MANEJEMEN SUMBERDAYA LEMBAGA PENDIDIKAN (9)

MANEJEMEN SUMBERDAYA (BIAYA DAN SARANA PRASARANA)
LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
MAKALAH
Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : manejemen pendidikan islam
Dosen Pengampu :
Afiful Ikhwan, M.Pd.I

Oleh :
Ahmad Afifi

Nurudin
( 2013471909 )

Arfian

Kurniawan
( 2013471916 )

PAI-SMT VI/


SAWO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH ( STAIM )
TULUNGAGUNG
MARET 2016

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama
Islam.
Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini
banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala
hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1.

Ketua


sekolah

Tinggi

Islam

Muhammadiyah

(STAIM)

Tulungagung. Nurul Amin M.Ag
2.

Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam
penyusunan makalah ini Afiful Ikhwan M.Pd.I.

3.

Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam

penyelesaian makalah.

Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut saya hanya dapat berdo' a
dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi
amal soleh di mata Allah SWT. Amin.
Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak
kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan keritikan positif,
sehingga bisa diperbaiki seperlunya.
Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir
amalan saya dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh
pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin.
Tulungagung,

Penyusun

2

DAFTAR ISI

Halaman Judul


.......................................................................................................

i
Kata Pengantar

......................................................................................................

ii
Daftar Isi

.......................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
............................................................................................
............................................................................................

1
B. Rumusan Masalah
............................................................................................
............................................................................................
2
C. Tujuan Masalah
............................................................................................
............................................................................................
2

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian menejemen pembiayaan dan sarana prasarana ........
......................................................................................................3
1. Hakikat manejemen pembiayaan ........................................
................................................................................................3
2. Hakikat manejemen saran prasarana ...................................
................................................................................................3
B. prinsip-prinsip manejemen biaya dan sarana prasarana .............

......................................................................................................5
1. Prinsip Pengelolaan Keuangan ............................................
................................................................................................5
3

2. Pengelolaan sarana prasarana ...............................................
................................................................................................7
C. Proses Manajemen Biaya Dan Saranaprasarana .......................
......................................................................................................8
1. proses menejemen pembiayaan ...........................................
................................................................................................8
2. proses sarana prasarana .......................................................
................................................................................................9
D. Sumber Pembiayaan Lembaga Pendidikan ...............................
......................................................................................................
11
E. Tujuan manejemem pembiayaan dan sarana prasarana ............
......................................................................................................
11


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
........................................................................................................................
........................................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA
........................................................................................................................
........................................................................................................................
14

4

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah

Sistem pendidikan merupakan rangkaian-rangkaian dari sub system
atau unsur-unsur pendidikan yang saling terkait dalam mewujudkan
keberhasilannya. Ada tujuan, kurikulum, materi, metode, pendidik, peserta
didik, sarana, alat, pendekatan dan sebagainya. Keberadaan satu unsur
membutuhkan keberadaan unsur lain, tanpa keberadaan salah satu diantara
unsur-unsur itu proses pendidikan menjadi terhalang, sehingga mengalami
kegagalan.
Keberadaan sarana pendidikan mutlak dibutuhkan dalam proses
pendidikan, sehingga termasuk dalam komponen-komponen yang harus
dipenuhi dalam pelaksanaan proses pendidikan. Tanpa sarana pendidikan,
proses pendidikan akan mengalami kesulitan yang sangat serius, bahkan
bias mengagalkan pendidikan. Suatu kejadian yang mesti dihindari oleh
semua pihak yang terlibat dalam pendidikan Proses pendidikan
dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.
Agar tujuan pendidikan tersebut dapat dicapai maka perlu
diperhatikan segala sesuatu yang mendukung keberhasilan tujuan
pendidikan itu. Dari sekian faktor penunjang keberhasilan tujuan
pendidikan, kesuksesan dalam proses pembelajaran merupakan salah satu
faktor


yang dominan. Sebab didalam proses pembelajaran itulah

terjadinya interialisasi nilai-nilai dan pewarisan budaya maupun normanorma secara langsung. Karena itu, kegiatan belajar mengajar merupakan
ujung tombak untuk tercapainya pewarisan nilai-nilai diatas. Untuk itu
perlu sekali dalam proses pembelajaran itu diciptakan suasana yang
kondusif agar peserta didik benar-benar tertarik dan ikut proses itu.

