PENGENDALIAN RH SELAMA PENYIMPANAN Tujuan Instruksional Khusus : - Mahasiswa mampu menerapkan cara-cara

27/06/2013

Kelembaban (Humidity)
PENGENDALIAN RH SELAMA PENYIMPANAN
Tujuan Instruksional Khusus :
- Mahasiswa mampu menerapkan cara-cara
pengendalian kelembaban udara dalam
penyimpanan produk pascapanen.

 adalah jumlah uap air yang ada di udara
 dapat dinyatakan dengan :
1. Absolut humidity (kelembaban mutlak)
2. Tekanan Uap Air (Pa)
3. Kelembabab Relatif (RH)
4. Dew Point (Titik embun)

Kelembaban Relatif (Relative Humidity = RH)

• Absolut Humidity : jumlah uap air yang
ada di udara atau kadar air udara yang
dinyatakan dalam g air/kg udara kering


• adalah perbandingan kelembaban udara tertentu dengan
kelembaban udara jenuh pada suhu dan tekanan yang sama
• Perbandingan antara tekanan parsial uap air yang ada di udara
dengan tekanan jenuh uap air pada suhu yang sama :

RH 

P(t )
Ps (t )

RH = kelembaban relatif (%)
P(t) = tekanan parsial uap air pada suhu t (atm)
Ps(t) = tekanan uap air jenuh pada suhu t (atm)

1

27/06/2013

KELEMBABAN RELATIF ………………….


PENGARUH PENINGKATAN SUHU

 Jumlah maximum uap air yang dapat ditampung oleh udara
tergantung dari suhu
 Udara yang dapat menampung jumlah maximum uap air disebut
udara jenuh dengan RH 100%
 jika pada suhu yang sama udara tsb hanya mampu menampung
uap air setengah dari jumlah max yang dapat ditampung, maka
udara tersebut mempunyai RH 50%
 Semakin tinggi suhu maka jumlah air yang dibutuhkan untuk
menjenuhkan udara semakin banyak

 Jika udara jenuh dipanaskan  RH akan menurun, walaupun jumlah
uap air di dalamnya tetap, karena pada suhu tinggi udara dapat
menampung > uap air.
 Udara jenuh pada suhu 0oC mengandung 3.8 g air/kg udara kering,
pada suhu 2oC uap air yang dapat ditampung 4.4 g/kg udara kering.
Jika udara pada suhu 0oC dipanaskan hingga 2oC, RHnya turun
menjadi : 100% x 3.8/4.4 = 86%


 Setiap kenaikan suhu 10oC, maka uap air yang dapat ditampung
meningkat 2 x lipat

PENGARUH PENURUNAN SUHU
 Jika udara jenuh didinginkan  terjadi kehilangan air, karena pada
suhu rendah udara tidak dapat menampung uap air lebih banyak
 Jika udara didinginkan dengan cara melewatkannya pada sebuah
permukaan yang dingin  kelebihan uap air  kondensasi atau es
 Jika didinginkan dengan cara mencampur dengan udara yang lebih
dingin, maka kelebihan uap air  membentuk kabut
 Jika udara jenuh pada suhu 2oC didinginkan menjadi 0oC dengan
cara melewatkan pada coil pendingin  uap air akan berkurang dari
4.4 g/kg menjadi 3.8 g/kg dengan meninggalkan 0.6 g es/kg udara
yang melewati coil.

TITIK EMBUN (DEW POINT)
• Suhu dimana air mulai mengembun pada tekanan dan kelembaban
tertentu disebut titik embun ( dew point)
• Titik embun hanya tergantung pada kandungan uap air di udara,

sehingga merupakan cara lain untuk menyatakan kelembaban udara
• Udara mulai mengembun bila kelembaban relatifnya mencapai
100%.

