STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MA BI'RUL ULUM DESA GEMURUNG KECAMATAN GEDANGAN KABUPATEN SIDOARJO.

(1)

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MA BI'RUL ULUM DESA GEMURUNG KECAMATAN

GEDANGAN KABUPATEN SIDOARJO

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Memperoleh Gelar Magister dalam Program Studi Ilmu Keislaman Konsentrasi Pendidikan Islam

Oleh:

MAFTUCHATUL CHOIRIYAH

NIM: F05411122

PASCA SARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

Pembelajaran merupakan suatu proses yang komplek dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan efektif seperti yang diinginkan di MA Bi`rul Ulum , dibutuhkan suatu keterampilan bagi guru dalam proses pembelajaran. Untuk dapat menciptakan pembelajaran yang baik, dapat dicarikan model pembelajaran yang tepat tentunya model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga siswa dapat memahami dengan jelas dan menyerap pengetahuan (knowledge) secara maksimal.

Model pembelajaran merupakan salah satu komponen utama yang harus dipenuhi dalam proses pembelajaran, maka seorang guru harus dapat memilih model pembelajaran yang tepat untuk suatu materi pelajaran sehingga siswa dapat dengan mudah memahami dan mengaplikasikan pengetahuan yang diajarkannya.

Dalam proses pembelajaran yanng berpusat pada guru ada beberapa peran yang harus dilakukan oleh guru tersebut diantaranya: guru sebagai perancana, guru sebagai pemberi informasi, guru sebagai evaluator.

Dalam melaksanakan perannya guru sering menggunakan metode ceramah sebagai metode utama. Metode ini di anggap ampuh dalam proses pengajaran, maka dari itu MA Bi`rul Ulum dalam strategi pembelajaran untuk materi PAI menggunakan strategi ekspositori, karena strategi ini sangat cocok untuk lingkungan siswa yang sangat membutuhkan bimbingan dari seorang guru dikarenakan baground ekonomi dari setiap siswa sangatlah beragam, dan bisa di kata dari golongan orang yang mempunyai ekonomi menengah ke bawah. Startegi pembelajaran ekspositori ini sangat menekankan pada penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.

Peneliti menemukan pengaruh besar dari strategi pembelajaran yang telah digunakan oleh bapak ibu guru, dengan bertambahnya kefahaman peserta didik terhadap materi yang telah di ajarkan, implikasi terhadap akhalak peserta didik yang sampai saat ini bertambah baik, dengan strategi pembelajaran ini bapak ibu guru menyajikan bahan pelajaran langsung kepada siswa, siswa tanpa ada tuntutan untuk mengolah bahan tersebut, dan kewajiban siswa mengusai secara penuh, dengan demikian dalam strategi ini guru berfungsi penyampai informasi.


(5)

Pendidikan telah menjadi kebutuhan primer manusia. Manusia dan pendidikan bagaikan sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Manusia membutuhkan pendidikan karena dengan pendidikan manusia dapat menjaga keberlangsungan generasinya. Keberlanjutan generasi manusia sedikit banyaknya ditentukan oleh kualitas pendidikan. Maka kualitas pendidikan kemudian akan menentukan maju tidaknya sebuah komunitas, organisasi bahkan negara.

Pendidikan secara umum bertujuan untuk mencerdaskan manusia. Secara khusus Islam menggariskan tujuan yang sangat mulia untuk proses pendidikan. Pendidikan Islam menjadikan keberhasilan individu dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat sebagai cita – cita dan tujuan pendidikan yang terpenting. Pendidikan Islam berorientasi jauh, dengan tidak cukup dengan hanya berorientasikan kesuksesan hidup pada kekekalan hidup di akhirat.

Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer dan diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan untuk memenangkan suatu peperangan. Dalam mengatur strategi seseorang akan terlebih dahulu menimbang kekuatan pasukan yang dimilikinya baik kuantitas maupun kualitasnya.

Dari ilustrasi tersebut dapat disimpulkan, bahwa strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.

Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan. Gurulah yang menciptakannya guna membelajarkan peserta didik. Guru yang mengajar peserta didik yang belajar. Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini lahirlah interaksi edukatif. Dengan memanfaatkan bahan sebagai mediumnya. Maka komponen pengajaran diperankan secara optimal, guna mencapai tujuan penganjaran yang telah ditetapkan sebelum pengajaran di laksanakan.


(6)

Dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai "a plan,method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal". jadi dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Strategi pembelajaran merupakan rancangan tindakan termasuk rancangan penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan.

Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian, penyusunan langkah – langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapain tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas, yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi. Tidak tujuan dapat dicapai dengan satu strategi saja.

Strategi pembelajaran dapat juga diartikan sebagai suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Strategi pembelajaran juga berarti suatu rangkain materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.

Adapun pendidikan dalam perspektif Islam adalah suatu upaya untuk mengembangkan seluruh potensi peserta didik seoptimal mungkin, baik yang menyangkut aspek jasmaniah maupun rohaniah, akal dan ahlak. Dengan optimalisasi seluruh yang dimiliknya, pendidikan Islam berupaya mengantarkan peserta didik ke arah kedewasaan pribadi secara paripurna, yaitu yang beriman dan berilmu pengetahuan. Kesemua itu


(7)

diharapkan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain dalam perkembangannya mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan sebagai "abd" dan "kholifah fi al-ard ". artinya pendidikan Islam sebagai "agent of change Islamic culture" akan mampu menjadikan dirinya sebagai sarana yang adaptik dan terciptanya kemaslahatan seluruh umat manusia serta alam semesta.

Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan kondisi individu anak karena merekalah yang akan belajar. Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak tersebut, sehingga pembelajaran benar-benar dapat merubah kondisi anak dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta dari yang berperilaku kurang baik menjadi baik. Kondisi riil anak seperti ini, selama ini kurang mendapat perhatian di kalangan pendidik. Hal ini terlihat dari perhatian sebagian guru atau pendidik yang cenderung memperhatikan kelas secara keseluruhan, tidak perorangan atau kelompok anak, sehingga perbedaan individual kurang mendapat perhatian. Gejala yang lain terlihat pada kenyataan banyaknya guru yang menggunakan metode pengajaran yang cenderung sama setiap kali pertemuan di kelas berlangsung.

