduki peran yang penting dalam bidang sosial dan politik. Selain itu juga mereka akan menjadi ujung tombak Gereja di dalam mewartakan Kerajaan Allah. Skripsi ini dimaksudkan untuk menggali semangat penghayatan iman kaum muda Santa Lucia di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping. Selain itu, skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis dengan setulus hati mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1.

  Bapak P. Banyu Dewa Hs, S.Ag., M.Si, selaku dosen pembimbing utama yang telah memberikan perhatian, meluangkan waktu, membimbing penulis dengan penuh kesabaran, memberikan masukan- masukan sehingga penulis termotivasi dalam menuangkan gagasan- gagasan dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

  2. Bapak Y.H. Bintang Nusantara, SFK, selaku dosen penguji II dan dosen Pembimbing Akademik yang selalu mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini dan yang telah memb imbing, memotivasi, serta mendampingi penulis selama melangsungkan studi di Prodi IPPAK Universitas Sanata Dharma 3. P. Drs. HJ. Suhardiyanto, SJ. selaku dosen penguji III yang telah meluangkan waktu dan mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini dan yang telah memb imbing, memotivasi penulis selama melangsungkan studi di Prodi IPPAK Universitas Sanata Dharma.

  4. Segenap Staf Dosen Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik, membantu, dan mendampingi penulis selama studi hingga selesainya skripsi ini.

  5. Segenap Staf Sekretariat dan Karyawan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

  6. Bapak, Ibu dan adik-adikku yang telah memberikan semangat dan dukungan moral, material dan spiritual selama penulis menempuh studi di Yogyakarta.

  7. Sahabat-sahabatku dalam tawa dan ceria yang telah memberikan semangat, dukungan dan perhatian kalian yang semakin memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  8. Teman-teman seperjuangan khususnya angkatan 2002 yang telah memberikan dukungan, semangat, cinta, dan persaudaraan sehingga penulis semakin termotivasi menjadi seorang katekis.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang selama ini telah memberikan bantuan dan dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

  Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman sehingga penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membaca.

  Yogyakarta, 19 Desember 2008

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................... iv MOTTO................................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................................... vi LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................ vii ABSTRAK............................................................................................................ viii

  .......................................................................................................... ix

  ABSTRACT

  KATA PENGANTAR.......................................................................................... x DAFTAR ISI......................................................................................................... xiii DAFTAR SINGKATAN...................................................................................... xviii BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................

  1 A.

  1 Latar Belakang Masalah.........................................................................

  B.

  5 Rumusan Masalah..................................................................................

  C.

  5 Tujuan Penulisan....................................................................................

  D.

  6 Manfaat Penulisan..................................................................................

  E.

  7 Metode Penulisan...................................................................................

  F.

  7 Sistematika Penulisan............................................................................

  BAB II. GAMBARAN UMUM PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA .........

  9 A.

  9 Pembinaan Iman ...................................................................................

  1.

  9 Pengertian Pembinaan ....................................................................

  2.

  10 Pengertian Iman .............................................................................

  3.

  11 Pengertian Pembinaan Iman ..........................................................

  4.

  12 Tujuan Pembinaan Iman ...............................................................

  5.

  17 Manfaat Pembinaan Iman ..............................................................

  6.

  18 Pentingnya Pembinaan Iman .........................................................

  7.

  19 Hal-Hal Pokok Dalam Pembinaan Iman .......................................

  a.

  19 Bidang-bidang pembinaan iman .............................................

  b.

  22 Metode dan sarana ..................................................................

  c.

  22 Proses pelaksanaan .................................................................

  d.

  23 Evaluasi ..................................................................................

  B.

  23 Kaum Muda .........................................................................................

  1.

  23 Pengertian Kaum Muda .................................................................

  2.

  25 Gambaran Situasi Kaum Muda .....................................................

  3.

  26 Aspek Perkembangan Kaum Muda ...............................................

  a.

  26 Pertumbuhan fisik ...................................................................

  b.

  27 Pertumbuhan intelektual .........................................................

  c.

  27 Pertumbuhan emosional ..........................................................

  d.

  28 Pertumbuhan sosial .................................................................

  e.

  29 Pertumbuhan religius ..............................................................

  4.

  30 Permasalahan Yang Dihadapi Kaum Muda ..................................

  a.

  30 Problematik dalam keluarga ...................................................

  b.

  31 Problematik dalam masyarakat ...............................................

  c.

  32 Problematik dalam Gereja ......................................................

  d.

  33 Problematik dalam diri kaum muda sendiri ............................

  C.

  34 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kehidupan Kaum Muda ............

