Formulasi Sediaan Gel Dari Ekstrak Etanol Daun Jambu Bol (Syzygium malaccense L. Merr & Perry) Sebagai Antibakteri

Lampiran 1. Hasil identifikasi tanaman jambu bol (Syzygiun malaccense L. Merr
& Perry)

64
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2. Bagan pembuatan ekstrak daun jambu bol (Syzygium malaccense
L.Merr & Perry) secara maserasi
900 g serbuk simplisa
dimasukkan ke dalam sebuah bejana
dituangi dengan etanol 80%
ditutup
dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya
sambil sesekali diaduk
disaring, diperas

Maserat I

Ampas
dicuci ampas dengan etanol 80%
disaring hingga diperoleh 100 bagian

Maserat II

dipindahkan kedalam bejana tertutup
dibiarkan
ditempat
sejuk
terlindung cahaya selama 2 hari

dan

dienap tuangkan atau disaring

Maserat III

Ampas
digabungkan
dipekatkan dengan alat rotary evaporator

Ekstrak kental
Di hair dryer

Ekstrak kering

65
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 3. Bagan pembuatan fraksi n-heksan, fraksi etilasetat dan fraksi air
daun jambu bol (Syzygium malaccense L.Merr & Perry)
Ekstrak etanol daun jambu bol (30g)

ditambahkan 10 ml akuades
dihomogenkan
dimasukkan dalam corong pisah
ditambah dengan 40 ml n- heksan
dikocok dan didiamkan sampai
terbentuk
dua
lapisan
dan
dipisahkan
dilakukan

fraksinasi
hingga
diperoleh fraksi n-heksan yang
jernih
Fraksi sisa

Fraksi n-heksan

ditambah dengan 50 ml
etilasetat

dipekatkan dengan
rotary evaporator

dikocok dan didiamkan
sampai terbentuk dua
lapisan dan dipisahkan

Fraksi n-heksan
pekat (3,5481 g)


dilakukan fraksinasi
hingga diperoleh fraksi
etilasetat yang jernih
Fraksi sisa

Fraksi etilasetat

dikumpulkan

dikumpulkan

dipekatkan dengan rotary
evaporator

dipekatkan dengan rotary
evaporator

Fraksi sisa pekat


Fraksi etilasetat

(6,3514 g)

pekat (5,5126 g)

66
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 4. Gambar tanaman jambu bol (Syzygiun malaccense L. Merr & Perry)
dan daun jambu bol

Tanaman jambu bol

Daun jambu bol

67
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 5. Gambar serbuk daun jambu bol


68
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 6. Perhitungan hasil karakterisasi serbuk simplisia dan ekstrak etanol
daun jambu bol
1. Penetapan kadar air
Berat sampel

Volume awal

Volume akhir

No
Simplisia

Ekstrak

Simplisia


Ekstrak

Simplisia

Ekstrak

1

5,0500 g

5,0500 g

1,2

2,4

1,6

2,6


2

5,0500 g

5,0000 g

1,6

2,6

2,0

2,8

3

5,0300 g

5,0000 g


2,0

2,8

2,4

3,0

% Kadar air =


"

# $

(

)

% (


)

x 100 %

Kadar air simplisia
%Kadar air

=

% Kadar air

=

% Kadar air

=

, ,
,




, – ,
,



, – ,
,

% Kadar air rata-rata =


,

x 100%

= 7,92 %

x 100 % = 7,92 %

x 100 % = 7,95 %
% ,

% ,

%

= 7,93 %

Kadar air ekstrak
Kadar air

=

% Kadar air

=

, – ,
,



, – ,
,



x 100%

= 3,96 %

x 100 % = 4 %

69
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 6. (Lanjutan)
% Kadar air

=

, – ,&
,

% Kadar air rata-rata =

2.

x 100 % = 4 %


,

% , % , %

= 3,98 %

Penetapan kadar sari larut air
Berat sampel

Berat sari

No
Simplisia

Ekstrak

Simplisia

Ekstrak

1

5,0000 g

5,0500 g

0,1300 g

0,4000 g

2

5,0000 g

5,0000 g

0,1200 g

0,3500 g

3

5,0500 g

5,0500 g

0,1500 g

0,3500 g

% kadar sari yang larut dalam air =

"

