Pengaruh Kemampuan Wirausaha Terhadap Pengembangan Karir Individu Distributor MLM PT.Amindoway Jaya Indonesia Cabang Medan

(1)

SKRIPSI

PENGARUH KEMAMPUAN WIRAUSAHA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR INDIVIDU DISTRIBUTOR MLM DI PT. AMINDOWAY JAYA

INDONESIA CABANG MEDAN

OLEH Silvia Kosasih

080502045

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : Silvia Kosasih

NIM : 080502045

Program Studi : Manajemen

Konsentrasi : Sumber Daya Manusia

Judul Skripsi : Pengaruh Kemampuan Wirausaha Tergadap Pengembangan Karir Individu Distributor MLM PT.Amindoway Jaya Indonesia Cabang Medan

Tanggal : . 2012 Penulis,


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN REGULER MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Silvia Kosasih

NIM : 080502045

Program Studi : Manajemen

Konsentrasi : Sumber Daya Manusia

Judul Skripsi : Pengaruh Kemampuan Wirausaha Tergadap Pengembangan Karir Individu Distributor MLM PT.Amindoway Jaya Indonesia Cabang Medan

Pembimbing Skripsi Pembaca Penilai

Prof.Dr. Prihatin Lumbanraja, SE, M.Si Dra. Setri Hiyanti Siregar, M.Si NIP: 195910131986012003 NIP: 195102131983032002

Ketua Program Studi

Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si NIP: 1962051311992032001


(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN REGULER MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Nama : Silvia Kosasih

NIM : 080502045

Program Studi : Manajemen

Konsentrasi : Sumber Daya Manusia

Judul Skripsi : Pengaruh Kemampuan Wirausaha Tergadap Pengembangan Karir Individu Distributor MLM PT.Amindoway Jaya Indonesia Cabang Medan

Tanggal : ..2012 Ketua Program Studi

Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si NIP: 1962051311992032001

Tanggal : .2012 Ketua Departemen Manajemen

Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME NIP: 196710191993032002


(5)

Lembar Pernyataan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa sesungguhnya skripsi saya yang berjudul Pengaruh Kemampuan Wirausaha Terhadap Pengembangan Karir Individu Distributor MLM PT.Amindoway Jaya Indonesia Cabang Medan adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 25 Juli 2012

Silvia Kosasih NIM : 080502045


(6)

Y JAYA CABANG MEDAN

Masalah pengangguran menjadi masalah utama di dalam sendi-sendi perekonomian di Indonesia saat ini. Lapangan pekerjaan yang semakin sempit, tidak mampu menampung jumlah masyarakat yang mencari pekerjaan yang terus meningkat. Salah satu alternative terbaik dalam menyelesaikan permasalahan ini adalah dengan cara berwirausaha. Salah satu bentuk wirausaha yang dapat membantu masyarakat adalah dengan berusaha sendiri sebagai seorang distributor Multi Level Marketing (MLM) yang pada dasarnya tidak membutuhkan modal dan keterikatan waktu.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh kemampuan wirausaha para distributor terhadap pengembangan karir mereka di PT. AMINDOWAY JAYA cabang Medan. Penelitian dilakukan kepada distributor PT. AMINDOWAY JAYA cabang Medan yang masih aktif.

Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif dan metode analisis regresi linear berganda. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala likert dan diolah secara statistik dengan program SPSSfor Windows.

Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan wirausaha (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan karir (Y) para distributor. Secara parsial variabel kreatif mempunya pengaruh paling dominan terhadap pengembangan karir distributor PT.AMINDOWAY JAYA Cabang Medan.

ci: Kemampuan Wirausaha (Percaya diri, Kreatif, Inovatif dan Berani Mengambil Resiko) dan Pengembangan Karir


(7)

$%&&' '& ($)'& * $+ & , +& *& -+./ 012.0 01$)( /+&& +

3&4& 0),5& *$)'505613.1$+.7-$)+)', $8/5. *3)9/Y JAYA MEDAN BRANCH

Unemployment has become one of the major issues in the economic foundations of Indonesia today. Vacancies are getting narrower and do not able to accommodate the increasing numbers of people looking for a job. One of the best alternatives in solving this problem is entrepreneurship. One form of

entrepreneurships that can help people out of these problems is to try himself as a distributor of Multilevel Marketing which basically does not require capital and entanglement time.

The aim of this research was to determine and analyze the influence of entrepreneurial ability of the distributor to the development of their careers in PT.AMINDOWAY JAYA Medan branch. This research was conducted on the distributors of PT.AMINDOWAY JAYA who are still active.

The analytical method used in this research was descriptive quantitative method and multiple linear regression analysis. The data used in this research are primary data and secondary data obtained through the documentation and

questionnaires, measured by using likert scale and statistically processed with SPSS program for windows.

The results obtained from this research indicate that the Entrepreneurial skills (X) had a positive and significant influence on distributor s career

development (Y). Partially, creative variable has the most dominant influence on career development of the distributor of PT.AMINDOWAY JAYA Medan.

:;<= >?@ A BEntrepreneurial Skills(Self-Confidence, Creativity, Innovation, Risk-Taking) And Career Development.


(8)

C DE DF GHI D HEDJ

K LMNO N PQRST UVWXNY RQMN ZyQ[QW PL\ QOS Z PN\ R NY [N \ [LPN]N E QUN\ Yesus Kristus, Allah Bapa Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan berkat dan kasih

Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul ^ _`a bcde f

g` hc hieca jk dce l cfc m`dfcnci _`ab` hocabca gcdk d pa n kq kn e

rklmdkoemsd tut

_v.whka nsxcyzcycpa nsa`l k c{cocabt`n ca|

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada kedua orang tua :

}c hli dan Sumarni Dewi, atas bimbingan, motivasi, nasihat, bantuan material serta doa yang tidak pernah berhenti kepada penulis.

Penulis selama masa perkuliahan hingga penulisan skripsi ini telah banyak

mendapat bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu

pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak

yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., ME., selaku ketua departemen S1 Manajemen

dan ibu Dra. Marhayanie, Msi, selaku sekretaris Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi


(9)

~ €‚ ƒ „…† ‡ „ ƒ„ˆ ‰Š‹ˆ Œ ‚Ž ŠŒ „Š Š‘’ ˆ “”• Š– ‚ — …“”Œ ˜”Ž ˆ Ž ˆ Œ™ yŠŒ ™ ‹”•Š‰Ž”Ž ˆ Ž ˆ Œ™˜”Œ ‚•ˆ““”• ŠŽ Š˜”Œ ‚• ˆ “ ŠŒ“– „ˆ ˜ “ˆˆ Œˆ 

š

€‚ ‡„ Š ’ ”‹„ˆ ›ˆy

ŠŒ‹ ˆ ’ ˆ „” ™Š „ ‘ ’ˆ “”• Š– ‚ ‡…“”Œ

ƒ”ŽŠœŠ

ƒ”Œˆ•Šˆ yŠŒ ™ ‹”•Š‰Ž”Ž ” „ˆ– ŠŒ“Š„ŠŒ— ŠŒŽ Š“ ‚– ŠŒ— Š• ŠŽ˜”Œ ‚• ˆ “ ŠŒ“– „ˆ ˜“ˆˆŒˆ



’”• ‚„‚‰ ‡…“”Œ— ŠŒ ’‹Š††

˜”™ŠžŠˆ

†Š– ‚•‹Š“

Ÿ– …Œ …Žˆ  Œˆ¡” „“ˆ‹Š“

’ ‚Ž Š‹ ”„Š

 ‹Š„ŠŠ‹Š“—ˆ —ˆ– ŠŒŠŒ‹ ‚ ŠŒ ‚™ ŠŠ“Š-jasanya selama masa perkuliahan.

7. Saudaraku terkasih Charlie Kosasih. Terima kasih atas dukungan, kasih

saying, motivasi dan nasihatnya selama ini.

8. Sahabat-sahabat terbaik, Cindy Novia Thomas, Novi Meyanto, Veronica

Gho, Valencia Gho. Teman-teman Manajamen seperjuangan Vivian Rusli,

Tommy King, dan teman-teman konsentrasi MSDM yang telah

memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis juuga

mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh teman di

fakultas ekonomi khususnya stambuk 2008 Departemen Manajemen.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

peneliti selanjutanya.

Medan, 20 Juli 2012

Penulis,


(10)

¢£FTAR I¤I

H¥¦ ¥§¥¨

AB¤TRA© ... ª

AB¤TRA«T ... ªª

©ATA ¬E­GA­TAR ... ª ªª ¢AFTAR I¤I ... v ¢AFTAR TABEL ... vªª ¢AFTAR GAMBAR ... vª ªª ¢AFTAR LAM¬IRA­... ª®

BAB I ¬E­¢AHULUA­

¯°¯° ±atar Belakang ²³salah°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° ¯ ¯°´° µerumusan²³salah °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° ¶ ¯°·° ¸¹ºuan dan ²³nfaatµenelitian °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° »

BAB II TI­JAUA­¬U¤TA©A

´°¯° ¼raian ¸eoritis°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° ¯½ ´°¯°¯°¾irausaha°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° ¯½ ´°¯°´°¿iriÀÁ Ã¾Âó ¹Ä ³Å³ Ƴǰ°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° ¯´ ´°¯°·°È³ à𰰰°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° ¯É

´°¯°É°µÊÇËÊÌÍ ³ Ç˳ ÇȳÃÂð°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° ¯Î

´°¯°Î²¹Ï бÊÑÊϲ³ÃÒÊРÇË°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° ¯¶

´°´° µÊÇÊÏÂР³Ç¸ ÊÃÓ³ ŹϹ°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° ¯Ô

´°·° ÈÊó ÇËÒ³ÈÕÇÄÊÖй³Ï°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° ´½

´°É° ×ÂÖÕ ÐÊÄ ÂÄ°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° ´¯

BAB III METO¢E¬E­ELITIA­

·°¯° ØÊÇÂĵÊÇÊÏÂг Ç°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° ´´

·°´° ¸ÊÌÖ³ÐÓ³ Ǿ³ÒйµÊÇÊÏÂР³Ç°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° ´´

