T2 912010006 BAB III

Bagian

ini

akan

menguraikan

hal hal

yang

berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam
penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan
sampel, pengukuran konsep, pengumpulan data serta
teknik analisis yang dipergunakan.

Penelitian ini akan menganalisis mengenai perilaku
self control

dalam


berdasarkan

mengelola

theory

conscientiousness

of

pada

keuangan

planned

PNS

di


pribadi

behavior

lingkup

dan

Pemerintah

Kabupaten Rote Ndao. Analisis ini dilakukan guna
mendapatkan
signifikan

kesimpulan
theory

of


bahwa
planned

ada

pengaruh

behavior

dan

conscientiousness terhadap perilaku self control dalam
mengelola
Pemerintah

keuangan

pribadi

Kabupaten


pada
Rote

PNS

di

Ndao,

lingkup
dengan

mengeksplorasi masing masing variabel. Berdasarkan hal
tersebut maka penelitian ini dikategorikan pada jenis
penelitian eksplanatif yaitu berusaha untuk melihat
hubungan

antara


beberapa

variabel

yang

dapat

menjelaskan hipotesis yang akan diuji.

37

Populasi dalam penelitian ini adalah PNS di lingkup
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao yang berjumlah 3.374
orang.

Mengingat

banyaknya


populasi

maka

tidak

dimungkinkan untuk meneliti semua populasi yang ada
untuk dijadikan sampel. Didasari oleh asumsi Structural
Equation Modeling (SEM), ukuran sampel yang sesuai
adalah antara 100 200, sedangkan untuk ukuran sampel
minimum adalah sebanyak 5 observasi untuk setiap
parameter yang diestimasi (indikator) (Hair dkk. dalam
Ferdinand,

2002).

Penelitian

ini


menggunakan

35

indikator, sehingga sampel minimum adalah 175 orang
(35 indikator dikalikan 5), namun dari jumlah kuesioner
yang terkumpul dan dapat dianalisis sebanyak 200
kuesioner, maka sampel yang digunakan adalah sebesar
200

orang

(untuk

mendapatkan

ukuran

sampel


maksimum).
Sedangkan

teknik

digunakan

dalam

convenience

sampling,

melalui

bantuan

pemilihan

penelitian


para

dimana
Kepala

ini

sampel
adalah

kuesioner
SKPD

yang
metode

disebarkan

dari


14

unit

organisasi di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao.

38

Konsep yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu
theory of planned behavior dan conscientiousness. Untuk
menjawab persoalan penelitian yang telah dirumuskan
serta untuk mempermudah analisis data, maka disusun
instrumen penelitian theory of planned behavior dan
conscientiousness ke dalam beberapa pernyataan untuk
mengetahui kecenderungan yang terjadi pada objek
penelitian.

Konsep theory of planned behavior terdiri atas enam
variabel yaitu : sikap terhadap uang yang terdiri atas

power prestige
kontrol
variabel

dan

perilaku,
ini

retention time,

niat

diukur

serta

norma

perilaku.

dengan

subjektif,

Keseluruhan

menggunakan

skala

diferensial semantik 1 7, dimana jawabannya dimulai
dari 1 sangat tidak setuju sampai 7 sangat setuju.
Adapun definisi operasional dan indikator dari masing
masing variabel tersebut sebagai berikut :
• Sikap terhadap uang (money attitude) merupakan
kecenderungan

sikap

dari

PNS

di

lingkup

Pemerintah Kabupaten Rote Ndao yang bersifat
positif atau negatif terhadap uang. Money attitude
dibagi menjadi dua yaitu :

39

(a) Power Prestige, menunjukkan penggunaan
uang

dari

PNS

di

lingkup

Pemerintah

Kabupaten Rote Ndao sebagai alat untuk
memengaruhi dan mengesankan orang lain
serta sebagai simbol kesuksesan, status dan
kekuasaan

(power).

Pengukurannya

menggunakan 7 indikator yang meliputi : (1)
memiliki

prestige

bila

membeli

barang

mewah (X1), (2) memiliki barang berkualitas
(X2), (3) uang untuk memengaruhi orang lain
(X3),

(4)

membeli

barang

mewah

dapat

memberi kesan terhadap orang lain (X4), (5)
kebanggaan jika memiliki banyak uang (X5),
(6) penggunaan uang untuk membeli barang
berkualitas (X6), serta (7) uang sebagai
simbol

kesuksesan

(X7).

