T1 132007093 BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
“Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu penelitian kualitatatif dan penelitian kuantitatif” (Sugiyono, 2005). Berdasarkan dengan judul penelitian ini, yaitu “Perbedaan Computer Anxiety pada guru Pria dan Wanita di SMA Swasta se-kota Salatiga”, maka dapat disimpulkan bahwa jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif kontinum artinya penelitian yang berusaha mencari perbedaan yang diperoleh dari hasil pengukuran data yang digunakan untuk menemukan arti dan manfaat dari perbedaan yang ditemukan (Sugiono,2009). Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan antara dua variabel yang jumlah respondennya berbeda. Dan dalam menganalisis data menggunakan data- data numerikal atau angka yang diolah dengan metode statistik, setelah diperoleh hasilnya, kemudian dideskripsikan dengan menguraikan kesimpulan yang didasari oleh angka yang diolah dengan metode statistik tersebut.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA swasta se-kota Salatiga adapun sasaran penelitian adalah semua guru di SMA Swasta Salatiga yang berjumlah
(2)
131 guru, yang terdiri dari 53 guru pria dan 78 guru wanita. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2012
3.3 Variabel Penelitian
Penelitian ini melibatkan dua variabel variabel pertama adalah variabel terikat yaitu pria dan wanita dan variabel yang kedua adalah variabel bebas yaitu computer anxiety. Menurut Sugiyono (2010), Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati. Sedangkan menurut Syaifudin Azwar, Variabel merupakan konsep mengenai atribut atau sifat yang terdapat pada subjek penelitian yang dapat bervariasi secara kualitatif ataupun kuantitatif (1999). Dengan berdasar pada tersebut, dapat disimpulkan bahwa variabel merupakan objek yang bervariasi dan dapat dijadikan sebagai titik perhatian. Titik perhatian dalam penelitian ini adalah perbedaan Computer Anxiety pada Sikap Guru Pria dan Wanita Dalam Menggunakan di SMA Swasta se-kota Salatiga.
Berdasarkan pada pengertian variabel di atas dan judul dari penelitian ini, maka dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan terikat. Sebab penelitian ini ingin meneliti tentang adakah perbedaan Computer Anxiety pada Guru Pria dan Wanita di SMA Swasta se-kota Salatiga
Variabel bebas (X)
Variabel bebas adalah gejala yang sengaja dipelajari pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Guru Pria dan Wanita.
(3)
Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah suatu gejala akibat dari variabel bebas. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel terikat adalah Computer Anxiety.
3.4. Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2010), “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Suharsimi Ari Kunto (2006), “populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMA swasta se-kota Salatiga yang berjumlah 131 guru. Berikut disajikan dalam tabel populasi guru swasta SMA Swasta se-Salatiga.
Tabel 3.1
Tabel 3.1 Data Jumlah Guru Swasta se-kota Salatiga
No Nama Sekolah Guru
Pria
Guru Wanita
Jumlah Guru 1. SMA Kristen 1 17 22 39 2. SMA Kristen 2 7 11 18 3. SMA Kristen Satya Wacana 16 19 35 4. SMA Theresiana 5 8 13 5. SMA Muhammadiyah 8 18 26
(4)
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2010) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini digunakan teknik sampling jenuh karena semua anggota populasi digunakan sebagai sampel yaitu berjumlah 131 guru yang terdiri dari 53 guru pria dan 78 guru wanita di SMA swasta se-kota Salatiga.
3.5. Instrumen Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar skala. Untuk mengungkap data tentang Computer Anxiety dalam penelitian ini maka digunakan instrumen berdasar Skala Likert yang sudah perbaharui. Dalam angket berisi item-item instrumen yang berupa pernyataan dan penskroran menggunakan empat alternatif jawaban untuk setiap pernyataan.
Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan menggunakan alat pengumpulan data berupa skala computer anxiety beserta kemungkinan jawabannya. Responden diminta memilih salah satu kemungkinan jawaban yang dianggap paling sesuai atau yang paling tepat mengenai Computer Anxiety. Instrumen yang digunakan untuk Computer Anxiety (CAX) menggunakan skala
(5)
penilaian Computer Anxiety (CAX) diperoleh dengan mengadaptasi skala penilaian yang dikembangkan oleh Oeeting (1987). Dalam penelitian ini menggunakan skala Computer Anxiety (CAX) yang berjumlah 19 item soal dengan 4 pilihan jawaban. Dengan demikian skor minimum adalah 19 dan skor maximum adalah 76 sehingga skor subyek akan berada direntang skor 19-76. untuk menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel skala Computer Anxiety dibagi menjadi 4 kategori berdasarkan skor maximum dan skor minimum sebagai berikut:
Interval= skor max-skor min I=76-19 = 11,4 dibulatkan menjadi 11
Kategori 5
Pilihan alternatif jawaban dan skoring setiap item pernyataan dalam skala Computer Anxiety dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.2 Alternatif jawaban
Pernyataan SS S TS STS
Positif (Favorable) 4 3 2 1 Negatif (Unfavorable) 1 2 3 4
(6)
Kisi-kisi instrumen Computer Anxiety dapat dilihat dari tabel 2 dibawah ini:
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Computer Anxiety
No Konsep Sub Konsep Indikator Empirik No. ite
m UN
F
1. Computer Anxiety
(CAX) adalah sebuah perasaan yang diasosiasikan dengan situasi yang spesifik, saat menggunakan atau berinteraksi dengan komputer dengan menunjukkan kecemasan yang tidak rasional, kekuatiran, merasa terancam, merasa gugup, merasa terintimidasi dan menunjukkan ketidaksukaan mengenai penggunaan komputer ( oetting, 1987) 1.Kecemasan dalam mempelajari komputer
2. Kecemasan dalam
1. Tidak yakin terhadap kemampuan untuk mempelajari bahasa pemrograman komputer 2. Mempelajari komputer hal yang menarik 3. percaya dapat mempelajari komputer 4. Semua orang
dapat belajar menggunakan komputer. 5. Mempelajari dan mengoperasikan komputer seperti mempelajari keahlian baru lainnya. 6. Kesulitan dalam
memahami aspek-aspek teknis dalam komputer. 7. Menggunakan kesempatan untuk mempelajari komputer.
1. Tidak mampu untuk membaca hasil cetakan 3 4 5 6 7 13 17 UN UN UN UN UN F F F
(7)
persepsi-persepsi dalam penggunaan komputer.
dari komputer. 2. Sangat
menanti-nantikan untuk menggunakan komputer 3. Merasa pesimis
tentang penggunaan komputer. 4. Enggan menggunakan komputer karena takut membuat kesalahan yang tidak dapat diperbaiki. 5. Memiliki persepsi bahwa ”harus menjadi orang yang sangat cerdas untuk memahami semua tombol khusus yang ada di komputer. 6. Komputer perangkat yang diperlukan dalam lingkup pendidikan. 7. Meras takut bila
menjadi penyebab hilangnya informasi dalam komputer karena menekan tombol yang salah. 1. Merasa ketakutan jika menggunakan komputer, akan tergantung pada komputer dan akan kehilangan kemampuan 1 2 12 14 15 16 19 UN UN UN UN F F F
(8)
3. Kecemasan dalam menggunakan dan berinteraksi dengan komputer.
berpikir. 2. Merasa yakin
bahwa sejalan dengan waktu dan latihan akan merasa nyaman bekerja dengan komputer seperti bekerja dengan mesin ketik 3. Merasa mampu
dapat terus mengikuti kemajuan yang terjadi di bidang komputer. 4. Tidak suka
bekerja dengan mesin yang lebih pandai 5. Menggunakan kesempatan untuk mmpelajari komputer dan penggunaanya 6. Menghindari penggunaan komputer dalam bentuk apapun karena tidak terbiasa dan merasa diintimidasi. 8 9 10 11 17 18 UN UN UN UN F F
3.6 Uji Coba Instrumen
Instrumen yang valid dan reliabel menjadi syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel agar suatu instrumen mendapatkan hasil yang dapat diandalkan. Uji coba instrumen dilakukan pada 39
(9)
Guru SMA di SMA Kristen 1 Salatiga. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen.
3.6.1 Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan sesuatu instrumen (Suharsimi Arikunto,2006). Dalam penelitian ini, menggunakan validitas item, yakni menguji kevalidan tiap-tiap item pertanyaan.Teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas soal dapat dihitung dengan metode corrected item total correlation (Arikunto, 2006). Menurut Ali (1998) kriteria untuk menentukan validitas instrumen adalah sebagai berikut :
0,00 – 0,20 = tidak ada validitas
0,21 – 0,40 = validitas rendah
0,41 – 0,60 = validitas sedang
0,61 – 0,80 = validitas tinggi
0,81 – 1,00 = sangat tinggi
Hasil uji coba instrumen dilakukan pada 39 Guru SMA Kristen 1 Salatiga. Skala Computer Anxiety berjumlah 19 butir soal kemudian dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS 18.0 For Windows.
