Manajemen Keuangan Daerah 07

Manajemen Keuangan
Daerah
(Pertemuan Ketujuh)
“Pengendalian Internal dan Audit Pada Pemerintah
Daerah”

Disampaikan oleh:

Pendahuluan
• Tujuan pengendalian internal dan kerangka audit adalah
untuk meningkatkan kapasitas manajemen keuangan dan
administrasi dengan membatasi perilaku fiskal yang
mubazir, mis alokasi, dan berakibat pada korupsi.
• Banyak negara berkembang yang telah menerapkan sistem
desentralisasi:
– Pemerintah daerah memiliki tambahan wewenang dan tanggung
jawab, terutama dalam funding dan spending
– Jika tidak diiringi dengan peningkatan pada sistem manajemen
keuangan daerah, hasil akhirnya tidak akan lebih baik dari
sentralisasi: ketidakseimbangan fiskal, akuntabilitas buruk, dan
kemunduran dalam pelayanan publik

– Contoh: Argentina, Brazil, Kolombia, dan India

• Pengendalian internal dan audit ada untuk menyelesaikan
permasalahan di atas.

Kebutuhan Peningkatan Akuntabilitas
• Desentralisasi pemerintahan merupakan bentuk transfer
kewenangan dan tanggung jawab pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah dalam hal:
– Pengambilan keputusan
– Perencanaan proyek
– Pengaturan fungsi pelayanan publik

• Tujuan desentralisasi  meningkatkan kualitas pelayanan
publik
• Kenyataannya pada negara berkembang:






Pelayanan publik tidak mengalami peningkatan, malah lebih buruk
Administrasi publik juga menjadi lebih buruk
Disiplin fiskal yang buruk
Lemahnya manajemen pengeluaran dan skill manajerial di
pemerintah daerah

Kebutuhan Peningkatan Akuntabilitas
• Efek negatif dari desentralisasi dapat dihilangkan
dengan:
– Compliance terhadap aturan-aturan yang berlaku
– Adanya sistem pengendalian pengeluaran pemerintah yang
baik
– Dan sistem evaluasi kinerja yang baik

• Keberadaan pengendalian internal bersama dengan
audit eksternal diharapkan mampu menghilangkan
dampak buruk desentralisasi

Kondisi di beberapa negara


Permasalahan Desentralisasi di Indonesia
• Permasalahan penerapan desentralisasi di Indonesia
menurut studi World Bank tahun 2003:
– Ketiadaan sistem deteksi yang baik terhadap penyimpangan
dan korupsi
– Pengelolaan kas yang tidak efisien
– Praktek kolusi dalam pengadaan barang dan jasa ( procurement)
– Lemah dalam pengendalian internal dan audit
– Hanya 5% transaksi anggaran pemerintah daerah yang diaudit
oleh badan audit daerah (BPK atau BPKP) dan hanya 50% dari
otoritas lokal yang dievaluasi secara periodik oleh lembaga
audit eksternal

• Dengan masalah-masalah di atas ditambah lagi dengan
permasalahan korupsi, kualitas pelayanan publik
menjadi sangat buruk

Konsep Pengendalian Internal
• Pengendalian

internal
merupakan
seperangkat
kebijakan organisasi dan prosedur yang memastikan
adanya sistem pengelolaan aset yang baik,
menekankan
terciptanya
peningkatan
efisiensi
operasi, dan monitoring kesesuaian antaran kebijakan
dan arahan.
• Fungsi umum dari pengendalian internal adalah:
– Memastikan bahwa pemerintah daerah memiliki dana yang
cukup untuk penyelenggaraan pelayanan publik
– Memastikan seluruh transaksi telah sesuai dengan peraturan
dan hukum yang berlaku
– Memastikan bahwa praktek di lapangan sesuai dengan
kebijakan, tujuan organisasi, dan kriteria-kriteria kinerja.

