renstra 2004 2009 lampiran 04 final

La m pira n 4 . M a t rik Progra m Pe nge m ba nga n K e w ira usa ha a n da n SDM

SASARAN
NO.
URAIAN

1.

Setiap koperasi
aktif harus
melaksanakan
pendidikan
perkoperasian
bagi anggotanya

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /

DAMPAK

1. Kepmen

1. 100% pusat

2. Sosialisasi
100%
Kab/Kota

2. 100% Propinsi

3. Monitoring
dan evaluasi
50%
Kab/Kota

4. 35.000
koperasi
melaksanakan

pendidikan
perkoperasian
bagi
anggotanya

4. Fasilitasi
TOT 2000
orang
instruktur
dan 70.000
orang
pengurus
koperasi

3. 50% Kab/Kota

URAIAN

KEBIJAKAN


1. Peningkatan
kompetensi
SDM pengurus
koperasi

1. Kepmen tentang
Pedoman Diklat
KUMKM
2. Kepmen tentang
Petunjuk teknis
penyelenggaraan
pendidikan anggota
koperasi
3. Keputusan Bersama
Menegkop dan UKM
dg Gubernur tentang
pendidikan anggota
4. Kepmen tentang
sistem Insentif bagi
penyelenggara diklat

5. Kepmen tentang
Pedoman Kurikulum
dan silabi dalam
rangka pemberdayaan
KUMKM

KOORDINASI

KETERANGAN

1. Review atas pedoman,
juknis, kursil modul dan
penyelenggaraan diklat

- Deputi Kelembagaan

Instruktur Kop:
- Pelatih Lembaga
diklat daerah


2. Penyusunan pedoman,
juknis, kursil
penyelenggaraan
pendidikan anggota
koperasi

- Pemerintah
Propinsi/Kabupaten/
Kota

PROGRAM KERJA

3. Sosialisasi pedoman,
juknis, kursil
penyelenggaraan
pendidikan anggota
koperasi
4. Pelaksanaan TOT
manajemen training
pendidikan ang gota bagi

para instruktur koperasi
(2.000 org)
5. Pelaksanaan TOT
pendidikan anggota bagi
pengurus koperasi
sebanyak 70.000 orang
pengurus
6. Penyusunan modul-modul:
a. TOT manajemen
training pendidikan
anggota
b. TOT pendidikan
anggota

136

- Lapenkop/ Dekopin

- Lembaga-lembaga
diklat daerah


- Pelatih dari
gerakan koperasi
- Biaya Rp. 113
Milyar

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

URAIAN


KEBIJAKAN

KOORDINASI

KETERANGAN

-

Deputi terkait

-

Dekopin

-

IKSP

Sudah banyak
pendidikan dan

pelatihan
dilaksanakan oleh
koperasi pada calon
anggota dan
masyarakat dan
sekitarnya, tapi
pada umumnya
peserta gagal
menjadi wirausaha
baru. Mengapa?
Karena tidak
diimbangi/
ditindaklanjuti
dengan pemberian
pinjaman berupa
modal awal.
KSP/USP bisa
melakukan itu

PROGRAM KERJA


7. Koordinasi dalam rangka
pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan
Diklat
8. Penyusunan pedoman
kerjasama
penyelenggaraan
pendidikan anggota
koperasi
2. Peningkatan
Peran KSP/USP
dalam
menumbuhkan
wirausaha baru
melalui
pendidikan
kepada calon
anggota dan
masyarakat di

sekitarnya

1.

Kepmen tentang
Juknis Pedoman
KSP/USP dalam
menyelenggarakan
pelatihan kepada
anggota secara
terpadu

137

1.

Penyusunan Kepmen
tentang Pedoman
KSP/USP dalam
menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan
kepada anggota secara
terpadu

2.

Identifikasi KSP/USP
yang mampu
melaksanakan
pendidikan dan pelatihan
terpadu

3.

Sosialisasi sistem
pendidikan dan pelatihan
terpadu

4.

