Upaya meningkatkan pendampingan iman kaum muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe, Keuskupan Agung Kupang melalui katekese umat model shared christian praxis - USD Repository

  

UPAYA MENINGKATKAN PENDAMPINGAN IMAN KAUM MUDA DI

PAROKI SANTA MARIA MATER DOLOROSA, SOE,

KEUSKUPAN AGUNG KUPANG,

MELALUI KATEKESE UMAT MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS

  

S K R I P S I

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh:

  Andida Maria Tael NIM: 031124003

  PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

  

PERSEMBAHAN

  Dengan penuh syukur skripsi ini kupersembahkan kepada: Allah Sumber Cinta dan Kebahagiaan, ayah, ibu, kakak, adik, serta seluruh keluarga dan teman-teman seperjuangan angkatan 2003.

  

MOTTO

  “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku”.

  (Flp 4:13).

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 29 September 2007

  

ABSTRAK

  Skripsi ini berjudul UPAYA MENINGKATKAN PENDAMPINGAN

  

IMAN KAUM MUDA DI PAROKI SANTA MARIA MATER DOLOROSA,

SOE, KEUSKUPAN AGUNG KUPANG MELALUI KATEKESE UMAT

MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS. Skripsi ini dipilih berdasarkan fakta

  bahwa penyelenggaraan katekese bagi kaum muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe belum mendapat perhatian khusus dari Pastor Paroki, Pendamping Kaum Muda, dan Kaum Muda sendiri. Kenyataan menunjukkan bahwa dalam setiap kegiatan katekese, jumlah kaum muda yang hadir sangat sedikit. Dalam proses katekese, kaum muda cenderung pasif dan hanya mendengarkan yang disampaikan oleh pemimpin katekese. Selama proses berlangsung, pemimpin katekese menjadi pemeran utama.

  Bertitik tolak pada kenyataan ini, maka skripsi ini bertujuan untuk membantu para pendamping katekese kaum muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe agar mendapatkan cara baru dalam berkatekese melalui katekese umat dengan menggunakan model Shared Christian Praxis.

  Persoalan pokok dalam skripsi ini menguraikan upaya para pendamping katekese untuk melibatkan peserta dalam proses berkatekese, jenis katekese yang dapat membantu para pendamping, dengan cara berkatekese secara dialogis partisipatif. Pembahasan masalah dikaji dengan pengumpulan data-data melalui pemberian pedoman wawancara kepada para pendamping kaum muda dan kaum muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe, dan melalui studi pustaka untuk memperoleh masukan-masukan sebagai bahan refleksi. Gagasan-gagasan tersebut dipergunakan sebagai sumbangan katekese bagi para pendamping untuk menyelenggarakan katekese umat bagi kaum muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe.

  Dalam masa pertumbuhan, kaum muda membutuhkan tempat untuk berbagi pengalaman, baik yang dialami dalam keluarga, sekolah, Gereja maupun dalam masyarakat. Dan katekese umat merupakan tempat yang cocok bagi kaum muda untuk mengungkapkan pengalaman iman mereka. Katekese umat berangkat dari pengalaman konkrit peserta yang saling dikomunikasikan sehingga kaum muda semakin meningkatkan penghayatan iman mereka.

  Katekese umat dengan model Shared Christian Praxis bertujuan membantu para pendamping katekese kaum muda agar menguasai suatu pendekatan berkatekese yang handal dan efektif sehingga kaum muda dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses berkatekese. Penulis menawarkan suatu program katekese umat dengan model Shared Christian Praxis yang dapat membantu kaum muda dalam meningkatkan penghayatan iman mereka.

  

ABSTRACT

  The title of Thesis is THE EFFORT TO IMPROVE FAITH

  

GUIDANCE OF THE YOUTH IN THE PARISH OF SANTA MARIA

MATER DOLOROSA, SOE THROUGH CATECHESES OF SHARED

CHRISTIAN PRAXIS MODEL. This thesis was chosen based on the fact that

  implementation of catecheses for the youth in the Parish of Santa Maria Mater Dolorosa, Soe had not got a special attention yet from the Parish Pastor, Counsel of Youth, and the Youth. The fact indicated that in every activity of catecheses, just a few of the youth attended. In the process of catecheses, the youth tended to be passive and only listened to what was presented by the facilitator leader of catecheses. During the process, the catechist catecheses became a major character.

  Based on the fact, the goal of this thesis is proposed to help catechists who are in charge of the youth in Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe find a new way using Shared Christian Praxis model of catechism.

  The basic problem in this thesis explaining the effort of catechists to make participants active in the process of catecheses, and what kinds of catecheses that can help catechist to create a participative dialogues catecheses. This problem was analyzed by data and interview guidance given to the youth assistants and the youth themselves in Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe and literary study was to obtain ideas to have reflection material. The ideas utilized as contribution of catechism for the youth assistant to organize catecheses in Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe.

  The Youth in a growth stage require place to share their experience they have in the family, the schools, the Church, and society. They need faith assistance. The good place for them is catechism, because catecheses based on real life of the participants that is communicated can make young people progressively improve their faith.

