renstra 2004 2009 lampiran 03 final

La m pira n 3 . M a t rik Progra m Fa silit a si Pe m bia ya a n Ba gi K U M K M

SASARAN
NO.
URAIAN
1.

Tersedianya
dasar
peraturan
tentang
Lembaga
Keuangan
Mikro

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /

DAMPAK

1. UU

100% pusat

2. Koordinasi
dengan Pihak
terkait

100 % propinsi

3. Sosialisasi 100
% kab/kota

75 % Kab/Kota
telah
melaksanakan
dasar peraturan
tentang lembaga

Keuangan Mikro

KOORDINASI
URAIAN

KEBIJAKAN

1. Penyempurnaan
1. Pendekatan/lobby
draft RUUdengan Lembaga
Keuangan Mikro.
Legislatif dan
Departemen
2. Surat Edaran
keuangan dalam
menteri tentang
rangka keluarnya UU
Lembaga
Keuangan Mikro
keuangan Mikro

2. Koordinasi dengan
Bank Indonesia
dalam rangka revisi
RUU-Keuangan
Mikro
3. Menghimpun
masukan dari
berbagai nara
sumber, baik di
dalam maupun luar
negeri.

2.

Setiap
propinsi/kabup
aten/ kota
tersedia
layanan
penjaminan

kredit UKM
yang
terintegrasi
dengan sistem
penjaminan
nasional

1. Sosialisasi
100%
Kabupaten
/Kota
2. Monitoring
dan evaluasi
100%
Kabupaten/K
ota

75% propinsi
60% Kab/Kota
memiliki layanan

penjaminan
kreditUKM

KETERANGAN

PROGRAM KERJA
1. Mencari bahan masukan (dalam
dan luar negeri)

-

Departemen
Keuangan

2. Penyelenggaraan focus group
discussion dengan berbagai
nara sumber

-


Bank
Indonesia

-

Lembaga
Legislatif

-

Pemprov/
Pemkab/Pemk
ot

-

Instansi terkait
lainnya

-


DPR, Menko
Perekonomian
, Bank
Indonesia,
Departemen
Keuangan,
Pemda
propinsi,
Kab/Kota,
Perbankan
dan
perusahaan
penjamin,
Kadin,
Asosiasi UKM,
Dekopin dan
instansi terkait

3. Pembahasan dengan tim

inisiatif RUU-KM (BI, DepKeu,
KKUKM)
4. Pembahasan antar lembaga
Pemerintah
5. Pembahasan dengan lembaga
Legislatif

-

Anggaran
diusulkan
sebesar Rp. 5
Milyar

-

Dukungan biaya
dukungan
operasional Rp
50 milyar


6. Monitoring RUU-KM

1. Mengambil prakarsa
dalam menyiapkan
bahan penyusunan
RUU Penjaminan
Kredit

1. Mengkoordinasikan dengan
Menteri Keuangan dalam
rangka meminta rekonfirmasi
hasil rapat Menko
Perekonomian Tahun 2003
dalam rangka penyusunan RUU
Penjaminan Kredit.
2. Membentuk tim kerja/Pokja
Studi banding ke negara lain.
3. Mereview draft RUU
Penjaminan Kredit

4. Pembahasan antar
departemen/instansi terkait
5. Uji publik dalam rangka
penyamakan persepsi di daerah
6. Finalisasi draft RUU.

3. Fasilitasi 50%
propinsi

106

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
INDIKATOR

HASIL /
DAMPAK

KOORDINASI
URAIAN

KEBIJAKAN

PROGRAM KERJA

7. Menyerahkan draft RUU ke
Menteri Keuangan
8. Memantau Perubahan RUU di
DPR
2. Bersinergi dengan
para pihak terkait
untuk
mengembangkan
layanan penjaminan
kredit

1. MoU tentang
layanan
penjaminan
kredit antara
Kementerian
Koperasi dan
UKM dengan:
a. Departemen
Keuangan
b. Bank
Pelaksana

1. Melaksanakan MoU tentang
layanan penjaminan kredit
dengan Lembaga Penjamin dan
Lembaga Keuangan.

-

Depkeu, Bank
Pelaksana,
Perda, BI,
Asosiasi UKM,
Dekopin,
Kadin

-

Kementerian
BUMN, DPR,
Stakeholder
KUKM, Dunia
Usaha,
Depkeu,
Bappenas

2. Mensosialisasikan program
penjaminan kredit ke lembaga
keuangan
3. Monitoring dan pemantauan
pelaksanaan program
penjaminan kredit.

c. Pemerintah
Daerah
d. Bank
Indonesia
e. Departemen
Teknis
3. Memperbesar
kemampuan
permodalan
Lembaga
Penjaminan Kredit

1. Keppres
tentang
kebijakan
satu pintu
dalam
pemanfaatan
dana PUKK
BUMN.

1. Mereview pelaksanaan
pemanfaatan dana PUKK
Koordinasi dengan Kementerian
BUMN dan instansi terkait.

2. Kepmen
tentang
alokasi
pemanfaatan
dana APBN
Kementerian

3. Melakukan Koordinasi dengan
Kementerian BUMN dan
lembaga penjaminan kredit

107

2. Mempersiapkan draft Keppres
Pemanfaatan dana PUKK
BUMN.

4. Menyiapkan dana penjaminan
APBN

KETERANGAN

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

KOORDINASI
URAIAN

KEBIJAKAN

KETERANGAN

PROGRAM KERJA

KUKM untuk
memperbesar
permodalan
Lembaga
Penjaminan
Kredit.
1. Mengkoordinasikan koordinasi
dengan Depkeu dalam rangka
meninjau kembali Kepmenkeu
tentang Pencabutan Sementara
Izin Pendirian Lembaga
Penjaminan Kredit

4. Meninjau Kepmen
Keuangan tentang
Pencabutan
Sementara Izin
Pendirian Lembaga
Penjaminan Kredit
Daerah.

5. Dana penjaminan
kredit KUKM dapat
mencapai gearing
ratio minimum 10
kali.

-

Depkeu
(Ditjen
Lembaga
Keuangan),
Pemda,
Asosiasi UKM,
Dekopin,
Kadin)

-

BI, Depkeu,
Bank
Pelaksana,
Kadin

2. Melaksanakan sosialisasi
perubahan Kepmen Keuangan
kepada Pemda Propinsi dan
DPRD.
1. MoU dengan
BI dan
Perbankan

1. Melaksanakan MoU dengan BI
dan Bank Pelaksana
2. Menyusun SOP Dana
penjaminan kredit KUKM.
3. Melakukan koordinasi dalam
rangka menganalisis kelayakan
calon penerima penjaminan
kredit KUKM
4. Melakukan monitoring dan
evaluasi serta pemantauan
program dana penjaminan
kredit KUKM.

3.

Setiap
kabupaten/
kota memiliki
program dana
bergulir yang
bersumber
dari
APBN/APBD
propinsi dan

1. Sosialisasi
100%
kab/kota
2. Monitoring dan
evaluasi 100%
kab/kota
3. Koordinasi
lintas instansi

100% propinsi
75% Kab/kota
memiliki program
dana bergulir
yang bersumber
dari APBN/APBD
propinsi dan
kab/kota

1. Mewujudkan
komitmen penyediaan
dana bergulir dari
APBN/APBD

1. Kepmen
tentang
Kebijakan
alokasi
anggaran
Dana bergulir
KUKM dari
APBN.

108

1. Rakornas program dana
bergulir dengan Pemda Seluruh
Indonesia
2. Rakornas program dana
bergulir dengan Departemen
Teknis terkait
3. Koordinasi dengan Departemen
Keuangan dan DPR

- Pemda Selindo,
Deptan,
Depperindag,
Depnakertrans,
Dephuntan,
Kementerian
Pemberdayaan
Perempuan dan
BKKBN,

-

-

Rakornas
tahunan @ Rp
500 juta* 5 kali
= Rp 2.5 miliar
Rapat
koordinasi di
Pemda Prop @
25 juta * 33
Prop* 2 kali * 5

SASARAN
NO.
URAIAN
kabupaten/kot
a serta dapat
diakses oleh
usaha mikro
dan kecil dan
unit usaha
baru yang
memenuhi
syarat.

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

KOORDINASI
URAIAN

4. Fasilitasi 33
Propinsi

KEBIJAKAN

KETERANGAN

PROGRAM KERJA
Depsos,
Bappenas,
Depkeu, DPR.

