T2 912010006 BAB III
Bagian
ini
akan
menguraikan
hal hal
yang
berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam
penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan
sampel, pengukuran konsep, pengumpulan data serta
teknik analisis yang dipergunakan.
Penelitian ini akan menganalisis mengenai perilaku
self control
dalam
berdasarkan
mengelola
theory
conscientiousness
of
pada
keuangan
planned
PNS
di
pribadi
behavior
lingkup
dan
Pemerintah
Kabupaten Rote Ndao. Analisis ini dilakukan guna
mendapatkan
signifikan
kesimpulan
theory
of
bahwa
planned
ada
pengaruh
behavior
dan
conscientiousness terhadap perilaku self control dalam
mengelola
Pemerintah
keuangan
pribadi
Kabupaten
pada
Rote
PNS
di
Ndao,
lingkup
dengan
mengeksplorasi masing masing variabel. Berdasarkan hal
tersebut maka penelitian ini dikategorikan pada jenis
penelitian eksplanatif yaitu berusaha untuk melihat
hubungan
antara
beberapa
variabel
yang
dapat
menjelaskan hipotesis yang akan diuji.
37
Populasi dalam penelitian ini adalah PNS di lingkup
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao yang berjumlah 3.374
orang.
Mengingat
banyaknya
populasi
maka
tidak
dimungkinkan untuk meneliti semua populasi yang ada
untuk dijadikan sampel. Didasari oleh asumsi Structural
Equation Modeling (SEM), ukuran sampel yang sesuai
adalah antara 100 200, sedangkan untuk ukuran sampel
minimum adalah sebanyak 5 observasi untuk setiap
parameter yang diestimasi (indikator) (Hair dkk. dalam
Ferdinand,
2002).
Penelitian
ini
menggunakan
35
indikator, sehingga sampel minimum adalah 175 orang
(35 indikator dikalikan 5), namun dari jumlah kuesioner
yang terkumpul dan dapat dianalisis sebanyak 200
kuesioner, maka sampel yang digunakan adalah sebesar
200
orang
(untuk
mendapatkan
ukuran
sampel
maksimum).
Sedangkan
teknik
digunakan
dalam
convenience
sampling,
melalui
bantuan
pemilihan
penelitian
para
dimana
Kepala
ini
sampel
adalah
kuesioner
SKPD
yang
metode
disebarkan
dari
14
unit
organisasi di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao.
38
Konsep yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu
theory of planned behavior dan conscientiousness. Untuk
menjawab persoalan penelitian yang telah dirumuskan
serta untuk mempermudah analisis data, maka disusun
instrumen penelitian theory of planned behavior dan
conscientiousness ke dalam beberapa pernyataan untuk
mengetahui kecenderungan yang terjadi pada objek
penelitian.
Konsep theory of planned behavior terdiri atas enam
variabel yaitu : sikap terhadap uang yang terdiri atas
power prestige
kontrol
variabel
dan
perilaku,
ini
retention time,
niat
diukur
serta
norma
perilaku.
dengan
subjektif,
Keseluruhan
menggunakan
skala
diferensial semantik 1 7, dimana jawabannya dimulai
dari 1 sangat tidak setuju sampai 7 sangat setuju.
Adapun definisi operasional dan indikator dari masing
masing variabel tersebut sebagai berikut :
• Sikap terhadap uang (money attitude) merupakan
kecenderungan
sikap
dari
PNS
di
lingkup
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao yang bersifat
positif atau negatif terhadap uang. Money attitude
dibagi menjadi dua yaitu :
39
(a) Power Prestige, menunjukkan penggunaan
uang
dari
PNS
di
lingkup
Pemerintah
Kabupaten Rote Ndao sebagai alat untuk
memengaruhi dan mengesankan orang lain
serta sebagai simbol kesuksesan, status dan
kekuasaan
(power).
Pengukurannya
menggunakan 7 indikator yang meliputi : (1)
memiliki
prestige
bila
membeli
barang
mewah (X1), (2) memiliki barang berkualitas
(X2), (3) uang untuk memengaruhi orang lain
(X3),
(4)
membeli
barang
mewah
dapat
memberi kesan terhadap orang lain (X4), (5)
kebanggaan jika memiliki banyak uang (X5),
(6) penggunaan uang untuk membeli barang
berkualitas (X6), serta (7) uang sebagai
simbol
kesuksesan
(X7).
Power prestige
merefleksikan sikap yang negatif terhadap
uang.
(b) Retention Time, menunjukkan penggunaan
uang
dari
PNS
di
lingkup
Pemerintah
Kabupaten Rote Ndao yang menekankan
pada perencanaan keuangan untuk masa
depan,
bijaksana
dan
berhati hati
serta
sangat peduli dengan situasi keuangan yang
terjadi.
Pengukurannya
menggunakan
6
indikator yang meliputi : (1) penghematan
(X8), (2) penganggaran uang (X9), (3) peduli
40
dengan
pengeluaran
uang
(X10),
(4)
menabung untuk persiapan hari tua (X11),
(5) berhati hati dalam menggunakan uang
(X12) dan (6) perencanaan keuangan untuk
masa
depan
(X13).
Retention time
merefleksikan sikap yang positif terhadap
uang.
• Norma Subjektif adalah persepsi PNS di lingkup
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao tentang kekuatan
pengaruh pandangan orang orang disekitarnya yang
menjadi referensinya dan memotivasinya untuk
melakukan perilaku self control dalam mengelola
keuangan pribadi. Indikator yang digunakan yaitu :
(1) pengaruh keluarga dekat (X14), (2) pengaruh
atasan (X15), (3) pengaruh rekan kerja (X16), (4)
pengaruh warga dilingkungan sekitar (X17) serta (5)
pengaruh tetangga (X18).