Bantuan operasional
kepada KSP/USP untuk
menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan
kepada anggota secara
terpadu

5.

Bimbingan dan supervisi

6.

Monitoring dan evaluasi

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

KOORDINASI
URAIAN

3. Mendorong
peran serta
gerakan koperasi
dalam
pembiayaan
pendidikan
anggota

KEBIJAKAN

1.

2.

Kepmen tentang
pedoman
pemanfaatan bagian
SHU untuk
pendidikan anggota
Keputusan Bersama
Menegkop dan UKM
dg Dekopin tentang
pemanfaatan SHU
untuk pendidikan
anggota

PROGRAM KERJA

1. Review atas ketentuan
pemanfaatan bagian SHU
untuk pendidikan

- Dinas Koperasi
Propinsi/Kabupaten/K
ota

2. Penyusunan pedoman
tentang pemanfaatan
bagian SHU untuk
pendidikan anggota

- ekopin/Dekopinwil/
Dekopinda

3. Sosialisasi Kepmen dan
SKB tentang pemanfaatan
bagian SHU untuk
pendidikan anggota
4. Koordinasi dg daerah dan
Dekopin dalam rangka
pengembangan partisipasi
gerakan koperasi dalam
membiayai diklat anggota

4. Melaksanakan
pengendalian
program
pendidikan
anggota
koperasi

1.

Kepmen tentang
pembentukan forum
koordinasi
penyelenggaraan
pendidikan koperasi

1. Penyusunan Kepmen
tentang pembentukan forum
koordinasi penyelenggaraan
pendidikan koperasi di
daerah
2. Sosialisasi Kepmen
3. Pengembangan sistem
monitoring dan evaluasi
diklat pendidikan anggota
4. Mengembangkan sistem
Insentif dan aplikasinya

138

- Gerakan Koperasi

KETERANGAN

SASARAN
NO.
URAIAN

2.

Setiap manajer
dan pengurus
koperasi
memenuhi
standar
kompetensi

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

1. Kepmen

1. 100% pusat

2. Sosialisasi
100%
Kab/Kota

2. 100%
Propinsi

3. Monitoring
dan evaluasi
50%
Kab/Kota
4. Fasilitasi
diklat dan uji
kompetensi
pengurus
dan atau
manajer
70.000
koperasi

3. 50% kab/kota
4. 35.000
koperasi
memiliki
manager dan
pengurus
koperasi yang
memenuhi
standar
kompetensi

KOORDINASI
URAIAN

1. Menyusun
standar
kompetensi
pengurus dan
manager
Koperasi

2. Meningkatkan
kompetensi
manager dan
pengurus
koperasi sesuai
dengan
standar minimal

KEBIJAKAN

1.

Kepmen tentang
Pedoman Diklat
KUMKM

1. Kepmen tentang
juknis pelaksanaan
standarisasi
kompetensi dan
sertifikasi bagi
pengurus dan
manager koperasi

PROGRAM KERJA

-

Lintas Deputi, Es. I

-

Depnakertrans

2. Penyusunan juknis
standarisasi kompetensi
dan sertifikasi

-

Dekopin

-

Kadin

3. Menyusun instrumen uji
kompetensi

-

Stakeholder terkait
lainnya

4. Penyusunan modul-modul
Diklat

-

Lembaga
pemeringkat

1. Penyusunan juknis
pelaksanaan standarisasi
kompetensi dan sertifikasi

-

1. Sosialisasi kebijakan
(KEPMEN)

2. Sosialisasi juknis
3. Pelaksanaan Diklat dan uji
kompetensi bagi pengurus
dan manajer koperasi
sebanyak 140.000 orang
4. Koordinasi, pengawasan
dan pengendalian
pelaksanaan diklat, uji
kompetensi serta sertifikasi

