RENSTRA 2013 - 2017 OKE
BAB I PENDAHULUAN
I.1.Latar Belakang
Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang Tahun 2013-2017 adalah dokumen perencanaan yang berlandaskan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Tahun 2012 – 2017. Disamping mengacu pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional juga Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 150 ayat 3 point (b) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjudnya disebut RPJMD untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi dan program kepala daerah yang penyusunannya berpedoman kepada RPJPD dan pasal 151 ayat 1 tentang Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk menyusun Rencana Strategis yang selanjudnya disebut Renstra SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, berpedoman pada RPJMD.
Rumah sakit sebagai salah satu mata rantai pelayanan dalam sistem kesehatan nasional di Indonesia akhir – akhir ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup bermakna. Rumah sakit yang dimasa lalu lebih dipandang sebagai usaha sosial, tidak lagi dapat dikelola dengan begitu saja. Pelanggan yang mengkonsumsi jasa rumah sakit tidak berbeda dengan konsumen yang mengkonsumsi produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan yang bermotif laba. Konsumen telah mengalami perubahan pesat, baik dalam kebutuhan mereka maupun cara mereka memenuhi kebutuhan tersebut ( Mulyadi, 1996 ).
Perubahan tuntutan konsumen serta situasi persaingan industri pelayanan rumah sakit ini, mendorong rumah sakit untuk menentukan sikap guna menyesuaikan diri terhadap proses perubahan yang ada dengan identifikasi perubahan, selanjutnya dilakukan perencanaan perubahan yang pada khususnya adalah penilaian strategi yang akan di implementasikan serta diteruskan dengan evaluasi ( Laksono, 1996 ).
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang sebagai salah satu rumah sakit pelayanan kesehatan di Kabupaten Batang tidak bisa lepas dari pengaruh global nasional maupun regional. Kabupaten Batang disebelah barat berbatasan dengan kodya dan Kabupaten Pekalongan sedangkan disebelah timur dengan Kabupaten Kendal, yang mana dikedua wilayah tersebut terdapat beberapa rumah sakit swasta
(2)
yang keberadaannya sangat mempengaruhi bahkan merupakan ancaman bagi RSUD Kabupaten Batang.
Hal tersebut diatas menuntut RSUD Kabupaten Batang untuk mempersiapkan diri guna mengantisipasi perubahan yang terjadi dengan memilih strategi agar dapat meningkatkan kinerjanya untuk bertahan dan bahkan berkembang.
Penyusunan Renstra RSUD Kabupaten Batang Tahun 2013 – 2017 selain mengacu pada Renstra Kabupaten Batang juga mengakomodir kebijakan – kebijakan yang ada dalam RPJMN serta ide dasar, visi, misi dan strategi yang tertuang dalam dokumen rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010.
I.2.Landasan Hukum
Landasan penyusunan Renstra RSUD Kabupaten Batang Tahun 2013 adalah sebagai berikut:
1. Undang – Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah – Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
2. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 4. Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang – Undangan;
5. Undang – Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
6. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
7. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
8. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standart Akuntansi Pemerintahan;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah;
(3)
12. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi
Keuangan Daerah;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah;
15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nnomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
22. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 95/PMK.07/2007 tentang Batas Maksimal Jumlah Kumulatif Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Batas Maksimal Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Masing – Masing Daerah, Dan Batas Maksimal Kumulatif Pinjaman Daerah untuk Tahun Anggaran 2008;
23. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 tentang RPJPD Kabupaten Batang 2005 – 2025
24. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang RPJMD Kabupaten Batang 2012 - 2017
(4)
I.3.Maksud dan Tujuan
Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang Tahun 2013 – 2017 di susun dengan tujuan sebagai acuan pelaksanaan program serta penilaian kinerja kegiatan di RSUD Kabupaten Batang selama lima 5 ( lima ) tahun.
I.4.Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Rencana Strategis (RENSTRA) RSUD Kabupaten Batang tahun 2013 – 2017 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Batang yaitu terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN terdiri dari latar belakang, landasan hukum, tujuan dan sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN RSUD KABUPATEN BATANG, menguraikan tentang tugas, fungsi dan struktur organisasi RSUD Kabupaten Batang, kinerja pelayanan RSUD Kabupaten Batang dan tantangan dan peluang pengembangan pelayanan yang dihadapi RSUD Kabupaten Batang
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI, menyajikan identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan, telaahan visi & misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, telaahan renstra K/L dan renstra, telaahan rencana kajian lingkungan hidup strategis serta penentuan isu – isu strategis di bidang kesehatan.
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN menguraikan tentang visi dan misi RSUD Kabupaten Batang, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Kabupaten Batang serta Strategi dan Kebijakan yang diambil RSUD Kabupaten Batang untuk mencapai tujuan sesuai dengan Tupoksi dan arah kebijakan dalam RPJM.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF berisi Rencana Program serta Kegiatan di lingkup RSUD Kabupaten Batang yang akan dilaksanakan 5 tahun ke depan sesuai dengan kebijakan dalam RPJM.
BAB VI INDIKATOR KINERJA RSUD KABUPATEN BATANG YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD, berisi target-target yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 tahun ke depan yang
(5)
akan menjadi dasar penilaian keberhasilan pelaksanaan kinerja RSUD Kabupaten Batang.
BAB VII PENUTUP merupakan penutup dari dokumen rencana strategis dan harapan kepada semua pihak yang berkepentingan agar menjadikan renstra ini sebagai penunjuk arah dan pedoman untuk melaksanakan pembangunan bidang kesehatan di RSUD Kabupaten Batang untuk periode 2013-2017.
(6)
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN RSUD KABUPATEN BATANG
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Batang
Tugas Pokok Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan pelaksanaan upaya rujukan. Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang adalah :
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan kesehatan; 2. Penyelenggaraan Pelayanan Medis;
3. Penyelenggaraan Pelayanan penunjang medis & non medis; 4. Penyelenggaraan Pelayanan dan asuhan keperawatan; 5. Pelaksanaan Pelayanan rujukan;
6. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan;
7. Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan; 8. Pengelolaan Administrasi dan Keuangan;
9. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh bupati sesuai tugas dan fungsinya.
Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Batang
Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang sesuai Peraturan Bupati Batang Nomor 52 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang adalah sebagai berikut:
1. Direktur RSUD Kabupaten Batang 2. Bagian Tata Usaha, membawahkan :
1. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan; 2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Kepegawaian; 3. Bidang Program, membawahkan :
1. Seksi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi; 2. Seksi Rekam Medik dan Pengembangan Mutu. 4. Bidang Pelayanan, membawahkan :
(7)
1. Seksi Pelayanan Medis; 2. Seksi Penunjang Medis.
5. Bidang Keperawatan, membawahkan : 1. Seksi Pelayanan Keperawatan;
2. Seksi Asuhan dan Etika Keperawatan. 6. Kelompok Jabatan Fungsional.
2.2. Sumber Daya RSUD Kabupaten Batang
Sumber daya yang dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang guna melaksanakan tugas pokok dan fungsi dalam pelayanan kepada masyarakat baik fasilitas kesehatan maupun sumber daya manusianya sebagai berikut:
1. Fasilitas yang dimiliki Unit pelayanan :
Rawat Jalan :
Terdiri dari Poliklinik Umum, Penyakit Dalam, Kebidanan dan Kandungan, Kesehatan Anak, Bedah, Syaraf, Mata, THT, Gigi dan Mulut, Kesehatan Jiwa, Kulit dan kelamin, dan Konsultasi Gizi.
Rawat Inap :
Dengan jumlah 219 tempat tidur, 31 tempat tidur diantaranya adalah VVIP, VIP dan Kelas Utama.