·°·° ٳгij ÇÚ ÖÊóÄÂÕdzÏÛ ÛÛÛÛÛÛÛÛÛÛ°°°°°°°°°°°°° ´´


(11)

àáâá ãopulasi dan äampel ááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááá åæ àáçá èenis Data ááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááá åâ àáéá êetode ãengumpulan Dataáááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááá åç àáëá ìji íaliditas dan îeliabilitasááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááá åç àáïðáñòknik Analisis Dataáááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááá àð

óô óõ ö ÷ôø õ ùú ôûüýþ óô÷ôøô û

ÿáïá ambara

ìmum ìsaha

ááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááá àÿ

ÿáïáïáäejarah äingkat ìsaha áááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááá àÿ ÿáïáåáíisi dan ãrinsip Dasar Amwa ááááááááááááááááááááááááááááá àÿ ÿáåáasil ãenelitian ááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááá àæ ÿáåáïáêòtode Analisis Deskriptif ááááááááááááááááááááááááááááááááááá àæ

ÿáåáïáïáarakteristik

îesponden

ááááááááááááááááááááááááá àæ

ÿáåáïáåáèawaban îesponden terhadap setiap

íariabel penelitianáááááááááááááááááááááááááááááááááá ÿð ÿáåáåáìji Asumsi lasik ááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááá æð ÿáåáàánalisis îegresi inier Berganda ááááááááááááááááááááááááá æâ ÿáåáÿáìji ipotesis ááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááá æë ÿáàáãembahasanáááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááá âæ óô óö EøIMüULAûúAûøARAû

æáïáesimpulan ááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááá çï æáåáäaran ááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááááá çå úAFTAR üUøTAA... .... 74


(12)

FTAR TABEL

H

Bonus erformance Amwa

ngkatan in enghargaan Amwa

asil ra ! " !#"$%#! #& ' #(#"$) #"* + #+ , #"

- ##.#/ ,0") "1 111111111111 111 6

02') #- # #.#11

3, #0" #' # 4# #5 ' " ' ! #"

6" ! + "7 ( #'#%( !

89 4 #' ) !#111 :

89 / '#5 ' !#11 ;

*##( ! !(/ ,0") "5 ) # # ( #"< " * '#+" = *##( ! !(/ ,0") "5 ) ## ( #"8 # > *##( ! !(/ ,0 ") "5 ) # # ( #"?##* 9 # : *##( ! !(/ ,0") "5 ) # # ( #" "$(#! ; @ !5 <#A #5 #"/ , 0") "#! # # #5 ' B # #) C = @ !5 <#A #5 #"/ ,0") "#! # # #5 '* #!2 > @ !5 <#A #5 #"/ , 0") "#! # # #5 '6"0#!2 : @ !5 <#A #5 #"/ , 0") "#! # # #5 '& #"

? " $#+ 5 '/ (0

; @ !5< #A#5 #"/ , 0") "#!# ##5 ' "$ + 5 #"$#"

D *#111111 >

C 89 *0'+ 0 $0 7 +"0 5

89 E' 9 11111 1111111111111111 55

89 ?'!(0'" ! # 56

F" #' / $ & $#")# 5>

F" #' / $ & $#")# 5:

# '89 7 + , #(G8 9H) 6

6 # '89 # #' (89 I 6

> *0 2 "@ ! + " # (/ J


(13)

KLFTAR GAMBAR

MN ONP GQ ORQP HQS QOQT

UVWV Xengembangan Yarir Zrganisasional VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV W[ UVUV Yerangka Yonseptual VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV UW

\ VWV ]istogram V ^W

\ VUV _ormal`a`b cdeji _ormalitas VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV ^U


(14)

noFTAR LAMpIRAq

qr srt Huv usuw

xyz{| }y~ €‚ƒ| „~ ‚}…………… …………………† ‡ˆ

xyz{|}y~‰ Š‹|Œy| Ž| y ƒŽy~ ‚| y‘| | yƒ †††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††† ’ xyz{| }y~“ ”|ƒ }|‘ ƒ|• y–y‘y~ ‚ƒ{„~Ž ‚~{yŽyŠ‹|

 ‚—}‚ƒ|x| ~‚y}˜‚}—y~Ž y†††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††† ’™ xyz{| }y~š ›y ƒ|Š‹|x| ~ ‚y }˜‚}—y~Ž y †††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††† ’’ xyz{| }y~5 ›y ƒ|œ ƒ zƒ|€y ƒ| ††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††† žŸ


(15)

¦ §¨ ©ª« ¬­® §¯ª ¯¦¬ ª¨°±« ª¬² ª ­ª³ §« ­ª´ ª ¦¦ §¨ © §¯µª¨©ª¨

® ª« ±«´±² ³« ±µ¬³¶«¯·¯¦ ³¸ª¯±¨´¶°ªY JAYA CABANG MEDAN Masalah pengangguran menjadi masalah utama di dalam sendi-sendi perekonomian di Indonesia saat ini. Lapangan pekerjaan yang semakin sempit, tidak mampu menampung jumlah masyarakat yang mencari pekerjaan yang terus meningkat. Salah satu alternative terbaik dalam menyelesaikan permasalahan ini adalah dengan cara berwirausaha. Salah satu bentuk wirausaha yang dapat membantu masyarakat adalah dengan berusaha sendiri sebagai seorang distributor Multi Level Marketing (MLM) yang pada dasarnya tidak membutuhkan modal dan keterikatan waktu.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh kemampuan wirausaha para distributor terhadap pengembangan karir mereka di PT. AMINDOWAY JAYA cabang Medan. Penelitian dilakukan kepada distributor PT. AMINDOWAY JAYA cabang Medan yang masih aktif.

Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif dan metode analisis regresi linear berganda. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala likert dan diolah secara statistik dengan program SPSSfor Windows.

Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan wirausaha (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan karir (Y) para distributor. Secara parsial variabel kreatif mempunya pengaruh paling dominan terhadap pengembangan karir distributor PT.AMINDOWAY JAYA Cabang Medan.

¥¹º¹» ¼ ½ci: Kemampuan Wirausaha (Percaya diri, Kreatif, Inovatif dan Berani Mengambil Resiko) dan Pengembangan Karir


(16)

ÄÅÆÆÇ ÇÆ ÈÄÉÇÆ Ê ÄË Æ Ì ËÆ ÊÆ ÍËÎÏ ÐÑÒÎÐ ÐÑÄÉÈ ÏËÆÆ Ë

ÓÆÔÆ ÐÉÌÕÆ ÊÄÉÇÕÐÕÖÑÓÎÑÄËÎ×ÍÄÉËÉÇÌ ÄØÏÕÎ ÊÓÉÙÏY JAYA MEDAN BRANCH

Unemployment has become one of the major issues in the economic foundations of Indonesia today. Vacancies are getting narrower and do not able to accommodate the increasing numbers of people looking for a job. One of the best alternatives in solving this problem is entrepreneurship. One form of

entrepreneurships that can help people out of these problems is to try himself as a distributor of Multilevel Marketing which basically does not require capital and entanglement time.

The aim of this research was to determine and analyze the influence of entrepreneurial ability of the distributor to the development of their careers in PT.AMINDOWAY JAYA Medan branch. This research was conducted on the distributors of PT.AMINDOWAY JAYA who are still active.

The analytical method used in this research was descriptive quantitative method and multiple linear regression analysis. The data used in this research are primary data and secondary data obtained through the documentation and

questionnaires, measured by using likert scale and statistically processed with SPSS program for windows.

The results obtained from this research indicate that the Entrepreneurial skills (X) had a positive and significant influence on distributor s career

development (Y). Partially, creative variable has the most dominant influence on career development of the distributor of PT.AMINDOWAY JAYA Medan.

ÚÛÜÝ Þßà á âEntrepreneurial Skills(Self-Confidence, Creativity, Innovation, Risk-Taking) And Career Development.


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Krisis multidimensional yang melanda bangsa Indonesia menjadi awal terpuruknya Negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah ini. Dimulai dari masa orde baru pada tahun 1998, mulai terlihat bahwa Indonesia mulai mengalami kemerosotan terutama di dalam bidang ekonomi. Menurut Deputi Bidang Perdagangan Kemenko Perekonomian Ediputra Irawadi, tercatat bahwa Indonesia 3 kali terkena dampak krisis yaitu pada tahun 1998, 2007 dan 2011. (http://bisniskeuangan.kompas.com. Minggu, 8 Juli 2012).

Krisis Multidimensional tidak saja melumpuhkan dunia usaha, tetapi juga menggoyahkan sendi-sendi kesejahteraan masyarakat luas. Lapangan pekerjaan menjadi semakin sempit, sementara masyarakat yang membutuhkan pekerjaan terus meningkat. Adanya penganguran dalam anggota keluarga berarti masalah bagi anggota keluarga yang lain. Pengangguran ini bukanlah hasil sebuah pilihan untuk tidak bekerja, tetapi akibat dari semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan, terutama dikota-kota besar.

Masyarakat yang tinggal di perkotaan sering mengharapkan mendapat pekerjaan formal di kantor-kantor, baik pemerintah maupun swasta. Namun, justru sektor seperti itulah yang pada masa–masa ini paling merasakan dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan. Konsekwensinya adalah efisiensi tenaga kerja dengan sedikit menyerap tenaga kerja baru.


(18)

Di Era Globalisasi, saat dunia semakin transparan, kita akan menyaksikan bagaimana hebatnya persaingan bisnis perusahaan nasional, perang ekonomi lewat perdagangan antar bangsa yang berebut menguasai pasar dunia dalam bidang barang dan jasa. Karena itu, diperlukan keuletan yang luar biasa dalam menghadapinya, serta tanggap dan jeli terhadap informasi bisnis di sekitarnya. Apabila kita banyak mengetahui seluk beluk bisnis maka semakin banyak peluang untuk berhasil dan menggali usaha keuntungan dari pengalaman tersebut.

