PERSEPSI GURU TERHADAP MATHISFUN.COM SEB

PERSEPSI GURU TERHADAP MATHISFUN.COM SEBAGAI SUMBER BELAJAR
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
Mochamad Rofik
Program Studi Magister Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas 246 Malang, 65144
[email protected]
ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi guru terhadap
penggunaan website matematika mathisfun.com sebagai sumber belajar materi persamaan dan
pertidaksamaan di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Penelitian ini merupakan penelitian
dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian adalah dua guru matematika
SMP di kota Malang. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara semi terstrukur
kepada dua subjek yang telah dipilih berdasarkan pertimbangan perbedaan latar belakang.
Guru pertama adalah guru yang telah mengajar selama lebih dari 20 tahun dan guru kedua
adalah guru fresh garaduate yang lama mengajarnya masih di bawah dua tahun. Data mentah
hasil wawancara kemudian dianalisis secara mendalam untuk selanjutnya disajikan dalam
bentuk deskripsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum kedua guru yang
menjadi subjek memberikan persepsi positif dan merekomendasikan mathisfun.com untuk
dijadikan sebagai sumber belajar materi persamaan dan pertidasamaan.
Kata Kunci: persepsi guru, mathisfun.com, website matematika


Perkembangan

sumber

belajar

selain

dipengaruhi faktor teknologi informasi juga

Pendahuluan
Keberhasilan

pembelajaran

dipengaruhi oleh kurikulum atau pendekatan

matematika dipengaruhi oleh banyak faktor,

pembelajaran yang digunakan (Hanum, 2013;


salah satu faktor utama yang menentukan

Juwairiyah, 2013). Artinya tidak semua

tingkat

adalah

sumber belajar yang menggunakan teknologi

penggunaan sumber belajar (Naz, 2012).

terbaru sesuai dengan tuntutan kurikulum dan

Seiring

kebutuhan siswa. Oleh karena itu, guru harus

keberhasilan


tersebut

berkembangnya

perkembangan
mengalami

sumber

teknologi,
belajar

juga

benar-benar selektif dalam memilih sumber

yang

pesat


belajar yang sesuai dengan kurikulum dan

perkembangan

sehingga memunculkan banyak alternatif

kebutuhan siswa.

sumber belajar baru berbasis teknologi

Perkembangan teknologi informasi

informasi. Beragamnya sumber belajar yang

abad 21 khususnya melalui internet yang

dapat

semakin


sangat pesat benar-benar mengubah banyak

memudahkan guru dalam menyesuaikan

hal dalam kehidupan. Mulai dari gaya

sumber belajar yang cocok dengan kebutuhan

berkomunikasi, berkirim pesan hingga cara

siswa sehingga dapat menunjang proses

berinteraksi secara sosial, bahkan internet

pembelajaran

juga mengubah cara belajar manusia (Bakia,

dipilih


tentunya

akan

menjadi jauh

lebih

baik.

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika

| Volume 2, Tahun 2017, p-ISSN 2528 - 4460 316
Volume 1, Tahun 2017, e-ISSN 2581 - 0634

2010). Hadirnya internet memungkinkan

lengkap


akses terhadap sumber belajar jadi lebih

mathisfun.com. Situs ini menyediakan konten

mudah dan merata bahkan lebih jauh

pembelajaran

memungkinkan adanya kelas-kelas virtual

matematika mulai dari sekolah dasar hingga

dimana siswa dan pengajar bisa saling

sekolah menengah. Namun jika digunakan

berinteraksi walau terpisah oleh jarak dan

sebagai


ruang (Brändström, 2011). Akan tetapi selain

diperhitungkan dengan seksama relevansi

sisi positif, karena internet bersifat maya

sumber belajar yang digunakan terutama dari

maka tidak jarang sumber-sumber belajar

segi konten, kebutuhan dan kemudahan

yang ada kurang memenuhi kriteria sehingga

dalam penggunaan (Maloy, Edwards, &

beberapa praktisi mulai melakukan inovasi

Anderson, 2010).