Pembelajaran yang kurang memperhatikan perbedaan individual anak dan didasarkan pada keinginan guru, akan sulit untuk dapat mengantarkan anak didik ke arah pencapaian tujuan pembelajaran. Kondisi seperti inilah yang pada umumnya terjadi pada pembelajaran konvensional. Konsekuensi dari pendekatan pembelajaran seperti ini adalah terjadinya


(8)

kesenjangan yang nyata antara anak yang cerdas dan anak yang kurang cerdas dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Kondisi seperti ini mengakibatkan tidak diperolehnya ketuntasan dalam belajar, sehingga sistem belajar tuntas terabaikan. Hal ini membuktikan terjadinya kegagalan dalam proses pembelajaran di sekolah.

Untuk menciptakan lembaga pendidikan islam yang berkualitas, memerlukan upaya yang maksimal. Upaya maksimal tersebut diantaranya adalah adanya perhatian yang tinggi dari penguasa dan kaum intelektual dengan ditunjang berbagai faktor dan prasarana yang mendukung bagi pengembangan lembaga pendidikan Islam sebagai lembaga ilmiah. Diantara faktor yang dapat menunjang keberhasilan pendidikan Islam dalam mengembangkan sayap intelektualitas ummat adalah : aspek ekonomi, stabilitas politik, fasilitas kelembagaan yang mendukung pelaksanaan pendidikan, struktur program yang sistematis dan adaptik - elastik, administrasi managerial yang solid, serta berperannya bimbingan dan penyuluhan edukatif secara maksimal dalam mengatasi berbagai persoalan yang muncul dalam pelaksanaan pendidikannya.

Dengan berbagai macam pendapat tersebut, strategi pembelajaran merupakan salah satu hal yang kiranya sangat penting bagi para pendidik atau lembaga-lembaga pendidikan yang ingin menciptakan anak didik yang berkualitas dan mampu bersaing diera globalisasi sekarang ini.

Madrasah Aliyah Bi`rul ulum adalah salah satu lembaga pendidikan yang ada di pinggiran kota yang mempunyai karakter murid yang beragam dari segala segi baik dari segi ekonomi, politik maupun sosial. Dan siswa yang belajar di madrasah tersebut semuanya beragama islam, akan tetapi dari beberapa siswa yang penulis temukan kurangnya pemahaman akan pentingnya ajaran – ajaran islam yang diajarkan dan untuk dilaksanakan


(9)

sehari – hari, karena pemahaman tentang dasar – dasar agama islam sangatlah penting bagi pelajar tersebut.

Karakteristik proses pembelajaran tersebut haruslah interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memberikan motivasi kepada siswa agar mampu membangkitkan semangat belajar, kreatif, dinamis, dan mandiri sesuai bakat dan minatnya. Kondisi proses pembelajaran seperti inilah yang terjadi dalam proses pembelajaran di MA Bi`rul Ulum dan yang terus dikembangkan.

Namun fenomena di lapangan masih banyak guru dalam proses pembelajaran

dengan model ”teacher centered” (berpusat pada guru), model pembelajaran ini akan

menciptakan suasana kelas yang statis, monoton dan membosankan, bahkan yang lebih memprihatinkan akan ”mematikan” aktivitas dan kreativitas peserta didik di kelas. Model pembelajaran ini dalam paradigma Paulo Friere dikenal dengan banking concept learning

di mana peserta didik diberikan berbagai pengetahuan dan informasi oleh guru dengan mengabaikan aktivitas dan kreativitas peserta didik di kelas. Peserta didik kemudian dianggap dan diposisikan seabagai obyek ”penampung” wawasan dan pengetahuan guru yang kemudian hasilnya akan dilihat pada akhir proses pembelajaran. model dan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru dan mengabaikan aktivitas serta kreativitas peserta didik ini harus ditinggalkan, karena selain akan menciptakan suasana kelas yang monoton juga akan mengurangi kualitas (outcame) yang tidak memiliki keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif, oleh karena itu, perlu dikembangkan sistem dan model pembelajaran yang mengedepankan aktivitas dan kreativitas peserta didik di kelas (students active learning) yang dapat merangsang keterlibatan aktif peserta didik dan mengurangi hegomoni guru di kelas.


(10)

Di sisi lain, model pembelajaran dan relasi guru kepada siswa yang otoriter seperti zaman dulu dirasakan sudah tidak tepat lagi. Model pembelajaran banking system seperti diungkapkan Paulo Freire di mana guru sudah bukan zamannya lagi dan akan ditolak siswa. Model pembelajaran dengan pencekokan pengetahuan dan nilai oleh guru tentunya sudah tidak tepat jika diterapkan di zaman sekarang.

Menjadi guru profesional tidak terjadi begitu saja, ada tiga persaratan pokok seorang itu menjadi tenaga profesionalis dibidang keguruan. Pertama, memiliki ilmu pengetahuan di bidang yang diajarkannya sesuai dengan kualifikasi di mana dia mengajar. Kedua, memiliki pengetahuann dan ketrampilan di bidang keguruan, dan ketiga memiliki moral akademik.

Guru harus bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan, strategi pembelajaran yang sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki siswa dalam belajar dan memahami keterangan guru sangatlah terbatas, di sinilah strategi ekspositori di butuhkan dan strategi ini bisa digunakan untuk jumlah siswa yang banyak dan ukuran kelas yang besar.

