Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

BAB II
JASA TRANSPORTASI BERBASIS APLIKASI ONLINE

A. Pengertian dan Sejarah Jasa Transpotasi Berbasis Aplikasi Online di
Indonesia
Transportasi merupakan salah satu sarana perhubungan yang sangat
penting dalam segala hal aktivitas manusia. Semakin berkembang sarana
transportasi semakin mudah terjalin hubungan antar manusia. Sejak jaman-jaman
purba mobilitas masyarakat manusia telah terjadi. Perpindahan penduduk dari satu
tempat ke tempat yang lain telah terjadi. Mobilitas penduduk ini diikuti juga oleh
mobilitas barang yang dibawa oleh mereka. Oleh karena itu sarana transportasi
sejak masa lampau telah dibutuhkan oleh manusia. Pada masa sekarang dimana
mobilitas manusia dan barang sangat tinggi, dan terjadi bukan hanya didalam satu
wilayah tetapi juga antar pulau dan bahkan antar Negara, maka sarana transportasi
sangat memegang peranan yang penting.
Sejarah transportasi dimulai sejak roda ditemukan sekitar 3500 tahun yang
lalu, transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke
tempat yang lain yang digerakan oleh manusia. Transportasi sangatlah penting
untuk kehidupan semua sosial manusia. Bentuk paling sederhana dari transportasi
secara teoritis adalah semua hal dipengaruhi penggunaan oleh manusia. Memasuki
abad ke-20 seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan industri,

transportasi berubah menjadi salah satu aspek yang paling dibutuhkan manusia.

Universitas Sumatera Utara

Perkembangan transportasi disetiap negara di dunia tentulah berbeda-beda,
mengikuti kemajuan teknologi di negara masing-masing. 18
Keberadaan transportasi dapat membantu roda pergerakan perekonomian
suatu daerah, baik tingkat nasional maupun lokal. Kegunaan transportasi berperan
vital dalam membantu penyaluran barang dan jasa jika dilihat dari era modernisasi
saat ini, dimana segala sesuatu hal harus cepat dan juga tepat sasaran. Apalagi
pada saat ini masyarakat modern sudah mengenal alat komunikasi yang sangat
maju dan canggih seperti telepon pintar atau smartphone yang pada saat ini sangat
mendukung segala aspek kehidupan. Apalagi ssetelah dikenal internet yaitu
jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan sistem global
Transmission Control Protocol / Internet Protocol Suite (TCP/IP) 19 . Dengan
adanya jaringan internet ini tentunya komunikasi semakin mudah dan cepat.
Sehingga memudahkan berjalannya kehidupan masyarakat.
Beberapa tahun terakhir, Indonesia mengalami transformasi dalam hal
transportasi. Perkembangan teknologi yang semakin modern telah merambah
dunia transportasi di Indonesia. Hal ini terlihat dari bermunculannya model

transportasi berbasis online pada kota-kota besar di Indonesia.
Pada saat ini, masyarakat Indonesia sangatlah kecewa pada masalah
transportasi yang sangat padat dan tidak karuan. Tingginya tingkat kemacetan dan
polusi udara menjadi alasan utama masyarakat enggan keluar rumah atau kantor.
Padahal di sisi lain, mereka harus gesit untuk memenuhi kebutuhan, misalnya
untuk makan, mengirim barang, atau membeli barang tertentu. Akibatnya, mereka
18

Moda Transportasi atau sejarah tranportasi di Dunia Dan Indonesia https://id.
wikibooks.org/wiki/Moda_Transportasi/Sejarah_transportasi diakses pada tanggal 3 Maret 2017.
19
Lahirnya Internet, https://id.wikipedia.org/wiki/Internet diakses pada 16 Januari 2017.

Universitas Sumatera Utara

mencari cara praktis untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan tanpa
haruskeluar rumah atau kantor, salah satunya dengan menggunakan jasa
transportasi online.
Jasa transportasi berbasis online ini disebut juga dengan aplikasi
ridesharing yang kemunculannya di Indonesia mulai marak pada tahun 2014.

Pada awal kemunculannya dimulai oleh aplikasi Uber yang mengusung UberTaxi
sebagai bisnis layanan transportasi berbasis aplikasi online. Kemudian diikuti
dengan kemunculan Gojek, GrabBike, GrabTaxi, dan aplikasi berbasis online
lainnya.
Terkait fenomena aplikasi berbasis online, dapat ketahui sebelum
kemunculan dan maraknya aplikasi seperti Gojek, GrabBike, GrabTaxi, maupun
aplikasi lainnya, kita telah mengenal terlebih dahulu Uber. Perusahaan aplikasi
berbasis online ini dilahirkan oleh Garret Camp dan Travis kalanick di kota San
Fransisco, Amerika Serikat sekitar pada tahun 2009. Di San Fransisco pun yang
beroperasi tidak hanya Uber tetapi ada pesaing terbesarnya yaitu, Lyft dan
SideCar. Di lain negara seperti halnya di Asia, aplikasi trasnportasi berbasis
online pun sudah ada seperti EasyTaxi serta Ola di India. 20
Fenomena jasa transportasi berbasis aplikasionline sebenarnya merupakan
jawaban atas kebutuhan masyarakat akan transportasi yang mudah di dapatkan,
nyaman, cepat, dan murah. Banyak faktor yang membuat aplikasi berbasis online
ini dibutuhkan oleh banyak masyarakat khususnya di kota-kota besar seperti
Jakarta. Di Jakarta dari sisi kebutuhan masyarakat, transportasi online sudah
20

Pengaturan

Jasa
Transportasi
Online
http://www.indotelko.com/kanal?c=bid&it=indonesia-aturan-transportasi-online diakses pada 17
Januari 2017