• Kontrol Perilaku adalah persepsi PNS di lingkup
Pemerintah
Kabupaten
kemudahan
atau
Rote
Ndao
kesulitannya
terhadap
terkait
dengan
sumber daya dan kesempatan yang dimilikinya
untuk
melakukan
perilaku
mengelola
keuangan
pribadi.
digunakan
merefleksikan
self control
Indikator
kepercayaan
dalam
yang
terhadap
kemampuan untuk melakukan perilaku self control
dalam
mengelola
ketersediaan
uang,
keuangan
pribadi
pengendalian
diri
yaitu
serta
41
kesempatan. Adapun indikatornya dijabarkan dalam
bentuk
pernyataan
berikut
:
(1)
mudah
mendapatkan uang sehingga bisa membeli apapun
yang diinginkan (X19), (2) mudah mengendalikan
pengeluaran meskipun tingginya godaan barang
konsumtif
menanyakan
(X20),
(3)
orang
pengeluaran
terdekat
sehingga
sering
tidak
bisa
menggunakan uang sesuka hati (X21), (4) dapat
menahan diri untuk tidak berbelanja meskipun
memiliki cukup uang ditangan (X22) serta (5) tidak
memiliki uang yang cukup untuk berbelanja (X23).
Pada variabel kontrol perilaku ini terdapat satu
pernyataan yang bersifat negatif, yakni pernyataan
1 (X19), sehingga pada saat pengolahan data,
dilakukan reverse terhadap poin atas jawaban
pernyataan tersebut.
• Niat adalah keinginan atau kecenderungan PNS di
lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao untuk
melakukan perilaku self control dalam mengelola
keuangan
pribadi.
Niat
diukur
dengan
menggunakan tiga indikator yang mencerminkan
seberapa banyak usaha yang direncanakan supaya
dapat
melakukan
perilaku
self control
dalam
mengelola keuangan pribadi yang diekspresikan
dalam bentuk pernyataan : (1) merencanakan (Y1),
(2) mempunyai keinginan yang kuat (Y2) dan (3)
akan mencoba (Y3).
42
• Perilaku self control dalam mengelola keuangan
pribadi adalah perilaku berhati hati PNS di lingkup
Pemerintah
Kabupaten
Rote
Ndao
dalam
menggunakan uang yang dimiliki, dimana tidak
melakukan pembelian spontan atau dengan kata
lain
menunda
pembelian
dengan
melakukan
pertimbangan terlebih dahulu agar uang tersebut
dapat
digunakan
dengan
semestinya
sehingga
terhindar dari perilaku konsumtif. Berdasarkan
batasan yang diberikan oleh Otto, Davies & Chater
(2004) dan Nofsinger (2005) diperoleh 3 indikator
yaitu : (1) pembatasan diri (Y4), (2) penundaan
pemuasan (Y5) dan (3) alokasi dana/uang (Y6).
Konsep conscientiousness merupakan kepribadian
dasar PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao
yang tertuang dalam tindakan terorganisir, teliti dan rapi,
suka bekerja keras dan dapat dipercaya, memiliki disiplin
diri,
terfokus
pada
pencapaian,
berpikir
sebelum
bertindak, serta memprioritaskan tugas. Pengukurannya
menggunakan 6 indikator yang meliputi : (1) berhati hati
(X24), (2) membuat perencanaan (X25), (3) rapi (X26), (4)
terorganisir/teratur (X27), (5) teliti (X28) serta (6) disiplin
diri (X29). Pengukurannya menggunakan skala diferensial
semantik 1 7, dimana jawabannya dimulai dari 1 sangat
tidak setuju sampai 7 sangat setuju. Semakin tinggi nilai
43
yang diperoleh (mendekati angka 7), berarti responden
memiliki conscientiousness yang tinggi.
!
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer yang diperoleh secara langsung dari objek
penelitian melalui pengisian kuesioner. Sedangkan teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian
lapangan, dimana pengumpulan data memakai metode
survei dengan teknik kuesioner.
Penelitian ini dilakukan pada PNS di lingkup
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dari tanggal 31 Juli
hingga 8 Agustus 2012. Sebelum proses penyebaran
kuesioner, pertama tama peneliti mengambil data PNS di
Badan
Kepegawaian
Daerah
(BKD)
Pemerintah
Kabupaten Rote Ndao. Pengambilan data PNS di lingkup
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dilakukan pada bulan
Juli 2012. Selanjutnya, pada tanggal 31 Juli 2012,
peneliti
bertemu
dengan
Bupati
Rote
Ndao
untuk
menyerahkan surat izin penelitian tesis dari Ketua
Program Studi Magister Manajemen Universitas Kristen
Satya Wacana dan kemudian menunggu disposisi dari
Bupati
Rote
Ndao.
Setelah
didisposisi,
diadakan
pertemuan bersama antara peneliti beserta Bupati Rote
Ndao dan para Kepala SKPD atau PNS yang ditunjuk
untuk mewakili (keseluruhannya berjumlah 14 orang
yang mewakili unit organisasinya masing masing). Selesai
44
pertemuan, kuesioner kuesioner didistribusikan kepada
14 unit organisasi tersebut melalui para Kepala SKPD
atau
PNS
yang
keseluruhannya
ditunjuk
berjumlah
untuk
226
mewakili,
kuesioner.
yang
Adapun
rinciannya dapat dilihat dalam tabel 3.1 berikut ini.
"
# "
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
$
%
Dinas Kesehatan
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pertanian, Perkebunan dan
Kehutanan
Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan & Aset Daerah
Dinas Peternakan
Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga
Badan Penanaman Modal Daerah
Badan Kepegawaian Daerah
Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemdes
Sekretariat Daerah (bagian umum)
Sekretariat Daerah (bagian humas &
protokol)
Kantor Kelurahan Mokdale
&
25
10
25
24
25
25
12
10
15
20
15
10
6
4
'
Sumber : data primer yang diolah, 2012.
45
Proses pengumpulan kuesioner mulai dilakukan
sejak tanggal 1 Agustus
8 Agustus 2012 (selama ± 1
minggu), dimana peneliti mengumpulkannya sendiri dari
14 unit organisasi tersebut sekaligus mengucapkan
permintaan
terima
kasih
kepada
PNS
di
14
unit
organisasi tersebut atas partisipasinya dalam pengisian
kuesioner penelitian, yang disampaikan melalui para
Kepala SKPD masing masing unit organisasi. Dari 226
(dua ratus dua puluh enam) kuesioner yang disebarkan,
hanya 200 kuesioner yang dapat dikumpulkan dan juga
memenuhi persyaratan untuk diproses lebih lanjut.
