Lakip Tahun 2014 LAKIP TAHUN 2015

(1)

La po r a n Ak u n t a b i l i t a s Ki n er ja I n st a n si Pem er i n t a h ( LAKI P) Ta h u n 2 0 1 4 i

KATA PEN GAN TAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Dumai Tahun 2014 dapat diselesaikan dalam tenggat waktu sebagaimana ditetapkan sesuai Permen PAN & RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dokumen LAKIP Kota Dumai Tahun 2014 terdiri dari 5 (lima) bagian. Bagian pertama memuat pendahuluan, bagian kedua memuat perencanaan strategik dan perjanjian kinerja tahun 2014, bagian ketiga, memuat akuntabilitas capaian kinerja, bagian keempat akuntabilitas keuangan daerah dan bagian kelima penutup.

Dokumen LAKIP memuat data dan informasi kinerja yang merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan kebijakan anggaran, program dan kegiatan pembangunan dalam kurun tahun 2014. Kinerja pengelolaan kebijakan program dan kegiatan pembangunan Kota Dumai tahun 2014 menjadi panduan dasar upaya perbaikan serta menjadi akselerasi pencapaian bertahap yang berkesinambungan dari sebuah rencana pembangunan sebagaimana disepakati.

Mengakhiri pengantar ini dengan harapan semoga laporan capaian akuntabilitas kinerja Pemerintah Kota Dumai ini dapat bermanfaat bagi pengelolaan pembangunan Pemerintah Kota Dumai.

Wassalaamu’alaikum Wr.Wb.

WALI KOTA DUMAI


(2)

La po r a n Ak u n t a b i l i t a s Ki n er ja I n st a n si Pem er i n t a h ( LAKI P) Ta h u n 2 0 1 4 ii

D AFTAR I SI

H

Haallaammaann

KATA PEN GAN TAR ... i

D AFTAR I SI ... ... ii

I KH TI SAR EKSEKU TI F ... iii

D AFTAR TABEL ... Vii D AFTAR GRAFI K ... X

D AFTAR GAM BAR ... Xiii

BAB I PEN D AH U LU AN ... I - 1

A. Gam baran Um um Daerah ... I - 1 B. Kewenangan dan Tugas Pok ok ... I - 42 C. Mak sud dan Tuj uan ... I - 43 D. Landasan Hukum ... I - 45

BAB I I PEREN CAN AAN D AN PERJAN JI AN KI N ERJA .... I I - 1

A. Visi Pem bangunan Kot a Dum ai ... ... ... I I - 2 B. Perny at aan Misi ... I I - 3 C. St rat egi dan Arah Kebij ak an………. I I - 6 D. Arah Kebij ak an Pem bangunan ... I I - 7 E. Tuj uan dan Sasaran St rat egis ... I I - 16 F. Perm asalahan Pem bangunan Daerah dan I su

St rat egis Tahun 2014... I I - 20

BAB I I I AKU N TABI LI TAS CAPAI AN KI N ERJA ... I I I - 1

A. Capaian Misi Pert am a …..……… I I I - 2 B. Capaian Misi Kedua ……… I I I - 61 C. Capaian Misi Ket iga ……… I I I - 164 D. Capaian Misi Keem pat ………. I I I - 198


(3)

La po r a n Ak u n t a b i l i t a s Ki n er ja I n st a n si Pem er i n t a h ( LAKI P) Ta h u n 2 0 1 4 iii E. Capaian Misi Kelim a ……….. I I I - 222 F. Capaian Misi Keenam ……… I I I - 268

BAB I V AKU N TABI LI TAS KEU AN GAN D AERAH ... I V- 1

A. Pengelolaan Keuangan Daerah ... I V- 1 B. Dana Perim bangan ... I V- 14 C. Lain – Lain Pendapat an Daerah Yang Sah ... I V- 15 D. Perm asalahan dan Solusi ... I V- 16 E. Pengelolaan Belanj a Daerah ... I V- 17

BAB V PEN U TU P ... V- 1

La m pir a n 1 PEN ETAPAN KI N ERJA TAH U N 2 0 1 4 La m pir a n 2 PEN GU KU RAN KI N ERJA TAH U N 2 0 1 4


(4)

La po r a n Ak u n t a b i l i t a s Ki n er ja I n st a n si Pem er i n t a h ( LAKI P) Ta h u n 2 0 1 4 iv

I KH TI SAR EKSEKU TI F

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Dumai tahun 2014 merupakan laporan kinerja pemerintah daerah yang dimaksudkan untuk menjelaskan dan memaparkan berbagai kinerja strategis yang dicapai oleh Pemerintah Kota Dumai dalam kurun waktu tahun 2014. Indikator kinerja yang dipaparkan meliputi kinerja kegiatan yang menjadi tanggung jawab unit-unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Dumai, serta indikator sasaran strategis dan indikator makro yang menjadi tolak ukur dan acuan bagi pelaksanaan pembangunan di Kota Dumai pada masa mendatang.

Analisis pencapaian kinerja dilakukan untuk tahun pertama periode 2011-2015 sesuai sasaran, kebijakan, dan program yang telah ditetapkan dalam Revisi RPJMD serta APBD Kota Dumai tahun 2014. Pada tahun ini, Pemerintahan Kota Dumai telah melaksanakan 6 (enam) Misi daerah Kota Dumai, yang dijabarkan dalam 8 (delapan) tujuan, 111 (seratus sebelas) sasaran.

Pada tahun 2014, kebijakan pembangunan pemerintahan daerah tetap diprioritaskan sesuai Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2012 yang telah direvisi Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Dumai Tahun 2011-2015 dan Peraturan Walikota Dumai Nomor 22 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2014, yaitu peningkatan infrastruktur wilayah, penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang amanah, peningkatan kualitas pendidikan juga kesehatan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berbasis ekonomi kerakyatan.

Berikutnya pada tahun 2014 dana yang terserap melalui urusan wajib pekerjaan umum dan perumahan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaaan Umum dan Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan yaitu sebesar sekitar Rp. 283,687 Milyar.

Penggunaan anggaran tersebut dengan memprioritaskan pembangunan jalan, pembangunan jembatan, rehabilitasi jalan dan jembatan, penyusunan sistem penomoran ruas jalan, pengadaan alat – alat berat, pengadaan alat ukur dan bahan laboratorium kebinamargaan, rehabilitasi alat berat, pembangunan turap/ talut/ bronjong, rehabilitasi dan pemeliharaan bataran dan tanggul sungai, normalilsasi saluran sungai, pembangunan jaringan air bersih, pemabangunan saluran drainase dan pemeliharan drainase/ gorong-gorong, pembangunan jalan dan jembatan pedesaan, pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat, serta Pengembangan Jaringan Listrik dan Penerangan Lampu jalan, penataan taman kota,


(5)

La po r a n Ak u n t a b i l i t a s Ki n er ja I n st a n si Pem er i n t a h ( LAKI P) Ta h u n 2 0 1 4 v

pengembangan taman kota, Pembangunan Fisik Areal Pemakaman, Pemeliharan tempat pemakaman umum, Pengelolaan Persampahan.

Dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih Pemerintah Kota Dumai tahun 2014 sudah melaksanakan Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara berkala, Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah, Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan, Koordinasi Pengawasan yang lebih komprehensif, Evaluasi berkala temuan hasil pengawasan, Meneliti / Menilai Laporan Wajib LP2P, Audit Khusus/Tertentu,

Peningkatan Sistem Pengendalian Intern Pemerinta. Pada tahun 2014, melalui pemeriksaan Inspektorat Kota Dumai ditemukan nilai kerugian dan atau kewajiban setor kepada Negara/Daerah sebesar Rp. 109.453.306,96 dan di tahun 2013 nilai kerugian dan atau kewajiban setor kepada Negara/Daerah turun menjadi sebesar Rp125.296.761,32 atau sebesar -12.64%. Penurunan yang signifikan pada tahun 2014 tentang kerugian daerah terhadap penggunaan belanja APBD yang dilaksanakan oleh SKPD. Dari data tersebut menunjukkan tingkat kepatuhan terhadap peraturan perundangan dan sistem pengendalian manajemen resiko penyimpangan keuangan daerah/negara semakin membaik .

Dalam urusan pelayanan kependudukan juga terlihat dari capaian persentase penduduk yang memiliki KK sebesar 95 % dan persentase penduduk yang memiliki KTP 100 % . Pada tahun 2014 penduduk yang memiliki Kartu Keluarga di Kota Dumai adalah 86.213 KK bila dibandingkan dengan pencapaian Tahun 2013 yaitu 78.075 KK terlihat angka pada tahun 2014 terjadi peningkatan. Hal ini menggambarkan terjadinya peningkatan kesadaran masyarakat dalam memiliki dokumen kependudukan (Kartu Keluarga). Pada tahun 2014 penduduk yang memiliki Kartu Tanda Penduduk di Kota Dumai adalah 182.113 KTP bila dibandingkan dengan pencapaian Tahun 2013 yaitu 156.859 KTP terlihat angka pada tahun 2014 terjadi kenaikan. hal ini menggambarkan terjadinya peningkatan kesadaran masyarakat dalam memiliki dokumen kependudukan (Kartu Tanda Penduduk).

Dalam bidang pendidikan, komitmen dan keberpihakan untuk memperbaiki kualitas pendidikan tersebut telah kita wujudkan melalui kebijakan alokasi anggaran untuk bidang pendidikan lebih 20 % dari APBD Kota Dumai tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 251,608 Milyar. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-undang Nomor 20 tahun 2002 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Capaian indikator keberhasilan urusan pendidikan di Kota Dumai terlihat dari Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/ SDLB/ Paket A 98,45%, (APM) SD/MI/ SDLB/ Paket B 83,60%, Angka putus sekolah 0,26, Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK sebesar 73,45, Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/SMK sebesar 92,33 Persen.

Dalam bidang Kesehatan, ada 3 (tiga) sasaran pokok yang dicapai tahun 2014 dengan serapan anggaran mencapai Rp. 24,010 Milyar yaitu menurunnya Mortalitas, menurunnya Morbiditas dan meningkatnya status gizi. Menurunnya Mortalitas tahun 2014 dengan capaian 100%, dengan indikator angka kematian bayi 13,08 per 1.000 kelahiran hidup, angka kematian balita 15,87 per 1.000 kelahiran hidup, angka


(6)

La po r a n Ak u n t a b i l i t a s Ki n er ja I n st a n si Pem er i n t a h ( LAKI P) Ta h u n 2 0 1 4 vi

kematian ibu melahirkan 114,29 per 100.000 kelahiran hidup dan angka harapan hidup waktu lahir 72,29 tahun.

Untuk sasaran menurunnya Morbiditas (angka kesakitan) juga capaian 76% tahun 2014, dengan indikator angka kesakitan malaria 2,78 per 1.000 penduduk, angka kesembuhan TB Paru 87,94%, Pravalensi penderita HIV 0,42% dan angka kesakitan demam berdarah 87,17 per 100.000 penduduk. Sedangkan meningkatnya status gizi pada tahun 2014 juga capaian 100% dengan indikator balita dengan gizi buruk 0,01% dan balita dengan gizi kurang 0,09 %.

Dalam bidang koperasi, Pemerintah Kota Dumai tahun 2014 ini telah melakukan pembinaan, pengawasan dan penghargaan kepada koperasi di Kota Dumai. Jumlah koperasi yang aktif tahun 2014 sebanyak 201 koperasi atau 83%. Selanjutnya dilakukan penilaian-penilaian sesuai dengan prosedur yang ditetapkan untuk menentukan kesehatan dan kemampuan usaha koperasi. Dari penilaian dengan jumlah koperasi tersebut diperoleh 6 koperasi berprestasi.

Terkait feed back Inflasi yang terjadi Pemerintah Kota Dumai selama tahun 2014 dipengaruhi oleh Bencana Gunung Sinabung, Putusnya Jalan Lintas Sumbar Riau, pemilu legislatif, pemilu presiden dan kenaikan harga BBM namun hal ini tidak terlalu mempengaruhi daya beli masyarakat kota dumai secara signifikan. Inflasi Kota Dumai “year on year Tahun 2014 adaah sebesar 8,53%, Tahun 2013 adalah sebesar 7,92%, Tahun 2012 adalah sebesar 4,30%. Adapun langkah-langkah yang dilakukan Pemko Dumai dalam menekan inflasi yang terjadi diantaranya:

 Membangun Koordinasi dengan sesama anggota TPID seperti Bank Indonesia, Bulog dan BPS.

