Program Jaring Pengaman Sosial Ekonomi K
Program Jaring
Pengaman Sosial
Kaji ulang
JPS
Permasala
han
Program
JPS
Pengertia
n JPS
Keberhasil
an dan
kekuranga
n JPS
Tim
Pengendal
i dan
evaluasi
JPS
Prinsip
Dasar JPS
Peta Konsep
Pelaksana
an &
alokasi
dana JPS
Arah
Kebijakan
JPS
Jenis JPS,
peluang,
dan
Kendala
Klasifikasi
JPS
Pendekata
n
Penatapa
n JPS
Permasalahan Penerapan
JPS
Tingkat Individu
Tingkat Kelembagaan
(entitas)
Tingkat Sistem
Tingkat Individu
Pemahaman pelaku tentang safeguarding masih
minim. Umumnya baru sebatas pemahaman
safeguarding di program JPS.
Kesungguhan pelaku untuk menerapkan
mekanisme safeguarding dalam program
pembangunan daerah masih minim.
Tingkat Kelembagaan
(entitas)
Ketersediaan teknologi informasi dan
komunikasi (infrastruktur) belum
didayagunakan dalam interaksi antar pelaku.
Belum meratanya kapasitas sumber daya
manusia dalam rangka safeguarding program
pembangunan daerah.
Tingkat Sistem
Belum ada produk kebijakan atau peraturan
perundangan yang khusus dibuat untuk
mendukung penerapan mekanisme
safeguarding.
Hubungan antar institusi/organisasi belum
terbangun dengan baik, dan forum yang
mengakomodasi kebutuhan tersebut belum
terselenggara.
Kemampuan keuangan daerah tidak merata
sehingga dukungan terhadap program
penerapan safeguarding beragam antar daerah.
Pengertian Jaring Pengaman
Sosial
Pengertia
n Secara
Umum
• Program JPS adalah program yang dirancang
untuk membantu rakyat miskin yang terkena
dampak akibat krisis ekonomi dan dilaksanakan
melalui tahapan penyelamatan dan pemulihan
menuju pada kondisi yang normal.
Menurut
Mubyarto
(2007:14
)
• JPS adalah jaring pengaman atau penyelamatan
masyarakat, keluarga, dan perorangan yang
sedang dalam kesusahan. Jaring ditebar melalui
kerja dan upaya bersama antara instansi
pemerintah, relawan, dan Lembaga Swadaya
Masyarakat.
Prinsip Dasar Jaring Pengaman
Sosial
Social
Safety Net
24 -25
Agustus
1998
Prof.
Haryono
Suyono
(Meko
Kesra dan
Taskin)
Prof.
Yustika
Baharsyah
(Menteri
Sosial)
Prof.
Hidayat
Syarif
(Deputi
SDM
Bappenas)
Dr. Syafri
(IPB)
1. Prinsip Kerja sama
2. Prinsip Gotong royong
3. Prinsip Saling membantu
JPS diciptakan untuk menjaga agar
masyarakat tidak jatuh ke bawah tingkat
kehidupan minimum yang dianggap “ layak “
oleh masyarakat tersebut
Kecenderungan Penyempurnaan
Sistem JPS
1. Definisi kelompok sasaran
Dipertajam dan disesuaikan dengan
kemampuan keuangan negara jangka
panjang, memperhatikan dampak beban
antar generasi
2. Cakupan dan standar yang melebihi sasaran
minimum tidak ditanggung negara diserahkan
warga memilih dan membeli dari pasar
3. Untuk sasaran yang ditanggung negara
sekarang pemerintah cenderung untuk
“mengontrakkan” kepada swasta, karena
lebih efektif dan efisien daripadabirokrasi
Klasifikasi Jaring Pengaman Sosial
Jaring Pengaman di Negara-Negara
Berpenghasilan Rendah
Jaring Pengaman di Negara-Negara
Berpenghasilan Rendah
Jaring Pengaman dalam Konteks Krisis
Jaring Pengaman untuk Memfasilitasi
Reformasi
Jaring Pengaman di Negara-Negara yang
rapuh
Jaring Pengaman di Negara Maju
Jaring Pengaman di Negara-Negara
Berpenghasilan Rendah
Program ini untuk menjangkau daerah atau
negara-negara yang paling rentan. Hal terbaik
yang dapat dilakukan adalah dalam
menyediakan bantuan untuk rumah tangga
terutama dalam menginvestasikan sumber
daya manusia.