# $



"

# $

%

x

x 100 %

Kadar sari simplisia
,

% Kadar sari larut dalam air =

% Kadar sari larut dalam air =

% Kadar sari larut dalam air =



,
,



,


,



,



x

x 100 % = 13,0 %

x

x 100 % = 12,0 %

x

x 100 % = 14,85 %

, %

% Kadar sari larut dalam air rata-rata =

, %

,& %

= 13,28 %

70
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 6. (Lanjutan)
Kadar sari ekstrak
Kadar sari larut dalam air

=

Kadar sari larut dalam air

=

Kadar sari larut dalam air

=

,



,
,



,



,



,



x

x 100 % = 39,60 %

x

x 100 % = 35 %

x

x 100 % = 34,65 %

,

% Kadar sari larut dalam air rata-rata =

3.

Penetapan kadar sari larut etanol
Berat sampel
No
Simplisia
Ekstrak

%

%

,

%

= 36,41 %

Berat sari
Simplisia

Ekstrak

1

5,0500 g

5,0000 g

0,1500 g

0,5000 g

2

5,0000 g

5,0500 g

0,1500 g

0,5500 g

3

5,0000 g

5,0000 g

0,1700 g

0,5500 g

% kadar sari yang larut dalam etanol =

"

# $



"

# $

%

x

x 100 %

Kadar
sari simplisia
Kadar sari larut dalam etanol =

Kadar sari larut dalam etanol =

Kadar sari larut dalam etanol =

,



,



,



,



,



,



x

x 100 % = 14,85 %

x

x 100 % = 15 %

x

x 100 % = 17 %

% Kadar sari larut dalam etanol rata-rata =



,& %

%

%

= 15,61%

71
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 6. (Lanjutan)
Kadar sari ekstrak
Kadar sari larut dalam etanol =

Kadar sari larut dalam etanol =

Kadar sari larut dalam etanol =

,



,



,



,



,



,



x

x 100 % = 50 %

x

x 100 % = 54 %

x

x 100 % = 55 %

% Kadar sari larut dalam etanol rata-rata =
4.



%

%

%

= 53%

Penetapan kadar abu total
Berat sampel

Berat abu

No
Simplisia

Ekstrak

Simplisia

Ekstrak

1

2,0002 g

2,0000 g

0,2000 g

0,0400 g

2

2,0004 g

2,0003 g

0,1500 g

0,0450 g

3

2,0006 g

2,0002 g

0,2500 g

0,0550 g

"

# " ( )

% kadar abu total

=

"

# $

x 100 %

% ( )

Kadar abu total simplisia
% Kadar abu total

=

% Kadar abu total

=

% Kadar abu total

=

,
,
,
,
,
,

% Kadar abu total rata-rata =

x 100 % = 10 %
x 100 % = 7,5 %

x 100 % = 12,5 %
% , %

, %

= 10 %

72
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 6. (Lanjutan)

Kadar abu total ekstrak
% Kadar abu total

=

% Kadar abu total

=

% Kadar abu total

=

,

x 100 % = 2 %

,
,

x 100 % = 2,24 %

,
,

x 100 % = 2,74 %

,

% Kadar abu total rata-rata =

5.

,

% ,

%

= 2,32 %

Penetapan kadar abu yang tidak larut asam

Berat sampel

Berat sari

No
Simplisia

Ekstrak

Simplisia

Ekstrak

1

2,0000 g

2,0000 g

0,0100 g

0,0065 g

2

2,0000 g

2,0000 g

0,0100 g

0,0041 g

3

2,0000 g

2,0000 g

0,0100 g

0,0045 g

"

# " # . /

% Kadar abu tidak larut asam =

"

# $

# $
%

x 100 %

Kadar abu simplisia
% Kadar abu tidak larut asam =

% Kadar abu tidak larut asam =

% Kadar abu tidak larut asam =

,
,
,
,
,
,

x 100 % = 0,5 %
x 100 % = 0,5 %
x 100 % = 0,5 %

73
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 6. (Lanjutan)
% Kadar abu tidak larut asam rata-rata =

