Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Prestasi Belajar Matematika dengan dan Tanpa Pemberian Brain GYM pada Peserta Didik Kelas Xi IPS Tahun Ajaran 2012/2013 T2 942011013 BAB IV

Bab IV
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian
Subyek

penelitian

berasal dari dua

sekolah

swasta Kristen yang berada Propinsi Jawa Tengah. SMA
Kristen Terang Bangsa terletak di Jl. Arteri Utara,
Kompleks Grand Marina Semarang, dan SMA Kristen 1
terletak di Jl. Osa Maliki No. 32 Salatiga. Informasi
jumlah dari subyek penelitian yang lengkap disajikan
pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Subyek Penelitian
Subyek Penelitian
Nama Sekolah


L

P

Jumlah

SMA Kristen Terang
Bangsa Semarang

42

39

81

SMA Kristen 1 Salatiga

42

39


81

Jumlah Total
84
78
162
Sumber data: SMA Kristen Terang Bangsa Semarang dan
SMA Kristen 1 Salatiga (2013)
L : Laki laki; P: Perempuan

Subyek

dalam

penelitian

adalah

162


orang

peserta didik kelas XI IPS yang diambil dari 81 orang
peserta

didik

dari

SMA

Kristen

Terang

Bangsa

Semarang sebagai kelompok eksperimen yang terdiri
dari 42 laki-laki, 39 perempuan dan 81 orang peserta

62

didik lainnya dari SMA Kristen 1 Salatiga sebagai
kelompok

kontrol

terdiri

dari

42

laki-laki,

39

perempuan seperti pada pada Tabel 4.1. Lebih lanjut,
hasil pengumpulan data jenis umur subyek penelitian
disajikan pada Tabel 4.2 di bawah ini.


Tabel 4.2. Data Jenis Umur Subyek Penelitian
SMA Kristen Terang
Bangsa Semarang

SMA Kristen 1
Salatiga

No

Umur
(tahun)

Jumlah

Persentase
(%)

Jumlah


Persentase
(%)

1

15

7

8,64

8

9,88

2

16

39


48,15

40

49,38

3

17

31

38,27

30

37,04

4


18

4

4,94

3

3,70

81

100

81

100

Total


Sumber data: SMA Kristen Terang Bangsa Semarang dan SMA
Kristen 1 Salatiga (2013)

% = ( jumlah peserta didik / total peserta didik) x 100%

Tabel 4.2 sebagian besar usia subyek penelitian
di kedua sekolah menunjukkan rata-rata 16 tahun
dengan persentase 48,15% dan 49,38%. Usia terendah
15 tahun dan usia tertinggi 18 tahun. Berikut adalah
hasil pengumpulan data jenis agama subyek penelitian
yang disajikan pada Tabel 4.3.

63

Tabel 4.3. Data Jenis Agama Subyek Penelitian

No

1


SMA Kristen Terang
Bangsa Semarang

Agama

SMA Kristen 1
Salatiga

Jumlah Persentasi Jumlah Persentasi
(%)
(%)

Kristen

67

82,72

69


85,18

Protestan
2

Katholik

9

11,11

6

7,41

3

Islam

5

6,17

6

7,41

Total

81

100

81

100

Sumber data: SMA Kristen Terang Bangsa Semarang dan SMA
Kristen 1 Salatiga (2013)

% = ( jumlah peserta didik / total peserta didik) x 100%

Kedua

sekolah

memiliki

status

yang

sama

sebagai sekolah swasta Kristen. Pada Tabel 4.3 nampak
bahwa mayoritas subyek penelitian juga beragama
Kristen Protestan yaitu 82,72 % di SMA Kristen Terang
Bangsa Semarang dan 85,18% di SMA Kristen 1
Salatiga.
Kedua sekolah sama-sama memiliki guru wanita
yang mengajar matematika di kelas XI IPS. Kedua guru
merupakan guru lulusan FKIP Matematika Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga.
Nilai NEM dari para peserta setelah dianalisis
menggunakan uji homogenitas yaitu uji t, diperoleh
hasil tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai
NEM kedua sekolah (lihat Tabel 4.4).
64