3. Melakukan
standarisasi
kompetensi
pengurus dan
manajer
koperasi
bersama
gerakan
koperasi

1. Keputusan Bersama
Menegkop dan UKM
dg Dekopin tentang
pelaksanaan
standarisasi
kompetensi pengurus
dan manajer koperasi

1. Penyusunan pedoman
standarisasi kompetensi
pengurus dan manajer
koperasi
2. Sosialisasi pedoman
bersama gerakan koperasi
dan instansi lain terkait
3. Pelaksanaan standarisasi
kompetensi pengurus &
manager koperasi
4. Koordinasi pelaksanaan,
pengawasan dan

139

KETERANGAN

Dinas Koperasi
Propinsi/Kab/Kot

- Dekopin/Dekopinwil/
Dekopinda
-

BDS/Perguruan
Tinggi/Lembaga
Diklat/BSN

Biaya Rp.135 Milliar

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

KOORDINASI
URAIAN

KEBIJAKAN

KETERANGAN

PROGRAM KERJA
pengendalian standarisasi
kompetensi pengurus dan
manager bersama gerakan
Koperasi

4. Peningkatan
standar
kompetensi SDM
pengelola
KSP/USP

1. Kepmen tentang
Standar Kompetensi
SDM pengelola
KSP/USP

1. Identifikasi unsur-unsur
kompetensi

2. Pedoman akreditasi
kompetensi SDM
pengelola KSP/USP
yang sudah ada

3. Menyusun Kepmen
tentang Kompetensi

- Bank Indonesia

-

KSP/USP yang
akan kita
bangun menjadi
lembaga
keuangan harus
di treatment
seperti lembaga
keuangan
melalui
peningkatan
kompetensi
SDM
pengelolanya

-

Unsur SDM
pengelola
KSP/USP perlu
ditingkatkan
profesionalisme
nya melalui
penerapan
standar
kompetensinya

- Deputi terkait

2. Menyusun scoring

4. Mensosialisasikan
pentingnya standar
kompetensi
5. Membudayakan sistem fit
dan proper tes di
lingkungan KSP/USP
6. Menginisiasi lembaga
akreditasi dan sertifikasi
kompetensi SDM pengelola
KSP/USP
7. Pembinaan dan supervisi
8. Monitoring dan evaluasi

3.

SDM dari
35.000
koperasi aktif
mengikuti
diklat
peningkatan
kualitas

1. Kepmen

1. 100% pusat

2. Koordinasi
dengan
instansi
terkait

2. 100% Propinsi

3. Sosialisasi
100%
Kab/Kota
4. Monitoring
dan
evaluasi

3. 50% kab/kota
memiliki SDM
koperasi yang
berkualitas
4. 35.000
koperasi
memiliki kader
yang
kompeten

1. Meningkatkan
kapasitas dan
kualitas SDM
koperasi aktif

1.

Kepmen tentang
Pedoman Diklat
KUMKM

1. Identifikasi koperasi aktif
dalam kaitan penetapan
kebutuhan diklat

-

Lintas Deputi
Kementerian
KUKM

2.

Kepmen tentang
Pedoman
Kurikulum dan
silabi dalam
rangka
pemberdayaan
KUMKM

2. Pelaksanaan Training
Needs Assessment (TNA)

-

Pemda

-

Dekopin/wil/da

-

Lembaga diklat
Pemerintah dan
Non Pemerintah
lainnya

-

Lembaga-

3.

Keputusan
Bersama

140

3. Diklat peningkatan
kapasitas dan kualitas
SDM:
a. Kewirausahaan
b. Keterampilan teknis

Biaya Rp. 12 Miliiar

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

KOORDINASI
URAIAN

50%
Kab/Kota

KEBIJAKAN
Menegkop dan
UKM dg Dekopin
tentang pendidikan
peningkatan
kapasitas dan
kualitas SDM
koperasi

5. Fasilitasi
35.000
koperasi

PROGRAM KERJA

c. Manajemen
perkoperasian
d. Penunjang
4. Koordinasi dalam rangka
Pengawasan &
pengendalian pelaksanaan
pendidikan
1. Koordinasi dalam
penggalangan dana
pendidikan