(
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Model Persamaan Struktural atau Structural
Equation Modeling (SEM), dengan menggunakan software
Amos 7.0 sebagai alat analisisnya.
Analisis data dilakukan dalam beberapa tahap
sebelum sampai pada pengujian hipotesis. Adapun tahap
tahap tersebut sebagai berikut :
(
&)
Ferdinand
&
(2002)
*
mengatakan
bahwa
pada
dasarnya sebuah pemodelan SEM yang lengkap terdiri
dari : (1) Measurement Model (model pengukuran) yang
bertujuan untuk mengkonfirmasi sebuah dimensi atau
faktor berdasarkan indikator indikator empirisnya, dan
46
(2) Structural Model (model struktural) adalah model
mengenai struktur hubungan yang membentuk atau
menjelaskan kausalitas antar faktor.
Untuk
membuat
pemodelan
SEM
ada
tujuh
langkah yang perlu dilakukan yaitu : (1) pengembangan
model secara teoritis, (2) menyusun diagram jalur (path
diagram),
(3)
mengubah
diagram
jalur
menjadi
persamaan struktural, (4) memilih matrik input untuk
analisis data dan teknik estimasi model, (5) menilai
problem identifikasi model, (6) mengevaluasi estimasi
model, dan (7) melakukan interpretasi dan modifikasi
model. Uraian atas masing masing langkah tersebut
sebagai berikut :
(
&
+
"
*
,
Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui
bagaimana interaksi antara sikap terhadap uang yang
terdiri atas power prestige dan retention time, norma
subjektif, kontrol perilaku, niat melakukan perilaku self
control dalam mengelola keuangan pribadi, perilaku self
control
dalam
mengelola
keuangan
pribadi
serta
conscientiousness. Penelitian ini ingin menguji hubungan
hubungan antara sikap terhadap uang yang terdiri atas
power prestige
dan
retention time,
norma
subjektif,
kontrol perilaku serta conscientiousness terhadap niat
melakukan
perilaku
self control
dalam
mengelola
47
keuangan pribadi dan selanjutnya bagaimana pengaruh
niat melakukan perilaku self control dalam mengelola
keuangan pribadi terhadap perilaku self control dalam
mengelola
keuangan
pengembangan
pribadi
modelnya
dapat
seseorang.
dilihat
pada
Adapun
model
penelitian dalam bab II (lihat gambar 2.1).
(
&
+*
#
Dari model teoritis yang telah dibangun pada
langkah
pertama
akan
digambarkan
dalam
sebuah
diagram jalur (path diagram) yang akan mempermudah
untuk melihat hubungan hubungan kausalitas yang
ingin diuji seperti tampak pada gambar 3.1 berikut ini.
48
e29
e28
e27
e26
e25
e24
X29
X28
X27
X26
X25
X24
1
e7
e6
e5
e4
e3
e2
e1
1
1
1
1
1
1
1
e13
e12
e11
e10
e9
e8
e18
e17
e16
e15
e14
X7
X6
X5
X4
X3
X2
X1 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
conscientiousness
power
1
X13
X12
X11
X10
X9
X8
e32
e31
e30
e35
Y3
Y2
Y1
Y6
1
retention time
1
1
1
1
e34
e33
Y5
Y4
1
1
1
niat
perilaku
1
1
1
z2
z1
X18
X17
X16
X15
norma
1
X14
kontrol
1
X19
X20
X21
X22
1
1
1
1
e19
e20
e21
e22
-
"
X23
1
e23
&
49
Konstruk konstruk yang dibangun dalam diagram
jalur tersebut dapat dibedakan menjadi dua kelompok
yaitu : (a) konstruk eksogen yang dikenal juga sebagai
source variables atau independent variables yang tidak
diprediksi oleh variabel yang lain dalam model, yang
terdiri atas : (1) power prestige, (2) retention time, (3)
norma
subjektif,
conscientiousness
(4)
kontrol
serta
(b)
perilaku,
konstruk
dan
endogen
(5)
yang
merupakan faktor faktor yang diprediksi oleh satu atau
beberapa konstruk dan dapat memprediksi satu atau
beberapa konstruk endogen lainnya. Konstruk endogen
dalam penelitian ini terdiri atas : (1) niat melakukan
perilaku self control dalam mengelola keuangan pribadi
dan (2) perilaku self control dalam mengelola keuangan
pribadi.
(
&
Setelah
digambar
+*
model
dalam
" &
.
penelitian
sebuah
dikembangkan
diagram
jalur,
dan
langkah
berikutnya adalah mengubah spesifikasi model tersebut
ke dalam rangkaian persamaan.
Persamaan ini dinyatakan dalam dua kategori
dasar yang terdiri dari :
(1) Persamaan persamaan
equations).
Persamaan
struktural
ini
(structural
dirumuskan
untuk
menyatakan hubungan kausalitas antar berbagai
50
konstruk,
dimana
dibangun
dengan
pedoman
berikut ini :
Variabel Endogen = Variabel Eksogen + Variabel Endogen + Error
(2) Persamaan
spesifikasi
(measurement
model
model).
Pada
pengukuran
spesifikasi
ini
ditentukan variabel atau konstruk yang diukur,
dan
serangkaian
matriks
yang
menunjukkan
korelasi yang dihipotesiskan antar konstruk atau
variabel.
(
!
&!+*
&*
*
Oleh
karena
model
yang
dibangun
adalah
hubungan kausalitas maka matrik input yang dipakai
adalah matrik kovarians. Sedangkan estimasi modelnya
akan menggunakan program AMOS 7.0, dimana teknik
estimasi
yang
Estimation
dipakai
(ML),
adalah
dengan
Maximum
jumlah
Likelihood
ukuran
sampel
maksimumnya adalah 200 responden.
(
(
& ( + *
"
/
*
Selama
proses
estimasi
berlangsung
dengan
program komputer, sering didapat hasil estimasi yang
tidak logis atau meaningless dan hal ini berkaitan dengan
problem
identifikasi
model
struktural.
