FILM FIKSI ILMIAH DIVERGENT SERIES dalam
FILM FIKSI ILMIAH DIVERGENT SERIES
Analisis Deskriptif Pesan Dalam Film Divergent,Insurgent,Allegiant
Disusun Oleh :
SANDY KURNIAWAN
01 14 048
PROPOSAL SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Lulus Mata Kuliah Metode Penelitian Kualitatif
Jurusan Ilmu Komunikasi
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL POLITIK CANDRADIMUKA
PALEMBANG
2017
Daftar Pustaka
Latar Belakang................................................................................................................... 3
Identifikasi.................................................................................................................
................. 6
Rumusan
Masalah.....................................................................................................................
6
Tujuan
penelitian....................................................................................................................
.. 6
Teori
Umum........................................................................................................................
...... 7
Teori
Khusus.......................................................................................................................
..... 9
Teori Yang Akan
Dibuktikan................................................................................................ 11
Kaitan antara teori dan metode yang
dipilih....................................................................... 12
Penelitian
terdahulu................................................................................................................
13
Kerangka
pemikiran...............................................................................................................
15
2
Tempat dan
waktu................................................................................................................. 16
Desain
Penelitian...................................................................................................................
16
Populasi dan
sampel.............................................................................................................. 16
Definisi konsep dan definisi
operasional............................................................................ 16
Teknik pengumpulan
data..................................................................................................... 18
Sistematika
penulisan........................................................................................................... 18
Jadwal
penelitian...................................................................................................................
19
Daftar
Pustaka.....................................................................................................................
.... 20
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi adalah hal yang sangat penting di era Modern seperti ini. Jarak dan
pembatas sudah hilang sejak adanya kecanggihan teknologi komunikasi. Teknologi ini
diharapkan bisa membantu memenuhi kebutuhan manusia. Komunikasi massa muncul di era
modern dimana sebuah pesan bisa disampaikan melalui media ke banyak orang dalam ruang
lingkup yang luas. Dari definisi tersebut dapat kita tinjau bahwa komunikasi massa haruslah
menggunakan media massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak
yang banyak tetapi tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa.
Media komunikasi yang termasuk dalam media massa adalah: radio siaran dan televisi
keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah
keduanya dikenal
sebagai media cetak; serta media film. Film sebagai media komunikasi massa adalah film
bioskop
Film, juga dikenal sebagai movie, gambar hidup, film teater atau foto bergerak,
merupakan serangkaian gambar diam, yang ketika ditampilkan pada layar akan menciptakan
ilusi gambar bergerak karena efek fenomena phi. Ilusi optik ini memaksa penonton untuk
melihat gerakan berkelanjutan antar objek yang berbeda secara cepat dan berturut-turut .
Proses pembuatan film merupakan gabungan dari seni dan industri. Sebuah film dapat dibuat
dengan memotret adegan sungguhan dengan kamera film; memotret gambar atau model
miniatur menggunakan teknik animasi tradisional; dengan CGI dan animasi komputer; atau
dengan kombinasi beberapa teknik yang ada dan efek visual lainnya.
4
Sebuah film fiksi ilmiah atau film fiksi sains adalah ragam film yang menggunakan
tema fiksi sains: spekulatif, penggambaran fenomena berbasis ilmu pengetahuan yang belum
tentu diterima oleh ilmu pengetahuan saat itu, seperti bentuk kehidupan di luar bumi, dunia
asing, persepsi ekstra-indrawi, dan perjalanan waktu, sering bersama dengan unsur futuristik
seperti wahana, robot, cyborg, perjalanan ruang angkasa antarbintang atau teknologi lainnya.
Ilmu film fiksi sering digunakan untuk fokus pada politik atau masalah sosial, dan untuk
mengeksplorasi isu-isu filosofis seperti kondisi manusia. Dalam banyak kasus, kiasan yang
berasal dari fiksi ilmiah tertulis dapat digunakan oleh sineas yang mengabaikan atau tidak
peduli dengan standar ilmiah yang masuk akal dan logika alur cerita yang ada dalam versi
tertulisnya.
Divergent adalah
Amerika
Serikat
film
tahun
berdasarkan novel
yang
fiksi
ilmiah
2014
yang
berjudul
Neil Burger
Sutradara
Produser
Douglas Wick
Lucy Fisher
Pouya Shabazian
sama karya Veronica Roth. Manusia dewasa
akan diklasifikasi menjadi 5 faksi menurut
Skenario
Evan Daugherty
Vanessa Taylor
Berdasarkan
Divergent
karya Veronica Roth
karakter mereka masing-masing. Ke-5 faksi
tersebut adalah Candor yang memiliki sifat
jujur, Erudite yang memiliki sifat genius, Amity
memiliki sifat suka damai, Dauntless yakni
yang
memiliki
sifat
pemberani,
Tanggal rilis
dan
Abnegation sebagai penolong tanpa pamrih.
18 Maret 2014(Los Angeles)
21 Maret 2014(Amerika
Serikat)
Durasi
139 menit 29 detik[1]
Negara
Amerika Serikat
tersebut, dikarenakan memiliki banyak macam
Bahasa
Inggris
kepribadian yg menonjol di dalam dirinya.
Anggaran
$85 juta[2]
Pendapatan kotor
$281,803,000[3]
Divergent hanya sebagai istilah untuk orang
yang tidak masuk dalam 5 faksi karakter
5
Insurgent adalah film fiksi
ilmiah Amerika Serikat tahun 2015
yang
berdasarkan novel
berjudul
sama karya
Roth.
Tris
Prior
yang
Produser
Veronica
(Shailene
Robert Schwentke
Sutradara
Douglas Wick
Lucy Fisher
Pouya Shabazian
Brian Duffield
Penulis
Akiva Goldsman
Woodley) dan Four (Theo James)
berada dalam pelarian di tengah
Insurgent
Berdasarkan
karya Veronica Roth
pemberontakan bersama 2 orang
lainnya, yaitu Caleb Prior dan
Sinematografi
Florian Ballhaus
Peter. Mereka diburu oleh Jeanine
Perusahaan
produksi
Red Wagon Entertainment
Distributor
Summit Entertainment
Matthews
(Kate
pemimpin
faksi
Erudite.
Saat
dalam perlindungan faksi Amity
yang
cinta
Jeanine
damai,
datang
Divergent
berbahaya,
namun
Lionsgate
Tanggal rilis
pasukan
20 Maret 2015
para
Negara
Amerika Serikat
dianggap
Bahasa
Inggris
mencari
yang
Summit Entertainment
Winslet),
mereka
(Erudite) telah memegang kotak pesan rahasia masa depan dunia yang selama ini dilindungi
oleh Abnegation. Hanya Divergent murni yang mampu membukanya. Untuk itulah Jeanine
melakukan penangkapan terhadap para Divergent untuk membuka kotak pesan rahasia
masa depan tersebut, hingga tak terhitung divergent yang terbunuh karena gagal dalam
simulasi.
Allegiant merupakan sebuah film Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 2016. Film yang
disutradarai oleh Robert Schwentke ini diperankan oleh Shailene Woodley, Theo James dan
masih banyak lagi. Film ini dirilis pada 18 Maret 2016.
6
1.2 Identifikasi Dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan yang telah dikemukakan pada latar belakang maka
identifikasi masalah yang timbul, yaitu :
1. Fiksi ilmiah mengandalkan Visual Buatan untuk menarik minat penonton
2. Sulit menemukan pesan moral dalam fiksi ilmiah dibandingkan film drama
3. Film adaptasi novel masih mendominasi film fiksi ilmiah
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah yang adalah
“Apakah Pesan yang ingin disampaikan Penulis lewat Film Science Fiksi Divergent
series ?”