Rawat Intensif ( ICU ) : 5 tempat tidur
Pelayanan penunjang (a) Penunjang Medik
i. Foto rontgen, foto panoramic dental ii. Laboratorium Klinik
iii. Gawat Darurat iv. Kamar Bedah
v. Rehabilitasi Medik ( Fisioterapi ) vi. Elektrokardiografi ( EKG ) vii. Ultrasonografi ( USG )
viii. Elektro Encephalo Grafi ( EEG ) ix. Endoskopi
x. Apotik xi. Gizi
(8)
(b) Penunjang Non Medik i. Ambulance ( 24 jam ) ii. Kasir ( 24 jam ) iii. Pemulasaraan Jenasah iv. Rekam Medik
v. Loundry
2. Sumber Daya Manusia
Jumlah tenaga 404orang terdiri dari :
Pegawai negeri sipil : 373 orang Pegawai Tidak Tetap ( PTT ) : 31 orang
Medis : 32 orang
Para medis
o Perawat : 217 orang
o Non perawat : 44 orang
Non Medis : 111 orang
Tenaga medis terdiri dari :
o Dokter Spesialis tetap 12 orang terdiri :
Bedah : 2 orang
Penyakit Dalam : 3 orang
Kesehatan Anak : 2 orang
Kebidanan dan Kandungan : 2 orang
Mata : 1 orang
Syaraf : 1 orang
THT : 1 orang
Radiologi : 1 orang
Patologi Klinik : 1 orang
o Dokter Spesialis tidak tetap :
Spesialis jiwa : 2 orang
Spesialis Kulit – Kelamin : 2 orang
o Dokter Umum : 16 orang
(9)
2.3. Kinerja Pelayanan RSUD Kabupaten Batang
Sebenarnya banyak tolok ukur yang dapat digunakan dalam menilai kinerja rumah sakit, antara lain beberapa indikator out put pelayanan yaitu;
▪ BOR (Bed Occupancy Rate) adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu, indokator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.
▪ LOS (Length of Stay) adalah rata – rata lama rawat seorang pasien, indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut.
▪ TOI (Turn Over Internal) adalah rata – rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya, indikator ini juga memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.
Sedangkan dari indikator out come misalnya;
▪ NDR (Net Death Rate) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap – tiap 1000 penderita keluar, indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit.
▪ GDR (Gross Death Rate) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar rumah sakit.
Pemantauan kenaikan BOR dan TOI kearah efisiensi dengan pertimbangan bahwa untuk dapat berkembang maka organisasi harus meningkatkan kinerjanya untuk menjadi lebih efisien. Efisien di Rumah Sakit idealnya BOR 60 – 85% serta TOI 1 – 3 hari. Demikian pula peningkatan kinerja dari Rumah Sakit pesaing tentunya mempengaruhi pencapaian tujuan jangka panjang ini. Dengan peningkatan kinerja maka Rumah Sakit akan lebih mandiri dan mampu menopang penyelesaian masalah kesehatan di wilayahnya.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD Kabupaten Batang
RSUD Kabupaten Batang terletak dijalan Dr. Sutomo nomor 42 adalah masuk dalam wilayah kelurahan kauman kecamatan Batang yang berada dalam wilayah “ Jalur Pantura “ ( Pantai Utara Jawa ) dan sangat rawan dengan kecelakan lalu lintas. Didirikan diatas tanah seluas 24.501 m² dengan bangunan seluas 9.978 m²,
(10)
dibagian tengah wilayah Kabupaten yang luasnya 788.642 Km² dengan jumlah penduduk 746.269 jiwa.
Dari analisa lingkungan eksternal dan internal telah diidentifikasi faktor yang berperan pada kinerja RSUD Kabupaten Batang. Faktor - faktor tersebut dianalisis dan diuraikan dalam SWOT sehingga perlu dilakukan pembahasannya antara lain :
Analisis Fakor Eksternal
Dari faktor – faktor lingkungan eksternal diinventarisasi adanya peluang dan ancaman.
a. Peluang (opportunity)
1. RSUD Kabupaten Batang satu – satunya rumah sakit pemerintah di Kabupaten Batang dan sudah dikenal luas oleh masyarakat.
Hal ini karena di Kabupaten Batang hanya ada satu rumah sakit swasta yang baru berdiri, sehingga sebagian besar rujukan dari Puskesmas – Puskesmas di wilayah Kabupaten Batang dirujuk ke RSUD Kabupaten Batang.
2. Berada dijalur pantura yang rawan kecelakaan lalu lintas.
Hal ini merupakan pemikiran bagi RSUD Kabupaten Batang untuk melakukan System Jemput Bola terhadap kasus kecelakaan lalu lintas di jalur pantura wilayah Kabupaten Batang.
3. Kabupaten Batang mempunyai banyak industri dengan tenaga kerja cukup banyak.
Hal ini yang perlu kita pikirkan untuk meningkatkan kerja sama dalam hal pelayanan kesehatan mengingat industri tersebut mempunyai tenaga kerja yang cukup banyak.
4. Kesadaran masyarakat untuk berobat tinggi.
Hal tersebut yang menimbulkan pemikiran untuk perencanaan pengembangan rumah sakit, terutama penyediaan alat-alat canggih serta meningkatkan mutu pelayanan.
5. Kerjasama dengan institusi pendidikan, PT. Askes, PT. Jamsostek, Perusahaan serta Dinas Kesehatan.
b. Ancaman (threats)
(11)
Hal ini yang memacu kita untuk lebih meningkatkan pelayanan baik mutu maupun kelas rumah sakit menjadi rumah sakit tipe B dengan segala konsekuensinya.
2. Segmen menengah ke atas lebih suka opname di rumah sakit lain.
Hal ini menjadi pemikiran kita bagaimana caranya kita bisa menarik segmen menengah ke atas, semua ini tergantung dari peran dokter sebagai pemasok konsumen ke rumah sakit, di samping pemasaran maupun persiapan gedung dan peralatan yang lebih memadai, padahal kita sudah mempunyai ruang perawatan VVIP, VIP dan kelas utama yang itu semua diperuntukkan bagi segmen menengah ke atas.
3. Tarif pelayanan relatif rendah.
Tarif yang rendah ini hanya menarik bagi segmen pasar bawah dan tidak diperhitungkan oleh segmen menengah keatas. Dengan tarif yang rendah disertai mutu dan kenyamanan yang kurang memadai tentu saja akan dihindari oleh segmen menengah ke atas. Padahal tanpa dimanfaatkan oleh segmen menengah ke atas maka rumah sakit akan terlalu banyak harus memberikan subsidi sehingga tidak menguntungkan secara ekonomis. Perlu pemikiran untuk penyesuaian tarif.
Analisis Faktor Internal c. Kekuatan ( strength )
1. Fasilitas baik ruangan, alat medis maupun alat non medis cukup memadai 2. Ada rencana pengembangan rumah sakit (ada master plan)
3. SDM ada kemauan untuk maju
4. Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) sudah berjalan 5. Rumah Sakit BLUD
d. Kelemahan ( weakness )
1. Birokrasi dalam masalah keuangan.
Dalam hal keuangan RSUD Kabupaten Batang memang mengalami sedikit hambatan karena terbentur masalah fleksibilitas pengelolaan keuangan, untuk itu perlu pemikiran rumah sakit menjadi Badan Layanan Umum Daerah ( BLUD ).
2. Kegiatan pemasaran sangat kurang.
Perlu pemasaran profesional dengan membuat leafled (brosur) mengenai produk layanan. Pemasaran tidak boleh pasif, harus aktif dan direncanakan dengan baik.