  1.

  34 Perbedaan Tingkat Pendidikan .....................................................

  2.

  35 Tempat Tinggal .............................................................................

  3.

  35 Peran dan Keterlibatan Dalam Masyarakat Umum ......................

  BAB III. PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING ...............................

  37

  A.

  37 Latar Belakang Penelitian ..................................................................

  B.

  40 Tujuan Penelitian ................................................................................

  C.

  40 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................

  D.

  40 Metode Penelitian ...............................................................................

  E.

  41 Instrumen Penelitian ............................................................................

  F.

  41 Responden Penelitian ..........................................................................

  G.

  42 Variabel Penelitian ..............................................................................

  H.

  45 Hasil Penelitian....................................................................................

  1.

  45 Identitas Responden ......................................................................

  2.

  46 Bentuk Pembinaan Kaum Muda ...................................................

  3.

  52 Faktor Pendukung dan Penghambat ..............................................

  I.

  56 Pembahasan Hasil Penelitian ..............................................................

  1.

  56 Identitas Responden ......................................................................

  2.

  57 Bentuk Pembinaan Kaum Muda ...................................................

  3.

  59 Faktor Pendukung dan Penghambat .............................................. J.

  62 Rangkuman Hasil Penelitian ............................................................... K.

  Refleksi Terhadap Penyelenggaraan Pembinaan Iman Kaum Muda Santa Lucia di Lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping Berdasarkan Hasil Penelitian ..............................................

  66 BAB IV. USULAN PROGRAM PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE ......

  68 A.

  68 Gambaran Umum Katekese ................................................................

  1.

  68 Pengertian Katekese.......................................................................

  2.

  71 Tujuan Katekese.............................................................................

  3.

  72 Tugas dan Tanggung Jawab Katekese ..........................................

  4.

  74 Peserta Katekese.............................................................................

  5.

  75 Isi Katekese ...................................................................................

  6. Pemimpin Katekese ......................................................................

  83

  4. Usulan Progam ............................................................................

  5. Matriks Program Katekese............................................................

  6. Contoh Persiapan Katekese...........................................................

  75

  76

  78

  79

  80

  81

  82

  84

  2. Latar Belakang Program ..............................................................

  85

  86

  87

  89

  90

  94

  94

  95

  97

  98

  3. Tujuan Program ...........................................................................

  1. Pengertian Program .....................................................................

  B.

  Langkah 0 (Awal) ...................................................................

  Model Katekese ...................................................................................

  1. Pengertian Shared Christian Praxis (SCP) ...................................

  a.

  Shared .....................................................................................

  b.

  Christian ..................................................................................

  c.

  Praxis ......................................................................................

  2. Langkah-Langkah Dalam Shared Christian Praxis (SCP) ..........

  a.

  b.

  Usulan Program Pembinaan Kaum Muda Katolik Santa Lucia Gancahan II di lingkungan Santo Petrus Paroki Gamping ................

  Langkah I: Pengungkapan Pengalaman Hidup Faktual ..........

  c.

  Langkah II: Refleksi Kritis atas Sharing Pengalaman Faktual ....................................................................................

  d.

  Langkah III: Mengusahakan Supaya Tradisi dan Visi Kristiani Lebih Terjangkau .....................................................

  e.

  Langkah IV: Interpretasi/ Tafsir Dialektis Antara Tradisi dan Visi Kristiani dengan Tradisi dan Visi Peserta ................

  f.

  Langkah V: Keterlibatan Baru Demi Makin terwujudnya Kerajaan Allah Di dunia Ini ...................................................

  3. Relevansi Katekese Model Shared Christian Praxis (SCP) Bagi Kegiatan Pembinaan Iman Kaum Muda Santa Lucia di Lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping .............

  C.

  99 101

  a.

  101 Contoh pertama .......................................................................

  b.

  110 Contoh kedua ..........................................................................

  BAB V. PENUTUP......................................................................................... 119 A.

  119 Kesimpulan..........................................................................................

  B.

  121 Saran.................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 122 LAMPIRAN....................................................................................................... 123

  Lampiran 1 : Surat Permohonan Ijin Penelitian dari Kaprodi ................. (1) Lampiran 2 : Surat Permohonan Ijin Penelitian dari Dosen Pembimbing ........................................................... (2) Lampiran 3 : Surat Permohan Ijin Penelitian dari Romo Paroki Gamping ..................................................... (3) Lampiran 4 : Surat Pengantar Penelitian ................................................ (4) Lampiran 5 : Gambar Mother Theresa ................................................... (5) Lampiran 6 : Artikel Tagihan Jutaan, Hadiah Menggiurkan ................. (6) Lampiran 7 : Kuesioner Untuk Penelitian ............................................. (8)

DAFTAR SINGKATAN A.

