SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN Ol

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN

  (STUDI KASUS DI PERUSAHAAN WINNER TEXTILE DENPASAR)

Oleh:

Retno Gusni Widiawati G06499019 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

  FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN

  (STUDI KASUS DI PERUSAHAAN WINNER TEXTILE DENPASAR)

  Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

  pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor

Oleh :

Retno Gusni Widiawati G06499019 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005

RIWAYAT HIDUP

  Penulis dilahirkan di Bangkalan pada tanggal 18 September 1980. Orang tua penulis adalah Ayah Dewangga Hartanto dan Ibu Ernawati (Almh). Penulis merupakan putri pertama dari empat bersaudara. Tahun 1999 penulis lulus dari SMU Negeri 2 Denpasar dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB. Penulis memilih Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

  Selama mengikuti perkuliahan, penulis mengajar privat dan pernah mengikuti Praktek Kerja di Center For International Forestry Research (CIFOR) di bagian System Information Group.

  Judul : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN

  (STUDI KASUS DI PERUSAHAAN WINNER TEXTILE DENPASAR)

  Nama : Retno Gusni Widiawati NIM : G06499019

  Menyetujui,

  Pembimbing I Pembimbing II

  Ir. Meuthia Rachmaniah, M.Sc Hari Agung, S.Kom

  NIP. 131 414 854 NIP. 132 311 918

  Mengetahui, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

  Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS

  NIP. 131 473 999

  Tanggal Lulus :

ABSTRAK

  RETNO GUSNI W. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus di Perusahaan Winner Textile Denpasar). Inventory Information System (Case Study In Winner Textile Company Denpasar). Dibimbing oleh MEUTHIA RACHMANIAH dan HARI AGUNG.

  Peranan Teknologi Informasi (TI) dalam berbagai aspek kehidupan semakin dirasakan manfaatnya. Salah satunya adalah dalam bidang ekonomi bisnis yang salah satunya meliputi akuntansi. Dalam bidang akuntansi terutama akuntansi persediaan sangat dibutuhkan suatu pencatatan untuk transaksi berhubungan dengan barang persediaan. Karena pencatatan transaksi barang yang tidak rapi dan tidak terkontrol akan mengakibatkan kerugian bagi pihak perusahaan. Pencatatan transaksi barang ini juga dapat digunakan oleh perusahaan untuk informasi dan pengendalian persediaannya. Oleh karena itu maka perlu dikembangkan suatu sistem untuk membantu masalah perusahaan dalam hal pencatatan persediaan.

  Dalam penelitian ini dikembangkan sebuah sistem informasi akuntansi persediaan dengan metode Siklus Hidup Sistem (System Life CycleSLC) untuk pencatatan transaksi persediaan. Data yang digunakan berasal dari Perusahaan Winner Textile Denpasar. Sistem akan digunakan untuk menyimpan data barang, supplier, customer dan semua surat-surat transaksi barang dari perusahaan Winner Textile (Wintex) Denpasar. Sistem ini dikembangkan juga atas user requirement perusahaan Wintex. Sistem ini terdiri dari Form master barang, master supplier, master customer, purchase order, penerimaan barang, retur pembelian, faktur penjualan, retur penjualan, saldo awal, laporan pembelian berdasarkan supplier, laporan pembelian per periode, laporan penjualan berdasarkan customer, laporan penjualan per periode, laporan kartu stock, laporan persediaan akhir dan laporan limit stock. Semua form yang ada dapat dicetak sebagai informasi bagi perusahaan dan juga sebagai catatan pengendalian persediaan, sehingga membantu perusahaan meningkatkan kinerjanya untuk mencapai tujuan umum yaitu mendapatkan untung (laba).

  Terhadap sistem ini telah dilakukan pengujian menggunakan metode Black Box, dengan hasil bahwa sistem telah berjalan baik sehingga sistem ini dapat digunakan untuk keperluan perusahaan Wintex khususnya dalam pencatatan transaksi persediaannya. Sistem ini masih dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan perkembangan kebutuhan perusahaan nantinya.

PRAKATA

  Puji Syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih ini ialah sistem informasi, dengan judul Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus di Perusahaan Winner Textile Denpasar).

  Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terutama kepada :

  1. Para dosen pembimbing; Ibu Meuthia Rachmaniah dan Bapak Hari Agung atas segala

  bimbingan, arahan, bantuan, saran serta nasehat yang telah diberikan selama ini.

  2. Papi, Mami (Alm) dan adik-adikku tersayang di rumah (Denpasar) atas doa, semangat, kasih

  sayang dan dukungannya

  3. Andy, sahabat specialku atas doa, dukungan dan kasih sayang yang diberikan selama ini

  4. Ci Celli, Ko Oke, Ci Vin2, Diana, Yudhi dan Samuel sahabatku semua, atas doa, semangat,

  bantuan, kasih sayang dan kebersamaan selama ini

  5. Keluarga besarku di Jakarta Kota dan Om Harsono (Denpasar) atas dukungan doa dan

  semangatnya

  6. Om Sie Yung sekeluarga dan Januar, atas dukungan dan segala bantuannya

  7. Yantep, Uus Kecil, Rakhmat, Fajar’38, teman seperjuangan atas bantuan dan semangatnya

  8. Teman-teman Ilkomerz 36 dan Ilkomerz 37 atas bantuan dan dukungannya

  9. Teman-teman FA atas dukungan doa dan semangatnya

  10. Seluruh Staf Pengajar dan Staf karyawan di Departemen Ilmu Komputer atas bantuannya

  Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.

  Bogor, September 2005

  Retno Gusni W

PENDAHULUAN

  Latar belakang

  Tujuan penelitian

  Winner Textile merupakan salah satu

  Tujuan penelitian ini adalah untuk

  pemasok textil bagi perusahaan garmen yang

  merancang dan membangun sistem informasi

  ada di Denpasar Bali, yang melayani secara

  akuntansi persediaan, membantu manajemen

  wholesale dan retail. Sebagai salah satu

  Wintex berhubungan dengan dokumentasi

  pemasok yang cukup penting dalam melayani

  stock nya. Sehingga Wintex memiliki form

  permintaan garmen-garmen yang ada di

  khusus untuk setiap surat-surat berhubungan

  Denpasar, maka Wintex harus tetap

  dengan transaksi yang mempengaruhi stocknya,

  mempertahankan eksistensi usahanya antara

  seperti surat purchase order, surat penerimaan

  lain menjaga kelangsungan produksi,

  barang, dan surat retur pembelian.

  standarisasi mutu dan minimisasi biaya. Wintex sebagai pemasok di sini adalah sebagai

  Ruang Lingkup Penelitian

  perusahaan trading yang tidak memproduksi

  Penelitian ini dilakukan terbatas pada

  barang, tetapi menyediakan stock barang

  lingkungan perusahaan Wintex dalam hal data

  bekerja sama dengan supplier lain.

  inventory nya yaitu data stock bermacam-macam

  Salah satu aspek dalam manajemen produksi

  jenis kain sebagai aset yang utama. Data yang

  yang mempunyai arti penting adalah fungsi

  dianalisis adalah data yang berhubungan dengan

  pengadaan. Fungsi pengadaan ini berhubungan

  stock perusahaan Wintex yaitu bulan Juli 2002

  langsung dengan persediaan. Persediaan sangat

  sampai Juli 2004. Data stock Wintex terdiri dari

  penting bagi perusahaan karena persediaan yang

  data jenis-jenis kain, data supplier, data harga

  berlebihan mengakibatkan biaya penyimpanan

  setiap jenis kain, data customer, dan laporan

  terlalu tinggi dan mempengaruhi laba.

  persediaan Wintex. Dalam penelitian ini,

  Persediaan yang terlalu sedikit dapat

  sistem yang akan dikembangkan hanya

  menyebabkan pemesanan ulang terlalu sering

  menangani aliran transaksi yang mempengaruhi

  sehingga biaya pengadaan persediaan kembali

  persediaan barang dalam perusahaan Wintex

  dan biaya produksi terlalu tinggi. Hal ini

  yaitu pembelian dan penjualan. Transaksi yang

  mengakibatkan resiko kehilangan penjualan

  berhubungan dengan aliran keuangan tidak

  yang berpengaruh terhadap laba perusahaan.

  termasuk dalam sistem.