1

2

B.

Rumusan Masalah
1. Apa pengertian

manajemen

sarana


prasarana

dan

keuangan

pendidikan?
2. Apa prinsip-prinsip pengelolaan manajemen sarana prasarana dan
keuangan pendidikan?
3. Bagaimana proses manajemen sarana prasarana pengelolaan keuangan
pendidikan?
4. Dari mana saja sumber-sumber manajemen sarana prasarana dan
keuangan Sekolah?
5. Bagaimana tujuan manajemen sarana prasarana pengelolaan keuangan
pendidika?
C.

Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui


pengertian

manajemen

sarana

prasarana

pengelolaan keuangan pendidikan.
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip manajemen sarana prasarana dan
pengelolaan keuangan pendidikan.
3. Untuk mengetahui proses manajemen

prasarana

dan

pengelolaan keuangan pendidikan.
4. Untuk mengetahui sumber-sumber keuangan pendidikan.
5. Untuk mengetahui tujuan manajemen sarana prasarana

dan

pengelolaan keuangan pendidikan.

sarana

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN DAN SARANA
PRASARANA PENDIDIKAN ISLAM
1. Hakikat manejemen pembiayaan
Salah satu unsur yang sangat penting dalam praktek pendidikan adalah
pembiayaan pendidikan. Keberadaan sebagai instrument kunci untuk
mencapai tujuan pendidikan baik secara kuantitif maupun kualitatif
berperan sangat dominan. Dalam kontek apapun, penyelenggaraan
pendidikan tidak terlepas dari pembiayaan. Pembiayaan tersebut harus di
manage agar penggunaanya sesuai dengan yang dibutuhkan.
Manajemen pembiayaan pendidikan adalah segenap kegiatan yang
berkenaan dengan penataan sumber, penggunaan, dan pertanggung
jawaban dana pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan.
Jadi pada permasalahan manajemen keuangan dalam arti sempit adalah
tata pembukuan, sedangkan dalam arti luas adalah pengurusan dan
pertanggungjawaban dalam menggunakan keuangan baik pemerintah pusat
mauun

daerah.

Kegiatan

ini

dapat

dimulai

dari

perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan sampai dengan pengawasan. Dalam
manajemen keuangan di sekolah tersebut dimulai dengan perencanaan
anggaran sampai dengan pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan
2. Hakikat manejemen sarana prasarana
Sarana Pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam
proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar
pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, efektif, teratur
dan efisien.1Misalnya: gedung, ruang kelas, meja kursi serta alat-alat
media pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan prasarana adalah
fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan
atau pengajaran. Seperti halaman, kebun, taman, jalan menuju madrasah,

1Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media,
2008), hal 273
3

4

tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar,
seperti taman madrasah untuk pengajaran biologi, halaman madrasah
sebagai lapangan olahraga, komponen tersebut merupakan sarana
pendidikan.
Manajemen sarana prasarana dapat diartikan sebagai proses kerjasama
pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan
efisien.2 Dari definisi tersebut menunjukkan bahwa sarana dan prasarana
yang ada harus didaya gunakan dan dikelola untuk kepentingan proses
pembelajaran. Pengelolaan sarana dan prasarana tersebut dimaksudkan
agar penggunaannya bisa berjalan dengan efektif dan efisien.
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan
menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan
kontribusi pada proses pendidikan secara optimal dan berarti. Kegiatan
pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan,
penyimpanan inventarisasi, dan penghapusan serta penataan.3
Sarana dan prasarana pendidikan itu dalam lembaga pendidikan Islam
sebaiknya dikelola dengan sebaik mungkin dengan mengikuti kebutuhankebutuhan sebagai berikut:4
1) Lengkap, siap dipakai setiap saat, kuat dan awet.
2) Rapi, indah, bersih, anggun, dan asri sehingga menyejukkan
pandangan dan perasaan siapa pun yang memasuki komplek
lembaga pendidikan Islam.
3) Kreatif, inovatif, responsif dan bervariasi sehingga dapat
merangsang timbulnya imajinasi peserta didik.
4) jangkauan waktu yang panjang melalui perencanaan yang matang
untuk menghindari kecenderungan bongkar pasang bangunan
5) Memiliki tempat khusus untuk beribadah maupun pelaksanaan
kegiatan sosio-religius seperti mushalla atau masjid.

2Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam, (Surabaya: Elkaf, 2006), hal85
3Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, strategi, dan Implementasi, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2002),hal 49-50
4Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2007),hal 171

5

B. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN BIAYA DAN SARANA PRASARANA
LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
1. Prinsip Pengelolaan Keuangan
Secara umum penggunaan keuangan pada lembaga pendidikan islam
didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut : pertama, hemat, tidak
mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan. Kedua, terarah dan
terkendali sesuai dengan rencana program atau kegiatan. Ketiga,
keharusan penggunaan kemampuan. Namun di sini penulis akan
menjabarkan secara lebih terperinci mulai dari tahap perencanaan hingga
pada tahap laporan maupun pengawasan.
1) Prinsip perencanaan
Implementasi prinsip-prinsip keuangan

pada pendidikan,

khususnya dilingkungan lembaga pendidikan islam swasta dan
pondok pesantren maka untuk sumber dana sekolah tidak hanya
diperoleh dari anggaran dan fasilitas dari pemerintah atau
penyandang dana tetap saja, tetapi dari sumber dan dari beberapa
komponen diatas. Untuk itu di lembaga pendidikan islam
sebenarnya juga perlu dibentuk organisasi orang tua santri atau
siswa yang implementasinya dilakukan denan membentuk komite
atau majelis.tersebut beranggotakan wakil wali santri atau murid,
tokoh masyarakat, pengelola, wakil pemerintah dan wakil
ilmuwan/ ulama diluar lembaga dan dapat juga memasukkan
kalangan dunia usaha dan industri.
Jika dalam suatu lembaga pendidikan islam RAPBS disusun
oleh kepala sekolah/madrasah, maka kepala sekolah/madrasah
harus mampu dalam menyusun dan mengetahui sumber-sumber
dana yang merupakan sumberdaya sekolah.5
Implementasi prinsip-prinsip keuangan

pada pendidikan,

khususnya dilingkungan lembaga pendidikan islam swasta dan
pondok pesantren maka untuk sumber dana sekolah tidak hanya
diperoleh dari anggaran dan fasilitas dari pemerintah atau
5Sulistyorini , Manajemen…………….hal 132

6

penyandang dana tetap saja, tetapi dari sumber dan dari beberapa
komponen diatas. Untuk itu di lembaga pendidikan islam
sebenarnya juga perlu dibentuk organisasi orang tua santri atau
siswa yang implementasinya dilakukan denan membentuk komite
atau majelis . Komite atau majelis tersebut beranggotakan wakil
wali santri atau murid, tokoh masyarakat, pengelola, wakil
pemerintah dan wakil ilmuwan/ ulama diluar lembaga dan dapat
juga memasukkan kalangan dunia usaha dan industry Jika dalam
suatu lembaga pendidikan islam RAPBS disusun oleh kepala
sekolah/madrasah, maka kepala sekolah/madrasah harus mampu
dalam menyusun dan mengetahui sumber-sumber dana yang
merupakan sumberdaya sekolah.6
2) Prinsip pelaksanaan
Setelah dana didapatkan melalui perencanaan yang baik, maka
manajer

lembaga

pendidikan

islam

harus

berusaha

mengembangkannya melalui usaha-usaha produktif agar uang tidak
mandek atau habis.7 Hal tersebut dilakukan dengan penuh
pertimbangan dan kehati-hatian dan tentunya harus berbagi dengan
alokasi

dana

yang

akan

dipakai

buat

operasional

atau

keberlangsungan lembaga dan pengadaan saran pra sarana
lembaga. Kepala sekolah sebagai manajer berfungsi sebagai
penentu yang berhak untuk memerintahkan pembayaran.
3) Prinsip pelaporan dan pengawasan
Semua pengeluaran keuangan di lembaga pendidikan islam dari
sumber manapun harus dipertanggung jawabkan, hal tersebut
merupakan bentuk transparansi dalam pengelolaan keuangan.
Namun demikian prinsip transparansi dan kejujuran dalam
pertanggung jawaban tersebut harus tetap dijunjung tinggi. Dalam
kaitan dengan pengelolaan keuangan tersebut, yang perlu
diperhatikan oleh bendaharawan.