(12)
3. SDM baik kuantitas maupun kualitas masih kurang.
Tenaga dokter spesialis masih kurang dan masih adanya dokter tamu untuk melengkapi pelayanan kesehatan jiwa dan penyakit kulit - kelamin serta belum adanya dokter anesthesia yang di sisi lain tindakan operasi harus tetap dijalankan.
4. Belum semua jajaran rumah sakit menjalankan service excellen.
5. Fasilitas baik ruangan, alat medis serta non medis cukup memadai namun belum semua unit penunjang medis buka 24 jam.
Sehubungan dengan makin meningkatnya kasus Gangguan Saluran Pencernaan maka kita sudah siap Endoskopi untuk pemeriksaan atau bahkan untuk tindakan. Untuk itu kita perlu meningkatkan kerja sama dengan rumah sakit lain dalam pemanfaatan Endoskopi juga penyuluhan kepada organisasi masyarakat/puskesmas tentang keberadaan Endoskopi.
Meningkatnya penderita penyakit gangguan metabolisme dan meningkatnya penduduk berusia tua (manula) menjadi pemikiran kita untuk mengembangkan poliklinik penyakit dalam yaitu dengan mendirikan “Klinik Diabetik”.
2.5. Hasil Pelayanan
Adapun hasil pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang dalam kurun waktu 2007 sampai dengan 2011 sebagai berikut :
Tabel. 1
Jumlah penderita rawat jalan dan rawat inap RSUD Kabupaten Batang
Pelayanan 2007 2008 2009 2010 2011
1 Jumlah kunjungan Rawat Jalan 43.131 43.418 46.038 49.363 46.195 2 Jumlah kunj. Rawat Jalan / hari 209 211 223 240 224 3 Jumlah kunj. Rawat Inap 9.936 9.794 11.835 15.628 15.156 Jumlah kunj. R I dan R J 53.067 53.212 57.873 64.991 61.351
Tabel. 2
Indikator pelayanan RSUD Kabupaten Batang Tahun 2007 – 2011
No Indikator 2007 2008 2009 2010 2011
1 2 3 4 5
BOR (Bed Occupancy rate) TOI (Turn Over Internal) BTO (Bed Turn Over) LOS (Leght Of stoy) GDR (Gross Death Rate)
79,2 % 1,1 Hr 60 x 4,5 Hr 51,2 ‰
79 % 1,1 Hr
67 x 4,4 Hr 54,2 ‰
71 % 1,7 Hr
61 x 4,3 Hr
51 ‰
73 % 1,5 Hr 66.4 x 4,2 Hr 43,5 ‰
71 % 1,49 Hr 71.06 x 3,67 Hr 38.90‰
(13)
6 NDR (Net Death Rate) 20 ‰ 21,9 ‰ 18,2 ‰ 29,4 ‰ 14,94 ‰
Tabel. 3
Anggaran Pendapatan dan Belanja RSUD Kabupaten Batang Tahun 2007 – 2011
TAHUN ANGGARAN
PENDAPATAN BELANJA
2007 2008 2009 2010 2011
6.053.421.112,- 12.997.130.170,- 15.699.474.263,-
27.774.495.365,- 34.096.961.750,-
(14)
40.247.805.422,-BAB III
ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI RSUD KABUPATEN BATANG
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perkembangan pelayanan kesehatan dirumah sakit yang menyangkut tugas dan fungsi semuanya hampir tidak lepas dari permasalahan baik eksternal maupun internal diantaranya;
a. Tenaga dokter spesialis masih kurang, baik jenis maupun jumlahnya. b. Sulitnya mencari tambahan dokter spesialis.
c. Kegiatan pemasaran rumah sakit masih kurang efektif d. Hasil service excellen belum efektif dalam pelaksanaannya. e. Belum semua unit penunjang medis buka 24 jam.
f. Transisi pengelolaan manajemen rumah sakit dari SKPD menjadi BLUD. g. Lahan parkir sangat terbatas.
3.2. Telaahan Visi dan Misi
Visi merupakan harapan bagi pemerintah daerah kabupaten batang untuk menerapkan program-program yang sudah di rumuskan untuk mencapai suatu tujuan.
3.2.1. a. Visi Pemerintah Kabupaten Batang
Terwujudnya pemerintahan yang bersih, efektif, efisien dan profesional, untuk penguatan ekonomi daerah dan pencapaian kesejahteraan masyarakat Batang.
b. Visi RSUD Kabupaten Batang
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang dalam rangka menjalankan Visi Pemerintah Kabupaten Batang dalam hal pencapaian kesejahteraan masyarakat Batang dengan meningkatkan derajat kesehatan melalui pelayanan kesehatan yang profesional dan berdaya guna yaitu;
Menjadi rumah sakit pilihan utama / kebanggaan masyarakat dan pusat rujukan kesehatan di Kabupaten Batang dan sekitarnya.
(15)
Bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang bertekad akan menjadi pilihan utama masyarakat untuk pelayanan kesehatan dan akan dikelola dengan menggunakan sumber daya manusia yang professional sehingga dapat berhasil guna dan berdaya guna.
3.2.2. a. Misi Pemerintah Kabupaten Batang 1. Tujuan
Meningkatkan derajat kualitas hidup masyarakat dalam bidang kesehatan.
2. Sasaran
Jamkesda untuk masyarakat Kabupaten Batang 3. Strategi
- Terwujudnya derajat kesehatan melalui peningkatan pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan.
- Efisiensi dan efektivitas pengalokasian anggaran kesehatan. - Optimalisasi sarana prasarana kesehatan.
- Meningkatkan kualitas SDM Kesehatan. b. Misi RSUD Kabupaten Batang
Dalam melaksanakan tanggung jawab kepada masyarakat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang menjalankan tugasnya pada pokok misi ke IV dari misi Pemerintah Kabupaten Batang dan misi dari RSUD tersebut adalah;
1. Memberikan pelayanan secara paripurna, bermutu dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
2. Meningkatkan profesionalisme seluruh karyawan rumah sakit. 3. Melaksanakan kerja sama dengan pihak terkait dalam pelayanan
kesehatan.
Misi tersebut mengandung makna :
Pelayanan secara Paripurna, Bermutu dan Terjangkau merupakan :
Pelayanan optimal yang sesuai dengan protap masing – masing unit pelayanan
Pelayanan secara cepat yaitu tanpa menunda waktu
(16)
Pelayanan bermutu yaitu pelayanan berdasar azas “ yang terbaik “ sesuai dengan standar pelayanan kesehatan ( SOP )
Terjangkau, dalam arti biaya pelayanan yang senantiasa disesuaikan dengan keadaan social ekonomi masyarakat Kabupaten Batang
Profesionalisme Kerja adalah kerja yang sesuai dengan keahlian di bidangnya.
Kerjasama Lintas Sektoral dengan pihak terkait yaitu kerjasama dengan instansi lain dan pihak terkait seperti PT. Jamsostek, PT. Primatexo, PT. Askes serta Institusi Pendidikan.
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan tertuang dalam Visi Kementrian Kesehatan yaitu “Masyarakat Sehat Yang Mandiri Dan Berkeadilan” dan untuk mencapai masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan ditempuh melalui misi sebagai berikut;
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melaluipemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakatmadani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamintersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu,dan berkeadilan.
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdayakesehatan. 4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-gunadan berdaya-guna dalam rangka mencapai derajat kesehatanmasyarakat yang setinggi-tingginya.