Universitas Sumatera Utara

menjadi sebuah moda alternatif yang diinginkan masyarakat setelah sebelumnya
masyarakat harus menggunakan moda transportasi konvensional yang menuai
beberapa masalah seperti minimnya keamanan dan kenyamanan ketika
menggunakan bis umum yang seringkali sudah tidak layak beroperasi maupun
faktor-faktor lainnya.
Selain itu, saat ini teknologi merupakan kebutuhan yang sangat penting
dalam aspek global karena dunia semakin cepat berubah kearah modernisasi
berbagai aspek, oleh karena itu setiap negara harus mampu bersaing dengan
pemanfaatan teknologi serta mengaplikasikannya di dalam aktivitas. Berkaitan
dengan hal ini, jasa transportasi berbasis aplikasionline merupakan tuntutan
persaingan yang mengharuskan peran teknologi di dalam mempermudah mobilitas
masyarakat. 21

Beberapa contoh perusahaan jasa transportasi berbasis aplikasionline di
Indonesia yaitu : 22
a) Go-Jek
Pada prinsipnya, aplikasi Go-Jek bekerja dengan mempertemukan permintaan
angkutan ojek dari penumpang dengan jasa tukang ojek yang beroperasi di
sekitar wilayah penumpang tersebut. Cukup dengan mengunduh aplikasinya
dari Google Play Store, maka kita bisa memesan jasa layanan tersebut. Tarif
angkutannya disesuaikan dengan jarak tempuh yang akan dicapai. Selain jasa
angkutan penumpang, ada juga layanan antar barang (kurir) dan belanja.
21

Andika Wijaya, Aspek Hukum Bisnis Transportasi Jalan Online, (Jakarta: Sinar
Grafika), 2016, hal. 27.
22
10 Jasa Transportasi Online yang ada di indonesia dari gojek hingga uber
taksi.http://economy.okezone.com/read/2015/09/23/320/1219859/10-jasa-transportasi-online-diindonesia-dari-go-jek-hingga-uberdiakses pada tanggal 21 Desember 2016.

Universitas Sumatera Utara

b) Grabbike

Hampir mirip dengan Go Jek, hanya saja layanan Grabbike belum memiliki
layanan antar barang atau belanja. Saat ini, Grabbike telah beroperasi di 3
kota di kawasan Asia Tenggara yang mengalami persoalan kemacetan, seperti
Ho Chi Min City dan Hanoi di Vietnam, serta di Jakarta.
c) Grabtaxi
Grabtaxi merupakan aplikasi pemesanan taksi dengan induk perusahaan dari
Malaysia. Dengan aplikasi ini, masyarakat bisa memesan taksi untuk
keperluan antar jemput dengan tariff standar yang ditetapkan sesuai argo.
Layanan antar jemput bisa lebih cepat karena pemesanan dilakukan melalui
aplikasi yang sudah diunduh di smartphone.
d) Uber
Uber

adalah

perusahaan

jaringan

transportasi


dari

Amerika

yang

menggunakan aplikasi di smartphone untuk pemesanan mobil. Bedanya,
armada mobil yang digunakan bukan transportasi public plat kuning,
melainkan mobil pribadi bernomor polisi hitam dengan logo khusus Uber.
Jika menggunakan jasa ini tidak bisa membayar tunai, tapi secara online atau
kartu kredit. Tarif yang ditetapkan adalah Rp 30 ribu sebagai tarif minimal
dan selanjutnya dikenakan tarif perjalanan berdasar waktu dan jarak yang
ditempuh. Jenis mobil yang digunakan adalah Toyota Innova, Alphard dan
Hyundai Sonata.

Universitas Sumatera Utara

Adapun tujuan dan manfaat lahirnya jasa transportasi berbasis aplikasi
onlineadalah sebagai berikut: 23

a. Praktis dan mudah digunakan, layanan jasa transportasi berbasis aplikasi
onlineinicukup menggunakan telepon pintar yang sudah menggunakan
internet dan aplikasi jasa transportasi online yang ada didalamnya, kita dapat
melakukan pemesanan layanan jasa transportasi.
b. Transparan, dengan jasa transportasi berbasis aplikasi online ini juga
memungkinkan pelanggan mengetahui dengan pasti setiap informasi jasa
transportasi online secara detail seperti nama driver,nomor kendaraan, posisi
kendaraan yang akan dipakai, waktu perjalanan, lisensi pengendara dan lain
sebagainya.
c. Lebih terpercaya, maksudnya disini lebih terpercaya adalah para pengemudi
atau driver sudah terdaftar didalam perusahaan jasa transportasi berbasis
aplikasi online ini berupa identitas lengkap dan perlengkapan berkendara
yang sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga dapat meminimalisir
resiko kerugian terhadap pengguna jasa transportasi ini.
d. Adanya asuransi kecelakaan bagi pengguna dan pengemudi, salah satu
perusahaan jasa transportasi berbasis aplikasi online yaitu GO-JEK telah
melakukan kerjasama dengan perusahaan asuransi Allianz dalam memberikan
perlindungan asuransi kecelakaan bagai para pengguna jasa transportasi GOJEK.

23


Ojek Online, http://www.ojekindonesia.net/2016/09/manfaat-yang-kita-dapat-denganadanya.html diakses pada tanggal 21 Desember 2016.