2. Optimalisasi
pemanfaatan
sumber daya
diklat koperasi
di seluruh
Indonesia

2. Koordinasi dalam rangka
pengawasan dan
pengendalian pemanfaatan
dana pendidikan
3. Pengembangan programprogram insentif bagi
sumberdaya diklat yang
berprestasi

1. Menetapkan standar
kualifikasi fasilitator BDS
unggul

3. Pemanfaatan
BDS unggul
dalam
penyelenggaraa
n diklat

2. Seleksi fasilitator berdasar
standar kualifikasi yang
ditetapkan
3. Melaksanakan
pengembangan kualitas
fasilitator BDS unggul
1. Menggali potensi kerjasama
dengan pihak luar negeri
untuk mendukung
peningkatan kualitas
koperasi aktif

4. Pengembangan
kerjasama diklat
dengan pihak
luar negeri

141

lembaga asing
yang terkait

KETERANGAN

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

KOORDINASI
URAIAN

KEBIJAKAN

KETERANGAN

PROGRAM KERJA

2. Mewujudkan pelaksanaan
kerjasama dengan pihak
luar negeri
3. Melakukan penilaian
prestasi kerjasama
5. Melaksanakan
pengendalian
program
peningkatan
kualitas dan
kapasitas SDM
koperasi

1. Kepmen tentang
pembentukan forum
koordinasi
penyelenggaraan
pendidikan koperasi

1. Menyusun Kepment tentang
Peningkatan Kualitas dan
Kapasitas SDM 35.000
koperasi aktif
2. Sosialisasi Kepmen
3. Pengembangan sistem
monitoring dan evaluasi
diklat
4. Mengembangkan sistem
insentif dan aplikasinya

4.

100
Lapenkopda/UP
TD Badiklatkop
dan UKM
mampu
meningkatkan
kualitas
berkoperasi bagi
1 juta anggota
koperasi

1. Kepmen
dan SKB
2. Sosialisasi
100%
Kab/Kota
3. Fasilitasi
50%
Kab/Kota
4.
Monitorin
g dan
evaluasi
50%
Kab/Kota

1. 100%
Kab/Kota di
32 Propinsi
memiliki
Lapenkopda/
UPTD
Badiklatkop
dan UKM
yang
berkualitas
2. 1 juta orang
anggota
koperasi
terdidik oleh
Lapenkopda/
UPTD
Badiklatkop
dan UKM

1. Meningkatkan
kapasitas dan
kualitas SDM
Lapenkopda

1.

Kepmen tentang
Pedoman Diklat
KUMKM

1.

Pelaksanaan TNA SDM
Lapenkopda/UPTD
Badiklatkop dan UKM

2.

Kepmen tentang
Pedoman
Kurikulum dan
silabi dalam
rangka
pemberdayaan
KUMKM

2.

Pelaksanaan TOT
Fasilitator
Lapenkopda/UPTD
Badiklatkop dan UKM

3.

Penyusunan modul
Diklat peningkatan
kualitas berkoperasi
SDM
Lapenkopda/UPTD
Badiklatkop dan UKM

4.

Fasilitasi pelaksanaan
Diklat Anggota oleh
Lapenkopda/UPTD
Badiklatkop dan UKM
sesuai dengan
kebutuhan

3.

Keputusan
Bersama
Menegkop dan
UKM dg Dekopin
tentang pendidikan
peningkatan
kapasitas dan
kualitas SDM
koperasi

142

- Deputi
Kelembagaan
- Dekopin/Dekopinwi
l/Dekopinda/Lapen
kop

Biaya Rp 29,5
Milliar

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

KOORDINASI
URAIAN

KEBIJAKAN

PROGRAM KERJA

5.

Pengawasan dan
pengenda- lian
pelaksanaan diklat

6.