, % , % , %

= 0,5 %

Kadar abu ekstrak
% Kadar abu tidak larut asam =

% Kadar abu tidak larut asam =

% Kadar abu tidak larut asam =

,
,
,
,
,
,

x 100 % = 0,11 %
x 100 % = 0,11 %
x 100 % = 0,12 %

% Kadar abu tidak larut asam rata-rata =

,

% ,

% ,

%

= 0,11 %

74
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 7. Gambar sediaan gel ekstrak daun jambu bol

FI
Keterangan:
F0
FI

F0

= Basis gel
= Formula mengandung 15% ekstrak daun jambu bol

75
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 8. Gambar hasil uji homogenitas gel ekstrak daun jambu bol

FI

Keterangan:
F0
FI

F0

= Basis gel
= Formula mengandung 15% ekstrak daun jambu bol

76
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 9. Perhitungan nilai viskositas
Perhitungan viskositas = faktor koreksi x skala = cp = :100=p
Nomor spindel: 64
Nomor speed : 30
Faktor koreksi : 200
1.

F0 : 200 x 18,5

= 3700cp = 37p

2.

F1 : 200 x 13,5

= 2700cp = 27p

77
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 10. Data hasil uji aktivitas antibakteri ekstark daun jambu bol terhadap
bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermis dan
Pseudomonas aeroginosa

Konsentrasi (mg/mL)
Nama
bakteri

Diameter
hambat
minimum 500
(mm)

400

300

200

150

125

100

75

50

25

12,5

6,25

DI

17,6

16,3

14,8

13,7

14,1

13,6

13,2

10,5

9,3

8,3

6,8

5,2

D II

17,8

16,1

15,5

14,3

14,2

13,6

13,8

11,3

10,1

9,1

7,6

5,4

D III

17,7

16,6

15,7

14,6

14,1

13,7

13,5

10,9

10,5

8,6

7,3

6,6

16,35 15,33 14,2

14,13 13,63 13,5

10,9

9,96

8,67 7,23

5,73

SA

Rata-rata 17,7
DI

17,7

16,5

15,4

14,4

14,1

13,8

13,4

11,2

9,4

-

-

-

D II

17,8

16,3

15,8

14,7

14,4

13,8

13,6

12,7

10,6

-

-

-

D III

18,3

17,5

15,9

15,1

14,5

13,7

13,4

12,7

10,4

-

-

-

14,73 14,33 13,76 13,4 7 12,2

10,13 -

-

-

SE

Rata-rata 17,93 16,76 15,7

PA

DI

19,3

17,5

16,3

15,8

15,2

14,8

14,4

12,7

11,4

10,3 8,3

6,4

D II

19,7

18,1

16,5

16,2

15,8

15,1

14,8

13,4

11,8

10,5 8,5

7,6

D III

19,6

18,7

16,8

15,7

15,2

14,6

14,6

13,7

11,5

9,8

7,8

16,53 15,9

15,4

14,83 14,6

13,2
3

11,57 10,2 8,67

Rata-rata 19,53 18,1

9,2

7,27

78
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 11. Data hasil uji aktivitas antibakteri fraksi n-heksan daun jambu bol
terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermis
dan Pseudomonas aeroginosa

Konsentrasi (mg/mL)
Nama
bakteri

SA

Diameter
hambat
minimum 500
(mm)