dengan

menyediakan

konten-konten

dari

segi

konten

hampir

sumber

di

semua


belajar

Persamaan

adalah

topik

maka

dan

perlu

pertidaksamaan

pembelajaran berbasis web termasuk website

merupakan materi yang sangat penting untuk


matematika.

dipahami

tidak

siswa

dengan

baik,

hal

ini

Pembelajaran berbasis web juga

dikarenakan persamaan dan pertidaksamaan

semuanya

merupakan

baik,

banyak

website

fondasi

dalam

tingkat

yang

mempelajari

pembelajaran yang hanya memindahkan

aljabar

buku ke laman situs sehingga mereduksi

(Ratnawati & Hasannudin, 2012). Melihat

potensi internet sebagai sumber belajar yang

pentingnya

potensial. Padahal beberapa

pertidaksamaan

penelitian

ke

materi

lebih

persamaan

maka

perlu

lanjut

dan
desain

menyebutkan jika pembelajaran berbasis web

pembelajaran dan juga sumber belajar yang

benar-benar dilakukan secara maksimal akan

tepat. Sumber belajar yang baik dimaksudkan

berbanding lurus dengan kualitas hasil

untuk membantu siswa memahami konsep

belajar siswa (Alonso, López, Manrique, &

persamaan

Viñes, 2012). Oleh karena itu, ada beberapa

kontekstual dan esensial. Oleh siebab itu

catatan penting; pertama, tidak semua situs

sumber belajar setidaknya memiliki kriteria:

yang menyediakan konten matematika bisa

1) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai;

disebut sebagai website matematika; kedua,

2) tepat untuk mendukung isi pelajaran; 3)

guru harus selektif terhadap sumber belajar

praktis, luwes, dan tahan; 4) guru terampil

berbasis web, kualitas konten dan kesesuaian

menggunakannya;

dengan kebutuhan harus menjadi dasar utama

sasaran;

penggunan sumber belajar berbasis website.

Dickson-Deane, & Galyen, 2011).

dan

dan

6)

pertidaksamaan

5)
mutu

secara

pengelompokan
teknis

(Moore,

Salah satu website matematika yang cukup
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika

| Volume 2, Tahun 2017, p-ISSN 2528 - 4460 317
Volume 1, Tahun 2017, e-ISSN 2581 - 0634

Guru adalah seorang pendidik yang

baik

dalam

mendesain

pembelajaran

juga merupakan pembimbing. Dalam bidang

termasuk dalam memilih sumber belajar

kemanusiaan di sekolah, guru harus bisa

pembelajaran. Artikel ini akan menggali

menjadi dirinya sebagai orangtua kedua bagi

persepsi guru terhadap penggunaan website

siswa. Seorang guru harus bisa menarik

matematika

simpati agar menjadi idola para siswa dan

pembelajaran

disukai sehingga siswa senang belajar dengan

pertidaksamaan. Persepsi yang diberikan oleh

guru. Para ahli menyebutkan bahwa tanggung

guru

jawab guru harus bisa menuntut murid untuk

gambaran

mengenai

belajar dan yang terpenting dapat membuat

tingkat

kemungkinan

rencana dan mendampingi siswa untuk

mathisfun.com sebagai sumber belajar, dan

melaksanakan kegiatan belajar agar mencapai

tingkat kesesuaian mathisfun.com dengan

perkembangan seperti yang diharapkan. Guru

kurikulum 2013.

