Pengaruh Kemampuan Wirausaha Terhadap Pengembangan Karir Individu Pada PT.Prudential Medan

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selama tiga dasawarsa perekonomian Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat yang pada akhirnya terpuruk diterjang krisis moneter yang berkepanjangan. Krisis moneter yang terjadi menunjukkan bahwa Indonesia belum mempunyai ketanggguhan dalam perekonomian. Sektor riil yang selama ini menjadi andalan sumber penerimaan negara seolah-olah berhenti, para pelaku ekonomi baik pemerintahan (BUMN), sektor swasta (perusahaan-perusahaan swasta) dan koperasi banyak yang tidak lagi bisa bangkit untuk menjalankan usahanya.

Krisis ekonomi yang dimulai pada pertengahan tahun 1997 mengakibatkan kondisi perekonomian menjadi buruk. Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 5 (lima) tahun terakhir yakni dari tahun 2008 sampai dan dengan tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1:

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2008-2012

Sumber: Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2008; Tahun 2009; Tahun 2010; Tahun 2011; Tahun 2012. Bank Indonesia.

NO. TAHUN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA (%)

1. 2008 6,10

2. 2009 4,50

3. 2010 6,10

4. 2011 6,50


(2)

Dari Tabel 1.1 di atas dapat kita lihat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 5 (lima) tahun terakhir berfluktuasi. Pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada tahun 2011 yakni sebesar 6,50 % yang kemudian menurun pada tahun 2012 menjadi sebesar 6,20 %. Sejak tahun 1996 pendapatan per kapita sebesar US$ 1124,16 menurun hingga US$ 459,23 pada tahun 1998 kemudian naik pada tahun 1999 menjadi US$ 664,74 meningkat terus hingga US$ 3494,60 pada tahun 2011.

Krisis multidimensional yang melanda bangsa Indonesia sejak tahun 1996 tidak saja melumpuhkan dunia usaha, tetapi juga menggoyahkan sendi-sendi kesejahteraan masyarakat luas. Dunia kerja menjadi kian sempit, sementara masyarakat yang membutuhkan pekerjaan terus meningkat.

Kondisi tersebut menghasilkan banyak tenaga kerja kehilangan pekerjaan karena diberhentikan agar biaya yang harus dikeluarkan perusahaan dapat ditekan. Sebagian dari pekerja tersebut mungkin saja beralih bekerja ke perusahaan lain atau membuka usaha baru dengan keterampilan yang dimilikinya, namun sebagian dari mereka belum pasti mendapat keuntungan yang sama. Hal ini berakibat pada peningkatan jumlah pengangguran. Pengangguran yang pada tahun 1997 hanya 4,7%


(3)

naik menjadi 5,4% tahun 1998. Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) menyebutkan,sekitar 1,4 juta orang kehilangan pekerjaan di sektor formal, Sementara pada sektor non formal menjadi 57,3 juta orang pada tahun 1998 (Feri Dhanu Setyawan dalam Riyanti, 2003:2).

Adanya pengangguran dalam anggota keluarga berarti masalah bagi anggota keluarga yang lain. Sebab, mereka terpaksa menanggung beban hidup anggota keluarga yang menganggur. Secara luas, ini juga berarti pengangguran yang disebabkan ketiadaan lapangan kerja akhirnya menjadi beban tanggungan masyarakat juga. Pengangguran ini bukanlah hasil sebuah pilihan untuk tidak bekerja, tetapi akibat dari semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan, terutama di kota-kota besar.

Masyarakat yang tinggal di perkotaan sering mengharapkan mendapat pekerjaan formal di kantor-kantor, baik pemerintah maupun swasta. Namun, justru sektor seperti itulah yang pada masa-masa ini paling merasakan dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan. Konsekwensinya adalah efisiensi tenaga kerja dengan sedikit menyerap tenaga kerja baru.

Pada tahun 1996 tingkat pengangguran masih 4,9 persen, dua tahun setelah krisis naik menjadi 6,3 persen, lalu naik lagi menjadi 8,1 persen pada tahun 2001. Setahun kemudian angka pengangguran merangkak naik menjadi 9,1 persen yang berarti jumlah penganggur telah lebih dari 10 juta orang atau 9,9 persen dari


(4)

angkatan kerja. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) juga memperkirakan pada tahun 2004 jumlah angkatan kerja akan mencapai 102,88 juta orang, termasuk angkatan kerja baru 2,10 juta orang (Sukernas-BPS 2002).