Oleh karena itu strategi pembelajaran PAI yang sudah diterapkan di MA Bi'rul Ulum sangat sesuai dikarenakan banyaknya siswa yang memiliki kelebihan dalam mendengar, memperhatikan pelajaran setelah mereka mendengarkan dari keterangan guru dan merupakan ciri utama dalam strategi pembelajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran. Sebelum strategi diterapkan oleh guru maka guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur. Seperti kriteria pada umumnya tujuan pembelajaran harus dirumuskan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diukur atau berorientasi pada kompetensi yang harus dicapai siswa. Strategi pembelajaran ekspositori


(11)

tidak akan mungkin mengejar tujuan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Kendala yang dihadapi dalam menerapkan strategi pembelajaran PAI di MA Bi'rul Ulum sebagaimana yang sudah dilaksanakan setiap harinya adalah dari segi pengajar sudah mumpuni dan sudah baik dalam hal pengajaran, namun kurangnya sarana prasarana yang menjadikan pengajaran di kelas tertatih –tatih, begitu pula kurangnya kecakapan pengajar dalam menggunakan alat peraga yang kadang sudah disediakan oleh sekolah namun di satu sisi para pengajar kurang bisa menguasai media tersebut.


(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI...iii

KATA PENGANTAR...iv

ABSTRAK...vi

TRANSLITERASI...viii

PERNYATAAN KEASLIAN...ix

DAFTAR ISI ...x

HALAMAN MOTTO ...xii

BAB I : PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ...1

B. Identifikasi dan batasan masalah ...6

C. Rumusan Masalah .... ...8

D. Tujuan Penelitian ...9

E. Kegunaan Penelitian ...9

F. Kerangka Teoritik ...10

G. Penelitian Terdahulu...12

H. Metode Penelitian ...16

1. Jenis Penelitian...16

2. Lokasi Penelitia...16


(13)

4. Teknik Pengumpulan Data...18

I. Sistematika Pembahasan ...21

BAB II : TELAAH TEORITIK STRATEGI PEMBELAJARAN ...23

A. Konsep Strategi Pembelajaran ...23

B. Komponen Strategi Pembelajaran ...25

C. Pengelolaan kelas ...38

BAB III: PROFIL MA BI`RUL ULUM GUMURUNG GEDANGAN SIDOARJO . ...42

A. Sejarah Berdirinya MA Bi`rul Ulum ...42

B. Letak Geografis MA Bi`rul Ulum ...43

C. Visi dan Misi MA Bi`rul Ulum ...45

D. Keadaan Guru dan Karyawan ...49

E. Keadaan Peserta didik ...54

F. Keadaan Sarana dan Prasarana ...58

G. Struktur Organisasi ...60

BAB IV : ANALISA DINAMIKA STRATEGI PEMBELAJARAN PAI DI MA BI`RUL ULUM GEMURUNG GEDANGAN SIDOARJ0 ...63

A. Strategi Pembelajaran PAI di MA Bi`rul Ulum ...63

B. Hasil dari Penerapan Strategi Pembelajaran ...71

1. Pengelolaan Kelas ...71

2. Penilaian ... 74


(14)

BAB V : PENUTUP ...99 A. Kesimpulan ...90 B. Saran ...100 DAFTAR PUSTAKA


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan telah menjadi kebutuhan primer manusia. Manusia dan pendidikan bagaikan sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Manusia membutuhkan pendidikan karena dengan pendidikan manusia dapat menjaga keberlangsungan generasinya. Keberlanjutan generasi manusia sedikit banyaknya ditentukan oleh kualitas pendidikan. Maka kualitas pendidikan kemudian akan menentukan maju tidaknya sebuah komunitas, organisasi bahkan negara.

Pendidikan secara umum bertujuan untuk mencerdaskan manusia. Secara khusus Islam menggariskan tujuan yang sangat mulia untuk proses pendidikan. Pendidikan Islam menjadikan keberhasilan individu dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat sebagai cita – cita dan tujuan pendidikan yang terpenting. Pendidikan Islam berorientasi jauh, dengan tidak cukup dengan hanya berorientasikan kesuksesan hidup pada kekekalan hidup di akhirat.

Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer dan diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan untuk memenangkan suatu peperangan. Dalam mengatur strategi seseorang akan terlebih dahulu menimbang kekuatan pasukan yang dimilikinya baik kuantitas maupun kualitasnya.


(16)

2

Dari ilustrasi tersebut dapat disimpulkan, bahwa strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.

Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan. Gurulah yang menciptakannya guna membelajarkan peserta didik. Guru yang mengajar peserta didik yang belajar. Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini lahirlah interaksi edukatif. Dengan memanfaatkan bahan sebagai mediumnya. Maka komponen pengajaran diperankan secara optimal, guna mencapai tujuan penganjaran yang telah ditetapkan sebelum pengajaran di laksanakan1.

Dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai "a plan,method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal". jadi dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Strategi pembelajaran merupakan rancangan tindakan termasuk rancangan penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan.

1

Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran(Jakarta: Prenada Media Group, 2009), 206.


(17)

3

Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian, penyusunan langkah – langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapain tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas, yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi. Tidak tujuan dapat dicapai dengan satu strategi saja.2

Strategi pembelajaran dapat juga diartikan sebagai suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Strategi pembelajaran juga berarti suatu rangkain materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.3

Adapun pendidikan dalam perspektif Islam adalah suatu upaya untuk mengembangkan seluruh potensi peserta didik seoptimal mungkin, baik yang menyangkut aspek jasmaniah maupun rohaniah, akal dan ahlak. Dengan optimalisasi seluruh yang dimiliknya, pendidikan Islam berupaya mengantarkan peserta didik ke arah kedewasaan pribadi secara paripurna, yaitu yang beriman dan berilmu pengetahuan. Kesemua itu diharapkan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain dalam perkembangannya mencapai tujuan pendidikan yang

2

Sanjaya Wina, Kurikulum Dan Pembelajaran (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), 293 .