Problem
51
identifikasi adalah problem mengenai ketidakmampuan
dari model yang dikembangkan untuk menghasilkan
estimasi yang unik. Cara melihat ada tidaknya problem
identifikasi adalah dengan melihat hasil estimasi yang
meliputi : (1) adanya nilai standar error yang besar untuk
satu atau lebih koefisien, (2) ketidakmampuan program
untuk invert information matrix, (3) nilai estimasi yang
tidak mungkin misalnya error variance yang negatif, dan
(4) adanya nilai korelasi yang tinggi (> 0.90) antar
koefisien estimasi.
Jika diketahui ada problem identifikasi maka ada
tiga hal yang harus dilihat : (1) besarnya jumlah koefisien
yang diestimasi relative terhadap jumlah kovarian atau
korelasi, yang diindikasikan dengan nilai degree of
freedom yang kecil, (2) digunakannya pengaruh timbal
balik atau resiprokal antar konstruk (model non recursive)
atau (3) kegagalan dalam menetapkan nilai tetap (fix)
pada skala konstruk.
Apa
yang
dapat
dilakukan
untuk
mengatasi
problem identifikasi adalah menetapkan lebih banyak
konstrain dalam model. Peneliti menambah lebih banyak
konstrain (menghapus path dari diagram path) sampai
masalah yang ada hilang.
(
'
&'+*
0
*
Langkah yang harus dilakukan sebelum menilai
kelayakan dari model struktural adalah menilai apakah
52
data
yang
akan
diolah
memenuhi
asumsi
model
persamaan struktural. Ada tiga asumsi dasar yang harus
dipenuhi untuk dapat menggunakan model persamaan
struktural yaitu : (1) observasi data independen, (2)
responden diambil secara random (random sampling
respondent),
Disamping
dan
itu
(3)
SEM
memiliki
sangat
hubungan
sensitif
linear.
terhadap
karakteristik distribusi data khususnya distribusi yang
melanggar normalitas multivariate atau adanya kurtosis
yang tinggi (kemencengan distribusi) dalam data. Untuk
itu sebelum data diolah harus diuji dahulu ada tidaknya
data outlier dan distribusi data harus normal secara
multivariate.
Setelah memenuhi semua asumsi SEM tersebut,
hal
berikutnya
adalah
menentukan
kriteria
untuk
melakukan evaluasi model yaitu :
(1) Uji kesesuaian model dan uji statistik, dimana
dalam SEM tidak ada alat uji statistik tunggal
untuk mengukur atau menguji hipotesis model
yang dibuat sehingga untuk menguji kelayakan
sebuah
model
digunakan
indeks indeks
sebagaimana tertera pada tabel 3.2 berikut ini.
(2) Uji
reliabilitas.
mengenai
Reliabilitas
konsistensi
merupakan
internal
dari
ukuran
indikator
indikator sebuah konstruk yang menunjukkan
derajad sampai dimana masing masing indikator
itu mengindikasikan sebuah konstruk laten yang
53
umum. Reliabilitas dapat diuji dengan dua cara
yaitu : composite atau construct reliability dan
variance
extract.
Cut off
value
dari
contruct
reliability adalah minimal 0,70 sedangkan cut off
value dari variance extract minimal 0,50.
"
.
#
*
χ2 Chi square
Diharapkan kecil
Significance Probability
≥ 0.05
RMSEA
≤ 0.08
GFI
≥ 0.90
AGFI
≥ 0.90
CMIN/DF
≤ 2,00
TLI
≥ 0.90
CFI
≥ 0.95
Sumber : Model Persamaan Struktural, Konsep & Aplikasi
dengan Program Amos 16.0 (Ghozali, 2008)
(
1
& 1 + *
*
/
Langkah
*
terakhir
adalah
menginterpretasikan
model dan memodifikasi model bagi model model yang
tidak
memenuhi
Modifikasi
model
syarat
pengujian
dilakukan
yang
untuk
dilakukan.
memperbaiki
penjelasan teoritis atau goodness of fit. Modifikasi dari
model awal harus dilakukan setelah dikaji banyak
pertimbangan.
54
(
/
Meskipun
penelitian
ini
merupakan
penelitian
eksplanatif, yakni jenis penelitian yang melihat pengaruh
antara beberapa variabel untuk menguji suatu teori atau
hipotesis, namun penggunaan statistik deskriptif dapat
dimanfaatkan juga sebagai tambahan analisis untuk
mempertajam
pembahasan
(Supramono,
Kaudin,
Mahastanti & Damayanti, 2010).
Analisis deskriptif digunakan untuk memperoleh
gambaran tentang sikap terhadap uang yang terdiri atas
power prestige
kontrol
dan
perilaku,
retention time,
conscientiousness,
norma
niat
subjektif,
melakukan
perilaku self control dalam mengelola keuangan pribadi
serta perilaku self control dalam mengelola keuangan
pribadi pada PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote
Ndao.
Selanjutnya untuk mengetahui tingkatan skala
dalam perhitungan rata rata digunakan interval sebagai
berikut :
Skor max – skor min
Interval =
Jumlah pilihan jawaban
7–1
=
= 0,86
7
55
Berdasarkan
interval
kategori
hasil
perhitungan
jawaban
yang
tersebut
digunakan
maka
dalam
penelitian ini tampak pada tabel 3.3 berikut ini.
"
0
2 "
0
2 "
1
1.00 – 1.85
Sangat Tidak Setuju
2
1.86 – 2.71
Tidak Setuju
3
2.72 – 3.57
Agak Tidak Setuju
4
3.58 – 4.43
Antara Setuju dan Tidak
5
4.44 – 5.29
Agak Setuju
6
5.30 – 6.14
Setuju
7
6.15 – 7.00
Sangat Setuju
Sumber : data primer yang diolah, 2012.
(
.
3
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model
kausalitas
atau
hubungan
pengaruh.
Untuk
pengujian hipotesis pertama sampai dengan ketujuh
dilakukan pengamatan secara langsung terhadap nilai
regression weight pada kolom Critical Ratio (CR) di bagian
output yang dihasilkan oleh program AMOS 7.0. Adapun
kriteria yang diisyaratkan yaitu : nilai CR yang identik
dengan uji t dalam regresi dibandingkan dengan nilai
kritisnya yaitu ≥ 2.00 dengan tingkat signifikansi ≤ 0.05.
Apabila hasilnya menunjukkan nilai yang memenuhi
syarat tersebut, maka hipotesis penelitian yang diajukan
dapat diterima.
