Manajemen Keuangan Daerah 04

Manajemen Keuangan
Daerah
(Pertemuan Keempat)
“Jenis-jenis biaya pemerintah daerah”

Disampaikan oleh:

Pendahuluan
• Biaya merupakan konsep yang kritikal pada keuangan
sektor publik
– Salah satu informasi yang dibutuhkan untuk menghitung profit
(Pendapatan – Biaya)

• Alasan lain mengapa biaya menjadi begitu penting:
– Banyak lembaga publik/pemerintahan yang menyediakan
barang atau jasa yang dapat dipertukarkan di pasar. Contoh:
jalan tol, pengelolaan sampah, dll. Produksi untuk fasilitas publik
tersebut membutuhkan kondisi breakeven (Pendapatan =
biaya).
– Biaya merupakan ukuran efisiensi. Biaya membantuk manajer
dalam melihat apakah penggunaan sumber daya sudah

optimum atau malah mubazir.
– Biaya merupakan salah satu ukuran yang digunakan dalam
penilaian kinerja.

Konsep dan Perangkat
• Biaya (cost) berbeda dengan beban (expense atau
expenditure)
– Istilah beban biasanya diasiosikan dengan siklus anggaran,
biasanya dinyatakan dalam tahun fiskal.
– Biaya tidak perlua diasosiakan dengan waktu periode fiskal
tertentu
– Biaya merupakan sumber daya yang dikonsusmsi untuk
menghasilkan produk, jasa, program, atau proses
– Beban juga berbeda dengan biaya dalam nilai nominal.
Beban merupakan jumlah uang yang dikeluarkan selama
periode fiskal. Namun, uang yang dikeluarkan tidak selalu
berarti biaya

• Dua konsep biaya:
– Cost objective dan cost time frame


Klasifikasi Biaya
• Total biaya dan biaya rata-rata (TC dan AC)
– Biaya merupakan sumber daya yang dikonsumsi untuk memproduksi
barang atau jasa. Cost item merupakan daftar aktivitas yang
memerlukan biaya, contoh: gaji polisi, kendaraan patroli, dan senjata
– Total biaya merupakan nilai rupiah dari setiap cost item yang
seharusnya ditetapkan untuk setiap cost objective.

Biaya per unit disebut dengan biaya rata-rata, yaitu Biaya
Total/Kuantitas. Kuantitas merupakan ukuran dari barang atau jasa
yang diproduksi.
– Biaya rata-rata dapat digunakan untuk mengukur efisiensi. Contoh:
sekolah A memiliki jumlah siswa sebanyak 500 orang dengan biaya
pendidikan tahunan sebesar USD 5 juta. Sementara sekolah B
memiliki jumlah siswa sebanyak 1000 orang dengan biaya tahunan
sebesar USD 7 juta. Biaya rata-rata untuk A adalah USD 10.000,
sementara untuk B adalah USD 7000. Sekolah B lebih efisien
dibandingkan sekolah A.


Klasifikasi Biaya
• Biaya langsung dan biaya tidak langsung
– Beberapa cost item dapat langsung ditetapkan untuk cost objective
tertentu. Misal gaji polisi merupakan biaya langsung bagi
departemen kepolisian setempat. Sementara biaya tidak langsung
tidak daapt langsung dikenakan untuk cost objective tertentu.
– Contoh: Biaya pembelian untuk suatu departemen adalah $25.000
tahun ini dan biaya tersebut harus dialokasikan untuk 2
departemen, yaitu departemen A dan B. Jika selama tahun ini
terdapat 500 purchase order, maka biaya per purchase order
adalah 25.000/500 = $50. Dalam konsep biaya, $50 merupakan
overhead rate, sementara $25.000 merupakan cost pool, atau
jumlah yang harus dialokasikan. Dan purchase order merupakan
cost base, yaitu aktivitas-aktivitas yang mengakibatkan biaya
terjadi.
– Dengan demikian: Overhead Rate = Cost Pool/Cost Base
– Sehingga jika dari 500 PO, 300 diantaranya untuk Departemen A
dan sisanya untuk B, maka biaya untuk Departemen A adalah $50
x 300 dan untuk B adalah $50 x 200