Jaring Pengaman di Negara-Negara
Berpenghasilan Menengah
Program ini bertujuan untuk mencakup semua
kelompok sasaran meskipun mereka
cenderung fokus untuk membantu masyarakat
miskin kronis
Jaring Pengaman dalam Konteks
Krisis
Krisis yang diakibatkan oleh bencana alam tentu
tidak di kehendaki oleh rakyat. Akibatnya
adalah hilangnya pendapatan akibat mata
pencaharian yang hilang. Perlu kontinuitas
pendapatan usaha untuk melindungi dan
menghindari kerugian yang bisa terjadi
kemudian
Jaring Pengaman untuk Memfasilitasi
Reformasi
Reformasi di suatu negara biasanya selalu
disertai gejolak sosial dan ekonomi. Kerugian
yang diderita akibat reformasi adalah
penghapusan subsidi. Program ini
mempromosikan toleransi politik yang
diperlukan saat reformasi berlangsung
Jaring Pengaman di Negara-Negara
yang Rapuh
Program yang dapat membantu menghindari
ancaman atau rumah tangga pengungsi pasca
konflik atau pengaturan masalah intervensi
jaring pengaman yang dipilih. Yang perlu
diperhatikan adalah bagaimanadan kapan
transisi dari upaya bantuan kemanusiaan
terutama untuk lebih strategis guna
mewujudkan pembangunan berkelanjutan
Jaring Pengaman di Negara Maju
Kesenjangan antara masyarakat berpenghasilan
tinggi dan rendah akan selalu ada. Program
JPS telah menghasilkan tingkat kriminalitas
yang dapat ditekan dan umumnya tingkat
kemiskinan menjadi lebih rendah
Pendekatan Penetapan JPS
Menjaga peran jaring pengaman yang relatif kecil
terhadap kebutuhan penerima manfaat dibatasi hanya
untuk sebagian orang miskin individu kategori tertenu
Memastikan keseimbangan pembangunan modal fisik
dan manusia, mengurangi penyebab kemiskinan di
tahun-tahun mendatang
Bantuan internasional dapat digunakan untuk
membiayai bantuan sosial di negara berpenghasilan
rendah
Jenis-jenis JPS, Peluang, Kendala
1. Tranfer Tunai (Cash Transfer)
Pemberian bantuan dalam bentuk uang tunai untuk orang miskin
atau kepada yang menghadapi resiko kemungkinan jatuh ke dalam
kemiskinan tanpa adanya transfer
Peluang :
Memberikan keleluasaan kepada penerima
Biaya operasi dapat ditekan
Biasanya mendistorsi harga pangan
Manfaat berbeda sesuai tingkat kebutuhan
Kendala :
Sulit mendapat informasi yang akurat
Transfer beruap uang tunai dipertukarkan dengan barang lain
Dampak program dapat dipengaruhi kenaikan harga barang yang
dibeli penerima manfaat
2. Transfer Tunai Bersyarat
Bentuk kebijakan yang paling jelas dari pemikiran-pemikiran baru
dalam peran jangka panjang dari program-program bantuan sosial
dan tujuan pertumbuhan ekonomi jangka panjang da
pengembangan sumber daya manusia
Peluang :
Mendorong pembentukan modal manusia
Tanggung jawab bersama antara program dan penerima
Memberi kesempatan mewujudkan sinergi
Kendala :
Memerlukan kerjasama pemerintah pusat dan aktor lokal
Pemantauan kondisi memerlukan informasi yang intensif
Efektivitas dipengaruhi oleh infrastruktur pendidikan dan
kesehatan
Mengecualikan keluarga tanpa anak-anak dalam usia yang sesuai
3. Program Makanan Berbasis
Program jaring pengaman konsumsi memadai dan berkonstribusi untuk