  Manajemen Wintex yang berhubungan

  Perangkat lunak yang digunakan dalam

  dengan stock belum tersusun dengan rapi, surat-

  pengembangan sistem ini adalah Microsoft

  surat untuk mencatat tranksaksi yang

  Visual Foxpro . Penggunaan perangkat lunak ini

  berhubungan dengan stock masih kurang,

  juga sebagai user requirement, permintaan

  seperti Wintex tidak mempunyai surat retur

  pengguna karena sistem ini nantinya akan

  pembelian, surat retur penjualan atau faktur

  diintegrasikan dengan sistem keuangan Wintex

  penjualan. Wintex dalam mengatur surat-surat

  yang telah menggunakan Visual FoxPro.

  ini masih kurang baik. Oleh karena itu Wintex

  Seperti telah disebutkan dalam latar

  membutuhkan adanya aplikasi sistem komputer

  belakang bahwa Sistem Informasi Akuntansi

  yang membantu manajemen produksinya untuk

  Persediaan ini akan digunakan bersama oleh

  persediaan barang (stock) kainnya, yang

  beberapa pihak perusahaan dalam satu

  nantinya berguna untuk meningkatkan

  komputer saja, stand alone. Alasannya adalah

  efektivitas kerjanya dan meningkatkan efisiensi

  karena transaksi yang terjadi dalam perusahaan

  kerjanya yaitu Wintex tidak perlu

  Wintex dalam satu harinya tidak banyak.

  menghabiskan banyak waktu dalam mengolah data stocknya. Sistem Informasi Akuntansi

  Manfaat Penelitian

  Persediaan ini hanya akan digunakan dalam satu

  Diharapkan dengan adanya sistem informasi

  komputer yang dipakai secara bersama, oleh

  akuntansi persediaan ini, perusahaan Wintex

  karena transaksi yang terjadi di Wintex tidak

  manajemen stocknya lebih tersusun rapi,

  banyak dalam satu harinya dan jarak tempat

  terutama dalam hal dokumentasi surat-surat

  setiap bagian ke tempat komputer sistem yang

  yang berhubungan dengan aliran persediaan

  disediakan tidak jauh. Bagian perusahaan

  Wintex. Sehingga perusahaan Wintex

  Wintex yang terlibat dalam aliran sistem ini

  memperoleh keuntungan yang lebih besar,

  adalah direktur operasional, kasir, bagian

  karena persediaannya lebih terkontrol rapi.

  pembelian dan bagian gudang, semuanya saling bekerja sama.

  TINJAUAN PUSTAKA

  Normalisasi Data

  Normalisasi data adalah suatu proses untuk

  Siklus Hidup Sistem

  optimasi desain tabel pada basis data relasional

  Siklus hidup sistem juga dapat diartikan

  (McFadden Hoffer, 1994). Normalisasi

  sebagai aplikasi dari pendekatan sistem dalam

  diperlukan untuk :

  pengembangan dan pengunaan sistem berbasis

  1. Minimisasi redundansi data

  komputer (Mcleod, 2001). Dalam membangun

  2. Minimisasi anomali pada operasi data

  sistem, metode studi yang digunakan adalah

  3. Mempererat keterikatan antar atribut

  Siklus Hidup Sistem (The System Life

  atau kelompok atribut dalam tabel-

  Cycle SLC) yaitu suatu metodologi yang

  tabel basis data relasional

  polanya dipengaruhi oleh kebutuhan

  Proses normalisasi adalah konversi basis data

  pengembangan sistem yang cepat (Rapid

  menjadi bentuk normal yang telah ditetapkan,

  Application Development RAD) dengan sedikit

  antara lain :

  usaha manusia (McLeod, 2001).

  1. First Normal Form(1-NF). Relasi yang

  Siklus hidup sistem ini terdiri dari lima fase

  dihasilkan grup yang tidak berulang.

  yakni fase perencanaan, fase analisis, fase

  2. Second Normal Form (2-NF). Jika dan

  desain, fase implementasi dan fase penggunaan

  hanya jika memenuhi 1-NF dan semua

  yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai

  atribut bukan primary key harus

  berikut:

  tergantung secara fungsional pada

  1. Fase Perencanaan. Fase perencanaan

  semua atribut primary key.

  dimulai dengan definisi masalah dan

  3. Third Normal Form (3-NF). Jika dan

  dilanjutkan dengan identifikasi tujuan dan

  hanya jika memenuhi 2-NF dan tidak

  kendala sistem.

  ada ketergantungan fungsional antara

  2. Fase Analisis. Setelah perencanaan

  dua atau lebih atribut bukan kunci.

  diselesaikan serta mekanisme kontrol

  4. Fourth Normal Form (4-NF). Apabila

  diterapkan, langkah selanjutnya adalah

  setiap determinan adalah candidate key

  melakukan analisis terhadap sistem yang

  dan tidak mengandung multivalued

  sudah ada. Analisis sistem adalah studi

  dependencies.

  terhadap sistem yang sudah ada dengan

  5. Fifth Normal Form (5-NF). Apabila

  tujuan untuk digunakan dalam mendesain

  sudah memenuhi bentuk 4-NF dan

  sistem baru atau pengembangan sistem.

  tidak memiliki join dependencies.

  3. Fase Desain. Desain sistem adalah

  penentuan proses dan data yang diperlukan

  Query

  oleh sistem yang baru. Pada sistem berbasis

  Query merupakan pernyataan untuk

  komputer, desain dilengkapi dengan

  mengambil informasi (McFadden Hoffer,

  spesifikasi tipe-tipe peralatan yang akan

  1994). Salah satu bahasa query yang paling

  digunakan.

  sering digunakan adalah SQL yang merupakan

  4. Fase Implementasi. Pada tahapan ini, desain

  kepanjangan dari Structured Query Language.

  baru berbentuk grafik atau deskripsi naratif,

  Tujuan SQL adalah untuk membangun bahasa

  yaitu berbentuk hardcopy atau tersimpan

  yang bukan didasari dari bahasa pemrograman

  dalam komputer.

  manapun, tetapi dapat digunakan di dalam

  5. Fase Penggunaan. User menggunakan

  setiap bahasa pemrograman sebagai cara untuk

  sistem untuk mencapai tujuan seperti yang

  memperbaharui informasi dalam suatu basis

  telah ditetapkan pada fase perencanaan.

  data.