Evaluasi kesadaran
berkoperasi dari 1 juta
anggota

2. Mensinergikan
kapasitas
Lapenkopwil/da
/UPTD
Badiklatkop dan
UKM dalam
peningkatan
kualitas
anggota
koperasi

1.

Studi banding bagi
pengelola dan instruktur
Lapenkopda/UPTD
Badiklatkop dan UKM

2.

Optimalisasi
sumberdaya
Lapenkopda/UPTD
Badiklatkop dan UKM

3.

Meningkatkan
koordinasi dengan
Pemda dalam
peningkatan kualitas
anggota koperasi

3. Mengembangkan
program
pengendalian
pelaksanaan
kegiatan
Lapenkopwil/da
/UPTD
Badiklatkop dan
UKM

1.

Menyusun program
pengendalian
pelaksanaan kegiatan
Lapenkopda/UPTD
Badiklatkop dan UKM

2.

Koordinasi aplikasi
pengendalian
pelaksanaan diklat
dengan pihak Lapenkop
Pusat

3.

Melakukan evaluasi
kinerja
lapenkopda/UPTD
Badiklatkop dan UKM
bersama lapenkop
Pusat

143

KETERANGAN

SASARAN
NO.
URAIAN

5.

Beasiswa D3/
S1 bagi 1000
orang
pengelola/
kader koperasi
di IKOPIN dan
atau perguruan
tinggi setempat
yang
mengembangkan pendidikan
perkoperasian

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

1. Kepmen

1. 100% Propinsi

2. Sosialisasi
100%
Propinsi

2. 50% Kab/Kota
memiliki kader
koperasi
dengan
pendidikan
D3/S1 koperasi

3. Fasilitasi
50%
kab/kota
4. Monitoring
dan evaluasi
100%
Propinsi

KOORDINASI
URAIAN

1. Mengembangkan
sistem rekruitmen
berdasarkan
prestasi dan
wilayah

3. 1000 orang
kader koperasi
berderajat
D3/S1
2. Mengembangkan
sistem
Pembiayaan
beasiswa
pendidikan

KEBIJAKAN

1. KEPMEN tentang
Juknis tentang
Fasilitasi
pengembangan SDM
Koperasi melalui
beasiswa Perguruan
Tinggi
2. Surat Edaran Menteri
kepada Gubernur dan
Bupati/Walikota

PROGRAM KERJA

1. Sosialisasi KEPMEN

- Lintas Deputi, Es. I

2. Penyusunan instrumen
seleksi

- Pemda/Dinas
Koperasi

3. Pelaksanaan seleksi dan
penetapan calon

- Dekopin/Wil/Da

4. Koordinasi pihak terkait
dalam pelaksanaan seleksi

1. Menyusun desain sistem
pembiayaan beasiswa
pendidikan
2. Alokasi beasiswa
3. Koordinasi dengan
stakeholder (Pemda,
Gerakan Koperasi, Badan
Usaha lainnya)
1. Menyusun disain sistem
pengawasan dan
pengendalian

3. Mengembangkan
sistem
pengawasan dan
pengendalian

2. Melaksanakan sistem
pengawasan dan
pengendalian bersama
Gerakan Koperasi,
Dekopin.

144

KETERANGAN

- Ikopin

Biaya Rp. 15 Milliar

SASARAN
NO.
URAIAN

6.

INDIKATOR
KELUARAN

Mewujudkan 6 1. Kepmen dan
SKB
juta unit usaha
baru di
2. Koordinasi
Indonesia
lintas
instansi
3. Sosialisasi
100%
Kab/Kota
4. Fasilitasi
2000
motivator
wirausahaan
5. Monitoring
dan evaluasi
100%
Kab/Kota

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK
20.000 unit UKM
baru yang formal

KOORDINASI
URAIAN

1. Menyiapkan
2000 fasilitator/
motivator
Kewirausahaan
dengan
memanfaatkan
SDM BDS
Koperasi, LSM,
Perguruan
Tinggi, UPTD
dan Asosiasi
dunia usaha

