T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Promosi Wisata Keluarga Kampoeng Rawa Ambarawa Berbasis Infografis T1 Full text

Perancangan Video Promosi Wisata Keluarga Kampoeng
Rawa Ambarawa Berbasis Infografis

Artikel Ilmiah

Peneliti :
Danang Kristanto / 692010064
Martin Setyawan, S.T., M.Cs.

Program Studi Desain Komunikasi Visual
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2016

1.

Latar Belakang Masalah
Bermula dari beberapa anggota kelompok tani di Rawa Pening anggota

KSP Artha Prima bersama-sama memfasilitasi dan memberdayakan petani serta

nelayan di area Rawa Pening dengan cara pengembangan usaha. Untuk
meningkatkan taraf hidup, usaha yang dilakukan dengan cara menjual hasil
perikanan karamba dan memamerkan keindahan danau Rawa Pening kepada
wisatawan. Dengan adanya hal tersebut maka munculah ide untuk membuat
tempat wisata yang diberi nama Wisata Keluarga Kampoeng Rawa.

Wisata

Apung Kampoeng Rawa ini sangat berpotensi meningkatkan pariwisata,
khususnya di Ambarawa untuk menarik wisatawan datang ke Ambarawa. Selain
itu tempat wisata ini akan sangat berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat
sekitar

[1]

.

Berdasarkan penelitian awal yang telah dilakukan terdapat beberapa
masalah, antara lain tempat wisata belum mempunyai media promosi yang efektif
untuk mempromosikan tempat tersebut. Ditambah lagi dengan melihat data

jumlah pengunjung yang semakin berkurang dari bulan Mei hingga Oktober tahun
2015, juga berpengaruh terhadap penghasilan warga yang berjualan di sekitar
daerah wisata. Hal tersebut menjadi kendala tersendiri dalam memperkenalkan
Wisata Apung Kampoeng Rawa yang kurang diminati oleh wisatawan. Dengan
diperolehnya data tersebut maka dibutuhkan media promosi sebagai sarana untuk
meningkatkan jumlah wisatawan. Media promosi tersebut dibuat semenarik
mungkin, sehingga wisatawan tertarik untuk berkunjung dan menikmati
keindahan Wisata Apung Kampoeng Rawa.

2.

Tinjauan Pustaka
Penelitian yang berkaitan dengan masalah ini yang pertama adalah

Perancangan Video Promosi Berupa Infografis Destinasi Wisata Kota Surakarta
yang dibuat oleh Ahmad Santoso dari Universitas Sebelas Maret Surakarta

[2]

.


Hasil dari perancangan ini berupa video yang digunakan untuk mempromosikan
Destinasi Wisata Kota Surakarta yang efektif untuk mendorong kemajuan
pariwisata di kota Surakarta.

Penelitian yang kedua adalah Perancangan Company Profile Berbasis Video
Sebagai Media Promosi SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen yang dibuat oleh Faiz
Setia Kusuma dari Universitas Negeri Malang

[3]

. Hasil dari perancangan ini

adalah membuat video interaktif dengan konsep gaya modern yang digunakan
sebagai

media

promosi


yang

mampu

mendongkrak

promosi

SMK

Muhammadiyah itu sendiri dibandingkan dengan media konvensional seperti
poster, brosur dan sebagainya.
Pada Perancangan Video Promosi Wisata Keluarga Kampoeng Rawa
Ambarawa Berbasis Infografis ini pengambilan video menggunakan teknik
cinematography yang dinamis dan menarik, serta dilengkapi dengan teks animasi
sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih terhadap pemirsa, selain itu
media ini akan dipublikasikan melalui akun media sosial, youtube serta website
Kampoeng Rawa supaya mudah untuk mengakses video promosi.
Multimedia adalah integrasi antara audio, video, teks, animasi dan grafik
dalam satu lingkaran digital yang interaktif. Definisi lain dari multimedia adalah

integrasi gerak yang halus antara jenis media seperti audio, video, teks, animasi,
dan grafik dalam satu lingkungan digital yang kaya dan interaktif

[4]

. Video

merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam satu
waktu dengan kecepatan tertentu. gambar yang digabung tersebut dinamakan
frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut frame rate, dengan satuan fps
(frame per second).
Multimedia dibagi menjadi dua jenis, yaitu Multimedia Linier yaitu
multimedia

yang dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat

dioperasikan oleh pengguna, dan Multimedia Interaktif yaitu media yang
menggabungkan teks, grafik, video, animasi, dan suara.
Media Informasi adalah alat untuk mengumpulkan dan menyusun ulang
sebuah informasi sehingga menjadi bahan yang bermanfaat bagi penerima

komunikasi

[4]

. Penggunaan media informasi dapat sebagai sarana untuk

melakukan kegiatan promosi karena memberikan informasi dapat diartikan pula
sebuah ajakan.

