Persepsi Masyarakat Mengenai Dampak Tambang Galian C di Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi | Nurmilawaty | GeoTadulako 5836 19354 1 PB

(1)

ABSTRAK

Nurmilawaty (2015). Persepsi Masyarakat Mengenai Dampak Tambang Galian C di Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi, Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS Universitas Tadulako. Pembimbing (I) Zefitni (II) Risma Fadhilla.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh perubahan bentuk lahan pegunungan saat ini, dimana gunung-gunung yang ada di sekitar daerah ini telah banyak yang hilang akibat dari penggerusan yang terus dilakukan, juga perubahan lain seperti penimbunan pesisir pantai yang merusak aktifitas terumbu karang. Masalah lain adalah terjadinya polusi udara yang terjadi karena aktifitas di perusahaan sehingga menggangu kesehatan masyarakat akibat debu-debu yang ada ataupun kebisingan mesin pabrik karena adanya aktifitas didalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang keberadaan industri tambang galian C Sirtukil (pasir, batu, kerikil) serta mengetahui faktor yang mempengaruhi keberadaan industri tambang galian C sirtukil (pasir,batu,kerikil) di Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif menggunakan pendekatan deskriptif. Subjek pada penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi yang sekaligus menjadi sampel dalam penelitian ini dengan metode sampling area (sampling wilayah) yang ditentukan sebanyak 42 KK. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian diperoleh Keberadaan tambang galian C di Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi memberikan dampak positif maupun negatif, baik terhadap lingkungan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat maupun pembangunan infrastruktur Kelurahan. Serta Kegiatan pertambangan galian C di Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi yang dilakukan oleh perusahaan dengan melihat potensi alam yang banyak berupa galian C serta didukung oleh lokasi yang sangat strategis untuk melakukan pemasaran hasil tambang.


(2)

ABSTRACT

Nurmilawaty (2015). The Perception of Society toward the Mining C Activity in Buluri, District Of Ulujadi, Skripsi, Geography Education Study program Social and Science Education Department Tadulako University. Supervisors: (I) Zefitni (II) Risma Fadhilla.

This research was carried out based on the phenomena that the land of the mountain has changed day by day. Many lands have been disappeared because of the continual digging and mining activity in that area. The change is also caused by the boarding process occurred along the beach that gives a bad effect to the reef. Another problem is that the air pollution caused by the digging activity in the company. This problem gives bad effects to the public health in that area. Moreover, the digging activities also cause the noisy sounds from the company. The objective of this research was to examine the perception of society toward the industry of mining C Sirtukil (sand, stone, and gravel) and to investigate the factors influencing that industry in Buluri, District of Ulujadi. The designs of this research were descriptive qualitative and quantitative research. The research sample was the society of Buluri and the sampling method used by the researcher was sampling area method. The sample consists of 42 families. The techniques of data collection of this research were observation, questionnaire, interview, and document. The result of this research is that the mining C activity in Buluri, District of Ulujadi gives both positive and negative effects toward either the environment, the social-economic condition, or infrastructure development in that area. Furthermore, the mining industry is located in a strategic area and this will give much contribution to the mine product marketing.


(3)

BAB I PENDAHULUAN

Kelurahan Buluri adalah salah satu dari enam Kelurahan yang ada di Kecamatan Ulujadi. Kelurahan Buluri berada di daerah hamparan-hamparan daratan rendah, sedang, tinggi, dan berbukit-bukit dengan tekstur tanah yang berbatu-batu. Dikatakan dataran rendah karena berbatasan langsung dengan teluk Palu dengan ketinggian kurang lebih dari 0-500 m dari permukaan laut. Kelurahan Buluri sangat kurang curah hujannya sehingga daerah pertaniannya adalah merupakan pertanian tadah hujan, namun transportasinya sangat lancar karena kelurahan Buluri dilalui oleh jalan trans Palu – Donggala (Kantor Kelurahan Buluri 2013).

Kelurahan Buluri adalah salah satu wiayah tambang yang ada di Kecamatan Ulujadi. Saat ini di kelurahan Buluri sudah terdapat 7 perusahaan tambang galian C. tetapi yang aktif sampai saat ini yaitu 4 perusahaan. Sebelum masuknya perusahaan tambang di Kelurahan Buluri, masyarakat melakukan pertambangan dengan cara tradisional dan lokasi penambangan hanya di sekitar sungai Buluri, dimana masyarakat masih menggunakan teknologi yang sederhana seperti skop, pacul, linggis, ayakan, gerobak serta peruntukannya belum menyentuh pasar. Tradisi menambang secara manual di kalangan masyarakat tersebut terutama lebih di dorong oleh kebutuhan untuk membangun rumah dan kebutuhan penimbunan. Namun dalam kurun waktu tersebut telah banyak perusahaan yang berdiri menanamkan modalnya dengan sistem pertambangan skala besar yang dilindungi oleh negara. Dalam melakukan penambangan perusahaan menggunakan peralatan-peralatan besar seperti bolldozer, escavator, looder dan alat angkut mobil truk.