2. MoU dengan
Pemda
Propinsi/
Kabupaten/K
ota

-

3. MoU dengan
Departemen
Teknis terkait
1. Sosialisasi
100% kab/kota
2. Fasilitasi dan
dukungan
pembiayaan 1
juta unit usaha
baru yang
formil

1. Satu juta unit
usaha baru yang
formil
2.Pemberian dana
bergulir secara
transparan dan
akuntabel

2. Menyediakan sistem
pembiayaan yang
mudah dan fleksibel
diakses oleh usaha
mikro dan kecil dan
menengah.

1. Kepmen
tentang
Pedoman
Penyaluran
Dana Bergulir
bagi
Wirausaha
Baru

3. Monev 100%
kab/kota
4. MOnev 100%
wirausaha
penerima
danabergulir

1. Sosialisasi
100%
kab/kota

1. 840 KSP
Agribisnis
yang sehat

2. Monev 100%

2. Pemberian

2. Kepmen
tentang
Pedoman/
Juknis Dana

109

1. Penyediaan Dana bergulir 1 juta
wirausaha baru Penyusunan
Juknis Penyaluran dana bergulir
Wirausaha baru
2. Koordinasi dengan Pemda
Prop/Kab/Kota.
3. Sosialisasi program
pembiayaan wirausaha baru ke
Prop/kab/kota.
4. Menetapkan Lembaga
Keuangan Pelaksana
5. Koordinasi dengan Lembaga
Keuangan, Pemda
Prop/kab/Kota
6. Seleksi wirausaha baru calon
penerima program dana bergulir
7. Penyaluran dana bergulir
wirausaha baru
8. Monev program dana bergulir
wirausaha baru
9. Perguliran dana bergulir
berikutnya kepada wirausaha
baru lainnya.

-

1.

- Deptan, DKP,
Pemda
Propinsi/
Kabupaten/

2.

Menyediakan Dana Bergulir
Pengusaha Mikro melalui 840
KSP Sektor Agribisnis
Penyusunan Juknis dana

Depdiknas,
Perguruan
Tinggi,
Lembaga
Diklat,
Inkubator,
Pemda
Kabupaten/Ko
ta,
Depperin,Dep
dag,
Depnakertran
s, Deptan,
Dephuttanbun
, BKKBN,
lembaga
keuangan
pelaksana

tahun = Rp 8,25
miliar.
Pelaksanaan
MoU dengan
Pemda
Prop/Kab/Kota
dan
Departemen
Teknis Rp 1
milyar.

-

Dana bergulir 1
juta wirausaha
baru @ Rp 25
juta = Rp 25
triliun.

-

Juknis Rp 500
jt

-

Koordinasi
dengan Pemda
Rp 2,5 m

-

Seleksi @ Rp
50.000,- = Rp
50 milyar

- Dana bergulir Rp
840 m KSP Sektor
Agribisnis @ Rp
1 m = Rp 840 m

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN
Kab/kota dan
KSP penerima
3. Fasilitasi dan
dukungan
perkuatan 840
KSPAgribisnis

1. Sosialisasi
100%
kab/kota
2. Monev 100%
kab/Kota
3. Fasilitasi dan
dukungan
perkuatan
kepada 840
KSP syariah

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK
dana bergulir
secara
transparan
dan akuntabel

1. 840 KSP
syariah yang
sehat
2. Pemberian
dana bergulir
secara
transparan dan
akuntabel

KOORDINASI
URAIAN

KEBIJAKAN
Bergulir
Pengusaha
Mikro dan Kecil
melalui KSP di
sektor
Agribisnis

3. Kepmen
tentang
Pedoman /
Juknis Dana
Bergulir
KSP/USP Pola
Syari’ah

PROGRAM KERJA

2. Monev 25%
KSP/USP
penerima
dana bergulir
3. Fasilitasi dan

1. 5000
KSP/USP
yang sehat
2. Pemberian
dana bergulir
secara
transparandan
akuntabel

4. Kepmen
tentang
Pedoman/Juk
nis Dana
Bergulir Pola
Konvensional
.

110

Kota,
Dephutbun,
Bank Pembina,
KSP Sekunder.

bergulir KSP Agribisnis
Koordinasi dengan Bupati/
Walikota
4. Sosialisasi
5. Penetapan Bank Pembina
6. Koordinasi dengan Bank
Pembina
7. Seleksi KSP Agribnisnis
8. Penetapan KSP
9. Penyaluran dana bergulir
10. Monev
11. Perguliran berikutnya.
3.

1.

Menyediakan Dana bergulir
800 KSP Syari’ah/ BMT

2.

Penyusunan Juknis

3.

Koordinasi dengan Pemda

4.

Sosialisasi

5.

Penetapan Bank Pelaksana

6.

Koordinasi dengan Bank
pelaksana

7.

Seleksi

8.

Penyaluran dana bergulir

9.

Monev program

10. Perguliran berikutnya.

1. Sosialisasi
100%
kab/kota

KETERANGAN

1.

Menyediakan Dana bergulir
untuk 5000 KSP/USP.

2.

Penyusunan Juknis.

3.

Koordinasi dengan Pemda.

4.

Sosialisasi

5.

Penetapan Bank Pelaksana

6.

Koordinasi dengan Bank
pelaksana

-

Inkopsyi’ah,
Pinbuk, Bank
Muamalat,
Bank Syari’ah,
MUI

- Biaya dukungan
operasional
(identifikasi,
seleksi, verifikasi,
MoU, peninjauan
lapangan,
pemantauan,
koordinasi dengan
Lembaga
keuangan, dan
Pemda Propinsi
kab/Kota Rp 25 m
- Dana bergulir Rp
840 m KSP
Sektor Agribisnis
@ Rp 100 juta =
Rp 80 m
- Biaya dukungan
operasional
(identifikasi,
seleksi, verifikasi,
MoU, peninjauan
lapangan,
pemantauan,
koordinasi
dengan Lembaga
keuangan, dan
Pemda Propinsi
kab/Kota Rp 15
M.

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

KOORDINASI
URAIAN

KEBIJAKAN

dukungan
perkuatan
5000
KSP/USP

KETERANGAN

PROGRAM KERJA
7.

Seleksi

8.

Penyaluran dana bergulir

9.

Monev program

10. Perguliran berikutnya.

1. Sosialisasi
100% propinsi
2. Monev 100%
koperasi
pemilik PKS
3. Fasilitasi dan
dukungan
perkuatan 100
PKS

5. Kepmen
tentang
Pedoman/
Juknis Dana
Bergulir
Pembanguna
n PKS Kelapa
Sawit melalui
Koperasi.

111

1.

Menyediakan Dana bergulir
100 PKS Sawit Koperasi
2. Penyusunan Juknis dana
bergulir PKS Sawit.
3. Koordinasi dengan Pemda
4. Sosialisasi program ke
Pemda dan Lembaga
Keuangan
5. Menetapkan lembaga
keuangan pelaksana
program
6. Mengkoordinasikan dengan
Bank Pelaksana
7. Mengkoordinasikan dengan
Pemda
8. Mengkoordinasikan dengan
pelaksana dana penjaminan
kredit
9. Seleksi Koperasi calon
penerima dana bergulir PKS
Kelapa Sawit
10. Penyaluran dana bergulir
11. Monev Pelaksanaan program
12. Perguliran berikutnya.

-

Bank
Pelaksana,
pengelola
program dana
penjaminan,
kontraktor
pembangun
PKS Sawit,
Pemda
Prop/Kabupat
en, Koperasi
penerima
dana bergulir

-

-

Dana bergulir
100 PKS @ Rp
3 milyar = Rp
300 m
Biaya dukungan
operasional Rp
10 m

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

1. Sosialisasi
100% kab/kota

1. 800 koperasi
yangsehat

2. Ventura Monev
800 koperasi
penerima
melalui modal
ventura

2. Pemberian
dana bergulir
secara
transparan dan
akuntabel

3. Fasilitasi dan
dukungan
perkuatan 800
koperasi
melalui pola
modal

1. Sosialisasi
100% propinsi
2. Monev
pengelola dan
10% penerima
dana bergulir
anjak piutang

KOORDINASI
URAIAN

KEBIJAKAN
6. Kepmen
tentang
Pedoman/
Juknis Dana
Bergulir KUKM
Pola Modal
Penyertaan/
Ventura
7. PP Modal
Penyertaan
Koperasi

1000 UKM per
tahundapat
mengakses pola
anjak piutang

8. Kepmen
tentang
Pedoman /
Juknis Dana
Bergulir
KUKM pola
Anjak Piutang

PROGRAM KERJA
Menyediakan Dana bergulir
pola modal penyertaan/
modal ventura
2. Penyusunan Juknis
3. Koordinasi dengan Pemda
4. Sosialisasi
5. Penetapan lembaga
keuangan pelaksana
6. Koordinasi dengan
Perusahaan Modal Ventura
7. Seleksi
8. Penyaluran dana bergulir
9. Monev
10. Perguliran berikutnya.

-

1.

-

1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

3. Fasilitasi dan
dukungan Rp
50 Milyar pola
anjak piutang

112

KETERANGAN

Penyediaan Dana bergulir
UKM pola anjak piutang
Penyusunan Juknis
Koordinasi dengan Pemda
Sosialisasi
Penetapan lembaga
keuangan pelaksana
Seleksi
Penyaluran dana bergulir
Monev
Perguliran berikutnya.

