Penampil kadar alkohol portable dalam minuman dengan penampil Led dan Seven Segment - USD Repository
i
TUGAS AKHIR
PENAMPIL KADAR ALKOHOL PORTABLE DALAM
MINUMAN DENGAN PENAMPIL LED DAN SEVEN
SEGMENT
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Elektro
RIO RINALDI
NIM : 055114007
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii
FINAL PROJECT
ALCOHOL LEVEL DISPLAY PORTABLE IN BEVERAGE
WITH LED AND SEVEN SEGMENT VIEWER
Presented as Partial Fulfillment of the Recruitments
To Obtain the Sarjana Teknik Degree
In Electrical Engineering Study Program
RIO RINALDI
NIM : 055114007
ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP
Skripsi ini kupersembahkan untuk : Y esus K ristus Pembimbing dan Sahabatku yang paling setia Papa dan M ama tercinta yang selalu menyayangiku Ci D ina dan K o Slamet yang selalu mendukungku Ci V ivi yang selalu menyemangatiku Frezkey dan Chiki yang selalu menghiburku Semua orang yang turut mendukungku dalam pengerjaan skripsi ini
S ekalipun aku berj alan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab E ngkau
besertaku; gadaM u dan tongkatM u, itulah yang menghibur aku. ( M azmur 23 : 4)vi vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Minuman beralkohol sebenarnya aman untuk dikonsumsi jika kadar alkoholnya tidakmelebihi batas ambang yang disyaratkan. Untuk itu perlu suatu alat untuk menguji kadar
alkohol secara cepat dan tepat. Penampil kadar alkohol portable dalam minuman dengan
penampil LED dan seven segment cocok untuk pengujian tersebut. Sistem ini akan membantu
user dalam mengetahui kadar alkohol yang akan diminum. Penelitian ini memberikan solusi
untuk mengurangi keracunan akut akibat etanol.Sistem ini dilakukan dengan cara merubah data analog dari sensor TGS 822 menjadi
digital kemudian mentransmisikan data tersebut ke mikrokontroler AT89S51 dan ditampilkan
lewat LED dan seven segment, dimana di dalam mikrokontroler diprogram melalui program
bahasa C. Sensor TGS822 mempunyai parameter Vc = 5 V DC, Vh = 5 V DC, RL = 1 K
Ohm, dengan output berupa tegangan DC dengan nilai yang berubah – ubah sesuai dengan
konsentrasi uap alkohol dari lingkungan sensor yang dihubungkan ke input ADC dari
mikrokontroler dan ditampilkan ke LED dan seven segment.Sistem penampil kadar alkohol portable dalam minuman dengan penampil LED dan
seven segment sudah berhasil dibuat dan dapat bekerja dengan cukup baik. Penampil LED dan
seven segment mampu menampilkan data – data yang diinginkan dengan benar. Setiap
pengambilan data akan dicatat nilai ADC yang ditampilkan oleh LED dan seven segment.
Sebelum melakukan pengambilan data diperlukan pemanasan sensor sekitar 1 menit. Nilai
output dari sensor tidak selalu sama sehingga dalam setiap pengukuran perlu diambil ambang
data yaitu pada detik ke-60 (enam puluh) untuk dijadikan acuan identifikasi.Kata kunci : Penampil, Kadar Alkohol, Sensor TGS 822, Mikrokontroler AT89S51
viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Alcoholic beverages actually safe for consumption if the alcohol content does notexceed the threshold required. For that we need a tool to test the alcohol content quickly and
accurately. Alcohol level display portable in beverage with LED and seven segment viewer
suitable for the test. This system will help users in knowing the alcohol content to be drunk.
