Asuhan Keperawatan pada Tn. T dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Kenyamanan Nyeri

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah suatu
kebutuhan individu. Nyeri merupakan perasaan yang tidak menyenangkan yang
terkadang dialami individu. Kebutuhan terbebas dari nyeri itu merupakan salah satu
kebutuhan dasar yang merupakan tujuan diberikannya asuhan keperawatan pada
seorang pasien di Rumah sakit (Sigit, 2010).
Kondisi yang menyebabkan ketidaknyamanan pasien adalah nyeri. Nyeri merupakan
sensasi ketidaknyamanan yang bersifat individual nyeri alasan yang paling umum orang
mencari perawatan kesehatan. Walaupun merupakan salah satu dari gejala yang paling
sering di bidang medis, nyeri merupak salah satu yang paling sedikit dipahami. Individu
yang merasakan nyeri merasa tertekan atau menderita dan mencari upaya untuk
menghilangkan nyeri. Perawat menggunakan berbagai intervensi untuk menghilangkan
nyeri atau mengembalikan kenyamanan. Perawat tidak dapat melihat atau merasakan
nyeri yang klien rasakan (Potter & Perry, 2005).
Setiap individu membutuhkan rasa nyaman. Kebutuhan rasa nyaman ini
dipersepsikan berbeda pada tiap orang. Ada yang mempersepsikan bahwa hidup terasa
nyaman bila banyak uang. Ada juga yang indikatornya bila tidak ada gangguan dalam
hidupnya. Dalam konteks asuhan keperawatn ini, maka perawat harus memerhatikan

dan memenuhi rasa nyaman. Gangguan rasa nyaman yang dialami klien diatasi oleh
perawat melalui intervensi keperawatan (Asmadi, 2008).
Nyeri bersifat subjektif, tidak ada dua insan yang identik pada seorang individu
yang mengalami nyeri yang sama dan tidak ada dua kejadian nyeri yang sama
menghasilkan respon atau perasaan yang identik pada seorang individu. Nyeri
merupakan sumber penyebab frustasi, baik klien maupun tenaga kesehatan. Asosiasi
International untuk penelitian nyeri (International Association For the Study of Pain,
IASP) mendefinisikan nyeri sebagai suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional
yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang actual atau
potensial yang dirasakan kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan (IASP 1979).
Nyeri dapat merupakan faktor utama yang menghambat kemampuan dan keinginan
individu untuk pulih dari suatu penyakit; (Potter & Perry, 2005).
1
Universitas Sumatera Utara

2
Kata colostomy mungkin tidak asing lagi seiring banyak klien yang dibuatkan
colostomy di tubuhnya. Banyak hal yang menyebabkan keputusan seorang merupakan
faktor yang paling sering menjadi penyebab terjadinya infeksi pada luka sekitar stoma.
Oleh karena itu pemantauan yang terus – menerus sangat diperlukan dan tindakan

segera mengganti balutan luka dan mengganti kantong colostomy sangat bermakna
untuk mencegah infeksi.
Colostomy adalah suatu operasi untuk membentuk suatu hubungan buatan antara
colon dengan permukaan kulit pada dinding perut hubungan ini dapat bersifat sementara
atau menetap selamanya (Ilmu Bedah,Thiodarer Schrock MD,1983).
Colostomy dibuat berdasarkan indikasi dan tujuan tertentu, sehingga jenisnya ada
beberapa macam tergantung dari kebutuhan pasien. Colostomy dapat dibuat secara
permanen maupun sementara. Pembuatan Colostomy permanen biasanya dilakukan
apabila pasien sudah tidak memungkinkan untuk defekasi secara normal karena adanya
keganasan, perlengketan, atau pengangkatan kolon sigmoid atau rectum sehingga tidak
memungkinkan feses melalui anus. Colostomy permanen biasanya berupa colostomy
single barrel (dengan satu ujung lubang). Pembuatan colostomy biasanya untuk tujuan
dekompresi kolon atau untuk mengalirkan feses sementara dan kemudian kolon akan
dikembalikan seperti semula dan abdomen ditutup kembali. colostomy temporer ini
mempunyai dua ujung lubang yang dikeluarkan melalui abdomen yang disebut
colostomy double barrel.
Pembuatan colostomy biasanya untuk tujuan dekompresi kolon atau untuk
mengalirkan feses sementara dan kemudian kolon akan dikembalikan seperti semula
dan abdomen ditutup kembali. colostomy temporer ini mempunyai dua ujung lubang
yang dikeluarkan melalui abdomen yang disebut colostomy double barrel.

Lubang colostomy yang muncul dipermukaan abdomen berupa mukosa kemerahan
yang disebut stoma. Pada minggu pertama post colostomy biasanya masih terjadi
pembengkakan sehingga stoma tampak membesar. Pasien dengan pemasangan
colostomy biasanya disertai dengan tindakan laparotomi (pembukaan dinding abdomen).
Luka laparotomi sangat beresiko mengalami infeksi karena letaknya bersebelahan
dengan lubang stoma yang kemungkinan banyak mengeluarkan feses yang dapat
mengkontaminasi luka laparotomi, perawat harus selalu memonitor kondisi luka dan
segera merawat luka dan mengganti balutan jika balutan terkontaminasi feses.

Universitas Sumatera Utara

3
Perawat harus segera mengganti kantong colostomy jika kantong colostomy telah
terisi feses atau jika kontong kolostomi bocor dan feses cair mengotori abdomen.
Perawat juga harus mempertahankan kulit pasien disekitar stoma tetap kering, hal ini
penting untuk menghindari terjadinya iritasi pada kulit dan untuk kenyamanan pasien.
Kulit sekitar stoma yang mengalami iritasi harus segera diberi zink salep atau
konsultasi pada dokter ahli jika pasien alergi terhadap perekat kantong colostomy. Pada
pasien yang alergi tersebut mungkin perlu dipikirkan untuk memodifikasi kantong
colostomy agar kulit pasien tidak teriritasi.

B. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan asuhan keperawatan
yang komprehensif dan untuk memenuhi kebutuhan dasar kenyamanan nyeri pada Tn.T.
C. MANFAAT
1. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar
mengajar tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah dasar
kenyamanan yang dapat digunakan sebagai acuan bagi praktik mahasiswa
keperawatan.
2. Bagi Praktik Keperawatan
Dapat sebagai bahan masukan kepada perawat untuk mengetahui asuhan
keperawatan pada pasien dengan prioritas masalah dengan kebutuhan dasar
kenyamanan; nyeri.
3. Bagi kebutuhan klien
Dapat digunakan untuk mengetahui cara memenuhi kebutuhan klien khususnya
kebutuhan dasar kenyamanan; nyeri.

Universitas Sumatera Utara