  The goal of Catechism using Shared Christian Praxis model is to assist all the Youth assistants to master an effective and reliable approach of catechism. The program of Shared Christian Praxis model is proposed to help to improve their faith.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan cinta-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul UPAYA MENINGKATKAN

  PENDAMPINGAN IMAN KAUM MUDA DI PAROKI SANTA MARIA MATER DOLOROSA, SOE, KEUSKUPAN AGUNG KUPANG MELALUI KATEKESE UMAT MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS. Skripsi ini

  ditulis bertitik tolak dari keprihatinan akan penyelenggaraan katekese di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe, yang belum mendapat perhatian dari seluruh kaum muda yang ada. Skripsi ini juga ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelulusan Sarjana Strata 1 pada program studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mengalami banyak hambatan, dan kesulitan, namun berkat bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak dengan caranya sendiri, penulis tetap bersemangat dan ceria dalam menyelesaikannya. Oleh karena itu secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Drs. M. Sumarno, Ds., S.J., M.A. selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah meluangkan waktu, memberikan perhatian, membimbing penulis dengan penuh kesabaran, cinta, tekun dan teliti, dan memberikan masukan-masukan sejak awal sampai penulisan skripsi ini selesai.

  2. Drs. Y.a.C. H. Mardiraharja selaku Dosen Wali sekaligus Dosen Penguji II yang dengan penuh perhatian telah membantu dan mendorong penulis selama belajar dan penulisan skripsi ini selesai.

  3. Dra. Yulia Supriyati, M.Pd. selaku Dosen Penguji III yang telah bersedia meluangkan waktu mengarahkan penulis selama penulisan skripsi ini.

  4. Seluruh Staf Dosen dan Karyawan Prodi IPPAK-FKIP Universitas Sanata Dharma, yang telah mendidik dan membimbing penulis selama belajar di kampus IPPAK, USD.

  5. Ayah, ibu, kakak, adik dan seluruh keluarga yang memberikan semangat dan dukungan moral, material dan spiritual selama penulis menempuh studi di kampus IPPAK, USD.

  6. Pastor Paroki, Para Dewan Paroki, Pendamping Kaum Muda dan seluruh Kaum Muda Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe, yang telah membantu penulis mengumpulkan data-data yang untuk penyusunan skripsi ini.

  7. Kakak Helenita, Odete Soares Maia, Fr. Donatus Naikofi, CMM, Devita, Sr.

  Hildegardis, JMJ, Sr. Olga Mendonsa, PRR, Sr. Tilde, CB, yang setia mendengarkan keluhan, memotivasi penulis melalui doa dan perhatian mereka sehingga penulis tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

  8. Teman-teman seangkatan 2003 yang memberi semangat dan membantu penulis selama proses belajar di kampus IPPAK, USD.

  9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang dengan caranya sendiri telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.

  Akhirnya penulis menyadari masih banyak keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dalam menulis skripsi ini sehingga penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu dari hati yang terdalam penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca semua demi perbaikan skripsi ini. Dan akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang berkepentingan.

  Yogyakarta, 14 September 2007

  

DAFTAR ISI

  1. Latar Belakang Berdirinya Paroki Santa Maria Mater Dolorosa ........................................................................

  1. Tempat atau Kedudukan Kaum Muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa ........................................................................

  13

  12 B. Situasi Kaum Muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa .........

  12 4. Kegiatan-kegiatan di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa .......

  3. Jumlah dan Perkembangan Umat Paroki Santa Maria Mater Dolorosa ...................................................................................

  11

  10 2. Letak Geografis Pusat Paroki Santa Maria Mater Dolorosa ......

  10

  HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii PERSEMBAHAN ......................................................................................... iv MOTTO ........................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi ABSTRAK ..................................................................................................... vii ABSTRACT .................................................................................................. viii KATA PENGANTAR .................................................................................. ix DAFTAR ISI ............................................................................................... xii DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. xvii BAB I. PENDAHULUAN ...........................................................................

  9 A. Gambaran paroki Santa Maria Mater Dolorosa Soe ......................

  7 BAB II. GAMBARAN UMUM KAUM MUDA DALAM KATEKESE UMAT DI PAROKI SANTA MARIA MATER DOLOROSA SOE, KEUSKUPAN AGUNG KUPANG ..............................................

  7 F. Sistematika Penulisan .....................................................................

  6 E. Metode Penulisan ............................................................................

  Manfaat Penulisan ...........................................................................

  5 C. Tujuan Penulisan ............................................................................ 6 D.

  1 B. Rumusan Permasalahan ................................................................

  1 A. Latar Belakang ..............................................................................

  13

  2. Kegiatan-kegiatan Kaum Muda di Pusat Paroki Santa Maria Mater Dolorosa .......................................................................

  14 a.

  14 Koor .....................................................................................

  b.

  14 Doa rosario ..............................................................................

  c.

  15 Seminar ...................................................................................

  d.

  15 Sharing alam terbuka ..............................................................

  e.

  16 Pekan mudika sedekenat .........................................................

  f.

  16 Rekoleksi .................................................................................

  g.

  16 Doa mingguan .........................................................................

  h.

  17 Katekese ..................................................................................

  3. Pemahaman Kaum Muda akan Katekese ....................................

  17 4. Proses Pelaksanaan Katekese ......................................................

  18

  5. Harapan Kaum Muda terhadap Pelaksanaan Katekese yang Baik .....................................................................

