Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komp

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS KOMPUTER
DISUSUN OLEH:
HERI SUANTOSA
NIM: 14622290

MATA KULIAH: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DOSEN PENGASUH: AFRIZON, S.S., M.Si.

KELAS P3
JURUSAN AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN TANJUNGPINANG
TAHUN AJARAN 2016/2017 GANJIL

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS KOMPUTER dengan baik.
Dalam penulisan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah
ini berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Afrizon, S.S., M.Si. selaku dosen pengasuh mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen yang telah memberikan masukan dan sarannya yang
sangat membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
2. Orang tua yang selalu memberikan dukungan dan dorongannya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
3. Teman-teman mahasiswa kelas P/3 Akuntansi yang juga telah memberi
kontribusi dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan
dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi yang ada
sehingga penulis berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi penyempurnaan makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya dan para
pembaca pada umumnya. Semoga materi yang disampaikan dalam makalah ini
dapat menjadi sumbangan pemikiran dan tambahan pengetahuan bagi kita semua.
Tanjungpinang, September 2016
Penulis

1


DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................

i
ii
1

1.1 Latar Belakang......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................

1
2
3

BAB II ISI.........................................................................................................


4

2.1 Konsep Sistem Informasi Manajemen..................................................
2.2 Pengertian Komputer............................................................................
2.3 Pentingnya Komputerisasi....................................................................
2.4 Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer...............................
2.5 Unsur-unsur Sistem Informasi Berbasis Komputer..............................
2.6 Manfaat Penggunaan Komputer di dalam SIM....................................
2.7 Upaya Pencapaian Sistem Informasi Berbasis Komputer....................
2.8 Kasus dan Aplikasi Sistem Informasi Berbasis Komputer...................

4
5
7
8
9
10
12
14


BAB III PENUTUP..........................................................................................

19

3.1 Kesimpulan...........................................................................................
3.2 Saran.....................................................................................................

19
19

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, dengan teknologi informasi yang telah berkembang
pesat, hampir segala kegiatan dalam kehidupan sehari-hari akan berbasis
komputer. Penerapan dan aplikasinya pada suatu instansi atau perusahaan,
komputer merupakan sarana untuk menciptakan dan mengembangkan sebuah

jaringan sistem informasi yang dapat diandalkan. Teknologi informasi
merupakan sebuah media dalam pengolahan data untuk menghasilkan sebuah
informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat
waktu, sehingga memungkinkan pengguna dalam pengambilan keputusan
yang bernilai strategis secara tepat dan cepat.
Informasi merupakan sumber daya yang memiliki peran penting
dalam mendukung keberlangsungan hidup perusahaan. Akibat ketiadaan atau
kekurangan informasi pada suatu waktu, perusahaan dapat menghadapi suatu
masalah ketidakmampuan dalam mengelola sumber daya yang ada secara
terpadu, yang pada akhirnya berakibat pada kegagalan kompetitif dalam
menghadapi para pesaingnya.
Salah satu bentuk upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan
dalam rangka ingin menghasilkan sebuah informasi yang relevan dan dapat
diandalkan yaitu dengan mengembangkan sistem informasi manajemen
(SIM). Sistem informasi manajemen merupakan sebuah sistem terpadu yang
dapat merealisasikan kemampuan perusahaan dalam mengolah data dan
mentransformasinya menjadi sebuah informasi melalui serangkaian cara yang
dapat

meningkatkan


produktivitas

dan

kinerja

perusahaan

dalam

melaksanakan operasionalnya. Sebuah sistem informasi yang berbasis
komputer memungkinkan pengelolaan secara menyeluruh dan terkoordinasi
dengan baik.
Permasalahan utama dalam sebuah sistem informasi pada
umumnya adalah sebuah sistem yang memiliki terlalu banyak data ataupun
informasi yang tidak bermanfaat, sehingga menyebabkan sistem tersebut

tidak dapat berfungsi dengan baik. Pemahaman akan konsep dasar informasi
sangat diperlukan untuk mendesain sebuah sistem informasi yang efektif.

Penyediaan informasi yang berkualitas merupakan dasar dibangunnya sebuah
sistem informasi yang terpadu.
Dalam perkembangannya, Sistem Informasi Manajemen (SIM)
merupakan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi
pengelolaan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh manajemen
untuk memecahkan masalah bisnis, seperti biaya produksi, layanan, atau
suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen umumnya diterapkan
terhadap pengendalian atas aktivitas operasional suatu organisasi atau
perusahaan. SIM berbasis komputer merujuk kepada metode manajemen
informasi yang berhubungan dengan otomatisasi dan dukungan terhadap
pengambilan keputusan. Perkembangan sistem informasi manajemen telah
menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat
operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, penulis
tertarik untuk menyusun makalah tentang Sistem Informasi Berbasis
Komputer yang mana merupakan sebuah sarana pengelolaan data untuk
menghasilkan

informasi


yang

dapat

diandalkan

dalam

mendukung

pengambilan keputusan pada era modern ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, rumusan
masalah dalam makalah ini antara lain:
1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan sistem informasi berbasis komputer?
1.2.2 Apa sajakah unsur-unsur yang membentuk sebuah sistem informasi
berbasis komputer?
1.2.3 Apa sajakah manfaat komputer di dalam sistem informasi manajemen
dan bagaimanakah upaya pencapaiannya?

