Penggunaan Jejaring Sosial Facebook Pada Tunanetra Dalam Meningkatkan Interaksi (Studi Kasus pada Anggota Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Revolusi industri telah melahirkan sebuah masyarakat industrial.
Terbuktinya dengan banyaknya produk-produk industrial yang hadir di
masyarakat seperti Handphone, perangkat komputer, jaringan internet dan lain
sebagainya. Semua produk yang dibuat dan diciptakan memiliki maksud
mendukung dan mempermudah setiap kegiatan sehari-hari masyarakat. Selain itu,
produk tersebut juga mendatangkan keuntungan tersendiri bagi pemilik atau
pemegang saham sebuah perusahaan yang menghasilkan sebuah produk. Ada
produk yang dihasilkan dari masyarakat industri menjadikan perubahan pola
masyarakat, dari masyarakat industri, kuatnya modal yang dimiliki kaum kapitalis
juga menyumbang cepatnya pertumbuhan dan perkembangan sistem teknologi
informasi yang kemudian juga melahirkan suatu masyarakat informasi.
Masyarakat industri tidak lahir begitu saja perlu adanya tahapan untuk
meraih hal tersebut. Masyarakat industri bahkan dianggap sebagai hal yang akan
di raih di masadepan. Di negara maju seperti Jepang dan negara-negara Eropa,
masyarakat industri adalah suatu tahapan untuk dituju bukan hal yang muncul
begitu saja. Dan pada saat ini negara-negara tersebut telah mengembangkan
infrastruktur untuk mendukung kemajuan teknologi dan meluncurkan modem dan

sejenisnya yang disebut dengan information super highway yang dilandasi pada
visi negara-negara maju tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Lahirnya masyarakat informasi tidak terlepas dari masuknya komputer
dalam lingkungan masyarakat. Awalnya dari masyarakat informasi adalah
bergabungnya pengolahan data (komputer) dengan telekomunikasi, membentuk
suatu jaringan tersendiri, mulai dari rumah, pemerintah, bank, pertokoan, serta
pusat hiburan. Aspek lain dari masyarakat informasi adalah digantikannya surat
biasa dengan surat elektronik artinya informasi dalam bentuk fisik diubah ke
dalam bentuk eletronik, untuk dikirim dalam jarak jauh. Serta aspek lain sebagai
akibat dari hasil perkembangan teknologi yang tidak dapat di hindari, guna
menunjang terbentuknya mayarakat informasi.
Awalnya jejaring komputer hanya dapat diakses oleh sebagian orang saja,
seperti kelompok elite. Dikarenakan biaya yang dikeluarkan untuk menikmati
fasilitas internet saat itu masih terbilang mahal. Namun seiring berjalannya waktu
penggunaanya semakin meluas dan menciptakan biaya internet murah.Abad 21
merupakan era informasi mempengaruhi kehidupan masyarakat tanpa dapat
dicegah. Baik itu masyarakat kalangan atas maupun kalangan menengah ke

bawah. Walaupun terdapat perbedaan percepatan di masing-masing wilayah,
tetapi telah terbukti dan diakui bahwasanya kehadiran sebuah teknologi informasi
telah membuat perubahan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.Dewasa
ini dapat dikatakan bahwa setiap kalangan baik perorangan maupun instansi tidak
ada yang lepas dari cengkraman teknologi informasi dan harus menanggung
masalah yang ditimbulkan dari teknologi informasi tersebut.
Sebenarnya, informasi merupakan alat dan tolak ukur masyarakat modern
dalam peningkatan kualitas interaksi sosial setiap ruang lingkup kehidupan sosial.
Kebutuhan masyarakat akan informasi terkini dalam setiap lini pemberitaan di
saat sekarang ini telah

menjadi kebutuhan yang primer (utama). Kehadiran

Universitas Sumatera Utara

berbagai media pemberitaan seperti media elektronik dan cetak yang merupakan
sarana bagi masyarakat untuk mendapatkan berbagai informasi menjadi daya tarik
sendiri yang mempengaruhi masyarakat untuk terus berusaha tahu akan setiap hal
yang terjadi setiap waktu.
Pada era modern seperti sekarang ini, kehadiran media informasi dan