  19 C.

  20 Rangkuman Permasalahan ...........................................................

  1. Permasalahan-permasalahan dalam Katekese ..........................

  20 2. Pelaksanaan Katekese .................................................................

  21 3. Peserta Katekese .........................................................................

  21 4. Pendamping Katekese .................................................................

  22 5. Model Katekese ..........................................................................

  22 6. Sarana Katekese ..........................................................................

  22 BAB III. KAUM MUDA DALAM KATEKESE UMAT ...........................

  24 A.

  25 Situasi Kaum Muda dalam Gereja ................................................

  1. Pengertian Kaum Muda ............................................................

  25 2. Gambaran Situasi Kaum Muda Kristiani Dewasa ini .................

  27 3. Permasalahan-permasalahan Kaum Muda ..................................

  29 a.

  29 Masalah dalam diri Kaum Muda ...........................................

  b. Masalah dalam keluarga ..........................................................

  32 c.

  32 Masalah dalam Gereja .............................................................

  d. Masalah dalam masyarakat ......................................................

  33 4. Situasi Kaum Muda dalam Hidup Menggereja .........................

  34 5. Bentuk-bentuk Pendampingan Iman Kaum Muda ......................

  37

  a.

  38 Bentuk Pendampingan kaum muda pada umumnya ............. 1)

  Olahraga ............................................................................ 38 2)

  38 Penalaran ............................................................................ 3)

  39 Ketrampilan ....................................................................... 4)

  39 Kemasyarakatan ................................................................. 5)

  Kesenian ............................................................................. 39 6)

  40 Kaderisasi ...........................................................................

  b.

  40 Bentuk pendampingan iman kaum muda .............................. 1)

  40 Retret ................................................................................ 2)

  41 Rekoleksi ........................................................................... 3)

  42 Ziarah ................................................................................. 4)

  42 EKM .................................................................................. 5)

  42 Katekese .............................................................................

  B.

  43 Gambaran Umum Katekese Umat ...............................................

  1. Latar Belakang Katekese Umat ................................................

  44 a.

  44 Latar belakang umum katekese umat .................................. 1)

  45 Katekese model katekumenat ......................................... 2)

  45 Katekese anthropologis ..................................................... 3)

  46 Katekese historico-profetis (atau pembebasan) .................

  b.

  47 Latar Belakang katekese umat di Indonesia ......................

  2. Pengertian Katekese Umat ......................................................

  48 3. Isi Katekese Umat .......................................................................

  50 4. Peserta Katekese Umat ...............................................................

  51 5. Pemimpin Katekese Umat ..........................................................

  52 6. Tujuan Katekese Umat ................................................................

  53 7. Model Katekese Umat ..............................................................

  54 a.

  55 Model pengalaman hidup .....................................................

  b.

  56 Model biblis ...........................................................................

  c.

  57 Model campuran ....................................................................

  8. Kekhasan Katekese Umat untuk Kaum Muda ..........................

  58 C. Shared Christian Praxis sebagai Suatu Model Katekese Umat untuk Kaum Muda .......................................................................

  60

  1. Peristilahan dalam Shared Christian Praxis ............................

  61 a.

  61 Shared .................................................................................

  b.

  62 Christian ................................................................................

  c.

  64 Praxis ...................................................................................

  2. Langkah-langkah Shared Christian Praxis ...............................

  65 a.

  65 Langkah I: Pengungkapan Pengalaman Hidup Faktual .......

  b.

  Langkah II: Refleksi Kritis Atas Sharing Pengalaman Hidup Faktual ................................................

  67 c. Langkah III: Mengusahakan Supaya Tradisi dan Visi Lebih Terjangkau .........................................

  69 d. Langkah IV: Menerapkan Iman Kristiani dalam Situasi Konkrit Peserta ................................

  71 e.

  73 Langkah V: Mengusahakan Suatu Aksi Konkrit .................

  3. Catatan Penggunaan SCP dalam Katekese Umat ......................

  75 BAB IV. USULAN PROGRAM KATEKESE UMAT BAGI KAUM MUDA PAROKI SANTAMARIA MATER DOLOROSA, SOE, KEUSKUPAN AGUNG KUPANG ...................................

  77 A.

  77 Latar Belakang Penyusunan Program ..........................................

  B.

  79 Alasan Pemilihan Tema dan Tujuan ...............................................

  C.

  82 Penjabaran Program ........................................................................

  D.

  86 Petunjuk Pelaksanaan Program .......................................................

  E.

  87 Contoh Persiapan Katekese ............................................................

  1. Identitas Katekese .......................................................................

  87 2. Pemikiran Dasar ..........................................................................

  88 3. Pengembangan Langkah-langkah ...............................................

  89 a.

  89 Pembukaan ........................................................................

  b.

  91 Langkah I: Pengungkapan Pengalaman Hidup Faktual .......

  c.

  Langkah II: Refleksi Kritis Atas Sharing Pengalaman Hidup Faktual ..................................................

  93 d. Langkah III: Mengusahakan Supaya Tradisi dan Visi Lebih Terjangkau ..........................................

  94 e. Langkah IV: Menerapkan Iman Kristiani dalam Situasi Konkrit Peserta .............................................

  96 f.