  Singkatan Kitab Suci Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skrip si ini mengikuti Kitab Suci

  Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan kepada Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama Republik Indonesia dalam rangka PELITA). Ende: Arnoldus, 1978/1979, hal. 8.

  B.

  Singkatan Dokumen Resmi Gereja AA : Apostolicam Actuositatem, Dekrit Konsili Vatikan II tentang Kerasulan Awam, 18 November 1965.

  CL : Christifideles Laici, Imbauan Apostolik Pasca Sinode Christifideles Laici dari Bapa Suci Yohanes Paulus II tentang Panggilan dan Tugas Kaum Awam Beriman di dalam Gereja dan di dalam Dunia, 12 Maret 1989.

  CT : Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II kepada para uskup, klerus, dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini, 16 Oktober 1979. DV : Dei Verbum, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Wahyu Ilahi, 18 November 1965.

  C.

  Singkatan Lain Art : Artikel FKIP : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

  IPPAK : Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik KE : Kidung Ekaristi Komkat : Komisi Kateketik KU : Katekese Umat KWI : Konferensi Waligereja Indonesia LBI : Lembaga Biblika Indonesia Lih : Lihat PAK : Pendidikan Agama Katolik Pankat : Panitia Kateketik PKKI : Pertemuan Komisi Kateketik Keuskupan se Indonesia PPL : Program Pengalaman Lapangan Prodi : Program Studi PT : Perguruan Tinggi SCP : Shared Christian Praxis SMP : Sekolah Menengah Pertama SMU : Sekolah Menengah Umum USD : Universitas Sanata Dharma

BAB I PENDAHULUAN Pada bab pertama ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah dari penulisan skripsi ini. Selain itu juga, pada bab ini akan diuraikan rumusan masalah. Dari rumusan masalah tersebut maka penulis dapat menguraikan tujuan, manfaat serta metode dari penulisan skripsi ini. A. Latar Belakang Tugas mewartakan Kerajaan Allah bukan saja dipegang oleh para klerus. Semua pihak yaitu warga Gereja mendapat tugas dan kedudukan yang sama di dalamnya. Oleh karena itu, peran aktif dari warga Gereja sangat diharapkan. Gereja menaruh

  harapan besar kepada seluruh warga Gereja khususnya kaum muda untuk ikut ambil bagian di dalam mewartakan Kerajaan Allah di tengah masyarakat.

  Kaum muda merupakan generasi penerus bangsa dan Gereja. Sejuta harapan tertuju pada mereka. Mereka nantinya akan menerima estafet pembangunan. Oleh karena itu, mereka akan menjadi aktor penting bagi bangsa dan negara. Dengan demikian, mereka perlu mendapatkan pembinaan yang bertujuan agar dapat mengarah dan membimbing menjadi pribadi yang memiliki pengetahuan dan kecakapan khusus demi mempersiapkan diri menuju masa depan penuh persaingan.

  Sebagai manusia, kaum muda sedang mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan. Masa pertumbuhan dan perkembangan itu menyangkut perubahan pertumbuhan dan perkembangan ini mereka dalam proses pendewasaan diri. Untuk menghadapi masalah pertumbuhan dan perkembangan itu kaum muda mempunyai mekanis menya sendiri. Pada masa pertumbuhan dan perkembangan itu mereka terkadang mengalami kesulitan dan hambatan untuk menghadapinya. Kesulitan dan hambatan itu terkadang menjadi permasalahan tersendiri. Hal ini terjadi karena kondisi kejiwaan mereka masih labil.

  Kaum muda yang sedang tumbuh dan berkembang itu, berada dalam situasi hidup yang berbeda-beda. Setiap individu menanggapi masa pertumbuhan dan perkembangan dengan cara yang berbeda-beda. Mereka sedang dalam kondisi berbeda-beda ada yang sudah dewasa, ada yang masih remaja, dan ada yang masih peralihan masa remaja ke dewasa. Mereka menghadapi pertumbuhan dan perkembangan ini ada yang mudah, ada yang sulit, ada yang biasa, ada yang acuh.

  Tidak jarang dari mereka terjerumus pada kegiatan yang negatif: narkoba, tawuran, dan lainnya. Karena iklim hidup mereka dalam kondisi yang labil mudah terpangaruh oleh lingkungan sekitarnya.