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan Identifikasi masalah dan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini
adalah menemukan unsur yang menarik dari fiksi ilmiah selain visual buatan
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dar penelitian ini adalah para penonton bisa menemukan sesuatu yang baru
ketika menonton film fiksi ilmiah serta Penonton bisa menyerap pesan film fiksi ilmiah
sebaga bahan motivasi hidup
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
KOMUNIKASI MASSA
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner dalam
Rakhmat (2003 : 188), yakni: mass communication is messages communicated through a
mass medium to a large number of people. Dari definisi tersebut dapat kita tinjau bahwa
komunikasi massa haruslah menggunakan media massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu
disampaikan kepada khalayak yang banyak tetapi tidak menggunakan media massa, maka itu
bukan komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk dalam media massa adalah: radio
siaran dan televisi — keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah —
keduanya dikenal sebagai media cetak; serta media film. Film sebagai media komunikasi
massa adalah film bioskop (Ardianto; Komala; dan Karlinah, 2009 : 3).
Pengertian Komunikasi Massa adalah bentuk komunikasi yang menggunakan saluran
(Media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumblah
banyak, terpencar, sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu. Selain itu pesan yang
disampaikan cenderung terbuka dan mencapai khalayak dengan serentak. Menurut Charles R.
Wright menyatakan komunikasi massa berfungsi untuk kegiatan penyelidikan (surveillance),
kegiatan mengkorelasikan, yaitu menghubungkan satu kejadian dengan fakta yang lain dan
menarik kesimpulan, selain itu juga berfungsi sebagai sarana hiburan.
Definisi Komunikasi massa adalah suatu proses dimana media menyebarkan pesan ke
publik secara luas dan pada sisi lain diartikan sebagai bentuk komunikasi yang ditujukan pada
sejumblah khalayak yang tersebar, heterogen, anonim, melalui media cetak atau elektronik
sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Karakteristik Komunikasi Massa
8
Ciri- ciri dan karakteristik komunikasi massa meliputi sifat dan unsur yang tercakup
didalamnya (Suprapto, 2006 : 13). Adapun karakteristik komunikasi massa adalah :
1.
Sifat komunikan, yaitu komunikasi massa yang ditujukan kepada khalayak
yang jumblahnya relatif besar, heterogen, dan anonim. Jumblah besar yang dimaksudkan
hanya dalam periode waktu yang singkat saja dan
tidak dapat diukur, beberapa total
jumblahnya. Bersifat heterogen berarti khalayak bersifat berasal dari latar belakang dan
pendidikan, usia, suku, agama, pekerjaan,. Sehingga faktor yang menyatukan khalayak yang
heterogen ini adalah minat dan kepentingan yang sama. Anonim berarti bahwa komunikator
tidak mengenal siapa khalayaknya, apa pekerjaannya, berapa usianya, dan lain sebagainya.
2.
Sifat media massa, yaitu serempak dan cepat. Serempak (Simultanety) berarti
bahwa keserempakan kontak antara komunikator dengan komunikan yang demikian besar
jumblahnya. Pada saat yang sama, media massa dapat membuat khalayak secara serempak
dapat menaruh perhatian kepada pesan yang disampaikan oleh komunikator. Selain itu sifat
dari media massa adalah cepat(rapid), yang berarti memungkinkan pesan yang disampaikan
pada banyak orang dalam waktu yang cepat.
3.
Sifat pesan, Pesan yang disampaikan melalui media massa adalah bersifat
umum (Public). Media massa adalah sarana untuk menyampaikan pesan kepada khalayak,
bukan untuk kelompok orang tertentu. Karena pesan komunikasi melalui media massa
sifatnya umum, maka lingkungannya menjadi universal tentang segala hal, dan dari berbagai
tempat di seluruh dunia. Sifat lain dari pesan melalui media massa adalah sejenak (Transient),
yaitu hanya untuk sajian seketika saja.
4.
Sifat komunikator, karena meida massa merupakan lembaga organisasi, maka
komunikator dalam komunikasi massa, seperti wartawan, utradara, penyiar, pembawa acara,
adalah komunikator yang terlembagakan. Media massa merupakan organisasi yang rumit,
pesan-pesan yang disampaikan kepada khalayak adalah hasil kerja kolektif, oleh sebap itu,
9
berhasil tidaknya komunikasi massa ditentukan oleh berbagai faktor yang terdapat dalam
orginisasi massa.
2.2 FILM
Secara
harfiah,
film
(sinema)
adalah cinematographie yang
berasal
dari
kata cinema (gerak), tho atau phytos (cahaya), dan graphie atau grhap (tulisan, gambar, citra).
Jadi, pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar dapat melukis gerak dengan
cahaya, harus menggunakan alat khusus, yang biasa disebut kamera. Itulah mengapa seperti
yang telah diutarakan tadi bahwa film tidak akan jauh dari kata ‘kamera’ dengan
menggunakan konsep sinematografi dalam pembuatannya baik dengan atau tanpa suara.
Dalam Tjasmadi (2008 : 44) terdapat tiga fungsi film, yaitu:
1.
Film sebagai medium ekspresi seni peran yang berkaitan erat hubungannya dengan
seni.
2.
Film sebagai tontonan yang bersifat dengar-pandang (audio–visual) atau bisa
dibilang sebagai hiburan.
3.
Film sebagai piranti penyampaian pesan apa saja yang bersifat dengar pandang,
oleh karenanya film berkaitan erat dengan informasi.
Maka fungsi film tersebut senada dengan definisi Komunikasi Massa menurut Severin
dan Tankard, bahwa komunikasi bisa dilihat dari sebagian keterampilan, sebagian seni dan
ilmu. Lebih kompleksnyanya, dalam UU yang sama pada Bab 2 Pasal 4, film sebagai media
massa memiliki berbagai fungsi, yaitu: penerangan, pendidikan, pengembangan budaya
bangsa, hiburan, dan ekonomi. Film sebagai media massa dilihat dari empat elemen tersebut
dengan penjelasan bahwa sebagai penerangan, film merupakan media yang bisa
mempromosikan nilai-nilai keragaman budaya dan kepribadian bangsa kepada masyarakat
internasional. Dalam fungsi pendidikan, disebutkan bahwa film merupakan media yang
mampu menjadi sarana pendidikan bagi khalayak melalui pesan-pesan di dalamnya. Film juga
10
sebagai media yang mampu memantapkan dan mengembangkan nilai-nilai budaya bangsa
melalui gambar dan pesan yang terdapat dalam film, hal ini merupakan fungsi pengembangan
budaya bangsa. Untuk fungsi hiburan, film menjadi media yang mampu memberikan hiburan
bagi masyarakat secara umum. Dan pada fungsi ekonomi, bahwa perkembangan film sebagai
sebuah industri berdampak pada strata ekonomi dan sosial dalam masyarakat.
Film sebagai salah satu media komunikasi massa yang memiliki kapasitas untuk
memuat pesan yang sama secara serempak dan mempunyai sasaran yang beragam dari agama,
etnis, status, umur, dan tempat tinggal dapat memainkan peranan sebagai saluran penarik
untuk pesan-pesan tertentu dari dan untuk manusia. Dengan melihat film kita dapat
memperoleh informasi dan gambar tentang realitas tertentu, realitas yang sudah diseleksi
(Asep S. Muhtadi dan Sri Handayani, 2000: 95). Film mempuyai tujuan transmission of
values (penyebaran nilai-nilai). Tujuan ini disebut dengan sosialisasi. Sosialisasi ini mengacu
pada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok.