Perusahaan
Modal
Ventura,
Depkeu,
Pemda
Prov/kab/kota
Koperasi
Sekunder

Dana bergulir
modal penyertaan
koperasi melalui
pola modal ventura
sebanyak 800
Koperasi @ Rp 200
juta = Rp 160 m

Bank,
perusahaan
anjak piutang,
PT. PNM,
Pemda
kab/Kota,
perusahaan
mitra UKM/
bapak angkat
UKM.

Dana bergulir pola
anjak piutang UKM
Rp 50 M.

Dana dukungan
operasional
pelaksanaan
program Rp 1 m

Dana dukungan
operasional
pelaksanaan
program Rp 3 M.

SASARAN
NO.
INDIKATOR
KELUARAN

URAIAN
1.

Sosialisasi
100%
kab/kota

2.

Monev
pengelola,
bank dan
10% UKM
pengguna
dana
penjaminan
kredit

3.

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

URAIAN

KEBIJAKAN
9. Kepmen
tentang
Pedoman /
Juknis Dana
Penjaminan
Kredit KUKM

100.000 KUKM
dapat
mengakses
kredit perbankan

MoU dan
Lembaga
Keuangan

KETERANGAN

- DPR, Menko
Perekonomian,
Bank Indonesia,
Depkeu,
Pemda propinsi,
Kab/Kota,
perusahaan
penjamin.

Dana penjaminan
Kredit KUKM Rp 1
triliun.

-

Dana dukungan
operasional Rp 10
milyar

PROGRAM KERJA
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.

Dukungan
dan
penjaminan
Rp 1 Trilliun

KOORDINASI

Penyediaan Dana
penjaminan kredit KUKM
Penyusunan Juknis tentang
Dana Penjaminan kredit
Koordinasi dengan Pemda
Sosialisasi program dana
penjaminan kredit.
Penetapan perusahaan
penjaminan kredit
Penetapan bank pelaksana
penyalur kredit dengan pola
dana penjaminan
Seleksi calon penerima kredit
dengan pola dana
penjaminan

Dana dukungan
operasional Rp 10
Milyar

8. Penyaluran dana penjaminan
9. Monitoring dan evaluasi
10. Pelaksanaan perguliran
berikutnya

BLU efektif
sebagai
pengelola dana
bergulir

3. Bersinergi dengan
lembaga keuangan
mitra BLU dalam
menyalurkan dana
bergulir kepada
KSP/USP dan UKM.

1. MoU dengan
Lembaga
Keuangan
Mitra BLU
(Bank,
Perusahaan
Modal
Ventura,
Perusahaan
Anjak
Piutang, PT.
PNM dan
Perum
Sarana
Pengembang
an Usaha

113

1.

Melaksanakan koordinasi
dengan lembaga keuangan
mitra BLU

2.

Melakukan sosialisasi
program dana bergulir
kepada lembaga keuangan
mitra BLU dana bergulir.

3.

Menetapkan alokasi dana
bergulir kepada lembaga
keuangan mitra BLU dana
bergulir.

4.

Menyiapkan bahan
monitoring pelaksanaan dana
bergulir dengan BLU dana
bergulir.

Depkeu,
lembaga
keuangan
mitra BLU
(Bank
pelaksana,
Bank
Pembina, PT.
PNM,
Perusahaan
penjamin,
Perusahaan
Modal
ventura,
perusahaan
anjak
piutang).

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

URAIAN
4.

5.

4.

Setiap
kabupaten/
kota memiliki
forum
pembiayaan
UKM dengan
perbankan
dalam rangka
merealisasikan
business plan
perbankan.

1. Koordinasi
dengan
instansi terkait
2. Sosialisasi
100% kab/kota
3. Monitoring dan
evaluasi 100%
propinsi
4. Fasilitasi
forum
penbiayaan di
pusat dan
daerah

1. 100% propinsi

1.

2. 75% kab/kota
memiliki forum
pembiayaan
UKM
3. 80% perbankan
telah
merealisasikan
Business Plan
Perbankan
untuk kredit
UKM

2.

KEBIJAKAN

1. Menyusun SOP penyaluran
dana bergulir.

Memperlakukan
dana bergulir
sebagai stimulan
dalam pembiayaan
KUKM.

1. MoU dengan
penyandang
dana
potensial
(Pemda
Prov/kab/Kot
a, lembaga
keuangan,
Departemen
Teknis terkait,
bapak
angkat)

1. Melakukan penyuluhan program
dana bergulir kepada penerima
program dana bergulir.

Bersinergi dengan
pihak-pihak terkait
untuk memperkuat
permodalan
Koperasi dan
Usaha Mikro dan
Kecil melalui dana
perbankan/non
bank

1. SK
Pembentukan
forum
pembiayaan
UKM di tingkat
pusat, propinsi
dan kab/kota

Dukungan dalam
fasilitasi
kemudahan
perijinan dan dana
pembinaan
APBN/APBD.

-

Bank,
Depkeu, BI

- Dana dukungan
operasional Rp 1
milyar

2. Melakukan pemantauan dan
pengawasan penyaluran dana
bergulir
3. Melaksanakan audit program
dana bergulir.

2. Menggali potensi matching fund
kepada pihak Pemda
Prov/kab/Kota.

1.

Manyusun Pola Pembinaan
Pola Pembinaan oleh BI dan
Perbankan

2.

Menyusun petunjuk teknis
prosedur dan persyaratan
pengajuan permohonan
kredit usaha mikro, kecil dan
koperasi (UMKK) kepada
perbankan.

3.

4.

114

KETERANGAN

PROGRAM KERJA

1. Kepmen
tentang
Standard
Operasi dan
Prosedur
Penyaluran
Dana Bergulir

Menganut prinsip
hati-hati dalam
menyalurkan dana
bergulir.

KOORDINASI

Melakukan sososlisasi skim
kredit UMK di daerah,
instansi terkait, tingkat
kabupaten, asosiasi UMK,
gerakan koperasi dan lintas
pelaku terkait tingkat
Kab./Kota.
Forum Temu konsultasi

- Bank, lembaga
keuangan
bukan bank,
perusahaan
penjamin,
Depkeu,
Pemda
Prov/kab/Kota.

- Dana dukungan
operasional Rp
10 milyar

- Dinas Kop dan
UKM, Prop dan
Kab/Kota,
Asosiasi UMK,
Gerakan
Koperasi,
Lintas pelaku,
Instasi terkait
ainnya

1. UU RI No. 23
Thn 1999
tentang Bank
Indonesia.
2. UU RI No 7
Tahun 1992
tentang
Perbankan
sebagaimana
telah diubah
dengan No. 10
tahun 1998.
3. Biaya Dukungan
15 M

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

URAIAN

KEBIJAKAN

KOORDINASI

KETERANGAN

- BPN, Bank
BRI, BPN
Pusat,
Propinsi/
Kab/Kota,
Perbankan,
Pemprop/Kab.
Kota

- Naskah
Kesepakatan
Bersama antara
Kementerian
Koperasi dan
UKM dengan
Badan Pertanahan
Nasional Nomor :
04/SKB/M.KUKM/
VII/2003 Nomor :
06/SKB/BPN/VII/2
003 Tanggal 16
Juli 2003 (berlaku
5 tahun).

PROGRAM KERJA
keuangan antara Bank,
Instansi terkait, Asosiasi dan
KKMB.
5.

Koordinasi Perkuatan
permodalan Koperasi dan
UKM dengan Lembaga
Keuangan Bank/Non Bank

6.

Pembinaan dan
Pengendalian.
a) Inventarisasi dana-dana
Lembaga
Keuangan Bank dan Non
Bank bagi
Pembiayaan KUKM.
b) Inventarisasi Rencana
Penyaluran Dana dari
Bagian Laba BUMN

7.

5.

Sertifikasi hak
atas tanah
pengusaha
mikro
sebanyak 1
juta
debitur/calon
debitur untuk
memperkuat
dukungan
penjaminan
kredit.

1. Fasilitasi
dukungan
sertifikasi
700.000 tanah
milik UKM
(250 milyar)
2. Sosialisasi
100%
kab/kota

700.000
debitur/calon
debitur
(pengusaha
mikro)
mendapatkan
kemudahan
memperoleh
kredit

1. Pendekatan dengan
BPN dan lembaga
keuangan untuk
peningkatan
kepemilikan hak atas
tanah sebagai
agunan kredit.

- Kepmen
- MoU dengan
pihak terkait

Penigkatan Keterampilan
BDS-P sebagai KKMB
- Komvensional
- Syariah
- Export

1. Pemetaan tanah PMK di
Kab/Kota
2. Pemetaan tanah usaha mikro
perkebunan
3. Studi banding di 3 negara
4. Sosialisasi
5. Seleksi
6. Bimbingan pelaksanaan
sertifikasi
7. Monev

-

115

Sasaran th. 2005

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

KOORDINASI
URAIAN

KEBIJAKAN

KETERANGAN

PROGRAM KERJA
: 300.000 unit, th.
2006 250.000
unit, th. 2007:
200.000 unit, th.
2008 : 150.000
unit dan th. 2009
= 70.000 unit.
Biaya sertifikasi
@ Rp 250.000
atau total Rp 250
milyar.
- Biaya dukungan
operasional Rp
7,5 milyar.