 Memperkuat jaringan distribusi barang seperti meningkatkan kualitas infrastruktur jalan yang ada di kota Dumai.

 kunjungan ke pasar2 tradisional untuk memantau ketersediaan bahan kebutuhan pokok, distribusi dan harganya.

 Memperkuat informasi kepada pedagang dan masyarakat tentang ketersediaan bahan pokok di kota Dumai.

 Melaksanakan Operasi Pasar atau pasar murah ketika terjadi kenaikan harga yang sangat signifikan.

Pada umumnya, Pemerintah Kota Dumai telah dapat melaksanakan capaian sasaran yang ditargetkan di tahun 2014, meskipun capaian tersebut belum sepenuhnya 100 persen. Secara individual masih terdapat kekurangan pelaksanaan kegiatan, namun kekurangan capaian tersebut tidak mempengaruhi pencapaian secara keseluruhan.


(7)

La po r a n Ak u n t a b i l i t a s Ki n er ja I n st a n si Pem er i n t a h ( LAKI P) Ta h u n 2 0 1 4 vii

DAFTAR TABEL

BAB I. PENDAHULUAN Hal

Tabel I.1 Realisasi Perekaman Data Elektronik KTP (KTP - el) Kota Dumai 6 Tabel I.2 Jumlah dan kondisi ruang kelas SD dan SMP 18

Tabel I.3 Jumlah Ruang Kelas SMA - SMK 21

Tabel I.4 Jumlah Guru Berpendidikan S-1 22

Tabel I.5 Laju Pertumbuhan Ekonomi Dumai Tanpa Migas, 2009 - 2013

(dalam %) 25

Tabel I.6 Distribusi Persentase PDRB Kota Dumai Tanpa Migas, Tahun

2009 - 2013 29

Tabel I.7 Struktur Ekonomi Dumai Tanpa Migas menurut Sektor Primer,

Sekunder dan Tersier, 2009 – 2013 (%) 31 Tabel I.8 Laju Pertumbuhan Ekonomi Dumai Dengan Migas, 2009 - 2013 (%) 33 Tabel I.9 Distribusi Persentase PDRB Dumai Dengan Migas, Tahun 2009 -

2013 (%) 34

Tabel I.10 PDRB dan Pendapatan Per Kapita Dumai Dengan Migas, Tahun

2009 - 2013 (Juta Rp) 35

Tabel I.11 Perkembangan Industri berdasarkan Unit Usaha, Nilai Investasi

dan Tenaga Kerja Kota Dumai sampai dengan Tahun 2014 39

BAB II.PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Tabel II.1 Penjelasan Prioritas Pembangunan DaerahKota Dumai 20 Tabel II.2 Isu Strategis Pembangunan Kota Dumai 22

BAB III. AKUNTABILITAS CAPAIAN KINERJA

Tabel III.1 Perkembangan Koperasi Kota DumaiTahun 2010 - 2014 7 Tabel III.2 Keragaan Koperasi Kota Dumai / Kecamatan Tahun 2014 10 Tabel III.3 Koperasi Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2014 11 Tabel III.4 Koperasi Berprestasi Tingkat Kota Dumai Tahun 2014 11 Tabel III.5 Jumlah UMKM Kota Dumai tahun 2014 14 Tabel III.6 Data Perkembangan UMKM Kota Dumai Tahun 2014 16 Tabel III.7 Persentase Tingkat Kelulusan 68 Tabel III.8 Persentase Tingkat Kelulusan 68 Tabel III.9 Capaian Persentase Kelulusan dan Capaian Nilai 69


(8)

La po r a n Ak u n t a b i l i t a s Ki n er ja I n st a n si Pem er i n t a h ( LAKI P) Ta h u n 2 0 1 4 viii

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Dumai, 2014

Tabel III.10 Capaian Persentase Kelulusan dan Capaian Nilai 69 Tabel III.11 Jumlah dan Kondisi Ruang Kelas 72 Tabel III.12 Persentase Tingkat Kelulusan Tingkat SMA/MATahun 2014 73 Tabel III.13 Persentase Tingkat Kelulusan SMK 2013 73 Tabel III.14 Capaian Persentase Kelulusan dan Capaian Nilai SMA/MA 74 Tabel III.15 Capaian Persentase Kelulusan dan Capaian Nilai SMK 75 Tabel III.16 Capaian Persentase Pendidik berpendidikan S-1 atau D-4 77 Tabel III.17 Sartifikasi tenaga pendidik dan pengawas 80 Tabel III.18 Daftar Nama Penghargaan Pada Bidang Kesehatan 111 Tabel III.19 Penghargaan Bidang Perhubungan 131 Tabel III.20 Realisasi pelaksanaan kegiatan Kependudukan 133 Tabel III.21 Realisasi Perekaman Data KTP Elektronik (KTP - el) Kota Dumai 134 Tabel III.22 Rekapitulasi Laporan Terjadinya Bencana Di Kota Dumai Pada

Tahun 2014 156

Tabel III.23 Perkembangan kegiatan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak 168

Tabel III.24 Penghargaan yang diterima Dinas Sosial Kota Dumai 181

Tabel III.25 Jumlah Peserta Pelatihan 184

Tabel III.26 Data Posyandu Balita Kota DumaiTahun 2014 193 Tabel III.27 Data Posyandu Lansia Kota Dumai Tahun 2014 193 Tabel III.28 Perkembangan Dana UEK-SP Kota Dumai Tahun 2010 - 2014 196 Tabel III.29 Perbandingan Panjang Jalan yang dibangun dari Tahun 2011 –

2014 201

Tabel III.30 Perbandingan Pembangunan Turap dari Tahun 2007 – 2014 205 Tabel III.31 Perbandingan Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-gorong

dari Tahun 2007 – 2014 212

Tabel III.32 Perbandingan Rumah Sederhana Sehat yang Dibangun dari Tahun

2007 – 2014 213

Tabel III.33 Perbandingan Pembangunan Jalan Lingkungan (Semenisasi) dari


(9)

La po r a n Ak u n t a b i l i t a s Ki n er ja I n st a n si Pem er i n t a h ( LAKI P) Ta h u n 2 0 1 4 ix

Tabel III.34 Luas Ruang Terbuka Hijau 215

Tabel III.35 Luas Wilayah Ber HPL/HGB 216

Tabel III.36 Luas Pengembangan Taman S/D Desember 2014 216 Tabel III.37 Pemasangan Jaringan Listrik 219 Tabel III.38 Pendapatan Daerah Kota Dumai 238

BAB IV. AKUNTABILITAS KEUANGAN DAERAH

Tabel IV.1 Target dan Realisasi Pendapatan Kota Dumai Tahun 2014 3 Tabel IV.2 Belanja Daerah Kota Dumai Tahun 2014 18 Tabel IV.3 Tar get Kiner j a APBD Tahun Anggar an 2014 Menur ut Pem biayaan Daer ah 20 Tabel IV.4 Realisasi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung


(10)

La po r a n Ak u n t a b i l i t a s Ki n er ja I n st a n si Pem er i n t a h ( LAKI P) Ta h u n 2 0 1 4 x

DAFTAR GRAFI K

BAB I. PENDAHULUAN Hal

Grafik I.1 Persentase Penduduk yang memiliki KK tahun 2012 – 2014

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Dumai tahun 2014

5 Grafik I.2 Persentase Jumlah Penduduk yang memiliki KTP 2012 – 2013

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Dumai tahun 2013

6 Grafik I.3 Jumlah Penduduk pada Data Base Server tahun 2013 – 2014

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Dumai tahun 2013

7 Grafik I.4 Jumlah Penduduk yang mengurus akta kelahiran s/d tahun 2014 7 Grafik I.5 PDRB atas dasar harga berlaku dan konstan 2000 tahun 2009 – 2013

(Milyar Rupiah)

24 Grafik I.6 Distribusi persentase PDRB Kota Dumai Tahun 2013 29 Grafik I.7 Perkembangan Unit Usaha Industri Tahun 2011 s/ d 2014 36 Grafik I.8 Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Tahun 2011 s/ d 2014 37 Grafik I.9 Penyerapan Investasi Sektor Industri 2011 s/ d 2014 Kota Dumai 38 Grafik I.10 Perkembangan Unit Usaha Sektor Perdagangan Berdasarkan Kelompok

Usaha Kota Dumai Tahun 2011 - 2014 39

Grafik I.11 Realisasi Ekspor Non Migas Kota Dumai Tahun 2011 - 2014 40 Grafik I.12 Realisasi Import Kota Dumai Tahun 2011 - 2014 40 Grafik I.13 Perbandingan Nilai Eksport dan Import Tahun 2011 - 2014 Kota Dumai 41

BAB III. AKUNTABILITAS CAPAIAN KINERJA

Grafik III.1 Perkembangan Koperasi Kota Dumai Tahun 2010 - 2014 8 Grafik III.2 Perkembangan UMKM Kota Dumai Tahun 2010 - 2014 16 Grafik III.3 Jumlah bantuan subsidi kebutuhan bahan pokok Masyarakat Tahun

2011-2014 dan target tahun 2015 (Jumlah KK)

50 Grafik III.4 Jumlah Industri Kecil yang menerima bantuan Tahun 2012- 2014 51 Grafik III.5 Pencapaian kunjungan wisatawan di Kota Dumai 58

Grafik III.6 Jumlah guru berpendidikan S1 78

Grafik III.7 Jumlah guru SD berpendidikan S1 78 Grafik III.8 Jumlah guru SMP berpendidikan S1 79 Grafik III.9 Jumlah guru SMA/SMK berpendidikan S1 79 Grafik III.10 Pencapaian Angka Kematian Bayi Kota Dumai Dari Tahun 2011 sampai

dengan 2014 serta Target Tahun 2015

90 Grafik III.11 Jumlah Kematian Bayi Berdasarkan Kecamatan di Kota Dumai Tahun

2014

91 Grafik III.12 Pencapaian Angka Kematian Balita dan Tahun 2011 sampai dengan

2014 serta target 2015


(11)

La po r a n Ak u n t a b i l i t a s Ki n er ja I n st a n si Pem er i n t a h ( LAKI P) Ta h u n 2 0 1 4 xi Grafik III.13 Jumlah kematian Balita Berdasarkan Kecamatan di Kota Dumai Tahun

2014

92 Grafik III.14 Pencapaian Angka Kematian Ibu Melahirkan dari tahun 2011 sampai

dengan 2014 serta target 2015

93 Grafik III.15 Jumlah Kematian Ibu Berdasarkan Kecamatan di Kota Dumai Tahun

2014

93 Grafik III.16 Jumlah Kematian Ibu Berdasarkan Jenis Kematian Ibu dan Kelompok

Umur Di Kota Dumai Tahun 2014

94 Grafik III.17 Pencapaian Angka Harapan Hidup Waktu Lahir di Kota Dumai Dari

Tahun 2011 sampai dengan 2014 serta target 2015

95 Grafik III.18 Pencapaian Angka Kesakitan Malaria Kota Dumai dari tahun 2011

sampai dengan 2014 serta Target 2015

96 Grafik III.19 Jumlah Kasus Malaria Berdasarkan Kec. Di Kota Dumai Tahun 2014 97 Grafik III.20 Pencapaian angka kesembuhan penderita TB Paru BTA + dari tahun

2011 sampai dengan 2014 serta target 2015

97 Grafik III.21 Prevalensi Penderita HIV Terhadap Penduduk Beresiko Kota Dumai

dari tahun 2011 sampai dengan 2014 serta Target 2015

98 Grafik III.22 Pencapaian Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue Kota Dumai

dari tahun 2011 sampai dengan 2014 serta Target Tahun 2015

99 Grafik III.23 Jumlah Kasus DBD Berdasarkan Kec. Di Kota Dumai Tahun 2014 100 Grafik III.24 Pencapaian Persentase Balita Dengan Gizi Buruk Kota Dumai dari