“Film cerita memiliki berbagai jenis dan genre. Genre diartikan sebagai jenis film yang
ditandai oleh gaya, bentuk atau isi tertentu. Terhadap film cerita, yang perlu dilihat,
sejauh mana pembuat film dapat meramu dorongan subjektif dalam menggunakan bahan
dasar berupa cerita. Film cerita, lalu dapat diartikan sebagai pengutaraan cerita atau ide,
dengan pertolongan gambar-gambar, gerak, dan suara. Jadi cerita adalah bungkus atau
kemasan yang memungkinkan pembuat film melahirkan realitas atau kemasan yang
memungkinkan pembuat film melahirkan realitas rekaan yang merupakan suatu alternatif
dari realitas nyata bagi penikmatnya. Dalam pembuatan film cerita diperlukan proses
pemikirian dan proses teknik. Proses pemikiran berupa pencarian ide, gagasan, atau
cerita yang akan digarap, sedangkan proses teknis berupa keterampilan artistik untuk
mewujudkan segala ide, gagasan, atau cerita menjadi film yang siap ditonton. Oleh
11
karena itu, film cerita dapat dipandang sebagai wahana penyebaran nilai-nilai.” (dalam
Sumarno, 1996 : 10 – 13)
Pembagian film secara umum menurut Prastisa (2008: 4), ada tiga jenis film, yakni:
dokumenter, fiksi, dan eksperimental. Film fiksi memiliki struktur naratif (cerita) yang jelas
sementara film dokumenter dan eksperimental tidak memiliki struktur naratif. Secara konsep,
film dokumenter memiliki konsep realism (nyata) yaitu sebuah konsep yang berlawanan
dengan film eksperimental yang memiliki konsep formalism (abstrak). Film fiksi juga dapat
dipengaruhi oleh film dokumenter atau film eksperimental baik secara naratif maupun
sinematik (Prastisa).
2.3
TEOR YANG INGIN DIBUKTIKAN
Film mempuyai tujuan transmission of values (penyebaran nilai-nilai). Tujuan ini
disebut dengan sosialisasi. Sosialisasi ini mengacu pada cara, dimana individu mengadopsi
perilaku dan nilai kelompok.
Maka film disadari maupun tidak disadari dapat mengubah pola kehidupan seseorang.
Terkadang ada seseorang yang ingin meniru gaya hidup dari meniru kehidupan yang
dikisahkan dalam sebuah film. Terkadang seseorang meniru atau menyamakan seluruh
pribadinya dengan salah seorang pemeran film. Pengaruh sebuah film diantaranya:
1.
Pesan yang terdapat dalam adegan-adegan film akan
membekas dalam jiwa penonton, gejala ini menurut ilmu jiwa sosial
disebut sebagai identifikasi sosial.
2.
Pesan
film
dengan
adegan-adegan
penuh
kekerasan,
kejahatan, dan pornografi, apabila ditonton dengan jumlah banyak akan
mengundang keprihatinan bayak pihak. Sajian tersebut memberikan
dampak buruk dan kecemasan bagi gaya hidup manusia modern.
12
Kecemasan tersebut berasal dari keyakinan bahwa isi film seperti itu akan
mempengaruhi efek moral, psikologi, dan sosial yang sangat merugikan,
khususnya pada generasi muda dan akan menimbulkan anti sosial.
3.
Pengaruh terbesar yang ditimbulkan film yaitu imitasi atau
peniruan. Peniruan yang diakibatkan oleh anggapan bahwa apa yang
dilihatnya wajar dan pantas untuk dilakukan setiap orang. Jika film yang
isinya tidak sesuai dengan norma budaya bangsa (seperti seks bebas,
penggunaan narkoba) dikonsumsi oleh penonton remaja, maka remaja
generasi muda Indonesia bisa rusak (Aep Kusnawan, 2004 : 95).
2.4
KAITAN ANTARA TEORI DAN METODE YANG DIPILIH
Sekuel ketiga dari The Divergent Series: Allegiant sudah tayang di bioskop.
Allegiant merupakan flm lanjutan dari flm Divergent (2014) dan Insurgent
(2015). Masih diadaptasi dari novel karya Veronica Roth, Allegiant menceritakan
petualangan Tris dan Four di luar dinding dan munculnya fakta baru tentang
Divergent. Film sains-fksi yang dibintangi oleh Theo James dan Shailene Woodley
ini langsung populer pada saat peluncuran flm pertama Divergent. Film tersebut
menghasilkan pendapatan Rp 3 triliun lebih di seluruh dunia.
Menurut Nazir (1988), metode deskriptif merupakan suatu metode dalam
meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari
penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antarfenomena yang diselidiki. Sedangkan menurut Sugiyono (2005)
menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan
untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak
13
digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Menurut Whitney (1960),
metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.
Adapun masalah yang dapat diteliti dan diselidiki oleh penelitian deskriptif
kualitatif ini mengacu pada studi kuantitatif, studi komparatif (perbandingan),
serta dapat juga menjadi sebuah studi korelasional (hubungan) antara satu unsur
dengan unsur lainnya. Kegiatan penelitian ini meliputi pengumpulan data,
analisis
data,
interprestasi
data,
dan
pada
akhirnya
dirumuskan
suatu
kesimpulan yang mengacu pada analisis data tersebut.
Dalam penelitian ini, pada umumnya akan terjadi 3 hal kemungkinan masalah
yang dibawa oleh peneliti ke penelitian tersebut, diantaranya sebagai berikut :
1.
Masalah yang dibawa peneliti adalah masalah tetap, yaitu judul dari
penelitian deskriptif kualitatif mulai awal pengajuan proposal hingga akhir
laporan tetap sama.
2.
Masalah yang diajukan oleh peneliti menjadi berkembang serta lebih
mendalam sesudah peneliti melakukan penelitian tersebut di lapangan, dalam
hal ini tidak terlalu banyak hal yang berubah, hanya butuh penyempurnaan saja.
3.
Masalah yang diajukan oleh peneliti sesudah melakukan penelitian
tersebut di lapangan akan berubah total, akan terjadi pergantian objek masalah
secara menyeluruh dan akan berbeda dari penelitian awal sebelum memasuki
lapangan penelitian.
2.5
PENELITIAN TERDAHULU
Yunanto Happi Urbani,
Bambang Eka Purnama
Produksi Film Indie
Komersial “Aku Cinta
Indonesia – Generation”
Berbasis Multimedia
Abstrak – Sudah waktunya
perkembangan perfilman di
Universitas Surakarta
mendapatkan perhatian mutu
komersial dalam isi cerita
maupun dalam teknik
produksinya. Selama ini film
14
indie di Universitas Surakarta
hanya diproduksi beberapa
saja. Melalui Implementasi
Produksi Film Indie
Komersial “Aku Cinta
Indonesia - Generation”,
menghasilkan referensi untuk
menggerakkan perkembangan
perfilman di Universitas
Surakarta lebih kreatif,
variatif, dan inovatif.
Indra Irawan, Bambang Eka
Purnama, Yunan Hepy
Urbani
Produksi Film Pendek “In
Solo” Berbasis
Multimedia
Joni Andriana, Bambang
Eka Purnama
Pembuatan Animasi Film
Kartun Dengan Komputer
Multimedia
ABSTRAKSI: Perkembanga
n perfilman di Universitas
Surakarta sekarang sudah
cukup banyak dan variatif
dengan tema film yang
bermacam-macam, ada yang
bertemakan dokumenter,
percintaan, edukasi, dan lainlain. Film berjudul “In Solo”
sendiri menceritakan tentang
seorang laki-laki muda yang
suka berpetualang dengan
mengendarai vespa
kesayangannya. Adapun
masalahnya adalah bagaimana
membuat sebuah produksi
sinema atau film pendek yang
menarik dan mendidik yang
sekaliguas digunakan sebagai
media promosi icon kota.
Film kartun merupakan salah
satu contoh wujud nyata dari
sebuah karya cipta yang
mengunakan fasilitas aplikasi
komputer bidang multimedia
dengan jalan berusaha
menggabungkan antara
gambar,teks, audio, animasi,
dan vidio sehingga dapat
memodifikasi serangkaian
gambar diam dengan
sedemikian rupa sehingga
menjadi seperti seolah-olah
bergerak dan bersuara serta
dapat menjadi sebuah susunan
cerita yang menarik.
15
lebih jelas dan sistematis.