56
ini
akan
menguraikan
hal hal
yang
berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam
penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan
sampel, pengukuran konsep, pengumpulan data serta
teknik analisis yang dipergunakan.
Penelitian ini akan menganalisis mengenai perilaku
self control
dalam
berdasarkan
mengelola
theory
conscientiousness
of
pada
keuangan
planned
PNS
di
pribadi
behavior
lingkup
dan
Pemerintah
Kabupaten Rote Ndao. Analisis ini dilakukan guna
mendapatkan
signifikan
kesimpulan
theory
of
bahwa
planned
ada
pengaruh
behavior
dan
conscientiousness terhadap perilaku self control dalam
mengelola
Pemerintah
keuangan
pribadi
Kabupaten
pada
Rote
PNS
di
Ndao,
lingkup
dengan
mengeksplorasi masing masing variabel. Berdasarkan hal
tersebut maka penelitian ini dikategorikan pada jenis
penelitian eksplanatif yaitu berusaha untuk melihat
hubungan
antara
beberapa
variabel
yang
dapat
menjelaskan hipotesis yang akan diuji.
37
Populasi dalam penelitian ini adalah PNS di lingkup
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao yang berjumlah 3.374
orang.
Mengingat
banyaknya
populasi
maka
tidak
dimungkinkan untuk meneliti semua populasi yang ada
untuk dijadikan sampel. Didasari oleh asumsi Structural
Equation Modeling (SEM), ukuran sampel yang sesuai
adalah antara 100 200, sedangkan untuk ukuran sampel
minimum adalah sebanyak 5 observasi untuk setiap
parameter yang diestimasi (indikator) (Hair dkk. dalam
Ferdinand,
2002).
Penelitian
ini
menggunakan
35
indikator, sehingga sampel minimum adalah 175 orang
(35 indikator dikalikan 5), namun dari jumlah kuesioner
yang terkumpul dan dapat dianalisis sebanyak 200
kuesioner, maka sampel yang digunakan adalah sebesar
200
orang
(untuk
mendapatkan
ukuran
sampel
maksimum).
Sedangkan
teknik
digunakan
dalam
convenience
sampling,
melalui
bantuan
pemilihan
penelitian
para
dimana
Kepala
ini
sampel
adalah
kuesioner
SKPD
yang
metode
disebarkan
dari
14
unit
organisasi di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao.
38
Konsep yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu
theory of planned behavior dan conscientiousness. Untuk
menjawab persoalan penelitian yang telah dirumuskan
serta untuk mempermudah analisis data, maka disusun
instrumen penelitian theory of planned behavior dan
conscientiousness ke dalam beberapa pernyataan untuk
mengetahui kecenderungan yang terjadi pada objek
penelitian.
Konsep theory of planned behavior terdiri atas enam
variabel yaitu : sikap terhadap uang yang terdiri atas
power prestige
kontrol
variabel
dan
perilaku,
ini
retention time,
niat
diukur
serta
norma
perilaku.
dengan
subjektif,
Keseluruhan
menggunakan
skala
diferensial semantik 1 7, dimana jawabannya dimulai
dari 1 sangat tidak setuju sampai 7 sangat setuju.
Adapun definisi operasional dan indikator dari masing
masing variabel tersebut sebagai berikut :
• Sikap terhadap uang (money attitude) merupakan
kecenderungan
sikap
dari
PNS
di
lingkup
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao yang bersifat
positif atau negatif terhadap uang. Money attitude
dibagi menjadi dua yaitu :
39
(a) Power Prestige, menunjukkan penggunaan
uang
dari
PNS
di
lingkup
Pemerintah
Kabupaten Rote Ndao sebagai alat untuk
memengaruhi dan mengesankan orang lain
serta sebagai simbol kesuksesan, status dan
kekuasaan
(power).
Pengukurannya
menggunakan 7 indikator yang meliputi : (1)
memiliki
prestige
bila
membeli
barang
mewah (X1), (2) memiliki barang berkualitas
(X2), (3) uang untuk memengaruhi orang lain
(X3),
(4)
membeli
barang
mewah
dapat
memberi kesan terhadap orang lain (X4), (5)
kebanggaan jika memiliki banyak uang (X5),
(6) penggunaan uang untuk membeli barang
berkualitas (X6), serta (7) uang sebagai
simbol
kesuksesan
(X7).
Power prestige
merefleksikan sikap yang negatif terhadap
uang.
(b) Retention Time, menunjukkan penggunaan
uang
dari
PNS
di
lingkup
Pemerintah
Kabupaten Rote Ndao yang menekankan
pada perencanaan keuangan untuk masa
depan,
bijaksana
dan
berhati hati
serta
sangat peduli dengan situasi keuangan yang
terjadi.
Pengukurannya
menggunakan
6
indikator yang meliputi : (1) penghematan
(X8), (2) penganggaran uang (X9), (3) peduli
40
dengan
pengeluaran
uang
(X10),
(4)
menabung untuk persiapan hari tua (X11),
(5) berhati hati dalam menggunakan uang
(X12) dan (6) perencanaan keuangan untuk
masa
depan
(X13).
Retention time
merefleksikan sikap yang positif terhadap
uang.
• Norma Subjektif adalah persepsi PNS di lingkup
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao tentang kekuatan
pengaruh pandangan orang orang disekitarnya yang
menjadi referensinya dan memotivasinya untuk
melakukan perilaku self control dalam mengelola
keuangan pribadi. Indikator yang digunakan yaitu :
(1) pengaruh keluarga dekat (X14), (2) pengaruh
atasan (X15), (3) pengaruh rekan kerja (X16), (4)
pengaruh warga dilingkungan sekitar (X17) serta (5)
pengaruh tetangga (X18).