This research provides solutions to reduce the effect of acute ethanol intoxication.This system is done by changing the analog data from sensors TGS 822 into digital and
then transmit the data to the microcontroller AT89S51 and displayed via the LED and the
seven segment, which in the microcontroller is programmed through a C language. Sensor
TGS822 have parameters Vc = 5 V DC, Vh = 5 V DC, RL = 1 K Ohm, the output DC voltage
with an arbitrary value according to the concentration of alcohol vapor from the environment
sensor that is connected to ADC input of the microcontroller and displayed in LED and seven
segment.Viewer system alcohol content in drinks with a viewer portable LED and seven
segment has been created and can work quite well. LED and seven segment viewer capable of
displaying the desired data correctly. Each data collection will be noted that ADC values
displayed by the LED and seven segment. Before performing the required data acquisition
sensor needs warming around 1 minute. The output value of the sensor is not always the same
thso that in each measurement is necessary to take data on the threshold about 60 (sixty)
seconds to be used as reference for identification.Key words : Display, Alcohol Level, TGS 822, Microcontroller AT89S51
ix x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN …………....................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………………………….. v
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP …………………… vi
LEMBAR PENYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS …………………………...... vii
INTISARI ………………………………………………………………………………... viii
ABSTRACT ……………………………………………………………………………… ix
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………. x
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. xi
………………………………………………………………….. xiii DAFTAR GAMBAR
……………………………………………………………………… xiv DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………... 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………….... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………………………………………... 2
1.3 Batasan Masalah ……………………………………………………………………. 2
1.4 Metodologi Penelitian ………………………………………………………………. 3
………………………………………………………………. 5 BAB II DASAR TEORI
2.1 Sensor TGS 822 [6] ………………………………………………………………… 5
2.2 Pengondisi Sinyal [7] ……………………………………………………………….. 8
2.3 Konverter Analog ke Digital [8] ……………………………………………………. 9
2.4 Mikrokontroler AT89S51 [9] ………………………………………………………. 11
2.5 Seven Segment [10] ………………………………………………………………… 14
2.6 Light Emitting Diode [11] …………………………………………………………. 15
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ……………………………… 17
3.1 Arsitektur Sistem …………………………………………………………………… 17
3.2 Perancangan Hardware …………………………………………………………….. 17
3.2.1 Perancangan Rangkaian Sensor TGS822 ………………………………….. 17
3.2.2 Perancangan Rangkaian Pengondisi Sinyal ………………………………… 18
3.2.3 Perancangan Rangkaian ADC ……………………………………………… 19
3.2.4 Perancangan Rangkaian Mikrokontroler AT89S51 ………………………. 20
3.2.5 Perancangan Rangkaian Penampil Seven Segment ………………………... 22
3.2.6 Perancangan Rangkaian Penampil LED …………………………………... 23
3.3 Perancangan Software …………………………………………………………….... 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………………. 27
4.1 Perubahan Rancangan …………………………………………………………….. 27
4.2 Hasil Hardware ……………………………………………………………………. 28
4.3 Prosedur Pengujian ……………………………………………………………….. 31
4.4 Pengujian dan Analisis Sistem Hardware ………………………………………... 32
4.4.1 Pengujian dan Analisis Rangkaian Keseluruhan …………………………. 32
4.4.2 Pengujian dan Analisis Rangkaian Pengondisi Sinyal …………………… 35
4.4.3 Pengujian dan Analisis Rangkaian ADC ………………………………… 37
4.4.4 Pengujian dan Analisis Rangkaian Seven Segment ………………………. 38
4.4.5 Pengujian dan Analisis Rangkaian LED …………………………………. 41
4.5 Analisis Sistem Software
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………. 49
…………………………………………………………………. 50
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………………………….. 51 LAMPIRAN
xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