Power prestige

merefleksikan sikap yang negatif terhadap
uang.
(b) Retention Time, menunjukkan penggunaan
uang

dari

PNS

di

lingkup

Pemerintah

Kabupaten Rote Ndao yang menekankan
pada perencanaan keuangan untuk masa
depan,

bijaksana

dan

berhati hati

serta

sangat peduli dengan situasi keuangan yang
terjadi.

Pengukurannya

menggunakan

6

indikator yang meliputi : (1) penghematan
(X8), (2) penganggaran uang (X9), (3) peduli
40

dengan

pengeluaran

uang

(X10),

(4)

menabung untuk persiapan hari tua (X11),
(5) berhati hati dalam menggunakan uang
(X12) dan (6) perencanaan keuangan untuk
masa

depan

(X13).

Retention time

merefleksikan sikap yang positif terhadap
uang.
• Norma Subjektif adalah persepsi PNS di lingkup
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao tentang kekuatan
pengaruh pandangan orang orang disekitarnya yang
menjadi referensinya dan memotivasinya untuk
melakukan perilaku self control dalam mengelola
keuangan pribadi. Indikator yang digunakan yaitu :
(1) pengaruh keluarga dekat (X14), (2) pengaruh
atasan (X15), (3) pengaruh rekan kerja (X16), (4)
pengaruh warga dilingkungan sekitar (X17) serta (5)
pengaruh tetangga (X18).
• Kontrol Perilaku adalah persepsi PNS di lingkup
Pemerintah

Kabupaten

kemudahan

atau

Rote

Ndao

kesulitannya

terhadap

terkait

dengan

sumber daya dan kesempatan yang dimilikinya
untuk

melakukan

perilaku

mengelola

keuangan

pribadi.

digunakan

merefleksikan

self control
Indikator

kepercayaan

dalam
yang

terhadap

kemampuan untuk melakukan perilaku self control
dalam

mengelola

ketersediaan

uang,

keuangan

pribadi

pengendalian

diri

yaitu
serta
41

kesempatan. Adapun indikatornya dijabarkan dalam
bentuk

pernyataan

berikut

:

(1)

mudah

mendapatkan uang sehingga bisa membeli apapun
yang diinginkan (X19), (2) mudah mengendalikan
pengeluaran meskipun tingginya godaan barang
konsumtif
menanyakan

(X20),

(3)

orang

pengeluaran

terdekat

sehingga

sering

tidak

bisa

menggunakan uang sesuka hati (X21), (4) dapat
menahan diri untuk tidak berbelanja meskipun
memiliki cukup uang ditangan (X22) serta (5) tidak
memiliki uang yang cukup untuk berbelanja (X23).
Pada variabel kontrol perilaku ini terdapat satu
pernyataan yang bersifat negatif, yakni pernyataan
1 (X19), sehingga pada saat pengolahan data,
dilakukan reverse terhadap poin atas jawaban
pernyataan tersebut.
• Niat adalah keinginan atau kecenderungan PNS di
lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao untuk
melakukan perilaku self control dalam mengelola
keuangan

pribadi.

Niat

diukur

dengan

menggunakan tiga indikator yang mencerminkan
seberapa banyak usaha yang direncanakan supaya
dapat

melakukan

perilaku

self control

dalam

mengelola keuangan pribadi yang diekspresikan
dalam bentuk pernyataan : (1) merencanakan (Y1),
(2) mempunyai keinginan yang kuat (Y2) dan (3)
akan mencoba (Y3).
42

• Perilaku self control dalam mengelola keuangan
pribadi adalah perilaku berhati hati PNS di lingkup
Pemerintah

Kabupaten

Rote

Ndao

dalam

menggunakan uang yang dimiliki, dimana tidak
melakukan pembelian spontan atau dengan kata
lain

menunda

pembelian

dengan

melakukan

pertimbangan terlebih dahulu agar uang tersebut
dapat

digunakan

dengan

semestinya

sehingga

terhindar dari perilaku konsumtif. Berdasarkan
batasan yang diberikan oleh Otto, Davies & Chater
(2004) dan Nofsinger (2005) diperoleh 3 indikator
yaitu : (1) pembatasan diri (Y4), (2) penundaan
pemuasan (Y5) dan (3) alokasi dana/uang (Y6).