Berwirausaha merupakan satu alternatif jalan keluar terbaik. Kewirausahaan ãäåæ ç äpç äå äèçé êëpì adalah suatu kebiasaan memulai dan

mengembangkan bisnis baru di dalam struktur organisasi yang sudah ada (Stoner, 2000 : 170). Orang yang mendorong perubahan sangat berperan penting di dalam menemukan kemungkinan-kemungkinan baru untuk kelangsungan bisnisnya.

Kasmir (2009 : 16) mengatakan bahwa secara sederhana wirausahawan

ãäåæç äíç äå äurì adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk

membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Kegiatan wirausaha ini dapat dilakukan sendiri ataupun berkelompok.

Salah satu bentuk wirausaha yang dapat menjawab permasalahan di atas adalah berusaha sendiri sebagai distributor îèïtëï äväï îðç ñätëå ò (MLM).

Konsep MLM merupakan salah satu metode pemasaran dengan membuat jaringan (å ätwó ç ñ ) . Distributor MLM dalam menjalankan strategi pemasaran secara


(19)

bertingkat dituntut memiliki kejelian berimprovisasi untuk mempengaruhi orang lain agar mau bergabung bersama-sama dalam menjalankan usaha MLM.

Menurut Asosiasi Penjual Langsung Indonesia (APLI) di Indonesia saat ini sekitar 70 perusahaan MLM, seperti Central Nusa Insan Cemerlang atau CNI, Amway, Foreverindo Insanabadi atau Forever Young, Herbalife merupakan suatu konsep pendistribusian produk langsung kepada konsumen melalui distributor mandiri.

Keunggulan bisnis MLM adalah modal kecil dengan peluang yang besar, masa depan ditentukan oleh distributor itu sendiri, tidak ada resiko kredit macet, jam kerja bebas, dapat mencapai impian lebih awal. MLM merupakan suatu metode penjualan barang secara langsung kepada pelanggan melalui jaringan yang dikembangkan oleh distributor secara berantai dan berjenjang. Setiap distributor merekrut atau mensponsori orang lain disebut mitra kerja ôõö÷øù úøû ü yang selalu

dikaitkan dengan bonus dan komisi. Setiap perusahaan MLM memiliki metode perhitungan sendiri. Tenaga penjual atau distributor MLM adalah pengusaha mandiri yang mendapat penghasilan dari aktifitasnya penjualan produk dan menjaring mitra kerja ôõö÷øù úøûü. Cara kerja pengusaha MLM dilakukan tanpa

jam kerja yang teratur seperti pada sebuah kantor. Banyak dari mereka melakukan di luar jam kerja untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Sebagai salah satu perusahaan MLM terbesar di Indonesia, PT.AMINDOWAY JAYA atau yang lebih dikenal dengan Amway yang telah menjadi pemimpin global di industriõ úý ûþt ÿ ûù ù úø telah memiliki lebih dari 3 juta


(20)

negara dan wilayah di seluruh dunia. Jumlah daripada IBO di setiap Negara berubah-ubah setiap saatnya, sama halnya dengan Amway yang berada di Medan, Indonesia. Dari Sekian banyak jumlah distributor yang tergabung di dalam bisnis Amway ini, hanya beberapa distributor saja yang dapat melaju ke jenjang karir yang lebih menjanjikan.

PT. AMINDOWAY JAYA adalah salah satu perusahaan MLM yang memiliki produk-produk teruji dan berkualitas tinggi seperti Nutrilite, Artistry, Homecare & Hometech, dan produk lokal dari program kemitraan Amway. Untuk memulai bisnis Amway, setiap IBO harus mampu untuk menghimpun pelanggan, membangun grup IBO baik dengan kegiatan pengsponsoran maupun penjualan produk-produk Amway, membantu grup bertumbuh, membangun Bisnis dan berkualifikasi untuk peringkat lebih tinggi. Seringkali keanggotaan dapat bertumbuh pesat, semakin banyak IBO dalam suatu grup yang sukses dalam bisnis Amway, semakin kuat bisnis tersebut dan semakin tinggi pula ‘pin penghargaan’ yang dapat dicapai.

Tabel 1.1

Bonus performance Amway

Total PV bulanan pembelian pribadi % Bonus

> 16.000.000 21%

11.000.000 18%

6.500.000 15%

4.000.000 12%

2.000.000 9%

1.000.000 6%

350.000 3%

Sumber : buku pedoman bisnis Amway (data diolah)

Dari Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa jumlah PV ( )


(21)

presentase bonus untuk bulan tersebut. Semakin besar PV bulanan pribadi maupun grup, semakin besar presentase bonus pembelian yang dibayarkan untuk distributor. Jumlah PV juga dapat ditingkatkan dengan cara mensponsori IBO lain untuk melakukan penjualan dan perekrutan.

Selain daripada bonus presentase yang dapat diperoleh oleh IBO dari penjualan pribadi maupun grup, setiap IBO memiliki kesempatan untuk mencapai kualifikasi–kualifikasi penghargaan yang merupakan suatu jenjang karir dalam membangun bisnis Amway. Untuk memberikan penghargaan dan imbalan atas pencapaian IBO, Amway menyediakan berbagai penghargaan dan bonus. Pin dan plakat dianugerahkan sebagai penghargaan atas pencapaian pengembangan bisnis seperti yang dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2

Tingkatan Pin penghargaan Amway 1. Silver Producer 12. Founders Diamond 2. Gold Procducer 13. Executive Diamond

3. Platinum 14. Founders Executive Diamond

4. Ruby 15. Double Diamond

5. Founders Platinum 16. Founders Double Diamond 6. Founders Ruby 17. Triple Diamond

7. Sapphire 18. Founders Triple Diamond

8. Founders Sapphire 19. Crown

9. Emerald 20. Founders Crown

10. Founders Emerald 21. Crown Ambassador

11. Diamond 22. Founders Crown Ambassador

Sumber : buku pedoman bisnis Amway (data diolah)

Dari Tabel 1.2 dapat dilihat tingkatan – tingkatan penghargaan yang dapat dicapai oleh setiap IBO, dimulai dari penghargaan Silver producer sampai Founders Crown Ambassador, yang dimana untuk mencapai tingkatan tertentu, para IBO harus mampu mencapai kualifikasi dan persyaratan yang sudah ditetapkan oleh Amway. Steve Van Andel dan Doug DeVos (dalam Pedoman


(22)

Bisnis, 2010 : 3) menyatakan bahwa “ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk meningkatkan penghasilan, gaya hidup, dan kepribadian Anda. Kami percaya Anda dapat melakukannya dan kami mengharapkan sukses yang berkelanjutan, lakukan bisnis ini pegang teguh impian anda, maka impian tersebut akan menjadi kenyataan!”

Dalam banyak kasus, sering kali distributor yang bergabung di dalam bisnis MLM merupakan orang-orang yang yang berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa, pegawai swasta dan bahkan ibu rumah tangga yang ingin mencoba mencari peluang baru di dalam berwirausaha. Tetapi sering kali juga mereka tidak mengerti akan kemampuan-kemampuan dasar seorang wirausaha yang dituntut untuk mengetahui bagaimana cara – cara pengambilan resiko, berkreasi dalam memasarkan produk – produk yang ada dan berinovasi dalam komunikasi yang persuasive dan meyakinkan pelanggan untuk bergabung menjadiBO.

Berdasarkan data penelitian pendahuluan (pra survey) dari interview yang dilakukan kepada 20 orang responden mengenai latar belakang dan kemampuan wirausaha seperti pengambilan resiko, kreatif, inovatif dan percaya diri diperoleh hasil yang diperlihatkan pada tabel berikut ini :

Tabel 1.3

Hasil pra-survey tentang latar belakang dan kemampuan wirausaha responden

Latar belakang Jumlah responden

Percaya diri

Berani mengambil

resiko

Kreatif Inovatif

Pelajar SMA 2 Tinggi Rendah Rendah Rendah

Mahasiswa 7 Sedang Sedang Tinggi Sedang

Pegawai swasta 5 Sedang Sedang Tinggi Tinggi

Ibu rumah tangga 4 Rendah Sedang Tinggi Rendah

Wirausaha 2 Tinggi Tinggi Sedang Sedang


(23)

Dari Tabel 1.3 dapat dilihat jumlah responden berdasarkan latar belakang masing-masing distributor. Dengan jumlah tertinggi ada pada mahasiswa yang di mana kebanyakan distributor yang bergabung di dalam bisnis MLM ini adalah para mahasiswa yang ingin mencari penghasilan tanpa adanya keterikatan waktu kerja. Selain itu dapat juga dilihat bagaimana kemampuan wirausaha yang dimiliki setiap individu masih tergolong sedang sebagai seorang distributor. Tanpa adanya pengetahuan akan kemampuan wirausaha yang memadai, maka akan sulit bagi para distributor untuk mengembangkan karir ataupun jaringan mereka untuk mencapai tingkatan-tingkatan yang disediakan di Tabel 1.2.

Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan diatas, maka hubungan kemampuan wirausaha dengan pengembangan karir menjadi penting dan menarik untuk diteliti. Dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor kemampuan berwirausaha setiap individu ternyata mempunyai peranan yang cukup besar dalam mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan tujuan organisasi.

Oleh karena itu penulis merasa perlu melakukan penelitian, yang dimana yang akan diteliti adalah para distributor atau IBO dari Amway Medan yang terletak di jalan H. Adam Malik Medan.