1.2.4 Bagaimanakah contoh kasus dan aplikasi sistem informasi berbasis
komputer dalam dunia bisnis?
1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan yang ingin dicapai melalui penulisan
makalah ini antara lain:
1.3.1 Memahami konsep dasar sebuah sistem informasi berbasis komputer.
1.3.2 Mengetahui komponen-komponen yang terkandung di dalam sebuah
sistem informasi yang berbasis komputer.
1.3.3 Memahami pentingnya peran komputer dalam mendukung manajemen
dan upaya-upaya pencapaian komputerisasi dalam sebuah sistem
informasi manajemen.
1.3.4 Menganalisa sebuah contoh kasus tentang aplikasi dan penerapan
sistem informasi berbasis komputer dalam lingkungan bisnis di zaman
sekarang.
1.3.5

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Sistem Informasi Manajemen

Menurut Sutabri (2005: 89-90), inti pengertian sistem informasi
manajemen konvensional tentu saja terkandung dalam pekerjaan-pekerjaan
sistematis seperti pencatatan agenda, kearsipan, komunikasi di antara
manajer-manajer

organisasi,

penyajian

informasi

untuk

pengambilan

keputusan, dan lain sebagainya. Akan tetapi, tersedianya teknologi
pengolahan data dengan komputer yang relatif murah sekarang dan di masa
depan penggunaan komputer untuk menunjang sistem informasi manajemen
tidak dapat di hindari lagi.
Selanjutnya menurut Sutabri (2005: 90), secara harafiah, sistem

informasi manajemen adalah sebuah bentuk sistem informasi yang ditujukan
untuk melayani para manajer. Sebenarnya SIM tersebut terfokus pada alat
bantu untuk mempercepat para manajer memperoleh informasi. Banyak
manajer yang kurang mengerti tentang sistem informasi dan komputerisasi
SIM yang menuntut komputer dapat memberikan data apa saja yang
dibutuhkan.
Beberapa definisi para ahli mengenai pengertian Sistem Informasi
Manajemen antara lain sebagai berikut:
a. Gordon B.Davis dalam bukunya yang berjudul “Management Information
System; Conceptual Foundation, Structure and Development” dalam
Sutabri (2005: 91), mendefinisikan:
SIM adalah sistem manusia atau mesin yang terpadu guna menyajikan
informasi untuk mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan
keputusan di dalam suatu organisasi.
b. Joseph F.Kelly dalam bukunya “Computerized Management Information
System” dalam Sutabri (2005: 91), mendefinisikan:
SIM adalah perpaduan sumber daya manusia dan sumber daya yang
berbasis

komputer

yang

menghasilkan

kumpulan

penyimpanan,

komunikasi, dan penggunaan data untuk tujuan operasi manajemen yang
efisien serta perencanaan bisnis.

c. Drs.Komaruddin dalam bukunya”Ensiklopedia Manajemen” dalam Sutabri
(2005: 91-92), mendefinisikan:
SIM adalah suatu pendekatan yang terorganisir dan terencana untuk
memberi eksekutif bantuan informasi yang tepat dan dapat memberikan
kemudahan bagi proses manajemen.
d. O’Brien (2002) dalam Saleh: 2012, dikatakan bahwa SIM adalah suatu
sistem terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan
operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu
organisasi. Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem
informasi

yang

menghasilkan

hasil

keluaran

(output)

dengan

menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk
memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.
e. Robert G. Murdick dan Joel E.Ross dalam bukunya yang berjudul “Sistem
Informasi untuk Manajemen Modern” dalam Sutabri (2005: 91),
mendefinisikan:
SIM adalah proses komunikasi di mana informasi masukan (input)
direkam, disimpan, dan diproses untuk menghasilkan output yang berupa
keputusan tentang perencanaan, pengoperasian, dan pengawasan.
f. Drs.Soetedjo Moeljodihardjo didalam bukunya “Management Information
System” dalam Sutabri (2005: 91), mendefinisikan:
SIM adalah suatu metode untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu
bagi manajemen tentang lingkungan luar organisasi dan kegiatan operasi di
dalam organisasi, dengan tujuan untuk menunjang proses pengambilan
keputusan serta memperbaiki proses perencanaan dan pengawasan.
2.2 Pengertian Komputer
Menurut Sutabri (2005: 105-106), komputer merupakan bagian
atau komponen yang disebut perangkat keras dan perangkat lunak. Istilah
komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda.
Istilah komputer diambil dari bahasa Latin “computare” yang berarti
menghitung (to compute atau to reckon). Berikut akan di jelaskan beberapa
definisi tentang komputer yang disajikan oleh beberapa para ahli:
a. Donald H. Sanders dalam bukunya “Computer Today” dalam Sutabri
(2005: 106), medefinisikan:

Komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat
dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan secara otomatis menerima
dan menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output di
bawah pengawasan suatu langkah instruksi program yang tersimpan di
memori (stored program).
b. Gordon B. Davis dalam bukunya “Introduction to computers” dalam
Sutabri (2005: 106), mendefinisikan:
Komputer adalah tipe khusus alat penghitung yang mempunyai sifat
tertentu yang pasti.
c. Robert H. Blissmer dalam bukunya “Computer Annual” dalam Sutabri
(2005:105-106), mendefinisikan:
Komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa
tugas sebagai berikut: menerima input, memproses input sesuai dengan
programnya, menyimpan perintah dan hasil pengolahan serta menyediakan
output dalam bentuk informasi.
d. V.C Hamacher dkk dalam bukunya “Computer Organization” dalam
Sutabri (2005: 106), mendefinisikan:
Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat
menerima informasi input digital, memprosesnya sesuai dengan program
yang tersimpan di memori, dan menghasilkan output informasi.
e. William M. Fouri dalam bukunya “Introduction to the computer, the tools
of business” dalam Sutabri (2005: 106), mendefinisikan:
Komputer adalah pemrosesan data (data processor) yang dapat melakukan
perhitungan yang besar dan cepat, termasuk perhitungan aritmatika atau
oprasi logika, tanpa campur tangan dari manusia yang mengoperasikan
selama pemrosesan.
Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa komputer
merupakan sebuah peralatan elektronik yang dapat menerima masukan
berupa data, melakukan pengolahan atas data tersebut, dan menghasilkan
keluaran berupa informasi serta dapat menyimpan hasil pengolahan tersebut
dan mengoperasikannya secara otomatis apabila informasi tersebut diperlukan
dengan menggunakan suatu program, berupa instruksi atau perintah bagi
komputer untuk melaksanakan fungsinya, yang terdapat di dalam memori.

2.3 Pentingnya Komputerisasi
Suatu perusahaan sudah seharusnya memiliki sistem komputerisasi
yang baik, di mana komputerisasi ini mencakup tidak hanya penggunaan
komputer pada perusahaan tersebut, akan tetapi juga meliputi sistem
pengolahan data yang sudah berbasis komputer, baik penginputan datanya
sampai dengan penyusunan laporan yang akan berguna bagi manajemen
sebagai dasar pengambilan keputusan bagi perusahaan. Dengan adanya sistem
komputerisasi yang baik, maka efisiensi dan optimalisasi kerja dari
perusahaan tersebut akan lebih mudah tercapai serta dimungkinkannya
pengambilan keputusan yang menyangkut keberlangsungan perusahaan oleh
manajemen secara lebih tepat.
Sebaliknya, apabila di dalam sebuah perusahaan tidak memiliki
sistem komputerisasi yang baik, maka seluruh pekerjaan pengolahan data di
perusahaan tersebut akan diselenggarakan secara manual. Melalui pengolahan
data secara manual, keefisienan dan keoptimalan kerja di dalam suatu
perusahaan akan sulit untuk dicapai. Apabila kita ingin mencari sebuah data
yang cukup spesifik secara maual, hal tersebut akan memakan waktu yang
cukup lama. Sedangkan apabila perusahaan memiliki sistem yang berbasis
komputer, maka untuk mendapatkan data tersebut hanya memerlukan kata
kunci yang sesuai dalam mesin pencari, dan hasilnya akan dapat diperoleh
dalam waktu yang singkat.
Untuk membangun sebuah sistem yang terkomputerisasi, peran
sistem analis sangat dibutuhkan. Sistem analis merupakan orang yang
kompeten dalam menganalisis sistem dalam sebuah perusahaan atau
organisasi. Setelah mengetahui bentuk sistem yang diinginkan oleh
manajemen, maka sistem analis akan membangun sistem tersebut sesuai
dengan keinginan manajemen. Sebuah sistem yang terkomputerisasi untuk
pengolahan data akan sangat dibutuhkan untuk mencapai efektivitas dan
efisiensi kerja walaupun memerlukan pengorbanan biaya yang tidak sedikit.
2.4 Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer
Menurut Sutabri (2005: 111), usaha awal untuk menerapkan
komputer dalam area bisnis terfokus pada data. Selanjutnya, penekanan pada

