Penentuan Kadar Fosfat dan Minyak Lemak pada Limbah Cair Oleokimia Dasar di Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Air sangat dibutuhkan oleh manusia dan makhluk hidup dalam jumlah besar dan
apabila terjadi kekurangan air yang disebabkan oleh perubahan iklim akan dapat
mengakibatkan

bahaya fatal bagi makhluk hidup. Dapat dinyatakan bahwa

kualitas air merupakan syarat untuk kualitas kesehatan manusia, karena tingkat
kualitas air dapat digunakan

sebagai indikator tingkat kesehatan masyarakat

(Situmorang, 2007).
Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia di bumi ini. Sesuai
dengan kegunaannya, air dipakai sebagai air minum ,air untuk mandi dan
mencuci, air untuk pengairan pertanian, air untuk kolam perikanan, air untuk
sanitasi dan air untuk transportasi baik di sungai maupun di laut. Kegunaan air
seperti tersebut di muka termasuk sebagai kegunaan air secara konvensional.

Selain penggunaan air secara konvensional, air juga diperlukan untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia, yaitu untuk menunjang kegiatan industri
dan teknologi. Kegiatan industri dan teknologi tidak dapat terlepas dari kebutuhan
akan air. Dalam hal ini air sangat diperlukan agar industri dan teknologi dapat
berjalan dengan baik. Dalam kegiatan industri dan teknologi, air digunakan
sebagai, air proses, air pendingin, air ketel uap penggerak turbin, air utilitas dan
sanitasi (Wardhana, 1995).

1
Universitas Sumatera Utara

Untuk manusia sendiri dalam menunjang kehidupannya, air merupakan hal yang
vital. Agar didapatkan kehidupan yang sehat dan bersih, diperlukan banyak air
yang bersih. Yang dimaksudkan dengan air yang bersih ialah air yang tidak
berwarna, tidak berbau, dan tidak mengandung zat-zat yang mengganggu
kesehatan.
Air bisa berperan sebagai penyebar penyakit yang akhirnya dapat mengganggu
kesehatan dan lingkungan hidup manusia. Disamping sebagai keperluan pokok
untuk keperluan tubuh, air juga penting dalam membantu bermacam-macam
proses baik itu dalam rangka penggalian dan pengelolaan/pengolahan sumbersumber alam untuk menunjang kehidupan manusia maupun untuk memproses

bahan-bahan yang diperlukan manusia (Supardi, 1994).
Kualitas air ditentukan berdasarkan keadaan air dalam keadaan normal, dan bila
terjadi penyimpangan dari keadaan normal disebut sebagai air yang mengalami
pencemaran , atau disebut air terpolusi. Air dengan kualitas baik harus bebas dari
senyawa pencemar toksik, bebas bakteri (mikroorganisme), tidak berasa, dan tidak
berwarna. Untuk memberikan gambaran tentang kualitas air maka secara umum
kualitas air ditentukan berdasarkan beberapa parameter kualitas air, diantaranya
kelarutan zat padat di dalam air, konduktifitas ionik, kelarutan oksigen, pH,
chemical oxygen demand (COD), biological oxygen demand (BOD), dan total
organik karbon (Situmorang, 2007).
Kandungan fosfat yang tinggi menyebabkan suburnya alga dan organisme
lainnya. Fosfat kebanyakan berasal dari bahan pembersih yang mengandung
senyawa fosfat. Dalam industri kegunaan fosfat terdapat pada ketel uap untuk

2
Universitas Sumatera Utara

mencegah kesadahan. Maka pada saat penggantian air ketel, buangan ketel ini
menjadi sumber fosfat. Pengukuran kandungan fosfat dalam air limbah berfungsi
untuk mencegah tingginya kadar fosfat sehingga tidak merangsang pertumbuhan

tumbuh-tumbuhan dalam air. Sebab pertumbuhan subur akan menghalangi
kelancaran arus air. Pada danau suburnya tumbuh-tumbuhan air akan
mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut dan kesuburan tanaman lainnya
(Agusnar, 2008).
Minyak dan lemak yang mencemari air sering dimasukkan ke dalam kelompok
padatan, yaitu padatan yang mengapung diatas permukaan air. Minyak yang
terdapat didalam air dapat berasal dari berbagai sumber, di antaranya dari
pembersihan dan pencucian kapal-kapal di laut, pengeboran minyak di dekat atau
di tengah laut, terjadinya kebocoran kapal pengangkut minyak, dan sumbersumber lainnya seperti buangan pabrik. Minyak tidak larut dalam air. Oleh karena
itu jika air tercemar oleh minyak maka minyak tersebut akan tetap mengapung,
kecuali jika terdampar ke pantai atau tanah di sekeliling sungai. Semua jenis
minyak mengandung senyawa volatil yang dapat segera menguap. Dalam
beberapa hari 25% dari volume minyak akan hilang karena menguap. Sisa minyak
yang tidak menguap akan mengalami emulsifikasi yang mengakibatkan air dan
minyak dapat bercampur (Kristanto, 2002).
Berdasarkan uraian diatas, saya tertarik untuk menentukan kadar fosfat dan
minyak/lemak pada limbah cair oleokimia dasar di balai riset dan standardisasi
industri medan yang terdapat pada inlet dan outlet pengolahan air limbah. Dan
apakah limbah cair tersebut memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan.


3
Universitas Sumatera Utara

1.2. Pemasalahan
-

Berapakah kandungan kadar fosfat dan minyak/lemak dalam limbah cair

oleokimia dasar ?
-

Apakah kadar fosfat dan minyak/lemak dalam limbah cair oleokimia dasar

sudah memenuhi baku mutu sesuai dengan keputusan Permen/LH/5/2014 tentang
baku mutu air limbah
1.3. Tujuan
-

Untuk mengetahui kandungan kadar fosfat dan minyak/lemak dalam


limbah cair oleokimia dasar.
-

Untuk mengetahui kadar fosfat dan minyak/lemak dalam limbah cair

oleokimia dasar sudah memenuhi baku mutu sesuai dengan keputusan
Permen/LH/5/2014 tentang baku mutu air.
1.4. Manfaat
-

Dapat mengetahui bahwa limbah cair industri oleokimia dasar layak atau

tidak untuk dibuang ke badan air. Sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan
terutama perairan pembuangan limbah tersebut, setelah dilakukan analisa dan
proses pengendalian air limbah.

4
Universitas Sumatera Utara