UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER | Hidayati | Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi 2700 6075 1 SM
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 83 s/d 94
Muzayyanah Hidayati, Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Akuntansi
Melalui Pembelajaran Tipe Numbered Head Together. Juli 2013.
UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
Muzayyanah Hidayati, Susilaningsih, Nurhasan Hamidi
Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
Email muzayyanah_hidayati@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar
akuntansi dengan menerapkan model pembelajaran NHT siswa kelas XI IPS di sebuah SMA
Surakarta tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian
Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 2 di sebuah SMA Surakarta
yang berjumlah 32 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran NHT dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar akuntansi siswa
kelas XI IPS di sebuah SMA Surakarta. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai
berikut: (1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together pada
indikator motivasi belajar siswa mengalami kenaikan sebesar 12,50% yang mulanya 68,43%
pada siklus I menjadi 80,93% pada siklus II, (2) indikator keaktifan siswa dalam bertanya
mengalami peningkatan dari 43,75% pada siklus I menjadi 71,87% pada siklus II, (3)
indikator keaktifan siswa dalam diskusi mengalami peningkatan dari 43,75% pada siklus I
menjadi 75% pada siklus II, dan (4) prestasi belajar menunjukkan peningkatan ketuntasan dari
62,50% pada siklus I menjadi 82,25% pada siklus II.
kata kunci: numbered head together, motivasi belajar, prestasi belajar
ABSTRACT
The objectives of this research are to improve the learning motivation and the
learning achievement in Accounting of the students in Grade XI of Social Science Program of
Senior Secondary School of Surakarta in Academic Year 2012/2013. The research used the
classroom action research. The subject of the research were the students in Grade XI of
Social Science Program 2 of a Senior Secondary School of Surakarta as many as 32 students.
The results of the research show that the application of the learning model of NHT can
improve the learning motivation and the learning achievement in Accounting of the students
in Grade XI of Social Science Program 2 of a Senior Secondary School of Surakarta. This is
indicated by several indicators as follows: 1) There is an increase of 12.50% in the learning
motivation of the students. The percentage of their learning motivation is 68.43% in Cycle I,
and it becomes 80.93% in Cycle II. 2) There is an increase in the activeness of the students to
raise questions. The percentage of their activeness to raise questions is 43.75% in Cycle I,
and it becomes 71.87% in Cycle II. 3) There is an increase in the activeness of the students in
discussion. The percentage of their activeness in discussion is 43.75% in Cycle I, and it
becomes 75% in Cycle II. 4) There is an increase in the classical learning completeness of the
students as indicated by their learning achievement. The number of the students to complete
their classical learning is (62.50%) in Cycle I, and it becomes (82.25%) in Cycle II.
Keywords: numbered head together, learning motivation and learning achievement.
83
Jupe UNS, Vol 2 No 1 Hal 83 s/d 94
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu
aspek
yang
dan
saja terdapat banyak kekurangan yang
suatu
akhirnya dapat menimbulkan masalah
negara. Dengan adanya pendidikan
dari waktu ke waktu. Hal tersebut
maka
yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah
berintelektual
satunya adalah kualitas pembelajaran
penting
sangat
bagi
akan
pembangunan
tercipta
berkemampuan
dalam
mendasar
Dalam dunia pendidikan masih
insan
dan
mencerdaskan
kehidupan
yang
berbangsa dan bernegara.
pembelajaran.
Kegiatan utama dalam proses
pendidikan
adalah
dapat
dari
proses
Pembelajaran
dapat
diartikan sebagai suatu proses interaksi
belajar
peserta didik dengan pendidik dan
mengajar. Keberhasilan proses belajar
komponen-komponen di dalamnya pada
mengajar di sekolah tergantung kepada
suatu
beberapa aspek yaitu kurikulum, sarana
dengan hal di atas, maka diperlukan
dan prasarana, guru, siswa dan metoda.
suatu
Aspek utama dalam proses belajar
berkualitas.
Pembelajaran
mengajar
berkualitas
diartikan
Kegiatan yang dilakukan antara guru
pembelajaran
yang
dan siswa dalam hubungannya dengan
komponen tujuan pembelajaran, materi
pendidikan disebut kegiatan belajar
pelajaran, media pembelajaran, model
mengajar. Sudjana (2009) berpendapat,
pembelajaran,
“Pada dasarnya proses belajar mengajar
belajar yang dikemas melalui strategi
merupakan
terjadinya
belajar mengajar. Proses pembelajaran
melalui
di kelas akan berkualitas bila guru dapat
bentuk
memilih model pembelajaran, serta
belajar siswa dan
media pembelajaran yang tepat sesuai
kegiatan mengajar guru” (hlm. 43).
dengan situasi dan kondisi kelas, tujuan
Guru sebagai motivator dan fasilitator,
pembelajaran dan materi yang akan
sedangkan
diberikan.
adalah
guru
suatu
interaksi
guru
kegiatan
terpadu
kegiatan,
yakni
kegiatan
dilihat
proses
dan
siswa
dan
siswa
dari
dua
sebagai
siswa.
penerima
lingkungan
proses
belajar.
Terkait
pembelajaran
serta
yang
sebagai
memperhatikan
evaluasi
Berdasarkan
aktif dalam kegiatan belajar mengajar
wawancara yang dilakukan dengan guru
agar tujuan kegiatan belajar mengajar
mata pelajaran akuntansi dan beberapa
dapat tercapai.
siswa,
diperoleh
observasi
hasil
informasi yang diharapkan dapat lebih
84
hasil
yang
informasi
dan
bahwa
Muzayyanah Hidayati, Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Akuntansi
Melalui Pembelajaran Tipe Numbered Head Together
sebagian besar guru di sebuah SMA
dengan teman lainnya yang dapat
Surakarta dalam proses pembelajaran
menyebabkan prestasi
akuntansi masih menggunakan ceramah
dihasilkan
dan pemberian tugas dengan demikian
karena itu, seorang guru diharapkan
siswa
mampu
dapat memilih model pembelajaran
memahami pelajaran yang disampaikan.
yang tepat dan sesuai dengan kondisi
Data
sekolah
belum
sepenuhnya
otentik
yang
diperoleh
belum
maupun
belajar
yang
maksimal.
Oleh
kondisi
siswanya.
menunjukkan bahwa prestasi belajar
Seorang guru harus mampu menerapkan
akuntansi kelas XI IPS 2 dari hasil
dan menggunakan model pembelajaran
penilaian didapat rata-rata nilai sebesar
yang tepat sesuai dengan materi yang
53,12% siswa yang tuntas dan 46,88%
akan disampaikan, agar siswa dapat
siswa belum tuntas. Hal ini karena
menerima, mengerti, memahami materi
dalam
yang diajarkan guru,
menyampaikan
pembelajaran
yang
materi
diajarkan
efektif, efisien, menyenangkan sehingga
kepada peserta didik guru cenderung
tercapai ketuntasan hasil belajar dan
menggunakan
centered.
akan
belajar secara
teacher
pendekatan
saat
Berdasarkan permasalahan di
pembelajaran berlangsung banyak siswa
atas sebagai upaya untuk meningkatkan
yang merasa bosan dan mengantuk
motivasi belajar siswa yang rendah dan
sehingga kurang memperhatikan materi
prestasi belajar yang belum maksimal,
yang diberikan guru. Permasalahan lain
maka perlu diadakan suatu penelitian
yaitu rendahnya motivasi siswa untuk
tindakan kelas dengan judul “Upaya
belajar akuntansi yang terlihat dalam
Peningkatan Motivasi Belajar dan
tingkah laku siswa ketika mengikuti
Prestasi Belajar Akuntansi Melalui
pelajaran akuntansi. Sebagian besar
Pembelajaran Tipe Numbered Head
siswa cenderung kurang bersemangat
Together”.
untuk
Tidak
jarang
mengikuti
pada
meningkatkan motivasi belajar siswa.
pembelajaran
Rumusan
masalah
dalam
akuntansi di kelas, bekerja sama dengan
penelitian ini sebagai berikut: “Apakah
teman
belum
penerapan pembelajaran tipe Numbered
optimalnya kegiatan diskusi dalam mata
Head Together dapat meningkatkan
pelajaran
guru
motivasi belajar dan prestasi belajar
menerangkan materi pelajaran akuntansi
akuntansi kelas XI IPS di sebuah SMA
kepada siswa, siswa cenderung kurang
Surakarta tahun pelajaran 2012/2013?”
atau
kelompok
akuntansi.
dan
Saat
memperhatikan dan berbicara sendiri
85
Jupe UNS, Vol 2 No 1 Hal 83 s/d 94
Penelitian ini bertujuan untuk
dapat
dipakai
adalah
model
meningkatkan motivasi belajar dan
pembelajaran kooperatif. Pembelajaran
prestasi belajar akuntansi kelas XI IPS
kooperatif
di
penelitian ini adalah metoda Numbered
sebuah
SMA
Surakarta
tahun
Head
pelajaran 2012/2013 melalui penerapan
pembelajaran
tipe
Numbered
Head
yang
digunakan
Together.