400

300

200

150

125

100

75

50

25

12,5

6,25

DI

11,3

10,4

9,7

8,6

8,6

8,3

8,2

7,2

6,4

5,3

-

-

D II

11,5

10,6

10,1

8,8

8,5

8,3

8,1

7,6

6,6

5,5

-

-

D III

12,4

11,3

10,6

9,4

8,5

8,1

7,7

7,3

6,5

5,7

-

-

8,53

8,23

8,01

7,37 6,5

5,5

-

-

Rata-rata 11,73 10,76 10,13 8,93
DI

12,1

10,4

9,2

8,4

8,3

7,9

7,8

6,6

5,8

4,8

-

-

D II

13,5

10,7

9,6

8,7

8,2

8,1

7,7

6,8

5,7

4,4

-

-

D III

12,8

11,1

9,8

8,7

8,3

7,8

7,8

7,6

5,5

5,2

-

-

10,73 9,53

8,61

8,26

7,93

7,77

7,0

5,67 4,8

-

-

SE

Rata-rata 12,8
DI

11,6

10,3

9,3

8,6

8,4

8,3

7,9

7,4

6,6

5,2

-

-

D II

11,7

10,7

9,7

8,8

8,6

8,4

8,3

7,6

6,7

5,7

-

-

D III

11,9

10,8

9,7

8,8

8,4

8,3

8,4

7,5

6,4

5,8

-

-

9,53

8,73

8,46

8,37

8,2

7,5

6,57 5,57

-

-

PA
Rata-rata 11,75 10,6

79
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 12. Data hasil uji aktivitas antibakteri fraksi sisa daun jambu bol
terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermis
dan Pseudomonas aeroginosa

Konsentrasi (mg/mL)
Nama
bakteri

Diameter
hambat
minimum
(mm)

DI

500

400

300 200

13,6

11,7

10,3

9,7

150

9,3

125 100

75

8,7

8,1

7,6

50

6,25

25

12,5

6,4

-

-

-

D II

13,7

12,4

10,7

9,3

9,1

8,8

8,4

7,5

6,2

-

-

-

D III

13,7

12,8

11,2

10,3

9,2

8,6

8,2

7,7

6,6

-

-

-

12,3

10,73 9,77

9,20 8,70 8,25

7,6

6,4

-

-

-

SA

Rata-rata 13,67
DI

12,4

11,7

9,2

8,6

8,6

8,3

8,1

7,3

6,6

5,4

-

-

D II

13,5

12,3

10,4

9,2

8,5

8,2

8,3

7,3

7,1

5,6

-

-

D III

12,9

12,1

11,3

8,8

8,7

8,4

7,7

7,5

6,8

5,8

-

-

5,6

-

-

SE

Rata-rata 12,95

12,03 10,38 8,86

8,60 8,30 8,03

7,37 6,83

DI

11,6

11,1

9,7

8,4

8,1

7,7

7,7

6,6

5,5

-

-

-

D II

11,8

10,7

10,2

8,5

7,9

7,8

7,2

6,8

6,3

-

-

-

D III

12,3

10,8

9,8

8,8

8,2

7,7

7,5

7,2

5,8

-

-

-

8,57

8,06 7,73 7,47

-

-

-

PA
Rata-rata 11,9

10,87 9,9

6,87 5,87

80
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 13. Data hasil uji aktivitas antibakteri fraksi etil asetat daun jambu bol
terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermis
dan Pseudomonas aeroginosa

Konsentrasi (mg/mL)
Nama
bakteri

Diameter
hambat
minimum 500
(mm)

400

300

200

150

125

100

75

50

25

12,5

6,25

DI

18,3

17,8

17,4

15,8

15,8

15,4

14,4

12,3 10,8

8,4

7,6

6,6

D II

19,8

18,6

17,7

16,2

15,6

14,8

14,8

12,7 11,4

8,8

7,8

6,7

D III

20,3

18,7

18,2

16,6

15,3

14,7

14,3

13,7 11,8

9,6

8,3

6,6

SA

Rata-rata

19,47 18,37 17,76 16,2

15,56 14,96 14,5 0 12,9 11,2

8,93

7.9

6,65

DI

19,7

17,3

16,4

15,5

15,6

15,1

14,7

13,7 11,5

9,8

7,5

6,6

D II

19,8

17,8

16,7

15,9

15,5

15,2

14,8

14,3 12,1

10,4

8,7

7,3

D III

20,1

17,7

17,2

16,1

15,6

15,4

15,2

14,3 12,5

10,1

8,8

7,3

19,87 17,61 16,77 15,83 15,57 15,23 14,9 1 14,1 12,03 10,1

8,33

7,07

DI

19,4

18,2

17,7

15,6

15,8

14,6

13,3

12,2 11,5

9,6

8,3

6,6

D II

19,5

18,5

17,3

16,4

16,1

14,3

13,8

12,6 11,5

10,3

8,7

7,2

D III

19,8

18,5

17,9

16,7

15,9

14,2

14,4

12,6 11,7

10,6

8,6

6,9

SE

Rata-rata

PA

Rata-rata

19,57 18,5

17,63 16,23 15,93 14,36 13,8 3

12,4
11,57 10,17 8,57
7

6,9

81
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 14. Gambar hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun jambu
bol terhadap bakteri Staphylococcus aureus