Sasaran strategis dalam pembangunan kesehatan tahun 2010-2014 pada Kementrian Kesehatan, yaitu
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, 2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular,
3. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan antar tingkat sosial ekonomi serta gender, dengan menurunnya disparitas separuh dari tahun 2009 4. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka mengurangi
risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk, terutama penduduk miskin
5. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat rumah tangga dari 50 persen menjadi 70persen.
(17)
6. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan(DTPK).
7. Seluruh provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular. 8. Seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan Standar PelayananMinimal (SPM).
Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan melaluipendekatan preventif, tidak hanya kuratif, melalui peningkatankesehatan masyarakat dan lingkungan di antaranya dengan perluasan penyediaan air bersih, pengurangan wilayah kumuh sehingga secara keseluruhan dapat meningkatkan angka harapan hidup dari 70,7 tahun pada 2009 menjadi 72,0 tahun pada 2014, dan pencapaian keseluruhan sasaran Millenium Development Goals (MDG’s) tahun 2015.
Berdasarkan Visi, Misi, Tujuan, Strategi, dan Sasaran Strategissebagaimana diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, maka disusunlahprogram-program Kementerian Kesehatan untuk kurun waktu 2010-2014. Program-program Kementerian Kesehatan 2010-2014 dibagi kedalam dua jenis, yaitu Program Generik (Dasar) dan Program Teknis.
Pada Renstra Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang ini mengikuti dan melaksanakan apa yang telah dijabarkan oleh Kementrian Kesehatan melalui Program pembinaan upaya kesehatan, program kefarmasian dan alat kesehatan dan program pembinaan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan sehingga diharapkan kegiatan pelayanan kesehatan di RSUD tetap selaras dan saling terkait agar pencapaian maksud dan tujuan tercapai.
Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang Tahun 2013 –2017 di susun dengan tujuan sebagai acuan pelaksanaan program serta penilaian kinerja kegiatan di RSUD Kabupaten Batang selama lima 5 (lima) tahun.
3.4. Penentuan Isu – Isu Strategis
Rencana strategis RSUD Kabupaten Batang Tahun 2013-2017 adalah dokumen perencanaan yang berdasarkan pada RPJMD Tahun 2007-2012 untuk jangka waktu lima tahun kedepan yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
a. Isu-isu Strategis : Pemerintah Kabupaten Batang
(18)
b. Isu-isu Strategis : RSUD Kabupaten Batang 1. Pendirian “ Diabetic Center “
Meningkatnya umur harapan hidup masyarakat sehingga meningkatkan potensi penyakit degeneratif, tetapi kapasitas pelayanan di RSUD Kabupaten Batang sangat terbatas.
2. Mencukupi persyaratan menjadi BLUD
Dengan adanya rumah sakit menjadi Badan Layanan Umum Daerah, maka rumah sakit mempunyai fleksibilas dalam pengelolaan keuangan, sehingga pelayanan semakin baik.
3. Melakukan advokasi ke Pemda untuk menjadi BLUD
4. Meningkatkan kemampuan pelayanan dengan upaya menjadi rumah sakit kelas B.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan di rumah sakit dengan kapasitas dan kapabilitas yang memadai.
5. Adanya Jaminan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin sehingga meningkatkan demand masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, tetapi kapasitas RSUD Kabupaten Batang terbatas.
6. Mengupayakan pembangunan rumah sakit sesuai dengan tahapan Review Master Plan
7. Meningkatkan mutu pelayanan
8. Peningkatan Kuantitas dan Kualitas SDM 9. Mengoptimalkan SIRS
10. Meningkatkan Pemasaran Rumah Sakit
11. Evaluasi SOP pelayanan dan sosialisasi terus menerus 12. Mengoptimalkan kinerja staf medis dan paramedis 13. Meningkatkan Service Excellen
(19)
BAB IV
VISI, MISI TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi RSUD Kabupaten Batang
1. a. Visi Pemerintah Kabupaten Batang
Terwujudnya pemerintahan yang bersih, efektif, efisien dan profesional, untuk penguatan ekonomi daerah dan pencapaian kesejahteraan masyarakat batang.
b. Visi RSUD Kabupaten Batang
Menjadi rumah sakit pilihan utama / kebanggaan masyarakat dan pusat rujukan kesehatan di Kabupaten Batang dan sekitarnya.
Visi tersebut mengandung makna :
Bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang bertekad akan menjadi pilihan utama masyarakat untuk pelayanan kesehatan dan akan dikelola dengan menggunakan sumber daya manusia yang professional sehingga dapat berhasil guna dan berdaya guna.
2. a. Misi Pemerintah Kabupaten Batang
1. Mengembangkan penataan dan pembinaan birokrasi di semua tingkatan demi terciptanya pemerintahan yang baik, bersih dan berpelayanan publik yang prima.
2. Menciptakan iklim investasi yang baik dan mendukung usaha pengembangan ekonomi yang berorientasi pada peningkatan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat dan peningkatan pendapatan daerah.
3. Meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk menunjang peningkatan ekonomi daerah dan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat supaya dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
• Tujuan dari Misi Pemerintah Kabupaten Batang
Meningkatkan derajat kualitas hidup masyarakat dalam bidang kesehatan
(20)
1. Terwujudnya derajat kesehatan melalui peningkatan pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan
2. Efisiensi dan efektifitas pengalokasian anggaran kesehatan. 3. Optimalisasi sarana prasarana kesehatan.
4. Meningkatkan kualitas SDM Kesehatan. • Kebijakan dari misi Pemerintah Kabupaten Batang
1. Optimalisasi sumber – sumber pendapatan daerah melalui perluasan obyek pajak sepanjang tidak bertentangan dengan undang – undang.
2. Peningkatan kualitas pelayanan, kualitas SDM pengelola dan koordinasi antar dinas terkait.
3. Penataan performance budget melalui penataan sistem penyusunan dan pengelolaan anggaran daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja yang efisien, efektif dan berkesinambungan.
4. Anggaran daerah harus bertumpu pada kepentingan publik dan memberikan hasil yang baik dan biaya rendah.
5. Mengevaluasi perda yang tidak sesuai lagi dengan kondisi daerah
b. Misi RSUD Kabupaten Batang
1. Memberikan pelayanan secara paripurna, bermutu dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
2. Meningkatkan profesionalisme seluruh karyawan rumah sakit. 3. Melaksanakan kerja sama dengan pihak terkait dalam pelayanan
kesehatan.
Misi dari RSUD Kabupaten Batang dijabarkan dalam tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, kebijakan umum, program prioritas.
Tujuan Misi terwujudnya pelayanan paripurna dengan sasaran :
• Memberikan pelayanan secara paripurna, bermutu dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Strateginya :
1. Peningkatan mutu pelayanan 2. Memperbaiki Citra Rumah Sakit
Arah kebijakan dengan meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan Kebijakan Umum :
(21)
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM (Pengembangan SDM)
2. Meningkatkan sarana dan prasarana. 3. Pelayanan paripurna.
4. Meningkatkan jaminan kesehatan penduduk miskin Program Prioritas :
1. Pemenuhan SDM sesuai kebutuhan. 2. Pemenuhan sarpras.
3. Pelayanan kesehatan masyarakat miskin. 4. Meningkatkan pemasaran RSU.
• Meningkatkan profesionalisme seluruh karyawan rumah sakit Strateginya :
1. Mengoptimalkan kerja staf medik 2. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Arah kebijakan dengan peningkatan kualitas SDM
Kebijakan Umum melalui peningkatan kualitas dan kuantitas SDM. Program Prioritas melalui penambahan dokter spesialis.
• Melaksanakan kerja sama dengan pihak terkait dalam pelayanan kesehatan
Strateginya melalui terjalinnya kerja sama yang baik
Arah kebijakan dengan meningkatan kerjasama dengan perusahaan instansi institusi perusahaan dan institusi terkait.