Universitas Sumatera Utara

Asuransi kesehatan yang ditawarkan dalam program ini telah didesain dan
disesuaikan dengan kebutuhan mitra driver GO-JEK dengan manfaat yang
lengkap dan premi yang terjangkau. Manfaat yang diberikan adalah manfaat rawat
inap dan juga manfaat rawat jalan.
Manfaat rawat inap akan memberikan pertanggungan biaya kamar rumah
sakit, kunjungan konsultasi dokter umum maupun dokter spesialis, pembedahan
dan manfaat rawat inap lainnya sesuai syarat dan ketentuan dalam polis
asuransi. Sementara untuk manfaat rawat jalan akan menanggung biaya konsultasi
dokter, obat-obatan, tes diagnostik, fisioterapi dan juga imunisasi dasar.
Mitra GoJek juga bisa menikmati pembayaran cashless di rumah sakit
rekanan Allianz. Untuk bisa menikmati program ini, driver tinggal mendaftar di
aplikasi mobile untuk pengendara dan melakukan pengisian data pribadi.
Adapun asuransi yang diberikan kepada para pengguna jasa transportasi
ini berupa: 24
1. Santunan kematian dan cacat tetap akibat kecelakaan hingga Rp.10.000.000,2. Penggantian biasanya Pengobatan akibat kecelakaan hingga Rp.5000.000,

Adapun syarat dan ketentuan klaim asuransi adalah sebagai berikut: 25
1. Pemesanan harus dibuat melalui apliaksi untuk memastikan layanan yang
dipesan sesuai dengan yang terdaftar di sistem perusahaan
2. Penerima santunan memiliki kartu identitas yang sah
3. Bersedia menyerahkan:

24

Gojek Menggunakan Asuransi Allianz diakses dari
http://www.asuransijiwa.org/gojek-menggunakan-asuransi-allianz/ pada tanggal 4 Januari 2017.
25

Ibid.

Universitas Sumatera Utara

a) Kwitansi asli dari dokter/rumah sakit yang asli
b) Fotocopy asli pemeriksaan medis (x-ray, laboratorium, dan lain-lain)
c) Resume medis pasien
Tentunya perusahaan jasa transportasi berbasis aplikasi lainnya akan

mengikuti jejak GO-JEK tersebut demi menarik simpati dari pengguna jasa
tersebut.

B. Sumber Hukum Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online
Seiring dengan semakin berkembangnya smartphone (telepon pintar) yang
memiliki fitur teknologi aplikasi untuk menghubungkan pengguna smartphone ke
internet, mendorong perkembangan teknologi aplikasi hingga akhirnya saat ini
dimanfaatkan sebagai media bisnis. Teknologi aplikasi merupakan hasil
kreativitas para pelaku usaha yang melihat adanya peluang bisnis dalam wilayah
di antara pembeli dan penjual jasa. Wilayah itulah yang dikembangkan para
pelaku usaha untuk berbisnis dengan menciptakan teknologi aplikasi yang
digunakan untuk menghubungkan antara masyarakat pengguna dan pelaku usaha.
Perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi berbasis aplikasi
onlinesebelumnya

diatur

dalam

Surat

Pemberitahuan

Nomor:

UM.3012/1/21/Phb/2015 tanggal 9 November 2015 yang dikeluarkan oleh
Menteri Perhubungan Republik Indonesia Bapak Ignasius Jonan. 26 Namun Surat
Pemberitahuan tersebut menuai pro maupun pro kontra yang mengakibatkan
terjadinya perdebatan keras maupun bentrokan antar kepentingan transportasi
26

Andika Wijaya, Aspek Hukum Bisnis Transportasi Jalan Online, (Jakarta: Sinar
Grafika), 2016, hal. 4.

Universitas Sumatera Utara

online dan transportasi konvensional. Maka dari itu untuk menengahi konflik di
kalangan masyarakat terkait kehadiran taksi online, pemerintah melalui Menteri
Perhubungan dan Komisi V DPR RI akhirnya resmi menerbitkan aturan regulasi
terbaru mengenai transportasi umum, yakni melalui Peraturan Menteri
Perhubungan (Permenhub) No. 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraaan
Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek
seperti taksi, angkutan sewa, carter, pariwisata, dan termasuk didalamnya layanan
taksi online.

27

Dalam permenhub tersebut juga mengatur perusahaan jasa

transportasi berbasis aplikasi online wajib memiliki ijin yang dikenakan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan perusahaan jasa tersebut harus
berbadan hukum Indonesia.
Teknologi aplikasi yang digunakan untuk memesan barang dan jasa
menggunakan sistem dan jaringan elektronik untuk menghubungkan konsumen.
Akses ke pasar yang secara mudah dan cepat, menjadi nilai jual dari teknologi
aplikasi. Karenanya, penggunaan teknologi juga tidak lepas dari unsur-unsur
seperti penggunaan uang elektronik, penyimpanan data elektronik, dan unsurunsur lain yang merupakan bagian dari perdagangan elektronik atau e-commerce.
Saat ini bermunculan berbagai perusahaan jasa berbasis teknologi aplikasi
yang berfungsi untuk mempertemukan masyarakat sebagai pembeli dan penjual
secara cepat dan praktis. Sehingga masyarakat lebih mudah memilih transportasi
berbasis aplikasi online sesuai kehendak dan kebutuhannya.

27

Permenhub No. 32 Tahun 2016 mulai berlaku pada tanggal 1 oktober 2016 berikut 4
poin pentingnya https://www.kaskus.co.id/thread/57eb8a8a582b2e82048b4567/permenhub-no-32tahun-2016-resmi-berlaku-oktober-2016-berikut-4-poin-pentingnya/diakses pada tanggal 11 Maret
2017.

Universitas Sumatera Utara

Pasal 1 Angka 15 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan mendefinisikan hubungan kerja sebagai hubungan antara
pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai
unsure pekerjaan, upah, dan perintah. Dari pengertian itu terlihat tiga unsur
hubungan kerja, yaitu: 28
1.

Pekerjaan, unsur ini terpenuhi jika pekerja hanya melaksanakan pekerjaan
yang sudah diberikan perusahaan. Dalam praktiknya, driver go-jek atau
grabtaxi tidak menerima perintah kerja dari perusahaan, melainkan dari
pelangganojek dan dikerjakan secara pribadi seperti halnya tukang ojek pada
umumnya.

2.