2.6
KERANGKA BERPIKIR
KOMUNIKASI MASSA
FILM
ANALISIS
PESAN
DESKRIPTIF
DIVERGENT SERIES
FILM FIKSI ILMIAH DIVERGENT SERIES ANALISIS DESKRIPTIF PESAN DALAM
FILM DIVERGENT,INSURGENT,ALEGIANT
16
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1
WAKTU DAN TEMPAT
Waktu dan tempat dala melaksanakan penelitian ini diselenggakan di Palembang tanggal 1 –
30 April 2017. Analisis ini dilakukan secara terus menerus mengamati film divergent series
sesuai jadwal yang ada pada tempat yang sudah ditentukan
3.2
DESAIN PENELITIAN
Menurut Nazir (1988), metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti
status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun
suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk
membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki. Sedangkan menurut
Sugiyono (2005) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan
untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk
membuat kesimpulan yang lebih luas. Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah
pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.
3.3
POPULASI DAN SAMPEL
POPUSASI Dalam Penelitian ini adalah film fiksi ilmiah yang beredar di bioskop
seluruh dunia. Ada banya kfilm fiksi ilmiah yang beredar banyak yang berasal dari adaptasi
komin maupun novel.
Sedangkan untuk sampel menggunakan film Trilogi Divergent yang ceritanya diambil
dari adaptasi novel. Film ini adalah fiksi ilmiah paling populer yang diangkat bukan dari
komik dan berdasrkan novel paling laris di kota new york.
3.4
DEFINISI KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.4.1 Definisi Konsep
ANALISIS/ana·li·sis/ n 1 penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan,
perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebabmusabab, duduk perkaranya, dan sebagainya); 2 Man penguraian suatu pokok atas
berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian
untuk
memperoleh
pengertian
yang
tepat
dan
pemahaman
arti
keseluruhan; 3 Kim penyelidikan kimia dengan menguraikan sesuatu untuk
mengetahui zat bagiannya dan sebagainya; 4 penjabaran sesudah dikaji sebaikbaiknya; 5 pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya;
17
PESAN1/pe·san/ n 1 perintah, nasihat, permintaan, amanat yang disampaikan lewat
orang lain: apa -- ayahmu ketika beliau berangkat ke Bandung?; 2perkataan
(nasihat, wasiat) yang terakhir (dari orang yang akan meninggal dunia): aku
teringat -- ayahku tatkala ia akan menutup mata; 3 cak pesanan: banyak -- yang
tidak dapat dilayani karena kekurangan tenaga dan bahan;
-- petaruh pesan yang ada sangsinya (apabila dilanggar);
FILM Secara harfiah, film (sinema) adalah cinematographie yang berasal dari
kata cinema (gerak), tho atau phytos (cahaya),
dan graphie atau grhap (tulisan,
gambar, citra). Jadi, pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar
dapat melukis gerak dengan cahaya, harus menggunakan alat khusus, yang biasa
disebut kamera. Itulah mengapa seperti yang telah diutarakan tadi bahwa film tidak
akan jauh dari kata ‘kamera’ dengan menggunakan konsep sinematografi dalam
pembuatannya baik dengan atau tanpa suara
Deskriptif Menurut Nazir (1988), metode deskriptif merupakan suatu metode
dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu
sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari
penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antarfenomena yang diselidiki. Sedangkan menurut Sugiyono (2005)
menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk
menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan
untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Menurut Whitney (1960), metode
deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.
Divergent adalah film fiksi ilmiah Amerika Serikat tahun 2014 yang
berdasarkan novel yang berjudul sama karya Veronica Roth. Manusia dewasa akan
diklasifikasi menjadi 5 faksi menurut karakter mereka masing-masing.
Insurgent adalah film fiksi ilmiah Amerika Serikat tahun 2015 yang
berdasarkan novel yang berjudul sama karya Veronica Roth. Tris Prior (Shailene
Woodley) dan Four (Theo James) berada dalam pelarian di tengah pemberontakan
bersama 2 orang lainnya, yaitu Caleb Prior dan Peter. Mereka diburu oleh Jeanine
Matthews (Kate Winslet), pemimpin faksi Erudite.
Allegiant merupakan sebuah film Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 2016.
Film yang disutradarai oleh Robert Schwentke ini diperankan oleh Shailene
Woodley, Theo James dan masih banyak lagi. Film ini dirilis pada 18 Maret 2016
18
2.4.2 Definisi Operasional
VARIABEL
FILM FIKSI ILMIAH
DIVERGENT SERIES
Analisis Deskriptif Pesan
Dalam Film
Divergent,Insurgent,Allegian
t
DIMENSI
ASPEK BAHASA
INDIKATOR
DEFINISI
EJEKAN
KESALAHPAHAMAN
PERMAINAN KATA
ASPEK LOGIKA
JAWABAN PASTI
KETAKSENGAJAAN
KEKECEWAAN
KETIDAKPELIAN
PEMUTARBALIKAN
KESALAHAN
ASPEK GERAKAN
PERBANDINGAN
PERKELAHIAN
KEHIDUPAN KANTOR
BEKKERJA
3.5
TEKNIK PENGUMPULAN Dan ANALISIS DATA
Teknik analisis data yang digunakan adalah oservasi secara mendalam dan terus
menerus tentang film trilogi divergent. Untuk membongkar pesan apa yang ingin disampaikan
oleh Produser kepada penonton secara lebih rinci dan jelas serta mencocokkan dengan para
pendapat ahli tentang perfiliman
3.6
SISTEMATIKA PENULISNA
BAB 1 : PENDAHULUAN
Dalam pedahuluan ini mengungkapkan tentang Film Fiksi Ilmiah yang
melatarbelakangi penelitian ini. Pendahuluan meliputi , latar belakang, identifikasi
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka menjelaskan tentang beberapa hal tentang teori yang dipakai dalam
penelitian ini, bab ini memiliki pembahasan pokok tentang Komunikasi massa,
FILM Fiksi Ilmiah, Teori Yang Ingin Dibuktikan, Kaitan Teori dan metode yang
dipilih, Penelitian terdahulu, serta kerangka berfikir.
19
BAB III : Metodelogi Penelitian
BAB ini menjelasakan tentang variabel penelitian yang dilakukan oleh peneliti antara
lain, waktu da tempat penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel, definisi
konsep, definisi operasional, teknik pengumpulan data, teknik analisis data,
sistematika penulisan, dan jadwal penelitian
3.7 JADWAL PENELITIAN
No
1
2
3
Tanggal
1- 10 April 2017
11 – 20 April 2017
21 – 30 April 2017
Objek
Divergent
Insurgent
Allegiant
20
DAFTAR PUSTAKA
Divergent. Wikipedia. Juma"t, 7 April 2017 dari
“https://id.wikipedia.org/wiki/Divergent_(flm)”
Insurgent. Wikipedia. Juma"t, 7 April 2017 dari
“https://id.wikipedia.org/wiki/Insurgent_(flm)”
Allegiant. Wikipedia. Juma"t, 7 April 2017 dari
“https://id.wikipedia.org/wiki/Allegiant_(flm)”
Veronica Roth . Wikipedia. Juma"t, 7 April 2017 dari “ https://id.wikipedia.org/wiki/
Veronica_Roth”
Film Fiksi Ilmiah. Wikipedia. Juma"t, 7 April 2017 dari
“https://id.wikipedia.org/wiki/Film_fksi_ilmiah”
Analisis. KBBI. Juma"t, 7 April 2017 dari “http://kbbi.web.id/analisis”
Komunikasi Massa . Kgiaji. Juma"t, 7 April 2017 dari
“https://kgiaji.wordpress.com/2015/10/25/essai-pemahaman-flm-sebagai-bentukkomunikasi-massa/”
Linguistik Korpus. Wikipedia. Juma"t, 7 April 2017 dari
“https://id.wikipedia.org/wiki/Linguistik_korpus”
Film . Info Dan pengertian . Juma"t, 7 April 2017 dari
“http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-flm-menurut-paraahli.html”
21
Analisis Deskriptif Pesan Dalam Film Divergent,Insurgent,Allegiant
Disusun Oleh :
SANDY KURNIAWAN
01 14 048
PROPOSAL SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Lulus Mata Kuliah Metode Penelitian Kualitatif
Jurusan Ilmu Komunikasi
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL POLITIK CANDRADIMUKA
PALEMBANG
2017
Daftar Pustaka
Latar Belakang................................................................................................................... 3
Identifikasi.................................................................................................................