3


(18)

4

diinginkan sebagai "abd" dan "kholifah fi al-ard ". artinya pendidikan Islam sebagai "agent of change Islamic culture" akan mampu menjadikan dirinya sebagai sarana yang adaptik dan terciptanya kemaslahatan seluruh umat manusia serta alam semesta.4

Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan kondisi individu anak karena merekalah yang akan belajar. Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak tersebut, sehingga pembelajaran benar-benar dapat merubah kondisi anak dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta dari yang berperilaku kurang baik menjadi baik. Kondisi riil anak seperti ini, selama ini kurang mendapat perhatian di kalangan pendidik. Hal ini terlihat dari perhatian sebagian guru atau pendidik yang cenderung memperhatikan kelas secara keseluruhan, tidak perorangan atau kelompok anak, sehingga perbedaan individual kurang mendapat perhatian. Gejala yang lain terlihat pada kenyataan banyaknya guru yang

4

Nizar Samsul, Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam(Jakarta : Media Pratama, 2001),7.


(19)

5

menggunakan metode pengajaran yang cenderung sama setiap kali pertemuan di kelas berlangsung5.

Pembelajaran yang kurang memperhatikan perbedaan individual anak dan didasarkan pada keinginan guru, akan sulit untuk dapat mengantarkan anak didik ke arah pencapaian tujuan pembelajaran. Kondisi seperti inilah yang pada umumnya terjadi pada pembelajaran konvensional. Konsekuensi dari pendekatan pembelajaran seperti ini adalah terjadinya kesenjangan yang nyata antara anak yang cerdas dan anak yang kurang cerdas dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Kondisi seperti ini mengakibatkan tidak diperolehnya ketuntasan dalam belajar, sehingga sistem belajar tuntas terabaikan. Hal ini membuktikan terjadinya kegagalan dalam proses pembelajaran di sekolah6.

Untuk menciptakan lembaga pendidikan islam yang berkualitas, memerlukan upaya yang maksimal. Upaya maksimal tersebut diantaranya adalah adanya perhatian yang tinggi dari penguasa dan kaum intelektual dengan ditunjang berbagai faktor dan prasarana yang mendukung bagi pengembangan lembaga pendidikan Islam sebagai lembaga ilmiah. Diantara faktor yang dapat menunjang keberhasilan pendidikan Islam dalam mengembangkan sayap intelektualitas ummat adalah : aspek ekonomi, stabilitas politik, fasilitas kelembagaan yang

5

Hartono, Strategi Pembelajaran Active Learning, http://edu-articles.com/strategi-pembelajaran-active-learning, diakses pada 25 Maret 2010

6

Hartono, Strategi Pembelajaran Active Learning, http://edu-articles.com/strategi-pembelajaran-active-learning, diakses pada 25 Maret 2010


(20)

6

mendukung pelaksanaan pendidikan, struktur program yang sistematis dan adaptik - elastik, administrasi managerial yang solid, serta berperannya bimbingan dan penyuluhan edukatif secara maksimal dalam mengatasi berbagai persoalan yang muncul dalam pelaksanaan pendidikannya.7

Dengan berbagai macam pendapat tersebut, strategi pembelajaran merupakan salah satu hal yang kiranya sangat penting bagi para pendidik atau lembaga-lembaga pendidikan yang ingin menciptakan anak didik yang berkualitas dan mampu bersaing diera globalisasi sekarang ini.

Madrasah Aliyah Bi`rul ulum adalah salah satu lembaga pendidikan yang ada di pinggiran kota yang mempunyai karakter murid yang beragam dari segala segi baik dari segi ekonomi, politik maupun sosial. Dan siswa yang belajar di madrasah tersebut semuanya beragama islam, akan tetapi dari beberapa siswa yang penulis temukan kurangnya pemahaman akan pentingnya ajaran – ajaran islam yang diajarkan dan untuk dilaksanakan sehari – hari, karena pemahaman tentang dasar – dasar agama islam sangatlah penting bagi pelajar tersebut.

B. Identifikasi dan Batasan Masalah

Proses pembelajaran tidak hanya guru saja yang dapat mempengaruhi dan membentuk karakter serta ahlak siswa menjadi baik, tetapi dilingkungan sekolah juga, bahkan seluruh "stake holder" yang ada di sekolah.

7

Nizar Samsul, Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta : Media Pratama,2001),8.


(21)

7

Pendidikan pada hakikatnya adalah kerja akal budi atas fitra yang dibekalkan Tuhan kepada potensi yang diberikan oleh Tuhan masih setengah jadi, sehingga butuh proses pendidikan agar potensi tersebut berkembang dengan baik secara maksimal. Dalam Islam mengenyam pendidikan dipandang sebagai kewajiban personal sepanjang hayat manusia "(long life education)".

Strategi pembelajaran agama Islam sangatlah penting untuk diteliti, karena pada hakekatnya materi atau mata pelajaran tentang agama Islam merupakan tujuan utama dari proses belajar-mengajar di lingkungan sekolah yang berlabelkan agama, dengan tercapainya secara maksimal materi agama terhadap peserta didik tersebut diharapkan bisa menjadikan para peserta didik sebagai generasi muda yang tangguh, baik dalam keilmuwan terutama pemahaman tentang keagamaan. Mengingat akan pentingnya materi tentang keagamaan tersebut, maka harus ditunjang dengan adanya ketersediaan fasilitas yang memadai, tenaga pendidik yang mumpuni sesuai dengan bidangnya dan juga tidak kalah penting adalah ketepatan serta kecermatan dalam menerapkan metode apa yang sesuai dengan karakter peserta didik.