Tabel 4.4. Uji T untuk NEM/SKHU Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol

Paired Samples Test

Paired Differences

Mean

Std.
Std.
Error
Deviation Mean

95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower

Upper

T

Sig.
(2df tailed)

Pair NEM
,33407 5,55946 ,61772 -,89522 1,56337 ,541 80
1
SMA
Kristen
Terang
Bangsa
Semarang
dan
SMA
Kristen 1
Salatiga

,590

Sumber: Data primer diolah (2013)

Berdasarkan Tabel 4.4 hasil perhitungan analisis
Paired Sample Test nilai t test sebesar 0,541 dengan
angka probabilitas (sig) sebesar 0,590 > 0,05 yang
berarti bahwa hipotesis nihil diterima sehingga dapat
disimpulkan

bahwa

tidak

ada

perbedaan

yang

signifikan prestasi belajar matematika dari awal masuk
SMA

antara

kelompok

eksperimen

dan

kelompok

kontrol. Hasil UAS semester 2 pada saat subyek
penelitian di kelas X sebelum kenaikan kelas dapat di
lihat pada Tabel 4.5 dibawah ini.

65

Tabel 4.5. Uji t Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS)
Matematika Subyek Penelitian Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol di Kelas X
Paired Samples Test
Paired Differences

Std.
Std.
Error
Mean Deviation Mean
Pair UAS SMA
1
Kristen
Terang
Bangsa
Semarang
dan SMA
Kristen 1
Salatiga

95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower

Upper

T

Sig.
(2df tailed)

,37037 8,08153 ,89795 -1,41660 2,15734 ,412 80

,681

Sumber: Data primer diolah (2013)

Nilai

UAS

Matematika

di

kelas

X

yang

ditunjukkan ada Tabel 4.5 nampak bahwa subyek
penelitian juga menunjukkan nilai t test sebesar 0,412
dengan angka probabilitas (sig) sebesar 0,681 > 0,05
yang berarti bahwa hipotesis nihil diterima sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan nilai UAS antara prestasi belajar matematika
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

4.2. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini
dipergunakan untuk memperoleh gambaran umum
jumlah nilai, nilai rata-rata, standar deviasi, nilai
maksimum dan nilai minimum dari nilai pretest dan
66

nilai posttest kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.

4.2.1. Analisis Deskriptif Pretest Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Deskripsi hasil pretest dari kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol ditunjukkan pada Tabel 4.6. di
bawah ini.
Tabel 4.6. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
No Range Kategori
1 81–100

Kelompok
Kelompok
Eksperimen
Kontrol
Frekuensi % Frekuensi %
0
0
0
0

2

61–80

Tinggi
Sekali
Tinggi

3

41–60

Cukup

15 28,40

7 8,64

4

21–40

Rendah

43 53,09

49 60,49

5

0–20

23 18,52

25 30,86

81

81

0

Rendah
Sekali
Jumlah Total
Mean

0

100

0

27,3965

26,3386

Std. Deviation 11,45708

10,04743

Minimum

0

0

Maximum
47,62
Sumber: Data primer diolah (2013)

42,86

0

100

Pada Tabel 4.6 nampak bahwa nilai rata-rata dari
subyek
27,3965

penelitian
yang

kelompok

bervariasi

eksperimen

dengan

standar

adalah
deviasi
67

11,45708 dari nilai terendah 0,00 sampai dengan nilai
tertinggi 47,62. Bila dilihat dari hasil pretest kelompok
eksperimen pada Tabel 4.6, dapat dikatakan bahwa
prestasi atau kemampuan mengerjakan soal pretest
Matematika subyek penelitian kelompok eksperimen ini
masih

dikategorikan

menunjukkan

bahwa

rendah.
nilai

Tabel

rata-rata

4.7
dari

juga
subyek

penelitian kelompok kontrol adalah 26,3386 yang
bervariasi dengan standar deviasi 10,04743 dari nilai
terendah 0,00 sampai dengan nilai tertinggi 42,86. Bila
dilihat dari hasil pretest kelompok kontrol, dapat
dikatakan bahwa kemampuan mengerjakan soal pretest
Matematika subyek penelitian kelompok kontrol juga
masih

tergolong

rendah.