2. Pendekatan dengan
Departemen
Keuangan dalam
rangka mendapatkan
keringanan pajak
dalam pelaksanaan
kegiatan sertifikasi
hak atas tanah.

Perjanjian Bersama
antara Kementerian
Koperasi dan UKM
dengan Badan
Pertanahan
Nasional dan PT.
BRI (Persero)
Nomor :
96/NKB/III/VII/2003
Nomor :
07/SKB/BPN/VII/20
03 Nomor : B.584DIR/BRT/07/2003
Tanggal 16 Juli
2003.

- SKB Meneg
KUKM dan
Menkeu

3. Melakukan studi
banding ke 3 negara
yang berhasil
melakukan program
sertifikasi tanah
6.

Kredit Usaha
Mikro dan
Kecil (KUMK)
dan kredit

1. Koordinasi
100% dengan
instansi terkait
2. Sosialisasi

UKM
memperoleh
kredit ekspor
2. 1 juta usaha

1. Melakukan
Pembianaan dan
Pengendalian
Pelaksanaan KUMK

Pedoman
Pemberian
Rekomendasi
Penunjukan

116

1. Pembinaan dan Pengendalian
KUKM
2. Penilaian Kinerja Lembaga
Keuangan

Depkeu, BI,
Perbankan,PNM,
Dinas Koperasi
Propinsi/
Kab/Kota

1. UU RI No. 23
Thn 1999
tentang Bank
Indonesia

SASARAN
NO.
URAIAN
UKM ekspor
disalurkan
kepada Usaha
Mikro Kecil
dan Menengah
(UMKM)
secara tepat
sasaran.

INDIKATOR
KELUARAN
100% kab/kota
3. Monitoring dan
evaluasi
pemberian
kredit bagi
KUMK dan
kredit Ekspor
bagi UMKM

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK
mikro dan
kecil dapat
mengakses
kredit
perbankan

KOORDINASI
URAIAN

KEBIJAKAN

PROGRAM KERJA

dari dana SUP-005

Badan Usaha
Milik Negara
Pengelola dan
Lembaga
Keuangan
Pelaksana
Kredit Usaha
Mikro dan Kecil.

yang menyalurkan KUKM
3. Pecetakan buku :
a. Pedoman Pembinaan dan
Pengendalian KUMK.
b. Informasi tentang KUMK
SUP-005.;
c. Leaflet KUMK
d. Laporan Pelaksanaan KUMK
4. cangan kebijakan Pembiayaan
terpadu klaster KUKM unggulan
disektor Perikanan, Peternakan,
Rumput Laut, Industri kerajinan
rakyat dan Industri Hortikultura,
meliputi :
5. Program Rintisan Pola
Pembiayaan Terpadu
6. Fasilitasi Pendampingan dan
Pengawasan terpadu
7. Rancangan Sistim Pembiayaan
Terpadu.

2. Mengalokasikan dan
SUP-005 kepada
lembaga keuangan
pelaksana

KETERANGAN

2. UU RI no. 24 Th
2002 tentang
Surat Utang
Negara
3. Keppres No. 176
tahun 1999
tentang
Penerbitan SUN
dalam rangka
pembiayaan
program
4. SUP No. SU005/MK/1999
5. Kepmen
Keuangan No :
40/KMK.
06/2003 tgl 29
Januari 2003,
tentang
Pendanaan
Kredit Usaha
Mikro dan Kecil
sbgi mana
diubah dan
Kepmen Keu
angan No:
74/KMK.06/2004
dan No:280/
KMK.06/2004.
6. Kepmeneg Kop
dan UKM No.
21/Kep/M.KUKM
/II/2003 tgl 28
Pebruari 2003
tentang

7.

1. Sosialisasi
Mewujudkan
100% kab/kota
Badan Layanan
Umum (BLU)
2. Monitoring dan
dana bergulir
evaluasi 100%
yang mampu
kab/kota

100% propinsi
80% kab/kota
60% Dana
bergulir yang

1.

Menyiapkan bahan
draft SKB dengan
Depkeu

1. SKB
Menegkop
dan UKM
dengan
Menkeu

117

1.

Mengkoordinasikan dengan
Depkeu

2.

Melakukan sosialisasi BLU
kepada pengelola program
dana bergulir.

- Depkeu,
Lembaga
Keuangan Mitra
BLU, Lembaga
penjaminan

- Biaya persiapan
dan dukungan
operasional Rp
50 milyar

SASARAN
NO.
URAIAN
mengelola
kesinambungan
program dana
bergulir.

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
KOORDINASI

INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK
telah disalurkan
dapat dikelola
oleh BLU

URAIAN

KEBIJAKAN
tentang BLU
Dana Bergulir
KUKM
2. Kepmen
tentang
Pedoman
BLU Dana
Begulir KUKM

PROGRAM KERJA
3.

Melakukan finalisasi draft
SKB BLU dana bergulir
dengan Menkeu.

4.

Melakukan sosialisasi SKB
kepada KUKM penerima
dana bergulir.

kredit, unit
eselon I
pengelola dana
bergulir

3. Kepmen
tentang
struktur
organisasi
BLU Dana
bergulir
2.

Menata struktur
organisasi BLU

1. Melakukan rapat koordinasi
dengan Depkeu dan pengelola
program dana bergulir.
2. Menyiapkan struktur organisasi
dan uraian tugas BLU dana
bergulir.
3. Melakukan koordinasi dengan
lembaga keuangan mitra BLU

3.

1. Mempersiapkan sistem
administrasi pengelolaan dana
bergulir.

Menata
administrasi dana
bergulir

2. Melakukan pengecekan sistem
pengadministrasian dana
bergulir di tingkat bank
pelaksana, bank pembina,
lembaga keuangan mitra BLU
dan beberapa sample KUKM
penerima dana bergulir.
3. Mengadministasikan, mengatur
dan menentukan alokasi dana
bergulir

118

Depkeu,
Lembaga
Keuangan Mitra
BLU, Lembaga
penjaminan
kredit, unit eselon
I pengelola dana
bergulir

Depkeu,
Lembaga
Keuangan Mitra
BLU, Lembaga
penjaminan
kredit, unit eselon
I pengelola dana
bergulir

KETERANGAN

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
KOORDINASI

INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

URAIAN
4.

5.

Melakukan
kerjasama
penyaluran
dengan lembaga
mitra BLU.

Melaksanakan
perguliran dana
bergulir dengan
skim (Perkuatan
Modal Koperasi,
penjaminan,
Pendampingan)

KEBIJAKAN
MoU
dengan
lembaga
keuangan
mitra BLU.

MoU
dengan
Lembaga
Keuangan
Mitra BLU
dana
bergulir

PROGRAM KERJA
1.

Menyusun rencana dan
program kerja dengan
lembaga keuangan mitra
BLU.

2.

Melakukan kerjasama
dengan lembaga keuangan
mitra BLU.

3.

Melakukan penyaluran dana
bergulir kepada lembaga
keuangan mitra BLU.

4.

Melakukan monitoring dan
evaluasi serta pemantauan
penyaluran dana bergulir.

1.

Melaksanakan penyaluran
dana bergulir melalui
lembaga keuangan mitra
BLU dana bergulir.
Melaksanakan pengguliran.
Melaksanakan
pendampingan kepada
KUKM penerima dana
bergulir.
Melaksanakan pemantauan
dan pengawasan
pelaksanaan perguliran.

2.
3.

4.

8.

KSP Sekunder
melaksanakan
sistem
penjaminan
tanggung
renteng 1.000
KSP

1. Koordinasi
100%
kab/kota
2. Sosialiasi
100%
Kab/Kota
3. Monitoring
dan evaluasi
!00% KSP
Sekunder

1. 80% propinsi
2. 75% kab/kota
memiliki
jaringan sistem
penjaminan
tanggung
renteng antar
KSP
3. 1000 KSP
mendapatkan

1. Membangun jaringan
system penjaminan
tanggung renteng
antar KSP melalui
integrasi KSP
Sekunder

1. Kepmen
tentang
penetapan
pengelola
dana
penjaminan
tanggung
renteng
melalui KSP
Sekunder

119

KETERANGAN

1. Mengkoordinasikan dengan
KSP terutama penerima dana
bergulir
2. Menyusun petunjuk teknis
pengelolaan dana penjaminan
tanggung renteng.
3. Melakukan sosialisasi program
dana penjaminan tanggung
renteng

- Depkeu,
Lembaga
Keuangan Mitra
BLU, Lembaga
penjaminan
kredit, unit
eselon I
pengelola dana
bergulir

- Lembaga
Keuangan
Mitra BLU,
Lembaga
penjaminan
kredit, unit
eselon I
pengelola
dana bergulir

- IKSP, Inkopdit,
BLU, Pemda
Prov/kab/kota.