MA Bi'rul Ulum adalah suatu lembaga pendidikan Islam terletak dilingkungan pedesaan yang dipinggiran kota, pada awal pendiriannya adalah bertujuan untuk membina serta membentuk para generasi muda yang mempunyai ilmu pengetahuan dan ilmu agama di wilayah tersebut, akan tetapi dengan adanya


(22)

8

perluasan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah setempat mengakibatkan terjadinya masa transisi, dari yang dahulunya pedesaan menjadi perkotaan, yang semula mayoritas menjadi petani berganti menjadi pegawai industri, dan juga terjadi akulturasi budaya akibat semakin banyaknya para urban dari daerah lain. Dengan adanya kondisi tersebut maka ada sisi negatif dan positif yang terjadi, dalam hal ini MA Bi'rul Ulum mempunyai peran penting dan tanggung jawab yang besar untuk tetap membentengi para peserta didik dengan menanamkan nilai-nilai agama semaksimal mungkin, agar bisa terhindar dari pengaruh - pengaruh negatif dan bisa mengambil hal – hal yang positif akibat dari adanya perubahan sosial dan ekonomi di daerah tersebut.

C. Rumusan Masalah

Dari paparan diatas, maka fokus penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi pembelajaran PAI di MA Bi'rul Ulum?

2. Bagaimana efek dari strategi pembelajaran PAI yang sudah diterapkan di MA Bi'rul Ulum?

3. Apa kendala yang dihadapi dalam menerapkan strategi pembelajaran PAI di MA Bi'rul Ulum?


(23)

9

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus masalah yang telah disebutkan, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan bagaimana strategi pembelajaran PAI di MA Bi`rul Ulum. 2. Mendeskripsikan efek dari strategi pembelajaran PAI yang sudah diterapkan

di MA Bi'rul Ulum.

3. Mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam menerapkan strategi

pembelajaran PAI di MA Bi'rul Ulum.

E. Kegunaan Penelitian

Selain beberapa tujuan diatas, penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut:

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan menjadi salah satu karya akademik yang dapat melengkapi ruang kosong kajian tentang strategi pembelajaran PAI di MA Bi`rul Ulum.

2. Secara praktis, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi MA Bi`rul Ulum.

3. Dapat menjadi acuan atau refrensi bagi para pengajar untuk mengembangkan strategi pembelajaran PAI di MA BI'rul Ulum demi mewujudkan peserta didik yang handal dan berahlakul karimah.


(24)

10

F. Kerangka Teoritik

Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Strategi disusun pula untuk mencapai tujuan tertentu, artinya arah dari semua penyusunan suatu strategi adalah pencapaian tujuan8.

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Di hubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola – pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk menjapai tujuan yang digariskan.9

Adapun Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kemp (1995). Dilain pihak Dick & Carey (1985) menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa10.

8

Sanjaya Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Prenada Media Group, 2012), 126 .

9

Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran(Jakarta: Prenada Media Group, 2009), 206.

10

Kompetensi Supervisi Akademik 03-B5, Pengawas Sekolah Pendidikan Menengah Strategi Pembelajaran Dan Pemilihannya Direktorat Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan, Departemen Pendidikan Nasional 2008


(25)

11

Upaya untuk meningkatkan kualitas pengajar dalam menerapkan strategi pembelajaran pendidikan agama Islam khususnya di lingkungan pendidikan MA Bi'rul Ulum yang termasuk dalam kategori pendidikan yang formal, kiranya sangat perlu ditingkatkan khususnya dalam memperbaiki dan mencari formula yang tepat dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pengajar. Karena hal tersebut menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam rangka untuk meningkatkan mutu bagi para peserta didik di lingkungan MA Bi'rul Ulum,

dengan memperbaiki strategi pembelajaran pendidikan agama Islam

dilingkungan sekolah formal sudah tidak bisa ditawar lagi, strategi pembelajaran pendidikan agama Islam di MA akan menjadi contoh atau acuan bagi sekolah – sekolah yang berlabelkan agama lainnya maupun sekolah-sekolah umum yang ingin memberikan pengajaran tentang bagaimana strategi pembelajaran pendidikan agama Islam yang baik dan sesuai dengan lingkungan di sekolah umum tersebut.

Dengan memperbaiki strategi pembelajaran pendidikan agama Islam adalah salah satu bentuk upaya untuk menyeimbangkan kemampuan peserta didik antara teknologi dan informasi dengan pendidikan agama Islam sehingga peserta didik dalam menghadapi tantangan globalisasi lebih siap dengan bekal kemampuan yang tetap mengacu pada prinsip integrasi antara ilmu pengetahuan dan teknologi dengan nilai-nilai agama Islam serta akhlaqul karimah.


(26)

12

Karena Allah SWT menginginkan dan memperingatkan kepada seluruh ummat Islam untuk menjalani kehidupan didunia ini dengan seimbang, yaitu menyeimbangkan antara kepentingan "duniawi" dengan "ukhrowi", Sebagaimana yang terkandung didalam al-Qur'an:

غـتـْباو

سْح اــ ك ْ ســْحاو ايْ دلا م ك ـْي سْ ـتاو رخ ْْارادلا ه كتاء ـ ْيف

كـْيـلإ ه

ْْا يف داــسفلا غْ تاو

بــحــيا ه إ ْر

. ْيدســْفــ ْلا

"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Alloh kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni'matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Alloh telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang – orang yang berbuat kerusakan" al-Qashash:77.11

G. Penelitian Terdahulu

Dalam beberapa penelitian terdahulu sudah ada penelitian tentang pembelajaran pendidikan agama Islam dalam berbagai aspek, objek dan lokasi penelitian yang berbeda - beda, diantara beberapa sudut pandang yang sudah di lakukan penelitian yaitu tentang : bagaimana materi kurikulum PAI-nya, tentang kondisi keagamaan peserta didik, kompetensi yang diharapkan dengan adanya PAI, bagaimana pula evaluasi terhadap peserta didik dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotoriknya.

11

Al-Qur'an dan Terjemahnya,(Madinah: Mujamma' Khadim al-Haramain asy-Syarifain al-Malik Fahd, 1971),623.