sesungguhnya adalah seorang kunci yang

Metode Penelitian

mathisfun.com

pada

persamaan

dan

diharapkan

dapat

memberikan

kesesuaian

konten,

diterapkannya

Penelitian ini merupakan peneltian

paling tahu mengenai keperluan kurikulum
yang sesuai dengan tingkat perkembangan

dengan

siswa (Farisi, 2011). Sebab hal tersebut, guru

dengan menggunakan dua subjek guru di

merupakan orang yang paling tahu mengenai

sekolah menengah pertama (SMP) di Kota

pembelajaran

dalam

Malang. Guru pertama merupakan guru

memilih sumber belajar yang tepat sehingga

senior dan telah mengajar lebih dari 20 tahun

persepsi guru terhadap suatu sumber belajar

dan guru kedua merupakan guru fresh

dapat

dalam

graduate dan baru mengajar kurang dari dua

juga

tahun. Pengambilan data akan dilakukan

siswanya

dijadikan

pembuatan,

termasuk

pertimbangan

pengembangan

dan

Persepsi merupakan proses dimana

deskriptif

impresi

setiap

guru

akan

dikenalkan

dengan

dan

mathisfun.com dan guru didampingi untuk

sensorinya

melakukan eksplorasi konten. Berikutnya

mengorganisasikan

menginterpretasikan

kualitatif

dengan beberapa tahapan, tahap pertama

penggunaan sumber belajar.

individu

pendekatan

kepada

setiap guru diminta untuk menyampaikan

lingkungan sekitarnya (Kampylis, Berki, &

persepsinya terhadap tiga hal pokok, yaitu;

Saariluoma,

dengan

mengenai kualitas konten, kesesuaian dengan

pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki

pembelajaran Kurikulum 2013 (K13) dan

termasuk

kemungkinannya untuk diterapkan di kelas.

supaya

dapat

memberikan

2009).

arti

Guru

pengetahuan

tentang

potensi

siswanya akan menjadi modal yang sangat

Hasil dan Pembahasan

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika

| Volume 2, Tahun 2017, p-ISSN 2528 - 4460 318
Volume 1, Tahun 2017, e-ISSN 2581 - 0634

Hasil dalam penelitian ini akan
memaparkan

persepsi

hasil

wawancara

akan mampu melatih kemampuan berpikir
tingkat tinggi.

dengan dua guru, guru pertama kita sebut

Materi sudah bagus terutama
penyajian materinya, saya yakin
siswa akan senang dan tertarik untuk
mempelajarinya. …soal kesesuaian
dengan kurikulum seharusnya ya
konten-konten seperti ini yang
diperbanyak, karena akan membuat
siswa
belajar
dengan
cara
mengkonstruksi.

dengan guru A dan guru ke dua kita sebut
dengan guru B. Secara rinci, antara guru A
dan guru B memiliki latar belakang yang
cukup kontras. Guru A merupakan pengajar
senior yang telah mengajar lebih dari 20
tahun dan guru A mengajar di sekolah yeng

Mengaitkan materi persamaan dan

terletak di pinggiran kota sedangkan guru B
merupakan

guru

fresh

yang

graduate

mengajar kurang dari 2 tahun dan tempatya
mengajar merupakan salah satu sekolah yang

dengan

guru

A

mengungkapkan jika ia baru mendengar
istilah

website

matematika

dengan desain K 13, guru A mengungkapkan
jika konten sudah sesuai standar, ditambah
dengan tuntutan K 13 yang mengharapkan

berada dipusat Kota Malang, Jawa Timur.
Wawancara

pertidaksamaan yang ada di mathisfun.com

termasuk

mathisfun.com sehingga sebelum guru A

diminta untuk memberikan persepsinya, guru
A didampingi untuk mengeksplorasi konten
yang ada di website. Kesan pertama yang
diberikan setelah mengeksplorasi website
sangatlah positif bahkan ia tidak menyangka
jika ada website yang menyediakan konten
seperti mathisfun.com. Ia mengungkapkan
konsep yang ditampilkan di website sangat
baik dan menarik khususnya konten animasi
interaktif yang sangat memungkinkan untuk

siswa terlibat aktif dalam pembelajaran maka
konten yang ada di website sangatlah sesuai
untuk diterapkan. Menurutnya sumber belajar
seperti ini sangatlah dibutuhkan karena selain
dapat

belajar secara menyeluruh mulai dari konsep
dasar. Selain itu, yang terbantu juga bukan
hanya siswa melainkan juga guru. Ia
memberikan contoh animasi timbangan untuk
menggambarkan konsep persamaan yang ada
di website sangatlah membantu guru, karena
guru tidak perlu memaksakan membawa
timbangan ke kelas.