  98 Langkah V: Mengusahakan Suatu Aksi Konkrit ..................

  g.

  100 Penutup .................................................................................

  BAB V. PENUTUP .................................................................................... 101 A.

  101 Kesimpulan .................................................................................

  B.

  103 Saran ............................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 105 LAMPIRAN ............................................................................................. 107

  Lampiran 1: Pedoman Wawancara Tertulis untuk Para Dewan Paroki ........................................................ (1)

  Lampiran 2: Pedoman Wawancara Tertulis untuk Pendamping Kaum Muda .............................................. (2)

  Lampiran 3: Pedoman Wawancara Tertulis untuk Kaum Muda .................................................................. (3)

  Lampiran 4: Hasil Wawancara Tertulis Ketua Dewan Paroki ............ (4) Lampiran 5: Hasil Wawancara Tertulis Pendamping Kaum Muda ...... (6) Lampiran 6: Hasil Wawancara Tertulis Kaum Muda ........................ (9) Lampiran 7: Gambar Mother Teresa .................................................. (14)

DAFTAR SINGKATAN A.

   Singkatan Kitab Suci

  Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci

  Perjanjian Baru dan Catatan Singkat . (Dipersembahkkan kepada Umat Katolik

  Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal. 8.

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

  AA: Apostolicam Actuasitatem, Dekrit Konsili Vatikan II tentang Kerasulan Awam, 7 Desember 1965. CL: Christifidelis Laici, Imbauan Apostolik Pasca Sinode Christifidelis Laici dari Bapa Suci Yohanes Paulus II tentang Panggilan dan tugas Kaum

  Awam beriman dalam Gereja dan di dalam dunia, 12 Maret 1989. CT: Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II kepada para uskup, klerus, dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini,

  16 Oktober 1979.

  C.

   Singkatan Lain:

  APP : Aksi Puasa Pembangunan Art : Artikel Ay : Ayat EKM : Ekaristi Kaum Muda KAJ : Keuskupan Agung Jakarta KUB : Kelompok Umat Basis KWI : Konferensi Waligereja Indonesia MB : Madah Bakti PAK : Pendidikan Agama Katolik PKKI : Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia

  SCP : Shared Christian Praxis

  SD : Sekolah Dasar SMK : Sekolah Menengah Kejuruan

  SMP :Sekolah Menengah Pertama SMTA : Sekolah Menengah Tingkat Atas SMU : Sekolah Menengah Umum SR : Sekolah Rakyat STIPAS : Sekolah Tinggi Pastoral SVD : Societatis Verbi Divini (Serikat Sabda Allah) WITA : Waktu Indonesia Tengah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paroki Santa Maria Mater Dolorosa Soe, merupakan salah satu Paroki dari Keuskupan Agung Kupang yang memiliki jumlah kaum muda cukup banyak. Kegiatan-kegiatan hidup menggereja yang sering dijalankan oleh kaum muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa antara lain Doa rosario, Koor, Seminar, Sharing Alam Terbuka, Pekan Mudika Sedekenat, Rekoleksi, Doa Mingguan, dan Katekese. Kaum muda Paroki Santa Maria Mater Mater Dolorosa, lebih mengenal

  istilah pendalaman Kitab Suci dari pada katekese karena Kitab Suci adalah satu- satunya sumber bahan yang digunakan oleh pemimpin. Penyelenggaraan katekese di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa belum mendapat perhatian penuh dari seluruh kaum muda. Katekese diadakan setahun dua kali yaitu pada bulan Kitab Suci Nasional dan APP, dan bahannya disediakan oleh Keuskupan Agung Kupang, sehingga pemandu atau pendamping katekese hanya membacakan saja dari buku panduan. Kitab Suci merupakan satu-satunya sumber bahan yang sering digunakan oleh pendamping dalam memimpin katekese.

  Berdasarkan pengamatan penulis selama berkecimpung di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa Soe, yang biasa berinisiatif melaksanakan katekese adalah para Suster yang berkarya di Paroki ini. Dalam pelaksanaan, pemimpin katekese lebih banyak bicara, sedangkan peserta hanya sebagai pendengar saja, sehingga katekese kesannya monoton seperti pelajaran agama.

  Dalam pertemuan Sinode Para Uskup sedunia tahun 1976, yang menjadi pokok pembicaraan adalah mengenai katekese dalam Gereja yang sedang berkembang. Gagasan dasar yang menjadi pokok pembicaraan dalam katekese adalah keyakinan bahwa iman umat kristiani pada hakikatnya adalah jawaban manusia kepada tawaran serta tindakan penyelamatan Allah. Dalam seluruh hidup serta dalam setiap keadaan hidup selalu terdapat tawaran penyelamatan Allah yang mengharapkan jawaban manusia yang utuh. Maka, tugas Gereja adalah memupuk dan membina iman jemaat secara terus menerus agar benar-benar merupakan jawaban terhadap tawaran dan tindakan penyelamatan Allah yang selalu bermakna (Setyakarjana, 1997: 1-2).

  Salah satu bentuk pendampingan iman adalah katekese, karena katekese merupakan suatu kegiatan yang muncul dari tugas perutusan Gereja sebagai jemaat beriman keseluruhan. Katekese ingin menolong, menyadari, bahwa manusia menjalani hidup ini karena ditopang oleh cinta yang adalah Allah sendiri.