Hasil

prestasi

belajar

matematika peserta didik dilihat dari nilai KKM dapat
dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7. Hasil Pre Test Prestasi Belajar Matematika
No

Range

KKM

Kelompok
Kelompok
Eksperimen
Kontrol
Frekuensi
%
Frekuensi
%
1
> 70
Tuntas
0
0
0
0
2
≤ 70
Tidak
81
100
81
100
Tuntas
Jumlah Total
81
100
81
100
KKM = Kriteria Ketuntasan Minimal

Nilai KKM untuk mata pelajaran Matematika adalah 70.
Hasil pretest pada Tabel 4.7 menunjukkan 162 orang

68

peserta didik di kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dinyatakan tidak tuntas.

4.2.2. Analisis Deskriptif Posttest Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Deskripsi

hasil

posttest

dari

kelompok

eks-

perimen dan kelompok kontrol ditunjukkan pada Tabel
4.8 di bawah ini.
Tabel 4.8. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Kelompok
Kelompok Kontrol
Eksperimen
No Range Kategori
Frekuensi % Frekuensi
%
1 81 – 100 Tinggi
9 11,11
0
0
Sekali
2 61 – 80 Tinggi
57 70,37
9 11,11
3

41 – 60

Cukup

14 17,28

4

21 – 40

Rendah

1

1,23

5

0 – 20

Rendah
Sekali
Jumlah Total

0

0

1

1,23

81

100

81

100

Mean 69,4880
Std. Deviation 11,58597
Minimum

46 56,79
25 30,86

45,2089
11,37145

23,81

0

Maximum
90,48
Sumber: Data primer diolah (2013)

66,67

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa perolehan nilai
rata-rata posttest kelompok eksperimen adalah 69,4880
dengan standar deviasi 11,58597 dari nilai terendah
69

23,81 sampai dengan nilai tertinggi 90,48. Bila dilihat
dari nilai matematika posttest kelompok eksperimen,
dapat

dikatakan

bahwa

rata-rata

kemampuan

mengerjakan soal posttest matematika tergolong tinggi
walaupun terdapat variasi nilai setelah mendapatkan
perlakuan Brain Gym dalam proses belajar mengajar.
Nilai

terendah

masih

digolongkan

dalam

kategori

rendah, tetapi nilai tertinggi dapat digolongkan dalam
kategori tinggi sekali. Selain itu pada Tabel 4.8 nampak
bahwa

nilai

rata-rata

hasil

posttest

matematika

kelompok kontrol adalah 45,2089 dengan standar
deviasi 11,37145 dari nilai terendah 0,00 sampai
dengan nilai tertinggi 66,67. Dari hasil perolehan nilai
posttest kelompok kontrol seperti pada Tabel 4.8 dapat
dikatakan

bahwa

kemampuan

mengerjakan

soal

posttest dari kelompok kontrol dikategorikan cukup.
Hasil prestasi belajar matematika peserta didik dilihat
dari nilai KKM dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9. Hasil Post Test prestasi belajar Matematika
No

Range

1
2

> 70
≤ 70

KKM

Kelompok
Eksperimen
Frekuensi
%
41 50,62
40 49,38

Tuntas
Tidak
Tuntas
Jumlah Total
81
KKM = Kriteria Ketuntasan Minimal

100

Kelompok
Kontrol
Frekuensi
%
0
0
81 100
81

100

70

Hasil posttest pada Tabel 4.9 menunjukkan dari 81
orang peserta didik di kelompok eksperimen 41 orang
atau sebesar 50,62% dinyatakan tuntas memenuhi
KKM,

sedangkan

40

orang

atau

sebesar

49,38%

dinyatakan tidak tuntas. Pada 81 orang di kelompok
kontrol

menunjukkan 100% tidak tuntas memenuhi

KKM.