HalamanGambar 2.1. Sensor TGS 822 [6] ………………………………………………………… 5Gambar 2.2. Rangkaian Sensor TGS 822 [6] ……………………………………………. 6Gambar 2.3. Karakteristik Sensitivitas Sensor Gas [6] …………………………………. 7Gambar 2.4. Penguat Tak Membalik [7] ………………………………………………… 9Gambar 2.5. Rangkaian ADC [8] ………………………………………………………... 10Gambar 2.6. Mikrokontroler AT89S51 [9] ……………………………………………… 11Gambar 2.7. Rangkaian Pewaktu [9] ……………………………………………………. 13Gambar 2.8. Rangkaian Power On Reset [9] ……………………………………………. 13Gambar 2.9. Seven Segment [10] ………………………………………………………... 14Gambar 2.10. Rangkaian (a) Common Anoda dan (b) Common Katoda [10] …………… 15Gambar 2.11. Cara Pemasangan LED dan resistor [11] …………………………………. 16Gambar 2.12. Grafik Perbandingan Intesitas Cahaya dengan Arus Bias Maju ………….. 16Gambar 3.1. Arsitektur Sistem ………………………………………………………….. 17Gambar 3.2. Sensor TGS822 [6] ………………………………………………………... 18Gambar 3.3. Rangkaian Non Inverting Amplifier ………………………………………. 19Gambar 3.4. Rangkaian ADC ………………………………………………………….. 20Gambar 3.5. Rangkaian Mikrokontroler AT89S51 ……………………………………. 21Gambar 3.6. Antarmuka Mikrokontroler dengan Penampil Seven Segment …………… 22Gambar 3.7. Rangkaian Antarmuka Mikrokontroler dengan Penampil LED …………. 23Gambar 3.8. Diagram Alir ……………………………………………………………... 24Gambar 4.1. Grafik Pengujian Rangkaian Sensor ……………………………………… 28Gambar 4.2. Hardware Rangkaian Pengukur Kadar Alkohol …………………………. 29Gambar 4.3. Trafo 1 Ampere …………………………………………………………… 30Gambar 4.4. Rangkaian Sensor TGS 822 ………………………………………………. 30xiii xiv
DAFTAR TABEL
HalamanTabel 2.1. Pemberian nilai pada –RD dan –WR serta perubahan nilai pada –INTR … 10Tabel 3.1. Perbandingan nilai Rs/Ro dengan konsentrasi alcohol [6] ……………….. 25Tabel 4.1. Hasil Pengujian Rangkaian Sensor ………………………………………... 27Tabel 4.2. Hasil Pengujian Kadar Alkohol Tinggi Berbeda Waktu Sama 60 detik ….. 33Tabel 4.3. Hasil Pengujian Kadar Alkohol Tinggi Sama 3 cm Waktu Berbeda ……… 34Tabel 4.4. Hasil Pengujian Kadar Alkohol Tinggi Sama 3cm dan Waktu Sama 60 detik ……………………………………………………… 34Tabel 4.5 Hasil Pengujian Kadar Alkohol pada Seven Segment dan LED ………….. 35Tabel 4.6. Hasil Pengujian Rangkaian Non Inverting Amplifier ……………………. 36Tabel 4.7. Perbandingan Tegangan Keluaran Pengujian dengan Perhitungan ……… 36Tabel 4.8. Hasil Pengujian ADC ……………………………………………………. 38Tabel 4.9. Pengujian Nyala LED ……………………………………………………. 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di tengah kondisi pergaulan yang bebas saat ini, minuman beralkohol sudah
menjadi lazim dan diterima dalam pergaulan sosial. Penggunaan etanol atau alkohol
sebagai minuman sudah dikenal luas. Minuman beralkohol sebenarnya aman untuk
dikonsumsi jika kadar alkoholnya tidak melebihi batas ambang yang disyaratkan, namun
di masyarakat banyak beredar minuman beralkohol yang tidak mencantumkan kadar
alkohol yang terkandung dalam minuman tersebut sehingga tidak mengherankan
keracunan akut maupun kronis akibat etanol sering terjadi [1], bahkan seringkali menjadi
penyebab utama kecelakaan lalu lintas yang fatal [2].Berdasarkan hal di atas, penulis ingin membuat suatu sistem berbasis
mikrokontroler yang dapat menampilkan kadar alkohol pada minuman beralkohol
dengan cepat, akurat dan efisien, sehingga konsumen dapat mengetahui kadar alkohol
yang masih aman untuk dikonsumsi.Alkohol jelas banyak digunakan dalam industri minuman beralkohol, yaitu
minuman yang mengandung alkohol (etanol) yang dibuat secara fermentasi dari jenis
bahan baku nabati yang mengandung karbohidrat, misalnya: biji-bijian, buah-buahan,
nira dan sebagainya, atau yang dibuat dengan cara distilasi hasil fermentasi termasuk di
dalamnya adalah minuman keras klasifikasi A, B dan C. Menurut MENKES No.86/1977
itu, minuman beralkohol dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan [3]:1. Golongan A dengan kadar alkohol 1-5% misalnya bir
2. Golongan B dengan kadar alkohol 5-20% misalnya anggur 3. Golongan C dengan kadar alkohol 20-55% misalnya wiski dan brendi.