Informasi yang disampaikan dalam pembuatan video promosi dapat
diartikan sebagai promosi secara tidak langsung, karena dengan memberikan
informasi kepada calon pelanggan berarti juga mengajak untuk memilih produk
[4]

. Karena tujuan utama dari promosi adalah untuk menginformasikan,

mempengaruhi, dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang
perusahaan dan bauran pemasaranya.
Video promosi adalah video yang digunakan untuk mempromosikan
sesuatu. Ciri dari video promosi adalah mempromosikan sesuatu secara lebih

detail dengan durasi yang lebih panjang dari video iklan karena proses
pengambilan gambar untuk video promosi harus dilakukan secara berkala dari
objek yang ingin dipromosikan agar hasil dari video promosi tersebut lebih
terperinci dan mencakup semua hal yang berhubungan dengan objek tersebut

[5]

.

Infografis adalah suatu bentuk penyajian data dengan konsep visual yang
terdiri dari teks dengan tambahan gambar-gambar ilustrasi yang menarik. Proses
pembuatan infografis biasa disebut dengan beberapa istilah yang berbeda seperti
data visualization, information design dan information architecture. Secara umum
hasil akhir dari sebuah infografis mempunyai presentase gambar visual yang lebih
banyak dibandingkan informasi teks

[6]

.


Wisata Apung Kampoeng Rawa terletak di Kilometer 3 Ring Road Selatan
Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah. Dari tempat tersebut, para wisatawan dapat
melihat pemandangan gunung, persawahan, dan rawa. Restoran mengapung yang
terdapat di sebuah danau kecil yang menghidangkan makanan khas menggunakan
bahan makanan produksi lokal. Untuk menuju bangunan utama, wisatawan harus
menggunakan rakit tradisional yang ditarik dengan tali. Dilengkapi juga dengan
aktifitas dan fasilitas bermain anak meliputi ATV, Flying Fox, Jet Sky, dan
memancing. Hal tersebut menjadi nilai lebih untuk para wisatawan karena dapat
menikmati liburan sembari menemani anak bermain.

3.

Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam perancangan video promosi

Wisata Kampoeng Rawa Ambarawa adalah menggunakan metode kualitatif.

Metode kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang
berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan
masalah manusia


[7]

. Pada pendekatan ini, gambaran kompleks, meneliti

informasi, laporan terperinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada
situasi yang alami. Adapun teknik pemilihan responden dilakukan dengan teknik
purposif yaitu memilih responden dengan sengaja dan atas pertimbangan tertentu.
Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode linear strategy. Linear strategy atau disebut dengan strategi garis lurus,
yakni menetapkan urutan logis pada tahap perancangan sederhana yang sudah
dipahami komponennya, dan telah berulang kali dilaksanakan [7]. Adapun tahaptahap metode linear strategy dapat dilihat pada Gambar 1.

T ahap 1
Pengumpulan
data

T ahap 2

T ahap 3


Analisa Data

Perancangan Media

T ahap 4
Pengujian dan
Kesimpulan

Gambar 1. Diagram Linear Strategy

Tahap 1 merupakan tahap pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan
dengan metode kualitatif. Dalam metode kualitatif, jenis data dibagi menjadi dua
yaitu data primer dan data sekunder. Untuk data primer diperoleh melalui
wawancara yang dilakukan terhadap Riana Dewi, selaku staff marketing dan
Petrus Ismanto selalu General Manager dari Kampoeng Rawa, serta pengumpulan
data sekunder dengan cara observasi langsung di kawasan Wisata Kampoeng
Rawa. Hasil yang didapat adalah media promosi berupa media cetak yang terdapat
pada meja resepsionis. Selain itu observasi juga dilakukan dengan membuka situs
media sosial. Hasil dari observasi adalah masih kurangnya infomarsi fasilitas dan

wahana yang ada di Wisata Kampoeng Rawa.
Tahap 2 merupakan tahap analisa data. Analisa data dilakukan berdasarkan
dengan data wawancara yang telah didapatkan pada tahap sebelumnya. Hasil dari
analisa tersebut tertuju pada pembuatan suatu media promosi yang baru berupa
video promosi. Diharapkan dengan adanya video promosi ini minat para calon
pengunjung dapat meningkat.