1.2 Perumusan Masalah

Keberhasilan manajemen sangat ditentukan oleh kinerja bisnis dari

BO-nya (Soelaeman,2005). Berdasarkan latar belakang, maka dirumuskan


(24)

”Apakah kemampuan wirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan karir setiap individu distributor MLM di PT. AMINDOWAY JAYA Indonesia Cabang Medan”?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian merupakan salah satu cara untuk memperoleh data, dan hasilnya dapat digunakan untuk mengetahui gambaran suatu keadaan atau persoalan. Dengan demikian, adanya data yang lengkap akan dapat digunakan untuk membuat pemecahan persoalan.

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kemampuan wirausaha terhadap pengembangan karir individu pada distributor Amway di Medan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Perusahaan

Memberikan masukan atau gambaran yang bersifat ilmiah kepada para distributor atau IBO Amway dalam membentuk jiwa kewirausahaan dalam bisnis MLM yang bermanfaat untuk pengembangan karirnya di masa depan. 2. Bagi Penulis.

Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi penulis untuk dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani perkuliahan dan memperluas pola pemikiran ilmiah dalam bidang bisnis.


(25)

3. Bagi Penulis lain.

Sebagai referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan serta perbandingan dalam melakukan penelitian mengenai pengaruh kemampuan wirausaha terhadap pengembangan karir individu distributor MLM.


(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis

2.1.1 Pengertian Wirausaha

Richard Cantillon, ahli ekonomi Perancis dianggap sebagai orang pertama yang menggunakan istilah ur dan p(Winardi, 2003:1).

Kata wirausaha atau ”pengusaha” diambil dari bahasa Perancis ”entreprendre”. The Concise Oxford French Dictionary (1980) mengartikan entreprendre sebagai to undertake (menjalankan, melakukan, berusaha), to set about (memulai), to begin (memulai), to attempt (mencoba, berusaha). Dalam ekonomi, seorang pengusaha berarti orang yang memiliki kemampuan untuk mendapatkan peluang secara berhasil. Pengusaha bisa jadi seorang yang berpendidikan tinggi, terlatih dan terampil atau mungkin seorang buta huruf yang memiliki keahlian yang tinggi diantara orang-orang yang tidak demikian.

Beberapa defenisi kewirausahaan yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi, antara lain adalah sebagai berikut: Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. ia bebas merancang, menentukan, mengelola, mengendalikan semua usahanya. Sedangkan kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan


(27)

dalam kegiatan usahanya. Seorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Dari waktu ke waktu, hari demi hari, minggu demi minggu selalu mencari peluang untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa berhentim karena dengan berkreasi dan beriniovasilah semua peluang dapat diperolehnya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya. (http:wordpress.com/kewirausahaan. Sabtu,25 Februari 2012)

Meredith !t "#, (2000) wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai

kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumberdaya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan.

Zimmerer dan Scarborough (2005) memberikan konsep kewirausaahan sebagai berikut : " $! $%r!&' !$!ur (s )$! w* )+' !"%s " $!w,-.( $!ss ( $t*!/" +!)/

' ( .0" $1 -$+!rt"($%u/ )'t*! & -' & ).!)/" +*( !v( $2&')/(t " $12')wt* ,%(1! $% ( /y($2

.( 2$(/(+" $% )&& )' % -$(t(!s " $1 " . .!3 ,#($2*!t $! +! . ."' 4 '! . )-' +!s t) +"&(t"# ( 5!)$ t

*! 36 Konsep tersebut menceritakan bahwa kewirausahaan tersebut merupakan

keahlian seseorang dalam menciptakan suatu usaha baru, menghadapi resiko dimasa mendatang dan keahlian bertumbuh untuk menadpatkan profiy dengan menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki sehingga mengalami peningkatan terhadap usaha tersebut.


(28)

2.1.2 Ciri-Ciri Wirausahawan

Dalimunthe (2002:7) ada delapan ciri dari seorang entrepreneur yaitu: 1. Mempunyai visi

Visi secara hakekat merupakan gambaran baik masa depan maupun masa kini, yang menggugah baik logika maupun perasaan. Seorang wirausaha harus memiliki visi yang jelas dan dapat dipahami oleh seluruh anggota organisasi yang akan mengikat seluruh energi organisasi dalamn satu kekuatan yang sangat kuat. Semakin tinggi pemahaman dan penerimaan visi organisasi, semakin tinggi pula komitmen warga organisasi untuk bersama-sama mewujudkannya.

2. Perencana

Seorang wirausaha dalam mengelola usaha berfokus pada produk dan pasar. Oleh karena agar aktivitas bisnis yang dilakukan sesuai dengan tujuan perusahaan, kondisi keuangan, maka perusahaan harus memiliki 78 9: ;< =>?,

dengan kata lain pengusaha harus memiliki prioritas dalam usahanya agar dapat mengatasi problem yang potensial.

3. Motivasi

Motivasi mendorong seseorang selalu berusaha menciptakan dan mencari kepuasan baru yang berbeda dengan mengkombinasikan sumber daya yang ada ke dalam konfigurasi yang baru lebih produktif. Tanpa motivasi seseorang hanya menggunakan 20-30% dari kemampuannya, sedangkan adanya motivasi, diharapkan kinerja individu mencapai sebesar 80-90% dari kemampuan yang dimiliki.


(29)

4. Kreatif

Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan secara kreatif dengan perenungan mendalam @A BC A DEFG agar dapat melakukan

penyesuaian berbagai keinginan dan kebutuhan pasar. Kreatifitas mengharuskan seseorang mempunyai kemauan menciptakan sesuatu yang baru. Kreatifitas merupakan kepribadian yang dapat dikembangkan dan diajarkan.

5. Peluang

Seorang wirausaha harus dapat melihat, memanfaatkan serta mengimplementasikan peluangm sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Peluang atau kesempatan biasanya tidak datang berulang-ulang tapi mungkin hanya sekali saja dan dalam waktu yang sangat singkat, seingga diperlukan antisipasi dan waktu yang tepat untuk melihat berbagai peluang agar tidak mengalami kegagalan.

6. Percaya diri

Percaya diri dapat meraih prestasi yang tinggi dan mengembangkan usaha. Suatu organisasi akan meraih prestasi yang tinggi bila pimpinannya mempunyai kepercayaan diri untuk mengambil resiko, terus beraktifitas, dan menerima perubahan yang ada tanpa terus menerus hanya berfokus pada tujuan perusahaan.

7. Berani mengambil resiko

Pengambilan resiko sangat berkaitan dengan kreativitas yang mengubah ide menjadi realistis dan disertai dengan upaya pencapaiannya. Setiap aktivitas


(30)

manusia selalu mengandung resiko dengan intensitas yang berbedam seuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.

8. Adaptasi.

seorang wirausahawan harus mampu membantu organisasinya dalam menangani situasi yang tidak pasti, memiliki kekuatan dan daya tahan, dan dapat merespon serta beradaptasi terhadap perkembangan lingkungan yang kompleks.

Tabel 2.1

Profil Dari Wirausaha

Ciri-Ciri Watak

- Percaya diri

- Keyakinan

- Ketidak tergantungan, individualitas optimisme

- Berorientasi tugas dan hasil

- kebutuhan akan prestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energetik dan inisiatif. - Pengambilan resiko - Kemampuan mengambil

resiko, suka pada tantangan

- Kepemimpinan

- Bertingkah laku sebagai pemimpin

- Dapat bergaul dengan orang lain

- Menanggapi saran dan kritik - Keorisinilan - Inovatif, kreatif dan fleksibel - Berorientasi kemasa depan - Pandangan ke depan

- Perseptif Sumber :Meredith,Ht IJ , 2000 (diolah)

2.1.3 pengertian karir

Pengertian karir ditafsirkan beragam oleh para ahli sesuai disiplin ilmunya. Menurut Simamora (2001:505) karir adalah “Urutan aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan pekerjaan dan perilaku-perilaku, nilai-nilai, dan aspirasi


(31)

seseorang selama rentang hidup orang tersebut”. Menurut Panggabean (2004:58) karir adalah semua pekerjaan yang dilakukan seseorang selama masa kerjanya yang memberikan kelangsungan, keteraturan, dan nilai bagi kehidupan seseorang.

Pendapat Ekaningrum (2002 : 256) Karir tidak lagi diartikan sebagai adanya penghargaan institusional dengan meningkatkan kedudukan dalam hirarki formal yang sudah ditetapkan dalam organisasi. Dalam paradigma tradisional, pengembangan karir sering dianggap sinonim dengan persiapan untuk mobilitas ke jenjang lebih tinggi, sehingga karir akan mendukung efektifitas individu dan organisasi dalam mencapai tujuannya.

Dapat disimpulkan bahwa karir adalah suatu rangkaian atau pekerjaan yang dicapai seseorang dalam kurun waktu tertentu yang berkaitan dengan sikap, nilai, perilaku dan motivasi dalam individu.

Hal–hal yang mendorong seseorang memilih karir sebagai wirausaha distributor MLM, dapat diketahui melalui penilaian kepribadian khususnya pengalaman dan latar belakangnya. Menurut Sumitro (2001 : 271) Pengalaman, seperti yang dapat dilihat dari biografi seseorang, bermanfaat untuk melihat keterampilan, dan kompetensi untuk meningkatkan kewirausahaan, pengembangan nilai-nilai kewirausahaan, dan mendorong untuk mencetuskan ide-ide kewirausahaan.

2.1.4 Pengembangan Karir

Pengembangan karir (K LMNNr ONvNPQRSN TU ) adalah suatu kondisi yang


(32)

pekerjaannya. Pengembangan karir juga meliputi dua bagian yakni perencanaan karir (VWXYYr Z[ W\\] \^ ) dan Manajemen karir (V WXYYr _ W\W^ Y _Y \` ) (Simamora,

2001:504)

Perencanaan karir aVWX YYr Z[ W\\] \^b merupakan proses di mana kita

menyeleksi tujuan karier dan jenjang karier menuju tujuan-tujuan tersebut ( Rivai dan Sagala, 2009:266)

Manajemen karir aVWXY Yr _W\W^Y _Y \` b adalah proses dimana organisasi

memilih, menilai, menugaskan, dan mengembangkan para pegawainya guna menyediakan suatu kumpulan orang-orang yang berbobot untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di masa yang akan datang. (Simamora, 2001:504)

Gambar 2.1. Pengembangan karir organisasional Sumber: Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia (2001)

Gambar 2.1 menjelaskan bahwa pengembangan karir organisasional merupakan hasil-hasil yang muncul dari interaksi antara perencanaan karir individu dengan manajemen karir secara institusional.