 Jika suhu udara terus didinginkan, maka udara akan jenuh dengan
uap air dan selanjutnya air akan mengembun

2

27/06/2013

Pengukuran Kelembaban
 RH dan kelembaban mutlak ditentukan dengan bantuan
kurva psikrometrik, yaitu dengan mengukur suhu bola
kering (dry-bulb temperature) dan suhu bola basah (wetbulb temperature)
Suhu bola basah

RH = 45%
21


30

 Alat-alat pengukur RH :
dew point meter

Suhu bola kering

sling psychrometer, higrometer,

HYGROMETER…………………………..

HYGROMETER
• Tdd :
- mekanis
Yang dapat berubah karena
- elektrik
perubahan RH
- kimia
- fisik
• Misal : rambut  akan menyerap air dan memuai jika RH

meningkat
• Kelemahan :
 Akurasi alat tergantung dari cara kalibrasi
 Pembacaan dipengaruhi oleh variable lain selain
kelembaban

PSYCHROMETER

 Perubahan suhu sebesar 10oC akan merubah panjang
rambut

 Mengukur pengaruh pendinginan udara yang bergerak
melewati sensor suhu yang basah

 Sensor elektrik tidak hanya dipengaruhi oleh uap air
tapi juga oleh gas dan uap lain termasuk komponen
sulfur

 Keuntungan : tidak memerlukan kalibrasi, karena yang
diukur hanya suhu (sensor suhu lebih akurat)


 Pada RH > 85% alat tidak akurat

 Contoh : Sling psychrometer  tdd 2 thermometer (bola
kering dan bola basah)

 Higrometer elektrik portable  akurasinya ± 2%
pada RH 10-80%, ± 4% pada RH 80-90% dan tidak
akurat pada RH > 90%

 Dari data suhu bola basah dan bola kering ditentukan
nilai RH atau titik embun dengan bantuan diagram
psikrometrik, tabel atau persamaan psikrometrik

3

27/06/2013

DEW- POINTS METER
 Mengukur kelembaban berdasarkan titik

embun
 Cara :
 Ke dalam wadah dimasukkan eter 
penguapan  suhu menurun  tercapai
titik embun (ditandai dengan adanya
lapisan air di permukaan wadah yang
terbuat dari kaca)
 Suhu titik embun dibaca pada termometer
 RH ditentukan dengan tabel konversi
 Keuntungan : tidak memerlukan kalibrasi
 Kelemahan : mahal, mudah rusak jika
terdapat debu pada kacanya

PENGARUH KELEMBABAN TERHADAP
PRODUK

RH dapat mempengaruhi :
Kehilangan air
Perkembangan penyakit
Physiological disorder (kelainan fisiologis)

Pematangan yang tidak seragam

• Fruits: 85-95% of RH.
• Dry products: onion and pumpkin. 70-75%
de RH.
• Root vegetables: carrot, radish. 95-100%
RH.

4

27/06/2013

PENGARUH KELEMBABAN TERHADAP
PRODUK

PENGARUH KELEMBABAN TERHADAP PRODUK………………

 Bila RH ruang < RH produk  produk kehilangan air
 pengeriputan kulit produk
 Laju kehilangan air tergantung pada :


 Nilai RH produk yang
berkeseimbangan dengan RH
ruang = RH keseimbangan =
Equillibrium relative humidity
(ERH)

− VAPOUR PRESSURE DEFICIT = VPD
− Kecepatan udara yang melalui produk
 Kehilangan berat 5% menyebabkan buah dan sayur menjadi layu

Bahan

RH DAN KEHILANGAN BERAT
 Kehilangan berat disebabkan penguapan yang terus
menerus dari produk
 Kehilangan berat mengakibatkan :
 Penampakan jelek
 Mempengaruhi tingkat penerimaan konsumen
 Meningkatkan kepekaan terhadap penyakit

 Laju transpirasi dipengaruhi oleh :
- Suhu
- Luas permukaan
- Ada tidaknya lapisan lilin di permukaan kulit buah
atau sayuran  permeabilitas