memperbaiki gizi dan mengamankan mata pencaharian
Peluang :
Dapat ditargetkan selama komoditas terbatas pada makanan rendah
Nlai riil makanan berbasis transfer tidak terpengaruh oleh inflasi
Makanan transfer dapat berkonstribusi meningkatkan pembelajaran
dan status kesehatan
Manfaat tambahan ada ketika program pemberian makanan tambahan
Kendala :
Penyediaan langsung yang terbatas
Peyimpanan dan transportasi makanan menambah elemen besar untuk
biaya administrasi
Program pemberian makanan memberi gambaran sensitif
Kupon makanan lebih cenderung menjadi subjek pencurian dan
4. Subsidi Umum
Potensi untuk perubahan konsumsi serta biaya operasi rendah sebagai
penerima manfaat tidak ditargetkan secara administratif
Peluang :
Kesalahan eksklusi rendah
Lebih mudah dijalankan dan cepat diterapkan
Memodifikasi tarif atau nilai tukar lebih cepat
Memperoleh dukungan politik
Politis lebih menurut
Kendala :
Kesalahan inklusi tinggi
Mungkin mendistorsi insentif produksi
Condong ke populasi perkotaan stabilisasi harga mahal
Populer subsidi umum sulit untuk reormasi dan menghapus
5. Karya Umum
Program pekerjaan umum menyediakan pekerja tidak terampil dengan
padat karya sementara pekerjaan selama masa kritis
Peluang :
counter-cyclical intervensi penting untuk mengimbangi cuaca dan
guncangan terkait keuangan
Membiarkan rumah tangga memenuhi konsumsi
Aset dibuat pada menghasilkan putaran kedua pekerjaan
Dapat memberikan manfaat sosial
Dapat membantu munculnya pertumbuhan dalam skala kecil
Kendala :
Cara yang mahal untuk mentransfer sember daya kepada masyarakat
miskin
Menuntut secara administratif
Pekerjaan umum cenderung menderita kebocoran sumber daya
6. Biaya Keringanan, Pembebasan, Beasiswa
Menyediakan orang miskin sumber daya keuangan yang
diguanakan sebagai layanan publik seperti pendidikan dan
fasilitas kesehatan
Peluang :
Keringanan biaya untuk orang miskin
Efek insentif program sekolah yang dirancang untuk
mendorong pendaftaran dan kehadiran mengurangi angka
putus sekolah
Kendala :
Administratif kompleks dan perlu dikelola langsung oleh
fasilitas kesehatan atau pendidikan
Efektivitas dipengaruhi oleh [endidikan da kesehatan yang
Arah Kebijakan Jaring Pengaman
Sosial
Ketahanan Pangan
Pendidikan
Kesehatan
Penciptaan Lapangan Kerja produktif
Pemberdayaan Masyarakat
Pelaksanaan & Alokasi Dana Jaring
Pengaman Sosial
• Tahap arahan anggaran pembangunan
Pemulihan
(recovery)
Penyelamatan
(rescue)
Pembangunan
(reconstructio
n)
Pertumbuhan
berkelanjutan
(stability)
Program
JPS
Monitorin
g
Program
JPS
Prioritas
Program
JPS
Program
JPS di
Departem
en Teknis
Program
JPS
berdasark
an sektor
pembang
unan
Tim Pengendali dan Evaluasi JPS
Perenc
anaa
• Bappenas
• Departemen
Keuangan
Pelaksa
naan
Pengen
dalian
&
Pemant
auan
• Menko ekuin
• Menko Kesra
dan Taskin
• Tim
Pengendali
Gugus Tugas
Peningkatan
JPS
Keberhasilan Program JPS dan Kekurangan
Program JPS
Gizi dan Energi
Sebelum PMT
Sesudah JPS
Tatus gizi balita
KEP Berat 55,86 %
KEP sedang 63,73 %
Kecukupan energi
balita
Tingkat baik 0 %,
sedang 24,3 %,
kurang 75,7 %
Tingkat baik 27 %,
sedang 59,5 %.