Numbered
dalam
Head
Together merupakan suatu jenis model
Together.
pembelajaran kooperatif yang dirancang
Prestasi
belajar
merupakan
untuk memengaruhi pola interaksi siswa
kemampuan yang dimiliki siswa setelah
dan sebagai alternatif terhadap struktur
siswa menerima pengalaman belajarnya.
kelas
Dalam proses pembelajaran motivasi
mengemukakan
sangat penting. Aunurrahman (2009)
pelaksanaan Numbered Head Together
berpendapat, “Perhatian dan motivasi
sebagai berikut: 1) Siswa dibagi dalam
merupakan dua aktivitas yang memiliki
kelompok.
keterkaitan yang erat” (hlm.114). Hal
kelompok mendapatkan nomor. 2) Guru
ini sesuai dengan pengertian motivasi
memberikan tugas dan masing-masing
menurut
kelompok
Hanifah
&
Cucu
yang
tradisional.
Lie
(2005)
langkah-langkah
Setiap
siswa
mengerjakannya.
dalam
3)
menyatakan bahwa motivasi belajar
Kelompok memutuskan jawaban yang
(power
paling benar dan memastikan setiap
motivation), daya pendorong (driving
anggota kelompok mengetahui jawaban
force), atau alat pembangun kesediaan
ini. 4) Guru memanggil salah satu
dan keinginan yang kuat dalam diri
nomor. Siswa dengan nomor yang
peserta didik untuk belajar secara aktif,
dipanggil melaporkan hasil kerja sama
kreatif,
mereka (hlm. 60).
merupakan
kekuatan
efektif,
menyenangkan
inovatif
dalam
dan
rangka
Seperti yang diungkapkan oleh
perubahan, baik dalam aspek kognitif,
Hamdani (2010)
afektif maupun psikomotor (2009).
Numbered Head Together: 1) Setiap
Dengan demikian diperlukan adanya
siswa menjadi siap semua. 2) Siswa
metoda
dapat
pembelajaran
yang
lebih
melakukan
kelebihan metoda
diskusi
dengan
inovatif dan lebih bervariatif untuk
sungguh-sungguh. 3) Siswa yang pandai
meningkatkan motivasi belajar siswa
dapat mengajari siswa yang kurang
yang rendah dan untuk meningkatkan
pandai (hlm. 90).
prestasi
belajar
siswa.
Salah
satu
Kerangka
alternatif model pembelajaran yang
pemikiran
penelitian ini sebagai berikut:
86
dalam
Muzayyanah Hidayati, Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Akuntansi
Melalui Pembelajaran Tipe Numbered Head Together
Permasalahan yang dihadapi dalam
Together.
proses pembelajaran akuntansi di kelas
kooperatif
XI IPS 2 di sebuah SMA Surakarta
Together
adalah pembelajaran akuntansi yang
meningkatkan prestasi belajar siswa
masih menggunakan metoda ceramah
karena pada metoda ini siswa dituntut
dan pembelajaran berpusat pada guru.
untuk dapat berpikir secara individu
Hal ini menyebabkan siswa mengalami
terlebih dahulu untuk menyelesaikan
kesulitan
soal yang diberikan guru untuk tiap
dalam
membangkitkan
Model
tipe
pembelajaran
Numbered
Head
dimungkinkan
motivasi belajar, memahami materi
nomornya
yang disampaikan, kegiatan diskusi
jawaban kepada kelompoknya untuk
belum optimal dan siswa merasa bosan.
jawaban yang telah diselesaikannya
Oleh karena itu, diperlukan berbagai
sehingga semua siswa dalam setiap
upaya
kelompok mengerti dan memahami.
untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran
antara
lain
dengan
menggunakan
metoda
yang
kemudian
Dengan
siswa
dapat
sharing
menerapkan
model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered
sesuai
dengan karakteristik siswa. Pemilihan
Head
model yang sesuai dengan karakteristik
meningkatkan motivasi belajar dan
siswa akan membuat siswa lebih mudah
prestasi belajar siswa.
dalam
diharapkan
dapat
materi,
Hipotesis dalam penelitian ini
membangkitkan motivasi belajar siswa,
adalah: “Penerapan model pembelajaran
kegiatan diskusi akan optimal dan siswa
kooperatif
tidak merasa bosan. Salah satu model
Together dapat meningkatkan motivasi
yang dapat dijadikan alternatif dalam
belajar dan prestasi belajar akuntansi
pembelajaran akuntansi yaitu model
siswa kelas XI IPS di sebuah SMA
pembelajaran kooperatif.
Surakarta tahun ajaran 2012/2013”.
Model
memahami
Together
pembelajaran
kooperatif
tipe
Numbered
Head
METODA PENELITIAN
diartikan suatu model pembelajaran
Penelitian ini menggunakan metoda
yang melibatkan siswa agar ikut secara
penelitian
aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
Pelaksanaan PTK terdiri dari empat
membentuk suatu kelompok secara
tahap
heterogen.
Pelaksanaan,
kooperatif
Model
yang
pembelajaran
dimaksud
dalam
kooperatif
tipe
Numbered
yaitu
observasi,
penelitian ini yaitu model pembelajaran
tindakan
1)
3)
4)
kelas
(PTK).
Perencanaan,
Pengawasan
2)
atau
Refleksi.Penelitian
tindakan kelas ini dilakukan pada kelas
Head
XI IPS 2 di sebuah SMA Surakarta.
87
Jupe UNS, Vol 2 No 1 Hal 83 s/d 94
Jenis data pada penelitian adalah data
belajar siswa 70% yang diperoleh dari
kuantitatif dan data kualitatif. Sumber
penyebaran angket. 2) Keaktifan siswa
data pada penelitian ini yaitu: 1)
dalam
Responden yaitu guru mata pelajaran
dihitung
Akuntansi dan siswa kelas XI IPS 2, 2)
bertanya pada guru pada saat kegiatan
Peristiwa
dapat
pembelajaran
yang
diperoleh dari peristiwa dan aktifitas
menggunakan
lembar
proses pembelajaran, 3) Dokumen/arsip.
Keaktifan siswa pada saat diskusi
Teknik
yang
kelompok 70% yang dihitung dari
digunakan yaitu: 1) Observasi, 2)
jumlah siswa yang memperhatikan dan
Wawancara, 3) Dokumentasi, 4) Tes, 5)
sungguh-sungguh
dalam
Angket.
selama
pembelajaran
yaitu
informasi
pengumpulan
data
bertanya
dari
70%
yang
dapat
jumlah
siswa
yang
kegiatan
diukur
dengan
observasi.
3)
kelompok
dan
Uji validitas data pada penelitian
diukur dengan menggunakan lembar
ini menggunakan triangulasi, dimana
observasi, 4) Prestasi belajar kognitif
menurut
75% yang dihitung dari ketuntasan
Sugiyono
triangulasi
merupakan teknik pengumpulan data
belajar siswa.
yang
PEMBAHASAN
bersifat
menggabungkan
dari
berbagai teknik pengumpulan data dan
Berdasarkan survei awal yang telah
sumber data yang telah ada (2011).
dilakukan, maka dapat diidentifikasi
Triangulasi
dalam
masalah yang ada di sebuah SMA
penelitian ini ada dua yaitu triangulasi
Surakarta yaitu 1) Siswa kurang aktif
sumber dan triangulasi analitik atau
dan
analityc triangulation.
kegiatan pembelajaran akuntansi, 2)
yang
Teknik
digunakan
dalam
mengikuti
data
yang
Siswa kurang percaya pada kemampuan
Untuk
data
yang dimilikinya, 3) Prestasi belajar
kuantitatif menggunakan statistik, 2)
siswa yang belum mencapai KKM.
Untuk data kualitatif dilakukan melalui
Pada materi kertas kerja didapat rata-
reduksi data, penyajian data, verifikasi
rata nilai sebesar 53,12% siswa yang
data dan penarikan kesimpulan.
tuntas dan 46,88% siswa belum tuntas.
digunakan
analisis
bersemangat
yaitu
1)
Dalam penelitian ini tingkat
Berdasarkan
permasalahan
motivasi belajar dan prestasi belajar
tersebut, maka dilakukan penerapan
siswa dapat dilihat dari empat indikator.
model pembelajaran NHT pada proses
Persentase target ketercapaian kinerja
pembelajaran
dalam penelitian ini yaitu: 1) Motivasi
Dimana, pada siklus I dengan materi
88
dengan
dua
siklus.