Lapangan kerja yang terbatas membuat orang mencari jalan untuk bertahan hidup agar dapat hidup layak. Oleh karena itu untuk menumbuhkan perilaku wirausaha pada masyarakat luas khususnya para pencari kerja akan sangat penting dan strategis bagi pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang bermutu, memiliki kejelian dalam menciptakan peluang usaha sendiri yang kreatif dan tetap proaktif mengembangkan usaha tanpa meninggalkan potensi lokal dalam menghadapi pasar global.

Berwirausaha merupakan satu alternatif jalan keluar terbaik. Wirausaha adalah orang yang memiliki dan mengelola serta menjalankan usahanya. Wirausaha didefinisikan sebagai orang yang memiliki gagasan (idea man) dan manusia kerja (Man of action) sering dikaitkan orang yang inovatif atau kreatif (Holt, 2000:85). Orang yang mendorong perubahan sangat penting dalam menemukan kemungkinan-kemungkinan baru. Wirausaha adalah orang yang suka mengambil resiko dan mampu mengembangkan kreatifitasnya. Terdapat berbagai macam penggolongan mengenai wirausaha. Gartner (2001 : 268) menggolongkan tipe kewirausahaan berdasarkan bagaimana aktifitas kewirausahaan yang dilaksanakan. Ada 8 tipe, yaitu (1) pelarian terhadap sesuatu yang baru, (2) membuat berbagai


(5)

jaringan (network) dalam transaksinya, (3) transfer keterampilan yang diperoleh dari situasi pekerjaan terdahulu, (4) membeli perusahaan, (5) mengungkit keahlian, (6) mengamalkan pelatihan dan memproduksi produk, (7) mengejar ide yang unik, dan (8) aktifitas bisnis yang berbeda dari pengalaman sebelumnya.

Salah satu bentuk wirausaha yang dapat menjawab permasalahan di atas adalah berusaha sendiri sebagai agen pada PT PRUDENTIAL. Konsep PT PRUDENTIAL merupakan salah satu metode pemasaran dengan membuat jaringan (network). Agen pada PT PRUDENTIAL dalam menjalankan strategi pemasaran secara bertingkat dituntut memiliki kejelian berimprovisasi untuk mempengaruhi orang lain agar mau bergabung bersama-sama dalam menjalankan usaha asuransi.

Kehidupan dan kegiatan manusia pada hakikatnya mengandung berbagai hal yang menunjukkan sifat hakikat dari kehidupan itu sendiri. Sifat hakikat yang

dimaksud di sini adalah suatu sifat yang tidak kekal yang selalu menyertai kehidupan dan kegiatan manusia, baik sebagai pribadi, kelompok atau bagi masyarakat dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya.

Tidak seorangpun yang dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang secara sempurna, meskipun dengan menggunakan berbagai alat

analisis. Setiap ramalan yang dilakukan tidak akan terlepas dari kesalahan perhitungan yang


(6)

dilakukan. Penyebab melesetnya hasil ramalan tersebut karena di masa yang akan datang penuh dengan ketidakpastian. Bahkan untuk hal-hal tertentu sama sekali tidak dapat diperhitungkan seperti maut dan rezeki. Jadi wajar jika terjadi sesuatu di masa yang akan datang hanya dapat direka-reka semata. Keadaan yang tidak kekal, merupakan sifat alamiah yang mengakibatkan adanya suatu keadaan yang tidak dapat diramalkan lebih dahulu secara cepat.

Dengan demikian keadaan tersebut tidak akan pernah memberikan rasa pasti. Karena tidak adanya suatu kepastian, tentu saja akhirnya sampai pada suatu keadaan yang tidak pasti pula. Keadaan yang tidak pasti tersebut dapat berwujud dalam berbagai bentuk dan peristiwa yang biasanya selalu dihindari. Keadaan yang tidak pasti, kemungkinan dapat terjadi baik dalam bentuk atau peristiwa yang belum tentu menimbulkan rasa tidak aman yang lazim disebut “ risiko”, sehingga dapat mengurangi rasa ketidakpastian dari manusia.