  Pada dasarnya kaum muda Katolik sama hal dengan kaum muda pada umumnya, mereka sedang mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun psikologis di dalam dirinya. Perkembangan yang sedang mereka alami menuju taraf pendewasaan diri. Dalam proses perkembangan tersebut tidak jarang mereka mengalami kesulitan untuk menghadapi perubahan itu. Hal ini menjadi ketakutan tersendiri bagi mereka. Ketakutan tersebut berasal dari diri mereka, apakah mereka dapat melewati masa perubahan tersebut dengan lancar. Oleh karena itu bimbingan dan pembinaan dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk membantu mereka menghadapi permasalahan tersebut.

  Begitu juga keadaan yang dialami oleh kaum muda Santa Lucia di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping. Mereka juga sedang mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan. Situasi hidup mereka juga beragam, ada yang sudah dapat mencerna problematika yang mereka alami bahkan ada juga yang tidak siap untuk menghadapinya. Untuk itu perhatian dari semua orang sangat diharapkan seperti halnya pastor paroki, orang tua. Kehadiran mereka memberikan arti yang sangat penting, untuk membimbing dan memberi perhatian bagi perkembangan iman kaum muda.

  Apabila masalah- masalah kaum muda itu mendapatkan perhatian dan penanganan yang serius dari berbagai pihak, maka nantinya akan tercipta generasi muda penerus yang mempunyai pengetahuan, ketrampilan, dan kecakapan khusus sesuai dengan Visi/Tradisi Kristiani. Selain itu juga mereka diharapkan menjadi pribadi yang terlibat dalam masyarakat: terlibat kerja bakti, karang taruna, dan lain sebagainya.

  Gereja senantiasa memberi perhatian yang lebih kepada kaum muda. Kaum muda merupakan kekuatan amat penting dalam masyarakat zaman sekarang (AA. Art. 12). karena pada masa yang akan datang kaum muda akan menduduki peran yang penting dalam bidang sosial dan politik. Selain itu juga mereka akan menjadi ujung tombak Gereja di dalam mewartakan Kerajaan Allah.

  Gereja sangat mengharapkan kaum muda ikut serta di dalam mewartakan Kerajaan Allah sebagai perwujudan iman mereka di lingkungan sekitar. Semua pihak dengan membantu memperkembangkan iman sesamanya demi terwujudnya kedewasaan iman di dalam diri masing- masing.

  Pembinaan sudah ada. Namun terkadang belum terlaksana dengan baik oleh Gereja maupun dari kaum muda sendiri. Gereja menyerukan supaya kaum muda semakin memperkembangkan penghayatan iman mereka. Akan tetapi, sulit bagi kaum muda untuk merefleksikan pengalaman iman mereka. Mereka lebih cenderung suka bersenang-senang, berpesta. Hal ini disebabkan kaum muda kurang berminat untuk mengikuti pembinaan iman karena mereka merasa bahwa mereka dapat menghadapi dan menemukan sendiri jawabannya.

  Apabila kaum muda mempunyai iman yang mantap maka mereka akan menjadi pribadi yang kuat menghadapi dinamika kehidupan di dunia. Oleh karena itu, pembinaan iman bagi kaum muda sangat perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak. Pembinaan yang dilakukan diharapkan dapat mengarahkan mereka menjadi pribadi yang memiliki dasar hidup yang kokoh.

  Akan tetapi pembinaan yang hendak dilaksanakan terkadang terkendala bahkan tidak terlaksana secara memadai. Hal itu terjadi karena kurangnya perhatian dari kaum muda sendiri untuk memperkembangkan penghayatan imannya. Dan juga keberadaan kaum muda masih dipandang sebelah mata oleh pihak orang tua, karena mereka belum mempunyai pengalaman dan belum dapat dipercaya. Oleh karena itu, mereka lebih suka mengikuti kegiatan-kegiatan yang lainnya seperti nonton tv, main game, shopping, jalan-jalan dan lain sebagainya. Tidak jarang dari mereka terjerumus ke dalam tindakan yang negatif antara lain : narkoba, minuman keras, judi.

  Terdorong dari situasi di atas, agar kaum muda dapat tumbuh dan berkembang seutuhnya, maka penulis menyusun skripsi dengan judul: PEMBINAAN IMAN

KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE.

B. Rumusan Masalah

  Dengan memperhatikan latar belakang di atas maka permasalahan yang ada dirumuskan sebagai berikut :

1. Hal-hal pokok apa saja yang perlu dipahami dalam pembinaan iman kaum muda ? 2.

  Bagaimana selama ini pembinaan iman kaum muda Santa Lucia di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping dilaksanakan khususnya berkenaan dengan bentuk-bentuk, faktor pendukungan dan faktor penghambat ?