................. 6
Rumusan
Masalah.....................................................................................................................
6
Tujuan
penelitian....................................................................................................................
.. 6
Teori
Umum........................................................................................................................
...... 7
Teori
Khusus.......................................................................................................................
..... 9
Teori Yang Akan
Dibuktikan................................................................................................ 11
Kaitan antara teori dan metode yang
dipilih....................................................................... 12
Penelitian
terdahulu................................................................................................................
13
Kerangka
pemikiran...............................................................................................................
15
2
Tempat dan
waktu................................................................................................................. 16
Desain
Penelitian...................................................................................................................
16
Populasi dan
sampel.............................................................................................................. 16
Definisi konsep dan definisi
operasional............................................................................ 16
Teknik pengumpulan
data..................................................................................................... 18
Sistematika
penulisan........................................................................................................... 18
Jadwal
penelitian...................................................................................................................
19
Daftar
Pustaka.....................................................................................................................
.... 20
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi adalah hal yang sangat penting di era Modern seperti ini. Jarak dan
pembatas sudah hilang sejak adanya kecanggihan teknologi komunikasi. Teknologi ini
diharapkan bisa membantu memenuhi kebutuhan manusia. Komunikasi massa muncul di era
modern dimana sebuah pesan bisa disampaikan melalui media ke banyak orang dalam ruang
lingkup yang luas. Dari definisi tersebut dapat kita tinjau bahwa komunikasi massa haruslah
menggunakan media massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak
yang banyak tetapi tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa.
Media komunikasi yang termasuk dalam media massa adalah: radio siaran dan televisi
keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah
keduanya dikenal
sebagai media cetak; serta media film. Film sebagai media komunikasi massa adalah film
bioskop
Film, juga dikenal sebagai movie, gambar hidup, film teater atau foto bergerak,
merupakan serangkaian gambar diam, yang ketika ditampilkan pada layar akan menciptakan
ilusi gambar bergerak karena efek fenomena phi. Ilusi optik ini memaksa penonton untuk
melihat gerakan berkelanjutan antar objek yang berbeda secara cepat dan berturut-turut .
Proses pembuatan film merupakan gabungan dari seni dan industri. Sebuah film dapat dibuat
dengan memotret adegan sungguhan dengan kamera film; memotret gambar atau model
miniatur menggunakan teknik animasi tradisional; dengan CGI dan animasi komputer; atau
dengan kombinasi beberapa teknik yang ada dan efek visual lainnya.
4
Sebuah film fiksi ilmiah atau film fiksi sains adalah ragam film yang menggunakan
tema fiksi sains: spekulatif, penggambaran fenomena berbasis ilmu pengetahuan yang belum
tentu diterima oleh ilmu pengetahuan saat itu, seperti bentuk kehidupan di luar bumi, dunia
asing, persepsi ekstra-indrawi, dan perjalanan waktu, sering bersama dengan unsur futuristik
seperti wahana, robot, cyborg, perjalanan ruang angkasa antarbintang atau teknologi lainnya.
Ilmu film fiksi sering digunakan untuk fokus pada politik atau masalah sosial, dan untuk
mengeksplorasi isu-isu filosofis seperti kondisi manusia. Dalam banyak kasus, kiasan yang
berasal dari fiksi ilmiah tertulis dapat digunakan oleh sineas yang mengabaikan atau tidak
peduli dengan standar ilmiah yang masuk akal dan logika alur cerita yang ada dalam versi
tertulisnya.
Divergent adalah
Amerika
Serikat
film
tahun
berdasarkan novel
yang
fiksi
ilmiah
2014
yang
berjudul
Neil Burger
Sutradara
Produser
Douglas Wick
Lucy Fisher
Pouya Shabazian
sama karya Veronica Roth. Manusia dewasa
akan diklasifikasi menjadi 5 faksi menurut
Skenario
Evan Daugherty
Vanessa Taylor
Berdasarkan
Divergent
karya Veronica Roth
karakter mereka masing-masing. Ke-5 faksi
tersebut adalah Candor yang memiliki sifat
jujur, Erudite yang memiliki sifat genius, Amity
memiliki sifat suka damai, Dauntless yakni
yang
memiliki
sifat
pemberani,
Tanggal rilis
dan
Abnegation sebagai penolong tanpa pamrih.
18 Maret 2014(Los Angeles)
21 Maret 2014(Amerika
Serikat)
Durasi
139 menit 29 detik[1]
Negara
Amerika Serikat
tersebut, dikarenakan memiliki banyak macam
Bahasa
Inggris
kepribadian yg menonjol di dalam dirinya.
Anggaran
$85 juta[2]
Pendapatan kotor
$281,803,000[3]
Divergent hanya sebagai istilah untuk orang
yang tidak masuk dalam 5 faksi karakter
5
Insurgent adalah film fiksi
ilmiah Amerika Serikat tahun 2015
yang
berdasarkan novel
berjudul
sama karya
Roth.
Tris
Prior
yang
Produser
Veronica
(Shailene
Robert Schwentke
Sutradara
Douglas Wick
Lucy Fisher
Pouya Shabazian
Brian Duffield
Penulis
Akiva Goldsman
Woodley) dan Four (Theo James)
berada dalam pelarian di tengah
Insurgent
Berdasarkan
karya Veronica Roth
pemberontakan bersama 2 orang
lainnya, yaitu Caleb Prior dan
Sinematografi
Florian Ballhaus
Peter. Mereka diburu oleh Jeanine
Perusahaan
produksi
Red Wagon Entertainment
Distributor
Summit Entertainment
Matthews
(Kate
pemimpin
faksi
Erudite.
Saat
dalam perlindungan faksi Amity
yang
cinta
Jeanine
damai,
datang
Divergent
berbahaya,
namun
Lionsgate
Tanggal rilis
pasukan
20 Maret 2015
para
Negara
Amerika Serikat
dianggap
Bahasa
Inggris
mencari
yang
Summit Entertainment
Winslet),
mereka
(Erudite) telah memegang kotak pesan rahasia masa depan dunia yang selama ini dilindungi
oleh Abnegation. Hanya Divergent murni yang mampu membukanya. Untuk itulah Jeanine
melakukan penangkapan terhadap para Divergent untuk membuka kotak pesan rahasia
masa depan tersebut, hingga tak terhitung divergent yang terbunuh karena gagal dalam
simulasi.
Allegiant merupakan sebuah film Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 2016. Film yang
disutradarai oleh Robert Schwentke ini diperankan oleh Shailene Woodley, Theo James dan
masih banyak lagi. Film ini dirilis pada 18 Maret 2016.
6
1.2 Identifikasi Dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan yang telah dikemukakan pada latar belakang maka
identifikasi masalah yang timbul, yaitu :
1. Fiksi ilmiah mengandalkan Visual Buatan untuk menarik minat penonton
2. Sulit menemukan pesan moral dalam fiksi ilmiah dibandingkan film drama
3. Film adaptasi novel masih mendominasi film fiksi ilmiah
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah yang adalah
“Apakah Pesan yang ingin disampaikan Penulis lewat Film Science Fiksi Divergent
series ?”