500mg/mL

400mg/mL
125mg/mL

200mg/mL

100mg/mL

150mg/mL

300mg/mL

Blanko

12,5mg/mL

50mg/mL

25mg/mL

6,25mg/mL

75mg/mL

82
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 15. Gambar hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun jambu
bol terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis

500mg/mL

400mg/mL

200mg/mL

300mg/mL

125mg/mL

150mg/mL

100mg/mL

75mg/mL

50mg/mL

Blanko

83
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 16. Gambar hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun jambu
bol terhadap bakteri Pseudomonas aeroginosa

500mg/mL

400mg/mL

150mg/mL

200mg/mL

125mg/mL
300mg/mL

100mg/mL

50mg/mL

75mg/mL

Blanko

Blanko
25mg/mL

12,5mg/mL
6,25mg/mL

84
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 17. Gambar hasil uji aktivitas antibakteri fraksi n-heksan daun jambu
bol terhadap bakteri Staphylococcus aureus

500mg/mL

300mg/mL

400mg/mL

200mg/mL

125mg/mL

150mg/mL

Blanko

100mg/mL
50mg/mL

75mg/mL

25mg/mL

85
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 18. Gambar hasil uji aktivitas antibakteri fraksi n-heksan daun jambu
bol terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis

500mg/mL

200mg/mL

400mg/mL

300mg/mL

125mg/mL

150mg/mL

Blanko

100mg/mL

50mg/mL
75mg/mL

25mg/mL

86
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 19. Gambar hasil uji aktivitas antibakteri fraksi n-heksan daun jambu
bol terhadap bakteri Pseudomonas aeroginosa

300mg/mL

500mg/mL

400mg/mL

200mg/mL

150mg/mL

125mg/mL

Blanko

75mg/mL

25mg/mL

100mg/mL

50mg/mL

87
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 20. Gambar hasil uji aktivitas antibakteri fraksi etilasetat daun jambu
bol terhadap bakteri Staphylococcus aureus

500mg/mL
400mg/mL

75mg/mL

100mg/mL

300mg/mL

125mg/mL

200mg/mL

12,5mg/mL

150mg/mL

6,25mg/mL

50mg/mL

Blanko

25mg/mL

88
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 21. Gambar hasil uji aktivitas antibakteri fraksi etilasetat daun jambu
bol terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis

500mg/mL

400mg/mL

125mg/mL

100mg/mL
300mg/mL

150mg/mL

25mg/mL

200mg/mL

75mg/mL

12,5mg/mL

6,25mg/mL

50mg/mL

Blanko

89
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 22. Gambar hasil uji aktivitas antibakteri fraksi etilasetat daun jambu
bol terhadap bakteri Pseudomonas aeroginosa

500mg/mL

125mg/mL

150mg/mL

100mg/m

50mg/mL

400mg/mL

300mg/mL

200mg/mL

25mg/mL

75mg/mL

12,5mg/mL

6,25mg/mL

Blanko
Blanko

90
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 27. Perhitungan pembuatan variasi konsentrasi larutan uji
1.

Konsentrasi 500 mg/mL
2 gram ekstrak
= 500 mg/mL
4 mL pelarut DMSO
• Konsentrasi 500 mg/mL dibuat dengan melarutkan 2 g ekstrak dalam 4 mL
DMSO

2.

Konsentrasi 400 mg/mL
400 mg/mL
x 1 mL = 0,8 mL larutan uji konsentrasi 500 mg/mL
500 mg/mL
• Konsentrasi 400 mg/mL dibuat dari 0,8 mL larutan uji konsentrasi 500
mg/mL dan dicukupkan dengan 0,2 mL pelarut DMSO.

3.