(27)

13

1. Hasil penelitian berbentuk tesis yang ditulis oleh Nur Anas mahasiswa pascasarjana kosentrasi pendidikan Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya (2008) yang berjudul "Strategi guru dalam mengatasi problematika pembelajaran di Mts Al-Islam Joresan Mlarak Ponorogo".Dalam kajian penelitian ini, penulis (Nur Anas) menguraikan tentang bagaimanakah guru sebagai pengajar lebih menekankan pada tugas dalam merencanakan dan melaksanakan tugas pengajaran, dan guru harus menciptakan komunikasi yang seimbang, komunikasih jernih dan transparan. Konsep strategi belajar mengajar di dasari kreatifitas baik metodologi dedaktif dan desain pembelajaran sehingga tidak terpaku pada satu teori.

2. Hasil penelitian berbentuk tesis yang ditulis oleh Ramli mahasiswa pascasarjana kosentrasi pendidikan Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya (2010) yang berjudul "Strategi peningkatan mutu pendidikan Islam di MA Darul Ulum Banyu anyar Pamekasan". Dalam kajian penelitian ini, penulis (Ramli) menguraikan tentang perumusan strategi peningkatan mutu pendidikan Islam di MA Darul Ulum Banyu anyar Pamekasan dengan cara penerapan program MBS (Manajemen Berbasis Sekolah), pengembangan kurikulum musyawarah dan rapat yang melibatkan seluruh elemen sekolah dan masyarakat.

3. Hasil penelitian berbentuk tesis yang ditulis oleh Sutikno mahasiswa pascasarjana kosentrasi pendidikan Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya


(28)

14

(2009) yang berjudul "Strategi Pembelajaran berbasis masalah pada materi fiqih sholat jama' qashar untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa kelas VII Mts Raudhotul Ulum Mojoduwur Mojowarno Jombang". Dalam kajian penelitian ini, penulis (Sutikno) menguraikan tentang perumusan strategi pembelajaran berbasis pemecahan masalah yang telah dilakukan oleh siswa cenderung meningkatkan proses belajar pada mata pelajaran fiqih bab shalat jama' qashar. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam menemukan suatu permasalahan keaktifan siswa dalam membaca materi/ literatur, kemampuan siswa dalam memberikan alternatif belajar, kemampuan siswa dalam memberikan solusi atas suatu permasalahan.

4. Hasil penelitian berbentuk tesis yang ditulis oleh Munirul mahasiswa pascasarjana kosentrasi pendidikan Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya (2008) yang berjudul "Strategi peningkatan mutu pendidikan di MTs N Babat Lamongan". Dalam kajian penelitian ini, penulis (Munirul) menguraikan tentang peningkatan mutu akademis, peningkatan kualitas guru atau profesionalisme guru dan tenaga kependidikan lainnya. Namun ada beberapa hal yang belum terpenuhi dalam strategi tersebut yaitu tidak dibentuknya tim pengendali dan tim yang mengevaluasi terhadap pelaksanaan strategi terebut. 5. Hasil penelitian berbentuk tesis yang ditulis oleh Fatmawati mahasiswa pascasarjana kosentrasi pendidikan Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya (2010)


(29)

15

yang berjudul "Strategi Pembelajaran kontekstual dalam meningkatkan materi PAI di Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo". Dalam kajian penelitian ini, penulis (Fatmawati) menguraikan pelaksanaan pembelajaran kontekstual PAI agar tidak monoton atau membosankan selalu di mulai pelajaran dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan di sampaikan guna untuk merangsang pengetahuan siswa dari pengalaman yang telah diketahui. Penggunaan metode ceramah kurang efektif membuat materi yang disampaikan tidak jelas serta akan menjadikan siswa pasif dan guru yang aktif, memberi penjelasan secara singkat, jelas padat memberikan kemudahan pemahaman dalam mengembangkan pola pikir sesuai dengan pengalaman.

Dalam hal ini peniliti ingin menjadikan lembaga pendidikan yang berdasarkan agama Islam terutama MA semakin baik dalam hal pendidikan agama Islam, dengan cara semakin mematangkan dan mengembangkan strategi pembelajaran pendidikan agama Islam. Dalam tesis ini penilis ingin meneliti, memperdalam serta mangkaji tentang strategi pembelajaran pendidikan agama Islam yang sudah diterapkan di MA Bi'rul Ulum desa Gemurung kecamatan Gedangan kabupaten Sidoarjo dan apa saja kekurangan dari metode yang sudah diterapkan dilembaga pendidikan tersebut, dengan harapan apabila strategi pembelajarannya sudah baik dan tepat maka diharapkan bisa tercapainya materi pendidikan agama Islam dapat diterima dan difahami semaksimal mungkin oleh


(30)

16

para peserta didik di lingkungan lembaga pendidikan tersebut, terlebih lagi apabila strategi pembelajaran tersebut sudah terbukti kualitasnya maka akan bisa dijadikan contoh dan barometer tentang strategi pembelajaran pendidikan agama Islam dilingkungan lembaga pendidikan yang berlabelkan agama Islam lainnya maupun pendidikan umum yang ingin lebih memaksimalkan materi agama Islam terhadap peserta didiknya.

H. Metode Penilitian

1. Jenis penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), bersifat kualitatif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah "deskriptif kwalitatif". 2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MA Bi'rul Ulum desa Gemurung kecamatan Gedangan kabupaten Sidoarjo, dengan subjek strategi pembelajaran pendidikan agama Islam yang analisanya adalah memaksimalkan pendidikan agama Islam terhadap peserta didik melalui peningkatan dan penerapan strategi pembelajaran pendidikan agama Islam. MA Bi'rul Ulum beralamat: Jln. KH. Sulaiman desa Gemurung kecamatan Gedangan kabupaten Sidoarjo kode pos 61254 no. Telepon (031) 8915028.