Kurang 13,5 %
Status gizi sebelum JPS adalah gizi buruk, sesudah JPS rata-rata
gizi berstatus sedang. Peningkatan status gizi 7,87 % dan
peningkatan potein 9 %. Program JPS sangat efektif sebagai
media penyuluhan oleh petugas gizi terutama di masyarakat
Masalah Program JPS menurut
Prof.Dr.H.Rully Indrawan
Masalah tingkat
konsepsi
Masalah tingkat
elit desa dan
aparat birokrasi
Masalah tingkat
masyarakat
• Program tidak dikembangkan dari konsep utuh social
security system. Sukar melepaskan diri dari citra
bermuatan politik, sukar dipisahkan dengan stigma
program serupa i masa lalu, paradigma yang
dikembangkan relatif baru, memperoleh mitra kerja
yang memiliki komitmen yang tulus terhadap perbaikan
kesejahteraan masyarakat, koordinasi program lemah
• Data sasaran tidak akurat, waktu pelaksanaan
relatif pendek, sistem administrasi tidak efisien,
dana yang dikelola mengagetkan, belum siap
menerima program pemberdayaan “bottom up”,
tidak seluruh program didukung oleh biaya
operasional,
ketidak
jelasana
pengukuran
keberhasilan
• Manuver
elit
politik
telah
mengaburkan
substansi
program,
tinbgkat
kreativitas
masyarakat
berada
pada
tingkat
yang
menyedihkan, tidak semua anggota kelompok
sasaran berbakat usaha mandiri, informasi
program belum menyentuh seluruh lapisan
kelompok sasaran
Kaji Ulang Program JPS
Menghentikan program JPS yang bercirikan :
Menambah beban utang pemerintah dan
rakyat Indonesia
Mematikan pemberdayaan masyarakat
menggunakan pendekatan crash program
Target sapu jagat mengutamakan masyarakat
miskin baru mengabaikan masyarakat miskin
lama
Melibatkan masyrakat LSM dengan partisipasi
semu
Merekomendasikan Pemerintah dan Bank dunia
membuat program baru dengan subtansi :
Menumbuh kembangkan program pemulihan
pemberdayaan masyarakat untuk kebutuhan dasar
Program penanggulangan kemiskinan di pedesaan
pada sektor pertanian
Penanggulangan kemiskinan di perkotaan
Diperlukan kesamaan visi dan pendekatan
pemberdayaan masyarakat dan peningkatan
kemampuan kelembagaan dan tenaga-tenaga
profesi dari berbagai pelaku program
Mengimbau LSM seluruh Indonesia untuk :
Melakukan intropeksi
Menggalang kebersamaan langkah (strategi,
pendekatan, kerjasama)
Koordinasi bersama pemerintah pusat dan
daerah
JPS bermanfaat untuk rakyat pada saat krisis ekonomi,
sehingga rakyat merasa nyaman dan memperoleh
perlindungan negara sehingga dapat hidup layak di
negeri sendiri.