(10)
Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Skala Computer Anxiety
Tabel 3.5 item total statistik
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Corrected Item-Cronbach 's Alpha VAR00
001 27.2308 43.709 .845 .933 VAR00
002 27.1795 44.783 .702 .936 VAR00
003 27.2051 44.062 .797 .934 VAR00
004 27.1538 45.818 .624 .937 VAR00
005 27.2051 44.641 .786 .934 VAR00
006 27.1795 44.256 .773 .934 VAR00
007 27.2821 46.208 .633 .937 VAR00
008 27.2051 45.220 .644 .937 VAR00
009 27.1795 44.362 .758 .935 VAR00
010 27.1282 46.167 .579 .938 VAR00
011 27.2564 47.617 .374 .942 VAR00
012 27.4359 48.358 .350 .942 VAR00
013 27.3077 45.587 .736 .936 VAR00
014 26.6667 49.649 .345 .941 VAR00
015 27.0769 46.810 .455 .941 VAR00
016 27.2051 43.641 .854 .933 VAR00
017 27.1795 44.993 .737 .935 VAR00
018 27.3077 45.850 .695 .936 VAR00
(11)
Berdasarkan tabel 3.4 diatas dapat dilihat bahwa 19 item pertanyaan menunjukkan total correlation > 0,20 yang berarti semua item pertanyaan tersebut valid. Sehingga skala ini dapat digunakan untuk mengambil data populasi ditempat penelitian.
3.6.2. Uji Reliabilitas
Agar suatu instrumen itu dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data, maka perlu digunakan uji reliabilitas. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Suharsimi Arikunto, 2006). Apabila instrumennnya sudah baik dan dapat dipercaya (reliabel) maka berapa kalipun diambil pada waktu yang berbeda dan pada subyek yang sama, tetap akan sama hasilnya. Rumus yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas suatu instrumen dengan tes obyektif dan skor instrumennya bukan nilai 1 dan 0 dalam hal ini berupa tes angket atau bentuk uraian adalah menggunakan rumus alpha, dari SuharsimiArikunto ( 2006 ) Instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien keandalan atau relaibilitas sebesar 0,6 atau lebih. Uji reliabilitas dalam penelitian ini juga menggunakan bantuan komputer program SPSS 18.0 for windows dengan uji keterandalan teknik Cronbach Alpha. Kriteria untuk menentukan besarnya reliabilitas menggunakan pedoman dari Goerge dan Mallery (1995) sebagai berikut:
(12)
Alpha > 0,9 = Sangat Bagus
Alpha > 0,8 = Bagus
Alpha > 0,7 = Dapat diterima
Alpha > 0,6 = Diragukan
Alpha > 0,5 = Jelek
Alpha < 0,5 = Tidak dapat diterima
Tabel 3.5. Reliabilitas skala Computer Anxiety
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items .940 19
Berdasarkan tabel 4. diatas menunjukkan bahwa Cronbach’s Alpha sebesar 0,940 yang berati skala 19 item tersebut reliabel dan menurut kriteria George dan Mallery (1995) tergolong “Sangat Bagus”.
3.7. Analisis Data
Di dalam analisis data penelitian digunakan metode statistika. Seluruh perhitungan statistic dilakukan dengan menggunakan bantuan program statistik SPSS versi 18.00. Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Uji Mann-Whitney/Wilcoxonmerupakan alternatif bagi uji-t. Uji Mann Whitney/Wilcoxon merupakan uji non-parametrik yang digunakan untuk
(13)
membedakan dua mean populasi yang berasal dari populasi yang sama. Uji Mann-Whitney juga digunakan untuk menguji apakah dua mean populasi sama atau tidak.
Asumsi yang berlaku dalam uji Mann-Whitney adalah:
1. Uji Mann-Whitney mengasumsikan bahwa sampel yang berasal dari populasi adalah acak,
2. Pada uji Mann-Whitney sampel bersifat independen (berdiri sendiri),
3. Skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal.
Hipotesis yang digunakan adalah:
H0: tidak ada perbedaan Computer Anxiety pada Guru Pria dan Wanita di SMA
Swasta se-kota Salatiga
Ha: ada perbedaan Computer Anxiety pada Guru Pria dan Wanita di SMA Swasta
se-kota Salatiga
Untuk menghitung nilai statistik uji Mann-Whitney, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
(14)
Dimana:
U = Nilai uji Mann-Whitney
N1= sampel 1
N2= sampel 2
Ri = Ranking ukuran sampel
Hasil analisis perbedaan akan dianalisis menggunakan penghitungan SPSS 18.00 for windows.
(1)
Guru SMA di SMA Kristen 1 Salatiga. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen.
3.6.1 Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan sesuatu instrumen (Suharsimi Arikunto,2006). Dalam penelitian ini, menggunakan validitas item, yakni menguji kevalidan tiap-tiap item pertanyaan.Teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas soal dapat dihitung dengan metode corrected item total correlation (Arikunto, 2006). Menurut Ali (1998) kriteria untuk menentukan validitas instrumen adalah sebagai berikut :
0,00 – 0,20 = tidak ada validitas
0,21 – 0,40 = validitas rendah
0,41 – 0,60 = validitas sedang
0,61 – 0,80 = validitas tinggi
0,81 – 1,00 = sangat tinggi
Hasil uji coba instrumen dilakukan pada 39 Guru SMA Kristen 1 Salatiga. Skala Computer Anxiety berjumlah 19 butir soal kemudian dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS 18.0 For Windows.