Resiko di masa datang dapat terjadi terhadap kehidupan seseorang misalnya kematian, sakit atau resiko dipecat dari pekerjaannya. Dalam dunia bisnis resiko yang dihadapi dapat berupa resiko kerugian akibat kebakaran, kerusakan, kehilangan atau resiko lainnya. Oleh karena itu setiap resiko yang akan dihadapi harus ditanggulangi, sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.

Untuk mengurangi resiko yang tidak kita inginkan di masa yang akan datang, seperti resiko kehilangan, resiko kebakaran, resiko macetnya pinjaman kredit bank


(7)

Atau resiko lainnya,diperlukan perusahaan yang mau menanggung resiko.Perusahaan yang mau menanggung resiko tersebut adalah perusahaan asuransi yang mau dan sanggup menanggung setiap resiko yang bakal dihadapi nasabahnya baik perorangan maupun badan usaha. Hal ini disebabkan perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang melakukan usaha pertanggungan terhadap resiko yang akan dihadapi oleh nasabahnya.

Menurut Kasmir (2008 : 292), dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari kata “assuradeur” yang berarti penanggung dan “geassureerde” yang berarti tertanggung. Kemudian dalam bahasa Perancis disebut “Assurance” yang berarti menanggung sesuatu yang pasti terjadi. Sedangkan dalam bahasa latin disebut “Assecurare” yang berarti menyakinkan orang.

Selanjutnya dalam bahasa Inggris kata asuransi disebut “Insurance” yang berarti menanggung sesuatu yang mungkin atau tidak mungkin terjadi dan “Assurance” yang berarti menanggung sesuatu yang pasti terjadi.

Di Indonesia pengertian Asuransi seperti yang terdapat di dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1992 Tentang Usaha Asuransi adalah sebagai berikut: Assuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau


(8)

tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Pengertian otentik KUHD Pasal 246, ada empat unsur yang terlibat dalam asuransi, yaitu sebagai berikut :

1. Penanggung atau investor adalah yang memberikan proteksi. 2. Tertanggung atau insurer adalah si penerima proteksi.

3. Peristiwa atau accident yang tidak diduga atau tidak diketahui sebelumnya atau peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian.

4. Kepentingan atau interest yang diasuransikan yang mungkin akan mengalami kerugian disebabkan oleh peristiwa itu.

Usaha asuransi adalah suatu mekanisme yang memberikan perlindungan pada tertanggung apabila terjadi risiko di masa mendatang. Apabila risiko tersebut benar-benar terjadi, pihak tertanggung akan mendapatkan ganti rugi sebesar nilai yang diperjanjikan antara penanggung dan tertanggung. Mekanisme perlindungan ini sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis yang penuh dengan resiko. Secara rasional


(9)

para pelaku bisnis akan mempertimbangkan usaha untuk mengurangi resiko yang dihadapi. Pada tingkat kehidupan keluarga atau rumah tangga, asuransi juga dibutuhkan untuk mengurangi permasalahan ekonomi yang akan dihadapi apabila ada salah satu anggota keluarga menghadapi resiko cacat atau meninggal.

Usaha peransuransian merupakan salah satu lembaga keuangan yang dapat mengalihkan dan melindungi risiko tersebut. Peransuransian menghimpun dana untuk menutupi risiko yang terjadi, di mana bila nasabah mengalami resiko, ia akan mendapat ganti rugi atau uang pertanggungan jawab atau pembiayaan yang menjadi haknya. Pembiayaan merupakan salah satu unsur penting dalam asuransi karena merupakan kewajiban bagi pihak penanggung kepada tertanggung yang diakibatkan oleh peristiwa yang terjadi. Besarnya jumlah pembiayaan yang diberikan penanggung kepada tertanggung dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain premi yang dibayar nasabah, jangka waktu pembayaran dan umur nasabah.

Dalam perjanjian asuransi, tertanggung dan penanggung mengikat suatu perjanjian tentang hak dan kewajiban masing-masing. Perusahaan asuransi

membebankan sejumlah premi yang harus dibayar tertanggung. Premi yang harus dibayar sebelumnya sudah ditaksirkan terlebih dahulu atau diperhitungkan dengan nilai resiko yang akan dihadapi. Semakin besar resiko, semakin besar premi yang harus dibayar dan sebaliknya.