Tahun 2011 sampai dengan 2014 serta Target 2015

102 Tabel III.25 Pencapaian Persentase Balita Dengan Gizi Kurang Kota Dumai dari

Tahun 2011 sampai dengan 2014 serta Target 2015

103 Grafik III.26 Persentase Penduduk yang memiliki KK tahun 2012 – 2014 133 Grafik III.27 Persentase Jumlah Penduduk yang memiliki KTP 2012 – 2014 134 Grafik III.28 Jumlah Penduduk yang Mengurus. Akta Kelahiran s.d Tahun 2014 135 Grafik III.29 Jumlah Anggota Satuan Linmas 144 Grafik III.30 Prosentase temuan barang beredar yang tidak memenuhi persyaratan 162 Grafik III.31 Jumlah Tera-Tera Ulang Alat UTTP Pada Pelaku usaha dagang 163 Grafik III.32 Perbandingan perkembangan pelaksanaan kegiatan di Bidang

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

168 Grafik III.33 Capain Program PKH 2013 dan 2014 174 Grafik III.34 Penerima Raskin Tahun 2011,2012,2013 dan 2014 175

Grafik III.35 KUBE Tahun 2011 - 2013 175

Grafik III.36 Kasus Gangguan Jiwa dan Orang Terlantar Tahun 2013 dan 2014 177 Grafik III.37 Jumlah PSM ,TKSK dan Karang Taruna TH. 2012,2013 dan 2014 181 Grafik III.38 Grafik Perkembangan Dana UEK-SP Kota Dumai

Tahun 2010 - 2014


(12)

La po r a n Ak u n t a b i l i t a s Ki n er ja I n st a n si Pem er i n t a h ( LAKI P) Ta h u n 2 0 1 4 xii Grafik III.39 Grafik Perkembangan Jumlah Peminjam Dana UEK- Kota Dumai Tahun

2010 sampai dengan 2014

197 Grafik III.40 Penyelesaian Tindak Lanjut Kewajiban Setor Kerugian

Negara/Daerah Tahun 2014

240 Grafik III.41 Nilai Jumlah temuan dari tahun 2011 - 2014 241


(13)

La po r a n Ak u n t a b i l i t a s Ki n er ja I n st a n si Pem er i n t a h ( LAKI P) Ta h u n 2 0 1 4 xiii

DAFTAR GAMBAR

BAB I. PENDAHULUAN Hal

Gambar I.1 Walikota Melakukan Perekaman E - KTP 5

Gambar I.2 Fasilitas RSUD Kota Dumai 6

Gambar I.3 Photo Bersama Walikota bersama anak- anak Sekolah Dasar 13 Gambar I.4 Pembukaan UEK-SP oleh Wakil Walikota Dumai 23 Gambar I.5 Penandatangan kerjasama antara Pemerintah Kota Dumai

dengan PT. Holcim 36


(14)

Ba b I Pen d a h u l u a n I - 1

A. Ga m ba r a n U m u m

1 . Kon d i si Geog r a fi s

a. Karekteristik Lokasi dan Wilayah

ota Dumai terletak di Propinsi Riau, dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1999 tanggal 20 April 1999 tentang Pembentukan

Kabupaten/ Kota Baru di Provinsi Riau sebagai pengejawantahan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Pada awal terbentuknya Kota Dumai meliputi 3 (tiga) Kecamatan, yaitu Kecamatan Dumai Barat, Kecamatan Dumai Timur dan Kecamatan Bukit Kapur. Kemudian menjadi 5 (lima) Kecamatan dengan bertambahnya dua Kecamatan sesuai Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 18 Tahun 2001 tentang pembentukan Kecamatan Sungai Sembilan dan Kecamatan Medang Kampai.

Secara geogafis, Kota Dumai berada pada posisi 123”- 124”23” Bujur Timur dan 10123”37”- 10128”13” Lintang Utara. Kota Dumai memiliki luas wilayah sebesar 1.727,38 km² dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Rupat;

 Sebelas Timur berbatasan dengan Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis;

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Mandau dan Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis;

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tanah Putih dan Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir.


(15)

Ba b I Pen d a h u l u a n I - 2 Gambar I.1. Peta Kota Dumai

Sumber : Bidang Fisik sarana dan Prasarana Wilayah BAPPEDA, 2014

Kota Dumai dengan luas 1.727,38 Km2 terdiri dari 7 Kecamatan, yaitu Dumai Barat, Dumai Timur, Dumai Kota, Dumai Selatan, Bukit Kapur, Sungai Sembilan dan Medang Kampai. Berdasarkan letak Geografisnya, Kota Dumai berada di pesisir pantai bagian timur pulau Sumatera. Pantai Kota Dumai terlindung oleh pulau Rupat, sehingga sangat strategis untuk berkembang menjadi kota pelabuhan dan kota perdagangan.

b. Topografi

Jika dilihat dari segi topografi, Kota Dumai termasuk ke dalam kategori daerah yang datar dengan kemiringan lereng 0< 3 %, di mana sebelah utara Kota Dumai umumnya merupakan dataran yang landai dan ke selatan semakin bergelombang.Kota Dumai berada pada ketinggian antara 1–50 meter di atas permukaan laut, dan secara morfologis sebagian besar atau sekitar 41.032 Ha (64,90%) merupakan daerah yang datar dengan kemiringan lereng 0-2%, sekitar 15.642 Ha (24,71%) merupakan daerah yang landai sampai berombak memiliki kemiringan lereng 2-15%, dan sekitar 364 Ha (0,58%) merupakan daerah bergelombang dengan kemiringan lereng berkisar antara 15-40% serta sekitar 6.200 Ha (9,81%) merupakan daerah berbukit memiliki kemiringan lereng >40%, yang terletak di bagian Selatan Kota Dumai yaitu Kelurahan Bukit Timah dan Bukit Datuk


(16)

Ba b I Pen d a h u l u a n I - 3

di Kecamatan Dumai Barat, Kelurahan Bukit Batrem di Kecamatan Dumai Timur, Kelurahan Bukit Nenas, Bukit Kayu Kapur di Kecamatan Bukit Kapur. Perbandingan antara luas dan kondisi kemiringan lereng Kota Dumai dapat dilihat pada Gambar berikut.

Gambar I.2. Diagram Pie Kemiringan Lereng Kota Dumai

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Dumai, 2014

c. Geologi

Kota Dumai sebagian terdiri dari dataran rendah di bagian utara dan dataran tinggi di bagian selatan. Formasi geologi Kota Dumai sebagian besar terbentuk dari formasi Alluvium Muda dan Alluvium Tua yang berawa-rawa di wilayah pesisir Kota Dumai. Struktur geologi di Kota Dumai sebagian besar terbentuk dari endapan kuarter yang membentuk lahan bergambut.

Pada umumnya struktur tanah di Kota Dumai terdiri dari jenis Podsolid Merah Kuning dari batuan endapan dan jenis alluvial di kawasan yang relatif tinggi (bagian Selatan Kota Dumai), serta tanah jenis organosol (tanah bergambut) dan gley

hamus dalam bentuk rawa-rawa atau tanah basah di wilayah pesisir Kota Dumai. Karakter negatif lahan gambut ini memiliki bahan organik yang tinggi, volume udara tanah yang besar dan mudah menyerap air sehingga akan mengurangi daya tekan dan daya beban.


(17)

Ba b I Pen d a h u l u a n I - 4 d. Hidrologi

Wiayah Kota Dumai dialiri oleh Sungai Dumai yang membentang dari timur ke barat yang merupakan saluaran drainase utama di Kota Dumai. Kota Dumai juga di aliri sungai-sungai lainnya dengan jumlah sebanyak 15 sungai dengan total panjang keseluruhannya sepanjang 222 km, yang bermuara ke Selat Rupat dan Selat Malaka sebagai jalur lalu lintas perdagangan.

Hidrologi air tanah di Kota Dumai sebagian besar bersifat kurang baik untuk air minum. Sebagian lagi, tepatnya di wilayah yang tinggi seperti di Kelurahan Bukit Datuk, Kelurahan Bukit Batrem, Bukit Timah dan Kecamatan Bukit Kapur memiliki permeabilitas dan porositas yang tinggi yang menjadi sumber air tanah dangkal di Kota Dumai.

e. Klimatologi

Kota Dumai sangat dipengaruhi oleh sifat iklim laut. Musim hujan jatuh pada bulan September hingga bulan Februari dan periode kemarau dimulai pada bulan Maret hingga bulan Agustus dengan iklim tropis basah yang dipengaruhi oleh sifat iklim laut dengan curah hujan berkisar antara 1.500 mm sampai dengan 2.600 mm selama 75 sampai dengan 130 hari hujan per tahun.Tercatat pada tahun 2011, curah hujan di Kota Dumai sebanyak 2.249 mm dengan hari hujan sebanyak 164 hari.

Kondisi ini didukung pula oleh suhu rata-rata 26OC-32OC dengan kelembaban antara 82-84 %. Tercatat pada tahun 2011, suhu rata-rata Kota Dumai adalah 28,7oC dengan kelembaban udara rata-rata pada tahun 2011 adalah 78%. Laju percepatan angin berkisar antara 6-7 Knot, menjadikan Dumai sebagai kawasan yang paling bersahabat dengan iklim dan cuaca. Dalam lima tahun terakhir, keadaan ini terganggu dengan bencana asap yang cukup merugikan daerah.

2 . Kon d i si D em og r a fi s

Jumlah penduduk Kota Dumai

berdasarkan data statistik Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Dumai tahun 2014 sebanyak 298.189 jiwa. Jumlah penduduk


(18)

Ba b I Pen d a h u l u a n I - 5

laki sebanyak 154.858 jiwa dan 143.331 jiwa penduduk perempuan. Berdasarkan kecamatan dengan populasi penduduk terbanyak adalah kecamatan Dumai Timur dengan jumlah penduduk sebanyak 65.026 jiwa, sedangkan untuk kecamatan dengan populasi penduduk terendah adalah Kecamatan Medang Kampai dengan jumlah penduduk 11.400 jiwa.

a. Persentase Penduduk yang Memiliki KK

Persentase Penduduk yang memiliki Kartu Keluarga mencerminkan tingkat kesadaran masyarakat untuk memiliki dokumen kependudukan. Pada tahun 2014 penduduk yang memiliki Kartu Keluarga di Kota Dumai adalah 86.213 KK bila dibandingkan dengan pencapaian Tahun 2013 yaitu 78.075 KK terlihat angka pada tahun 2014 terjadi peningkatan. Hal ini menggambarkan terjadinya peningkatan kesadaran masyarakat dalam memiliki dokumen kependudukan (Kartu Keluarga). Perkembangan persentase Penduduk yang memiliki KK dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 dapat di lihat pada grafik berikut ini :

Grafik I.1

Persentase Penduduk yang memiliki KK tahun 2012 – 2014 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Dumai tahun 2014

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2014

b. Persentase Penduduk yang memiliki KTP

Persentase Penduduk yang memiliki Kartu Tanda Penduduk mencerminkan tingkat kesadaran masyarakat untuk memiliki dokumen kependudukan. Pada tahun 2014 penduduk yang memiliki Kartu Tanda Penduduk di Kota Dumai adalah 182.113 KTP bila dibandingkan dengan pencapaian Tahun 2013 yaitu 156.859 KTP terlihat angka pada tahun 2014 terjadi kenaikan. hal ini menggambarkan terjadinya

0% 50% 100%

2012 2013 2014

95% 95% 95% 95% 95% 95%

Target Pen cap aian

0% 50% 100%

2012 2013 2014

95% 95% 95% 95% 95%

95%


(19)

Ba b I Pen d a h u l u a n I - 6

peningkatan kesadaran masyarakat dalam memiliki dokumen kependudukan (Kartu Tanda Penduduk). Perkembangan persentase Penduduk yang memiliki KTP dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 dapat di lihat pada grafik berikut ini :

Grafik I.2

Persentase Jumlah Penduduk yang memiliki KTP 2012 – 2013 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Dumai tahun 2013

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2014

Pelaksanaan E KTP sampai dengan akhir tahun 2014 yang sudah merekam sebanyak 160.076 sedangkan yg sudah tercetak sebanyak 134.303 atau sebesar 89,68%. Realisasi Perekaman data E KTP dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel I.1

Realisasi Perekaman Data Elektronik KTP (KTP - el) Kota Dumai

NO KECAMATAN

J U M L A H

KET Jumlah Penduduk I ntegrasi Wajib KTP Hasil I ntegrasi Cetak KTP Elektronik Jumlah Perekaman KTP Elektronik % Perekaman KTP Elektronik % Cetak KTP Elektronik