  Keterbukaan manusia terhadap sapaan cinta Allah dicoba dimungkinkan oleh katekese. Karena melalui katekese setiap orang dapat melihat dan memahami akan setiap pengalaman hidupnya (Setyakarjana, 1997: 3).

  Katekese memberitahukan iman jemaat bahwa iman Kristiani bukanlah sikap perorangan melulu. Katekese adalah salah satu unsur atau faktor pembangun iman yang mampu mewarnai hidup Kristiani. Dengan sering berkatekese umat menghayati iman bersama-sama dan dengan demikian mewujudkan Gereja dalam kehidupan dan dalam karya (Setyakarjana, 1997: 70).

  Katekese umat sering disebut katekese dari umat, oleh umat dan untuk umat. Dalam katekese umat, semua peserta aktif berpikir, aktif berbicara dan aktif mengambil keputusan. Umat menjadi subyek dalam berkatekese. Katekese umat membuat peserta kreatif, kritis dan otonom. Katekese umat menumbuhkan rasa percaya diri, kepribadian dan martabat seseorang. Katekese umat selalu berbicara tentang hidup nyata dalam terang Injil. Hal ini menyadarkan umat pada intervensi Allah dalam hidup mereka. Itu berarti bahwa dengan katekese umat peserta senantiasa disadarkan secara konkret dan aktual bahwa Allah hadir dan berkarya dalam hidup nyata mereka. Katekese umat senantiasa mengandalkan bahwa dalam berkatekese, umat aktif berkomunikasi. Berkomunikasi tentang hidup nyata dalam terang iman (Telaumbanua, 1999: 11).

  Katekese umat merupakan komunikasi iman dari peserta sebagai sesama dalam iman yang sederajat, yang saling bersaksi tentang iman mereka. Melalui katekese setiap orang (umat) dapat mengungkapkan pengalaman imannya akan Yesus Kristus sebagai pola hidup kita. Dalam katekese umat ini tekanan terutama diletakkan pada penghayatan iman. Melalui kesaksian, umat dapat saling membantu sedemikian rupa sehingga iman masing-masing umat diteguhkan dan dihayati secara sempurna. Meskipun pengalaman iman umat lebih diutamakan, tetapi dapat dikaitkan dengan Kitab Suci (Setyakarjana, 1997: 67).

  Dalam katekese yang menjemaat ini, pemimpin katekese bertindak terutama sebagai pengarah dan pemudah (fasilitator). Tugas pemimpin katekese adalah menciptakan suasana komunikatif, ia membangkitkan gairah supaya para peserta berani berbicara secara terbuka. Katekese umat menerima banyak jalur komunikasi dalam berkatekese. Pemimpin katekese umat menghayati/meneladani Kristus. Seorang pemimpin katekese juga harus memiliki ketrampilan, pengetahuan dan kepribadian (Setyakarjana, 1997: 71).

  Proses pelaksanaan katekese umat memiliki tiga langkah besar yaitu: proses mengamati dan menyadari suatu fenomena tertentu dalam masyarakat yang kita anggap sebagai tema katekese umat, situasi konkrit dalam masyarakat, menyadari dan merefleksikan situasi yang telah dianalisa dalam terang Sabda Allah dan yang terakhir memikirkan dan merencanakan aksi untuk bertindak (Setyakarjana, 1997: 67).

  Peserta katekese adalah semua umat beriman yang secara pribadi memilih Kristus dan secara bebas berkumpul untuk lebih memahami Kristus. Kristus menjadi pola hidup pribadi dan pola hidup kelompok, jadi seluruh umat baik yang berkumpul dalam kelompok basis, maupun di sekolah atau perguruan tinggi. Penekanan pada seluruh umat ini justru merupakan salah satu unsur yang memberi arah pada katekese. Penekanan peranan umat pada katekese ini sesuai dengan peranan umat pada pengertian Gereja (Telaumbanua, 1999: 11).

  Tujuan komunikasi iman adalah supaya terang injil kita semakin meresapi arti pengalaman-pengalaman kita sehari-hari dan kita bertobat (metanoia) kepada Allah dan semakin menyadari kehadirannya dalam kenyataan hidup sehari-hari. Dengan demikian kita semakin sempurna beriman, berharap, mengamalkan cinta kasih dan makin dikukuhkan hidup kristiani kita, kita makin bersatu dalam Kristus, makin menjemaat, makin tegas mewujudkan tugas setempat dan mengokohkan Gereja semesta, sehingga kita sanggup memberi kesaksian tentang Kristus dalam hidup kita di tengah masyarakat (Setyakarjana, 1997: 67).

  Oleh karena begitu berartinya katekese bagi upaya pengembangan iman, maka penyelenggaraannya perlu sungguh-sungguh diperhatikan oleh seluruh Gereja.