(31)

17

3.Sumber Data

Sebagai penelitian lapangan, maka sumber data penelitian ini adalah berupa data-data yang meliputi aktor, aktifitas dan tempat. Adapun tehnik penentuan responden yang digunakan penelitian ini adalah bagaimana peneliti melihat responden yang sesuai dengan objek dan tujuan yang akan diperoleh dalam penelitian dan ada keterkaitan dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian ini.12 Kemudian sumber data tersebut dapat ditemukan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek yang sedang diteliti, dan data sekunder adalah data yang tidak diungkapkan secara langsung dari yang bersangkutan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tehnik sampling purposive sampling yakni pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu.13 Adapun responden dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Wa.Ka. Kesiswaan, Wa.Ka. Humas, Guru BK, Guru PAI, sebagian wali kelas dan sebagian siswa.

12

Nana Syaodih Sukamadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), 94.

13

Sugiyono, Metode PenelitianKualitatif, Kuantitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2009) 82-85 lihat juga, Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2004), 29-32


(32)

18

4.Tehnik pengumpulan data

Ada tiga tehnik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini:

a. Observasi

Yaitu cara dan tehnik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada subjek penelitian. Observasi ini melibatkan peneliti sebagai partisipan dalam penelitian ini. Observasi dilakukan dengan sistematik, yaitu observasi yang dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu unsur-unsur utama yang akan diobservasi. Adapun unsur utama yang akan diobservasi adalah; pelaksanaan penerapan strategi pembelajaran pendidikan agama Islam di MA.

b. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data dengan cara tanya jawab secara lisan antara pewawancara (peneliti) dengan sumber data / orang yang ditanya, baik secara individu atau kelompok yang berhadapan secara langsung. Dalam hal ini, peneliti menggunakan jenis wawancara terstruktur "in depth interview". Peneliti mengajukan pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, tetapi


(33)

19

daftar pertanyaan tidak mengikat jalannya wawancara. Daftarpertanyaan pokok sudah disusun, akan tetapi berjalan fleksibel. Karena wawancara ini adalah wawancara mendalam untuk mengumpulkan informasi yang sebanyak-banyaknya dan sedalam-dalamnya.

Data yang akan didapatkan dengan wawancara ini adalah data tentang respon pengelola MA terhadap penerapan strategi pembelajaran pendidikan agama Islam, problem-problem yang dihadapi dan upaya-upaya "problem solving" yang dilakukan MASMK maupun Pondok Pesantren. Adapun informan yang akan diwawancarai adalah; Kepala Sekolah, Wa.Ka. Kesiswaan, Guru BK, Guru PAI, sebagian wali kelas dan sebagian siswa.

c. Dokumentasi

Data yang hendak dikumpulkan dari penelitian ini adalah profil MA Bi'rul Ulum, sejarah berdirinya, visi dan misi, struktur organisasi, program kerja dan program unggulan, struktur BK, prestasi yang diraih, analisis SWOT, dan keputusan serta dokumen lain yang terkait dengan strategi pembelajaran pendidikan agama Islam.

d. Tehnik analisis data

Dalam penelitian kualitatif, aspek proses ditekankan daripada hanya sekedar hasil, dan penelitian kualitatif mempunyai medan yang


(34)

20

alami, sebagai sumber langsung sehingga bersifat "deskriptif naturalistik". Menurut Miles & Huberman, bahwa analisis berisi tiga kegiatan. Pertama reduksi data, kedua penyajian data dan ketiga adalah pengambilan kesimpulan.14

Dari pernyataan ini terdapat juga kegiatan utama yang saling berkaitan dan terjadi secara bersamaan, yaitu; reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan analisisnya menggunakan analisis model interaktif, artinya analisis ini dilakukan dalam bentuk interaktif dari tiga komponen utama tersebut.

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul

dari catatan tertulis di lapangan. Selain itu, reduksi data juga dimaksudkan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisir data dengan cara yang tidak perlu dan mengorganisir data dengan cara yang sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

Sementara itu, penyajian data merupakan bagian dari analisis dengan maksud agar data atau informasi yang telah terkumpul dapat tersusun dalam bentuk yang padu. Bentuknya dapat juga berupa matrik,

14


(35)

21

grafik, jaringan dan bagan. Dengan bentuk yang padu akan lebih memungkinkan bagi peneliti untuk menarik kesimpulan.

I. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah;

Bab I : Meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, kerangka teori, metodologi penelitian dan sistematika pembahasan.

Bab II : Landasan teori yang berisi tentang konsep strategi pembelajaran pendidikan agama Islam dalam dunia pendidikan Islam Tinjauan Definif; konsep strategi pembelajaran pendidikan agama Islam dalam pendidikan Islam Tinjauan Historis; Prinsip-prinsip dalam strategi pembelajaran pendidikan agama Islam, langkah implementasi dalam konsep strategi pembelajaran pendidikan agama Islam, Kendala dan upaya strategis "Problem Solving" penerapan strategi pembelajaran pendidikan agama Islam.

Bab III : Berisi tentang deskripsi lokasi penelitian berupa profil objek penelitian yaitu tentang profil MA Bi'rul Ulum Gemurung; sejarah berdirinya, letak geografis, motto, visi dan misi, struktur personalia, strategi pembelajaran pendidikan agama Islam yang sedang di gunakan,


(36)

22

rekapitulasi jumlah peserta didik dan tenaga pendidik, prestasi siswa terbaik.

Bab IV : Berisi hasil penelitian, berupa penyajian data dan analisis data.


(37)

95

banyak terjadi satu arah saja, maka untuk mengontrol kefahaman siswa sangat terbatas.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan


(38)

96

dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Guru harus bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan, strategi pembelajaran yang sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki siswa dalam belajar dan memahami keterangan guru sangatlah terbatas, di sinilah strategi ekspositori di butuhkan dan strategi ini bisa digunakan untuk jumlah siswa yang banyak dan ukuran kelas yang besar oleh karena itu strategi pembelajaran PAI yang sudah diterapkan di MA Bi'rul Ulum sangat sesuai dikarenakan banyaknya siswa yang memiliki kelebihan dalam mendengar, memperhatikan tanpa pelajaran setelah mereka mendengarkan dari keterangan oleh guru dan merupakan ciri utama dalam strategi pembelajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran.