Kebijakan Umum dengan meningkatan kerjasama dengan semua institusi perusahaan terkait
Program Prioritas melaui kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan.
Misi tersebut mengandung makna :
Pelayanan secara Paripurna, Bermutu dan Terjangkau merupakan :
Pelayanan optimal yang sesuai dengan protap masing – masing unit pelayanan
Pelayanan secara cepat yaitu tanpa menunda waktu
Pelayanan secara tepat yaitu sesuai kebutuhan pasien
Pelayanan bermutu yaitu pelayanan berdasar azas “ yang terbaik “ sesuai dengan standar pelayanan kesehatan ( SOP )
(22)
Terjangkau, dalam arti biaya pelayanan yang senantiasa disesuaikan dengan keadaan social ekonomi masyarakat Kabupaten Batang
Profesionalisme Kerja adalah kerja yang sesuai dengan keahlian di bidangnya.
Kerjasama Lintas Sektoral dengan pihak terkait yaitu kerjasama dengan instansi lain dan pihak terkait seperti PT. Jamsostek, PT. Primatexo, PT. Askes serta Institusi Pendidikan.
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Kabupaten Batang Tujuan
a. Terwujudnya pelayanan Paripurna yaitu pelayanan yang optimal (sesuai SOP ), pelayanan secara cepat – tepat, bermutu dan terjangkau oleh social ekonomi masyarakat Kabupaten Batang serta didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai.
b. Terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat didaya gunakan secara optimal.
c. Terwujudnya kerja sama yang baik dengan pihak – pihak lain seperti Lembaga Pendidikan, Asuransi, Organisasi Profesi, Organisasi Wanita dan lain – lain.
4.3. Strategi dan Kebijakan RSUD Kabupaten Batang A. Pembahasan Strategi dan Keterkaitan
1. Pembahasan strategi dalam “ Product Development “ a. Pelayanan “ Klinik Diabetik “
Mengingat makin meningkatnya umur harapan hidup masyarakat sehingga meningkatkan potensi penyakit degenerative ( gangguan metabolisme ) sehingga perlu dikembangkan “ Klinik Diabetes “. b. Meningkatkan layanan Endoskopi
Sehubungan makin meningkatnya kasus gangguan saluran pencernaan sekarang ini, tak ada salahnya pihak RSUD Kabupaten Batang meningkatkan kerja sama dengan rumah sakit lain dalam hal layanan Endoskopi. Juga informasi kepada organisasi masyarakat dan puskesmas perihal layanan Endoskopi.
(23)
Dengan memberikan kelengkapan di ruang VIP dan Kelas Utama maka pasien dengan golongan menengah ke atas tidak akan lari ke rumah sakit diluar Kabupaten Batang, karena ruang VIP di RSUD Kabupaten Batang sudah memadai.
d. Peningkatan Rumah sakit menjadi Kelas B
Dengan banyaknya rumah sakit pesaing diluar wilayah Kabupaten Batang memicu kita untuk lebih meningkatkan pelayanan , baik mutu maupun kelas rumah sakit dengan segala konsekuensinya.
e. Penunjang Medis buka layanan 24 jam
Dengan makin bersaingnya mutu pelayanan dengan rumah sakit lain, maka penunjang medis diharapkan memberikan pelayanan 24 jam.
f. BLUD
Dengan terbitnya PP NO. 24 TH 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan PP NO. 58 TH 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah maka rumah sakit yang sudah menjadi BLUD akan diberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan. RSUD Kabupaten Batang bisa lebih optimal dalam pengelolaan kegiatan guna menunjang pelayanan kesehatan
g. Mengoptimalkan kinerja staf medik
Dibutuhkan komite medik yang membantu direktur dalam hal manajemen staf medik dan penetapan standar pelayanan. Dalam perjalanan waktu ternyata aktivitas komite medik sangat sedikit sehingga belum semua standar terapi maupun farmasi, serta standar operating prosedure pelayanan dapat disiapkan. Bila strategi ini tidak segera dilaksanakan akan sangat berpengaruh terhadap kinerja rumah sakit. Apalagi peranan staf medik sebagai pelanggan internal sangat menentukan pemasokan penderita di rumah sakit.
2. Pembahasan strategi dalam “ Market Penetration “.
a. Meningkatkan kerja sama dengan perusahaan / Industri
Berhubung di Kabupaten Batang mempunyai banyak industri dengan tenaga kerja yang cukup banyak maka rumah sakit harus meningkatkan kerja sama dengan perusahaan / industri tersebut,
(24)
dengan tujuan supaya tenaga kerja yang sakit bisa memakai jasa pelayanan di rumah sakit.
b. Penyesuaian tarif layanan
Tarif layanan RSUD Kabupaten Batang sekarang ini sudah tidak sesuai, karena dengan tarif rendah dengan sendirinya mutu serta kenyamanan pelayanan kurang memadai sehingga akan dihindari oleh segmen menengah keatas. Untuk itu perlu segera dilakukan penyesuaian tarif.
c. Memperbaiki citra rumah sakit
Untuk menanggapi isu dari luar tentang citra rumah sakit yang kurang baik di masyarakat, pihak rumah sakit harus melakukan pembenahan kedalam melalui pelatihan – pelatihan Service Excellen dengan mendatangkan motivator dari luar.
d. Peningkatan mutu pelayanan
Salah satu cara untuk peningkatkan mutu pelayanan adalah melalui :
Akreditasi Rumah Sakit.
Pembenahan ke dalam untuk semua pegawai rumah sakit dengan diadakan pelatihan – pelatihan
Dengan menambah peralatan penunjang yang canggih, yang disertai dengan petugas yang profesional. Karena peralatan secanggih apapun kalau tidak didukung petugas yang profesional maka akan tidak berarti.
e. Meningkatkan Pemasaran Rumah Sakit
Dalam situasi persaingan dengan rumah sakit sekitar Kabupaten Batang dimana telah nampak peningkatan kinerja pesaing, maka tidak ada pilihan lain kecuali melakukan upaya pemasaran yang memadai. Tugas ini dapat di serahkan tanggung jawabnya pada seksi yang menangani Humas .
Pelaksanaan strategi pemasaran ini diharapkan dapat meningkatkan cakupan pelayanan sehingga dapat mengoptimalkan kinerja staf medik.
f. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM ( Pengembangan SDM ) Pengembangan tenaga sangat terbatas dan belum terarah, disisi lain rumah sakit memerlukan peningkatan kualitas produk, dengan
(25)
demikian pengembangan tenaga mutlak diperlukan terutama dalam rangka peningkatan kualitas produk.
Strategi pengembangan tenaga ini diharapkan akan mampu menopang strategi pemasaran aktif untuk seterusnya mendorong terlaksananya pengoptimalan kinerja staf medik.
g. Mengoptimalkan kinerja staf medik
3. Keterkaitan antar strategi di RSUD Kabupaten Batang
Setelah memperhatikan bahasan terdahulu maka dapat digambarkan keterkaitan antar strategi yang dipilih di RSUD Kabupaten Batang agar dapat meningkatkan kinerja serta kualitas produk.
Gambar. 1.
Keterkaitan strategi di RSUD Kabupaten Batang.