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan Identifikasi masalah dan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini
adalah menemukan unsur yang menarik dari fiksi ilmiah selain visual buatan
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dar penelitian ini adalah para penonton bisa menemukan sesuatu yang baru
ketika menonton film fiksi ilmiah serta Penonton bisa menyerap pesan film fiksi ilmiah
sebaga bahan motivasi hidup
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
KOMUNIKASI MASSA
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner dalam
Rakhmat (2003 : 188), yakni: mass communication is messages communicated through a
mass medium to a large number of people. Dari definisi tersebut dapat kita tinjau bahwa
komunikasi massa haruslah menggunakan media massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu
disampaikan kepada khalayak yang banyak tetapi tidak menggunakan media massa, maka itu
bukan komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk dalam media massa adalah: radio
siaran dan televisi — keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah —
keduanya dikenal sebagai media cetak; serta media film. Film sebagai media komunikasi
massa adalah film bioskop (Ardianto; Komala; dan Karlinah, 2009 : 3).
Pengertian Komunikasi Massa adalah bentuk komunikasi yang menggunakan saluran
(Media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumblah
banyak, terpencar, sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu. Selain itu pesan yang
disampaikan cenderung terbuka dan mencapai khalayak dengan serentak. Menurut Charles R.
Wright menyatakan komunikasi massa berfungsi untuk kegiatan penyelidikan (surveillance),
kegiatan mengkorelasikan, yaitu menghubungkan satu kejadian dengan fakta yang lain dan
menarik kesimpulan, selain itu juga berfungsi sebagai sarana hiburan.
Definisi Komunikasi massa adalah suatu proses dimana media menyebarkan pesan ke
publik secara luas dan pada sisi lain diartikan sebagai bentuk komunikasi yang ditujukan pada
sejumblah khalayak yang tersebar, heterogen, anonim, melalui media cetak atau elektronik
sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Karakteristik Komunikasi Massa
8
Ciri- ciri dan karakteristik komunikasi massa meliputi sifat dan unsur yang tercakup
didalamnya (Suprapto, 2006 : 13). Adapun karakteristik komunikasi massa adalah :
1.
Sifat komunikan, yaitu komunikasi massa yang ditujukan kepada khalayak
yang jumblahnya relatif besar, heterogen, dan anonim. Jumblah besar yang dimaksudkan
hanya dalam periode waktu yang singkat saja dan
tidak dapat diukur, beberapa total
jumblahnya. Bersifat heterogen berarti khalayak bersifat berasal dari latar belakang dan
pendidikan, usia, suku, agama, pekerjaan,. Sehingga faktor yang menyatukan khalayak yang
heterogen ini adalah minat dan kepentingan yang sama. Anonim berarti bahwa komunikator
tidak mengenal siapa khalayaknya, apa pekerjaannya, berapa usianya, dan lain sebagainya.
2.
Sifat media massa, yaitu serempak dan cepat. Serempak (Simultanety) berarti
bahwa keserempakan kontak antara komunikator dengan komunikan yang demikian besar
jumblahnya. Pada saat yang sama, media massa dapat membuat khalayak secara serempak
dapat menaruh perhatian kepada pesan yang disampaikan oleh komunikator. Selain itu sifat
dari media massa adalah cepat(rapid), yang berarti memungkinkan pesan yang disampaikan
pada banyak orang dalam waktu yang cepat.
3.
Sifat pesan, Pesan yang disampaikan melalui media massa adalah bersifat
umum (Public). Media massa adalah sarana untuk menyampaikan pesan kepada khalayak,
bukan untuk kelompok orang tertentu. Karena pesan komunikasi melalui media massa
sifatnya umum, maka lingkungannya menjadi universal tentang segala hal, dan dari berbagai
tempat di seluruh dunia. Sifat lain dari pesan melalui media massa adalah sejenak (Transient),
yaitu hanya untuk sajian seketika saja.
4.
Sifat komunikator, karena meida massa merupakan lembaga organisasi, maka
komunikator dalam komunikasi massa, seperti wartawan, utradara, penyiar, pembawa acara,
adalah komunikator yang terlembagakan. Media massa merupakan organisasi yang rumit,
pesan-pesan yang disampaikan kepada khalayak adalah hasil kerja kolektif, oleh sebap itu,
9
berhasil tidaknya komunikasi massa ditentukan oleh berbagai faktor yang terdapat dalam
orginisasi massa.
2.2 FILM
Secara
harfiah,
film
(sinema)
adalah cinematographie yang
berasal
dari
kata cinema (gerak), tho atau phytos (cahaya), dan graphie atau grhap (tulisan, gambar, citra).
Jadi, pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar dapat melukis gerak dengan
cahaya, harus menggunakan alat khusus, yang biasa disebut kamera. Itulah mengapa seperti
yang telah diutarakan tadi bahwa film tidak akan jauh dari kata ‘kamera’ dengan
menggunakan konsep sinematografi dalam pembuatannya baik dengan atau tanpa suara.
Dalam Tjasmadi (2008 : 44) terdapat tiga fungsi film, yaitu:
1.
Film sebagai medium ekspresi seni peran yang berkaitan erat hubungannya dengan
seni.
2.
Film sebagai tontonan yang bersifat dengar-pandang (audio–visual) atau bisa
dibilang sebagai hiburan.
3.
Film sebagai piranti penyampaian pesan apa saja yang bersifat dengar pandang,
oleh karenanya film berkaitan erat dengan informasi.
Maka fungsi film tersebut senada dengan definisi Komunikasi Massa menurut Severin
dan Tankard, bahwa komunikasi bisa dilihat dari sebagian keterampilan, sebagian seni dan
ilmu. Lebih kompleksnyanya, dalam UU yang sama pada Bab 2 Pasal 4, film sebagai media
massa memiliki berbagai fungsi, yaitu: penerangan, pendidikan, pengembangan budaya
bangsa, hiburan, dan ekonomi. Film sebagai media massa dilihat dari empat elemen tersebut
dengan penjelasan bahwa sebagai penerangan, film merupakan media yang bisa
mempromosikan nilai-nilai keragaman budaya dan kepribadian bangsa kepada masyarakat
internasional. Dalam fungsi pendidikan, disebutkan bahwa film merupakan media yang
mampu menjadi sarana pendidikan bagi khalayak melalui pesan-pesan di dalamnya. Film juga
10
sebagai media yang mampu memantapkan dan mengembangkan nilai-nilai budaya bangsa
melalui gambar dan pesan yang terdapat dalam film, hal ini merupakan fungsi pengembangan
budaya bangsa. Untuk fungsi hiburan, film menjadi media yang mampu memberikan hiburan
bagi masyarakat secara umum. Dan pada fungsi ekonomi, bahwa perkembangan film sebagai
sebuah industri berdampak pada strata ekonomi dan sosial dalam masyarakat.
Film sebagai salah satu media komunikasi massa yang memiliki kapasitas untuk
memuat pesan yang sama secara serempak dan mempunyai sasaran yang beragam dari agama,
etnis, status, umur, dan tempat tinggal dapat memainkan peranan sebagai saluran penarik
untuk pesan-pesan tertentu dari dan untuk manusia. Dengan melihat film kita dapat
memperoleh informasi dan gambar tentang realitas tertentu, realitas yang sudah diseleksi
(Asep S. Muhtadi dan Sri Handayani, 2000: 95). Film mempuyai tujuan transmission of
values (penyebaran nilai-nilai). Tujuan ini disebut dengan sosialisasi. Sosialisasi ini mengacu
pada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok.