• Kontrol Perilaku adalah persepsi PNS di lingkup
Pemerintah
Kabupaten
kemudahan
atau
Rote
Ndao
kesulitannya
terhadap
terkait
dengan
sumber daya dan kesempatan yang dimilikinya
untuk
melakukan
perilaku
mengelola
keuangan
pribadi.
digunakan
merefleksikan
self control
Indikator
kepercayaan
dalam
yang
terhadap
kemampuan untuk melakukan perilaku self control
dalam
mengelola
ketersediaan
uang,
keuangan
pribadi
pengendalian
diri
yaitu
serta
41
kesempatan. Adapun indikatornya dijabarkan dalam
bentuk
pernyataan
berikut
:
(1)
mudah
mendapatkan uang sehingga bisa membeli apapun
yang diinginkan (X19), (2) mudah mengendalikan
pengeluaran meskipun tingginya godaan barang
konsumtif
menanyakan
(X20),
(3)
orang
pengeluaran
terdekat
sehingga
sering
tidak
bisa
menggunakan uang sesuka hati (X21), (4) dapat
menahan diri untuk tidak berbelanja meskipun
memiliki cukup uang ditangan (X22) serta (5) tidak
memiliki uang yang cukup untuk berbelanja (X23).
Pada variabel kontrol perilaku ini terdapat satu
pernyataan yang bersifat negatif, yakni pernyataan
1 (X19), sehingga pada saat pengolahan data,
dilakukan reverse terhadap poin atas jawaban
pernyataan tersebut.
• Niat adalah keinginan atau kecenderungan PNS di
lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao untuk
melakukan perilaku self control dalam mengelola
keuangan
pribadi.
Niat
diukur
dengan
menggunakan tiga indikator yang mencerminkan
seberapa banyak usaha yang direncanakan supaya
dapat
melakukan
perilaku
self control
dalam
mengelola keuangan pribadi yang diekspresikan
dalam bentuk pernyataan : (1) merencanakan (Y1),
(2) mempunyai keinginan yang kuat (Y2) dan (3)
akan mencoba (Y3).
42
• Perilaku self control dalam mengelola keuangan
pribadi adalah perilaku berhati hati PNS di lingkup
Pemerintah
Kabupaten
Rote
Ndao
dalam
menggunakan uang yang dimiliki, dimana tidak
melakukan pembelian spontan atau dengan kata
lain
menunda
pembelian
dengan
melakukan
pertimbangan terlebih dahulu agar uang tersebut
dapat
digunakan
dengan
semestinya
sehingga
terhindar dari perilaku konsumtif. Berdasarkan
batasan yang diberikan oleh Otto, Davies & Chater
(2004) dan Nofsinger (2005) diperoleh 3 indikator
yaitu : (1) pembatasan diri (Y4), (2) penundaan
pemuasan (Y5) dan (3) alokasi dana/uang (Y6).
Konsep conscientiousness merupakan kepribadian
dasar PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao
yang tertuang dalam tindakan terorganisir, teliti dan rapi,
suka bekerja keras dan dapat dipercaya, memiliki disiplin
diri,
terfokus
pada
pencapaian,
berpikir
sebelum
bertindak, serta memprioritaskan tugas. Pengukurannya
menggunakan 6 indikator yang meliputi : (1) berhati hati
(X24), (2) membuat perencanaan (X25), (3) rapi (X26), (4)
terorganisir/teratur (X27), (5) teliti (X28) serta (6) disiplin
diri (X29). Pengukurannya menggunakan skala diferensial
semantik 1 7, dimana jawabannya dimulai dari 1 sangat
tidak setuju sampai 7 sangat setuju. Semakin tinggi nilai
43
yang diperoleh (mendekati angka 7), berarti responden
memiliki conscientiousness yang tinggi.
!
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer yang diperoleh secara langsung dari objek
penelitian melalui pengisian kuesioner. Sedangkan teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian
lapangan, dimana pengumpulan data memakai metode
survei dengan teknik kuesioner.
Penelitian ini dilakukan pada PNS di lingkup
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dari tanggal 31 Juli
hingga 8 Agustus 2012. Sebelum proses penyebaran
kuesioner, pertama tama peneliti mengambil data PNS di
Badan
Kepegawaian
Daerah
(BKD)
Pemerintah
Kabupaten Rote Ndao. Pengambilan data PNS di lingkup
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dilakukan pada bulan
Juli 2012. Selanjutnya, pada tanggal 31 Juli 2012,
peneliti
bertemu
dengan
Bupati
Rote
Ndao
untuk
menyerahkan surat izin penelitian tesis dari Ketua
Program Studi Magister Manajemen Universitas Kristen
Satya Wacana dan kemudian menunggu disposisi dari
Bupati
Rote
Ndao.
Setelah
didisposisi,
diadakan
pertemuan bersama antara peneliti beserta Bupati Rote
Ndao dan para Kepala SKPD atau PNS yang ditunjuk
untuk mewakili (keseluruhannya berjumlah 14 orang
yang mewakili unit organisasinya masing masing). Selesai
44
pertemuan, kuesioner kuesioner didistribusikan kepada
14 unit organisasi tersebut melalui para Kepala SKPD
atau
PNS
yang
keseluruhannya
ditunjuk
berjumlah
untuk
226
mewakili,
kuesioner.
yang
Adapun
rinciannya dapat dilihat dalam tabel 3.1 berikut ini.
"
# "
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
$
%
Dinas Kesehatan
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pertanian, Perkebunan dan
Kehutanan
Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan & Aset Daerah
Dinas Peternakan
Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga
Badan Penanaman Modal Daerah
Badan Kepegawaian Daerah
Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemdes
Sekretariat Daerah (bagian umum)
Sekretariat Daerah (bagian humas &
protokol)
Kantor Kelurahan Mokdale
&
25
10
25
24
25
25
12
10
15
20
15
10
6
4
'
Sumber : data primer yang diolah, 2012.
45
Proses pengumpulan kuesioner mulai dilakukan
sejak tanggal 1 Agustus
8 Agustus 2012 (selama ± 1
minggu), dimana peneliti mengumpulkannya sendiri dari
14 unit organisasi tersebut sekaligus mengucapkan
permintaan
terima
kasih
kepada
PNS
di
14
unit
organisasi tersebut atas partisipasinya dalam pengisian
kuesioner penelitian, yang disampaikan melalui para
Kepala SKPD masing masing unit organisasi. Dari 226
(dua ratus dua puluh enam) kuesioner yang disebarkan,
hanya 200 kuesioner yang dapat dikumpulkan dan juga
memenuhi persyaratan untuk diproses lebih lanjut.