Seiring dengan perkembangan tekhnologi dan informasi yang begitu pesat yang sejalan dengan meningkatnya kebutuhan hidup yang terus menerus bertambah tanpa batas, yang merupakan faktor utama yang mengharuskan masyarakat lebih meningkatkan pola pikir dan kreativitas yang positif dimana kebutuhan komsumsi harus diseimbangkan dengan hasil produksi, begitupun


(4)

halnya dengan lingkungan dimana pemanfaatan lahan harus disertai dengan pelestarian lingkungan ( Rian Sammai, 2004).

Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini tidak hanya berdampak positif tetapi juga berdampak negatif terhadap lingkungan hidup. Dampak positif itu terlihat dari penggunaan berbagai bahan dan peralatan mekanis yang sangat memberi kemudahan dalam pengelolaan alam atau lingkungan hidup. Namun sebagai akibat itu akan membawa dampak negatif yang timbul kecenderungan mengeksploitasi alam secara berlebihan yang menyebabkan terganggunya keseimbangan ekologis ( Rian Sammai, 2004).

Industri pertambangan galian C misalnya dapat mewujudkan lingkungan hidup manusia berubah, berganti dan beralih dari satu situasi ke situasi yang lain. Secara umum kita melihat di berbagai daerah telah terjadi kerusakan lingkungan sebagai akibat dari perilaku manusia dengan penggunaan teknologi modern sehingga memaksa lingkungan tidak mampu bertahan dalam bentuk asli dan fungsinya, contohnya saja di daerah Buluri. Saat ini Kelurahan Buluri telah banyak mengalami perubahan baik dari bentuk lahan maupun kehidupan ekonomi masyarakatnya.

Perubahan bentuk lahan itu dapat kita lihat dengan gambaran pegunungan saat ini, dimana gunung-gunung yang ada di sekitar daerah ini telah banyak yang hilang akibat dari penggerusan yang terus dilakukan, juga perubahan lain seperti penimbunan pesisir pantai yang merusak aktifitas terumbu karang. Masalah lain adalah terjadinya polusi udara yangterjadi karena aktifitas di perusahaan sehingga menggangu kesehatan masyarakat akibat debu-debu yang ada ataupun kebisingan mesin pabrik karena adanya aktifitas didalamnya. Sedangkan keuntungan dari tambang galian golongan C di satu sisi untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan membuka lapangan kerja yang luas bagi masyarakat sehingga mengurangi pengangguran.

Usaha pertambangan galian C yang secara nyata dapat meningkatkan penghasilan masyarakat dan Pendapataan Asli Daerah (PAD) karena itu agar tidak menimbulkan bahaya perlu di kelolah secara teratur dan wajar yaitu dengan memperhatikan kemampuan daya lingkungan. Namun pada sistem pertambangan


(5)

skala besar yang di kelolah oleh perusahaan orientasinya lebih pada kepentingan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi. Seperti halnya penambangan pasir, batu, dan kerikil (sirtukil) di Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi oleh pengusaha di satu sisi dapat meningkatkan pendapatan daerah, terserapnya tenaga kerja bagi masyarakat sehingga mengurangi pengangguran serta meyakinkan kepada masyarakat tentang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi namun pada sisi lain menimbulkan masalah serius baik di kalangan masyarakat maupun terhadap kelestarian lingkungan. Dari permasalahan tersebut maka peneliti memfokuskan penelitian ini dengan judul “Persepsi Masyarakat Mengenai Dampak Tambang Galian C di Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi” dengan diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat 1) Bagi masyarakat, sebagai bahan informasi tentang pertambangan galian C di Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi, 2) Bagi pemerintah, penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan, khususnya dalam pemberian izin usaha di bidang pertambangan, 3) Bagi para peneliti yang mempunyai kepentingan yang sama dapat dijadikan bahan kajian atau referensi penelitian selanjutnya.

BAB II METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif menggunakan pendekatan deskriptif. Pendekatan deskriptif yaitu suatu penelitian yang mendeskripsikan dan menggambarkan kondisi atau peristiwa saat ini. Didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis, dan menginterpretasikan kondisi-kondisi sekarang ini terjadi. Dengan kata lain penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini, dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada.

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampling area (sampling wilayah) dan yang menjadi sampel dalam penelitian adalah Kepala Keluarga yang bertempat tinggal di Kelurahan Buluri 904 KK. Penarikan sampel secara sampling wilayah yaitu dimana sampel akan diambil dengan mempertimbangkan wakil-wakil dari daerah geografis yang ada.Jumlah sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (Juliuansyah Noor.2012:158).