Tahap 3 merupakan tahapan perancangan media promosi berupa Video
Promosi Wisata Kampoeng Rawa menggunakan cara yang sama seperti
perancangan produksi film pada umumnya. Proses perancangan video promosi
meliputi pra produksi, produksi dan pasca produksi. Tahapan perancangan video
promosi Wisata Kampoeng Rawa terlihat pada Gambar 2.
Ide Cerita
Pra Produksi

Storyline
Treatment
Storyboard

Produksi

Revisi

Pasca
Produksi

Shoting
Video Editing

Sound
Editing

Evaluasi
Pengujian
Hasil
Gambar 2. Bagan Metode Perancangan

Persiapan pra produksi pertama kali adalah ide yang diambil untuk
merancang video promosi Wisata Kampoeng Rawa adalah dengan mengangkat
keunggulan dari Wisata Kampoeng Rawa mengenai konsep wisata keluarga dan
keindahan alam Rawa Pening. Fasilitas unggulan lainya berupa restoran terapung
dan wahana bermain juga akan ditampilkan untuk menarik minat calon
pengunjung.
Ide dari perancangan video promosi Wisata Kampoeng Rawa ini adalah
dengan mengangkat konsep wisata keluarga yang merupakan keunggulan dari
Wisata Kampoeng Rawa. Fasilitas yang ada akan ditampilkan secara lengkap dan
detail. Perahu wisata mengelilingi Rawa Pening akan ditampilkan untuk
menambah daya tarik wisatawan dalam video promosi Wisata Kampoeng Rawa.

Storyline dirancang berdasarkan ide cerita yang sudah ditentukan. Storyline
dari video promosi Wisata Kampoeng Rawa adalah sebagai berikut: Video
dimulai dengan menampilkan gapura masuk Kampoeng Rawa yang tujuan
awalnya untuk memberitahu pengunjung akses jalan masuk ke Kampoeng Rawa,
karena lokasi wisata cukup jauh dari jalan raya. Dimana setelah calon pengunjung
tahu lokasi Kampoeng Rawa diharapkan akan tertarik untuk berkunjung ke
Kampoeng Rawa. Video akan berisikan tampilan tentang sarana dan prasarana
yang dimiliki oleh Kampoeng Rawa. Fasilitas yang ditawarkan mulai dari
Pendopo Ageng Dewi Tara, Joglo Alit Kumambang, Hall Terapung, Craft Center
akan ditampilkan secara detail. Restoran apung dan wahana permainan juga akan
ditampilkan guna melengkapi informasi tentang Wisata Kampoeng Rawa
Ambarawa. Text animasi juga akan digunakan untuk memperjelas konten dan
informasi yang akan disampaikan. Closing berupa tampilan semua penjuru tempat
wisata dilihat dari atas, serta animasi teks beserta alamat dan nomor telepon akan
mengakhiri video promosi Wisata Kampoeng Rawa.
Setelah proses menentukan storyline dari video promosi selesai, proses
selanjutnya yang dilakukan adalah membuat treatment. Treatment merupakan
kerangka lengkap yang berisikan adegan-adegan disuatu tempat, oleh sebab itu
treatment pun disertakan keterangan tempat dan waktu

[4]

. Berikut ini treatment

dari video promosi Wisata Apung Kampoeng Rawa :