Pemasaran Rumah Sakit
Mengoptimalkan Kinerja Staf
Medik Memperbaiki citra
Rumah Sakit
Meningkatkan kerja sama dengan perusahaan/industri
Pengembangan SDM Peningkatan mutu layanan
Pelayanan “Klinik Diabetik”
Meningkatkan layanan Endoskopi
Peningkatan RS ke Kelas B Kualitas ruang VIP
& Kelas Utama
BLUD
Penunjang Medis 24 jam Peningkatan
kualitas dan kuantitas SDM
(26)
Strategi mengoptimalkan kinerja staf medik menjadi strategi yang penting mengingat di rekomendasikan baik dalam pelaksanaan Market Penetration maupun Product Development dan semua strategi yang lain berdampak terhadap strategi ini.
B. Tindak Lanjut Dari Penetapan Strategi
Seperti diketahui bahwa formulasi strategi lainnya merupakan sebagian dari rangkaian manajemen strategi dan perlu ditindak lanjuti secara lebih optimal, antara lain :
1. Untuk dapat meningkatkan kinerja maka tentu saja strategi yang telah diterapkan ditindak lanjuti dengan menginformasikan kepada segenap karyawan, agar mendapat dukungan dalam tahap pelaksanaan maupun penilaian serta pemberian umpan balik. Setepat apapun strategi yang dipilih pasti tidak ada artinya tanpa pelaksanaan dan penilaian yang memadai.
2. Formulasi strategi dalam perencanaan kinerja menjanjikan pencapaian visi rumah sakit lebih efektif karena berpangkal dari keadaan internal dan memperhatikan faktor ekternal serta melibatkan para pelaksana, sehingga perlu para penentu kebijakan baik dipusat maupun propinsi untuk memberikan dorongan serta bimbingan teknis guna pembuatan perencanaan strategi.
3. Untuk dapat menumbuhkan persaingan yang sehat serta penyelenggaraan yang terpadu untuk dapat saling menopang dan mengisi guna peningkatan derajat kesehatan masyarakat maka akan lebih baik bila pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Batang bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Batang menggalang para pelaksana pelayanan kesehatan diwilayahnya dengan perencanaan yang saling menopang.
Demikian juga rumah sakit dalam perencanaannya yang akan lebih menjajikan pelayanan kesehatan komprehensif disamping untuk dapat tumbuh berkembang, yang akhirnya lebih dapat mengatasi masalah kesehatan masyarakat.
(27)
Dari kekuatan yang dimiliki RSUD Kabupaten Batang menjadi peluang untuk mencapai keuntungan yang dilaksanakan dengan jalan sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas IGD sesuai standar pelayanan rumah sakit. b. Membuat “ Klinik Diabetik “.
c. Meningkatkan layanan Endoskopi.
d. Meningkatkan kerja sama dengan perusahaan / industri.
e. Peningkatan kualitas ruang perawatan untuk segmen menengah keatas. f. Peningkatan kelas rumah sakit menjadi Kelas B.
g. Penyesuaian tarif layanan. B. S – T :
Dari kekuatan yang dimiliki RSUD Kabupaten Batang dan Ancaman yang bisa timbul maka strategi yang dilakukan untuk menghadapinya dengan jalan sebagai berikut :
a. Memperbaiki citra rumah sakit. b. Peningkatan mutu layanan. c. Pemahaman visi dan misi. C. W – O :
Dari kelemahan yang dimiliki RSUD Kabupaten Batang dan peluang yang bisa didapat maka strategi yang dilakukan dengan jalan sebagai berikut : a. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM ( spesialis Anesthesi ). b. Penunjang medis buka layanan 24 jam.
c. Meningkatkan kerja sama dengan Institusi Pendidikan.
D. W – T :
Dari kelemahan yang dimiliki RSUD Kabupaten Batang dan Ancaman yang bisa timbul maka strategi yang dilakukan untuk menghadapinya dengan jalan sebagai berikut :
a. Meningkatkan Pemasaran Rumah Sakit.
b. Persiapan menuju Badan layanan Umum Daerah. c. Budaya senyum.
(28)
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
RSUD KABUPATEN BATANG
Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang adalah pedoman pelaksanaan kegiatan untuk lima tahun ke depan yang didasarkan pada kebijakan dan strategi Kementrian Kesehatan dan mengacu pada RPJMD Kabupaten Batang 2012-2017. Penyusunan Program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif RSUD Kabupaten Batang disusun berdasarkan pada tupoksi dan kebutuhan RSUD Kabupaten Batang Kabupaten Batang. Adapun program dengan memperhatikan permasalahan kesehatan yang telah diidentifikasi melalui hasil review pelaksanaan pembangunan kesehatan sebelumnya. Perencanaan program dan kegiatan secara keseluruhan telah dicantumkan di dalam Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang. Namun untuk menjamin terlaksananya berbagai upaya kesehatanyang dianggap prioritas dan mempunyai pencapaian hasil pembangunan kesehatan, Upaya peningkatan pelayanan kesehatan meliputi: pengembangan Jaminan Kesehatan Masyarakat, peningkatan pelayanan kesehatan, ketersediaan sarana dan fasilitas kesehatan, juga ditujukan untuk peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di RSUD Kabupaten Batang dalam mencapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Program dan Kegiatan pada RENSTRA RSUD Kabupaten Batang di uraikan dalam tabel rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif pada lampiran.
(29)
BAB VI
INDIKATOR KINERJA RSUD KABUPATEN BATANG YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Tujuan Jangka Panjang di RSUD Kabupaten Batang setelah menganalisa faktor internal dan eksternal serta pembahasannya, maka ditetapkan tujuan jangka panjang untuk RSUD Kabupaten Batang yaitu “ terselenggaranya pelayanan yang bermutu secara profesional untuk kepuasan pelanggan. “
Untuk mencapai tujuan jangka panjang tersebut, maka strategi yang ditetapkan adalah :
a. Market Penetration :
Yaitu upaya meningkatkan pangsa pasar yang lebih baik bagi produk – produk yang dipunyai dengan cara meningkatkan upaya – upaya pemasaran baik kepada konsumen yang ada maupun kepada konsumen potensial seperti perusahaan.
Upaya pemasaran dapat ditempuh dengan meningkatkan kualitas dari produk yang ada, membuat leaflet dan papan informasi layanan yang ada. Strategi tersebut pada RSUD Kabupaten Batang adalah meningkatkan fungsi pangsa pasar untuk rawat jalan dan rawat inap. Seperti tertera pada tabel. 1. RSUD Kabupaten Batang memiliki ciri yang dapat mendukung terlaksananya strategi ini dimana jumlah penderita rawat jalan dan inap 64.991 tahun 2010 menjadi 61.351 pada tahun 2011 perlu ditingkatkan yang sebelumnya terjadi penurunan sebesar 2,73 %, dengan pencapaian BOR 73 % pada tahun 2010 dan 71 % pada tahun 2011.
b. Produk development :
Yaitu dengan memperbaiki atau memodifikasi layanan yang sudah ada, misalnya : perubahan jam buka radiologi serta Klinik Diabetik ( yang merupakan pengembangan dari Poliklinik penyakit Dalam ), strategi ini sesuai dengan keadaan RSUD Kabupaten Batang, dimana :
Telah mempunyai produk pelayanan specialis 4 dasar yang sudah berjalan dengan baik yang dapat menarik pelanggan.
Pertumbuhan besar yang tinggi seperti tertera pada tabel. 1 hal tersebut diatas diharapkan mampu menopang pelaksanaan strategi ini pada RSUD Kabupaten Batang.
(30)
Bersaing dalam lingkungan dengan teknologi kesehatan yang cepat berkembang.