- PP No. 9 Tahun
1995 tentang
Pelaksanaan
Usaha Simpan
Pinjam
- Biaya dukungan
operasional Rp
10 milyar
- Dukungan
perkuatan dana

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN
penerima
dana bergulir
4. Fasilitasi dan
dukungan
perkuatan
100 KSP
Sekunder

STRATEGI
KOORDINASI

INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK
penjaminan
tanggung
renteng dari
KSP sekunder

URAIAN

KEBIJAKAN

KETERANGAN

PROGRAM KERJA
bergulir 100 KSP
Sekunder @ 2
Milyar = 200 M

4. Melakukan integrasi dana
penjaminan tanggung renteng
antar KSP dengan KSP
Sekunder
5. Menyiapkan SOP penggunaan
dana penjaminan tanggung
renteng
6. Mengimplementasikan dana
penjaminan tanggung renteng
7. Mengembangkan system
monev on line
8. Monev dan pemantauan.

9.

Setiap
lembaga
penerima dana
bergulir
melaksanakan
pengelolaan
dana bergulir
sesuai
ketentuan.

1. Koordinasi
100% kab/kota
2. Sosialisasi
100% kab/kota
3. Monitoring dan
evaluasi
100%kab/kota

100% propinsi

1.

75% kab/kota
99% koperasi
penerima dana
bergulir
mengelola dana
sesuai sesuai
ketentuan

2.

3.

10.

Setiap
koperasi yang
memiliki omset
diatas Rp 1
miliar wajib
melaksanakan
audit
eksternal.

1. Koordinasi
100%
kab/kota dan
instansi terkait
2. Sosialisasi
100% kab/kota

1.100% propinsi
2. 75% kab/kota

1.

Merumuskan sistem
wasdal pada
KSP/USP Kop
penerima dana
bergulir.
Memfasilitasi forum
komunikasi
lembaga penerima
dana bergulir
Penerima dana
bergulir.

Melakukan
koordinasi dan
pengawasan

1. Menyusun
sistem
wasdal
KSP/USP
Kop penerima
dana bergulir.

1. Menyusun pedoman sistim
wasdal yang berlaku bagi
KSP/USP Kop penerima dana
bergulir

- Kementerian
KUKM

2. Sosialisasi kebijakan

- Perbankan

2. Menetapkan
dan
mengefektivit
askan
perguliran
dana
perkuatan
KSP/USPKop.

3. Evaluasi dan Monitoring

- Pemda Prop,
Kab/Kota

1. Melaksanakan
MoU dengan
Akuntan Publik

1.

Pemantauan pengawasan
secara terpadu

2.

Penyusunan konsep
pedoman pengawasan
KSP/USP Kop

- Kementerian
KUKM, KJA,
Akuntan Publik
Pemda Prop,
Kab/Kota

3. 50% koperasi
beromzet Rp 1
Milliar telah di
audit KAP/KJA

3. Monitoring
dan evaluasi

120

Rp 1,5 milyar

Depkeu

Rp 3,5 milyar

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
KOORDINASI

INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

URAIAN

KEBIJAKAN

KETERANGAN

PROGRAM KERJA

100% kab/kota
11.

12.

Membentuk
Lembaga
Dana Pensiun
di setiap
propinsi untuk
program
jaminan hari
tua bagi
pengurus dan
karyawan
koperasi

Penyediaan
sistem
asuransi
kesehatan di
30 Propinsi
bagi anggota
koperasi

1. Sosialisasi
100% Prop
2. Monitoring dan
evaluasi 16
Propinsi

16 lembaga dana
pension
karyawan
koperasi

1.

Melakukan
koordinasi dengan
Depkeu, Dinas
Koperasi dan UKM
TK I

3. fasilitasi 16
lembaga dana
pensiun

1. Koordinasi
100% propinsi
dengan
instansi terkait
2. Sosialisasi
100% Propinsi
3. Monitoring dan
evaluasi 30
Propinsi
4. Fasilitasi 30
penyediaan
sistem
asuransi
kesehatan

30 propinsi telah
memiliki sistem
asuransi
kesehatan

2.

Melakukan
pendekatan
kepada koperasi
primer/sekunder
yang memenuhi
syarat dapat
sebagai pendiri
sesuai dengan UU
No. 11 tahun 1992.

1.

Melakukan
koordinasi dengan
JPKM (Jaminan
Pemeliharaan
Kesehatan
Masyarakat) di
Kabupaten Buol
Toli-Toli Sulteng
yang didirikan oleh
KUD Depkes dan
Depkeu Dinaskop
dan UKM selindo

1. Kepmen
tentang juknis
dan prosedur
operasional
pengembangan
dana pensiun
di gerakan
koperasi

1. SKB dengan
Depkes dan
Depkeu
2. Terwujudnya
pedoman pola
asuransi
kesehatan

121

1.

2.

Identifikasi ke daerah
terutama kepada Koperasi
primer atau sekunder yang
memenuhi syarat sebagai
pendiri dana pensiun atau
sebagai mitra pendiri.
Bantuan modal awal
pembentukan dana pensiun.

3.

Bimbingan teknis .

4.

Monitoring dan evaluasi.

1.

- Depkeu
- Dinas Tingkat I
- Dekopin
- Gerakan
Koperasi
- Asosiasi Dana
Pensiun
Indonesia

Terciptanya pola asuransi
kesehatan bagi anggota dan
koperasi dalam hal :

-

Depkes

-

Depkeu

a. Keringanan biaya berobat
bagi anggota koperasi

-

Dinas TK I

-

Gerakan
Koperasi

b. Biaya berobat ditanggung
renteng secara bergotongroyong.

Rp 32 milyar

Rp 30 milyar

SASARAN
NO.
URAIAN

13.

Sebanyak
3.000
Koperasi Jasa
Keuangan
Syariah yang
sehat dan
dikelola sesuai
dengan
ketentuan

INDIKATOR
KELUARAN

1. Koordinasi
100%
kab/kota dan
instansi terkait
2. Sosialisasi
100%
kab/kota
3. Monitoring
dan evaluasi
100%
kab/kota

STRATEGI
KOORDINASI

INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

1. 100% propinsi
2. 75% kab/kota
memiliki
koperasi jasa
keuangan
syariah yang
sehat

URAIAN

1.

KEBIJAKAN

PROGRAM KERJA

1. Identifikasi kebijakan
2. Membentuk Tim Kerja/Pokja
pembiayaan Koperasi Jasa
Keuangan Syariah dengan
instansi terkait ditingkat pusat
dan daerah.
3. Melakukan kajian dan evaluasi
kondisi Koperasi Keuangan
Syariah (KKS) dan unit
Keuangan Syariah (UKS).
4. Study Lapangan,
5. Penyusunan konsep dasar.
6. Pembahasan konsep dasar.
7. Perumusan Kosep.
8. Uji Petik ke lapangan.
9. Penyempurnaan.
10. Finalisasi Konsep.
11. Pembahasan dengan instansi
terkait.
12. Pembahasan dengan Setneg.
13. Pembahasan dengan DPR.
14. Penyempurnaan PP KKS.

-

Kementerian
KUKM

-

BI

-

Perbankan
Syariah

-

Dewan
Sayriah
Nasional.

-

Pemda tingkat
Propinsi,
Kab/Kota.

-

DepKeu,
Setneg dan
Instansi
terkait.

2. Kepmen tentang
petunjuk
pelaksanaan
Kegiatan
Koperasi Jasa
Keuangan
Syariah.

1.

Membentuk tim Pokja

2.

Sosialisasi Kepmen tentang
Juklak KKS

3.

Koordinasi dengan instansi
terkait dan Pemda
Provinsi/Kab/Kota.

1. Kementerian
KUKM.
2. Perbankan
Syariah.
3. Pemda TK
Propinsi,
Kabupaten dan
Kota.
4. Dekopinwil/
Dekopinda.

3.Menyempurnakan
SOP Koperasi
Jasa Keuangan
Syariah.

1.
2.
3.

Membentuk Tim Pokja
Lokakarya SOP KKS
Penempurnaan SOP
Koperasi Keuangan Syariah
(KKS)
Sosialisasi.

1. Menyusun
Mewujudkan
Konsep tentang
Koperasi Jasa
Peraturan
Keuangan Syariah
Pemerintah
yang sehat melalui
(PP) tentang
pemberdayaan
Petunjuk
manajemen dan
Pembiayaan
pengelola.
Syariah.

3. 3000 koperasi
jasa keuangan
syariah telah
dikelola sesuai
dengan
ketentuan

4.

122

KETERANGAN

1. Kementerian
KUKM.
2. Perbankan
Syariah.
3. Pemda
Tingkat

Rp 30 milyar

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
KOORDINASI

INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

URAIAN

KEBIJAKAN

PROGRAM KERJA
5.
6.

2.

Melakukan
Pemetaan
Koperasi
Keuangan Syariah
(KKS) selindo.

Implementasi dan Uji coba di
daerah.
Evaluasi pelaksanaan.

Propinsi,
Kab/Kota,.
4. instansi
Terkait.