4.3. Analisis Statistik Inferensial
4.3.1.

Uji Normalitas Nilai Pretest

4.3.1.1. Uji Normalitas Nilai Pretest Kelompok
Eksperimen
Tingkat
kelompok

kenormalan

eksperimen

distribusi

dapat

nilai

diketahui

pretest
melalui

pengujian normalitas data dengan menggunakan teknik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test yang tersaji dalam
Tabel 4.10.
Tabel 4.10. Uji Normalitas Nilai Pretest Kelompok
Eksperimen
Tests of Normality

Pre Test SMA Kristen Terang
Bangsa

Kolmogorov-Smirnova
Statistic df
Sig.
,097 81
,059

a. Lilliefors Significance Correction

Sumber: Data primer diolah (2013)

Hasil

uji

normalitas

pada

Tabel

4.10

menunjukkan hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
71

sebesar 0,097 dengan nilai probabilitas (sig) 0,059 >
0,05

yang berarti bahwa distribusi sebaran hasil

pengukuran

prestasi

belajar

matematika

adalah

normal. Untuk memperkuat hasil perhitungan tersebut,
berikut ini adalah hasil pengujian normalitas melalui
analisis grafik kurva normal yang tampak pada Gambar
4.1.

Gambar 4.1. Grafik Kurva Normal Pretest Kelompok
Eksperimen

72

4.3.1.2. Uji Normalitas Nilai Pretest Kelompok
Kontrol
Tingkat

kenormalan

distribusi

nilai

pretest

kelompok kontrol dapat diketahui melalui pengujian
normalitas data dengan menggunakan teknik OneSample Kolmogorov-Smirnov Test yang tersaji dalam
Tabel 4.11.

Tabel 4.11. Uji Normalitas Nilai Prettest Kelompok
Kontrol
Tests of Normality

Pre Test SMA Kristen 1
Salatiga

Kolmogorov-Smirnova
Statistic df
Sig.
,095 81
,070

a. Lilliefors Significance Correction

Sumber: Data primer diolah (2013)

Untuk hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test sebesar 0.95 dengan probabilitas (sig) 0,070 > 0,05
menunjukkan bahwa distribusi pengukuran untuk nilai
pretest kelompok kontrol adalah normal. Hal ini juga
diperkuat dengan hasil pengujian yang terlihat pada
grafik kurva normal di Gambar 4. 2

73

Gambar 4.2. Grafik Kurva Normal Pretest Kelompok
Kontrol

4.3.2.

Uji Normalitas Nilai Posttest

4.3.2.1. Uji Normalitas Nilai Posttest Kelompok
Eksperimen
Tingkat
kelompok

kenormalan

eksperimen

distribusi

dapat

nilai

posttest

diketahui

melalui

pengujian normalitas data dengan menggunakan teknik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test yang tersaji dalam
Tabel 4.12.
74

Tabel 4.12. Uji Normalitas Nilai Posttest Kelompok
Eksperimen
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova
Statistic df
Sig.
Post Test SMA Kristen Terang
,095 81
,066
Bangsa
a. Lilliefors Significance Correction

Sumber: Data primer diolah (2013)

Hasil

uji

normalitas

pada

Tabel

4.12

menunjukkan hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
sebesar 0,095 dengan probabilitas (sig) 0,066 > 0,05
yang

berarti

pengukuran

bahwa
prestasi

distribusi
belajar

sebaran

matematika

hasil
adalah

normal. Untuk memperkuat hasil perhitungan tersebut,
berikut ini adalah hasil pengujian normalitas melalui
analisis grafik kurva normal yang tampak pada Gambar
4.3.

75

Gambar 3.3. Grafik Kurva Normal Posttest Kelompok
Eksperimen

4.3.2.2. Uji Normalitas Nilai Posttest Kelompok
Kontrol
Tingkat

kenormalan

distribusi

nilai

posttest

kelompok kontrol dapat diketahui melalui pengujian
normalitas data dengan menggunakan teknik OneSample Kolmogorov-Smirnov Test yang tersaji dalam
Tabel 4.13.