KEBIJAKAN

1. Kepmen Fasilitasi
2. SKB Depnakertrans
3. SKB Perbankan
4. Perda setempat yang
berkaitan dengan
pengaturan usaha
kecil
5. Kebijakan yang
berkaitan dengan
pengaturan
lingkungan

KETERANGAN

PROGRAM KERJA

1. Menetapkan kriteria
fasilitator dan penyusunan
juknis

-

Lintas Sektoral

-

Lintas Dep

2. Pengembangan wirausaha
baru (diklat, magang,
pendampingan dan
inkubasi)

-

Pemda

- masyarakat
umum

-

Pihak Perbankan

- putus sekolah

-

Asosiasi dunia
usaha

- lulusan
sekolah/PT

3. Sosialisasi Juknis
4. Seleksi dan implementasi
juknis

& Es I

Sumber wirausaha
baru:

- Eks PHK
- Anggota
koperasi non
bisnis
Biaya Rp. 29 Milliar

2. Memberikan
kesempatan
usaha secara
luas sesuai dg
potensi wilayah
lokal

1. Pemetaan Kebutuhan dan
jenis usaha yang potensial
di wilayah
2. Penciptaan kerjasama antar
Pemda potensial untuk
mewujudkan wirausaha
baru
3. Penyusunan rencana tindak
untuk melaksanakan
kerjasama
4. Melaksanakan rencana
tindak
5. Pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan kerjasama

3. Memberikan
bantuan
perkuatan dan
insentif

1.

2.

3.

145

Mengembangkan sistem
pembiayaan usaha bagi
wirausaha baru
Memberikan bantuan
perkuatan dibidang
produksi, pemasaran
dan teknologi serta
SDM nya
Menggalang potensi

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

KOORDINASI
URAIAN

KEBIJAKAN

KETERANGAN

PROGRAM KERJA

4.

dukungan dari lembagalembaga asing terkait
Pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan
bantuan perkuatan dan
insentif

4. Menyiapkan
ketentuanketentuan
pemihakan
(advokasi) yang
efektif

1.

Mengkaji ulang berbagai
peraturan yang
dianggap tidak
mendukung penciptaan
wirausaha baru

2.

Sosialisasi ketentuanketentuan pemihakan
bekerjasama dengan
pihak terkait

5. Melakukan
pembinaan
melalui
sektor/komoditi/
kelompok

1. Melakukan evaluasi proses
pembentukan kelompok di
masing- masing
sektor/komoditi per wilayah
2. Pemetaan kelompok
berdasarkan sektor/komoditi
3. Aplikasi pendampingan
kelompok dan Bintek usaha
kelompok
4. Evaluasi efektivitas
kelompok

7.

Mewujudkan 5 1. Kepmen,
(lima) inkubator
SKB dan
wilayah pada 5
MoU
(lima) wilayah
2. Koordinasi
yang berbeda
lintas
instansi
3. Sosialisasi
100%
Propinsi

5 (lima)
Inkubator
wilayah yang
efektif
menumbuhkan
UKM formal

1. Mensinergikan
pihak-pihak
terkait dan
memanfaatkan
sumber daya
yang tersedia

1. Kepmen tentang
Juknis Pengembangan
Inkubator Wilayah

1. Konsolidasi dan revitalisasi
kelembagaan inkubator
KUMKM di lima wilayah

2. Keputusan bersama
Menegkop dan UKM
dengan Gubernur
tentang
pengembangan
inkubator wilayah

2. Koordinasi lintas pelaku
dalam pengembangan
usaha di wilayah inkubator

146

-

Pemda/Dinas
Koperasi

-

Perbankan

-

Deperindag

-

Depnakertrans

-

Lintas pelaku
terkait

Biaya Rp 15 Milliar

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

KOORDINASI
URAIAN

4. Monitoring
dan
evaluasi 5
Propinsi
5. Fasilitasi 5
inkubator
wilayah

KEBIJAKAN

PROGRAM KERJA

3. MoU pemanfaatan
bantuan program
kerjasama dg luar
negeri
1. Penyusunan Juknis pola &
standar operasional
inkubator wilayah