  Siapapun yang berkecimpung dalam karya pelayanan katekese, yakni umat beriman Kristiani sebagai keseluruhan Gereja Universal maupun Gereja setempat, baik para pemuka Gereja atau bukan, perlu memperhatikan dan mengusahakan terwujudnya katekese (Huber 1981: 145). Lebih jauh lagi Banyu Dewa Hs (1999: 22), mengungkapkan ada 2 hal yang perlu diperhatikan dan tidak boleh dilupakan dalam penyelenggaraan katekese yaitu diri katekis sebagai pewarta sabda dan peserta sebagai subyek yang menggumuli sabda. Oleh karena itu bagi seorang pewarta sabda haruslah yakin bahwa segala ungkapannya mengalir dari kekayaan rohaninya dan sekaligus pewartaannya harus dapat diresapi oleh alam pikiran peserta.

  Setelah membaca dan mendengar cara melaksanakan suatu katekese yang baik serta melihat penyelenggaraan katekese di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, ada perbedaan yang sangat mencolok, antara teori dan kenyataan yang ada di Paroki ini. Katekese belum mendapat tempat dan perhatian penuh dari Pastor Paroki, Para Dewan dan Pendamping kaum muda. Maka dengan melihat situasi ini, penulis ingin membagikan pengalaman melalui skripsi ini, sehingga penulis memilih judul

  

UPAYA MENINGKATKAN PENDAMPINGAN IMAN KAUM MUDA DI

PAROKI SANTA MARIA MATER DOLOROSA, SOE, KEUSKUPAN

AGUNG KUPANG, MELALUI KATEKESE UMAT MODEL SHARED

CHRISTIAN PRAXIS, sebagai satu cara untuk memperkenalkan Katekese Umat

  bagi seluruh umat khususnya bagi pendamping kaum muda dan kaum muda sendiri yang ada dalam paroki ini. Penulis berharap semoga melalui tulisan ini, mereka semakin mengenal model katekese lain yang digunakan dalam meningkatkan iman mereka.

B. Rumusan Permasalahan

  Setelah melihat fakta yang ada dalam Paroki Santa Maria Mater Dolorosa Soe, dengan Katekese Umat yang sebenarnya dijalankan ada perbedaan yang cukup

  1. Bagaimana proses pelaksanaan katekese bagi Kaum Muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa Soe? 2. Sejauh mana peranan katekese umat membantu kaum muda dalam mengembangkan iman mereka?

  3. Katekese macam apa yang sesuai dalam mengembangkan iman kaum muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe?

C. Tujuan Penulisan

  Karya tulis ini berkisar antara kenyataan yang ada di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe yang kurang mengetahui dan memahami akan katekese. Maka karya tulis ini bertujuan untuk:

  1. Untuk mengetahui proses pelaksanaan katekese di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe.

  2. Untuk mengetahui sejauh mana Katekese Umat berperan dalam upaya pengembangan iman kaum muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe.

  3. Untuk mengetahui model katekese yang sesuai dengan perkembangan iman kaum muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe.

  4. Karya tulis ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelulusan Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

D. Manfaat Penulisan

  Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

  1. Meningkatkan pengetahuan kaum muda mengenai cara pelaksanaan katekese yang benar di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa Soe.

  2. Memperkenalkan Katekese Umat dengan model Shared Christian Praxis sebagai salah satu metode/cara dalam meningkatkan pendampingan iman kaum muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa Soe.

  3. Memberi sumbangan bagi para Pembina katekese dan siapa saja yang terlibat dalam karya pelayanan umat akan cara pelaksanaan katekese yang baik.

E. Metode Penulisan

  Skripsi ini ditulis dengan menggunakan studi pustaka dan metode deskriptif analistis yang memaparkan, menguraikan serta menganalisa keadaan paroki Santa Maria Mater Dolorosa Soe, dalam keterkaitan dengan kehidupan iman mereka yang sebenarnya terjadi. Adapun data-data dikumpulkan melalui pedoman wawancara dan pengumpulan hasil wawancara.

  F . Sistematika Penulisan

  Skripsi ini akan ditulis dalam lima bab. Penulisan akan mulai dengan Pendahuluan, yang akan dipaparkan secara jelas pada setiap babnya. Kemudian diakhiri dengan penutup kesimpulan dan saran.

  Bab I berupa Pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan. Bab II membahas tentang Gambaran Umum Kaum Muda Dalam Katekese umat di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe yang meliputi bagian pertama gambaran Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe, latar belakang berdirinya, letak geografis, jumlah dan perkembangan umat, kegiatan-kegiatan dalam Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe. Bagian yang kedua meliputi Situasi Kaum Muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe, tempat atau kedudukan kaum muda, kegiatan-kegiatan kaum muda, pemahaman kaum muda akan katekese, proses pelaksanaan katekese, harapan-harapan. Dan ketiga kesimpulan meliputi: permasalahan-permasalahan dalam katekese, pelaksanaan, peserta, pendamping, model dan sarana katekese.

  Bab III membicarakan tentang kaum muda dalam katekese umat yang akan dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu: bagian pertama Situasi umum kaum muda dalam Gereja meliputi: pengertian kaum muda, gambaran situasi kaum muda kristiani dewasa ini, permasalahan-permasalahan kaum muda, bentuk-bentuk pendampingan iman kaum muda. Bagian kedua meliputi gambaran umum katekese umat, pengertian, isi, peserta, pemimpin, tujuan, model katekese umat dan kekhasan katekese umat untuk kaum muda. Dan bagian ketiga meliputi Shared Christian

  

Praxis sebagai suatu model katekese umat untuk kaum muda, peristilahan dalam

SCP, langkah-langkah SCP, catatan penggunaan SCP dalam katekese umat.

