Hubungan Pain Self Efficacy, Intensitas Nyeri dan Perilaku Nyeri pada Pasien Low Back Pain di RSUD Dr. Pirngadi Medan

DAFTAR PUSTAKA
Ardinata, D. (2007). Multidimensional nyeri.Diakses pada tanggal 17 November
2016 dari website http://repository.usu.ac.id.
Aritonang, H. H. (2010). Hubungan keyakinan diri (self efficacy) dengan perilaku
nyeri pada pasien dengan nyeri kronis di RSUP Haji Adam Malik
Medan. Diakses pada tanggal 17 November 2016 dari website
http://repository.usu.ac.id .
Bandura, A. (1995). Self-efficacy in changing societies. Cambridge : University
Press.
Baugman, D. (2000). Keperawatan medikal bedah: buku saku untuk brunner &
suddarth. Jakarta : EGC.
Black, J. M. & Hawks, J. H. (2009). Fundamental of nursing : Fundamental
keperawatan buku 3 edisi 7. Singapore : ELSEVIER.
Burns et al. (2011). Suppression of anger and subsequent pain intensity and
behavior among chronic low back pain patients: the role of symptomspecific physiological reactivity. J Behav Med, 35, 103–114. Diakses
pada tanggal 23 November 2016 dari website http://search.proquest.com.
Cervone, D & Pervine, L. A. (2012). Kepribadian : teori dan penelitian. Jakarta :
Salemba Humanika.
Chong, G. S. (1999). Chronic pain and self efficacy: the effects of gender,
chronicity, and age. Diakses pada tanggal 17 November 2016 dari
website https://ttu-ir.tdl.org/ttu-ir/bitstream.

Davey, P. (2005). At a glance medicine. Jakarta : Erlangga.
Du, S. et al. (2016). Self-management program for chronic low back pain: a
systematic review and meta-analysis. Patient Education and Counseling,
13, 0738-3991. Diakses pada tanggal 20 November 2016 dari
websitehttp://www.sciencedirect.com.
Harahap, I. A. (2006).Pain behavior. Diakses pada tanggal 17 November 2016
dari website http://repository.usu.ac.id.
Harahap, I. A. (2007). The relations among pain intensity, pain acceptance and
pain behavior in patients with chronic cancer pain in Medan, Indonesia.
Thailand: Copyright of Prince of Songkla University.
Hariyanto, A & Sulistyowati, R. (2015). Buku ajar keperawatan medikal bedah 1
: dengan diagnosis NANDA international. Yogyakarta : AR- RUZZ
MEDIA.

76
Universitas Sumatera Utara

77

Hidayat, A. A. (2009). Pengantar kebutuhan dasar manusia : Aplikasi Konsep

dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Hoy, D. et al. (2014).Beban global nyeri punggung: perkiraan dari global burden
of disease studi 2010.Clinical and epidemiological research,73, 968–
974. Diakses pada tanggal 20 november 2016 dari website
http://ard.bmj.com.
Koenig et al. (2014). Biopsychosocial functioning and pain self-efficacy in
chronic low back
pain patients. JRRD, 51, 1277–1286. Diakses pada
tanggal 23 November 2016 dari website http://web.a.ebscohost.com.
Lemone, P. (2015). Buku ajar keperawatan medikal bedah edisi 5 volume 1.
Jakarta : EGC.
McCaffery, M., Beebe, A., et al. (1989). The numeric pain rating scale
instructions. Diakses pada tanggal 30 November 2016 dari website
http://www.rehabmeasures.org.
McGuigan, J. (2008). Catastrophizing and increasing behavioral activity as
mediators of the pain self efficacy-depression relationship in chronic low
back pain. Diakses pada tanggal 23 November 2016 dari website
http://search.proquest.com.
Nasution, I. K. (2014). Hubungan antara psychological distress dengan mild
cognitive impairment pada pasien lanjut usia dengan nyeri punggung

bawah kronik. Diakses pada tanggal 21 November 2016 dari website
http://repository.usu.ac.id.
Nicholas, M. K. (1989) Pain self efficacy questionnaire (PSEQ). Diakses pada
tanggal 30 November 2016 https://www.worksafe.vic.gov.au.
N, M. G. S (2011). Gambaran umum obesitas pada penderita nyeri punggung
bawah (NPB) di poliklinik saraf RSUP. H. Adam Malik pada tanggal 1
Agustus – 31 Agustus 2010. Diakses pada tanggal 21 November 2016
dari website http://repository.usu.ac.id.
Noor, H. Z. ( 2013). Buku ajar gangguan muskuloskeletal. Jakarta : Salemba
Medika.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pasaribu, E. D. (2016). Hubungan pain self efficacy dengan perilaku nyeri pada
pasien kanker serviks di RSUP H. Adam Malik Medan. Diakses pada
tanggal 17 November 2016 dari website http://repository.usu.ac.id.
Pasaribu, I. S. (2011). Intensitas nyeri dan perilaku nyeri pada pasien pasca
bedah ORIF di Rumah Sakit umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

Universitas Sumatera Utara

78


Diakses pada tanggal
http://repository.usu.ac.id.

21

November

2016

dari

website

Phonna, C. D. (2015). Pengaruh terapi panas, dingin, dan panas-dingin terhadap
intensitas
nyeri pada pasien low back pain (LBP) di Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan Diakses pada tanggal 17 November
2016..http://repository.usu.ac.id.
Potter, P. A.& Perry, A. G. (2009). Fundamental of nursing : fundamental

keperawatan Buku 3 Edisi 7. Singapore: ELSEVIER.
Prasetyo, S. N. (2010). Konsep dan proses keperawatan nyeri. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Price, S. A. (2005). Patofisiologi : Konsep klinis proses-proses penyakit edisi 6
Volume 2. Jakarta : EGC.
RISKESDA. (2013). Riset kesehatan dasar. Diakses pada tanggal 16 desember
2016 dari website www.depkes.go.id.
Robinson, J. M. & Saputra, L. (2016). Pocket visual nursing : keperawatan
medikal bedah buku satu. Tangerang : BINARUPA AKSARA.
Setiadi. (2007). Konsep dan penulisan riset keperawatan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Simamora, D. T. (2015). Hubungan koping nyeri dengan intensitas nyeri pada
pasien nyeri kronis di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan.
Diakses pada tanggal 21 November 2016 dari website
http://repository.usu.ac.id.
Sinfia et al. (2009). Measurement structure of pain self efficacy questionnaire in a
sample of chinese patients with chronic pain.Clinical Rehabilitation,23,
1034–1043. Diakses pada tanggal 23 November 2016 dari
websitehttp://web.a.ebscohost.com.
Starkweather et al. (2014). Decreased low back pain intensity and differential

gene
expression following calmarew: results from a doubleblinded randomized sham-controlled study.Research in Nursing &
Health, 38, 29–38. Diakses pada tanggal 23 November 2016 dari website
http://web.b.ebscohost.com.

Universitas Sumatera Utara