1 DUMAI BARAT 38.071 25.984 19.179 22.737 87,50 % 84,35 %

2 DUMAI TI MUR 61.951 41.578 30.688 33.977 81,72 % 90,32 %

3 BUKI T KAPUR 41.294 27.096 14.972 21.845 80,62 % 68,54 %

4 SUNGAI SEMBI LAN 30.447 19.653 14.580 17.830 90,72 % 81,77 %

5 MEDANG KAMPAI 10.611 7.117 5.277 7.096 99,70 % 74,37 %

6 DUMAI KOTA 48.045 33.059 23.591 27580 83,43 % 85,54 %

7 DUMAI SELATAN 49.492 34.440 26.016 29.011 84,24 % 89,68 %

KOTA DUMAI 279.911 188.927 134.303 160.076 84,73 % 83,90 %

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2014

80% 82% 84% 86% 88% 90% 92% 94% 96%

2012 2013 2014

85%

95% 95%

85%

95% 95%


(20)

Ba b I Pen d a h u l u a n I - 7 9186 19764 14453 11282 15720 3487 5915 8713 0 5000 10000 15000 20000 TH 2007 TH 2008 TH 2009 TH 2010 TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014

Grafik l.4 Jumlah Penduduk yang Mengurus Akta Kelahiran s.d Tahun 2014 c. Persentase Jumlah Penduduk Pada Data Base Server

Persentase jumlah Penduduk yang sudah terdata dan masuk dalam Data Base Server Kependudukan Pada tahun 2013 adalah 300.013 bila dibandingkan dengan Data Base Tahun 2013 yaitu 316.668 terlihat angka pada tahun 2014 terjadi kenaikan, hal ini disebabkan adanya mobilitas penduduk dan kelahiran, realisasi data penduduk dapat di lihat pada grafik berikut ini :

Grafik I.3

Jumlah Penduduk pada Data Base Server tahun 2013 – 2014 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Dumai tahun 2013

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2014

d. Persentase Penduduk yang telah memiliki akta kelahiran

Persentase Penduduk yang memiliki akta kelahiran terlihat bahwa setiap tahunnya dari tahun 2007 jumlah penduduk yang mengurus Akta Kelahiran yang paling banyak adalah pada tahun 2008. Jika dibanding dengan jumlah penduduk di Kota Dumai maka dapat dilihat bahwa belum semua penduduk yang memiliki akta kelahiran. Hal ini dapat di lihat pada grafik berikut ini :

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2013

290000 295000 300000 305000 310000 315000 320000 2013 2014 300013 316668 Jumlah Penduduk


(21)

Ba b I Pen d a h u l u a n I - 8

3 . Bi d a n g Keseh a t a n

Keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari pemenuhan indikator kinerja yang telah ditetapkan untuk masing-masing sasaran tersebut. Dari tiga sasaran strategis yang telah ditetapkan, Pemerintah Kota Dumai telah berhasil mewujudkan hampir seluruh sasaran tersebut. Rincian capaian kinerja sasaran strategis dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Menurunnya Mortalitas (angka kematian)

Angka Kematian Bayi

Angka kematian bayi mencerminkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan terhadap perinatal. Pada tahun 2014 jumlah kasus kematian bayi yang ditemukan di Kota Dumai sebanyak 103 kasus dari 7.875 kelahiran hidup. Dengan demikian angka kematian bayi di Kota Dumai sebesar 13,08 per 1.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013 dimana angka kematian bayi sebesar 14,70 per 1000 kelahiran hidup, terlihat angka kematian bayi pada tahun 2014 mengalami penurunan. Namun bila dibandingkan dengan target indikator Kota Dumai tahun 2014 yakni < 23 per 1.000 kelahiran hidup, maka pencapaian angka kematian bayi di Kota Dumai masih di bawah target (yang berarti tingkat pencapaiannya baik). Hal ini menggambarkan kualitas kuantitas pelayanan kesehatan terhadap perinatal masih baik. Berdasarkan kecamatan, jumlah kasus kematian bayi terbanyak berada di Kecamatan Dumai Selatan yakni sebanyak 24 kasus, disusul dengan Kecamatan Dumai Timur sebanyak 22 kasus, Penyebab kematian bayi didominasi oleh kasus Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan Asfiksia.

Angka Kematian Balita

Angka kematian balita menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi dan penyakit infeksi. Pada tahun 2014 jumlah kasus kematian balita yang ditemukan di Kota Dumai sebanyak 125 kasus. Dengan demikian angka


(22)

Ba b I Pen d a h u l u a n I - 9

kematian balita tahun 2014 di Kota Dumai sebesar 15,87 per 1.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013 dimana angka kematian bayi sebesar 16,90 per 1000 kelahiran hidup, terlihat adanya penurunan angka kematian balita. Namun bila dibandingkan dengan target indikator Kota Dumai tahun 2014 yakni < 32 per 1.000 kelahiran hidup, maka pencapaian angka kematian balita ini masih di bawah target (yang berarti tingkat pencapaiannya baik). Berdasarkan Kecamatan, jumlah kasus kematian balita terbanyak berada di Kecamatan Dumai Selatan yakni sebanyak 28 kasus, disusul dengan Dumai Timur sebanyak 27 kasus, Penyebab kematian balita masih didominasi oleh kasus Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan Asfiksia.

Angka Kematian Ibu Melahirkan

Angka kematian ibu melahirkan berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kondisi ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, waktu melahirkan dan masa nifas. Pada tahun 2014 jumlah kasus kematian ibu melahirkan yang ditemukan di Kota Dumai sebanyak 9 kasus dari 7.875 kelahiran hidup. Dengan demikian angka kematian ibu melahirkan tahun 2014 di Kota Dumai sebesar 114,29 per 100.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013, di mana angka kematian ibu melahirkan sebesar 64,49 per 100.000 kelahiran hidup, maka terlihat ada peningkatan angka kematian ibu melahirkan pada tahun 2014.

Bila dibandingkan dengan target indikator Kota Dumai tahun 2014 yakni 118 per 100.000 kelahiran hidup, maka pencapaian angka kematian ibu melahirkan ini masih di bawah target (yang berarti tingkat pencapaiannya baik). Berdasarkan kecamatan, jumlah kasus kematian ibu terbanyak berada di Kecamatan Dumai Timur sebanyak 3 kasus, Penyebab kematian ibu adalah perdarahan ante partum dan pre eklmasi berat/eklamsi masing-masing sebanyak 3 kasus. Perdarahan yang terjadi karena retensio placenta, atonia uteri, inversio uteri. Berdasarkan kelompok umur, kasus kematian ibu terbanyak terjadi pada kelompok umur 20-35 tahun yakni sebanyak 6 kasus (66,66%), sedangkan berdasarkan kelompok kematian, kasus kematian terbanyak pada kelompok ibu nifas sebanyak 4 kasus


(23)

Ba b I Pen d a h u l u a n I - 1 0 Angka Harapan Hidup Waktu Lahir

Pada tahun 2014 angka harapan hidup waktu lahir (umur harapan hidup) di Kota Dumai sebesar 72,29 tahun. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013 yakni sebesar 71,64 tahun, terlihat ada peningkatan angka harapan hidup waktu lahir pada tahun 2014. Meningkatnya angka harapan hidup waktu lahir secara tidak langsung memberikan gambaran tentang adanya kemungkinan peningkatan kualitas hidup dan kesehatan dalam masyarakat sehingga dapat menurunkan angka kematian.

b. Menurunnya Morbiditas (angka kesakitan)

Angka Kesakitan Malaria

Upaya kegiatan pengendalian vektor melalui penyemprotan rumah (IRS) dapat dinilai efektif bila dilihat dari dampak terhadap penurunan angka malaria klinis. Pada tahun 2014 ditemukan sebanyak 833 kasus malaria klinis di Kota Dumai dengan Annual Malaria Incidence (AMI) sebesar 2,75 per 1.000 penduduk. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013 di mana Annual Malaria Incidence

(AMI) sebesar 1,80, terlihat adanya peningkatan Annual Malaria Incidence (AMI) pada tahun 2014. Bila dibandingkan dengan target indikator Kota Dumai tahun 2014 yakni 2 per 1.000 penduduk maka pencapaian Annual Malaria Incidence (AMI) ini melebihi target (yang berarti terjadi peningkatan kasus). Dari 833 kasus yang ada terdapat 17 kasus penderita malaria positif sehingga di dapatkan Annuali Parasite Incidence (API) sebesar 0,06 per 1.000 penduduk.Seluruh penderita Malaria (100%) telah mendapat pengobatan standar di puskesmas.

Berdasarkan kecamatan, jumlah kasus Malaria terbanyak ditemukan di Kecamatan Sungai Sembilan yakni sebanyak 737 kasus. Hal tersebut disebabkan tingginya mobilitas penduduk melalui transmigrasi, pembukaan lahan perkebunan, pengembangan tambak udang serta penebangan pohon bakau sebagai industri arang bakau. Dengan faktor resiko tersebut maka satu wilayah Kecamatan Sungai Sembilan menjadi daerah high endemis Malaria. Kecamatan Bukit Kapur merupakan kecamatan terbanyak kedua ditemukannya kasus Malaria yakni sebanyak 69 kasus.


(24)

Ba b I Pen d a h u l u a n I - 1 1 Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA +

Pada tahun 2014 dari total 257 penderita TB Paru BTA + yang ditemukan dan diberikan pengobatan dengan OAT selama 6 bulan, sebanyak 226 orang dinyatakan sembuh (hasil pemeriksaan dahaknya menunjukan 2 kali negatif). Dengan demikian pencapaian angka kesembuhan penderita TB Paru BTA + adalah sebesar 87,94%. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013 sebesar 93,99%, maka terlihat ada penurunan angka kesembuhan penderita TB Paru BTA +. Bila dibandingkan dengan target Kota Dumai sebesar 87%, maka pencapaian angka kesembuhan penderita TB Paru BTA + tahun 2014 sudah mencapai target. Prevalensi Penderita HIV terhadap Penduduk Beresiko

Sampai dengan akhir tahun 2014, jumlah kumulatif kasus HIV yang dijumpai di Kota Dumai sebanyak 289 kasus yang terdiri dari 240 kasus lama dan 49 kasus baru yang ditemukan tahun 2014. Dari 289 kasus HIV yang ditemukan, penderita HIV yang meninggal sebanyak 153 orang. Dengan demikian jumlah beresiko HIV sebanyak 32.719 orang. Sehingga prevalensi penderita HIV terhadap penduduk beresiko pada tahun 2014 adalah sebesar 0,42%. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013 dimana prevalensi penderita HIV terhadap penduduk beresiko sebesar 0,11%, maka terlihat ada peningkatan angka prevalensi pada tahun 2014. Bila dibandingkan dengan target Kota Dumai tahun 2013 sebesar < 1%, maka pencapaian tersebut masih di bawah target. Melihat potensi Kota Dumai sebagai Kota Jasa dan Industri, daerah yang memiliki pelabuhan internasional dan sebagai pintu gerbang keluar masuknya bagi wisatawan asing maupun pelaut asing, serta mobilisasi penduduk dari dan ke kabupaten/ kota yang memiliki angka prevalensi HIV/ AIDS cukup tinggi seperti Kota Batam, Tanjung Balai Karimun, serta Kepulauan Riau, maka tidak tertutup besar kemungkinannya penyakit HIV/ AIDS akan menjadi permasalahan di Kota Dumai.

Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Kota Dumai merupakan daerah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD). Pada tahun 2014 di Kota Dumai ditemukan kasus DBD sebanyak 264 kasus atau IR= 87,17 per 100.000 penduduk dengan kematian sebanyak 1 kasus atau CFR= 0,38. Bila dibandingkan dengan tahun 2013 dimana ditemukan kasus DBD


(25)

Ba b I Pen d a h u l u a n I - 1 2

sebanyak 173 kasus atau IR= 58,02 per 100.000 penduduk dengan kematian sebanyak 2 kasus atau CFR= 1,16, maka ada peningkatan angka kesakitan demam berdarah dengue. Bila dibandingkan dengan target indikator Kota Dumai yaitu 55/ 100.000 penduduk, maka angka tersebut melebihi target indikator Kota Dumai (yang berarti tingkat penemuan kasus tinggi). Untuk itu diperlukan kerja keras untuk bisa mencapai target angka kesakitan DBD tahun 2015 yakni sebesar 51 per 100.000 penduduk. Masih tingginya angka kesakitan DBD terutama disebabkan oleh faktor perilaku, lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat yang masih mendukung sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk vektor DBD seperti ± 80% penduduk Dumai masih menggunakan bak - bak penampung air hujan (PAH) dalam memenuhi kebutuhan air bersih, serta tingginya mobilitas penduduk. Di samping itu, dampak dari global warming juga memicu meningkatnya angka kesakitan DBD. Berdasarkan kecamatan, jumlah kasus DBD terbanyak ditemukan di Kecamatan Dumai Timur yakni sebanyak 85 kasus, disusul dengan Kecamatan Dumai Selatan sebanyak 54 kasus, Untuk Meminimalisir dan mencegah penularan kasus DBD dilakukan dengan 2 (dua) metode, yaitu melalui fogging massal dengan mesin ULV dan fogging focus.

c. Meningkatnya Status Gizi

Persentase Balita Dengan Gizi Buruk

Status gizi sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan secara umum, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat memperparah penyakit infeksi secara langsung dan juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan individual. Bahkan status gizi janin yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusui sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil dan ibu menyusui. Pengukuran gizi pada balita difokuskan pada tingkat kecukupan gizinya yang diukur melalui berat badan terhadap umur atau berat badan terhadap tinggi badan yang dilakukan di posyandu. Melalui pemantauan pertumbuhan balita yang dilakukan secara terus menerus setiap bulannya di posyandu terutama pada balita BGM (Bawah Garis Merah) oleh petugas kesehatan, pengadaan PMT (Pemberian Makanan Tambahan), pemberian vitamin balita dan penyuluhan gizi kepada masyarakat khususnya ibu-ibu yang memiliki balita, maka kejadian gizi buruk pada balita dapat diantisipasi. Pada tahun 2011 sampai dengan 2013 tidak ditemukan kasus balita dengan gizi buruk yaitu 2 balita di wilayah kerja puskesmas Bumi Ayu


(26)

Ba b I Pen d a h u l u a n I - 1 3

dan 1 balita di wilayah kerja Purnama. Dengan demikian persentase balita dengan gizi buruk di Kota Dumai adalah 0,01%. Kasus gizi buruk yang dijumpai di kelurahan Bumi Ayu, Ratu Sima dan Kelurahan Bagan Keladi sudah di intervensi dengan memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pemulihan selama 90 hari dan juga melakukan pengukuran Antroprometri oleh TPG meliputi penimbangan berat badan setiap minggu, pengukuran TB setiap bulannya, pemeriksaan klinis oleh dokter puskesmas dan pemberian konseling kepada ibu atau pengasuhnya.

Persentase Balita Dengan Gizi Kurang

Kasus balita dengan gizi kurang masih sering ditemukan dan jumlahnya cenderung mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh tingginya mobilitas warga pendatang dari luar Kota Dumai, dimana warga pendatang ini pada umumnya masih kurang berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan jarang mau datang ke sarana kesehatan (posyandu, poskeskel dan puskesmas) untuk memeriksakan kesehatan balitanya. Sampai dengan akhir tahun 2014 kasus balita dengan gizi kurang yang ditemukan di Kota Dumai sebanyak 32 kasus dari 35,478 balita yang ditimbang, sehingga persentase balita dengan gizi kurang di Kota Dumai adalah sebesar 0,09%. Bila dibandingkan dengan tahun 2013 dimana persentase balita dengan gizi kurang sebesar 0.31, terlihat ada penurunan persentase balita dengan gizi kurang. Bila dibandingkan dengan target Kota Dumai Tahun 2014 yakni sebesar < 7%, maka pencapaian tersebut masih di bawah target.

4 . Bi d a n g Pen d i d i ka n

Pemerintah Kota Dumai melalui Dinas Pendidikan dalam hal ini telah meningkatkan mutu pendidikan melalui berbagai program serta kegiatan yang menunjang kualitas serta kuantitas mutu

pendidikan, diantaranya dengan memberikan bantuan dana beasiswa serta meningkatkan mutu sarana dan prasarana pendidikan. Hampir 30 persen dari total APBD Kota Dumai ini dialokasikan untuk menunjang mutu pendidikan. Untuk itu pendidikan dapat dijadikan sebagai tolak

ukur dalam menentuka keberhasilan pembangunan daerah. Dengan semakin maju

Gambar I.3


(27)

Ba b I Pen d a h u l u a n I - 1 4

mutu pendidikan maka akan dapat membawa berbagai pengaruh positif dalam berbagai sektor.

Secara gambaran umum bidang pendidikan, terutama berkaitan pelaksanaannya dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Angka Partisipasi Kasar (APK) TK/ RA

Perkembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Dumai sebenarnya cukup cepat. Tahun 2012 tercatat ada 65 TK/ RA di Kota Dumai, dan pada tahun 2014 angka itu bertambah menjadi 75 TK/ RA. Hal inilah yang dipandang sebagai salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan angka partisipasi peserta didik.

Di tahun 2014 ini jumlah penduduk usia sekolah 4 - 6 tahun di Kota Dumai menjadi sebanyak 18.591 orang, sementara jumlah peserta didik yang tertampung di lembaga pendidikan pra sekolah berjumlah 14.613 orang. Dengan demikian Angka Partisipasi Kasar pendidikan pra sekolah Kota Dumai tahun 2014 adalah 78,60%. Dari data tersebut dapat kita cermati bahwa terdapat penurunan jumlah penduduk usia sekolah 4 - 6 tahun sebanyak 544 orang, sedangkan dari jumlah tersebut yang masuk ke dalam lembaga pendidikan anak usia dini meningkat sebanyak 8.565 orang. Hal ini tentu menjadi pekerjaan di masa mendatang bagaimana anak usia sekolah 4 - 6 tahun semaksimal mungkin masuk ke dalam lembaga pendidikan mengingat pentingnya pendidikan pada masa usia emas bagi anak - anak.

Selain itu saat ini di Kota Dumai telah terdapat 20 buah lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 25 kelompok bermain (play groups), 4 buah tempat penitipan anak (TPA), dan lebih dari 10 buah tempat pembelajaran Al - Qur’an. Keberadaan lembaga-lembaga ini cukup berkembang pesat dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir. Sebagian peserta didik, meskipun sudah dibatasi perbedaan usianya, tersebar di dalam berbagai lembaga pendidikan pra sekolah ini.

Sementara itu sejak tahun 2004 sampai 2014 ini Pemerintah Kota Dumai belum ada menambah unit sekolah baru TK. Jumlah TK Negeri di Kota Dumai saat ini sudah menjadi 4 (empat) unit yakni TKN Dumai Timur, TK Negeri Medang Kampai, TK Negeri Bukit Kapur 1 dan TK Negeri Bukit Kapur 2.

Dalam tahun 2014 Dinas Pendidikan Kota Dumai belum menambah ruang kelas di TK tersebut. Dan jumlah peserta didik yang paling banyak tentu saja ada di


(28)

Ba b I Pen d a h u l u a n I - 1 5

sekolah swasta. Diharapkan di tahun mendatang, jika belum sanggup membangun unit sekolah baru di beberapa kecamatan lainnya, minimal harus dilaksanakan kegiatan penambahan ruang kelas di TK negeri tersebut.

Namun dengan keterbatasan anggaran pendidikan Kota Dumai usaha perluasan akses pendidikan pra sekolah ini khususnya di dalam membangun unit sekolah baru masih mengalami kendala. Oleh karena itu upaya tersebut harus dilakukan dengan mengusahakan dana dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat. Inilah yang menjadi pekerjaan rumah selanjutnya di tahun - tahun mendatang.

Tentu saja dengan gencarnya sosialisasi dan munculnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini seharusnya di setiap kecamatan minimal ada tersedia 1 (satu) TK Negeri yang berperan sebagai TK Pembina bagi TK swasta lainnya.

b. Meningkatnya ketersediaan akses pendidikan dasar yang bermutu

Persoalan yang dihadapi saat ini adalah masih terdapatnya disparitas akses dan mutu pendidikan di setiap kecamatan. Jika dilihat dari APK tingkat SD/ MI dan SMP/ MTS secara umum memang dapat dikatakan bahwa Kota Dumai telah berhasil dalam menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun.

Aktifitas pendidikan dasar tingkat SD/ MI di Kota Dumai terkonsentrasi pada Kecamatan Dumai Barat dan Dumai Timur, sedangkan untuk tingkat SMP/ MTS banyak terkonsentrasi di Kecamatan Dumai Barat. Hal ini dikarenakan persebaran sekolah SMP/ MTS yang lebih banyak berada di Dumai Barat sehingga penduduk usia sekolah dari kecamatan lain bersekolah di Dumai Barat.

Oleh karena itu kecamatan lainnya terutama Sungai Sembilan masih membutuhkan perluasan akses pendidikan dasar seperti pembangunan unit sekolah baru dan penambahan ruang kelas. Untuk masa mendatang perluasan akses pendidikan sekaligus penyediaan alat praktik dan sarana peningkatan mutu lainnya difokuskan ke kecamatan yang masih membutuhkan sehingga kepadatan siswa tidak bertumpu pada kecamatan - kecamatan di tengah kota saja.

c. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/ MI/ SDLB/ Paket A

Pada tahun 2014 jumlah penduduk usia sekolah 7 - 12 tahun di Kota Dumai sebanyak 35.317, sedangkan jumlah peserta didik yang berusia 7 - 12 tahun di


(29)

Ba b I Pen d a h u l u a n I - 1 6

tingkat pendidikan SD/ MI/ SDLB/ Paket A adalah 34.771 orang. Dengan demikian APM SD/ MI/ SDLB/ Paket A adalah 98,45%. Jika dibandingkan dengan target kinerja tahun 2013 yakni Angka Partisipasi Murni (APM) SD/ MI/ SDLB/ Paket A sebesar 101,14%, maka tingkat pencapaian APM tersebut sudah melebilihi target.

Pencapaian target tersebut dikarenakan pada tahun 2012 dan 2013 pemerintah semakin gencar melakukan sosialisasi dan pengetatan aturan usia masuk sekolah. Sebagaimana diketahui dari tahun ke tahun usia masuk sekolah pendidikan dasar cenderung semakin cepat. Menurut data tahun 2012 siswa baru yang memasuki sekolah SD di tingkat pertama atau calon siswa yang mendaftar masuk SD atau sederajat lebih hampir 20% belum mencukupi umur 7 tahun. Bahkan masih ada yang belum mencapai umur 6 tahun.

Hal ini pada dasarnya diharapkan peserta didik dapat mengikuti pendidikan pada jenjang tertentu sesuai dengan kematangan psikologi perkembangan anak dan sesuai juga dengan lingkungan pendidikan yang diterimanya. Namun di sisi lain dapat dikatakan bahwa jika banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya meskipun secara usia belum cukup, yang seringkali diasumsikan seiring dengan perkembangan tingkat ekonomi sebuah keluarga atau masyarakat.

d. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/ MTs/ SMPLB/ Paket B

Pada Pada tahun 2014, berdasarkan data Dinas Kependudukan Kota Dumai, jumlah penduduk usia sekolah 13 - 15 tahun di Kota Dumai sebanyak 16.038, sedangkan jumlah peserta didik yang berusia 13 - 15 tahun di tingkat pendidikan SMP/ MTs/ SMPLB/ Paket B adalah 13.407 orang. Dengan demikian APM SMP/ MTs/ SMPLB/ Paket B adalah 83,60%. Jika dibandingkan dengan target kinerja tahun 2013 yakni APM SMP/ MTs/ SMPLB/ Paket B sebesar 80.0%, maka tingkat pencapaian APM tersebut adalah 104,50%.