  Struktur dasar dari ekspresi SQL terdiri dari

  Sistem Manajemen Basis Data

  tiga buah operator, yaitu :

  Sistem manajemen basis data adalah

  1. Operator Select mewakili operasi

  sebuah aplikasi yang paling kompleks,

  proyeksi yang digunakan untuk

  menyimpan dan mengambil informasi secara

  memilih atribut hasil yang diinginkan

  fisik dari basis data dan mengelola semua

  dalam query.

  informasi di dalam basis data (Mcleod, 2001).

  2. Operator From mewakili operasi

  Manajemen data ini menyangkut unsur definisi

  pengaksesan relasi yang akan

  struktur informasi penyimpanan data dan

  diperlukan dalam query.

  ketersediaan mekanisme untuk memanipulasi

  3. Operator Where mewakili operasi

  informasi. Sistem manajemen basis data juga

  seleksi kondisi yang harus dipenuhi

  mampu membatasi spesifikasi pemakai dan

  dalam query.

  membatasi sumber daya database yang diakses oleh pemakai.

  Sistem Informasi Berbasis Komputer

  Manajemen Persediaan

  Sistem adalah suatu integrasi elemen-

  Manajemen persediaan berusaha mencapai

  elemen yang semuanya bekerja menuju satu

  keseimbangan antara kekurangan dan kelebihan

  tujuan. Semua sistem meliputi tiga elemen

  persediaan dalam suatu periode perencanaan

  utama yaitu input, transformasi, output.

  yang mengandung resiko dan ketidakpastian.

  Informasi adalah data yang telah diproses atau

  Manajemen persediaan melibatkan sejumlah

  data yang memiliki arti (McLeod, 2001).

  kegiatan koordinasi antara persediaan dan

  Informasi adalah data yang telah diolah

  produksi serta kegiatan konsumsi pada sejumlah

  menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi

  tahapan proses dan lokasi yang berhubungan

  penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil

  (Viale, 2000).

  keputusan saat ini atau mendatang (Davis,

  Tujuan dari manajemen persediaan adalah

  menyelesaikan sasaran yang berpotensi untuk :

  Agar informasi dapat berguna dalam

  1. memaksimalkan pelayanan pada

  sebuah pengambilan keputusan maka informasi

  pelanggan

  harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut :

  2. memaksimalkan efisiensi pembelian

  1. Informasi harus akurat, berarti informasi

  dan produksi

  harus lengkap dan mengandung kebenaran,

  3. meminimalkan investasi stock

  serta keamanannya terjamin.

  4. memaksimalkan profit

  2. Tepat waktu, berarti informasi yang telah

  diterima oleh user tidak boleh terlambat,

  Sistem Pencatatan Persediaan

  karena informasi menjadi tidak berguna

  Pada umumnya, setiap perusahaan akan

  bila telah usang. Informasi juga merupakan

  selalu memperhatikan sistem pencatatan

  dasar dalam pengambilan keputusan

  mengenai persediaannya karena pencatatan

  apabila pengambilan keputusan terlambat

  terhadap persediaan mempunyai peranan yang

  maka dapat berdampak fatal bagi

  cukup penting dalam menyokong pelaksanaan

  perusahaan.

  operasi perusahaan seperti yang diinginkan.

  3. Relevan, berarti informasi harus memiliki

  Ada dua sistem pencatatan persediaan yang

  hubungan dengan persoalan yang dihadapi.

  umum dikenal dalam menentukan jumlah

  Bila informasi tersebut tidak memiliki

  persediaan pada akhir suatu periode yaitu

  hubungan dengan persoalan yang dihadapi

  dengan:

  maka informasi tersebut tidak berguna.

  1. Periodik sistem, yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik dalam

  Sistem informasi adalah kumpulan dari

  menentukan jumlah persediaan akhir.

  komponen-komponen yang berhubungan

  2. Perspektual sistem yaitu dalam hal ini

  dengan fungsinya untuk mengumpulkan dan

  dibina catatan administrasi persediaan.

  mendistribusikan informasi untuk mendukung

  Setiap mutasi dari persediaan sebagai

  pengambilan keputusan dan pengawasan pada

  akibat dari pembelian ataupun penjualan

  suatu organisasi (Laudon, 1994). Sistem

  dicatat atau dilihat kartu administrasi

  informasi manajemen adalah sistem pengolahan

  persediaannya. Bila metode ini yang

  informasi yang menerapkan komputer-

  dipakai, maka perhitungan secara fisik

  komputer untuk menyajikan informasi bagi

  hanya dilakukan paling tidak setahun sekali

  manajemen dan pengambilan keputusan (Davis,

  yang biasa dilakukan untuk keperluan

  counter checking antara jumlah persediaan menurut fisik dengan menurut catatan

  Persediaan (Inventory)

  dalam kartu administrasi persediaan.

  Inventory adalah persediaan (stock) dari

  Dengan diterapkannya sistem pencatatan

  item yang memberikan kontribusi terhadap

  terhadap persediaan, diharapkan akan diperoleh

  output organisasi. Inventory dapat berupa

  data dan informasi yang dapat dipercaya,

  barang atau jasa. Setiap persediaan berada di

  berguna bagi pimpinan dalam mengadakan

  antara dua kegiatan atau proses, yaitu proses

  analisa-analisa terhadap jumlah persediaan yang

  penawaran dan proses permintaan (Zipkin,

  dimiliki perusahaan.

  1995). Proses penawaran berhubungan dengan produksi, transportasi dan kegiatan lain yang

  Pengendalian Persediaan

  menambah jumlah persediaan, sedangkan

  Pengendalian persediaan adalah semua

  proses permintaan menggambarkan berbagai

  metode dan tindakan yang dilaksanakan

  kegiatan yang memanfaatkan dan mengurangi

  untuk mengamankan persediaan sejak

  jumlah persediaan.

  mendatangkannya, menerima, menyimpan dan pengeluarannya baik fisik maupun mendatangkannya, menerima, menyimpan dan pengeluarannya baik fisik maupun

Sistem Informasi Akuntansi

  Sistem akuntansi pada dasarnya adalah suatu tata cara kerja dengan menggunakan berbagai fomulir dan catatan serta laporan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan oleh pihak perusahaan itu sendiri maupun pihak luar yang mempunyai hubungan transaksi dengan perusahaan itu. Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis (Mulyadi, 2001).

  Sistem akuntansi yang andal harus mampu menghasilkan informasi yang diperlukan oleh manajemen untuk melaksanakan tugas-tugas manajerialnya, yaitu : tepat pada waktunya, relevan dengan kebutuhan, teliti dan benar, menjamin terselenggaranya suatu mekanisme pengendalian intern, serta dengan biaya yang murah atau sepadan dengan manfaat informasi yang dihasilkan.

Sistem Akuntansi Persediaan

  Sistem akuntansi persediaan bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan yang disimpan di gudang. Sistem ini berkaitan erat dengan sistem penjualan, sistem retur penjualan, sistem pembelian, dan sistem retur pembelian (Mulyadi, 2001).

METODE PENELITIAN

Bahan Percobaan

  Data penelitian yang dipakai dalam membuat sistem informasi inventory ini adalah data stock barang perusahaan Wintex dari Juli 2002 sampai Juli 2004, yang meliputi data

  jenis-jenis kain, data supplier, data harga setiap jenis kain, data customer, laporan pembelian barang, laporan per bulan retur penjualan dan laporan per bulan retur pembelian.