Klasifikasi Biaya
• Personel cost, operating cost, dan capital cost
– Biaya personil merupakan biaya yang dikeluarkan untuk para
personil yang memberikan jasa kepada masyarakat. Termasuk
didalamnya gaji, honor, dan tunjangan.
– Contoh: jika seorang pegawai memiliki gaji tahunan sebesar
$40.000 dengan jam kerja total sebanyak 2080 jam per tahun,
maka gajinya per jam adalah sebesar $40.000/2080 jam =
$19,23. Jika jam kerja per tahun berubah menjadi 400 jam, maka
total gaji tahunan adalah sebesar 400 jam x $19,23 = $7692.
– Biaya operasi merupakan biaya yang terjadi karena kegiatan
operasional rutin sehari-hari. Misalnya biaya perawatan,
pembelian peralatan kantor, biaya listrik, air, dsb. Prakteknya,
terdapat banyak sekali jenis-jenis dari biaya operasi sehingga
sebaiknya pemerintah daerah melakukan pengelompokkan
untuk biaya-biaya tersebut.

Klasifikasi Biaya
• Personel cost, operating cost, dan capital cost
– Capital cost merupakan biaya yang dibutuhkan/dikeluarkan

untuk mengakuisisi aset jangka panjang seperti gedung,
tanah, atau perlengkapan. Aset jangka panjang tersebut
biasanya memiliki umur manfaat atau umur ekonomis
sehingga biaya akuisisinya disebar disetiap umur manfaat
aset tersebut. Inilah yang disebut dengan biaya depresiasi.
– Metode perhitungan biaya depresiasi: metode garis lurus,
double declining, dsb.
– Jika menggunakan metode garis lurus: D = (C – S)/N. C
merupakan biaya aset, S merupakan nilai sisa aset di akhir
umur manfaat, dan N merupakan usia ekonomis dari aset.
Metode garis lurus akan menghasilkan biaya depresiasi yang
sama di setiap tahunnya

Klasifikasi Biaya
• Menghitung biaya rata-rata
– Biaya rata-rata (AC) = Biaya Total / kuantitas.
– Biaya rata-rata sering digunakan untuk mengukur efisiensi.
Biaya rata-rata memberikan informasi mengenai biaya
sumber daya yang dikonsumsi untuk setiap unit barang atau
jasa yang diproduksi. Dikatakan lebih efisien jika suatu

aktivitas memiliki biaya rata-rata yang lebih rendah.
– Hati-hati dalam menetapkan ukuran untuk kuantitas.
Mengukur kuantitas untuk barang lebih mudah dibandingkan
menetapkan kuantitas untuk layanan jasa. Kesalahan dalam
menetapkan kuantitas akan berakibat pada kesalahan pada
perhitungan biaya rata-rata

Perbandingan Biaya
• Dalam pengelolaan keuangan daerah, seringkali
terjadi kondisi dimana terdapat beberapa pilihan
pengadaan aset atau penambahan fasilitas/layanan
dimana masing-masing pilihan memiliki pola biaya
tertentu di masa depan.
– Misal terdapat 2 pilihan pengadaan komputer yang memiliki
biaya
sama
besar,
yaitu
$1000.
Pilihan

pertama
mensyaratkan pembayaran biaya secara tunai, pilihan kedua
memperbolehkan $500 sebagai uang muka dan $600 sisanya
dibayar setahun kemudian. Mana yang akan dipilih??
– Gunakan time value of money. Tanpa time value of money,
pilihan pertama terlihat lebih baik karena biayanya relatif
lebih murah dibandingkan pilihan kedua. Bagaimana jika time
value of money digunakan?

Konsep Time Value of Money (Review)
• Untuk mengubah Future Value (FV) menjadi Present
Value (PV):

• Dalam persamaan PV, i merupakan discount rate,
digunakan untuk mendiskonto future value. Jika uang
tersebut tidak digunakan untuk membeli komputer,
uang tersebut bisa bisa diinvestasikan di tempat lain
dan menghasilkan bunga. Sehingga tingkat suku bunga
menentukan discount rate. N merupakan periode arus
kas (FV) terjadi.

• Dalam kasus sebelumnya, jika i adalah 5%, maka untuk
pilihan ke-2 menjadi $600/(1+5%)1 + $500 = $1071.43

Konsep Time Value of Money (Review)
• Present Value atas biaya dapat dihitung dengan:

C0 biaya yang terjadi saat ini
C1 – Cn merupakan proyeksi biaya masa mendatang
i merupakan discount rate
• Gunakan bantuan Microsoft Excel untuk memudahkan
perhitungan jika proyeksi biaya memiliki jangka
waktu panjang.

Contoh
• Pemerintah daerah sedang mempertimbangkan untuk
meningkatkan kualitas fasilitas pembangkit listrik yang
ada
di
area
tersebut.

Ada
2
pilihan
yang
dipertimbangkan:
1.
2.

Mempertahankan dan memperbaiki fasilitas pembangkit yang
sudah ada
Mengadakan fasilitas pembangkit baru untuk menggantikan
fasilitas lama

• Jika otoritas moneter menentukan tingkat suku bunga
yang berlaku saat ini adalah 5% dan kedua proyek di
atas memiliki umur manfaat 9 tahun, proyek manakah
yang akan dipilih oleh pemerintah daerah?




Pilih proyek dengan estimasi biaya (paling rendah)
Hitung biaya dengan memasukkan time value of money

Contoh
• Untuk pilihan pertama:

• Untuk pilihan kedua:

Analisis Incremental Cost
• Misal di sebuah kota berpenduduk 20.000 orang, pemkot
sedang menghitung biaya untuk penambahan fasilitas air
untuk tambahan penduduk 1000 orang. Selama ini, kota
tersebut memiliki fasilitas air dengan biaya per tahunnya
$2.4 juta yang terdiri dari $500.000 biaya personil, $1.5
juta biaya operasi, dan sisanya merupakan biaya
depresiasi atas modal. Sehingga biaya rata-ratanya
adalah $2.4 juta/20.000=$120 per konsumen.
– Berapa biaya untuk penambahan 1000 konsumen? Apakah $
120.000 ($120 x 1000 orang)?
– Apakah setiap komponen biaya akan bertambah seiring dengan

bertambahnya konsumen?
– Apakah fasilitas baru diperlukan untuk melayani tambahan 1000
konsumen?

Analisis Incremental Cost
• Tidak semua komponen biaya akan berubah
proporsional terhadap peningkatan layanan:

secara

– Pisahkan mana biaya tetap dan biaya variabel
– Misal biaya personil dan biaya modal adalah tetap, sementara
biaya operasi adalah biaya variabel. Biaya operasi per konsumen
adalah $1.5 juta/20.000=$75. Biaya total penambahan 1000
konsumen adalah $75 x 1000 = $75.000, bukan $120.000.

• Dari contoh di atas, dapat disimpulkan yang berpengaruh
terhadap biaya hanyalah biaya-biaya yang bersifat
inkremental:
– Biaya yang hanya akan berubah kalau terjadi perubahan pada
kebijakan.
– Dengan kata lain, biaya inkremental merupakan biaya yang relevan
terkait dengan perubahan kebijakan.

Analisis Incremental Cost
• Perhitungan biaya inkremental sangat diperlukan bagi
para pengambil kebijakan:
– Biaya inkremental berbeda dengan biaya total dan biaya
rata-rata. TC dan AC merupakan biaya yang telah terjadi di
masa lalu. Sementara biaya inkremental merupakan biaya
yang akan terjadi.
– Biaya yang sudah terjadi juga disebut sebagai sunk cost,
yaitu biaya yang telah terjadi dan tidak akan terpengaruh
atas kebijakan yang diambil. Ada atau tidak ada perubahan
kebijakan, biaya tersebut tetap terjadi.
– Sebagian mendefinisikan sunk cost sebagai biaya yang telah
terjadi dan tidak dapat “direcover”, contoh: biaya riset dan
pengembangan, biaya konsultan, dan lain sebagainya.

Konsep Biaya Inkremental
• Ingat bahwa TC = FC + VC
• VC akan berubah jika terjadi penambahan kuantitas
layanan
• FC juga mungkin berubah jika terjadi penambahan
kuantitas layanan dalam jumlah besar, harus ada
penambahan kapasitas aset untuk menampung jumlah
layanan.
• Sehingga FC dianggap “fixed” pada skala kuantitas
tertentu.
• Incremental Cost (IC) = ΔTC = ΔFC + ΔVC
• Atau bisa juga menggunakan konsep biaya marjinal,
berapa tambahan biaya total yang akan terjadi jika
kuantitas berubah (meningkat):

Selesai

Pertanyaan?