informasi dan pendukung keputusan. Selama paruh pertama abad ke-20, saat
punched card dan keydriven bookeping machines berada dalam masa jayanya,
perusahaan-perusahaan pada umumnya mengabaikan kebutuhan informasi
para manajer. Praktek ini diteruskan dengan komputer generasi pertama yang
terbatas untuk aplikasi akuntansi. Nama yang diberikan untuk aplikasi
akuntansi berbasis komputer adalah pengolahan data elektronik (EDP). Istilah
EDP tidak lagi populer dan telah disingkat menjadi data processing (DP).
Istilah sistem informasi akuntansi (SIA) digunakan untuk menggambarkan
sistem yang memproses aplikasi pengolahan data perusahaan.
Selanjutnya menurut Sutabri (2005: 111), uraian ini berpegang
pada pandangan bahwa SIM adalah suatu sumber daya organisasional. SIM
dimaksudkan untuk menyediakan informasi pemecahan masalah bagi
sekelompok manajer secara umum, sedangkan DSS dimaksudkan untuk
mendukung satu orang manajer secara khusus. Pada saat DSS berkembang,
perhatian juga difokuskan pada aplikasi komputer yang lain yaitu, otomasi
perkantoran.

Otomasi

perkantoran

memudahkan

komunikasi

dan

meningkatkan produktivitas di antara para manajer dan pekerja kantor melalui
penggunaan alat-alat elektronik. Saat ini sedang berlangsung gerakan
menerapkan kecerdasan buatan (artificial intelegence) atau “AI” bagi
masalah-masalah bisnis. Ide dasar AI adalah bahwa komputer dapat
diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti
manusia. Bagian khusus “AI” yaitu sistem pakar (expert system) yang
mendapat perhatian paling banyak. Sistem pakar adalah suatu sistem yang
berfungsi sebagai seorang spesialis dalam suatu area.
Menurut Sutabri (2005: 112-113), aplikasi end-user computing
menjadi produk akhir dari sistem informasi berbasis komputer. End User
Computing (EUC) berkembang karena empat pengaruh, yaitu:
a. Meningkatnya pengetahuan tentang komputer, selama awal tahun 1980-an
dampak dari program-program pendidikan komputer di tingkat universitas
dan pra-universitas sangat terasa. Berbagai tingkatan manajemen, terutama
di tingkat bawah mulai diisi oleh orang-orang yang menguasai komputer
dengan baik.

b. Antrian jasa informasi. Para spesialis informasi selalu memiliki lebih
banyak pekerjaan daripada ynag dapat mereka tangani. Situasi ini menjadi
kritis selama awal 1980-an saat para pemakai mulai meminta jasa-jasa
informasi untuk didukung sistem tambahan.
c. Perangkat keras yang murah. Pada periode yang sama, pasar dibanjiri oleh
komputer mikro yang murah. Para pemakai dapat memperoleh perangkat
keras mereka sendiri dengan memesan pada toko komputer lokal melalui
telepon dan membayarnya dengan dana kas kecil.
d. Perangkat lunak jadi. Perusahaan-perusahaan perangkat keras (hardware)
dan perangkat lunak (software), keduanya memproduksi perangkat lunak
yang mampu melaksanakan tugas-tugas akuntansi dasar maupun
menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Lebih lanjut lagi menurut Sutabri (2005: 113), gabungan keempat
pengaruh ini merupakan penyebab end-user computing. Dalam banyak kasus,
pemakai akan bekerja dengan para spesialis informasi bersama-sama
mengembangkan sistem. Seiring berkembangnya sistem informasi berbasis
komputer (CBIS), selama tahun-tahun awal komputer, perusahaan-perusahaan
memiliki pilihan untuk menggunakan alat elektronik tersebut atau tidak. Para
manajer di sejumlah perusahaan yang mula-mula menggunakan komputer
adalah orang-orang yang berpandangan jauh ke depan, yang menyadari
bahwa komputer memberi mereka sejumlah keunggulan atas pesaing mereka.
Seiring menurunnya biaya perangkat keras dan perangkat lunak, aplikasi yang
dirintis sejumlah perusahaan perintis menjadi tersedia bagi hampir semua
perusahaan. Sebagian besar perusahaan telah menjadi sepenuhnya tergantung
pada sistem pengolahan data yang berbasis komputer dan tidak dapat
menangani transaksi satupun tanpanya. Sebagian perusahaan juga telah
mencapai sistem-sistem yang menyediakan informasi pemecahan masalah,
mempercepat arus komunikasi, dan menyediakan keahlian yang sangat
beragam.
2.5 Unsur-unsur Sistem Informasi Berbasis Komputer
Menurut Sutabri (2005: 101-102), secara garis besar SIM berbasis
komputer mengandung unsur-unsur berikut :