Muzayyanah Hidayati, Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Akuntansi
Melalui Pembelajaran Tipe Numbered Head Together
laporan laba-rugi perusahaan jasa yang
persentase yang diperoleh pada tiap
terdiri dari dua kali pertemuan yaitu 4 x
indikator yang dimiliki siswa belum
45 menit.
sesuai dengan persentase indikator yang
Kegiatan yang dilakukan pada
ditetapkan. Indikator motivasi belajar
tahap perencanaan siklus I adalah: 1)
siswa
Membicarakan
skenario
indikator
pembelajaran yang akan dilakukan guru
bertanya
mata
dengan
indikator keaktifan siswa dalam diskusi
pembelajaran kooperatif tipe Numbered
hanya mencapai 43,75% dan indikator
Head Together, 2)Menyusun Rencana
prestasi belajar siswa hanya mencapai
Pelaksanaan Pembelajaran untuk materi
62,50%.
mengenai
pelajaran
akuntansi
laporan laba rugi dan laporan perubahan
hanya
mencapai
keaktifan
hanya
68,43%,
siswa
dalam
mencapai
Berdasarkan
43,75%,
refleksi
yang
ekuitas dengan pembelajaran kooperatif
dilakukan pada siklus I dapat diketahui
tipe Numbered Head Together, 3)
bahwa penerapan model pembelajaran
Mempersiapkan
yang
NHT belum berhasil. Oleh karena itu,
digunakan dalam penelitian ini seperti:
perlu dilakukan tindakan siklus II.
soal latihan, soal evaluasi akhir beserta
Kegiatan yang dilakukan pada tahap
jawabannya, 4) Membuat angket untuk
perencanaan siklus II sama dengan
mengetahui motivasi belajar akuntansi
siklus
I,
hanya
terdapat
siswa.
perbedaan
yaitu:
(1)
perlengkapan
beberapa
Materi
yang
Berdasarkan hasil observasi atau
digunakan pada siklus II adalah laporan
pengamatan pada proses pembelajaran
perubahan ekuitas dan laporan neraca
akuntansi siswa kelas XI IPS 2,
(2) Pada siklus II dilakukan perbaikan
diperoleh hasil observasi tindakan pada
pelaksanaan tindakan yang didasarkan
siklus I yaitu tingkat motivasi dan
pada hasil analisis dan refleksi siklus I.
prestasi belajar siswa yang diukur
Pelaksanaan
perencanaan
melalui empat indikator yaitu motivasi
tindakan siklus II dilakukan dalam 2
belajar siswa, keaktifan siswa dalam
kali
bertanya, keaktifan siswa dalam diskusi
Berdasarkan
dan prestasi belajar.
dilakukan selama proses pembelajaran,
pertemuan
atau
4x45
pengamatan
menit.
yang
Hasil pelaksanaan siklus I yaitu:
maka diperoleh informasi mengenai
Penerapan model pembelajaran NHT
motivasi belajar dan prestasi belajar
belum berhasil meningkatkan motivasi
yang diukur melalui empat indikator
belajar dan prestasi belajar siswa karena
yaitu: 1) Indikator motivasi belajar
89
Jupe UNS, Vol 2 No 1 Hal 83 s/d 94
siswa sudah berhasil karena persentase
prestasi belajar siswa pada siklus I
ketercapaian pada indikator ini sudah
mencapai 62,50% dan pada siklus II
mencapai target yang ditetapkan yaitu
mengalami peningkatan yaitu 82,25%.
81,87%. 2) Indikator keaktifan siswa
Penelitian ini dapat dikatakan
dalam bertanya juga berhasil karena
berhasil karena persentase ketercapaian
sudah persentase ketercapaian pada
motivasi belajar dan prestasi belajar
indikator
siswa
ini
sudah
tercapai
yaitu
yang
diukur
indikator
dalam bertanya juga dikatakan berhasil
belajar siswa, indikator keaktifan siswa
karena persentase ketercapaian pada
dalam bertanya, indikator keaktifan
indikator ini sudah mencapai target
siswa dalam diskusi dan indikator
yang ditetapkan yaitu 75%. 4) Indikator
prestasi belajar siswa telah mencapai
prestasi belajar siswa yang diukur
target yang telah ditetapkan sebelumnya
melalui
II
yaitu motivasi belajar 70%, keaktifan
mencapai 82, 25% . Dengan demikian,
siswa dalam bertanya 70%, keaktifan
dapat
evaluasi
disimpulkan
siklus
indikator
empat
71,87% . 3) Indikator keaktifan siswa
hasil
yaitu
melalui
motivasi
bahwa
adanya
siswa dalam diskusi 70% dan prestasi
NHT
dapat
belajar siswa 75%. Untuk lebih jelasnya
meningkatkan motivasi belajar dan
dapat dilihat pada keterangan berikut
prestasi belajar siswa.
ini:
penerapan
model
Motivasi belajar dan prestasi
Motivasi
belajar
merupakan
belajar siswa mengalami peningkatan
salah satu indikator yang diukur dalam
pada setiap siklus. Hal ini dapat dilihat
penelitian ini dan memiliki lima aspek
dari empat indikator ketercapaian yaitu
yang diukur yaitu rasa senang dalam
1) Indikator motivasi belajar siswa pada
belajar,
siklus I tergolong cukup baik yaitu
keuletan dalam belajar, dan timbulnya
68,43% dan pada siklus II mengalami
rasa percaya diri serta kepuasan dalam
peningkatan yaitu 81,87%. 2) Indikator
belajar dengan menggunakan angket.
keaktifan siswa dalam bertanya pada
Tiap aspek yang diukur mengalami
siklus I mencapai 43,75% dan pada
peningkatan yang dilihat dari tingkat
siklus II mengalami peningkatan yaitu
indikator ketercapaian yang diperoleh.
71,87%. 3) Indikator keaktifan siswa
Pada siklus I aspek senang dalam
dalam diskusi pada siklus I mencapai
belajar mencapai 53,12% dan pada
43,75% dan pada siklus II mengalami
siklus II mencapai 67,18% berarti
peningkatan yaitu 75%. 4) Indikator
terjadi
90
ketekunan
peningkatan
dalam
14,06%,
belajar,
aspek
Muzayyanah Hidayati, Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Akuntansi
Melalui Pembelajaran Tipe Numbered Head Together
ketekunan dalam belajar pada siklus I
dan evaluasi sesuai dengan tuntutan
mencapai 85,93% dan pada siklus II
pembelajaran (2009).
mencapai
93,75%
berarti
terjadi
Indikator keaktifan siswa dalam
peningkatan 7,82%, aspek keuletan
bertanya
dalam belajar pada siklus I mencapai
peningkatan siswa yang aktif yaitu
53,12% dan pada siklus II mencapai
meningkat dari siklus I ke siklus II
67,18%
peningkatan
sebesar 28,12%. Hal ini terlihat dari
14,06%, aspek timbulnya rasa percaya
siklus I mencapai 43,75% dan pada
diri pada siklus I mencapai 89,06% dan
siklus II mencapai 71,87%.Hal ini
pada siklus II mencapai 93,75% berarti
dikarenakan
terjadi peningkatan 4,69% dan aspek
kelompok menggabungkan antara siswa
terakhir yaitu kepuasan dalam belajar
yang berkemampuan tinggi dengan
pada siklus I mencapai 60,93% dan
siswa yang berkemampuan rendah.
pada siklus II mencapai 87,49% berarti
Siswa mengerjakan soal yang diberikan
terjadi peningkatan mencapai 26,56%.
oleh guru secara individual kemudian
Peningkatan
dikarenakan
menjelaskan hasil jawaban tersebut
meningkatnya semangat siswa dalam
kepada kelompoknya sehingga siswa
mengikuti
memahami materi yang disampaikan
siswa
berarti
terjadi
tersebut
pembelajaran
terlihat
akuntansi,
berkonsentrasi
dan
pada
guru
guru
mengalami
dalam
membagi
dan timbulnya rasa ingin tahu siswa
bersungguh-sungguh dalam mengikuti
untuk
pembelajaran. Siswa terlibat langsung
materi tersebut dengan lebih mendalam.
dalam pembelajaran dan aktif dalam
Indikator keaktifan siswa dalam
kegiatan pembelajaran. Hal ini sejalan
diskusi mengalami peningkatan siswa
dengan pendapat yang diungkapkan
yang aktif yaitu meningkat dari siklus I
Aunurrahman
yang
ke siklus II sebesar 31,25%. Hal ini
memiliki motivasi belajar akan nampak
terlihat dari siklus I mencapai 43,75%
melalui kesungguhan untuk terlibat di
dan pada siklus II mencapai 75%. Hal
dalam proses belajar antara lain nampak
ini karena dalam penerapan model
melalui
bertanya,
pembelajaran kooperatif tipe Numbered
pendapat,
Head Together siswa dapat bekerja
mencatat,
sama
bahwa
siswa
keaktifan
mengemukakan
menyimpulkan
pelajaran,
membuat
resume,
sesuatu,
mengerjakan
mempraktekkan
memahami
dengan
melakukan
latihan-latihan
dan
mengetahui
kelompoknya
diskusi
setelah
dan
adanya
jawaban yang telah dikerjakan secara
individu. Setiap siswa harus memahami
91
Jupe UNS, Vol 2 No 1 Hal 83 s/d 94
soal diskusi yang diberikan dan siswa
mengenai langkah-langkah pelaksanaan
harus siap jika guru memanggil nomor
Numbered
untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok memastikan setiap anggota
kelompok. Hal ini sesuai dengan teori
kelompok mengetahui jawaban hasil
yang dikemukakan Kagan bahwa model
diskusi.