(
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Model Persamaan Struktural atau Structural
Equation Modeling (SEM), dengan menggunakan software
Amos 7.0 sebagai alat analisisnya.
Analisis data dilakukan dalam beberapa tahap
sebelum sampai pada pengujian hipotesis. Adapun tahap
tahap tersebut sebagai berikut :
(
&)
Ferdinand
&
(2002)
*
mengatakan
bahwa
pada
dasarnya sebuah pemodelan SEM yang lengkap terdiri
dari : (1) Measurement Model (model pengukuran) yang
bertujuan untuk mengkonfirmasi sebuah dimensi atau
faktor berdasarkan indikator indikator empirisnya, dan
46
(2) Structural Model (model struktural) adalah model
mengenai struktur hubungan yang membentuk atau
menjelaskan kausalitas antar faktor.
Untuk
membuat
pemodelan
SEM
ada
tujuh
langkah yang perlu dilakukan yaitu : (1) pengembangan
model secara teoritis, (2) menyusun diagram jalur (path
diagram),
(3)
mengubah
diagram
jalur
menjadi
persamaan struktural, (4) memilih matrik input untuk
analisis data dan teknik estimasi model, (5) menilai
problem identifikasi model, (6) mengevaluasi estimasi
model, dan (7) melakukan interpretasi dan modifikasi
model. Uraian atas masing masing langkah tersebut
sebagai berikut :
(
&
+
"
*
,
Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui
bagaimana interaksi antara sikap terhadap uang yang
terdiri atas power prestige dan retention time, norma
subjektif, kontrol perilaku, niat melakukan perilaku self
control dalam mengelola keuangan pribadi, perilaku self
control
dalam
mengelola
keuangan
pribadi
serta
conscientiousness. Penelitian ini ingin menguji hubungan
hubungan antara sikap terhadap uang yang terdiri atas
power prestige
dan
retention time,
norma
subjektif,
kontrol perilaku serta conscientiousness terhadap niat
melakukan
perilaku
self control
dalam
mengelola
47
keuangan pribadi dan selanjutnya bagaimana pengaruh
niat melakukan perilaku self control dalam mengelola
keuangan pribadi terhadap perilaku self control dalam
mengelola
keuangan
pengembangan
pribadi
modelnya
dapat
seseorang.
dilihat
pada
Adapun
model
penelitian dalam bab II (lihat gambar 2.1).
(
&
+*
#
Dari model teoritis yang telah dibangun pada
langkah
pertama
akan
digambarkan
dalam
sebuah
diagram jalur (path diagram) yang akan mempermudah
untuk melihat hubungan hubungan kausalitas yang
ingin diuji seperti tampak pada gambar 3.1 berikut ini.
48
e29
e28
e27
e26
e25
e24
X29
X28
X27
X26
X25
X24
1
e7
e6
e5
e4
e3
e2
e1
1
1
1
1
1
1
1
e13
e12
e11
e10
e9
e8
e18
e17
e16
e15
e14
X7
X6
X5
X4
X3
X2
X1 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
conscientiousness
power
1
X13
X12
X11
X10
X9
X8
e32
e31
e30
e35
Y3
Y2
Y1
Y6
1
retention time
1
1
1
1
e34
e33
Y5
Y4
1
1
1
niat
perilaku
1
1
1
z2
z1
X18
X17
X16
X15
norma
1
X14
kontrol
1
X19
X20
X21
X22
1
1
1
1
e19
e20
e21
e22
-
"
X23
1
e23
&
49
Konstruk konstruk yang dibangun dalam diagram
jalur tersebut dapat dibedakan menjadi dua kelompok
yaitu : (a) konstruk eksogen yang dikenal juga sebagai
source variables atau independent variables yang tidak
diprediksi oleh variabel yang lain dalam model, yang
terdiri atas : (1) power prestige, (2) retention time, (3)
norma
subjektif,
conscientiousness
(4)
kontrol
serta
(b)
perilaku,
konstruk
dan
endogen
(5)
yang
merupakan faktor faktor yang diprediksi oleh satu atau
beberapa konstruk dan dapat memprediksi satu atau
beberapa konstruk endogen lainnya. Konstruk endogen
dalam penelitian ini terdiri atas : (1) niat melakukan
perilaku self control dalam mengelola keuangan pribadi
dan (2) perilaku self control dalam mengelola keuangan
pribadi.
(
&
Setelah
digambar
+*
model
dalam
" &
.
penelitian
sebuah
dikembangkan
diagram
jalur,
dan
langkah
berikutnya adalah mengubah spesifikasi model tersebut
ke dalam rangkaian persamaan.
Persamaan ini dinyatakan dalam dua kategori
dasar yang terdiri dari :
(1) Persamaan persamaan
equations).
Persamaan
struktural
ini
(structural
dirumuskan
untuk
menyatakan hubungan kausalitas antar berbagai
50
konstruk,
dimana
dibangun
dengan
pedoman
berikut ini :
Variabel Endogen = Variabel Eksogen + Variabel Endogen + Error
(2) Persamaan
spesifikasi
(measurement
model
model).
Pada
pengukuran
spesifikasi
ini
ditentukan variabel atau konstruk yang diukur,
dan
serangkaian
matriks
yang
menunjukkan
korelasi yang dihipotesiskan antar konstruk atau
variabel.
(
!
&!+*
&*
*
Oleh
karena
model
yang
dibangun
adalah
hubungan kausalitas maka matrik input yang dipakai
adalah matrik kovarians. Sedangkan estimasi modelnya
akan menggunakan program AMOS 7.0, dimana teknik
estimasi
yang
Estimation
dipakai
(ML),
adalah
dengan
Maximum
jumlah
Likelihood
ukuran
sampel
maksimumnya adalah 200 responden.
(
(
& ( + *
"
/
*
Selama
proses
estimasi
berlangsung
dengan
program komputer, sering didapat hasil estimasi yang
tidak logis atau meaningless dan hal ini berkaitan dengan
problem
identifikasi
model
struktural.