2. Mengembangkan
pola dan standar
operasional
inkubator wilayah

2. Pengawasan dan
Pengendalian Sosialisasi
Juknis pola & standar
inkubator wilayah
3. Pengendalian dan evaluasi
operasionalisasi inkubator
wilayah

1. Melaksanakan program
asistensi dan
pendampingan inkubator
wilayah

3. Memperkuat
jaminan dan ke
pastian pasar
bagi inkubator
wilayah

2. Promosi Produk Inkubator
3. Optimalisasi peranserta
masyarakat dalam
sosialisasi

4. Meningkatkan
kompetensi
pengelola dan
kualitas
pengelolaan
inkubator
wilayah

1. Diklat Pengelola inkubator

5. Melakukan
pengendalian
dan evaluasi
pelaksanaan
pengembangan

1. Menyusun sistem
monitoring dan evaluasi
pengembangan inkubator
wilayah

2. Studi banding
3. Optimalisasi peranserta
masyarakat

147

KETERANGAN

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

URAIAN

KEBIJAKAN

inkubator
wilayah

KOORDINASI

KETERANGAN

-

Dinas Koperasi
Propinsi/Kab/Kota

Biaya Rp 4,5 Milliar

-

Depdiknas,
Depnaker, BSN

-

Perguruan
Tinggi/BDS/
Lembaga Diklat

PROGRAM KERJA
2. Pembentukan team
evaluasi
3. Pelaksanaan pengendalian
dan evaluasi
pengembangan inkubator
wilayah

8.

Terwujudnya
optimalisasi
program
bantuan
perkuatan
KUKM prioritas

1.
2.

3.

4.

5.

Kepmen
Koordinasi 100%
Kab/Kota
Sosialisas
i 100%
Kab/Kota
Fasilitasi
60%
Kab/Kota
Monitorin
g dan
evaluasi
60%
Kab/Kota

1. 100% propinsi
2. 60% kab/kota
memiliki
KUKM
berdaya
saing ekspor
dan pasar
nasional

1. Menyusun
program
dukungan
perkuatan
melalui diklat

1. Keputusan Menteri
tentang Pedoman
Diklat KUKM

1. Pelaksanaan identifikasi
dan pengelompokkan
kebutuhan pelatihan

2. Pedoman Kurikulum
dan silabi dalam
rangka
pemberdayaan
KUKM (KEPMEN)

2. Menyusun desain diklat
sesuai dengan hasil
identifikasi

3. Perda-perda yang
terkait dengan
ketentuan

3. Pelaksanaan program diklat
teknis terkait sebanyak
3000 orang
4. Evaluasi hasil diklat

2. Memanfaatkan
seoptimal
mungkin
sumber daya
pengembangan
dukungan
perkuatan

1. Mengembangkan programpro gram dukungan
perkuatan di luar diklat
(pendampingan, magang
kunjungan, bintek)

3. Mengembangkan sistem
pengawasan dan
pengendalian
pelaksanaan
pengembangan
SDM yang
mendukung

1. Menyusun desain sistem
pengawasan dan
pengendalian pelaksana- an
program dukungan
perkuatan di luar diklat

2. Pelaksanaan dan evaluasi
hasil program-program
dukungan

2. Melakukan evaluasi
terhadap aplikasi sistem
pengawasan dan

148

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

KOORDINASI
URAIAN

KEBIJAKAN

bantuan
perkuatan
9.