“Film cerita memiliki berbagai jenis dan genre. Genre diartikan sebagai jenis film yang
ditandai oleh gaya, bentuk atau isi tertentu. Terhadap film cerita, yang perlu dilihat,
sejauh mana pembuat film dapat meramu dorongan subjektif dalam menggunakan bahan
dasar berupa cerita. Film cerita, lalu dapat diartikan sebagai pengutaraan cerita atau ide,
dengan pertolongan gambar-gambar, gerak, dan suara. Jadi cerita adalah bungkus atau
kemasan yang memungkinkan pembuat film melahirkan realitas atau kemasan yang
memungkinkan pembuat film melahirkan realitas rekaan yang merupakan suatu alternatif
dari realitas nyata bagi penikmatnya. Dalam pembuatan film cerita diperlukan proses
pemikirian dan proses teknik. Proses pemikiran berupa pencarian ide, gagasan, atau
cerita yang akan digarap, sedangkan proses teknis berupa keterampilan artistik untuk
mewujudkan segala ide, gagasan, atau cerita menjadi film yang siap ditonton. Oleh
11
karena itu, film cerita dapat dipandang sebagai wahana penyebaran nilai-nilai.” (dalam
Sumarno, 1996 : 10 – 13)
Pembagian film secara umum menurut Prastisa (2008: 4), ada tiga jenis film, yakni:
dokumenter, fiksi, dan eksperimental. Film fiksi memiliki struktur naratif (cerita) yang jelas
sementara film dokumenter dan eksperimental tidak memiliki struktur naratif. Secara konsep,
film dokumenter memiliki konsep realism (nyata) yaitu sebuah konsep yang berlawanan
dengan film eksperimental yang memiliki konsep formalism (abstrak). Film fiksi juga dapat
dipengaruhi oleh film dokumenter atau film eksperimental baik secara naratif maupun
sinematik (Prastisa).
2.3
TEOR YANG INGIN DIBUKTIKAN
Film mempuyai tujuan transmission of values (penyebaran nilai-nilai). Tujuan ini
disebut dengan sosialisasi. Sosialisasi ini mengacu pada cara, dimana individu mengadopsi
perilaku dan nilai kelompok.
Maka film disadari maupun tidak disadari dapat mengubah pola kehidupan seseorang.
Terkadang ada seseorang yang ingin meniru gaya hidup dari meniru kehidupan yang
dikisahkan dalam sebuah film. Terkadang seseorang meniru atau menyamakan seluruh
pribadinya dengan salah seorang pemeran film. Pengaruh sebuah film diantaranya:
1.
Pesan yang terdapat dalam adegan-adegan film akan
membekas dalam jiwa penonton, gejala ini menurut ilmu jiwa sosial
disebut sebagai identifikasi sosial.
2.
Pesan
film
dengan
adegan-adegan
penuh
kekerasan,
kejahatan, dan pornografi, apabila ditonton dengan jumlah banyak akan
mengundang keprihatinan bayak pihak. Sajian tersebut memberikan
dampak buruk dan kecemasan bagi gaya hidup manusia modern.
12
Kecemasan tersebut berasal dari keyakinan bahwa isi film seperti itu akan
mempengaruhi efek moral, psikologi, dan sosial yang sangat merugikan,
khususnya pada generasi muda dan akan menimbulkan anti sosial.
3.
Pengaruh terbesar yang ditimbulkan film yaitu imitasi atau
peniruan. Peniruan yang diakibatkan oleh anggapan bahwa apa yang
dilihatnya wajar dan pantas untuk dilakukan setiap orang. Jika film yang
isinya tidak sesuai dengan norma budaya bangsa (seperti seks bebas,
penggunaan narkoba) dikonsumsi oleh penonton remaja, maka remaja
generasi muda Indonesia bisa rusak (Aep Kusnawan, 2004 : 95).
2.4
KAITAN ANTARA TEORI DAN METODE YANG DIPILIH
Sekuel ketiga dari The Divergent Series: Allegiant sudah tayang di bioskop.
Allegiant merupakan flm lanjutan dari flm Divergent (2014) dan Insurgent
(2015). Masih diadaptasi dari novel karya Veronica Roth, Allegiant menceritakan
petualangan Tris dan Four di luar dinding dan munculnya fakta baru tentang
Divergent. Film sains-fksi yang dibintangi oleh Theo James dan Shailene Woodley
ini langsung populer pada saat peluncuran flm pertama Divergent. Film tersebut
menghasilkan pendapatan Rp 3 triliun lebih di seluruh dunia.
Menurut Nazir (1988), metode deskriptif merupakan suatu metode dalam
meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari
penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antarfenomena yang diselidiki. Sedangkan menurut Sugiyono (2005)
menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan
untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak
13
digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Menurut Whitney (1960),
metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.
Adapun masalah yang dapat diteliti dan diselidiki oleh penelitian deskriptif
kualitatif ini mengacu pada studi kuantitatif, studi komparatif (perbandingan),
serta dapat juga menjadi sebuah studi korelasional (hubungan) antara satu unsur
dengan unsur lainnya. Kegiatan penelitian ini meliputi pengumpulan data,
analisis
data,
interprestasi
data,
dan
pada
akhirnya
dirumuskan
suatu
kesimpulan yang mengacu pada analisis data tersebut.
Dalam penelitian ini, pada umumnya akan terjadi 3 hal kemungkinan masalah
yang dibawa oleh peneliti ke penelitian tersebut, diantaranya sebagai berikut :
1.
Masalah yang dibawa peneliti adalah masalah tetap, yaitu judul dari
penelitian deskriptif kualitatif mulai awal pengajuan proposal hingga akhir
laporan tetap sama.
2.
Masalah yang diajukan oleh peneliti menjadi berkembang serta lebih
mendalam sesudah peneliti melakukan penelitian tersebut di lapangan, dalam
hal ini tidak terlalu banyak hal yang berubah, hanya butuh penyempurnaan saja.
3.
Masalah yang diajukan oleh peneliti sesudah melakukan penelitian
tersebut di lapangan akan berubah total, akan terjadi pergantian objek masalah
secara menyeluruh dan akan berbeda dari penelitian awal sebelum memasuki
lapangan penelitian.
2.5
PENELITIAN TERDAHULU
Yunanto Happi Urbani,
Bambang Eka Purnama
Produksi Film Indie
Komersial “Aku Cinta
Indonesia – Generation”
Berbasis Multimedia
Abstrak – Sudah waktunya
perkembangan perfilman di
Universitas Surakarta
mendapatkan perhatian mutu
komersial dalam isi cerita
maupun dalam teknik
produksinya. Selama ini film
14
indie di Universitas Surakarta
hanya diproduksi beberapa
saja. Melalui Implementasi
Produksi Film Indie
Komersial “Aku Cinta
Indonesia - Generation”,
menghasilkan referensi untuk
menggerakkan perkembangan
perfilman di Universitas
Surakarta lebih kreatif,
variatif, dan inovatif.
Indra Irawan, Bambang Eka
Purnama, Yunan Hepy
Urbani
Produksi Film Pendek “In
Solo” Berbasis
Multimedia
Joni Andriana, Bambang
Eka Purnama
Pembuatan Animasi Film
Kartun Dengan Komputer
Multimedia
ABSTRAKSI: Perkembanga
n perfilman di Universitas
Surakarta sekarang sudah
cukup banyak dan variatif
dengan tema film yang
bermacam-macam, ada yang
bertemakan dokumenter,
percintaan, edukasi, dan lainlain. Film berjudul “In Solo”
sendiri menceritakan tentang
seorang laki-laki muda yang
suka berpetualang dengan
mengendarai vespa
kesayangannya. Adapun
masalahnya adalah bagaimana
membuat sebuah produksi
sinema atau film pendek yang
menarik dan mendidik yang
sekaliguas digunakan sebagai
media promosi icon kota.
Film kartun merupakan salah
satu contoh wujud nyata dari
sebuah karya cipta yang
mengunakan fasilitas aplikasi
komputer bidang multimedia
dengan jalan berusaha
menggabungkan antara
gambar,teks, audio, animasi,
dan vidio sehingga dapat
memodifikasi serangkaian
gambar diam dengan
sedemikian rupa sehingga
menjadi seperti seolah-olah
bergerak dan bersuara serta
dapat menjadi sebuah susunan
cerita yang menarik.
15
lebih jelas dan sistematis.