Scene 1: Opening
Shot: Long shot, Full Shot



Menampilkan gapura masuk Wisata Kampoeng Rawa.
Scene 2:
Shot: Long shot



Menampilkan akses jalan masuk menuju tempat wisata.
Scene 3:
Shot: Medium Close Up, Close Up
Menampilkan Pendopo Ageng Dewi Tara yang terfokus pada hiasan
dua patung dan suasana tempat yang nyaman. Serta ditambah dengan

informasi berupa teks animasi yang menjelaskan tentang fasilitas,


kapasitas dan harga yang ditawarkan oleh tempat tersebut.
Scene 4:
Shot: Long Shot
Menampilkan Hall Terapung, disertai dengan informasi berupa teks
animasi yang menjelaskan tentang fasilitas, kapasitas dan harga yang



ditawarkan oleh tempat tersebut.
Scene 5:
Shot: Medium Shot, Medium Close Up
Menampilkan Pendopo Alit Kumambang, yang disertai dengan



informasi teks animasi.
Scene 6:
Shot: Long Shot, Full Shot
Menampilkan fasilitas lainnya yaitu suasana pondok-pondok terapung



saat pengunjung sedang berinteraksi dengan pramusaji.
Scene 7:
Shot: Full Shot, Medium Close Up
Menampilkan fasilitas untuk tempat beribadah (muzhola) yang tersedia



disana.
Scene 8:
Shot: Long Shot, Medium Shot, Close Up
Menampilkan wahana bermain untuk anak-anak, disertai dengan



informasi harga tiket tiap-tiap permainan.
Scene 9:
Shot: Full Shot, Medium Close Up
Menampilkan wahana perahu wisata saat pengunjung sedang



menikmati pemandangan alam.
Scene 10:
Shot: Long Shot, Medium Close Up
Menampilkan suasana menaiki rakit tradisional yang ditarik dengan
tali saat pengunjung datang ke restoran terapung.



Scene 11:
Shot: Medium Close Up, Close Up
Menampilkan saat pengunjung memesan menu makanan yang
ditawarkan oleh restoran terapung. Kemudian disertai informasi teks



yang menjelaskan tentang harga paket makanan yang dijual.
Scene 12:
Shot Medium Close Up, Close Up
Menampilkan suasana dapur saat karyawan restoran sedang sibuk
menyiapkan menu masakan, beserta tampilan menu- menu masakan



yang telah selesai dibuat.
Scene 13:
Shot: Medium Shot, Close Up
Menampilkan saat pengunjung sedang menikmati makanan yang telah



disajikan.
Scene 14:
Shot: Full Shot, Medium Close Up
Menampilkan Craft Center yang merupakan pusat kerajinan dan oleh-



oleh serta tampilan cindera mata yang dijual.
Scene 15:
Shot: Full Shot,Long Shot
Menampilkan seluruh penjuru tempat wisata dan diakhiri dengan
animasi teks alamat, serta nomor telepon Wisata Kampoeng Rawa.

Proses yang dilakukan setelah melakukan perancangan treatment adalah
dengan merancang storyboard. Storyboard digunakan sebagai pedoman dalam
pengambilan gambar oleh setiap crew produksi. Storyboard adalah deskripsi
gambar ilustrasi dari tiap scene yang telah disusun dalam treatment, langkah ini
nantinya bertujuan untuk memudahkan dalam
gambar menggunakan kamera

[4]

mengaplikasikan pengambilan

. Storyboard pada perancangan video promosi

Wisata Kampoeng Rawa dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Storyboard Video Promosi Wisata Kampoeng Rawa

Scene
1

Ilustrasi

Jenis Shot
Long Shot.

Durasi

Keterangan

00.03

Gapura masuk

Slide left.

Wisata

Low Angle

Kampoeng
Rawa

2

Long Shot.

00.10

Menampilkan

Bird Eye

akses jalan

View.

masuk menuju
tempat wisata.

3

Long Shot.

00.08

Menampilkan

Medium

Pendopo

Close Up.

Ageng Dewi

Slide Left.

Tara dilengkapi
dengan teks
animasi
mengenai detail
fasilitas dan
harga.

4

Long Shot.
Pan Left.

00.05

Menampilkan
Hall Terapung,
disertai dengan
informasi teks
animasi.

5

Medium Shot.

00.08

Menampilkan

Low Angle.

Pendopo Alit

Slide Right.

Kumambang,
disertai dengan
informasi teks
animasi.

6

Long Shot.

00.07

Slide Left.

Menampilkan
fasilitas lainnya

Dolly In.

yaitu suasana
pondok-pondok
terapung.

7

Long Shot.