Upah, unsur ini terpenuhi jika pekerja menerima kompensasi berupa uang
tertentu yang besar jumlahnya tetap dalam periode tertentu, bukan
berdasarkan komisi atau bagi hasil. Driver tidak mendapatkan gaji dari
perusahaan, justru para driver harus membagi 20 (dua puluh) persen
pendapatannya ke perusahaan.
Berkaitan dengan izin, perusahaan jasa transportasi berbasis aplikasi

online tidak memiliki izin usaha dibidang transportasi, melainkan mengantongi
surat izin usaha perdagangan. Hal ini disebabkan, karena dalam praktiknya, skema
jual beli yang terjadi melalui teknologi aplikasi terbagi menjadi dua jalur, yakni: 29

28

Pasal 1 angka 15 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
Andika Wijaya, Aspek Hukum Bisnis Transportasi Jalan Online, (Jakarta: Sinar
Grafika), 2016, hal 60.
29

Universitas Sumatera Utara

1.

Transaksi langsung, yakni konsumen langsung memesan barang dan jasa
kepada pelaku usaha penyedia melalui teknologi aplikasi, lalu barang dan
jasa disediakan langsung dari penyedia.

2.

Transaksi melalui penghubung, yakni konsumen memesan barang dan jasa
kepada pelaku usaha yang menyediakan jasa penghubung, kemudian pelaku
usaha tersebut melakukan pemesanan kepada pelaku usaha penyedia yang
cocok dengan pesanan konsumen. Selanjutnya, penyedia barang dan jasa
yang akan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen yang melakukan
pemesanan di awal. Sebagai contohnya, pemesanan makanan dengan cara
delivery menggunakan jasa transportasi berbasis aplikasi online ini hanya
dengan menggunakan smartphone dan pemesanan via internet maka makanan
yang kita pesan akan diantar ketujuan tentu dengan biaya yang telah
disepakati.
Dari kedua jalur tersebut, jasa transportasi berbasis aplikasionline

termasuk ke dalam jalur transaksi melalui penghubung. Hampir semua badan
usaha yang menyediakan jasa penghubung antara konsumen dan pelaku usaha
penyedia barang dan jasa melalui teknologi aplikasi memiliki status sebagai badan
hukum perseroan terbatas. Izin dan persyaratan yang dimiliknya adalah surat izin
usaha perdagangan dan tanda daftar perusahaan. 30

30

Ibid.

Universitas Sumatera Utara

C. Mekanisme Menjalankan Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online
Jasa transportasi berbasis aplikasi online ini memiliki 3 bagian penting
yaitu:
a. Penyedia Aplikasi ( Penyelengara Sistem Elektronik )
Menurut pasal 1 Ayat 6 Undang-undang informasi dan transaksi elektronik
bahwa penyelenggaraan sistem elektronik adalah pemamfaatan sistem elektronik
oleh penyelenggara negara, orang, badan usaha, dan/atau masyarakat. 31 Penyedia
aplikasi jasa transportasi berbasis aplikasi online merupakan penyelenggara sistem
elektronik sebagai penghubung driver kendaraan dengan para pengguna jasa, yang
merupakan bagian inti dari lahirnya jasa transportasi berbasis aplikasi online ini,
sebagai penyedia aplikasi memiliki peranan kunci dalam keberhasilan dalam
sistem jasa transportasi berbasis aplikasi online, dikarenakan penyedia layanan
aplikasi merupakan pernhubung antara supply and demand (permintaan dan
penawaran) yakni penyedia aplikasi atau perusahaan aplikasi, driver, dan
pengguna jasa transportasi berbasis aplikasi online.
Penyedia jasa transportasi berbasis aplikasi online selaku penyelenggara
sistem elektronik memiliki tanggung jawab yang diatur dalam pasal 15 UU ITE,
yang berbunyi: 32
1) Setiap penyelenggara sistem elektronik secara andal dan aman serta
bertanggung jawab terhadap beroperasinyasistem elektronik sebagaimana
mestinya.
2) Penyelenggara
sistem
elektronik
bertanggung
jawab
terhadap
penyelenggaraan sistem elektroniknya.

31

Republik Indonesia, Undang-Undang No. 11 Tahun 2008
Transaksi Elektronik, Pasal 1 ayat 6.
32
Ibid, pasal 15.

Tentang Informasi dan

Universitas Sumatera Utara

3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku dalam hal dapat
dibuktikan terjadinya keadaan memaksa, kesalahan, dan/atau kelalaian pihak
pengguna sistem elektronik.
Memperhatikan uraian sebagaimana tersebut diatas dapat dijelaskan
bahwa penyedia jasa transportasi berbasis aplikasi online bertanggung jawab
terhadap kesalahan yang diakibatkan oleh perusahaan sehingga merugikan
pengguna jasa. Selain itu penyedia jasa transportasi berbasis aplikasi online ini
harus mematuhi persyaratan minimum dalam mengelola usahanya sebagaimana
yang diatur dalam pasal 16 UU ITE, yakni: 33
1) Sepanjang tidak ditentukan lain oleh undang-undang tersendiri, setiap
penyelenggara sistem elektronik wajib mengoperasikan sistem elektronik
yang memiliki persyaratan minimum sebagai berikut:
a.

dapat menampilkan kembali informasi elektronik dan/atau dokumen
elektronik secara utuh sesuai dengan masa retensi yang ditetapkan
dengan peraturan perundang-undangan;

b.

dapat melindungi ketersediaan, keutuhan, keotentikan, kerahasiaan dan
keteraksesan informasi elektronik dan penyelengara sistem elektronik
tersebut;

c.

dapat beroperasi sesuai dengan prosedur atau petunjuk yang ditemukan
dalam penyelengaraan sistem elektronik tersebut;

d.

dilengkapi dengan prosedur atau petunjuk yang diumumkan dengan
bahasa, atau simbol yang dapat dipahami oleh pihak yang bersangkutan
dengan penyelengara sistem elektronik tersebut; dan

33

Ibid, pasal 16.