Setelah dipilih strategi Market Penetration dan Product Development, selanjutnya dijabarkan dengan memperhatikan faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam SWOT Matrik seperti tertera dalam analisa SWOT, sebagai berikut :
No Strategi Product
Development Market Penetration 1 2 3
Strength – Opportunities Strategis :
a. Meningkatkan kualitas IGD sesuai standar rumah sakit.
b. Pelayanan “ Klinik Diabetik “. c. Meningkatkan layanan Endoskopi.
d. Meningkatkan kerja sama dengan perusahaan/ Industri.
e. Peningkatan kualitas ruang perawatan VIP dan Kelas Utama.
f. Peningkatan Kelas Rumah Sakit menjadi kelas B.
g. Penyesuaian Tarif Layanan. Strength – Threats Strategis : a. Memperbaiki citra rumah sakit. b. Peningkatan mutu pelayanan. c. Pemahaman visi dan misi. Weakness - Opportunities strategis :
a. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM ( Spesialis Anesthesi ).
b. Penunjang medis buka layanan 24 jam c. Meningkatkan kerja sama dengan Institusi
Pendidikan + + + + + + + + + +
4 Weakness – Threats Strategis :
a. Meningkatkan Pemasaran Rumah sakit b. Budaya senyum
c. Badan Layanan Umum Daerah d. Mengoptimalkan kinerja staf medik.
+ + + + Keterangan : + : Sesuai : Tidak sesuai
(31)
Dari 14 strategi yang dipilih dalam analisa dengan sesuai matrik ternyata terdapat : 7 strategi dalam kelompok “ Product Development “ yaitu :
1. Membuat “ palayanan baru “ ( Klinik Diabetik ) 2. Meningkatkan layanan Endoskopi
3. Meningkatkan kualitas ruang perawatan VIP dan Kelas Utama
4. Peningkatan kelas rumah sakit menjadi kelas B
5. Penunjang Medis buka layanan 24 jam
6. BLUD
7. Mengoptimalkan kinerja staf medik
7 strategi dalam kelompok “ Market Penetration “ yaitu :
1. Meningkatkan kerja sama dengan perusahaan / industri
2. Penyesuaian tarif layanan
3. Memperbaiki citra rumah sakit
4. Peningkatan mutu pelayanan
5. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM ( Spesialis Anesthesi )
6. Meningkatkan Pemasaran Rumah Sakit
7. Mengoptimalkan kinerja staf medik
Dari hasil kinerja pelayanan RSUD Kabupaten Batang selama lima tahun lalu dapat dijadikan acuan guna perencanaan lima tahun kedepan untuk kinerja pelayanan yang ingin dicapai dengan asumsi sebagai berikut :
Tabel. 1
Jumlah penderita rawat jalan dan rawat inap RSUD Kabupaten Batang
No Pelayanan 2013 2014 2015 2016 2017
1 Jumlah kunjungan Rawat Jalan 54.000 54.800 55.600 56.400 57.200 2 Jumlah kunj. Rawat Jalan / hari 262 266 269 273 277 3 Jumlah kunj. Rawat Inap 16.200 17.000 18.000 19.000 20.000 Jumlah kunj. R I dan R J 70.200 71.800 73.600 73.400 77.200
Tabel. 2
Indikator pelayanan RSUD Kabupaten Batang Tahun 2013 – 2017
No Indikator 2013 2014 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6
BOR (Bed Occupancy rate) TOI (Turn Over Internal) BTO (Bed Turn Over) LOS (Leght Of stoy) GDR (Gross Death Rate) NDR (Net Death Rate)
74 % 3 Hr 50 x 4 Hr 40 ‰
15 ‰
76 % 3 Hr 50 x 4 Hr 40 ‰
15 ‰
78 % 3 Hr 50 x 4 Hr 40 ‰
15 ‰
80 % 3 Hr 50 x 4 Hr 40 ‰
15 ‰
82 % 3 Hr 50 x 4 Hr 40 ‰
15 ‰
(32)
Anggaran Pendapatan dan Belanja RSUD Kabupaten Batang Tahun 2013 – 2017
(Badan Layanan Umum)
TAHUN ANGGARAN
PENDAPATAN BELANJA
2013 2014 2015 2016 2017
24.000.000.000,- 26.500.000.000,- 29.000.000.000,- 31.500.000.000,-
33.000.000.000,- 23.178.098.000,- 24.337.003.000,- 25.553.853.000,- 26.831.546.000,-
28.173.123.000,-RENCANA KEGIATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2013 – 2017
NO KEGIATAN 2013 2014 2015 2016 2017
1 Pelayanan Klinik Diabetik √ √ √ √ √
2 Meningkatkan Pelayanan Endoskopi √ √ √ √ √
3 Meningkatkan kualitas ruang VIP serta penambahan ruang perawatan segmen menengah kebawah
√ √ √ √ √
4 Peningkatan rumah sakit menjadi Kelas B
√ √ √
5 Jemput Bola untuk kasus KLL √ √ √ √
6 Pelaksanaan dan Optimalisasi BLUD √ √ √ √ √
7 Mengoptimalkan Kinerja Staf Medik √ √ √ √ √
8 Meningkatkan Kerjasama dengan Perusahaan / Industri
√ √ √ √ √
9 Memperbaiki citra rumah sakit √ √ √ √ √
10 Meningkatkan Pemasaran rumah sakit √ √ √ √ √
11 Meningkatkan Mutu Pelayanan √ √ √ √ √
12 Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM √ √ √ √ √
BAB VII
(33)
Demikian Rencana Strategik Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang tahun 2013 - 2017 yang dapat kami susun, semoga dengan segala kekurangan yang ada dari laporan ini dapat diambil manfaatnya bagi pengembangan, kemajuan dan peningkatan pelayanan RSUD Kabupaten Batang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna sesuai dengan misi yang diemban oleh RSUD Kabupaten Batang, terutama dapat dijadikan bahan acuan bagi pihak manajemen dan pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Batang selaku pemilik didalam menyusun dan menentukan rencana program – program kegiatan bagi Rumah Sakit.
Ucapan terima kasih tak lupa pula kami sampaikan kepada segenap pihak yang telah turut serta membantu didalam proses penyusunan laporan ini, terutama adalah pihak – pihak yang telah memberikan data – data pelayanan yang telah dilaksanakan serta pihak – pihak lain yang terkait.
Saran dan kritik yang bersifat membangun sangatlah kami tunggu dari segenap pihak demi kemajuan dan peningkatan RSUD Kabupaten Batang dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Batang, April 2012
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BATANG
dr. HIDAYAH BASBETH NIP. 19600530 198703 2004
(34)
(1)
BAB VI
INDIKATOR KINERJA RSUD KABUPATEN BATANG YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Tujuan Jangka Panjang di RSUD Kabupaten Batang setelah menganalisa faktor internal dan eksternal serta pembahasannya, maka ditetapkan tujuan jangka panjang untuk RSUD Kabupaten Batang yaitu “ terselenggaranya pelayanan yang bermutu secara profesional untuk kepuasan pelanggan. “
Untuk mencapai tujuan jangka panjang tersebut, maka strategi yang ditetapkan adalah :
a. Market Penetration :
Yaitu upaya meningkatkan pangsa pasar yang lebih baik bagi produk – produk yang dipunyai dengan cara meningkatkan upaya – upaya pemasaran baik kepada konsumen yang ada maupun kepada konsumen potensial seperti perusahaan.