(10)

Perjanjian asuransi tertuang dalam polis asuransi, di mana disebutkan syarat -syarat, hak-hak, kewajiban masing-masing pihak, jumlah uang yang

dipertanggungkan dan

jangka waktu asuransi. Jika dalam masa pertanggungan terjadi resiko, pihak asuran si akan membayar sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat dan ditandatangani bersama sebelumnya. Sekarang ini masyarakat semakin paham mengenai pentingn ya asuransiyang dapat memberikan perlindungan atau suatu yang berharga, sehingg a peluang ini memberikan motivasi bagi pengusaha yang ingin membangun atau m engembangkan usaha di bidang asuransi, di mana pemerintah juga mendukung seperti lembaga keuangan lainnya.

Prudential Life Assurance adalah lembaga asuransi yang bergerak dalam bidang asuransi jiwa yang menyediakan beberapa jenis produk yang dapat dipilih oleh calon nasabah tetapi produk yang paling banyak dipilih oleh para nasabah biasanya disebut produk unggulan. Produk-produk unggulan dari PT Prudential Life Assurance Medan adalah PRUlink fixed pay, PRUlife, PRUlife for juveniles, PRUmajor medical, PRUaccident plus, PRUprotector plan, PRUmed, PRUlink

assurance account plus, PRUlink investor account, PRUlink syariah

assurance account, PRUlink syariah investor account, PRUhospital care, PRUsave, PRUsave for juveniles, PRUlife protection plus. Prudential selalu berusaha menjaga


(11)

hubungan yang harmonis berkesinambungan dengan para nasabah, melalui penyediaan berbagai produk dan jasa yang menawarkan nilai tambah dari sisi keuangan dan perlindungan.

Prudential Indonesia menutup tahun 2008 dengan total pendapatan premi mencapai Rp 7,02 triliun, atau meningkat sebesar 27,5 % jika dibandingkan dengan tahun 2007. Rasio Risk Based Capital (RBC) perusahaan di akhir tahun 2008 mencapai 206 %, melampaui ketentuan minimum dari Departemen Keuangan sebesar 120 %. Rasio RBC merupakan indikator dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban perusahaan, baik kewajiban saat ini maupun di masa depan. Sebagai salah satu contoh kewajiban yang utama adalah kewajiban membayar klaim kepada para nasabah.

Kinerja dana-dana Prulink pada umumnya tetap memberikan hasil investasi yang baik dan menunjukkan jejak kinerja investasi jangka panjang yang positif terutama pada dana-dana yang diluncurkan di tiga tahun yang lalu. Perlu diingat bahwa dana PRUlink Rupiah Managed Fund plus baru diluncurkan pada September 2008, sementara tiga dana investasi Syariah baru diluncurkan pada September 2007, yang terpenting dalam menilai kinerja investasi adalah melihat tolok ukurnya di jangka panjang, dan bukan melihat kinerja jangka pendek.


(12)

1. Unit Manager. 2. Under Writing. 3. Residence Manager. 4. Bagian Ilustrasi Produk. 5. Bagian Pemulihan Polis. 6. Bagian Perubahan Polis. 7. Bagian Klaim.

8. Bagian Kasir. 9. Bagian Kuitansi. 10. Bagian Penagihan.

Para fund manager dana investasi konvensional di Prudential Asset Management (PAM) Asia yang investasinya dikelola di Singapura serta pengelola dana investasi syariah Prudential Fund Management Berhad (PFMB) di Malaysia terus berupaya memberikan yang terbaik dalam memaksimalkan investasi melalui kondisi ekonomi dunia yang bergejolak. Para fund manager professional di PAM dan PFMB ini, dengan pengetahuan mereka serta rekam jejak yang sangat baik dalam jangka panjang, akan terus mendedikasikan diri demi merealisasikan potensi hasil investasi yang terus membaik dalam jangka panjang.