Kerangka Pemikiran Operasional

  Setiap kebijakan yang diambil oleh perusahaan selalu mengacu pada tujuan yang ingin diperolehnya. Tujuan utama perusahaan antara lain untuk memaksimalkan keuntungan dan menjaga kelangsungan hidup usahanya. Perusahaan akan berusaha mencapai tujuannya dengan menerapkan serangkaian kebijakan tertentu yang terintegrasi satu dengan lainnya sehingga dapat mempertahankan keberadaannya dalam pasar.

  Strategi dalam aspek produksi yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan keberadaannya dalam pasar antara lain dengan menjaga kontinuitas produksinya serta melakukan inovasi berkelanjutan. Persediaan merupakan salah satu aspek yang mempunyai peranan penting bagi perusahaan karena persediaan sangat berpengaruh terhadap usaha perusahaan dalam mempertahankan kontinuitas produksinya.

  Agar pengolahan persediaan dapat lebih efektif, dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang merupakan suatu alat administratif yang memberikan pedoman mengenai tata kerja dan prosedur atau sebagai pedoman pokok pelaksanaan kegiatan perusahaan dan menyajikan bentuk-bentuk formulir-formulir yang diperlukan di dalam melaksanakan segala kegiatan dan transaksi-transaksi perusahaan serta memberikan bahan pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya bagi pimpinan. Peranan sistem akuntansi dalam suatu perusahaan dapat membantu terlaksananya fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan dan pengendalian, sehingga tujuan umum perusahaan yaitu mendapat laba tercapai. Begitu pula dengan sistem akuntansi persediaan akan membantu manajemen dalam mengelola persediaan sehingga proses produksi dapat dilaksanakan dengan lancar.

Metode Siklus Hidup Sistem

  SLC terbagi atas lima fase, empat fase pertama ialah fase pengembangan (System Development Life Cycle SDLC) dan fase terakhir adalah fase penggunaan.

  1. Fase Perencanaan

  Fase perencanaan dimulai dengan identifikasi permasalahan, alternatif solusi yang ada, menentukan tujuan sistem, dan mengidentifikasikan kendala-kendala sistem.

  Permasalahan yang terjadi adalah data

  Metode pengujian yang dilakukan adalah

  persediaan yang sangat banyak, sehingga

  dengan menggunakan metode black box.

  pencatatan dan analisis pengadaan persediaan

  Metode pengujian black box ini berkaitan

  secara manual banyak menghabiskan waktu.

  dengan pengujian yang dilakukan pada interface

  Diharapkan dengan sistem yang akan

  perangkat lunak. Meskipun didesain untuk

  dikembangkan ini, dapat menghasilkan output

  mengungkap kesalahan, pengujian black Box

  yang cepat dan efisien, berupa informasi semua

  digunakan untuk memperlihatkan bahwa fungsi-

  transaksi yang berhubungan dengan persediaan.

  fungsi perangkat lunak adalah operasional; bahwa input diterima dengan baik dan output

  2. Fase Analisis

  dihasilkan dengan tepat, dan integritas

  Analisis sistem adalah penelitian atas

  informasi eksternal (seperti file data) dipelihara

  sistem yang telah ada dengan tujuan untuk

  (Pressman, 2001).

  merancang sistem yang baru atau diperbarui. Karena sistem yang dibuat merupakan sistem yang baru dibangun, maka penelitian atas sistem

  HASIL DAN PEMBAHASAN

  yang telah ada tidak dilakukan. Sedangkan fase analisis itu sendiri meliputi :

  Sesuai dengan metode penelitian yang

  a. Deskripsi kebutuhan informasi bagi

  digunakan yaitu Siklus Hidup Sistem, maka

  pengguna (output).

  hasil dan pembahasan dapat diuraikan sebagai

  b. Deskripsi kebutuhan data bagi sistem

  berikut:

  (input), pemodelan kebutuhan fungsional yang meliputi bagan alir (flow chart), Data

  1. Fase Perencanaan

  Flow Diagram (DFD) Level 0 (diagram konteks), DFD level 1 dan DFD level 2.

  1.1 Permasalahan dan alternatif solusi

  Permasalahan yang selama ini terjadi di

  3. Fase Perancangan

  Wintex adalah pembuatan surat-surat atau

  Perancangan sistem merupakan tahapan

  dokumentasi yang berhubungan dengan

  kebutuhan yang telah didefinisikan pada tahap

  transaksi aliran barang Wintex masih belum

  analisis kebutuhan lalu diterjemahkan ke model

  tersusun rapi, masih dibuat dengan Microsoft

  presentasi sistem. Fase perancangan

  Word dan Microsoft Excel saja. Jadi tidak

  menspesifikasikan bagaimana sistem dapat

  memiliki form khusus ataupun sistem khusus

  memenuhi kebutuhan informasi bagi para

  untuk mencatat atau membuat surat-suratnya.

  pengguna. Fase ini meliputi perancangan basis

  Pembuatan laporan penjualan, pembelian

  data, perancangan input dan perancangan

  ataupun yang lain hanya dengan menggunakan

  antarmuka pemakai.

  Microsoft Excel , hal ini sangat tidak efisien

  Spesifikasi ini digunakan sebagai dasar

  karena menghabiskan banyak waktu.

  pengembangan perangkat lunak, akuisisi perangkat keras, pengujian sistem dan aktivitas

  1.2 Tujuan dan Kendala Sistem

  lainnya pada fase implementasi.

  Sistem Informasi Persediaan adalah sistem informasi yang baru dikembangkan. Sistem ini

  4. Fase Implementasi

  ditujukan untuk digunakan dalam mengatasi

  Fase implementasi merupakan fase

  masalah Wintex dalam pencatatan persediaan

  pembuatan perangkat lunak, tahap transformasi

  barangnya.

  perancangan menjadi instruksi-instruksi yang

  Sistem ini digunakan untuk melakukan

  dapat dimengerti oleh mesin. Selain itu, fase ini

  pengolahan data persediaan barang yang

  juga mencakup akuisisi perangkat lunak dan

  jumlahnya banyak secara cepat dan rapi.

  perangkat keras yang akan digunakan.

  Data persediaan barang yang digunakan

  Sistem yang akan dibangun

  berasal dari Wintex Denpasar. Data ini

  diimplementasikan menggunakan bahasa

  merupakan hasil pencatatan setiap transaksi

  pemrograman Microsoft Visual FoxPro 8.0

  yang berhubungan dengan persediaan barang

  yang berorientasi pada basis data.

  meliputi penjualan, purchase order (PO), penerimaan barang, retur penjualan dan retur

  5. Fase Penggunaan

  pembelian.

  Fase penggunaan merupakan tahap untuk memastikan sistem berjalan sebagaimana

  1.3 Deskripsi Umum Sistem

  mestinya yang kemudian akan diterapkan

  Gambaran singkat tentang sistem yang

  kepada pengguna serta dilakukan pemeliharaan

  dibuat adalah sebagai berikut pengguna akan

  agar sistem dapat digunakan dengan baik.

  memasukkan data-data yang berhubungan memasukkan data-data yang berhubungan

  Gambaran tentang sistem dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.