Konsentrasi 300 mg/mL
300 mg/mL
x 1 mL = 0,6 mL larutan uji konsentrasi 500 mg/mL
500 mg/mL
• Konsentrasi 300 mg/mL dibuat dari 0,6 mL larutan uji konsentrasi 500
mg/mL dan dicukupkan dengan 0,4 mL pelarut DMSO.

4.

Konsentrasi 200 mg/mL
200 mg/mL
x 1 mL = 0,5 mL larutan uji konsentrasi 400 mg/mL
400 mg/mL
• Konsentrasi 200 mg/mL dibuat dari 0,5 mL larutan uji konsentrasi 400
mg/mL dan dicukupkan dengan 0,5 mL pelarut DMSO.

5.

Konsentrasi 150 mg/mL
150 mg/mL
x 1 mL = 0,5 mL larutan uji konsentrasi 300 mg/mL
300 mg/mL
• Konsentrasi 150 mg/mL dibuat dari 0,5 mL larutan uji konsentrasi 300
mg/mL dan dicukupkan dengan 0,5 mL pelarut DMSO.

91
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 27. (Lanjutan)
6.

Konsentrasi 125 mg/mL
125 mg/mL
x 1 mL = 0,25 mL larutan uji konsentrasi 500 mg/mL
500 mg/mL
• Konsentrasi 125 mg/mL dibuat dari 0,25 mL larutan uji konsentrasi 500
mg/mL dan dicukupkan dengan 0,75 mL pelarut DMSO.

7.

Konsentrasi 100 mg/mL
100 mg/mL
x 1 mL = 0,5 mL larutan uji konsentrasi 200 mg/mL
200 mg/mL
• Konsentrasi 100 mg/mL dibuat dari 0,5 mL larutan uji konsentrasi 200
mg/mL dan dicukupkan dengan 0,5 mL pelarut DMSO.

8.

Konsentrasi 75 mg/mL
75 mg/mL
x 1 mL = 0,5 mL larutan uji konsentrasi 150mg/mL
150 mg/mL
• Konsentrasi 75 mg/mL dibuat dari 0,5 mL larutan uji konsentrasi 150
mg/mL yang diperoleh dari konsentrasi 300mg/mL dan dicukupkan
dengan 0,5 mL pelarut DMSO.

9.

Konsentrasi 50 mg/mL
50 mg/mL
x 1 mL = 0,5 mL larutan uji konsentrasi 100 mg/mL
100 mg/mL
• Konsentrasi 50 mg/mL dibuat dari 0,5 mL larutan uji konsentrasi 100
mg/mL dan dicukupkan dengan 0,5 mL pelarut DMSO.

10. Konsentrasi 25 mg/mL
25 mg/mL
x 1 mL = 0,5 mL larutan uji konsentrasi 50 mg/mL
50 mg/mL
• Konsentrasi 25 mg/mL dibuat dari 0,5 mL larutan uji konsentrasi 50
mg/mL dan dicukupkan dengan 0,5 mL pelarut DMSO.

92
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 27. (Lanjutan)
11. Konsentrasi 12,5 mg/mL
12,5 mg/mL
x 1 mL = 0,5 mL larutan uji konsentrasi 25 mg/mL
25 mg/mL
• Konsentrasi 12,5 mg/mL dibuat dari 0,5 mL larutan uji konsentrasi 25
mg/mL dan dicukupkan dengan 0,5 mL pelarut DMSO.
12. Konsentrasi 6,25 mg/mL
6,25 mg/mL
x 1 mL = 0,5 mL larutan uji konsentrasi 12,5 mg/mL
12,5 mg/mL
• Konsentrasi 6,25 mg/mL dibuat dari 0,5 mL larutan uji konsentrasi
12,5mg/mL dan dicukupkan dengan 0,5 mL pelarut DMSO.
13. Konsentrasi 3,125 mg/mL
3,125 mg/mL
x 1 mL = 0,5 mL larutan uji konsentrasi 6,25 mg/mL
6,25 mg/mL
• Konsentrasi 3,125 mg/mL dibuat dari 0,5 mL larutan uji konsentrasi
6,25mg/mL dan dicukupkan dengan 0,5 mL pelarut DMSO

93
Universitas Sumatera Utara