komunikasi tidak hanya tidak hanya terbatas pada dunia nyata, tetapi juga dunia
maya.Masyarakat informasi adalah konsep yang mulai muncul dan digunakan
sejak tahun 1970-andan konsep ini menonjolkan peran yang dimainkan oleh
teknologi informasi dalam segala bidang serta kehidupan sehari-hari masyarakat.
Di era post industrial, nyaris tidak ada aspek keidupan manusia yang lepas dari
kehadiran teknologi informasi.
Kehadiran televisi, handphone, komputer dan internet merupakan berbagai
perangkat teknologi informasi yang dengan cepat mengubah pola kehidupan dan
gaya hidup masyarakat, tidak terkecuali masyarakat difabel. Teknologi informasi
yang kini begitu mudah di dapatkan dan digunakan telah merambah ke kaum
difabel. Internet merupakan sebuah sarana informasi dan komunikasi yang sangat
popular saat ini. Di dalam internet kita dengan mudah mencari dan mendapatkan
informasi yang kita butuhkan. Baik informasi lama sampai dengan informasi yang
terkini. Karena alasan tersebut, banyak masyarakat yang mengandalkan situs
internet untuk memenuhi kebetuhan informasi mereka. Pada umumnya situs yang
sering

diakses

masyarakat


untuk

mendapatkan

informasi

adalah

www.google.com. Sementara situs yang digunakan untuk sarana komunikasi di
dunia maya adalah jejaring sosial seperti Facebook, twitter dan lain-lain.

Universitas Sumatera Utara

Internet oleh masyarakat tidak hanya digunakan sebatas untuk saling
berinteraksi antar masyarakat, tetapi internet juga digunakan sebagai alat atau
sarana sosialisasi, seperti sosialisasi kegiatan-kegiatan sosial.Selain itu internet
juga digunakan untuk membentuk sebuah komunitas di dunia maya, bahkan
komunitas dunia maya tersebut dapat berkembang secara nyata di dalam
kehidupan sosial.

Facebook (Fb) merupakan salah satu situs pertemanan atau jejaring sosial
yang belakangan ini sangat berkembang pesat dibanding situs pertemanan lainnya.
Facebook sendiri adalah website jaringan sosial dimana para pengguna dapat
bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah dan daerah untuk
melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain. Orang juga dapat
menambahkan teman-teman mereka, mengirim pesan dan memperbarui profil
pribadi agar orang lain dapat melihat dirinya, saat ini pengguna Facebook
Indonesia sudah menjadi rutinitas sehari-hari mulai dari pelajar, mahasiswa, guru,
dosen, pengusaha, pengacara, politisi, artis, tokoh-tokoh dunia dan berbagai kelas
dan golongan karena masalah penggunaan internet sudah bukan barang yang
mahal.
Hal diatas terjadi di karenakan murahnya biaya yang dikeluarkan untuk
mengakses internet, khusunya Facebook di warung internet (warnet) yang ada
hampir di setiap titik lokasi seperti, di areal lokasi perkuliahan, areal sekolahan
dan perkantoran. Biaya yang digunakan dapat dikatakan sangat murah untuk
mengakses internet perjamnya di warnet-warnet kota Medan, yaitu sekitar Rp.
3.000 – 4.000 saja perjamnya.bahkan ada beberapa warnet yang paket-paket
khusus, seperti paket bergadang. Para pemilik atau pengelola warnet mematok

Universitas Sumatera Utara


harga Rp. 10.000 per 10 jam. Terlebih lagi, seperti yang kita ketahui, internet
tidak hanya dapat diakses melalui komputer saja tetapi juga dapat diakses melalui
handphone. Saat ini telah muncul berbagai smartphone yang semakin
mempermudah masyarakat untuk mengakses internet. Selain itu peran provider
penyedia layanan jasa telekomunikasi seperti Telkomsel, XL dan lainnya dengan
harga murah turut membantu kemudahan masyarakat dalam mengakses intermet,
khususnya pengguna smartphone.
Masih banyak orang awam seperti kita ini merasa aneh atau bahkan merasa
bingung ketika mendengar tunanetra menjelajahi internet, apalagi sampai
mempunyai akun Facebook sendiri. Mereka tidak menyadari bahwa kecanggihan
teknologi tidak hanya bisa di nikmati orang yang dapat melihat saja, akan tetapi
teknologi juga merambah ke masyarakat difabel tunanetra. Namun anggapan itu
dapat di tepis karena kini telah diciptakan berbagai lat atau software yang dapat
membantu masyarakat difabel khususnya tunanetra dalam mendapatkan
informasi, sehingga masyarakat difabel saat ini tidak berbeda dengan masyarakat
pada umumnya yang dapat mencari informasi atau berbagai informasi dan saling
berkomunikasi dengan masyarakat lainnya. Perangkat lunak yang diandalkan oleh
masyarakat difabel sebagai pembaca layar adalah Jaws. Perangkat lunak ini
bekerja dengan cara membaca setiap kata yang ditampilkan pada layar handphone

maupun layar perangkat komputer para difabel. Sehingga masyarakat difabel juga
memiliki hak yang sama untuk menjelajahi dunia internet dengan masyarakat
biasa pada umumnya.