Head
Together
yaitu
Numbered
Hasil penelitian ini mendukung
Head Together melibatkan para siswa
hasil penelitian terdahulu yang telah
dalam mereview bahan yang tercakup
dilakukan
dalam suatu pelajaran dan memeriksa
Herawati (2009), Hamid (2012) dan
pemahaman
isi
Mahardhika (2011) yang menyimpulkan
pelajaran tersebut (1993). Selain itu,
bahwa penerapan model pembelajaran
Hamdani
kooperatif
pembelajaran
kooperatif
mereka
mengenai
mengemukakan
kelebihan
oleh
tipe
Kusumojanto
Numbered
&
Head
Numbered Head Together yaitu siswa
Together dapat diterapkan disemua
dilibatkan pada kegiatan belajar dan
mata pelajaran, meningkatkan motivasi
siswa dilatih untuk dapat bekerja sama
belajar,
dengan siswa lain (2010).
pembelajaran,
Indikator yang terakhir yang
partisipasi
siswa
kualitas
belajar
dalam
dan
prestasi belajar siswa.
diukur yaitu prestasi belajar siswa.
Penelitian ini dikatakan berhasil
Prestasi belajar siswa juga mengalami
karena dapat meningkatkan motivasi
peningkatan dari siklus I ke siklus II.
belajar dan prestasi belajar akuntansi
Pada siklus I siswa yang tuntas dalam
siswa yang merupakan tujuan dari
prestasi belajarnya mencapai 62,50%
penelitian ini.
dan pada siklus II mencapai 82,25%, hal
SIMPULAN DAN SARAN
ini berarti terjadi peningkatan sebesar
Berdasarkan analisis dan pembahasan
19,75%.
tersebut
yang telah dilakukan, maka dapat
dikarenakan siswa dapat memahami
disimpulkan bahwa penerapan model
materi pembelajaran yang diberikan
pembelajaran NHT pada mata pelajaran
oleh
siswa
akuntansi dapat meningkatkan motivasi
dalam diskusi kelompok dan setiap
belajar dan prestasi belajar akuntansi
anggota kelompok memastikan untuk
siswa.
mengetahui
diskusi
Berdasarkan simpulan bahwa penerapan
menyebabkan siswa dapat memahami
model pembelajaran kooperatif tipe
materi tersebut. Hal ini sesuai dengan
Numbered
teori yang diungkapkan Lie (2005)
meningkatkan motivasi belajar dan
guru.
Peningkatan
Pengelompokkan
jawaban
hasil
92
Head
Together
dapat
Muzayyanah Hidayati, Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Akuntansi
Melalui Pembelajaran Tipe Numbered Head Together
prestasi belajar akuntansi siswa, maka
yang
implikasi teoretis penelitian ini adalah
kondisi siswa dan lingkungan belajar.
bahwa model pembelajaran kooperatif
Selain
tipe Numbered Head Together dapat
melakukan kerjasama antara guru dan
diterapkan disemua mata pelajaran di
siswa
sekolah
berlangsung sehingga
dan
prestasi
dapat
belajar
memperdalam
meningkatkan
siswa,
pemahaman
terhadap
mata
disesuaikan
itu,
guru
selama
dengan
materi,
diharapkan
proses
juga
pembelajaran
suasana
atau
mampu
kondisi kelas menjadi lebih kondusif
siswa
dan siswa lebih mudah memahami
pelajaran,
materi pembelajaran.
mengembangkan sikap positif siswa,
Sedangkan saran untuk siswa
mengembangkan rasa percaya diri dan
yaitu siswa diharapkan lebih aktif dan
rasa
serta
memiliki motivasi belajar akuntansi
mengembangkan rasa saling memiliki.
yang baik serta menyenangkan agar
Implikasi praktis dalam penelitian ini
dapat
yaitu model pembelajaran kooperatif
mengajar dan prestasi belajar yang baik.
tipe Numbered Head Together dapat
Selain itu, siswa diharapkan lebih
meningkatkan motivasi belajar dan
percaya diri dan berkonsentrasi dalam
prestasi belajar akuntansi siswa yang
mengikuti kegiatan pembelajaran.
ingin
tahu
siswa
menciptakan
proses
belajar
ditunjukkan dari hasil evaluasi belajar
Selanjutnya, saran bagi sekolah
siswa yang semakin meningkat dari pra
yaitu Sebaiknya sekolah meningkatkan
tindakan, siklus I maupun siklus II. Hal
fasilitas untuk pembelajaran yang dapat
ini dapat digunakan sebagai bahan
mendukung kelancaran proses belajar
pertimbangan guru akuntansi di sebuah
mengajar terutama buku ajar agar
SMA
menerapkan
pembelajaran dapat berjalan secara
model pembelajaran ini dalam proses
optimal. Selain itu, sekolah dapat
pembelajaran yang disesuaikan dengan
memberikan bimbingan dan memotivasi
materi pelajaran.
guru untuk mengembangkan model dan
Surakarta
Berdasarkan
dipaparkan
untuk
simpulan
di
atas,
dikemukakan saran-saran
yang
telah
metoda pembelajaran inovatif yang
maka
dapat
dapat meningkatkan keaktifan siswa,
antara lain;
motivasi belajar siswa dan prestasi
untuk guru yaitu guru diharapkan dapat
belajar siswa.
menerapkan
Peneliti memperoleh banyak bantuan,
model
pembelajaran
Head
bimbingan, arahan dan dukungan dari
Together dalam proses pembelajaran
berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti
kooperatif
tipe
Numbered
93
Jupe UNS, Vol 2 No 1 Hal 83 s/d 94
mengucapkan
terimakasih
Kooperatif
Numbered
Head
Together
(NHT)
untuk
Meningkatkan
Hasil
Belajar
Siswa
pada
Mata
Diklat
Manajemen Perkantoran Kelas X
APK di SMK Ardjuna 01
Malang.Jurnal
Penelitian
Pendidikan, (1), 83-98. Diperoleh
31
Januari
2013,
dari
http://google.com
kepada:
Prodi Pendidikan Ekonomi, khususnya
BKK Akuntansi, pembimbing I dan
pembimbing II yang telah membimbing
dan
mengarahkan
peneliti
dalam
penelitian ini serta guru mata pelajaran
Akuntansi kelas XI IPS dan siswa kelas
XI IPS di sebuah SMA Surakarta
terimakasih
atas
Lie, A. (2005). Cooperative Learning.
Jakarta: Grasindo.
bantuannya,
kerjasamanya dan dukungannya selama
Mahardika, R. (2011). Penerapan
Metode Pembelajaran Numbered
Head Together (NHT) disertai
Media Audio Visual untuk
Meningkatkan Partisipasi Siswa
Kelas VII E SMP Negeri 8
Surakarta
Tahun
Ajaran
2009/2010.
Skripsi
Tidak
Dipublikasikan.
Universitas
Negeri Sebelas Maret.
melakukan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman.(2009).
Pembelajaran.
Alfabeta.
Belajar
dan
Bandung:
Hamdani.(2010).
Strategi
Belajar
Mengajar. Bandung: CV. Pustaka
Setia.
Sudjana, N. (2008). Penilaian Hasil
Proses
Belajar
Mengajar.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Hamid
&
Prayitno
(2012).Meningkatkan
Kualitas
Belajar Matematika Siswa Kelas
VIII
dalam
Menggunakan
Pembelajaran Kooperatif Model
NHT (Numbered Head Together)
di
SMPN
5
Kepanjen
Malang.Humaniora, (9), 59-67.
Diperoleh 31 Januari 2013
Kusumojanto &
Penerapan
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Pendidikan
(Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung: Alfabeta.