Dapatkah kita sadari bahwa JPS merupakan program
yang digunakan pada saat krisis ekonomi.Program yang
bertujuan untuk menyelamatkan rakyat miskin harus
tetap dilaksanakan.Bukan sebagai bentuk rasa kasihan
negara namun perlindungan negara terhadap rakyat
Sekian
Terima Kasih
Pengaman Sosial
Kaji ulang
JPS
Permasala
han
Program
JPS
Pengertia
n JPS
Keberhasil
an dan
kekuranga
n JPS
Tim
Pengendal
i dan
evaluasi
JPS
Prinsip
Dasar JPS
Peta Konsep
Pelaksana
an &
alokasi
dana JPS
Arah
Kebijakan
JPS
Jenis JPS,
peluang,
dan
Kendala
Klasifikasi
JPS
Pendekata
n
Penatapa
n JPS
Permasalahan Penerapan
JPS
Tingkat Individu
Tingkat Kelembagaan
(entitas)
Tingkat Sistem
Tingkat Individu
Pemahaman pelaku tentang safeguarding masih
minim. Umumnya baru sebatas pemahaman
safeguarding di program JPS.
Kesungguhan pelaku untuk menerapkan
mekanisme safeguarding dalam program
pembangunan daerah masih minim.
Tingkat Kelembagaan
(entitas)
Ketersediaan teknologi informasi dan
komunikasi (infrastruktur) belum
didayagunakan dalam interaksi antar pelaku.
Belum meratanya kapasitas sumber daya
manusia dalam rangka safeguarding program
pembangunan daerah.
Tingkat Sistem
Belum ada produk kebijakan atau peraturan
perundangan yang khusus dibuat untuk
mendukung penerapan mekanisme
safeguarding.
Hubungan antar institusi/organisasi belum
terbangun dengan baik, dan forum yang
mengakomodasi kebutuhan tersebut belum
terselenggara.
Kemampuan keuangan daerah tidak merata
sehingga dukungan terhadap program
penerapan safeguarding beragam antar daerah.
Pengertian Jaring Pengaman
Sosial
Pengertia
n Secara
Umum
• Program JPS adalah program yang dirancang
untuk membantu rakyat miskin yang terkena
dampak akibat krisis ekonomi dan dilaksanakan
melalui tahapan penyelamatan dan pemulihan
menuju pada kondisi yang normal.
Menurut
Mubyarto
(2007:14
)
• JPS adalah jaring pengaman atau penyelamatan
masyarakat, keluarga, dan perorangan yang
sedang dalam kesusahan. Jaring ditebar melalui
kerja dan upaya bersama antara instansi
pemerintah, relawan, dan Lembaga Swadaya
Masyarakat.
Prinsip Dasar Jaring Pengaman
Sosial
Social
Safety Net
24 -25
Agustus
1998
Prof.
Haryono
Suyono
(Meko
Kesra dan
Taskin)
Prof.
Yustika
Baharsyah
(Menteri
Sosial)
Prof.
Hidayat
Syarif
(Deputi
SDM
Bappenas)
Dr. Syafri
(IPB)
1. Prinsip Kerja sama
2. Prinsip Gotong royong
3. Prinsip Saling membantu
JPS diciptakan untuk menjaga agar
masyarakat tidak jatuh ke bawah tingkat
kehidupan minimum yang dianggap “ layak “
oleh masyarakat tersebut
Kecenderungan Penyempurnaan
Sistem JPS
1. Definisi kelompok sasaran
Dipertajam dan disesuaikan dengan
kemampuan keuangan negara jangka
panjang, memperhatikan dampak beban
antar generasi
2. Cakupan dan standar yang melebihi sasaran
minimum tidak ditanggung negara diserahkan
warga memilih dan membeli dari pasar
3. Untuk sasaran yang ditanggung negara
sekarang pemerintah cenderung untuk
“mengontrakkan” kepada swasta, karena
lebih efektif dan efisien daripadabirokrasi
Klasifikasi Jaring Pengaman Sosial
Jaring Pengaman di Negara-Negara
Berpenghasilan Rendah
Jaring Pengaman di Negara-Negara
Berpenghasilan Rendah
Jaring Pengaman dalam Konteks Krisis
Jaring Pengaman untuk Memfasilitasi
Reformasi
Jaring Pengaman di Negara-Negara yang
rapuh
Jaring Pengaman di Negara Maju
Jaring Pengaman di Negara-Negara
Berpenghasilan Rendah
Program ini untuk menjangkau daerah atau
negara-negara yang paling rentan. Hal terbaik
yang dapat dilakukan adalah dalam
menyediakan bantuan untuk rumah tangga
terutama dalam menginvestasikan sumber
daya manusia.