Tahun 2009 ini juga akan menjadi tahun yang penuh tantangan untuk Indonesia. Ekonomi dunia masih akan berjuang keluar dari resesi. Kepercayaan


(13)

pemodal dunia kepada sektor keuangan dan perbankan kemungkinan belum akan pulih. Namun kami percaya iklim bisnis akan membaik pada waktunya, layaknya terjadi dalam sebuah siklus naik turunnya pasar keuangan dunia. Untuk itu, PT Prudential Life Assurance akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan bagi para nasabahnya. Pada Tabel 1.2 berikut dapat dilihat produk unggulan PT

Prudential.

Tabel 1.2

Perkembangan Produk Unggulan P.T Prudential Sumber: P.T Prudential

Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk menganalisis dan mengevaluasi melalui penyusunan Skripsi ini dengan judul “Pengaruh

PRUlink 2008 2005-

2008

Sejak Peluncuran PRUlink Rupiah Managed Fund -13.56% 11.35% 14.19%

PRUlink Rupiah Managed Fund Plus - - -5.28%

PRUlink US Dollar Fixed Income Fund -24.61% -4.64% 3.12% PRUlink Rupiah Equity Fund -50.05% 5.60% 17.08% PRUlink Rupiah Fixed Income Fund 1.04% 10.72% 11.16%

PRUlink RupiahCash Fund 6.21% 7.70% 8.79%

PRUlink Syariah Rupiah Equity Fund -46.68% - -26.10% PRUlink Syariah Rupiah Managed Fund -23.37% - -9.85% PRUlink Syariah Rupiah Cash & Bond Fund 0.66% - 0.44%


(14)

Kemampuan Wirausaha Terhadap Pengembangan Karier Individu Pada PT Prudential Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah kemampuan wirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan karir individu pada PT PRUDENTIAL. I.3. Tujuan dan Manfaat penelitian

I.3.1. Tujuan penelitan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh kemampuan wirausaha terhadap pengembangan karir individu pada PT PRUDENTIAL.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan

Hasil Penelitian ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi PT Prudential untuk terus meningkatkan kualitas agar terciptanya loyalitas konsumen.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan penerapan ilmu pengetahuan yang peneliti peroleh dari bangku perkuliahan kemudian memperdalam pengetahuan di bidang manajemen Sumber Daya Manusia agar dapat diimplementasikan kembali dalam manajemen usaha kecil.


(15)

3. Bagi Pihak lain

Sebagai bahan referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang.


(1)

Perjanjian asuransi tertuang dalam polis asuransi, di mana disebutkan syarat -syarat, hak-hak, kewajiban masing-masing pihak, jumlah uang yang

dipertanggungkan dan

jangka waktu asuransi. Jika dalam masa pertanggungan terjadi resiko, pihak asuran si akan membayar sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat dan ditandatangani bersama sebelumnya. Sekarang ini masyarakat semakin paham mengenai pentingn ya asuransiyang dapat memberikan perlindungan atau suatu yang berharga, sehingg a peluang ini memberikan motivasi bagi pengusaha yang ingin membangun atau m engembangkan usaha di bidang asuransi, di mana pemerintah juga mendukung seperti lembaga keuangan lainnya.

Prudential Life Assurance adalah lembaga asuransi yang bergerak dalam bidang asuransi jiwa yang menyediakan beberapa jenis produk yang dapat dipilih oleh calon nasabah tetapi produk yang paling banyak dipilih oleh para nasabah biasanya disebut produk unggulan. Produk-produk unggulan dari PT Prudential Life Assurance Medan adalah PRUlink fixed pay, PRUlife, PRUlife for juveniles, PRUmajor medical, PRUaccident plus, PRUprotector plan, PRUmed, PRUlink

assurance account plus, PRUlink investor account, PRUlink syariah

assurance account, PRUlink syariah investor account, PRUhospital care, PRUsave, PRUsave for juveniles, PRUlife protection plus. Prudential selalu berusaha menjaga


(2)

hubungan yang harmonis berkesinambungan dengan para nasabah, melalui penyediaan berbagai produk dan jasa yang menawarkan nilai tambah dari sisi keuangan dan perlindungan.