Herawati (2009). .
Pembelajaran
94
Muzayyanah Hidayati, Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Akuntansi
Melalui Pembelajaran Tipe Numbered Head Together. Juli 2013.
UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
Muzayyanah Hidayati, Susilaningsih, Nurhasan Hamidi
Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
Email muzayyanah_hidayati@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar
akuntansi dengan menerapkan model pembelajaran NHT siswa kelas XI IPS di sebuah SMA
Surakarta tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian
Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 2 di sebuah SMA Surakarta
yang berjumlah 32 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran NHT dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar akuntansi siswa
kelas XI IPS di sebuah SMA Surakarta. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai
berikut: (1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together pada
indikator motivasi belajar siswa mengalami kenaikan sebesar 12,50% yang mulanya 68,43%
pada siklus I menjadi 80,93% pada siklus II, (2) indikator keaktifan siswa dalam bertanya
mengalami peningkatan dari 43,75% pada siklus I menjadi 71,87% pada siklus II, (3)
indikator keaktifan siswa dalam diskusi mengalami peningkatan dari 43,75% pada siklus I
menjadi 75% pada siklus II, dan (4) prestasi belajar menunjukkan peningkatan ketuntasan dari
62,50% pada siklus I menjadi 82,25% pada siklus II.
kata kunci: numbered head together, motivasi belajar, prestasi belajar
ABSTRACT
The objectives of this research are to improve the learning motivation and the
learning achievement in Accounting of the students in Grade XI of Social Science Program of
Senior Secondary School of Surakarta in Academic Year 2012/2013. The research used the
classroom action research. The subject of the research were the students in Grade XI of
Social Science Program 2 of a Senior Secondary School of Surakarta as many as 32 students.
The results of the research show that the application of the learning model of NHT can
improve the learning motivation and the learning achievement in Accounting of the students
in Grade XI of Social Science Program 2 of a Senior Secondary School of Surakarta. This is
indicated by several indicators as follows: 1) There is an increase of 12.50% in the learning
motivation of the students. The percentage of their learning motivation is 68.43% in Cycle I,
and it becomes 80.93% in Cycle II. 2) There is an increase in the activeness of the students to
raise questions. The percentage of their activeness to raise questions is 43.75% in Cycle I,
and it becomes 71.87% in Cycle II. 3) There is an increase in the activeness of the students in
discussion. The percentage of their activeness in discussion is 43.75% in Cycle I, and it
becomes 75% in Cycle II. 4) There is an increase in the classical learning completeness of the
students as indicated by their learning achievement. The number of the students to complete
their classical learning is (62.50%) in Cycle I, and it becomes (82.25%) in Cycle II.
Keywords: numbered head together, learning motivation and learning achievement.
83
Jupe UNS, Vol 2 No 1 Hal 83 s/d 94
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu
aspek
yang
dan
saja terdapat banyak kekurangan yang
suatu
akhirnya dapat menimbulkan masalah
negara. Dengan adanya pendidikan
dari waktu ke waktu. Hal tersebut
maka
yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah
berintelektual
satunya adalah kualitas pembelajaran
penting
sangat
bagi
akan
pembangunan
tercipta
berkemampuan
dalam
mendasar
Dalam dunia pendidikan masih
insan
dan
mencerdaskan
kehidupan
yang
berbangsa dan bernegara.
pembelajaran.
Kegiatan utama dalam proses
pendidikan
adalah
dapat
dari
proses
Pembelajaran
dapat
diartikan sebagai suatu proses interaksi
belajar
peserta didik dengan pendidik dan
mengajar. Keberhasilan proses belajar
komponen-komponen di dalamnya pada
mengajar di sekolah tergantung kepada
suatu
beberapa aspek yaitu kurikulum, sarana
dengan hal di atas, maka diperlukan
dan prasarana, guru, siswa dan metoda.
suatu
Aspek utama dalam proses belajar
berkualitas.
Pembelajaran
mengajar
berkualitas
diartikan
Kegiatan yang dilakukan antara guru
pembelajaran
yang
dan siswa dalam hubungannya dengan
komponen tujuan pembelajaran, materi
pendidikan disebut kegiatan belajar
pelajaran, media pembelajaran, model
mengajar. Sudjana (2009) berpendapat,
pembelajaran,
“Pada dasarnya proses belajar mengajar
belajar yang dikemas melalui strategi
merupakan
terjadinya
belajar mengajar. Proses pembelajaran
melalui
di kelas akan berkualitas bila guru dapat
bentuk
memilih model pembelajaran, serta
belajar siswa dan
media pembelajaran yang tepat sesuai
kegiatan mengajar guru” (hlm. 43).
dengan situasi dan kondisi kelas, tujuan
Guru sebagai motivator dan fasilitator,
pembelajaran dan materi yang akan
sedangkan
diberikan.
adalah
guru
suatu
interaksi
guru
kegiatan
terpadu
kegiatan,
yakni
kegiatan
dilihat
proses
dan
siswa
dan
siswa
dari
dua
sebagai
siswa.
penerima
lingkungan
proses
belajar.
Terkait
pembelajaran
serta
yang
sebagai
memperhatikan
evaluasi
Berdasarkan
aktif dalam kegiatan belajar mengajar
wawancara yang dilakukan dengan guru
agar tujuan kegiatan belajar mengajar
mata pelajaran akuntansi dan beberapa
dapat tercapai.
siswa,
diperoleh
observasi
hasil
informasi yang diharapkan dapat lebih
84
hasil
yang
informasi
dan
bahwa
Muzayyanah Hidayati, Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Akuntansi
Melalui Pembelajaran Tipe Numbered Head Together
sebagian besar guru di sebuah SMA
dengan teman lainnya yang dapat
Surakarta dalam proses pembelajaran
menyebabkan prestasi
akuntansi masih menggunakan ceramah
dihasilkan
dan pemberian tugas dengan demikian
karena itu, seorang guru diharapkan
siswa
mampu
dapat memilih model pembelajaran
memahami pelajaran yang disampaikan.
yang tepat dan sesuai dengan kondisi
Data
sekolah
belum
sepenuhnya
otentik
yang
diperoleh
belum
maupun
belajar
yang
maksimal.
Oleh
kondisi
siswanya.
menunjukkan bahwa prestasi belajar
Seorang guru harus mampu menerapkan
akuntansi kelas XI IPS 2 dari hasil
dan menggunakan model pembelajaran
penilaian didapat rata-rata nilai sebesar
yang tepat sesuai dengan materi yang
53,12% siswa yang tuntas dan 46,88%
akan disampaikan, agar siswa dapat
siswa belum tuntas. Hal ini karena
menerima, mengerti, memahami materi
dalam
yang diajarkan guru,
menyampaikan
pembelajaran
yang
materi
diajarkan
efektif, efisien, menyenangkan sehingga
kepada peserta didik guru cenderung
tercapai ketuntasan hasil belajar dan
menggunakan
centered.
akan
belajar secara
teacher
pendekatan
saat
Berdasarkan permasalahan di
pembelajaran berlangsung banyak siswa
atas sebagai upaya untuk meningkatkan
yang merasa bosan dan mengantuk
motivasi belajar siswa yang rendah dan
sehingga kurang memperhatikan materi
prestasi belajar yang belum maksimal,
yang diberikan guru. Permasalahan lain
maka perlu diadakan suatu penelitian
yaitu rendahnya motivasi siswa untuk
tindakan kelas dengan judul “Upaya
belajar akuntansi yang terlihat dalam
Peningkatan Motivasi Belajar dan
tingkah laku siswa ketika mengikuti
Prestasi Belajar Akuntansi Melalui
pelajaran akuntansi. Sebagian besar
Pembelajaran Tipe Numbered Head
siswa cenderung kurang bersemangat
Together”.
untuk
Tidak
jarang
mengikuti
pada
meningkatkan motivasi belajar siswa.
pembelajaran
Rumusan
masalah
dalam
akuntansi di kelas, bekerja sama dengan
penelitian ini sebagai berikut: “Apakah
teman
belum
penerapan pembelajaran tipe Numbered
optimalnya kegiatan diskusi dalam mata
Head Together dapat meningkatkan
pelajaran
guru
motivasi belajar dan prestasi belajar
menerangkan materi pelajaran akuntansi
akuntansi kelas XI IPS di sebuah SMA
kepada siswa, siswa cenderung kurang
Surakarta tahun pelajaran 2012/2013?”
atau
kelompok
akuntansi.
dan
Saat
memperhatikan dan berbicara sendiri
85
Jupe UNS, Vol 2 No 1 Hal 83 s/d 94
Penelitian ini bertujuan untuk
dapat
dipakai
adalah
model
meningkatkan motivasi belajar dan
pembelajaran kooperatif. Pembelajaran
prestasi belajar akuntansi kelas XI IPS
kooperatif
di
penelitian ini adalah metoda Numbered
sebuah
SMA
Surakarta
tahun
Head
pelajaran 2012/2013 melalui penerapan
pembelajaran
tipe
Numbered
Head
yang
digunakan
Together.