2.6
KERANGKA BERPIKIR
KOMUNIKASI MASSA
FILM
ANALISIS
PESAN
DESKRIPTIF
DIVERGENT SERIES
FILM FIKSI ILMIAH DIVERGENT SERIES ANALISIS DESKRIPTIF PESAN DALAM
FILM DIVERGENT,INSURGENT,ALEGIANT
16
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1
WAKTU DAN TEMPAT
Waktu dan tempat dala melaksanakan penelitian ini diselenggakan di Palembang tanggal 1 –
30 April 2017. Analisis ini dilakukan secara terus menerus mengamati film divergent series
sesuai jadwal yang ada pada tempat yang sudah ditentukan
3.2
DESAIN PENELITIAN
Menurut Nazir (1988), metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti
status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun
suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk
membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki. Sedangkan menurut
Sugiyono (2005) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan
untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk
membuat kesimpulan yang lebih luas. Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah
pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.
3.3
POPULASI DAN SAMPEL
POPUSASI Dalam Penelitian ini adalah film fiksi ilmiah yang beredar di bioskop
seluruh dunia. Ada banya kfilm fiksi ilmiah yang beredar banyak yang berasal dari adaptasi
komin maupun novel.
Sedangkan untuk sampel menggunakan film Trilogi Divergent yang ceritanya diambil
dari adaptasi novel. Film ini adalah fiksi ilmiah paling populer yang diangkat bukan dari
komik dan berdasrkan novel paling laris di kota new york.
3.4
DEFINISI KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.4.1 Definisi Konsep
ANALISIS/ana·li·sis/ n 1 penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan,
perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebabmusabab, duduk perkaranya, dan sebagainya); 2 Man penguraian suatu pokok atas
berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian
untuk
memperoleh
pengertian
yang
tepat
dan
pemahaman
arti
keseluruhan; 3 Kim penyelidikan kimia dengan menguraikan sesuatu untuk
mengetahui zat bagiannya dan sebagainya; 4 penjabaran sesudah dikaji sebaikbaiknya; 5 pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya;
17
PESAN1/pe·san/ n 1 perintah, nasihat, permintaan, amanat yang disampaikan lewat
orang lain: apa -- ayahmu ketika beliau berangkat ke Bandung?; 2perkataan
(nasihat, wasiat) yang terakhir (dari orang yang akan meninggal dunia): aku
teringat -- ayahku tatkala ia akan menutup mata; 3 cak pesanan: banyak -- yang
tidak dapat dilayani karena kekurangan tenaga dan bahan;
-- petaruh pesan yang ada sangsinya (apabila dilanggar);
FILM Secara harfiah, film (sinema) adalah cinematographie yang berasal dari
kata cinema (gerak), tho atau phytos (cahaya),
dan graphie atau grhap (tulisan,
gambar, citra). Jadi, pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar
dapat melukis gerak dengan cahaya, harus menggunakan alat khusus, yang biasa
disebut kamera. Itulah mengapa seperti yang telah diutarakan tadi bahwa film tidak
akan jauh dari kata ‘kamera’ dengan menggunakan konsep sinematografi dalam
pembuatannya baik dengan atau tanpa suara
Deskriptif Menurut Nazir (1988), metode deskriptif merupakan suatu metode
dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu
sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari
penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antarfenomena yang diselidiki. Sedangkan menurut Sugiyono (2005)
menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk
menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan
untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Menurut Whitney (1960), metode
deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.
Divergent adalah film fiksi ilmiah Amerika Serikat tahun 2014 yang
berdasarkan novel yang berjudul sama karya Veronica Roth. Manusia dewasa akan
diklasifikasi menjadi 5 faksi menurut karakter mereka masing-masing.
Insurgent adalah film fiksi ilmiah Amerika Serikat tahun 2015 yang
berdasarkan novel yang berjudul sama karya Veronica Roth. Tris Prior (Shailene
Woodley) dan Four (Theo James) berada dalam pelarian di tengah pemberontakan
bersama 2 orang lainnya, yaitu Caleb Prior dan Peter. Mereka diburu oleh Jeanine
Matthews (Kate Winslet), pemimpin faksi Erudite.
Allegiant merupakan sebuah film Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 2016.
Film yang disutradarai oleh Robert Schwentke ini diperankan oleh Shailene
Woodley, Theo James dan masih banyak lagi. Film ini dirilis pada 18 Maret 2016
18
2.4.2 Definisi Operasional
VARIABEL
FILM FIKSI ILMIAH
DIVERGENT SERIES
Analisis Deskriptif Pesan
Dalam Film
Divergent,Insurgent,Allegian
t
DIMENSI
ASPEK BAHASA
INDIKATOR
DEFINISI
EJEKAN
KESALAHPAHAMAN
PERMAINAN KATA
ASPEK LOGIKA
JAWABAN PASTI
KETAKSENGAJAAN
KEKECEWAAN
KETIDAKPELIAN
PEMUTARBALIKAN
KESALAHAN
ASPEK GERAKAN
PERBANDINGAN
PERKELAHIAN
KEHIDUPAN KANTOR
BEKKERJA
3.5
TEKNIK PENGUMPULAN Dan ANALISIS DATA
Teknik analisis data yang digunakan adalah oservasi secara mendalam dan terus
menerus tentang film trilogi divergent. Untuk membongkar pesan apa yang ingin disampaikan
oleh Produser kepada penonton secara lebih rinci dan jelas serta mencocokkan dengan para
pendapat ahli tentang perfiliman
3.6
SISTEMATIKA PENULISNA
BAB 1 : PENDAHULUAN
Dalam pedahuluan ini mengungkapkan tentang Film Fiksi Ilmiah yang
melatarbelakangi penelitian ini. Pendahuluan meliputi , latar belakang, identifikasi
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka menjelaskan tentang beberapa hal tentang teori yang dipakai dalam
penelitian ini, bab ini memiliki pembahasan pokok tentang Komunikasi massa,
FILM Fiksi Ilmiah, Teori Yang Ingin Dibuktikan, Kaitan Teori dan metode yang
dipilih, Penelitian terdahulu, serta kerangka berfikir.
19
BAB III : Metodelogi Penelitian
BAB ini menjelasakan tentang variabel penelitian yang dilakukan oleh peneliti antara
lain, waktu da tempat penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel, definisi
konsep, definisi operasional, teknik pengumpulan data, teknik analisis data,
sistematika penulisan, dan jadwal penelitian
3.7 JADWAL PENELITIAN
No
1
2
3
Tanggal
1- 10 April 2017
11 – 20 April 2017
21 – 30 April 2017
Objek
Divergent
Insurgent
Allegiant
20
DAFTAR PUSTAKA
Divergent. Wikipedia. Juma"t, 7 April 2017 dari
“https://id.wikipedia.org/wiki/Divergent_(flm)”
Insurgent. Wikipedia. Juma"t, 7 April 2017 dari
“https://id.wikipedia.org/wiki/Insurgent_(flm)”
Allegiant. Wikipedia. Juma"t, 7 April 2017 dari
“https://id.wikipedia.org/wiki/Allegiant_(flm)”
Veronica Roth . Wikipedia. Juma"t, 7 April 2017 dari “ https://id.wikipedia.org/wiki/
Veronica_Roth”
Film Fiksi Ilmiah. Wikipedia. Juma"t, 7 April 2017 dari
“https://id.wikipedia.org/wiki/Film_fksi_ilmiah”
Analisis. KBBI. Juma"t, 7 April 2017 dari “http://kbbi.web.id/analisis”
Komunikasi Massa . Kgiaji. Juma"t, 7 April 2017 dari
“https://kgiaji.wordpress.com/2015/10/25/essai-pemahaman-flm-sebagai-bentukkomunikasi-massa/”
Linguistik Korpus. Wikipedia. Juma"t, 7 April 2017 dari
“https://id.wikipedia.org/wiki/Linguistik_korpus”
Film . Info Dan pengertian . Juma"t, 7 April 2017 dari
“http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-flm-menurut-paraahli.html”
21