animasi interaktif yang disediakan akan
siswa

berperan

aktif

ketertarikan,

pembelajaran juga esensial, sehingga siswa

menarik minat siswa. Lebih lanjut, konten

membuat

meningkatkan

dalam

…setelah saya lihat saya merasa bisa
diterapkan di kelas dan lebih enak
sepertinya
ditempatkan di lab
computer sehigga setiap siswa bisa
mengoperasikannya sendiri-sendiri

mengkonstruksi pengetahuannya sehingga

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika

| Volume 2, Tahun 2017, p-ISSN 2528 - 4460 319
Volume 1, Tahun 2017, e-ISSN 2581 - 0634

Mengenai

kemungkinan
diterapkan

mathisfun.com

pembelajaran

di

dalam

kelas,

Guru

bahasa bisa disiasati dengan pendampingan
dari guru.
… seharusnya kan, website seperti ini
juga dikembangkan di Indonesia
sehingga kita gak selalu ambil dari
mereka (luar negeri) dan disana kita
bisa memasukkan unsur-unsur lokal ke
dalam animasi interaktifnya.

A

menyampaikan jika hal ini memungkinkan
akan tetapi karena sumber belajarnya bersifat
online maka ia akan mencoba memindahkan

kelasnya menuju Lab Komputer. Ia beralasan
Ia juga berharap website matematika

tidak mengajarkannya di kelas karena tidak
semua siswa kebagian untuk mengoperasikan
animasi interaktif yang ada di website,
sehingga

ditakutkan

hasilnya

kurang

maksimal. Akan tetapi guru A memberikan
saran walaupun konten yang disediakan
sudah baik peran guru untuk mendampingi
dan

memberikan

kesimpulan

di

akhir

pembelajaran sangatlah penting. Hal ini
menurutnya untuk menghindari miskonsepsi

Guru A secara umum memberikan

namun

positif
guru

A

terhadat

mathisfun.com,

cukup

menyayangkan

mengenai bahasa yang digunakan dalam
website. Ia berharap bahasa yang digunakan
tidak hanya bahasa inggris melainkan juga

cukup mengkhawatirkan siswa akan kesulitan
dan akan mengurangi minatnya untuk belajar
dengan mathisfun.com dikarenakan tidak
bahasa

Kekhawatiran
mayoritas

ini

siswanya

tidak

hanya

dikembangkan di luar negeri tetapi juga
dikembangkan
sehingga

oleh

selain

developer

bahasanya

lokal,

juga

bisa

menggunakan bahasa Indonesia. Guru A
berpandangan hal ini sangatlah penting
dikarenakan ketika konten pembelajaran
selalu diambil dari luar ada kemungkinan
konten tersebut tidak sesuai dengan budaya

lanjut guru A menjelaskan jika ini adalah
tantangan bagi para akademisi dan juga
mahasiswa pendidikan matematika untuk
terus berperan aktif dalam mengembangkan
konten-konten kualitas internasional dengan
cita rasa lokal.
Guru B yang merupakan guru fresh

ada opsi custom dengan bahasa Indonesia. Ia

memahami

mathisfun.com

dan nilai-nilai yang ada di Indonesia. Lebih

yang sering terjadi pada siswanya.

persepsi

seperti

yang

digunakan.

muncul

dikarenakan

masih

mempunyai

kemampuan bahasa inggris yang rendah.
Namun guru A tetap meyakini jika kendala

graduate mengungkapkan jika sebelumnya

belum terlalu paham dengan istilah website
matematika termasuk mathisfun.com. Namun
setelah

mencoba

menggunakannya

ia

mengungkapkan jika konsep yang diusung
sangatlah menarik karena siswa dapat terlibat
aktif seolah sedang bermain game. Selain itu,
kemudahan akses yang bisa digunakan

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika

| Volume 2, Tahun 2017, p-ISSN 2528 - 4460 320
Volume 1, Tahun 2017, e-ISSN 2581 - 0634

melalui handphone menjadi nilai tambah

berlaku, sehingga ia menyimpulkan sangat

tersendiri. Mathisfun.com bisa diakses siswa

memungkinkan konten yang ada di website

dimanapun

untuk diajarkan secara saintifik.