Numbered
dalam
Head
Together merupakan suatu jenis model
Together.
pembelajaran kooperatif yang dirancang
Prestasi
belajar
merupakan
untuk memengaruhi pola interaksi siswa
kemampuan yang dimiliki siswa setelah
dan sebagai alternatif terhadap struktur
siswa menerima pengalaman belajarnya.
kelas
Dalam proses pembelajaran motivasi
mengemukakan
sangat penting. Aunurrahman (2009)
pelaksanaan Numbered Head Together
berpendapat, “Perhatian dan motivasi
sebagai berikut: 1) Siswa dibagi dalam
merupakan dua aktivitas yang memiliki
kelompok.
keterkaitan yang erat” (hlm.114). Hal
kelompok mendapatkan nomor. 2) Guru
ini sesuai dengan pengertian motivasi
memberikan tugas dan masing-masing
menurut
kelompok
Hanifah
&
Cucu
yang
tradisional.
Lie
(2005)
langkah-langkah
Setiap
siswa
mengerjakannya.
dalam
3)
menyatakan bahwa motivasi belajar
Kelompok memutuskan jawaban yang
(power
paling benar dan memastikan setiap
motivation), daya pendorong (driving
anggota kelompok mengetahui jawaban
force), atau alat pembangun kesediaan
ini. 4) Guru memanggil salah satu
dan keinginan yang kuat dalam diri
nomor. Siswa dengan nomor yang
peserta didik untuk belajar secara aktif,
dipanggil melaporkan hasil kerja sama
kreatif,
mereka (hlm. 60).
merupakan
kekuatan
efektif,
menyenangkan
inovatif
dalam
dan
rangka
Seperti yang diungkapkan oleh
perubahan, baik dalam aspek kognitif,
Hamdani (2010)
afektif maupun psikomotor (2009).
Numbered Head Together: 1) Setiap
Dengan demikian diperlukan adanya
siswa menjadi siap semua. 2) Siswa
metoda
dapat
pembelajaran
yang
lebih
melakukan
kelebihan metoda
diskusi
dengan
inovatif dan lebih bervariatif untuk
sungguh-sungguh. 3) Siswa yang pandai
meningkatkan motivasi belajar siswa
dapat mengajari siswa yang kurang
yang rendah dan untuk meningkatkan
pandai (hlm. 90).
prestasi
belajar
siswa.
Salah
satu
Kerangka
alternatif model pembelajaran yang
pemikiran
penelitian ini sebagai berikut:
86
dalam
Muzayyanah Hidayati, Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Akuntansi
Melalui Pembelajaran Tipe Numbered Head Together
Permasalahan yang dihadapi dalam
Together.
proses pembelajaran akuntansi di kelas
kooperatif
XI IPS 2 di sebuah SMA Surakarta
Together
adalah pembelajaran akuntansi yang
meningkatkan prestasi belajar siswa
masih menggunakan metoda ceramah
karena pada metoda ini siswa dituntut
dan pembelajaran berpusat pada guru.
untuk dapat berpikir secara individu
Hal ini menyebabkan siswa mengalami
terlebih dahulu untuk menyelesaikan
kesulitan
soal yang diberikan guru untuk tiap
dalam
membangkitkan
Model
tipe
pembelajaran
Numbered
Head
dimungkinkan
motivasi belajar, memahami materi
nomornya
yang disampaikan, kegiatan diskusi
jawaban kepada kelompoknya untuk
belum optimal dan siswa merasa bosan.
jawaban yang telah diselesaikannya
Oleh karena itu, diperlukan berbagai
sehingga semua siswa dalam setiap
upaya
kelompok mengerti dan memahami.
untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran
antara
lain
dengan
menggunakan
metoda
yang
kemudian
Dengan
siswa
dapat
sharing
menerapkan
model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered
sesuai
dengan karakteristik siswa. Pemilihan
Head
model yang sesuai dengan karakteristik
meningkatkan motivasi belajar dan
siswa akan membuat siswa lebih mudah
prestasi belajar siswa.
dalam
diharapkan
dapat
materi,
Hipotesis dalam penelitian ini
membangkitkan motivasi belajar siswa,
adalah: “Penerapan model pembelajaran
kegiatan diskusi akan optimal dan siswa
kooperatif
tidak merasa bosan. Salah satu model
Together dapat meningkatkan motivasi
yang dapat dijadikan alternatif dalam
belajar dan prestasi belajar akuntansi
pembelajaran akuntansi yaitu model
siswa kelas XI IPS di sebuah SMA
pembelajaran kooperatif.
Surakarta tahun ajaran 2012/2013”.
Model
memahami
Together
pembelajaran
kooperatif
tipe
Numbered
Head
METODA PENELITIAN
diartikan suatu model pembelajaran
Penelitian ini menggunakan metoda
yang melibatkan siswa agar ikut secara
penelitian
aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
Pelaksanaan PTK terdiri dari empat
membentuk suatu kelompok secara
tahap
heterogen.
Pelaksanaan,
kooperatif
Model
yang
pembelajaran
dimaksud
dalam
kooperatif
tipe
Numbered
yaitu
observasi,
penelitian ini yaitu model pembelajaran
tindakan
1)
3)
4)
kelas
(PTK).
Perencanaan,
Pengawasan
2)
atau
Refleksi.Penelitian
tindakan kelas ini dilakukan pada kelas
Head
XI IPS 2 di sebuah SMA Surakarta.
87
Jupe UNS, Vol 2 No 1 Hal 83 s/d 94
Jenis data pada penelitian adalah data
belajar siswa 70% yang diperoleh dari
kuantitatif dan data kualitatif. Sumber
penyebaran angket. 2) Keaktifan siswa
data pada penelitian ini yaitu: 1)
dalam
Responden yaitu guru mata pelajaran
dihitung
Akuntansi dan siswa kelas XI IPS 2, 2)
bertanya pada guru pada saat kegiatan
Peristiwa
dapat
pembelajaran
yang
diperoleh dari peristiwa dan aktifitas
menggunakan
lembar
proses pembelajaran, 3) Dokumen/arsip.
Keaktifan siswa pada saat diskusi
Teknik
yang
kelompok 70% yang dihitung dari
digunakan yaitu: 1) Observasi, 2)
jumlah siswa yang memperhatikan dan
Wawancara, 3) Dokumentasi, 4) Tes, 5)
sungguh-sungguh
dalam
Angket.
selama
pembelajaran
yaitu
informasi
pengumpulan
data
bertanya
dari
70%
yang
dapat
jumlah
siswa
yang
kegiatan
diukur
dengan
observasi.
3)
kelompok
dan
Uji validitas data pada penelitian
diukur dengan menggunakan lembar
ini menggunakan triangulasi, dimana
observasi, 4) Prestasi belajar kognitif
menurut
75% yang dihitung dari ketuntasan
Sugiyono
triangulasi
merupakan teknik pengumpulan data
belajar siswa.
yang
PEMBAHASAN
bersifat
menggabungkan
dari
berbagai teknik pengumpulan data dan
Berdasarkan survei awal yang telah
sumber data yang telah ada (2011).
dilakukan, maka dapat diidentifikasi
Triangulasi
dalam
masalah yang ada di sebuah SMA
penelitian ini ada dua yaitu triangulasi
Surakarta yaitu 1) Siswa kurang aktif
sumber dan triangulasi analitik atau
dan
analityc triangulation.
kegiatan pembelajaran akuntansi, 2)
yang
Teknik
digunakan
dalam
mengikuti
data
yang
Siswa kurang percaya pada kemampuan
Untuk
data
yang dimilikinya, 3) Prestasi belajar
kuantitatif menggunakan statistik, 2)
siswa yang belum mencapai KKM.
Untuk data kualitatif dilakukan melalui
Pada materi kertas kerja didapat rata-
reduksi data, penyajian data, verifikasi
rata nilai sebesar 53,12% siswa yang
data dan penarikan kesimpulan.
tuntas dan 46,88% siswa belum tuntas.
digunakan
analisis
bersemangat
yaitu
1)
Dalam penelitian ini tingkat
Berdasarkan
permasalahan
motivasi belajar dan prestasi belajar
tersebut, maka dilakukan penerapan
siswa dapat dilihat dari empat indikator.
model pembelajaran NHT pada proses
Persentase target ketercapaian kinerja
pembelajaran
dalam penelitian ini yaitu: 1) Motivasi
Dimana, pada siklus I dengan materi
88
dengan
dua
siklus.