  Gambar 1 Deskripsi Umum Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

  Bagian-bagian yang terlibat dalam sistem kerja:

  1. Direktur Operasional selaku

  Supervisor

  2. Chief AccountingKasir

  3. Bagian Gudang

  4. Bagian Pembelian Bussines Process sistem ini adalah sebagai berikut :

  1. Transaksi pembelian barang ke supplier

  Kasir melihat daftar stock barang pada laporan persediaan akhir, apabila barang masih ada maka tidak melakukan pembelian. Tetapi bila stock barang kosong maka kasir meminta bagian gudang memeriksa ulang berdasarkan kartu stock. Jika barang benar kosong, maka bagian gudang mengirimkan informasi dan meminta bagian pembelian membuat surat pesanan pembelian yang diketahui oleh kasir. Surat pesanan pembelian kepada supplier, yang dibuat oleh bagian pembelian ini mendapatkan persetujuan dari kasir, dan direktur operasional. Kemudian barang yang datang dari supplier, diterima oleh kasir dan diperiksa oleh bagian gudang berdasarkan PO. Pada proses penerimaan dan pemeriksaan barang, jika ada barang yang tidak sesuai, maka bagian gudang bekerja sama dengan bagian pembelian untuk membuat retur pembelian yang disetujui kasir. Jika barang yang diterima tidak ada masalah, maka bagian pembelian akan membuat surat penerimaan barang pembelian berdasarkan purchase order dan faktur dari supplier, yang disetujui kasir. Surat purchase order dan surat penerimaan barang pembelian ini kemudian disimpan, sampai pembuatan laporan pembelian dan

  laporan stock oleh bagian pembelian dan bagian gudang disetujui kasir yang nantinya akan diserahkan kepada direktur operasional.

  2. Transaksi penjualan langsung

  Customer membeli barang dengan menelepon atau datang langsung melalui kasir. Setelah menerima order dari customer, kasir akan melihat persediaan barang berdasarkan laporan persediaan akhir. Jika stock ada maka kasir langsung meminta bagian gudang menyiapkan barang dan kasir membuatkan faktur penjualan untuk customer. Jika stock kosong maka kasir akan menginformasikan kepada customer bahwa barang kosong.

  3. Transaksi penjualan dengan pemesanan

  Kasir menerima PO dari customer melalui fax atau melalui telepon. Kalau PO customer melalui fax maka PO inilah yang disimpan sebagai memo pemesanan. Tetapi jika melalui telepon maka kasir akan mencatat barang pesanan dalam sebuah memo saja. Ketika PO customer telah diterima maka kasir akan meminta bagian gudang untuk memeriksa stock barang. Jika stock barang ada maka barang akan dikirim sesuai waktu yang diminta oleh customer, kasir membuatkan faktur penjualan. Tetapi jika barang kosong maka kasir akan melakukan koordinasi dengan customer dan supplier. Jika koordinasi dengan supplier dan customer berhasil, maka kasir akan memberitahukan kepada bagian pembelian untuk melakukan pesanan pembelian, membuat PO kepada supplier dengan barang sesuai permintaan customer. Jika terdapat masalah terhadap barang yang dikirim ke customer dengan faktur penjualan, dan customer melakukan pengembalian barang, maka kasir akan membuatkan retur penjualan. Faktur penjualan dan retur penjualan ini akan disimpan sampai dibuatnya laporan penjualan yang dilaporkan kepada direktur operasional.

  Gambaran tentang busines process ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

  2. Fase Analisis

  2.1 Identifikasi Kebutuhan Informasi Output

  (Pengguna) Pada tahap analisis pengguna, disimpulkan

  bahwa sistem yang dirancang terutama ditujukan untuk memudahkan pengguna dalam pemasukan data, pemeliharaan data, kecepatan dan ketepatan dalam mendapatkan hasil bahwa sistem yang dirancang terutama ditujukan untuk memudahkan pengguna dalam pemasukan data, pemeliharaan data, kecepatan dan ketepatan dalam mendapatkan hasil

  b. Karakteristik Pengguna

  pembuatan laporan.

  Karakteristik pengguna adalah pengguna- pengguna yang bertugas dalam pengelolaan

  2.2 Indentifikasi Kebutuhan Data Input

  sistem. Pengguna SIAP (Sistem Informasi

  (Sistem)

  Akuntansi Persediaan) meliputi supervisor, kasir, bagian pembelian dan bagian gudang.

  a. Deskripsi Kebutuhan Fungsional

  Karakteristik pengguna SIAP dapat dilihat

  Deskripsi kebutuhan fungsional merupakan

  pada Tabel 2.

  kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan proses pengolahan atau transformasi data.

  Tabel 2 Karakteristik pengguna SIAP

  Tabel kebutuhan fungsional (KF) dapat dilihat

  Katagori

  Hak Akses ke Aplikasi

  pada Tabel 1 dibawah ini :

  Pengguna

  Tabel 1 Kebutuhan Fungsional

  Supervisor

  ¬ KF-1, KF-2, KF-3

  (Direktur

  ¬ KF-4, KF-5, KF-6

  ¬ KF-7, KF-8, KF-9 ¬ KF-10, KF-11

  KF-1

  Melihat, memasukkan, mengedit,

  ¬ KF-12,KF-13

  menghapus, dan mencetak data

  ¬ KF-14, KF-15

  master barang.

  ¬ KF-16

  KF-2

  Melihat, memasukkan, mengedit, menghapus, dan mencetak data

  Kasir

  ¬ KF-3, KF-7, KF-8

  master supplier

  ¬ KF-12, KF-13

  KF-3

  Melihat, memasukkan, mengedit, menghapus, dan mencetak data

  Bagian

  ¬ KF-2, KF-4, KF-5

  master customer.

  Pembelian

  ¬ KF-6, KF-10, KF-11

  KF-4

  Melihat, memasukkan, mengedit, menghapus, dan mencetak data

  Bagian

  ¬ KF-1, KF-9

  transaksi purchase order.

  Gudang

  ¬ KF-14, KF-15, KF-16

  KF-5

  Melihat, memasukkan, mengedit, menghapus, dan mencetak data transaksi penerimaan barang.

  KF-6

  Melihat, memasukkan, mengedit,

  c. Pemodelan fungsional

  menghapus, dan mencetak data

  Berdasarkan kebutuhan fungsional dari

  transaksi retur pembelian.

  sistem, maka dapat diketahui dan dibuat

  KF-7

  Melihat, memasukkan, mengedit,

  flowchart ,dan Data Flow Diagram(DFD).

  menghapus, dan mencetak data

  DFD yang dihasilkan adalah DFD level 0

  transaksi faktur penjualan.

  diagram konteks, DFD level 1, DFD level

  2. Flowchart dapat dilihat pada Lampiran 2.

  KF-8

  Melihat, memasukkan, mengedit,

  DFD level 0 diagram konteks dapat dilihat

  menghapus, dan mencetak data

  pada Lampiran 3, DFD level 1 pada

  transaksi retur penjualan.

  Lampiran 4, dan DFD level 2 dapat dilihat

  KF-9

  Melihat dan memasukkan stock awal

  pada Lampiran 5.

  pada stock awal

  KF-10 Mencetak laporan pembelian

  3. Fase Perancangan

  berdasarkan supplier

  KF-11 Mencetak laporan pembelian per

  3.1 Perancangan Basis Data

  periode

  Tahapan mendesain basis data ada 3 yaitu:

  KF-12 Mencetak laporan penjualan

  1. Desain Konseptual. Perancangan

  berdasarkan customer

  model konseptual merupakan

  KF-13 Mencetak laporan penjualan per

  perancangan ditingkat konsep,

  periode

  misalnya : kebutuhan aplikasi, sasaran

  KF-14 Mencetak laporan kartu stock

  pengguna dan tujuan pemanfaatan.