1. Menyusun
Pedoman
Pemetaan
Koperasi
Keuangan
Syariah (KKS).

1. Membentuk Tim Pokja.
2. Menyusun Juknis Kuisioner
KKS
3. Sosialisasi pelaksanaan
pemetaan KKS.
4. Pencetakan dan penyebar
luasan kuisioner KKS selindo.
5. Pengumpulan data.
6. Pengolahan data hasil KKS.
7. Evaluasi dan monitoring.
8. Penyedia dana Dekon.
9. Pelaksanaan pemetaan KKS
selindo.
10. Pencetakan hasil pemetaan
KKS.
11. Direktori KKS.
12. Profile KKS terbaik.

1. Kementerian
Koperasi dan
UKM
2. Perbankan
Syariah dan BI
3. Pemda Tingkat
Provinsi /
Kabupaten /
Kota
4. Pinbuk Tingkat
Provinsi /
Kabupaten /
Kota
5. Asosiasi KKS
6. Mikrofin KKS

2. Kepmen tentang
Pedoman
Pembinaan
Koeprasi Jasa
Keuangan
Syariah.

1. Membentuk Tim Pokja Konsep
Dasar Pedoman Pembinaan
KKS.
2. Survey / kunjungan lapangan
ke daerah.
3. Penyempurnaan konsep dasar.
4. Lokakarya.
5. Finalisasi pedoman.
6. Sosialisasi pedoman ke selindo.
7. Implementasi dan evaluasi
pelaksanaan diklat pengelolaan
KKS.

1. Kementerian
Koperasi dan
UKM
2. Perbankan
Syariah
3. Asosiasi KKS
4. Mikrofin KKS
5. Pemda
Tingkat
Provinsi /
Kabupaten /
Kota

3. Menyusun
tentang
Pelaksanaan
Penilaian
Kesehatan
Koperasi Jasa

1. Membentuk Tim Pokja Konsep
Dasar Pedoman Penilaian KKS.
2. Survey / kunjungan lapangan
ke daerah.
3. Penyempurnaan konsep dasar.
4. Lokakarya.

1. Kementerian
Koperasi dan
UKM
2. Perbankan
Syariah
3. Asosiasi KKS

123

KETERANGAN

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

KOORDINASI
URAIAN

KEBIJAKAN
Keuangan
Syariah.

PROGRAM KERJA
5. Finalisasi pedoman.
6. Sosialisasi pedoman ke selindo.
7. Implementasi dan evaluasi
pelaksanaan diklat pengelolaan
KKS.

4. Mikrofin KKS
5. Pemda
Tingkat
Provinsi /
Kabupaten /
Kota

4. Menyusun
Pedoman
tentang Sistem
pengembangan
Koperasi Jasa
Keuangan
Syariah melalui
perkuatan
kelembagaan,
jaringan usaha,
teknologi
informasi, SDM,
dan sistem dan
prosedur.

1. Membentuk Tim Pokja Konsep
Dasar Pedoman Sistem
Pengembangan KKS.
2. Survey / kunjungan lapangan ke
daerah.
3. Penyempurnaan konsep dasar.
4. Lokakarya.
5. Finalisasi pedoman.
6. Sosialisasi pedoman ke selindo.
7. Implementasi dan evaluasi
pelaksanaan diklat pengelolaan
KKS.

1. Kementerian
Koperasi dan
UKM

5. Menyusun
tentang Sistem
pengawasan
Koperasi Jasa
Keuangan
Syariah.

1. Membentuk Tim Pokja Konsep
Dasar Pedoman Pengawasan
KKS.
2. Survey / kunjungan lapangan
ke daerah.
3. Penyempurnaan konsep dasar.
4. Lokakarya.
5. Finalisasi pedoman.
6. Sosialisasi pedoman ke selindo.
7. Implementasi dan evaluasi
pelaksanaan diklat pengelolaan
KKS.
1. Membentuk Tim Pokja Konsep
Dasar Pedoman
Pengembangan Jaringan KKS.
2. Survey / kunjungan lapangan
ke daerah.
3. Penyempurnaan konsep dasar.
4. Lokakarya.

1. Kementerian
Koperasi dan
UKM
2. Perbankan
Syariah
3. Asosiasi KKS
4. Mikrofin KKS
5. Pemda
Tingkat
Provinsi /
Kabupaten /
Kota

6.Pedoman
Pengembangan
Jaringan
Koperasi Jasa
Keuangan
Syariah.

124

2. Perbankan
Syariah
3. Asosiasi KKS
4. Mikrofin KKS
5. Pemda
Tingkat
Provinsi /
Kabupaten /
Kota

1. Kementerian
Koperasi dan
UKM
2. Perbankan
Syariah

KETERANGAN

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

KOORDINASI
URAIAN

KEBIJAKAN

PROGRAM KERJA
5. Finalisasi pedoman.
6. Sosialisasi pedoman ke selindo.
7. Implementasi dan evaluasi
pelaksanaan diklat pengelolaan
KKS.

7. Kepmen
tentang
Petunjuk
Pelaksanaan
Audit
Keuangan
Koperasi
Jasa
Keuangan
Syariah.

1. Membentuk Tim Pokja Konsep
Draft Kepmen tenatang
Pelaksanaan Audit KKS.
2. Survey / kunjungan lapangan
ke daerah.
3. Penyempurnaan konsep dasar.
4. Lokakarya.
5. Finalisasi pedoman.
6. Sosialisasi pedoman ke selindo.
7. Implementasi dan evaluasi
pelaksanaan diklat pengelolaan
KKS.

8.

1. Membentuk Tim Pokja Konsep
Juklak Akuntansi KKS.
2. Survey / kunjungan lapangan
ke daerah.
3. Penyempurnaan konsep dasar.
4. Lokakarya.
5. Finalisasi pedoman.
6. Sosialisasi pedoman ke selindo.
7. Implementasi dan evaluasi
pelaksanaan diklat pengelolaan
KKS.

9.

125

Petunjuk
Pelakasan
aan
Akuntansi
KKS.

Menyusun
Pedoman
Pengemba
ngan

1.

Memfasilitasi, mendorong
terbentuknya koperasi jasa
keuangan syariah yang
sehat.

3. Asosiasi KKS
4. Mikrofin KKS
5. Pemda Tingkat
Provinsi /
Kabupaten /
Kota
1. Kementerian
Koperasi dan
UKM
2. Perbankan
Syariah
3. Asosiasi KKS
4. Mikrofin KKS
5. Pemda Tingkat
Provinsi /
Kabupaten /
Kota
1. Kementerian
Koperasi dan
UKM
2. Perbankan
Syariah
3. Asosiasi KKS
4. Mikrofin KKS
5. Pemda Tingkat
Provinsi /
Kabupaten /
Kota
1. Kementerian
Koperasi dan
UKM
2. BI

KETERANGAN

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
KOORDINASI

INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

URAIAN

KEBIJAKAN

PROGRAM KERJA
3. Perbankan
Syariah
4. Pemda Provinsi /
Kabupaten /
Kota
5. Lembaga
Keuangan non
Syariah

Koeprasi
Jasa
Keuangan
Syariah.

14.

Mewujudkan
5.000
KSP/USP Kop
yang sehat
dan dikelola
dengan
ketentuan dan
profesional.

1. Koordinasi
instansi terkait
2. Sosialisasi
100%
kab/kota
3. Fasilitasi 50%
kab/kota
4. Monitoring
dan evaluasi
100%
kab/kota

1. 100% propinsi
2. 75% kab/kota
memiliki KSP
yang sehat
dan dikelola
sesuai
ketentuan
2. 5000
KSP/USP
yang sehat,
dikelola
dengan
ketentuan
dan
profesional

1.

Memantapkan
sistim manajemen
KSP/USP Kop
melalui pelayanan
prima kepada
anggota

1. Kebijakan
pengelolaan
KSP/USP
Koperasi secara
profesional,
sesuai dengan
ketentuan
administrasi
keuangan yang
benar dan
sehat.

1.

Mensosialisasikan dan
memfasilitasi pelaksanaan
pengelolaan sesuai dengan
SOM dan SOP bagi
KSP/USP Koperasi.

1. Kementerian
Koperasi dan
UKM
2. Pemda
Provinsi /
Kabupaten /
Kota
3. Perbankan
4. IKSP

2. Melaksanakan
pemetaan
KSP/USP
Koperasi
selindo
(lanjutan).

1.

Pencetakan dan Penyebarluasan kuisioner KSP/USP
Koperasi ke daerah.
Pengumpulan data.
Pengolahan data hasil
Pemetaan KSP/USP
Koperasi.
Penyusunan laporan hasil
evaluasi akhir.
Pencetakan hasil laporan.

1. Kementerian
Koperasi dan
UKM

2.
3.

4.
5.

126

KETERANGAN

2. Pemda
Provinsi /
Kabupaten /
Kota
3. Gerakan
koperasi

Rp 40 milyar

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
KOORDINASI

INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

URAIAN

KEBIJAKAN
3.

Menyusun
Kepmen
tentang
SOM
KSP/USP
Koperasi.