Universitas Sumatera Utara

Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana peran
jejaring sosial dalam kehidupan sehari-sehari. Peneliti memilih jejaring sosial
Facebook sebagai objek dalam penelitian ini. Facebook menurut Wikipedia
berbahasa Indonesia dalam julia 2012 adalah sebuah layanan jejaring sosial dan
situs web yang di luncurkan pada 4 Februari 2004 yang didirikan Mark Zuckeberg
seorang mahasiswa Harvart. Awalnya jejaring sosial ini hanya untuk mahasiswa
Harvart College saja, dan sampai pada akhirnya Facebook mulai berkembang dan
membuka pendaftaran bagi siapa saja yang memiliki alamat email. Fitur yang di
tawarkan

Facebook

sebagai


jejaring

sosial

membuat

orang

banyak

menggunakannya. Dan menrut Jubilee Enterprise dalam Julia 2012 Indonesia
merupakan salah satu pengguna Facebook terbesar dengan jumlah user sekitar
17,6 juta orang.
Beberapa hal yang dilakukan ”bermain” Facebook adalah seperti mulai dari
sekedar update status, mengkritik atau mengomentari status orang lain dalam
tautan, memberitahukan kondisi pribadi kita saat ini (ungkapan perasaan),
menunjukan lokasi dimana kita berada saat ini, dan aktivitas apa yang sedang kita
lakukan dan lain-lain. Semua hal yang kita tuliskan di akun Facebook, dapat
dilihat dan dibaca oleh pengguna Facebook lainnya dengan catatan pengguna
Facebook tersebut sudah berteman kita di media sosial Facebook, akun Facebook

seseorang telah menjadi semacam cerminan diri setiap pemiliknya. Facebook
seolah-olah selalu menunjukkan “inilah wajahku”, silahkan lihat diriku yang
menjadikan Fesbuker semakin terbuka. Bahkan lebih dari itu, hal di atas juga
memunculkan semakinterbukanya ruang privat.

Universitas Sumatera Utara

Pengguna Facebook dengan suka rela dan berkesadaran tinggi akan membuka
dirinya untuk bersedia di komentari, dilihat dan di perhatikan orang lai. Update
status Facebook yang merupakan sebuah pesan yang di produksi dalam rangka
penyajian diri, sama saja dengan memperlihatkan bagaimana perasaan yang di
rasakan kepada individu lain. Karena dengan update status sebagai tempat itu
ditampilkan, setiap individu dapat dengan leluasa mengungkapkan apa saja. Hal
itulah yang membuat Facebook melalui update statusnya menjadi tempat “ajang
curhat” maupun media untuk menampilkan diri.
Berdasarkan hal diatas menjelaskan bahwa kemajuan teknologi saat ini tidak
hanya dapat dirasakan oleh masyarakat awam saja, tetapi masyarakat difabel
(penyandang cacat) yang ada di sekitar kita. Dalam penelitian ini peneliti tertarik
melihat kelompok difabel dalam menggunakan teknoogi berbasis informasi.
Masyarakat difabel tunanetra sendiri saat ini merupakan penikmat aktif dari

jejaring sosial Facebook. Bagi orang biasa, bekerja dengan komputer dan
handphone bisa dilakukan dimana saja dan tanpa masalah. Tapi itu tidak berlaku
bagi kaum difabel tunanetra. Mereka butuh komputer atau handphone khusus
untuk menjelajahi internet, membaca email, mengakses media jejarrin sosial atau
membuat laporan tertulis, komputer yang mendukung teknologi suara. Industri TI
masa kini mulai memperhitungkan keberadaan kaum difabel, istilah yang dipakai
untuk menyebut para penyandang cacat, orang-orang dengan “different ability”.
Banyak riset dilakukan untuk mengembangkan perangkat dan aplikasi screen
reader yang bisa mengkonfersi teks ke format suara elektronis. Komunikasi bagi
kelompok difabel merupakan hal yang pentinguntuk menunjang interaksi bagi
mereka, melihat banyaknya orang yang menggunakan media jejaring sosial