Konsep conscientiousness merupakan kepribadian
dasar PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao
yang tertuang dalam tindakan terorganisir, teliti dan rapi,
suka bekerja keras dan dapat dipercaya, memiliki disiplin
diri,

terfokus

pada

pencapaian,

berpikir

sebelum

bertindak, serta memprioritaskan tugas. Pengukurannya
menggunakan 6 indikator yang meliputi : (1) berhati hati
(X24), (2) membuat perencanaan (X25), (3) rapi (X26), (4)
terorganisir/teratur (X27), (5) teliti (X28) serta (6) disiplin
diri (X29). Pengukurannya menggunakan skala diferensial
semantik 1 7, dimana jawabannya dimulai dari 1 sangat
tidak setuju sampai 7 sangat setuju. Semakin tinggi nilai
43

yang diperoleh (mendekati angka 7), berarti responden
memiliki conscientiousness yang tinggi.

!
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer yang diperoleh secara langsung dari objek
penelitian melalui pengisian kuesioner. Sedangkan teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian
lapangan, dimana pengumpulan data memakai metode
survei dengan teknik kuesioner.
Penelitian ini dilakukan pada PNS di lingkup
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dari tanggal 31 Juli
hingga 8 Agustus 2012. Sebelum proses penyebaran
kuesioner, pertama tama peneliti mengambil data PNS di
Badan

Kepegawaian

Daerah

(BKD)

Pemerintah

Kabupaten Rote Ndao. Pengambilan data PNS di lingkup
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dilakukan pada bulan
Juli 2012. Selanjutnya, pada tanggal 31 Juli 2012,
peneliti

bertemu

dengan

Bupati

Rote

Ndao

untuk

menyerahkan surat izin penelitian tesis dari Ketua
Program Studi Magister Manajemen Universitas Kristen
Satya Wacana dan kemudian menunggu disposisi dari
Bupati

Rote

Ndao.

Setelah

didisposisi,

diadakan

pertemuan bersama antara peneliti beserta Bupati Rote
Ndao dan para Kepala SKPD atau PNS yang ditunjuk
untuk mewakili (keseluruhannya berjumlah 14 orang
yang mewakili unit organisasinya masing masing). Selesai
44

pertemuan, kuesioner kuesioner didistribusikan kepada
14 unit organisasi tersebut melalui para Kepala SKPD
atau

PNS

yang

keseluruhannya

ditunjuk

berjumlah

untuk
226

mewakili,

kuesioner.

yang

Adapun

rinciannya dapat dilihat dalam tabel 3.1 berikut ini.
"
# "

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

$
%
Dinas Kesehatan
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pertanian, Perkebunan dan
Kehutanan
Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan & Aset Daerah
Dinas Peternakan
Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga
Badan Penanaman Modal Daerah
Badan Kepegawaian Daerah
Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemdes
Sekretariat Daerah (bagian umum)
Sekretariat Daerah (bagian humas &
protokol)
Kantor Kelurahan Mokdale

&
25
10
25
24
25
25
12
10
15
20
15
10
6
4
'

Sumber : data primer yang diolah, 2012.

45

Proses pengumpulan kuesioner mulai dilakukan
sejak tanggal 1 Agustus

8 Agustus 2012 (selama ± 1

minggu), dimana peneliti mengumpulkannya sendiri dari
14 unit organisasi tersebut sekaligus mengucapkan
permintaan

terima

kasih

kepada

PNS

di

14

unit

organisasi tersebut atas partisipasinya dalam pengisian
kuesioner penelitian, yang disampaikan melalui para
Kepala SKPD masing masing unit organisasi. Dari 226
(dua ratus dua puluh enam) kuesioner yang disebarkan,
hanya 200 kuesioner yang dapat dikumpulkan dan juga
memenuhi persyaratan untuk diproses lebih lanjut.