4. Penyempurnaan
Pedoman SOP
KSP/USP
Koperasi.

5. Penyempurnaan
Pedoman
Pengawasan
KSP/USP
Koperasi.

15.

Penyediaan
Skim Asuransi
kepada 1000
KUKM yang
menerima
dana bergulir

1. Koordinasi
dengan
instansi terkait

1. 100% propinsi

2. Sosialisasi
100%
kab/kota

3. 1000 KUKM
penerima dana
bergulir
memilliki
asuransi

3. Monitoring dan
evaluasi

2. 50% kab/kota

1.

Melakukan
pendekatan
kepada Lembaga
Asuransi

1.

127

MoU
dengan
lembaga
asuransi
(BUMN
dan
Swasta)

KETERANGAN

PROGRAM KERJA
1.

Rapat koordinasi dengan
instansi terkait.

2.

Sosialisasi Kepmen tentang
SOM KSP/USP Koperasi
pada 26 provinsi / DI.

1.

Rapat koordinasi dengan
instansi terkait.

2.

Lokakarya dalam rangka
penyempurna Pedoman SOP
KSP/USP Koperasi.

3.

Penyusunan Laporan Akhir
Pedoman SOP KSP/USP
Koperasi.

1.

Rapat koordinasi dengan
instansi terkait.

2.

Temu Konsultasi
Pembahasan Konsep
Pedoman Pengawasan pada
8 (delapan) provinsi.

3.

Lokakarya dalam rangka
Penyempurnaan Pedoman
Pengawasan.

3.

Penyusunan Laporan Akhir
Pedoman Pengawasan
KSP/USP Koperasi.

1.

Menciptakan pola asuransi
dengan lembaga asuransi
atau perguruan tinggi

-

Depkeu

-

DAI

2.

Identifikasi di 30 Propinsi.

-

Lembaga
Asuransi

3.

Konsultasi Teknis ke Dep
Keu, DAI, Lemabaga
Asuransi dan Perguruan
Tinggi.

-

Perguruan
Tinggi

Rp 3 milyar

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
KOORDINASI

INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

URAIAN

KEBIJAKAN

KETERANGAN

PROGRAM KERJA

100% propinsi

16.

17.

18.

Menyediakan
program
asuransi
syariah di
lingkungan
Koppontren
dan Koperasi
Syariah

1. Koordinasi
dengan
instnsi terkait
2. Sosialisasi
100% propinsi

Program
asuransi syariah
untuk 10
kopontren di 10
propinsi

1.

3. Monitoring
dan evaluasi
100%
kab/kota

Sosialisasi
kepada
gerakan
koperasi di 30
Propinsi
tentang UU
SJSN (Sistem
Jaminan
Sosial
Nasional)

1. Koordinasi
instnasi terkait

Bimbingan
Pengenalan
Nasabah
Koperasi di
setiap
Kabupaten/Kot
a terhadap
160 KSP

1. Koordinasi
dengan
instansi terkait

2. Sosialisasi 30
propinsi

1. 30 propinsi
telah memiliki
koperasi yang
mengetahui
dan mengerti
tentang UU
SJSN dengan
baik dan
benar

a.

Depag

b.

Bank
Muamalat

c.

Dinaskop dan
UKM TK I

d.

Inkoppontren
(Sekunder
dan Primer)

1.

Melaksanakan
kerja sama dengan
instansi terkait
untuk
mengantisipasi
diberlakukannya
UU SJSN bagi
gerakan koperasi
sebagai badan
hukum

1.

1.

Pendekatan
dengan Depkeu

1.

2.

Dinas TK I dan II

3.

Perbankan yang
menyalurkan dana
bergulir

1.

2. 1000
koperasi telah
mengerti
tentang UU
SJSN dengan
baik dan
benar
160 KSP
Agribisnis telah
mendapatkan
bimbingan
2. Sosialisasi 30 pengenalan
propinsi
nasabah
3. Monitoring dan koperasi
evaluasi 30

Pendekatan
dengan :

MoU

Pedoman
Umum
tentang
SJSN

Petunjuk
Teknis
tentang
Kepmenke
u No. 45/
2003

1.

Identifikasi di 30 Propinsi.

-

Depag

2.

Konsultasi teknis ke Depag,
Dinaskop, dan UKM TK I,
Inkopentren, Lembaga
Asuransi Syariah.

-

Dinaskop dan
UKM Tingkat I

-

Inkoppontren

3.

Lokakarya tentang
pengembangan asuransi
syariah dilingkungan gerakan
Koperasi.

-

Bank
Muamalat

4.

Monev

1.

Identifikasi dan konsultasi
program ke 30 Propinsi.

2.

Sosialisasi pedoman umum
tentang SJSN ke 30 Propinsi.

3.

Seminar tentang
pengembangan dan
penerapan SJSN
dilingkungan gerakan
Koperasi.

1.

2.

3.

128

Identifikasi pengenalan
anggota Koperasi disetiap
kabupaten/kota di 30
Propinsi.
Konsultasi program ke
Depkeu, Dekopin, Dinas
KUM TK I.
Sosialisasi ke 30 Prop.

-

Depnaker

-

Dinaskop
dan UKM
Tingkat I
dan II

-

Dekopin

-

Depkeu

-

Depkeu

-

Dinas TK I

-

Dekopin

Rp 10 milyar

Rp 2,5 milyar

Rp 5 milyar

SASARAN
NO.
URAIAN
Agrobisnis di
30 Propinsi
yang
menerima
bantuan dana
bergulir
19.

Melaksanakan
penjualan
saham yang
dibeli oleh
2.000 koperasi
pada
perusahaan
untuk
meningkatkan
kemampuan
permodalan
koperasi

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
KOORDINASI

INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

URAIAN

KEBIJAKAN

propinsi

1. Koordinasi
100% dengan
instansi terkait
2. Sosialisasi
100% Kab/kota

2000 koperasi
mendapatkan
tambahan
permodalan dari
penjualan saham

1.

Pendekatan
dengan instansi
terkait (Depkeu,
Bappepam,
Perusahaan
Swasta/ BUMN

1.

3. Monitoring dan
evaluasi 100%
kab/kota

PROGRAM KERJA
4.

Lokakarya tentang pedoman
bagi KSP dalam mengelola
atau menerima
simpanan/penyertaan dari
pihak ke tiga yang bukan
anggota.

1.

-

Bapepam,
Bank,
Perusahaan
yang menjual
saham,
Koperasi,
Gerakan
Koperasi

-

Biaya
dukungan
operasional
Rp 10 milyar

9.

Identifikasi perusahaan yang
menjual saham ke koperasi.
Identifikasi Koperasi .
Koordinasi dengan
Perusahaan yang
mengeluarkan saham
Sosialisasi program
Seleksi dan verikasi
Persiapan pelaksanaan
penjualan saham
Valuasi saham-saham
koperasi
Pelaksanaan penjualan
Saham
Monev

Naskah
kerjasama
antara
Kementerian
Koperasi dan
UKM dengan
Bapepam/BE
J tentang
layanan UKM
go public bagi
setiap
provinsi

1.

Identifikasi

-

-

2.

Studi kelayakan klinik UKM
go public

Biaya
dukungan
operasional
Rp 25 milyar

3.

Penyusunan SKB

Bapapem,
BEJ, BES,
Pemda Prov.
Konsultan
Manajemen
Investasi.

4.

Penyusunan Juknis

5.

Sosialisasi

6.

Layanan UKM go public

7.

Monev

Kesepakatan
Bersama
antara
Kementerian
Koperasi &

1.

Melakukan koordinasi
dengan
Pemprov/Pemkab/Pemkot
tentang implementasi CB

-

Bank
Indonesia

-

-

Perbankan
Pelaksana

Anggaran
diusulkan
sebesar Rp.
10 Milyar

Kepmen
tentang
Penetapan
koperasi dan
Juknis
Penjualan
Saham
Koperasi

2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.

20.

Setiap
Propinsi
memiliki unit
layanan UKM
go public
pasar modal.

1. SKB
2. Koordinasi
100% propinsi
3. Sosialisasi
100% propinsi

1. 25 Propinsi
memiliki unit
layanan UKM
go public
pasar modal

1.

Pendekatan
dengan instansi
terkait (Depkeu,
Bapepam, BEJ)

1.

3. Monitoring
dan evaluasi
25 propinsi

21.

Peningkatan
akses
pendanaan
KUKM melalui
pengembanga

1. Koordinasi

1. 100% Propinsi

2. Sosialisasi
100% kab/kota

3. 75% Kab/Kota

3. Monitoring dan

mendapatkan
kemudahan

1.

Koordinasi dengan 1.
Bank Indonesia,
perbankan, dan
LKM lainnya
(termasuk

KETERANGAN

129

SASARAN
NO.
URAIAN
n sistim
informasi
kredit (Credit
Bureau) bagi
KSP/USP

INDIKATOR
KELUARAN
evaluasi 100%
kab/kota

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK
akses
pendanaan
melalui sistem
informasi kredit
yang memadai

KOORDINASI
URAIAN
KSP/USP) dalam
rangka
pemantapan
konsep CB
2.