Problem
51
identifikasi adalah problem mengenai ketidakmampuan
dari model yang dikembangkan untuk menghasilkan
estimasi yang unik. Cara melihat ada tidaknya problem
identifikasi adalah dengan melihat hasil estimasi yang
meliputi : (1) adanya nilai standar error yang besar untuk
satu atau lebih koefisien, (2) ketidakmampuan program
untuk invert information matrix, (3) nilai estimasi yang
tidak mungkin misalnya error variance yang negatif, dan
(4) adanya nilai korelasi yang tinggi (> 0.90) antar
koefisien estimasi.
Jika diketahui ada problem identifikasi maka ada
tiga hal yang harus dilihat : (1) besarnya jumlah koefisien
yang diestimasi relative terhadap jumlah kovarian atau
korelasi, yang diindikasikan dengan nilai degree of
freedom yang kecil, (2) digunakannya pengaruh timbal
balik atau resiprokal antar konstruk (model non recursive)
atau (3) kegagalan dalam menetapkan nilai tetap (fix)
pada skala konstruk.
Apa
yang
dapat
dilakukan
untuk
mengatasi
problem identifikasi adalah menetapkan lebih banyak
konstrain dalam model. Peneliti menambah lebih banyak
konstrain (menghapus path dari diagram path) sampai
masalah yang ada hilang.
(
'
&'+*
0
*
Langkah yang harus dilakukan sebelum menilai
kelayakan dari model struktural adalah menilai apakah
52
data
yang
akan
diolah
memenuhi
asumsi
model
persamaan struktural. Ada tiga asumsi dasar yang harus
dipenuhi untuk dapat menggunakan model persamaan
struktural yaitu : (1) observasi data independen, (2)
responden diambil secara random (random sampling
respondent),
Disamping
dan
itu
(3)
SEM
memiliki
sangat
hubungan
sensitif
linear.
terhadap
karakteristik distribusi data khususnya distribusi yang
melanggar normalitas multivariate atau adanya kurtosis
yang tinggi (kemencengan distribusi) dalam data. Untuk
itu sebelum data diolah harus diuji dahulu ada tidaknya
data outlier dan distribusi data harus normal secara
multivariate.
Setelah memenuhi semua asumsi SEM tersebut,
hal
berikutnya
adalah
menentukan
kriteria
untuk
melakukan evaluasi model yaitu :
(1) Uji kesesuaian model dan uji statistik, dimana
dalam SEM tidak ada alat uji statistik tunggal
untuk mengukur atau menguji hipotesis model
yang dibuat sehingga untuk menguji kelayakan
sebuah
model
digunakan
indeks indeks
sebagaimana tertera pada tabel 3.2 berikut ini.
(2) Uji
reliabilitas.
mengenai
Reliabilitas
konsistensi
merupakan
internal
dari
ukuran
indikator
indikator sebuah konstruk yang menunjukkan
derajad sampai dimana masing masing indikator
itu mengindikasikan sebuah konstruk laten yang
53
umum. Reliabilitas dapat diuji dengan dua cara
yaitu : composite atau construct reliability dan
variance
extract.
Cut off
value
dari
contruct
reliability adalah minimal 0,70 sedangkan cut off
value dari variance extract minimal 0,50.
"
.
#
*
χ2 Chi square
Diharapkan kecil
Significance Probability
≥ 0.05
RMSEA
≤ 0.08
GFI
≥ 0.90
AGFI
≥ 0.90
CMIN/DF
≤ 2,00
TLI
≥ 0.90
CFI
≥ 0.95
Sumber : Model Persamaan Struktural, Konsep & Aplikasi
dengan Program Amos 16.0 (Ghozali, 2008)
(
1
& 1 + *
*
/
Langkah
*
terakhir
adalah
menginterpretasikan
model dan memodifikasi model bagi model model yang
tidak
memenuhi
Modifikasi
model
syarat
pengujian
dilakukan
yang
untuk
dilakukan.
memperbaiki
penjelasan teoritis atau goodness of fit. Modifikasi dari
model awal harus dilakukan setelah dikaji banyak
pertimbangan.
54
(
/
Meskipun
penelitian
ini
merupakan
penelitian
eksplanatif, yakni jenis penelitian yang melihat pengaruh
antara beberapa variabel untuk menguji suatu teori atau
hipotesis, namun penggunaan statistik deskriptif dapat
dimanfaatkan juga sebagai tambahan analisis untuk
mempertajam
pembahasan
(Supramono,
Kaudin,
Mahastanti & Damayanti, 2010).
Analisis deskriptif digunakan untuk memperoleh
gambaran tentang sikap terhadap uang yang terdiri atas
power prestige
kontrol
dan
perilaku,
retention time,
conscientiousness,
norma
niat
subjektif,
melakukan
perilaku self control dalam mengelola keuangan pribadi
serta perilaku self control dalam mengelola keuangan
pribadi pada PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote
Ndao.
Selanjutnya untuk mengetahui tingkatan skala
dalam perhitungan rata rata digunakan interval sebagai
berikut :
Skor max – skor min
Interval =
Jumlah pilihan jawaban
7–1
=
= 0,86
7
55
Berdasarkan
interval
kategori
hasil
perhitungan
jawaban
yang
tersebut
digunakan
maka
dalam
penelitian ini tampak pada tabel 3.3 berikut ini.
"
0
2 "
0
2 "
1
1.00 – 1.85
Sangat Tidak Setuju
2
1.86 – 2.71
Tidak Setuju
3
2.72 – 3.57
Agak Tidak Setuju
4
3.58 – 4.43
Antara Setuju dan Tidak
5
4.44 – 5.29
Agak Setuju
6
5.30 – 6.14
Setuju
7
6.15 – 7.00
Sangat Setuju
Sumber : data primer yang diolah, 2012.
(
.
3
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model
kausalitas
atau
hubungan
pengaruh.
Untuk
pengujian hipotesis pertama sampai dengan ketujuh
dilakukan pengamatan secara langsung terhadap nilai
regression weight pada kolom Critical Ratio (CR) di bagian
output yang dihasilkan oleh program AMOS 7.0. Adapun
kriteria yang diisyaratkan yaitu : nilai CR yang identik
dengan uji t dalam regresi dibandingkan dengan nilai
kritisnya yaitu ≥ 2.00 dengan tingkat signifikansi ≤ 0.05.
Apabila hasilnya menunjukkan nilai yang memenuhi
syarat tersebut, maka hipotesis penelitian yang diajukan
dapat diterima.
56