Universitas Sumatera Utara

e. memliliki mekanisme yang berkelanjutan untuk menjaga kejelasan, dan
kebertanggungjawaban prosedur atau petunjuk.
2)

Ketentuan lebih lanjut tentang penyelenggara sistem elektronik sebagaimana
dimaksud pada ayat(1) diatur dengan peraturan pemerintah.
Penyedia jasa transportasi berbasis aplikasi online ini adalah penghubung

antara driver dengan pengguna jasa melalui telepon pintar yang telah memiliki
aplikasi jasa transportasi tersebut.
Perusahaan penyedia aplikasi juga diwajibkan memberi akses monitoring
pelayanan, data seluruh perusahaan angkutan umum yang bekerja sama, data
seluruh kendaraan dan pengemudi, dan alamat kantornya sendiri.
Sedangkan perusahaan aplikasi yang menyediakan jasa angkutan orang
menggunakan kendaraan bermotor diwajibkan mengikuti ketentuan pengusahaan
angkutan umum yang dimuat dalam Pasal 21, 22, dan 23 Permen No 32 tahun
2016tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor
Umum Tidak Dalam Trayek.. Ketentuan tersebut antara lain meminta perusahaan
aplikasi mendirikan badan hukum Indonesia. 34
Bentuk badan hukum yang diakui adalah badan usaha milik negara, badan
usaha milik daerah, perseroan terbatas atau koperasi. Perusahaan aplikasi juga
diminta untuk menyelenggarakan izin angkutan orang tidak dalam trayek.

34

Jasa Transportasi Onlline, http://www.indotelko.com/kanal?c=bid&it=indonesia-aturantransportasi-onlinediakses pada tanggal 27 desember 2016.

Universitas Sumatera Utara

Syaratnya antara lain mesti memiliki minimal lima kendaraan atas nama
perusahaan, lulus uji berkala, memiliki pool dan bengkel, serta pengemudi harus
memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
2) Pengendara (driver)
Kedudukan pengendara ( driver ) adalah perseorangan yang berdiri sendiri
selaku pemilik kendaraan atau penanggung jawab terhadap kendaraan yang
digunakan.
Drivermemanfaatkan aplikasi yang telah disediakan perusahaan penyedia
aplikasi onlineuntuk mendapatkan pesanan ( pesanan yang diterima akan
tercantum alamat yang dituju, nama, nomor handphone dan foto pengguna
layanan). Setelah driver mendapatkan semua data-data pengguna jasa dalam
aplikasi yang dapat dilihat dari telepon pintar si driver, maka pengendara akan
menuju tempat dimana pemesan jasa transportasi tersebut berada. Drivermemiliki
kewajiban dalam memberikan pelayanan berupa keamanan, keselamatan dan
kenyamanan. 35
Mengingat keselamatan lalu lintas jalan melibatkan banyak instansi dan
banyak pemangku kepentingan (stakeholder), maka untuk itu diperlukan suatu
kordinasi seluruh stakeholder, sehingga penanganannya dapat dilaksanakan secara
terpadu , efektif, efesien dan tepat sasaran, sebagaimana diamanatkan dalam pasal
203 ayat (1), UU LLAJ yang berbunyi:
Pemerintah bertanggung jawab atas terjaminnya keselamatan lalu lintas
dan angkutan jalan.

35

Transportasi Online Wajib Sediakan Sarana Keamanan, http://infonitas.com/komuter
/transjakarta/4-tahun-grab-investasi-rp-93-triliun/35781 diakses pada tanggal 26 Desember 2016.

Universitas Sumatera Utara

Pasal 204 ayat (1) yang berbunyi
Perusahaan transportasi umum wajib membuat, melaksanakan dan
menyempurnakan sistem manajemen keselamatan.
Pasal 138 ayat (1) yang berbunyi
Transportasi umum diselenggarakan dalam upaya memenuhi kebutuhan
angkutan yang selamat, aman, nyaman dan terjangkau.
Pasal 141 ayat (1) yang berbunyi
Perusahaan transportasi umum wajib memenuhi standar
pelayanan
minimal yang meliputi : keamanan, keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan,
kesetaraan dan keteraturan.
Pasal-pasal tersebut diamanahkan oleh UU LLAJ diatas dimaksudkan
untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja serta penerapan tata kelola
keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, harus dipatuhi driveruntuk menjamin
keselamatan pengguna jasa transportasi berbasis aplikasi online tersebut dimulai
dari saat menjemput pengguna layanan sampai pada saat mengantarkan pengguna
jasa tersebut sampai tujuan.
3. Pengguna Jasa atau Transportasi (konsumen)
Pengguna layanan jasa transportasi berbasis aplikasi onlineadalah
masyarakat yang umumnya membutuhkan pelayanan transportasi yang cepat,
aman, nyaman dan murah.
Pengguna jasa transportasi berbasis aplikasi online ini harus mengunduh
dan menginstal lebih dahulu aplikasi jasa transportasi didalam telepon pintar yang
dimilikinya yang tentunya sudah terhubung dengan jaringan internet serta
melakukan pendaftaran layanan berupa mengisi data diri yang nantinya akan
diterima dan diproses oleh server perusahaan jasa transportasi online tersebut. 36

36

Ibid.

Universitas Sumatera Utara

D. Pengawasan Terhadap Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online
Muchsan berpendapat bahwa pengawasan adalah kegiatan untuk menilai
suatu pelaksanaan tugas secara de facto, sedangkan tujuan pengawasan hanya
terbatas pada pencocokkan apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai
dengan tolok ukur yang telah ditetapkan sebelumnya (dalam hal ini berwujud
suatu rencana/plan).Bagir Manan memandang control sebagai sebuah fungsi
sekaligus

hak,

pengendalian.