Jaring Pengaman di Negara-Negara
Berpenghasilan Menengah
Program ini bertujuan untuk mencakup semua
kelompok sasaran meskipun mereka
cenderung fokus untuk membantu masyarakat
miskin kronis
Jaring Pengaman dalam Konteks
Krisis
Krisis yang diakibatkan oleh bencana alam tentu
tidak di kehendaki oleh rakyat. Akibatnya
adalah hilangnya pendapatan akibat mata
pencaharian yang hilang. Perlu kontinuitas
pendapatan usaha untuk melindungi dan
menghindari kerugian yang bisa terjadi
kemudian
Jaring Pengaman untuk Memfasilitasi
Reformasi
Reformasi di suatu negara biasanya selalu
disertai gejolak sosial dan ekonomi. Kerugian
yang diderita akibat reformasi adalah
penghapusan subsidi. Program ini
mempromosikan toleransi politik yang
diperlukan saat reformasi berlangsung
Jaring Pengaman di Negara-Negara
yang Rapuh
Program yang dapat membantu menghindari
ancaman atau rumah tangga pengungsi pasca
konflik atau pengaturan masalah intervensi
jaring pengaman yang dipilih. Yang perlu
diperhatikan adalah bagaimanadan kapan
transisi dari upaya bantuan kemanusiaan
terutama untuk lebih strategis guna
mewujudkan pembangunan berkelanjutan
Jaring Pengaman di Negara Maju
Kesenjangan antara masyarakat berpenghasilan
tinggi dan rendah akan selalu ada. Program
JPS telah menghasilkan tingkat kriminalitas
yang dapat ditekan dan umumnya tingkat
kemiskinan menjadi lebih rendah
Pendekatan Penetapan JPS
Menjaga peran jaring pengaman yang relatif kecil
terhadap kebutuhan penerima manfaat dibatasi hanya
untuk sebagian orang miskin individu kategori tertenu
Memastikan keseimbangan pembangunan modal fisik
dan manusia, mengurangi penyebab kemiskinan di
tahun-tahun mendatang
Bantuan internasional dapat digunakan untuk
membiayai bantuan sosial di negara berpenghasilan
rendah
Jenis-jenis JPS, Peluang, Kendala
1. Tranfer Tunai (Cash Transfer)
Pemberian bantuan dalam bentuk uang tunai untuk orang miskin
atau kepada yang menghadapi resiko kemungkinan jatuh ke dalam
kemiskinan tanpa adanya transfer
Peluang :
Memberikan keleluasaan kepada penerima
Biaya operasi dapat ditekan
Biasanya mendistorsi harga pangan
Manfaat berbeda sesuai tingkat kebutuhan
Kendala :
Sulit mendapat informasi yang akurat
Transfer beruap uang tunai dipertukarkan dengan barang lain
Dampak program dapat dipengaruhi kenaikan harga barang yang
dibeli penerima manfaat
2. Transfer Tunai Bersyarat
Bentuk kebijakan yang paling jelas dari pemikiran-pemikiran baru
dalam peran jangka panjang dari program-program bantuan sosial
dan tujuan pertumbuhan ekonomi jangka panjang da
pengembangan sumber daya manusia
Peluang :
Mendorong pembentukan modal manusia
Tanggung jawab bersama antara program dan penerima
Memberi kesempatan mewujudkan sinergi
Kendala :
Memerlukan kerjasama pemerintah pusat dan aktor lokal
Pemantauan kondisi memerlukan informasi yang intensif
Efektivitas dipengaruhi oleh infrastruktur pendidikan dan
kesehatan
Mengecualikan keluarga tanpa anak-anak dalam usia yang sesuai
3. Program Makanan Berbasis
Program jaring pengaman konsumsi memadai dan berkonstribusi untuk