Departemen kesehatan melakukan pengujian bagi minuman-minuman yang
beredar di masyarakat guna layak dikonsumsi bagi konsumen. Minuman alkohol ini diuji
kadar alkohol di laboratorium dan dimasukkan ke dalam kelas – kelas tertentu. Seiring
banyaknya minuman beralkohol yang memiliki kadar alkohol yang amat tinggi (melebihi
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55%) dan tidak memiliki izin beredar maka BPOM (Badan Pengawas Obat dan
Makanan) melakukan operasi langsung ke lapangan [4]. Dalam melakukan operasi
minuman alkohol BPOM tidak bisa mengetahui langsung kadar alkohol yang terkandung
dalamnya. Minuman tersebut diuji di Laboratorium kemudian baru bisa diketahui apakah
minuman tersebut layak beredar atau tidak. Proses uji laboratorium membutuhkan waktu
dan biaya yang cukup besar, sehingga bagi para pedagang tidak bisa langsung
mengetahui apakah minuman yang dijual layak beredar atau tidak [5].Dalam penelitian ini dirancang suatu alat yang efektif dan efisien dalam
mengukur kadar alkohol pada minuman beralkohol, sehingga user bisa segera
mengetahui kadar alkohol dalam minuman beralkohol. Sistem yang akan dibuat ini dapat
mendeteksi kadar alkohol pada minuman, dengan mengubah data analog dari sensor
menjadi digital kemudian mentransmisikan data tersebut ke mikrokontroler dan
ditampilkan lewat seven segment sebagai penampil angka kadar alkohol dalam persen
dan LED sebagai penanda level kadar alkohol.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.2.
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan suatu sistem yang dapat mengukur dan
menampilkan kadar alkohol yang terkandung dalam minuman beralkohol dengan cepat
dan efisien dalam satuan persen.Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mencegah terjadinya keracunan alkohol
karena tidak mengetahui kandungan alkohol yang diminum terlalu tinggi, yang dapat
menyebabkan keracunan akut.Batasan Masalah 1.3.
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Sensor yang digunakan adalah sensor gas TGS822.
b. Menggunakan pengondisi sinyal berupa rangkaian non inverting amplifier dengan menggunakan IC LM358.
c. Menggunakan tipe ADC 0804 dengan mode kerja free running.
d. Menggunakan mikrokontroler AT89S51.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Penampil menggunakan 3 buah seven segment sebagai penampil angka 1 sampai
100 dalam satuan persen dan 10 buah LED sebagai penanda level.
f. Pembahasan hasil pengukuran kadar alkohol menggunakan perbandingan dengan
minuman beralkohol yang sudah diberi label.Metodologi Penelitian 1.4.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode:
a. Pengumpulan bahan-bahan referensi berupa buku-buku dan artikel sebagai
landasan teori serta jurnal-jurnal sebagai bahan pertimbangan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Perancangan sistem hardware dan software. Tahap ini bertujuan untuk mencari
bentuk model yang optimal dari sistem yang akan dibuat dengan mempertimbangkan dari berbagai faktor dan agar sesuai dengan kebutuhan user. Perancangan sistem hardware menggunakan sensor gas yang dapat mendeteksi alkohol dalam minuman, menggunakan rangkaian non inverting amplifier yang dapat menguatkan sinyal dari sensor, menggunakan ADC yang dapat mengubah sinyal masukan menjadi data digital, menggunakan mikrokontroler yang dapat mengolah data kemudian dapat ditampilkan dalam penampil. Perancangan sistem software menggunakan program yang dapat mengoperasikan mikrokontroler, sehingga data yang ditampilkan bisa sesuai dengan keinginan user.