76

Tabel 4.13. Uji Normalitas Nilai Posttest Kelompok
Kontrol
Tests of Normality

Post Test SMA Kristen 1
Salatiga

Kolmogorov-Smirnova
Statistic Df
Sig.
,097 81
,056

a. Lilliefors Significance Correction

Sumber: Data primer diolah (2013)

Hasil

uji

normalitas

pada

Tabel

4.13

me-

nunjukkan hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
sebesar 0,097 dengan probabilitas (sig) 0,056 > 0,05
yang

berarti

pengukuran

bahwa
prestasi

distribusi
belajar

sebaran

matematika

hasil
adalah

normal. Untuk memperkuat hasil perhitungan tersebut,
berikut ini adalah hasil pengujian normalitas melalui
analisis grafik kurva normal yang tampak pada Gambar
4.4.

77

Gambar 4.4. Grafik Kurva Normal Posttest Kelompok
Kontrol

4.3.3. Analisis Perbedaan Nilai Pretest Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Hasil analisis dengan t test untuk uji beda nilai
pretest

dari

kelompok

eksperimen

dan

kelompok

kontrol secara lengkap disajikan pada lampiran dan
dan secara ringkas disajikan pada Tabel 4.14 berikut.

78

Tabel 4.14. Hasil Analisis Paired Sample Statistics
Untuk Uji Beda Nilai Pretest Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Paired Samples Test
Paired Differences

Mean

Std.
Deviation

Std.
Error
Mean

95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower

Upper

t

Sig.
(2df tailed)

Pair 1 Pre Test 1,05790 11,44374 1,27153 -1,47252 3,58832 ,832 80
SMA
Kristen
Terang
Bangsa
Semarang
dan SMA
Kristen 1
Salatiga

Sumber: Data primer diolah (2013)

Berdasarkan
dengan

Tabel

menggunakan

4.14
SPSS

hasil
for

perhitungan

windows

17.0

memperlihatkan bahwa dapat dilihat angka t test yang
mengasumsikan
prestasi

belajar

perbedaaan

rata-rata

matematika

nilai

antara

pretest

kelompok

eksperimen dan kontrol adalah 0,832 pada derajat
kebebasan 80 dengan probabilitas (sig) sebesar 0,408 >
0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak. Artinya, tidak
ada perbedaan yang signifikan rata-rata nilai pretest
prestasi belajar matematika kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.

79

,408

4.3.4. Analisis Perbedaan Nilai Posttest Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Hasil analisis dengan t test untuk uji beda nilai
posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol secara lengkap disajikan pada lampiran dan
dan secara ringkas disajikan pada Tabel 4.15 berikut.

Tabel 4.15. Hasil Uji Beda Nilai Posttest Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Paired Samples Test
Paired Differences

Mean

Std.
Std.
Error
Deviation Mean

95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower

Upper

t

Sig.
(2Df tailed)

Pair 1 Post Test 24,27914 4,29985 ,47776 23,32836 25,22991 50,819 80
SMA
Kristen
Terang
Bangsa
Semarang
dan SMA
Kristen 1
Salatiga

Sumber: Data primer diolah (2013)

Hasil perhitungan analisis uji beda pada Tabel
4.15 dengan menggunakan SPSS for windows 17.0
menunjukkan angka nilai t test yang mengasumsikan
perbedaaan rata-rata nilai posttest prestasi belajar
matematika
kelompok

antara
kontrol

kelompok
adalah

eksperimen

50,819

pada

dan
derajat

kebebasan 80 dengan probalilitas (sig) sebesar 0.00 <
80

,000

0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya ada
perbedaan

yang

signifikan

antara

nilai

posttest

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah
kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan yaitu
dengan intervensi gerakan Brain Gym pada saat proses
belajar mengajar Matematika.