Prudential Indonesia menutup tahun 2008 dengan total pendapatan premi mencapai Rp 7,02 triliun, atau meningkat sebesar 27,5 % jika dibandingkan dengan tahun 2007. Rasio Risk Based Capital (RBC) perusahaan di akhir tahun 2008 mencapai 206 %, melampaui ketentuan minimum dari Departemen Keuangan sebesar 120 %. Rasio RBC merupakan indikator dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban perusahaan, baik kewajiban saat ini maupun di masa depan. Sebagai salah satu contoh kewajiban yang utama adalah kewajiban membayar klaim kepada para nasabah.

Kinerja dana-dana Prulink pada umumnya tetap memberikan hasil investasi yang baik dan menunjukkan jejak kinerja investasi jangka panjang yang positif terutama pada dana-dana yang diluncurkan di tiga tahun yang lalu. Perlu diingat bahwa dana PRUlink Rupiah Managed Fund plus baru diluncurkan pada September 2008, sementara tiga dana investasi Syariah baru diluncurkan pada September 2007, yang terpenting dalam menilai kinerja investasi adalah melihat tolok ukurnya di jangka panjang, dan bukan melihat kinerja jangka pendek.


(3)

1. Unit Manager. 2. Under Writing. 3. Residence Manager. 4. Bagian Ilustrasi Produk. 5. Bagian Pemulihan Polis. 6. Bagian Perubahan Polis. 7. Bagian Klaim.

8. Bagian Kasir. 9. Bagian Kuitansi. 10. Bagian Penagihan.

Para fund manager dana investasi konvensional di Prudential Asset Management (PAM) Asia yang investasinya dikelola di Singapura serta pengelola dana investasi syariah Prudential Fund Management Berhad (PFMB) di Malaysia terus berupaya memberikan yang terbaik dalam memaksimalkan investasi melalui kondisi ekonomi dunia yang bergejolak. Para fund manager professional di PAM dan PFMB ini, dengan pengetahuan mereka serta rekam jejak yang sangat baik dalam jangka panjang, akan terus mendedikasikan diri demi merealisasikan potensi hasil investasi yang terus membaik dalam jangka panjang.


(4)

pemodal dunia kepada sektor keuangan dan perbankan kemungkinan belum akan pulih. Namun kami percaya iklim bisnis akan membaik pada waktunya, layaknya terjadi dalam sebuah siklus naik turunnya pasar keuangan dunia. Untuk itu, PT Prudential Life Assurance akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan bagi para nasabahnya. Pada Tabel 1.2 berikut dapat dilihat produk unggulan PT

Prudential.

Tabel 1.2

Perkembangan Produk Unggulan P.T Prudential Sumber: P.T Prudential

Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk menganalisis dan mengevaluasi melalui penyusunan Skripsi ini dengan judul “Pengaruh

PRUlink 2008 2005-

2008

Sejak Peluncuran PRUlink Rupiah Managed Fund -13.56% 11.35% 14.19%

PRUlink Rupiah Managed Fund Plus - - -5.28%

PRUlink US Dollar Fixed Income Fund -24.61% -4.64% 3.12% PRUlink Rupiah Equity Fund -50.05% 5.60% 17.08% PRUlink Rupiah Fixed Income Fund 1.04% 10.72% 11.16%

PRUlink RupiahCash Fund 6.21% 7.70% 8.79%

PRUlink Syariah Rupiah Equity Fund -46.68% - -26.10% PRUlink Syariah Rupiah Managed Fund -23.37% - -9.85% PRUlink Syariah Rupiah Cash & Bond Fund 0.66% - 0.44%


(5)

Kemampuan Wirausaha Terhadap Pengembangan Karier Individu Pada PT Prudential Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah kemampuan wirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan karir individu pada PT PRUDENTIAL. I.3. Tujuan dan Manfaat penelitian

I.3.1. Tujuan penelitan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh kemampuan wirausaha terhadap pengembangan karir individu pada PT PRUDENTIAL.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan

Hasil Penelitian ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi PT Prudential untuk terus meningkatkan kualitas agar terciptanya loyalitas konsumen.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan penerapan ilmu pengetahuan yang peneliti peroleh dari bangku perkuliahan kemudian memperdalam pengetahuan di bidang manajemen Sumber Daya Manusia agar dapat diimplementasikan kembali dalam manajemen usaha kecil.


(6)

3. Bagi Pihak lain

Sebagai bahan referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang.