01. KEBIJAKAN UMUM AKREDITASI SD
MATERI 01
KEBIJAKAN UMUM
AKREDITASI
(2)
Melalui pemaparan materi dan
diskusi peserta pelatihan
dapat menjelaskan dasar
hukum, tujuan, fungsi, dan
manfaat akreditasi
sekolah/madrasah.
Tujuan
(3)
RASIONAL
RASIONAL
Setiap warga negara berhak memperoleh
pendidikan yang bermutu.
(UU Sisdiknas No 20/2003, Pasal 5 ayat 1)
Untuk dapat menyelenggarakan pendidikan
yang bermutu, setiap satuan/program
pendidikan harus memenuhi atau melampaui
standar.
(PP 19/2005 psl 91)
Perlu dilakukan AKREDITASI terhadap
kelayakan setiap satuan/program pendidikan
(PP 19/2005 psl 81)
(4)
DASAR HUKUM
BAN-S/M
1. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (Pasal 60). 2. PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Pasal 86 dan 87).
3. Permendiknas No.29 Tahun 2005 tentang BAN-S/M. 4. SK. Mendiknas No.064/P/2006 tentang Anggota
BAN-PT, BAN-S/M dan BAN-PNF.
5. Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 421/Kep.289.Disdik/2007 tentang BAP-S/M.
(5)
Pengertian
Pengertian
Akreditasi
Akreditasi
Akreditasi d
Akreditasi d
ilakukan untuk
ilakukan untuk
menentukan kelayakan program
menentukan kelayakan program
dan/atau satuan pendidikan pada jalur
dan/atau satuan pendidikan pada jalur
pendidikan formal dan non-formal
pendidikan formal dan non-formal
pada setiap jenjang dan jenis
pada setiap jenjang dan jenis
pendidikan
pendidikan
. [
. [
Pasal 60 ayat
Pasal 60 ayat
(
(
1
1
)
)
]
]
Akreditasi terhadap program dan
Akreditasi terhadap program dan
satuan pendidikan dilakukan oleh
satuan pendidikan dilakukan oleh
pemerintah dan/atau lembaga mandiri
pemerintah dan/atau lembaga mandiri
yang berwenang sebagai bentuk
yang berwenang sebagai bentuk
akuntabilitas publik.
akuntabilitas publik.
UU N0. 20/2003 tentang
SISDIKNAS
(6)
Akreditasi S/M
berdasarkan PP No. 19/2005
Akreditasi adalah kegiatan penilaian
kelayakan program dan/atau satuan
pendidikan berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan [Pasal 1 ayat 21]
Pemerintah melakukan akreditasi pd setiap
jenjang dan satuan pendidikan untuk
menentukan kelayakan program dan/atau
satuan pendidikan. [Pasal 86 ay 1]
Akreditasi merupakan bentuk akuntabilitas
publik dilakukan secara obyektif, adil,
transparan, dan komprehensif dengan
menggunakan instrumen dan kriteria yang
mengacu kepada Standar Nasional
(7)
Akreditasi S/M
Berdasarkan Permen No.29/2005
Akreditasi S/M adalah suatu kegiatan
penilaian kelayakan suatu S/M berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan dan
dilakukan oleh BAN-S/M yang hasilnya
diwujudkan da-lam bentuk pengakuan
peringkat kelayakan.
[Pasal 1 ayat (5)]
Untuk melaksanakan akreditasi S/M,
pemerintah membentuk BAN-S/M
(8)
1. Taman Kanak-kanak (TK)/Raudhatul Atfal (RA).
2. Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI).
3. Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah
Tsanawiyah (MTs).
4. Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah
Aliyah (MA).
5. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah
Aliyah Kejuruan (MAK).
6. Sekolah Luar Biasa (SLB) yang terdiri dari
Taman Kanak-kanak Luar Biasa (TKLB),
Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama Luar Biasa (SLTPLB),
dan Sekolah Menengah Luar Biasa (SMLB).
Lingkup Akreditasi Satuan
Pendidikan
Lingkup Akreditasi Satuan
Pendidikan
(9)
Memberikan informasi tentang
kelayakan S/M atau program yang
dilaksanakannya berdasarkan Standar
Nasional Pendidikan.
Memberikan pengakuan peringkat
kelayakan.
Memberikan rekomendasi tentang
penjaminan mutu pendidikan kepada
program dan/atau satuan pendidikan
yang diakreditasi dan pihak terkait.