  KF-15 Mencetak laporan persediaan akhir

  Hasil dari desain konseptual basis data

  KF-16 Mencetak laporan limit stock

  ini adalah berupa entity relationship diagram (ERD). Entity yang dihasilkan

  adalah entity barang, customer, supplier, faktur penjualan, retur

  penjualan, purchase order, penerimaan penjualan, purchase order, penerimaan

  2. Desain Logikal. Memiliki penekanan

  pada spesifikasi dan elemen-elemen pada database. Desain pada level ini merancang struktur database dan relasi antar tabel. Model database yang digunakan dalam sistem ini adalah model basis data relasional. Database sistem ini disimpan dengan nama Mdata.dbc. Tabel yang ada dalam sistem ini antara lain :

  1. Tabel master merupakan tabel

  yang penting dan terus ada di dalam sistem informasi. Tabel master ini terdiri dari tabel barang, tabel piutang (tabel customer), tabel hutang (tabel supplier) dan tabel kartu. Tabel barang memiliki fields antara lain kode barang, nama barang, warna, limit, dan satuan. Tabel hutang memiliki fields antara lain kode supplier, nama supplier, alamat1, alamat2, kota, telp, fax, dan attn. Tabel piutang memiliki fields kode customer , nama customer, alamat1, alamat2, kota, telp, fax, attn, kode pos dan email. Tabel kartu memiliki fields antara lain kode barang, nama barang, tgl, no, awal, masuk, keluar, akhir, no po, no faktur, harga dan jumlah.

  2. Tabel transaksi untuk mencatat

  semua data hasil transaksi yang terjadi. Tabel ini terdiri dari tabel po, tabel pom (tabel detail po), tabel bpb (tabel penerimaan barang), tabel bpbm (tabel detail penerimaan barang), tabel rb (tabel retur pembelian), tabel rbm (tabel detail retur pembelian), tabel inv (tabel faktur penjualan), tabel invm (tabel detail faktur penjualan), tabel rj (tabel retur penjualan), dan tabel rrm (tabel detail retur penjualan). Tabel po memilki fields antara lain no po, tgl po, kode barang, qty barang, up po, jum po, disc po, dan disc1 po. Tabel pom memiliki fields no po, tgl po, kode supplier, nama supplier , ppn, ppn1, cash dan cash1. Tabel bpb memiliki fields antara lain adalah no bpb, tgl bpb, kode barang, nama barang, no faktur, qty bpb, up bpb dan jum

  bpb. Tabel bpbm memiliki fields antara lain no bpb, tgl bpb, no po, no faktur, kode supplier, nama supplier, ppn, ppn1, cash dan cash1. Tabel rb memiliki fields no rb, tgl rb, kode barang, qty rb, up rb dan no faktur. Tabel rbm memiliki fields antara lain no rb, tgl rb, no faktur, kode suplier, nama supplier, ppn, ppn1, disc dan disc1. Tabel inv memiliki fields antara lain no inv, tgl inv, kode barang, qty inv, up inv, disc inv dan disc1 inv. Tabel invm memiliki fields no inv, tgl inv, kode supplier, ppn, ppn1,cash dan cash1. Tabel rj memilki fields antara lain no rj, tgl rj, no inv, kode barang, nama barang, qty rb, up rj dan jum rj. Tabel rrm memiliki fields antara lain no rj, tgl rj, kode customer, nama customer , no inv, ppn, ppn1, cash dan cash1.

  Model relasional dapat dilihat pada Lampiran 7. Sedangkan hubungan antar tabel dapat dilihat pada Lampiran 8.

  Hasil dari hubungan antara nama entitas relationship dengan nama relasi dan nama tabel dalam perancangan logikal ini dapat dilihat pada Tabel 3.

  Tabel 3 Hubungan antara nama entitas relationship dengan nama relasi dan nama tabel

  Nama entitas

  Relationship

  Nama Relasi

  Nama Tabel

  Barang Customer

  Purchase order Purchase order

  dan detail purchase order

  Po dan pom

  Penerimaan barang

  Penerimaan barang dan detail penerimaan barang

  Bpb dan bpbm

  Retur pembelian

  Retur pembelian dan detail retur pembelian

  Rb dan rbm

  Faktur penjualan

  Faktur penjualan dan detail retur penjualan

  Inv dan invm

  Retur penjualan

  Retur penjualan dan detail retur penjualan

  Rj dan rrm

  Kartu stock

  Kartu

  1. Form Menu Utama

  3. Desain Fisikal. Merupakan level desain

  Tampilan awal form utama adalah form

  perangkat yang akan digunakan baik

  Password, yaitu untuk validasi user untuk

  perangkat keras maupun perangkat lunak.

  penggunaan sistem. Di dalam form menu

  Daftar tabel-tabel basis data Sistem

  utama ini terdapat pilihan sub input yang

  Informasi Akuntansi Persediaan dapat

  terdiri dari master, transaksi, saldo awal,

  dilihat pada Lampiran 9.

  laporan dan selesai. Sub input master terdiri

  Perangkat keras yang digunakan untuk

  dari master barang, master supplier dan

  mendukung sistem database ini minimum

  master customer. Sub input transaksi terdiri

  spesifikasinya adalah :

  purchase order , penerimaan barang, retur

  ¬ Prosessor 750 MHz

  pembelian, faktur penjualan, dan retur

  ¬ Memori 128 MB

  penjualan, sub input saldo awal adalah

  ¬ Harddisk 20 GB

  stock awal. Sub input laporan terdiri dari

  ¬ Monitor 14”

  pembelian berdasarkan supplier, dan

  ¬ Keyboard dan Mouse

  pembelian per periode, penjualan

  Perangkat lunak yang digunakan untuk

  berdasarkan customer, penjualan per

  sistem database ini adalah :

  periode kartu stock, persediaan akhir dan

  ¬ Microsoft Windows XP Profesional

  limit stock.

  sebagai sistem operasi

  2. Form master barang

  ¬ Microsoft Visual FoxPro 8.0

  Form master barang ini adalah form yang

  sebagai sistem manajemen basis data

  digunakan untuk memasukkan data jenis

  dan bahasa pemrograman

  barang milik Wintex, yang mempunyai hak akses hanya bagian gudang dan direktur

  3.2 Perancangan Input

  operasional. Jika bagian gudang Wintex

  Input yang dilakukan pada sistem ini adalah

  ingin menambah, melihat, mengubah atau

  menggunakan keyboard dan mouse. Tabel

  menghapus data barang maka dapat

  perancangan form untuk Sistem Informasi

  dilakukan melalui form master barang ini.

  Akuntansi Persediaan ini dapat dilihat pada

  Dalam form master barang ini terdapat

  Tabel 4.

  kode barang, nama barang, warna, limit dan satuan barang.

  Tabel 4 Perancangan Form SIAP

  3. Form master supplier

  Kode KF

  Perancangan Form

  Form master supplier ini adalah form yang

  KF-1

  Form master barang

  digunakan untuk memasukkan data

  KF-2

  Form master supplier

  supplier Wintex, oleh bagian pembelian.