a. Manusia. Setiap SIM berbasis komputer harus memperhatikan unsur
manusia supaya sistem yang diciptakan bermanfaat. Unsur manusia
didalam hal ini adalah para staf komputer profesional dan para pemakai
(computer users).
b. Perangkat keras (hardware). Istilah perangkat keras merujuk pada
perkakas mesin. Perangkat keras terdiri dari komputer itu sendiri yang
terkadang disebut sebagai central processing unit (CPU) beserta semua
perangkat pendukungnya seperti perkakas keluaran (output device)
perkakas penyimpanan (memory), dan perkakas komunikasi.
c. Perangkat lunak (software). Istilah perangkat lunak merujuk pada
perogram-program

komputer

beserta

pertunjuk-petunjuk

(manual)

pendukungnya. Yang dimaksud program komputer adalah instuksiinstruksi yang dapat dibaca oleh mesin yang memerintahkan bagianbagian perangkat keras SIM berbasis komputer untuk berfungsi
sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat
dari data yang tersedia.
d. Data. Data adalah fakta-fakta yang akan dibuat menjadi informasi yang
bermanfaat. Data akan diklasifikasikan, dimodifikasi, atau diolah oleh
program agar menjadi informasi yang tepat guna, tepat waktu, dan akurat.
e. Prosedur. Prosedur adalah peraturan-peraturan yang menentukan operasi
sistem komputer.
Selanjutnya menurut Sutabri (2005: 102-103), secara teknik,
pelaksanaan SIM berbasis komputer meliputi bagian input, pengolahan,
penyimpanan (di dalam storage device maupun di dalam memory), dan ouput.
Perkakas input berfungsi menyediakan data mentah ke sistem komputer. Data
tersebut kemudian diolah atau diproses oleh CPU sesuai instruksi yang
diberikan oleh perangkat lunaknya. Setelah itu informasi dihasilkan dan
diberikan kepada perangkat output, saat komputer manjalankan fungsinya ia
mengalirkan, memakai, dan meyimpan data dalam ruang elektronik yang
disebut memory. Sistem operasi komputer modern dapat memperbarui atau
meremajakan (meng-update) data dengan cara begitu kompleks. Pada
dasarnya ada 2 macam cara peremajaan data :

a. Sistem pengolahan dalam gugus/tumukan (batch processing)
Sistem ini merupakan sistem pengolahan atau pembaruan data yang lama,
tetapi relatif murah. Transaksi, kegiatan operasional, atau catatan penting
dikumpulkan dalam gugus dan secara periodik diolah untuk digabung
dengan file induknya.
b. Sistem pengolah waktu-nyata (real-time processing)
Dengan sistem pengolahan ini pembaruan data dilakukan langsung pada
file maupun database.
Lebih lanjut lagi menurut Sutabri (2009: 104), masing-masing
sistem pengolahan diatas memiliki keunggulan dan kelemahan. Pengolahan
batch yang dilakukan secara periodik jelas tidak sesuia untuk sistem
pemesanan karcis karena pembuatan keputusan operasionalnya memang
menghendaki penyesuaian data secara cepat. Sedangkan transaksi real-time
diperlukan bila menyangkut transaksi bisnis yang perputarannya cepat. Akan
tetapi banyak sistem administrasi yang masih menggunakan sistem batch
karena lebih mudah pelaksanaannya. Pertimbangan biaya merupakan faktor
penting bahwa sistem batch masih banyak digunakan.
2.6 Manfaat Penggunaan Komputer di dalam SIM
Menurut Sutabri (2005: 107), penggunaan komputer di dalam SIM
sangat banyak membantu para manajer dalam proses pengambilan keputusan.
Komputer di dalam sistem informasi manajemen (SIM) dirumuskan sebagai
suatu perlengkapan elektronik yang mengolah data, mampu menerima
masukan dan keluaran, memiliki kecepatan yang tinggi, ketelitian yang
tinggi, dan mampu menyimpan intruksi-intruksi untuk memecahkan masalah.
Dengan semakin berkembangnya komputer dalam menangani berbagai
masalah kehidupan, perlu kiranya ditinjau manfaat apa yang didapat dari
penggunaan komputer dalam SIM dibandingkan dengan investasi yang kita
lakukan dalam pengadaan komputer tersebut. Penggunaan komputer dalam
SIM baru dapat dikatakan efektif dan efisien jika:
a. Volume data yang diolah dalam jumlah yang besar.
b. Pengolahan data memerlukan perhitungan yang rumit.
c. Pengolahan data atau pekerjaan yang berulang-ulang.
d. Memerlukan proses pengolahan yang cepat.