dan

kapanpun

melalui

smartphone sehingga belajar akan semakin

…diterapkan
di
kelas
juga
memungkinkan tapi sepertinya saya
cukup
meminta
mereka
untuk
membukanya di rumah, hal ini
memungkinkan karena latar belakang
siswa saya yang semuanya mempunyai
akses ke internet dengan sangat baik

menyenangkan. Guru B juga menyoroti
penggunaan bahasa yang ada di website,
website yang keseluruhannya menggunakan
bahasa

inggris

menurutnya

merupakan

potensi yang baik sehingga selain siswa
belajar matematika juga menambah kosa kata
bahasa asingnya.

dalam pembelajaran, guru B mengutarakan
jika mathisfun.com sangat memungkinkan

…untuk isi, dan dikarenakan materi ini
untuk anak SMP maka syarat pertama
harus benar (sesuai dengan konsep)
dan kedua harus mudah dipahami anak
usia SMP, website ini telah memenuhi
dua syarat tersebut.
Berbicara kualitas konten, guru B
berpendapat

Mengenai kemungkinan diterapkan

konten

yang

disajikan

mathisfun.com sangatlah baik dan dikerjakan

dengan serius. Menurutnya konten yang baik
adalah konten yang tidak menimbulkan
ambiguitas dan ia tidak menemukannya di
mathisfun.com. Penggunaan kontras warna

khusunya pada materi pertidaksaman juga
memudahkan siswa dalam memahami konsep
yang disajikan, namun ia menyarankan jika

untuk diimplementasikan tidak hanya di
kelas tapi juga di luar kelas. Artinya
tergantung dari kondisi sosial dan psikologis
siswa

materi

pertidaksamaan.

sekolah.

Ia

mencontohkan di sekolah yang dia ajar
rasanya tidak perlu diajarkan dikelas secara
penuh, ia hanya akan memberikan tugas
kepada siswa untuk membuka mathisfun.com
lalu meminta siswa untuk mengeksplorasinya
dan

mendiskusikannya

pada

pertemau

berikutnya. Kemungkinan lain, bisa saja
konten animasi interaktif yang ada di
mathisfun.com digunakan sebagai apersepsi

di awal pembelajaran.

lebih baik animasi interaktif juga diberikan
pada

dimasing-masing

Hasil

yang

telah

dideskripsikan

Berkenaan

sebelumnya memperlihatkan jika dua guru

dengan K 13 guru B mengungkapn bahwa

yang menjadi subjek menyatakan konten

jangankan sumber belajar interaktif, buku

yang disajikan oleh matisfun.com sudah baik.

konvensional

juga

ketika

Konten animasi interaktif yang ada pada

pembelajaran

didesain

rupa

materi persamaan membuat website mampu

sesuai dengan pendekatan kurikulum yang

untuk mengajak siswa terlibat aktif dalam

akan

sesuai

sedemikian

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika

| Volume 2, Tahun 2017, p-ISSN 2528 - 4460 321
Volume 1, Tahun 2017, e-ISSN 2581 - 0634

pembelajaran. Oleh sebab itu, mathisfun.com

belajar yang inovatif jika wawasan guru

sangat direkomendasikan oleh kedua guru.

mengenai jenis-jenis sumber belajar yang

Walaupun ada sedikit kekhawatiran dari guru

sedang berkembangan juga sangat minim.

A mengenai kendala bahasa, namun guru A
juga menyakini mathisfun.com tetap dapat
diterapkan di sekolahnya.