(
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Model Persamaan Struktural atau Structural
Equation Modeling (SEM), dengan menggunakan software
Amos 7.0 sebagai alat analisisnya.
Analisis data dilakukan dalam beberapa tahap
sebelum sampai pada pengujian hipotesis. Adapun tahap
tahap tersebut sebagai berikut :
(

&)
Ferdinand

&
(2002)

*
mengatakan

bahwa

pada

dasarnya sebuah pemodelan SEM yang lengkap terdiri
dari : (1) Measurement Model (model pengukuran) yang
bertujuan untuk mengkonfirmasi sebuah dimensi atau
faktor berdasarkan indikator indikator empirisnya, dan
46

(2) Structural Model (model struktural) adalah model
mengenai struktur hubungan yang membentuk atau
menjelaskan kausalitas antar faktor.
Untuk

membuat

pemodelan

SEM

ada

tujuh

langkah yang perlu dilakukan yaitu : (1) pengembangan
model secara teoritis, (2) menyusun diagram jalur (path
diagram),

(3)

mengubah

diagram

jalur

menjadi

persamaan struktural, (4) memilih matrik input untuk
analisis data dan teknik estimasi model, (5) menilai
problem identifikasi model, (6) mengevaluasi estimasi
model, dan (7) melakukan interpretasi dan modifikasi
model. Uraian atas masing masing langkah tersebut
sebagai berikut :

(

&

+

"

*

,

Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui
bagaimana interaksi antara sikap terhadap uang yang
terdiri atas power prestige dan retention time, norma
subjektif, kontrol perilaku, niat melakukan perilaku self
control dalam mengelola keuangan pribadi, perilaku self
control

dalam

mengelola

keuangan

pribadi

serta

conscientiousness. Penelitian ini ingin menguji hubungan
hubungan antara sikap terhadap uang yang terdiri atas
power prestige

dan

retention time,

norma

subjektif,

kontrol perilaku serta conscientiousness terhadap niat
melakukan

perilaku

self control

dalam

mengelola
47

keuangan pribadi dan selanjutnya bagaimana pengaruh
niat melakukan perilaku self control dalam mengelola
keuangan pribadi terhadap perilaku self control dalam
mengelola

keuangan

pengembangan

pribadi

modelnya

dapat

seseorang.
dilihat

pada

Adapun
model

penelitian dalam bab II (lihat gambar 2.1).

(

&

+*

#

Dari model teoritis yang telah dibangun pada
langkah

pertama

akan

digambarkan

dalam

sebuah

diagram jalur (path diagram) yang akan mempermudah
untuk melihat hubungan hubungan kausalitas yang
ingin diuji seperti tampak pada gambar 3.1 berikut ini.

48

e29

e28

e27

e26

e25

e24

X29

X28

X27

X26

X25

X24

1

e7
e6
e5
e4
e3
e2
e1

1
1
1
1
1
1
1

e13
e12
e11
e10
e9
e8
e18
e17
e16
e15
e14

X7
X6
X5
X4
X3
X2
X1 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1

1

1

1

1

1

conscientiousness
power
1

X13
X12
X11
X10
X9
X8

e32

e31

e30

e35

Y3

Y2

Y1

Y6

1

retention time

1

1

1

1

e34

e33

Y5

Y4

1

1

1

niat

perilaku

1

1

1

z2

z1

X18
X17
X16
X15

norma
1

X14

kontrol
1

X19

X20

X21

X22

1

1

1

1

e19

e20

e21

e22

-

"

X23
1

e23

&

49

Konstruk konstruk yang dibangun dalam diagram
jalur tersebut dapat dibedakan menjadi dua kelompok
yaitu : (a) konstruk eksogen yang dikenal juga sebagai
source variables atau independent variables yang tidak
diprediksi oleh variabel yang lain dalam model, yang
terdiri atas : (1) power prestige, (2) retention time, (3)
norma

subjektif,

conscientiousness

(4)

kontrol

serta

(b)

perilaku,

konstruk

dan

endogen

(5)
yang

merupakan faktor faktor yang diprediksi oleh satu atau
beberapa konstruk dan dapat memprediksi satu atau
beberapa konstruk endogen lainnya. Konstruk endogen
dalam penelitian ini terdiri atas : (1) niat melakukan
perilaku self control dalam mengelola keuangan pribadi
dan (2) perilaku self control dalam mengelola keuangan
pribadi.