(6)

n = N 1+(N.�2) di mana:

n = Jumlah elemen/ anggota sampel N =Jumlah populasi

e = error level (tingkat kesalahan) catatan: umumnya digunakan 1% atau 0,01,5% atau 0,05 dan 10% atau 0,1 (catatan dapat dipilih oleh peneliti)

Untuk memperhitungkan besarnya sampel yang akan diteliti, peneliti menggunakan tingkat kesalahan (error level) yaitu sebesar 15 % atau 0,15 dari keseluruhan populsi.

n = 904 1+(904.(0,152)) n = 904

1+(904.0,0225 ) n = 904

1+(20,34) n = 904

21,34 = 42,3 dibulatkan menjadi 42 KK

Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari lapangan, yaitu melalui orang-orang sebagai sumber data (informan/responden) yang dijadikan sebagai subyek penelitian. Sedangkan data sekunder adalah data yang diolah berupa dokumen-dokumen maupun sumber-sumber lainnya, yang dilakukan melalui teknik pengumpulan data.

Berdasarkan pengertian di atas maka, data primer yang akan dikumpulkan yaitu:

1. Hasil kuesioner dan wawancara masyarakat Kelurahan Buluri 2. Gambar/foto lokasi penelitian


(7)

Berikutnya data sekunder yang akan dikumpulkan yaitu: 1. Jumlah KK penduduk Kelurahan Buluri

2. Data penduduk berdasarkan mata pencaharian 3. Data penduduk berdasarkan suku/etnis

4. Peta administrasi Kelurahan Buluri

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti. Hal-hal yang diamati meliputi teknologi dan cara penggunaanya dalam pengelolaan sirtukil, tempat penimbunan sirtukil, tempat pembuangan bahan bakar bekas dan lokasi penambangan.

2. Kuesioner

Menurut Zuriah, N (2006:182) kuesioner adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertnyaan tertulis yang dijawab secara tertulis pula oleh responden.

3. Wawancara

Wawancara dilakukan terutama untuk mengetahui pendapat atau opini responden atau informan secara lebih luas, atau menggali berbagai kemungkinan jawaban tentang bagaimana situasi/suatu fenomena dapat terjadi.

4. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu suatu tehnik pengumpulan data yang dilakukan melalui pencatatan dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan aspek penelitian. Maksud dari dokumentasi ini adalah memberikan penguatan pada data primer sehingga data yang ada benar-benar akurat.


(8)

Teknik analisis data yang di lakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Dalam analisis ini menggunakan skala Likert sebagai acuan dalam menentukan skor atau bobot. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil

3.1.1. Karakterisitik Responden

Responden pada penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di Kelurahan Buluri yang berjumlah 42 orang. Untuk melihat lebih jelas gambaran karakteristik responden yangmencakup jenis kelamin, usia, pendidikan dan pekerjaan, dapat dilihat pada diagram berikut ini:

1. Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada 42 orang responden, diperoleh hasil berdasarkan jenis kelamin, sebanyak 79% adalah laki-laki, dan 21% adalah perempuan.

2. Usia Responden

Berdasarkan tabel 4.6 didapatkan hasil yaitu responden dengan klasifikasi usia 21-30 tahun mendominasi jumlah responden yaitu sebanyak 38%, usia 31-40 tahun sebanyak 26%, usia 41-50 tahun sebanyak 19%, usia > 50 tahun sebanyak 17% dan untuk klasifikasi usia responden < 20 tahun tidak ada.

3. Pendidkan Responden

Karakteristik pendidikan masyarakat yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah yang berpendidikan Tidak Tamat SD sebanyak 9% kemudian


(9)

disusul dengan responden yang berpendidikan terakhir SD19% SMP29%, berpendidikan SMA 26% dan untuk tingkat pendidikan sarjana sebanyak 17%. 4. Pekerjaan Responden

Karakteristik Responden berdasarkan pekerjaan, masyarakat yang dijadikan responden pada penelitian ini adalah mereka yang bekerja sebagai PNS sebanyak12%, responden yang bekerja sebagai Honorer sebanyak 12%, responden yang bekerja sebagai Pensiunansebanyak 5%, sebagai Mahasiswa sebanyak 2%, yang bekerja sebagai Wiraswasta sebanyak 36%, yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga sebanyak 7%, yang bekerja sebagai Buruh Tambang sebanyak 21% dan responden yang bekerja sebaagai Buruh Lepas sebanyak 5%.

4.2.2. Skala Persepsi Masyarakat

Persepsi Masyarakat Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadidapat diketahui dengan menggunakan metode kuantitatif dengan skala Likert. Dari satu item soal dan lima indikator maka dengan jumlah sampel 42 responden, dapat diketahui bahwa skor minimum untuk tingkat persepsi masyarakat dari tiap indikator pertayaan (42x1x1) adalah 42 dan skor maksimum (42x1x5) adalah 210, maka intervalnya ((210-41)/5) adalah 33,6 atau 34.