  3. Usaha apa yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan pelaksanaan pembinaan iman kaum muda ?

C. Tujuan Penulisan

  Tujuan penulisan skripsi ini sebagai berikut : 1. Untuk menemukan dasar-dasar pemikiran penyelenggaraan pembinaan iman kaum muda.

  2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan iman kaum muda Santa Lucia di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping.

  3. Untuk menemukan usaha yang tepat dalam meningkatkan pembinaan iman kaum

4. Untuk memenuhi persyaratan ujian kelulusan Sarjana Strata Satu (S1) IPPAK- JIP-FKIP-USD Yogyakarta.

D. Manfaat Penulisan

  Manfaat penulisan dari skripsi ini sebagai berikut : 1. Bagi Pembina a.

  Menambah wawasan pembina iman kaum muda di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping.

  b.

  Memberi masukan materi pembinaan iman kaum muda di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping.

  2. Bagi Kaum Muda a.

  Membantu mengembangkan semangat penghayatan iman kaum muda Santa Lucia di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping.

  b.

  Membantu meningkatkan pelaksanaan pembinaan iman kaum muda di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping.

  3. Bagi Penulis a.

  Menambah wawasan mengenai pembinaan iman kaum muda di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping.

  b.

  Mendapatkan pengalaman yang berharga dan terjun langsung bersama kaum muda Santa Lucia di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping.

E. Metode Penulisan

  Metode penulisan yang digunakan dalam skripsi ini adalah deskripsi analisis yaitu metode yang menggambarkan dan menganalisa data-data yang diperoleh melalui survey maupun studi pustaka. Penulis juga terjun langsung ke lingkungan

  Paroki Gamping yang menjadi sasaran survey, hal ini sangat penting untuk mendapatkan data-data yang valid.

F. Sistematika Penulisan

  Judul yang dipilih untuk skripsi adalah Pembinaan Iman Kaum Muda Santa Lucia di Lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping Melalui Katekese, judul ini akan diuraikan menjadi lima bab adalah sebagai berikut :

  

BAB I : Merupakan Pendahuluan, penulis akan menguraikan mengenai

Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan dari skripsi.

BAB II : Bab ini merupakan gambaran tentang Pemb inaan Iman Kaum Muda.

Meliputi Bagian pertama: Pengertian Pembinaan, Pengertian Iman, Pengertian Pembinaan Iman, Tujuan Pembinaan Iman, Manfaat Pembinaan Iman, Pentingnya Pembinaan Iman dan Hal-hal Pokok Dalam Pembinaan Iman. Bagian kedua: Pengertian Kaum Muda, Gambaran Situasi Kaum Muda, Aspek Perkembangan Kaum Muda

  dan Permasalahan Yang Dihadapi Kaum Muda. Bagian ketiga:

  

BAB III : Dalam bab ini akan di uraikan Penelitian dan Pembahasan

Pembinaan Iman Kaum Muda Santa Lucia Gancahan II di Lingkungan Santo Petrus Paroki Gamping meliputi : Latar Belakang Penelitian, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Instrumen Penelitian, Responden Penelitian, Variabel Penelitian, Hasil Penelitian, Pembahasan Hasil Penelitian, Rangkuman Hasil Penelitian dan Refleksi Terhadap Penyelenggaraan Pembinaan Iman Kaum Muda Santa Lucia di Lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping Berdasarkan Hasil Penelitian.

BAB IV : Dalam bab ini akan dis ajikan bentuk pembinaan iman kaum muda

  melalui katekese meliputi Bagian Pertama: Gambaran Umum Katekese. Bagian kedua: Model Katekese. Bagian Ketiga: Usulan Program Pembinaan Iman Kaum Muda.

  

BAB V : Bab ini berisikan Kesimpulan dan Saran. Bagian kesimpulan akan

  merangkum bab I sampai bab IV. Bagian saran akan mengemukakan saran-saran yang tepat dalam usaha mengembangkan kegiatan pembinaan iman kaum muda di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping.

  

BAB II

GAMBARAN UMUM

PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA

Pada bab kedua ini akan diuraikan mengenai pengertian, tujuan, manfaat dan

  pentingnya pembinaan iman. Kemudian diuraikan juga mengenai pengertian kaum muda, gambaran situasi kaum muda, aspek perkembangan kaum muda dan permasalahan yang dihadapi kaum muda. Dengan melihat dua bagian yang akan diuraikan pada bab kedua ini, maka bagian ketiga dari bab kedua ini akan diuraikan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi kehidupan kaum muda.