3.

4.

Melakukan
sosialisasi dan
diseminasi kepada
KSP/USP
potensial yang
dapat masuk
dalam sistim CB

Tersedianya
dasar
peraturan
tentang
Lembaga
Keuangan
Mikro

1. 100% pusat

1. Koordinasi
100%
kab/kota
dengan pihak
terkait

2. 80% Propinsi

2. Sosialisasi
100%
kab/kota

menerapkan
peraturan
tentang lembaga
Keuangan Mikro

3. Monitoring
dan evaluasi
100%
kab/kota

1.

3. 75% Kab/Kota

2.

3.

UKM dengan
Bank
Indonesia
dan
perbankan
lainnya
tentang
pengembang
an sistim
informasi
kredit (CB)
bagi nasabah

PROGRAM KERJA
2.

Pemilihan/inventarisasi calon
peserta (KSP/LKM)

3.

Penyiapan KSP/LKM untuk
menjadi peserta CB

4.

Pertemuan/Diskusi dengan
KSP/LKM secara berkala

-

Pemprov/
Pemkab/Pemk
ot

- Gerakan
Koperasi
- LKM lainnya

5.

Melakukan fasilitasi kepada
perbankan

6.

Studi banding dlm rangka
pengembangan CB

Pendekatan/ lobby 1. Penyempurnaan
draft RUUdengan Lembaga
Keuangan Mikro.
Legislatif dan
Departemen
keuangan dalam
rangka keluarnya
2.
Surat
UU Keuangan
Edaran
Mikro
menteri
tentang
Koordinasi dengan
Lembaga
Bank Indonesia
keuangan
dalam rangka
Mikro
revisi RUU-

1.

Mencari bahan masukan
(dalam dan luar negeri)

- Departemen
Keuangan

2.

Penyelenggaraan focus
group discussion dengan
berbagai nara sumber

- Bank Indonesia

Melakukan scoping 2. Kepmen Menteri
study terhadap
Koperasi dan
KSP/USP calon
UKM tentang
peserta CB
Kriteria
KSP/USP calon
Studi tentang
peserta CB
implementasi CB
di Australia,
Filipina, dan
Beijing

22.

KEBIJAKAN

KETERANGAN

3. Pedoman
pelaksanaan
tentang Sistim
Informasi Kredit
bagi nasabah

- Lembaga
Legislatif

3.

Pembahasan dengan tim
inisiatif RUU-KM (BI,
DepKeu, KKUKM)

- Pemprov/
Pemkab/ Pemkot

4.

Pembahasan antar lembaga
Pemerintah

- Instansi terkait
lainnya

Keuangan Mikro

5.

Menghimpun
masukan dari

Pembahasan dengan
lembaga Legislatif

6.

Monitoring RUU-KM

130

-

Anggaran
diusulkan
sebesar Rp. 1
Milyar

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
KOORDINASI

INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

URAIAN

KEBIJAKAN

KETERANGAN

PROGRAM KERJA

berbagai nara
sumber, baik di
dalam maupun luar
negeri.
23.

24.

Terciptanya
kerjasama
internasional
dengan
lembaga donor
untuk
pengembanga
n dan
pemberdayaan
UKM:
-

dengan
World
Bank

-

dengan
Univ. AlAzhar
Mesir

Revitalisasi
Dana PKBL
(PUKK) BUMN

1. Koordinasi
dengan
instansi
terkait
2. Sosialisasi
100%
Kab/Kota

Kerjasama
internasional
untuk
pengembangan
UKMdi Indonesia

1.

2.

3. MoU
3.

1. Kebijakan
Pendekatan
Menteri KUKM
dengan lembaga
tentang
donor internasional
perlunya
untuk pengenalan
technical
program.
assistance
Koordinasi dengan
maupun project
Departemen Luar
aid bagi
Negeri.
pengembangan
KUKM,
Koordinasi dengan
khususnya
kedubes asing.
dalam
mengatasi
masalah
pembiayaan.

1.

Menyiapkan proposal
kerjasama

- Departemen
Luar negeri

2.

Melakukan koordinasi
dengan pihak terkait

- Kedubes

3.

4.

- Lembaga donor
Melakukan pertemuan- Perbankan
pertemuan internasional
untuk pengembangan KUKM - Instansi terkait
lain
Perumusan hasil pertemuan

5.

Sosialisasi hasil, baik kepada - Gerakan
Koperasi
instansi terkait maupun
gerakan koperasi

1.

Rapat Koordinasi dengan
Menko Perekonomian, Dep.
Keuangan dan Meneg
BUMN.

2. MOU antara
Kementerian
Koperasi dan
UKM dengan
lembaga donor
dalam rangka
bantuan
pembiayaan
bagi KUKM.
1. Koordinasi
dengan
instansi
terkait
2. Sosialisasi
100%
kab/kota
2. Monev 100%
kab/kota

1. 100% Pusat

1.

2. 100% Propinsi
3. 70% kab/kota
merevitaslisasi
dana PKBL
(PUKK)

2.

Koordinasi dengan
Kementerian
Kordinator Bidang
Perekonomian,
Dep Keuangan,
Meneg BUMN.

SKB dengan
Meneg BUMN

Menyiapkan bahan
draft SKB dengan
Meneg BUMN

131

2.

Menyusun Konsep
Revitalisasi Dana PKBL

3.

Penyusunan dan
Penandatanganan SKB

4.

Finalisasi Konsep
Revitalisasi Dana PKBL.

1. Menko
perekonomian
2. Dep. Keuangan
3. Meneg BUMN.

1. PP No. 44 Th.
1997 tentang
Kemitraan.
2. Keppres No. 101
Th. 2001 tentang
Kedudukan,
Tugas, Fungsi,
Kewenangan,
Susunan
Organisasi dan
Tata Kerja

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
KOORDINASI

INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

URAIAN
3.

KEBIJAKAN

Melakukan
Sosialisasi

KETERANGAN

PROGRAM KERJA
5.

Menteri Negara.

Sosialisasi Konsep
Revitalisasi Dana PKBL

3. UU No. 22
Tahun 1999
tentang
Pemerintahan
Daerah.
4. UU No. 25 tahun
1992 tentang
Perkoperasian.
5. UU No. 9 Tahun
1995 tentang
Usaha Kecil
6. UU No. 25
Tahun 2000
tentang Otonomi
Daerah

25.

Tersedianya
kebijakan
perpajakan
yang kondusif
dan berfihak
kepada
koperasi dan
UKM. (BARU)

1. Mou
denganDitjen
Pajak

1. 100% Propinsi

2. Koordinasi
100%
dengan
instansi
terkait

memiliki
kebijakan
perpajakan yang
kondusif

2. 75 Kab/Kota

1.

Mengefektifkan
pelaksanaan
kebijakan insentif
perpajakan bagi
koperasi dan UKM
sesuai dengan
ketentuan undang
– undang
perpajakan.

Kesepakat
bersama antara
Deputi Bidang
pembiayaan
Kementerian
Koperasi dan
UKM dengan
Ditjen Pajak

3. Monev 100%
kab/kota

1.

Merumuskan kebijakan
perpajakan yang kondusif
bagi pengembangan usaha
koperasi dan UKM.

2.

Study banding ketentuan dan
insentif perpajakan yang
kondusif bagi pengembangan
usaha KUKM di beberapa
negara Asean.

3.

Penyusunan pola bimbingan
Administrasi dan teknis
perpajakan bagi koperasi.

-

Ditjen Pajak
ditingkat
pusat,
Kanwil
Pajak, KPP
setempat di
daerah,
Pemda,
serta
instansi
terkait
lainnya.

- Kesepakan
bersama antara
Deputi Bidang
Pembiayaan
Kemanterian
Koperasi dan
UKM dengan
ditjen Pajak
Depkeu Nomor :
30/SKB/Dep.
3/IX/2004
KEP–
164/PJ/2004
Tanggal 16
September
2004 tentang
Bimbingan
Administrasi
dan Teknis

132

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
KOORDINASI

INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

URAIAN

KEBIJAKAN

KETERANGAN

PROGRAM KERJA
Perpajakan
bagi
Koperasi.
- Rp. 5 Milyar.

26.

Setiap
kabupaten/kot
a memiliki
forum
koordinasi/kelo
mpok kerja
(Pokja)
bimbingan
Administrasi
dan Teknis
Perpajakan
kepada 70.000
Koperasi dan
UKM di
seluruh
Indonesia.

1. Sosialisasi
100%
Kab/kota
2. Fasilitasi 70%
Kab/kota
3. Monev 100%
kab/kota

1. 100% Propinsi

1.

2. 70% Kab/Kota
memiliki forum
koordinasi/pokja
3. 70.000
koperasi dan
UKM telah
mengetahui
administrasi dan
teknis
perpajakan

2.

Meningkatkan
peran aparatur
pembina koperasi
didalam
memberikan
bimbingan
administrasi dan
teknis perpa