Persepsi masyarakat dari setiap indicator pertanyaan yaitu sebagai berikut:

1. Persepsi masyarakat tentang keberadaan tambang galian C, diperoleh skor sebesar 112, dimana skor tersebut berada di interval 97-131 yang berarti persepsi masyarakat mengenai keberadaan tambang galian C biasa-biasa saja atau dalam kategori netral.

2. Persepsi masyarakat tentang penutupan tambang galian C, diperoleh skor sebesar 194, dimana skor tersebut berada di interval 167-210, yang berarti masyarakat sangat setuju dengan penutupan tambang galian C yang berada di Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi.

3. Persepsi masyarakat tentang dampak keberadaan galian C terhadap kondisi lingkugan, diperoleh skor sebesar 81, dimana skor tersebut berada di interval


(10)

62-96 yang berarti keberadaan tambang galian C berdampak kurang positif terhadap kondisi lingkungan

4. Persepsi masyarakat tentang dampak keberadaan galian C terhadap kondisi social ekonomi masyarakat, diperoleh hasil sebesar 131, dimana skor tersebut adalah batas maksimal skor untuk kategori cukup positif.

Persepsi masyarakat Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi mengenai keberadaan serta dampak dari keberadaan tambang galain C, diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kepada 42 responden.Namun untuk mendapatkan hasil yang otentik maka peneliti juga melakukan wawancara langsung kepada beberapa responden yang dianggap dapat memberikan informasi yang dibutuhan. Berikut adalah hasil wawancara kepada salah satu responden mengenai dampak keberadaan tamabang galian C terhadap kondisi lingkungan, adalah Bpk. Ghazali selaku Ketua LPM Kelurahan Buluri sekaligus manager dari salah satu usaha tambang galian C saat ditemui oleh peneliti di rumahnya, beliau menuturkan bahwa :

“Usaha tambang galian C membawa 2 sisi, ibarat uang logam yang mempunyai 2 sisi yang berbeda, sisi negatifnya adalah usaha tambang galian C membuat keadaan air bersih semakin sulit diperoleh, kemudian lahan yang dulunya hijau kini berubah menjadi lahan tandus. Hal tersebut tentu berdampak pada ekosistem yang ada disekitarnya. Namun sisi positif dari usaha tambang galian C adalah dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di Kelurahan Buluri”.

Menurutnya, walaupun usaha tambang tersebut mempunyai 2 sisi atau 2 dampak, namun sisi negatifnya masih dapat diminimalisir, yaitu melakukan reboisasi atau penghijauan kembali lahan yang telah tandus dengan pertimbangan lahan yang akan direboisasi tidak digunakan sebagai lahan galian tambang.

Senada dengan Ketua LPM Kelurahan Buluri, Bpk. Drs. Muin Rahar(49 tahun) juga berpendapat bahwa;


(11)

“Usaha tambang galian C di Kelurahan Buluri walaupun ada dampak negatifnya, tetapi banyak memberikan berkah bagi masyarakat, karena melalui usaha tambang ini angka pengangguran di Kelurahan Buluri dapat dikurangi. Adapun kontribusi yang diberikan oleh usaha tambang ini adalah berupa biaya adminstrasi kepada Kelurahan yang dikelola oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang dipungut sebagai biaya Pajak bulanan. Dari pajak tersebut digunakan untuk membangun sarana peribadatan, memperbaiki prasarana Kelurahan Buluri, dan pembuatan tugu pintu gerbang, sedangkan untuk bidang kesehatan adalah untuk pengobatan gratis bagi masyarakat, tutur pria yang sebagai Kepala Lurah Kelurahan Buluri ini.

4.2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Keberadaan Tambang Galian di Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi

Faktor yang mempengaruhi atau alasan mengenai keberadaan tambanggalian C di Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi diperoleh dari hasil wawancara kepada pihak terkait yaitu Ketua LPM danKepala Kelurahan Buluri.

Alasan mengapa usaha tambang galian C ini didirikan di Kelurahan Buluri adalah karena daerah ini memenuhi syarat untuk mendirikan usaha ini. Seperti yang dituturkan oleh Gazali (44 Tahun) selaku manager usaha tambang galian C, beliau menuturkan bahwa

“Alasan kami membangun usaha ditempat ini adalah karena letaknya yang strategis dengan lokasi pengiriman dan penjualan hasil galian C, dikatakan strategis karena barang galian C kami selain berada di tengah-tengah antara Kota Palu dan Kota Donggala yang letaknya dipinggir jalan Trans Palu-Donggala juga wilayah ini memiliki banyak bahan-bahan material galian C. Pada awalnya usaha kami menuai kritikan dari masyarakat setempat, namun kritikan itu lama- kelamaan menghilang karena kami mengajak masyarakat Kelurahan Buluri untuk bekerja sama sehingga kami menganggap apabila dapat mempekerjakan masyarakat setempat dapat memudahkan kami untuk mengembangkan usaha ini selain itu juga dapat mengurangi angka pengangguran”

Selain itu untuk memudahkan kegiatan usaha tambang galian C ini pemilik usaha mengaku bahwa untuk setiap bulannya kami selalu membayar uang


(12)

administrasi sebagai pajak daerah yang kemudian pajak tersebut digunakan untuk fasilitas bersama sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Lebih lanjut Kepala Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi memberikn keterangan mengenai alasan keberadaan tambang galian C.