A. Pembinaan Iman 1.

  Pengertian Pembinaan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pembinaan berasal dari kata “bina” yang berarti “bangun”. Jadi pembinaan adalah pembangunan, pembaruan (Tim Penyusun

  Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1998). Dengan demikian pembinaan adalah: “Suatu proses belajar dengan melepaskan hal- hal yang sudah dimiliki dan mempelajari hal- hal baru yang belum dimiliki, dengan tujuan membantu orang lain agar semakin mampu mengembangkan diri secara lebih”(Mangunhardjana, 1986: 12).

  Dalam pembinaan terjadi suatu proses belajar, orang tidak hanya mempelajari ilmu murni tetapi untuk mempelajari ilmu yang dipraktekkan. Bukan pula untuk mendapatkan pengetahuan demi pengetahuan, tetapi yang penting adalah pengetahuan yang dipraktekkan. Dalam pembinaan orang dilatih untuk mengenal melaksanakan fungsinya dengan baik dan efisien. Pembinaan juga membantu orang untuk mengenal hambatan- hambatan, baik yang ada di luar maupun di dalam situasi hidup dan kerjanya, melihat segi-segi positif dan negatifnya serta menemukan cara pemecahannya. Disinilah terjadi suatu proses pelepasan pengetahuan dan juga kebiasaan-kebiasaan yang tidak relevan lagi dan sudah menghambat pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Pembinaan juga dapat menguatkan motivasi orang, mendorongnya untuk mengambil dan melaksanakan salah satu cara yang lebih baik guna mencapai tujuan hidupnya. Tujuan yang ingin dicapai dari proses pembinaan yaitu membantu orang semakin mampu merefleksikan pengalaman hidupnya dan berupaya meningkatkannya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

2. Pengertian Iman

  Iman adalah penyerahan total kepada Allah yang menyatakan diri tidak karena terpaksa, melainkan dengan sukarela. Meskipun tidak setingkat hubungan itu sungguh merupakan hubungan persahabatan. Sebagaimana Allah “dari kelimpahan cinta kasih- Nya menyapa manusia” (DV, art. 2), begitu juga jawaban manusia berasal dari hati yang tulus dan iklas (Iman Katolik, 1996:128).

  Dalam Konstitusi Dogmatis Tentang Wahyu Ilahi dikatakan: “Demikianlah manusia dengan bebas menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah, dengan mempersembahkan kepatuhan akal budi serta kehendak yang sepenuhnya kepada Allah yang mewahyukan” dan dengan sukarela menerima sebagai kebenaran wahyu yang diberikan-Nya (DV, art. 5).

  Dalam iman, manusia menyadari dan mengakui bahwa Allah yang tak terbatas Iman berarti jawaban atas panggilan Allah, penyerahan pribadi kepada Allah yang menjumpai manusia secara pribadi. Dalam iman manusia juga menyerahkan diri kepada sang pemberi hidup.

  Iman dimengerti sebagai suatu hubungan pribadi manusia dengan Allah (Kieser, 1987: 102). Berbicara mengenai iman sendiri tidak terlepas dari wahyu, dimana Allah yang berinisia tif dan memberikan diri-Nya kepada manusia dan demi pihak manusia diharapkan menanggapi wahyu tersebut dan sekaligus mengarahkan diri kepada Allah. Manusia diajak bertemu dengan Allah dan hidup dalam kesatuan dengan-Nya.

  Iman merupakan tanggapan manusia terhadap Sabda Allah (Adisusanto, 2000: 1). Ungkapan ini ingin mengatakan bahwa iman ada karena adanya suatu relasi yang nyata antara manusia dengan Allah. Disini Sabda Allah tidak hanya berupa suatu pengajaran, tetapi merupakan suatu fakta keselamatan dan bagaimana manusia menanggapinya. Dengan demikian manusia harus memberi tanggapan dengan memutuskan sikap yang tepat dalam keseluruhan rencana keselamatan Allah.

3. Pengertian Pembinaan Iman

  Pembinaan dikategorikan sebagai pembinaan iman sejauh pembinaan tersebut dilaksanakan dalam rangka membina kehidupan beriman seseorang. Pembinaan iman berarti suatu usaha yang dilaksanakan dalam rangka mengembangkan iman seseorang. Dalam pembinaan iman kaum muda dibantu untuk mendalami pengetahuan tentang iman yang didapatkan dari Visi/Tradisi Kristiani untuk dipraktekkan dalam hidup sehari- hari, serta dilatih mengenal kemampuan dan Dengan pembinaan iman diharapkan kaum muda berkembang dalam imannya menjadi lebih mendalam dan berkembang dalam hidupnya.