37

sehingga

lazim

disebut

sebagai

fungsi

kontrol

atau

Dalam pelaksanaan tugas pengawasan tahapan-tahapan pada

fungsi manajemen memiliki keterkaitan satu sama lain. Keterpaduan fungsi-fungsi
tersebut, memerlukan adanya koordinasi dari fungsi-fungsi tersebut dan tuntutan
profesi atas kualitas hasil pengawasan menghendaki juga adanya sistem dan
program pengendalian mutu dari proses pelaksanaan tugas pengawasan. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengawasan adalah kesadaran yang
tertuju

pada

peristiwa

atau

fakta

tertentu

sebagai

metode

dalam

penelitian. 38 Sementara itu, dari segi hukum administrasi negara, pengawasan
dimaknai sebagai“proses kegiatan yang membandingkan apa yang dijalankan,
dilaksanakan,

atau

diselenggarakan

itu dengan

apa

yang

dikehendaki,

direncanakan, atau diperintahkan”. Sujamto berpendapat bahwa pengawasan
adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilaikenyataan yang

37

Bagir Manan, Peningkatan Fungsi Kontrol Masyarakat Terhadap Lembaga
Legislatif,Eksekutif, Yudikatif, makalah yang disajikan pada seminar, 2000, hlm. 1-2.
38
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta, 2008, hlm.47.

Universitas Sumatera Utara

sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas dan kegiatan, apakah sesuai dengan yang
semestinya atau tidak. Inti tentang pengawasan yaitu bahwa: 39
a)
b)
c)
d)

e)

Pengawasan
merupakan
proses
kegiatan
pengamatan
terhadap
seluruhkegiatan organisasi;
Melalui pengawasan, kegiatan-kegiatan di dalam organisasi akan
dinilaiapakah berjalan sesuai dengan rencana atau tidak;
Pengawasan adalah salah satu fungsi dan wewenang pimpinan pada
berbagaitingkatan manajemen di dalam suatu organisasi;
Pengawasan harus dilakukan secara konsisten dan berlanjut sehingga gerak
organisasi dapat diarahkan kepada pencapaian tujuan secara efektif
danefisien;
Melakukan pengawasan diperlukan standar penilaian sebagai alatevaluatif
terhadap kegiatan-kegiatan yang diawasi.
Pengawasan

merupakan

suatu

kegiatan

yang

berusaha

untuk

mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan
memastikan apakah tujuan organisasi tercapai dan apabila terjadi penyimpangan
dimana letak penyimpangan itu dan bagaimana pula tindakan yang diperlukan
untuk dilakukan perbaikan.
Adapun badan-badan atau instansi terkait yang mengawasi jasa
transportasi berbasis aplikasi online sebagai berikut:
1. Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Undang-undangNomor. 5 Tahun 1999 mengenai Larangan Praktek
Monopoli dan Persaingan Usaha (UU Antimonopoli) merupakan salah satu
produk undang-undang yang dilahirkan atas desakan dari International Monetary
Fund (IMF) sebagai salah satu syarat agar pemerintah Indonesia dapat
memperoleh bantuan dari IMF guna mengatasi krisis ekonomi yang melanda
Indonesia. Tujuan adanya undang-undang ini adalah untuk memangkas praktek
39

Sujamto, Aspek-aspek Pengawasan di Indonesia, (Jakarta : Sinar Grafika), 1996, hal.

37.

Universitas Sumatera Utara

monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat yang terjadi di Indonesia pada
zaman pemerintahan Orde Baru, dimana praktek monopoli dan/atau persaingan
usaha tidak sehat tersebut banyak terjadi akibat kebijakan pemerintah yang kerap
kali menguntungkan pelaku usaha tertentu saja.
Sebenarnya Indonesia telah memiliki Rancangan Undang-Undang (RUU)
Antimonopoli yang disusun oleh pelaku usaha dengan para ekonom Indonesia
pada akhir tahun 80-an, yang apabila disahkan dapat digunakan sebagai landasan
hukum penghapusan praktek-praktek monopoli dan persaingan usaha yang sehat
yang terjadi pada waktu itu. Namun sayangnya, karena adanya tekanan dari
penguasa, RUU Antimonopoli tersebut tidak pernah dibahas oleh pemerintah dan
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menjadi Undang-Undang. 40
Pembentukan Komisis Pengawas Persaingan Usaha ini tidak terlepas dari
tujuan dibuatnya UU No. 5 tahun 1999 yaitu:
a. Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efesiensi ekonomi
nasional sebagai satu salah satu upaya untuk meningatkan kesejahteraan
rakyat.
b. Mewujudkan iklim usaha kondusif melalui pengaturan persaingan usaha
yang sehat sehingga menjamin adanya kepastian berusaha yang sama bagi
pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah dan pelaku usaha kecil.
c. Mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang
ditimbulkan pelaku usaha

40

Munir Fuady, Hukum Anti Monopoli, (Bandung: Citra Aditya Bakti), 1999. hal. 117.

Universitas Sumatera Utara

d. Terciptanya efektifitas dan efesiensi dalam kegiatan usaha 41
Adapun wewenang KPPU berdasarkan Undang-undang No. 5 tahun 1999
adalah: 42
a. Menerima laporan dari masyarakat dan atau pelaku usaha tentang dugaan
terjadinya praktek monopoli dan atau persiangan usaha tidak sehat
b. Melakukan penelitian tentang dugaan adanya kegiatan usaha dan atau
tindakan pelalu usaha yang dapat mengakibat terjadinya praktek monopoli
dan atau persaingan usaha tidak sehat
c. Melakukan penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap kasus dugaan
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang dilaporkan
oleh masyarakat atau pelaku usaha atau yang ditemukan oleh kppu sebagai
hasil penelitiannya
d. Menyimpulkan hasil penyelidikan dan atau pemeriksaan tentang ada atau
tidaknya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
e. Memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan perlanggaran
terhadap ketentuan undang-undang ini
f. Memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli dan setiap orang yang
dianggap mengetahui pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang ini
g. Meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku usaha, saksi, saksi
ahli atau setiap orang yang tidak berseida memenuhi panggilan KPPU
h. Meminta keterangan dari instansi pemerintah dalam kaitannya dengan
penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap pelaku usaha yang melanggar
ketentuan undang-undang ini
i. Mendapatkan, ,meneliti dan atau menilai surat dan atau menilai surat,
dokumen, atau alat bukti lain guna penyelidikan atau pemeriksaan
j. Memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian dipihak
pelaku usaha lain atau masyarakat
k. Memberitahukan putusan KPPU kepada pelaku usaha yang diduga
melakukan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
l. Menjatuhan sanksi berupa tindakan administratif kepada pelaku usaha
yang melanggar ketentuan undang-undang ini.