(10)
1.
Acuan dalam upaya peningkatan mutu S/M
dan rencana pengembangan S/M.
2.
Motivator agar S/M terus meningkatkan
mutu pendidikan secara bertahap,
terencana, dan kompetitif baik di tingkat
kabupaten/kota, provinsi, nasional bahkan
regional dan internasional.
3.
Umpan balik dalam usaha pemberdayaan
dan pengembangan kinerja warga S/M
dalam rangka menerapkan visi, misi,
tujuan, sasaran, strategi, dan program S/M.
(11)
4. Membantu mengidentifikasi S/M dan program
dalam rangka pemberian bantuan pemerintah,
investasi dana swasta dan donatur atau bentuk
bantuan lainnya.
5. Bahan informasi bagi S/M sebagai masy.
belajar untuk meningkatkan dukungan dari
pemerintah, masy, maupun sektor swasta
dalam hal profesionalisme, moral, tenaga, dan
dana.
6. Membantu S/M dalam menentukan dan
mempermudah kepindahan peserta didik dari
satu sekolah ke sekolah lain, pertukaran guru,
dan kerjasama yang saling menguntungkan.
(12)
Akuntabilitas, yaitu sebagai bentuk
pertanggung-jawaban S/M kepada publik,
apakah layanan yang dilakukan dan diberikan
oleh sekolah/ madrasah telah memenuhi
harapan atau keinginan masyarakat.
Pengetahuan, yaitu sebagai informasi bagi
semua pihak tentang kelayakan S/M dilihat
dari berbagai unsur terkait yang mengacu
pada standar minimal beserta
indikator-indikatornya.
Pembinaan dan pengembangan, yaitu sebagai
dasar bagi S/M, pemerintah, dan masyarakat
dalam upaya peningkatan atau
(13)
1.
Objektif
Akreditasi S/M pada hakikatnya merupakan kegiatan
penilaian tentang kelayakan penyelenggaraan
pendidikan yang ditunjukkan oleh suatu S/M.
Dalam pelaksanaan penilaian ini berbagai aspek yang
terkait dengan kelayakan itu diperiksa dengan jelas
dan benar untuk memperoleh informasi tentang
kebera-daannya. Agar hasil penilaian itu dapat
menggambarkan kondisi yang sebenarnya untuk
dibandingkan dengan kondisi yang diharapkan maka
dalam prosesnya digunakan indikator-indikator terkait
dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan.
Prinsip Akreditasi
S/M
(14)
2.
Komprehensif
Dalam pelaksanaan akreditasi S/M, fokus penilaian tidak hanya terbatas pada aspek-aspek tertentu saja tetapi juga meliputi berbagai komponen pendidikan yang bersifat
menyeluruh. Dengan demikian hasil yang diperoleh dapat menggambarkan secara utuh kondisi kelayakan S/M
tersebut.
3.
Adil
Dalam melaksanakan akreditasi, semua S/M harus
diperlakukan sama dengan tidak membedakan S/M atas dasar kultur, keyakinan, sosial budaya, dan tidak
memandang status S/M baik negeri ataupun swasta. S/M harus dilayani sesuai dengan kriteria dan mekanisme kerja
Prinsip Akreditasi
S/M
(15)
4.
Transparan
Data dan informasi yang berkaitan dengan
pelaksanaan akreditasi S/M seperti kriteria,
mekanisme kerja, jadwal serta sistem penilaian
akreditasi dan lainnya harus disampaikan secara
terbuka dan dapat diakses oleh siapa saja yang
memerlukannya.
5.
Akuntabel
Pelaksanaan akreditasi S/M harus dapat
dipertanggungjawabkan baik dari sisi penilaian
maupun keputusannya sesuai aturan dan
prosedur yang telah ditetapkan.
Prinsip Akreditasi
(16)
KOMPONEN AKREDITASI
KOMPONEN AKREDITASI
16
Akreditasi mencakup semua (8)
Akreditasi mencakup semua (8)
komponen dalam Standar Nasional
komponen dalam Standar Nasional
Pendidikan
Pendidikan
1.
1.
Standar Isi
Standar Isi
,
,
[
[
Permen 2
Permen 2
2
2
/200
/200
6]
6]
2.
2.
Standar Proses,
Standar Proses,
[
[
Permen
Permen
41
41
/200
/200
7]
7]
3.
3.
Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Kompetensi Lulusan,
[
[
Permen
Permen
2
2
3
3
/200
/200
6]
6]
4.
4.
Standar Pendidik
Standar Pendidik
d
d
an Tenaga
an Tenaga
Kependidikan
Kependidikan
, [
, [
Permen
Permen
13/2007 Ttg Kasek,
13/2007 Ttg Kasek,
Permen 16
Permen 16
/200
/200
7 Ttg Guru,
7 Ttg Guru,
Permen
Permen
24/2008
24/2008
Ttg Tenaga Adm]
Ttg Tenaga Adm]
5.
5.
Standar Sarana Dan Prasarana
Standar Sarana Dan Prasarana
[
[
Permen
Permen
2
2
4
4
/200
/200
7]
7]
6.
6.
Standar Pengelolaan,
Standar Pengelolaan,
[
[
Permen
Permen
19
19
/200
/200
7]
7]
7.
7.
Standar Pembiayaan,
Standar Pembiayaan,
[PP. 48/2008]
[PP. 48/2008]
8.
(17)
Sifat dan Kedudukan
BAN-S/M
BAN-S/M adalah badan evaluasi mandiri
yang menetapkan kelayakan program dan/
atau satuan pendidikan jenjang pendidikan
dasar dan menengah jalur formal dengan
mengacu pada standar nasional.
[Permen No.29/2005, Pasal 1]
BAN-S/M merupakan badan
nonstruktural yang bersifat nirlaba dan
mandiri yang bertanggung jawab
kepada Mendiknas.
(18)
Tugas
Tugas
BAN-
BAN-S/M
S/M
merumuskan kebijakan
operasional,
melakukan sosialisasi
kebijakan,
melaksanakan akreditasi S/M.
(19)
Fungsi
Fungsi
BAN-
BAN-S/M
S/M
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, BAN-S/M mempunyai fungsi untuk:
merumuskan kebijakan dan menetapkan
akreditasi S/M
merumuskan kriteria dan perangkat akreditasi
S/M
untuk diusulkan kepada Menteri;
melaksanakan sosialisasi kebijakan, kriteria,
dan perangkat akreditasi S/M;
melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan
akreditasi S/M;
memberikan rekomendasi tentang tindak
lanjut hasil akreditasi;
mengumumkan hasil akreditasi S/M secara
nasional;
melaporkan hasil akreditasi S/M kepada
Menteri;
melaksanakan ketatausahaan BAN-S/M .
(20)
Dalam melaksanakan akreditasi, BAN-S/M
dibantu oleh BAP-S/M yang dibentuk oleh
Gubernur
[PP No. 19/2005, Pasal 87]
BAP-S/M adalah badan evaluasi mandiri di
provinsi yang membantu BAN-S/M dalam
pelaksanaan akreditasi. [Permen No. 29/2005,
Pasal 1]
Dalam pelaksanaan akreditasi, BAN-S/M dibantu
oleh BAP-S/M. [Permen No. 29/2005, Pasal 7)
Badan Akreditasi
Badan Akreditasi
Provinsi
Provinsi
S/M
S/M
(BAP-S/M)
(BAP-S/M)
(21)
PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN DALAM
SISDIKNAS
PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL
: dilakukan oleh
berbagai pihak /institusi di luar satuan pendidikan
yang secara fomal memiliki tugas dan fungsi
berkaitan dengan penjaminan mutu pendidikan
baik secara langsung/tidak langsung.
PENJAMINAN MUTU INTERNAL
: dilakukan oleh
masing-masing satuan pendidikan.
Kedua model pendekatan tersebut, sungguhpun
dapat dibedakan, tetapi memiliki keterkaitan satu
sama lain, termasuk keterkaitan antar institusi
(22)
PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL
ADA 4 PILAR POKOK DLM PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL
1.Penetapan Standar Nasional Pendidikan (penetapan
oleh Menteri, pengembangan, pemantauan, dan
pengendalian SNP oleh BSNP) PP 19/2005 psl.76 dan 77.
2.Pemenuhan SNP pada setiap satuan pend (oleh Pem
Provinsi, Pem Kab /Kota, LPMP, dan institusi pembina pend Pusat), PP19/2005 psl 92.
3.Penentuan Kelayakan Satuan/Program (Pengecekan
derajat-pemenuhan SNP yang dicapai satuan/program pend): melalui penilaian kelayakan satuan/program pend mengacu pada kriteria SNP, sbg bentuk akuntabilitas publik), UU 20/2003 psl 60, Permen 29/2005 psl 1 AKREDITASI
oleh BAN S/M , PP 19/2005 psl 86 dan 87.