  Pembinaan iman merupakan suatu usaha yang dilaksanakan untuk menciptakan situasi hidup beriman. Maka pembinaan iman dilaksanakan untuk membantu kaum muda agar semakin menghayati imannya dalam hidup sehari- hari. Pembinaan iman kaum muda dilaksanakan mengingat pada dasarnya mereka sedang mengalami perubahan hidup, kondisi perkembangan hidup yang terjadi tidak jarang membawa mereka untuk melakukan hal-hal yang negatif. Bahkan tidak menutup kemungkinan mereka lari dari kenyataan hidupnya, karena mereka takut menghadapi masalah dan mengalami kegagalan.

  Perkembangan iman seseorang tidak terlepas dari campur tangan Allah karena rahmat Allah dicurahkan dengan kekuatan Roh Kudus sehingga iman seseorang dapat tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, iman seseorang yang telah dicurahkan Allah dengan kekuatan Roh Kudus tersebut akan berkembang dengan baik apabila berusaha mengembangkan imannya sendiri sehingga semakin beriman lebih mendalam. Dengan demikian perkembangan iman seseorang tidak dapat dipisahkan pengalaman kenyataan hidup sehari-hari dan campur tangan Allah melalui perantaraan Roh Kudus-Nya.

4. Tujuan Pembinaan Iman

  Tujuan merupakan titik yang hendak dicapai dalam suatu pembinaan. Pembinaan iman merupakan sua tu usaha untuk membantu orang menuju kedewasaan iman.

  “Mendampingi dan membantu kaum muda untuk menemukan diri, mengembangkan kemampuan dan kemauan mereka, mengenali masalah- masalah sosial dengan sistim dan struktur yang sering menguasai hidup mereka, agar mampu menanggapi persoalan-persoalannya sendiri serta tantangan lingkungannya, sehingga mereka dapat menempatkan diri sebagai manusia beriman yang sebagai anggota Gereja, dijiwai oleh cita-cita, sikap dan semangat Kristus dengan mengemban panggilan Gereja memberi kesaksian dan pelayanan Kristen di tengah masyarakat” (Tangdilintin, 1984: 49).

  Pembinaan dimaksudkan untuk mendampingi kaum muda baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota jemaat beriman untuk menuju kedewasaan iman. Kaum muda dibimbing untuk mengembangkan diri sebagai manusia dan sebagai orang katolik yang tanggap, teguh terlibat dalam hidup sehari- hari dan dalam masyarakat.

  Untuk itu mereka perlu ditolong menemukan dan mengembangkan nilai- nilai dan sikap hidup kristiani, memiliki suara hati yang jernih, bebas dan bertanggungjawab sebagai pribadi yang mau berubah, membangun dan menyadari dirinya sebagai anggota Gereja dan masyarakat.

  Pembinaan iman kaum muda membantu mereka menjadi pribadi yang dewasa dalam iman sesuai Visi/Tradisi Kristiani. Kaum muda diharapkan mampu mewujudkan nilai- nilai Kristiani dalam hidup sehari- hari. Kaum muda diharapkan senantiasa membina relasi dengan Kristus dalam doa, sebagai wujud konkret mampu membangun relasi dengan teman, saudara, dan keluarganya.

  Pembinaan iman kaum muda dapat dikatakan suatu kegiatan yang mutlak untuk dilaksanakan menghindari pengaruh negatif dari perkembangan jaman yang kuat mempengaruhi perkembangan hidup manusia dalam berpikir, menentukan pilihan dan bertindak. Kaum muda pada umumnya sedang dalam masa perubahan itu sebagai usaha suatu arahan hidup agar kaum muda dapat menerima kenyataan hidup mereka saat ini dan mengembangkannya ke arah yang lebih baik serta berani memandang masa depan dengan penuh harapan dalam cahaya iman kristiani.

  Jadi pembinaan iman kaum muda dimaksudkan untuk mendampingi atau membimbing kaum muda sebagai pribadi atau jemaat yang beriman pada Kristus untuk menuju kedewasaan iman kristiani. Kaum muda dibimbing supaya dapat mengembangkan diri dan menyadari segenap potensi dan bakat yang dimilikinya.

  Dengan demikian kaum muda diharapkan semakin mampu menjadi kaum muda yang tangguh, tanggap dan terlibat dalam hidup menggereja, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

  Ciri-ciri kedewasaan iman bagi orang Kristiani yaitu, pertama, iman yang dewasa nampak kreatif, tidak lesu atau ikut-ikutan saja. Jauh dari perasaan takut menghadapi situasi baru, seseorang yang mempergunakan imannya sebagai imannya sebagai sumber yang terus- menerus bagi motivasi baru, penafsiran baru, dan inisiatif baru.