e. Memerlukan file yang baik sehingga mudah menemukan kembali datadata yang diperlukan.
f. Memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi.
Selanjutnya menurut Sutabri (2005: 107), nilai informasi yang
dihasilkan dari penggunaan komputer dalam SIM memang sulit untuk
dihitung dengan uang. Akan tetapi, hal tersebut kiranya dapat membantu
menetapkan perkiraan nilai tersebut, yaitu:
a. Availability (dapat diperoleh) yaitu mendapat informasi yang semula atau
sebelumnya tidak dapat diperoleh.
b. Timeliness (ketepatan waktu) yaitu informasi yang dihasilkan oleh
komputer dapat diperoleh dalam waktu yang cepat dan tepat.
c. Accuracy (ketelitian) yaitu informasi yang dihasilkan oleh komputer lebih
terjamin ketelitiannya.
d. Completeness (kelengkapan) yaitu informasi yang dihasilkan oleh
komputer lebih lengkap dan jelas.
e. Presentation (penyajian) yaitu informasi yang dihasilkan dari proses
komputer dapat disajikan menurut selera pemakai informasi tersebut.
2.7 Upaya Pencapaian Sistem Informasi Berbasis Komputer
Menurut Darmawan (2013: 16), upaya pencapaian sistem informasi
berbasis komputer yang menggunakan End User Computing, yaitu
pengembangan sistem berbasis komputer yang dilakukan oleh pemakai
sendiri. Perusahaan-perusahaan yang menggunakan komputer menyadari
perlunya membentuk unit-unit organisasional tersendiri yang terdiri dari para
spesialis yang bertanggung jawab menerapkan sistem. Para spesialis
informasi (information specialist) adalah pegawai perusahaan yang sepenuh
waktu bertanggung jawab mengembangkan dan memelihara sistem berbasis
komputer. Ada 5 spesialis informasi yaitu:
a. Analis sistem (system analyst), bekerja
b.

sama

dengan

pemakai

mengembangkan sistem baru dan memperbaiki sistem yang ada sekarang.
Pengelola database (database administrator), bekerja sama dengan
pemakai dan analis sistem menciptakan database yang berisi data yang
diperlukan untuk menghasilkan informasi bagi pemakainya.

c.

Spesialis jaringan (network specialist), berkerja sama dengan analis sistem
dan pemakai membentuk jaringan komunikasi data yang menyatukan

d.

berbagai sumber daya komputer yang tersebar.
Programmer, menggunakan dokumentasi yang tersediakan oleh analis
sistem untuk membuat kode instruksi-instruksi yang menyebabkan

e.

komputer mengubah data menjadi informasi yang diperlukan.
Operator, mengoperasikan peralatan komputer berskala besar seperti
mainframe dan komputer mini.
Selanjutnya menurut Darmawan (2013: 16-17), kecenderungan

menuju End-User Computing (EUC) adalah pengembangan seluruh atau
sebagian sistem berbasis komputer oleh para pemakai. End user computing
berkembang karena empat pengaruh utama:
a. Meningkatnya pengetahuan mengenai komputer.
b. Antrian jasa informasi (banyaknya permintaan tidak sebanding dengan
resource yang tersedia).
c. Perangkat keras yang harganya semakin murah.
d. Perangkat lunak siap pakai semakin banyak.
Lebih lanjut lagi menurut Darmawan (2013: 17), peranan
information specialist berubah, dari sebagai pengembang menjadi hanya
sebagai konsultan. Computer Based Information System (CBIS) identik
dengan organisme hidup, yaitu: lahir, tumbuh ,matang ,dan mati.
Pengembangan CBIS mengikuti System Life Cycle (SLC) yang terdiri dari
perencanaan, analisis, rancangan, penerapan, dan penggunaan.
2.8 Kasus dan Aplikasi Sistem Informasi Berbasis Komputer
Kasus Toko 7-Eleven Bertanya pada Pelanggan dengan Meminta Data
Mungkin ada toko 7-Eleven di tempat tinggal Anda, dan tempat itu
merupakan tempat yang nyaman untuk mengambil sekaleng Coke atau roti isi
daging dan keju. 7-Eleven adalah pengecer kenyamanan terbesar di dunia dan
jaringan tokok barang kebutuhan sehari-hari nomor satu di AS dengan 5.300
toko. Perusahaan ini dimulai sekitar 75 tahun yang lalu sebagai operator
gudang es. Ketika kulkas mulai menggantikan kotak es, manajer setiap toko
menanyakan pelanggan satu per satu barang apa yang diinginkan pada