5

27/06/2013

RH DAN KEHILANGAN BERAT…………….
 Kehilangan berat produk hortikultura disebabkan
oleh : penguapan air dan juga kehilangan CO2
selama respirasi  lihat pengaruhnya thd produk
Kentang 2000 kg yang disimpan selama 7 bulan,
kehilangan bobot respirasinya 0,5% dari bobot awal
(10 kg), sedang kehilangan air akibat penguapan
5,1% (102 kg)

RH DAN KEHILANGAN BERAT…………….
 Uap air bergerak dari daerah padat ke daerah yang lebih rendah
konsentrasinya
 RH pada buah dan sayur hampir mendekati 99% sedang RH ruang
biasanya < 99%
 Kehilangan air terjadi karena perbedaan tekanan uap air antara
produk dan lingkungan udara penyimpanan (Vapour Pressure Deficit
= VPD)
 Semakin kering udara penyimpanan dan semakin besar VPD, maka
laju kehilangan air akan semakin cepat
 Kehilangan air terbesar terjadi pada hari-hari pertama pendinginan
bahan

Tabel 2. Hubungan antara suhu dan RH terhadap VPD
RH DAN KEHILANGAN BERAT…………….

RH

Tekanan Uap

Sayuran pada 70oF

100%

18.76 mm Hg

Udara pada 32oF

100%

4.38 mm Hg

Suhu

RH (%)

32o F/0o C

100

4.58

0.00

90

4.12

0.46

70

3.21

1.37

50
36o F/2.2o C

40o F/4.4o C

VPD

Sayuran pada 32oF
Udara pada 32oF

14.18 mm Hg

100%
50%

4.58 mm Hg
2.29 mm Hg
2.29 mm Hg

70o F

2.29

5.57

0.00

90

4.83

0.54

70

3.76

1.61

50

2.68

2.69

100

9.21

0.00

90

6.64

0.65

70

4.39

1.88

3.13

3.18

100

9.21

0.00

90

8.29

0.92

70

6.45

2.76

50

VPD

2.29

VPD (mm Hg)

100

50
50o F/10o C

Tekanan Uap (mm Hg)

4.60

4.61

100

18.76

0.00

90

16.88

1.68

70

13.13

5.63

50

9.38

9.38

6

27/06/2013

• Adding moisture (sprays, steam)
• Regulating air movement and ventilation in
relation to the produce load in the cold storage
room.
• Maintaining temperature of the refrigeration
coils within about 1ºC
1ºC of the air temperature.
• Providing moisture barriers that insulate walls of
storage room and transit vehicles.
• Adding polyethylene liners in containers and
using perforated polymeric films for packaging.







Curing.
Waxes and others surface coatings .
Polymeric films for packing.
Avoiding physical injuries.
Adding water to those commodities that
tolerate misting with water.

• Wetting floors in storage rooms.
• Adding crushed ice in shipping containers.
• Sprinkling produce with sanitized, clean
water during retail marketing of the
product.

7

27/06/2013

RH DI DALAM RUANG PENDINGIN DAN KEMASAN
 Ruang pendingin atau kemasan yang direfrigerasi tdd :
 Ruangan berinsulasi
 Pintu
 Pendingin udara
 Pengendali suhu
 Fan untuk mensirkulasi udara
 Panas yang masuk ke ruang pendingin berasal dari :
 Konduksi pada dinding dan karena adanya kebocoran udara
 Penambahan panas berasal dari produk akibat pendinginan
produk, respirasi dan energi listrik yang diberikan kepada kipas

Jerami (M) sebagai sumber kelembaban di dalam
ruang penyimpanan terefrigerasi

Liquid
refrigeran

• Perbedaan suhu refrigeran yang masuk ke koil dengan
suhu udara di dalam refrigerator tidak boleh > 5oF.
• Jika perbedaan suhu >5oF, terjadi kondensasi uap air
sehingga RH menurun dan menghasilkan kristal es pada
koil evaporator.
• Jika RH menurun, maka udara cenderung menyerap air
dari produk yang disimpan.
• Untuk menghindari terjadinya penurunan RH dapat
digunakan humidifier.