  Bab IV mengenai usulan program katekese bagi kaum muda Paroki Santa Maria Mater Dolorosa Soe yang meliputi, latar belakang penyusunan tema, alasan pemilihan tema dan tujuan, penjabaran program, petunjuk pelaksanaan program, dan contoh persiapan katekese.

  Bab V berupa penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.

  

BAB II

GAMBARAN UMUM KAUM MUDA DALAM KATEKESE UMAT,

PAROKI SANTA MARIA MATER DOLOROSA SOE,

KEUSKUPAN AGUNG KUPANG

Paroki Santa Maria Mater Dolorosa merupakan bagian dari Keuskupan Agung Kupang yang memiliki kaum muda cukup banyak. Dari segi status kaum

  muda sangat bervariasi yakni: ada yang SMP, SMU/SMK, Perguruan Tinggi dan pekerja. Penulis memberikan pedoman wawancara kepada para Dewan Paroki, Pendamping kaum muda dan kaum muda sendiri. Kaum muda dalam paroki ini biasanya melanjutkan perguruan tinggi di luar kota Soe, sehingga tidak semua pedoman wawancara dapat dijawab oleh seluruh kaum muda.

  Pedoman wawancara dikirim melalui seorang Bapak untuk disebarkan kepada para Dewan Paroki, Pendamping kaum muda dan kaum muda sendiri.

  Pokok-pokok dalam pedoman wawancara tertulis adalah situasi umum Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, kegiatan-kegiatan, jumlah dan perkembangan umat.

  Sedangkan gambaran umum kaum muda meliputi: situasi kaum muda, jumlah, kegiatan-kegiatan, harapan-harapan kaum muda. Perolehan data-data dua tahun terakhir ini. Wawancara tertulis dilaksanakan pada 4 Maret sampai 27 April 2007. Kaum muda yang dimaksud dalam bab ini adalah kaum muda yang tinggal di pusat Paroki Santa Maria Mater Dolorosa Soe, yang tersebar di 12 Wilayah yang terdiri dari 37 Kelompok Umat Basis. Sedangkan kaum muda yang ada di 8 stasi tidak diberikan pedoman wawancara karena medan yang jauh dari pusat Paroki dan waktu yang tidak mencukupi.

  A. Gambaran Paroki Santa Maria Mater Dolorosa Soe

  Pada bagian ini penulis akan membahas mengenai latar belakang berdirinya Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe, letak geografis, jumlah dan perkembangan umat dan kegiatan-kegiatan yang ada di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa.

  Pembahasan mengenai gambaran Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe diambil berdasarkan hasil pedoman wawancara yang dikumpulkan.

1. Latar Belakang Berdirinya Paroki Santa Maria Mater Dolorosa

  Pada tanggal 8 September 1935 Pater Jacobus Pessers, SVD mulai melaksanakan karya pastoralnya di Soe. Kegiatan Rohani berupa doa-doa diselenggarakan di rumah-rumah secara berkala dan dilaksanakan 3 bulan sekali karena Pater Jacobus Pessers menetap di Atambua, sedangkan perayaan Ekaristi dilaksanakan setiap hari Minggu di salah satu rumah umat [Lampiran 4: (4)].

  Pada tahun 1953 Pater Vincent Lechovic, SVD ditugaskan di kota Soe untuk memimpin umat, Pater mendirikan sebuah kapela di Kota Soe untuk mengadakan perayaan Ekaristi. Dengan melihat jumlah umat yang semakin bertambah mengikuti perayaan Ekaristi maka pater Vincent Lechovic berinisiatif untuk mendirikan sebuah gereja yang sekarang diberi nama gereja Santa Maria Mater Dolorosa.

  Paroki Santa Maria Mater Dolorosa Soe merupakan bagian dari Keuskupan Agung Kupang, yang memiliki jumlah umat ± 10.000 jiwa. Jumlah umat yang semakin bertambah dan mengingat medan yang cukup jauh dari pusat paroki maka pada tahun 2000, Paroki Santa Maria Mater Dolorosa Soe dibagi menjadi 3 paroki yaitu Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Paroki Santa Theresia Panite dan Paroki Santo Vinsensius Benlutu [Lampiran 4: (4)]. Berdasarkan buku kenangan peringatan berdirinya Gereja Santa Maria Mater Dolorosa, (Rua, 2006: 3) paroki ini mempunyai : 8 stasi yang ada di pedalaman dan

  12 Wilayah dengan 37 Kelompok Umat Basis. Umat paroki Santa Maria Mater Dolorosa lebih mengenal istilah Kelompok umat basis daripada Lingkungan.

2. Letak Geografis Pusat Paroki Santa Maria Mater Dolorosa

  Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, berada di pusat kota Soe, sehingga mudah ditempuh dengan alat transportasi. Bagian Utara Paroki Santa Maria Mater Dolorosa berbatasan dengan paroki Aloysius Niki-niki, yang jaraknya ± 16 kilo meter dari kota Soe, bagian Selatan berbatasan dengan Paroki Kapan, yang jaraknya ± 15 kilo meter dari kota Soe, bagian Barat berbatasan dengan Paroki Santa Theresia Panite ± 20 kilo meter dari kota Soe dan bagian Timur berbatasan dengan paroki Santo Vinsensius Benlutu yang jaraknya ± 10 kilo meter dari kota Soe. Paroki Santa Maria Mater Dolorosa berada di antara bukit-bukit kecil dan pada dataran yang tinggi [Lampiran 4: (4)].