Pengembangan karir organisasional

Manajemen karir Perencanaan karir


(33)

Pilihan pengembangan karir melalui wirausaha sebagai distributor MLM diperlukan kreatif, inovatif. Seorang wirausaha dituntut keberanian mengambil resiko, mendorong perubahan dalam pengembangan karirnya. memberikan beberapa pendapat yakni pertama, dipandang dari segi energi dan dorongan serta daya fisik yang kuat sehingga ingin berkarir sebagai wirausaha ( distributor) MLM. Kedua, wirausaha (distributor), yang memulai pada usia tua, tidak memiliki masa karir yang panjang sebagaimana orang muda, walaupun mungkin lebih cepat berhasil karena faktor pengalaman.

2.1.5. PengertianMulti Level Marketing

cdetf g hvhe cij khtflm (MLM), menurut Kisata (2006:3) adalah “sebuah

bisnis yang menggunakan strategi jaringan dalam memasarkan jaringannya. Biasanya orang yang bergabung disebut distributor, yang tugas pokoknya adalah melakukan penjualan dan memperbesar jaringan dibawahnya.” atau yang dikenal pula dengan nama nhtwojk cijkhtflm (pemasaran secara jaringan), yaitu

pemasaran produk atau jasa oleh seseorang atau sekelompok orang independen yang membentuk jaringan kerja secara bertingkat.

Sedangkan pengertian MLM secara terminologis, dapat dikemukakan sebuah definisi yang cukup detail seperti yang diungkapkan oleh Harefa (1999:3-4) salah satu dari berbagai cara yang dapat dipilih oleh sebuat perusahaan atau pabrik (produsen) untuk memasarkan / menjual produknya kepada pelanggan eceran dengan memberdayakan distributor independennya untuk melaksanakan tugas pemasaran / pendistribusian / penjualan produk melalui pengembangan armada pemasar / distributor / penjual langsung secara mandiri (independen),


(34)

tanpa campur tangan langsung perusahaan, sementara imbal jasa dalam bentuk potongan harga, komisi ataupun insentif ditetapkan oleh perusahaan produsen secara berjenjang sesuai dengan jumlah nilai penjualan yang diberitahuakan kepada setiap distributor indipenden sejak mereka mendaftar sebagai anggota.

Struktur jaringan MLM prinsipnya tidaklah berbeda dengan sistem distribusi barang lainnya. Masing- masing orang dalam jaringan itu membeli barang-barang yang harganya tergantung kepada jumlah yang dibeli dan menerima suatu persentase harga eceran sebagai labanya. Dalam MLM setiap distributor secara pribadi telah diperkenalkan dengan bisnis ini oleh perusahaanya atau oleh distributor yang telah ada.

Dari definisi yang dijelaskan dapat dipahami, bahwa MLM yang biasa dikenal dengan pqtwrst uvstqtwxy merupakan cara pemasaran yang efektif

dengan memangkas jalur distribusi dalam penjualan konvesional, karena tidak melibatkan agen tunggal, sub-agen, dealer/grosir, took/outlet/store, dan pengecer, tetapi langsung mendistribusikan produk kepada distributor indipenden yang bertugas sebagai pengecer atau penjual langsung kepada konsumen. Dengan cara tersebut, biaya pemasaran dan distribusi dengan jumlah total menurut Harefa mencapai 65% dari harga jual produk dapat dialihkan kepada distributor independen dengan suatu sistem berjenjang yang disesuaikan dengan prestasi atau pencapaian target penjualan distributor yang bersangkutan (Harefa, 2000:62).

Sekalipun karir sebagai distributor MLM sangat menjanjikan, tetapi meraih keberhasilan lewat jalur MLM bukanlah hal yang mudah. Diperlukan tekad dan kerja keras untuk mencapai jenjang karir yang diharapkan.


(35)

2.2 Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rahadi (2007) dengan judul penelitian ”Pengaruh Wirausaha terhadap peningkatan Karir (studi kasus distributor multilevel marketing ”X” di Kota Palembang)”, di dalam penelitian ini digunakan teknik pengambilan sampel secara non probability dengan metode purposive sampling yang menguji dan menganalisis pengaruh kreatifitas, inovatif, kesabaran dan kegigihan terhadap peningkatan karir individu distributor MLM tersebut. Hasil yang didapatkan dari analisis ini menunjukkan bahwa secara umum wirausaha berpengaruh signifikan terhadap peningkatan karir. Secara khusus variabel kreatifitas dan inovatif tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan karir sebaliknya variabel kegigihan dan kesabaran berpengaruh signifikan terhadap pengingkatan karir seorang distributor.

Wicaksono melakukan penelitian yang berjudul ”Analisis Pengaruh Komitmen Bisnis z{|}~ }{|}{ Business Owner (IBO) Dan Penjualan Adaptif

Terhadap Kinerja Bisnis Ibo Dalam Multilevel Marketing (Mlm)” pada tahun 2006 dimana penelitian dilakukan di PT. AMWAY Indonesia di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Hasil analisis menunjukkan bahwa komitmen bisnis IBO memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja bisnis IBO. Siguaw et. al. (1998), memperjelas bahwa komitmen untuk mempertahankan bisnis, mengembangkan bisnis , dan bersedia berkorban dan berinvestasi mampu memberikan dorongan yang kuat bagi kinerja seseorang dalam melakukan hubungan bisnis. Pengaruh tersebut nampak dari usaha-usaha atau upaya yang dapat dilakukan IBO untuk mencapai hasil yang diharapkan dalam bisnisnya.


(36)

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual atau kerangka pemikiran adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antara variabel yang secara logis diterangkan dan dikembangkan dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survey literatur (Kuncoro, 2003:44).

Wiryasaputra menyatakan bahwa percaya diri merupakan sikap yang akan memandu seseorang dalam setiap mengambil keputusan dan langkahnya. Sikap percaya diri tidak selalu mengatakan ”ya” tetapi juga berani mengatakan ”tidak” jika memang diperlukan (dalam Suryana dan Bayu, 2010:42)

Kreativitas dan kemampuan untuk bertindak inovatif yaitu kemampuan untuk menciptakan ide-ide baru, konsep-konsep baru, dan cara-cara baru untuk memandang masalah-masalah, merupakan ini €‚ƒ €„ƒ € €…ƒ †‡ˆp yang berhasil.

(Winardi, 2003 :41)

Berani mengambil resiko merupakan suatu sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapan pun dan di mana pun, baik dalam bentuk uang maupun waktu. (Kasmir, 2009:27)

Berdasarkan kajian teoritis yang telah dijabarkan sebelumnya maka kerangka konseptual penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :


(37)

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual 2.4 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :

”Kemampuan wirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan karir setiap individu distributor mlm di PT. Amindoway jaya Indonesia cabang Medan”

PENGEMBANGAN KARIR (Y) KEMAMPUAN WIRAUSAHA (X) :

1. Percaya diri (X1.1) 2. Kreatif (X1.2) 3. Inovatif (X1.3)


(38)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yaitu untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kemampuan wirausaha terhadap pengembangan karir individu distributor MLM PT.Amindoway Jaya Indonesia Cabang Medan. Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan tentang sifat-sifat atau karakteristik dari suatu keadaan atau objek penelitian.

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan di Amway Distributor Centre yang terletak di jalan Adam Malik No. 17 Medan. Waktu penelitian dilakukan dari bulan November 2011 sampai dengan Mei 2012.

3.3 Batasan Operasional Variabel

Kemampuan wirausaha di pengaruhi oleh banyak faktor, yakni percaya diri, berorientasi tugas dan hasil, pengambilan resiko, kepemimpinan, keorisinilan, berorientasi kemasa depan, dll. Dalam penelitian ini, penulis membatasi operasionalisasi penelitian hanya membahas kepercaya dirian, kreatif, inovatif, keberanian mengambil resiko dan pengaruhnya terhadap pengembangan karir individu distributor MLM. Hal ini dilakukan karena keterbatasan waktu dan kemampuan penulis.


(39)

3.4 Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini, variable-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variable yang telah dirumuskan. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) dan Variabel terikat (Y). Variabel bebas terdiri dari percaya diri (X1.1), kreatif (X1.2), Inovatif (X1.3), dan berani mengambil resiko (X1.4) sedangkan yang menjadi variabel terikatnya adalah Pengembangan Karir (Y).

Definisi operasional variabel penelitian dapat dilihat dalam Tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Ukur Kemampuan

Wirausaha (X)

Merupakan suatu kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Percaya Diri (X1) a. Keyakinan b. Komitmen Likert

Kreatif (X2) a. Kemitraan berkembang b. Pencapaian target Likert Inovatif (X3) a. Kemauan b. Kesabaran dan ketabahan Likert Berani mengambil resiko (X4) a. Kemampuan mengatasi resiko. b. suka pada

tantangan.