c. Pembuatan sistem hardware dan software. Sesuai dengan perancangan rangkaian
sensor dapat mendeteksi kadar alkohol dalam minuman beralkohol. Data yang diperoleh dari sensor dapat diolah oleh mikrokontroler kemudian dapat ditampilkan.
d. Proses pengambilan data. Pengambilan data dilakukan dengan cara menyediakan
minuman beralkohol atau alkohol yang sudah diketahui terlebih dahulu kadarnya alkoholnya, kemudian diuji pada sensor gas. Hasil pembacaan sensor gas yang telah diproses oleh mikrokontroler akan ditampilkan dalam bentuk angka pada seven segment dan jumlah level pada LED. Data yang sudah ditampilkan kemudian dicatat dan dianalisis.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Analisa data. Analisa data dilakukan dengan membandingkan hasil pembacaan
kadar alkohol dari alat penampil kadar alkohol dengan alkohol yang kadar alkoholnya telah diuji dalam laboratorium atau kadar alkohol yang sudah tertera dalam kemasan minuman beralkohol.
f. Cara penafsiran. Cara penafsiran data dilakukan dengan melihat jumlah LED
yang menyala dari level 1 sampai dengan 10. Setiap 1 LED yang menyala mewakili 10% kadar alkohol yang sesuai dengan angka yang ditampilkan dalam seven segment.g. Penyimpulan hasil percobaan. Penyimpulan hasil percobaan dapat dilakukan dengan menghitung presentase error yang terjadi.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II DASAR TEORI
2.1. Sensor Gas TGS 822 [6]
Sudah bertahun-tahun di pasaran terdapat pengindera gas yang beredar, tetapi
dengan pengindera gas semikonduktor dari Jepang merk FIGARO dengan harga dan
kemudahannya untuk mendapatkannya, maka pengindera gas tersebut dipakai dalam
sistem penampil kadar alkohol. Di sini dapat dikemukakan bahwa pengindera gas
semacam itu dapat dianggap sebagai resistor NPC (Negatif Pollution Coefficient) dimana
semakin tinggi konsentrasi gas yang tidak diinginkan, semakin rendahlah hambatannya.
Berbagai macam pengindera gas yang beredar di pasaran, antara lain adalah TGS 822,
TGS 812 dan TGS 813. Ketiga tipe bereaksi terhadap senyawa halogen, alkohol, eter,
keton, ester, propana, metana, butana, bensin, dan berbagai senyawa zat lemas organik
bentuk gas seperti amoniak, LPG, karbon monoksida dan sebagainya. Beda antara ketiga
jenis sensor tersebut terletak pada kepekaan yang berlainan bagi beberapa gas tertentu.
Misalnya TGS 822 sangat peka terhadap amoniak, alkohol, benzena, TGS 812 sangat
peka terhadap amoniak, karbon monoksida dan TGS 813 sangat peka terhadap metana,
propana dan butana.Gambar 2.1. Sensor TGS 822 [6] Besarnya hambatan yang berada dalam kemasan TGS tergantung dari padategangan catu, hambatan beban dan pengukuran tegangan VRL.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.2. Rangkaian sensor TGS 822 [6] Dari rangkaian pada gambar 2.2 maka dapat dirumuskan sebagai berikut:=
1 R (2.1)
−
dengan :Vc = Tegangan input sensor, Volt
VRL = Tegangan output sensor, Volt Rs = Tahanan sensor, Ohm RL = Tahanan beban, Ohm Sedangkan disipasi daya pada elektroda sensor (PS) dirumuskan sebagai berikut :
.