Dilihat dari pencapaian target yang baru mencapai 83,60% memang dapat dikatatakan bahwa target tahun ini belum berhasil. Namun kalau dilihat dari pencapaian dari tahun - tahun sebelumnya jelas bahwa APM SMP/ MTs/ SMPLB/ Paket B mengalami kenaikan. Pada tahun 2009 APM SMP/ MTs/ SMPLB/ Paket B sebesar 73,64% dan di tahun 2010 sebesar 73,77%. Namun di tahun 2013 ini Dinas Pendidikan Kota Dumai memang menetapkan target yang tinggi dalam hal APM SMP/ MTs/ SMPLB/ Paket B yakni 80,00% atau naik sekitar 6,3% dari tahun


(30)

Ba b I Pen d a h u l u a n I - 1 7

sebelumnya. Sementara itu pencapaian di tahun ini sebenarnya sudah mencapai hasil yang cukup signifikan yakni 83,60% atau naik dari tahun - t ahun sebelumnya.

e. Angka Putus Sekolah (APS)

Pada tahun 2014 ini diketahui data anak putus sekolah di tingkat SD sebanyak 90 orang dari 35.224 peserta didik di tingkat SD/ MI atau sekitar 0,26%. Sedangkan untuk tingkat SMP/ MTs tidak terdapat anak putus sekolah. Jumlah ini dapat dikatakan belum berhasil dimana Kota Dumai dapat menekan angka putus sekolah di bawah 0,5%. Program-program yang selama ini mendukung adalah pembebasan biaya pendidikan khususnya di sekolah negeri untuk tingkat SD dan SMP sederajat. Hal ini dimungkinkan karena selain dana BOS Pusat, Pemerintah Kota Dumai sejak tahun 2007 telah memberikan subsidi operasional sekolah untuk seluruh SD dan SMP negeri. Untuk sekolah swasta masih memungut uang pendidikan di luar dana BOS Pusat.

f. Persentase Jumlah Kelas Dalam Kondisi Baik

Perbaikan sarana dan pra sarana pendidikan terutama ruang kelas adalah salah satu target Pemerintah Kota Dumai dalam 3 (tiga) tahun ke depan. Diharapkan di akhir tahun 2015 tidak ada lagi ruang kelas dalam kondisi rusak sedang/ berat. Oleh karena itu di tahun 2013 dan dilanjutkan tahun 2014 ini seluruh ruang kelas yang sudah dipetakan dalam kondisi rusak telah dianggarkan perbaikannya secara bertahap dan menjadi skala prioritas dalam kebijakan anggaran.

Di tahun 2014 telah dianggarkan sekitar Rp. 2,1 miliar untuk memperbaiki ruangan kelas yang rusak. Dana tersebut selain berasal dari APBD Kota Dumai juga salah satunya berasal dari APBD Provinsi Riau melalui Dana Bantuan Pemerintah Provinsi Riau serta Dana Percepatan Pembangunan Infrastrutur Daerah (DPPID) yang berasal dari pemerintah pusat dan kemudian dianggarkan di dalam APBD Perubahan Kota Dumai Tahun Anggaran 2014.

Jumlah ruangan kelas yang dapat diperbaiki tahun 2014 sebanyak 33 ruang kelas. Kerusakan ruang kelas tersebut sebagian besar terdapat pada lantai dan atap. Meskipun demikian dengan anggaran yang masih terbatas perbaikan tersebut sebagiannya tidak langsung 100% dari bangunan sekolah yang rusak, tetapi bagian


(31)

Ba b I Pen d a h u l u a n I - 1 8

bangunan yang dianggap sangat mempengaruhi kenyamanan dan kemanan dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

Pada akhir tahun 2014 jumlah ruang kelas dalam kondisi baik di Kota Dumai untuk tingkat SD sebanyak 918 unit dari 989 unit seluruh ruang kelas yang ada atau sekitar 92,82%. Sedangkan untuk tingkat SMP jumlah ruang kelas dalam kondisi baik sebanyak 341 unit dari 360 ruang kelas yang ada atau sekitar 94,72%. Diharapkan pada tahun - tahun mendatang angka ini akan semakin ditingkatkan terutama untuk tingkat SMP.

Tabel I.2

Jumlah dan kondisi ruang kelas SD dan SMP

Tingkat Jumlah Ruang Kelas Ruang Kelas Kondisi Baik %

SD 989 918 92,82

SMP 360 341 94,72

Jumlah 1.349 1.259 93,32

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Dumai

Dari tahun ke tahun jumlah ruangan kelas dalam kondisi rusak mengalami penurunan. Pada tahun 2006 kondisi sarana/ prasarana (ruang kelas) kurang mendukung. Di tingkat SD ruang kelas yang layak pakai 70,15% , rusak ringan 21,85%, dan rusak berat 8,00%. Di tingkat SMP/ MTs layak pakai 92,26%, rusak ringan 3,44% dan rusak berat 4,30%.

Sebagaimana ditegaskan di atas diharapkan di masa mendatang jumlah ruang kelas dan bangunan sekolah yang rusak berat sudah tidak ada lagi di semua tingkat pendidikan dan jumlah bangunan sekolah yang rusak ringan dapat ditekan sehingga kurang dari 2 %. Ruang kelas yang baik dan nyaman adalah salah satu syarat utama untuk mendukung proses belajar mengajar yang kondusif dan berkualitas.

g. Hasil Ujian Nasional Tingkat SD/ MI Tahun Pelajaran 2013/ 2014

Hasil UN dapat berfungsi sebagai alat evaluasi diri bagi sekolah, Kabupaten/ Kota, Provinsi dan Pemerintah. Berdasarkan analisis hasil UN maka Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/ Kota dan sekolah dapat melakukan program tindak lanjut. Bagi sekolah atau daerah yang nilainya masih rendah dapat melakukan


(32)

Ba b I Pen d a h u l u a n I - 1 9

pelacakan dan diagnostic secara menyeluruh sehingga dapat perbaikan. Persentase tingkat kelulusan ujian nasional tahun 2013/ 2014 sebagai berikut :

Tingkat SD/ MI

Tingkat kelulusan siswa Sekolah Dasar/ Madrasah di Kota Dumai tahun ini hanya mencapai 99.92 persen, angka tersebut menurun dibanding tahun lalu yang mencapai 100.00 persen dilihat dari nilai rerata dari 5245 peserta. Hasil diatas menunjukkan bahwa persentase kelulusan tingkat SD/ MI dikategorikan

MEMUASKAN.

Tingkat SMP/ MTS

Tingkat kelulusan siswa Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah di Kota Dumai tahun ini mencapai 99.94 persen. Angka tersebut meningkat dibanding tahun lalu yang hanya mencapai 99,85 persen dari 3419 peserta. Hasil diatas menunjukkan bahwa persentase kelulusan tingkat SMP/ MTS 99.94% dengan tingkat ketidaklulusan 0.06%, dapat dikategorikan MEMUASKAN.

h. Rasio Siswa/ Ruang Kelas/ Rombongan Belajar

Selain indikator - indikator sebagaimana yang tertuang di dalam Penetapan Kinerja Pendidikan Dasar Tahun 2014 di atas berikut perlu kami tambahkan kondisi pencapaian akses pendidikan dasar yakni rasio Siswa/ ruang kelas/ rombongan belajar. Hal ini dipandang penting karena untuk menjamin perluasan akses dapat diikuti dengan mutu pembelajaran, jumlah siswa per ruang kelasnya harus dibatasi sampai batas efektif seorang pendidik dapat memantau perkembangan setiap peserta didiknya. Untuk tingkat SD sederajat jumlah ruang kelas yang tersedia di Kota Dumai adalah 989 unit dengan jumlah siswa sebanyak 37.883 orang. Dengan demikian rasio siswa per ruang kelas tingkat SD sederajat adalah 1 : 38.

i. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/ MA/ SMK

Untuk tingkat sekolah menengah (SMA/ MA/ SMK) APK pada tahun 2013 sebesar 100,80%. Sedangkan pada tahun 2014 menjadi 73,45%. Dengan demikian ada penurunan sebanyak lebih dari 26% dari tahun sebelumnya. Penurunan ini didukung oleh beberapa program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2013


(33)

Ba b I Pen d a h u l u a n I - 2 0

diantaranya pembangunan 11 unit ruang kelas yang bersumber dari dana APBD Kota Dumai di SMA dan SMK di Kota Dumai.

Selain itu pada tahun 2013 telah dianggarkan dana bantuan pendidikan anak kurang mampu secara ekonomi sebanyak 500 orang yang difokuskan untuk anak-anak kurang mampu di SMA dan SMK swasta. Hal ini dikarenakan bahwa biaya pendidikan lebih berat dirasakan oleh anak-anak yang bersekolah di sekolah swasta.

j. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/ MA/ SMK

Melihat data APM di atas sebenarnya berkaitan dengan data APK. Hanya saja pada APM kita membandingkan penduduk usia sekolah dengan siswa dengan usia sekolah yang sama. APM lebih rendah dibandingkan APK dikarenakan banyaknya penduduk yang seharusnya belum masuk di tingkat sekolah tertentu namun sudah sekolah, meskipun usianya belum cukup. Atau di sisi lain dapat melihat gejela kelebihan umur peserta didik pada jenjang pendidikan tertentu.

k. Angka Putus Sekolah

Pada tahun 2014 ini diketahui data anak putus sekolah di tingkat SMA/ MA/ SMK sebanyak 95 orang dari 9.744 peserta didik di tingkat SMA/ MA/ SMK atau sekitar 0,97%. Jumlah ini dapat dikatakan sudah berhasil dimana Kota Dumai dapat menekan angka putus sekolah. Program - program yang selama ini mendukung adalah sebagiamana disebutkan di atas yakni bantuan pendidikan bagi siswa miskin yang bersumber dari APBD Kota Dumai yang difokuskan kepada sekolah swasta (yang tidak mendapatkan bantuan operasional sekolah dari Pemerintah Kota Dumai) dan Bantuan Operasional Mutu (BOM) dari pemerintah pusat.

Dengan semakin banyak lulusan sekolah menengah dapat melanjutkan ke pendidikan tinggi dan dapat mengikuti berbagai pelatihan untuk dapat mengisi lapangan kerja dari berbagai investasi berbagai perusahaan di Kota Dumai atau membuka usaha sendiri yang juga sekaligus membuka lapangan kerja bagi orang lain.


(1)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Tingkat Provinsi

3 Imam masjid yang dilatih Orang/ 250 250 300 250 83% b Pembinaan Kehidupan Beragama Rp 1.153.230.000 Rp 1.077.726.860 93%

Haul basilam yang diikuti kegiatan 2 keg 2 keg 2 keg 2keg

4 Pelayanan dan pembinaan bagi jemaah haji yang 2 2 2 2 100% c Peningkatan Pelayanan dan Pembinaan Haji Rp 5.252.925.000 Rp 5.142.741.499 98%

dilaksanakan Kota Dumai

5 Peringatan hari besar keagamaan yang dilaksanakan 10 hari Besar 10 10 10 10 100% d Peringatan, Penyambutan dan Perayaan Hari – Rp 3.599.250.000 Rp 3.301.954.274 92%

hari Besar Keagamaan

10 Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat 1 LPM yang dibina Organisasi - 33 33 33 100% 1 Program Peningkatan Keberdayaan

2 PKK aktif PKK - 41 41 40 98% Masyarakat Pedesaan

3 Jumlah Kelompok Binaan PKK PKK - 153 180 132 73% a Pelatihan pendamping kelurahan UEK-SP bagi Rp 77.685.000 Rp 77.359.200 100%

4 Posyandu Aktif Posyandu 186 237 241 238 99% Kader pembangunan masyarakat

b Revitalisasi dan Pembinaan Pokjanal Rp 194.105.900 Rp 190.225.900 98% Posyandu

c Penyusunan Profil Kelurahan Kota Dumai Rp 793.321.800 Rp 731.519.526 92% d. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Rp 63.753.100 Rp 21.752.500 34%

Masyarakat (PKK)

11 Pemberdayaan Usaha Ekonomi Kelurahan 1 Jumlah Pemanfaatan (UEK-SP) Orang 9.457 9.322 9.700 9.963 103% 1 Program Pengembangan Lembaga

Ekonomi Pedesaan

a. Fasilitasi Permodalan bagi UMKM di Pedesaan Rp 241.926.383 Rp 226.137.000 93% b. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Rp 112.690.000 Rp 112.275.000 100% IV. M i si Keem pa t :

" Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur yang merata dan berkeadilan ".