“ Keberadaan tambang galian C di Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi ini sudah ada sebelum perusahan-perusahan besar masuk untuk mengolahnya, yaitu pertambangan galian C dilakukan oleh masyarakat setempat dengan cara yang masih biasa dengan menggunakan alat yang sederhana. Dengan melihat potensi alam yang di miliki oleh Kelurahan Buluri dengan galian C, dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat sehingga perusahan tertarik menamkan modal untuk melakukan pertambang galian C dengan peralatan yang memadai, namun sebelum melakukan kegiatan pertambangan, perusahan tersebut sudah melakukan pengurusan izin serta membuat membuat perjanjian bahwa jika melakukan kegiataan pertambangan maka juga ahrus ada simbiosis mutualisme kepada masyarakat setempat”

Dari hasil wawancara tersebut maka jelas alasan mengapa industry galian C dilakukan di Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi, yaitu secara umum untuk memanfaatkan potensi alam ada dengan pertimbangan lokasi yang sangat strategis, untuk dilakukannya pemasaran.

4.3.1. Persepsi Masyarakat Tentang Keberadaab Tambang Galian C

Usaha tambang galian C di Kelurahan Buluri kecamatan Ulujadi banyak menuai pro dan kontra, ibarat pisau bermata 2, di satu sisi ada positifnya dan distu sisi ada negatifnya. Sisi positifnya antara lain adalah usaha tambang galian C dapat mengurangi jumlah pengangguran di Kelurahan Buluri, dimana sebelumnya telah dibuat perjanjian yang telah disepakati antara pihak perusahaan dengan pemerintah setempat bahwa dengan beroprasinya perusahan-perusahan besar yang memnggunakan alat yang lebih memadai, maka perusahan tersebut harus melakukan rekrutmen ke masyarakat setempat untuk dipekerjakan dengan upah yang layak sehingga tetap terjalin simbiosis mutualisme antara kedua pihak, selain itu biaya upah kerja yang layak bagi pekerjanya tentu dapat meningkatkan kesejahteraanhidup masyarakat khusus kondisi social ekonominya. Selain


(13)

peningkatan kesejateraan masyarakat keberadaan perusahaan yang melakukan kegiatan pertambangan juga memberikan dampak yang positif dalam pembangunan infrastruktur kelurahan, diantaranya adalah adanya biaya administrasi yang dibayarkan oleh pemiliki Usaha Tambang Galian C kepada Kelurahan yang digunakan untuk pembangunan tugu pintu gerbang, pembangunan tempat ibadah dan sebagainya.

Namun dengan dampak positif yang didapatkan dari keberadaan tambang galian C, kita tidak boleh asyik dan terlenamelihat hal tersebut terus menerus terjadi, karena dilain hal terdapat juga sisi negatif yang berdampak terhadap lingkungnan, yang dapat dilihat dari perubahan bentuk lahan yang awalya merupakan lahan yang tertutup vegetasi termasuk kategori subur, namun seiring dengan terus menerusnya dilakukan kegiatan pertambangan, lama kelamaan lahan pun mengalami perubahan menjadi tandus yang secara langsung mengancam perubahan pola ekosistem yang dapat menimbulkan timbulnya berbagai bencana, dan tentunya berdampak kepada masyarakat.

Sisi negatif lainnya adalah menyangkut kenyamanan dan ketentraman masyarakat, karena aktivitas perusahaan yang melakukan kegiatan pertambangan menimbulkan kebisingan yang tidak dapat terhindaridan dapat menganggu kenyamanan masyarakat baik yang sedang beraktivitas maupun yang sedang istirahat.

Dampak yang ditimbulkan dari keberadaan kegiatan pertambangan galian Cyang juga bersifat negative adalah perpaduan kedua dampak degatif yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu keberadaan sungai tidak lagi dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat karena aktivitas pertmbangan yang dilakukan oleh perusahaan sudah mencemari sungai sehingga tersediaan air bersihpun terbatas, tetapi masyarakat tetap memanfaatkan keberadaan sungai yang sudah tercemar, dan tentunya dapat menimbulkan berbagai penyakit terutama ispa dan gatal-gatal hal inilah yang dimaksud perpaduan dari kedua dampak negative di


(14)

atas, kerana selain berdampak terhadap lingkungan juga menyangkut kenyamanan dan ketentraman masyrakat yang mulai terganggu.