= (2.2)
( ) Dengan demikian, jika tegangan catu tetap, nilai hambatan beban juga tetap,
sedangkan tegangan output yang semakin besar yang diakibatkan semakin tingginya
konsentrasi gas, maka Rs akan semakin mengecil. Atau boleh dikatakan besarnya Rs
berbanding terbalik dengan tegangan VRL.Gambar 2.3 merupakan karakteristik sensitivitas sensor gas, semua data yang disajikan berada pada kondisi uji standar.Dengan: Rs = Tahanan sensor dalam berbagai macam gas Ro = Tahanan sensor dalam 300 ppm etanol
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.3. Karakteristik Sensitivitas Sensor Gas [6] Elemen penginderaan sensor gas FIGARO adalah timah dioksida (SnO2)
semikonduktor yang memiliki konduktivitas rendah di udara bersih. Dengan adanya gas
terdeteksi, konduktivitas sensor meningkat tergantung pada konsentrasi gas di udara.
Sebuah rangkaian listrik sederhana dapat mengkonversi perubahan konduktivitas untuk
menghasilkan sinyal output yang sesuai dengan konsentrasi gas.TGS 822 memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap uap pelarut organik serta uap
air. Sensor TGS 822 juga memiliki kepekaan terhadap berbagai gas yang mudah terbakar
seperti karbon monoksida. Bahan dasarnya terbuat dari keramik yang sangat tahan panas
hingga 200°C.Angka kadar alkohol pada cairan menunjukkan perbandingannya dengan air. Pada
saat ini, kadar etanol paling tinggi yang ada di pasaran adalah 96% untuk konsentrasi
teknis. Ada banyak cara untuk mengukur kadar etanol dan setiap metode pengukuran
memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Beberapa metode itu adalah
analisis menggunakan GC (Gas Chromatography), analisis dengan HPLC (High
Performance Liquid Chromatography ), metode enzim, dan metode dengan menggunakan
hidrometer alkohol. Dalam tugas akhir ini digunakan metode pengukuran kadar alkohol
berdasarkan banyaknya alkohol yang menguap dengan menggunakan sensor TGS 822.
Elemen sensor TGS 822 terdiri atas semikonduktor oksida logam (MOS) yang dilapisi
oleh substrat alumina dari chip sensor yang digabungkan dengan pemanas. Dalam
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mendeteksi suatu gas, konduktivitas sensor semakin naik sebanding terhadap konsentrasi
gas di udara. Rangkaian listrik yang sederhana dapat mengubah perubahan konduktivitas
menjadi sinyal keluaran yang dapat disamakan dengan konsentrasi gas. Mengacu
terhadap chip sensor yang kecil, TGS 822 membutuhkan tegangan heater sebesar 5 Volt.
Tegangan heater dipakai untuk menjaga heater dalam suhu tertentu agar didapat hasil
yang optimal dalam melakukan deteksi. Sensor ini dapat diaplikasikan pada pengujian
alkohol, pendeteksi uap air larutan organik, dan pendeteksi larutan pada pabrik dan
industri semikonduktor. Sensor TGS 822 digunakan untuk menangkap kandungan uap
alkohol yang menguap dari cairan yang akan dideteksi. Semakin banyak kandungan uap
air etanol yang terdeteksi maka tahanan sensor (RS) akan menjadi semakin kecil.
Tahanan sensor (RS) yang semakin kecil mengakibatkan tegangan keluaran sensor
menjadi semakin besar sehingga sensor menjadi panas.Untuk prinsip kerja, sensor membutuhkan tegangan input (VC) dan tegangan
heater (VH), jika sensor diletakkan pada udara bersih, maka tahanan sensor RS akan naik
secara cepat sehingga tegangan yang melintasi tahanan beban (RL) akan turun secara
cepat dan dapat naik secara cepat pula bila nilai RS turun, kondisi ini disebut initial
action . Pada saat ada uap alkohol yang masuk ke dalam sensor, nilai tahanan sensor (RS)
akan turun sesuai dengan besarnya konsentrasi uap alkohol di udara pada saat itu.