Compressor

8

27/06/2013

TYPE-TYPE PENDINGIN LAIN
 Sistem pendingin konvensional :
 menggunakan kumparan yang di dalamnya dialiri bahan-bahan
refrigeran
 Dapat dioperasikan pada suhu yang diinginkan
 Tipe pendingin dimana untuk mendapatkan RH yang tinggi, udara
disirkulasikan melalui penyemprot air yang didinginkan, sehingga
dapat mendinginkan udara dengan suhu tidak < 0oC

SIRKULASI UDARA
 Perlu dijaga agar suhu menyebar secara merata ke seluruh sudut
ruang penyimpanan
 Pada konstruksi ruang penyimpanan dingin, unit refrigerator berada
di titik tengah dari jalan
 Udara dingin disirkulasikan dari : tengah ruangan ke arah
dinding ruang, ke bagian bawah dan melalui produk kembali
ke tengah ruangan

BENTUK BOKS DAN CARA STACKING

 Kebutuhan energi terbesar pada sirkulasi udara adalah
saat pembuangan panas lapang (field heat)
 precooling dilakukan di ruang terpisah dan kapasitas
pergerakan sirkulasi udara yang digunakan harus lebih
tinggi
 precooling pada anggur menggunakan minimal 6000
cf/1000 lugs
 setelah panas lapang dibuang maka pembuangan panas
hanya untuk menyingkirkan panas respirasi dan panas
yang masuk melalui pintu ruang penyimpanan

 Akan mempengaruhi daya pendinginan
 Konsep mekanis yang harus diikuti :
sirkulasi udara dilakukan sehingga
mengikuti aliran yang paling sedikit
melawan hambatan
bila pengaturan jarak rak-rak tidak
teratur, maka bagian ruangan yang
lebih lebar akan menerima volume
udara dingin > bagian ruangan yang
sempit
 Bila pada ruangan terdapat bagian yang
tersumbat alirannya  terjadi zona
udara mati (dead air zone)  suhu udara
di bagian ini lebih panas

9

27/06/2013

ALAT PENGONTROL RH

PENGENDALIAN RH SECARA KIMIAWI
 Alat pengontrol RH mekanis :
 harganya mahal
 jarang tersedia untuk kapasitas penyimpanan yang besar
 Pengendalian RH dapat dilakukan secara kimiawi, dengan
menggunakan :
- Larutan garam jenuh
- Asam (Asam sulfat)
 Larutan asam bersifat korosit terhadap logam
 Larutan garam jenuh :
- lebih stabil
- tidak (sedikit) korosif
- murah

PENGENDALIAN RH DENGAN LARUTAN GARAM JENUH

 Dalam larutan garam jenuh, jika air diuapkan dari
larutan, maka larutan akan tetap jenuh meski sebagian
garam mengalami presipitasi  RH larutan akan tetap
 RH larutan garam jenuh tergantung dari suhu
RH akan menurun dengan meningkatnya suhu
 Contoh :
- CoCl2 mempunyai RH 65.2% pada 25oC dan 57.2%
pada 40oC
- K2SO4 mempunyai RH 97.9% pada 10oC dan 96.2%
pada 40oC

10

Dokumen yang terkait

ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH KOTA MALANG (Studi Kasus : Pengangkutan Sampah dari TPS Kec. Blimbing ke TPA Supiturang, Malang)

24 196 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Dominating Set Dan Total Dominating Set Dari Graf-Graf Khusus

5 80 24

EVALUASI IN VITRO ANTIOKSIDAN SENYAWA FENOL BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) SELAMA PROSES PENGOLAHAN EMPING MELINJO BERDASARKAN SNI 01-3712-1995

4 111 16

Analisa studi komparatif tentang penerapan traditional costing concept dengan activity based costing : studi kasus pada Rumah Sakit Prikasih

56 889 147