5 Tips Membuat Kelas Menyenangkan

5 Tips Membuat Kelas
Menyenangkan

Belajar di kelas. Aktifitas yang satu ini menjadi menu harian untuk bapak ibu guru dan
para murid di sekolah. Sebagai guru, yang merupakan fasilitator utama, guru sangat
berperan untuk membuat menu harian ini dalam sajian yang segar, menarik, tidak
membosankan dan tentunya bergizi.
Penyajian yang selalu baru menjadi salah satu faktor untuk menentukan hasil dari
proses belajar mengajar. Nah, apa tips dan trik dari bapak ibu guru yang biasa bapak
ibu guru lakukan untuk membuat menu harian ini segar dan bergizi?
Intip yuks beberapa cara membuat kelas menyenangkan berikut ini!
1. Hindari berdiri di satu posisi
Dalam cara konvensional dalam mengajar, guru selalu mengajar dengan posisi yang
sama yaitu di depan kelas. Guru duduk di belakang meja guru atau berdiri di depan
papan tulis. Guru biasanya meminta murid untuk membuka buku pelajaran atau
membagikan foto kopi materi pelajaran. Kemudian materi tersebut dibahas bersamasama. Metode ini dikaji sebagai salah satu metode yang tidak efektif, karena belajar
terjadi hanya satu arah, guru menyampaikan dan murid mendengarkan. Kira-kira akan
berapa lama anak-anak akan bertahan untuk menyimak pelajaran yang diajarkan? 10
menit? 15 menit? Coba saja.
Bandingkan dengan mobile teaching. Guru bisa membahas mata pelajaran dalam jarak
dekat dengan murid. Matematika misalnya. Dengan metode mobilitas di dalam kelas,

guru bisa benar-benar turun untuk membantu murid menjelaskan penggunaan rumus,
perkalian dan lain sebagainya. Selain itu, hal ini juga bisa membantu murid untuk
lebih relax, menciptakan suasana bahwa mereka memang sedang belajar bersama
dengan guru mereka, bukan selalu diajari atau digurui.
Terlebih, mereka akan merasakan keterlibatan guru secara emosional. Dengan berjalanjalan, berpindah-pindah posisi, guru juga akan lebih mengetahui secara detail situasi
kelas, bahkan melihat apa yang dikerjakan oleh muridnya, satu-persatu. Apakah Donny

sedang melamun, Carol sedang menggambar karena bosan, atau ada murid yang bisikbisik, corat-coret dan lain sebagainya.
2. Pancing ide anak sebanyak-banyaknya
Full attention atau atensi penuh bisa juga didapat dari memancing pendapat, diskusi
atau berdebat argument. Tidak semua anak bisa mengeluarkan idea tau pendapat
mereka. Sebagai guru, kita harus percaya pada kemampuan dari masing-masing anak.
Pacu mereka untuk berani berpendapat, hargai apapun yang mereka ungkapkan.
Dengan demikian, selain memberikan materi pelajaran, kita juga melatih mereka untuk
terbuka pada perbedaan ide dan mendengarkan orang lain. Hal ini menjadi sangat
penting bagi anak, karena ini akan menjadi bekal untuk mereka berinteraksi dengan
orang lain, dengan teman, guru, orang tua atau siapa saja yang mereka temui.
3. Bervariasi
Sajikan mata pelajaran dengan berbagai variasi. Misalnya di awal pelajaran, bapak ibu
guru bisa memberikan aktivitas untuk class warming up, seperti berdiri bersama dan

melakukan yel-yel, atau games selama 5 menit, atau cerita lucu atau apapun yang bisa
memberikan semangat dan menyatukan spirit anak untuk belajar bersama bapak ibu
guru selama 45 menit atau 90 menit ke depan. Bisa juga setelah 15 menit menjelaskan
mata pelajaran, bapak ibu guru bisa menyisipkan kuis selingan. Perbanyak diskusi
dengan anak-anak murid. Di akhir pelajaran, bisa ditutup dengan tanya jawab singkat
mengenai mata pelajaran yang diajarkan.
4. Berikan perhatian ke semua anak
Yang sering terjadi di kelas adalah guru akan cenderung lebih memperhatikan murid
yang pintar dan aktif. Kita coba tarik kembali ke masa kita sekolah dulu. Jika memang
kita sebagai anak aktif, kita akan merasa kita sangat diperhatikan oleh guru.
Jika kita diam saja di kelas, maka kita juga tidak akan berkesempatan untuk
menuangkan ide ataupun mengaktualisakan diri kita di kelas. Makanya sering
muncul jargon, jadilah anak ‘yang paling’…paling pintar, paling paling cantik, paling
badung, paling suka telat… Yang penting menjadi ‘paling’, entah paling apa, karena
dengan paling, kita baru akan diperhatikan oleh guru.
Bagaimana dengan anak-anak yang dalam taraf biasa-biasa saja? Sekarang ketika
menjadi seorang guru, sebenarnya tugas seorang guru lah untuk mengeksplore ‘benihbenih paling’ yang ada di dalam diri masing-masing anak. Sebagai guru, guru harus
percaya bahwa setiap anak punya talenta dan potensi yang berbeda-beda.
5. Maksimalkan teknologi
Salah satu alat yang membantu guru untuk menciptakan suasana aktif dan segar

adalah teknologi. Manfaatkan teknologi yang ada, seperti laptop, internet dan projektor
untuk mengubah materi pelajaran text book ke audio visual. Dengan penyajian yang
baik dan menarik, fokus anak akan lebih terarah pada materi yang disampaikan. Jangan
ragu untuk mengotak-atik atau membuat sesuatu yang berbeda dengan teknologi.
Dengan satu klik di sebuah website, guru bisa mendapatkan berbagai pengetahuan
yang bisa diseleksi menyesuaikan mata pelajaran yang sedang dibahas. Berbagai situs
tentang edukasi dan pengetahuan tersedia, salah satunya adalah portal kesekolah.com
yang menyajikan berbagai artikel dari kesehatan, pendidikan, berita, solusi edukasi dan
lain sebagainya. Dengan demikian, pembahasan materi yang dilakukan di dalam kelas
akan lebih bervariasi dan selalu segar, karena informasi dari internet selalu update dan
terkini.

Source : www.kesekolah.com