2. Sebelum strategi diterapkan oleh guru maka guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur. Seperti kriteria pada umumnya tujuan pembelajaran harus dirumuskan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diukur atau berorientasi pada kompetensi yang harus dicapaii sisswa. Strategi pembelajaran ekspositori tidak akan mungkin mengejar tujuan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

3. Kendala yang dihadapi dalam menerapkan strategi pembelajaran PAI di MA Bi'rul Ulum sebagaimana yang sudah dilaksanakan setiap harinya adalah dari segi pengajar sudah mumpuni dan sudah baik dalam hal pengajaran, namun kadang


(39)

97

dari pengajar sendiri kadang kurang faham akan penggunaan media pengajaran yang ada, dan kadanng juga tidak menggunakan alat peraga sebagai perantara untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran, begitu pula keterbatasan media pembelajaran yang menjadikan para guru kurang optimal dalam menerangkan pelajaran kepada siswa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, terdapat beberapa hal yang perlu di pertimbangkan:

1. Dalam pembelajaran para guru harus lebih disiplin dalam penggunaan strategi pembelajaran guna kesuksesan dalam belajar mengajar.

2. Dalam melakukan pengajaran PAI dengan strategi yang sudah di gunakan sampai sekarang ini agar lebih hati –hati dalam memberi keterangan kepada peserta didik

3. Dalam hal ini keberhasilan strategi pembelajaran ini sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru karena pola komunikasi yang dilakukan lebih banyak terjadi satu arah saja, maka untuk mengontrol kefahaman siswa sangat terbatas.


(40)

98

Daftar Kepustakaan

Al-Qur'an dan Terjemahnya,(Madinah: Mujamma' Khadim al-Haramain asy-Syarifain al-Malik

Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran(Jakarta: Prenada Media Group, 2009)

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, cet. 10, 1999)

Azyumardi Azra,Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi di Tengah

Tantangan Melenium III,(Jakarta:Kencana Prenada Media Group,2012)

Bachman, Edmund, Metode Belajar Berrfikir Kritis dan Inovatif, (Jakarta : PT. Prestasi Pustakaraya, 2005)

Daulay, Putra, Haidar, Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Di Indonesia, (Jakarta: Prenada Media. 2006)

Daulay, Putra, Haidar, Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional Di Indonesia, (Jakarta : Kencana, 2006)


(41)

99

Depdiknas, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (Jakarta:

Disdakmen, 2002)

Diknas, Panduan Pelaksanaan Pembinaan Rintisan Sekolah Menengah

Pertama Bertaraf Internasional (SMP-SBI), (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, 2008)

Dokumen MA Bi`rul ulum, dikutip tanggal 22 April 2015

Frank G. Goble, Mazhab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Maslow

(Yogyakarta: Kanisius, 1987)

Hartono, Strategi Pembelajaran Active Learning,

http://edu-articles.com/strategi-pembelajaran-active-learning, diakses pada 25 Maret 2010

Ibrahim, dkk, Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: Universitas Negeri Malang, 2002)

Ismail, 2008, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasisi PAIKEM

Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan, (Semarang: RaSAIL Media Group, 2008)

Jarolimek, John & D. Foster, Clifford, Model of Teaching, (New Jeresy: Englewood Cliff Prenticehall Inc, 1975)

Khairudin, dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsep dan

Implementasinya di Madrasah, (Jogjakarta: Pilar Media, 2007)

Kompetensi Supervisi Akademik 03-B5, Pengawas Sekolah Pendidikan

Menengah Strategi Pembelajaran Dan Pemilihannya Direktorat Tenaga

Kependidikan, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan, Departemen Pendidikan Nasional 2008

Marimba,D Ahmad Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung: Alma‟arif,

1981)

Mohammad Omar al-Toumy al-Ayaibany, Filsafat Pendidikan Islam, terj. Hasan Langgulung (Jakarta: Bulan Bintang, 1979)

Nasution,S Didaktik Asas-asas Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 1995)


(42)

100

Nugroho, Agung Pendidikan Berbasis Realitas, (Radar Banjar Jum‟at

30/11/2007)

Sutari Imam Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis (Yogyakarta: Andi Offset, 1993)

Nurhadi dan Senduk, Agus Gerrad, Pembelajaran Kontektual (Contextual Teaching and Learning/CTL dan Penerapan dalam KBK, (Malang: UM Press, 2003)

Marvin D. Alcon, dkk., Better Teaching in Secondary Education (Holt. Rine hart and Wiston MC, New York, 1964)

Miles & Huberman, Analisis Data Kualitatif, Terj. Tjetjep Rohendi, (Jakarta: UI Press, 1994)

Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan

menyenangkan, (Bandung : PT. RemajaRosdakaryaOffest, 2008)

Muslich, Mansur, Seri Setandar Nasional Pendidikan KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual Panduan bagi guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah, (Jakarta: BumiAksara, 2007)

Padil, Moh dan Triyo Supriyanto, Sosiologi Pendidikan (Malang: Universitas Islam Negeri Malang Press, 2007)

Nana Syaodih Sukamadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2007)

M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993)

Samsul Nizar, Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta : Media Pratama,2001)

Siswanto, H.B Pengantar Manajemen (Jakarta: Bumi Aksara, 2006)

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2009) 82-85 lihat juga, Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2004)

Sukarno, Edi, Sistem Pengendalian Manajemen: Suatu Pendekatan Praktis


(43)

101

Sudjana, Nana Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru, 1998)

Surjana, Andyarto, Efektivitas Pengelolaan Kelas, (Jurnal Pendidikan Penabur: No. 2/Th.III/Maret 2004)

Wina Sanjaya, Kurikulum Dan Pembelajaran: Teori dan Praktik

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta: Prenada Media group, 2010)

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan


(44)


(45)


(46)

104


(47)

105


(48)

106


(49)


(50)


(51)


(52)


(53)


(54)


(55)


(1)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


(2)


(3)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


(4)


(5)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


(6)