1 Tersedianya jaringan jalan yang mendukung arus 1 Persentase jalan dan jembatan yang dibangun % 15 30 30 30 100% 1 Program Pembangunan Jalan Dan Jembatan

kelancaran lalu lintas barang/ jasa a Pembangunan Jalan Rp 134.131.777.806 Rp 130.819.549.297 98%

b Pembangunan Jembatan Rp 32.809.081.000 Rp 29.809.878.369 91%

2 Persentase kualitas jaringan jalan dan jembatan yang % 30 30 30 30 100% 1 Program Rehabilitasi /Pemeliharaan Jalan Dan

mendukung kelancaran lalu lintas Jembatan

a Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Rp 25.238.192.000 Rp 24.736.043.300 98%

b Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan Rp 2.838.194.694 Rp 2.150.459.420 76%

3 Persentase jasa pelayanan fungsi berat dan alat % 20 20 20 20 100% 1 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana

laboratorium untuk mendukung kegiatan rutin jalan dan Kebinamargaan

jembatan a Pengadaan Alat-alat Berat Rp 3.991.840.000 Rp 3.865.000.000 97%

b Pengadaan Alat-Alat Ukur dan Bahan Rp 946.383.750 Rp 920.065.291 97% Laboratorium Kebinamargaan

c Rehabilitasi/Pemeliharaan Alat-alat Berat Rp 2.074.571.100 Rp 1.785.948.300 86%

2 Meningkatnya sarana dan prasarana yang melindungi 1 Persentase daerah pemukiman penduduk yang bebas % 100 30 30 30 100% 1 Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong

dari ancaman banjir dan longsor bahaya abrasi a Perencanaan Turap/Talud/Bronjong Rp 187.028.000 Rp 184.641.000 99%

b Pembangunan Turap/Talud/Bronjong Rp 12.850.633.000 Rp 12.752.349.720 99%

3 Menurunnya Daerah Genangan Air 1 Prosentase Terlaksananya Sarana Pengendalian Banjir % 5 30 30 30 100% 1 Program Pengendalian Banjir

Bagi Masyarakat Kota Dumai a Rehabilitasi/Pemeliharaan Bantaran Dan Rp 2.192.138.400 Rp 1.924.470.875 88%

Tanggul Sungai

4 Menurunnya daerah permukiman yang mengalami 1 Persentase daerah permukiman yang bebas banjir dan % 25 30 30 30 100% 1 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan

banjir dan kekurangan air bersih mendapatkan pelayanan air bersih/minum Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

a Pelaksanaan Normalisasi Saluran Sungai Rp 6.523.504.000 Rp 6.503.194.700 100% b Rehabilitasi /Pemeliharaan Normalisasi Saluran Rp 1.615.516.310 Rp 1.494.467.900 93%

Sungai

c Pembangunan Infrastruktur Air Bersih Rp 2.153.674.100 Rp 1.907.287.648 89%

5 Tersedianya lingkungan perumahan dan pemukiman 1 Persentase penyediaan sarana dan prasarana perumahan % 30 30 30 30 100% 1 Program Pembangunan Saluran Drainase/

yang bersih dan sehat yang baik dan sehat bagi masyarakat kurang mampu gorong-gorong


(2)

2012 2013 2014 REALISASI

KINERJA (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

2 Persentase penyediaan jalur penghubung yang baik yang % 70 70 30 30 100% 1 Program Pengembangan Perumahan

mendukung kelancaran lalu lintas masyarakat a Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Rp 4.737.136.500 Rp 4.701.282.186 99%

฀Sederhana Sehat฀

3 Prosentase penyedian sarana perumahan yang baik dan % 30 30 30 30 100% 1 1. Program Pembangunan Infrastuktur Pedesaan Rp 3.149.312.500 Rp 3.147.299.000 100%

sehat bagi masyarakat kurang mampu a Pembangunan Jalan dan Jembatan Pedesaan

6 Meningkatnya Keindahan Taman Kota dan Ruang terbuka 1 Rasio Ruang Terbuka Hijau Persatuan Wilayah Ber % 15 80 80 80 100% 1 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Hijau (RTH) HPL/HGB a Pemeliharaan RTH Rp 1.886.813.100 Rp 1.876.321.140 99%

b Pengembangan taman Rekreasi Rp 2.979.045.600 Rp 2.879.862.000 97%

2 Program pengelolaan areal pemakaman

a Pembangunan sarana dan prasarana Rp 351.215.754 Rp 350.373.500 100% pemakaman

b Pemeliharaan sarana dan prasarana pemakaman Rp 440.469.200 Rp 434.420.903 99%

7 Meningkatnya sarana penerangan jalan umum 1 prosentase wilayah penerangan jalan umum % 80 85 95 85 89% 1 Program pembinaan dan pengembangan bidang

ketenagalistrikan

a Pengembangan jaringan listrik dan penerangan Rp 9.246.575.907 Rp 8.693.155.200 94% jalan umum

b Pemeliharaan Jaringan Listrik dan Penerangan Rp 7.699.763.300 Rp 7.520.630.165 98% Lampu Jalan

8 Meningkatnya pelaksanaan pengelolaam persampahan 1 prosentase pengelolaan persampahan % 15 80 80 80 100% 1 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan

Persampahan

a Penyedian sarana dan prasarana pengolahan Rp 3.700.000.000 Rp 3.478.296.000 94% persampahan

b Peningkatan oprasi dan pemeliharaan prasarana Rp 3.686.762.200 Rp 3.620.644.050 98% dan sarana persampahan

V. M i si Kel i m a :

"Meningkatkan kualitas dan proporsional serta etos kerja aparatur pemerintah guna mewujudkan pemerintah yang baik dan bersih".

1 Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan yang 1 Persentase Usulan Masyarakat yang Terakomodir % 75 75 75 75 100% 1 Program Perencanaan Pembangunan Daerah

tepat sasaran dalam RKPD a Pengembangan partisipasi masyarakat dalam Rp 267.271.000 Rp 250.137.500 94%

perumusan program dan kebijakan layanan publik

2 Dokumen perencanaan (RKPD, KUA PPAS, RPJMD, % 100 100 100 100 100% 2 Program Perencanaan Pembangunan Daerah

RPJP) tepat waktu a Penyusunan dokumen perencanaan Rp 525.250.000 Rp 396.450.000 Rp 196.000.000 49%

b Penyusunan rancangan RKPD Rp 261.060.000 Rp 163.875.000 63%

c Penyelenggaraan musrenbang RKPD Rp 376.695.000 Rp 374.739.078 99%

d Penetapan RKPD Rp 152.450.000 Rp 129.148.100 85%

e Penetapan RPJMD Rp 174.620.000 Rp 124.200.700 71%

f Penetapan RPJPD Rp 208.840.000 Rp 115.700.000 55%

3 Persentase dokumen pelaporan (LKPJ, LAKIP) tepat waktu % 100 100 100 100 100% 1 Program Perencanaan Pembangunan Daerah

a Koordinasi penyusunan laporan kinerja Rp 157.025.000 Rp 124.677.200 79% pemerintah daerah

b Koordinasi penyusunan laporan keterangan Rp 235.880.000 Rp 193.740.200 82% pertanggung jawaban ( LKPJ )

4 persentase laporan monitoring dan evaluasi yang % 100 100 100 100 100% 1 Program Perencanaan Pembangunan Daerah

ditindaklanjuti a Monitoring, Evaluasi dan pelaporan Rp 275.025.000 Rp 210.635.800 77%

b Evaluasi kinerja pembangunan Satuan Rp 239.755.000 Rp 192.063.000 80%

5 Jumlah Data Dumai Time Series (DDA, PDRB, IPM Dokumen 4 4 4 4 100% 1 Program Pengembangan Data/ Informasi

dan IKK) yang up to date a Penyusunan profil daerah Rp 513.600.000 Rp 345.458.800 67%

b Penyusunan dan analisis data informasi Rp 212.037.500 Rp 18.080.000 9% perencanaan pembangunan ekonomi

6 Presentase Data perencanaan bidang ekonomi, % 75 90 90 79,11 88% 1 Program Perencaan Tata Ruang


(3)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

7 Jumlah dokumen tata ruang yang telah sesuai Dokumen 1 1 1 1 100% 1 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

UU 26 tahun 2007 a Penyusunan perencanaan pengembangan Rp 234.045.000 Rp 34.350.000 15%

ekonomi masyarakat

8 persentase keterkaitan program kegiatan antar % 100 100 100 88,75 89% 1 Program Pengembangan Data/ Informasi

SKPD a Penyusunan sistem informasi manajemen Rp 100.650.000 Rp 114.200.000 Rp 69.000.000 60%

perencanaan pembangunan daerah (SIMREDA 2 Program Perencanaan Sosial Budaya

a Penyusunan,Fasilitasi,Evaluasi Rencana Aksi Rp 401.183.000 Rp 409.233.500 Rp 356.126.900 89% Daerah pemberantasan Korupsi ( RAD-PK) Kota

Dumai

3 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah

a Peningkatan kemampuan taknis aparat perencana Rp 190.910.000 Rp 169.411.900 89% b Sosialisasi kebijakan perencanaan pembangunan Rp 223.761.600 Rp 180.913.000 Rp 164.013.000 91%

Daerah

4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

a Sosialisasi peraturan perundang-undangan Rp 476.988.000 Rp 401.183.000 Rp 293.242.000 73%

2 Meningkatkan pengembangan pengelolaan keuangan 1 Terwujudnya peningkatan Sistem dan Prosedur % 78 90 83 32 39% 1 Program peningkatan pengembangan sistem

daerah Administrasi Pajak dan Retribusi Daerah pelaporan capaian kinerja dan keuangan

a Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar Rp 17.760.000 Rp 17.760.000 100% kinerja SKPD

2 Terlaksananya Sosialisasi % 90 100 90 90 100% b Sosialisasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Rp 385.250.000 Rp 396.850.000 Rp 268.120.000 68%

c Sosialisasi dan Penyuluhan PBB Rp 107.545.000 Rp 70.925.000 66%

3 Terlaksananya Monitoring Penyampaian SPPT PBB % 90 90 100 100 100% d Monitoring Penyampaian SPPT PBB Rp 254.750.000 Rp 168.128.000 66%

4 Terlaksananya Pengawasan dan Penertiban Objek Pajak % 20 30 40 40 100% e Pengawasan dan Penertiban Subyek dan Obyek Rp 140.168.000 Rp 142.448.000 Rp 106.590.000 75%

dan Subjek Pajak Pajak

5 Terlaksananya Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi % 80 80 85 85 100% f Monitoring dan Evaluasi Realisasi Pendapatan Rp 64.850.000 Rp 64.800.000 100%

Pendapatan Daerah Daerah

6 Terlaksananya Peningkatan Penagihan Tunggakan Pajak/ % 70 75 78 78 100% g Penagihan tunggakan Pajak Daerah dan Retribusi Rp 50.800.000 Rp 35.100.000 69%

Retribusi Daerah Daerah

7 Terlaksananya Proses Pendataan Pajak dan Retribusi % 50 85 87 87 100% h Pendataan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Rp 111.324.000 Rp 105.512.000 95%

Daerah

8 Terlaksananya Rekonsiliasi Realisasi Pendapatan Daerah % 73 75 78 78 100% i Rekonsiliasi Realisasi Pendapatan Kota Dumai Rp 111.400.000 Rp 105.100.000 94%

9 Proses Pembuatan RKA Dispenda #DIV/0! j Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Rp 22.300.000 Rp 19.600.000 88%

( RKA) Dispenda

12 Pelaksanaan Kursus, Pelatihan Sosialisasi dan Bimbingan % 95 95 100 100 100% k Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur di Rp 176.156.000 Rp 86.837.350 49%

Teknis Bidang Pajak dan Retribusi Daerah

14 Pemeliharaan Database Sistem Informasi Manajemen % 90 70 75 75 100% l Pemeliharaan SIMPATDA Rp 271.101.760 Rp 108.240.000 40%

Pendapatan

15 Pemeliharaan Database SISMIOP PBB % 90 70 75 75 100% m Pemeliharaan Data Base Sistem Informasi Rp 230.000.000 Rp 207.495.000 90%

Manajemen Obyek Pajak ( SISMIOP )

3 Terciptanya pemerintahan yang bersih dan profesional 1 Persentase menurunnya nilai penyimpangan % 10 10 10 13 130% 1 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal

keuangan/kewajiban setor kepada Daerah/ negara per dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan

tahun Kepala Daerah

a Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Rp 891.515.000 Rp 813.480.000 91% Berkala

b Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan Rp 210.000.000 Rp 209.990.000 100% c Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Rp 87.700.000 Rp 62.645.000 71%