00.04

Dolly In.

Menampilkan
fasilitas untuk
tempat beribadah
(muzhola).

8

Long Shot.

00.40

Menampilkan

Medium

wahana bermain

Shot.

untuk anak-anak,

Close Up.

disertai dengan
informasi harga
tiket tiap-tiap
permainan.

9

Long Shot.
Full Shot.

01.00

Menampilkan
wahana perahu

Medium

wisata saat

Shot.

pengunjung

Close Up.

sedang menikmati
pemandangan.

10

Medium

00.09

Menampilkan saat

CloseUp

pengunjung

Close up.

memesan menu
makanan. Disertai
informasi teks
yang menjelaskan
tentang harga
paket makanan
yang dijual.

11

Medium

00.15

Menampilkan saat

Close Up.

karyawan restoran

Close Up.

sedang

Out in to

menyiapkan

focus.

masakan, beserta
tampilan menumenu masakan
yang telah selesai
dibuat.

12

Medium

00.08

Shot.

Menampilkan saat
pengunjung

Close Up.

sedang menikmati
makanan yang
telah disajikan

13

Full Shot.
Medium

00.13

Menampilkan
pusat kerajinan

Close Up.

dan oleh-oleh

Close Up.

serta tampilan

Pan Right.

cindera mata yang

Tilt Up.

dijual.

14

Long Shot.

00.15

High Angle.
Bird Eye
View.

Menampilkan
seluruh penjuru
tempat wisata dan
diakhiri dengan
teks animasi.

Produksi merupakan sebuah tahapan eksekusi dari perencanaan yang telah
dibuat pada proses pra produksi. Pada proses produksi dilakukan kegiatan
pengambilan gambar. Pengambilan gambar dilakukan menurut storyboard dan
shootlist yang sudah dirancang. Hasil pengambilan gambar dapat dilihat pada
Gambar 3.

Gambar 3. Hasil Pengambilan Gambar.

Pasca produksi merupakan proses terakhir dari ketiga tahapan dalam
pembuatan sebuah video promosi. Dalam tahap ini dibagi menjadi beberapa tahap
yaitu offline editing, online editing. Offline editing merupakan proses menata
gambar sesuai dengan scenario dan urutan shot yang telah ditentukan. Dari semua
hasil produksi dilakukan review satu persatu dan dianalisa sesuai kebutuhan
video. Setelah didapat bagian gambar yang sesuai lalu disusun pada timeline
software editing video sesuai urutan scene yang telah ditentukan. Offline editing
dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Proses Editing Offline.

Video yang sudah tersedia digabungkan menjadi sebuah video utuh
dengan urutan cerita yang sudah dirancang sebelumnya dengan menggunakan
software pengolahan video dengan tujuan untuk menghasilkan sebuah video
promosi yang utuh. Dalam proses online editing juga terdapat pembuatan teks
animasi yang bertujuan untuk memperjelas informasi yang akan disampaikan
dalam video promosi. Jenis font yang dipilih adalah font dengan karakteristik
mudah dibaca. Pemilihan jenis font adalah font “bebas”. Pembuatan teks animasi
dengan menggunakan software pengolahan animasi video dapat dilihat pada
Gambar 5.

Gambar 5. Pembuatan Teks Animasi.

Tahap selanjutnya yaitu color correction, pada tahap ini dilakukan koreksi
warna dari tiap potongan video untuk memperbaiki dan menambah saturasi pada
video. Proses ini dapat dilihat pada Gambar 6.

Sebelum

Sesudah

Gambar 6. Proses color correction video

Proses sound editing dilakukan dengan menentukan backsound yang akan
digunakan dalam video promosi. Instrument cinematic inspirational dipilih untuk
video promosi ini dengan tujuan supaya masyarakat yang melihat video ini
terbawa untuk mengikuti alur cerita, dan memperkuat cinematography dalam
video promosi Wisata Kampoeng Rawa.

4. Hasil Perancangan Video
Hasil dalam perancangan ini adalah video promosi yang dapat digunakan
sebagai media alternatif dalam memperkenalkan Wisata Kampoeng Rawa
Ambarawa. Berikut hasil dari perancangannya :

Gambar 7. Scene 1

Gambar 7 merupakan potongan dari scene pertama sebagai opening video
promosi, yaitu gapura masuk tempat wisata. Pengambilan gambar dengan
menggunakan teknik long shoot bertujuan untuk menampilkan gambaran suasana
secara lengkap.