Beberapa pihak berpendapat bahwa KPPU memiliki wewenang yang
tumpang tindih karena berdindak sebagai investigator (investigate function),
penyidik, pemeriksa, penuntut (prosecuting function), pemutus (adjucication
function), maupun fungsi konsultatif (consulative function). Namun demikian ,
41

Pasal 3 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha (UU Antimonopoli).
42
Ibid,Pasal 36.

Universitas Sumatera Utara

sementara kalangan setidaknya juga berpendapat bahwa meskipun penegak
hukum yang tepat untuk menyelesaikan masalah persaingan usaha karena peran
multi fungsi serta keahlian yang dimilikinya akan mampu mempercepat proses
penanganan perkara 43
Undang-undang No. 5 tahun 1999 memberikan jaminan kepastian hukum
untuk lebih mendorong percepatan pembangunan ekonomi dalam upaya
meingkatkan kesejahteraan umum, serta implimentasi dari semangat jiwa UUD
1945. Dengan kata lain, bahwa undang-undang ini lembaganya menjamin pelaku
usaha transportasi online menjalankan kegiatan usahanya berasaskan demokrasi
ekonomi, dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha
dan kepentingan umum 44

2. Peran Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan
Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) adalah suatu instansi yang
dibentuk pemerintah yang berfungsi untuk mengawasi dan mengatur masalah
transportasi khususnya angkutan jalan. Menurut Undang-Undang No. 22 Tahun
2009 dibentuknya DLLAJ mengingat bahwa lalu lintas dan angkutan jalan
mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan dan integrasi
nasional sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan umum sebagaimana
diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.

43

Komisi Pengawas Persaingan Usaha , http//:www.KPPU.go.iddiakses pada tanggal 28
Desember 2016.
44
Pasal 2 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha (UU Antimonopoli).

Universitas Sumatera Utara

Lalu lintas dan angkutan jalan sebagai bagian dari sistem transportasi
nasional harus dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan
keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas dan angkutan
jalan dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan
wilayah.
DLLAJ merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang
Perhubungan yang dipimpin oleh Kepala Dinas dan berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
a) Tugas dan Fungsi DLLAJ
Perkembangan lingkungan strategis nasional dan internasional menuntut
penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, otonomi daerah, serta
akuntabilitas penyelenggaraan negara sehingga menimbulkan suatu tugas untuk
DLLAJ yang diantaranya yaitu;
1) Perumusan kebijakan teknis dibidang lalu lintas dan angkutan jalan;
2) Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum dibidang
lalu lintas dan angkutan jalan;
3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan lalu lintas
dan angkutan jalan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kepala BidangLalu
Lintas dan Angkutan Jalan menyelenggarakan fungsi, diantaranya: 45

45

Andrew R. Cecil, Penegakan Hukum Lalu Lintas, Nuansa Cendikia, Jakarta, 2011, hal.

31.

Universitas Sumatera Utara

1) Merencanakan kegiatan dan program dibidang Lalu Lintas dan

2)

3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)

Angkutan Jalan;
Penyiapan bahan pengendalian dan pengawasan manajemen Lalu
Lintas dan rekayasa Lalu Lintas dan bimbingan keselamatan dan
ketertiban Lalu Lintas;
Penyiapan penyusunan dan penetapan jaringan transportasi Jalan;
Penyiapan pemberian perijinan, pelayanan dan pengendalian
kelebihan muatan dan tertib pemanfaatan jalan;
Penyiapan dan koordinasi dengan bidang-bidang dan instansi terkait
dalam rangka transportasi lokal;
Pembinaan Pengendalian, Monitoring, Evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan tugas;
Mengkoordinasikan dan menyiapkan rencana pengoperasian prasarana
transportasi jalan;
Penyiapan dan koordinasi dengan bidang-bidang dan instansi terkait
dalam rangka penyusunan transportasi lokal;
Menyelenggarakan administrasi di lingkungan bidang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.

b) Kewenangan DLLAJ
Kewenangan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) diantaranya
adalah sebagai berikut :
1) Perumusan kebijakan di bidang perhubungan, komunikasi dan
informatika;
2) Penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan transportasi jalan
kabupaten; Pengawasan dan pengendalian operasional terhadap
penggunaan jalan selain untuk kepentingan lalu lintas di jalan
kabupaten;
3) Penyusunan jaringan trayek dan penetapan kebutuhan kendaraan
untuk kebutuhan angkutan yang wilayah pelayanannya dalam satu
kabupaten;
4) Pemberian rekomendasi izin trayek angkutan perdesaan/angkutan
kota;
5) Penyusunan dan penetapan jaringan lintas angkutan barang pada
jaringan jalan kabupaten;
6) Pemberian rekomendasi izin operasi angkutan taksi, angkutan sewa,
angkutan pariwisata dan angkutan barang;
7) Penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan
kabupaten;
8) Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan lalu
lintas di jalan kabupaten;
9) Pelaksanaan pengujian berkala kendaraan bermotor;
10) Pemeriksaan kendaraan di jalan sesuai kewenangannya;

Universitas Sumatera Utara

11) Pelaksanaan penyidikan pelanggaran : peraturan daerah bidang LLAJ,
pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan, pelanggaran ketentuan
pengujian berkala, dan perizinan angkutan umum;
12) Pemberian rekomendasi izin trayek angkutan kota yang wilayah
pelayanannya dalam satu wilayah kabupaten;
13) Koordinasi dan fasilitasi pemberdayaan komunikasi sosial dan
pengembangan kemitraan media.