Kebijakan Kepala Daerah

1 Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil temuan aparat % - 98 98 70 71% d Evaluasi berkala temuan hasil pengawasan Rp 409.910.000 Rp 365.410.500 89%

pengawasan e Meneliti / Menilai Laporan Wajib LP2P Rp 76.834.000 Rp 70.706.200 92%

Audit Khusus/Tertentu Rp 170.000.000 Rp 120.554.000 71%

2 Program pada pelaksanaan Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparat Pengawasan

a Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa Rp 277.535.900 Rp 245.390.400 88% dan Aparatur Pengawasan


(4)

2012 2013 2014 REALISASI

KINERJA (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

4 Peningkatan pelaksanaan pelayanan tri-fungsi , tugas dan 1 Prosentase penyelesaian pelaksanaan tugas dan kewajiban % 100 100 100 83,48 83% 1 Program peningkatan kapasitas lembaga

wewenang serta kewajiban DPRD lembaga perwakilan rakyat daerah

a Pembahasan rancangan peraturan daerah Rp 2.088.315.666 Rp 1.726.888.722 Rp 196.805.400 11% b Rapat - rapat paripurna Rp 2.628.550.000 Rp 2.371.315.000 Rp 1.583.965.000 67% c Reses Rp 1.841.250.000 Rp 748.178.100 Rp - 0% d Peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota Rp 2.310.000.000 Rp 2.031.800.000 Rp 1.515.213.000 75%

DPRD

e Kunjungan kerja komisi - komisi DPRD Rp 2.250.000.000 Rp 962.500.000 Rp 669.375.800 70% f Pengkajian, penelaahan, pembahasan KUA - Rp 1.295.350.000 Rp 1.023.550.000 Rp 322.751.600 32%

PPAS,RAPBD, KUA - PPASP, RAPBDP, Lap. Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD laporan Realisasi semester pertama beserta prognosis

5 Sumber daya aparatur yang memilliki kompetensi di 1 Jumlah pejabat/PNS yang mengimplementasikan peraturan Orang 76 76 75 60 80% 1 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

bidangnya perundang-undangan dalam manjalankan tugas a Kursus-Kursus Dan Pelatihan BimbinganTeknis Rp 416.907.000 Rp 362.647.600 87%

2 Jumlah PNS yang mengikuti sosialisasi peraturan Orang 76 240 76 60 79% b SosialisasiPeraturanPerundang-undangan Rp 116.276.000 Rp 114.787.000 99%

perundang-undangan

3 Jumlah PNS yang mengikuti workshop/konseling Orang 22 45 18 25 139% c Pembinaan Mental dan Fisik Aparatur Rp 798.160.000 Rp 389.273.325 49%

6 Sumber daya aparatur yang memiliki disiplin dan kinerja 1 Persentase penempatan PNS sesuai formasi jabatan % 95 95 90 86,11 96% 1 Program Pembinaandan Pengembangan Aparatur

yang baik, terukur dan bertanggungjawab a Penempatan PNS Rp 833.585.000 Rp 580.790.294 70%

2 Persentase peningkatan kualitas pelayanan kepegawaian Orang - 1000 1000 1000 100% b Penataan sistem administrasi kenaikan pangkat Rp 180.180.000 Rp 178.778.700 99% otomatis PNS

3 Persentase peningkatan disiplin PNS Unit 200 80 90 90 100% c Monitoring, evaluasi dan pelaporan Rp 229.015.000 Rp 188.240.698 82%

7 Sistem data base kepegawaian yang lengkap, akurat, terkini 1 Persentase data informasi data kepegawaian yang mudah SKPD 80 97 90 90 100% d Pembangunan/pengembangan sistem informasi Rp 370.320.000 Rp 349.969.590 95%

dan dapat dipertanggungjawabkan diakses secara cepat,lengkap, dan benar kepegawaian daerah

8 Terwujudnya Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan di 1 Kinerja Lembaga Kelurahan dan Lembaga Masyarakat % 60 82 85 96,78 114% 1 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan

Tingkat Kecamatan Semakin Meningkat a Dukungan Operasional Kelurahan Rp 297.055.000 Rp 276.676.089 93%

2 Program Peningkatan Kinerja LPMK dan RT

a Pembinaan LPMK dan RT Rp 730.144.400 Rp 723.144.400 99%

2 Kesadaran berbangsa dan Bernegara semakin meningkat % 70 74 85 80 94% 1 Program Pengembangan Kinerja pengelolaan

persampahan

a Peningkatan operasi dan pemeliharaan Rp 24.250.800 Rp 11.075.500 46% Prasarana dan sarana persampahan

3 Kepuasan Masyarakat semakin meningkat % 77 80 84 100 119% 1 Program Pengembangan Kinerja pengelolaan

persampahan

a Peningkatan operasi dan pemeliharaan Rp 206.027.100 Rp 206.012.100 100% Prasarana dan sarana persampahan

4 Swadaya dan Gotong Royong Masyarakat meningkat % 72 68 76 30 39% 1 Program Pengembangan Kinerja pengelolaan

persampahan

a Peningkatan operasi dan pemeliharaan Rp 315.286.000 Rp 310.486.000 98% Prasarana dan sarana persampahan

5 Menurunnya angka kriminalitas % 55 45 40 30 75% 1 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan

Masyarakat

a Pembinaan Pos Pelayanan Terpadu di Rp 296.400.000 Rp 296.376.600 100% Kecamatan

6 Kinerja Lembaga Kelurahan dan Lembaga Masyarakat % 60 82 85 100 118% 1 Program Peningkatan Kinerja LPMK dan RT

Semakin Meningkat a Pembinaan LPMK dan RT Rp 712.000.000 Rp 711.938.000 100%

7 Kinerja Lembaga Kelurahan dan Lembaga Masyarakat % 60 82 85 85 100% 1 Program Peningkatan Kinerja LPMK dan RT Rp 291.900.000 Rp 285.900.000 98%


(5)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

9 Terwujudnya Peningkatan Kesadaran dan Partisipasi 1 Prosentase Posyandu Aktif % 80 80 85 100 118% 1 Program Mengintensifikasi penanganan pengaduan

Masyarakat dan sektor swasta masyarakat

a Pembinaan Pos Pelayanan Terpadu Rp 249.600.000 Rp 249.600.000 100%

2 Jumlah Kelurahan terbaik 1, 2 dan 3 di Kec. Sungai Sembilan Kelurahan 3 3 3 3 100% b Penilaian kinerja unit pelayanan publik Rp 16.395.000 Rp 16.395.000 100%

3 Jumlah Usulan rencana pembangunan saat Musrenbang Paket 30 35 130 100 77% c Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Rp 34.700.000 Rp 34.700.000 100%

yang terealisasi Perencanaan Pembangunan

10 Terwujudnya Penyenggaraan Pemerintah yang baik 1 Persentase meningkatnya kinerja aparatur kecamatan dan % - 90 95 95 100% 1 Program Peningkatan Kinerja Aparatur Kecamatan

kelurahan dan Kelurahan Se-Kota Dumai

a Pembinaan Aparatur Kecamatan dan Kelurahan Rp 151.133.200 Rp 141.871.200 94% 2 Tersedianya aparatur ditingkat Eselon yang memahami Peserta 60 60 100 100 100% 1 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

audit pengadaan barang/jasa pemerintah sesuai Perpres a Sosialisasi Peraturan Perundang- Rp 206.850.160 Rp 188.764.600 91%

nomor 70 tahun 2012 undangan

3 Tersedianya layanan pengadaan barang/ jasa pemerintah Badan Usaha 200 - 500 500 100% 1 Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi

secara elektronik (LPSE) a Penyusunan sistem informasi terhadap Rp 1.748.369.140 Rp 2.232.196.340 Rp 2.190.141.712 98%

layanan publik

4 Penataan, penguatan organisasi, tatalaksana dan Dokumen 3 1 1 1 100% 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

manajemen SDM Aparatur Aparatur

a Asistensi Penataan Organisasi Perangkat Daerah Rp 208.181.700 Rp 201.982.200 97% b Bimbingan Teknis Tata Naskah Dinas Rp 221.673.300 Rp 187.625.730 85% 11 Terciptanya pengelolaan pendapatan, keuangan dan aset 1 Tercapainya efisiensi penggunaan barang milik daerah % 30 40 50 50 100% 1 Program Peningkatan Dan Pengembangkan

daerah yang transparan dan akuntabel Pengelolaan Keuangan Daerah

a Penghapusan Barang Daerah Rp 205.872.484 Rp 166.962.484 Rp 115.660.700 69% 2 Tersedianya Laporan Barang Milik Daerah Tahunan Laporan 2 2 2 8 400% b Penyusunan Laporan Barang Milik Daerah Rp 264.315.100 Rp 498.340.100 Rp 462.375.230 93%

Tahunan

12 Terwujudnya Peningkatan kualitas pelayanan dan kinerja 1 Terwujudnya peningkatan koordinasi hubungan kerjasama % 83 83,5 75 75 100% 1 Prorgam Peningkatan pelayanan kedinasan kepala

aparatur antara pemerintah daerah, masyarakat, unsur pimpinan daerah/wakil kepala daerah

daerah, pemerintah daerah lainnya, provinsi dan a Dialog /Audiensi dengan Tokoh-tokoh Rp 562.740.000 Rp 415.875.000 74%

pemerintah pusat. Masyarakat, Pimpinan/anggota Organisasi Sosial

dan Masyarakat

b Kunjungan kerja Pejabat Negara /Departemen/ Rp 2.110.850.000 Rp 869.490.400 41% Lembaga Pemerintahan non Departemen/Luar

Negeri

13 Terwujudnya Peningkatan tata kelola dokumen dan arsip 2 Tersedianya data dan dokumen arsip yang dibutuhkan % 70 72,5 75 75 100% 1 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/

Daerah untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. arsip daerah

a Pendataan dan Penataan Dokumen / Arsip Daerah Rp 315.375.000 Rp 287.330.000 91%

14 Terciptanya Pengelolaan Pendapatan, Keuangan Daerah 1 Tersajinya informasi keuangan yang akuntabel % 2 2 2 2 100% 1 Program peningkatan pengembangan sistem

yang tepat waktu Transparan dan Akuntabel pelaporan capaian kinerja dan keuangan

a Penyusunan laporan keuangan akhir tahun Rp 759.635.500 Rp 681.635.500 Rp 217.174.700 32%

2 Pengelolaan keuangan daerah tepat waktu, akuntabel dan % 1 1 1 1 100% 1 Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan

transparan keuangan daerah.

a Penyusunan Rancangan Peraturan Rp 1.430.248.630 Rp 1.368.248.630 Rp 915.806.760 67% Daerah tentang APBD

b Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Rp 829.436.200 Rp 727.436.200 Rp 500.635.960 69% tentang Perubahan APBD

15 Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) 1 Terpilih, diangkat dan dilantiknya direksi dan komisaris % 1 1 1 1 100% 1 Program perencanaan Pembangunan Ekonomi


(6)

2012 2013 2014 REALISASI

KINERJA (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

VI. M i si Keen a m :

"Mengembangkan dan menempatkan budaya melayu sebagai jati diri kota Dumai serta sebagai perekat budaya daerah lainya di kota Dumai serta menyaring masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kaidah dan nilai budaya melayu".

1 Meningkatkan Jati Diri Masyarakat 1 Jumlah Event Budaya yangdiselenggarakan dalam Event 1 1 2 1 50% 1 Program Pengembangan Nilai Budaya

melestarikan budaya a Pelestarian dan aktualisasi adat budaya Rp 344.186.000 Rp 270.102.200 78%

2 Meningkatkan rasa kebersamaan antar etnis (suku) dalam 2 - Jumlah suku (etnis) yang berperan serta dalam Suku 16 16 16 16 100% 1 Program Pengelolaan Keragaman Budaya

bentuk ragam budaya melestarikan budaya a Fasilitasi penyelenggaraan festival budaya daerah Rp 1.767.979.700 Rp 910.148.300 51%

- Jumlah Partisipasi Masyarakat dalam pengembangan Group 40 40 40 40 100% 1 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

keberagaman budaya di Kota Dumai a Fasilitasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Rp 1.389.816.536 Rp 1.297.160.300 93%