6Sulistyorini , Manajemen…………….hal 132
7Mujamil , Manajemen…………………hal 168

7

2. Prinsip pengelolaan Sarana dan Prasarana
Dalam mengelola sarana dan prasarana sekolah terdapat beberapa
prinsip yang perlu diperhatikan agar tujuan bias tercapai dengan maksimal.
Menurut Bafadal prinsip-prinsip tersebut antara lain:8
1) Prinsip pencapaian tujuan
Pada dasarnya manajemen perlengkapan sekolah di lakukan
dengan maksud agar semua fasilitas sekolah dalam keadaan
kondisi siap pakai. Oleh sebab itu, manajemen perlengkapan
sekolah dapat di katakan berhasil bilamana fasilitas sekolah itu
selalu siap pakai setiap saat, pada sat seorang personel sekolah
akan menggunakannya
2) Prinsip Efisiensi
Dengan prinsip efisiensi semua kegiatan pengadaan sarana
dan prasarana sekolah di lakukan dengan perencanaan yang hatihati, sehingga bisa memperoleh fasilitas yang berkualitas baik
dengan harga yang relatif murah. Dengan prinsip efisiensi berarti
bahwa pemakaian semua fasilitas sekolah hendaknya dilakukan
dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat mengurangi pemborosan.
3) Prinsip Administratif
Yaitu manajemen sarana dan prasarana disekolah harus
selalu memperhatikan undang-undang, instruksi, dan petunjuk
teknis yang diberlakukan oleh pihak yang berwenang.
4) Prinsip kejelasan tanggung jawab
Di Indonesia tidak sedikit adanya kelembagaan pendidikan
yang sangat besar dan maju. Oleh karena besar, sarana dan
prasarananya sangat banyak sehingga manajemennya melibatkan
banyak orang.. Dalam pengorganisasiannya, semua tugas dan
tanggung jawab semua orang yang terlibat itu perlu di deskripsikan
dengan jelas.

8Sulistyorini, Manajemen………..……hal 87

8

5) Prinsip kekohesifan
Dengan prinsip kekohesifan berarti manajemen perlengkapan
pendidikan di sekolah hendaknya terealisasikan dalam bentuk
proses kerja sekolah yang sangat kompak. Oleh kerena itu,
walaupun

semua

orang

yang

terlibat

dalam

pengelolaan

perlengkapan itu telah memiliki tugas dan tanggung jawab masingmasing, namun antara satu dengan yang lainnya harus selalu
bekerja sama dengan baik.
C. PROSES

MANAJEMEN

BIAYA

DAN

SARANA

PRASARANA

LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
1. Proses Manajemen Biaya/ Keuangan
Komponen keuangan sekolah merupakan komponen produksi yang
menentukan terlaksananya kegiatan belajar-mengajar bersama komponen
komponen lain. Dengan kata lain, setiap kegiatan yang dilakukan sekolah
memerlukan biaya. Muchdarsyah Sinungan menekankan pada penyusunan
rencana (planning) di dalam setiap penggunaan anggaran. Langkah
pertama dalam penentuan rencana pengeluaran keuangan adalah
menganalisa berbagai aspek yang berhubungan erat dengan pola
perencanaan anggaran, yang didasarkan pertimbangan kondisi keuangan,
line of business, keadaan para nasabah/konsumen, organisasi pengelola,
dan skill para pejabat pengelola.
Proses pengelolaan keuangan di sekolah meliputi:
a) Perencanaan anggaran
b) Strategi mencari sumber dana sekolah
c) Penggunaan keuangan sekolah
d) Pengawasan dan evaluasi anggaran
Pertanggung jawaban