memperbaiki gizi dan mengamankan mata pencaharian
Peluang :
Dapat ditargetkan selama komoditas terbatas pada makanan rendah
Nlai riil makanan berbasis transfer tidak terpengaruh oleh inflasi
Makanan transfer dapat berkonstribusi meningkatkan pembelajaran
dan status kesehatan
Manfaat tambahan ada ketika program pemberian makanan tambahan
Kendala :
Penyediaan langsung yang terbatas
Peyimpanan dan transportasi makanan menambah elemen besar untuk
biaya administrasi
Program pemberian makanan memberi gambaran sensitif
Kupon makanan lebih cenderung menjadi subjek pencurian dan
4. Subsidi Umum
Potensi untuk perubahan konsumsi serta biaya operasi rendah sebagai
penerima manfaat tidak ditargetkan secara administratif
Peluang :
Kesalahan eksklusi rendah
Lebih mudah dijalankan dan cepat diterapkan
Memodifikasi tarif atau nilai tukar lebih cepat
Memperoleh dukungan politik
Politis lebih menurut
Kendala :
Kesalahan inklusi tinggi
Mungkin mendistorsi insentif produksi
Condong ke populasi perkotaan stabilisasi harga mahal
Populer subsidi umum sulit untuk reormasi dan menghapus
5. Karya Umum
Program pekerjaan umum menyediakan pekerja tidak terampil dengan
padat karya sementara pekerjaan selama masa kritis
Peluang :
counter-cyclical intervensi penting untuk mengimbangi cuaca dan
guncangan terkait keuangan
Membiarkan rumah tangga memenuhi konsumsi
Aset dibuat pada menghasilkan putaran kedua pekerjaan
Dapat memberikan manfaat sosial
Dapat membantu munculnya pertumbuhan dalam skala kecil
Kendala :
Cara yang mahal untuk mentransfer sember daya kepada masyarakat
miskin
Menuntut secara administratif
Pekerjaan umum cenderung menderita kebocoran sumber daya
6. Biaya Keringanan, Pembebasan, Beasiswa
Menyediakan orang miskin sumber daya keuangan yang
diguanakan sebagai layanan publik seperti pendidikan dan
fasilitas kesehatan
Peluang :
Keringanan biaya untuk orang miskin
Efek insentif program sekolah yang dirancang untuk
mendorong pendaftaran dan kehadiran mengurangi angka
putus sekolah
Kendala :
Administratif kompleks dan perlu dikelola langsung oleh
fasilitas kesehatan atau pendidikan
Efektivitas dipengaruhi oleh [endidikan da kesehatan yang
Arah Kebijakan Jaring Pengaman
Sosial
Ketahanan Pangan
Pendidikan
Kesehatan
Penciptaan Lapangan Kerja produktif
Pemberdayaan Masyarakat
Pelaksanaan & Alokasi Dana Jaring
Pengaman Sosial
• Tahap arahan anggaran pembangunan
Pemulihan
(recovery)
Penyelamatan
(rescue)
Pembangunan
(reconstructio
n)
Pertumbuhan
berkelanjutan
(stability)
Program
JPS
Monitorin
g
Program
JPS
Prioritas
Program
JPS
Program
JPS di
Departem
en Teknis
Program
JPS
berdasark
an sektor
pembang
unan
Tim Pengendali dan Evaluasi JPS
Perenc
anaa
• Bappenas
• Departemen
Keuangan
Pelaksa
naan
Pengen
dalian
&
Pemant
auan
• Menko ekuin
• Menko Kesra
dan Taskin
• Tim
Pengendali
Gugus Tugas
Peningkatan
JPS
Keberhasilan Program JPS dan Kekurangan
Program JPS
Gizi dan Energi
Sebelum PMT
Sesudah JPS
Tatus gizi balita
KEP Berat 55,86 %
KEP sedang 63,73 %
Kecukupan energi
balita
Tingkat baik 0 %,
sedang 24,3 %,
kurang 75,7 %
Tingkat baik 27 %,
sedang 59,5 %.