(

&

Setelah
digambar

+*

model

dalam

" &

.

penelitian

sebuah

dikembangkan

diagram

jalur,

dan

langkah

berikutnya adalah mengubah spesifikasi model tersebut
ke dalam rangkaian persamaan.
Persamaan ini dinyatakan dalam dua kategori
dasar yang terdiri dari :
(1) Persamaan persamaan
equations).

Persamaan

struktural
ini

(structural

dirumuskan

untuk

menyatakan hubungan kausalitas antar berbagai
50

konstruk,

dimana

dibangun

dengan

pedoman

berikut ini :
Variabel Endogen = Variabel Eksogen + Variabel Endogen + Error

(2) Persamaan

spesifikasi

(measurement

model

model).

Pada

pengukuran
spesifikasi

ini

ditentukan variabel atau konstruk yang diukur,
dan

serangkaian

matriks

yang

menunjukkan

korelasi yang dihipotesiskan antar konstruk atau
variabel.

(

!

&!+*

&*

*
Oleh

karena

model

yang

dibangun

adalah

hubungan kausalitas maka matrik input yang dipakai
adalah matrik kovarians. Sedangkan estimasi modelnya
akan menggunakan program AMOS 7.0, dimana teknik
estimasi

yang

Estimation

dipakai

(ML),

adalah

dengan

Maximum

jumlah

Likelihood

ukuran

sampel

maksimumnya adalah 200 responden.

(

(

& ( + *

"

/

*
Selama

proses

estimasi

berlangsung

dengan

program komputer, sering didapat hasil estimasi yang
tidak logis atau meaningless dan hal ini berkaitan dengan
problem

identifikasi

model

struktural.

Problem
51

identifikasi adalah problem mengenai ketidakmampuan
dari model yang dikembangkan untuk menghasilkan
estimasi yang unik. Cara melihat ada tidaknya problem
identifikasi adalah dengan melihat hasil estimasi yang
meliputi : (1) adanya nilai standar error yang besar untuk
satu atau lebih koefisien, (2) ketidakmampuan program
untuk invert information matrix, (3) nilai estimasi yang
tidak mungkin misalnya error variance yang negatif, dan
(4) adanya nilai korelasi yang tinggi (> 0.90) antar
koefisien estimasi.
Jika diketahui ada problem identifikasi maka ada
tiga hal yang harus dilihat : (1) besarnya jumlah koefisien
yang diestimasi relative terhadap jumlah kovarian atau
korelasi, yang diindikasikan dengan nilai degree of
freedom yang kecil, (2) digunakannya pengaruh timbal
balik atau resiprokal antar konstruk (model non recursive)
atau (3) kegagalan dalam menetapkan nilai tetap (fix)
pada skala konstruk.
Apa

yang

dapat

dilakukan

untuk

mengatasi

problem identifikasi adalah menetapkan lebih banyak
konstrain dalam model. Peneliti menambah lebih banyak
konstrain (menghapus path dari diagram path) sampai
masalah yang ada hilang.

(

'

&'+*

0

*

Langkah yang harus dilakukan sebelum menilai
kelayakan dari model struktural adalah menilai apakah
52

data

yang

akan

diolah

memenuhi

asumsi

model

persamaan struktural. Ada tiga asumsi dasar yang harus
dipenuhi untuk dapat menggunakan model persamaan
struktural yaitu : (1) observasi data independen, (2)
responden diambil secara random (random sampling
respondent),
Disamping

dan
itu

(3)
SEM

memiliki
sangat

hubungan
sensitif

linear.
terhadap

karakteristik distribusi data khususnya distribusi yang
melanggar normalitas multivariate atau adanya kurtosis
yang tinggi (kemencengan distribusi) dalam data. Untuk
itu sebelum data diolah harus diuji dahulu ada tidaknya
data outlier dan distribusi data harus normal secara
multivariate.
Setelah memenuhi semua asumsi SEM tersebut,
hal

berikutnya

adalah

menentukan

kriteria

untuk

melakukan evaluasi model yaitu :
(1) Uji kesesuaian model dan uji statistik, dimana
dalam SEM tidak ada alat uji statistik tunggal
untuk mengukur atau menguji hipotesis model
yang dibuat sehingga untuk menguji kelayakan
sebuah

model

digunakan

indeks indeks

sebagaimana tertera pada tabel 3.2 berikut ini.
(2) Uji

reliabilitas.