4.Penilaian Hasil Belajar (PHB) dan Evaluasi Pendidikan:
Ujian Nasional, USBN, Sertifikasi Lulusan, berbagai bentuk ujian lainnya, dan evaluasi kinerja pend oleh Pusat, Pem
Provinsi, Pem Kab/Kota serta Lembaga Evaluasi Mandiri. (PP 19/2005)
(23)
PENJAMINAN MUTU OLEH SATUAN
PENDIDIKAN
Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang
dikdas-men menerapkan manajemen berbasis
sekolah: kemandirian, kemitraan, partisipasi,
keterbukaan, dan akuntabilitas. (PP 19/2005 psl 49)
Satuan pendidikan mengembangkan Visi dan Misi
(Std Pengelolaan),KTSP (Std Isi), melakukan
penilaian hasil belajar termasuk ujian sekolah, dan
evaluasi kinerja masing-masing. (PP19/2005 psl
65).
Satuan pendidikan wajib melakukan penjaminan
mutu pendidikan, untuk memenuhi atau
melampaui SNP. (PP 19/2005 psl 91)
(24)
(25)
PERAN BAN-S/M DALAM
PENJAMINAN MUTU
BAN-S/M, memberikan rekomendasi
penjaminan mutu pendidikan kpd program
dan/atau satuan pendidikan yang diakreditasi,
kpd Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
(26)
MENAG DITJEN PENDAIS KANWIL DEPAG KANDEP MADRASAH MENDIKNAS GUBERNUR BUPATI/ WALIKOTA DITJEN MANDIKDASMEN DITJEN PMPTK BAN-S/M BSNP BALITBAN G DISDIK PROV DISDIK KAB/KOT SEKOLAH BAP-S/M Unit Pelaksana Akreditasi BAP-S/M KAB/KOTA LPMP Aseso r
(27)
Dis Prov/ Kanwil Depag Dis Prov/ Kanwil Depag Diskab / Kadep ag Diskab / Kadep ag
KOORDINASI PENJAMINAN MUTU DAN AKREDITASI S/M ANTAR LEMBAGA TERKAIT
BAN-BAP-S/M (HSL AKRED) BAN-BAP-S/M (HSL AKRED)
LPMP
LPMP
BSNP
BSNP
Sekolah/
Madrasah
Sekolah/
Madrasah
Laporan dan rekomendasi TL
Penjaminan Mutu
Unit-unit Pusat
Unit-unit Pusat
(28)
Hubungan Kerja
Hubungan Kerja
BAN-S/M
BAN-S/M
dengan
dengan
BSNP
BSNP
Menteri menetapkan kriteria dan perangkat
akreditasi S/M setelah memperhatikan
pertimbangan dari BSNP
[Permen No. 29/2005, pasal 7 ayat (3)]
BAN-S/M meng
BAN-S/M meng
embangkan
embangkan
instrumen
instrumen
akreditasi yang komprehensif dan
akreditasi yang komprehensif dan
berdasarkan standar yang mengacu pada
berdasarkan standar yang mengacu pada
standar nasional pendidikan.
(29)
Hubungan Kerja BAN -S/M dan BAP- S/M dengan para
Stake Holder dalam Penjaminan Mutu Pendidikan
BAP-S/M melakukan paparan hasil akreditasi dan BAP-S/M
rekomendasi tindak lanjut akreditasi sekolah/ madrasah yang dihadiri unsur:
1. Dinas Pendidikan Provinsi dan Kab/Kota.
2. Kanwil Departemen Agama dan Kandepag Kab/Kota.
3. LPMP dan LPMP dan
4. Dewan Pendidikan Provinsi.
BAP-S/M menyampaikan hasil pelaksanaan akreditasi sekolah/ BAP-S/M
madrasah dan rekomendasi tindak lanjut kepada: 1. S/M.
2. BAN-S/M.
3. Pemda Provinsi melalui Disdik Provinsi dan Kanwil Depag. 4. Pemda Kab/Kota melalui Disdik Kab/Kota dan Kandepag Kab/Kota, dan
(30)
BAN S/M menyampaikan laporan hasil
pelaksanaan akreditasi dan rekomendasi
tindak lanjut kepada :
1.