Hasil

wawancara

juga

mengindikasikan bahwa salah satu kriteria
utama sumber belajar yang baik adalah

Secara umum tidak ada perbedaan

sumber belajar yang mengusung konsep

ekstrim antara persepsi guru A dengan guru

interaktif. Hal ini cukup beralasan selain

B, namun yang patut menjadi catatan adalah

desain Kurikulum 2013 yang mengusung

gagasan

pendekatan saintifik beberapa penelitian juga

dari

guru

A

mengenai

pengembangan konten website matematika

menunjukkan

oleh

bisa

interaktif mampu membuat pembelajaran

menanamkan nilai-nilai budaya dan kearifan

lebih bermakna (Nusir, Alsmadi, Al-Kabi, &

lokal. Ia juga berharap akademisi dan

Sharadgah, 2013; Wongkia & Naruedomkul,

mahasiswa pendidikan matematika juga bisa

2013). Berikutnya jika ditinjau dari segi usia,

lebih berperan dalam pengembangan konten-

siswa SMP masih dalam fase peralihan dari

konten

fase konkrit menuju abstrak sehingga masih

lokal

developer

interaktif

sehingga

berbasis

website

bahwa

sumber

belajar

matematika seperti matisfun.com. Hal ini

membutuhkan

alat

bantu

dalam

cukup beralasan karena kedua guru juga

membelajarkan

konsep-konsep

abstrak

sepakat

seperti

(Rofik, 2016). Oleh karena itu penggunaan

potensi yang

sumber belajar yang tepat akan sangat

sangat baik untuk dijadikan sumber belajar

membantu siswa dala Wawancara dengan

alternatif.

dua guru yang mempunyai latar belakang

website

matematika

mathisfun.com mempunyai

Temuan lain yang patut diberikan
perhatian adalah mengenai wawasan kedua
guru mengenai website matematika, secara
umum kedua guru belum memhami apa itu
website matematika dan apa yang disajikan
dalam

website.

mendapatkan

Hal
perhatian

ini

seharusnya
dikarenakan

berbeda

mathisfun.com

gambaran

khususnya

pada

jika
materi

persamaan dan pertidaksamaan mendapatkan
persepsi yang baik. Persepsi positif tersebut
hampir didapatkan untuk semua aspek mulai
dari konten, penyajian dan kemenarikan serta
kemudahan pengunaan.
Beberapa peneliian sebelumnya juga

bagaimana guru akan mengeksplorasi sumber
belajar atau bahkan menciptakan sumber

memberikan

menggambarkan

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika

bahwa

penggunaan

| Volume 2, Tahun 2017, p-ISSN 2528 - 4460 322
Volume 1, Tahun 2017, e-ISSN 2581 - 0634

pembelajaran berbasis internet secara umum

Analogi sederhananya lahan sudah siap

mendapatkan

dari

tinggal kemampuan pengelolanya dalam hal

pengajar maupun siswa. Misal penelitian

ini kemampuan guru untuk memaksimalkan

yang dilakukan di Kota Magelang, penelitian

potensi yang ada.

respon

yang

positif

ini mengungkapan lebih dari 70% guru di

Wawancara dengan dua guru yang

Kota Magelang menyatakan penggunaan

mempunyai

internat sangat membantu dalam proses

memberikan gambaran jika mathisfun.com

belajar mengajar, begitupun dengan persepsi

khususnya pada materi persamaan dan

siswa, sekitar 63% siswa menyatakan sangat

pertidaksamaan mendapatkan persepsi yang

terbantu

baik.

dengan

belajar

menggunakan

latar

Persepsi

belakang

positif

berbeda

tersebut

hampir

internet (Tiya Arfiyanti, 2013). Penelitian

didapatkan untuk semua aspek mulai dari

lain

juga

konten, penyajian dan kemenarikan serta

siswa

kemudahan pengunaan. Beberapa peneliian

menggunakan internet tidak hanya untuk

sebelumnya juga menggambarkan bahwa

keperluan sosial media dan hiburan melainka

penggunaan pembelajaran berbasis internet

untuk

tugas-tugas

secara umum mendapatkan respon yang

akademiknya, bahkan mereka sangat terbantu

positif dari pengajar maupun siswa. Misal

dengan adanya internet (Dogruer, Eyyam, &

penelitian yang dilakukan di Kota Magelang,

Menevis, 2011).

penelitian ini mengungkapan lebih dari 70%

yang

dilakukan

mengungkapan

di

bahwa

Cyprus

mayoritas

menyelesaikan

Menurut laporan pada tahun 2014
setidaknya 79,5% remaja di Indonesia adalah
pengguna

internet

sehingga

potensi

penggunaan internet untuk pembelajaran juga
sangat besar (UNICEF, 2014). Namun
kurangnya pengetahuan dan keterampilan
dalam teknologi informasi dan komunikasi
terkadang membuat penggunaan internet
dalam

pembelajaran

menjadi

kurang

maksimal. Hal ini tentunya harus dilihat oleh
akademisi dan praktisi pendidikan sebagai
peluang

emas

untuk

memaksimalkan

penggunaan internet sebagai sumber belajar.