(40)

Lanjutan tabel 3.1

Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala

Ukur Pengembangan

Karir (Y)

Merupakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan jenjang atau status seseorang dalam pekerjaannya. a. kesejahteraan hidup meningkat. b. Kemampuan finansial meningkat. c. Jaringan semakin besar. d. Pencapaian kualifikasi semakin tinggi. Likert

Sumber: - Geoffrey G. Meredith‰tŠ‹ŒŠ Pedoman Bisnis Amway (diolah) 3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel bebas dan terikat didalam penelitian adalah dengan menggunakan Skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi yang akan diukur, dijabarkan menjadi indikator variabel dan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen dengan menghadapkan responden terhadap pernyataan kemudian memberikan jawaban atas pernyataan yang diajukan. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, setiap jawaban di beri Skor. (Sugiyono, 2005:86). Skor yang diberikan adalah :


(41)

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber:Sugiyono (2005:86) diolah 3.6 Populasi dan Sampel

a. Populasi dalam penelitian ini adalah distributor yang telah bergabung secara aktif pada PT.AMINDOWAY JAYA di Medan. Mengingat bahwa populasi berubah jumlahnya setiap waktu dan tidak diketahui dengan pasti jumlahnya atau bahkan tidak terbatas. Maka penulis menggolongkan populasi ini ke populasi infinit dan menggunakan sampel dalam penelitian ini.

b. Sampel adalah bagian dari unit populasi. Penentuan ukuran sampel dari populasi, menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Supramono (2003:62)

N = Zα² . p. q d² keterangan :

N adalah jumlah sampel

p adalah estimasi proporsi populasi q adalah 1-P


(42)

Zα adalah nilai standard normal yang besarnya tergantung α Bila α = 0,05Z = 1,96

Bila α = 0,01Z = 1,67

d adalah tingkat penyimpangan yang masih dapat ditolerir.

Untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p belum diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5; dengan demikian jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah :

N = Zα² . p. q = (1,96)² x 0,5 x0,5 = 96.04 = 96 orang

d² (0,1) ²

Dalam memilih responden, digunakan metode pŽ ‘’“v” ’•– —“ ˜™ š yakni

sampel dipilih dengan kriteria tertentu (Sugiyono, 2008:392), dengan pertimbangan bahwa distributor masih aktif dalam menjalankan bisnis Amway ini.

3.7 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua jenis data. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian, yakni para distributor PT. Amindoway Jaya di Medan.


(43)

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode : a. Wawancara (interview)

Wawancara digunakan sebagai metode pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang diteliti. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan distributor PT. Amindoway Jaya di Medan tentang hal yang berkaitan dengan faktor-faktor kemampuan wirausaha yang mempengaruhi pengembangan karir individu distributor pada PT. Amindoway Jaya di Medan.

b. Kuesioner atau angket

Yaitu penyebaran daftar pertanyaan yang diberikan kepada distributor PT. Amindoway Jaya di Medan yang menjadi responden untuk dijawab yang kemudian ditentukan skornya dengan menggunakan skala Likert.

c. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku dan internet yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen yang valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah jika


(44)

instrument digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiono, 2004:267)

3.9.1 Uji Validitas

uji validitas pada penelitian ini akan dilakukan pada responden di luar sampel sebanyak 30 responden. Responden yang diuji diambil secara acak dengan metode ›œœ žŸ ¡ ›¢ £ › ¤¥ ¢  ¦ yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dihunakan sebagai sampel (Sugiono, 2008:122). Pengujian dilakukan dengan bantuan program SPSS 17 for windows dengan kriteria sebagai berikut :

jika rhitung> rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Jika rhitung< rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Hasil pengolahan uji validitas dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Uji validitas

Butir pertanyaan R hitung R tabel Keterangan

P1 .475 0.361 Valid

P2 .591 0.361 Valid

P3 .509 0.361 Valid

P4 .556 0.361 Valid

P5 .589 0.361 Valid

P6 .368 0.361 Valid

P7 .619 0.361 Valid

P8 .408 0.361 Valid

P9 .615 0.361 Valid

P10 .489 0.361 Valid

P11 .439 0.361 Valid

P12 .584 0.361 Valid

P13 .721 0.361 Valid

P14 .456 0.361 Valid


(45)

Lanjutan tabel 3.3

Butir pertanyaan R hitung R tabel Keterangan

P16 .591 0.361 Valid

P17 .413 0.361 Valid

P18 .626 0.361 Valid

P19 .687 0.361 Valid

P20 .383 0.361 Valid

P21 .419 0.361 Valid

P22 .609 0.361 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 17.0 (Mei,2012)

Pada Tabel 3.3 dapat dilihat seluruh butir pertanyaan mempunyai nilai §¨ © ©ª«tª¬

­tª®¯° ¨±²³ §¨©©ª³² ±´ ¨µ ( R hitung) lebih besar dari rtable (0,361), sehingga semua

butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan selanjutnya dilakukan uji reliabilitas.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dilakukan dengan menguji butir pertanyaan yang telah dinyatakan valid. Dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan menggunakan program¶·¶¶¸¹º»versi windows dengan kriteria sebagai berikut :

Jika rpositifatau > rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan reliabel. Jika rnegatifatau < rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak reliabel. Hasil pengolahan uji Reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


(46)

Ketentuan untuk pengambilan keputusan:

Jika nilai ¼½¾¿ÀÁÂÃÄs Å ÆÇÃÁ > 0,70 (Yamin dan Kurniawan, 2009:282), maka

pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel. Berdasarkan Tabel 3.4 dapat dilihat nilai

¼½¾¿ÀÁÂÃÄs ÅÆÇÃÁÈ 0,70, maka setiap butir pertanyaan dinyatakan reliabel. 3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkanm mengolah, menyajikan dan menginterpretasi data sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Data

Pengujian ini dilakukan untuk melihat model regresi, apakah variabel bebas dan variabel terikat memiliki distribusi normal.

2. Heteroskedastisitas

Pengujian ini untuk melihat apakah terjadi variasi dari residual pengamatan yang lain. Jika carians residual dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model yang baik apabila tidak terjadi homoskedastisitas

3. Multikolinearitas

Pengujian ini untuk melihat model regresi apakah ada korelasi antar variabel bebas.


(47)

3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Digunakan untuk mengetahui besanya hubungan dan pengaruh variabel independen yaitu percaya diri, kreatif, inovatif, dan berani mengambil resiko terhadap variabel dependen yaitu pengembangan karir. Model regresi linear berganda yang digunakan :

Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+ e Keterangan :

Y = Pengembangan Karir

a = constant

b1,b2,b3,b4 = koefisien regresi x1 = variabel percaya diri

x2 = variiabel kreatif

x3 = variabel inovatif

x4 = variabel berani mengambil resiko

e = stÉÊËÉÌ ËÍ ÌÌ ÎÌ

3.10.4 Pengujian Hipotesis

1. Uji Signifikasi Simultan (Uji F)

Uji signifikasi simultan (Uji F) digunakan untuk menunjukkan apakah secara bersama-sama variabel bebas (X) mempunyai pengaruh positif dan signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (Y). Model hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah :

a) H0: b1= b2= b3= b4= 0, artinya variabel bebas (X) secara bersama-sama tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y)


(48)

b) Ha : b1≠ b2 ≠ b3 ≠ b4≠ 0, artinya variabel bebas (X) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y)

Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu :

H0diterima jika Fhitung< Ftabelpada α = 5 % Haditerima jika Fhitung> Ftabelpada α = 5%

2. Uji Signifikasi Parsial (Uji t)

Uji Signifikasi Parsial (Uji t) menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

H0: b1= 0

Artinya variabel bebas (X) secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y).

Ha : b1 ≠ 0

Artinya cariabel bebas (X) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y)

Nilai thitungakan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu :

H0diterima jika thitung< ttabelpada α = 5% Haditerima jika thitung> ttabelpada α = 5%


(49)

3. Pengujian Koefisien Determinan (R2)

Koefisien Determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R2 semakin besar (Mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1,X2,X3,X4) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang dteliti terhadap variabel terikat (Y). sebaliknya jika R2 mengecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1,X2,X3,X4) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang dihgunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat (Y)


(50)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Usaha

4.1.1. Sejarah Singkat Usaha

Amway didirikan pada tahun 1959 oleh Rich DeVos dan Jay Van Andel melalui sistem penjualan langsung di Amerika Serikat. Pada tahun 1992, bisnis Amway hadir di Indonesia dan mulai merambah ke setiap pelosok dan terus berkembang hingga kini. Produk yang disajikan oleh Amway merupakan produk sehari-hari yang teruji dan berkualitas tinggi. Adapun produk-produk tersebut meliputi ÏutÐ ÑÒÑtÓ yang merupakan suplemen kesehatan,Ô ÐÕ Ñstry yang merupakan

produk kecantikan, Ö× ØÓ ÙÚ ÐÓ & hometech yang merupakan produk yang

dibutuhkan di kehidupan sehari-hari mulai dari sabun, shampo, sampai dengan air minum, dan yang terakhir Amway juga menawarkan produk lokal seperti makanan, minuman, produk UKMWAY, komoditas non pangan serta kemitraan asuransi kendaraan bermotor. Pada saat ini Amway merupakan pemimpin global industri direct selling yang memiliki lebih dari 3 juta IBO di 80 negara dan wilayah di seluruh dunia serta 13 ribu karyawan yang tersebar di seluruh dunia. 4.1.2. Visi dan Prinsip dasar Amway.

Visi Amway adalah membantu mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Produk dan peluang Amway dirancang untuk memberikan suatu perubahan dalam kesehatan, kebahagiaan, dan kepuasan pribadi bagi semua orang.

Amway yang didirikan oleh Rich DeVos dan Jay Van Andel, menjalankan bisnisnya dengan 4 prinsip dasar :


(51)

1. Kebebasan

a. Bebas menentukan sendiri waktu maupun target

b. Tak perlu rutinitas di belakang meja kantor karena peluang sukses selalu ada di depan mata

2. Keluarga

a. Sumber motivasi untuk kehidupan lebih baik

b. Mengangkat martabat sejalan dengan penghasilan yang meningkat 3. Harapan

a. Amway memberikan peluang sukses yang sama bagi setiap IBO b. Anda mempunyai harapan, amway memberikan kenyataan. 4. Penghargaan

a. Sebagai motivasi yang memacu prestasi setiap IBO

b. Semakin produktif, semakin besar imbalan / bonus yang anda dapatkan. 4.2. Hasil Penelitian

4.2.1 Metode Analisis Deskriptif

4.2.1.1 Karakteristik Responden

Metode ini merupakan suatu metode analisis di mana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan, dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang sedang diteliti.