(2)
Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Skala Computer Anxiety
Tabel 3.5 item total statistik
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Corrected Item-Cronbach 's Alpha VAR00
001 27.2308 43.709 .845 .933
VAR00
002 27.1795 44.783 .702 .936
VAR00
003 27.2051 44.062 .797 .934
VAR00
004 27.1538 45.818 .624 .937
VAR00
005 27.2051 44.641 .786 .934
VAR00
006 27.1795 44.256 .773 .934
VAR00
007 27.2821 46.208 .633 .937
VAR00
008 27.2051 45.220 .644 .937
VAR00
009 27.1795 44.362 .758 .935
VAR00
010 27.1282 46.167 .579 .938
VAR00
011 27.2564 47.617 .374 .942
VAR00
012 27.4359 48.358 .350 .942
VAR00
013 27.3077 45.587 .736 .936
VAR00
014 26.6667 49.649 .345 .941
VAR00
015 27.0769 46.810 .455 .941
VAR00
016 27.2051 43.641 .854 .933
VAR00
017 27.1795 44.993 .737 .935
VAR00
018 27.3077 45.850 .695 .936
VAR00
(3)
Berdasarkan tabel 3.4 diatas dapat dilihat bahwa 19 item pertanyaan menunjukkan total correlation > 0,20 yang berarti semua item pertanyaan tersebut valid. Sehingga skala ini dapat digunakan untuk mengambil data populasi ditempat penelitian.
3.6.2. Uji Reliabilitas
Agar suatu instrumen itu dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data, maka perlu digunakan uji reliabilitas. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Suharsimi Arikunto, 2006). Apabila instrumennnya sudah baik dan dapat dipercaya (reliabel) maka berapa kalipun diambil pada waktu yang berbeda dan pada subyek yang sama, tetap akan sama hasilnya. Rumus yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas suatu instrumen dengan tes obyektif dan skor instrumennya bukan nilai 1 dan 0 dalam hal ini berupa tes angket atau bentuk uraian adalah menggunakan rumus alpha, dari SuharsimiArikunto ( 2006 ) Instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien keandalan atau relaibilitas sebesar 0,6 atau lebih. Uji reliabilitas dalam penelitian ini juga menggunakan bantuan komputer program SPSS 18.0 for windows dengan uji keterandalan teknik Cronbach Alpha. Kriteria untuk menentukan besarnya reliabilitas menggunakan pedoman dari Goerge dan Mallery (1995) sebagai berikut:
(4)
Alpha > 0,9 = Sangat Bagus
Alpha > 0,8 = Bagus
Alpha > 0,7 = Dapat diterima
Alpha > 0,6 = Diragukan
Alpha > 0,5 = Jelek
Alpha < 0,5 = Tidak dapat diterima
Tabel 3.5. Reliabilitas skala Computer Anxiety
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.940 19
Berdasarkan tabel 4. diatas menunjukkan bahwa Cronbach’s Alpha sebesar 0,940 yang berati skala 19 item tersebut reliabel dan menurut kriteria George dan Mallery (1995) tergolong “Sangat Bagus”.
3.7. Analisis Data
Di dalam analisis data penelitian digunakan metode statistika. Seluruh perhitungan statistic dilakukan dengan menggunakan bantuan program statistik SPSS versi 18.00. Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Uji Mann-Whitney/Wilcoxonmerupakan alternatif bagi uji-t. Uji Mann Whitney/Wilcoxon merupakan uji non-parametrik yang digunakan untuk
(5)
membedakan dua mean populasi yang berasal dari populasi yang sama. Uji Mann-Whitney juga digunakan untuk menguji apakah dua mean populasi sama atau tidak.
Asumsi yang berlaku dalam uji Mann-Whitney adalah:
1. Uji Mann-Whitney mengasumsikan bahwa sampel yang berasal dari populasi adalah acak,
2. Pada uji Mann-Whitney sampel bersifat independen (berdiri sendiri),
3. Skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal.
Hipotesis yang digunakan adalah:
H0: tidak ada perbedaan Computer Anxiety pada Guru Pria dan Wanita di SMA
Swasta se-kota Salatiga
Ha: ada perbedaan Computer Anxiety pada Guru Pria dan Wanita di SMA Swasta
se-kota Salatiga
Untuk menghitung nilai statistik uji Mann-Whitney, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
(6)
Dimana:
U = Nilai uji Mann-Whitney
N1= sampel 1
N2= sampel 2
Ri = Ranking ukuran sampel
Hasil analisis perbedaan akan dianalisis menggunakan penghitungan SPSS 18.00 for windows.