guru

di

Kota

Magelang

menyatakan

penggunaan internat sangat membantu dalam
proses belajar mengajar, begitupun dengan
persepsi

siswa,

sekitar

63%

siswa

menyatakan sangat terbantu dengan belajar
menggunakan internet (Tiya Arfiyanti, 2013).
Penelitian lain yang dilakukan di Cyprus juga
mengungkapan

bahwa

mayoritas

siswa

menggunakan internet tidak hanya untuk
keperluan sosial media dan hiburan melainka
untuk

menyelesaikan

tugas-tugas

akademiknya, bahkan mereka sangat terbantu
dengan adanya internet (Dogruer, Eyyam, &
Menevis, 2011).

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika

| Volume 2, Tahun 2017, p-ISSN 2528 - 4460 323
Volume 1, Tahun 2017, e-ISSN 2581 - 0634

Menurut laporan pada tahun 2014

validitas konten secara ekstrim sehingga

setidaknya 79,5% remaja di Indonesia adalah

koten tetap layak untuk digunakan sebagai

pengguna

sumber belajar.

internet

sehingga

potensi

penggunaan internet untuk pembelajaran juga

Melihat penggunaan internet yang

sangat besar (UNICEF, 2014). Namun

sangat besar dikalangan anak usia sekolah

kurangnya pengetahuan dan keterampilan

maka penggunaan sumber belajar berbasis

dalam teknologi informasi dan komunikasi

internet

khususnya

terkadang membuat penggunaan internet

seperti

mathisfun.com

dalam

didayagunakan

pembelajaran

menjadi

kurang

website

matematika

seharusnya

secara

bisa

maksimal.

maksimal. Hal ini tentunya harus dilihat oleh

Pendayagunaan ini tentunya dapat dimulai

akademisi dan praktisi pendidikan sebagai

dengan beberapa langkah: 1) guru harus terus

peluang

belajar

emas

untuk

memaksimalkan

dan

mengikuti

perkembangan

penggunaan internet sebagai sumber belajar.

teknologi

Analogi sederhananya lahan sudah siap

wawasan mengenai perkembangan sumber

tinggal kemampuan pengelolanya dalam hal

belajar berbasis internet; 2) mencari sumber

ini kemampuan guru untuk memaksimalkan

belajar

potensi

mengetahui potensi siswa dan lingkungan

yang

ada.m

mengkonstruksi

informasi

potensial

sehingga

berbasis

membuka

internet,

3)

pengetahuannya.

sekolah; dan 4) melakukan eloborasi sumber

Kesimpulan

belajar

Secara umum persepsi kedua guru

yang

memungkinkan

untuk

diterapkan di kelas.

meyatakan mathisfun.com dapat dijadikan

Rujukan

sebagai

Alonso, F., López, G., Manrique, D., &
Viñes, J. M. (2012). An instructional
model for web-based e-learning
education with a blended learning
process approach. British Journal of
Education Technology, 36(2), 217–
235.

sumber

belajar

untuk

materi

persamaan dan pertidaksamaan. Persepsi
positif berdasarkan wawancara terlihat sangat
dipengaruhi oleh animasi interaktif yang
disajikan di website. Selain itu, ada beberapa
kendala yang menjadi perhatian kedua guru
yang menjadi subjek penelitian, seperti
kendala

bahasa

dikarenakan

konten

menggunakan bahasa inggris dan konten
animasi interaktif yang hanya ada pada
materi persamaan. Akan tetapi kedua guru
sepakat bahwa hal tersebut tidak mereduksi

Bakia, M. (2010). Internet-based education.
In International Encyclopedia of
Education
(pp.
102–108).
https://doi.org/10.1016/B978-0-08044894-7.00755-7.
Brändström, C. (2011). Using the Internet in
Education