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian. Kuesioner dalam penelitian ini diukur dalam Skala Û Ü ÝÞrt


(52)

mengambil resiko terhadap Pengembangan Karir. Variabel percaya diri (X1.1) terdiri dari 4 pernyataan, variabel Kreatif (X1.2) terdiri dari 4 pernyataan, variabel Inovatif (X1.3) terdiri dari 4 penyataan, variabel berani mengambil resiko (X1.4) terdiri dari 4 pernyataan dan variabel kinerja (Y) terdiri dari 8 pernyataan. Kuesioner penelitian ini disebarkan kepada 96 distributor Amway cabang Medan. a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1 Berikut ini:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin Frekwensi Persentase

Laki-laki 39 41%

Perempuan 57 59%

Total 96 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (Mei 2012)

Tabel 4.1 menunjukkan komposisi responden menurut jenis kelamin, di mana terlihat dari total responden 96 orang, komposisi laki-laki sebanyak 41% responden dan perempuan sebanyak 59% responden. Dari data yang terlihat, menunjukkan bahwa mayoritas responden merupakan perempuan, hal ini didukung oleh tingginya jumlah pelajar wanita, mahasiswi, karyawati maupun ibu rumah tangga yang memiliki banyak waktu luang dan ingin memperoleh penghasilan tambahan dari pekerjaan sambilan yang tidak mengikat waktu mereka. Sehingga banyak perempuan memilih untuk menjalankan bisnis MLM


(53)

agar mereka dapat membagi waktu-waktu mereka dengan aktifitas-aktifitas lainnya.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan Usia dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (Mei 2012)

Berdasarkan Tabel 4.2 Dapat dilihat bahwa mayoritas responden berada pada usia 20 – 25 tahun yaitu sebanyak 37,3% responden, kemudian diikuti pada usia >25 – 30 tahun yaitu sebanyak 28,1% responden, hal ini dikarenakan usia 20 – 30 tahun merupakan usia produktif yang merupakan usia ketika seseorang masih mampu bekerja dan menghasilkan sesuatu (www.kamusbesar.com). Pada usia tersebut, banyak orang suka mencoba untuk melakukan berbagai jenis kegiatan yang menghasilkan untuk mencari suatu kegiatan yang benar-benar akan menjadi karir di masa depan mereka. Kemudian diikuti usia >30 – 35 tahun yaitu sebanyak 14,3% responden, lalu pada usia >35 – 40 tahun yaitu sebanyak 13,2% responden,

Usia Frekwensi Persentase

20 – 25 36 37,3%

>25 – 30 27 28,1%

>30 – 35 14 14.3%

>35 – 40 13 13,2%

>40 – 45 7 7,1%


(54)

dan pada usia >40 – 45 tahun yaitu sebanyak 7,1% responden, Total responden 96 orang yaitu 100%.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan masa kerja

Karakteristik responden berdasarkan Masa kerja dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini.

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (Mei 2012)

Berdasarkan Tabel 4.3 Dapat dilihat bahwa mayoritas responden berada pada masa kerja 1 – 2 tahun yaitu sebanyak 46,8% responden, hal ini dikarenakan tingginya tingkat turnover para distributor. Salah satu penyebab tingginya tingkat turnover ini adalah resiko menjalani bisnis MLM yang memiliki penghasilan tidak menentu. Sehingga kebanyakan distributor hanya bertahan beberapa waktu. kemudian diikuti pada masa kerja >2 – 4 tahun yaitu sebanyak 25% responden, pada masa kerja >4 – 6 tahun yaitu sebanyak 12,5% responden, lalu pada masa kerja >6 – 8 tahun yaitu sebanyak 9,4% responden, dan pada masa kerja >8 tahun yaitu sebanyak 6.3% responden, Total responden 96 orang yaitu 100%.

Masa kerja Frekwensi Persentase

1 – 2 tahun 45 46,8%

>2 – 4 tahun 24 25%

>4 – 6 tahun 12 12.5%

>6 – 8 tahun 9 9.4%

>8 tahun 6 6.3%


(55)

d. Karakteristik responden berdasarkan peringkat

Karakteristik responden berdasarkan peringkat dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan peringkat

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (Mei 2012)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa mayoritas responden berada pada peringkat 3 – 12% yaitu sebanyak 49% responden, kemudian diikuti pada peringkat >12 – 21% yaitu sebanyak 41% responden, pada peringkat silver producer yaitu sebanyak 5% responden, pada peringkat gold producer yaitu sebanyak 3% responden dan pada peringkat platinum sebanyak 2% responden. Dengan mayoritas responden berada pada peringkat 3 - 21% hal ini dikarenakan jumlah target atau pencapaian yang harus dicapai oleh setiap distributor lebih mudah dibandingkan saat para distributor ingin mencapai tingkat silver producer ataupun peringkat-peringkat yang lebih tinggi. Untuk mencapai silver producer, para distributor harus mampu mensponsori grup pribadi sebesar 16.000.000PV yang setara dengan 21%.

Peringkat Frekwensi Persentase

3 – 12% 47 49%

>12 – 21% 39 41%

Silver producer 5 5%

Gold producer 3 3%

Platinum 2 2%


(56)

4.2.1.2 Jawaban Responden Terhadap Setiap Variabel Penelitian.

Analisis ini bertujuan untuk melihat persentase responden dalam memilih kategori tertentu.

1. Distribusi Jawaban Responden atas Variabel Percaya diri (X1.1)

Table 4.5

Distribusi Jawaban Responden atas Variabel Percaya diri (X1.1)

item SS S RR TS STS tot

al

F % F % F % F % F %

Saya yakin bahwa bisnis yang saya jalankan ini memiliki peluang sukses yang besar.

31 32.3 52 54,2 13 13,5 0 0 0 0 96

Saya optimis dalam mencapai tujuan pribadi saya

17 17.7 67 69.8 12 12.5 0 0 0 0 96

Saya berkomitmen untuk giat

menjalankan bisnis Amway

10 10.4 70 72.9 16 16.7 0 0 0 0 96

Amway adalah bisnis jangka panjang yang akan saya jalankan.

9 9.4 74 77.1 13 13.5 0 0 0 0 96

Sumber: Hasil pengolahan kuesioner (Mei 2012) Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:

a. Pada pernyataan pertama, 54,2% responden menyatakan Setuju bahwa mereka yakin bahwa bisnis yang mereka jalankan ini memiliki peluang sukses yang besar, 32,3% responden menyatakan Sangat Setuju, dan 13,5% responden menyatakan Ragu-ragu karena mereka tau persaingan bisnis MLM sangat ketat di luar sana dan belum mereka rasakan bukti nyata dari kesuksesan menjalankan bisnis ini.


(57)

b. Pada pernyataan kedua, 69,8% responden menyatakan Setuju bahwa mereka optimis dalam mencapai tujuan pribadi mereka, 17,7% responden menyatakan sangat setuju, dan 12,5% responden lainnya menyatakan Ragu-ragu karena mereka tidak sepenuhnya mengabdikan waktu mereka ke dalam bisnis MLM yang mereka jalankan saat ini.

c. Pada pernyataan ketiga, 72,9% responden menyatakan Setuju bahwa mereka berkomitmen untuk giat menjalankan bisnis Amway, 10,4% responden menyatakan sangat setuju, dan 16,7% responden menyatakan ragu-ragu karena bisnis Amway hanyalah bisnis sampingan yang mereka jalankan untuk mengisi waktu luang.

d. Pada pernyataan keempat, 77,1% responden menyatakan Setuju bahwa Amway adalah bisnis jangka panjang yang akan mereka jalankan, 9,4% responden menyatakan sangat setuju, dan 13,5% responden menyatakan ragu-ragu karena mereka tidak tau sampai kapan mereka akan terus menjalankan bisnis ini.

2. Distribusi Jawaban Responden atas Variabel Kreatif (X1.2)

Table 4.6

Distribusi Jawaban Responden atas Variabel Kreatif (X1.2)

Item SS S RR TS STS tot

al

F % F % F % F % F %

Saya mampu mengembangkan jaringan saya dengan cara saya sendiri


(58)

Lanjutan tabel 4.6

item SS S RR TS STS tot

al

F % F % F % F % F %

Saya mampu membimbing downline saya untuk

mengembangkan jaringan mereka

34 35,4 62 64,6 0 0 0 0 0 0 96

Saya mampu mencapai target tiap bulannya

14 14,6 61 63,5 21 21,9 0 0 0 0 96

Saya mampu meningkatkan target yang saya capai setiap bulannya

20 20,8 54 56,3 22 22,9 0 0 0 0 96

Sumber: Hasil pengolahan kuesioner (Mei 2012) Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:

a. Pada pernyataan pertama, 52,1% responden menyatakan Setuju bahwa mereka mampu mengembangkan jaringan mereka dengan cara mereka sendiri, 16,7% responden menyatakan setuju, 28,1% responden menyatakan Ragu-ragu, dan 3,1% responden menyatakan tidak setuju karena kebanyakan responden yang menjawab ragu-ragu dan tidak setuju merupakan distributor yang baru bergabung di dalam bisnis Amway dan belum tau cara-cara mengembangkan jaringan mereka.

b. Pada pernyataan kedua, 64,6% responden menyatakan Setuju bahwa mereka mampu membimbing downline mereka untuk mengembangkan jaringan mereka, dan 35,4% responden lainnya menyatakan sangat setuju.