Konsep Pengendalian Internal

• Pengendalian internal merupakan sistem monitoring yang
bersifat proaktif, menyeluruh, dan berkelanjutan.
• Menurut International Organization of Supreme Audit
Institutions (INTOSAI) bahwa pengendalian internal bukan
saja “one event or circumstance, but a series of actions that
permeate an entity’s activities. These actions occur
throughout an entity’s operations and an ongoing basis ”.
• Penerapan pengendalian internal yang lemah akan berakibat:
– Kegiatan operasional yang tidak efisien, kurang beretika, dan tidak
efektif
– Akuntabilitas yang lemah
– Praktek yang tidak sesuai aturan
– Dan tidak adanya perlindungan terhadap
mismanagement,
penyalahgunaan, fraud, dan korupsi

Konsep Pengendalian Internal
• Sebelumnya, pengendalian internal hanya fokus pada
pengendalian keuangan sehingga dipusatkan pada
Kementerian Keuangan.

• Perkembangannya, pengendalian internal diperluas
menjadi lebih komprehensif, mencakup praktek
manajemen pemerintahan secara keseluruhan.

Konsep Pengendalian Internal

Konsep Pengendalian Internal
• Aktivitas pengendalian internal modern mencakup:
– Pengendalian akuntansi menekankan pada prosedur
reliabilitas pencatatan transaksi keuangan dan penjagaan
aset dan sumber daya pemerintah daerah
– Pengendalian administrasi menekankan pada berjalannya
prosedur dan standar proses pengambilan keputusan,
pelaksanaan, hingga pertanggunganjawabnya.
– Pengendalian manajemen
mencakup perencanaan,
kebijakan, prosedur, dan praktek yang dibutuhkan dalam
rangka pencapaian tujuan.

Pengendalian Internal Tradisional


Point-point penting dalam Pengendalian
Internal
• Kesuksesan penerapan pengendalian internal tidak hanya
ditentukan oleh sikap dari para pejabat publik dan
pegawai.
Berikut
ini
adalah
faktor-faktor
yang
mempengaruhi kehandalan sistem pengendalian internal:
– Kepemimpinan efektif yang bertanggung jawab terhadap
penyusunan, implementasi, supervisi, dan dokumentasi sistem
pengendalian internal
– Terintegrasinya tujuan organisasi dengan sistem pengendalian
internal
– Personil yang komitmen terhadap tugasnya sesuai dengan
kebijakan, prosedur, regulasi, dan etika
– Mekanisme sistem monitoring dan penilaian risiko yang efektif

– Adanya audit internal dan auditor internal yang independen yang
merupakan bagian dari sistem pengendalian internal

Audit Internal: Bagian Dari Pengendalian
Internal
• Internal audit berbeda dengan internal control.





Internal control bersifat ex ante sementara internal audit bersifat ex post
Internal control berfungsi untuk mengendalikan proses manajerial dengan
baik sementara internal audit berfungsi untuk mengevaluasi ( check) atas
aktivitas yang telah terjadi
Internal audit berjalan secara independen terhadap sistem internal
pemerintah daerah

• Internal audit berfungsi untuk mengevaluasi apakah
pengendalian internal telah diterapkan dengan efisien dan

efektif.


Internal audit bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan struktur
pengendalian

• Menurut Madsen (2003:5) internal audit adalah “ a well
defined activity and recognized profession that is performed
by professional who determine wether the organization’s
decision making is sound and effective ”.

Public Financial Management Cycle

Audit Internal
• Internal
audit
melakukan
penilaian
terhadap
efektivitas

dari
sistem
pengendalian
internal
sehingga
merupakan
bagian
dari
sistem
pengendalian secara keseluruhan.
• Internal audit melakukan evaluasi sebelum external
audit melakukan kegiatan audit atas kondisi internal
pemerintah daerah.
• Internal audit harus independen terhadap manajemen
pemerintah daerah. Bagian administrasi tidak boleh
melakukan intervensi atas hasil yang diperoleh dari
kegiatan internal audit.

Internal Audit Secara Fungsional dan
Operasional


Tiga Jenis Internal Audit
• Compliance audit mencakup penilaian terhadap
kesesuaian antara seluruh kegiatan pemerintah yang
dilakukan terhadap kebijakan, hukum, arahan,
perencanaan, dan prosedur yang telah dibuat.
• Financial audit mencakup penilaian terhadap kualitas
informasi akuntansi dan pelaporan keuangan
pemerintah daerah.
• Performance audit mencakup penilaian terhadap
aktivitas pemerintah daerah dalam aspek output
yang dihasilkan. Apakah aktivitas pemerintah daerah
telah menghasilkan sesuatu secara efektif, efisien,
dan ekonomis.

Evolusi dari Internal Audit

Selesai

Pertanyaan?