Upaya pemasaran dapat ditempuh dengan meningkatkan kualitas dari produk yang ada, membuat leaflet dan papan informasi layanan yang ada. Strategi tersebut pada RSUD Kabupaten Batang adalah meningkatkan fungsi pangsa pasar untuk rawat jalan dan rawat inap. Seperti tertera pada tabel. 1. RSUD Kabupaten Batang memiliki ciri yang dapat mendukung terlaksananya strategi ini dimana jumlah penderita rawat jalan dan inap 64.991 tahun 2010 menjadi 61.351 pada tahun 2011 perlu ditingkatkan yang sebelumnya terjadi penurunan sebesar 2,73 %, dengan pencapaian BOR 73 % pada tahun 2010 dan 71 % pada tahun 2011.
b. Produk development :
Yaitu dengan memperbaiki atau memodifikasi layanan yang sudah ada, misalnya : perubahan jam buka radiologi serta Klinik Diabetik ( yang merupakan pengembangan dari Poliklinik penyakit Dalam ), strategi ini sesuai dengan keadaan RSUD Kabupaten Batang, dimana :
Telah mempunyai produk pelayanan specialis 4 dasar yang sudah berjalan dengan baik yang dapat menarik pelanggan.
Pertumbuhan besar yang tinggi seperti tertera pada tabel. 1 hal tersebut diatas diharapkan mampu menopang pelaksanaan strategi ini pada RSUD Kabupaten Batang.
(2)
Bersaing dalam lingkungan dengan teknologi kesehatan yang cepat berkembang.
Setelah dipilih strategi Market Penetration dan Product Development, selanjutnya dijabarkan dengan memperhatikan faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam SWOT Matrik seperti tertera dalam analisa SWOT, sebagai berikut :
No Strategi Product
Development Market Penetration 1 2 3
Strength – Opportunities Strategis :
a. Meningkatkan kualitas IGD sesuai standar rumah sakit.
b. Pelayanan “ Klinik Diabetik “. c. Meningkatkan layanan Endoskopi.
d. Meningkatkan kerja sama dengan perusahaan/ Industri.
e. Peningkatan kualitas ruang perawatan VIP dan Kelas Utama.
f. Peningkatan Kelas Rumah Sakit menjadi kelas B.
g. Penyesuaian Tarif Layanan. Strength – Threats Strategis : a. Memperbaiki citra rumah sakit. b. Peningkatan mutu pelayanan. c. Pemahaman visi dan misi. Weakness - Opportunities strategis :
a. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM ( Spesialis Anesthesi ).
b. Penunjang medis buka layanan 24 jam c. Meningkatkan kerja sama dengan Institusi
Pendidikan + + + + + + + + + +
4 Weakness – Threats Strategis :
a. Meningkatkan Pemasaran Rumah sakit b. Budaya senyum
c. Badan Layanan Umum Daerah d. Mengoptimalkan kinerja staf medik.
+ + + + Keterangan : + : Sesuai : Tidak sesuai
(3)
Dari 14 strategi yang dipilih dalam analisa dengan sesuai matrik ternyata terdapat : 7 strategi dalam kelompok “ Product Development “ yaitu :
1. Membuat “ palayanan baru “ ( Klinik Diabetik ) 2. Meningkatkan layanan Endoskopi
3. Meningkatkan kualitas ruang perawatan VIP dan Kelas Utama 4. Peningkatan kelas rumah sakit menjadi kelas B
5. Penunjang Medis buka layanan 24 jam 6. BLUD
7. Mengoptimalkan kinerja staf medik
7 strategi dalam kelompok “ Market Penetration “ yaitu : 1. Meningkatkan kerja sama dengan perusahaan / industri 2. Penyesuaian tarif layanan
3. Memperbaiki citra rumah sakit 4. Peningkatan mutu pelayanan
5. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM ( Spesialis Anesthesi ) 6. Meningkatkan Pemasaran Rumah Sakit
7. Mengoptimalkan kinerja staf medik
Dari hasil kinerja pelayanan RSUD Kabupaten Batang selama lima tahun lalu dapat dijadikan acuan guna perencanaan lima tahun kedepan untuk kinerja pelayanan yang ingin dicapai dengan asumsi sebagai berikut :
Tabel. 1
Jumlah penderita rawat jalan dan rawat inap RSUD Kabupaten Batang
No Pelayanan 2013 2014 2015 2016 2017
1 Jumlah kunjungan Rawat Jalan 54.000 54.800 55.600 56.400 57.200
2 Jumlah kunj. Rawat Jalan / hari 262 266 269 273 277
3 Jumlah kunj. Rawat Inap 16.200 17.000 18.000 19.000 20.000 Jumlah kunj. R I dan R J 70.200 71.800 73.600 73.400 77.200
Tabel. 2
Indikator pelayanan RSUD Kabupaten Batang Tahun 2013 – 2017
No Indikator 2013 2014 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6
BOR (Bed Occupancy rate) TOI (Turn Over Internal) BTO (Bed Turn Over) LOS (Leght Of stoy) GDR (Gross Death Rate) NDR (Net Death Rate)
74 % 3 Hr 50 x 4 Hr 40 ‰ 15 ‰
76 % 3 Hr 50 x 4 Hr 40 ‰ 15 ‰
78 % 3 Hr 50 x 4 Hr 40 ‰ 15 ‰
80 % 3 Hr 50 x 4 Hr 40 ‰ 15 ‰
82 % 3 Hr 50 x 4 Hr 40 ‰ 15 ‰
(4)
Anggaran Pendapatan dan Belanja RSUD Kabupaten Batang Tahun 2013 – 2017
(Badan Layanan Umum)
TAHUN ANGGARAN
PENDAPATAN BELANJA
2013 2014 2015 2016 2017
24.000.000.000,- 26.500.000.000,- 29.000.000.000,- 31.500.000.000,-
33.000.000.000,- 23.178.098.000,- 24.337.003.000,- 25.553.853.000,- 26.831.546.000,-
28.173.123.000,-RENCANA KEGIATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2013 – 2017
NO KEGIATAN 2013 2014 2015 2016 2017
1 Pelayanan Klinik Diabetik √ √ √ √ √ 2 Meningkatkan Pelayanan Endoskopi √ √ √ √ √ 3 Meningkatkan kualitas ruang VIP serta
penambahan ruang perawatan segmen menengah kebawah
√ √ √ √ √
4 Peningkatan rumah sakit menjadi Kelas B
√ √ √
5 Jemput Bola untuk kasus KLL √ √ √ √ 6 Pelaksanaan dan Optimalisasi BLUD √ √ √ √ √ 7 Mengoptimalkan Kinerja Staf Medik √ √ √ √ √ 8 Meningkatkan Kerjasama dengan
Perusahaan / Industri
√ √ √ √ √
9 Memperbaiki citra rumah sakit √ √ √ √ √ 10 Meningkatkan Pemasaran rumah sakit √ √ √ √ √ 11 Meningkatkan Mutu Pelayanan √ √ √ √ √ 12 Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM √ √ √ √ √
BAB VII
(5)
Demikian Rencana Strategik Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang tahun 2013 - 2017 yang dapat kami susun, semoga dengan segala kekurangan yang ada dari laporan ini dapat diambil manfaatnya bagi pengembangan, kemajuan dan peningkatan pelayanan RSUD Kabupaten Batang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna sesuai dengan misi yang diemban oleh RSUD Kabupaten Batang, terutama dapat dijadikan bahan acuan bagi pihak manajemen dan pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Batang selaku pemilik didalam menyusun dan menentukan rencana program – program kegiatan bagi Rumah Sakit.
Ucapan terima kasih tak lupa pula kami sampaikan kepada segenap pihak yang telah turut serta membantu didalam proses penyusunan laporan ini, terutama adalah pihak – pihak yang telah memberikan data – data pelayanan yang telah dilaksanakan serta pihak – pihak lain yang terkait.
Saran dan kritik yang bersifat membangun sangatlah kami tunggu dari segenap pihak demi kemajuan dan peningkatan RSUD Kabupaten Batang dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Batang, April 2012
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BATANG
dr. HIDAYAH BASBETH
(6)