(59)

c. Pada pernyataan ketiga, 63,5% responden menyatakan Setuju bahwa mereka mampu mencapai target tiap bulannya, 14,6% responden menyatakan Sangat Setuju, dan 21,9% responden lainnya menyatakan ragu-ragu karena jaringan mereka belum ada sehingga sulit untuk mencapai target tiap bulannya.

d. Pada pernyataan keempat, 56,3% responden menyatakan Setuju bahwa mereka mampu meningkatkan target yang mereka capai setiap bulannya, 20,8% responden menyatakan sangat setuju, dan 22,9% responden menyatakan ragu-ragu, hal ini berkaitan dengan pernyataan ketiga dimana para distributor belum memiliki banyak jaringan sehingga sulit bagi mereka untuk mencapai target maupun meningkatkan target mereka.

3. Distribusi Jawaban Responden atas Variabel Inovatif (X1.3)

Table 4.7

Distribusi Jawaban Responden atas Variabel Inovatif (X1.3)

Item SS S RR TS STS tot

al

F % F % F % F % F %

Saya memiliki kemauan yang kuat dalam menjalankan bisnis ini.

21 21,9 59 61,5 16 16,7 0 0 0 0 96

Saya mau

mengembangkan potensi saya di bisnis Amway ini.


(60)

Lanjutan tabel 4.7

Item SS S RR TS STS tot

al

F % F % F % F % F %

Saya mampu mengatasi penolakan dari pelanggan terhadap

penawaran yang saya berikan.

27 28,1 68 70,9 1 1 0 0 0 0 96

Saya mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.

18 18,8 58 60,4 20 20,8 0 0 0 0 96

Sumber: Hasil pengolahan kuesioner (Mei 2012) Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:

a. Pada pernyataan pertama, 61,5% responden menyatakan Setuju bahwa mereka memiliki kemauan yang kuat dalam menjalankan bisnis ini, 21,9% responden menyatakan Sangat setuju, dan 16 responden menyatakan ragu-ragu karena bisnis ini hanyalah bisnis sampingan untuk mengisi waktu luang mereka. b. Pada pernyataan kedua, 51% responden menyatakan Setuju bahwa mereka

mau mengembangkan potensi mereka di bisnis Amway ini, 19,8% responden menyatakan sangat setuju dan 29,2% responden menyatakan ragu-ragu karena seperti pada alasan-alasan sebelumnya bahwa bisnis Amway hanyalah bisnis sampingan yang mereka kerjakan.

c. Pada pernyataan ketiga, 70,9% responden menyatakan Setuju bahwa mereka mampu mengatasi penolakan dari pelanggan terhadap penawaran yang mereka


(61)

menyatakan ragu-ragu karena belum pernah melakukan penawaran kepada kostumer sebelumnya.

d. Pada pernyataan keempat, 60,4% responden menyatakan Setuju bahwa mereka mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan, 18,8% responden menyatakan sangat setuju, dan 20,8% responden lainnya menyatakan ragu-ragu karena baru bergabung dengan bisnis ini dan belum terbekali secara penuh akan pengetahuan-pengetahuan tentang produk yang akan ditawarkan.

4. Distribusi Jawaban Responden atas Variabel Berani Mengambil Resiko (X1.4)

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden atas Variabel Berani Mengambil Resiko (X1.4)

Item SS S RR TS STS Tot

al

F % F % F % F % F %

Saya tidak takut akan ketidak pastian penghasilan yang saya dapatkan tiap bulannya.

18 18,7 42 43,8 36 37,5 0 0 0 0 96

Saya tidak takut menjamin produk-produk yang saya tawarkan ke pelanggan.

25 26 38 39,6 33 34,4 0 0 0 0 96

Saya tidak takut untuk terus mendekati pelanggan yang menolak produk Amway


(62)

Lanjutan tabel 4.8

Item SS S RR TS STS tot

al

F % F % F % F % F %

Saya tidak keberatan untuk berpergian sepanjang hari untuk

mengembangkan jaringan saya.

9 9,4 73 76 14 14,6 0 0 0 0 96

Sumber: Hasil pengolahan kuesioner (Mei 2012) Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa:

a. Pada pernyataan pertama, 43,8% responden menyatakan Setuju bahwa mereka tidak takut akan ketidak pastian penghasilan yang mereka dapatkan tiap bulannya, 18,7% responden menyatakan sangat setuju, dan 36 responden menyatakan ragu-ragu karena mereka tidak mampu hanya berharap kepada penghasilan dari bisnis MLM yang tidak pasti berapa pendapatan setiap bulannya untuk membiayai kebutuhan sehari-hari mereka.

b. Pada pernyataan kedua, 39,6% responden menyatakan Setuju bahwa mereka tidak takut menjamin produk-produk yang mereka tawarkan ke pelanggan, 26% responden menyatakan sangat setuju, dan 34,4% responden menyatakan ragu-ragu karena mereka baru bergabung dengan bisnis ini dan belum merasakan sendiri kualitas dari produk-produk yang ditawarkan.

c. Pada pernyataan ketiga, 45,8% responden menyatakan Setuju bahwa mereka tidak takut untuk terus mendekati pelanggan yang menolak produk Amway, 29,2% responden menyatakan sangat setuju, 22,9% responden menyatakan


(63)

ragu-ragu dan 2,1% responden lainnya menyatakan tidak setuju karena mereka tidak mau kehilangan customer yang pada umumnya adalah saudara maupun kerabat dekat mereka hanya dengan memaksakan kehendak mereka agar customer tersebut mau bergabung di bisnis Amway.

d. Pada pernyataan keempat, 76% responden menyatakan Setuju bahwa mereka tidak keberatan untuk berpergian sepanjang hari untuk mengembangkan jaringan mereka, 9,4% responden menyatakan sangat setuju, dan 14,6% responden menyatakan ragu-ragu karena mereka tidak mau mengambil resiko terlalu tinggi dengan berpergian sepanjang hari dan meninggalkan aktifitas-aktifitas lain yang mereka jalankan.

5. Distribusi Jawaban Responden atas Variabel Kinerja (Y) Tabel 4.9

Distribusi Jawaban Responden atas Variabel Pengembangan Karir (Y)

Item SS S RR TS STS Tot

al

F % F % F % F % F %

kesejahteraan hidup saya

meningkat setelah menjalani bisnis Amway

34 35,4 53 55,2 9 9,4 0 0 0 0 96

Kualitas hidup saya lebih baik dari sebelumnya

10 10,4 77 80,2 9 9,4 0 0 0 0 96

Saya lebih mudah mendapatkan apa yang saya inginkan

3 3,1 66 68,8 27 28,1 0 0 0 0 96

Kebutuhan keluarga saya dapat terpenuhi.

18 18,8 55 57,3 23 24 0 0 0 0 96

Grup saya bertumbuh terus sepanjang waktu


(64)

Lanjutan tabel 4.9

Item SS S RR TS STS tot

al

F % F % F F % F %

Saya mampu memimpin jaringan saya untuk bekerja lebih baik

15 15,6 52 54,2 29 30,2 0 0 0 0 96

Pencapaian kualifikasi saya meningkat secara konsisten.

19 19,7 54 56,3 23 24 0 0 0 0 96

Pencapaian kualifikasi downline saya meningkat secara konsisten.

26 27,1 53 55,2 17 17,7 0 0 0 0 96

Sumber: Hasil pengolahan kuesioner (Mei 2012) Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa:

a. Pada pernyataan pertama, 55,2% responden menyatakan Setuju bahwa kesejahteraan hidup mereka meningkat setelah menjalani bisnis Amway, 35,4% responden menyatakan sangat setuju, dan 9,4 responden menyatakan ragu-ragu karena mereka baru memulai bisnis ini.

b. Pada pernyataan kedua, 80,2% responden menyatakan Setuju bahwa, Kualitas hidup mereka lebih baik dari sebelumnya, 10,4% responden menyatakan sangat setuju, dan 9,4% responden menyatakan ragu-ragu karena mereka baru bergabung dengan bisnis ini dan belum merasakan hasilnya.

c. Pada pernyataan ketiga, 68,8% responden menyatakan Setuju bahwa mereka lebih mudah mendapatkan apa yang mereka inginkan, 3,1% responden menyatakan sangat setuju, dan 28,1% responden menyatakan ragu-ragu karena


(1)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.015 1.649 1.829 .071

Percaya_diri .373 .090 .233 4.125 .000

Kreatif .638 .123 .369 5.206 .000

Inovatif .472 .120 .274 3.945 .000

Berani_mengambil_resiko .306 .101 .235 3.029 .003


(2)

91

ÓÔÕÖ×Ø ÔÙÚÛÜ ÔÝ × ÓÔ ÝÞÕ Ý ×ßÓÔ Ý ×ß

àá Üâã äåæçè é


(3)

(4)

93

ùú ûüýþÿ ý ü

ú ÿ û ü ÿ ü

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 96

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.28227692

Most Extreme Differences Absolute .097

Positive .097

Negative -.063

Kolmogorov-Smirnov Z .949

Asymp. Sig. (2-tailed) .328

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(5)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .912 1.388 .657 .513

Percaya_diri -.163 .077 -.222 -2.129 .096

Kreatif .475 .104 .593 4.552 .450

Inovatif -.372 .101 -.470 -3.697 .367

Berani_mengambil_resiko .009 .085 .015 .102 .919

a. Dependent Variable: Absut

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.015 1.649 1.829 .071

Percaya_diri .373 .090 .233 4.125 .000 .727 1.376

Kreatif .638 .123 .369 5.206 .000 .462 2.164

Inovatif .472 .120 .274 3.945 .000 .480 2.082

Berani_mengambil_resiko .306 .101 .235 3.029 .003 .385 2.601


(6)

95

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .201 1.608 .125 .901

Percaya_diri -.063 .091 -.086 -.689 .493

Kreatif .163 .134 .204 1.217 .227

Inovatif -.107 .125 -.136 -.859 .393

Berani_mengambil_resiko -.003 .098 -.005 -.032 .975

Auto -.302 .122 -.304 -2.483 .015

a. Dependent Variable: Unstandardized Residual