Muzayyanah Hidayati, Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Akuntansi
Melalui Pembelajaran Tipe Numbered Head Together
laporan laba-rugi perusahaan jasa yang
persentase yang diperoleh pada tiap
terdiri dari dua kali pertemuan yaitu 4 x
indikator yang dimiliki siswa belum
45 menit.
sesuai dengan persentase indikator yang
Kegiatan yang dilakukan pada
ditetapkan. Indikator motivasi belajar
tahap perencanaan siklus I adalah: 1)
siswa
Membicarakan
skenario
indikator
pembelajaran yang akan dilakukan guru
bertanya
mata
dengan
indikator keaktifan siswa dalam diskusi
pembelajaran kooperatif tipe Numbered
hanya mencapai 43,75% dan indikator
Head Together, 2)Menyusun Rencana
prestasi belajar siswa hanya mencapai
Pelaksanaan Pembelajaran untuk materi
62,50%.
mengenai
pelajaran
akuntansi
laporan laba rugi dan laporan perubahan
hanya
mencapai
keaktifan
hanya
68,43%,
siswa
dalam
mencapai
Berdasarkan
43,75%,
refleksi
yang
ekuitas dengan pembelajaran kooperatif
dilakukan pada siklus I dapat diketahui
tipe Numbered Head Together, 3)
bahwa penerapan model pembelajaran
Mempersiapkan
yang
NHT belum berhasil. Oleh karena itu,
digunakan dalam penelitian ini seperti:
perlu dilakukan tindakan siklus II.
soal latihan, soal evaluasi akhir beserta
Kegiatan yang dilakukan pada tahap
jawabannya, 4) Membuat angket untuk
perencanaan siklus II sama dengan
mengetahui motivasi belajar akuntansi
siklus
I,
hanya
terdapat
siswa.
perbedaan
yaitu:
(1)
perlengkapan
beberapa
Materi
yang
Berdasarkan hasil observasi atau
digunakan pada siklus II adalah laporan
pengamatan pada proses pembelajaran
perubahan ekuitas dan laporan neraca
akuntansi siswa kelas XI IPS 2,
(2) Pada siklus II dilakukan perbaikan
diperoleh hasil observasi tindakan pada
pelaksanaan tindakan yang didasarkan
siklus I yaitu tingkat motivasi dan
pada hasil analisis dan refleksi siklus I.
prestasi belajar siswa yang diukur
Pelaksanaan
perencanaan
melalui empat indikator yaitu motivasi
tindakan siklus II dilakukan dalam 2
belajar siswa, keaktifan siswa dalam
kali
bertanya, keaktifan siswa dalam diskusi
Berdasarkan
dan prestasi belajar.
dilakukan selama proses pembelajaran,
pertemuan
atau
4x45
pengamatan
menit.
yang
Hasil pelaksanaan siklus I yaitu:
maka diperoleh informasi mengenai
Penerapan model pembelajaran NHT
motivasi belajar dan prestasi belajar
belum berhasil meningkatkan motivasi
yang diukur melalui empat indikator
belajar dan prestasi belajar siswa karena
yaitu: 1) Indikator motivasi belajar
89
Jupe UNS, Vol 2 No 1 Hal 83 s/d 94
siswa sudah berhasil karena persentase
prestasi belajar siswa pada siklus I
ketercapaian pada indikator ini sudah
mencapai 62,50% dan pada siklus II
mencapai target yang ditetapkan yaitu
mengalami peningkatan yaitu 82,25%.
81,87%. 2) Indikator keaktifan siswa
Penelitian ini dapat dikatakan
dalam bertanya juga berhasil karena
berhasil karena persentase ketercapaian
sudah persentase ketercapaian pada
motivasi belajar dan prestasi belajar
indikator
siswa
ini
sudah
tercapai
yaitu
yang
diukur
indikator
dalam bertanya juga dikatakan berhasil
belajar siswa, indikator keaktifan siswa
karena persentase ketercapaian pada
dalam bertanya, indikator keaktifan
indikator ini sudah mencapai target
siswa dalam diskusi dan indikator
yang ditetapkan yaitu 75%. 4) Indikator
prestasi belajar siswa telah mencapai
prestasi belajar siswa yang diukur
target yang telah ditetapkan sebelumnya
melalui
II
yaitu motivasi belajar 70%, keaktifan
mencapai 82, 25% . Dengan demikian,
siswa dalam bertanya 70%, keaktifan
dapat
evaluasi
disimpulkan
siklus
indikator
empat
71,87% . 3) Indikator keaktifan siswa
hasil
yaitu
melalui
motivasi
bahwa
adanya
siswa dalam diskusi 70% dan prestasi
NHT
dapat
belajar siswa 75%. Untuk lebih jelasnya
meningkatkan motivasi belajar dan
dapat dilihat pada keterangan berikut
prestasi belajar siswa.
ini:
penerapan
model
Motivasi belajar dan prestasi
Motivasi
belajar
merupakan
belajar siswa mengalami peningkatan
salah satu indikator yang diukur dalam
pada setiap siklus. Hal ini dapat dilihat
penelitian ini dan memiliki lima aspek
dari empat indikator ketercapaian yaitu
yang diukur yaitu rasa senang dalam
1) Indikator motivasi belajar siswa pada
belajar,
siklus I tergolong cukup baik yaitu
keuletan dalam belajar, dan timbulnya
68,43% dan pada siklus II mengalami
rasa percaya diri serta kepuasan dalam
peningkatan yaitu 81,87%. 2) Indikator
belajar dengan menggunakan angket.
keaktifan siswa dalam bertanya pada
Tiap aspek yang diukur mengalami
siklus I mencapai 43,75% dan pada
peningkatan yang dilihat dari tingkat
siklus II mengalami peningkatan yaitu
indikator ketercapaian yang diperoleh.
71,87%. 3) Indikator keaktifan siswa
Pada siklus I aspek senang dalam
dalam diskusi pada siklus I mencapai
belajar mencapai 53,12% dan pada
43,75% dan pada siklus II mengalami
siklus II mencapai 67,18% berarti
peningkatan yaitu 75%. 4) Indikator
terjadi
90
ketekunan
peningkatan
dalam
14,06%,
belajar,
aspek
Muzayyanah Hidayati, Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Akuntansi
Melalui Pembelajaran Tipe Numbered Head Together
ketekunan dalam belajar pada siklus I
dan evaluasi sesuai dengan tuntutan
mencapai 85,93% dan pada siklus II
pembelajaran (2009).
mencapai
93,75%
berarti
terjadi
Indikator keaktifan siswa dalam
peningkatan 7,82%, aspek keuletan
bertanya
dalam belajar pada siklus I mencapai
peningkatan siswa yang aktif yaitu
53,12% dan pada siklus II mencapai
meningkat dari siklus I ke siklus II
67,18%
peningkatan
sebesar 28,12%. Hal ini terlihat dari
14,06%, aspek timbulnya rasa percaya
siklus I mencapai 43,75% dan pada
diri pada siklus I mencapai 89,06% dan
siklus II mencapai 71,87%.Hal ini
pada siklus II mencapai 93,75% berarti
dikarenakan
terjadi peningkatan 4,69% dan aspek
kelompok menggabungkan antara siswa
terakhir yaitu kepuasan dalam belajar
yang berkemampuan tinggi dengan
pada siklus I mencapai 60,93% dan
siswa yang berkemampuan rendah.
pada siklus II mencapai 87,49% berarti
Siswa mengerjakan soal yang diberikan
terjadi peningkatan mencapai 26,56%.
oleh guru secara individual kemudian
Peningkatan
dikarenakan
menjelaskan hasil jawaban tersebut
meningkatnya semangat siswa dalam
kepada kelompoknya sehingga siswa
mengikuti
memahami materi yang disampaikan
siswa
berarti
terjadi
tersebut
pembelajaran
terlihat
akuntansi,
berkonsentrasi
dan
pada
guru
guru
mengalami
dalam
membagi
dan timbulnya rasa ingin tahu siswa
bersungguh-sungguh dalam mengikuti
untuk
pembelajaran. Siswa terlibat langsung
materi tersebut dengan lebih mendalam.
dalam pembelajaran dan aktif dalam
Indikator keaktifan siswa dalam
kegiatan pembelajaran. Hal ini sejalan
diskusi mengalami peningkatan siswa
dengan pendapat yang diungkapkan
yang aktif yaitu meningkat dari siklus I
Aunurrahman
yang
ke siklus II sebesar 31,25%. Hal ini
memiliki motivasi belajar akan nampak
terlihat dari siklus I mencapai 43,75%
melalui kesungguhan untuk terlibat di
dan pada siklus II mencapai 75%. Hal
dalam proses belajar antara lain nampak
ini karena dalam penerapan model
melalui
bertanya,
pembelajaran kooperatif tipe Numbered
pendapat,
Head Together siswa dapat bekerja
mencatat,
sama
bahwa
siswa
keaktifan
mengemukakan
menyimpulkan
pelajaran,
membuat
resume,
sesuatu,
mengerjakan
mempraktekkan
memahami
dengan
melakukan
latihan-latihan
dan
mengetahui
kelompoknya
diskusi
setelah
dan
adanya
jawaban yang telah dikerjakan secara
individu. Setiap siswa harus memahami
91
Jupe UNS, Vol 2 No 1 Hal 83 s/d 94
soal diskusi yang diberikan dan siswa
mengenai langkah-langkah pelaksanaan
harus siap jika guru memanggil nomor
Numbered
untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok memastikan setiap anggota
kelompok. Hal ini sesuai dengan teori
kelompok mengetahui jawaban hasil
yang dikemukakan Kagan bahwa model
diskusi.