Universitas Sumatera Utara

merupakan hal yang wajar. Pada kelompok difabel yang terhimpun dalam
organisasi Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) Medan penggunaan
jejaring sosial merupakan hal yang mustahil dilakukan dengan pesat teknologi
mereka mampumenggunakan media-media jejaring sosial yang ada di dunia
maya.
Berdasarkan hasil pra-observasi di lapangan, peneliti melihat penggunaan

jejaring sosial Facebook pada kelompok difabel (tunanetra) ini sangat membantu
mereka dalam menunjang kepercayaan diri mereka. Sebab saat berinteraksi di
dunia maya tersebut mereka merasa tidak adanya perbedaan anatara diri mereka
dengan masyarakat normal lainnya. Seperti yang dikatakan oleh seorang difabel
tunanetra, yang bernama Halim. Beliau mengungkapkan bahwa setiap hari, beliau
dapat menghabiskan waktu untuk menjelajahi media sosial Facebook yang
dimaksud. Halim yang biasa di sapa ini menggunakan handphone bermerk Nokia
dengan seri E63 yang telah di program ulang dengan alat bantu berupa aplikasi
suara untuk mempermudahnya menggunakan handphone tersebut dan mengakses
internet. Saat ditanya kenapa beliau lebih suka mengisi waktunya dengan online
di Facebook ia merasa waktunya begitu cepat berlalu di bandingkan dengan
sebelum menggunakan Facebook, dikarenakan kegiatan sehari-hari Halim tidak
sesibuk orang lain pada umumnya. Selain itu manfaat yang di rasakannya selama
berinteraksi di dunia maya khususnya di Facebook adalah, Halim mendapat teman
yang lebih banyak lagi, baik itu dari kalangan orang yang fisiknya normal
ataupum sesama difabel. Di Facebook mereka dapat berbagai hal dengan teman
Facebooknya, seperti kata-kata bijak yang dapat memotivasi diri mereka, dan

Universitas Sumatera Utara

berbagi tentang teknologi yang dapat membantu difabell tunanetra melalui blog
tautan.
Sementara, difabel tunanetra lain yang bernama Bapak Lukman Hakim
Harahap (45 tahun) menggunakan Facebook sejak tahun 2009. Beliau
menggunakan Facebook selain sebagai media untuk berbagi perasaan yang sedang
beliau alami, juga menjadikan Facebook sebagai media untuk berbagi sebuah
karya tulis yang beliau hasilkan. Catatan-catatan itu pada umumnya berkaitan
dengan tunanetra, seperti karya tulis beliau yang berjudul “Tunanetrapun Bisa
Internetan”. Pria separuh baya ini juga menjadikan Facebook sebagai sarana untuk
mempromosikan program yang akan dan sedang dijalankan oleh Ikatan Tunanetra
Muslim Indonesia yang merupakan salah satu organisasi tunanetra terbesar di
Indonesia. Kegiatan-kegiatan itu di antaranya seperti seminar semi loka
penyempurnaan penulisan Al-Quran Brile di Jakarta pada tahun 2010 lalu.
Facebook juga menjadi alat komunikasi antara Pak Lukman dengan anak
didiknya, mengingat

Pak Lukman juga merupakan pengajar di salah satu

Universitas Swasta di Medan. Pak Lukman juga menggunakan Facebook sebagai
alat untuk menginformasikan setiap kegiatan yang akan dilaksanakan oleh para
anggota ITMI. Seperti pada 6 Maret 2012 bahwasanya beliau mengumumkan
tentang rutinitas bulanan mereka. Diantaranya kegiatan pengajian dan sekaligus
arisan yang mereka adakan di sekretariat ITMI Medan pada setiap Selasa minggu
ke dua awal bulan. Facebook juga sebagai media sosialisasi kegiatan-kegiatan
yang akan mereka (ITMI Medan) laksanakan. Seperti, pelatihan Al-Quran Brile
dan seminar ITMI SUMUT.

Universitas Sumatera Utara

Bapak Lukman Hakim Harahap yag sehari-hari di panggil Pak Lukman ini
menggunakan Facebook untuk mengajak orang-orang untuk bersedekah yang
ditujukan kepada anak-anak Yatim Piatu di Yayasan Yatim Piatu Cahaya A’Rsy
Sunnah Waljama’ah dalam rangka menyambut bulan Ramadhan. Pak Lukam juga
sering memposting sebuah proposal, salah satunya proposal tentang pembangunan
Yayasan Yatim Piatu Cahaya A’Rsy Sunnah Waljama’ah. Maksud dan tujuan
beliau memposting proposal tersebut adalah untuk mengajak orang-orang untuk
peduli terhadap Yayasan tersebut dengan cara menyumbangkan sebagian
rezekinya untuk membantu proses pembangunan Yayasan Yatim Piatu tersebut.
Seperti pengguna Facebook pada umumnya, beliau juga mendapatkan respon
baik dari pengguna Facebook lain yang sudah berteman dengan beliau di
Facebook, seperti di saat beliau berulang tahun, banyak sekali pengguna Facebook
memberikan kata-kata atau kalimat yang berisikan “selamat ulang tahun”. Selain
itu banyak juga pengguna Facebook lain yang ikut muncul mengomentari status
atau postinga Pak Lukman. Hal itu menunjukkan bahwasanya tidak ada perbedaan
mencolok antara pengguna Facebook normal denan penggun Facebook yang
difabel.
Melihat kasus diatas maka penulis tertarik untuk melakukan kajian tentang
para difabel tunanetra yang menggunakan Facebook.