Gambar 8. Scene 3

Gambar 8 merupakan scene 3. Scene 3 menampilkan pendopo ageng dewi
tara yang menampilkan hiasan dua patung serta ditambah dengan informasi teks
animasi. Pengambilan gambar dengan low angle serta medium shot digunakan
dengan tujuan untuk menampilkan kesan kokoh dan pilar-pilar yang kuat.

Gambar 9. Scene 4

Gambar 9 adalah gambaran dari scene 4. Scene 4 merupakan tampilan dari
Hall Terapung. Disertai informasi berupa animasi teks ada dalam scene ini. Jenis
pengambilan gambar yang digunakan adalah long shot yang bertujuan untuk
menampilkan keseluruhan bangunan yang ada. Pergerakan kamera pan left juga
digunakan untuk menghasilkan gambar yang lebih menarik dan dinamis.

Gambar 10. Scene 5

Gambar 10 adalah tampilan dari scene 5. Scene 5 menampilkan Pendopo
Alit Kumambang. Disertai dengan informasi lengkap mengenai fasilitas, kapasitas
orang, dan harga berupa animasi teks. Jenis pengambilan gambar medium shot dan

sudut pengambilan gambar low angle bertujuan untuk menampilkan detail dari
bangunan tersebut serta pergerakan slide right supaya lebih menarik.

Gambar 11. Scene 8

Gambar 11 merupakan tampilan scene 8. Scene 8 merupakan tampilan dari
wahana bermain anak-anak yaitu ATV, becak mini, trampoline, bebek air, dan
bendi. Jenis pengambilan gambar long shot dan medium shot digunakan dengan
tujuan memperjelas tampilan dari wahana tersebut, serta perpaduan beberapa
angle kamera untuk menambah kesan dramatis.

Gambar 12. Scene 11

Gambar 12 merupakan gambaran scene 11. Scene 11 menampilkan
pengunjung yang sedang memesan makanan, serta menu makanan yang tersedia.
Kemudian ditambah dengan informasi harga paket-paket makanan berupa animasi
teks. Jenis pengambilan gambar medium shot dan close up digunakan untuk
menampilkan gambar secara keseluruhan dan terlihat detail.

Gambar 13. Scene 13

Gambar 13 merupakan tampilan scene 13. Scene 13 adalah tampilan dari
pusat kerajinan dan oleh-oleh. Jenis pengambilan gambar long shot dan close up
digunakan untuk memperjelas detail barang kerajinan. Pengambilan gambar low
angle untuk memberi kesan besar dan mewah. Kemudian teknik pengambilan
gambar slide right dan tilt up ditambahkan supaya lebih menarik.

Gambar 14. Scene 14

Gambar 14 merupakan tampilan scene 14. Scene 14 merupakan tampilan
dari keseluruhan bangunan yang ada pada tempat wisata yang diakhiri dengan
animasi teks, alamat, serta nomor telepon Wisata Apung Kampoeng Rawa. Teknik
pengambilan gambar dengan menggunakan bird eye view bertujuan untuk
menampilkan keseluruhan bangunan yang ada.
Perancangan media promosi berupa Video Promosi Wisata Kampoeng
Rawa dapat diimplementasikan dalam beberapa media diantaranya melalui
Youtube. Penerapan media promosi pada youtube memudahkan masyarakat untuk
mengakses video promosi ini melalui ponsel, laptop atau perangkat elektronik
lainnya dan dapat disebarluaskan secara cepat. Perancangan Media Youtube dapat
dilihat pada gambar 15.

Gambar 15. Perancangan Media Youtube

Selain media youtube, perancangan media promosi yang dapat digunakan
adalah melalui website dari Wisata Kampoeng Rawa. Selain mendapatkan
informasi, masyarakat juga dapat melihat video promosi ini melalui website yang
ada. Website Wisata Kampoeng Rawa dapat dilihat pada gambar 16.