Dibalik setiap permasalahan tentunya masih ada solusi yang dapat diberikan meskipun tidak langsung menyelesaikan permasalahan yang ada diantaranya adalah melakukan pembenahan kembali serta melakukan penghijauan kembali di Wilayah yang telah tandus serta menyeleksi lahan yang masih bisa untuk digali dan yang tidak bisa lagi untuk digali sehingga dengan demikian dapat meminimalisir timbulnya berbagai dampak negatif

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Keberadaan tambang galian C di Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi memberikan dampak positif maupun negatif, baik terhadap lingkungan terhadap kondisi social ekonomi masyarakat maupun pembangunan infrastruktur Kelurahan.

2. Kegiatan pertambangan galian C di Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi yang dilakukan oleh perusahaan dengan melihat potensi alam yang banyak berupa galian C serta didukung oleh lokasi yang sangat strategis untuk melakukan pemasaran hasil tambang.

4.2. Saran

1. Bagi masyarakat jangan terlalu asyik menjadi bagian dari kegiatan pertambangan karena meskipun anda tahu namun tanpa menyadari dengan apa yang dilakukan, cepat atau lambat akan menimbulkan sesuatu yang akan merugikan, bukan doa tapi itu kenyataan.

2. Bagi pemilik usaha tambanghendaknyalebih bijak dalam memanfaatkan potensi alam yang ada.


(15)

3. Bagi pemerintah, penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan, khususnya dalam pemberian izin usaha di bidang pertambangan.

BAB V DAFTAR RUJUKAN

Sammai. Rian. (2004).Persepsi Masyarakat tentang keberadaan tambang galian C di Desa Labuan Lelea Kecamatan Tawaeli Kabupaten Donggala. Skripsi . Palu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako


(1)

62-96 yang berarti keberadaan tambang galian C berdampak kurang positif terhadap kondisi lingkungan

4. Persepsi masyarakat tentang dampak keberadaan galian C terhadap kondisi social ekonomi masyarakat, diperoleh hasil sebesar 131, dimana skor tersebut adalah batas maksimal skor untuk kategori cukup positif.

Persepsi masyarakat Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi mengenai keberadaan serta dampak dari keberadaan tambang galain C, diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kepada 42 responden.Namun untuk mendapatkan hasil yang otentik maka peneliti juga melakukan wawancara langsung kepada beberapa responden yang dianggap dapat memberikan informasi yang dibutuhan. Berikut adalah hasil wawancara kepada salah satu responden mengenai dampak keberadaan tamabang galian C terhadap kondisi lingkungan, adalah Bpk. Ghazali selaku Ketua LPM Kelurahan Buluri sekaligus manager dari salah satu usaha tambang galian C saat ditemui oleh peneliti di rumahnya, beliau menuturkan bahwa :

“Usaha tambang galian C membawa 2 sisi, ibarat uang logam yang mempunyai 2 sisi yang berbeda, sisi negatifnya adalah usaha tambang galian C membuat keadaan air bersih semakin sulit diperoleh, kemudian lahan yang dulunya hijau kini berubah menjadi lahan tandus. Hal tersebut tentu berdampak pada ekosistem yang ada disekitarnya. Namun sisi positif dari usaha tambang galian C adalah dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di Kelurahan Buluri”.

Menurutnya, walaupun usaha tambang tersebut mempunyai 2 sisi atau 2 dampak, namun sisi negatifnya masih dapat diminimalisir, yaitu melakukan reboisasi atau penghijauan kembali lahan yang telah tandus dengan pertimbangan lahan yang akan direboisasi tidak digunakan sebagai lahan galian tambang.

Senada dengan Ketua LPM Kelurahan Buluri, Bpk. Drs. Muin Rahar(49 tahun) juga berpendapat bahwa;


(2)

“Usaha tambang galian C di Kelurahan Buluri walaupun ada dampak negatifnya, tetapi banyak memberikan berkah bagi masyarakat, karena melalui usaha tambang ini angka pengangguran di Kelurahan Buluri dapat dikurangi. Adapun kontribusi yang diberikan oleh usaha tambang ini adalah berupa biaya adminstrasi kepada Kelurahan yang dikelola oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang dipungut sebagai biaya Pajak bulanan. Dari pajak tersebut digunakan untuk membangun sarana peribadatan, memperbaiki prasarana Kelurahan Buluri, dan pembuatan tugu pintu gerbang, sedangkan untuk bidang kesehatan adalah untuk pengobatan gratis bagi masyarakat, tutur pria yang sebagai Kepala Lurah Kelurahan Buluri ini.

4.2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Keberadaan Tambang Galian di Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi

Faktor yang mempengaruhi atau alasan mengenai keberadaan tambanggalian C di Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi diperoleh dari hasil wawancara kepada pihak terkait yaitu Ketua LPM danKepala Kelurahan Buluri.