peralatan barunya. Dengan menanyakan pelanggan secara langsung dan
menyimpan barang yang paling diinginkan pelanggan saja, perusahaan
tumbuh dan menjadi makmur.
Seiring berjalannya waktu, perusahaan berpindah dari akarnya,
kehilangan kontak dengan pelanggan. Perusahaan tidak mengetahui apa yang
dijual di toko dan membiarkan pemasok memutuskan apa yang akan
diletakkan pada raknya. Walaupun pemasok besar seperti Frito-Lay memiliki
sistem informasi kuat untuk menganalisis apa yang dijual pada toko individu,
pemasok lain tidak memiliki sistem tersebut. Lebih jauh lagi, sistem pemasok
dirancang untuk memaksimalkan peluang bisnisnya, bukan untuk 7-Eleven.
Toko 7-Eleven tidak semuanya sama. Apa yang diinginkan
pelanggan sangat bergantung pada lingkungan perumahan dan wilayah negara
di mana toko tersebut bertempat. Apa yang terjual dengan baik di Boston
belum tentu terjual baik di Texas. Tanpa pengetahuan terperinci mengenai
pelanggan dan pola penjualannya, 7-Eleven tidak dapat menemukan barang
mana yang terjual dengan baik, atau barang mana yang paling
menguntungkan untuk dijual dahulu. Hal ini membuat perbedaan kepada hal
yang ditekankan perusahaan karena kesempatan penjualan yang terlewatkan,
keuntungan yang lebih rendah, persediaan toko yang berlebihan, yang di
antaranya termasuk barang yang cepat rusak yang memiliki usia sangat
singkat di rak. Margin keuangan sangat tipis pada bisnis convenience store
(toko mini). Jadi peningkatan seperempat poin pada volume penjualan dapat
membedakan antara keberhasilan dan kegagalan.
Pada tahun 2004, 7-Eleven memasang server Hewlett-Packard dan
perpindahan jaringan di seluruh tokonya di AS untuk menerapkan retail
information system (sistem informasi ritel). Sistem ini mengumpulkan data
dan terminal titik penjualan pada setiap toko mengenai setiap penjualan yang
dibuat setiap harinya oleh 6 juta pelanggan AS dan mengirim informasi saat
itu juga ke basis data 7-terabyte Oracle yang dioperasikan oleh sistem data
elektronik (electronical data system=EDS).
Dengan basis data ini, 7-Eleven menjaga jejak transaksi
pembeliannya dan menganalisisnya menjadi informasi mengenai permintaan

pelanggan, penetapan harga, dan ketertarikan pada produk baru seperti Diet
Pepsi Slurpene. Analisis data menunjukkan barang mana yang terjual dengan
baik pada toko yang mana, barang mana yang paling membuat pelanggan
tertarik, permintaan musiman atas barang tertentu, dan barang mana yang
paling menguntungkan untuk dijual pertama kali.
Manajemen menggunakan informasi

ini

untuk

mengenali

pergerakan penjualan, meningkatkan keragaman produk, menghilangkan
produk yang pergerakannya lambat dari persediaan, dan meningkatkan
penjualan pada toko yang sama dengan menyimpan produk yang
permintaannya tinggi. Pendekatan yang dikumpulkan dari data juga
membantu 7-Eleven mengembangkan produk baru seperti penawaran
makanan segar yang menarik pelanggan baru dan meningkatkan jumlah
transaksi.
Sistem memberi manajer toko informasi penjualan harian,
mingguan, bulanan dari setiap barang yang akan membantunya menentukan
barang mana yang harus dipesan dan kuantitas yang tepat yang dibutuhkan
untuk tokonya. Manajer menggunakan informasi ini ditambah pengetahuan
mengenai lingkungan sekitar toko untuk membuat keputusan pemesanan
akhir.
Manajer toko memasukkan pesanan ke unit komputer atau
komputer portable pada jam 10 pagi setiap hari. Sistem menyatukan pesanan
ini dan mengirimkannya ke pemasok 7-Eleven. Pesanan dipersatukan 4 kali
sehari, satu untuk setiap zona waktu AS di mana toko 7-Eleven beroperasi.
Pesanan makanan segar 7-Eleven digabungkan pada markas 7-Eleven dan
dikirimkan kepada pemasok makanan segar dan pembuat roti untuk persiapan
dan pengiriman hari berikutnya.
Berkat TI, 7-Eleven telah sepenuhnya mampu menanggapi
kebutuhan pelanggan. Dengan melacak dan menganalisis datanya, perusahaan
mengetahui pelanggannya sedalam saat pemilik toko berbicara kepada setiap
pelanggan melalui tatap muka. Menurut presiden dan CEO 7-Eleven James
Keyes, “Kini kami dapat menggunakan teknologi sebagai pengganti
kemampuan berbicara kepada setiap pelanggan datang”.