9

Pemasukan

dan

pengeluaran

keuangan

sekolah

diatur

dalam

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Ada
beberapa hal yang berhubungan dengan penyusunan RAPBS, antara lain:
a) Penerimaan
b) Penggunaan
c) Pertanggung jawaban
2. Proses Manajemen Sarana dan Prasaran
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan disekolah berkaitan erat
dengan aktivitas-aktivitas pengadaan, pendistribusian, penggunaan dan
pemeliharaan, inventarisasi, serta penghapusan sarana dan prasarana
pendidikan islam. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya suatu proses
dan keahlian di dalam mengelolanya. Dan tindakan prefentif yang tepat
akan sangat berguna bagi instansi.
Dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan agar dalam
kondisi siap pakai, diperlukan tugas khusus yang menanganinya. Hal ini
dimaksudkan untuk membantu guru dalam mempersiapkan perlengkapan
yang dibutuhkan, utamanya yang berkaitan erat dengan sarana dan
prasarana yang menunjang sebagai berikut:
a) Perencanaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Islam
Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan islam
merupakan suatu proses analisis dan penetapan kebutuhan yang
diperlukan dalam proses pembelajaran sehingga muncullah
istilah kebutuhan yang diperlukan (primer) dan kebutuhan yang
menunjang. Dalam proses perencanaan ini harus dilakukan
dengan cermat dan teliti baik berkaitan dengan karakteristik
sarana dan prasarana yang dibutuhkan, jumlahnya, jenisnya dan
kendalanya (manfaat yang didapatkan), beserta harganya.
Berkaiatan dengan ini Jones menjelaskan bahwa perencanaan
pengadaan perlengkapan pendidikan di sekolah harus diawali
dengan

analisis

jenis

diprogramkan di sekolah

pengalaman

pendidikan

yang

10

b) Pengadaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Di Sekolah
sarana

dan

prasarana

pendidikan

di

sekolah

pada

hakekatnya adalah kelanjutan dari program perencanaan yang
telah disusun sekolah sebelumnya.
c) Inventarisasi Sarana Dan Prasarana Pendidikan
Inventarisasi dapat diartikan sebagai pencatatan dan
penyusunan barang-barang milik negara secara sistematis,
tertib, dan teratur berdasarkan ketentuan-ketentuan taau
pedoman-pedoman yang berlaku.
d) Pengawasan

Dan

Pemeliharaan

Sarana

Dan

Prasarana

Pendidikan Di Sekolah
Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang
harus dilaksanakan oleh pimpinan organisasi. Berkaitan dengan
sarana dan prasarana pendidikan di sekolah, perlu adanya
kontrol

baik

Pengawasan

dalam
(control)

pemeliharaan
terhadap

atau

sarana

pemberdayaan.
dan

prasarana

pendidikan di sekolah merupakan usaha yang ditempuh oleh
pimpinan dalam membantu personel sekolah untuk menjaga
atau memelihara, dan memanfaatkan sarana dan prasarana
sekolah dengan sebaik mungkin demi keberhasilan proses
pembelajaran di sekolah.
e) Penghapusan Sarana Dan Prasarana Pendidikan
Pengahapusan sarana dan prasarana pendidikan adalah
kegiatan meniadakan barang-barang milik lembaga (bisa juga
milik negara) dari daftar inventaris dengan cara berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku.

11

D. SUMBER KEUANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN
Sumber keuangan pada suatu sekolah/ sekolah Islam secara garis besar
dapat dikelompokkan atas tiga sumber, yaitu:
1. Pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah, maupun kedua-duanya
yang bersifat umum atau khusus dan diperuntukkan bagi kepentingan
pendidikan.
2. Orang tua atau peserta didik.
3. Masyarakat, baik mengikat maupun tidak mengikat.9
E. TUJUAN

MANEJEMEN

BIAYA

DAN

SARANA

PRASARANA

LEMBAGA PENDIDIKAN
Tujuan dari pada pengelolaan sarana dan prasarana sekolah ini adalah
untuk memberikan layanan secara profesional berkaitan dengan sarana dan
prasarana pendidika agar proses pembelajaran bisa berlangsung secara efektif
dan efisien. Berkaitan dengan tujuan ini. Bafadal menjelaskan secara rinci
tentang tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan sebagai berikut:10
1. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana sekolah melalui
sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama,
sehingga sekolah memiliki sarana dan prasarana sesuai dengan
kebutuhan Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana
sekolah secara tepat dan efisien.
2. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan,
sehingga keadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap
diperlukan oleh semua personil sekolah.11
3. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah
4. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.

9Sulistiyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, strategi, dan Aplikasi, Yogyakarta:
Teras, 2009,hal. 130.
10Sulistyorini, Manajemen……, hal 86
11Haifa A.Lutfiana,Pengertian, Tujuan, Prinsip-Prinsip, Ruang Lingkup Manajemen
sarana dan prasarana Dalam http://haifaayustilutfiana.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-tujuanprinsip-prinsip-ruang.html diunggah pada minggu 10 agustus 2015

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan
sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana
pendidikan secara efektif.
manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian
aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan,
pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung jawaban
keuangan sekolah
2. Prinsip-prinsip manajemen sarana dan prasarana pendidikan islam
meliputi:
a) Prinsip pencapaian tujuan,
b) Prinsip efisiensi,
c) Prinsip administratif,
d) prinsip kejelasan tanggung jawab,
e) prinsip kelengkapan
Prinsip manejemen keuangan pendidikanislam meliputi:
a) Prinsip perencanaan,
b) Prinsip pelaksanaan,
c) Prinsip pengawasan dan pelaporan

12

3. Proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan islam berkaitan
erat dengan :
a) Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan islam.
b) Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan islam.
c) Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan islam.
d) Pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan
islam.
e) Pengahapusan sarana dan prasarana sekolah.

13

13

Proses manejemen keuangan / pembiayaan berkaitan erat dengan:
a) Perencanaan anggaran
b) Strategi mencari sumber dana sekolah
c) Penggunaan keuangan sekolah
d) Pengawasan dan evaluasi anggaran
e) Pertanggungjawaban
4. Sumber keuangan pada suatu sekolah/ sekolah islam secara garis besar
melalui pemerintah,orang tua dan masyarakat.
5. Tujuan daripada pengelolaan sarana dan prasarana sekolah ini adalah
untuk memberikan layanan secara profesional berkaitan dengan sarana
dan prasarana pendidikan agar proses pembelajaran bisa berlangsung
secara efektif dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA
Sulistiyorini.2009. Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi, Dan
Aplikasi.Yogyakarta: Teras
Qomar, Mujamil. 2007. Manajemen Pendidikan Islam,Jakarta: Erlangga
Arikunto, Suharsimi, Dan Lia Yuliana,. 2008. Manajemen Pendidikan,
Yogyakarta: Aditya Media
Mulyasa,. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, Dan
Implementasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sulistyorini, .2006.Manajemen Pendidikan Islam, Surabaya: Elkaf
Haifa A.Lutfiana,Pengertian, Tujuan, Prinsip-Prinsip, Ruang Lingkup
Manajemen Sarana Dan Prasarana Dalam Http://Haifaayustilutfiana.Blogspot.
Co.Id/2015/08/Pengertian-Tujuan-Prinsip-Prinsip-Ruang.Html
Minggu 10 Agustus 2015

14

Diunggah

Pada

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

MOTIVASI BERTINDAK KRIMINAL PADA REMAJA(STUDI DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK BLITAR)

3 92 22

ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL UJI PRESTASI BIDANG STUDI EKONOMI SMA TAHUN AJARAN 2011/2012 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBE

1 50 16

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in the Japanese Era at 1942-1945)

1 29 9

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA CERPEN-CERPEN KARYA SISWA SMP DALAM MAJALAH HORISON DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMP

2 33 89

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TINGGI TANJUNG KARANG PERKARA NO. 03/PID.SUS-TPK/2014/PT.TJK TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI DANA SERTIFIKASI PENDIDIKAN

6 67 59