Alasan mengapa usaha tambang galian C ini didirikan di Kelurahan Buluri adalah karena daerah ini memenuhi syarat untuk mendirikan usaha ini. Seperti yang dituturkan oleh Gazali (44 Tahun) selaku manager usaha tambang galian C, beliau menuturkan bahwa

“Alasan kami membangun usaha ditempat ini adalah karena letaknya yang strategis dengan lokasi pengiriman dan penjualan hasil galian C, dikatakan strategis karena barang galian C kami selain berada di tengah-tengah antara Kota Palu dan Kota Donggala yang letaknya dipinggir jalan Trans Palu-Donggala juga wilayah ini memiliki banyak bahan-bahan material galian C. Pada awalnya usaha kami menuai kritikan dari masyarakat setempat, namun kritikan itu lama- kelamaan menghilang karena kami mengajak masyarakat Kelurahan Buluri untuk bekerja sama sehingga kami menganggap apabila dapat mempekerjakan masyarakat setempat dapat memudahkan kami untuk mengembangkan usaha ini selain itu juga dapat mengurangi angka pengangguran”

Selain itu untuk memudahkan kegiatan usaha tambang galian C ini pemilik usaha mengaku bahwa untuk setiap bulannya kami selalu membayar uang


(3)

administrasi sebagai pajak daerah yang kemudian pajak tersebut digunakan untuk fasilitas bersama sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Lebih lanjut Kepala Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi memberikn keterangan mengenai alasan keberadaan tambang galian C.

“ Keberadaan tambang galian C di Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi ini sudah ada sebelum perusahan-perusahan besar masuk untuk mengolahnya, yaitu pertambangan galian C dilakukan oleh masyarakat setempat dengan cara yang masih biasa dengan menggunakan alat yang sederhana. Dengan melihat potensi alam yang di miliki oleh Kelurahan Buluri dengan galian C, dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat sehingga perusahan tertarik menamkan modal untuk melakukan pertambang galian C dengan peralatan yang memadai, namun sebelum melakukan kegiatan pertambangan, perusahan tersebut sudah melakukan pengurusan izin serta membuat membuat perjanjian bahwa jika melakukan kegiataan pertambangan maka juga ahrus ada simbiosis mutualisme kepada masyarakat setempat”

Dari hasil wawancara tersebut maka jelas alasan mengapa industry galian C dilakukan di Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi, yaitu secara umum untuk memanfaatkan potensi alam ada dengan pertimbangan lokasi yang sangat strategis, untuk dilakukannya pemasaran.

4.3.1. Persepsi Masyarakat Tentang Keberadaab Tambang Galian C

Usaha tambang galian C di Kelurahan Buluri kecamatan Ulujadi banyak menuai pro dan kontra, ibarat pisau bermata 2, di satu sisi ada positifnya dan distu sisi ada negatifnya. Sisi positifnya antara lain adalah usaha tambang galian C dapat mengurangi jumlah pengangguran di Kelurahan Buluri, dimana sebelumnya telah dibuat perjanjian yang telah disepakati antara pihak perusahaan dengan pemerintah setempat bahwa dengan beroprasinya perusahan-perusahan besar yang memnggunakan alat yang lebih memadai, maka perusahan tersebut harus melakukan rekrutmen ke masyarakat setempat untuk dipekerjakan dengan upah yang layak sehingga tetap terjalin simbiosis mutualisme antara kedua pihak, selain itu biaya upah kerja yang layak bagi pekerjanya tentu dapat meningkatkan kesejahteraanhidup masyarakat khusus kondisi social ekonominya. Selain


(4)

peningkatan kesejateraan masyarakat keberadaan perusahaan yang melakukan kegiatan pertambangan juga memberikan dampak yang positif dalam pembangunan infrastruktur kelurahan, diantaranya adalah adanya biaya administrasi yang dibayarkan oleh pemiliki Usaha Tambang Galian C kepada Kelurahan yang digunakan untuk pembangunan tugu pintu gerbang, pembangunan tempat ibadah dan sebagainya.

Namun dengan dampak positif yang didapatkan dari keberadaan tambang galian C, kita tidak boleh asyik dan terlenamelihat hal tersebut terus menerus terjadi, karena dilain hal terdapat juga sisi negatif yang berdampak terhadap lingkungnan, yang dapat dilihat dari perubahan bentuk lahan yang awalya merupakan lahan yang tertutup vegetasi termasuk kategori subur, namun seiring dengan terus menerusnya dilakukan kegiatan pertambangan, lama kelamaan lahan pun mengalami perubahan menjadi tandus yang secara langsung mengancam perubahan pola ekosistem yang dapat menimbulkan timbulnya berbagai bencana, dan tentunya berdampak kepada masyarakat.