3. Kementerian Perhubungan dan Direktorat Perhubungan
Masyarakat Indonesia niscayaterbiasa dengan berbagai alat transportasi.
Indonesia terdiri dari pulau-pulau pada akhirnya membuat berbagai moda
transportasi bukan lagi menjadi hal asing. Kementerian Perhubungan pada
akhirnya diciptakan sebagai forum pemerintah mengurusi permasalahan tersebut.
Nama Kementerian Perhubungan akan mendadak terkenal ketika musim mudik
tiba.
Lalu lintas dan berbagai hal yang berhubungan dengannya menjadi salah
satu permasalahan tersendiri bagi Indonesia. Permasalahan itu semakin sulit
ketika mengingat jumlah rakyat Indonesia sangat besar. Mereka adalah
masyarakat harus diakomodir segala kebutuhannya, termasuk kebutuhan dalam
bertransportasi. Hal itulah kemudian yang menjadi salah satu latar belakang
terbentuknyaKementerian Perhubungan.
Kementerian Perhubungan Indonesia semakin berkembang sinkron dengan
kebutuhan. Pada masa Kabinet Pembangunan IV berlangsung dari 19 Maret 1983
hingga Maret 1988, Kementerian Perhubungan atau Departemen Perhubungan
mulai memiliki beberapa direktorat. Pembagian direktorat tersebut dibedakan atas

Universitas Sumatera Utara

jenis alat transportasi. Yaitu, Direktorat Perhubungan Darat, Direktorat
Perhubungan Laut, Direktorat Perhubungan Udara.
Pembagian direktorat dalam forum milik pemerintah ini ditujukan untuk
mempermudah kinerja. Kementerian Perhubungan pun menjadi sebuah forum
membawahkan

beberapa

direktorat.

Direktorat

itu

sendiri

kemudian

membawahkan beberapa kanwil yang tersebar di provinsi-provinsi ada di
Indonesia.
a.

Tugas Pokok Kementerian Perhubungan
Sebagai salah satu lembaga milik negara Indonesia, hakikatnya tugas

pokok yang dimiliki baik Kementerian-kementerian lain adalah membantu
pemimpin negara dalam hal ini presiden. Sebagai orang yang bertanggung jawab
atas segala hal, presiden tetap membutuhkan bantuan agar kegiatan bermasyarakat
dapat berjalan dengan baik.
Selain membantu presiden untuk menjalankan roda pemerintahan,
Kementerian Perhubungan memiliki tugas yang lebih spesifik. Tugas tersebut
tentu saja berkenaan dengan perihal transportasi dan permasalahannya. Berikut ini
adalah beberapa tugas dari Kementerian Perhubungan: 46
1) Kementerian Perhubungan memiliki tugas untuk merumuskan berbagai
kebijakan nasional. Kebijakan nasional tersebut memiliki kebijakan
pelaksanaan dan kebijakan teknis di bidang perhubungan.
2) Sebagai pelaksana urusan pemerintahan dalam bidang perhubungan.
3) Sebagai badan yang mengelola milik atau kekayaan negara atau inventaris
negara dibidang perhubungan.
4) Sebagai badan yang mengawasi dan melaksanakan tugas yang berkenaan
dengan bidang perhubungan.
46

Tugas
Pokok
Kementerian
Perhubungan,
perhubungan-dan-direktorathttp://www.binasyifa.com/119/88/25/kementerian
perhubungan.htmldiakses pada tanggal 29 Desember 2016.

Universitas Sumatera Utara

5) Sebagai badan yang melaporkan hasil, evaluasi, saran dibidang perhubungan
kemudian mempertanggungjawabkannya kepada presiden.
Tugas-tugas yang dimiliki oleh Kementerian Perhubungan tersebut
memiliki satu tujuan yang biasa dikenal dengan istilah visi. Visi dari Kementerian
Perhubungan yaitu terwujudnya penyelenggaraan pelayanan transportasi yang
handal, memiliki daya saing dengan alat-alat transportasi yang datang dari luar,
serta memberikan nilai tambah pada setiap pelayanannya
Kementerian Perhubungan mengatur dan mengawasi semua jasa
transportasi baik darat, laut maupun udara. Terlebih lebih mengatur dan
mengawasi jasa transportasi berbasis aplikasi online.
Pemerintah melalui Kementrian Perhubungan (Kemenhub) secara resmi
mengeluarkan aturan untuk layanan transportasi berbasis aplikasi online dalam
Peraturan Menteri (Permen) Perhubungan No 32 tahun 2016 tentang
Penyelenggaraaan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak
Dalam

Trayek

seperti

taksi,

angkutan

sewa,

carter,

pariwisata

dan

lainnya. 47Sehingga pada akhir jasa transportasi berbasis aplikasi online ini dapat
beroperasi sambil menunggu keluarnya peraturan baru yang lebih baru dan lebih
mengikat.

47

Sosialisai
Pengaturan
Angkutan
Umum
Berbasis
Aplikasi
Online,
http://nasionalkompas.com/read/2016/0421/11050331/Permendhub.Soal.Pengaturum.Berbasis.Apl
ikasi.Perlu.Disosialisasikan diakses pada tanggal 28 Desember 2016.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN GAME ONLINE YANG MENGALAMI BUG AND ERROR BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

0 4 1

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA PENITIPAN HEWAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

1 9 50

Perlindungan hukum terhadap pengguna kartu telepon seluler indosat Surakarta (berdasarkan undang undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen)

1 14 121

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

2 45 99

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Pembayaran Rekening Listrik Secara Online Di Kabupaten Tabanan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

0 0 14

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PERUSAHAAN OTOBUS (PO) SELAMAT GROUP BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.

0 0 16

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

2 7 8

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 0 1

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 1 18

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 0 4