  KF-3

  Form master customer

  Jika bagian pembelian Wintex ingin

  KF-4

  Form purchase order

  menambah, melihat, mengubah, atau

  KF-5

  Form penerimaan barang

  menghapus data supplier maka dapat

  KF-6

  Form retur pembelian

  dilakukan melalui form input master

  KF-7

  Form faktur penjualan

  supplier ini. Dalam form master supplier

  KF-8

  Form retur penjualan

  ini terdapat kode supplier, nama supplier,

  KF-9

  Form stock awal

  alamat supplier, kode pos, kota, telepon, fax, attention dan email supplier. Form ini

  KF-10

  Form laporan pembelian berdasarkan supplier

  dapat juga diakses oleh direktur operasional sebagai informasi.

  KF-11

  Form laporan pembelian per

  Form master customer

  periode

  Form master customer ini adalah form yang

  KF-12

  Form laporan penjualan

  digunakan untuk memasukkan data

  berdasarkan customer

  customer Wintex, oleh bagian kasir. Jika

  KF-13

  Form laporan penjualan per

  Wintex ingin menambah, melihat,

  periode

  mengubah atau menghapus data customer

  KF-14

  Form laporan kartu stock

  maka dapat dilakukan melalui form master

  KF-15

  Form laporan persediaan akhir

  customer ini. Dalam form master customer

  KF-16

  Form laporan limit stock

  ini terdapat kode customer, nama customer, alamat customer, kota customer, telepon,

  Adapun form desain input untuk sistem adalah

  fax dan attention.

  sebagai berikut :

  5. Form purchase order

  Form purchase order ini adalah form yang digunakan untuk memasukkan data pesanan Form purchase order ini adalah form yang digunakan untuk memasukkan data pesanan

  adalah tambah, lihat, koreksi, hapus, cetak

  pembelian. PO ini digunakan pada saat

  dan kembali ke menu utama. Form ini

  persediaan barang kosong atau pada saat

  dapat diakses oleh bagian kasir dan direktur

  persediaan sudah mencapai limitnya.

  operasional.

  Dalam form ini terdapat nomor po, tanggal

  9. Form retur penjualan

  po, kode supplier, nama supplier, kode

  Form retur penjualan ini adalah form untuk

  barang, nama barang, warna, quantity,

  memasukkan data transaksi retur penjualan,

  satuan, harga beli per satuan, jumlah harga

  oleh bagian kasir. Form ini digunakan pada

  beli barang dan total harga keseluruhan po.

  saat customer mengembalikan barang yang

  Pada form ini terdapat fasilitas tambah,

  telah dibelinya, karena barang tidak sesuai

  lihat, hapus, koreksi, cetak dan kembali ke

  dengan permintaan customer atau ada

  menu utama.

  kerusakan. Dalam form ini terdiri dari

  6. Form penerimaan barang

  nomor retur penjualan, tanggal retur

  Form penerimaan barang ini adalah form

  penjualan, nomor faktur penjualan, kode

  untuk memasukkan data tentang barang

  custome r, nama customer, alamat customer,

  pesanan pembelianPO yang telah diterima,

  kode barang, nama barang, quantity barang

  oleh bagian pembelian. Form penerimaan

  yang diretur, satuan, harga jual per satuan

  barang ini pertama digunakan ketika barang

  sesuai faktur penjualan, total harga barang

  pesanan telah diterima dari supplier. Dalam

  keseluruhan retur penjualan. Fasilitas yang

  form ini terdapat nomor penerimaan

  ada dalam form ini adalah tambah, lihat,

  barang, tanggal penerimaan barang, nomor

  koreksi, hapus, cetak dan kembali ke menu

  PO, nomor faktur, kode supplier, nama

  utama. Form ini dapat diakses oleh bagian

  supplier , alamat supplier, kode barang,

  kasir dan direktur operasional.

  nama barang, warna, quantity, satuan,

  10. Form stock awal

  harga beli per satuan, jumlah harga beli dan

  Form stock awal ini adalah untuk

  total harga keseluruhan. Pada form ini

  menginput quantity awal barang-barang

  terdapat fasilitas tambah, lihat, hapus,

  Wintex pada saat sebelum transaksi yang

  koreksi, cetak dan kembali ke menu utama.

  lain mulai berjalan. Input nilai barang

  7. Form retur pembelian

  dilakukan oleh bagian gudang. Dalam form

  Form retur pembelian barang ini adalah

  ini terdapat kode barang, nama barang,

  form untuk memasukkan data transaksi

  warna, satuan, quantity, tanggal input, dan

  retur pembelian, oleh bagian pembelian.

  keterangan. Keterangan disini untuk

  Form retur pembelian ini digunakan pada

  menjelaskan keadaan barang stock yang

  saat barang dari supplier ketika diterima

  siap dipasarkan. Quantity adalah jumlah

  dan telah diperiksa, tidak sesuai dengan PO

  persediaan awal yang siap untuk

  atau ada kerusakan. Dalam form ini

  dipasarkan. Tanggal input adalah tanggal

  terdapat nomor retur pembelian, nomor

  berapa nilai stock terhadap barang

  faktur pembelian, tanggal retur pembelian

  dilakukan. Pada form ini terdapat fasilitas

  dilakukan, nama supplier, alamat supplier,

  tambah, lihat dan kembali ke menu utama.

  kode barang, nama barang, jumlah barang

  11. Laporan pembelian berdasarkan supplier

  yang diretur, satuan barang, harga beli per

  Form laporan pembelian berdasarkan

  satuan sesuai faktur, total harga barang

  supplier ini untuk melihat dan mencetak

  retur keseluruhan. Pada form ini terdapat

  informasi pembelian berdasarkan supplier,

  fasilitas tambah, lihat, koreksi, hapus, cetak

  oleh bagian pembelian. Laporan ini sebagai

  dan kembali ke menu utama.

  informasi untuk melihat kepada supplier

  8. Form faktur penjualan

  mana Wintex paling sering melakukan

  Form faktur penjualan ini adalah form

  transaksi pembelian dan barang-barang apa

  untuk memasukkan data transaksi faktur

  yang sering dibeli dari supplier. Fasilitas

  penjualan, oleh bagian kasir. Form ini

  dalam form ini adalah menginput tanggal

  digunakan ketika barang-barang yang ada,

  transaksi pembelian yang akan dilihat dan

  dijual kepada customer. Dalam form ini

  nama supplier, fasilitas layarprinter serta

  terdiri dari nomor faktur penjualan, tanggal

  selesai.

  faktur penjualan, kode customer, nama

  12. Form laporan pembelian per periode

  customer , alamat customer, kode barang,

  Form laporan pembelian per periode

  nama barang, warna, jumlah barang,

  memberikan informasi kepada perusahaan,

  satuan, harga jual per satuan, jumlah harga

  mengenai transaksi pembelian kepada

  barang dan total harga keseluruhan dari

  supplier yang telah dilakukan perusahaan

  faktur penjualan. Fasilitas dalam form ini

  dalam waktu tertentu misalnya per tahun, dalam waktu tertentu misalnya per tahun,

  dicetak. Form ini dapat diakses oleh bagian

  dalam form ini adalah memasukkan selang

  gudang dan direktur operasional.

  waktu informasi yang dibutuhkan, yaitu dari tanggal, bulan, tahun berapa sampai

  3.3 Perancangan output

  dengan tanggal, bulan, tahun berapa.