Menteri Pendidikan Nasional, selaku penanggung
jawab Sisdiknas, sebagai masukan kebijakan dan
pertanggungan-jawab BAN S/M.
2.
Menteri Agama, sebagai tembusan dan masukan
kebijakan.
3.
Unit Utama Pusat terkait dan Direktorat yang
bersangkutan, sebagai tembusan dan masukan
kebijakan.
4.
BSNP sebagai masukan
Hubungan Kerja BAN -S/M dan BAP- S/M dengan
para Stake Holder dalam Penjaminan Mutu
(31)
1. Kejujuran
2. Independensi
3. Profesionalisme
4. Keadilan
5. Kesejajaran
6. Keterbukaan
7. Akuntabilitas
8. Bertanggung jawab
9. Bebas intimidasi
10. Menjaga kerahasiaan
11. Keunggulan mutu
11 Norma Pelaksanaan
Akreditasi
(32)
Penutup
1.
Hasil akreditasi S/M, diwujudkan dalam bentuk
peringkat kelayakan yg merupakan salah satu
wujud akuntabilitas kepada publik.
2.
Dengan akreditasi yang kredibel, hasilnya dapat
memotivasi S/M untuk memperbaiki diri sehingga
hasil akreditasi yang akan datang peringkat yang
dicapai akan lebih baik.
3.
Peran akreditasi juga terletak pada langkah tindak
lanjut yang diambil berbagai stake-holder secara
berkelanjutan. Oleh karena itu rekomendasi tindak
lanjut menjadi bagian penting.
(1)
Dis Prov/ Kanwil Depag Dis Prov/ Kanwil Depag Diskab / Kadep ag Diskab / Kadep ag
KOORDINASI PENJAMINAN MUTU DAN AKREDITASI S/M ANTAR LEMBAGA TERKAIT
BAN-BAP-S/M (HSL AKRED) BAN-BAP-S/M (HSL AKRED)
LPMP
LPMP
BSNP
BSNP
Sekolah/
Madrasah
Sekolah/
Madrasah
Unit-unit Pusat Unit-unit Pusat(2)
Hubungan Kerja
Hubungan Kerja
BAN-S/M
BAN-S/M
dengan
dengan
BSNP
BSNP
Menteri menetapkan kriteria dan perangkat
akreditasi S/M setelah memperhatikan
pertimbangan dari BSNP
[Permen No. 29/2005, pasal 7 ayat (3)]
BAN-S/M meng
BAN-S/M meng
embangkan
embangkan
instrumen
instrumen
akreditasi yang komprehensif dan
akreditasi yang komprehensif dan
berdasarkan standar yang mengacu pada
berdasarkan standar yang mengacu pada
standar nasional pendidikan.
(3)
Hubungan Kerja BAN -S/M dan BAP- S/M dengan para
Stake Holder dalam Penjaminan Mutu Pendidikan
BAP-S/M melakukan paparan hasil akreditasi dan BAP-S/M
rekomendasi tindak lanjut akreditasi sekolah/ madrasah yang dihadiri unsur:
1. Dinas Pendidikan Provinsi dan Kab/Kota.
2. Kanwil Departemen Agama dan Kandepag Kab/Kota.
3. LPMP dan LPMP dan
4. Dewan Pendidikan Provinsi.
BAP-S/M menyampaikan hasil pelaksanaan akreditasi sekolah/ BAP-S/M
madrasah dan rekomendasi tindak lanjut kepada: 1. S/M.
2. BAN-S/M.
(4)
BAN S/M menyampaikan laporan hasil
pelaksanaan akreditasi dan rekomendasi
tindak lanjut kepada :
1.
Menteri Pendidikan Nasional, selaku penanggung
jawab Sisdiknas, sebagai masukan kebijakan dan
pertanggungan-jawab BAN S/M.
2.
Menteri Agama, sebagai tembusan dan masukan
kebijakan.
3.
Unit Utama Pusat terkait dan Direktorat yang
bersangkutan, sebagai tembusan dan masukan
kebijakan.
4.
BSNP sebagai masukan
Hubungan Kerja BAN -S/M dan BAP- S/M dengan
para Stake Holder dalam Penjaminan Mutu
(5)
1. Kejujuran
2. Independensi
3. Profesionalisme
4. Keadilan
5. Kesejajaran
6. Keterbukaan
7. Akuntabilitas
8. Bertanggung jawab
9. Bebas intimidasi
11 Norma Pelaksanaan
Akreditasi
(6)