Strengths
and
Weaknesses and Instruction. In

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika

| Volume 2, Tahun 2017, p-ISSN 2528 - 4460 324
Volume 1, Tahun 2017, e-ISSN 2581 - 0634

Academin for Utbuildning
Ekonomi. Hogskolan.

och

Dogruer, N., Eyyam, R., & Menevis, I.
(2011). The use of the internet for
educational purposes. Procedia Social and Behavioral Sciences, 28,
606–611.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2011
.11.115.
Farisi,

M. I. (2011). Guru sebagai
pengembang kurikulum pendidikan
multikultur: Tinjauan dari Perspektif
Epistemologis.
Temu
Ilmiah
Nasional Guru III, (November), 1–
13.

Hanum, N. S. (2013). Keefektifan e-learning
sebagai media pembelajaran (studi
evaluasi model pembelajaran elearning SMK Telkom Sandhy Putra
Purwokerto). Jurnal Pendidikan
Vokasi,
3(1),
90–102.
https://doi.org/10.21831/JPV.V3I1.1
584
Juwairiyah, J. (2013). Alat Peraga dan Media
Pembelajaran Kimia. Visipena, 4(1),
1–13.
Kampylis, P., Berki, E., & Saariluoma, P.
(2009). In-service and prospective
teachers’ conceptions of creativity.
Thinking Skills and Creativity, 4(1),
15–29.
https://doi.org/10.1016/j.tsc.2008.10.
001
Maloy, R. W., Edwards, S. a, & Anderson,
G. (2010). Teaching math problem
solving using a web-based tutoring
system, learning games, and
students’ writing. Journal of STEM
Education, 11(1), 82–90.
Moore, J. L., Dickson-Deane, C., & Galyen,
K. (2011). E-Learning, online
learning, and distance learning

environments: Are they the same?
Internet and Higher Education, 14(2),
129–135.
https://doi.org/10.1016/j.iheduc.2010
.10.001
Naz, A. A. (2012). Use of Media for
Effective Instruction its Importance :
Some Consideration. Journal of
Elementary Education, 18(1–2), 35–
40.
Nusir, S., Alsmadi, I., Al-Kabi, M., &
Sharadgah, F. (2013). Studying the
impact
of
using
multimedia
interactive programs on children’s
ability to learn basic math skills. ELearning and Digital Media, 10(3),
305–319.
https://doi.org/10.2304/elea.2013.10.
3.305.
Ratnawati, E., & Hasannudin. (2012).
Pengaruh
Penguasaan
Sistem
Persamaan
Linear
terhadap
Kemampuan Siswa dalam Matriks.
Eduma, 1(1), 107–116.
Rofik, M. (2016). Model Konstruktivistik
pada Pembelajaran Luas Bangun
Datar Berbantuan Media Tangram.
In Penguatan Peran Pendidikan
Matematika dalam Meningkatkan
Kualitas Bangsa (Vol. I, p. 226).
Malang:
Magister
Pendidikan
Matematika
Universitas
Muhammadiyah Malang.
Tiya Arfiyanti. (2013). Persepsi Guru dan
Siswa
Mengenai
Pemanfaatan
Internet
dalam
Pembelajaran
Ekonomi di SMA Negeri se-Kota
Magelang.
Universitas
Negeri
Yogyakarta.
UNICEF.
(2014).
Studi
Terakhir:
Kebanyakan Anak Indonesia sudah
online, namun masih banyak yang
tidak menyadari potensi resikonya.

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika

| Volume 2, Tahun 2017, p-ISSN 2528 - 4460 325
Volume 1, Tahun 2017, e-ISSN 2581 - 0634

Retrieved
from
https://www.unicef.org/indonesia/id/
media_22169.html
Wongkia, W., & Naruedomkul, K. (2013).
Aim-Math:
An
audio-based
interactive media for learning
mathematics. In Proceedings of the
21st International Conference on
Computers in Education, ICCE 2013
(pp. 97–102).

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika

| Volume 2, Tahun 2017, p-ISSN 2528 - 4460 326
Volume 1, Tahun 2017, e-ISSN 2581 - 0634