Kurang 13,5 %
Status gizi sebelum JPS adalah gizi buruk, sesudah JPS rata-rata
gizi berstatus sedang. Peningkatan status gizi 7,87 % dan
peningkatan potein 9 %. Program JPS sangat efektif sebagai
media penyuluhan oleh petugas gizi terutama di masyarakat
Masalah Program JPS menurut
Prof.Dr.H.Rully Indrawan
Masalah tingkat
konsepsi
Masalah tingkat
elit desa dan
aparat birokrasi
Masalah tingkat
masyarakat
• Program tidak dikembangkan dari konsep utuh social
security system. Sukar melepaskan diri dari citra
bermuatan politik, sukar dipisahkan dengan stigma
program serupa i masa lalu, paradigma yang
dikembangkan relatif baru, memperoleh mitra kerja
yang memiliki komitmen yang tulus terhadap perbaikan
kesejahteraan masyarakat, koordinasi program lemah
• Data sasaran tidak akurat, waktu pelaksanaan
relatif pendek, sistem administrasi tidak efisien,
dana yang dikelola mengagetkan, belum siap
menerima program pemberdayaan “bottom up”,
tidak seluruh program didukung oleh biaya
operasional,
ketidak
jelasana
pengukuran
keberhasilan
• Manuver
elit
politik
telah
mengaburkan
substansi
program,
tinbgkat
kreativitas
masyarakat
berada
pada
tingkat
yang
menyedihkan, tidak semua anggota kelompok
sasaran berbakat usaha mandiri, informasi
program belum menyentuh seluruh lapisan
kelompok sasaran
Kaji Ulang Program JPS
Menghentikan program JPS yang bercirikan :
Menambah beban utang pemerintah dan
rakyat Indonesia
Mematikan pemberdayaan masyarakat
menggunakan pendekatan crash program
Target sapu jagat mengutamakan masyarakat
miskin baru mengabaikan masyarakat miskin
lama
Melibatkan masyrakat LSM dengan partisipasi
semu
Merekomendasikan Pemerintah dan Bank dunia
membuat program baru dengan subtansi :
Menumbuh kembangkan program pemulihan
pemberdayaan masyarakat untuk kebutuhan dasar
Program penanggulangan kemiskinan di pedesaan
pada sektor pertanian
Penanggulangan kemiskinan di perkotaan
Diperlukan kesamaan visi dan pendekatan
pemberdayaan masyarakat dan peningkatan
kemampuan kelembagaan dan tenaga-tenaga
profesi dari berbagai pelaku program
Mengimbau LSM seluruh Indonesia untuk :
Melakukan intropeksi
Menggalang kebersamaan langkah (strategi,
pendekatan, kerjasama)
Koordinasi bersama pemerintah pusat dan
daerah
JPS bermanfaat untuk rakyat pada saat krisis ekonomi,
sehingga rakyat merasa nyaman dan memperoleh
perlindungan negara sehingga dapat hidup layak di
negeri sendiri.
Dapatkah kita sadari bahwa JPS merupakan program
yang digunakan pada saat krisis ekonomi.Program yang
bertujuan untuk menyelamatkan rakyat miskin harus
tetap dilaksanakan.Bukan sebagai bentuk rasa kasihan
negara namun perlindungan negara terhadap rakyat
Sekian
Terima Kasih