T0__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rancang Sistem Pengontrol Suhu Berbasis T0 BAB II

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Penelitian Terdahulu
Ada dua penelitian yang di jadikan bahan pertimbangan pada
implementasi yang dibuat, diantaranya :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Diponegoro (UNDIP)
Semarang (Aviv Yuniar, 2010). Dalam penelitian ini sistem
pengontrol suhu inkubator menggunakan wifi yang berguna
untuk mengatur suhu ruang inkubator. Di mana digambarkan
dalam

penelitian

ini

bermanfaat

untuk

meningkatkan


produktifitas peternak serta lebih efisien dibanding dengan
penetasan secara tradisional.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam Negeri (UIN)
Maulana Malik Ibrahim (Fathur Rohman, 2009). Dalam
penelitian

ini

menggunakan

sistem

kontrol

berbasis

mikrokontroler AT89C51 yang berguna untuk mengatur
pembalikan telur dan pengontrolan suhu. Di mana digambarkan

dalam

penelitian

ini

bermanfaat

untuk

meningkatkan

produktifitas peternak serta lebih efisien dibanding dengan
penetasan secara tradisional.
Setelah membaca penelitian yang dilakukan, penulis
tertarik untuk mencoba membuat inkubator pengatur suhu
otomatis agar lebih mudah dalam pengoprasiannya.

5


6

1.2 Landasan Teori
1.2.1 Sensor Suhu
Sensor suhu adalah alat untuk mengukur atau mendeteksi
suhu pada ruangan inkubator penetasan telur yang kemudian
diubah keluaran menjadi besaran listrik. Sensor suhu yang
digunakan dalam laporan proyek mata kuliah pengembangan
jaringan komputer ini adalah LM35, dimana LM35 memiliki
kelebihan – kelebihan sebagai berikut :
1. Memiliki ketepatan 0,5° celcius.
2. Jangkauan maksimal suhu antara 55° sampai + 150°
Celsius.
3. Memiliki impedansi keluaran yang kecil 0,1 W untuk
beban 1 mA .

1.2.2 Saklar
Saklar Push Button di dalam sistem kontrol suhu ini
penulis menggunakan


saklar Puah Button,

1. Saklar Push Button “Reset” digunakan untuk mengatur suhu
sesuai dengan ketentuan.
2. Saklar Push Button “OK” digunakan untuk komfigurasi suhu
yang telah diatur.
3. Saklar Push Button “Cancel” digunakan untuk membatalkan
konfigurasi suhu yang telah diatur.
4. Saklar Push Button “UP” untuk mengatur menaikkan suhu
sebelum dikonfigurasi.
5. Saklar Push Button “Down” digunakan untuk mengatur
menurunkan suhu sebelum dikonfirasi.

7

2.2.3 Wifi
Wi-Fi,

adalah


singkatan

dari

wireless

fidelity,

merupakan pengembangan dari istilah Hi-Fi, sebuah teknologi
jaringan nirkabel yang digunakan di seluruh dunia. Wi-Fi
mengacu pada sistem yang menggunakan standar 802.11,
yang dikembangkan oleh Institute of Electrical and
Electronics Engineers (IEEE) dan dirilis pada tahun 1997.

Istilah Wi-Fi, yang dieja sebagai alternatif WaiFi, Wai-fi,
Waifi, atau waifi, didorong oleh Aliansi Wi-Fi, sebuah
kelompok perdagangan yang dirintis komersialisasi teknologi.

Dalam jaringan Wi-Fi, komputer dengan kartu
jaringan wifi terhubung tanpa kabel ke router nirkabel. Router

tersambung ke Internet melalui modem, biasanya kabel atau
modem DSL. Setiap pengguna dalam jarak 200 kaki atau
lebih (sekitar 61 meter) dari titik akses kemudian dapat
terhubung ke Internet, meskipun untuk kecepatan transfer
yang baik, jarak 100 kaki (30,5 meter) atau kurang lebih baik.
Pengecer juga menjual penguat sinyal wireless yang
memperpanjang jangkauan jaringan nirkabel.

1.2.4

IC Regulator
Untuk menstabilkan tegangan DC (+ ) dan tegangan DC (-

) dari catu daya utama sebelum mensupplay rangkaian maka perlu

digunakan regulator dengan memasang IC regulator tipe 78xx dan

8

79xx agar tegangan outputnya sesuai dengan kebutuhan

rangkaian.

1.2.5

LCD (Liquid Crystal Display) 2x16

Pada sebuah LCD, dapat ditampilkan angka-angka, hurufhuruf, bahkan simbol tertentu. lCD berfungsi untuk menampilkan
suhu yang sudah diprogram oleh sistem mikrokontroler. LCD
mempunyai kegunaan yang lebih dibandingkan dengan tujuh
segmen LED (light emiting diode).

2.2.6 Code Vision AVR
Code Vision AVR merupakan sebuah cross-compiler C,
Integrated Development Environtment (IDE), dan Automatic
Program Generator yang didesain untuk mikrokontroler buatan

Atmel seri AVR. Code Vision AVR dapat dijalankan pada sistem
operasi Windows 95, 98, Me, NT4, 2000, dan XP. Crosscompiler C mampu menerjemahkan hampir semua perintah dari

bahasa ANSI C, sejauh yang diijinkan oleh arsitektur dari AVR,

dengan tambahan beberapa fitur untuk mengambil kelebihan
khusus dari arsitektur AVR dan kebutuhan pada sistem
embedded. 20

Code Vision AVR menyediakan berbagai fasilitas yang
memudahkan pengguna. Salah satunya adalah Code Wizard AVR
yang memberikan kemudahan dalam melakukan konfigurasi
fungsi-fungsi pin dan fitur yang yang ingin digunakan.

9

2.2.6 Mikrokontroller
Mikrokontroler

adalah

sebuah

sistem


komputer

fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah
inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program,
atau keduanya), dan perlengkapan input output. Dengan kata
lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang
mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan
program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara
kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data.
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional
dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti
prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau
keduanya),dan

perlengkapan input output

10