  Kehidupan ekonomi umat Paroki Santa Maria Mater Dolorosa termasuk golongan menengah ke bawah. Sebagian besar umat mata pencahariannya adalah petani dan pegawai golongan kecil [Lampiran 4: (4)]. Latar belakang pendidikan umat Paroki Santa Maria Mater Dolorosa tidak terlalu tinggi, perbandingannya antara lain: Pegawai negeri 10 %, tamatan SMA 20 %, tamatan SMP 30 % dan SR atau SD 40 %. Hal ini disebabkan karena keterbatasan dana dari orang tua dan juga kurangnya kesadaran orang tua akan masa depan anaknya [Lampiran 4: (4)].

  3. Jumlah dan Perkembangan Umat Paroki Santa Maria Mater Dolorosa Berdasarkan hasil pendataan tahun 2006 jumlah umat yang ada di Paroki

  Santa Maria Mater Dolorosa adalah ± 5.866 jiwa, yang terdiri dari anak-anak, kaum muda dan orang tua. Setiap tahun jumlah umat terus bertambah sekitar 200-300 orang, baik orang pribumi maupun pendatang (pengungsi Timor-Timur). Umat Paroki Santa Maria Mater Dolorosa kebanyakan adalah pendatang bukan orang pribumi [Lampiran 4: (4)].

  4. Kegiatan-kegiatan di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa Bentuk-bentuk kegiatan yang diselenggarakan di paroki Santa Maria Mater

  Dolorosa meliputi 5 bidang yaitu Liturgi dan Kitab Suci, Sosial Ekonomi, HAM dan Perempuan, Kepemudaan dan Anak-anak, Pembangunan. Dari ke lima bidang ini masing-masing ketua Lingkungan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan kegiatan tersebut. Kegiatan liturgis dilaksanakan sesuai dengan kalender liturgi seperti: bulan Kitab Suci, bulan Maria, masa Adven dan masa Prapaskah [Lampiran 4: (5)].

  Pada bulan Maria para Dewan mengundang seluruh umat untuk ziarah ke Gua Maria. Dan juga pada bulan Maria diadakan perarakan Patung Bunda Maria ke setiap Lingkungan. Hal ini sangat membantu umat untuk terus berdevosi kepada Bunda Maria dan meningkatkan iman umat. Pada masa Adven, Prapaskah dan bulan Kitab Suci setiap Lingkungan mengadakan pendalaman iman di masing-masing Lingkungan, dan pada hari terakhir dalam bulan Kitab Suci diadakan lomba Kitab Suci antar Wilayah yang diadakan di aula Paroki. Kegiatan-kegiatan ini sangat membantu umat dalam mengembangkan iman mereka dan umat cukup antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Hal ini dapat dilihat dari semangat umat dan partisipasi mereka. Walaupun masih ada umat yang acuh dengan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan [Lampiran 4: (5)].

B. Situasi Kaum Muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa

  Dari segi status kaum muda yang ada di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa sangat bervariasi, antara lain berusia SMP, SMA, Perguruan Tinggi sampai pekerja.

  Dalam hasil wawancara tertulis, kaum muda yang mengisi pedoman wawancara adalah kebanyakan yang sudah bekerja. Jumlah kaum muda yang ada di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa dalam perkotaan sebanyak 418 orang yang tersebar di 37 Kelompok Umat Basis (KUB) [Lampiran 5: (6)].

1. Tempat atau Kedudukan Kaum Muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa

  Kaum muda yang ada di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa mendapat perhatian khusus dari Gereja, sama seperti kaum muda yang ada di Paroki lain.

  Bentuk perhatian dari Gereja yang nampak adalah adanya para pendamping yang mau memperhatikan kaum muda dan mau melibatkan kaum muda dalam berbagai kegiatan yang ada dalam Paroki Santa Maria Mater Dolorosa.

  Pastor paroki dan juga para dewan mendukung kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, seperti menjadi panitia bulan Kitab Suci, pesta pelindung Gereja dan juga pada hari-hari besar Gereja. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan kaum muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, dapat dikatakan bahwa kaum muda diberi kepercayaan dan kebebasan untuk mengekspresikan diri atau mengaktifkan diri demi pengembangan iman mereka dan perkembangan Gereja.

  Kaum muda Paroki Santa Maria Mater Dolorosa mempunyai program tahunan. Program ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan kaum muda sendiri dan untuk mengarahkan kaum muda akan pelaksanaan suatu kegiatan sehingga kegiatan yang dilaksanakan terarah. Kaum muda yang ada di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa adalah kebanyakan mahasiswa dan beberapa yang sudah kerja.

2. Kegiatan-kegiatan Kaum Muda di Pusat Paroki Santa Maria Mater Dolorosa

  Kaum muda yang memiliki tanggung jawab sebagai penerus Gereja, perlu mendapat perhatian melalui kegiatan-kegiatan rohani. Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh kaum muda selama dua tahun terakhir di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa antara lain: a.