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian
Berangkat dari hasil uji perbedaan nilai pretest
dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang
menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan
yaitu nilai t test 0,832 pada derajat kebebasan 80
dengan probabilitas (sig) sebesar 0,408 > 0,05 dan
sudah memenuhi syarat normalitas data, maka peneliti
melanjutkan memberikan intervensi gerakan-gerakan
Brain Gym pada kelompok eksperimen. Pada saat
intervensi gerakan-gerakan diberikan pada kelompok
eksperimen, para siswa dengan antusias melakukan
setiap gerakan Brain Gym. Gerakan Brain Gym yang
sederhana dan menyenangkan membuat situasi yang
menyenangkan terjadi pada saat pelatihan Brain Gym.
Dengan pemberian Brain Gym sebelum pembelajaran
matematika dimulai, siswa disiapkan untuk masuk
dalam proses belajar matematika. Setelah penelitian
dilaksanakan

dan

posttest dilakukan,

maka

hasil

perhitungan uji perbedaan (t test) pada nilai rata-rata
hitung

t

test posttest pada kedua kelompok sebesar
81

50,819 pada derajat kebebasan 80 dengan probalilitas
(sig) sebesar 0.00 < 0,05 (Tabel 4.15) yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dari nilai
posttest pada kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol. Nilai rata-rata (Mean) posttest baik kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol menunjukkan
adanya

perbedaan.

Pada

kelompok

eksperimen

menunjukkan nilai rata-rata kelompok eksperimen
yang diberi Brain Gym 69,4880 lebih besar daripada
kelompok kontrol yang tidak diberi Brain Gym 45,2089.
Penulis menyimpulkan

hipotesis yang diuji

terbukti secara statistik bahwa ada perbedaan yang
signifikan

dari

prestasi

belajar

matematika

pada

kelompok yang diberi gerakan-gerakan Brain Gym pada
saat

sebelum

pembelajaran

dimulai

(kelompok

eksperimen) dengan kelompok yang tanpa diberikan
gerakan-gerakan Brain Gym (kelompok kontrol). Adanya
perbedaan

nilai

rata-rata

jauh

lebih

besar

pada

kelompok eksperimen dibandingkan kelompok kontrol
menunjukkan bahwa intervensi gerakan–gerakan Brain
Gym

membuat

kedua

belahan

otak

bekerjasama

bersamaan secara optimal, sehingga meningkatkan
kemampuan siswa dalam belajar. Salah satu fungsi
tambahan dari belahan otak kanan ketika diaktifkan
adalah kemampuan untuk memahami jawaban dengan
menggunakan naluri/intuisi (Pink, 2006). Dennison &
Dennison dalam Wolfsont (2002) menyatakan Brain
82

Gym adalah satu sistem kesiapan belajar, yang memanfaatkan satu set latihan fisik sederhana untuk
meningkatkan kinerja dalam semua bidang, termasuk
akademik. Gerakan-gerakan Brain Gym yang sederhana
dan menyenangkan dapat merangsang dan mengaktifkan kerja dan fungsi kedua belahan otak yaitu
otak

kanan

dan

otak

kiri

sehingga

memberikan

pengaruh positif pada peningkatan daya ingat, memperbaiki konsentrasi belajar, dan meningkatkan kemampuan belajar matematika.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang

telah

dilakukan

oleh

Prihastuti

(2009)

me-

nunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dari ratarata

hasil

tes

berhitung

sebelum

dan

sesudah

perlakuan Brain Gym.
Temuan penelitian yang menunjukkan gerakangerakan Brain Gym dapat memberikan kontribusi
terhadap

prestasi

mendukung

belajar

pernyataan

matematika

yang

semakin

disampaikan

oleh

Dennison, Paul.E, dan Gail Dennison (2007) bahwa
individu

dari

berbagai

usia

melakukan

gerakan–

gerakan Brain Gym untuk memperoleh perbaikan yang
cepat dan seringkali dramatis, salah satunya pada
kemampuan belajar matematika.
Sebaliknya, hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan

penelitian

Spaulding,

et

al

(2010)

yang

mendeskripsikan Brain Gym dinyatakan tidak memiliki
83

bukti penelitian empiris yang cukup dan akurat dapat
meningkatkan secara signifikan prestasi belajar peserta
didik. Hasil penelitian ini sudah menunjukkan sebagai
salah satu bukti empiris yang cukup dan akurat bahwa
ada

perbedaan

yang

signifikan

prestasi

belajar

matematika dengan dan tanpa Brain Gym.

84

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24