  Format output yang dihasilkan sistem ini

  13. Form laporan penjualan berdasarkan

  dapat ditampilkan di layar komputer dan dapat

  customer

  dicetak. Tipe keluarannya berupa laporan.

  Form laporan penjualan per customer ini

  Laporan ini terdiri dari laporan master barang,

  untuk melihat dan mencetak informasi

  laporan master supplier, laporan master

  penjualan berdasarkan customer, oleh

  customer , laporan purchase order, laporan

  bagian kasir. Laporan ini sebagai informasi

  penerimaan barang, laporan retur pembelian,

  untuk melihat customer yang paling sering

  laporan faktur penjualan, laporan retur

  melakukan transaksi pembelian kepada

  penjualan, laporan kartu stock, laporan

  Wintex dan barang-barang apa yang sering

  persedian akhir, laporan limit stock, laporan

  dibeli oleh customer. Fasilitas dalam form

  penjualan berdasarkan customer, laporan

  ini adalah menginput tanggal transaksi

  penjualan per periode, laporan pembelian per

  penjualan yang akan dilihat dan nama

  periode, dan laporan pembelian berdasarkan

  customer , fasilitas layarprinter serta

  supplier.

  selesai.

  14. Form laporan penjualan per periode

  4. Fase Implementasi

  Form laporan penjualan per periode memberikan informasi kepada perusahaan,

  4.1 Perangkat Keras Implementasi

  mengenai transaksi penjualan kepada

  Untuk mendukung kinerja dari suatu sistem

  customer yang telah dilakukan perusahaan

  SIP, diperlukan beberapa perangkat keras yaitu

  dalam waktu tertentu misalnya per tahun,

  Personal Computer (PC) dengan spesifikasi

  dapat diakses oleh bagian kasir. Fasilitas

  minimum sebagai berikut :

  dalam form ini adalah memasukkan selang

  ¬ Memori 128 MB

  waktu informasi yang dibutuhkan, yaitu

  ¬ Hard Disk 20 GB

  dari tanggal, bulan, tahun berapa sampai

  ¬ Monitor 14 “

  dengan tanggal, bulan, tahun berapa.

  ¬ Keyboard

  Fasilitas lainnya adalah layarprinter dan

  ¬ Mouse

  selesai.

  Sedangkan perangkat keras yang digunakan

  15. Form laporan kartu stock

  dalam fase implementasi mempunyai spesifikasi

  Form ini digunakan untuk melihat dan

  sebagai berikut :

  mencetak laporan persediaan setiap barang

  ¬ Processor Pentium IV 1,7 Ghz

  (stock) pada waktu tertentu. Dalam form

  ¬ Memory 256 MB

  laporan kartu stock ini kita memasukkan

  ¬ Hard Disk 40 GB

  kode barang, nama barang dan tanggal

  ¬ Monitor 15 “

  persediaan barang yang akan dilihat atau

  ¬ Keyboard dan Mouse

  dicetak. Fasilitas form laporan kartu stock adalah layarprinter dan selesai. Form

  4.2 Perangkat Lunak Implementasi

  laporan ini dapat diakses oleh bagian

  Spesifikasi perangkat lunak yang

  gudang dan direktur operasional.

  digunakan dalam fase implementasi adalah

  16. Form laporan persediaan akhir

  gabungan antara :

  Form ini digunakan untuk melihat dan

  ¬ Microsoft Windows XP Profesional

  mencetak laporan persediaan akhir barang

  sebagai sistem operasi.

  keseluruhan dalam waktu tertetu. Fasilitas

  ¬ Microsoft Visual FoxPro 8.0 sebagai

  dalam form ini adalah layarprinter dan

  bahasa pemrograman. Penggunaan

  keluar. Form ini dapat diakses oleh bagian

  Microsoft Visual FoxPro ini adalah

  gudang dan direktur operasional.

  user requirement . Hasil Implementasi

  17. Form laporan limit stock

  dapat dilihat pada Lampiran 10 sampai

  Form limit stock ini digunakan pada saat

  dengan Lampiran 27.

  stock opname atau pada saat tertentu untuk melihat atau memeriksa limit semua barang

  5. Fase Penggunaan

  persediaan, sehingga sisa persediaan barang yang ada di gudang tidak kurang dari limit

  Pada fase ini, sistem digunakan oleh

  persediaan. Laporan limit stock ini dapat

  supervisor (Direktur Operasional), kasir, bagian pembelian dan bagian gudang perusahaan

  Wintex. Bagian supervisor, bagian kasir, bagian

  Saran

  pembelian dan bagian gudang melakukan

  Walaupun program aplikasi ini

  evaluasi untuk mengetahui apakah

  diperuntukkan bagi beberapa user, tetapi

  pengembangan sistem telah mencapai tujuan.

  program ini hanya dirancang untuk

  Selanjutnya dilakukan tahapan pemeliharaan

  komputer Stand alone. Jika perusahaan

  terhadap sistem dengan tujuan untuk

  semakin berkembang, diharapkan sistem ini

  mengoreksi kesalahan yang mungkin timbul dan

  dapat dikembangkan untuk komputer yang

  tidak diketahui pada saat implementasi. Daftar

  terhubung oleh jaringan.

  hasil pengujian yang telah dilakukan pada

  Sistem masih dapat dikembangkan lebih

  sistem dapat dilihat pada Lampiran 28.

  lanjut, agar sistem dapat memiliki warning

  Sistem Informasi Akuntansi Persediaan ini

  untuk masalah sisa barang yang telah

  digunakan sebagai salah satu alat pengendalian

  mencapai limit dan dapat menampilkan

  persediaan perusahaan Wintex karena pimpinan

  informasi mengenai alasan barang diretur.

  perusahaan dapat mengetahui posisi persediaan setiap saat sehingga bila terjadi kecurangan dapat segera diambil langkah-langkah perbaikan

  DAFTAR PUSTAKA

  agar kinerja perusahaan tetap berjalan dengan baik dan semakin meningkat. Adapun manfaat

  Davis, B G. 1993. Kerangka Dasar Sistem

  dari pencatatan persediaan menggunakan sistem

  Informasi Management. Bagian 1.

  ini adalah :

  Terjemahan Adiwardana, A.S. Lembaga

  1. Memberikan kemudahan dalam

  Pendidikan Dan Pembinaan Managemen

  pengelolaan persediaan, sebab jika

  (LPPM), Jakarta.

  dilakukan perhitungan fisik akhir tahun (stock opname), perbedaan antara jumlah

Dokumen yang terkait

SISTEM OTOMATISASI SONAR (LV MAX SONAR EZ1) DAN DIODA LASER PADA KAPAL SELAM

15 214 17

PERANCANGAN SISTEM PENGEREMAN HIDROLIS PADA MOBIL URBAN DIESEL TUGAS AKHIR BIDANG KONTRUKSI

8 121 19

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

36 327 27

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

SIMULASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOBIL SECARA OTOMATIS

1 82 1

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERNAK ITIK PETELUR DENGAN SISTEM INTENSIF DAN TRADISIONAL DI KABUPATEN PRINGSEWU

10 119 159

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

6 77 70

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59