Gambar 16. Perancangan Media Web Kampoeng Rawa

Pengujian Video Promosi ini dilakukan kepada pihak staff marketing
Kampoeng Rawa. Pada tahap ini juga dilakukan konfirmasi pada data yang telah
didapat dengan konten dan informasi yang dihasilkan. Selain itu pengujian
dilakukan pada ahli cinematography untuk mengetahui apakah video ini layak
untuk dijadikan suatu media promosi.
Pada proses ini juga dilakukan wawancara mendalam kepada Petrus
Ismanto selaku General Manager Wisata Kampoeng Rawa. Dari hasil wawancara
diketahui bahwa media promosi berupa video promosi ini telah dibuat dengan
kreatif dan informatif, selain itu konsep wisata keluarga serta keunggulan lain
juga telah dapat divisualisasikan dengan baik pada media promosi yang dibuat.
Pengujian selanjutnya dilakukan kepada Riana Dewi selaku staff
marketing dari hasil wawancara didapatkan hasil berupa konten yang ditampilkan
sudah sesuai dan memenuhi seluruh fasilitas yang ada di Wisata Kampoeng Rawa.
Scene pendopo, restoran, meeting room serta fasilitas penunjang lainya yang ada
di Wisata Apung sudah ditampilkan secara rinci dan lengkap. Informasi tersebut
divisualisasikan dengan teks animasi yang dapat dibaca dan dipahami dengan
mudah. Sehingga membantu calon wisatawan untuk mengetahui informasi apa

saja yang terdapat di Wisata Kampoeng Rawa baik dari fasilitas maupun wahana
yang ditawarkan.
Selain melakukan pengujian dengan pihak Wisata Kampoeng Rawa,
pengujian kualitatif dilakukan juga kepada George Nicholas Huwae selaku staff
pengajar di Universitas Kristen Satya Wacana untuk mendapatkan koreksi dan
kesesuaian dalam penerapan ilmu sinematografi seperti pengambilan gambar,
angle, pergerakan kamera serta audio yang digunakan. Dari hasil wawancara
tersebut didapatkan kesimpulan bahwa teknik pengambilan gambar, jenis
pengambilan gambar, serta pergerakan kamera yang dipilih sudah memenuhi
standar cinematography yang baik dan detail objek yang dipilih juga sudah sesuai.
Transisi dari setiap video yang digunakan sudah baik, serta informasi berupa teks
animasi yang ditampilkan sudah baik dan dari segi pemilihan font juga mudah
untuk dipamahi penonton.

5. Simpulan
Pemanfaatan kemajuan media informasi sebagai sarana penyampaian
informasi adalah salah satu aspek penting dalam bidang promosi. Video promosi
yang dirancang sebagai media promosi dapat menjawab akan kebutuhan hal
tersebut. Video promosi yang telah dibuat pada penelitian ini telah mampu
menyampaikan informasi secara kreatif, informatif, serta suatu media promosi
yang baru pada Wisata Kampoeng Rawa. Dari hasil video promosi tersebut dapat
dijadikan penunjang guna menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke
Wisata Kampoeng Rawa.

6. Daftar Pustaka
[1]

http://www.semarangplus.com/wisata-apung-kampoeng-rawa-ambarawakabupaten-semarang diakses tanggal 13 September 2015

[2]

https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/46596/Perancangan-videopromosi-berupa- infografis-destinasi-wisata-kota-Surakarta diakses tanggal
9 Januari 2016

[3]

Kusuma, Setia, Fariz., 2014., Perancangan Company Profile Berbasis
Video Infografis Sebagai Media Promosi SMK Muhammadiyah 1
Kepunjen., Universitas Islam Batik.

[4]

Binanto,

Iwan.,

2010.,

Multimedia

Dasar

(Dasar

Teori

dan

Pengembangannya)., Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
[5]

http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-promosi-definisitujuan.html diakses tanggal 21 Maret 2014

[6]

https://www.maxmanroe.com/mengenal-pengertian- infografis-danjenisnya.html diakses tangal18 Mei 2014

[7]

Jonathan, Sarwono. 2007. Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual.
Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

[8]

Ardhi, Yudha. 2013. Merancang Media Promosi Unik & Menarik.
Yogyakarta: TAKA Publisher.

[9]

Putra,
Adi.
2012.
Photograph
and
Cinematograph.
http://phoci.bukupr.com/2012/08/pengertian-sinematografi.html. Diakses
tanggal 14 September 2015.