Pengembangan workshop
di lingkungan
pesantren
sebagai basis
penciptaan
calon
wirausaha
baru pada 90
pesantren

1. Kepmen
2. Koordinasi 100%
Kab/Kota
3. Sosialisasi 100%
Kab/Kota
4. Fasilitasi
60%
Kab/Kota
5. Monitoring dan
evaluasi
60%
Kab/Kota

1. 100% propinsi
2. 50% Kab/
kota memiliki
workshop
untuk
melahirkan
wirausaha baru

1. Membangun
workshop di
lingkungan
pondok
pesantren
2. Mengembangkan sistem
manajemen
pengelola
workshop

KETERANGAN

PROGRAM KERJA
pengendalian

1. SKB Menegkop dan
UKM dengan Menteri
Agama serta
Menakertrans
2. Kepmen tentang
Juknis pengembangan
workshop di
lingkungan pesantren

1. Koordinasi, perencanaan
dan persiapan

-

Departemen
Agama

2. Penyusunan Juknis
pengembangan workshop di
lingkungan pesantren

-

Departemen
Tenaga Kerja dan
Transmigrasi

3. Identifikasi dan seleksi
pesantren

-

MUI

-

Deputi terkait

-

Pesantren akan
menjadi sumber
penumbuhan
dan penciptaan
calon
wirausahawan
baru yang tidak
ada habishabisnya
(berkesinambun
gan). Konsep ini
memiliki
keunggulan
sebagai tempat
mengembangkan calon
wirausaha baru

-

Peserta BLK
harus datang ke
tempat
workshop,
sedangkan di
pesantren,
peserta ada di
lingkungan
workshop

4. Menyusun prototype dan
desain workshop

3. Memberikan
pembekalan pada
pengelola
workshop

5. Pemberian bantuan dana
pembangunan workshop
6. Pemberian bantuan dana
pengadaan sarana
workshop

4. Menginventarisir
pesantren yang
sudah memiliki
tingkat
pendidikan
Aliyah/sederajat

7. Penyusunan manajemen
pengelolaan workshop
8. Pembinaan dan supervisi
9. Monitoring dan evaluasi

10.

Peningkatan
peran serta
masyarakat
dalam
pemberyaan
ekonomi
rakyat

1. Kepmen
2. Koordinasi 100%
Kab/Kota
3. Sosialisas
i 100%
Kab/Kota
4. Fasilitasi
60%
Kab/Kota
5. Monito-

1. 100% propinsi
2. 50% Kab/ kota
memiliki forum
pemberdayaan ekonomi
rakyat

1. Mengembang
kan forum
pemberdayaan
ekonomi rakyat

Kepmen tentang
Pengembangan forum
pemberdayaan ekonomi
rakyat

2. Mengoptimalkan
forum-forum yang
sudah ada agar
lebih menambah
muatan ruang
lingkup tugasnya

1. Menyusun pedoman
pengembangan
pembentukan forum
pemberdayaan ekonomi
rakyat

- Selama ini,
masyarakat
masih lebih
banyak sebagai
objek dalam
penentuan
kebijakan
pemberdayaan
ekonomi rakyat.

Seluruh stakeholder
pemberdayaan ekonomi
rakyat, pusat, propinsi,
Kab/Kota

2. Penyusunan pedoman
operasional forum
3. Sosialisasi tentang
pentingnya forum
pemberdayaan ekonomi

149

-

Instansi seakan

SASARAN
NO.
URAIAN

INDIKATOR
KELUARAN
ring dan
evaluasi
60%
Kab/Kota

STRATEGI
INDIKATOR
HASIL /
DAMPAK

KOORDINASI
URAIAN

KEBIJAKAN

KETERANGAN

PROGRAM KERJA
rakyat

dengan
pemberdayaan
ekonomi rakyat

mengetahui
segala apa yang
diperlukan
masyarakat

4. Bimbingan dan supervisi
5. Monitoring dan evaluasi

3. Mendorong
masyarakat agar
ikut juga dalam
merumuskan
kebijakan
pemberdayaan
ekonomi rakyat

-

150

Domain
masyarakat
belum diaktifkan
sehingga perlu
diaktifkan dalam
wadah “Forum”
agar ketiga
domain menjadi
bersinergi