  Dengan demikian orang yang memiliki iman yang dewasa tidak memiliki perasaan takut terhadap perubahan, tetapi menanggapinya sebagai hal yang biasa dalam suatu perkembangan yang hidup. Iman merupakan penyerahan diri secara total kepada Allah. Allah yang mewahyukan diri dalam Kristus di bawah naungan Roh Kudus sebagai sumber hidup dan pembaharuan yang abadi bagi manusia. Kedua, iman yang dewasa terbuka akan dialog dan perbedaan, tidak cepat puas diri atau intoleran. Seorang beriman dewasa tidak akan mudah melarikan diri dalam menghadapi perbedaan faham atau sikap, tetapi menanggapinya sebagai sesuatu yang dapat seorang beriman dewasa mampu berdialog, baik dengan orang-orang yang beriman lain, bahkan orang yang tidak beriman, maupun orang-orang yang seiman (FX.

  Adisusanto, SJ, 2000: 18).

  Sejalan dengan tujuan pembinaan iman yang telah disebutkan di atas dapat disederhanakan lagi menjadi tiga lingkup tempat, dimana kaum muda bisa lebih bebas mengembangkan diri menuju kedewasaan kristianinya yang utuh: keluarga, Gereja dan masyarakat (Tangdilintin, 1984: 45-47). Pertama: dalam lingkup keluarga, keluarga sebagai lingkungan hidup yang pertama dan utama dimana kaum muda setiap harinya bersama keluarga. Kegiatan pembinaan dimaksudkan juga untuk menjadikan peserta bina mampu merasakan suasana yang menyenangkan dan mengikat secara emosional sehingga kelompok tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya. Selain itu, kaum muda juga dibuka wawasannya dan diajak untuk mengalami suasana yang akrab dan memperoleh kesempatan untuk berdialong secara terbuka dan leluasa, serta mengutarakan pendapat dengan keyakinan bahwa mereka didengarkan.

  Pada akhirnya kaum muda diajak untuk menyadari dan membuka diri terhadap nilai- nilai positif dan maksud baik para orang tua walaupun sulit diterima dalam nilai-nilai hidup dan norma yang berlaku umum untuk membangun kebahagian dalam keluarga.

  Kedua: dalam lingkup Gereja, dua aspek yang hendak dicapai yaitu mengembangkan dan memperdalam iman atau hidup rohani kaum muda dan pengenalan Gereja sebagai komunitas iman maupun dalam wujud institusionalnya (Tangdilintin, 1984: 47). Artinya pembinaan itu harus mampu menolong kaum muda agar mampu membawa kesegaran dan keceriaan dalam Gereja. Mereka dibantu untuk dikaruniakan oleh Roh Kudus, demi pengembangan diri dan sesama jemaat akan menjadi motivasi yang kokoh. Dengan demikian kaum muda diajak untuk menyadari keanggotaannya sebagai warga Gereja, mengenal gambaran-gambaran Gereja dan arah perkembangannya.

Dokumen yang terkait

Upaya peningkatan tanggungjawab keluarga Katolik di Paroki Santo Petrus Pekalongan terhadap pendidikan iman anak.

0 4 153

Katekese sebagai usaha untuk meningkatkan penghayatan iman umat di Lingkungan Santo Longinus Naisau B Paroki Santa Sesilia Kotafoun-Atambua.

0 6 125

Keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja di Paroki Santo Petrus Sungai Kayan Keuskupan Tanjung Selor Kalimantan Utara.

1 48 171

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda stasi Gembala yang Baik Paroki Santo Yusuf Batang dalam hidup menggereja melalui katekese kaum muda.

6 40 156

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja secara kontekstual di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo Paroki Santo Yoseph Medari

2 17 157

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda stasi Gembala yang Baik Paroki Santo Yusuf Batang dalam hidup menggereja melalui katekese kaum muda

2 2 154

Peran film video untuk memperlancar proses pembinaan iman kaum muda di wilayah ST. Paulus Sambeng, Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 183

Upaya meningkatkan pendampingan iman kaum muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe, Keuskupan Agung Kupang melalui katekese umat model shared christian praxis - USD Repository

0 0 138

Usulan pengembangan pendampingan calon penerima krisma remaja di Paroki Santo Petrus dan Pulus Minomartani Yogyakarta - USD Repository

0 1 235

Pendewasaan iman dalam pergulatan kaum muda melalui pedagogi Ignasian dalam latihan rohani - USD Repository

1 7 172