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakan masalah
diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah :

Universitas Sumatera Utara

1. Bagaimana bentuk pemanfaatan penggunaan jejaring sosial Facebook pada
masyarakat difabel dalam upaya meningkatkan interaksi antara sesama
masyarakat difabel?
2. Faktor apakah yang mempengaruhi penggunaan jejaring sosial Facebook
pada tunanetra dalam meningkatkan interaksi?

1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan yang
diharapkan dan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penggunaan jejaring sosial Facebook pada tunanetra
dalam meningkatkan interaksi
2. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan
jejaring sosial Facebook pada tunanetra dalam meningkatkan interaksi

1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Secara teoritis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan konstribusi
baik secara langsung ataupun tidak langsung bagi kepustakaan
Departemen Sosiologi khususnya untuk menambah kajian tentang
Pengembangan Masyarakat serta kajian ilmu Sosiologi lainya.
2. Secara praktis, diharapkan penelitian ini dapat meningkat kemampuan
penulis dalam membuat suatu karya ilmiah dan dapat menjadi bahan
rujukan bagi penelitian selanjutnya, serta diharapkan dapat memberikan

Universitas Sumatera Utara

sumbangan kepada pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat difabel menjadi lebih baik.

1.5. Defenisi Konsep
Adapun konsep-konsep yang penting dalam penelitian ini adalah :
Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpulsimpul (yang) umumnya adalah individu atau organisasi) yang dijalin dengan satu
atau lebih tipe relasi spesifik seperti, nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll. Kini
sudah banyak jejaring sosial yang diciptakan oleh ahli-ahli teknologi informasi,
seperti yang kita ketahui dan sudah tidak asing lagi ditelinga kita berbagai jejaring
sosial tersebut diantaranya yaitu Facebook, Twitter, Blackberry Messenger atau
BBM , Line dan lain sebagainya. Tujuan jejaring-jejaring sosial ini pada dasarnya
sama kegunaan dan manfaatnya yaitu menambah teman, relasi, berbagi status,
foto dan lain-lain.
Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial yang diluncurkan pada
bulan Februari 2004, dimiliki dan dioperasikan oleh Facebook, inc. Kini
Facebook memiliki lebih dari satu miliar lebih pengguna aktif yang sebagian besar
menggunakan telepon genggam untuk mengaksesnya. Facebook adalah jejaring
sosial pertama yang sangat laris di dunia maya. Begitu banyak masyarakat dunia
terutama Indonesia yang sangat antusias membuat akun dan berselancar di akun
Facebook

masing-masing.

Hampir

kebanyakan

masyarakat

Indonesia

menggunakan Facebook dengan alasan ingin menambah banyak teman, baik
teman dari daerahnya masing-masing atau bahkan teman dari mancanegara. Selain
itu dengan adanya Facebook dan segala fitur didalamnya seperti kita dapat berbagi

Universitas Sumatera Utara

tulisan seperti bagaiman

perasaan kita saat ini (update status) membuat

masyarakat menjadikan Facebook sebagai tempat untuk curhat atau berbagi
curahan hati.
Tunanetra adalah istilah umum yang digunakan untuk kondisi seseorang
yang mengalami gangguan atau hambatan dalam indera penglihatan. Berdasarkan
tingkat gangguannya Tunanetra dibagi dua yaitu buta total (totally blind) dan yang
masih mempunyai sisa penglihatan (Low Vision). Di dalam penelitian ini peneliti
khusus melakukannya pada para difabel tunanetra yang buta total. Bagi
masyarakat awam kebanyakan ketika mendengar kata tunanetra atau orang buta
pastilah menganggap bahwa kaum ini adalah kaum yang lemah, menyusahkan dan
tidak akan sepintar masyarakat normal, namun faktanya tidak demikian.

Universitas Sumatera Utara