Tanggapan yang dapat diberikan berkaitan dengan kasus di atas
antara lain sebagai berikut:
Dalam kasus ini, memahami pelanggan sangat penting bagi
perusahaan seperti 7-Eleven. Hal ini dikarenakan pelanggan merupakan aset
bagi perusahaan. Tanpa adanya pengetahuan tentang pelanggan, perusahaan
tidak akan tahu apa yang diminta dan selera apa yang diinginkan oleh
pelanggan

yang

dapat

berakibat

pada

kesulitan

perusahaan

untuk

berkembang. Peusahaan yang ingin memaksimalkan peluang bisnis harus
mengetahui kebutuhan pelanggan yang berbeda-beda untuk wilayah yang
berbeda, sehingga perusahaan dapat menentukan produk mana yang cocok
untuk dijual sehingga perusahaan dapat hanya menjual produk yang
menguntungkan dan mengurangi pemasaran barang yang kurang diminati
oleh pelanggan. Dengan posisi pelanggan sebagai aset perusahaan dan
kondisi pemasaran yang semakin ketat, tanpa memiliki pelanggan yang tetap
perusahaan akan dapat dengan mudah mengalami risiko kemunduran dalam
bisnisnya. Produk perusahaan akan ditinggalkan dan perusahaan akan
mengalami kerugian yang cukup besar. Dalam kasus ini, 7-Eleven menjaga
jejak transaksi pembeliannya dan menganalisa data yang ada menjadi
informasi mengenai permintaan pelanggan dan penetapan harga. Analisa data
menunjukkan barang mana yang paling membuat pelanggan tertarik,
permintaan musiman atas barang tertentu, dan barang yang paling
menguntungkan untuk dijual pertama kali.
Sistem informasi berbasis komputer yang diterapkan oleh
perusahaan 7-Eleven memiliki berbagai manfaat di antaranya:
a. Mengumpulkan data sebanyak-banyaknya tentang penjualan barang dari
tiap toko, kemudian menganalisanya menjadi informasi terkait permintaan
pelanggan, penetapan harga, dan minat terhadap produk sehingga dapat
meningkatkan penjualan dan persediaan pada toko yang memiliki tingkat
permintaan yang tinggi.
b. Mengenali pergerakan penjualan sehingga dapat mengambil strategi untuk
menghilangkan produk yang penjualannya lambat dari persediaan.

Dengan adanya sistem informasi ini memberikan dorongan
strategis kepada perusahaan 7-Eleven untuk memaksimalkan kualitas serta
produk yang memiliki performa yang terbaik dan mempunyai nilai strategis
bagi pembeli di suatu daerah tertentu yang sulit digantikan oleh kompetitor
yang lain pada daerah yang sama, sehingga perusahaan akan dapat
berkembang dan meningkatkan pangsa pasarnya.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sebuah sistem informasi yang berbasis komputer dapat menjadi
sarana pengambilan keputusan yang lebih memadai dikarenakan sebuah
sistem informasi yang berbasis komputer dapat menghimpun data dalam
jumlah yang besar kemudian memproses dan mengolahnya sehingga
menghasilkan keluaran berupa output dalam bentuk informasi secara lebih
akurat dan dalam jangka waktu yang relatif singkat.
Sebuah sistem informasi berbasis komputer terdiri dari unsur-unsur
antara lain manusia, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software),
data dan prosedur yang dihimpun menjadi satu kesatuan.
Beberapa manfaat penggunaan komputer dalam sistem informasi
manajemen antara lain memperoleh informasi dengan mudah, dapat
menghasilkan

informasi

dalam

waktu

yang

cepat,

lebih

terjamin

ketelitiannya, lengkap dan dapat disajikan menurut selera pemakai informasi
tersebut.
3.2 SARAN
Sistem informasi berbasis komputer sudah selayaknya diterapkan
dalam mendukung manajemen informasi sebuah perusahaan. Dengan adanya
sistemyang terkomputerisasi dengan baik, efektivitas dan efisiensi kerja dari
perusahaan tersebut akan lebih mudah untuk dicapai serta dimungkinkannya
pengambilan keputusan menyangkut keberlangsungan perusahaan oleh
manajemen secara cepat dan tepat karena sistem informasi berbasis komputer
dapat menghasilkan informasi real time dan lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sunyoto, Danang. 2014. Sistem Informasi Manajemen Perspektif Organisasi.
Yogyakarta: CAPS.
Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: ANDI.

Situs web:
Ardiansyah, Firdan. 2009. Pentingnya Komputerisasi dalam Perusahaan.
http://firdan-ardiansyah.blogspot.co.id/2009/12/pentingnya-komputerisasidalam-suatu.html. Diakses pada tanggal 29 September 2016.
Saleh, Imam Kamarudin. 2012. Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen.
Tersedia di http://imam47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2012/02/06/tugas-matakuliah-sistem-informasi-manajemen/. Diakses pada tanggal 26 September
2016.