mengenai

Reliabilitas

konsistensi

merupakan

internal

dari

ukuran

indikator

indikator sebuah konstruk yang menunjukkan
derajad sampai dimana masing masing indikator
itu mengindikasikan sebuah konstruk laten yang
53

umum. Reliabilitas dapat diuji dengan dua cara
yaitu : composite atau construct reliability dan
variance

extract.

Cut off

value

dari

contruct

reliability adalah minimal 0,70 sedangkan cut off
value dari variance extract minimal 0,50.

"
.

#

*

χ2 Chi square
Diharapkan kecil
Significance Probability
≥ 0.05
RMSEA
≤ 0.08
GFI
≥ 0.90
AGFI
≥ 0.90
CMIN/DF
≤ 2,00
TLI
≥ 0.90
CFI
≥ 0.95
Sumber : Model Persamaan Struktural, Konsep & Aplikasi
dengan Program Amos 16.0 (Ghozali, 2008)

(

1

& 1 + *
*

/

Langkah

*
terakhir

adalah

menginterpretasikan

model dan memodifikasi model bagi model model yang
tidak

memenuhi

Modifikasi

model

syarat

pengujian

dilakukan

yang

untuk

dilakukan.

memperbaiki

penjelasan teoritis atau goodness of fit. Modifikasi dari
model awal harus dilakukan setelah dikaji banyak
pertimbangan.

54

(

/
Meskipun

penelitian

ini

merupakan

penelitian

eksplanatif, yakni jenis penelitian yang melihat pengaruh
antara beberapa variabel untuk menguji suatu teori atau
hipotesis, namun penggunaan statistik deskriptif dapat
dimanfaatkan juga sebagai tambahan analisis untuk
mempertajam

pembahasan

(Supramono,

Kaudin,

Mahastanti & Damayanti, 2010).
Analisis deskriptif digunakan untuk memperoleh
gambaran tentang sikap terhadap uang yang terdiri atas
power prestige
kontrol

dan

perilaku,

retention time,

conscientiousness,

norma
niat

subjektif,
melakukan

perilaku self control dalam mengelola keuangan pribadi
serta perilaku self control dalam mengelola keuangan
pribadi pada PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote
Ndao.
Selanjutnya untuk mengetahui tingkatan skala
dalam perhitungan rata rata digunakan interval sebagai
berikut :

Skor max – skor min
Interval =
Jumlah pilihan jawaban
7–1
=

= 0,86
7

55

Berdasarkan
interval

kategori

hasil

perhitungan

jawaban

yang

tersebut

digunakan

maka
dalam

penelitian ini tampak pada tabel 3.3 berikut ini.
"
0

2 "
0

2 "

1

1.00 – 1.85

Sangat Tidak Setuju

2

1.86 – 2.71

Tidak Setuju

3

2.72 – 3.57

Agak Tidak Setuju

4

3.58 – 4.43

Antara Setuju dan Tidak

5

4.44 – 5.29

Agak Setuju

6

5.30 – 6.14

Setuju

7

6.15 – 7.00

Sangat Setuju

Sumber : data primer yang diolah, 2012.

(

.

3

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model

kausalitas

atau

hubungan

pengaruh.

Untuk

pengujian hipotesis pertama sampai dengan ketujuh
dilakukan pengamatan secara langsung terhadap nilai
regression weight pada kolom Critical Ratio (CR) di bagian
output yang dihasilkan oleh program AMOS 7.0. Adapun
kriteria yang diisyaratkan yaitu : nilai CR yang identik
dengan uji t dalam regresi dibandingkan dengan nilai
kritisnya yaitu ≥ 2.00 dengan tingkat signifikansi ≤ 0.05.
Apabila hasilnya menunjukkan nilai yang memenuhi
syarat tersebut, maka hipotesis penelitian yang diajukan
dapat diterima.
56