Penurunan nilai RS ini akan menyebabkan tegangan pada RL atau VRL naik. Keluaran
tegangan pada VRL inilah yang menjadi acuan pengukuran kadar alkohol, dengan
mengetahui nilai beda tegangan pada tiap – tiap larutan alkohol maka akan diketahui
kadar alkohol yang terkandung dalam minuman.2.2. Pengondisi Sinyal [7]
Non inverting amplifier merupakan suatu penguat yang tegangan keluarannya
atau Vo mempunyai polaritas yang sama dengan tegangan masukan atau Vi. Rangkaian
penguat tak membalik ditunjukkan pada Gambar 2.4.Arus i mengalir ke Ri karena impedansi masukan opamp sangat besar sehingga
tidak ada arus yang mengalir pada kedua terminal masukannya. Tegangan pada Ri sama
dengan Vi karena perbedaan tegangan pada kedua terminal masukannya mendekati 0 V.
= (2.3)
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.4. Penguat tak membalik [7] Tegangan pada R dapat dinyatakan sebagai:f = . = (2.4)
Tegangan keluaran Vo didapat dengan menambahkan tegangan pada Ri yaitu Vi dengan tegangan pada Rf yaitu V .
Rf
- =
(2.5) = 1 + (2.6)
2.3. Konverter Analog ke Digital [8]
ADC pada rancangan ini digunakan untuk mengubah masukan analog keluaran
sensor suhu yang sudah dikuatkan menjadi data digital 8 bit. Tipe ADC yang digunakan
adalah ADC 0804 pada mode kerja free running. Rangkaian free running ADC 0804
ditunjukkan pada Gambar 2.5.Untuk membuat mode kerja ADC 0804 menjadi free running, maka harus
diketahui bagaimana urutan pemberian nilai pada -RD dan -WR serta perubahan nilai
pada -INTR. Urutan pemberian nilai pada -RD, -WR perubahan nilai pada -INTR
ditunjukkan pada Tabel 2.1.Mode kerja free running ADC diperoleh jika -RD dan -CS dihubungkan ke
ground agar selalu mendapat logika 0 sehingga ADC akan selalu aktif dan siap
memberikan data. Pin -WR dan -INTR dijadikan satu karena perubahan -INTR sama
1 R1 10k
+IN
-IN
19
20
4
5
1
2
3
A GN D
VREF/2 GN D DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0 CLKR
VCC/VREF CLKIN
INTR
CS
RD
WR gnd supply 1C1 150pF output adc
1
2
3
4
5
6
7
8 supply 2
1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
17
16
15
dengan perubahan logika pada -WR, sehingga pemberian logika pada -WR dilakukan
secara otomatis oleh keluaran –INTR.Gambar 2.5. Rangkaian ADC [8]Tabel 2.1. Pemberian nilai pada -RD dan -WR serta perubahan nilai pada –INTR [8]Langkah
1
2
1
1 Mode kerja free running ADC diperoleh jika -RD dan -CS dihubungkan ke
ground agar selalu mendapat logika 0 sehingga ADC akan selalu aktif dan siap
memberikan data. Pin -WR dan -INTR dijadikan satu karena perubahan -INTR sama
dengan perubahan logika pada -WR, sehingga pemberian logika pada -WR dilakukan
secara otomatis oleh keluaran –INTR.Nilai tegangan masukan (Vx) dari sebuah adc secara umum dapat dirumuskan sebagai
berikut:= ( 1. 2 + 2. 2 + ⋯
1 U4 ADC0804
6
7
8
9
1
11
12
13
14
10
INTR WR RD
- . 2 ) (2.7) =
(2.8) v cc
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan: Vx = tegangan masukan Vref = tegangan referensi Vin max = tegangan maksimal yang masuk ke ADCResolusi dari sebuah ADC secara umum dapat dirumuskan dalam persamaan (2.9).
= . 2 (2.9) dengan: ΔV = resolusi Vref = tegangan referensi n = jumlah bit
Untuk mendapatkan beda tegangan tiap bit dapat menggunakan persamaan (2.10).
( ) ( ) = (2.10) dengan:
(+) Vref = tegangan masukan positif
(-) Vref = tegangan masukan negatif n = jumlah bit