Sisi negatif lainnya adalah menyangkut kenyamanan dan ketentraman masyarakat, karena aktivitas perusahaan yang melakukan kegiatan pertambangan menimbulkan kebisingan yang tidak dapat terhindaridan dapat menganggu kenyamanan masyarakat baik yang sedang beraktivitas maupun yang sedang istirahat.

Dampak yang ditimbulkan dari keberadaan kegiatan pertambangan galian Cyang juga bersifat negative adalah perpaduan kedua dampak degatif yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu keberadaan sungai tidak lagi dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat karena aktivitas pertmbangan yang dilakukan oleh perusahaan sudah mencemari sungai sehingga tersediaan air bersihpun terbatas, tetapi masyarakat tetap memanfaatkan keberadaan sungai yang sudah tercemar, dan tentunya dapat menimbulkan berbagai penyakit terutama ispa dan gatal-gatal hal inilah yang dimaksud perpaduan dari kedua dampak negative di


(5)

atas, kerana selain berdampak terhadap lingkungan juga menyangkut kenyamanan dan ketentraman masyrakat yang mulai terganggu.

Dibalik setiap permasalahan tentunya masih ada solusi yang dapat diberikan meskipun tidak langsung menyelesaikan permasalahan yang ada diantaranya adalah melakukan pembenahan kembali serta melakukan penghijauan kembali di Wilayah yang telah tandus serta menyeleksi lahan yang masih bisa untuk digali dan yang tidak bisa lagi untuk digali sehingga dengan demikian dapat meminimalisir timbulnya berbagai dampak negatif

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Keberadaan tambang galian C di Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi memberikan dampak positif maupun negatif, baik terhadap lingkungan terhadap kondisi social ekonomi masyarakat maupun pembangunan infrastruktur Kelurahan.

2. Kegiatan pertambangan galian C di Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi yang dilakukan oleh perusahaan dengan melihat potensi alam yang banyak berupa galian C serta didukung oleh lokasi yang sangat strategis untuk melakukan pemasaran hasil tambang.

4.2. Saran

1. Bagi masyarakat jangan terlalu asyik menjadi bagian dari kegiatan pertambangan karena meskipun anda tahu namun tanpa menyadari dengan apa yang dilakukan, cepat atau lambat akan menimbulkan sesuatu yang akan merugikan, bukan doa tapi itu kenyataan.

2. Bagi pemilik usaha tambanghendaknyalebih bijak dalam memanfaatkan potensi alam yang ada.


(6)

3. Bagi pemerintah, penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan, khususnya dalam pemberian izin usaha di bidang pertambangan.

BAB V DAFTAR RUJUKAN

Sammai. Rian. (2004).Persepsi Masyarakat tentang keberadaan tambang galian C di Desa Labuan Lelea Kecamatan Tawaeli Kabupaten Donggala. Skripsi . Palu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako


Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Terhadap Kebijakan Penataan Pedagang Kaki Lima Pasar Sukaramai (Studi Kasus Pada Masyarakat Kelurahan Tegal Sari I Kecamatan Medan Area Kota Medan )

5 118 98

PENYELESAIAN SENGKETA PENAMBANGAN GALIAN GOLONGAN C DI KECAMATAN CEPOGO Penyelesaian Sengketa Penambangan Galian Golongan C Di Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali.

0 0 22

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI KELURAHAN SILAE KECAMATAN ULUJADI KOTA PALU | Haryadi | Katalogis 6563 21791 1 PB

0 0 13

Konflik Pertanahan di Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore Kota Palu | Pertiwi | GeoTadulako 2612 7848 1 PB

0 0 13

PERAN MASYARAKAT TERHADAP KEBERSIHAN LINGKUNGAN DI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH KELURAHAN LABUAN BAJO KECAMATAN BANAWA KEBUPATEN DONGGALA | Muslih | GeoTadulako 3256 10096 1 PB

0 0 12

PERAN MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN EKOSISTEM HUTAN MANGROVE DI KELURAHAN KABONGA BESAR KECAMATAN BANAWA KABUPATEN DONGGALA | Jabir | GeoTadulako 3254 10088 1 PB

0 0 17

Persepsi Masyarakat Terhadap Lokasi Pasar Di Desa Tibo Kecamatan Sindue Tombusabora | Irawan | GeoTadulako 5843 19390 1 PB

0 0 12

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KAMPUNG KELUARGA BERENCANA DI KELURAHAN PANTOLOAN BOYA KECAMATAN TAWAELI | Setiawati | GeoTadulako 9003 29519 1 SM

0 0 15

ANALISIS ALIH FUNGSI HUTAN MENJADI KAWASAN TAMBANG GALIAN C (Studi Kasus: Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala)

0 0 11

Latar Belakang - ANALISIS PENGGUNAAN KAYU BAKAR MASYARAKAT DI DUSUN SALENA KELURAHAN BULURI KECAMATAN ULUJADI KOTA PALU

0 0 7