Head
Together
yaitu
Numbered
Hasil penelitian ini mendukung
Head Together melibatkan para siswa
hasil penelitian terdahulu yang telah
dalam mereview bahan yang tercakup
dilakukan
dalam suatu pelajaran dan memeriksa
Herawati (2009), Hamid (2012) dan
pemahaman
isi
Mahardhika (2011) yang menyimpulkan
pelajaran tersebut (1993). Selain itu,
bahwa penerapan model pembelajaran
Hamdani
kooperatif
pembelajaran
kooperatif
mereka
mengenai
mengemukakan
kelebihan
oleh
tipe
Kusumojanto
Numbered
&
Head
Numbered Head Together yaitu siswa
Together dapat diterapkan disemua
dilibatkan pada kegiatan belajar dan
mata pelajaran, meningkatkan motivasi
siswa dilatih untuk dapat bekerja sama
belajar,
dengan siswa lain (2010).
pembelajaran,
Indikator yang terakhir yang
partisipasi
siswa
kualitas
belajar
dalam
dan
prestasi belajar siswa.
diukur yaitu prestasi belajar siswa.
Penelitian ini dikatakan berhasil
Prestasi belajar siswa juga mengalami
karena dapat meningkatkan motivasi
peningkatan dari siklus I ke siklus II.
belajar dan prestasi belajar akuntansi
Pada siklus I siswa yang tuntas dalam
siswa yang merupakan tujuan dari
prestasi belajarnya mencapai 62,50%
penelitian ini.
dan pada siklus II mencapai 82,25%, hal
SIMPULAN DAN SARAN
ini berarti terjadi peningkatan sebesar
Berdasarkan analisis dan pembahasan
19,75%.
tersebut
yang telah dilakukan, maka dapat
dikarenakan siswa dapat memahami
disimpulkan bahwa penerapan model
materi pembelajaran yang diberikan
pembelajaran NHT pada mata pelajaran
oleh
siswa
akuntansi dapat meningkatkan motivasi
dalam diskusi kelompok dan setiap
belajar dan prestasi belajar akuntansi
anggota kelompok memastikan untuk
siswa.
mengetahui
diskusi
Berdasarkan simpulan bahwa penerapan
menyebabkan siswa dapat memahami
model pembelajaran kooperatif tipe
materi tersebut. Hal ini sesuai dengan
Numbered
teori yang diungkapkan Lie (2005)
meningkatkan motivasi belajar dan
guru.
Peningkatan
Pengelompokkan
jawaban
hasil
92
Head
Together
dapat
Muzayyanah Hidayati, Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Akuntansi
Melalui Pembelajaran Tipe Numbered Head Together
prestasi belajar akuntansi siswa, maka
yang
implikasi teoretis penelitian ini adalah
kondisi siswa dan lingkungan belajar.
bahwa model pembelajaran kooperatif
Selain
tipe Numbered Head Together dapat
melakukan kerjasama antara guru dan
diterapkan disemua mata pelajaran di
siswa
sekolah
berlangsung sehingga
dan
prestasi
dapat
belajar
memperdalam
meningkatkan
siswa,
pemahaman
terhadap
mata
disesuaikan
itu,
guru
selama
dengan
materi,
diharapkan
proses
juga
pembelajaran
suasana
atau
mampu
kondisi kelas menjadi lebih kondusif
siswa
dan siswa lebih mudah memahami
pelajaran,
materi pembelajaran.
mengembangkan sikap positif siswa,
Sedangkan saran untuk siswa
mengembangkan rasa percaya diri dan
yaitu siswa diharapkan lebih aktif dan
rasa
serta
memiliki motivasi belajar akuntansi
mengembangkan rasa saling memiliki.
yang baik serta menyenangkan agar
Implikasi praktis dalam penelitian ini
dapat
yaitu model pembelajaran kooperatif
mengajar dan prestasi belajar yang baik.
tipe Numbered Head Together dapat
Selain itu, siswa diharapkan lebih
meningkatkan motivasi belajar dan
percaya diri dan berkonsentrasi dalam
prestasi belajar akuntansi siswa yang
mengikuti kegiatan pembelajaran.
ingin
tahu
siswa
menciptakan
proses
belajar
ditunjukkan dari hasil evaluasi belajar
Selanjutnya, saran bagi sekolah
siswa yang semakin meningkat dari pra
yaitu Sebaiknya sekolah meningkatkan
tindakan, siklus I maupun siklus II. Hal
fasilitas untuk pembelajaran yang dapat
ini dapat digunakan sebagai bahan
mendukung kelancaran proses belajar
pertimbangan guru akuntansi di sebuah
mengajar terutama buku ajar agar
SMA
menerapkan
pembelajaran dapat berjalan secara
model pembelajaran ini dalam proses
optimal. Selain itu, sekolah dapat
pembelajaran yang disesuaikan dengan
memberikan bimbingan dan memotivasi
materi pelajaran.
guru untuk mengembangkan model dan
Surakarta
Berdasarkan
dipaparkan
untuk
simpulan
di
atas,
dikemukakan saran-saran
yang
telah
metoda pembelajaran inovatif yang
maka
dapat
dapat meningkatkan keaktifan siswa,
antara lain;
motivasi belajar siswa dan prestasi
untuk guru yaitu guru diharapkan dapat
belajar siswa.
menerapkan
Peneliti memperoleh banyak bantuan,
model
pembelajaran
Head
bimbingan, arahan dan dukungan dari
Together dalam proses pembelajaran
berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti
kooperatif
tipe
Numbered
93
Jupe UNS, Vol 2 No 1 Hal 83 s/d 94
mengucapkan
terimakasih
Kooperatif
Numbered
Head
Together
(NHT)
untuk
Meningkatkan
Hasil
Belajar
Siswa
pada
Mata
Diklat
Manajemen Perkantoran Kelas X
APK di SMK Ardjuna 01
Malang.Jurnal
Penelitian
Pendidikan, (1), 83-98. Diperoleh
31
Januari
2013,
dari
http://google.com
kepada:
Prodi Pendidikan Ekonomi, khususnya
BKK Akuntansi, pembimbing I dan
pembimbing II yang telah membimbing
dan
mengarahkan
peneliti
dalam
penelitian ini serta guru mata pelajaran
Akuntansi kelas XI IPS dan siswa kelas
XI IPS di sebuah SMA Surakarta
terimakasih
atas
Lie, A. (2005). Cooperative Learning.
Jakarta: Grasindo.
bantuannya,
kerjasamanya dan dukungannya selama
Mahardika, R. (2011). Penerapan
Metode Pembelajaran Numbered
Head Together (NHT) disertai
Media Audio Visual untuk
Meningkatkan Partisipasi Siswa
Kelas VII E SMP Negeri 8
Surakarta
Tahun
Ajaran
2009/2010.
Skripsi
Tidak
Dipublikasikan.
Universitas
Negeri Sebelas Maret.
melakukan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman.(2009).
Pembelajaran.
Alfabeta.
Belajar
dan
Bandung:
Hamdani.(2010).
Strategi
Belajar
Mengajar. Bandung: CV. Pustaka
Setia.
Sudjana, N. (2008). Penilaian Hasil
Proses
Belajar
Mengajar.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Hamid
&
Prayitno
(2012).Meningkatkan
Kualitas
Belajar Matematika Siswa Kelas
VIII
dalam
Menggunakan
Pembelajaran Kooperatif Model
NHT (Numbered Head Together)
di
SMPN
5
Kepanjen
Malang.Humaniora, (9), 59-67.
Diperoleh 31 Januari 2013
Kusumojanto &
Penerapan
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Pendidikan
(Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung: Alfabeta.
Herawati (2009). .
Pembelajaran
94